PENILAIAN KINERJA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi
Kelompok 4
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2024
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Insrumen penilaian kinerja yang valid dan reliabel merupakan hal yang
tidak kalah pentingnya, melalui instrumen ini akan dapat terdeteksi karyawan yang
mempunyai kinerja sesuai dengan harapan dan karyawan yang belum mampu
mencapai kinerja yang diharapkan. Kepentingan adanya instrumen yang valid
dan reliabel akan sangat terasa manakala hasil penilaian dikaitkan dengan apresiasi
dan program pengembangan karyawan. Selain paparan di atas hal terpenting dalam
proses penilaian kinerja adalah kepedulian pimpinan organisasi terhadap perlunya
penilaian kinerja. Pimpinan organisasi harus mempunyai komitmen tinggi terhadap
penilaian kinerja dan selalu berusaha mencari cara-cara terbaik dalam penilaian
kinerja. Pentingnya penilaian kinerja memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerja
melalui feedback yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan, dan penilaian
kinerja dapat dipakai sebagai informasi dalam menentukan kompensasi secara
layak sehingga dapat memotivasi karyawan. Dengan demikian bahwa,
penilaian kinerja sangat penting baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan,
karena dengan penilaian kinerja pimpinan organisasi akan dapat mengetahui
kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Untuk selanjutnya
akan dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan, terutama
yang berkaitan dengan, penentukan standar pemberian kompensasi yang layak,
penempatan karyawan yang sesuai dengan keahliannya, pelaksanaan program
pelatihan bagi karyawan yang belum menunjukkan kinerja yang diharapkan, dapat
menentukan jenjang karier bagi karyawan yang berprestasi, sebagai dasar dalam
menentukan penataan staf dan sebagai dasar guna menditeksi kesalahan
dalam mendisain pekerjaan serta memberikan peluang kerja yang adil bagi
karyawan
2). Kesalahan kecenderungan terpusat. Banyak penilai yang tidak suka menilai para
karyawan sebagai yang efektif atau tidak efektif dan atau sangat baik atau sangat
jelek, sehingga penilaian prestasi kerja cenderung dibuat rata-rata. Pada formulir
penilaian, distorsi ini menyebabkan penilai menghindari penilaian “ekstrim” tersebut
dan menempatkan penilaian pada atau dekat dengan nilai-nilai tengah, 3). Bias
terlalu lunak dan terlalu keras. Kesalahan terlalu lunak (leniency bias) disebabkan oleh
kecenderungan penilaian untuk terlalu mudah memberikan nilai baik dalam evaluasi
prestasi kerja karyawan. Kesalahan terlalu keras (strickness bias) adalah
sebaliknya ,yang terjadi karena penilai cenderung terlalu ketat dalam evaluasi mereka.
Ada beberapa indikator yang harus diperhatikan sebagai cara menilai karyawan yang
tepat, yaitu:
Cara menilai karyawan yang tepat adalah dengan memperhatikan target kerja yang
sudah dibebankan kepada karyawan. Hal ini akan sangat berpengaruh pada
keberlangsungan produktivitas perusahaan.
Lakukan penilaian kerja karyawan dengan target kerja per individu. Misalnya, berapa
waktu yang dibutuhkan karyawan untuk membuat proposal penjualan untuk pelanggan,
berapa jumlah produk atau jasa yang bisa dijual oleh satu karyawan, dan sebagainya.
b.Keterlibatan karyawan
Indikator ini digunakan untuk menilai keterlibatan karyawan dalam suatu pekerjaan
dan untuk memastikan bahwa karyawan memahami harapan yang diberikan padanya.
Misalnya, segala bentuk masukan dan perhatian karyawan terhadap perusahaan dan apa
yang dapat dicapai karyawan merupakan salah satu poin dari penilaian indikator ini.
2. Kualitas Kerja
Kriteria selanjutnya adalah kualitas kerja. Berikut beberapa indikator yang bisa dijadikan
bahan pertimbangan dalam menilai kualitas kerja karyawan:
a. Absensi: kehadiran dan performa kerja adalah dua indikator yang saling berhubungan.
Karyawan memiliki produktivitas kerja yang tinggi, cenderung jarang mengambil hari
libur. Dan sebaliknya untuk karyawan yang minim produktivitas kerja, maka mereka
lebih sering mengambil hari libur.
b.Lembur karyawan: karyawan yang bersedia memberikan usaha dan upaya ekstra
cenderung lebih termotivasi dan jumlah pekerjaan yang diselesaikan lebih banyak.
Penilaian Kinerja adalah sebuah sistem yang formal digunakan dalam beberapa periode
waktu tertentu untuk menilai prestasi kerja seorang karyawan. Selain itu, penilaian
kinerja dapat berfungsi untuk mengidentifikasi, mengobservasi, mengukur, mendata,
serta melihat kekuatan dan kelemahan dari karyawan dalam melakukan pekerjaan.
Penggunaan penilaian kinerja ini dapat meningkatkan performa kerjakaryawan. Penilaian
kinerja benar-benar didesain sedemikian rupa untuk membantu perusahaan mencapai
tujuan organisasi dan memotivasi performa karyawan.
Menurut Cascio (1989), agar penilaian kinerja dapat berjalan secara efektif maka ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Sebuah sistem penilaian kinerja terdiri dari berbagai unsur yang saling terkait dan
terlibat dalam pelaksanaan, manajemen dan komunikasi di dalam penilaian kinerja
(Walsh, 2011). Sistem penilaian kinerja adalah sistem formal pemantauan karyawan
yang melibatkan evaluasi kinerja berdasarkan penilaian dan pendapat dari bawahan,
rekan kerja, supervisor, manajer bahkan pekerja itu sendiri dan merupakan cara
atau mekanisme yang digunakan organisasi mengembangkan kompetensi,
meningkatkan kinerja dan mendistribusikan penghargaan karyawan.