Anda di halaman 1dari 12

PELAKSANAAN KINIERJA

(KINERJA INDIVIDU DAN KINERJA PERUSAHAAN)

(Dosen Pengampu : M. T. GHIFARY, S.AB, M.PSDM.)

Disusun Oleh :

1. Amira Rakhmah (2161201002960)


2. Syamsul Islam (2161201002957)
3. M. Mahardika M (2161201003015)
4. Davis Satria P.W (2161201002977)
Pengertian Kinerja Individu dan Kinerja Perusahaan

Kinerja individu adalah tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari
sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu
tertentu. Sedangkan. Kinerja Perusahaan adalah tingkat pencapaian sasaran atau tujuan
yang harus dicapai oleh perusahaan tersebut dalam kurun waktu tertentu. Kinerja adalah
proses melalui dimana perusahaan mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan
dalam kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan
umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.

Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting, yaitu: tujuan, ukuran
dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit perusahaan merupakan strategi untuk
meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberi arah dan memengaruhi bagaimana
seharusnya perilaku kerja yang diharapkan perusahaan terhadap setiap individu. Walaupun
demikian, penentuan tujuan saja tidaklah cukup, sebab itu dibutuhkan ukuran, apakah
seseorang telah mencapai kinerja yang diharapkan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Individu Dan Kinerja
Perusahaan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
1. Kemampuan mereka,
2. Motivasi,
3. Dukungan yang diterima,
4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan
5. Hubungan mereka dengan perusahaan.

Kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output)
individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang
diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh
dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.
Lanjutan…

Ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja :


1) Faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga,
pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang.
2) Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan
kepuasan kerja
3) Faktor perusahaan : struktur perusahaan, desain pekerjaan,
kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system)
Metode Penilaian Kinerja Individu Dan Perusahaan

Pada umumnya, orang-orang biasanya menggunakan metode perbandingan


dan cenderung membandingkan satu individu dengan individu lainnya pada saat
melakukan perbandingan penilaian kinerja. Namun hal tersebut sering kali menimbulkan
masalah dan mempunyai sedikit sekali manfaat dalam pengembangan karyawan. Maka
dibuatlah metode penilaian kinerja individu yang memiliki standar yang telah ditentukan
untuk menghindari kesalahan.

Ada beberapa macam bentuk dari metode penilaian kinerja individual, yaitu:
1. Graphic Rating Scale
2. Forced-Choice Scale
3. Behavior Checklist
1. Graphic Rating Scale
• Menilai sejauh mana derajat perilaku yang diperlihatkan oleh orang yang dinilai
• Derajat perilaku tersebut ditunjukkan dengan angka, kata sifat, atau kalimat
penjelasan pendek
• Jika menggunakan angka, skala penilaian ditunjukkan dari angka 1 sampai 5.
Dimana angka 1 menunjukkan nilai terburuk dan angka 5 menunjukkan nilai
terbaik
Graphic Rating Scale memiliki bentuk perbaikan yang dinamakan dengan
Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)
a. Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)
• Mematokkan angka graphic rating scale dengan perilaku (behavior) tertentu
untuk membantu penilai membuat penilaian
• Patokan tersebut merupakan perilaku yang diharapkan dari karyawan pada
tingkat pekerjaan tertentu maka BARS terkadang dinamakan dengan behavioral
expectation scale (BES)
2. Forced-Choice Scale
Mengharuskan penilai memilih satu dari dua (atau dua dari empat)
kalimat yang paling memberikan penjelasan mengenai orang yang dinilai

3. Behavior Checklist (Daftar Perilaku)


Mengharuskan pengamat untuk mencatat, bukan menilai perilaku
Daftar perilaku ini memberikan karyawan umpan balik (feedback) apa
yang harus dilakukan utk memperbaiki kinerja merek
Evaluasi Kinerja Individu
Evaluasi kinerja merupakan suatu proses dimana kontribusi karyawan terhadap
perusahaan dinilai dalam suatu periode tertentu. Evaluasi/penilaian kinerja adalah suatu proses
yang dilakukan dalam rangka menilai kinerja pegawai, sedangkan kinerja pegawai diartikan
sebagai suatu tingkatan dimana karyawan memenuhi/mencapai persyaratan kerja yang
ditentukan.
Penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan
potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran atau penentuan nilai,
kualitas atau status dari beberapa objek orang ataupun sesuatu (barang).
Dengan demikian, evaluasi kinerja dapat dikatakan sebagai suatu sistem dan cara
penilaian pencapaian hasil kerja individu pegawai, unit kerja maupun perusahaan secara
keseluruhan.Dalam cakupan yang lebih umum, tujuan dari evaluasi kinerja adalah untuk
menjamin pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan, terutama bila terjadi kelambatan atau
penyimpangan
Tujuan dari evaluasi kinerja yaitu:

1.Meningkatkan saling pengertian di antara karyawan tentang persyaratan kinerja


2.Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga mereka
termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya berprestasi
sama dengan prestasi yang terdahulu
3.Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan
aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karir atau terhadap pekerjaan
yang diembannya sekarang
4.Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga
karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai potensinya
5.Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan
kebutuhan pelatihan, khususnya rencana diklat, dan kemudian menyetujui rencana
itu jika tidak ada hal-hal yang ingin diubah.
Keterkaitan Kinerja Individu Dan Perusahaan

Berdasarkan penilaian kinerja individu, perusahaan harus melakukan hal berikut :


1. Menilai capaian individu dan mengkaitkan dengan kinerja target unit kerja, tujuan, misi dan visi
perusahaan (strategic congruence)
2. Mensinkronkan rencana kerja individu dengan rencana kerja dan target unit kerja dan
perusahaan
3. Menilai ketepatan penempatan individu dan melakukan pembenahan penempatan
4. Menilai tingkat keahlian dan ketrampilan inividu, dan melakukan peningkatan keahlian dan
ketrampilan (Pendidikan dan Pelatihan)
5. Menilai ketepatan karakter individu dalam bekerja, dan melakukan pembinaan sikap dan mental
6. Menilai kemampuan atasan dalam kaitan dengan fungsi manajerial (perencanaan, koordinasi,
dsb.)
7. Menilai kepemimpinan atasan (keteladanan, motivasi, dsb.)
8. Membuat ketentuan untuk promosi dan mutasi bedasarkan hasil penilaian kinerja
Peran individu dalam suatu perusahaan.
Pelibatan dan partisipasi anggota {individu} dalam perusahaan menjadi lebih penting
ketika perusahaan tersebut memulai suatu fungsi karena tanpa keterlibatanya kegunaan atau
fungsional perusahaan tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Keterlibatan dan partisipasi juga cenderung menghasilkan suatu kinerja, pola kegiatan serta
hasil dari keterlibatan seluruh unsur manusia dalam perusahaan akan menghasilkan suatu
fungsi dalam perusahaan.
Masing–masing dari individu tersebut di dalam suatu perusahaan mempunyai peran
yang beragam dan mempunyai keterikatan terhadap suatu wadah, yaitu perusahaan.Individu
merupakan komponen vital dalam suatu perusahaan tetapi tidak efisien jika “individu” ingin
mencapai suatu tujuan dasar perusahaan.Karena individu tidak mempunyai struktur dan sistem
untuk mencapai suatu tujuan perusahaan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai