1.
2.
3.
4.
Istilah kinerja secara mentah dapat diartikan sebagai suatu penilaian untuk
mengetahui tujuan akhir yang ingin dicapai oleh individu, kelompok maupun
organisasi. Dalam arti ini kinerja merupakan suatu alat yang dapat digunakan
untuk mengukur tingkat prestasi atau kebijakan kelompok maupun individu.
Beberapa pendapat mengenai kinerja juga dikemukakan oleh beberapa ahli
sebagai berikut :
Menurut
Keban
(2004)
kinerja
merupakan
terjemahan
dari performance yang sering diartikan sebagai penampilan, unjuk rasa atau
prestasi. Hal ini juga sependapat dengan yang dikatakan Mangkunegara
(2008 : 67) bahwa istilah kinerja berasal dari katajob performance atau actual
performance yakni prestasi kerja atau prestasi yang ingin dicapai.
Menurut Keban (2004 : 183) pencapaian hasil (kinerja) dapat dinilai
menurut pelaku yaitu:
Kinerja individu yang menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang telah
melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang telah
ditetapkan oleh kelompok atau instansi.
Kinerja kelompok, yaitu menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang elah
melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang telah
ditetapkan oleh kelompok atau instansi.
Kinerja organisasi, yaitu menggambarkan sampai seberapa jauh satu kelompok
telah melaksanakan semua kegiatan pokok sehingga mencapai visi dan misi
institusi.
Kinerja program, yaitu berkenaan dengan sampai seberapa jauh kegiatankegiatan dalam program yang telah dilaksanakan sehingga dapat mencapai
tujuan dari program tersebut.
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi
organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun,
2006 :25).
Kinerja adalah seperangkat keluaran (outcome) yang dihasilkan oleh
pelaksanaan fungsi tertentu selama kurun waktu tertentu (Tangkilisan, 2003 :
109).
3. Indikator hasil ( outcomes ) adalah segala sesuatu yang terkait dengan tujuan
akhir dari pelaksanaan kegiatan.
4. Indikator dampak ( impacts ) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif
maupun negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah
ditetapkan.
Dalam pembahasan kinerja organisasi selalu dibicarakan dan dibedakan
mengenai organisasi privat dan organisasi publik. Indikator yang digunakan untuk
mengukur kinerja organisasi antara privat dan publik pun secara khusus juga
dapat dikatakan berbeda. Untuk membedakan suatu organisasi tertentu adalah
organisasi privat atau organisasi publik juga ada indikatornya.
Ada 3 indikator yang umumnya digunakan sebagai ukuran sejauh mana
kinerja organisasi berorientasi keuntungan ( profit oriented ), ( Bastian, 2001 :
335 336 dalam buku manajemen publik ) adalah sebagai berikut :
1. Efektifitas adalah hubungan antara input dan output dimana penggunaan barang
dan jasa dibeli oleh organisasi untuk mencapai output tertentu.
2. Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, dimana efektivitas diukur
berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dari
organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Ekonomis adalah hubungan antara pasar dan input, dimana pembelian barang
dan jasa dilakukan pada kualitas yang diinginkan dan harga terbaik yang
dimungkinkan.
Berkaitan dengan ukuran kinerja organisasi, Ruky ( 2001 : 158 159 )
mengemukakan bahwa penilaian terhadap kinerja organisasi merupakan
kegiatan membandingkan antara hasil yang sebenarnya diperoleh dengan yang
direncanakan. Sasaran yang ingin dicapai organisasi diteliti, mana yang yang
telah dicapai sepenuhnya ( 100% ), mana yang di atas standart ( target ) dan
mana yang dibawah target atau tidak tercapai sepenuhnya.
INDIKATOR PENGUKURAN KINERJA DINAS KEBERSIHAN DAN
PERTAMANAN KOTA SURABAYA
Berdasarkan tugas tugas pokok dan profil dinas kebersihan dan
pertamanan kota Surabaya indikator bagi kinerja organisasi dinas kebersihan
dan pertamanan kota Surabaya dapat dilihat dan diukur melalui 2 bidang besar
yang mewakili keseluruhan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surabaya.
1. BIDANG OTONOMI DAERAH
2. IPAL I
Di bangunan ini dilakukan pengolahan air limbah, atau sering disebut juga
sebagai air lindi, dengan menggunakan metode kimiawi. Artinya, pengolahan air
lindi dilakukan dengan mencampurkan bahan-bahan kimia seperti tawas dan
juga bahan kimia yang lain. Metode Kimiawi ini dilakukan dengan dua cara yaitu,
cara manual dan menggunakan mesin.
3. IPAL II
Pada bangunan ini juga dilakukan pengolahan air lindi, namun metode yang
digunakan adalah metode mikrobiologi. Metode ini dilkakukan dengan teknologi
tertentu, dimana hasil lindi tersebut akan diberi bakteri patogen.
4. Terminal Dumping
Adalah lokasi pendumpingan atau pembuangan sampah.Bengkel Alat Berat
Adalah lokasi atau tempat yang berfungsi sebagai garasi, tempat perawatan, dan
sekaligus bengkel untuk alat-alat berat yang beroperasi di LPA.
REFERENSI :
Tangkilisan, Nogi S. 2007. Manajemen Publik. Jakarta : Grasindo
Haryoto.2008.Kinerja Organisasi.09.39 pm.http://lawu96.multuplu.com/journal/item/
8?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem.
Achmadi,Indra.2012.Kinerja
Organisasi.16.47. http://indraachmadi.blogspot.com/
2012/04/kinerja-organisasi.html.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. http://www.dkp-surabaya.org