Anda di halaman 1dari 12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1

Kajian Pustaka

2.1.1 Disiplin
2.1.1.1 Disiplin Kerja
Dalam menjalankan setiap aktivitas atau kegiatan sehari-hari, masalah disiplin
sering didefinisikan dengan baik waktu maupun tempat. Apapun bentuk kegiatan
itu, jika dilaksanakan dengan tepat waktu dan tidak pernah terlambat, maka itu
pula yang dikatakan tepat waktu. Demikian pula dengan ketepatan tempat, jika
keduanya dilaksanakan dengan konsekuen oleh sseorang, maka predikat disiplin
tersebut telah merasuk ke dalam jiwa orang tersebut.

2.1.1.2 Pengertian Disiplin Kerja


Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para pemimpin untuk
berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk mengubah suatu
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan
seseorang dalam mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial
yang berlaku (Veithzal Rivai 2011:824). Disiplin pegawai memerlukan alat
komunikasi, terutama pada peringatan yang bersifat spesifik terhadap pegawai
yang tidak mau merubah sifat dan perilakunya.
Davis dalam Mangkunegara (2011:129):
Displin dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh
pedoman-pedoman organisasi.
Veithzal Rivai (2011:825) :
Disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk
berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk mengubah suatu

perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan


kesediaan seseorang dalam memenuhi segala peraturan perusahaan.

Singodimendjo dalam Edi sutrisno (2011:86) :


Disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan
mentaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya.
Beach dalam Siagian (2002) :
Disiplin adalah sikap hormat terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan
yang ada dalam diri dengan sukarela taat pada peraturan dan ketetapan
perusahaan.
Dari beberapa pengertian disiplin kerja diatas, penulis menyimpulkan bahwa
disiplin timbul dari kesadaran pribadi seseorang untuk mengendalikan diri agar
tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku. Hal
ini dilakukan agar setiap individu dalam setiap organisasi mampu menghasilkan
kinerja yang sesuai dengan apa yang diinginkan organisasi tersebut.

2.1.1.3 Bentuk-bentuk disiplin kerja


Tindakan disiplin kepada pegawai haruslah sama pemberlakuannya. Disini
tindakan disiplin berlaku bagi semua, tidak memilih, memilah dan memihak
siapapun yang melanggar akan dikenakan sanksi pendisiplinan yang sama
termasuk bagi manajer atau pimpinan, karena pimpinan atau manajer harus
memberikan contoh kepada bawahannya.
Menurut Rivai (2004:444), terdapat empat (4) perspektif daftar yang menyangkut
disiplin kerja yaitu :
1.

Disiplin Retributif (Retributife Discipline), yaitu berusaha menghukum orang


yang berbuat salah.

2.

Disiplin Korektif (Corrective Discipline), yaitu berusaha membantu pegawai


untuk mengkoreksi kesalahaan atau perilaku yang tidak tepat.

3.

Perspektif Hak-hak Individu (Individual Right Perspective), yaitu berusaha


melindungi hak-hak dasar, melindungi hak-hak dasar individu selama
tindakan-tindakan indisipliner.

4.

Perspektif Utilitarian (Utilitarian Right Perspective), berfokus pada


penggunaan disiplin hanya pada saat konsekuensi-konsekuensi tindakan
disiplin melebihi dampak-dampak negatifnya.

Disiplin bukanlah tujuan, melainkan suatu sarana yang ikut memainkan peranan
dalam proses pencapaian tujuan. Mangkunegara (2011:131) mengemukakan
pelaksanaan pemberian sanksi bagi pelanggaran disiplin kerja adalah :
a. Pemberian peringatan.
b. Pemberian sanksi harus segera.
c. Pemberian sanksi harus konsisten.
d. Pemberian sanksi harus impersonal.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas tentang disiplin
kerja terdapat teori yang menyatakan bahwa adanya pengaruh antara disiplin kerja
terhadap kinerja seseorang dalam suatu organisasi atau perusahaan, teori-teori
yang dijadikan penulis sebagai refrensi dalam menentukan judul penelitian
adalah:
a.

Singodimendjo (2011:96), bahwa semakin baik disiplin kerja seorang


pegawai, maka semakin tinggi hasil prestasi kerja (kinerja) yang dicapai.

b.

Sondang P. Siagian (2003:305), Disiplin merupakan suatu bentuk pelatihan


yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap, dan
perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha
bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan
kinerja atau prestasi kerjanya.

10

2.1.1.4 Dimensi dan Indikator Disiplin Kerja


Dalam penulisan ini penulis menggunakan dimensi dan indicator yang dianut
Singodimendjo dalam Sutrisno (2011:94) yang meliputi :
1. Taat terhadap aturan waktu
Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang, dan jam istirahat yang tepat waktu
sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan.
2. Taat terhadap aturan perusahaan
Peraturan dasar tentang cara berpakaian dan bertingkah dalam bekerja di
ruang lingkup perusahaan.
3. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan
Ditunjukan dengan cara-cara melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan
jabatan, tugas dan tanggung jawab serta cara berhubungan dengan unit kerja
yang lain.
4. Taat terhadap peraturan lainnya diperusahaan
Aturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh
pegawai dalam perusahaan.

2.1.2 Kinerja Pegawai


2.1.2.1 Pengertian Kinerja
Kinerja karyawan adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap karyawan
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan sesuai dengan peranannya dalam
perusahaan (Rivai2004:309).
Menurut Simamora (2004:338), kinerja adalah hasil kerja karyawan terhadap
kontribusinya kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Menurut Sutrisno
(2010:151), kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah
laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja.

11

Sedangkan menurut Mangkunegara (2009:67), kinerja adalah hasil kerja secara


kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan karyawan , inisiatif,
pengalaman kerja dan motivasi. Hasil kerja seseorang akan memberikan umpan
balik bagi bagi orang itu sendiri untuk selalu aktif melakukan kerjasamanya secara
baik. Kinerja diharapkan menghasilkan mutu pekerjaan yang baik serta jumlah
pekerjaan yang sesuai dengan standar. Tingkat pendidikan karyawan sangatlah
mepengaruhi kinerjanya, karena dengan pendidikan orang lebih mempunyai
wawasan yang luas dan umumnya tingkat pergaulanya juga lebih luas. Selain itu
kemampuan seseorang untuk berinsiatif dan berinovasi sangat berpengaruh
terhadap kinerjanya (simamora, 2004:338).
Performance

diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi kerja,

pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja/ penampilan kerja (L.A.N
1992:33). Adapun bebrapa pengertian kinerja menurut beberapa ahli :
August W. Smith dalam Sedarmayanti (2009:50) :
Kinerja

adalah

hasil

atau

ukuran

dari

suatu

proses

atau

pencapaian/prestasi seseorang berkenaan dengan tugas-tugas yang


dibebankan kepadanya
Dessler dalam Edi Sutrisno (2011:5) :
Kinerja (prestasi kerja) karyawan adalah prestasi aktual, karyawan
dibandingnkan dengan prestasi yang diharapkan dari karyawan.
Bernardin dan Russel dalam Ruky (2002:27):
Performance id defined as the record of outcomes produced on a
specified job functionor activity during time period . Prestasi atau kinerja
adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi
pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu.

12

Mathis dan Jackson (2001:78) berpendapat :


Kinerja pada dasarnya apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
karyawan. Dan mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan atau pegawai, yaitu : kuantitas input, kualitas output, jangka
waktu output, kehadiran ditempat kerja, dan sikap kooperatif.
Amstrong dan Baron dalam Wibowo (1998:15) :
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat
dengan tujuan strategis organisasi dan memberikan kontribusi pada
ekonomi.
Ungkapan tersebut menyatakan bahwa standar kinerja perlu dirumuskan guna
menjadikan tolak ukur dalam mengadakan perbandingan antara apa yang telah
dilakukan dengan apa yang diharapkan, kaitanya dengan pekerjaan atau jabatan
yang telah dipercayakan kepada seseorang. Standar tersebut dapat juga dijadikan
sebagai ukuran dalam mengdakan pertanggung jawaban terhadap apa yang telah
dilakukan.
Sedarmayanti (2009:51), menyatakan pula bahwa kinerja meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
1. Quality of work (kualitas pekerjaan)
2. Promptness (kecepatan)
3. Initiative (prakarsa)
4. Capability (kemampuan)
5. Communication (komunikasi)
Kelima aspek tersebut dapat dijadikan ukuran dalam mengadakan pengkajian
kinerja seseorang. Disamping itu, dikatakan pula bahwa untuk mengadakan
pengukuran terhadap kinerja ditetapkan :

13

Performance = Ability x Motivation


Mangkunegara (2011:67-68) faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja
adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor (motivasi) yang mengemukakan
bahwa motivasi terbentuk dari sikap seseorang pegawai dalam menghadapi situasi
kerja. Sikap mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai
prestasi kerja secara maksimal yang siap secara psikofik (siap secara mental, fisik,
tujuan, dan situasi).
Dari pernyataan tersebut, jelas bahwa untuk mendapatkan gambaran tentang
kinerja seseorang, maka diperlukan pengkajian khusus tentang kemampuan dan
motivasi.
Dari beberapa definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kinerja adalah
pencapaian/prestasi seseorang berkenaan dengan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya. Kinerja dapat juga dipandang sebagai perpaduan dari hasil kerja (apa
yang harus dicapai oleh seseorang) dan kompetensi (bagaimana seseorang
mencapainya).
2.1.2.2 Jenis -jenis Kinerja
Moeheriono (2010:63), menjelaskan bahwa dalam suatu organisasi dikenal 3 jenis
kinerja yang dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Kinerja Operasional (Operational Performance)
Kinerja ini berkaitan dengan efektivitas penggunaan setiap sumber daya yang
digunakan oleh perusahaan, seperti modal, bahan baku, teknologi dan lain
sebagainya.
2. Kinerja Administratif (Administratif Performance)

14

Kinerja ini berkaitan dengan kinerja administrasi organisasi, termasuk


didalamnya struktur administrative yang mengatur hubungan otoritas
wewenang dan tanggung jawab dari orang yang mendudukijabatan. Selain itu,
berkaitan dengan kinerja mekanisme aliran informasi antar unit kerja dalam
organisasi.
3. Kinerja Strategik (Strategic Performance)
Kinerja ini berkaitan atas kinerja perusahaan, evaluasi ketepatan perusahaan
dalam memilih lingkungannya dan kemampuan adaptasi perusahaan
khususnya secara strategi perusahaan dalam menjalankan visi dan misinya.
Dengan keberhasilan kinerja strategic, perusahaan bias mencapai keunggulan
bersaingnya dan bias menjadi perusahaan yang menjadi contoh bagi
perusahaan pesaing lainnya.

2.1.2.3 Dimensi dan Indikator Kinerja


Dari beberapa teori yang dijabarkan diatas mengenai definisi kinerja, penulis
menggunakan dimensi sebagai bahan acuan untuk mengisi data operasional
variable dari Sedarmayanti (2009:51) yang meliputi dimensi dan indikator sebagai
berikut :
1. Quality of work (kualitas pekerjaan)
Kualitas pekerjaan dan kesesuaian hasil dengan standar pekerjaan.
2. Promptness (kecepatan)
Penyelesaian tugas tepat waktu dan pekerjaan tercapai sesuai dengan target.
3. Initiative (prakarsa)
Memberikan ide-ide untuk menunjang tercapainya tujuan dan mampu
memanfaatkan waktu luang.
4. Capability (kemampuan)
Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan apa yang diharapkan dan
dapat menyelesaikan dengan praktis dan rapi.

15

5. Communication (komunikasi)
Mampu berkomunikasi dengan baik dengan atasan/pimpinan dan sesame
rekan kerja.
2.1.1.2 Hasil Penelitian Yang Serupa
Dari penelitian yang akan penulis lakukan, berikut ini penulis mencantumkan
hasil penelitian yang serupa, yang telah dilakukan sebelum penulis melakukan
penelitian ini. Penelitian yang serupa ini berguna untuk menjadi pembanding
sekaligus bahan referensi bagi penelitian yang sedang dilakukan. Berikut ini hasilhasil penelitian tersebut :

Tabel 2.1
Hasil Penelitian Yang Serupa
No

Nama Peneliti
(Tahun)

Judul

Hasil

1.

Disiplin
Joko Sarwanto Pengaruh
Kerja Terhadap Kinerja
(2008)
Karyawan Di Kantor
Departemen
Agama
Kabupaten
Karang
Anyar.

Menggunakan Analisis
Sederhana.
Dengan
diperoleh ternyata
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
karyawan dengan hasil
32,5%.

Linier
Hasil
disiplin
dan
kinerja
sebesar

2.

Pengaruh
Disiplin
Endah
Susilawati (2012) Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Di lingkungan
Fak.Ekonomi
biro
umum
kementerian komnikasi
Univ
dan informatika
Mercubuana

hasil penelitian menunjukkan


bahwa pengaruh variabel disiplin
kerja
pegawai
sangat
berpengaruh secara positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
pegawai.

16

2.2

Kerangka Pemikiran

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para pemimpin untuk
berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk mengubah suatu
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan
seseorang dalam mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial
yang berlaku (Veithzal Rivai 2011:824).
Dalam penulisan ini penulis menggunakan dimensi dan indicator yang dianut
Singodimendjo dalam (Sutrisno 2011:94) yang meliputi :
1.

Taat terhadap aturan waktu

2.

Taat terhadap aturan perusahaan

3.

Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan

4.

Taat terhadap peraturan lainnya diperusahaan

Dari beberapa teori yang dijabarkan mengenai definisi kinerja, penulis


menggunakan dimensi sebagai bahan acuan untuk mengisi data operasional
variable dari Sedarmayanti (2009:51) yang meliputi dimensi dan indikator sebagai
berikut :
1.

Quality of work (kualitas pekerjaan)

2.

Promptness (kecepatan)

3.

Initiative (prakarsa)

4.

Communication (komunikasi)

Dari kerangka pemikiran diatas disusun diagram kerangka pemikiran sebagai


berikut :

17

Gambar 2.1
Diagram Kerangka Pemikiran

2.3

Disiplin Kerja

Kinerja

1. Taat terhadap aturan waktu


2. Taat terhadap aturan
perusahaan
3. Taat terhadap aturan
perilaku dalam pekerjaan
4. Taat terhadap peraturan
lainnya diperusahaan

1. kualitas pekerjaan
2. kecepatan
3. prakarsa
4. komunikasi

Hipotesis

Sugiyono (2009 : 64 ) mengemukakan bahwa Hipotesis merupakan jawaban


sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian dinyatakan dengan bentuk kalimat pernyataan, dikatakan sementara
karena jawaban diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Sehubungan dengan uraian diatas maka dapat dikemukakan hipotesis dalam
penelitian ini yaitu Disiplin Kerja Sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai
pada PT. GF Indonesia.

18

Jasa pembuatan skripsi tesis dan disertasi serta olah data statistic dapat
mengunjungi blog berikut:
http://spss-data-analyst-experts.blogspot.com
http://thesis-data-analysis.blogspot.com/
http://pembuat-skripsi.blogspot.com/
http://thesis-dissertation-writer.blogspot.com/
http://proposal-tesis-disertasi.blogspot.com/
Jasa pembuatan proposal tesis ekonomi manajemen, pembangunan,
pendidikan, ilmu sosial, teknologi informasi, bahasa inggris dan lain-lain.
Jasa pembuatan proposal disertasi ekonomi manajemen, pembangunan,
pendidikan, ilmu sosial, teknologi informasi, bahasa inggris dan lain-lain
Jasa pembuatan proposal tesis ekonomi manajemen, pembangunan,
pendidikan, ilmu sosial, teknologi informasi, bahasa inggris dan lain-lain
Jasa pembuatan tesis s2 pendidikan, ilmu sosial, teknologi informasi, bahasa
inggris dan lain-lain
Jasa pembuatan proposal tesis ekonomi manajemen, pembangunan,
pendidikan, ilmu sosial, teknologi informasi, bahasa inggris dan lain-lain
Jasa pembuatan proposal disertasi ekonomi manajemen, pembangunan,
pendidikan, ilmu sosial, teknologi informasi, bahasa inggris dan lain-lain
Jasa Pembuatan Skripsi dan tesis
Jasa pembuatan skripsi tesis yang murah dan berkualitas
Jasa pengolahan data statistik SPSS and SEM
Jasa Pembuatan Disertasi ekonomi, pendidikan, teknologi informasi dan ilmu
sosial
Jasa pembuatan proposal tesis ekonomi manajemen, pembangunan,
pendidikan, ilmu sosial, teknologi informasi, bahasa inggris dan lain-lain
Spss data analyst expert
Low cost spss data analysis service for thesis and dissertation
Jasa Pembuatan instrument penelitian tesis dan disertasi
Jasa pengolahan data statistik SPSS and SEM

Anda mungkin juga menyukai