Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI KINERJA PADA PERUSAHAAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai ujian akhir semester

Mata Kuliah : Perilaku Keorganisasian

Dosen Pengampu : Mundri’ah, SE., M.Ak.

Disusun oleh kelompok 10 :

1. Azizah Miftakhul Ulum (B.231.20.0199)


2. Retno Widyastuti (B.231.20.0242)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada kelompok 10 sehingga makalah dengan judul: “Evaluasi Kinerja Pada Perusahaan”
dapat terselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas ujian akhir semester pada
mata Kuliah Perilaku Keorganisasian di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Semarang. Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah membantu penyelesaian makalah ini. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Ibu Mundri’ah, SE., M.Ak. selaku dosen pengampu mata kuliah Perilaku Keorganisasian.

2. Anggota kelompok 10 yang dengan semangat bersama-sama menyelesaikan tugas ini.

3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan. Diharapkan makalah ini
bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan bagi semua
pihak yang membutuhkan. Semoga Allah SWT, melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta
membalas segala kebaikan semua pihak yang memberikan bantuan kepada kami.

Semarang, 19 juni 2022

Kelompok 10
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu persoalan penting dalam pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi
atau perusahaan adalah evaluasi kinerja. Evaluasi kinerja merupakan suatu aktivitas yang di
lakukan manajemen untuk menilai kinerja karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan
dengan membandingkan uraian pekerjaan yang telah di tetapkan sebelumnya. Evaluasi kinerja
pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kadar profesionalisme karyawan serta
sebagai tempat pegawai menjalankan fungsinya. Evaluasi kinerja umumnya dilakukan dalam
suatu periode tertentu yaitu satu tahun sekali. Dengan adanya evaluasi kinerja maka dapat di
ketahui keberhasilan atau kegagalan seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas
pokoknya. Menilai kinerja berarti membandingkan kinerja aktual bawahan dengan standar
yang di tetapkan oleh suatu organisasi. Jika di kerjakan dengan benar, hal ini akan memberikan
manfaat yang penting bagi karyawan, atasan serta departemen SDM dalam perusahaan.

Manfaat lain dari evaluasi kinerja yaitu menjadi dasar pada pengambilan keputusan
yang digunakan untuk menilai prestasi, pemberhentian, menjadi indikator untuk menentukan
kebutuhan akan pelatihan bagi tenaga kerja, sebagai kriteria penempatan tenaga kerja dan juga
sebagai dasar untuk memperbaiki atau menyebarkan uraian tugas. Namun, setiap organisasi
atau perusahaan mempunyai system evaluasi yang berbeda – beda karena organisasi bergerak
di bidang yang bermacam – macam, jenis pekerjaan bermacam – macam, dan perbedaan job
description.

Selama ini evaluasi kinerja yang banyak di gunakan oleh suatu organisasi adalah
evaluasi kinerja secara tradisional yang hanya menitik- beratkan pada ukuran keuangan. Serta
evaluasi kinerja yang mendasarkan keuangan sudah di anggap tidak sesuai dengan evaluasi
kinerja di era globalisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan evaluasi kinerja?
2. Apa tujuan dari evaluasi kinerja?
3. Apa manfaat dari evaluasi kinerja?
4. Apa saja metode dalam evaluasi kinerja?
5. Apa tantangan dalam evaluasi kinerja?
6. Apa pentingnya evaluasi kinerja pada perusahaan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang evaluasi kinerja
2. Untuk mengetahui tujuan evaluasi kinerja
3. Untuk mengetahui manfaat evaluasi kinerja
4. Untuk mengetahui metode dalam evaluasi kinerja
5. Untuk mengetahui tantangan dalam evaluasi kinerja
6. Untuk mengetahui pentingnya evaluasi kinerja pada perusahaan

1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca dapat menambah ilmu
pengetahuan tentang praktik dan kebijakan pengelolaan sumber daya manusia dalam hal
evaluasi kinerja tentang tujuan, manfaat, metode, tantangan serta pentingnya evaluasi
kinerja pada perusahaan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja dalam sumber daya manusia memegang peranan yang sangat
penting dalam menunjang keberhasilan organisasi. Kinerja sangat perlu dievaluasi oleh
setiap pemimpin pada suatu perusahaan untuk mengetahui manakah karyawan yang
berprestasi atau tidak berprestasi sehingga perusahaan bisa memberikan reward
(penghargaan) kepada orang yang tepat. Menurut Nursam (2017) evaluasi kinerja adalah
suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang
atau unit – unit kerja dalam suatu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja
atau tujuan yang ditetapkan dahulu. Menurut Dessler (2007) dalam Widodo (2015) evaluasi
kinerja merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi yang efektif dan
efisien. Menurut Bacal (2012) dalam Wibowo (2016) evaluasi kinerja adalah proses dengan
mana kinerja individual diukur dan dievaluasi.

Menurut Bintoro (2017) “penilaian kinerja (Performance Appraisal) adalah suatu


proses yang memungkinkan organisasi mengetahui, mengevaluasi, mengukur dan menilai
kinerja anggota – anggotanya secara tepat dan akurat. Kegiatan ini sangat terkait dan
berpengaruh terhadap keefektifan pelaksanaan aktivitas – aktivitas sumberdaya manusia
dalam perusahaan, seperti promosi, kompensasi, pelatihan (training), pengembangan
manajemen karir dan lain – lain. Hal ini disebabkan karena fungsi penilaian kinerja dapat
memberikan informasi penting kepada perusahaan untuk memperbaiki keputusan dan
menyediakan umpan balik kepada karyawan tentang kinerja mereka yang sesungguhnya.”

Sedangkan menurut Amir (2018) menyatakan evaluasi kinerja adalah “digunakan


untuk melihan kinerja system pada satu bidang atau lingkungan tertentu lebih”. Menurut
Hamali (2016) evaluasi kinerja terdapat delapan evaluasi kinerja adalah sebagai berikut:

1. Penilai
2. Mengumpulkan informasi
3. Kinerja
4. Ternilai
5. Dokumentasi
6. Membandingkan kinerja ternilai dengan standar atasnya
7. Dilakukan secara periodic
8. Pengambilan keputusan manajemen SDM

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi


kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil
pekerjaan karyawan serta kinerja dalam organisasi. Selain itu, juga untuk menentukan
kebutuhan pelatihan (training) kerja secara tepat, memberikan tanggung jawab yang
sesuai kepada karyawan dan menjadi dasar untuk memilih kebijakan dalam hal
penentuan imbalan atau kenaikan pangkat jabatan.

2.2 Tujuan Evaluasi Kinerja


Evaluasi kinerja merupakan system formal yang digunakan untuk mengevaluasi
kinerja pegawai secara periodic yang ditentukan oleh organisasi, Adapun tujuan dari
evaluasi kinerja antara lain :

1. Pengembangan
Dapat digunakan untuk menentukan pegawai yang perlu ditraining
dan membantu evaluasi hasil traning. Dan juga dapat membantu
pelaksanaan conseling antara atasan dan bawahan sehingga dapat
dicapai usaha – usaha pemecahan masalah yang dihadapi pegawai.
2. Pemberian Reward
Dapat digunakan untuk proses penentuan kenaikan gaji, insentif dan
promosi. Berbagai organisasi juga menggunakan untuk
memberhentikan pegawai.
3. Motivasi
Dapat digunakan untuk memotivasi pegawai, mengembangkan
inisiatif, rasa tanggung jawab, sehingga mereka terdorong untuk
meningkatkan kinerjanya.
4. Perencanaan SDM
Dapat bermanfaat bagi pengembangan keahlian dan ketrampilan
serta perencanaan SDM.
5. Kompensasi.
Dapat memberikan informasi yang digunakan untuk menentukan
apa yang harus diberikan kepada pegawai yang berkinerja tinggi
atau rendah dan bagaimana prinsip pemberian kompensasi yang adil.
6. Komunikasi
Evaluasi merupakan dasar untuk komunikasi yang berkelanjutan
antara atasan dan bawahan menyangkut kinerja pegawai.

Sedangkan menurut Mangkunegara (2017) menyatakan bahwa tujuan penilaian


kinerja adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang


persyaratan kinerja.
2. Mencatat dan mengakui hasil kinerja seorang karyawan, sehingga
mereka termotivasi untuk berbuat yang baik, atau sekurang –
kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu.
3. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan
keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap
karier atau terhadap pekerjaan yang diembannya sekarang.
4. Mendefinisikan atau merumuskan Kembali sasaran masa depan,
sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan
potensinya.
5. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai
dengan kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan kemudian
menyetujui rencana itu jika tidak ada hal – hal yang perlu diubah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dari evaluasi kinerja adalah untuk
memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi atau perusahaan melalui kinerja
dari SDM organisasi serta untuk membangun semangat kerja para karyawan dan
mempertahankan kinerja yang baik dan memperbaiki komunikasi dalam bekerja.

2.3 Manfaat Evaluasi Kinerja


Menurut sadarmayanti dalam Ainisya & Susilowati (2018) bahwa banyak
manfaat yang didapat dari evaluasi kinerja, yaitu :

1. Meningkatkan prestasi kerja. Dengan adanya penilaian, baik


pimpinan atau karyawan memperoleh umpan balik dan mereka dapat
memperbaiki pekerjannya.
2. Memberi kesempatan kerja adil. Penilaian akurat dapat menjamin
karyawan memperoleh kesempatan menempati posisi pekerjaan
sesuai kemampuannya.
3. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan. Melalui penilaian kinerja,
terdeteksi karyawan yang kemampuannya rendah sehingga
memungkinkan adanya program pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan mereka.
4. Penyesuain kompenasi.
5. Keputusan promosi dan demosi.
6. Mendiagnosis kesalahan desain pekerjaan. Kinerja yang buruk
mungkin suatu tanda kesalahan dalam desai pekerjaan.
7. Menilai proses rekrutmen dan seleksi.

2.4 Metode Evaluasi Kinerja


Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja antara lain:

1. Metode penilaian Evaluasi Diri atau Self- evaluation


Self-evaluation memberikan ruang lebih lebar untuk menyatukan
tujuan dan pencapaian individu dan perusahaan. Bagi karyawan,
menilai hasil kerja dan pencapaian sendiri akan meningkatkan rasa
apresiasi dan engagement kepada perusahaan. Begitu pun dengan
perusahaan, akan memiliki karyawan yang lebih memahami
perkembangan dirinya sendiri berpotensi untuk meningkatkan
kualitas kerja di kemudian hari.
2. Metode penilaian umpan balik 360 Derajat
metode penilaian umpan balik 360 derajat adalah metode penilaian
kinerja populer yang melibatkan masukan evaluasi dari banyak level
dalam perusahaan sebagaimana pula dari sumber – sumber
eksternal.
3. Metode BARS (Behaviorally Anchored Rating Scale)
skala penilaian berdasarkan perilaku (behaviorally anchored rating
scale - BARS) adalah sebuah alat penilaian yang menghubungkan
skala penilaian numerik dengan contoh ilustratif spesifik dari kinerja
baik atau buruk.
4. Metode skala penilaian grafik
metode yang paling sederhana dan paling populer untuk menilai
kinerja. Skala penilaian grafis menyebutkan beberapa dimensi
pekerjaan (seperti “komunikasi” atau “kerja tim”) dan kisaran nilai
kinerja (“di bawah harapan” hingga “teladan” atau “tidak
memuaskan” hingga “bagus sekali”) untuk setiap ciri. Penyelia
menilai setiap bawahan dengan melingkari atau memberi tanda pada
nilai yang paling mendeskripsikan kinerja bawahan untuk setiap ciri,
dan menjumlahkan nilainya.

Menurut Dessler (2016), ada beberapa metode evaluasi kinerja karyawan yang
umumnya digunakan oleh perusahaan :

1. Metode Rating Scale


Metode Rating Scale atau metode skala peringkat adalah metode
penilaian yang paling sederhana dan yang paling umum digunakan.
Metode ini menggunakan skala untuk menilai kinerja karyawan.
2. Metode Checklist
Metode Checklist atau metode daftar periksa adalah metode
penilaian kinerja yang terdiri dari serangkaian standar kerja yang
berbentuk pernyataan dengan pertanyaan dan jawaban “ya” atau
“tidak” yang telah disiapakn oleh departemen SDM
3. Metode Critical Incident
Metode Critical Incident atau metode insiden kritis adalah metode
penilaian yang memusatkan perhatian pada perilaku kritis atau
insiden kritis baik perilaku yang positif maupun perilaku yang
negative. Dengan metode ini, mengevaluasi atau manajer harus terus
menerus mencatat insiden atau perilaku bawahannya baik positif
maupun negative.
4. Metode Essay
Metode Essay adalah metode penilaian yang paling sederhana
diantara berbagai metode penilaian yang ada. Dalam metode Essat
(metode esai) ini, penilai menulis uraian tentang kekuatan,
kelemahan, kecerdasan, kehadiran, sikap, efisiensi kerja, perilaku,
karakter dan potensi bawahannya.
5. Metode Ranking
Metode Ranking adalah metode penilaian yang membandingkan
satu karyawan dengan karyawan lainnya kemudian diurutkan
berdasarkan peringkatnya. Karyawan – karyawan tersebut diberikan
peringkat atau ranking dari yang tertinggi hingga yang terendah atau
dari yang terbaik hingga yang terburuk. Metode Ranking ini akan
sulit dilakukan apabila terdapat dua atau lebih karyawan yang
memiliki kinerja yang hamper sama atau sebanding.

2.5 Tantangan Evaluasi Kinerja


Evaluasi kinerja harus bebas dari diskriminasi. Apapun bentuk atau metode
evaluasi yang dilakukan oleh pihak manajemen harus adil, realistis, valid, serta relevan
dengan jenis pekerjaan yang akan dievaluasi karena evaluasi kinerja ini tidak hanya
berkaitan dengan persoalan prestasi semata, tetapi juga menyangkut masalah gaji,
hubungan kerja, promosi atau demosi, serta penempatan jabatan atau pegawai.

2.6 Pentingnya evaluasi kinerja


Manajemen atau atasan tentu bisa melakukan evaluasi saat itu juga, untuk
mengetahui sebab dan akibat dari masalah yang ada. Jika dibiarkan terus-menenurs,
masalah ini akan mempengaruhi ketahanan perusahaan tersebut. Ada beberapa alasan
mengapa evaluasi karyawan penting dilakukan yaitu :

1. Mengetahui kesalahan atau masalah yang harus diperbaiki


Salah satu tujuan utama dari dilakukannya evaluasi kinerja adalah untuk
mengetahui kesalahan atau kekurangan dari kebijakan atau langkah
pekerjaan yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan maupun dari pihak
karyawan. Jadi diharapkan kedua belah pihak menemukan titik temu dan
mendapatkan jalan keluar dari permasalahan yang ada.
2. Melakukan perbaikan pola kerja yang sesuai
Evaluasi kerja bisa digunakan untuk melakukan perbaikan pola kerja yang
dirasa tidak sesuai dengan standar ketetapan dari perusahaan atau untuk
mendapatkan pola kerja baru bagi karyawan yang lebih efektif dan efisien.
Sebagai contoh, pekerjaan yang biasanya dilakukan dalam jangka waktu 1
bulan ternyata setelah dievaluasi bisa diselesaikan dalam waktu 2 minggu
dengan aturan dan pola kerja yang baru.
3. Memberikan penghargaan pada karyawan yang berprestasi
Evaluasi kinerja tidak hanya digunakan untuk memperbaiki cara kerja
karyawan. Disisi lain, evaluasi kerja juga bisa digunakan untuk memberikan
penghargaan kepada karyawan perusahaan yang berprestasi dan
memberikan kinerja kerja yang baik. Dengan memberikan penghargaan
kepada karyawan yang berprestasi, karyawan akan merasa lebih dihargai
kinerjanya oleh perusahaan. Hal tersebut juga bisa menjadi pacuan untuk
karyawan lain untuk bekerja lebih giat agar bisa merasakan penghargaan
yang diberikan oleh perusahaan di kemudian hari.
4. Membantu dalam mengembangkan perusahaan

Evaluasi kerja bisa digunakan untuk mengembangkan perusahaan dengan


cara memperbaiki kinerja dari karyawan dari perusahaan. Dengan cara
mengetahui poin poin mana sajakah yang harus diperbaiki dalam kegiatan
evaluasi kinerja, perusahaan dapat membuat kebijakan baru ataupun
rencana kerja baru yang bisa mengembangkan dan membuat perusahaan
menjadi lebih baik lagi. Kegiatan evaluasi kerja karyawan memang sangat
penting untuk dilakukan demi keberlangsungan perusahaan. Hal ini
dilakukan agar perusahaan dapat mencapai target yang telah ditentukan
dalam perusahaan serta mendapatkan SDM yang berkualitas. Selain itu
dengan adanya evaluasi kerja maka pihak perusahaan dapat mengetahui
kekurangan dan kelebihan perusahaan maupun karyawan dari
perusahaannya yang kemudian bisa membantu perusahaan untuk
memberikan reward ataupun punishment bagi karyawan.

Menurut Arthabawan (2017) penilaian prestasi penting bagi setiap karyawan


dan berguna bagi organisasi untuk mengambil keputusan dan menetapkan Tindakan
kebijakansanaan selanjutnya. Pentingnya penilaian kinerja memberikan kesempatan
kepada karyawan untuk mengambil tindakan – tindakan perbaikan untuk meningkatkan
kinerja melalui feedback yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan, dan
penilaian kinerja dapat dipakai sebagai informasi dalam menentukan kompensasi
secara layak sehingga dapat memotivasi karyawan. Seorang manajer memberikan
keputusan menempatkan karyawannya agar penempatan sesuai dengan keahliannya,
serta mengadakan pelatihan dan pengembangan karyawan melalui hasil penilaian
kinerja yang masih mempunyai kinerja yang kurang baik, sehingga dapat ditentukan
program pelatihan dan pengembangan yang lebih efektif dan meningkatkan adanya
perlakuan yang sama terhadap semua karyawan yaitu dengan dilakukannya penilaian
yang objektif, membantu pegawai mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Dengan
melakukan umpan balik pada pelaksanaan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia,
dengan diketahuinya kinerja pegawai secara keseluruhan dapat menjadi informasi
sejauh mana fungsi sumber daya manusia berjalan baik atau buruk.

Contoh pentingnya evaluasi kinerja pada perusahaan UD.Rodeo Lawang. Hal


ini terbukti dari tingkat persentase PMOS dan GRIS yang belum memenuhi target yang
diharapkan. Indikator pelanggan baru dan kepuasan karyawan yang jauh dari target
perusahaan berpengaruh langsung terhadap keuanggan dan pemasaran UD. Dari
Rodeo. Penilaian kinerja perusahaan dari perspektif proses internal bisnis kurang baik,
hal ini terbukti dari penggunaan waktu yang tidak efisien karena jumlah waktu yang
terpakai lebih besar dari jam kerja secara umum. Kepatuhan regulasi pemerintah yang
sudah cukup baik seperti penyediaan fasilitas bagi karyawan, penetapan harga jual dan
konsumsi bagi karyawan. Namun dari perspektif ini yang perlu diperhatikan adalah
pengawasan mutu yang belum dilakukkan secara optimal. Sedangkan penilaian kinerja
perusahaan yang dilihat dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan belum
mencapai target yang diharapkan, hal ini terbukti dari hasil kuisoner kepuasan
karyawan yang masih dibawah harapan perusahaan, tingkat persentase yang keluar
mencapai 50% mengindikasikan bahwa kesejahteraan karyawan UD. Rodeo kurang
diperhatikan. Peningkatan kesejahteraan terhadap karyawan juga perlu dilakukan
seperti penambahan gaji karyawan, bonus bagi karyawan yang berkompeten dan
tunjangan yang lain. Loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan akibat
kesejahteraannya terpenuhi akan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja
perusahaan terutama pada proses produksi
BAB 3
KESIMPULAN
evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas
seseorang atau sekelompok orang atau unit – unit kerja dalam suatu perusahaan atau organisasi
sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan dahulu. Tujuan evaluasi kinerja yaitu
pengembangan, pemberian reward (penghargaan), motivasi, perencanaan SDM,
kompensasi,serta komunikasi sesame karyawan dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
Manfaat evaluasi kinerja sebagai media ukur untuk menentukan prestasi kerja, penyesuaian
kompensasi, demosi dan promosi , Mendiagnosis kesalahan desain pekerjaan, serta proses
rekrutmen dan seleksi. Dalam evaluasi kinerja terdapat beberapa metode yaitu metode
penilaian evaluasi diri, metode 360 derajat, metode BARS, metode skala penilaian grafik,
Metode Rating Scale, Metode Critical Incident, Metode Essay, dan Metode Ranking.
Pentingnya evaluasi kinerja yaitu mengetahui kesalahan atau masalah yang harus diperbaiki,
melakukan perbaikan pola kerja yang sesuai, memberikan penghargaan (reward) kepada
karyawan yang berprestasi, serta membantu dalam mengembangkan perusahaan. Sedangkan
pentingnyapenilaian kinerja memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil
tindakan – tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerja melalui feedback yang diberikan
oleh perusahaan kepada karyawan, dan penilaian kinerja dapat dipakai sebagai informasi dalam
menentukan kompensasi secara layak sehingga dapat memotivasi karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Bandung : Remaja Rosdakarya.

Ainnisya, R. N., & Susilowati, I. H. 2018. Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja
Karyawan Pada Hotel Cipta Mampang Jakarta Selatan. Widya Cipta, II(1), 133–140.

Amir, M. F. (2018). Memahami Evaluasi Kinerja Karyawan Konsep dan Penilaian Kinerja di
Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Arthabawan, I. Wayan. (2017). PENTINGNYA PENILAIAN KINERJA BAGI KARYAWAN
DALAM SUATU ORGANISASI (KAJIAN TEORITIS). ARTHA SASTYA DHARMA,
10(1), 195-204
Bintoro dan Daryanto. 2017. Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan. Cetakan 1. Yogyakarta
: Gava Media.
Dessler, Gary. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1 Edisi 10, Alih Bahasa :
Paramita Rahay, (2016), Indeks, Jakarta.

Hamali, A. Y. (2018). Pemahaman Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: PT Buku Seru.

Hamali, Arif Yusuf. 2016. Pemahaman Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS.
Nursam, N. (2017). Manajemen Kinerja. Kelola: Journal of Islamic Education Management,
2(2).
Putra, G. (2015). Evaluasi Kinerja Investasi Perusahaan Supplier Sayuran dan Buah (Studi
Kasus UD. Rodeo Lawang, Malang) (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
Wibowo, 2016. Manajemen Kinerja-Edisi Kelima. PT.Rajagrapindo Persada, Jakarta.
Widodo, Suparno Eko. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai