Anda di halaman 1dari 5

EVALUASI / PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

A. Pengertian Penilaian Kinerja

1. Mathis dan Jackson. Penilaian kinerja adalah proses evaluasi terhadap


karyawan dalam melakukan pekerjaan yang dikomparasikan dengan standar
yang dilanjutkan dengan memberi informasi tersebut pada karyawan. Penilaian
kinerja sering disebut juga dengan pemberian peringkat pada karyawan melalui
peninjauan, evaluasi, dan penilaian hasil kerja.
2. Hasibuan menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah aktivitas bagi para
manajer untuk melakukan evaluasi terhadap tingkah laku berprestasi para
karyawan yang dilanjutkan dengan menentukan kebijaksanaan kedepannya.
Hal yang berkaitan dengan penilaian kinerja seperti penilaian loyalitas,
kejujuran, leadership, teamwork, dedikasi dan partisipasi.
3. Mondy dan Noe. Definisi penilaian kinerja yaitu tinjauan formal serta proses
evaluasi kinerja karyawan maupun kinerja tim.
4. Handoko. Penilaian kinerja adalah cara untuk mengukur segala kontribusi pada
setiap karyawan di dalam organisasi. Nilai yang paling penting dalam penilaian
kinerja ini yaitu terkait dengan penetapan tingkat kontribusi karyawan dengan kinerja
yang dilakukan pada penyelesaian tugas yang menjadi tanggung jawab karyawan.
5. Dessler menjelaskan bahwa penilaian kinerja merupakan evaluasi kinerja karyawan
secara relatif pada waktu sekarang maupun yang telah dilakukan yang disesuaikan
dengan standar prestasi.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja adalah penilaian terhadap hasil
kerja individu/karyawan yang dihasilkan yang dibandingkan dengan standar yang ada
baik kualitas maupun kuantitas yang ditetapkan sebelumnya. Penilaian kinerja karyawan
memang seharusnya diterapkan untuk mengetahui kualitas kinerja karyawan dan untuk
memotivasi karyawan agar lebih produktif. Penilaian kinerja karyawan ini juga mampu
bermanfaat bagi organisasi/perusahaan dalam menentukan keputusan di masa mendatang.
B. Unsur-Unsur Dalam Penilaian Kinerja Karyawan
Terdapat dua aspek yang harus menjadi pembahasan dalam Penilaian Kinerja
Karyawan yaitu kinerja karyawan itu sendiri dan feedback yang ditujukan untuk
pengembangan karyawan.  Proses penilaian kinerja karyawan dimulai dari
penentuan tujuan/target dari kinerja yang diiringi dengan pengamatan. Kemudian
saat dan setelah pekerjaan dilaksanakan dilakukanlah evaluasi yang disusul dengan
promosi berdasarkan hasil evaluasi berupa insentif maupun peningkatan posisi.
Selain aspek dan proses umum tersebut terdapat usur-unsur yang melekat di dalam
penilaian kinerja karyawan yang perlu diketahui. Unsur-unsur tersebut diantaranya :

1. Penilaian kinerja karyawan harus diukur dan dikomparasikan sesuai dengan


target dan standar yang telah ditetapkan.
2. Pemberian Reward bagi karyawan yang memberikan kontribusi lebih.
3. Menganalisa dan Mengidentifikasi kebutuhan karyawan akan training
pengembangan baik di waktu sekarang maupun di masa datang.
4. Penentuan target dan standar untuk waktu yang akan datang.

Pada umumnya unsur penilaian kinerja tersebut tidak hanya berlaku untuk karyawan.
Contoh penilaian kinerja yang lain adalah penilaian kinerja guru pada lembaga
pendidikan untuk meningkatkan kualitas pengajar. Sehingga unsur-unsur tersebut dalam
arti luas dapat diterapkan pada lembaga apapun selain perusahaan nirlaba maupun
organisasi pemerintah.

C. Tujuan Penilaian Kinerja Karyawan Secara Umum

Penilaian kinerja karyawan memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai. Rivai
mengemukakan tujuan penilaian kinerja secara umum yaitu sebagai berikut :

1. Melakukan peninjauan terhadap kinerja karyawan di masa lalu.


2. Mendapatkan data yang sesuai fakta dan sistematis dalam menetapkan nilai
dari suatu pekerjaan.
3. Mengidentifikasi kemampuan organisasi.
4. Menganalisa kemampuan karyawan secara individual.
5. Menyusun sasaran di masa mendatang.
6. Melihat prestasi dari kinerja karyawan secara realistis.
7. Mendapatkan keadilan dalam sistem pemberian upah dan gaji yang diterapkan
di dalam organisasi.
8. Memperoleh data untuk menetapkan struktur pengupahan dan penggajian yang
sesuai dengan pemberlakuakn secara umum.
9. Membantu pihak manajemen dalam melakukan pengukuran dan pengawasan
secara lebih akurat terhadap biaya yang digunakan oleh perusahaan.
10. Memungkinkan manajemen dalam melakukan negosiasi secara rasional dan
obyektif dengan sarikat pekerja maupun secara langsung dengan karyawan.
11. Membuat kerangka berpikir dan standar dalam pelaksanaan peninjauan yang
dilakukan berkala pada sistem pemberian upah dan gaji.
12. Mengarahkan pihak manajemen agar bersikap obyektif dalam memperlakukan
karyawan sesuai dengan prinsip organisasi.
13. Menjadi acuan organisasi dalam mempromosikan, memutasi, memindahkan,
dan meningkatkan kualitas karyawan.
14. Memperjelas kembali tugas utama, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab serta
satuan kerja di dalam organisasi. Hal tersebut jika dilaksanakan sesuai dengan
aturan dan berjalan baik akan memberikan manfaat bagi organisasi khususnya
untuk menghindari overlaping pada pemberian tugas/program/kegiatan dalam
organisasi.
15. Meminimalisir keluhan karyawan yang berakibat banyaknya karyawan yang
resign. Dengan adanya penilaian kinerja karyawan maka karyawan akan
merasa diperhatikan dan dihargai dalam setiap kinerjanya.
16. Menyelaraskan penilaian kinerja dengan keberjalanan bisnis sehingga
pergerakan dalam sebuah organisasi khususnya organisasi nirlaba selalu sesuai
dengan tujuan usaha.
17. Mengidentifikasi pelatihan apa yang diperlukan oleh karyawan.
D. Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan
Penilaian kinerja karyawan secara umum memberikan berbagai manfaat bagi
kedua pihak yaitu organisasi maupun karyawan. Berikut penilaian kinerja
karyawan yang perlu diketahui :

1. Memberikan informasi mengenai hasil-hasil yang diinginkan dari suatu


pekerjaan.
2. Mencegah adanya miskomunikasi terkait kualitas kerja yang diharapkan.
3. Menciptakan peningkatan produktivitas karyawan dikarenakan adanya
feedback/reward bagi karyawan yang berprestasi.
4. Menghargai setiap kontribusi.
5. Menciptakan komunikasi dua arah antara pihak manajer dengan karyawan.

E. Proses Penilaian Kinerja Karyawan

Pada penerapannya, penilaian kinerja memiliki berbagai tahapan yang harus dilakukan.
Hal ini dikarenakan penilaian kinerja merupakan suatu proses yang selalu kontinyu dan
tidak bersifat temporer. Adapun proses penilaian kinerja terhadap karyawan adalah
sebagai berikut :

1. Analisis Pekerjaan

Hal yang dilakukan pertama kali dalam penilaian kinerja karyawan adalah melakukan
analisis pekerjaan. Proses analisis ini dapat dimulai dari analisis jabatan/posisi.
Dengan mengetahui posisi seorang karyawan maka akan lebih mudah menjabarkan
jenis pekerjannnya, tanggung jawab yang diemban, kondisi kerja, dan berbagai
program dan kegiatan yang dilakukan. Analisis pekerjaan ini sangatlah penting dalam
penilaian kinerja karena menjadi dasar bagi penentuan standar dan evaluasi. Dan
dalam menganalisis pekerjaan sangat dibutuhkan sistem informasi manajemen yang
baik.
2. Standar kinerja

Penentuan standar kinerja digunakan untuk mengkomparasikan antara hasil kerja


karyawan dengan standar yang telah ditetapkan. Melalui perbandingan ini maka dapat
diidentifikasi apakah kinerja karyawan sudah sesuai dengan target yang diinginkan
atau tidak. Dalam hal ini standar kinerja harus ditulis secara spesifik dan mudah
dipahami, realistis, dan terukur.

3. Sistem Penilaian Kinerja

Secara umum terdapat empat sistem atau metode penilaian kinerja karyawan. Pertama
adalah Behaviour Appraisal System atau penilaian kinerja yang didasarkan atas
penilaian tingkah laku. Kedua, Personel/Performer Appraisal System atau penilaian
kinerja yang didasarkan atas ciri dan sifat individu karyawan. Ketiga, Result-Oriented
Appraisal System atau penilaian kinerja berdasarkan hasil kerja. Keempat,
Contingency Appraisal System atau penilaian kinerja atas dasar kombinasi beberapa
unsur : ciri, sifat, tingkah laku, dan hasil kerja. Contoh penilaian kinerja karyawan
sebenarnya mudah ditemukan pada perusahaan yang sudah settle secara manajemen
dan masing-masing perusahaan memiliki metode penilaian kinerja tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai