Tinjauan Pustaka
2.1 Kinerja
A. Definisi Kinerja
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Sebagaimana
dikemukakan oleh Mangkunegara (2005) bahwa istilah kinerja berasal dari kata job
performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Dapat pula dijelaskan sebagai derajat untuk di mana seseorang atau organisasi mencapai
tujuan pada aktivitas pekerjaannya. Konsep kinerja sering digunakan pada manusia
manajemen sumber daya, dan sering mengacu pada tingkat produktivitas dan efektivitas yang
ditunjukkan secara individual untuk mencapai tujuan.
Kinerja PNS adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada organisasi/unit sesuai
dengan SKP dan Perilaku Kerja (PP RI No. 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai
Negeri Sipil).
3. Tingkat motivasi pekerja, motivasi adalah daya energi yang mendorong, mengarahkan
dan mempertahankan perilaku.
1. Pengetahuan
2. Keterampilan, dan
3. Upaya individu,
Menurut John Bernadin (1993) menyatakan ada enam dimensi yang digunakan untuk
mengukur kinerja karyawan secara individu, antara lain sebagai berikut :
1. Kualitas, Tingkat dimana hasil akivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam arti
menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun memenuhi tujuan
yang diharapkan dari suatu aktivitas.
3. Ketepatan Waktu, Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan
serta memaksimalkan waktu yang tesedia untuk aktivitas yang lain.
Selain itu menurut (PP RI No. 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri
Sipil) :
Prestasi kerja adalah hasil dari seorang karyawan menyelesaikan tugasnya dalam jangka
waktu tertentu. Sedangkan Prestasi Kerja Pegawai adalah hasil pelaksanaan tugas yang
dicapai dari tindakan dan kegiatan setiap Pegawai dalam melaksanakan tugas pekerjaan
dengan menggunakan dan memanfaatkan sumber daya organisasi (PMK No. 1 Tahun 2019
tentang Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan)
Biasanya berlaku pada bagian produksi dengan indikator penilaian output yang
dihasilkan, sisa dan biaya per-unit yang dikeluarkan.
• Perilaku
Seperti ketepatan waktu memberikan laporan, kesesuaian gaya kepemimpinan,
efisiensi dan efektivitas pengambilan keputusan, tingkat absensi.
• Sifat
Obyek penilaian yang dianggap paling lemah dari kriteria penilaian prestasi kerja,
karena sulit diukur atau tidak dapat dihubungkan dengan hasil tugas yang positif,
seperti sikap yang baik, rasa percaya diri, dapat diandalkan, mampu bekerja sama.
5. Dasar Penilaian
1. Kesetiaan
2. Prestasi Kerja
3. Kejujuran
4. Kedisiplinan
5. Kreativitas
6. Kerjasama
7. Kepribadian
8. Prakarsa
9. Kecakapan
10. Tanggungjawab
Ada dua metode yang digunakan dalam penilaian prestasi kerja yaitu :
• Checklist.
1. Kendala legal/hukum.
2. Penilaian prestasi kerja harus bebas dari diskriminasi yang tidak sah atau tidak
legal. Penilaian ini harus dapat dipercaya dan absah.
3. Bias Penilai.
1. Hallo Effek.
5. Prasangka personal.
Secara keseluruhan - tujuan pendekatan (baik penguasaan atau kinerja) dikaitkan secara
positif dengan pencapaian kinerja, sedangkan tujuan penghindaran (baik penguasaan atau
kinerja) dikaitkan secara negative.
Oleh karena itu, kinerja diharapkan dipengaruhi oleh bagaimana manajemen puncak
dapat terlibat karyawan dalam tugas dan aktivitasnya untuk meningkatkan pekerjaan individu
kinerja, yang secara ketat terkait dengan hasil organisasi yang lebih baik.
2.3 SDM
A. Definisi SDM
Gouzali Syadam mengartikan sumber daya manusia sebagai human resource yang
merupakan sumber utama dalam proses kegiatan di lingkungan sekitar. Beberapa ahli
menyampaikan bahwa sumber daya manusia adalah sekelompok tenaga kerja yang
memberikan daya dan upayanya kepada sebuah organisasi maupun perusahaan secara luas.
3. Sebagai pemimpin
5. Perkembangan IPTEK
B. SDM Kesehatan
Sumber Daya Manusia Kesehatan yang selanjutnya disingkat SDMK adalah seseorang
yang bekerja secara aktif di bidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal
kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan (PMK No. 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan).
C. Jenis SDM
Dengan energi yang tersimpan dalam ototnya, manusia dapat bekerja dalam berbagai
bidang, antara lain: bidang perindustrian, transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan
peternakan.
b. Manusia sebagai sumber daya mental
Kemampuan berpikir manusia merupakan suatu sumber daya alam yang sangat penting,
karena manusia tidak dilihat hanya sebagai sumber energi, tapi yang terutama ialah sebagai
sumber daya cipta (sumber daya mental) yang sangat penting bagi perkembangan kebudayaan
manusia.