Anda di halaman 1dari 22

HOWARD SCHULTZ: THE

PERSONALITY BEHIND STARBUCKS


Kelompok 3
• Shasna Aziizah Atsilia (20311091)
• Uswatun Baroroh (20311092)
• Berliando Rahmadanto Pamudya (20311093)
• Muhammad Firdaus Ar Ridho (20311132)
RANGKUMAN KASUS
KRONOLOGI KASUS
• Kasus ini bercerita tentang seseorang yang bernama Howard Schultz dan perannya
di dalam kesuksesan starbucks saat ini.
• Banyak orang yang percaya bahwa Howard Schultz merupakan pendiri starbucks.
Namun, sebaliknya starbucks sebenarnya didirikan oleh tiga orang yang bernama
Jerry Baldwin, Zev Siegel, dan Gordon Bowker di Seattle, Amerika Serikat.
• Howard pada awalnya hanyalah seorang pemilik toko peralatan dapur di New York
City, ia penasaran dengan toko kopi kecil yang memesan banyak peralatan untuk
menyangrai kopi dan memutuskan untuk mengantarkan sendiri peralatan tersebut ke
Seattle.
• Rasa penasaran inilah yang membawa Howard untuk bertemu dengan 3 pendiri
toko kopi kecil yang bernama Starbucks, tidak butuh waktu lama bagi Howard
untuk membangun ketertarikannya dengan toko kopi tersebut.
• Howard berpikir bahwa ia memiliki impian untuk merubah sistem Starbucks
menjadi toko yang memiliki sistem rantai bar espresso bergaya Italia yang ramah
di seluruh Amerika. Namun, ide ini awalnya tidak diterima oleh 3 orang pendiri
toko tersebut.
• Tidak kehabisan akal Howard lalu meminta untuk menjadi anggota di perusahaan
agar dia dapat bergabung dengan bisnis tersebut. Howard akhirnya dipekerjakan
sebagai manajer pemasaran Starbucks di masa itu.
• Satu tahun kemudian, Howard yang merasa dirinya telah sukses membuat
Starbucks memiliki 4 gerai di Amerika Serikat mendorong bosnya untuk
mewujudkan keinginan Howard yang lebih besar.
• Beberapa tahun kemudian, Howard akhirnya membeli perusahaan Starbucks
dengan harga 1,25 juta dollar dari ketiga pemilik aslinya.
• Disinilah titik dimana Starbucks mulai merambah menjadi bisnis besar ditangan
Howard. Hanya dalam kurun waktu 5 tahun (1987-1992) Starbucks memiliki 150
gerai dan menghasilkan keuntungan yang besar.
• Kesuksesan ini terjadi dikarenakan Howard selalu memikirkan detail dalam setiap
pengembangan bisnisnya. Ia selalu memastikan bahwa setiap hal kecil harus
dilakukan dengan benar, bahkan hingga tampilan dan nuansa toko.
• Selain dalam pengembangan bisnisnya, Howard selalu sangat hati-hati dan cermat
dalam menciptakan visual dan isyarat nonverbal lain yang berada di toko
Starbucks.
• Walaupun Howard merupakan seseorang yang perfectionist. Berbeda dengan
pengusaha yang lain, Howard selalu berkomitmen untuk mengumpulkan ide dari
setiap karyawannya dan memperlakukan karyawan dengan adil, sehingga mereka
tertarik untuk memberikan idenya ke perusahaan.
• Howard selalu memegang gagasan bahwa sebuah perusahaan yang hebat di
dalamnya terdapat tim dan layanan terhadap pelanggan yang luar biasa juga.
• Selain mendengar masukan dari karyawannya, Howard juga selalu mendengar
masukan dari pelanggannya. Seperti dalam suatu kasus dimana Starbucks yang
saat itu menerapkan aturan untuk tutup sekitar pukul 19.30 mengalami penurunan
penjualan.
• Ia lalu menemukan bahwa sebenarnya pelanggan ingin agar toko Starbucks agar
tutup lebih malam. Ini dikarenakan pelanggan mulai menggunakan toko Starbucks
sebagai tempat pertemuan mulai dari pertemuan formal maupun informal.
• Masukan ini diterima dengan baik oleh Howard sehingga ia merubah aturan
dengan memperpanjang jam buka mereka dan menambahkan menu makanan ke
daftar minuman yang sudah banyak di menu. Fleksibilitas inilah yang membawa
Howard sukses membangun bisnis ini.
TOKOH-TOKOH
STARBUCKS CORPORATION
• Starbucks Corporation merupakan sebuah perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi
global asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Seattle, Washington. Starbucks
adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 20.336 kedai di 61 negara.
• Starbucks menjual minuman, sandwich, kue kering manis, camilan, dan juga barang-
barang lainnya seperti gelas dan tumbler. Melalui divisi starbucks entertainment dan
merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film.
• Di Indonesia sendiri, starbucks dioperasikan oleh Mitra Adiperkasa.
HOWARD SCHULTZ
• Howard Mark Schultz atau sering dikenal dengan Howard Schultz merupakan
seorang pebisnis dan penulis asal Amerika Serikat yang lahir 19 Juli 1953 di
Brooklyn, New York, Amerika Serikat.
• Schultz dikenal dengan sebagai ketua dan CEO Starbucks dan mantan pemilik
Seattle SuperSonics dia juga mendirikan Maveron, sebuah perusahaan investasi,
pada tahun 1998 bernama Dan Levitan.
PERTANYAAN KASUS

1. Apa ciri kepribadian "Lima Besar" dan elemen evaluasi diri inti apa yang tampak
mencirikan Shultz?
2. Bukti apa, jika ada, yang menunjukkan kemungkinan bahwa Shultz memiliki
motivasi berprestasi tingkat tinggi?
3. Menurut Anda, bagaimana keterampilan sosial Shultz berkontribusi pada
kesuksesan Starbucks? Keterampilan dan kemampuan khusus apa lagi yang
menurut Anda dia miliki yang telah membantu perusahaan tumbuh dan
berkembang?
JAWABAN
1. Ciri kepribadian “Lima Besar” yang tampak dalam diri Howard adalah ia selalu
cermat dengan langkah bisnis yang diambil dalam perusahaan Starbucks.
• Kecermatan ini bukan hanya dilakukan dalam keputusan berskala besar saja,
bahkan hingga hal kecil seperti visual, logo perusahaan, pengemasan produk,
hingga interior dalam tokonya.
• Howard selalu memastikan hal-hal kecil tersebut dapat menarik pelanggan
untuk datang ke toko tersebut. Hal ini mencirikan bahwa Howard memiliki
setidaknya satu dari lima kepribadian dalam “Big Five” yaitu
Conscientiousness yang berarti kemampuan seseorang untuk fokus pada
tujuan dan cara meraih tujuan tersebut.
Elemen evaluasi diri yang tampak mencirikan Howard adalah locus of control yaitu
sejauh mana seseorang percaya bahwa ia dapat mengontrol peristiwa dengan
kemampuannya. Didalam kasus ini dapat dilihat bahwa Howard sangat teliti dalam
menentukan sebuah keputusan mulai dari rancangan hingga hasilnya. Hal itu
disebabkan karena Howard percaya bahwa ia dapat mengontrol apa yang terjadi di
dalam toko dengan peraturan yang dibuatnya.
2. Seperti yang kita ketahui dalam kasus diatas sebelumnya Howard merupakan
seorang pemilik toko perabotan yang kemudian ia tertarik pada toko kopi kecil
yang memesan banyak peralatan untuk menyangrai kopi dan memutuskan untuk
mengantarkan sendiri peralatan tersebut.
• Kemudian Howard memiliki impian untuk merubah sistem Starbucks menjadi
toko yang memiliki system rantai bar espresso bergaya Italia yang ramah
diseluruh Amerika. Namun, ide tersebut tidak diterima oleh 3 orang pendiri
tersebut.
• Tidak kehilangan akal Howard meminta untuk menjadi anggota di perusahaan
agar dia dapat bergabung dengan bisnis tersebut. Dia akhirnya dipekerjakan
sebagai manajer pemasaran Starbucks masa itu. Hal inilah yang menjadi
tonggak awal ide-ide cemerlang yang berakhir sebagai kesuksesan Starbucks
hingga saat ini.
3. Sebagai seorang manajer bagian pemasaran Howard tentu saja memiliki
keterampilan sosial yang cukup baik. Meskipun ia seorang perfectionist
Howard tetap berkomitmen untuk menghargai ide dari setiap karyawannya dan
memperlakukan karyawan dengan adil.
• Hal ini mampu menarik karyawan untuk terus menyumbangkan idenya ke
perusahaan. Howard sangat cermat dan hati-hati dalam memikirkan setiap detail di
toko Starbucks untuk mengembangkan bisnisnya.
• Sedangkan untuk keterampilan atau kemampuan khusus yang dimiliki Howard adalah
public speaking. Ini dapat dibuktikan dengan bagaimana Howard memiliki
kemampuan bicara yang baik di dalam perusahaan. Ia selalu menggunakan kata kita,
kami, dan milik kami daripada menggunakan kata aku, saya, dan milikku. Ini
menunjukkan bahwa Howard ingin menjadikan perusahaan tersebut bukan hanya
milik ia saja tetapi juga milik dia, karyawan, dan pelanggannya. Tentu saja tidak
semua pemimpin memiliki kemampuan dalam memilih kata Ketika berbicara di
depan publik.
5 PERTANYAAN UNTUK AUDIENCE
1. Apa saja keuntungan melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan?
2. Apa yang terjadi jika Schultz tidak berkomitmen terhadap detail dalam
pekerjaannya?
3. Bagaimana Schultz memandang karyawannya?
4. Mengapa Schultz menambahkan menu makanan di Starbucks daripada fokus pada
produk kopi?
5. Mengapa detail tampilan dan nuansa toko Starbucks dirasa penting bagi Schultz ?
JAWABAN

1) Apa saja keuntungan melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan?


Jawaban:
• Keuntungan: 1) kesempatan mendapatkan lebih banyak ide dan solusi. 2) karyawan
merasa dihargai atas keberadaanya. 3) kerja sama tim yang lebih bagus. 4) karyawan
merasa lebih bertanggung jawab karena merasa menjadi bagian dari pengambilan
keputusan.
2) Apa yang terjadi jika Schultz tidak berkomitmen terhadap detail dalam
pekerjaannya?
Jawaban:
• Berisiko terjadi ketidaksesuaian antara rencana yang ditetapkan dengan hasil kerja di
kenyataan.
3) Bagaimana Schultz memandang karyawannya?
Jawaban:
• Schultz menganggap karyawannya sebagai aset berharga yang berkontribusi besar
pada perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan Schultz memperlakukan karyawan
dengan adil, meminta ide-ide mereka, dan menyatakan bahwa semua adalah hasil
kerja kolektif.
4) Mengapa Schultz menambahkan menu makanan di Starbucks daripada fokus pada
produk kopi?
Jawaban:
• Karena schultz secara fleksibel mengamati peluang bisnis dari kebutuhan pelanggan
dan menyediakan apa yang mereka butuhkan. Disebutkan bahwa toko digunakan
sebagai tempat berkumpul, belajar, atau pertemuan informal, sehingga disediakan
menu makanan untuk menunjang kegiatan pelanggan.
5) Mengapa detail tampilan dan nuansa toko Starbucks dirasa penting bagi Schultz ?
Jawaban:
• Karena Starbucks selain menjual kopi, juga menjual suasana tempat yang nyaman
dan menarik saat dikunjungi, sehingga pelanggan tertarik untuk datang kembali.
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
MOHON MAAF JIKA TERDAPAT KESALAHAN DALAM PRESENTASI INI

Anda mungkin juga menyukai