Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ALFITO MAULIDDANI SAPUTRA

NIM : 22001081288
PRODI : MANAJEMEN
KELAS : M12
1. Pembinaan Sumber Daya Manusia berarti kegiatan yang dilakukan terhadap
keberadaan Sumber Daya Manusia (Pegawai) dalam suatu Organisasi, agar mereka
lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam melakukan pekerjaannya dengan sebaik-
baiknya dan seefektif mungkin.
2. Pembinaan SDM sangat penting karena Produktivitas karyawan akan meningkat.
Karyawan akan memahami dan bertanggungjawab dengan jobdesk yang dimilikinya.
Skill dan sikap karyawan akan menjadi lebih baik.
3. Pengertian Pembinaan Disiplin KerjaDisiplin merupakan salah satu kegiatan yang
mempunyai peranan penting dalam manajemen sumberdaya manusia.
Disiplinharus diterapkan agar para karyawan bekerja memenuhi standar yang
telah ditetapkan perusahaan. Disiplin harus diterapkan tidakhanya kepada
karyawan baru tetapi juga diberlakukan kepada karyawan lama, dengan tujuan
untuk menjamin terciptanya keadilandalam kedisiplinan.
Menurut Daryanto (1997 : 67) :
“Pembinaan adalah suatu proses, pembuatan, cara membina, pembaharuan,
penyempurnaan, usaha, tindakan dankegiatan yang dilakukan secara
berdayaguna untuk memperoleh hasil yang lebih baik”
MenurutSaydam(2000 : 202),
“Pembinaan disiplin adalah pelatihan atau pengembangan diri karyawan yang
dapat dilakukan dengan peraturan tertulis, juga denganmelakukan pelatihan disiplin
dasar bagi para karyawan.
4. Loyalitas artinya kadar kesetiaan dan kepatuhan seseorang apakah itu terhadap
organisasi atau pimpinannya, apakah itu terhadap negara atau pemerintahnya, apakah
itu terhadap Tuhan atau ajaran agamanya.
Dan disini yang ditanyakan mengenai loyalitas SDM tentu jawabannya mengenai
tentang kesetiaan dan kepatuhan karyawan terhadap perusahaan. Bagi
perusahaan, loyalitas karyawan menjadi jaminan bahwa karyawan siap bekerja
secara optimal demi kemajuan perusahaan. Bagi karyawan, loyalitas terhadap
perusahaan membuat segala pekerjaan terasa lebih ringan untuk dikerjakan.
5. Moekijat (1990) menyatakan karir adalah kemajuan seseorang dalam suatu lapangan
pekerjaan yang diperolehnya selama ia bekerja atau perkembangan kemajuan
seseorang dalam suatu lapangan pekerjaan selama masa aktif dalam hidupnya.
6. Dengan adanya program pengembangan karir, karyawan akan memiliki tingkat rasa
percaya diri yang lebih baik karena mendapatkan kesempatan tumbuh dan
berkembang. Hal ini adalah salah satu cara meningkatkan motivasi diri dalam bekerja.
Karyawan dengan motivasi kerja yang tinggi akan menghasilkan prestasi yang tinggi
juga.
7. #1 Tahap Eksploration (Usia 21-25 Tahun)

Eksploration ialah tahapan pengembangan karier sebelum mendapatkan pekerjaan


tetap. Mereka yang berada di tahap ini mungkin sedang menyelesaikan gelar pendidikan
sarjana ataupun pascasarjana.  Tahapan ini akan membantu kamu untuk mencari jati diri
dalam berkarier. Mencoba untuk terus mencari jenis pekerjaan yang cocok. Ketika sudah
menemukan pekerjaan yang diminati kamu akan mencoba untuk fokus pada pekerjaan
tersebut.

Pada tahapan pengembangan karier ini latar belakang dan kepribadian kamu akan
mempengaruhi kamu dalam pilihan berkarier. Jalur berkarier kamu juga bisa saja
diinformasikan oleh komunikasi dengan orang tua, feedback dari guru, atau pendidikan. 
Usahakan untuk mencari pekerjaan sesuai dengan minat kamu. Kamu juga dapat
memulai dengan mengembangkan keterampilan dasar dengan mengikuti kursus atau
pelatihan untuk karier yang diinginkan.
Tips sukses di tahap eksploration:

Jelajahi banyak jalur karier yang berbeda melalui internship, part-time, dan volunteering.

Bicaralah dengan pembimbing tentang kursus dan pelatihan apa yang diperlukan untuk
karier yang kamu minati.

Gunakan pusat karier perguruan tinggi kamu untuk menjalin hubungan dengan pemberi
kerja.

#2 Tahap Establishment (Usia 25-35 Tahun)

Tahapan pengembangan karier ini termasuk pencarian pekerjaan awal kamu, melamar
pekerjaan dan menerima posisi jangka panjang pertama kali. Di tahap ini kamu akan
cenderung mendapatkan posisi tingkat awal atau tingkat menengah dengan tanggung
jawab pekerjaan yang relatif kecil. Tujuan utama kamu di tahapan pengembangan karier
ini ialah untuk mempelajari pekerjaan baru, mendapatkan penerimaan dari rekan kerja,
dan mengembangkan ataupun meningkatkan keterampilan kamu. Di masa ini kamu akan
mengalami kesuksesan ataupun kemunduran dalam karier.

Tips sukses di tahap establishment:

Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan melalui seminar dan pelatihan


pendidikan berkelanjutan.

Cari mentor dalam profesi, kamu dapat meminta saran dan bimbingan.

Gunakan ulasan kinerja kamu untuk membantu mengarahkan dalam pengembangan


keterampilan.

Kejar sertifikasi atau lisensi.

#3 Tahap Mid-Career (Usia 35-45 Tahun)

Pada tahapan pengembangan karier ini dicirikan oleh stabilitas dan kemajuan karier atau
transisi ke profesi bidang baru. Banyak karyawan dalam tahap ini mencapai tingkat
puncak produktivitas dan mempertahankan keahlian khusus mereka. Di masa ini akan
menunjukkan komitmen terhadap pekerjaan. Kamu juga akan menerima tanggung jawab
yang lebih besar dan penghargaan serta pengakuan yang dihasilkan.

Kamu mungkin mengharapkan kemajuan dalam pekerjaan, seperti promosi atau


kenaikan gaji. Jika hal ini tidak terjadi, kamu dapat memilih untuk menilai kembali peran
kamu. Pada tahapan pengembangan karier ini, kamu dapat mempertimbangkan untuk
mengevaluasi kembali tujuan, minat, dan keterampilan yang dimiliki. Seperti banyak
profesional mid-career lainnya, kamu mungkin akan menghadapi pilihan antara mencapai
kesuksesan yang lebih besar dalam pekerjaan kamu atau transisi ke posisi baru.

Tips sukses di tahap mid-career:

Bicaralah dengan supervisor kamu tentang peluang untuk tumbuh dan bergerak maju.

Evaluasi kepuasan kerja kamu.


Mendaftar untuk posisi internal yang memberikan tantangan lebih besar dan tanggung
jawab yang lebih besar.

Bicaralah dengan rekan kerja atau mencari pekerjaan untuk posisi yang sedang dibuka di
perusahaan lain yang mungkin cocok dengan kamu.

#4 Tahap Late-Career (Usia 45-55 Tahun)

Pada tahapan perkembangan karier ini kamu akan memilih untuk mengajar orang lain
untuk menjadi seorang penerus. Kamu mungkin memiliki lebih sedikit peluang untuk
mengalami kemajuan, tetapi kamu dapat menikmati tugas-tugas seperti membimbing
karyawan yang lebih muda. Saat masa ini kamu dapat mulai membayangkan seperti apa
kehidupan kamu setelah pensiun nanti atau mungkin akan menghabiskan sedikit waktu
untuk bekerja dengan memilih untuk beraktivitas di luar pekerjaan.

Tips sukses di tahap late-career:

Mengembangkan minat di luar pekerjaan, seperti berkebun, bersepeda, atau fotografi.

Bergabunglah dengan klub atau grup, seperti asosiasi alumni.

Mempersiapkan pensiun secara finansial.

Pertimbangkan untuk menawarkan keahlian kamu melalui program bimbingan,


menjadi speaker, atau menulis buku.

#5 Tahap Decline (Usia 55-65 Tahun)

Pada tahapan pengembangan karier ini kamu akan bersiap untuk pensiun. Kemudian
setelah pensiun kamu dapat memilih untuk menikmati istirahat dari bekerja dengan
menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dan teman-teman. Kamu dapat
menyalurkan keterampilan dan pengetahuan kamu untuk menghidupkan kembali hobi
masa lalu, mengembangkan minat baru, atau menjadi sukarelawan. Bergantung pada
situasi keuangan, gaya hidup, dan tingkat energi kamu, kamu juga dapat
mempertimbangkan untuk menghasilkan uang dengan part-time, freelance, atau
menemukan pekerjaan full-time lainnya.

Tips sukses di tahap decline:

Tetap melatih pikiran kamu dengan kegiatan seperti kesempatan belajar seumur hidup,
melukis, atau membaca.

Terus bersosialisasi dengan bertemu teman dan keluarga secara teratur.

Berbagi pengetahuan kamu melalui pengajaran di pusat komunitas atau perguruan tinggi.

8. Pengembangan karier biasanya dilakukan pada sebuah organisasi/perusahaan


9. 1. On the Job Training
Merupakan program pelatihan yang dilakukan pada lokasi pekerjaan yang sebenarnya,

trainer karyawan di lingkungan perusahaan. Proses belajarnya melalui imitasi.

Metode ini menjadi salah satu cara perusahaan untuk memperbaiki dan mengembangkan

sikap, perilaku, keterampilan, serta pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan

kebutuhan perusahaan.

2. Off the Job Training


Merupakan program pelatihan yang dilakukan tidak pada lokasi pekerjaan yang sebenarnya.

Bentuk dari off the job training ini bermacam-macam seperti lecture, conferences, studi

kasus, role playing, atau simulasi.

3. Mutasi & Rotasi


Mutasi merupakan perubahan posisi/jabatan atau tempat bekerja yang dilakukan pimpinan

perusahaan kepada karyawannya baik secara horizontal maupun vertikal.

Prinsip dari program mutasi ini adalah memindahkan karyawan ke posisi yang lebih tepat

dengan pekerjaan yang sesuai sehingga produktivitas kerja bisa meningkat. Karyawan juga

dapat banyak belajar dari posisi atau jabatan yang baru.

4. Coaching
Coaching adalah mengajarkan, membimbing, memberikan instruksi karyawan agar

memperoleh keterampilan atau metode baru dalam melakukan sesuatu untuk mencapai

suatu sasaran yang dikehendaki. Coaching merupakan sebuah proses bantuan yang

dilakukan ketika karyawan mengalami masalah kinerja yang disebabkan oleh keterbatasan

pemahaman terhadap tugasnya.

5. Promosi
Promosi menjadi bentuk program pengembangan karir yang diharapkan oleh karyawan

karena mereka bisa mendapat jabatan dengan posisi yang lebih tinggi dan benefit yang

lebih tinggi juga.


Umumnya, promosi juga akan diikuti oleh tugas dan tanggung jawab yang lebih tinggi pula,

namun semua akan sebanding dengan income dan fasilitas yang didapat. Pelaksanaan

promosi tentu harus memperhatikan syarat-syarat seperti pengalaman, tingkat pendidikan,

kejujuran, loyalitas, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai