Anda di halaman 1dari 20

HP = HIDDEN

PRETEXTING? WHAT DID IN


DUNN?
Kelompok 3:
1. Shasna Aziizah Atsilia 20311091
2. Uswatun Baroroh 20311092
3. Berliando Rahmadanto Pamudya 20311093
4. Muhammad Firdaus Ar Ridho 20311132
RANGKUMAN KASUS
 23 Januari 2006, sebuah portal berita mendapatkan kabar dari sumber
anonim internal perusahaan HP bahwa telah diadakan sebuah rapat
direksi HP secara tertutup yang membahas tentang rencana strategis
yang akan dilakukan HP.
 Kebocoran informasi ini membuat Patricia Dunn (Ketua HP) merasa
cukup frustasi dan ingin untuk segera menyelesaikan masalah
tersebut sebelum terjadi masalah yang lebih besar.
 Alih-alih menggunakan jalur hukum yang sesuai, Dunn memilih
untuk menyewa perusahaan swasta untuk menelusuri masalah
kebocoran internal.

KRONOLOGI KASUS
 Hal tersebut justru menimbulkan permasalahan yang lebih besar,
yaitu dilanggarnya hak privasi pegawai. Perusahaan HP secara
sukarela dan sengaja mengakses informasi akun telepon dan
memberikannya kepada perusahaan swasta dengan maksud untuk
mempercepat pencarian individu yang membocorkan informasi
penting tersebut.
 Pada akhirnya pengadilan tinggi California menemukan pelanggaran
privasi ini dan segera melakukan tindakan hukum terhadap
perusahaan HP.
 Patricia Dunn akhirnya terbukti bersalah dalam kasus ini. Namun,
mereka tetap kooperatif dalam menyelesaikan kasus tersebut.
Sehingga HP hanya mendapatkan sanksi ringan berupa:
 Kewajiban untuk mengangkat kepala petugas etika dan kepatuhan
 Mempertahankan seorang ahli di bidang investigasi untuk memecahkan
masalah kebocoran
 Memperluas peran kepala petugas privasi perusahaan untuk meninjau
praktik investigasi HP
 Memperluas kode etik penyelidikan yang sesuai prosedur.
 Untuk memastikan bahwa kewajiban tersebut dipatuhi HP diwajibkan
memberikan jaminan berupa sejumlah uang yang mana uang tersebut
akan diberikan kepada pengadilan jika mereka melanggar hal yang
telah disepakati.
 Patricia Dunn akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai
ketua dan menyadari bahwa tindakannya telah melanggar etika
terutama dalam hal privasi.
 Perusahaan HP (Hewlett-Packard Company)
 Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi
informasi.
 Perusahaan ini dibangun oleh Bill Hewlett dan Dave Packard
di Palo Alto California Amerika serikat.
 Perusahaan ini berdiri pada tanggal 1 Januari 1939 dengan
nama Hewlett-Packard Enterprise dan akhirnya berubah nama
menjadi HP Inc. pada tanggal 1 November 2015.
 Contoh barang yang diproduksi HP adalah printer, laptop,
computer desktop, dan alat teknologi informasi lainnya.

TOKOH DALAM KASUS


 Patricia Dunn
 Merupakan ketua non-executive dari perusahaan HP.
 Dunn lahir pada 27 Maret 1953 di Burbank, California
Amerika Serikat.
 Memiliki nama asli Patricia Cecile Dunn-Jahnke, merupakan
lulusan dari Berkeley University.
 Ia menjabat sebagai ketua dari Februari 2005 hingga
September 2006, Ia memutuskan untuk mengundurkan diri
setelah mendapat masalah berupa kasus HP Spying Scandal.
1. Tindakan hukum dan etika apa yang mungkin dilakukan Dunn?
Untuk mencegah kebocoran informasi sensitive lebih lanjut?
2. Dari empat hal yang harus dilakukan HP, yang satu yang anda
Yakini akan paling efektif dalam menghindari perilaku tidak
etis dimasa depan di perusahaan? Mengapa?
3. Aspek lingkungan bisnis apa yang mungkin akan memberi
tekanan pada Dunn untuk merespon seperti apa yang dia
lakukan pada kasus di atas?

PERTANYAAN KASUS
JAWABAN
1. Tindakan hukum dan etika yang mungkin seharusnya dilakukan oleh Dunn
untuk mencegah kebocoran informasi sensitif lebih lanjut adalah dengan
melakukan tahap-tahap penyelesaian masalah yang sesuai dengan etika yang
berlaku di perusahaan atau di negara tersebut.
 Sebagai contoh dengan melakukan komunikasi dengan bawahan di perusahaan HP
tentang terjadinya masalah kebocoran tersebut dan memberitahu mereka bahwa akan
ada investigasi lebih lanjut tentang masalah tersebut yang mungkin melibatkan
informasi pribadi para karyawannya.
 Dengan pemberian informasi ini, Dunn akan dianggap lebih memiliki etika yang baik
dan benar karena sudah memberitahukan informasi yang sebenar-benarnya tentang
masalah dan keadaan yang terjadi di perusahaan. Ini sesuai dengan Organizational
Justice yaitu informational Justice dimana karyawan diberikan kesetaraan dalam
mendapat informasi dan mungkin dapat memberikan sarannya terhadap masalah
tersebut.
2. Dari empat hal yang harus dilakukan HP, satu yang kami yakini akan
paling efektif dalam menghindari perilaku tidak etis di masa depan
perusahaan adalah memperluas kode etik penyelidikan yang sesuai
prosedur.
 Hal ini kami pilih karena kami memiliki beberapa alasan yaitu
diharapkan dengan memperluas kode etik penyelidikan perusahaan
dapat membangun pondasi yang kuat apabila ada masalah yang
membutuhkan aksi penyelidikan ini.
 Selain itu, diharapkan dengan perluasan kode etik perusahaan dapat
memiliki pedoman yang lengkap dalam melakukan penyelidikan
sehingga sesuai dengan etika dan budaya perusahaan tersebut.
3. Aspek lingkungan bisnis yang mungkin akan memberi tekanan pada Dunn
untuk merespon seperti apa yang dia lakukan pada kasus di atas adalah
aspek eksternal yaitu para pesaing dari perusahaan HP dan para pemilik
saham dari perusahaan.
 Dengan munculnya bocoran rahasia dari strategi bisnis HP dari orang
internalnya tentu akan membuat perusahaan pesaing menjadi mengerti
dengan hal atau strategi apa yang HP akan lakukan untuk menghadapi
persaingan. Ini tentunya akan berdampak buruk jika informasi yang
dibocorkan terlalu banyak sehingga menjadi keuntungan para
pesaingnya.
 Selain itu dengan pesaing yang lebih siap ditakutkan perusahaan HP akan
mengalami penurunan penjualan sehingga akan timbul tekanan dari para
pemegang saham jika pendapatan sahamnya menurun akibat kebocoran
ini.
1. Apa yang akan terjadi jika Dunn tidak mengakui kesalahannya?
2. Apabila perusahaan memutuskan untuk membuat divisi khusus investigasi akan
membuat penyelesaian masalah menjadi lebih efektif?
3. Bagaimana jika sebelum melibatkan perusahaan investigasi swasta, Patricia
Dunn mengkomunikasikan masalah tersebut kepada seluruh pegawainya?
Apakah masalah akan tetap terjadi?
4. Apa saja bahan pertimbangan pengadilan tinggi California yang membuat
sanksi terhadap perusahaan menjadi ringan?
5. Apa yang akan kalian lakukan jika mendapat permasalah yang sama di
perusahaan tempat kalian bekerja?

10 PERTANYAAN UNTUK AUDIENCE


6. Bagaimana kira-kira pandangan masyarakat tentang tindakan pretexting di
perusahaan HP?
7. Apakah tindakan pengunduran Dunn dari posisi ketua adalah hal yang
beretika ataukah bentuk lari dari tanggung jawab?
8. Apabila Dunn menang di pengadilan dan diputuskan tidak bersalah,
bagaimana dampaknya bagi masyarakat?
9. Jika kamu bekerja di perusahaan, apa yang akan kamu lakukan jika atasan
berlaku secara tidak etis dalam pekerjaan?
10. Apakah whistleblowing atau melaporkan pelanggaran yang dilakukan
perusahaan tempat kita bekerja, dapat dibenarkan?
JAWABAN
1. Akan terjadi pelanggaran etika yang lebih besar dan akan berdampak pada
operasional perusahaan HP mulai dari mendapatkan sanksi yang besar,
terjadinya konflik di internal perusahaan, dan mendapat citra buruk dari
masyarakat.
2. Belum tentu, karena selama belum ada landasan peraturan yang kuat dan
lengkap dalam investigasi, penyelesaian masalah tidak dapat diinvestigasi
secara efektif baik secara prosedur dan pelaksanaannya. Bahkan akan
menimbulkan penyimpangan dalam praktiknya.
3. Apabila Dunn mengkomunikasikan masalah ini dengan seluruh pegawai
sebelum melibatkan pihak ketiga, maka masalah privasi ini tidak akan
terjadi. Hal ini disebabkan karena di dalam pelaksanaan hukum organisasi
terdapat sebuah etika dimana untuk membentuk hukum organisasi yang
baik maka seluruh anggota harus mendapatkan informasi yang sama tentang
keadaan yang terjadi di organisasi tersebut.
4. Perusahaan memang terbukti bersalah dalam kasus penyimpangan privasi tersebut,
akan tetapi di dalam penyelesaiannya perusahaan mau untuk mengakui
kesalahannya dan kooperatif dalam mengungkap kasus tersebut. Ini menunjukkan
bahwa perusahaan memiliki corporate social responsibility untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Hal itu lah yang menjadi pertimbangan pengadilan pengadilan
dalam memberikan hukuman ringan bagi perusahaan HP.
5. Jawaban relatif sesuai dengan kelompok masing-masing.
6. Pandangan masyarakat bervariatif karena bersifat subjektif. Dalam perspektif abu-
abu: bisa dimaklumi, karena sebagai tindakan impas dan respon terhadap tindakan
yang tidak etis. Dalam perspektif hitam putih: dianggap salah dan tidak etis,
ditambah adanya alternatif lain yang bisa dilakukan perusahaan, yaitu perusahaan
masih bisa menginvestigasi tanpa melanggar kode etik.
7. Pengunduran diri Dunn ini merupakan bentuk tanggung jawab moral pejabat
perusahaan dan pengakuan kalau ia telah melakukan kesalahan, dan supaya
posisinya bisa digantikan oleh orang yang lebih baik. Di sisi lain, disebutkan bahwa
sebelum pengunduran diri, Dunn telah sepakat bekerja sama dengan pihak
berwenang dan memastikan diterapkannya perilaku etis oleh perusahaan.
8. Apabila kasus Dunn tidak dihukum, maka dampaknya adalah perilaku tidak etis
seperti penyadapan, pretexting, dan pencurian data akan dianggap wajar di
masyarakat, sehingga banyak perusahaan akan melakukan hal serupa dengan dalih
mengamankan perusahaan.
9. Tindakan yang perlu dilakukan : 1) berkomunikasi langsung pada atasan
terkait perilakunya yang tidak etis. 2) jika tidak berhasil, maka kita bisa
melaporkan perilaku tidak etis kepada divisi HRD, petugas etika (jika ada),
atau ke manajemen yang lebih tinggi dari atasan tersebut, tentu saja dengan
mengumpulkan bukti valid dari perilaku tidak etis tersebut.
10. Whistleblowing atau pelaporan pelanggaran bisa disebut tindakan etis.
Whistleblowing secara moral adalah hal yang diperlukan, karena orang
memiliki kewajiban moral untuk mencegah bahaya serius yang bisa terjadi
pada orang lain, jika seseorang itu sanggup melakukannya. Dalam hal ini
bahayanya adalah pencurian data pribadi beberapa orang.
 https://www.hp.com/id-en/hp-information.html
 Greenberg, J. (2011). Organizational Behavior (10th ed.).
Hoboken: Taylor and Francis.
 PPT Organizational Behavior, Chapter 2: Organizational Justice,
Ethics and Corporate Social Responsibility

DAFTAR PUSTAKA
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
Mohon maaf jika terdapat kekuarangan dalam presentasi ini

Anda mungkin juga menyukai