Nama :
ALDIAN NOVANSYA
NPM :
231220012
Dosen :
BAGUS HANDOKO, SE., MM
TAHAP KARIR
Menurut james L.Gibson (1996;320), tahap-tahap karir terbagi menjadi :
1. Pembentukan karir
Orang-orang memberikan perhatian lebih pada kebutuhan
akan keamanan kerja. Mereka membutuhkan dan dan mencari
dukungan dari orang lain, terutama manajer mereka. Penting bagi
para manajer untuk menyadari kebutuhan ini dan menanggapinya
dengan melakukan pembinaa.
2. Pengembangan karir
Para manajer menunjukan perhatian yang lebih kecil
terhadap kebutuhan akan rasa aman, dan lebih memperhatikan
masalah prestasi, aktualisasi diri, dan otonomi. Otonomi adalah
Otonomi daerah adalah pemberian kewenangan kepada
pemerintah daerah untuk secara mandiri mengatur dan mengelola
urusan nasional. Promosi dan kemajuan untuk meraih jabatan yang
lebih tinggi.
3. Pemeliharaan karir
Tahap pemeliharaan karir ditandai dengan upaya menjaga
stabilitas penghasilan yang diperoleh sebelumnya. Banyak orang
yang mengalami kris karir madya selama fase pemeliharaan.
Beberapa orang tidak dapat mencapai kepuasaan terhadap pekerja
mereka dan berdampak pada kinerja kerja mererka dan
berkonseksuensi menurun nya prestasi . lalu sebagian dari mereka
kehilangan dukungan dari para manajer dan atasan yang sedang
menjabat , sehingga kondisi kesehatan dan masalah yang berkaitan
dengan pekerjaan mereka semakin memburuk.
Para manajer yang berada dalan masa pemeliharaan
diharapkan dapat membina pekerja yang masih berada di tahap
awal. Mereka juga didorong untuk memperluas minat mereka
untuk lebih banyak berhubungan dengan orang-orang dan
organisasi berguna menambah relasi mereka.
Disamping program pembinaan, manajer tahap pemeliharaan
dapat memperkaya pengembangan karirnya dengan membangun
hubungan sepergaulan (peer relationship). Hubunga tersebut
berguna sebagai information peer (saling berbagi informasi),
collegial peer (saling memberikan bantuan dalam mengerjakan
tugas-tugas persahabatan), special peer (saling memberikan
dukungan emosional ).
Menurut Hall and Morgan (1977), ada empat tahapan karir yang biasa
dilalui seorang pegawai yaitu :
1. Tahap coba-coba
2. Tahap kemapanan
3. Tahap pertengahan
4. Tahap lanjut
2. Tahap eksplorasi
Dalam tahap ini berlangsung pada saat seseorang seseorang
berusia 15 hingga 24 tahun, seseorang berusaha mencari tahu
berbagai keahlian dalam dirinya , dengan membanding-bandingkan
suatu al yangdipelajari sampai dengan umur 15 tahun hingga 24
tahun.
3. Tahap pemantapan
Tahap ini berlangsung sejak seseorang berusia 24 hingga 44
tahun . tahap ini merupakan inti kehidupan kerja setiap orang pada
umumnya. Dalam tahap ini juga seseorang melakukan penilaian
kembali kemajuan mereka dalam hubungannya dengan ambisi dan
tujuan semula. Orang-orang harus memutuskan sejauh mana kadar
pentingnya pekerjaan dan karir mereka seharusnya dalam
kehidupan mereka. Dalam tahap ini sebagian orang untuk
pertamakali menyadari bahwa mereka memilikijenjang karir,
misalnya perhatian pokok pada rasa aman, atau pada kemandirian
dan kebebasan dimana mereka tidak akan menyerah untuk
mencapainya apabila pilihannya harus dilakukan.
4. Tahap pemeliharaan
Dalam tahap ini seseorang sudah menciptakan suatu tempat
dalam dunia kerja dan semua upaya umumnya sekarang diarahkan
untuk mengamankan tempat tersebut.
5. Tahap kemunduran
Pada tahap kemunduran ini adalah pada saat usia pensiun
mendekat, sering terdapat suatu periode perlambatan dimana
banyak orang menghadapi prospek untuk harus menerima keadaan
menurunnya level kekuasaan dan tanggung jawab dan pada saat
seperti ini mereka harus belajar menerima dan mengembangkan
peranan baru sebagai mentor dan orang kepercayaan bagi mereka
yang lebih muda.
JALUR KARIR
Jalur karir adalah pola urutan pekerjaan (pattern of work sequence)
yang harus dilalui pegawai untuk mencapai suatu tujuan karir. Jalur karir
bersifat formal dan ditentukan oleh organisasi (bukan pegawai) . jalur
karir selalu bersifat ideal dan normatif. Asumsi setiap pegawai mempunyai
kesempatan yang sama dengan pegawai lain, maka setiap pegawai
mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai tujuan karir tertentu.
Tapi pada kenyataan sehari-hari tidak selalu ideal . ada pegawai
yang bagus karirnya , ada pula pegawai yang mempunyai karir buruk
meskipun prestasi kerja yang ditunjukannya bagus.
Dalam organisasi yang baik dan mapan,jalur karir pegawai selalu
jelas dan eksplisit , baik titik karir yang dilalui maupun persyaratan yang
harus di penuhi untuk mencapai tujuan tertentu.
Jalur karir adalah pola pekerjaan berurutan yang membentuk karir
seseorang. Jalur karir yang fleksibel yang secra khusus digunakan oleh
karyawan untuk melakukan perpindahan jabatan selama bekerja dengan
suatu perusahaan .
Jalur karir memiliki suatu fokus secara historis pada mobilitas keatas
di dalam suatu pekerjaan tertentu. Terdapat empat jalur karir yang biasa
digunakan oleh organisasi, yaitu:
1. Jalur karir tradisional adalah suatu jalur karir dimana karyawan
mengalami kemajuan secara vertikal ke atas didalam suatu
organisasi dan suatu jabatan tertentu ke jabatan berikutnya.
2. Jalur karir jaringan adalah jalur karir yang meliputi urutan(sekuensi)
jabatan secara vertikal dan horizontal. Pada jalur ini dibutuhkan
pengalaman yang luas pada suatu level sebelum promosi ke level
yang lebih tinggi.
3. Jalur karir lateral adalah jalur karir yang memungkinkan seseorang
memperoleh revitalisasi dan menemukan tantangan baru pada
jenjang posisi yang sama karena jumlah jabatan yang akan di
tempati sangat terbatas. Dalam hal ini tidak ada promosi atau
kenaikan upah yang lebih tinggi , akan tetapi niali seseorang akan
lebih tinggi dengan ditempatkannya pada posisi yang lebih
menantang.
4. Jalur karir rangkap adalah jalur karir yang diberikan kepada
seseorang karena pengetahuan teknisnya sebagai penghargaan
kepadanya. Jalur karir ini biasanya terdapat pada perusahaan
berteknologi tinggi .
4. Jalur ibu
Jalur ibu memberi manfaat yang mendasar bagi organisasi,
para manajer, dan profesional . jalur ibu memungkinkan
perusahaan mempertahankan banyak wanita ‘karir dan
keluarga’yang berbakat,yang akan meningggal pekerjaannya karena
tuntutan keluarga bila kebutuhannya tidak terpenuhi.
Bagi kaum wanita, jalur ibu memberi peluang untuk
mencurahkan waktu bagi keluarga dan melanjutkan karir mereka.