MANUSIA
ANGGOTA KELOMPOK 3 :
Evaluasi kinerja (performance appraisal), adalah suatu sistem evaluasi formal dari
suatu organisasi yang digunakan untuk menilai kinerja individu (karyawan) dalam suatu
periode tertentu yang sudah ditetapkan, (umumnya setahun sekali) dengan cara
membandingkannya dengan standar kinerja yang sudah disepakati dan ditentukan lebih
dahulu. Aktivitas evaluasi kinerja karyawan ini merupakan program rutin bagi suatu
organisasi baik instansi pemerintah maupun bisnis dalam rangka pembinaan pegawai
(karyawan). Hasil dari evaluasi kinerja ini digunakan untuk menentukan dan mengambil
langkah-langkah yang dianggap perlu dalam pembinaan karier pegawai (karyawan).
C. Tujuan Evaluasi kinerja
Evaluasi kinerja merupakan sistem formal yang digunakan untuk mengavaluasi
kinerja pegawai secara periodik yang ditentukan oleh organisasi, adapun tujuan dari
evaluasi kinerja menurut (Ivancevich, 1992) antara lain :
1. Pengembangan. Dapat digunakan untuk menentukan pegawai yang perlu dtraining dan
membantu evaluasi hasil training. Dan juga dapat membantu pelaksanaan Conseling antara
atasan dan bawahan sehingga dapat dicapai usaha-usaha pemecahan masalah yang
dihadapi pegawai.
2. Pemberian Reward. Dapat digunnakan untuk proses penentuan kenaikan gaji, insentif
dan promosi. Berbagai organisasi juga menggunakan untuk membarhentikan pegawai.
1Efektivitas 3disiplin
dan efesiensi
Aspek Aspek
kuantitatif kualitatif
G. Methode Evaluasi Kinerja
Beberapa metode dalam penilaian kinerja berikut ini dapat Anda terapkan di
perusahaan :
1 2 3
Management by Behaviorally Anchored 360-Degree
Objectives (MBO) Rating Scale (BARS) Feedback
4 5
Human-Resource (Cost)
Assessment Centre
Accounting Method
Method
H. Karkter Individu dengan Kinerja Tinggi
Karakteristik individu adalah ciri khas atau sifat khusus yang dimiliki oleh seorang
pegawai yang dapat menjadikan dirinya memiliki kemampuan yang berbeda dengan orang lain
untuk mempertahankan dan memperbaiki kerja di dalam organisasinya.
karaktersitik individu berpengaruh langsung terhadap komitmen pegawai terhadap organisasi
Ciri karakter individu dengan kinerja tinggi diantaranya :
1. Individu senang bekerja dan menghadapi tantangan yang moderat.
2. Individu memperoleh sedikit kepuasan jika pekerjaannya sangat mudah dan jika terlalusulit
cenderung kecewa.
3. Individu senang memperoleh umpan balik yang kongkret mengenai keberhasilan
pekerjaannya.
4. Individu cenderung tidak menyenangi tugas jika tidak mencapai prestasi sesuai dengan yang
diinginkan.
I. Kekurangan dan Keuntungan Menggunaakan Sistem
Evaluasi Kinerja Kronfrehensif
Sistem tinjauan kinerja yang komprehensif dirancang untuk memberi manajer dan karyawan lain
gambaran lengkap tentang bagaimana orang lain memandang mereka di tempat kerja. Alih-alih hanya
mencari tahu apa yang dipikirkan atasan pada peninjauan kinerja rutin, para manajer yang berpartisipasi
dalam sistem peninjauan komprehensif, seperti umpan balik 360 derajat, dapat mengetahui bagaimana rekan
kerja sesama manajer dan bawahan yang mereka kelola menilai para manajer ini.
1. Kekurangan Berkenaan Evaluasi
Beberapa manajer lebih nyaman jika kinerja mereka dievaluasi oleh rekan kerja atau supervisor
daripada oleh bawahan. Evaluasi yang diberikan oleh bawahan dapat menyebabkan kecemasan atau bahkan
ketakutan di pihak manajer. Ketakutan ini muncul karena adanya kecurigaan dari manajer bahwa mereka
tidak disukai atau dihormati oleh orang-orang yang bekerja di bawah pengelolaannya.
2. Kekurangan
Ada kemungkinan karyawan tidak akan jujur dan terbuka dalam memberikan penilaiannya.
Ini bisa terjadi karena karyawan merasa khawatir akan adanya pembalasan dari atasan yang
mendapat penilaian kurang memuaskan dari mereka. Penilaian karyawan bisa menjadi kontes
popularitas daripada sebuah evaluasi objektif. Karyawan dapat memberi penilaian positif kepada
supervisor atau manajer yang memberi mereka lebih sedikit pekerjaan dan memberikan penilaian
negatif pada atasan yang memberi mereka lebih banyak pekerjaan. Juga, manajer dan bawahan
mungkin melakukan kolusi satu sama lain demi memastikan keduanya menerima penilaian positif.
J. Langkah-langkah dalam Peningkatan Kinerja
Keberhasilan sebuah organisasi tidak terlepas dari baiknya kinerja seorang pegawai.
Dimana tujuan suatu organisasi akan tercapai dengan baik apabila mempuyai pegawai atau
sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya merupakan sumber energi, tenaga,
kekuatan (power) yang diperlukan untuk menciptakan daya, gerakan, aktivitas, kegiatan, dan
tindakan. Maka dalam menciptakan kinerja yang baik dalam organisasi tergantung pada
kinerja pegawai yang bergerak menjalankan tujuan organisasi tersebut. Menurut Kotter dan
Heskett (dalam Pabundu Tika, 2006:139), menyatakan bahwa terdapat empat kesimpulan
menyangkut hubungan budaya organisasi/perusahaan dengan kinerja perusahaan, yaitu :
1. Budaya perusahaan dapat mempunyai dampak yang berarti terhadap kinerja ekonomi
jangka panjang.
2. Budaya perusahaan mungkin akan menjadi suatu faktor yang bahkan lebih penting dalam
menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan dalam dasawarsa yang akan datang.
3. Budaya perusahaan yang menghambat kinerja keuangan jangka panjang cukup banyak,
budaya-budaya tersebut mudah berkembang bahkan dalam perusahaan-perusahaan yang
penuh dengan orangorang yang pandai dan perusahaan-perusahaan yang penuh dengan
orang-orang yang pandai dan berakal sehat.
4. Walaupun sulit untuk diubah, budaya perusahaan dapat dibuat agar bersifat lebih
meningkatkan kinerja.
thank you for your
attention