2. PERMASALAHAN
1) Apa pro dan kontra pada penggunan sistem distribusi seperti yang dipakai perusahaan
Goodyear ?
2) Apakah anda setuju atau tidak dengan penggugat dalam gigatan? Mengapa?
3) Terlepas dari perubahan yang diajukan ke sistem penilaian, rekomendasi lain apa yang
akan buat untuk Perusahaan Goodyear?
3. LANDASAN TEORI
Penilaian Prestasi Kerja
Dalam organisasi apapun seorang karyawan baru harus diberikan orientasi tentang
visi dan misi pada organisasi tersebut agar tercapainya tujuan yang diinginkan oleh
perusahaan. Setelah bekerja dalam jangka waktu tertentu seorang manajer harus
melakukan penilaian kinerja. Penilaian kinerja ini termasuk feedback manajer kepada
karyawan atas hasil bekerja yang dilakukannya. Penilaian kinerja ini dilakukan pada
keadaan baik maupun buruk karena akan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan
langkah organisasi selanjutnya.
Penilaian kinerja ini dilakukan dengan 2 asumsi, karyawan baru dan karyawan lama.
1. Karyawan Baru
Penilaian karyawan baru dilakukan pada saat sebelum bekerja lebih tepatnya
pada saat seleksi setelah sesuai dengan spesifikasi maka dilakukan orientasi dan
pelatihan.
2. Karyawan Lama
Penilaian karyawan lama dilakukan setelah bekerja dalam jangka waktu tertentu
dan pendapatkan penilaian lalu diberikan pelatihan.
Hubungan secara langsung antara Analisis pekerjaan, Standar pekerjaan dan
Penilaian kinerja bagi karyawan. Job performance standard menjadi tolak ukur standard
dari penilaian prestasi kinerja karyawan.
Job analisys : menjelaskan apa yang harus dilakukan
Performance standard : bagaimana cara bekerja dengan baik
Performance appraisal : menjelaskan pekerjaan yang bersangkutan dengan
kekuatan dan kelemahan secara individual
Hasil penilaian kinerja yang objektif memberikan tujuan dalam hal evaluasi dan
pengembangan.
Evaluasi yaitu mengevaluasi hasil penilaian pekerjaan mengenai keputusan
pemberian kompensasi, penempatan karyawan dan digunakan untuk
mengevaluasi sistem seleksi yang dilakukan.
Pengembangan mengenai umpan balik kinerja, membantu menemukan cara apa
yang dilakukan untuk masa depan dan mengidentifikasi latihan serta
pengembangan.
Manajemen kinerja dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Strategik : meningkatkan aktivitas karyawan dengan tujuan
b. Administratif : melakukan pencatatan terhadap kinerja karyawan (mengambil
keputusan)
c. Pengembangan : mengevaluasi kekuatan dan kelemahan karyawan dan arah
pengembangannya.
Feedback ini diberikan dengan berusaha dipahamkan kepada orang lain. Oleh karena
itu sangat penting bagi seorang manajer untuk memberikan feedback secara jelas dan
terbuka kepada karyawan. Hal ini dilakukan agar terciptanya keefektifan pemahaman
penilaian kinerja. Dalam penilaian kinerja ini karyawan juga harus mengerti dengan
feedback yang diberikan, kemampuan menerima feedback sebagai hal yang membangun
dan berusaha untuk mencari apa yang dilakukan untuk merubah kinerja menjadi lebih
baik dari sebelumnya.
Kunci elemen dari proses sistem penilaian kinerja.
Performance- related standard
Performance measure
Performance appraisal
Employe feedback
Employe record
Human resource decision
Employe performance
Sistem penilaian terdiri dari 4 hal yang penting :
1. Relevan : berkaitan dengan apa yang dikerjakan.
2. Sensitive : bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
3. Reliable : konsisten dengan nilai.
4. Acceptable : dapat diterima oleh penilai maupun yang dinilai.
Ada 10 alasan yang dapat menggagalkan penilaian kinerja baik alasan internal
maupun eksternal.
1. Manajer tidak konsen dan tidak mengerti terhadap nilai atau apa yang dilakukan.
2. Standar yang diberikan tidak jelas.
3. Manajer tidak serius dalam memberikan penilaian.
4. Manajer tidak siap.
5. Manajer tidak jujur dalam memberikan penilaian.
6. Manajer tidak terampil dalam memberikan penilaian terhadap karyawan.
7. Karyawan yang diberikan penilaian tidak menerima penilaian tersebut.
8. Sumber daya tidak cukup untuk menghargai yang berprestasi.
9. Diskusi yang tidak efektif dalam hal pengembangan.
10. Manajer menggunakan bahasa yang tidak nyambung sehingga dinilai berbeda-
beda oleh yang dinilai.
Penilaian 360 derajat adalah sistem penilaian yang berasal dari segala sudut pandang.
Diasumsikan yang dinilai sebagai dosen, maka penilai pertama adalah Kepala jurusan
sebagai superior, kedua dinilai teman dosen sebagai peers, ketiga dinilai mahasiswa/I
sebagai costumers, keempat dinilai staff sebagai subordinates dan yang terakhir dinilai
oleh diri sendiri. Dalam penilaian ini lebih obyektif dan diberikan kesempatan untuk
menilai diri sendiri. Apabila nilai yang diberikan oleh keempat hal diatas tidak sesuai
dengan apa yang dinilai sendiri maka sebagai yang dinilai bisa mengajukan tidak setuju.
SARAN
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul
dalam pelaksaan penilaian kinerja pada karyawan, antara lain:
Mengadakan pelatihan penilaian kinerja kerja kepada para penilai sehingga
diharapkan para penilai dapat lebih memahai cara-cara melakukan penilaian
tanpa harus melibatkan pendapat pribadi dan perasaannya agar dihasilkan
penilaian yang bersifat obyektif.
Merancang metode penilaian kinerja kerja sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
perusahaan sehingga penilaian kinerja dapat dilakukan secara efektif.
Memberikan formulis evaluasi prestasi kerja dan penilaian yang dilakukan oleh
pihak-pihak terkait agar menunjukkan penilaian kinerja pada karyawan di
sebuah perusahaan dilakukan dengan akurat, hal ini mendukung tercapainya
tujuan kinerja kerja yang telah ditetapkan.
5. REFERENSI
Handoko, H. (2014). Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta.
Ninis. (2011). Kasus: Goodyear Ends Ratings System Ahead of Discrimination Suit,
Retrieved from https://m4niniez.blogspot.co.id/2011/02/kasus-goodyear-ends-
rating-system-ahead.html
MM Umy. Workshop MM Umy : Konsep Penilaian Kinerja,
Retrieved from http://hkt.staff.umy.ac.id/files/2010/06/Workshop-kinerja-
hkt.ppt
Karnawan, RI (2009). Kesimpulan dan Saran
Retrieved from
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4298/Ba
b%205.pdf?sequence=6