Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)


PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU DESA CIJAMBU
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Kewajiban Pelaksanaan
Praktek Pengalaman Lapangan Tahun Pelajaran
2019/ 2020

Disusun Oleh:

Ketua : Rijal
Anggota : Ai Rismawati
: Edi Supriadi
: Nurul Marifah
: Rahma Desi Agisa
: Reni Nuraeni
: Rian Rifaldi M Y
: Siti Aisyah
: Siti Maspupah
: Wilasari

YAYASAN DAARU SYIFA


MA DARUL FIKRI CIPONGKOR
KOMPETENSI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
PRAKTiK PENGALAMAN LAPANGAN
PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU DESA CIJAMBU

Telah Dilaksanakan Sidang Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pada:

Hari/ Tanggal : Jum’at 31 Januari 2020

Pukul : 14:00 WIB


Tempat : Kampus MA Darul Fikri

Mengetahui:

Pembimbing Instansi Guru Pembimbing

Adi Priadi Wanwan Setiawan S.Pd

Mengesahkan:

Kepala Sekolah
Pimpinan Desa Cijambu
MA Darul Fikri

H.Ayi Muhidin Hj. Aidah Hasanah S.Pd.I


KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat, dan
hidayahnya saya dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) ini tanpa ada halangan apapun yang sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya
peroleh selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

Penyusunan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini adalah salah satu


syarat untuk memenuhi Pelaksaan (PPL) dan laporan ini sebagai bukti bahwa saya
telah melaksanakan dan menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
di Desa Cijambu.

Dengan ini saya berterima kasih kepada Bapak H.Ayi Muhidin Sebagai
Kepala Desa di Desa Cijambu yang selama 3 Minggu penuh ini telah memberikan
kesempatan kepada penyusun untuk melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL).

Laporan ini dapat terbuat dan terselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak
pembimbing dari pihak sekolah maupun pihak Instansi atau Desa, oleh karena itu,
saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam mengerjakan Laporan


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
2. Kedua Orang Tua tercinta, yang selalu memberikan motivas i selama Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL).
3. Ibu Hj. Aidah Hasanah S.Pd.I Selaku kepala sekolah MA YPI Darul Fikri.
4. Bapak Dindin Arifin S.Pd.Iselaku wakahubin/ ketua PPL.
5. Bapak Wanwan Setiawan S.Pd, selaku Guru Pembimbing MA YPI Daru Fikri
Cipongkor.
6. Bapak H.Ayi Muhidin, selaku Kepala Desa.
7. Bapak Adi Priadi, selaku Pembimbing Pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL).
8. Teman-teman yang setia membantu dalam penyusunan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) ini.

Akhir dari kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam upaya penyelesaian laporan ini. Saya juga
mengharapkan saran dan kritik dari perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.
Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan
bermanfaat bagi semua pembaca. Amiin.
Cipongkor, Januari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR LAMPIRAN iv

BABI PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1
B. Landasan Hukum Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2
C. Rumusan Masalah 2
D. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 3
E. Tujuan Penulisan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 3
F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 3

BABII TINJAUAN UMUM DESA CIJAMBU 4


A. Sejarah Desa Cijambu 4
B. Struktur Organisasi Desa Cijambu 18
C. Disiplin Kerja 20
D. Pemeliharaan Tempat Kerja 20

BAB III LANDASAN TEORI 22


A. Pengertian Desa 22
B. Tugas Penghulu Desa Sebagai Pemimpin 27
C. Pembangunan Desa Sebagai Kegiatan Pemerintah Desa 30
D. Penyelenggaraan Pemerintah Desa 33
E. Standar Pelayanan Desa 35
F. Jenis-Jenis Pelayanan Desa Yang diberikan 38

BAB IV PEMBAHASAN URAIAN KERJA 42


A. Persiapan Kerja 42
B. Gambar Kerja/ Proses Pengerjaan 43
C. Hasil Yang Dicapai 47
D. Hambatan dan Penyelesaian Masalah 48

BAB V PENUTUP 50
A. Kesimpulan 50
B. Saran 51

DAFTAR PUSTAKA v
LAMPIRAN-LAMPIRAN vi

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Desa Cijambu 14


Gambar 2..2 Struktur Organisasi Desa Cijambu 26
Gambar 3.1 Alur Pelayanan Desa Kepada Masyarakat 48
Gambar 4.1 Komputer 49
Gambar 4.2 Printer 49
Gambar 4.3 Kertas HVS 50
Gambar 4.4 Alur Proses Pengurusan KTP 50
Gambar 4.5 Alur Proses Pindah Warga Negara 51
Gambar 4.6 Alur Proses Pencatatan Kelahiran 51
Gambar 4.7 Alur Proses Pencatatan Kematian 52
Gambar 4.8 MekanismeSKCK 52
Gambar 4.9 Papan Informasi Syarat Nikah 53
Gambar 4.10 Alur Proses Pengurusan SKCKOnline 54

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbatasan Desa Cijambu 13


Tabel 2.2 Daftar Kepala Desa Cijambu dari Tahun Ke Tahun 13
Tabel 2.3 Penggunaan Lahan Di Desa Cijambu 15
Tabel 2.4 Mata Pencaharian Penduduk Desa Cijambu 16
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Menurut Dusun dan Jenis Kelamin 17
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Desa Cijambu Dirinci Menurut Agama 17
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Desa Cijambu Dirinci Menurut Pekerjaan 18
Tabel 2.8 Jumlah Sarna Prasana Pendidikan Formal Desa Cijambu 19
Tabel 2.9 Pendidikan Non Formal Desa Cijambu 19
Tabel 2.10 Jenis Prasana Desa Cijambu 20
Tabel 2.11 Jumlah Sarana Ibadah Desa Cijambu 21
Tabel 2.12 Jumlah Sarana Olahraga Desa Cijambu 22
Tabel 2.13 Jumlah Lembaga Ekonomi dan Usaha 22
Tabel 2.14 Jumlah UMKM Desa Cijambu 2019 23
Tabel 2.15 Jumlah Lembaga Keuangan Desa Cijambu 25
Tabel 2.16 Jumlah Dusun, Luas Wilayah dan Jumlah RT/RW 25
Tabel 3.1 Pelayanan Administrasi Desa Cijambu 48

iii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Jurnal Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


2. Identitas Siswa
3. Identitas Desa Cijambu
4. Agenda Harian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Di Desa
5. Laporan Harian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
6. Daftar Hadir Siswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
7. Penilaian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
8. Lembar Bimbingan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
9. Sertifikat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini adalah kegiatan pertama
yang di adakan oleh MA Darul Fikri Cipongkor merupakan kegiatan yang wajib
ditempuh oleh setiap mahasiswa MA Darul Fikri Cipongkor dalam menyelesaikan
studinya pada Kelas XII.

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya memberikan bekal pengalaman dan


pengetahuan praktis kependidikansebagai usaha mewujudkan tenaga
kependidikan yang Profesional.

Adapun yang dimaksud dengan pembinaan dan pembentukan tenaga


kependidikan yang profesional dalam hal ini, berkenaan persyaratan yang harus
dimiliki oleh praktikan sebagai calon pendidik, diantaranya yang berhubungan
dengan sikap, keterampilan dan membuat persiapan Kerja, keterampilan
melaksanakan bimbingan ekstrakulikuler, serta keterampilan dalam melaksanakan
tugas-tugas kependidikan lainnya.

Oleh karena itu, istilah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Desa


Cijambu, menunjuk kepada praktik calon Pejabat Desa terpadu, meliputi kegiatan
yang dilakukan seperti hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum,
pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya sehingga dapat
menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antar susunan
pemerintahan.

Dari dasar diataslah maka kami menyusun laporan penelitian kami yang
berlangsung di Desa Cijambu, karena Desa Cijambu adalah salah satu daerah
yang ada di indonesia yang termaksud daerah Otonom dimana Pemerintahan Desa
Cijambu telah diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan
dan keragaman desa Cijambu.

5
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini berisikan hal-hal penting
mengenai desa Cijambu dan Hal- hal yang Penyusun dalam melakukan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) selama 3 Minggu penuh semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua kalangan termaksud diri kami sendiri.

B. Landasan Hukum Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)


1. Undang-undang No 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. PP No. 19 Tahun 2005 yang terakhir diubah dengan PP No. 13 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. PP RI No. 17 Tahun 2010 yang telah diubah dengan PP RI No. 66 Tahun 2010
Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. PP RI No. 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.
5. Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka K ualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI);
6. Permen Perindustrian No. 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman.
7. Permen Tenaga Kerja No.36 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Pemangangan di Dalam Negeri.

C. Rumusan Masalah
1. Sejarah Desa Cijambu.
2. Struktur Organisasi Desa Cijambu.
3. Disiplin Kerja.
4. Pemeliharaan Tempat Kerja.
5. Pengertian Desa.
6. Tugas Penghulu Desa Sebagai Pemimpin.
7. Pembangunan Desa Sebagai Kegiatan Pemerintah Desa.
8. Penyelenggaraan Pemerintah Desa.
9. Standar Pelayanan Desa.
10. Jenis-Jenis Pelayanan Desa Yang diberikan.
11. Persiapan Kerja.
12. Gambar Kerja/ Proses Pengerjaan.
13. Hasil Yang Dicapai.
14. Hambatan dan Penyelesaian Masalah.

6
D. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
1. Dapat menambah dan mengembangkan potensi ilmu pengetahuan pada
masing- masing siwa/i.
2. Melatih keterampilan yang dimililiki siswa/i sehingga dapat bekerja dengan
baik.
3. Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin,sikap mental,etika yang baik
serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
4. Menambah kereatifitas siswa/i agar dapat mengembangkan bakat yang terdapat
dalam dirinya.
5. Memberikan motivasi sehingga Siswa/i bersemangat dalam meraih cita-cita
mereka.
6. Melatih siswa/i agar dapat membuat suatu laporan yang terperinci dari apa saja
yang mereka kerjakan selama Peraktik Pengenalan Linkungan (PPL).
E. Tujuan Penulisan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
1. Sebagai syarat untuk memenuhi Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL).
2. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pembuatan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL).
3. Meningkatkan rasa tanggung jawab atau tugas yang diberikan oleh sekolah.

F. Waktu dan Tempat PelaksanaanPraktek Pengalaman Lapangan (PPL)

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini merupakan salah satu bentuk


kegiatan pertama yang dilaksanakan oleh MA YPI Darul Fikri Cipongkor kelas
XII (dua belas) pada semester genap. Dan berlangsung selama 3 Minggu penuh,
dengan jadwal efektif lima hari Praktek dalam satu minggu dari Pukul 07:00 s/d
16:00 WIB.
Adapun tempat pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini adala h
di Desa Cijambu.

7
BAB II
TINJAUAN UMUM DESA CIJAMBU
A. Profil Desa Cijambu
Legenda Desa (Sasakala), Menurut penuturan bebarapa orang sepuh yang
diantaranya masih hidup sampai dengan sekarang, bahwa Desa Cijambu dibentuk
dan berdiri sendiri sejak jaman Kolonial Belanda diperkirakan Tahun 1877 atau
abad ke 19. Atas Prakarsa Pemerintah Kerajaan Belanda yang kala itu dipimpin
oleh Ratu Will Helmina. Hal ini dapat dikaitkan dengan sinalirnya Kepala Desa
Cijambu yang pertama yaitu Sukardi yang memerintah sejak tahun 1877 sampai
tahun 1912 (kurang lebih 35 tahun), yang kala itu belum diadakan Pemilihan
cukup ditunjuk oleh Dalem yang diusulkan oleh asisten Wadana, dengan Bisluet
dari Wadana.

Asal nama Cijambu, berlatar belakang dari penyebaran agama Islam di


Pulau Jawa, khusunya di Jawa Barat yang kemudian dalam perkembangannya
oleh para Ulama dibentuklah Majlis Ta,lim yang selanjutnya Majlis Ta,lim ini
semakin tumbuh disetiap peloksok sebagai salah satu saran dalam penyemarakan
Syiar Islam. Cijambu berasal dari nama sungai yang membelah desa, sehingga
nama tersebut Cijambu sampai sekarang.

a. Asal Usul Tanah Kas Desa


Masih asal penuturan para sepuh, bahwa pada saat menentukan
Klasipikasi Tanah yang disebut Kalasiran. Para pemilik tanah itu
berkumpul ditempat/ di blok tanah yang akan ditentukan kelasnya,
kemudian para pemilik tanah itu mengadakan suatu perdebatan dan
argumentasinya untuk menentukan kelas tanah tersebut. Maka Mantri
Kalasiran menetapkan keputusannya sesuai dengan hasil musyawarah
tadi. Sedangkan yang belum dimiliki oleh Rakyat, kemudian dimohon
untuk dijadikan tanah milik rakyat sebagian dan sebagian lagi
diperuntukan sebagai tanah Carik Pamong Desa dan Kuwu yang disebut
Tanah Carik Desa.

8
Selanjutnya pada tanggal 03 November 1973 Desa Cijambu dimekarkan
menjadi 2 (dua) Desa, yaitu dengan Desa Baranangsiang, sehingga tanah
Carik Desa dibagi 2 (dua) untuk Desa Cijambu 48 Ha, dan Desa
Baranangsiang 48 Ha. Setelah dimekarkan Desa Cijambu tumbuh dan
berkembang, kemudian tuntutan masyarakat wilayah barat
menginginkan untuk dimekarkan kembali, sehingga pada Tahun 1986
Desa Cijambu dimekarkan kembali dengan Desa Sirnagalih dan untuk
tanah Carik Desa diambil oleh Desa Sirnagalih, sehingga Desa Cijambu
mekar menjadi 3 (tiga) Desa.

b. Asal Usul Penduduk Desa (Cikal Bakal)


Cikal bakal Penduduk Desa Cijambu belum dapat terungkap secara
benar dikarenakan tidak ada data dan pakta, tapi sekalipun demikian dari
pembicaraan dikalangan masyarakat dapat dijadikan patokan yang
mendekati kearah kebenaran yang dilator belakangi oleh Penyebaran
agama Islam. Konon katanya pada jaman dahulu kala tersebutlah
seorang Wali dengan para pengikutnya tiba disekitar daerah Cijambu
dan Cibitung untuk bermaksud menyebarkan Ajaran Agama Islam, yang
kemudian beliau dikenal bernama atau bergelar ____________Sampai
ahir Hayatnya Beliau tidak pernak berpindah-pindah tempat, disitulah
Beliau mendirikan Pondok Pesantren sampai kemudian wapat dan
dimakamkan di Makam _____________ Sebagai bentuk penghormatan
kepada Beliau, setiap Tahun pada Bulan Maulid diadakan Haulan
dimakam itu dengan dipimpin oleh seorang Kuncen Bapak
________________ sebagai pewaris dari nenek moyangnya. Sebagian
pengikut Beliau kemudian membuat perkampungan/ ngababakan
tempatnya di babakan Cijambu. dengan demikian mereka itulah yang
menjadi Cikal Bakal masyarakat Desa Cijambu.

9
c. Terbentuknya Desa Cijambu
Asal usul batas Desa Cijambu ditetapkan pada saat dibentuknya Desa
sebagaimana diuraikan oleh Pemerintah Hindia Belanda, dan setelah
dimekarkan ditetapkan oleh Panitia 9 (sembilan) menurut alam dan
cacatan yang ada sampai dengan sekarang tidak pernah mengalami
perubahan yaitu :

Sebelah Utara : Berbatasan Dengan Desa Cibenda


Sebelah Timur : Berbatasan Dengan Desa Sarinagen
Sebelah Selatan : Berbatasan Dengan Desa Baranangsiang
Berbatasan Dengan Desa Sirnagalih Dan Desa
Sebelah Barat :
Cibitung Kecamatan Rongga
Tabel 2.1 Perbatasan Desa Cijambu

Kuwu atau Kepala Desa Cijambu


No Nama Ket
1 Sukardi 1877-1912
2 H. Husen 1913-1949
3 Suwa 1949-1950
4 Lukman 1950-1959
5 H.Soleh 1959-1965
6 Letnan Sading 1965-1968
7 H.Iskandar 1968-1984
8 Udung 1984-1985
9 Mami 1985-1986
10 Ikin Sodikin 1986-1997
11 Asep 1997-1998
12 Utjup Supardi 1998-1999
13 Ahmad Sadeli 1999-2001
14 H.Jenal Aripin 2001-2006
15 H.M.Burdah Suhendar 2006-2012
16 H.M.Burdah Suhendar 2012-2018
17 Agus 2018-2019
18 H. Ayi Muhidin 2019-Sekarang
Tabel 2.2 Daftar Kepala Desa Cijambu dari Tahun Ke Tahun

10
Kebudayaan Masyarakat Cijambu yang ada sejak zaman dulu
diantaranya ; Tradisi Ziarah, Tradisi Hajat Tujuh Bulan, Tradisi Numbal
Bumi, Ngukus, dan Iain- lain. Cagar Budaya yang ada diantaranya yaitu
Tugu Pasir Kentit yang merupakan simbol Perlawanan Masyarakat
Cipongkor yang terbunuh oleh kebiadaban Penjajah Belanda sekitar
tahun 1948 (Agresi Belanda Ke II) yang tercatat kurang lebih 47 yang
terdiri dari warga masyarakat Cipongkor. Di Desa Cijambu ada dua hal
yang menjadi sangat terkenal dan menjadiciri khas yaitu makanan
tradisional Opak Kelontong, Gula Merah, Golok, Bata Merah, Kerupuk.
d. Demografi
Letak Geografis Mengacu kepada indeks Pembangunan Manusia
Kecamatan Cipongkor yang berada pada level 41 dari seluruh
Kecamatan di Kabupaten Bandung Barat yaitu 62,46, merupakan
indicator yang dapat menggambarkan secara menyeluruh kondisi
kecamatan Cipongkor termasuk di dalamnya Desa Cijambu yang
mempunyai luas wilayah 527,450 ha, terbagi 4 (empat) dusun, 7 (tujuh)
RW, 28 (dua puluh Delapan) RT, dengan jumlah penduduk 7.139 jiwa
(laki- laki 3.604 jiwa dan Perempuan 3.535 jiwa) dan 1.881 KK. Kondisi
alamnya yang berada pada Ketinggian ± 1.500 m di atas permukaan laut,
curah hujan 2250 mm dan suhu rata-rata 18-28 derajat skala
Celcius.Jarak menuju Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung ± 21 Km
kearah Utara dan merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit. Secara
Visulaisasi, wilayah administrative dapat dilihat dalam Peta wilayah
Desa Cijambu sebagaimana gambar di bawah ini :

Gambar 2.1 Peta Desa Cijambu

11
e. Topografi
Desa Cijambu merupakan desa yang berada di daerah lereng gunung.
f. Hidrologi dan Klimatologi
Aspek hidrologi suatu wilayah desa sangat diperlukan dalam
pengendalian dan pengaturan tata air wilayah desa. Berdasarkan
hidrologinya, aliran-aliran sungai di wilayah Desa Cijambu membentuk
pola Daerah Aliran Sungai, yaitu DAS Cijambu. Tercatat beberapa
sungai maupun solokan baik skala kecil, sedang, dan besar, terdapat di
Desa Cijambu, seperti:

 Sungai Cijambu (Terbesar, merupakan batas wilayah dengan Desa


Sirnaglih).
 Sungai Ciririp.
Disamping itu ada pula beberapa mata air yang bisa digunakan sebagai
umber mata air bersih, maupun sumber air untuk pertanian.

Mata air utama yang menghidupi masyarakat Desa Cijambu adalah


diantaranya :

 Mata Air Sumur Ajaib.


 Mata Air Serapan.
 Mata Air Sungai.

Penggunaan Lahan Di Desa Cijambu


No Nama Lahan Jumlah
1 Perumahan : 90
2 Sawah Irigasi : 35,000
3 Sawah Tadah Hujan : 135,26
4 Kebun Rakyat : 93,961
5 Kolam/Empang : 2,000
Tabel 2.3 Penggunaan Lahan Di Desa Cijambu

12
Mata Pencaharian
No Nama Pencaharian Jumlah
1 Pemilik tanah sawah : 902 Orqng
2 Pemiliki tanah legal/lading : 945 Orang
3 Buruh tani : 780 Orang

4 Pemilik ternak kambing : 25 orang


5 Pemilik ternak ayam : 515 Orang
6 Pemilik ternak kerbau : 17 Orang

7 Pemilik ternak domba : 308 Orang


8 Pegawai Negeri Sipil : 35 Orang
9 Pensiunan PNS Dan Swasta : 45 Orang
10 Perdagangan : 105 Orang

11 Jasa angkutan : 25 Orang


12 Jasa keterampilan : 46 Orang
Tabel 2.4 Mata Pencaharian Penduduk Desa Cijambu

Laju pertumbuhan penduduk desa cijambu dari tahun 2004 pada tahun
ke satu dalam program Enam tahun 2020-2025 rata-rata 1,5 %/
tahun,pada tahun 2020 jumlah penduduk 7.110 jiwa yang tersebar tidak
merata,dengan kepadatan rata-rata 9,5 jiwa/ha dega jumlah laki- laki3573
jiwa dan perempuan 3599 jiwa,jumlah agkatan kerja 1.890 jiwa terdiri
atas tenaga yang bekerja 1.255 jiwa dan usia kerja yang belum bekerja
535 jiwa.
Prasarana sosial yang tersedia adalah :
 Prasarana pendidikan terdiri atas : SDN 5 unit,SMP/MTS 2 unit,MA 1
unit,PAUD 9 Unit, Diniyah 3 Unit.
 Majlis ta’lim 27 unit,ponpes 20 unit,mesjid jami 17 unit,langgar 71
unit.
 Balai desa 1 unit.

13
Prasarana kesehatan yang tersedia adalah :
 Bidan praktik 1 orang.
 Balai pengobatan (BPP) 2 buah.
 Posyandu 9 buah.
 Dukun bayi 7 orang.
Jumlah Penduduk Desa Cijambu Tahun 2017- 2019
Dirinci Menurut Dusun dan Jenis Kelamin
Rata–rata
2017 2018 2019 Pertumbuhan
No Dusun
(%)
L P L P L P L P
1 I 1.002 1.078 1.009 1.088 1.007 1.085
2 II 1.082 1.030 1.084 1.043 1.106 1.054
3 III 784 756 798 775 789 775
4 IV 689 630 790 632 702 635

Jumlah 3.557 3.494 3.581 3.538 3.604 3.535

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Desa Cijambu Menurut Dusun dan Jenis Kelamin

Jumlah Penduduk Desa Cijambu Tahun 2017- 2019


Dirinci Menurut Agama
Rata–rata
No Agama 2017 2018 2019 Pertumbuhan
(%)
1 Islam 7.051 7.119 7.139
2 Kristen - - -
3 Katolik - - -
4 Budha - - -
5 Hindu - - -
6 Kepercayaan - - -
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Desa Cijambu Dirinci Menurut Agama

14
Jumlah Penduduk Desa Cijambu Tahun 2017- 2019
Dirinci Menurut Pekerjaan

No Agama 2017 2018 2019 Rata–rata

1 Petani 1245 1265 1275


2 Buruh 898 912 919
3 Pegawai Swasta 78 78 75
4 PNS/TNI/Polri
Pedagang 9 10 14
5
Barang/Jasa
6 Pegawai Lainnya
Tabel 2.7
Jumlah Penduduk Desa Cijambu Dirinci Menurut Pekerjaan
g. Keadaan Sosial Budaya
Laju perumbuhan penduduk dipandang dari sosial budaya masih sangat
menjunjung tinggi adat istiadat kegotong royongan dan hubungan
silaturahmi yang erat,terlihat dari kegiatan pembangunan di masyarakat
selalu membudayakan kerjasama dan swadaya masyarakat.

Jumlah Sarana Prasarana Pendidikan Formal


Desa Cijambu Tahun 2019
Ter- Kepemilikan Jumlah Jumlah
Ter-
Nama akredit Tenaga siswa/
daftar Pemerintah Swasta Desa
asi Pengajar Mahasiswa
1. PAUD 9 9 45 183
2. TK
3. SD/sederajat 5 5 5 50 891
4. SMP/sederajat 1 2 2 22 424
5. SMA/sederajat 1 1 1 1 25 264
6. PTN
7. PTS

15
Ter- Kepemilikan Jumlah Jumlah
Ter-
Nama akredit Tenaga siswa/
daftar Pemerintah Swasta Desa
asi Pengajar Mahasiswa
8. SLB
9. Lembaga
Pendidikan 3 3 9 120
Agama
10. Perpustakaan
1 1
Desa
11. Taman Bacaan
12. SMK
Tabel 2.8 Jumlah Sarna Prasana Pendidikan Formal Desa Cijambu

Jumlah Sarana Prasarana Pendidikan Non Formal

Jumlah
Nama Terakreditasi Terdaftar Kepemilikan Jumlah
Siswa

1. Komputer

2. Seni Musik

3. Montir

4. Menjahit

5. Drafter

6. Bahasa

7. Mesin

8. Satpam

9. Beladiri

10. Mengemudi

11. Kecantikan
Tabel 2.9 Pendidikan Non Formal Desa Cijambu

16
Jenis Sarana Prasarana Desa Cijambu
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah

1. Rumahsakitumum

2. Puskesmas

3. Puskesmas pembantu

4. Poliklinik/balaipengobatan

5. Apotik

6. Posyandu 9 unit

7. Toko obat

8. Balaipengobatanmasyarakat yayasan/swasta

9. Gudangmenyimpanobat

10. Jumlahrumah/kantorpraktekdokter 1 unit

11. Rumah bersalin 1 unit

12. Balaikesehatanibu dan anak

13. Rumahsakitmata

14. Dokter umum

15. Dokter gigi

16. Dokter spesialis lainnya

17. Bidan 1 unit

Tabel 2.10 Jenis Prasana Desa Cijambu

17
Jumlah Sarana Ibadah
Desa Cijambu 2019
No Jenis Sarana Jumlah

1. JumlahMasjid Ada/ Tidak

2. JumlahLanggar/Surau/Mushola Ada/ Tidak

3. JumlahGerejaKristenProtestan Ada/ Tidak

4. JumlahGerejaKatholik Ada/ Tidak

5. JumlahWihara Ada/ Tidak

6. JumlahPura Ada/ Tidak

7. JumlahKlenteng Ada/ Tidak

8. Lainnya Ada/ Tidak

Tabel 2.11 Jumlah Sarana Ibadah Desa Cijambu


Jumlah Sarana Olahraga
Desa Cijambu 2019
No Jenis Prasarana Jumlah

1. Lapangan sepak bola Ada/tidak

2. Lapangan bulutangkis Ada/tidak

3. Mejapingpong Ada/tidak

4. Lapangan tenis Ada/tidak

5. Lapangan voli Ada/tidak

6. Lapangan golf Ada/tidak

7. Pacuankuda Ada/tidak

8. Lapangan basket Ada/tidak

18
No Jenis Prasarana Jumlah

9. Pusat kebugaran Ada/tidak

10. Gelanggangremaja Ada/tidak

11. Arungjeram Ada/tidak

12. Lapangan Futsal Ada/tidak

Tabel 2.12 Jumlah Sarana Olahraga Desa Cijambu


h. Keadaan Ekonomi
Berdasarkan laju penduduk dan perkembangan SDA di wilayah desa
cijambu terdapat perkembangan dalam lembaga ekonomi dan usaha dan
di sertakan dengan adanya proyek jalan upper cisokan Hulu ,maka
masyarakat Wajib mengikuti program yang ditentukan oleh perusahaan
agar menjadi produktif dan terkendali.

Jumlah Le mbaga Ekonomi dan Usaha


Desa Cijambu Tahun 2019
Jumlah
Jumlah
No Jenis Lembaga Ekonomi Jumlah/Unit Pengurus dan
Kegiatan
Anggota

1. KoperasiUnitDesa 1 unit 1 orang

2. KoperasiSimpanPinjam 7 unit 7 135 orang

3. Koperasi lainnya

4. Bumdes 1 unit 1 6 orang

Jumlah 9 unit 9 341 orang

Tabel 2.13 Jumlah Lembaga Ekonomi dan Usaha

19
Sumber: pendataan petugas kesejahteraan rakyat desa cijambu
Pendataan jumlah lembaga ekonomi Dan usaha Desa Cijambu hanya
terdapat di wilayah terentu saja.untuk koperasi unit desa bernama ”
Anugrah Jaya Abadi “ yang bersumber dari WTP Cisokan.simpan pinjam
berasal dari PNPM Mandiri perdesaan yang tersebar di setiap wilayah dan
untuk BUMDES bernama MAJU MANDIRI berdiri sejak tahun 2010 dan
jenis kegiatannya Pengadaan ATK, Percetakan (Photo Copy) sewa alat
0pesta dan kursi.
Jumlah Le mbaga Keuangan
Desa Cijambu 2019

No Jenis Lembaga Keuangan Jumlah/Unit

1. Jasa Asuransi -

2. LembagaKeuangan Non Bank -

3. BankPerkreditanRakyat -

4. Pegadaian -

5. BankPemerintah -

Jumlah -

Tabel 2.14 Jumlah Lembaga Keuangan DesaCijambu

Untuk lembaga keuangan belum terdaftar di desa cijambu dikarenakan


keadaan dan SDM masyarakat Desa tang masih mempertahankan
kebudayaan sekitar dan sebagian besar termasuk masyarakat pra KS.

20
Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)/Industri
Desa Cijambu Tahun 2019
No Jenis UMKM/Industri/Jasa Jumlah/ Unit
UMKM/Industri
1. Industrimakanan 3 Unit
2. Industrialatrumah tangga
3. Industrimaterialbahanbangunan
4. Industrialatpertanian 1 unit
5. Industrikerajinan 9 Unit
6. Industrifarmasi
7. Industri karoseri/cat mobil
8. Industri pengolahan kayu
9. Rumah makandan restoran 2 Unit
10. Lainnya
Jasa Perdagangan
11. Pasar tradisional
12. Pasarmingguan 1 unit
13. Pasarbulanan
14. Pasar kaget/pasar khusus (misal. pasar ternak,dll)
15. Jumlahusahatoko/kios/warung
16. Swalayan
17. Usahapeternakan 12 Unit
18. Usahaperikanan 4 unit
19. Usahaperkebunan
20. Usahaminuman (kemasan,dll)
21. Lainnya
Jasa Hiburan
22. Group musik/band
23. Lainnya
Jasa Gas, Listrik, BBM dan Air
24. Usaha penyewaan tenaga listrik

21
No Jenis UMKM/Industri/Jasa Jumlah/ Unit
25. SPBU
26. Pangkalan minyak tanah
27. Pengecer gas dan bahan bakar minyak 48 Unit
28. Usaha air minum kemasan/isi ulang 5 Unit
Jasa Lainnya
Tabel 2.15 Jumlah UMKM Desa Cijambu 2019

i. Pembagian Wilaya Desa


Wilayah Desa cijambu terbagi menjadi 4 wilayah diantaranya :
dusun I : Elan Setiawan
Dusun II : Budi Santoso
Dusun III : Dadan
Dusun IV : Arman Sapta Permana
Wilayahnya terjal dan berbentuk pegunungan dan bukit yang dan
sebagian besar penduduknya berpendapatan dari bertai dan berdagang.
Luas
No Nama Dus un Jumlah RT Jumlah RW
Wilayah
1 Dusun I 8 2
2 Dusun II 8 2
3 Dusun III 6 1
4 Dusun IV 6 2
Tabel 2.16
Jumlah Dusun, Luas Wilayah dan Jumlah RT/RW Desa Cijambu Tahun 2019

B. Struktur OrganisasiDesa Cijambu


Secara historis desa merupakan cikal bakal terbentuknya kemasyarakatan
politik dan pemerintahan diindonesia jauh sebelum negara dan bangsa ini
terbentuk. Sturuktur sosial sejenis desa, masyarakat adat dan lain sebagainya telah
menjadi intitusi sosial yang mempunyai posisi yang sangat penting, desa
merupakan intitusi yang otonom dengan tradisi, adat istiadat dan hukumnya serta

22
relatif mandiri. Hal ini antara lain dilanjutkan dengan tingkat keagamaan yang
tinggi membuat desa mengkin merupakan wujud bangsa yang paling kongkrit.

Pada prisipnya atau sturuktur pemerintahan desa telah ditetapkan dalam


undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Pemerintahan Daerah Pasal 202 ayat (1)
menyebutkan, pemerintahan desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa, ayat
(2) perangkat desa terdiri dari sekretaris desa, perangkat desa dan lainnya.

Dan selanjutnya untuk kesempurnaan telah diberikan kewenangan dalam


peraturan pemerintah pasal 2088. Untuk itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku
maka sampai saat ini sturuktur pemerintahan desa didesa kepenghuluan kota
Bandung, perangkat desa terdiri dari staf yakni Undang-Undang nomor 32 tahun
2004 pemerintahan daerah.

sekretaris desa, kaur-kaur dan kepala dusun, untuk lebih jelas dapat dilihat
pada Bagan/ gambar berikut:

BPD
KEPALA DES A
ENDANG S UTISNA
BANGB ANG
RUDI J AMALUDIN
HAYAT
AS EP MUNAWAR SEKRETARIS DES A
H.AYI MUHIDIN
MIRANTINA
YEYEH NIDA INAYAH.S.Pd.I

KAUR UMUM KASI PERENCANAAN KASI KEUANGAN


ADI PRIADI PARHAN.P H.S UPIANA

KAS I PEM KAS I KES RA KAS I PELAYANAN


SUDARMA AGUS IWAN S ETIAWAN
SUTISNA

KADUS I KADUS II KADUS III KADUS IV


ELAN S. B UDI S. DADAN ARMAN.S.P

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Desa Cijambu

23
C. Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah salah satu prinsip yang harus di miliki oleh karyawan
Desa Cijambu. Karena pada dasarnya, disiplin membuat karyawan bisa
melakukan dan mencapai tujuan mereka secara optimal. Bila disiplin kerja tidak
ditegakkan maka para karyawannya tidak bisa menjalankan tugas-tugas kantornya
dengan baik dan benar.

Untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan di Desa Cijambu, langkah-


langkah yang dilakukan oleh pihak Desa adalah melalui:

1. Mengabsen karyawan setiap hari, hal ini bertujuan untuk meningkatkanetos


kerja karyawan dan tidak berani melanggar aturan.
2. Buka pukul 07.00, tutup pukul 18.00 WIB.
3. Saling Komunikasi dalam bekerja, hal ini bertujuan untuk selalu terkontrol
dan terjaga kekompakan dalam kerjasama Tim.
4. Berpakaian rapi, sopan dan enak dipandang.
5. Meminta izin jika berhalangan tidak hadir.
6. Datang dan pulang mengucap salam dan berjabat tangan.
7. Berperilaku sopan.
D. PemeliharaanTempatKerja
Agar lingkungan tempat kita bekerja terasa nyaman dan membuat kita betah,
harus ada pemeliharaan tempat kerja. Kenapa demikian? Tentu saja biar kerja kita
lebih produktif. Pada intinya, dengan kondisi tempat kerja yang terpelihara, kita
secara tidak sengaja telah menghapus pemborosan, baik itu pemborosan tempat,
waktu, maupun uang.

Ada istilah 5R untuk memelihara tempat kerja, apa sih 5R itu?

1. Ringkas (Seiri), yaitu pemilahan, mana yang perlu dan mana yang tidak
perlu, apabila ada yang tidak perlu lebih baik disimpan atau disis ihkan saja.
2. Rapi (Seiton), yaitu penataan, menata yang perlu agar efisien jika
digunakan, faktor yang perlu diperhatikan ketika penataan adalah frekuensi
pemakaian, pengelompokan jenis, dan kemudahan penggunaan.
3. Resik (Seisou), yaitu pembersihan, langkah- langkahnya adalah menentukan

24
sumber kotoran, menentukan yang paling kotor, membersihkan sambil
memastikan apakah fungsinya masih baik, memberi tanda bagian yang tidak
atau kurang berfungsi, membuat jadwal perbaikan atau pergantian bagian
yang kurang atau tidak berfungsi.
4. Rawat (Seiketsu), yaitu pemeliharaan, tujuannya adalah memelihara agar
tetap bersih, tidak membuat sumber kotoran baru, menghilangkan sumber
kotoran yang lama, dan menjaga kebersihan dan kesehatan.
5. Rajin (Shitsuke), yaitu pembiasaan, artinya melaksanakan 5R diatas, serta
melaksanakan peraturan Perusahaan dengan Continue.

25
BAB III
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Desa
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasan-
batasanwilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yangdiakui
dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia mempunyai


sifatkeanekaragaman, sehingga terdapat bermacam- macam sebutan
untukpengertian yang sama di masing- masing wilayah di tanah air kita, termasuk
di dalamnya terdapat ditemukan bermacam- macam peristilahan untukpengertian
Desa.

Berikut pengertian tentang Desa menurut Peraturan Pemerintah No. 72tahun


2005 tentang Pemerintahan Desa Bab 1 ketentuan umum Pasal 1 ayat 5. Desa atau
yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalahkesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yangberwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,berdasarkan asal usul
dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormatidalam Sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kata Desa sendiri berasal dari bahasa India yakni “swadesi” yang
berartitempat asal, tempat tinggal, negeri asal, atau tanah leluhur yang merujuk
padasatu kesatuan hidup, dengan satu kesatuan norma, serta memiliki batas
yangjelas. Sedangkan menurut Undang-undang No. 32 Tahun 2004
tentangOtonomi daerah bahwa : Yang dimaksud dengan Desa adalah
kesatuanmasyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untukmengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asalusuldan adat- istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistimpemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

26
Dengan demikian bahwa pemerintah desa adalah pemerintahan yangterendah
yang dipilih oleh rakyat dan untuk rakyat yang bertanggung jawabterhadap rumah
tangganya sendiri.

Pelaksanaan sebagai bagian dari manajemen erat kaitannya denganfungsi


perencanaan, pengawasan, pengendalian dan pengorganisasian. Karenaitu
pelaksanaan akan dapat terlaksana dengan baik bila semua fungsimanajemen juga
berjalan baik. mendefinisikan pelaksanaan sebagai berikut :

Pelaksanaan adalah hubungan antara aspek-aspek individu yang


ditimbulkanoleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat
dimengertidan pembagian pekerjaan yang efektif dan efisien untuk bertujuan
yangnyata.

Pendapat lain mengemukakan sebagai berikut: Penggerakkan adalahkegiatan


yang dilakukan oleh pimpinan untuk membimbing, mengarahkandan mengatur
segala yang telah diberi tugas dalam melaksanakan sesuatukegiatan usaha.

Dari pengertian-pengertian yang dikemukakan di atas, jelas bahwa


yangdimaksud dengan pelaksanaan adalah upaya mengimplementasikan
rencanadan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan
denganmenggerakkan semua anggota organisasi untuk bekerja sama dan
secaraikhlas agar menuju pada maksud atau tujuan secara efektif dan efisien.

Sejalan dengan yang telah diutarakan di atas, dalam EksiklopediAdministrasi


dikemukakan pengertian aktivitas pelaksanaan sebagai berikut:

Aktivitas pelaksanaan adalah usaha-usaha yang dilakukan


untukmelaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan
dantelah ditetapkan dengan melengkapi segala kebutuhan alat yang
diperlukan,siapa yang akan melaksanakan, dimana tempat pelaksanaan, kapan
waktumulai dan berakhirnya dan bagaimana cara yang dilaksanakan.

Dalam penyelenggaraan kegiatan lebih lanjut pelaksanaan akanberkaitan erat


dengan aktivitas pembimbingan (directing), pengkoordinasian(coordinating), dan

27
pengambilan keputusan (decisionmaking).Kemudian,kaitan dengan
pembimbingan (directing).

Seorang pemimpin dalam melakukan pembimbingan (directing),berarti harus


mampu dan selalu membangkitkan serta memelihara semangatkerja bawahannya,
memberikan perintah-perintah, penugasan-penugasan,pengarahan dan
memberikan tuntunan serta pembinaan bagi bawahan agarmereka melakukan
pekerjaan dalam usaha mencapai tujuan.

Pembangunan Desa adalah pembangunan yang dilaksanakan diWilayah


Pemerintahan yang terendah, yaitu Desa dan Kelurahan, ciri utamapembangunan
desa yang terpenting adalah keikutsertaan masyarakat dalampembangunan di desa
itu atau kelurahan baik melaksanakan langsung dalambentuk swadaya mandiri
atau gotong royong. Sasaran utamanya adalahmenjadikan desa-desa diseluruh
Indonesia memiliki tingkat perkembangan. Desa dengan klasifikasi desa
swasembada yaitu desa yang maju, danberkembang dimana masyarakat memiliki
taraf hidup dan kesejahteraan yangterus meningkat.

Pembangunan masyarakat desa adalah suatu proses dimana ora ngorangdisitu


bersama-sama dengan pejabat-pejabat Pemerintahan berusahauntuk memperbaiki
keadaan perekonomian sosial dan kebudayaan dalammasyarakat yang
bersangkutan meng-integrasi masyarakat ini dalamkehidupan Bangsa dan Negara.

Pembangunan masyarakat desa meliputi duaunsur, yaitu ikut serta penduduk


sendiri dalam usaha untuk memperbaikitingkat kehidupan dengan inisiatif mereka
sendiri dibarengi dengan bantuanbantuanteknik serta lain- lain bantuan sedemikian
rupa sehingga memajukaninisiatif mereka sendiri dan saling membantu.

Dari pendapat yang dikemukakan oleh para sarjana atau ahli


tentangpembangunan desa tersebut, maka dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwapembangunan masyarakat desa dilaksanakan dalam rangka
pembangunannasional yang bertujuan untuk mengangkat taraf hidup masyarakat
baik dalam bentuk material maupun spiritual atau dengan kata lain adalah
pembangunanmanusia Indonesia seutuhnya.Sedangkan pelaksanaannya dapat
berhasil dengan optimal apabiladengan sejumlah aset, potensi, dan kekayaan yang

28
ada dapat dipadukansehingga merupakan kesatuan gabungan yang strategis.
Dalam hal inipartisipasi masyarakat merupakan faktor penentu berhasilnya
pembangunanDesa.

Oleh karena itu pembangunan Desa dalam seluruh prosesnya mulai


dariperecanaan, pengorganisasian, implementasi dan tindak lanjutnya,
harusdiorientasikan pada pengikutsertaan masyarakat, begitupun bentuk-
bentukorganisasi pembagunan desa harus mengunakan sistem dan prosedur
yangselalu memperhitungkan dan memberikan peluang bagi
terselenggaranyapartisipasi masyarakat secara maksimal.

Partisipasi masyarakat desa dalam konteks ini adalah termasukdidalamnya


upaya mewujudkan gagasan- gagasan baru atau inovasi sebagaisegi positif dari
kebiasaan masyarakat mengikuti proses pengambilankeputusan pembangunan
desa.

Pengelolaan pembangunan desa pada akhirnya menuntut pendekatansecara


holistik, apalagi pembangunan desa sekarang ini, dalam tatarangeraknya
mencakup juga berbagai aspek kehidupan sejak dari aspekpolitik,ekonomi, sosial
budaya, serta idiologi. Unsur yang merupakan karakteristik dari sebuah Desa :

1. Penduduk Desa
Adalah setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah desa
yangbersangkutan selama waktu tertentu, biasanya dalam waktu 6 bulan
atausatu tahun berturut-turut, menurut peraturan daerah yang berlaku.
2. Daerah atau Wilayah Desa
Wilayah desa harus memiliki batas-batas yang jelas, berupa batas
alamseperti sungai, jalan dan sebagainya atau batas buatan seperti patok
ataupohon yang dengan sengaja ditanam. Tidak ada ketentuan
defenitiftentang berapa jumlah luas minimal atau maksimal bagi wilayah
suatudesa.

29
3. Pemimpin Desa
Adalah badan yang memiliki kewenangan untuk mengatur
jalannyapergaulan social atau interaksi masyarakat. Pemimpin Desa
disebutKepala Desa atau dengan sebutan lain sesuai dengan
tempatwilayahnya.
4. Urusan atau Rumah Tangga Desa
Kewenangan untuk mengurus kepentingan rumah tangga desa, atauyang
dikenal dengan otonomi desa. Otonomi desa berbeda denganotonomi
daerah karena merupakan otonomi asli desa yang telah ada darijaman
dahulu, dimana hak otonomi bukan dari pemberian pemerintahatasan,
melainkan dari hukum adat yang berlaku.

Hal ini lebih ditegaskan dalam pengaturan mengenai desa yaitudengan


ditetapkannya PP No 72 tahun 2005. Prinsip dasar sebagai landasanpemikiran
pengaturan mengenai desa yaitu : Keanekaragaman, Partisipasi,otonomi asli,
Demokratisasi, dan Pemberdayaan masyarakat. Pengertianpembangunan yang
sederhana, yaitu sebagai, suatu proses perubahan ke arahyang lebih baik melalui
upaya yang dilakukan secaraterencana.Pembangunan dalam Paradigma bertujuan
untuk mewujudkanInteraksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan
Masyarakat. Apabilasendi-sendi tersebut dipenuhi, maka terwujudlah desa yang
maju.

Selanjutnya tentang Perencanaan Pembangunan Desa, pembangunan didesa


merupakan model Pembangunan partisipatif adalah suatu systempengelolaan
pembangunan di desa bersama-sama secara musyawarah,mufakat, dan gotong
royong yang merupakan cara hidup masyarakat yangtelah lama berakar budaya
wilayah Indonesia. Pembangunan partisipatifdiantaranya direncanakan dengan
pemberdayaan dan partisipatif.Pemberdayaan, yaitu upaya untuk mewujudkan
kemampuan dan kemandirianmasyarakat dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegarasedangkan partisipatif, yaitu keikutsertaan dan
keterlibatan masyarakat secaraaktif dalam proses pembangunan.

30
Pembangunan di desa menjadi tanggungjawab Kepala desasebagaimana
diatur dalam Pasal 14 ayat (1) PP No 72 tahun 2005 ditegaskanbahwa Kepala
Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusanpemerintahan, pembangunan,
dan kemasyarakatan. Kegiatan pembangunandirencanakan dalam forum
Musrenbangdes, hasil musyawarah tersebutdi ditetapkan dalam RKPD (Rencana
Kerja Pemerintah Desa) selanjutnyaditetapkan dalam APBDesa. Dalam
pelaksanaan pembangunan Kepala Desadibantu oleh perangkat desa dan dapat
dibantu oleh lembaga kemasyarakatandi desa.

B. Tugas Penghulu Desa Sebagai Pemimpin


Berbicara tentang pemimpin, maka yang termasuk pemimpin bukanhanya
semata- mata ditujukan kepada pemerintah saja, namun yang dikatakansebagai
pemimpin adalah semua orang-orang yang diserahi tugas dantanggung jawab
seperti halnya bapak/ibu dalam rumah tanggapun jugadisebut pemimpin.

Penghulu desa harus memiliki kemampuan, bakat, kecakapan, dan


sifatkepemimpinan, disamping menjalankan kegiatan-kegiatan,
KepenghuluanDesa harus dapat menjalankan program pembangunan di Desanya
jika diamemiliki sifat-sifat dan syarat sebagai seorang pemimpin. Bahwa
seorangpemimpin harus memiliki 4 (empat) syarat pokok yaitu:

1. Pemimpin harus peka terhadap iklim lingkungannya,


harusmendengarkansaran-saran dan pandangan-pandangan dari pada
orangdisekitarnya yang dia ketahui mempunyai banyak pengalamannya
yangrelevan dengan tugas yang dia emban.
2. Pemimpin harus menjadi teladan dalam lingkungannya, paling
sedikitnyadia harus menyadari kekurangannya dan menjadi suri tauladan
mengenaisegala apa yang ia instruksikan kepada bawahannya.
3. Pemimpin harus bersikap dan bersifat setia kepada janjinya, setia
kepadaorganisasinya, setia kepada atasannya, setia kepada bawahannya,
setiakepada tugasnya serta setia kepada pemerintahannya dan sebagainya.
4. Pemimpin harus mampu mengambil keputusan, artinya harus
cakap,mampu, pandai mengambil keputusan setelah semua faktor yang
relevandiperhitungkan.

31
Berdasarkan dari kutipan di atas, jelaslah kepemimpinan KepenghuluanDesa
sangat diharapkan oleh pemerintah sekarang seperti kepemimpinanyang
Pancasilais sejati, bukanlah kepemimpinan yang bersifat ogal-ogalan,akan mudah
dipengaruhi oleh hal- hal yang bersifat merusak.

Untuk dapat mengusahakan orang lain bekerja sama dengannya, makaseorang


pemimpin dapat menggunakan kewibawaan tertentu, atau diberikanwewenang
formil tertentu.Hal ini memerlukan segi kepemimpinan yangsedikit berbeda
dengan instansi lain karena kepemimpinan Kepenghuluan

Desa harus peka terhadap segi politik masyarakat. Untuk menggerakkan


halhaltersebut, maka kualitas kepemimpinan yang sedikit harmonis
dalambirokrasi pemerintahan sangat diperlukan. Apalagi untuk tugas-tugas
ataukegiatan-kegiatan pembangunan dari pemerintahan yang bersifat baru.

Secara universal penghulu desa sejauh ini belum begitu mampumeng-


implementasikan fungsinya dalam memberikan pelayanan umumkepada
masyarakat. Fungsikepala desa amat luas, sehingga menjalankanfungsinya
tersebut dibantu oleh perangkat desa, yang meliputi kaur-kaursebagai unsur
pelaksana dan unsur pembantu, untuk itulah penghulu desaharus mampu
memberikan fungsinya mengarahkan semua unsur yang adabaik kaur pelaksana
dan pembantu melancarkan proses pelayanan umumberjalan berjalan sebagaimana
mestinya. Kondisi ini terlihat dari perangkatpelayanan belum lengkapdiisi oleh
penghulu desa maupun perangkatperangkatnya,belum tertatanya administrasi
secara umum, buku registrasiyang belum lengkap, data kependudukan yang tidak
beraturan, hasilnya apabila masyarakat ingin berurusan administrasi akan
memakan waktu lama dan lambat.

Melihat kondisi administrasi yang demikian menunjukkan belum maksimal


fungsi penghulu desa, padahal menurut pandangan fungsi- fungsi administrasi itu
antara lain:

32
a. Perencanaan (Planning).
b. Pengorganisasian (Organizing).
c. Pengkoordinasian (Coordinating).
d. Komunikasi.
e. Supervisi.
f. Kepegawaian (Stafling).
g. Pembiayaan (Budgeting).
h. Penilaian (Evaluasing).

Halinilah merupakan hakikat menajemen, aktivitas yang menjadi


pusatadministrasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,
bahwaperlu diingat bahwa tatanan administrasi yang berada dipedesaan dewasa
inimasih cukup memprihatikan, apalagi sebagian perangkat desanya masih
baru.Untuk itu penghulu desa sebagai pemimpin didaerah pemerintahan
harusmemiliki kepemimpinan, tanpa adanya tersebut proses dalam fungsi
penghuludesa kurang mampu berjalan sebagai mana yang diharapkan. Disamping
sifatsifatdasar yang dimiliki seorang pemimpin harus pula didasarkan
dengankeahlian dalam bidang pekerjaan yang dipimpinnya, keahlian
jabatanmerupakan syarat umum dalam kepemimpinan, tanpa keahlian tidak
akanmungkin menjadi pemimpin, bukan pula keahlian jabatan pula tetapi
jugapengalaman dan penguasaan semua macam pengetahua n, keahlian
danpengetahuan yang dimaksud disini latar belakang pendidikan yang
dimilikinya.

Konsekuensi bila pemimpin kurang mampu menjalankan fungsinyadengan


baik., maka pelayanan administrasi tidak mampu dilakukan sempurna,hal ini
sangat besar kaitannya dengan kemampuan seorang pemimpin
dalammengarahkan lembaga yang dipimpinnya, secara lebih konkrit faktor-
faktoryang mempengaruhi prilaku seorang pemimpin antara lain:

1. Keahlian dan pengaruh yang dimilikinya.


2. Jenis pekerjaan atau lembaga yang dipimpin.
3. Sifat-sifat kepribadian pemimpin.
4. Sangsi-sangsi yang ada ditangan pemimpin.

33
Dalam hal fungsi penghulu desa sangat menentukan keberhasilan
setiapprogram dan rancangan pembangunan yang telah direncanakan sebelumnya.

Oleh karena itu harus bisa dilaksanakan dan diimplementasi oleh


seorangpenghulu desa agar apa yang menjadi tujuan bersama dapat tercapai.
Fungsipenghulu desa sebagai perantara meliputi beberapa aspek diantaranya:

1. Penghulu desa harus bisa menjadi seorang yang tanggap


terhadappermasalahan yang timbul di daerah kekuasaannya
mencakuppembangunan baik yang berupa fisik maupun nonfisik.
2. penghulu desa harus bisa memediasi dan mencari solusi dalam
setiappermasalahan/konflik yang ada dalam masyarakat
sehinggamenimbulkan perpecahan dan hilangnya rasa integritas.

Dengan adanya berbagai problem yang timbul dalam pemerintahan


Desakhususnya Kepala Desa, maka seorang penghulu desa harus
bisamenyelesaikan hal- hal yang menjadi fungsi dan tanggung jawabnya.
Dalammenanggapi dan menyelesaikan setiap permasalahan penghulu desa
harusberlaku adil, tidak boleh melihat dan menilai seseorang berdasarkan
statussosial. Asas keadilan perlu dipahami dan direalisasikan dalam
kehidupannyata.

C. Pembangunan Desa Sebagai Kegiatan Peme rintah Desa


Pembangunan desa mempunyai peranan yang sangat penting
dalampelaksanaan pembangunan Nasional. Hal ini bukan dikarenakan
sebagianbesar rakyat Indonesia tinggal di pedesaan, akan tetapi lebih jauh dari
itu,desa dan masyarakatnya sebagian besar masih hidup dalam
belenggukemiskinan dan keterbelakangan yang merupakan sasaran
pokokpembangunan Nasional.

Dalam rangka pemerataan pembangunan keseluruhan dalam


Wilayahpembangunan masyarakat desa atau khususnya Pemerintah
RepublikIndonesia, maka perlu dilanjutkan dan ditingkatkan pembangunan daerah
danpembangunan pedesaan yang lebih ditingkatkan pada peningkatan,kesempatan
perluasan kerja, pembinaan dan pengembangan, lingkunganpemukiman pedesaan

34
yang sehat serta peningkatan kemampuan pendudukuntuk dapat memanfaatkan
sumber-sumber kekayaan alam pedesaan danperhatian yang lebih besar perlu
diberikan pada peningkatan pembangunan dipedesaan dan perhatian yang melalui
peningkatan prasarana dan swadayamasyarakat Desa serta memanfaatkan secara
maksimal sumber daya alamyang ada. Pembangunan ekonomi itu tidak bisa
diartikan sebagai kegiatan-kegiatanyang dilakukan negara untuk mengembangkan
kegiatan ekonomidan taraf hidup masyarakatnya. Berbagai sudut pandang dapat
digunakanuntuk menelaah pembangunan pedesaan. ada dua sisi pandang
untukmenelaah pedesaan, yaitu:

1. Pembangunan pedesaan dipandang sebagai suatu proses alamiah


yangbertumpu pada potensi yang dimiliki dan kemampuan masyarakat
desaitu sendiri. Pendekatan ini meminimalkan campur tangan dari
luarsehingga perubahan yang diharapkan berlangsung dalam rentang
waktuyang panjang.
2. isi yang lain memandang bahwa pembangunan pedesaan sebagai
suatuinteraksi antar potensi yang dimiliki oleh masyarakt desa dan
dorongandari luar untuk mempercepat pembangunan pedesaan.

Pembangunan desa adalah proses kegiatan pembangunan yang berlangsung


didesa yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Menurut peraturan Pemerintah Republik Indonesia no : 72 tahun 2005 tentang
desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bahwa perencanaan pembangunan desa
disusun secara partisipatif oleh pemerintahan desa sesuai dengan kewenangannya
dan menurut ayat (3) bahwa dalam menyusun perencanaan pembangunan desa
wajib melibatkan lembaga kemasyarakatan desa. Tujuan Perencanaan
Pembangunan sebagai berikut:

35
1. Mengkoordinasikan antar pelaku pembangunan.
2. Menjamin sinkronisasi dan sinergi dengan pelaksanaan
PembangunanDaerah.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara Perencanaan,
Penganggaran,Pelaksanaan dan Pengawasan.
4. Mengoptimalkan Partisipasi Masyarakat.
5. Menjamin tercapainya penggunaan Sumber Daya Desa secara
efisien,efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Kebijakan perencanaan pembangunan desa merupakan suatu pedoman-


pedoman dan ketentuan-ketentuan yang dianut atau dipilih dalam perencanaan
pelaksanakan (memanage) pembangunan di desa yang mencakup seluruh
aspekkehidupan dan penghidupan masyarakat sehingga dapat mencapai
kesejahteraan bagi masyarakat.

Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia mempunyai sifat


keanekaragaman, sehingga terdapat bermacam- macam sebutan untuk pengertian
yang sama di masing- masing wilayah di tanah air kita, termasuk di dalamnya
terdapat ditemukan bermacam- macam peristilahan untuk pengertian Desa. Berikut
pengertian tentang desa menurut Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005
tentang Pemerintahan esa Bab 1 ketentuan umum pasal 1 ayat 5, desa atau yang
disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan demikian bahwa pemerintah desa adalah pemerintahan yang terendah


yang dipilih oleh rakyat dan untuk rakyat yang bertanggung jawab terhadap
rumah tangganya sendiri. Menurut B.N Marbun B.N. Marbun, 2008. Proses
Pembangunan Desa, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Otonomi Daerah.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebut
bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentinganmasyarakat

36
setempat, berdasarkan asal- usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian


dari perangkat daerah kabupaten/kota, dan desa bukan merupakan bagian dari
perangkat daerah. Berbeda dengan Kelurahan, Desa memiliki hak mengatur
wilayahnya lebih luas.

Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya


menjadi kelurahan. Kewenangan desa adalah: Menyelenggarakan urusan
pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa Menyelenggarakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan
pengaturannya kepada desa, yakni urusan pemerintahan yang secara langsung
dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.

D. Penyelenggaraan Pe merintah Desa


Pembangunan nasional Indonesia pada hakikatnya adalah pembangunan
manusia seutuhnya diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
melalui serangkaian upaya yang berkesinambungan, meliputi sumua aspek
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang bertujuan mencapai kemakmuran,
kesejahteraan dan keadilan berdasarkan pancasila dan undang-undang 1945.
Negara republik indonesia sebagainegara kesatuan yang menganut asas
desentralisasi dalam menyelenggarakan pemerintahan dengan memberikan
kewenangan yang luas, nyata danbertanggung jawab kepada daerah untuk
menyelenggarakan otonomi daerah.

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonamuntuk


mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah desa kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

Sedangkan daerah otonom selanjutnya disebut daerah adalah


kesatuanmasyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenangdan mengurus urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat
setempatmenurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
sistemNegara Kesatuan Republik Indonesia. Secara prinsip tujuan otonomi daerah

37
adalah mendekatkan pemerintah kepada masyarakat yang dilayaninya sehingga
pelayanan kepada masyarakat lebih terkontrol dan pengawasan masyarakat
kepada pemerintah menjadi lebih kuat dan nyata. Sedangkan subtansi pelaksanaan
otonomi daerah adalah pemberdayaan masyarakat,upaya menumbuhkan prakarsa
dan kreatifitas serta peningkatan peran serta masyarakat secara aktif disegala
tingkatan dan disegala aspek.

Urusan pemerintah yang telah diserahkan kepada daerah dalam rangka


pelaksanaan desentralisasi pada dasarnya menjadi wewenang dan tanggung jawab
daerah sepenuhnya. Dengan kata lain menjadi urusan rumah tangganya sendiri.
Namun demikian tidak boleh mengbaikan prasyarat yang harus dipenuhi sebagai
daerah otonom, yaitu:

a. Adanya kesiapan sumberdaya manusia aparat yang berkeahlian.


b. Adanya sumber dana yang pasti untuk membiayai berbagai urusan
pemerintahan, pembanguan dan pelayanan masyarakat sesuai kebutuhan.
c. Tersedianya pasilitas pendukung pelaksaan pemerintah daerah.
d. Bahwa otonomi daerah yang ditetapkan adalah otonomi daerah dalam
koridor negara kesatuan republik Indonesia.
Pemberian kewenangan otonomi kepada daerah yang terdiri daridaerah
provinsi diberikan kewenangan secara terbatas yang meliputi kewenanagan lintas
kabupaten atau kota dan kewenanagan yang tidak atau belum dilaksananakan oleh
daerah kabupaten/kota serta kewenangan bidang pemerintahan tertentu lainnya.

Kewenangan untuk daerah didasarkan pada asas desentralisasi dalam wujud


otonomi yang luas, nyata, dan bertanggung jawab. Kewenangan otonomi luas
adalah keleluasan daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang
mencangkup kewenangan semua bidang politik, luar negeri, pertahanan
keamanan, peradilan, moneter, agama serta kewenangan dibidang lainnya yang
ditetapkan oleh praturan pemerintah. Disamping itu keleluasan otonomi yang
mencangkup pula dengan kewenangan yang utuh dan bulat dalam
menyelenggarakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian dan evaluasi. Otonomi nyata dalam artian bahwa otonomi pemberian
kepada daerah haruslah berdasarkan faktor- faktor, kepentingan-kepentingan dan

38
tidakan-tindakan atau kebijakan-kebijakan yangbenar-benar menjamin daerah
yang bersangkutan secara nyata maupunmengurus rumahnya tangganya sendiri.

E. Standar Pelayanan Desa


Pelayanan umum oleh pemerintah desa tidak dapat dipungkiri bahwa
prosesnya masih belum maksimal, pada hal target diharuskan adalah bagaimana
masyarakat merasa nyaman terhadap pelayanan yang diberikan,kepuasan
pelanggan merupkan tujuan utama pelayanan prima. Oleh karena itu setiap
aparatur desa berkewajiban untuk berupaya memberikan pelayananyang baik
kepada masyarakat.

Pemerintah desa sebagai pelaku pelayanan masyarakat sangat perlu


memberikan kesan keluar dari otoritas kekuasaan yang selalu menempatkan
dibalik kewenangan-kewenangan yang ditopang oleh adanya dukungan aspek
yang melalui peraturan-peraturan yang berhubungan dengan kepentingan
pelayanan masyarakat. Hal ini sesuai dengan karaktristik pelayanan, yakni sebagai
berikut:

1. Pelayanan bersifat abstrak, pelayanan sangat berlawanan sifatnya


denganbarang jadi.
2. Pelayanan itu kenyataannya terdiri daritindakan nyata dan
merupakanpengaruh yang sifatnya adalah tindakan sosial.
3. Produksi dan konsumen dari pelayanan tidak dapat dipisahkan
secaranyata, karena pada umumnya kejadian tersebut bersamaan dan
terjadi ditempat yang sama.

Yang dimaksud dengan pelayanan umum (publik) adalah segala bentuk


pelayanan umum yang dilaksanakan oleh intansi pemerintahan pusat dandaerah,
dalam berbentuk barang dan jasa, baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan, dengan demikian pelayanan yang dilakukan oleh
pemerintah dapat berupa fisik, non fisik maupunadministrasi.

39
Setiap unit pelayanan intansi pemerintah desa wajib menyusun standar
pelayanan masing- masing sesuai dengan tugas dan kewenangannya, dan di
publikasikan kepada masyarakat sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima
pelayanan. Standar pelayanan merupakan ukura n kualitas kinerja yang dilakukan
dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi atau
penerima pelayanan, standar pelayanan yang ditetapkan hendaknya realistis,
karena merupakan jaminan bahwa janji yang dapat dibuat dapat dipenuhi, jelas
dan mudah dimengerti oleh para pemberi dan penerima pelayanan.

Oleh karena itu pelaksanan yang berhubungan dengan pelayanan


administrasi, perlu menjalankan fungsi dan peranannya dengan baik, sementara
untuk mencapai administrasi yang baik sudah tentu dibutuhkan tingkat
pendidikan yang memadai. Implikasi dalam pencapaian pembangunan masyarakat
desa hendaknya kepenghuluan desa memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang
menonjol memenuhi syarat-syarat yang dapat diandalkan kemampuannya.

Untuk itu kepala Desa mempunyai Wewenang diantaranya :

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kebijakan yang


ditetapkan bersama Badan Perwakilan Desa (BPD).
2. Mengajukan rancangan Peraturan Desa.
3. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama
BPD.
4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBD) untuk dibahas dan
ditetapkan bersama BPD.
5. Membina kehidupan masyarakat desa.
6. Membina perekonomian desa.
7. Meng koordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.
8. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk
kuasa hukum untuk mewakili sesuai dengan peraturan perundang
undangan.
9. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang
undangan.

40
Adapun yang menjadi Kewajiban Kepala Desa Menjalankan Tugasnya Pada
pasal 15 dijelaskan bahwa Kewajiban Kepala Desa diantaranya adalah :

1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD 1945


serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
3. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
4. Melaksanakan kehidupan demokrasi.
5. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari
kolusi, korupsi dan nepotisme.
6. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa.
7. Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang undangan.
8. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan yang baik.
9. Melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan keuangan
desa.
10. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa.
11. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa.
12. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa.
13. Membina, mengayomi dan melestarikan nilai nilai sosial budaya danadat
istiadat.
14. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa.
15. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikanlingkungan
hidup.

Sedangkan Untuk Hak Kepala Desa Diantaranya adalah sebagai berikut :


1. Mengajukan pencalonan pengangkatan/pemberhentian Perangkat
Desakepada Pejabat yang berwenang mengangkat sesuai dengan
peraturanperundang undangan yang berlaku.
2. Mewakili Desanya didalam dan diluar pengadilan.
3. Menunjuk seorang kuasa atau lebih untuk mewakili Desanya didalamdan
diluar pengadilan.

41
F. Jenis-Jenis Pelayanan Desa Yang dibe rikan
NO SEKSI JENIS PELAYANAN PERSYARATAN KETERANGAN
 Surat Pengantar RT/RW
 KTP (Asli)
Surat Keterangan
 FC KK
Perpanjangan KTP
 Pas Foto 3 x 4 (3 lembar)
 FC Lunas PBB
 Surat Pengantar RT/RW
Surat Keterangan
 FC KK Usia Pemohon 17
Pembuatan KTP bagi
 Pas Foto 3 x 4 (3 lembar) Tahun
Pemula
 FC Lunas PBB
 Surat Pengantar RT/RW
Surat Keterangan Pindah  KTP (Asli)
 KK (Asli)
 Surat Pengantar RT/RW
Surat Keterangan Datang  Surat Keterangan Pindah
dari daerah Asal
1 Pemerintahan
 Surat Pengantar RT/RW
 FC KTP + KK
 FC Surat Nikah
Surat Keterangan Lahir
 FC Surat Ket. Lahir dari
Bidan/Rmh Sakit
 FC Lunas PBB
 Surat Pengantar RT/RW
 FC KTP yang meninggal
Surat Keterangan
 Surat Ket. Kematian dari
Kematian
RS (Bila Meninggal di
RS)
 Surat Pengantar RT/RW
Perubahan Data KK
 KK ASLI
Surat Domisili Tempat  Surat Pengantar RT/RW
Tinggal  FC KTP Daerah asal

42
NO SEKSI JENIS PELAYANAN PERSYARATAN KETERANGAN
 FC KTP Pemohon
 FC Akta Jual Beli
Surat Salinan C
 FC SPPT-PBB
 FC Bukti Lunas PBB
 Surat Pengantar RT/RW
 FC KTP Pemohon
 FC Akte Pendirian PT,
CV, UD (bila Berbadan
Hukum)
Surat Keterangan Domisili  FC Bukti Kepemilikan
Usaha Tempat Usaha (Milik
SHM/AJB ) atau
 FC Bukti Sewa (bila
Tempat Usaha Sewa)
 Ijin Lingkungan
 FC Bukti Lunas PBB
 Surat Pengantar RT/RW
 FC KTP Pemohon
 Surat Pernyataan
Surat Keterangan Usaha
Kepemilikan Usaha
Ekonomi Dan (Bermeterai)
2
Pembangunan  FC Bukti Lunas PBB
 Surat Pengantar RT/RW
 FC KTP Pemohon
 Surat Bukti Kepemilikan
Surat Pengantar IMB
tanah (SHM/AJB)
 SPPT PBB
 FC Bukti Lunas PBB
 Surat Pengantar RT/RW
 FC KTP Pemohon Surat
Bukti
Surat Pengantar Balik
 Kepemilikan tanah
nama SPPT-PBB
(SHM/AJB)
 SPPT PBB Asal
 FC Bukti Lunas PBB
 Usia Nikah
 Surat Pengantar RT/RW
untuk Laki- laki
 FC KTP Pemohon
> 20 Tahun
 Surat Pernyataan Belum
Surat Pengantar Nikah  Usia Nikah
Nikah dari Pemohon
untuk
(bermeterai)
Perempuan >
 FC Bukti Lunas PBB 18 Tahun

43
NO SEKSI JENIS PELAYANAN PERSYARATAN KETERANGAN
 Surat Pengantar RT/RW
Surat pernyataan
 FC KTP Pemohon
belum pernah
Surat Pengantar Nikah di  Surat Pengantar dari
menikah di
Catatan Sipil Gereja (Kristen), Pure
Kantor Catatan
(Hindu).
Sipil manapun
 FC Bukti Lunas PBB
 Surat Pengantar RT/RW
 FC KTP
Surat Pengantar Nikah  Pemohon Melampirkan
untuk Janda/Duda Surat Cerai dari
Pengadilan Agama
Kesejahte raan  FC Bukti Lunas PBB
3
Rakyat  Surat Pengantar RT/RW
Surat Pengantar SKKM  FC KTP dan KK
Pemohon
 Surat Pengantar RT/RW
 FC KTP Pemohon
Surat Domisili Haji
 Meterai 6000
 FC Bukti Lunas PBB
 Surat Pengantar RT/RW
 FC KTP Pemohon
Surat Domisili Yayasan  Akte Pendirian Yayasan
 Surat ijin Warga
 FC Bukti Lunas PBB

44
NO SEKSI JENIS PELAYANAN PERSYARATAN KETERANGAN
 Surat Pengantar RT/RW
Surat pernyataan
 FC KTP Pemohon
belum pernah
Surat Pengantar Nikah di  Surat Pengantar dari
menikah di
Catatan Sipil Gereja (Kristen), Pure
Kantor Catatan
(Hindu).
Sipil manapun
Ketentraman  FC Bukti Lunas PBB
4
dan Ketertiban  Surat Pengantar RT/RW
 FC KTP
Surat Pengantar Nikah  Pemohon Melampirkan
untuk Janda/Duda Surat Cerai dari
Pengadilan Agama
 FC Bukti Lunas PBB
Tabel 3.1 Pelayanan Desa Cijambu

Alur Pelayanan Desa

Gambar 3.1 Alur Pelayanan Desa Kepada Masyarakat

45
BAB IV
PEMBAHASAN URAIAN KERJA

A. Persiapan Kerja
A. Alat dan Bahan
1. Komputer

Gambar 4.1 Komputer


2. Printer

Gambar 4.2 Printer

46
3. Kertas HVS

Gambar 4.3 Kertas HVS

B. Gambar Kerja/ Alur Proses Pengerjaan


1) Alur Proses Pengurusan KTP

Gambar 4.4 Alur Proses Pengurusan KTP

47
2) Alur Proses Pindah

DESA CIJAMBU

Gambar 4.5 Alur Proses Pindah Warga Negara

3) Alur Proses Pencataan Kelahiran

DESA CIJAMBU

Gambar 4.6 Alur Proses Pencatatan Kelahiran

48
4) Alur Proses Pencatatan Kematian

DESA CIJAMBU

Gambar 4.7 Alur Proses Pencatatan Kematian

5) Alur Proses Surat Keterangan SKCK

Gambar 4.8 Mekanisme SKCK

49
6) Papan Informasi Persyaratan Nnikah

Gambar 4.9 Papan Informasi Syarat Nikah

50
7) Alur Proses Penguusan SKCK Online

Gambar 4.10 Alur Proses Penguusan SKCK Online

C. Hasil Yang Dicapai


Dalam melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) selama jangka
waktu 3 minggu banyak hal yang kami peroleh baik suka maupun duka, dan kami
dapat pelajaran semua yang telah kami laksanakan sehingga pelaksanaan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) tidak sia-sia, bahkan sebaliknya kami mendapatkan
ilmu pengetahuan tentang cara kegiatan Pelayanan Administrasi Desa yang baik.
Selain mendapat ilmu pengetahuan dari kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan
(PPL) kami dapat mengenal lebih dekat dengan karyawan Desa Cijambuyang
telah memberikan pengetahuannya kepada kami yang dapat dijadikan pengalaman
jika sudah memasuki dunia kerja nantinya.

Hasil yang dicapai selama kami melaksanakan kegiatan Praktek Pengalaman


Lapangan (PPL) antara Lain :

51
1. Dapat memahami, tata cara bagaimana sistem pemerintahan desa itu
beroperasi.
2. Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh disekolah dengan yang
dibutuhkan di dunia kerja/ usaha.
3. Dapat mencapai alternatif pemecahan masalah yang timbul di dunia kerja.
4. Dapat mengumpulkan data guna untuk kepentingan sekolah dimasa yang
akan datang.
5. Mengetahui arti penting disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan
berbagai tugas.
6. Tahu cara bagaimana bekerja di Pemerintahan Desa.
7. Mengetahui bagaimana cara Pelayanan Administrasi Desa Kepada
Masyarakat.
8. Tahu Jenis-Jenis Pelayanan Administrasi desa yang diberikan kepada
Masyarakat.
9. Tahu banyak tentang pembuatan surat-surat, dimulai dari surat keterangan
perpanjangan KTP, surat keterangan pindah, surat keterangan lahir, surat
keterangan kematian, surat keterangan usaha, surat keterangan nikah, surat
keterangan SKCK, pembuatan KTP, dan masih banyak lainnya.

D. Hambatan dan Penyelesaian Masalah


Dalam melaksanakan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) kami
mengalami berbagai hambatan begitu pula dengan penyusun yang baru mengenal
dunia kerja/ usaha yang langsung Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) sehingga
penulis banyak sekali mengalami hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara
lain :

1. Kurangnya Pengalaman.
Pengalaman merupakan guru utama bagi keberhasilan suatu pekerjaan yang
kita lakukan khususnya bagi penulis yang belum berpengalaman mengenai
bagaimana Pemerintahan Desa itu beroperasi.
2. Kurangnya Pembekalan yang diterima
Pembekalan yang diterima kurang jelas karena diberikan d alam waktu
singkat dan hanya garis besarnya saja atau tidak dijelaskan secara rinci.

52
3. Kurangnya keterampilan dan kreativitas siswa.
4. Kurang mampu dalam menerapkan teori dan praktek.
Siswa mengalami kesulitan dalam hal menerapkan teori dan praktek karena
teori yang diberikan disekolah berbeda dengan pelaksanaan atau praktenya.
5. Hambatan-hambatan tersebut tidak melemahkan semangat penyusun untuk
menyelesaikan tugas, namun justru menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi penyusun.

53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bab ini penyusun dapat menyimpulkan apa yang telah dipelajari dan
dilaksanakan selama Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dari awal hingga akhir
kegiatan, yaitu sebagai berikut :

1. Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) sangat bermanfaat bagi para


siswa/iMA YPI Darul Fikri Cipongkor. Dengan adanya kegiatan (PPL)
siswa dituntut mempunyai sikap mandiri dan mampu berinteraksi dengan
orang lain, sehingga siswa diharapkan dapat memiliki keterampilan serta
wawasan yang tinggi.
2. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dapat menunjang siswa-siswi untuk
menjadi siswa-siswi yang mempunyai sikap yang akan menjadi bekal dasar
untuk pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat mengamalkan apa
yang telah diperolehnya, dalam kehidupan sehari- hari.
3. Desa Cijambu suatu Pemerintahan Desa yang senantiasa memberikan
pelayanan yang baik kepada internal/ eksternal, maka dari itu peningkatan
hubungan dengan masyarakat akan sangat baik dalam perkembangan sistem
pemerintahannya.
4. Kedisiplinan yang tinggi perlu dipertahankan karena kedisiplinan
merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kemajuan suatu
Pemerintahan Desa.
B. Saran
Dalam proses Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini dibutuhkan
kedisiplinan dan keseriusan mengerjakannya dan sebelum bekerja alat dan bahan
harus disiapkan selengkap-lengkapnya agar tidak menimbulkan kendala-kendala
yang menghambat proses Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)ini kenapa
demikian, karena tidak ada seorang manusia pun yang sempurna, apalagi
penyusun merupakan seorang yang masih tahap belajar di MA YPI Darul Fikri
Cipongkor. Maka penyusun mohon untuk kritik dan saran yang membangun bagi

54
penyusun, agar penyusunan laporan ini bisa lebih baik dari segi bahasa, penulisan,
maupun penyampaian materi yang di laporkan.

Beberapa hal penyusun temukan di lapangan saat pelaksanaan Praktek


Pengalaman Lapangan (PPL) sebagian jutru tidak penyusun temukan saat
mengikuti pembelajaran di kelas. Terkait dengan ini penyusun ajukan beberapa
saran antara lain :

a. Saran Untuk Sekolah


Untuk pihak sekolah, penyusun menyarankan untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas dari tenaga kerja, staff kepengurusan dan sarana-pra sarana
yang lebih baik, supaya menghasilkan lulusan yang mampu dalam
bidangnya.

Pihak sekolah maupun para guru sebaiknya memperhatikan peserta didik


yang sedang melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) agar
pihak sekolah lewat pembimbing bisa mengetahui apakah peserta yang
sedang melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dalam kondisi
baik-baik saja atau tidak.

b. Saran Untuk Desa


1. Kami berharap kekompakan antara sesama di pertahankan dan
ditingkatkan.
2. Dalam pemeliharaan peralatan sebaiknya lebih diperhatikan dan
ditingkatkan.
3. Pelayanan terbaik untuk masyarakat dipertahankan.

Pemikiran laporan hasil Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini di buat. Kami
menyadari dalam penulisan dan pembuatan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dalam pembuatan berikutnya.

Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca dan bisa menjadi
inspirasi bagi siswa-siswi MA YPI Darul Fikri Cipongkor.

55
DAFTAR PUSTAKA

1. http://p4tkn.lppmp.uny.ac.id/sites/p4tkn.lppmp.uny.ac.id/files/Buku%20Pedo
man%20PPL%20PPG%20Prajabatan%20Kel.%202%2017072018.pdf
(Diakses : Sabtu, 18Januari 2020 Pukul :17:49)
2. http://fst.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/sop-pelaksanaan-
ppl.pdf
(Diakses : Sabtu, 18 Januari 2020 Pukul :19:23)
3. http://child- island.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
(Diakses : Sabtu, 18 Januari 2020 Pukul :20:36)
4. http://eprints.umpo.ac.id/668/3/BAB%201.pdf
(Diakses : Sabtu, 18 Januari 2020 Pukul :21:17)
5. http://agustans92.blogspot.com/2014/06/laporan-ppl-sistem-pemerintahan-
desa.html
(Diakses : Sabtu, 18 Januari 2020 Pukul :21:17)
6. http://rennetabengkulu.blogspot.com/2013/10/contoh-laporan-di-kantor-
desa.html
(Diakses : Minggu, 19 Januari 2020 Pukul :08:04)
7. http://profildesacijambu.blogspot.com/2017/11/jenis-pelayanan-desa.html
(Diakses : Minggu, 19 Januari 2020 Pukul :08:04)

iv
LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
Jurnal Praktek Pengalaman Lapangan
Tahun Ajaran 2019/ 2020
Ma Darul Fikri

Yayasan Pendidikan Islam


Daaru Syifa Cipongkor
2020
IDENTITAS SISWA

Nama Lengkap :
NIS/NISN :
Tempat, Tanggal Lahir :
Agama :
Jenis Kelamin :
Alamat Tempat Tinggal :
Nama Orang Tua/ Wali :
:
:
Alamat Orang Tua/ Wali :
:
:
Jurusan :
No. Handphone :
Pembimbing Desa :
Pembimbing Sekolah :

Cipongkor, Januari 2020


Siswa Yang Bersangkutan

PHOTO
3X4

______________________
IDENTITAS DESA CIJAMBU

Nama Desa :
Alamat :
:
:
No.Telepon/ Fax :
Nama Kepala Desa :
Nama Pembimbing :
No. Handphone :

Cipongkor, Januari 2020


Pembimbing Desa

Adi Priadi
AGENDA HARIAN
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN

Nama :
Jurusan :
Nama Desa :
Lama PSG : Dari Tgl S.d Tgl

Tanggal Kegiatan Praktek Tempat Pembimbing


No
Dari Sampai (Uraian Singkat) Divisi Nama Ttd

Cipongkor, Januari 2020


Mengetahui :
Koordinator Pembimbing Desa
Ketua PPL

Dindin Arifin S.Pd.I Adi Priadi


LAPORAN HARIAN
PRAKTEK PENGENALAN LINGKUNAN

Tempat Kerja :
Hari/ Tgl :
Jenis Pekerjaan :
Nama Pekerjaan :
Waktu Bekerja :

Gambar Referensi

Alat Yang Digunakan

Lembar Kerja

Pembimbing Desa Semua Peserta PPL

Adi Priadi ____________


DAFTAR HADIR PESERTA
PRAKTEK PENGENALAN LINGKUNAN

Nama Siswa :
NIS/NISN :
Jurusan :
Tahun Pelajaran :
Tempat Praktek :
Alamat Praktek :
Hari/ Jam Paraf Paraf Jam Paraf Paraf
No Ket
Tgl Datang Siswa Pembimbing Pulang Siswa Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Pembimbing Desa Semua Peserta PPL

Adi Priadi ____________


PENILAIAN
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN

Nama Siswa :
NIS/NISN :
Jurusan :
Tempat Praktek :
Tahun Pelajaran :

Penilaian
No Nama Kegiatan Ket
A B C D
Motivasi
1. Perhatian Terhadap Desa
1
2. Disiplin Kerja
3. Prakarsa Inisiatif
Kemampuan Kerja/ Skill
1. Kualitas Kerja
2
2. Efektifitas Penggunaan Waktu
3. Keselamatan Kerja
Kepribadian
1. Kebersihan dan Kesopanan
3
2. Kemampuan Menyesuaikan Diri
3. Tanggung Jawab
Laporan
4 1. Sistematika Penulisan
2. Materi Laporan
Absensi
1. Sakit Hari
5
2. Izin Hari
3. Alpa Hari
Cipongkor, Januari 2020
Mengetahui :
Pembimbing Desa
Kepala Desa

H.Ayi Muhidin Adi Priadi


PENILAIAN
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN

Nama Siswa :
NIS/NISN :
Jurusan :
Tempat Praktek :
Tahun Pelajaran :

Pengamatan Selama Siswa

No Aspek Melaksanakan Praktek Pengenalan Ket

Lingkkungan di Desa Cijambu

1 Keterampilan Dasar

2 Pengetahuan

3 Keselamatan Kerja

4 Sikap

5 Lain - Lain

Cipongkor, Januari 2020

Mengetahui :
Pembimbing Desa
Kepala Desa

H. Ayi Muhidin Adi Priadi

Anda mungkin juga menyukai