Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ILVAN ADI PRATAMA

NIM : 190211100155
KELAS : MANAJEMEN D
MATA KULIAH KEPEMIMPINAN
EXECUTIVE SUMMARY
Kasus study case I

Richard Branson pendiri dari Virgin Group dan berbagai macam perusahaan diantaranya dalam
bisnis penerbangan hingga hiburan. Dengan hampir 200 perusahaan di 30 negara. kemampuan
branson dengan berbagai talentanya muncul sejak ia beranjak dewasa dan menjadi mahasiswa di
Stowe School di Inggris. Pada saat itu branson melihat peluang untuk student untuk menawarkan
kaset lagu dengan harga yang murah,melalui pembuatan iklan berjalan, untuk berlangganan via
pos. semakin hari pelanggan student semakin meningkat yang membuat took kaset diskonannya
juga kebanjiran pesanan. Branson juga membuat sebuah studio rekaman kecil dan
menandatangani artis pertamanya yaitu Mike Oldfield yang merekam Tubular bells. Branson
juga mengembangkan bisnisnya lalu membangun sebuah maskapai penerbangan (Virgin Atlantic
Airlines), Hotel (Virgin Hotels), bisnis Keuangan personal (Virgin Direct Personal Finance),
serta Cola (Virgin Cola). Dalam menjalankan bisnisnya branson juga tidak luput dari pegawai
yang membantu perusahaannya agar tetap ramping dan menguatkan ide orang lain sebagai bahan
bakar kesuksesannya. Salah satu peran dari seorang pramugari yang bekerja pada perusahaan
penerbangan branson juga memberikan ide bisnis Pernikahan. Lalu branson mengiyakan hal
tersebut lalu lahirlah Virgin Brides branson juga tak segan untuk mengenakan baju pengantin
untuk mendukung pubilitas bisnis tersebut. Oleh karna itu seorang Richard Bronson sangat
tergantung pada kreativitas dari para pegawai nya, Bronson hanya sebagai supporter ketimbsng
pencipta ide. Bronson mendorong pencapaian bisnis-bisnis baru kemanapun ia pergi.

QUESTION!

1. Apakah anda mengkualifikasikan Richard Bronson sebagai Manajer atau sebagai


Pemimpin? Kualitas apa yang membedakan apakah dia seorang pemimpin atau seorang
Manajer?
2. Seperti sebelumnya disebutkan pada bab ini, pengikut adalah bagian dari proses
kepemimpinan. Jelaskan hubungan Bronson dengan pengikutnya/\
3. Identifikasikan mitos dari pengembangan kepemimpinan yang dengan kesuksesan
Richard Bronson menjadi tidak terbukti

ANSWER

1. Yang dapat saya kualifikasikan dalm kisah hidup seorang Richard Bronson adalah lebih
mengarah kepada seorang manajer daripada pemimpin. Walaupun dia juga mempunyai
karakteristik kepemimpinan pada dirinya.karna pada kutipan ada yang mengatakan
bahwa “Richard Bronson menguatkan ide orang lain sebagai bahan dasar kesuksesannya,
dan Bronson sangat bergantung kepada kreativitas para pegawainya.” Hal ini
menggambarkan Bronson belum cukup memiliki kualitas sebagai seorang pemimpin
karna tugas pemimpin adalah menciptakan sesuatu yang original atau berbagai ide baru
daripada menggembangkan suatu ide atau gagasan. Sedangkan kualitas manajer
sebagaimana mestinya yaitu menanyakan kepada seorang pemimpin tentang “kapan,dan
bagaimana” suatu ide tersebut dikembangkan untuk jangka yang relative pendek.
2. Hubungan Bronson dan pengikutnya merupakan satu kesatuan antara atasan dan
bawahan, pemimpin dan pegawai. Dimana branson sebagai pendiri dari berbagai bisnis
yang dia dirikan, bergantung pada ide-ide serta kreativitas pemikiran daripada
pegawainya. Jadi apabila Bronson tida memiliki seorang pengikut belum tentu dia dapat
menjalankan bisnisnya secara keseluruhan dengan baik dan terkendali.
3. Pertama, Mitos bahwa seorang pemimpin hanya dilahirkan bukan dibentuk. tidak terbukti
karna dalm kisah Richard Bronson dapat kita lihat bahwa sikap sikap kepemimpinan
dilahirkan serta dibentuk agar menghasilkan kualifikasi seorang pemimpin yang bagus.
Kedua, Satu-satunya cara mempelajari Kepemimpinan adalah lewat pengalaman Hidup.
Hal ini meman benar tetapi menjadi seorang pemimpin tidak hanya membutuhkan
pengalaman hidup yang banyak saja untuk memperkuat karakteristik seseorang,
melainkan juga dengan adanya pendidikan Formal dan Informal. Terbukti bahwa dalam
kutupan diatas Richard Bronson memiliki Pendidikan sampai jenjang University.

Kasus Study Case II


UPS (United Parcel Service) merupakan perusahaan pengirim paket dan dokumen yang memiliki
357.000 karyawan dan beroprasi lebih dari 200 negara. Pada tahun 1976 Jovita Carranza
bergabung dengan UPS sebagai juru tulis paruh waktu di Los Angeles. Jovita Carranza
mengawali tugas operasional pertamanya sebagai manajer divisi untuk mengawasi bandara
penghubung, pengiriman paket, dan operasi feeder di Illinois pada tahun 1991. Kesuksesan
progresif Carranza membuat UPS mempromosikannya sebagai direktur di Amerika pada tahun
1999. Saat ini posisinya berpindah sebagai wakil direktur UPS Air Operations yang berbasis di
Lousville, Kentucky. Jovita Carranza mengatakan bahwa “Satu kesalahan yang orang lakukan di
awal karir mereka adalah mereka terlalu memilih kesempatan yang datang, sehingga mereka
menolak beberapa peluang dan lebih memilih peluang lain”. Prinsip itulah yang membuat Jovita
Carranza mengatribusikan sebagian besar kesuksesannya pada keinginannya yang kuat untuk
menerima berbagai tantangan baru. Jovita Carranza selalu mengambil semua kesempatan yang
datang karena dari setiap kesempatan anda bisa belajar sesuatu dan semua kesempatan itu
menjadi penyokong bagi usaha-usaha lainnya di masa yang akan datang. Jovita Carranza
memperoleh penghargaan sebagai “Perempuan Hispanic Business Magazinez Tahun ini”
dikarenakan prestasi, determinasi, dorongan kuat, inovasi, dan kepemimpinan yang dimiliki
Carranza. Sejak kecil Jovita Carranza telah diajarkan oleh orangtuanya “pentingnya sebuah
komitmen, kerja keras, dan melakukannya dengan pandangan yang positif”. Prinsip tersebutlah
yang mencerminkan kondisi perusahaan UPS yang setiap anak tangganya tak pernah berhenti ia
tapaki sebuah organisasi yang menghargai keragaman dan menjunjung tinggi kualitas, integritas,
komitmen, keadilan, loyalitas, dan tanggung jawab social. Jovita Carranza bernasihat bahwa
“orang cerdas belajar dari pengalaman mereka sendiri dengan kebijaksanaan dan belajar dari
kesalahan orang lain”.

QUESTION!
1. Apa saja kecakapan utama yang telah ditunjukkan oleh Carranza dalam kariernya di UPS,
sehingga menjadikannya pemimpin yang sukses?
2. Bayangkan spiral pengalaman yang telah dilalui oleh Jovita Carranza. Bagaimana
pengalamannya memengaruhi kemampuannya sebagai pemimpin?
3. Perhatikan karakteristik pemimpin yang sukses di Sorotan 2.1. Berapa banyak
karakteristik yang telah ditunjukkan oleh Jovita Carranza?
ANSWER
1. Terdapat beberapa kecakapan utama yang di tunjukkan oleh Carranza sehingga dia di
sebut sebagai pemimpin yang sukses, salah satu hal yang dia tunjukkan adalah etos kerja
yang kuat dan komitmen nya pada perusahaan UPS dan dia juga selalu mengambil
kesempatan yang telah di berikan kepadanya sebagai sebuah pembelajaran di masa yang
akan datang.
2. Pengalaman Jovita Carrazza sejak bergabung dengan UPS pada tahun 1976 sudah
menunjukkan etos kerja yang kuat dan komitmennya pada UPS dan peran kedua orang
tua dari Jovita Carranza yang telah mengajarkannya sebuah komitmen, kerja keras, dan
melakukannya dengan pandangan positif.
3. Berdasarkan data yang ada pada sorotan 2.1, ada banyak karakteristik yang dibutuhkan
oleh pemimpin yang berhasil. Berikut adalah beberapa karakteristik yang ditunjukkan
oleh Jovita Carranza :
• Keahlian dalam berkomunikasi secara personal dan organisasi. Jovita Carranza
berkata bahwa kerja sama tim, interaksi dan pengembangan staff merupakan
prestasi yang paling dia banggakan. Carranza juga berkata bahwa penting juga
untuk berada disekeliling orang-orang yang memiliki kemampuan dan kecakapan
yang juga loyal terhadap perusahaan.
• Kemampuan untuk mengelola suatu lingkungan yang sangat beragam-mengelola
orang dengan perbedaan budaya, jenis kelamin, generasi, dan sebagainya. Dia
sukses mengelola berbagai lingkungan di dalam organisasi perusahaan di setiap
jabatan yang iya duduki di dalam perusahaan UPS sehingga membuat Karir Jovita
Carranza meningkat dengan pesat ketika ia menduduki berbagai jabatan tahun di
perusahaan tersebut setelah bekerja selama 30.
• Kemampuan untuk belajar dari pengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Jovita
Carranza bahwa orang yang cerdas belajar dari pengalaman mereka sendiri
dengan bijaksana dan juga belajar pada kesalahan orang lain. Tentunya Jovita
Carranza memiliki banyak pengalaman selama ia bekerja pada perusahaan UPS
selama 30 tahun.

BAB III
Pada bab ini kita diajarkan mengenai Kecakapan untuk Mengembangkan Diri sebagai seorang
Pemimpin. Kecakapan atau biasa kita ketahui sebagai Kepribadian adalah subah sifat yang
mendasar pada diri kita, dimana sifat-sifat ini akan kita terapkan kepada suatu organisasi yang
terstruktur,mempunyai bagan, serta memiliki anggota untuk mencxapi suatu tujuan. Ada
beberapa macam kecakapan-kecakapan yang harus dikuasai oleh pemimpin yang telah dijelaskan
pada bab ini diantaranya :
➢ 90 Hari Pertama bagi anda sebagai seorang Pemimpin. Tekanan dan ketegangan
selama 90 hari pada masa awal kepemimpinan merupakan sebuah hal yang nyata.
Meskipun dalam tiga bulan pertama para pemimpin mempunyai kesempatan untuk
melakukan berbagai terobosan serta transisi baru sayangnya itu semua belum tentu akan
berjalan mulus. Dan justru banyak para pemimpin baru yang tersandung selama periode
kritis ini.
➢ Belajar dari Pengalaman. Tingkat kecerdasan seorang pemimpin dalam mengambil
tindakan ataupun keputusan mungkin berada diatas rata-rata disbanding seoarng bawahan
ataupun pegawai dibawahnya. Dikarenakan seorang pemimpin harus memiliki berbagai
macam pengalaman yang akan mendasari mereka menjadi seorang pemimpin yang baik.
Seoarang pemimpin juga tidak harus malu untuk belajar dari orang lain, baik itu se
profesi ataupun tidak. Dikarenakan belajar dari orang lain akan menambah pengalaman
serta pengetahuan seorang pemimpin
➢ Membangun Kompetesi Teknis. Bagian dari menjelaskan kompetesi teknis merupakan
salah satu hal yang paling penting bagi para pengikut dan pemimpin. Orang-orang
biasanya menguasai kompetesi teknis melalui pendidikan formal atau pelatihan dengan
topik-topik khusus, misalnya pelatihan ditempat kerja atau pengalaman dan banyak
pelatihan. Dan banyak penelitian telah mencatat pentingnya kompetensi teknis untuk
pentingnya keberhasilan dan efektifitas seseorang sebagai seorang pemimpin.
➢ Membangun Hubungan yang Efektif dengan Atasan. Atasan dan pengikut merupakan
satu kesatuan dalam sebuah relasi hubungan, nilai-nilai,pendekatan dan sikap yang sama
akan mengalami lebih sedikit konflik, lebih saling mendukung, dan lebih puas terhadap
mereka daripada atasan dan pengikut yang memiliki hubungan kerjasama yang buruk.
Meskipun keuntungan memiliki hubungan kerja yang baik dengan atasan, seorang dapat
saja mengira bahwa pengikut hanya memiliki sedikit peran sebagai atasan dan pengikut.
➢ Membangun Hubungan yang Efektif dengan Rekan Kerja. Setiap orang membutuhkan
bantuan rekan kerja atau sumber daya lain dalam sewaktu-waktu lainnya. Dijalur ini
beberapa peneliti juga mengatakan bahwa persyaratan yang mendasar bagi efektivitas
kepemimpinan adalah kemauan untuk membangun suatu aliansi yang kuat dengan orang
lain, atau kelompok-kelompok rekan kerja umumnya. Mempunyai pengaruh lebih (dan
lebih banyak menyelesaikan dalam banyak hal) dibandingkan individu yang bekerja
secara terpisah.
➢ Perencanaan Pengembangan. Pengembangan dalam suatu organisasi merupakan proses
sistematis untuk membangun pengetahuan dan pengalaman atau mengubah prilaku. Fase
pertama pengembangan yaitu pemimpin mengidentifikasi tujuan karier, menilai
kemampuan terkait mencapai tujuan karakter, mencari umpan balik tentang bagaimana
perilaku mereka mempengaruhi orang lain, dan meninjau standar organisasi yang
berkaitan dengan tujuan karier mereka. Tahap kedua adalah menganalisis data untuk
mengidentifikasi dan memprioritaskan kebutuhan pengembangan, lalu yang ketiga
membuat suatu rencana pengembangan yang terarah, lalu terakhir meninjau rencana
secara berkala, merefleksasikan pembelajaran dan memodifikasi atau memperbrui
rencana sesuai kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai