Anda di halaman 1dari 234

PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, PERSEPSI

KEMUDAHAN PENGGUNAAN, PENGETAHUAN


KONSUMEN DAN PROMOSI TERHADAP PENGGUNAAN
CRYPTOCURRENCY SEBAGAI INSTRUMEN INVESTASI
(Studi Pada Konsumen PT Indodax Nasional Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan


Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

HARRY CHRYSTIAN PURBA


170907067

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, PERSEPSI KEMUDAHAN


PENGGUNAAN, PENGETAHUAN KONSUMEN DAN PROMOSI
TERHADAP PENGGUNAAN CRYPTOCURRENCY SEBAGAI
INSTRUMEN INVESTASI (Studi Pada Konsumen PT Indodax Nasional
Indonesia)

Nama : Harry Chrystian Purba


NIM : 170907067
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Perkembangan teknologi menyebabkan banyak inovasi yang tercipta seperti


cryptocurrency pada awalnya dibuat untuk menggantikan uang konvensional pada
akhirnya banyak negara yang sekarang lebih memilih menjadikannya sebagai aset
digital termasuk Indonesia menjadikanya sebagai instrumen investasi
Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh persepsi
manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi
terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen
PT Indodax Nasional Indonesia. Pengaruh antara variabel independen dan
dependen di penelitian ini diuji secara parsial dan secara simultan. Bentuk
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan
eksplanatory research.
Pengambilan sampel dilakukan melalui teknik purposive sampling dengan
115 responden sebagai sampel. Data primer diperoleh dengan menyebarkan
kuesioner melalui google form sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi
kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji
reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, dan uji hipotesis
Hasil penelitian menunjukkan variabel persepsi manfaat (X1), persepsi
kemudahan penggunaan (X2), pengetahuan konsumen (X3) berpengaruh secara
signifikan terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi.
Sementara itu variabel promosi (X4) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi namun, variabel persepsi
manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi
simultan memengaruhi penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi
(Y). Uji koefisien determinasi dengan nilai R sebesar 0,757. Melalui nilai adjusted
R square juga diketahui bahwa variabel persepsi manfaat, persepsi kemudahan
penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi berkontribusi sebesar 55,7%,
terhadap variabel penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi
sedangkan sisanya sebesar 44,3%, dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak
dibahas dalam penelitian ini.

Kata kunci: Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan,


Pengetahuan Konsumen, Promosi, Investasi, Cryptocurrency dan Indodax

i
ABSTRACT

INFLUENCE OF PERCEPTION OF BENEFITS, PERCEPTION EASE OF


USE, CONSUMER KNOWLEDGE AND PROMOTION ON THE USE OF
CRYPTOCURRENCY AS INVESTMENT INSTRUMENT (Study on
Consumers of PT Indodax Nasional Indonesia)

Name : Harry Chrystian Purba


Student Registration Number : 170907067
Program : Business Admisnistration
Faculty : Social Science and Political Science
Advisor : Onan Marakali Siregar, S. Sos, M.Si

Technological developments have caused many innovations to be created,


such as cryptocurrency, which was originally created to replace conventional
money, in the end many countries now prefer to make it a digital asset including
Indonesia as an investment instrument
This study aims to analyze how the effect of perceived benefits, perceived
ease of use, consumer knowledge and promotion of the use of cryptocurrency as an
investment instrument on consumers of PT Indodax Nasional Indonesia. The
influence between the independent and dependent variables in this study was tested
partially and simultaneously.
The form of research used in this research is quantitative research with an
eksplanatory research. Sampling was done through purposive sampling technique
with 115 respondents as samples. Primary data was obtained by distributing
questionnaires through google form while secondary data was obtained through
literature study. The data analysis method used is validity test, reliability test,
classical assumption test, multiple linear regression analysis, and hypothesis
testing.
The results showed that the variables of perceived benefits (X1), perceived
ease of use (X2), consumer knowledge (X3) had a significant effect on the use of
cryptocurrency as an investment instrument. Meanwhile, the promotion variable
(X4) does not significantly influence the use of cryptocurrency as an investment
instrument, however, the variables of perceived benefits, perceived ease of use,
consumer knowledge and simultaneous promotion affect the use of cryptocurrency
as an investment instrument (Y). Test the coefficient of determination with an R
value of 0.757. Through the adjusted R square value, it is also known that the
perceived benefits variable, perceived ease of use, product knowledge and
promotion contributes 55.7% to the variable using cryptocurrency as an investment
instrument, while the remaining 44.3% is influenced by other variables not
discussed in this study.

Keywords: Perceived Benefits, Perceived Ease of Use, Consumer Knowledge,


Promotion, Investment, Cryptocurrency and Indodax

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Persepsi

Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Pengetahuan Konsumen (Studi Pada

Konsumen PT Indodax Nasional Indonesia)”. Skripsi ini diajukan sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program studi Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Sumatera Utara.

Secara khusus rasa hormat dan terima kasih yang dalam penulis ucapkan

kepada keluarga penulis, yaitu Mamak saya tercinta Amna Helida Sinaga, dan

tentunya mengingat jasa almarhum Bapak saya Bintoro Purba beserta adik penulis

Baginda dan Marshal, terima kasih atas segala kasih sayang, doa, restu, didikan,

arahan dan semangat. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, yaitu:

1. Bapak Drs. Hendra Harahap, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Sumatera Utara.

3. Bapak Onan Marakali Siregar, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing yang

telah banyak memberikan waktu, tenaga, kritik dan sarannya kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

iii
4. Ibu Ainun Mardhiyah, S.AB, M.AB selaku dosen penguji yang telah banyak

membantu penulis dengan memberikan kritik dan saran sehingga dapat

menyempurnakan penulisan skripsi ini.

5. Seluruh staf pengajar/pegawai Prodi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU

yang selama ini telah memberikan ilmu yang berharga sehingga penulis bisa

sampai pada tahap ini.

6. Sahabat dalam beragam petualangan hidup. Panges, Raymond, Benny, Dony,

Aiman, Audri beserta anggota grup kawan Ngopi Sejiwa lainnya.

7. Kak Wulan Nabila Ardin S.AB yang berkenan membantu dan membimbing

penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan satu jurusan S1 Ilmu Administrasi Bisnis stambuk

2017 dan teman seperbimbingan skripsi yang telah saling membantu.

9. “Last but not least, I wanna thank me for believing in me, I wanna thank me

for doing all this hard work, I wanna thank me, for never quitting”

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan

memberikan wawasan tambahan bagi semua pihak yang membaca atau menjadikan

skripsi ini sebagai bahan referensi di penelitian selanjutnya.

Medan, 20 Juli 2021


Penulis

Harry Chrystian Purba


170907067

iv
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

BAB II KERANGKA TEORI ........................................................................ 9


2.1 Persepsi Manfaat ......................................................................... 9
2.1.1 Definisi Persepsi Manfaat ................................................. 9
2.1.2 Dimensi Persepsi Manfaat ............................................... 10
2.1.3 Indikator Persepsi Manfaat.............................................. 11
2.2 Persepsi Kemudahan Penggunaan ............................................ 11
2.2.1 Definisi Persepsi Kemudahan Penggunaan ..................... 11
2.2.2 Dimensi Persepsi Kemudahan Penggunaan .................... 12
2.2.3 Indikator Persepsi Kemudahan Penggunaan ................... 13
2.3 Pengetahuan Konsumen ............................................................ 13
2.3.1 Definisi Pengetahuan Konsumen .................................... 13
2.3.2 Kategori Pengetahuan Konsumen ................................... 13
2.3.3 Indikator Pengetahuan Konsumen .................................. 14
2.4 Promosi ..................................................................................... 18
2.4.1 Pengertian Promosi ......................................................... 18
2.4.2 Tujuan Promosi ............................................................... 19
2.4.3 Indikator Promosi ............................................................ 20
2.4.4 Lingkungan Promosi ....................................................... 27
2.5 Cryptocurrency ......................................................................... 28
2.5.1 Pengertian Cryptocurrency ............................................. 28
2.5.2 Teknologi Cryptocurrency .............................................. 30
2.5.3 Keuntungan Investasi di Cryptocurrency ........................ 30
2.5.4 Risiko Investasi di Cryptocurrency ................................. 34
2.6 Instrumen Investasi ................................................................... 37
2.6.1 Pengertian Instrumen Investasi ....................................... 37
2.6.2 Keputusan Investasi......................................................... 38
2.6.3 Indikator Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen
Investasi .................................................................................... 40
2.7 Penelitian Terdahulu ................................................................. 42
2.8 Kerangka Berpikir .................................................................... 45

v
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 47
3.1 Bentuk Penelitian ...................................................................... 47
3.2 Lokasi Penelitian ...................................................................... 47
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ 47
3.4 Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 50
3.5 Hipotesis Penelitian .................................................................. 51
3.6 Definisi Konsep ........................................................................ 52
3.7 Definisi Operasional ................................................................. 54
3.8 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 56
3.9 Skala Pengukuran Variabel....................................................... 56
3.10 Teknik Analisis Data ................................................................ 57
3.10.1 Uji Instrumen ................................................................ 57
3.10.1.1 Uji Validitas ................................................. 58
3.10.1.2 Uji Reliabilitas .............................................. 59
3.10.2 Uji Asumsi Klasik ......................................................... 59
3.10.2.1 Uji Normalitas .............................................. 59
3.10.2.2 Uji Multikolinearitas .................................... 60
3.10.2.3 Uji Heteroskedastisitas ................................. 61
3.11 Analisis Regresi Linear Berganda ........................................... 61
3.12 Uji Hipotesis ............................................................................ 61
3.12.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ..................................... 61
3.12.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .................................. 62
3.12.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)..................................... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 65


4.1 Deskripsi Umum Objek Penelitian ........................................... 65
4.1.1 Profil Singkat Indodax ..................................................... 65
4.2 Penyajian Data .......................................................................... 66
4.2.1 Deskripsi Identitas Responden ........................................ 66
4.2.2 Variabel Persepsi Manfaat (X1)....................................... 70
4.2.3 Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2) ............ 76
4.2.4 Variabel Pengetahuan Konsumen (X3)............................ 80
4.2.5 Variabel Promosi (X4) ..................................................... 85
4.2.6 Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi
(Y) ......................................................................................... 93
4.3 Metode Analisis Data ............................................................. 101
4.3.1 Uji Instrumen ................................................................. 101
4.3.1.1 Uji Validitas ................................................................ 101
4.3.1.2 Uji Reliabilitas ............................................................ 108
4.4 Uji Asumsi Klasik................................................................... 111
4.4.1 Uji Normalitas ............................................................... 111
4.2.2 Uji Multikolinearitas ..................................................... 114
4.2.3 Uji Heteroskedastisitas .................................................. 116
4.5 Analisis Regresi Linear Berganda .......................................... 117
4.6 Pengujian Hipotesis ................................................................ 120
4.6.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ..................................... 120
4.6.2 Uji Simultan (Uji F) ...................................................... 122
4.6.3 Koefisien Determinasi (Uji R2) ..................................... 124

vi
4.7 Pembahasan ............................................................................ 125
4.7.1 Pengaruh Persepsi Manfaat Terhadap Pemggunaan
Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi ......................... 125
4.7.2 Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap
Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi .... 128
4.7.3 Pengaruh Pengetahuan Konsumen Terhadap Penggunaan
Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi ......................... 131
4.7.4 Pengaruh Promosi Terhadap Penggunaan Cryptocurrency
Sebagai Instrumen Investasi ................................................... 133
4.7.5 Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan
Penggunaan Terhadap Pemggunaan Cryptocurrency Sebagai
Instrumen Investasi ................................................................. 137

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 139


5.1 Simpulan..................................................................................... 139
5.2 Saran ........................................................................................... 140

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Kota Tempat Tinggal ........... 66


Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 67
Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Usia ...................................... 67
Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............ 68
Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................. 68
Tabel 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan ......... 69
Tabel 4.7 Jawaban Responden Tentang Indodax membuat transaksi
investasi cryptocurrency saya lebih mudah .............................. 70
Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang Mengisi deposit dana di Indodax
mudah dilakukan ....................................................................... 71
Tabel 4.9 Jawaban Responden Tentang Menggunakan layanan Indodax
mempercepat transaksi pembelian cryptocurrency yang saya
lakukan ...................................................................................... 72
Tabel 4.10 Jawaban Responden Tentang Kecepatan transaksi di Indodax
sudah stabil ................................................................................ 72
Tabel 4.11 Jawaban Responden Tentang Saya merasa setelah
menggunakan layanan Indodax keuntungan saya meningkat
ketika menyelesaikan transaksi pembelian cryptocurrency ...... 73
Tabel 4.12 Jawaban Responden Tentang Saya merasa pengisian deposit
di Indodax melalui Alfamart lebih menguntungkan karena
mendapat beragam kemudahan dan keuntungan jika menjadi
member Alfamart ...................................................................... 74
Tabel 4.13 Jawaban Responden Tentang Saya merasa menggunakan
layanan Indodax meningkatkan efisiensi dalam berinvestasi di
instrument cryptocurrency ........................................................ 75
Tabel 4.14 Jawaban Responden Tentang Perawatan layanan Indodax
membuat kegiatan berinvestasi cryptocurrency semakin
efisien ........................................................................................ 75
Tabel 4.15 Jawaban Responden Tentang Mempelajari penggunaan layanan
Indodax sangat mudah bagi saya............................................... 76
Tabel 4.16 Jawaban Responden Tentang Saya merasa sangat dibantu
untuk memakai layanan berinvestasi cryptocurrency di
Indodax ...................................................................................... 77
Tabel 4.17 Jawaban Responden Tentang Saya merasa aplikasi/software
Indodax mudah untuk didapatkan ............................................. 77
Tabel 4.18 Jawaban Responden Tentang Layanan Indodax untuk
berinvestasi cryptocurrency dapat dipakai pada platform
teknologi di smartphone maupun personal computer ............... 78
Tabel 4.19 Jawaban Responden Tentang Saya merasa dalam
pengoperasian navigator layanan Indodax mudah untuk
dilakukan ................................................................................... 79

viii
Tabel 4.20 Jawaban Responden Tentang Tutorial pemakaiaan aplikasi
Indodax memudahkan saya untuk melakukan transaksi
investasi di cryptocurrency ....................................................... 79
Tabel 4.21 Jawaban Responden Tentang Sebelum berinvestasi
cryptocurrency saya harus mengenal cryptocurrency, jenis-
jenis cryptocurrency dan resiko berinvestasi ............................ 81
Tabel 4.22 Jawaban Responden Tentang Cryptocurrency yang dijual di
Indodax sangat mendukung proses investasi saya .................... 81
Tabel 4.23 Jawaban Responden Tentang Tutorial pembelian
cryptocurrency di Indodax membantu saya untuk mengetahui
cara membeli cryptocurrency di Indodax ................................. 82
Tabel 4.24 Jawaban Responden Tentang Indodax selalu up to date
memberikan saran untuk waktu yang tepat untuk membeli
cryptocurrency .......................................................................... 83
Tabel 4.25 Jawaban Responden Tentang Saya merasa sudah mahir
menggunakan layanan Indodax ................................................. 83
Tabel 4.26 Jawaban Responden Tentang Kesalahan teknis dalam
bertransaksi di Indodax jarang saya alami ................................ 84
Tabel 4.27 Jawaban Responden Tentang Saya merasa ketika melihat iklan
Indodax membuat saya jadi lebih tertarik lagi untuk
berinvestasi di cryptocurrency .................................................. 85
Tabel 4.28 Jawaban Responden Tentang Indodax memberikan informasi
secara berkelanjutan .................................................................. 86
Tabel 4.29 Jawaban Responden Tentang Admin Indodax secara aktif
memberikan edukasi dan informasi terkait cryptocurrency
melalui sosial media .................................................................. 86
Tabel 4.30 Jawaban Responden Tentang Email dari Indodax tentang
kegiatan berinvestasi cryptocurrency menjadi pemicu untuk
mengikuti kegiatannya .............................................................. 87
Tabel 4.31 Jawaban Responden Tentang Tawaran cashback dari Indodax
ketika melakukan investasi cryptocurrency sangat
menguntungkan saya ................................................................. 88
Tabel 4.32 Jawaban Responden Tentang Kontes investasi cryptocurrency
di Indodax yang sudah dilaksanakan sesuai dengan harapan
saya ............................................................................................ 88
Tabel 4.33 Jawaban Responden Tentang Saya merasa seminar
berinvestasi cryptocurrency gratis dari Indodax tentang
berinvestasi cryptocurrency membantu saya untuk lebih
paham tentang cryptocurrency .................................................. 89
Tabel 4.34 Jawaban Responden Tentang Saya sering melihat iklan
Indodax di berbagai platform sosial media ............................... 90
Tabel 4.35 Jawaban Responden Tentang Saya berinvestasi
cryptocurrency dengan memakasimalkan informasi yang
diberikan Indodax...................................................................... 91
Tabel 4.36 Jawaban Responden Tentang Saya menjadi tertarik
berinvestasi karena adanya pemberitahuan berkelanjutan
tentang berinvestasi cryptocurrency dari Indodax .................... 91

ix
Tabel 4.37 Jawaban Responden Tentang Saya berinvestasi
cryptocurrency untuk mendapatkan keuntungan selisih harga
(capital gain).............................................................................. 93
Tabel 4.38 Jawaban Responden Tentang Saya berinvestasi
cryptocurrency untuk diversifikasi asset ................................... 93
Tabel 4.39 Jawaban Responden Tentang Saya berinvestasi
cryptocurrency karena sudah memahami resiko berinvestasi ... 94
Tabel 4.40 Jawaban Responden Tentang Saya akan berinvestasi
cryptocurrency karena sudah memahami beban transaksi
berinvestasi di Indodax ............................................................. 94
Tabel 4.41 Jawaban Responden Tentang Saya lebih memilih berinvestasi
cryptocurrency untuk jangka waktu diatas 5 tahun................... 95
Tabel 4.42 Jawaban Responden Tentang Berinvestasi cryptocurrency
saya lakukan dengan menganalisa pergerakan index pasar
cryptocurrency .......................................................................... 96
Tabel 4.43 Jawaban Responden Tentang Saya berinvestasi
cryptocurrency dengan memakai pengetahuan dari event
(seminar dan pelatihan) Indodax ............................................... 97
Tabel 4.44 Jawaban Responden Tentang Saya membeli cryptocurrency
sesuai dengan analisa saya sendiri tanpa harus melihat analisa
dari orang lain ........................................................................... 97
Tabel 4.45 Jawaban Responden Tentang Saya mengevaluasi
cryptocurrency yang saya beli berdasarkan informasi dari
Indodax ...................................................................................... 98
Tabel 4.46 Jawaban Responden Tentang Saya merasa mengevaluasi
cryptocurrency yang saya beli berdasarkan pengetahuan
mendalam mengenai cryptocurrency tersebut yang saya
lakukan tanpa intervensi siapapun itu sangat penting ............... 99
Tabel 4.47 Uji Validitas Persepsi Manfaat (X1) ......................................... 101
Tabel 4.48 Uji Validitas Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2) .............. 102
Tabel 4.49 Uji Validitas Pengetahuan Konsumen (X3) .............................. 103
Tabel 4.50 Uji Validitas Promosi (X4) ....................................................... 104
Tabel 4.51 Uji Validitas Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen
Investasi (Y) .............................................................................. 106
Tabel 4.52 Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Manfaat (X1) ...................... 108
Tabel 4.53 Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan
(X2) ........................................................................................... 109
Tabel 4.54 Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan Konsumen (X3) ........... 110
Tabel 4.55 Uji Reliabilitas Variabel Promosi (X4) ..................................... 110
Tabel 4.56 Uji Reliabilitas Variabel Penggunaan Cryptocurrency Sebagai
Instrumen Investasi (Y) ............................................................. 111
Tabel 4.57 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ............................. 112
Tabel 4.58 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................ 115
Tabel 4.59 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ........................................... 118
Tabel 4.60 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ........................................ 120
Tabel 4.61 Hasil Uji Simultan (Uji F) ......................................................... 123
Tabel 4.62 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) ................................. 124

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Data Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar Cryptocurrency .............. 2


Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 46
Gambar 4.1 Logo Indodax ............................................................................. 65
Gambar 4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas ............................................... 113
Gambar 4.3 Grafik P-Plot .............................................................................. 114
Gambar 4.4 Uji Heteroskedastitas.................................................................. 114
Gambar 4.5 Perawatan layanan Indodax ........................................................ 126
Gambar 4.6 Aplikasi Layanan Indodax ......................................................... 129
Gambar 4.7 Tutorial Pemakaiaan Layanan Indodax ...................................... 131
Gambar 4.8 Webinar Indodax ........................................................................ 134
Gambar 4.9 Kontes Indodax .......................................................................... 135

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia investasi di masyarakat pada belakangan ini

mengalami peningkatan pesat dalam pertumbuhan jumlah investor. Semakin

beragam pula kegiatan investasi yang dilakukan oleh setiap masyarakat. Hal ini

menjadi peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan keuntungan secara finansial.

Cryptocurrency juga menjadi salah satu instrumen investasi yang mulai digemari

oleh masyarakat. Pada awalnya cryptocurrency ditemukan oleh oleh seseorang atau

sekelompok orang yang menggunakan nama alias Satoshi Nakamoto dengan nama

cryptocurrency yaitu bitcoin. Bitcoin tergolong juga mata uang kripto

(cryptocurrency) yaitu jenis mata uang yang beredar tanpa diatur oleh bank sentral

tertentu, tidak dibekingi emas, dan tidak pula dinaungi oleh negara tertentu

peredaran dan penggunaannya melalui media dan jaringan internet.

Proses pembuatan cryptocurrency ini menjadi sangat menarik karena

mengikuti perkembangan teknologi. Hal ini menjadi perhatian masyarakat luas

untuk membeli cryptocurrency, seiring berjalannya waktu semakin banyak jenis

cryptocurrency yang diciptakan. Dengan dasar pembuatan yang sama berbasis

blockchain dengan memanfaatkan perkembagan teknologi. Perkembangan dari

cryptocurrency di dunia sudah sangat pesat. Dengan berangkat dari tujuan awal

pembuatan cryptocurrency sebagai pengganti mata uang konvensional. Dengan

keterbukaan pencatatan transaksi keuangan secara digital dengan memakai sistem

teknologi blockchain.

1
2

Cryptocurrency tidak memiliki bentuk fisik tapi hanya terdapat didalam

suatu akun elektronik berupa dompet elektronik (e-wallet). Cryptocurrency tidak

tergantung pada nilai tukar mata uang dunia nyata, nilai tukarnya bergantung pada

penawaran dan permintaan di pasar.

Gambar 1.1
Data Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar Cryptocurrency

Sumber: Tradingview.com (2021)

Dari data berdasarkan Gambar1.1 menunjukkan pertumbuhan pasar

cryptocurrency di dunia yang sangat pesat dari tahun 2017 yang hanya

berkapitalisasi sebesar 69 milyar dollar Amerika Serikat dan tumbuh hingga

mencapai 1,75 triliun dollar Amerika Serikat pada tahun 2021 di bulan April.
3

Dengan perkembangan yang signifikan ini menyebabkan banyak masyarakat yang

menjadikan cryptocurrency sebagai instrumen investasi.

Negara yang melegalkan cryptocurrency oleh Negara Jepang pada tahun

2016 Jepang telah mengesahkan Undang-undang tentang Mata uang Virtual oleh

Badan Layanan Keuangan Jepang yakni Japan Payment Services Act. Sejak dikenal

dan berkembang di Indonesia pada tahun 2013, Bank Indonesia selaku pengendali

sistem moneter di Indonesia mengeluarkan himbauan pada tanggal 6 November

2014, Bank Indonesia memberikan himbauan resmi yang menyatakan bahwa

cryptocurrency tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran di Indonesia. Bank

Indonesia memberikan himbauan melalui siaran pers nomor 20/4/DKom pada

tanggal 13 Januari 2018. Peringatan dan himbauan tersebut telah menutup

kemungkinan cryptocurrency dapat dianggap sebagai mata uang di Indonesia

Hal ini tidak mempengaruhi para penggunanya untuk meninggalkan

cryptocurrency. Hingga pada tanggal 14 April 2021 merupakan puncak dari

kenaikan harga Bitcoin yang mencapai 934 juta rupiah per bitcoin. Pandemi Covid-

19 membuat beberapa sektor perusahaan macet cukup lama. Banyak karyawan

yang di PHK dan perusahaan terpaksa tutup tikar. Selain protokol kesehatan, ada

kebiasaan masyarakat yang turut berubah yakni, malah membuat masyarakat

beramai-ramai mencoba investasi aset kripto atau cryptocurrency. Pada tahun 2020

tercatat oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia bahwa ada 4 juta orang

investor cryptocurrency, sampai dengan Mei 2021 jumlah investor cryptocurrency

sudah tumbuh lebih dari 50% menjadi 6,5 juta orang investor di Indonesia dengan

jumlah transaksi sebesar Rp 65 triliun di tahun 2020 pada bulan Mei tahun 2021

sudah tumbuh 5 kali lipat menjadi Rp 370 triliun. Sementara Cryptocurrency


4

sebagai digital aset dalam fungsinya sebagai komoditas juga berkaitan dengan

keputusan-keputusan BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka

Komoditi) mengingat cryptocurrency telah ditetapkan sebagai salah satu objek

yang dapat diperdagangkan dalam bursa berjangka berdasarkan Peraturan Menteri

Perdagangan Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum

Penyelenggaraan Perdagangan Aset Kripto atau Crypto Asset.

Diterangkan juga di Peraturan No. 5 tahun 2019 tentang ketentuan teknis

penyelenggaraan pasar fisik aset kripto (crypto asset) di bursa berjangka yang

diterbitkan. Dalam aturan ini dinyatakan aset kripto (crypto asset) yang selanjutnya

disebut aset kripto adalah komoditi tidak berwujud yang berbentuk digital aset,

menggunakan kriptografi, jaringan peer-to-peer, dan buku besar yang terdistribusi,

untuk mengatur penciptaan unit baru, memverifikasi transaksi, dan mengamankan

transaksi tanpa campur tangan pihak lain. Sementara pedagang fisik aset kripto

adalah pihak yang telah memperoleh persetujuan dari kepala BAPPEBTI untuk

melakukan transaksi aset kripto baik atas nama diri sendiri, dan/atau memfasilitasi

transaksi pelanggan aset kripto. Pelanggan aset kripto adalah pihak yang

menggunakan jasa pedagang aset kripto untuk membeli atau menjual aset kripto

yang diperdagangkan di pasar fisik aset kripto.

Dengan memperlakukan cryptocurrency sebagai digital aset maka

diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu instrumen investasi. Ditengah-

tengah belum disetujuinya cryptocurrency sebagai alat pembayaran oleh

pemerintah di Indonesia. Dalam menggunakan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi perlu juga melihat hal yang ditawarkan oleh perusahaan penyedia jual beli

aset digital cryptocurrency seperti manfaat, kemudahan penggunaan, pengetahuan


5

konsumen dan promosi. Ditengah-tengah banyak perusahaan sejenis yang belum

memperoleh legalitas di Indonesia dan Indodax menjadi perusahaan jual beli aset

cryptocurrency yang bekerja secara legal dengan terdaftar di BAPEBTI. Sehingga

menimbulkan ketertarikan saya untuk meneliti kosumen PT Indodax Nasional

Indonesia, maka dipilih Konsumen PT Indodax Nasional Indonesia sebagai objek

penelitian.

Melalui penelitian ini, peneliti ingin mempelajari pengaruh dari persepsi

manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi,

namun sekaligus melakukan evaluasi terhadap hal yang didapatkan oleh konsumen

PT Indodax Nasional Indonesia dengan melihat pengaruh dari persepsi manfaat,

persepsi kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi yang

didapatkan oleh konsumen sebagai pelayanan yang diberikan PT Indodax Nasional

Indonesia. Diharapkan PT Indodax Nasional Indonesia sebagai perusahaan

exchange cryptocurrency yang berasal dari Indonesia dapat terus berkembang.

Dalam penelitian ini akan dilakukan penelitian terhadap konsumen PT

Indodax Nasional Indonesia yang bertempat tinggal di 10 kota di Indonesia yaitu

Medan, Pekanbaru, Jakarta, Semarang, Pontianak, Samarinda, Manado, Makassar,

Denpasar dan Sorong. Dengan mempertimbangkan bahwa kota-kota tersebut

menjadi representasi dari pulau-pulau terbesar di Indonesia yaitu Sumatera, Jawa,

Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Bali. Judul penelitian ini adalah Pengaruh

Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Pengetahuan Konsumen Dan

Promosi Terhadap Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi (Studi

Pada Konsumen PT Indodax Nasional Indonesia)


6

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh persepsi manfaat terhadap penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia ?

2. Bagaimana pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax

Nasional Indonesia ?

3. Bagaimana pengaruh pengetahuan konsumen terhadap penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax

Nasional Indonesia ?

4. Bagaimana pengaruh promosi terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai

instrumen investasi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia ?

5. Bagaimana pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan,

pengetahuan konsumen dan promosi terhadap penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia ?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh persepsi manfaat terhadap

penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT

Indodax Nasional Indonesia

2. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh persepsi kemudahan penggunaan

terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada

konsumen PT Indodax Nasional Indonesia


7

3. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh pengetahuan konsumen terhadap

penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT

Indodax Nasional Indonesia

4. Untuk menganalisi bagaimana pengaruh promosi terhadap penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax

Nasional Indonesia

5. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh persepsi manfaat, persepsi

kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi terhadap

penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT

Indodax Nasional Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian


Setiap penelitian dilakukan guna memperoleh manfaat yang berguna bagi

seluruh pihak-pihak yang bersangkutan. Manfaat yang diharapkan oleh penulis

dalam melakukan penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk melatih, menerapkan,

meningkatkan dan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta lebih

mengerti dan memahami teori-teori yang didapat selama proses perkuliahan.

Penulis juga ingin menambah pengetahuan tentang pengaruh manfaat

kemudahan, pengetahuan konsumen dan promosi ke konsumen

2. Bagi PT Indodax Nasional Indonesia

Penelitian ini dapat memberikan pengidentifikasian pengaruh yang sangat

berpotensi untuk memuaskan konsumen dari PT Indodax Nasional Indonesia.


8

Sehingga dapat dijadikan salah satu masukan untuk perencanaan operasional

bisnis terkhusus di bidang pelayanan konsumen.

3. Bagi Program Studi Administrasi Bisnis

Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi program studi dan memberikan

informasi tambahan yang berguna bagi mahasiswa/mahasiswi dalam

melakukan penelitian dengan objek maupun masalah tentang cryptocurrency

dan mengembangkan di masa yang akan datang atau ingin menjadikan

penelitian lebih lanjut.


BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Persepsi Manfaat

2.1.1 Definisi Persepsi Manfaat

Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2008), persepsi didefinisikan sebagai

tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu atau atau proses seseorang

mengetahui beberapa hal melalui panca indra. Individu bertindak berdasarkan pada

persepsinya tanpa memperhatikan apakah persepsi tersebut akurat atau tidak akurat

dalam menggambarkan kenyataan.

Menurut Davis dalam (Ahmad dan Pambudi, 2014:4) persepsi

kebermanfaatan merupakan suatu pemikiran mengenai penggunaan teknologi

informasi dapat meningkatkan kinerja dan memberikan keuntungan bagi

penggunanya. Dengan demikian, jika seseorang merasa bahwa dengan

menggunakan teknologi informasi dapat mendatangkan manfaat baik itu dapat

berupa peningkatan kinerja atau keuntungan bagi dirinya, maka dia akan

menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa bahwa dengan menggunakan

teknologi informasi kurang bermanfaat maka dia tidak akan menggunakannya.

Menurut Jogiyanto (Ahmad dan Pambudi, 2014:4) yang dimaksud manfaat

yang dirasakan atau Perceived Usefulness adalah sejauh mana seseorang percaya

bahwa dengan menggunakan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja

pekerjaannya.

Selanjutnya Menurut Perkins dan Annan (2013:11) mendefinisikan persepsi

manfaat adalah mempertemukan kebutuhan dan harapan konsumen secara

berkelanjutan atas harga yang telah mereka bayarkan.

9
10

Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa persepsi manfaat (Perceived

Usefulness) adalah suatu tingkatan dimana seseorang mempercayai bahwa

penggunaan sebuah sistem akan mampu meningkatkan kinerja, menambah tingkat

produktivitas dan efektivitas.

2.1.2 Dimensi Persepsi Manfaat

Menurut Jogiyanto (Wibowo, Rosmauli, dan Suhud, 2015:444) menyatakan

bahwa terdapat empat item dimensi dari persepsi manfaat:

1. Produktivitas (Productivity)

Suatu kondisi dimana dalam penggunaan sistem baru akan memberikan

peningkatan pada poduktivitas suatu usaha di bandingkn dengan sebelum

penggunaan sesuatu yang baru.

2. Kinerja Pekerjaan atau efektivitas (Job performance or effectiveness)

Suatu keadaan dimana pelaku usaha akan mengalami peningkatan kinerja

pekerjaan dan usahanya menjadi lebih efektiv setelah menggunakan suatu

sistem yang baru.

3. Pentingnya bagi tugas (Importance to job)

Sesuatu yang baru akan menjadi yang bermanfaat bagi penggunanya apabila

dalam penggunaan sistem baru menjadi penting untuk berjalannya suatu

usaha.

4. Kebermanfaatan secara keseluruhan (Overall usefulness)

Merupakan suatu kondisi dimana dalam penggunaan suatu sistem yang baru

akan memberikan dampak yang positif pada perkembangan suatu usaha yang

dijalani.
11

2.1.3 Indikator Persepsi Manfaat

Menurut Yang et al., (Yogananda dan Dirgantara, 2017:4) menyatakan

bahwa persepsi manfaat terdiri dari empat indikator, yaitu:

1. Mempermudah transaksi.

Merupakan suatu kondisi dimana kegiatan jual beli yang dilakukan lebih

mudah dari biasanya.

2. Mempercepat transaksi

Merupakan suatu kondisi dimana proses jual beli dapat dilakukan dengan

waktu yang lebih cepat dari sebelumnya.

3. Memberikan keuntungan tambahan saat menyelesaikan transaksi

Merupakan suatu kondisi dimana dengan menggunakan sesuatu yang baru

akan memberikan keuntungan yang lebih banyak setelah melakukan jual beli.

4. Meningkatkan efisiensi dalam melakukan transaksi

Merupakan suatu kondisi dimana dengan menggunakan sesuatu yang baru

dalam melakukan jual beli maka akan meningkatkan efisiensi saat melakukan

transaksi sehingga dapat meningkatkan kinerja dari usaha.

2.2 Persepsi Kemudahan Penggunaan

2.2.1 Definisi Persepsi Kemudahan Penggunaan

Menurut Nurrahmanto (2015:24) konsep kemudahan penggunaan

menunjukkan tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem

informasi adalah mudah dan tidak memerlukan usaha yang keras dari pemakainya

untuk dapat menggunakannya. Ketika sistem informasi mudah digunakan, maka

pengguna akan cenderung untuk menggunakan sistem informasi tersebut.

Sedangkan menurut pendapat Tjini dan Baridwan (2011:6) Persepsi kemudahan


12

(perceived ease of use) merupakan kepercayaan seseorang dimana dalam

menggunakan suatu teknologi dapat dengan mudah digunakan dan dipahami.

Menurut Hadi dan Novi (2015:60), persepsi kemudahan memberikian

indikasi bahwa suatu system dirancang bukan untuk menyulitkan pemakainya,

tetapi justru mempermudah seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan

kata lain, seseorang yang menggunakan sistem akan bekerja lebih mudah

dibandingkan dengan seseorang yang tidak menggunakan sistem atau bekerja

manual.

2.2.2 Dimensi Persepsi Kemudahan Penggunaan

Menurut Sun dan Zhang (Wibowo, Rosmauli, dan Suhud, 2015:444)

menyatakan bahwa terdapat empat item dimensi persepsi kemudahan penggunaan:

1. Mudah untuk dipelajari (ease to learn)

Suatu kondisi dimana pelaku usaha percaya bahwa penggunaan sistem baru

yang baru dapat dengan mudah untuk dipelajari.

2. Mudah digunakan (ease to use)

Suatu kondisi dimana pelaku usaha percaya bahwa penggunaan sistem baru

yang baru mudah untuk digunakan.

3. Jelas dan mudah dimengerti (clear and understandable)

Suatu kondisi dimana pelaku usaha percaya bahwa sistem yang baru mudah

untuk dimengerti.

4. Menjadi terampil (become skillful)

Suatu kondisi dimana pelaku usaha percaya bahwa dengan menggunakan

sistem baru akan menjadi individu yang terampil dalam penggunaan

teknologi.
13

2.2.3 Indikator Persepsi Kemudahan Penggunaan

Menurut Jimenez et al., (Yogananda dan Dirgantara, 2017:4) menyatakan

bahwa persepsi kemudahan penggunaan terdiri dari tiga indikator, yaitu:

1. Mudah untuk dipelajari

Merupakan kondisi dimana kemudahan yang dirasakan bahwa suatu sistem

yang baru mudah untuk diperlajari.

2. Mudah untuk didapatkan

Merupakan suatu kondisi dimana sistem baru yang akan digunakan mudah

untuk diperoleh.

3. Mudah untuk dioperasikan

Merupakan kondisi dimana sistem baru yang akan digunakan akan mudah

dalam pengoperasiannya.

2.3 Pengetahuan Konsumen

2.3.1 Definisi Pengetahuan Konsumen

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (Firmansyah, 2018:64) pengetahuan

konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai

macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan

jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.

Menurut Surahmat dan Astini (2017:183) pengetahuan konsumen adalah

pengetahuan suatu produk oleh konsumen sangat penting dalam proses

pengambilan keputusan.

2.3.2 Kategori Pengetahuan Konsumen


14

Mowen dan Minor (Firmansyah, 2018:64) membagi pengetahuan

konsumen menjadi tiga kategori:

1. Pengetahuan Objektif (Objective knowledge)

Pengetahuan Objektif adalah informasi yang benar mengenai kelas produk

yang disimpan di dalam memori jangka panjang konsumen.

2. Pengetahuan Subjektif (Subjective knowledge)

Pengetahuan Subjektif merupakan persepsi konsumen mengenai apa dan

berapa banyak yang dia ketahui mengenai kelas produk .

3. Informasi mengenai pengetahuan lainnya.

Konsumen mungkin juga memiliki informasi mengenai pengetahuan

berbagai hal lainnya.

2.3.3 Indikator Pengetahuan Konsumen

Menurut Firmansyah (2018:65) pengetahuan konsumen terbagi menjadi

tiga (3) jenis, yaitu pengetahuan produk, pengetahuan pembelian dan pengetahuan

pemakaiaan yang dapat dijadikan indikator pengetahuan konsumen. Untuk lebih

jelasnya ketiga jenis pengetahuan konsumen tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Pengetahuan produk

Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai

produk. Pengetahuan produk di sini dapat meliputi kategori produk, merek,

terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan

mengenai produk. Konsumen akan merasakan dua jenis manfaat setelah

mengkonsumsi suatu produk, yaitu manfaat fungsional (functional

consequences) dan manfaat psikososial (psychocosial consequences).


15

Manfaat suatu produk dapat dijadikan dasar untuk melakukan segmentasi

pasar, disebut benefit segmentation. Manfaat negatif yang dirasakan oleh

konsumen disebut juga sebagai resiko yang akan didapat oleh konsumen

akibat mengkonsumsi atau tidak mengkonsumsi suatu produk. Pengetahuan

tentang manfaat apa yang diketahui oleh konsumen atau yang dicari oleh

konsumen dari suatu produk memberikan implikasi penting bagi strategi

pemasaran.

2. Pengetahuan Pembelian

Pengetahuan pembelian meliputi berbagai informasi yang diproses oleh

konsumen untuk memperoleh suatu produk. Pengetahuan pembelian terdiri

atas pengetahuan tentang di mana membeli produk dan kapan akan

membelinya. Pengetahuan Pembelian (Purchase knowledge) mencakupi

bermacam potongan informasi yang dimiliki konsumen yang berhubungan

erat dengan perolehan produk. Dimensi dasar dari pengetahuan pembelian

melibatkan informasi berkenaan dengan keputusan tentang dimana produk

tersebut harus dibeli dan kapan pembelian harus terjadi. Berikut uraiaan dari

dimensi pengetahuan pembelian:

a. Dimana Membeli

Masalah mendasar yang harus diselesaikan oleh konsumen selama

pengambilan keputusan adalah dimana mereka harus membeli suatu

produk. Banyak produk dapat diperolah melalui saluran yang sangat

berbeda. Karena saluran yang ada mungkin terdiri dari banyak pesaing,

konsumen harus memutuskan lebih jauh mana saluran yang harus

dikunjungi. Keputusan dimana membeli ditentukan sebagian besar oleh


16

pengetahuan pembelian. Pengetahuan pembelian mencakup informasi

yang dimiliki konsumen mengenai lokasi produk dimana pengetahuan

ini dapat mempengaruhi perilaku pembelian. Bila konsumen tidak

akrab dengan sebuah toko, mereka harus lebih mengandalkan informasi

di dalam toko dan peraga untuk mengidentifikasi lokasi produk.

Pengolahan stimulus dalam toko yang meningkat mungkin

mengaktifkan kebutuhan atau keinginan yang sebelumnya tidak

dikenali, sehingga menghasilkan pembelian yang tidak direncanakan.

b. Kapan Membeli

Kepercayaan konsumen mengenai kapan membeli adalah satu lagi

komponen yang relevan dari pengetahuan pembelian. Konsumen yang

mengetahui bahwa suatu produk secara tradisional dijual selama waktu

tertentu mungkin menunda pembelian hingga waktu seperti ini tiba.

Pengetahuan mengenai kapan harus membeli dapat menjadi faktor

penentu yang sangat penting dari perilaku pembelian untuk inovasi

baru. Banyak konsumen tidak akan langsung membeli produk baru

karena mereka percaya bahwa harga mungkin turun dengan berlalunya

waktu.

c. Bagaimana Membeli

Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi

produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di

dalam toko tersebut. Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi

toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui

dimana letak produk di dalam toko tersebut.


17

3. Pengetahuan Pemakaian

Pengetahuan pemakaian (usage knowledge) menggambarkan kategori ketiga

dari pengetahuan konsumen. Pengetahuan pemakaian mencakup informasi

yang tersedia di dalam ingatan mengenai bagaimana suatu produk dapat

digunakan dan apa yang diperlukan untuk menggunakan produk tersebut.

Pengetahuan pemakaian konsumen penting karena beberapa alasan. Pertama,

konsumen tentu saja lebih kecil kemungkinannya membeli suatu produk bila

mereka tidak memiliki informasi yang cukup mengenai bagaimana

menggunakan produk tersebut. Upaya pemasaran yang dirancang untuk

mendidik konsumen tentang bagaimana menggunakan produk pun

dibutuhkan. Penghalang serupa bagi pembelian terjadi bila konsumen

memiliki informasi yang tidak lengkap mengenai cara-cara yang berbeda atau

situasi dimana suatu produk dapat digunakan. Suatu produk akan

memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan

atau dikonsumsi oleh konsumen. Agar produk tersebut bisa memberikan

manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka

konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut

dengan benar. Kesalahan yang dilakukan oleh konsumen dalam

menggunakan suatu produk akan menyebabkan produksi tidak berfungsi

dangan baik. Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang

cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk.

Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting untuk diketahui

konsumen.
18

2.4 Promosi

2.4.1 Pengertian Promosi

Menurut Hermawan (Fitriana dan Utami, 2017:8), promosi adalah salah

satu komponen prioritas dari ketiga kegiatan pemasaran yang memberitahukan

kepada konsumen bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang menggoda

konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian. Sedangkan menurut Tjiptono

(2010:219), promosi adalah suatu aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi, membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Ginting

(2012:10), promosi adalah semua kegiatan perusahaan produsen untuk

meningkatkan mutu produknya dan membujuk atau merayu konsumen agar

membeli produknya.

Sedangkan menurut Lupiyoadi (Fitriana dan Utami, 2017:8), promosi

merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting

dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi

tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen,

melainkan juga sebagai alat untuk memengaruhi konsumen dalam kegiatan

pembelian produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Menurut Elliot,

Rundle-Theile, Waller (Widyastuti, 2017:94), promosi adalah “The marketing

activities that make potential customers, partners, and society aware of and

attracted to the business’s offering’s”. Kegiatan Pemasaran yang dapat membentuk

konsumen yang potensial, rekan kerja, dan kesadaran, serta ketertarikan masyarakat
19

pada bisnis yang ditawarkan. Menurut Firmansyah (2018:200), promosi sebagai

upaya memperkenalkan produk dan jasa agar bisa dikenal dan diterima publik.

2.4.2 Tujuan Promosi

Tujuan utama promosi menurut Shinta (2011:121), adalah untuk

menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan

sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Tujuan secara lebih rinci

adalah sebagai berikut:

1. Menginformasikan yaitu berupa:

a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk

b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu pruduk baru

c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar

d. Menjelaskan cara kerja suatu produk

e. Menginformasikan jasa–jasa yang disediakan oleh perusahaan

f. Meluruskan kesan yang salah

g. Mengurangi kekhawatiran dan ketakutan pembeli

h. Membangun citra perusahaan

2. Membujuk pelanggan sasaran, yaitu untuk:

a. Membentuk pilihan merk

b. Mengalihkan pilihan ke merk tertentu

c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk

d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga

3. Mengingatkan, yang terdiri dari :


20

a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan

dalam waktu dekat

b. Mengingatkan pembeli akan tempat–tempat yang menjual produk

perusahaan.

c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan

d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan

Menurut Shinta (2011:122), sedangkan jika ditinjau secara ilmiah ekonomi,

maka tujuan dari promosi adalah untuk menggeser kurva permintaan akan produk

ke kana dan membuat permintaan menjadi inelasitas (dalam kasus harga naik) dan

elastis (dalam kasus harga turun). Namun secara ringkas promosi berkaitan dengan

upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu

memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan

selalu ingat akan produk tersebut.

2.4.3 Indikator Promosi

Menurut Firmansyah (2018:201), bauran promosi (promotion mix) yang

ingin dikelola secara strategis oleh para pemasar agar dapat mempengaruhi

konsumen untuk membeli yang dapat dijadikan sebagai indikator promosi, sebagai

berikut:

1. Advertising (Iklan)

Advertising adalah penyajian informasi non personal tentang suatu produk,

merek, perusahaan, atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu.

Bentuk promosi non personal ini dengan menggunakan berbagai media yang

ditujukan untuk merangsang pembelian ada beberapa tujuan periklanan yaitu

sebagai berikut:
21

a. Iklan yang bersifat memberikan informasi (Informative Advertising)

b. Iklan membujuk (Persuasive Advertising)

c. Iklan pengingat (Reminder Advertising)

d. Iklan pemantapan (Reinforcement Advertising)

Dalam praktiknya, iklan dianggap sebagai manajemen (image management),

karena dapat menciptakan dan memelihara citra dalam benak konsumen.

Walaupun pertama-tama iklan akan mempengaruhi afeksi dan kognisi, tujuan

yang paling akhir adalah bagaimana mempengaruhi perilaku pembelian

konsumen. Iklan dapat disajikan melalui berbagai macam media, antara lain

televisi, radio, cetakan (majalah, surat kabar), papan billboard, papan tanda,

dan macam-macam media lain, seperti balon udara atau baju kaus. Oleh karena

itu, adalah suatu tantangan yang besar bagi pemasar untuk mengembangkan

pesan dalam iklan dan memilih media yang dapat mengekspos konsumen,

menangkap perhatian mereka, dan menciptakan pemahaman yang tepat.

2. Personal Selling (Penjualan Personal)

Menurut Firmansyah (2018:202), promosi personal selling melibatkan

interaksi personal langsung antara seorang pembeli potensial dengan seorang

salesman (wiraniaga). Menurut Firmansyah (2018:203), penjualan personal

(personal selling) mempunyai beberapa sifat atau ciri khas tertentu yaitu:

a. Tatap muka secara perorangan (convertation), yaitu penjualan seseorang

mencakup hubungan yang hidup langsung dan bersifat timbal balik antara

dua orang atau lebih.

b. Pemupukan (cultivation), yaitu penjualan perorangan memungkinkan

timbulnya berbagai macam hubungan yang erat. Seseorang wiraniaga


22

yang efektif biasanya mengingat-ingat minat dari konsumennya, jika

mereka menghendaki hubungan yang langgeng.

c. Tanggap balik (respons), yaitu penjualan perorangan yang menjadikan

pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan apa yang dibicarakan

oleh seorang wiraniaga. Dengan ini diharapkan konsumen akan

memberikan tanggapannya.

3. Sales Promotions (Promosi Penjualan)

Menurut Firmansyah (2018:204), promosi penjualan adalah rangsangan

langsung yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian.

Menurut Kotler (Firmansyah, 2018:204) menyatakan alat-alat sales

promotion terdiri dari:

a. Sampel

Sejumlah kecil produk yang ditawarkan kepada konsumen untuk dicoba.

b. Kupon

Sertifikat yang memberi pembeli potongan harga untuk pembelian

produk tertentu.

c. Tawaran pengembalian uang (rabat)

Tawaran untuk mengembalikan sebagian uang pembelian suatu produk

kepada konsumen yang mengirimkan bukti pembelian‖ ke perusahaan.

d. Paket harga (transaksi potongan harga/diskon)

Menawarkan kepada konsumen penghematan dari harga biasa suatu

produk.

e. Premium (hadiah pemberian)


23

Barang yang ditawarkan secara cuma-cuma atau dengan harga sangat

miring sebagai insentif untuk membeli suatu produk

f. Program frekuensi

Program yang memberikan imbalan yang terkait dengan frekuensi dan

intensif konsumen membeli produk atau jasa perusahaan tersebut.

g. Kontes, undian, dan permainan

Kegiatan promosi yang memberikan konsumen peluang untuk

memenangkan sesuatu seperti uang tunai, perjalanan atau barang entah

dengan keberuntungan atau dengan usaha ekstra.

h. Imbalan berlangganan

Uang tunai atau hadiah lain yang ditawarkan bagi penggunaan suatu

produk atau jasa perusahaan.

i. Pengujian gratis

Mengundang calon pembeli menguji-coba produk tanpa biaya dengan

harapan mereka akan membeli.

j. Garansi produk

Janji eksplisit atau implisit penjual bahwa produk tersebut akan bekerja

sebagaimana telah ditentukan.

k. Promosi bersama

Dua atau lebih merek perusahaan bekerja sama dengan kupon,

pengembalian uang, dan kontes untuk meningkatkan daya tarik.

l. Promosi silang

Menggunakan suatu merek untuk mengiklankan merek lain yang tidak

bersaing.
24

m. Point of purchase

Display atau peragaan yang berlangsung ditempat pembayaran atau

penjualan.

4. Public Relation (Publisitas)

Menurut Firmansyah (2018:206), publisitas adalah bentuk-bentuk

komunikasi dan informasi tentang perusahaan, produk, atau merek pemasar

yang tidak membutuhkan pembayaran. Menurut Firmansyah (2018:206)

program public relation antara lain yaitu:

a. Publikasi

b. Events

c. Hubungan dengan investor

d. Exhibitions/ pameran

e. Mensponsori beberapa acara.

Menurut Shinta (2011:131), dalam menyusun kapan dan bagaimana

memanfaatkan publisitas produk, manajemen harus memutuskan hal–hal

sebagai berikut:

a. Menentukan tujuan publisitas

Publisitas akan memberikan dukungan yang besar pada kondisi sebagai

berikut:

1) Pantas diberitakan

Produk dengan cerita–cerita menarik merupakan calon yang terbaik

dalam publisitas.

2) Rangsangan bagi tenaga penjual (wiraniaga) dan penyalur.


25

Publisitas bisa sangat membantu kerja para wiraniaga dan

antusiasme para penyalur. Cerita–cerita tentang produk baru

sebelum di perdagangkan akan membantu para penyalur menjual

produk–produk tersebut kepada pengecer.

3) Kebutuhan dan kredibilitas

Publisitas akan mampu meningkatkan kredibilitas dengan

mengkomunikasikan pesan lewat konteks editoral.

4) Anggaran yang kecil

Biaya publisitas relative lebih sedikit dibandingkan dengan direct

mail, dan periklanan melalui madia. Semakin perlu anggaran

perusahaan untuk program promosi, semakin perlu perusahaan

untuk memanfaatkan publisitas untuk memperoleh kepercayaan dan

kesadaran masyarakat.

b. Memilih pesan dan wahana publisitas

Bila jumlah cerita kurang memadai, dalam publisitas bisa melakukan

kegiatan–kegiatan yang pantas diberitakan dimana publisitas berusaha

menciptakan berita, bukan mencari berita. Setiap kegiatan merupakan

kesempatan untuk membuat serangkaian cerita yang ditujukan pada

pembaca yang berbeda–beda. Bagi organisasi nirlaba, penciptaan

kejadian merupakan keahlian penting dalam pencarian dana, misalnya

melalui perayaan pesta ulang tahun dan malam dana.

c. Melaksanakan rencana publisitas

Salah satu aset penting ahli publisitas adalah hubungan pribadi mereka

dengan beberapa editior media dan mengetahui apa yang mereka


26

inginkan. Ahli publisitas memerlukan kecermatan untuk perencanaan

publisitas yang terinci dan untuk pemecahan masalah secara cepat

apabila ada sesuatu yang tidak sesuai.

d. Mengevaluasi publisitas

Kontribusi publisitas sangat sulit untuk diukur karena biasanya

dilaksanakan bersama dengan alat promosi yang lain. Apabila publisitas

dilaksanakan sebelum pemakaian alat yang lain maka akan lebih mudah

dalam evaluasinya. Adapun evaluasi dalam publisitas ini bisa dilihat dari

penampilan, perubahan kesadaran/pemahaman/sikap, keuntungan dan

penjualan.

5. Direct Marketing

Menurut Firmansyah (2018:207), direct marketing adalah sistem marketing

dimana organisasi berkomunikasi secara langsung dengan target customer

untuk menghasilkan respons atau transaksi. Menurut Firnansyah (2018:207)

Direct marketing menggunakan bermacam-macam media, seperti direct mail,

telemarketing, direct-response broadcasting, dll. Setiap media mempunyai

beberapa fungsi, tapi pada dasarnya mengikuti dua pendekatan ini:

a. one-step approach, yaitu media digunakan secara langsung untuk

memenuhi tujuan

b. two-step approach, yaitu menggunakan beberapa macam medium untuk

mencapai tujuan.

Menurut Firnansyah (2018:207), direct marketing akan menghasilkan

beberapa respons dari target konsumen yang dibidik, diantaranya adalah:

1. Inquiry
27

Sebuah respons dari target konsumen dengan memberikan informasi yang

penting guna melakukan observasi dan atau eksperimen untuk menemukan

solusi terhadap sebuah masalah.

2. Dukungan

Respon dalam bentuk dukungan yang diberikan oleh target konsumen

terhadap produk dan layanan yang ditawarkan. Hal ini bisa juga sebagai

apresiasi dari konsumen terhadap proses direct marketing yang kita

terapkan.

3. Pembelian

Respon dari konsumen yang berminat dengan produk yang ditawarkan dan

kemudian melakukan pembelian.

2.4.4 Lingkungan Promosi


Menurut Firmansyah (2018:209), lingkungan promosi merupakan semua

rangsangan yang diasosiasikan dengan lingkungan fisik maupun sosial dimana

konsumen mengalami strategi promosi dan beberapa di antaranya dapat

mempengaruhi keberhasilan suatu promosi. Menurut Firmansyah (2018:210) ada

dua faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi strategi periklanan dan promosi

penjualan, antara lain:

1. Kekacauan Promosi (promotion clutter)

Jumlah promosi pemasaran sangat meningkat, sehingga keefektifan strategi

promosi dapat dimentahkan oleh kekacauan promosi. Pengiklan merasa

bahwa kekacauan disebabkan oleh banyaknya iklan yang ditayangkan pada

saat jeda dan di antara pergantian program televisi sehingga dapat


28

mengurangi keefektifan komunikasi iklan. Kekacauan juga mempengaruhi

strategi promosi jenis lainnya, khususnya promosi penjualan.

2. Tingkat Persaingan (level of competition)

Sebuah kategori produk, tingkat persaingan adalah aspek kunci lingkungan

promosi. Sejalan dengan memanasnya persaingan, penggunaan promosi

biasanya juga meningkat. Hal ini dilihat dari banyaknya jumlah promosi yang

telah dicoba oleh perusahaan penerbangan dan telekomunikasi. Lebih dari itu,

strategi promosi juga berubah sejalan dengan meningkatnya tekanan

bersaing. Dalam lingkungan bersaing yang sangat ketat, promosi sering

menjadi elemen kunci dalam mengembangkan bauran promosi yang rumit,

yang memasukan pemberian kupon, hadiah dalam bungkus, pemberian

premium, periklanan, penurunan harga, kontes, permainan, dan publisitas.

2.5 Cryptocurrency

2.5.1 Pengertian Cryptocurrency

Menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Peraturan

BAPPEBTI Nomor 5 tahun 2019 halaman 4) cryptocurrency/aset kripto adalah

komoditi tidak berwujud yang berbentuk digital aset, menggunakan kriptografi,

jaringan peer-to-peer, dan buku besar yang terdistribusi, untuk mengatur penciptaan

unit baru, memverifikasi transaksi, dan mengamankan transaksi tanpa campur

tangan pihak lain. Menurut Danial (2019:7), “a cryptocurrency is a new form of

digital money. You can transfer your traditional, non-cryptocurrency money like

the U.S. dollar digitally, but that’s not quite the same as how cryptocurrencies

work”. Cryptocurrency adalah bentuk baru dari uang digital. Anda dapat
29

mentransfer uang tradisional non-cryptocurrency seperti dolar AS secara digital,

tetapi itu tidak sama dengan cara kerja cryptocurrency.

Menurut Lee dan Low (2018:35), “Cryptocurrency is a Peer-to-Peer (P2P)

programmable digital currency. It allows online payments to be sent directly from

one party to another without going through an intermediary”. Cryptocurrency

adalah mata uang digital Peer-to-Peer (P2P) yang dapat diprogram. Ini

memungkinkan pembayaran online untuk dikirim langsung dari satu pihak ke pihak

lain tanpa melalui perantara. Sedangkan menurut Billah (2019:4), “a

cryptocurrency is costless, fastest and easiest digital currency business, creating

an opportunity for all across the world into this economic environment”.

Cryptocurrency adalah bisnis mata uang digital tanpa biaya, tercepat dan termudah,

menciptakan peluang bagi seluruh dunia ke dalam lingkungan ekonomi ini.

2.5.2 Teknologi Cryptocurrency

Menurut Billah (2019:4), cryptocurrency telah dikembangkan melalui

teknologi blockchain dengan menggunakan SHA256, sebuah fungsi hash

kriptografi sebagai bukti skema kerja. Ini adalah mata uang digital terdesentralisasi

oleh jaringan peer-to-peer. Cryptocurrency melalui teknologi blockchain adalah

waktu luang publik bersama virtual yang menjadi basis jaringan Internet. Semua

transaksi terkonfirmasi terenkripsi dan dicatat di blockchain sebagai bukti transaksi.

Setiap transaksi adalah sebuah rantai dan terhubung satu sama lain sehingga

memungkinkan dompet digital cryptocurrency dalam menghitung saldo yang dapat

dihabiskan, dan transaksi baru dapat diverifikasi menjadi cryptocurrency yang

berkembang yang sebenarnya dimiliki oleh pengguna.


30

2.5.3 Keuntungan Investasi di Cryptocurrency

Menurut Danial (2019:18), berikut keuntungan ketika melakukan investasi

di instrumen cryptocurrency:

1. Diversifikasi dari Investasi Tradisional

Melakukan diversifikasi investasi dengan banyak cara. Dapat melakukan

diversifikasi dengan aset keuangan yang berbeda, seperti saham, obligasi,

valuta asing (forex), dan sebagainya. Melakukan diversifikasi berdasarkan

industri, seperti teknologi, perawatan kesehatan, dan hiburan. Menambahkan

cryptocurrency ke portofolio investasi pada dasarnya adalah salah satu cara

untuk menyeimbangkan portofolio itu. Terutama karena industri

cryptocurrency sangat berbeda dari yang tradisional, diversifikasi ini dapat

meningkatkan potensi untuk memaksimalkan pertumbuhan portofolio. Salah

satu alasan utama untuk potensi yang lebih tinggi ini adalah bahwa pasar mata

uang kripto dapat bereaksi berbeda terhadap berbagai peristiwa global dan

keuangan.

2. Mendapatkan Apresiasi Modal

Apresiasi modal mengacu pada kenaikan harga atau nilai cryptocurrency. Hal

itu salah satu alasan banyak investor (dan noninvestor, dalam hal ini) ingin

terjun ke kereta cryptocurrency. Pemilik awal Bitcoin pasti menunggu

bertahun-tahun sebelum mereka melihat apresiasi modal apa pun. Lihatlah

sejarah apresiasi modal untuk cryptocurrency dan diskusikan potensi

pertumbuhannya sebagai alasan besar untuk mempertimbangkan berinvestasi

di dalamnya. Dengan ekspektasi yang besar akan apresiasi modal dan potensi

pertumbuhan yang besar, muncul ekspektasi yang besar akan kerugian modal.
31

3. Meningkatkan Potensi Pendapatan

Meskipun memperoleh apresiasi modal adalah salah satu fitur paling menarik

dari investasi cryptocurrency. Dapat memanfaatkan beberapa cryptocurrency

yang membayar sesuatu yang mirip dengan dividen di pasar saham. Pada

tahun 2017, banyak platform mata uang kripto dengan cepat menyadari

pentingnya pembayaran rutin untuk membuat investor senang. Tetapi

pembayaran ini bisa sedikit berbeda dari dividen saham tradisional. Dapat

menghasilkan pendapatan reguler dan pasif di pasar kripto dengan beberapa

cara. Beberapa crypto pembayaran dividen paling populer di tahun 2018

adalah NEO, ARK, dan pertukaran cryptocurrency seperti Binance dan

KuCoin.

4. Mendorong Pemberdayaan Ideologis

Blockchain adalah teknologi yang mendasari cryptocurrency, belum lagi

salah satu perkembangan terobosan yang berpotensi merevolusi hampir setiap

industri di dunia sepenuhnya. Blockchain dapat menawarkan lebih banyak

lagi karena bertujuan untuk menyelesaikan banyak masalah ekonomi dan

keuangan di dunia saat ini, dari menangani kelemahan ekonomi berbagi

hingga perbankan yang tidak memiliki rekening bank dan yang tidak

memiliki rekening bank. Berikut adalah beberapa jenis barang sosial yang

datang melalui cryptocurrency dan teknologi blockchain:

a. Ekonomi masa depan

Platform ini jauh lebih terjangkau untuk digunakan dan memberikan

transparansi yang sangat dibutuhkan. Mereka membatasi, dan terkadang

benar-benar menghilangkan, kebutuhan akan perantara yang terpusat.


32

Pergeseran ini memungkinkan interaksi peer-to-peer sejati,

menghilangkan biaya transaksi 20 hingga 30 persen yang datang dengan

platform terpusat. Karena semua transaksi dicatat di blockchain, semua

pengguna dapat mengaudit operasi jaringan. Pendekatan ini

dimungkinkan karena sifat teknologi blockchain yang terdesentralisasi,

yang pada akhirnya merupakan sarana bagi individu untuk

mengoordinasikan aktivitas umum, untuk berinteraksi langsung satu

sama lain, dan untuk mengatur diri mereka sendiri dengan cara yang

lebih dapat dipercaya dan terdesentralisasi.

b. Kebebasan dari kendali pemerintah atas mata uang

Munculnya Bitcoin dan mata uang kripto lainnya sebagai kelas aset

triliun dolar pada tahun 2017 didorong tanpa pengawasan dari bank

sentral atau otoritas moneter yang menjamin kepercayaan atau perilaku

pasar. Tidak seperti mata uang fiat seperti AS dolar dan euro, sebagian

besar cryptocurrency tidak akan pernah tunduk pada pencetakan uang

(secara resmi disebut pelonggaran kuantitatif) oleh bank sentral.

Sebagian besar cryptocurrency beroperasi di bawah suplai terkontrol,

yang berarti tidak ada pencetakan uang. Faktanya, jaringan membatasi

pasokan token bahkan dalam kasus di mana permintaan tinggi. Misalnya,

pasokan Bitcoin akan berkurang dalam waktu dan akan mencapai angka

akhirnya di suatu tempat sekitar tahun 2140. Semua mata uang kripto

mengontrol pasokan token dengan jadwal yang tertulis dalam kode.

Jumlah uang beredar dari cryptocurrency di setiap momen tertentu di

masa depan secara kasar dapat dihitung hari ini. Kurangnya kendali
33

pemerintah atas cryptocurrency juga dapat membantu menurunkan risiko

inflasi. Sejarah telah berulang kali menunjukkan bahwa ketika

pemerintah tertentu menerapkan kebijakan yang buruk, menjadi korup,

atau menghadapi krisis, mata uang individu negara tersebut menderita.

Fluktuasi nilai mata uang ini dapat menyebabkan pencetakan uang lebih

banyak.

c. Membantu yang tidak memiliki rekening bank

Salah satu masalah paling besar yang dapat diselesaikan oleh

cryptocurrency adalah membantu orang yang tidak memiliki rekening

bank. Menurut Cointelegraph, “2 miliar orang di dunia masih belum

memiliki rekening bank. Kebanyakan dari mereka tinggal di pasar negara

berkembang berpenghasilan rendah dan menengah, tetapi bahkan di

negara berpenghasilan tinggi, banyak orang tidak dapat menggunakan

bank untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka sehari-hari. Artinya,

mereka tidak memiliki akses ke kenyamanan, keamanan, dan bunga yang

diberikan bank”. Selain itu, banyak orang yang tidak memiliki rekening

bank mereka memiliki akses ke rekening bank tetapi tidak memiliki

akses yang memadai ke layanan keuangan yang dapat disediakan oleh

bank. Bahkan di Amerika Serikat, misalnya, 33,5 juta rumah tangga pada

tahun 2015 tidak memiliki rekening bank atau tidak memiliki rekening

bank. Tanpa akses ke tabungan dan kredit, orang-orang ini tidak dapat

berpartisipasi dalam siklus pertumbuhan ekonomi. Cryptocurrency,

dengan bantuan teknologi blockchain, memiliki potensi untuk membantu

mereka yang tidak memiliki rekening bank dan yang tidak memiliki
34

rekening bank dengan membiarkan mereka membuat alternatif keuangan

mereka sendiri secara efisien dan transparan. Yang dibutuhkan seseorang

untuk mulai menggunakan cryptocurrency seperti bitcoin mengirim dan

menerima uang adalah smartphone atau laptop dengan koneksi internet.

2.5.4 Risiko Investasi di Cryptocurrency

Selain keuntungan yang didapat ketika melakukan investasi di instrumen

investasi cryptocurrency. Ada juga risiko yang harus diantisipasi, menurut Danial

(2019:37) ada beberapa jenis resiko investasi di cryptocurrency:

1. Risiko sensasi crypto

Alasan utama cryptocurrency memiliki banyak hype adalah bahwa kebanyakan

orang tidak tahu tentang apa yang diinvestasikan. Sensasi cryptocurrency pada

tahun 2017 adalah salah satu dari banyak pendorong lonjakan pasar yang cepat

dan marah. Setelah orang mulai mencari tahu apa yang akan mereka

investasikan, harganya pun jatuh. Jenis perilaku ini menjadi sangat populer

sehingga para ahli kripto menciptakan istilah mereka sendiri di sekitarnya.

Sebelum terjerumus ke dalam keributan pasar, bekali diri dengan pengetahuan

tentang cryptocurrency.

2. Risiko keamanan

Scam, peretasan, pencurian data. Masalah ini telah menjadi tema umum di

pasar mata uang kripto sejak awal bitcoin pada tahun 2009 dengan setiap

skandal, nilai mata uang kripto juga dikompromikan.

3. Risiko volatilitas

Risiko volatilitas pada dasarnya adalah risiko dalam pergerakan pasar yang

tidak terduga. Meskipun volatilitas bisa menjadi hal yang baik, terkadang juga
35

bisa membuat lengah. Sama seperti pasar lainnya, pasar mata uang kripto dapat

tiba-tiba bergerak ke arah yang berlawanan dari yang diharapkan. Jika tidak

siap menghadapi volatilitas pasar, bisa kehilangan uang yang diinvestasikan di

pasar. Volatilitas di pasar mata uang kripto disebabkan oleh banyak faktor.

Pertama, ini adalah teknologi baru. Dimulainya teknologi revolusioner seperti

Internet dapat menciptakan periode awal volatilitas. Teknologi blockchain dan

mata uang kripto yang mendasari membutuhkan banyak waktu untuk

membiasakan diri sebelum menjadi arus utama.

4. Risiko likuiditas

Menurut definisi, risiko likuiditas adalah risiko tidak dapat menjual (atau

melikuidasi) investasi dengan cepat dengan harga yang wajar. Likuiditas

penting untuk setiap aset yang dapat diperdagangkan. Masalah likuiditas

adalah salah satu faktor yang menyebabkan volatilitas tinggi di cryptocurrency.

Ketika likuiditas rendah, risiko manipulasi harga juga ikut berperan.

Peningkatan jumlah pertukaran cryptocurrency tepercaya akan memberikan

peluang bagi lebih banyak orang untuk berdagang. ATM Crypto dan kartu

pembayaran bermunculan, membantu meningkatkan kesadaran dan

penerimaan cryptocurrency dalam transaksi sehari-hari. Faktor kunci lain

dalam likuiditas mata uang kripto adalah sikap negara-negara terhadap

peraturan mata uang kripto. Harus mempertimbangkan likuiditasnya dengan

menganalisis penerimaan, popularitas, dan jumlah pertukaran tempat ia

diperdagangkan. Cryptocurrency yang kurang terkenal mungkin memiliki

banyak potensi kenaikan, tetapi mereka dapat membuat kesulitan karena

kurangnya likuiditas.
36

5. Risiko hilang

Ratusan mata uang kripto berbeda saat ini di luar sana. Semakin banyak

cryptocurrency diperkenalkan setiap hari. Dalam waktu sepuluh tahun, banyak

dari altcoin ini mungkin lenyap sementara yang lain berkembang. Banyak lagi

yang jatuh dan terbakar. Mengikuti jalur sejarah, banyak cryptocurrency yang

berkembang pesat yang bermunculan di kiri dan kanan ditakdirkan untuk

bangkrut. Untuk meminimalkan risiko menghilang, perlu menganalisis

fundamental cryptocurrency yang dipilih untuk berinvestasi.

6. Risiko regulasi

Salah satu daya tarik awal cryptocurrency adalah kurangnya regulasi.

Penggemar crypto tidak perlu khawatir tentang pemerintah yang mengejar

mereka. Yang mereka miliki hanyalah kertas putih dan janji. Namun, ketika

permintaan untuk cryptocurrency tumbuh, regulator global sedang mengikuti

dan untuk tidak kehilangan momentum mereka ke ekonomi baru.

Kenyataannya sampai saat ini, sebagian besar cryptocurrency tidak didukung

oleh pemerintah pusat mana pun, yang berarti setiap negara memiliki standar

yang berbeda. Membagi risiko regulasi cryptocurrency menjadi dua

komponen: risiko peristiwa regulasi dan sifat regulasi itu sendiri. Risiko

peristiwa regulasi tidak selalu berarti bahwa pasar cryptocurrency berkinerja

buruk. Ini hanya berarti pelaku pasar bereaksi terhadap file pengumuman tak

terduga. Pada tahun 2018, setiap pengumuman peraturan yang tampaknya kecil

mendorong harga banyak cryptocurrency utama dan menciptakan banyak

volatilitas.

7. Risiko pajak
37

Ketika investasi cryptocurrency pertama kali menjadi populer, hampir tidak

ada orang yang membayar pajak atas keuntungannya. Banyak laporan yang

tidak dilaporkan sedang terjadi. Namun, seiring pasar lebih diatur, otoritas

mungkin menjadi lebih ketat dalam perpajakan. Pada 2018, Internal Revenue

Service A.S. memandang bitcoin dan cryptocurrency lainnya sebagai properti,

terlepas dari fakta bahwa mereka memiliki kata mata uang di dalamnya. Oleh

karena itu, transaksi menggunakan altcoin dikenai pajak capital gain. Risiko

pajak melibatkan kemungkinan bahwa pihak berwenang dapat membuat

perubahan yang tidak menguntungkan dalam undang-undang perpajakan,

seperti pembatasan pemotongan, kenaikan tarif pajak, dan penghapusan

pembebasan pajak. Di negara lain, risiko pajak bisa menjadi lebih rumit.

Misalnya, Filipina belum secara jelas menetapkan apakah Bureau of Internal

Revenue akan memperlakukan cryptocurrency sebagai pajak ekuitas, properti,

atau capital gain. Meskipun hampir semua investasi rentan terhadap kenaikan

tarif pajak, perpajakan cryptocurrency adalah area yang tidak jelas. Sebagian

besar regulator bahkan tidak dapat menyetujui konsep dasar tentang apa yang

diwakili oleh token, dan tentu saja setiap negara yang berbeda memiliki aturan

yang berbeda.

2.6 Instrumen Investasi

2.6.1 Pengertian Instrumen Investasi

Menurut (Ewanjaya, Novianto. https://koinworks.com/blog/macam-

macam-instrumen-pengalokasian-dana/. Diakses pada 29 April 2021) instrumen

investasi merupakan pilihan aset di mana Anda akan menanamkan modal ke


38

dalamnya. Sedangkan Menurut (Anindya, Fajria Utami. 2021

https://www.wartaekonomi.co.id/read330315/apa-itu-instrumen-investasi?page1.

Diakses pada 29 April 2021) instrumen investasi adalah sebuah tempat atau media

bagi seseorang atau pelaku usaha untuk melindungi aset yang dimiliki. Instrumen

investasi dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuan finansialnya,

tergantung dengan jangka waktu investasi tersebut.

.
2.6.2 Keputusan Investasi

Menurut Salim dan Moeljadi (Suroto, 2015:103), keputusan investasi

merupakan tindakan untuk menanamkan dana yang dimiliki saat ini ke dalam aktiva

lancar maupun aktiva tetap dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

yang akan datang. Sedangkan Menurut Suroto (2015:103), keputusan investasi

merupakan keputusan yang menyangkut mengenai menanamkan modal di masa

sekarang untuk mendapatkan hasil atau keuntungan di masa yang akan datang.

Menurut Jatmiko (Mahmudi dan Khaerunnisa, 2020:283), keputusan investasi

adalah hal yang paling penting dari tiga keputusan utama perusahaan ketika

menyangkut penciptaan nilai perusahaan, hal ini di mulai dengan menentukan

jumlah total aset yang harus dipegang oleh perusahaan

Menurut Tandelilin (Putri dan Rahyuda, 2017:3416) beberapa alasan

seseorang melakukan investasi antara lain:

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa mendatang. Seseorang

yang bijaksana akan berpikir untuk meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke

waktu atau setidaknya berusaha mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada

sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.


39

2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikan

perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko

penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat pengaruh inflasi.

3. Dorongan untuk menghemat pajak Adanya kebijakan di beberapa negara yang

bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas

perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang tertentu.

Menurut Jones (Sudirman, 2015:48), dasar pengambilan keputusan investor

terdiri atas tingkat return yang diharapkan (expected return), risiko, dan hubungan

antar return dan tingkat risiko.

1. Return

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi atau tingkat keuntungan

yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa

keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi yang dilakukannya, tentunya

investor tidak mau melakukan investasi yang tidak ada hasilnya. Setiap

investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan

utama yaitu memperoleh keuntungan yang disebut return, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Alasan untuk berinvestasi adalah untuk memperoleh

keuntungan. Dalam konteks manajemen investasi, tingkat keuntungan

investasi disebut return. Return yang diharapkan oleh seseorang merupakan

konpensasi atas biaya kesempatan (oportunity cost) dan resiko inflasi. Menurut

Hartono (Sudirman, 2015:48), para investor termotivasi untuk melakukan

investasi salah satunya adalah dengan membeli saham perusahaan dengan

harapan untuk mendapatkan kembalian investasi yang sesuai dengan apa yang

telah diinvestasikannya.
40

2. Risiko

Umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula tingkat return yang

diharapkan. Ini dapat diartikan sebagai kemungkinan realized return yang

berbeda dengan expected return. Sikap investor terhadap risiko sangat

tergantung kepada preferensi investor rasional, maka investor yang lebih berani

berinvestasi akan memilih risiko investasi yang lebih tinggi, dan diikuti oleh

harapan return yang tinggi pula. Sebaliknya, investor yang enggan

menanggung risiko tidak akan mengharapkan return yang tinggi pula. Investor

jenis ini dapat disebut riskaverse investors.

3. Hubungan Return dan Tingkat Risiko

Dalam dunia investasi dikenal adanya hubungan kuat antara risk dan return,

yaitu jika risiko tinggi, maka return juga akan tinggi begitu pula sebaliknya jika

return rendah, maka risiko juga akan rendah. Hubungan antara expected return

dan tingkat risiko (risk) merupakan hubungan yang bersifat searah dan linear.

Artinya, semakin besar risiko suatu aset, maka semakin besar pula expected

return atas aset tersebut. Risk dan return merupakan kondisi yang dialami oleh

perusahaan, institusi dan individu dalam keputusan investasi yaitu baik

kerugian ataupun keuntungan dalam suatu periode akuntasi.

2.6.3 Indikator Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi

Menurut Tandelilin (2010:12), proses keputusan investasi terdiri dari

tahapan-tahapan yang dapat dijadikan sebagai indikator penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi, digambarkan sebagai berikut:

1. Penentuan Tujuan Investasi


41

Investor memiliki tujuan investasi yang berbeda-beda tergantung dari apa yang

ingin diperoleh, misalnya lembaga dana pensiun yang bertujuan memperoleh

dana untuk membayar dana pensiun nasabahnya dimasa yang akan datang

berkemungkinan memilih investasi pada portofolio reksadana. Sedangkan

untuk lembaga penyimpan dana seperti bank bertujuan untuk memperoleh

keuntungan yang lebih tinggi dan akan berinvestasi pada sekuritas yang lebih

mudah diperdagangkan atau kepada penyalur kredit yang lebih berisiko namun

memberikan harapan return yang tinggi.

2. Penentuan Kebijakan Investasi

Penentuan kebijakan investasi merupakan tahapan dimana investor

menentukan kebijakan alokasi aset atau dana yang akan diinvestasikan.

Investor juga memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi kebijakan investasi

tersebut seperti beban pajak yang harus ditanggung.

3. Pemilihan Strategi Portofolio

Terdapat dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif

dan strategi portofolio pasif. Dengan strategi portofolio aktif, investor dapat

memilih saham yang bagus untuk masa depan dengan menggunakan informasi

yang tersedia dan teknik-teknik untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih

baik. Sedangkan strategi portofolio pasif sebailknya, yaitu memilih kegiatan

investasi yang seiring dengan kinerja index pasar. Dengan strategi pasif,

investor dapat membeli reksa dana.

4. Pemilihan Aset

Pemilihan aset merupakan tahapan dimana investor memerlukan evaluasi

terhadap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan ini adalah
42

untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien yaitu portofolio yang

menawarkan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tingkat risiko tertentu

maupun rendah. Dengan diversifikasi, investor dapat mengurangi tingkat risiko

daripada investasi pada aset individu.

5. Pengukuran dan Evaluasi Kerja Portofolio

Tahapan ini merupakan tahap akhir dalam proses keputusan investasi. Tahapan

ini akan terus dilakukan berulang-ulang karena bukan merupakan akhir dari

proses investasi. Ketika proses evaluasi dan pengukuran kinerja investasi

kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai dari tahap pertama

hingga menemukan hasil yang optimal. Aktifitas ini dilakukan dengan

membandingkan dengan kinerja portofolio lainnya.

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan refrensi

dalam penelitian ini antara lain:

1. Witami dan Suartana (2019) melakukan penelitian dengan judul penelitian

“Pengaruh Persepsi Kegunaan, Kemudahan Penggunaan dan Risiko Terhadap

Minat Mahasiswa Menggunakan Sistem Blockchain”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh positif pada minat

menggunakan sistem blockchain. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi

persepsi kegunaan maka semakin tinggi pula minat pengguna untuk

menggunakan sistem blockchain dalam teknologi keuangan. menggunakan

sistem blockchain dalam teknologi keuangan. Persepsi risiko berpengaruh

negatif terhadap minat menggunakan sistem blockchain. Hal ini menunjukan


43

bahwa semakin tinggi persepsi risiko maka minat menggunakan sistem

blockchain dalam teknologi keuangan semakin rendah.

2. Huda dan Hambali (2020) dengan judul penelitian “Risiko dan Tingkat

Keuntungan Investasi Cryptocurrency”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

jenis investasi cryptocurrency memiliki return / tingkat keuntungan yang

signifikan, dikarenakan cryptocurrency sudah masuk kedalam bursa efek,

mengadopsi teknologi digital, memiliki jumlah pasokan yang terbatas, anti-

inflasi, keamanannya dilindungi oleh kriptografi dan Biaya transaksinya lebih

rendah. Namun demikian, investasi cryptocurrency juga memiliki risiko yang

cukup tinggi. Risiko dan return dari suatu investasi memiliki hubungan yang

linear. Berdasarkan hasil dari pembahasan dapat disimpulkan juga bahwa

investasi pada cryptocurrency memiliki risiko cukup tinggi, karena memiliki

volatilitas yang ekstrem, perubahan nilai harga cryptocurrency hanya

merupakan bubble / antusiasme sesaat, minimnya regulasi, masih menyisakan

isu-isu legalitas, menjadi incaran kejahatan siber dan memiliki ketergantungan

tehadap teknologi.

3. Karnadi, Zulkarnain dan Alwie (2018) melakukan penelitian berjudul

“Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, Sikap, Kontrol Prilaku,

dan Norma Subyektif Terhadap Minat Penggunaan Uang Elektronik Pada

Bank BUMN di Kota Pekanbaru”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat

(intention to use) penggunaan uang elektronik secara signifikan dipengaruhi

oleh persepsi manfaat (perceived uselfulness), sikap (attitude), persepsi control

prilaku (perceived behaviour control), persepsi kemudahan penggunaan

(perceived ease to use), dan norma subjektif (subjektifnorm). Pada hasil ini
44

juga disimpulkan bahwa persepsi control prilaku memiliki pengaruh paling

besar terhadap minat penggunaan uang elektronik.

4. Ardan Sinuraya (2017) melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Manfaat

Kemudahan, Pengetahuan Konsumen dan Promosi terhadap Minat

Penggunaan E-Money (Studi pada Masyarakat Pengguna E-money Kota

Medan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada pengaruh yang signifikan

secara simultan antara Manfaat Kemudahan, Pengetahuan Konsumen, dan

Promosi terhadap Minat Penggunaan e-money di Kota Medan. Ada pengaruh

yang signifikan secara parsial antara Manfaat Kemudahan, Pengetahuan

Konsumen, dan Promosi terhadap Minat Penggunaan e-money di Kota Medan.

5. Afriyanto dan Kholidah (2020) melakukan penelitian berjudul “Analisis

Pengaruh Pengetahuan Produk, Persepsi Manfaat dan Promosi Terhadap Minat

Penggunaan Uang Elektronik Berbasis Server”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pengetahuan produk, persepsi manfaat dan promosi memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap minat penggunaan uang elektronik berbasis

server. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kalangan mahasiswa khususnya

mahasiswa FEB UMPP memiliki minat menggunakan uang elektronik berbasis

server, jika produk tersebut mempunyai manfaat yang menguntungkan

sekaligus bisa mempermudah aktifitas pekerjaannya. Selain itu, informasi

tentang produk secara lengkap dan cara berpromosi yang menarik membuat

mahasiswa berminat menggunakan uang elektronik berbasis server.


45

2.8 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir (Erlina, 2011:33) adalah suatu model yang menerangkan

bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah

diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka berpikir ini akan memuat

hubungan/pengaruh/komperatif antara variabel yang terlibat dalam penelitian

berdasarkan grand theory, teori pendukung, dalil atau konsep dasar penelitian serta

menjelaskan secara jelas keterkaitan antara variabel yang terjalin disamping itu juga

dapat dijadikan dasar untuk menjawab permasalahan serta alur logika hubungan

antara variabel yang terjalin sehingga akan sangat relevan dengan masalah yang

diteliti. Maka dalam kerangka berpikir penelitian ini variabel yang akan diteliti

yaitu: variabel bebas Persepsi manfaat (X1), Persepsi Kemudahan Penggunaan

(X2), Pengetahuan Konsumen (X3), Promosi (X4) dan variabel terikat yaitu

Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi (Y1).

Berdasarkan teori yang dikemukakan diatas, maka kerangka konsep

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:


46

Gambar 2.2
Kerangka Berpikir

(X1)
Persepsi Manfaat

(X2)
Persepsi Kemudahan (Y1)
Penggunaan Penggunaan
Cryptocurrency
Sebagai Instrumen
(X3) Investasi
Pengetahuan Konsumen

(X4)
Promosi

Sumber : Penulis (2021).


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode

eksplanatory research atau penelitian penjelasan. eksplanatory research

merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel

melalui pengujian hipotesis. Penelitian eksplanatori digunakan untuk mendapatkan

gambaran mengenai pengaruh antara variabel persepsi manfaat, persepsi

kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi terhadap

penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini lokasi penelitian dilakukan di kota-kota di Indonesia.

Penelitian ini menggunakan penelitian survei dengan menyebarkan kuesioner

berbentuk google form dan disebarkan melalui social media dan media intenet

lainnya yang dapat menjangkau responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni

sampai Juli 2021

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Dalam penelitian ini populasinya adalah masyarakat di Indonesia sebagai

konsumen PT Indodax Nasional Indonesia

47
48

3.3.2 Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan

rumus Machin dan Campbell (Ahmad, 2017:54). Langkah pertama untuk

memperoleh sampel, terlebih dahulu dihitung total ukuran sampel yang akan

diambil melalui langkah berikut:

Pada iterasi pertama digunakan rumus


2
(𝑍1−𝑎 + 𝑍1−𝛽 )
𝑛= +3
(𝑈𝑃 )2

keterangan :

Z1 = konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal

Z1 = konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal

 = kekeliruan tipe I, yaitu menerima hipotesis yang seharusnya ditolak

 = kekeliruan tipe II, yaitu menolak hipotesis yang seharusnya diterima

 = perkiraan harga koefisien korelasi

ln = log-e = = 2.718281828459

1 1+𝜌
𝑈𝑝 = 𝑙𝑛
2 1−𝜌

Pada iterasi kedua digunakan rumus

2
(Z1-a +Z1-β )
n= 2 +3
(Uρ )

dalam hal ini:

1 (1 + 𝜌)2 𝜌
𝑈𝑝 = 𝑙𝑛 +
2 (1 − 𝜌)2 2(𝑛 − 1)

Jika pada iterasi pertama dan kedua ukuran sampel yang diperoleh harga

sampai dengan bilangan satuannya sama, maka iterasi dihentikan. Nilai n tersebut
49

merupakan ukuran sampel yang harus diambil untuk penelitian. Dengan mengambil

 = 5% dan  = 5% serta dugaan korelasi terkecil sebesar  = 0,30, dengan

menggunakan rumus di atas dapat dihitung ukuran sampel sebagai berikut:

Dari daftar distribusi normal diperoleh nilai

𝑍1−𝑎  Z10,05  Z0,95 = 1,645

Z1-β  Z10,05  Z0,95 = 1,645

Untuk iterasi pertama

1 1 + 0,30
𝑈𝑝 = 𝑙𝑛
2 1 − 0,30

1 13
𝑈𝑝 = 𝑙𝑛 ( ) ≈ 0,309
2 7
2
(𝑍1−𝑎 + 𝑍1−𝛽 ) (1,645 + 1,645)2
𝑛= + 3 = + 3 = 116.364 ≈ 116
(𝑈𝑃 )2 (0,309)2

Untuk iterasi kedua,

1 1 + 0,30 0,30
𝑈𝑝 = 𝑙𝑛 +
2 1 − 0,30 2(116 − 1)

1 13 3
𝑈𝑝 = 𝑙𝑛 ( ) + ≈ 0,310824
2 7 2300
2
(𝑍1−𝑎 + 𝑍1−𝛽 ) (1,645 + 1,645)2
𝑛= + 3 = + 3 = 115.037 ≈ 115
(𝑈𝑃 )2 (0,310824)2

Untuk iterasi ketiga,

1 1 + 0,30 0,30
𝑈𝑝 = 𝑙𝑛 +
2 1 − 0,30 2(115 − 1)

1 13 1
𝑈𝑝 = 𝑙𝑛 ( ) + ≈ 0,310835
2 7 760
50

2
(𝑍1−𝑎 + 𝑍1−𝛽 ) (1,645 + 1,645)2
𝑛= + 3 = + 3 = 115.029 ≈ 115
(𝑈𝑃 )2 (0,310835)2

Hasil iterasi kedua dan ketiga menunjukkan satuan angka yang sama yaitu

115 (hasil pembulatan ke bawah), sehingga ditentukan batas minimal ukuran

sampel yang diambil adalah 115.

3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan teknik purposive

sampling, yang berarti untuk menjadi sampel suatu anggota populasi haruslah

memenuhi syarat atau kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun

kriteria sampel yang telah ditetapkan peneliti, antara lain:

1. Konsumen PT Indodax Nasional Indonesia

2. Berusia minimal 17 tahun.

Dalam penelitian ini peneliti akan mengambil sampel dari konsumen PT

Indodax Nasional Indonesia di 10 kota Indonesia meliputi Medan, Pekanbaru,

Semarang, Jakarta, Pontianak, Samarinda, Manado, Makassar, Denpasar atau

Sorong. Peneliti menetapkan bahwa jumlah sampel tidak diketahui karena tidak

pernah dilakukan pengukuran mengenai jumlah konsumen PT Indodax Nasional

Indonesia karena itu peneliti berasumsi bahwa jumlah populasi sangat banyak.

1. Sumber Data

Data primer diperoleh dari jawaban responden melalui hasil kuesioner yang

akan disebarkan kepada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia di 10 kota

Indonesia meliputi Medan, Pekanbaru, Semarang, Jakarta, Pontianak, Samarinda,

Manado, Makassar, Denpasar atau Sorong dengan total sebanyak 115 responden.

2. Metode Pengumpulan data


51

Dalam penelitian ini kuesioner akan dibagikan dalam bentuk format google

form dan disebarkan kepada para responden melalui social media dan media

internet lainnya. Responden hanya perlu mengklik alamat link yang telah diberikan

oleh peneliti untuk menjawab kuesioner tersebut.

3. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat yang dapat digunakan

dalam mengumpulkan data yang ada di lapangan. Kuesioner tersebut telah

berisikan beberapa butir pernyataan yang ditujukan kepada responden untuk

mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penelitian yang akan diolah oleh

peneliti.

3.5 Hipotesis Penelitian

Sebagai jawaban sementara dari hasil penulisan dengan permasalahannya

yang telah dirumuskan, maka hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan sebagai

berikut:

1. Ha1: Terdapat pengaruh persepsi manfaat terhadap penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia.

2. H01: Tidak terdapat pengaruh persepsi manfaat terhadap penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax

Nasional Indonesia.

3. Ha2: Terdapat pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap

penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT

Indodax Nasional Indonesia.


52

4. H02: Tidak terdapat pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap

penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT

Indodax Nasional Indonesia.

5. Ha3: Terdapat pengaruh pengetahuan konsumen terhadap penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax

Nasional Indonesia.

6. H03: Tidak terdapat pengaruh pengetahuan konsumen terhadap penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax

Nasional Indonesia.

7. Ha4: Terdapat pengaruh promosi terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai

instrumen investasi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia.

8. H04: Tidak terdapat pengaruh promosi terhadap penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia.

9. Ha5: Terdapat pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan,

pengetahuan konsumen dan promosi terhadap penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia.

10. H05: Tidak terdapat pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan

penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi terhadap penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax

Nasional Indonesia.

3.6 Definisi Konsep

Definisi konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Persepsi Manfaat (X1)


53

Menurut Jogiyanto (Ahmad dan Pambudi, 2014:4) yang dimaksud manfaat

yang dirasakan atau Perceived Usefulness adalah sejauh mana seseorang

percaya bahwa dengan menggunakan suatu teknologi tertentu akan

meningkatkan kinerja pekerjaannya.

2. Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)

Tjini dan Baridwan (2011:6) Persepsi kemudahan (perceived ease of use)

merupakan kepercayaan seseorang dimana dalam menggunakan suatu

teknologi dapat dengan mudah digunakan dan dipahami.

3. Pengetahuan Konsumen (X3)

Menurut Firmansyah (2018:64) Pengetahuan konsumen adalah semua

informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa,

serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan

informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.

4. Promosi (X4)

Menurut Hermawan (Fitriana dan Utami, 2017:8), promosi adalah salah satu

komponen prioritas dari ketiga kegiatan pemasaran yang memberitahukan

kepada konsumen bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang

menggoda konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian.

5. Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi (Y)

Menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Peraturan

BAPPEBTI Nomor 5 tahun 2019 halaman 4) cryptocurrency/aset kripto adalah

komoditi tidak berwujud yang berbentuk digital aset, menggunakan


54

kriptografi, jaringan peer-to-peer, dan buku besar yang terdistribusi, untuk

mengatur penciptaan unit baru, memverifikasi transaksi, dan mengamankan

transaksi tanpa campur tangan pihak lain.

Instrumen investasi adalah sebuah tempat atau media bagi seseorang atau

pelaku usaha untuk melindungi aset yang dimiliki Menurut (Anindya, Fajria

Utami. 2021 https://www.wartaekonomi.co.id/read330315/apa-itu-instrumen

investasi?. Diakses pada 29 April 2021). Dengan ini dapat dipahami bahwa

penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi adalah aksi

menanamkan modal dengan cara membeli cryptocurrency yang berupa digital

asset dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa depan

3.7 Definisi Operasional

Variabel diukur dalam rangka memudahkan pelaksanakan penelitian

dilapangan, sehingga memerlukan operasionalisasi dari masing-masing konsep

yang digunakan dalam menggambarkan perilaku yang dapat diamati dengan kata-

kata yang dapat diuji dan diketahui kebenarannya. Dalam penelitian ini terdapat

empat variabel yang terhubung, yaitu variabel bebas, Persepsi Manfaat sebagai

(X1), Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2), Pengetahuan Konsumen (X3),

Promosi (X4) dan variabel terikat yaitu Penggunaan Cryptocurrency Sebagai

Instrumen Investasi (Y).


55

Tabel 3.1
Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Skala


Ukur
Persepsi Manfaat Persepsi Manfaat adalah 1. Mempermudah
(X1) pemahaman akan transaksi
pemakaian cryptocurrency 2. Mempercepat
sebagai instrumen transaksi
investasi tertentu 3. Memberikan Likert
menyebabkan peningkatan keuntungan
keuntungan konsumen PT tambahan saat
Indodax Nasional menyelesaikan
Indonesia transaksi
4. Meningkatkan
efisiensi dalam
melakukan
transaksi

Menurut Yang et al.,


(Yogananda dan
Dirgantara, 2017:4)
Persepsi Persepsi kemudahan 1. Mudah untuk
Kemudahan penggunaan adalah dipelajari
Penggunaan (X2) pemahaman tentang cara 2. Mudah untuk Likert
penggunaan teknologi didapatkan
layanan Indodax yang 3. Mudah untuk
secara mudah dipahami dioperasikan
dengan proses
pembelajaran yang singkat Menurut Jimenez et
dan menarik bagi al., (Yogananda dan
konsumen PT Indodax Dirgantara, 2017:4)
Nasional Indonesia
56

Lanjutan Tabel 3.1 Defenisi Operasional

Pengetahuan Pengetahuan konsumen 1. Pengetahuan


Konsumen (X3) adalah informasi yang produk
diketahui konsumen PT 2. Pengetahuan Likert
Indodax Nasional pembelian
Indonesia soal 3. Pengetahuan
penggunaan pemakaiaan
cryptocurrency sebagai
instrumen investasi Menurut Firmansyah
melalui beberapa tahap (2018:65)
penginformasian dari PT
Indodax Nasional
Indonesia
Promosi (X4) Promosi adalah proses 1. Advertising
untuk menginformasikan 2. Personal Selling
penggunaan 3. Sales Promotions Likert
cryptocurrency sebagai 4. Public Relation
instrumen investasi yang 5. Direct Marketing
ingin dijual oleh PT
Indodax Nasional Menurut Firmansyah
Indonesia dengan (2018:201)
mengorbankan biaya
untuk memastikan
informasi sampai ke
konsumen PT Indodax
Nasional Indonesia
57

Lanjutan Tabel 3.1 Defenisi Operasional

Penggunaan Penggunaan 1. Penentuan


Cryptocurrency cryptocurrency sebagai Kebijakan
Sebagai instrumen investasi adalah Investasi
Instrumen proses menanam modal 2. Penentuan Jumlah
Investasi (Y) yang dilakukan dengan Investasi
cara membeli 3. Pemilihan Strategi Likert
cryptocurrency melalui Portofolio
PT Indodax Nasional 4. Pemilihan Aset
Indonesia dengan harapan 5. Pengukuran dan
harga cryptocurrency naik Evaluasi Kinerja
di masa depan untuk Portofolio
memperoleh keuntungan
Menurut Tandelilin
(2010:12)
Sumber: Peneliti (2021)

3.8 Teknik Pengumpulan Data

1. Pengumpulan Data Primer

Pada penelitian ini penulis menggunakan kuesioner melalui google form yang

akan dibagikan kepada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia di 10 kota

Indonesia meliputi Medan, Pekanbaru, Semarang, Jakarta, Pontianak,

Samarinda, Manado, Makassar, Denpasar atau Sorong

2. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

melalui studi kepustakaan dan data-data yang didapat melalui internet.


58

3.9 Skala Pengukuran Variabel


Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk keperluan

analisis kuantitatif ini, maka setiap variabel diberi skala 1 (satu) sampai 5 (lima)

yang terlihat di bawah ini:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral (N)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

Setelah jawaban dari responden diberi nilai, selanjutnya dicari rata – rata

dari setiap jawaban responden. Dari rata – rata tersebut maka dibuat kelas interval

yang dibagi menjadi 5 yaitu dari skala 1 (terendah) sampai skala 5 (tertinggi) yang

dihitung dengan rumus:

Nilai Tertinggi-Nilai Terendah


Panjang Kelas=
Banyak Kelas Interval

5-1
Panjang Kelas= = 0,8
5

Berdasarkan ketentuan diatas, maka dapat dikelompokkan tanggapan

responden berdasarkan kategori – kategori sebagai berikut:

1,00 – 1,79 = Sangat Tidak Baik

1,80 – 2,59 = Tidak Baik

2,60 – 3,39 = Cukup Baik

3,40 – 4,19 = Baik


59

4,20 – 5,00 = Sangat Baik

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Uji Instrumen

Uji instrumen dilakukan untuk menguji pernyataan dalam kuesioner atau

angket yang telah dibuat sebelumnya oleh penulis dalam meneliti pengaruh persepsi

manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi

terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi. Uji instrumen

dilakukan untuk mengetahui kelayakan instrumen tersebut sehingga dapat

digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Uji instrumen dilakukan melalui uji

validitas dan uji reliabilitas.

3.10.1.1 Uji Validitas

Validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan dari instrumen untuk

mengukur secara aktual apa yang seharusnya dikur dan tidak ada kesalahan dalam

penarikan kesimpulan dari data. Instrumen dikatakan valid (sahih) apabila

instrumen tersebut bisa mengukur apa yang hendak diukur. Nilai rtabel pada ɑ =

0,05 dengan derajat bebas df = n-2 = 113 pada uji dua arah adalah sebesar 0,1832

(didapat dari r tabel). Korelasi produk momen (Moment Product Correlation/

Pearson Correlation) merupakan metode yang sering digunakan untuk

memberikan penilaian validitas kuesioner dengan cara membandingkan skor tiap

butir pernyataan dengan skor total.

𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
rxy =
√(𝑛 ∑ 𝑦 2 − ∑ 𝑥)2 √(𝑛 ∑ 𝑦 2 − ∑ 𝑦)2

Keterangan:
60

rxy = Koefisien Korelasi (rhitung)

∑x = Skor Variabel Independen

∑y = Skor Variabel Dependen

∑xy = Hasil Kali Skor Butir Dengan Skor Total

n = Jumlah Responden

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program Software Statistic.

Menurut Rusman (2015:37,40) pengujian validitas dilakukan dengan kriteria

sebagai berikut:

1. Apabila rhitung > rtabel maka instrumen valid, begitupula sebaliknya.

2. Apabila probabilitas (sig) < 0,05 maka instrumen valid, jika sebaliknya tidak

valid.

3.10.1.2 Uji Reliabilitas

Secara umum, realiabilitas dari suatu pengukur menunjukkan bahwa

pengukuran yang dilakukan bebas dari kesalahan atau tanpa bias dan pengukuran

tersebut konsisten dari waktu ke waktu dengan menggunakan item-item pada

instrumen yang sama. Dalam menghitung uji reliabilitas menggunakan rumus

sebagai berikut, Ghozali (Barus, 2019:34):

𝑘. 𝑟
α
1 + (𝑘 − 1)𝑟
Keterangan:

ɑ = Koefisien reliabilitas

r = Korelasi antar item

k = Jumlah Item
61

Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh

pertanyaan/pernyataan. Jika nilai alpha > 0,60 disebut maka instrumen tersebut

memiliki reliabilitas yang baik dan terpercaya (reliable) dan sebaliknya jika nilai

alpha lebih kecil dari < 0,60 maka instrumen tersebut tidak terpercaya.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

3.10.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah pada suatu model regresi,

suatu variabel independen dan variabel dependen ataupun keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak normal dengan tujuan apakah jumlah sampel yang

diambil tersebut sudah representative atau belum sehingga kesimpulan penelitian

yang diambil dari sejumlah sampel bisa dipertanggung jawabkan. Apabila suatu

variabel tidak berdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik akan mengalami

penurunan. Teknik yang digunakan yaitu dengan analisis Kolmogorov-Smirnov,

grafik histogram, dan grafik P P-Plot. Kriteria uji normalitas, yaitu:

a. Apabila nilai Signifikansi (Sig.) < 0,05 berarti distribusi sampel tidak normal.

b. Apabila nilai Signifikansi (Sig.) > 0,05 berarti distribusi sampel adalah normal.

3.10.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk membuktikan atau menguji ada

tidaknya interkolerasi (hubungan yang kuat) antar variabel bebas (independen).

Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda yang

berarti akan memengaruhi variabel terikatnya (dependen). Pendugaan tersebut akan

dapat dipertanggung-jawabkan apabila tidak terjadinya interkolerasi

(multikolinearitas) di antara variabel-variabel independen.


62

Adanya hubungan linear antarvariabel independen akan mengakibatkan

kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependennya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

interkolerasi diantara variabel independen (tidak adanya multikolinearitas). Untuk

menguji multikolinearitas adalah dengan menggunakan metode Tolerance dan VIF

(Variance Inflation Factor) masing-masing variabel independen.

a. Jika nilai Tolerance lebih besar > 0,10 maka dapat disimpulkan data bebas dari

gejala multikolinearitas.

b. Jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala

multikolinearitas.

3.10.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi

residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Apabila asumsi

tidak terjadinya heteroskedastisitas ini tidak terpenuhi, maka akan berakibat pada

sebuah keraguan atau ketidakakuratan pada suatu hasil analisis regresi yang

dilakukan.

3.11 Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda (multiple linear regression) merupakan perluasan

dari regresi linear sederhana, dimana terdapat satu respon variabel (dependen)

dengan lebih dari satu predictor variabel. dengan kata lain, analisis regresi linear

berganda digunakan untuk menguji hubungan antara satu variabel dependen dengan

dua atau lebih variabel independen. Adapun untuk memperoleh hasil dari model

regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

Y = ɑ + ß1 X1 + ß2 X2 + ß3 X3 + ß4 X4 ……….. ß11X11+ ɛ
63

Dimana:

Y = Merupakan variabel dependen

X1, X2, X3, X4 = Merupakan variabel independen

ɑ = Merupakan intercept/ konstanta

ß1234 = Merupakan slope/ koefisien regresi untuk masing-masing varibel bebas

ɛ = Merupakan error term/ variabel error

3.12 Uji Hipotesis

3.12.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

parsial atau pengaruh antar tiap variabel independen terhadap variabel dependen

apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak. Tingkat signifikansi yang

digunakan sebesar 5% atau sebesar 0,05 (two tailed test). Nilai t tabel = t (a/2) ; (n-k-

1), dimana a = 0,05, n = jumlah responden, k = jumlah variabel sehingga diperoleh

nilai ttabel = 0,05/2 ; 115-5-1 = 0,025 ; 109 = 1.981. (didapat dari T tabel).

Pengambilan keputusan pada Uji T didasarkan oleh:

1. Thitung < Ttabel maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat

atau H0 diterima dan Ha ditolak.

2. Thitung > Ttabel maka variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat atau H0

ditolak dan Ha diterima.

3. Apabila probabilitas (sig.) < 0.05 maka H0 ditolak

4. Apabila probabilitas (sig.) > 0.05 maka H0 diterima.


64

3.12.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel secara

keseluruhan terhadap variabel dependen dan dilakukan untuk menggetahui

pengaruh tersebut secara signifikan. Pengambilan keputusan pada uji F didasarkan

oleh:

1. Apabila Fhitung > Ftabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel

terikat (Y), maka H0 ditolak. Begitu pula sebaliknya sehingga H0 diterima.

2. Apabila signifikansi (sig.) < 0.05 maka H0 ditolak atau signifikan, sebaliknya H0

diterima.

3.12.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel independent atau predictor yang digunakan. Range

nilai dari R2 adalah 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Semakin mendekati nol berarti model

tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin

mendekati satu model semakin baik


BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Umum Objek Penelitian

4.1.1 Profil Singkat Indodax

Indodax mulai berdiri sejak tahun tahun 2014 awalnya bernama Bitcoin

Indonesia (bitcoin.com) dan telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan

Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Indodax di bangun oleh Oscar Darmawan dan

William Sutanto dengan nama Bitcoin Indonesia. Lalu pada bulan Maret 2018,

Bitcoin Indonesia (bitcoin.co.id) mengganti nama menjadi Indodax atau Indonesia

Digital Asset Exchange (indodax.com). Indodax bertujuan untuk memberikan

pelayanan dan support yang lebih kepada pengguna untuk berinvestasi pada

instrumen cryptocurrency. Indodax adalah perusahaan berbasis teknologi yang

mempertemukan penjual dan pembeli aset kripto terbesar di Indonesia,

memperjualbelikan lebih dari 60 jenis aset crypptocurrency.

Kantor Indodax di Indonesia berkantor pusat di Millennium Centennial

Center lt.2 JI.Jend. Sudirman No.Kav 25, RT.4/RW.2, Kuningan, Karet Kuningan,

Setia Budi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sesuai dengan

visi dan misi Indodax yaitu menjadi digital asset exchange yang terbesar,

terpercaya, dan aman di Indonesia

Gambar 4.1
Logo Indodax

Sumber: Indodax.com (2021)

65
66

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Deskripsi Identitas Responden

Responden merupakan konsumen dari Indodax. Identitas responden yang

terdapat pada penelitian ini meliputi kota tempat tinggal, jenis kelamin, usia,

pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan per bulan. Identitas responden yang

diperoleh oleh peneliti sebagai berikut:

1. Kota Tempat Tinggal

Berdasarkan tempat tinggalnya, responden dalam penelitian ini diambil dari

10 kota, yaitu Medan, Pekanbaru, Semarang, Jakarta, Pontianak, Samarinda,

Manado, Makassar, Denpasar atau Sorong. Hasil analisis data untuk kota tempat

tinggal responden dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Kota Tempat Tinggal

No. Kota tempat tinggal Jumlah Persentase (%)


1. Medan 16 13,9%
2. Pekanbaru 7 6,1%
3. Semarang 9 7,8%
4. Jakarta 17 14,8%
5. Pontianak 10 8,7%
6. Samarinda 12 10,4%
7. Manado 11 9,6%
8. Makassar 10 8,7%
9. Denpasar 13 11,3%
10. Sorong 10 8,7%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

2. Jenis Kelamin
67

Berdasarkan jenis kelaminnya, responden dalam penelitian ini dibedakan

menjadi dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Hasil analisis data untuk jenis

kelamin responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)


1. Laki-Laki 76 66,1%
2. Perempuan 39 33,9%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas konsumen

Indodax adalah laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen laki-laki memiliki

minat lebih tinggi dalam berinvestasi cryptocurrency di Indodax karena umumnya

laki-laki selalu mencari pemasukan dari beberapa sumber.

3. Usia Responden

Data mengenai karakteristik responden berdasarkan usia dalam penelitian

ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah Persentase (%)


1. 17-19 Tahun 5 4,3%
2. 20-30 Tahun 83 72,2%
3. 31-40 Tahun 23 20%
4. > 40 Tahun 4 3,5%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)
68

Berdasarkan data pada tabel 4.3, dapat dilihat bahwa responden terbanyak

berasal dari usia 20 -30 tahun. Hal ini dapat disebabkan karena tingkat pemahaman

yang sudah memadai dan didukung oleh kemudahan pemahaman akses informasi

terhadap cryptocurrency daripada yang berusia 30 tahun ke atas dan memiliki

kemampuan finansial lebih baik daripada yang berusia 20 tahun kebawah, maka

cara berinvestasi lebih variatif dilakukan dengan pemahaman dan kesediaan

kemampuan finansial untuk berinvestasi di instrumen cryptocurrency.

4. Pendidilkan Terakhir

Data mengenai karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase (%)


1. SMP - -
2. SMA 43 37,4%
3. Perguruan Tinggi 72 62,6%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan data pada tabel 4.4, dapat dilihat bahwa 62,6% atau sebanyak

72 responden berasal dari latar belakang pendidikan perguruan tinggi. Mayoritas

responden menjawab demikian karena pemahaman terhadap berinvestasi pada

instrumen cryptocurrency membutuhkan kecakapan yang didukung dengan

tingginya latar belakang pendidikan.

5. Pekerjaan

Data mengenai karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:


69

Tabel 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Jumlah Persentase (%)


1. Wiraswasta 40 34,8%
2. TNI/POLRI/PNS 4 3,5%
3. Pegawai Swasta 56 48,7%
4. Lainnya 15 13%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan data dari tabel 4.5 dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas

investor cryptocurrency merupakan masyarakat dengan pekerjaan pegawai swasta,

dimana dapat dikatakan investor cryptocurrency terbesar di Indodax merupakan

kalangan para pegawai swasta yang sudah memiliki penghasilan tetap yang bisa

disisihkan untuk berinvestasi cryptocurrency.

6. Penghasilan Per Bulan

Data mengenai karakteristik responden berdasarkan penghasilan per bulan

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini:

Tabel 4.6
Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan

No. Penghasilan Per Bulan Jumlah Persentase (%)


1. Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 40 34,8%
2. Rp. 3.000.00 – Rp. 5.000.000 4 3,5%
3. Rp. 5.000.000 – Rp. 7.000.000 56 48,7%
4. Rp. 7.000.000 – Rp. 10.000.000 15 13%
5. > Rp. 10.000.000 17 14,8%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)
70

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa 48,7% atau sebanyak 56 orang

responden menjawab memiliki penghasilan perbulan Rp. 5.000.000 – Rp.

7.000.000/bulan. Dengan penghasilan yang sudah diatas rata-rata upah minimum

di Indonesia sehingga mampu unutk menyisihkan sebagian pendapatan untuk

berinvestasi cryptocurrency di Indodax.

4.2.2 Variabel Persepsi Manfaat (X1)

Dalam mengukur variabel persepsi manfaat, peneliti menggunakan 4

indikator yaitu mempermudah transaksi, mempercepat transaksi, memberikan

keuntungan tambahan saat menyelesaikan transaksi dan meningkatkan efisiensi

dalam melakukan transaksi. Berikut ini akan disajikan tabel-tabel pendistribusian

dari pernyataan yang peneliti ajukan kepada 115 responden.

1. Mempermudah transaksi

Mempermudah transaksi menunjukkan kondisi dimana kegiatan jual beli

yang dilakukan lebih mudah dari biasanya. Berikut ini disajikan tabel distribusi dari

pernyataan mengenai indikator mempermudah transaksi.

Tabel 4.7
Jawaban Responden Tentang Indodax membuat transaksi investasi
cryptocurrency saya lebih mudah

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 83 72,2%
2. Setuju 22 19,1%
3. Netral 6 5,2%
4. Tidak Setuju 1 0,9%
5. Sangat Tidak Setuju 3 2,6%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)
71

Hasil dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa sebanyak 83 responden dengan

persentase 72,2% menyatakan sangat setuju bahwa transaksi investasi

cryptocurrency di Indodax lebih mudah dilakukan. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa persepsi manfaat atas penggunaan layanan transaksi investasi

cryptocurrency di Indodax lebih mudah dilakukan karena sebelumnya transaksi

investasi pada instrumen cryptocurrency hanya dapat dilakukan melalui sistem

yang ada di luar negeri

Tabel 4.8
Jawaban Responden Tentang Mengisi deposit dana di Indodax mudah
dilakukan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 82 71,3%
2. Setuju 26 22,6%
3. Netral 3 2,6%
4. Tidak Setuju 1 0,9%
5. Sangat Tidak Setuju 3 2,6%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Hasil dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa sebanyak 82 responden dengan

persentase 71,3% menyatakan sangat setuju. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden menyetujui persepsi manfaat dengan deposit dana di

Indodax mudah dilakukan. Sebuah transaksi apalagi berinvestasi pada instrumen

cryptocurrency membutuhkan kemudahan untuk mendeposit dana investasi agar

investasi dapat dilaksanakan dengan persepsi manfaat layanan dari Indodax yang

mendukung untuk terlaksananya transaksi yang efisien

2. Mempercepat transaksi
72

Mempercepat transaksi menunjukkan suatu kondisi dimana proses jual beli

dapat dilakukan dengan waktu yang lebih cepat dari sebelumnya. Berikut ini

disajikan tabel distribusi dari pernyataan mengenai indikator mempercepat

transaksi.

Tabel 4.9
Jawaban Responden Tentang Menggunakan layanan Indodax mempercepat
transaksi pembelian cryptocurrency yang saya lakukan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 78 67,8%
2. Setuju 27 23,5%
3. Netral 4 3,5%
4. Tidak Setuju 3 2,6%
5. Sangat Tidak Setuju 3 2,6%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Hasil dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa sebanyak 78 responden dengan

persentase 67,8% menyatakan sangat setuju, 27 responden dengan persentase

23,5% menyatakan setuju. Dari hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden menyetujui persepsi manfaat dengan menggunakan layanan

Indodax mempercepat transaksi pembelian yang dilakukan.

Tabel 4.10
Jawaban Responden Tentang Kecepatan transaksi di Indodax sudah stabil

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 6 5,2%
2. Setuju 22 19,1%
3. Netral 30 26,1%
4. Tidak Setuju 47 40,9%
5. Sangat Tidak Setuju 10 8,7%
Total 115 100%
73

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Hasil dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa sebanyak 47 responden dengan

persentase 40,9% menyatakan tidak setuju, 30 responden dengan persentase 26,1%

menyatakan netral dan 10 responden dengan persentase 8,7% menyatakan sangat

tidak setuju. Dari hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

tidak setuju merasakan persepsi manfaat tentang kecepatan transaksi yang sudah

stabil di Indodax. Hal ini disebabkan oleh perawatan. Stabilitas kecepatan transaksi

di Indodax masih kurang sesuai dengan keinginan konsumen. Diketehui pula

memang Indodax sudah membuat grup sosial media telegram untuk menangani

keluhan stabilitas kecepatan transaksi.

3. Memberikan keuntungan tambahan saat menyelesaikan transaksi

Menunjukkan suatu kondisi dimana dengan menggunakan sesuatu yang

baru akan memberikan keuntungan yang lebih banyak setelah melakukan jual beli.

Berikut ini disajikan tabel distribusi dari pernyataan mengenai indikator

memberikan keuntungan tambahan saat menyelesaikan transaksi.

Tabel 4.11
Jawaban Responden Tentang Saya merasa setelah menggunakan layanan
Indodax keuntungan saya meningkat ketika menyelesaikan transaksi
pembelian cryptocurrency

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 61 53%
2. Setuju 30 26,1%
3. Netral 17 14,8%
4. Tidak Setuju 5 4,3%
5. Sangat Tidak Setuju 2 1,7%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)
74

Hasil dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa sebanyak 61 responden dengan

persentase 53% menyatakan sangat setuju. Dari hasil data tersebut dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju merasakan persepsi manfaat setelah

menggunakan layanan Indodax keuntungannya meningkat ketika menyelesaikan

transaksi pembelian cryptocurrency. Hal ini menunjukkan bahwa model bisnis dari

Indodax sebagai tempat jual beli cryptocurrency sangat membantu masyarakat

untuk mendapatkan keuntungan berupa selisih harga (profit)

Tabel 4.12
Jawaban Responden Tentang Saya merasa pengisian deposit di Indodax
melalui Alfamart lebih menguntungkan karena mendapat beragam
kemudahan dan keuntungan jika menjadi member Alfamart

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 23 20%
2. Setuju 22 19,1%
3. Netral 55 47,8%
4. Tidak Setuju 12 10,4%
5. Sangat Tidak Setuju 3 2,6%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa sebanyak 55 responden dengan

persentase 47,8% menjawab netral, 12 responden dengan persentase 10,4%

menjawab tidak setuju. Dari hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden tidak setuju dengan persepsi manfaat tentang pengisian deposit di

Indodax melalui Alfamart lebih menguntungkan karena mendapat beragam

kemudahan dan keuntungan jika menjadi member Alfamart. Hal ini dapat

disebabkan dengan banyaknya cara yang dapat dilakukan untuk deposit dana di

Indodax selain melalui Alfamart dan kurang tertariknya konsumen indodax menjadi

member Alfamart untuk mendapat beragam keuntungannya


75

4. Meningkatkan efisiensi dalam melakukan transaksi

Meningkatkan efisiensi dalam melakukan transaksi menunjukkan suatu

kondisi dimana dengan menggunakan sesuatu yang baru dalam melakukan jual beli

maka akan meningkatkan efisiensi saat melakukan transaksi sehingga dapat

meningkatkan kinerja dari usaha. Berikut ini disajikan tabel distribusi dari

pernyataan mengenai indikator meningkatkan efisiensi dalam melakukan transaksi.

Tabel 4.13
Jawaban Responden Tentang Saya merasa menggunakan layanan Indodax
meningkatkan efisiensi dalam berinvestasi di instrument cryptocurrency

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 63 54,8%
2. Setuju 39 33,9%
3. Netral 10 8,7%
4. Tidak Setuju 1 0,9%
5. Sangat Tidak Setuju 2 1,7%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa sebanyak 63 responden dengan

persentase 54,8% menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden merasakan manfaat menggunakan layanan Indodax dalam efisiensi

berinvestasi cryptocurrency.

Tabel 4.14
Jawaban Responden Tentang Perawatan layanan Indodax membuat
kegiatan berinvestasi cryptocurrency semakin efisien

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 71 61,7%
2. Setuju 26 21,7%
3. Netral 12 10,4%
4. Tidak Setuju 2 1,7%
76

Lanjutan Tabel 4.14 Jawaban Responden Tentang Perawatan layanan Indodax


membuat kegiatan berinvestasi cryptocurrency semakin
efisien

5. Sangat Tidak Setuju 4 3,5%


Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Tabel 4.14 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 71 responden dengan

persentase 61,7% menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden merasakan bahwa perawatan layanan yang dilakukan Indodax

bermanfaat untuk semakin meningkatkan efisiensi kegiatan berinvestasi pada

cryptocurrency.

4.2.3 Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)

Dalam mengukur variabel persepsi manfaat, peneliti menggunakan 3

indikator, yaitu mudah untuk dipelajari, mudah untuk didapatkan dan mudah untuk

dioperasikan. Berikut ini akan disajikan tabel-tabel pendistribusian dari pernyataan

yang peneliti ajukan kepada 115 responden.

1. Mudah untuk dipelajari

Menunjukkan kondisi dimana kemudahan yang dirasakan bahwa suatu

sistem yang baru mudah untuk diperlajari. Berikut ini disajikan tabel distribusi

dari pernyataan mengenai indikator mudah untuk dipelajari.

Tabel 4.15
Jawaban Responden Tentang Mempelajari penggunaan layanan Indodax
sangat mudah bagi saya

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 69 60%
2. Setuju 36 33%
3. Netral 8 7%
77

Lanjutan Tabel 4.15 Jawaban Responden Tentang Mempelajari penggunaan


layanan Indodax sangat mudah bagi saya

4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa sebanyak 69 responden dengan

persentase 60% menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden mudah mempelajari penggunaan layanan Indodax. Sehingga kemudahan

penggunaan layanan Indodax membuat konsumen dengan mudah berinvestasi.

Tabel 4.16
Jawaban Responden Tentang Saya merasa sangat dibantu untuk memakai
layanan berinvestasi cryptocurrency di Indodax

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 54 47%
2. Setuju 51 44,3%
3. Netral 10 8,7%
4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Tabel 4.16 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 54 responden dengan

persentase 47% menjawab sangat setuju dan sebanyak 51 responden dengan

persentase 44,3% menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden merasakan kemudahan penggunaan dengan dibantu untuk memahami

cara berinvestasi cryptocurrency di Indodax. Hal ini juga ditemukan dengan adanya

pelatihan dalam benruk video di kanal youtube Indodax

2. Mudah untuk didapatkan


78

Mudah untuk didapatkan menunjukkan suatu kondisi dimana sistem baru

yang akan digunakan mudah untuk diperoleh. Berikut ini disajikan tabel distribusi

dari pernyataan mengenai indikator mudah untuk didapatkan.

Tabel 4.17
Jawaban Responden Tentang Saya merasa aplikasi/software Indodax mudah
untuk didapatkan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 59 51,4%
2. Setuju 51 44,3%
3. Netral 5 4,3%
4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 115 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa sebanyak 59 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 51,4%. Data diatas menunjukkan bahwa

mayoritas responden merasa bahwa aplikasi/software indodax mudah untuk

didapatkan. Sehingga memudahkan pengguna untuk berinvestasi cryptocurrency

dengan menggunakan aplikasi/software yang mudah didapatkan

Tabel 4.18
Jawaban Responden Tentang Layanan Indodax untuk berinvestasi
cryptocurrency dapat dipakai pada platform teknologi di smartphone maupun
personal computer

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 73 63,5%
2. Setuju 35 30,4%
3. Netral 7 6,1%
4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
79

Lanjutan Tabel 4.18 Jawaban Responden Tentang Layanan Indodax untuk


berinvestasi cryptocurrency dapat dipakai pada platform
teknologi di smartphone maupun personal computer

Total 115 100%


Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Pada tabel 4.18 diatas dapat dilihat bahwa jawaban terbanyak berada di

kategori sangat setuju dengan persentase sebanyak 63,5% dan kategori setuju

dengan persentase sebesar 30,4%. Data diatas menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan bahwa layanan indodax dapat dipakai pada smartphone

maupun personal computer. Hal ini dapat dijumpai pada play store/apps store

untuk mengunduh aplikasi Indodax untuk smartphone dan bisa mengunjungi

websitenya langsung yaitu indodax.com untuk berinvestasi cryptocurrency melalui

personal computer.

3. Mudah untuk dioperasikan

Mudah untuk dioperasikan menunjukkan kondisi dimana sistem baru yang

akan digunakan akan mudah dalam pengoperasiannya. Berikut ini disajikan tabel

distribusi dari pernyataan mengenai indikator mudah untuk dioperasikan.

Tabel 4.19
Jawaban Responden Tentang Saya merasa dalam pengoperasian navigator
layanan Indodax mudah untuk dilakukan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 58 50,4%
2. Setuju 49 42,6%
3. Netral 8 7%
4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)
80

Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat bahwa sebanyak 58 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 50,4%, dan sebanyak 49 responden

menjawab setuju dengan persentase 42,6%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden merasakan pengoperasian navigator indodax mudah untuk dilakukan

untuk melakukan eksekusi perencanaan investasi cryptocurrency.

Tabel 4.20
Jawaban Responden Tentang Tutorial pemakaiaan aplikasi Indodax
memudahkan saya untuk melakukan transaksi investasi di cryptocurrency

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 69 60%
2. Setuju 41 35,7%
3. Netral 5 4,3%
4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 115 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.20 dapat dilihat bahwa sebanyak 69 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 60%. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden merasakan tutorial pemakaiaan aplikasi Indodax

memudahkan untuk melakukan transaksi investasi di cryptocurrency. Tutorial

penggunaan aplikasi indodax sudah ada di kanal youtube maupun akun sosial media

Indodax sendiri hal ini perlu dilakukan untuk mengarahkan konsumen dalam

pemakaian sistem yang ada mauoun yang sudah diperbarui oleh Indodax untuk

memakai layanan jual/beli instrumen investasi cryptocurrency.

4.2.4 Pengetahuan Konsumen

Dalam mengukur variabel pengetahuan konsumen, peneliti menggunakan 3

indikator, yaitu pengetahuan produk, pengetahuan pembelian dan pengetahuan


81

pemakaiaan. Berikut ini akan disajikan tabel-tabel pendistribusian dari pernyataan

yang peneliti ajukan kepada 115 responden.

1. Pengetahuan produk

Pengetahuan produk menunjukkan kumpulan berbagai macam informasi

mengenai produk. Berikut ini disajikan tabel distribusi dari pernyataan mengenai

indikator pengetahuan produk.

Tabel 4.21
Jawaban Responden Tentang Sebelum berinvestasi cryptocurrency saya
harus mengenal cryptocurrency, jenis-jenis cryptocurrency dan resiko
berinvestasi

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 83 72,2%
2. Setuju 30 26,1%
3. Netral 2 1,7%
4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Pada tabel 4.21 diatas dapat dilihat bahwa jawaban terbanyak berada di

kategori sangat setuju dengan persentase sebanyak 72,2% dengan jumlah responden

83 responden. Data diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan

sebelum berinvestasi cryptocurrency harus mengenal cryptocurrency, jenis-jenis

cryptocurrency dan resiko berinvestasi. Hal ini menjadi salah satu kemampuan

yang harus dimiliki oleh investor cryptocurrency dalam mengidentifikasi secara

komprehensif didukung dengan latar belakang responden yang didominasi tamatan

perguruan tinggi.
82

Tabel 4.22
Jawaban Responden Tentang Cryptocurrency yang dijual di Indodax sangat
mendukung proses investasi saya

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 58 50,4%
2. Setuju 47 40,9%
3. Netral 9 7,8%
4. Tidak Setuju 1 0,9%
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat bahwa sebanyak 58 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 50,4%. Data diatas menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyetujui bahwa cryptocurrency yang dijual di Indodax

sangat mendukung proses investasi para responden. Kita ketahui bersama bahwa

ada lebih dari 60 aset cryptocurrency yang diperjualbelikan di Indodax sehingga

hal ini sangat meguntungkan para investor cryptocurrency unutk memilih aset

cryptocurrency untuk diinvestasikan.

2. Pengetahuan pembelian

Pengetahuan pembelian menunjukkan berbagai informasi yang diproses

oleh konsumen untuk memperoleh suatu produk. Berikut ini disajikan tabel

distribusi dari pernyataan mengenai indikator pengetahuan pembelian.

Tabel 4.23
Jawaban Responden Tentang Tutorial pembelian cryptocurrency di Indodax
membantu saya untuk mengetahui cara membeli cryptocurrency di Indodax

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 60 52,2%
2. Setuju 44 38,3%
83

Lanjutan Tabel 4.23 Jawaban Responden Tentang Tutorial pembelian


cryptocurrency di Indodax membantu saya untuk
mengetahui cara membeli cryptocurrency di Indodax

3. Netral 11 9,6%
4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Pada tabel 4.23 diatas dapat dilihat bahwa bahwa sebanyak 60 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 52,2%, sebanyak 44 responden

menjawab setuju dengan persentase 38,3% dan sebanyak 11 responden menjawab

netral. Data diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan tutorial

pembelian cryptocurrency di Indodax membantu untuk mengetahui cara membeli

cryptocurrency di Indodax. Hal ini menjadi acuan untuk setiap konsumen Indodax

dalam melakukan investasi ke cryptocurrency hingga mahir dengan sendirinya.

Tabel 4.24
Jawaban Responden Tentang Indodax selalu up to date memberikan saran
untuk waktu yang tepat untuk membeli cryptocurrency

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 58 50,4%
2. Setuju 39 33,9%
3. Netral 13 11,3%
4. Tidak Setuju 4 3,5%
5. Sangat Tidak Setuju 1 0,9%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.24 dapat dilihat bahwa sebanyak 58 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 50,4%. Data diatas menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyetujui bahwa Indodax selalu up to date memberikan


84

saran untuk waktu yang tepat untuk membeli cryptocurrency. Saran yang diberikan

oleh indodax juga berdasarkan analisa dan dipublikasikan lewat sosial media yang

dimiliki oleh Indodax untuk meningkatkan ketertarikan konsumen untuk

berinvestasi pada instrumen cryptocurrency di Indodax.

3. Pengetahuan pemakaian

Pengetahuan pemakaian mencakup informasi yang tersedia di dalam

ingatan mengenai bagaimana suatu produk dapat digunakan dan apa yang

diperlukan untuk menggunakan produk tersebut. Berikut ini disajikan tabel

distribusi dari pernyataan mengenai indikator pengetahuan pemakaian.

Tabel 4.25
Jawaban Responden Tentang Saya merasa sudah mahir menggunakan
layanan Indodax

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 66 57,4%
2. Setuju 38 33%
3. Netral 9 7,8%
4. Tidak Setuju 1 0,9%
5. Sangat Tidak Setuju 1 0,9%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat bahwa sebanyak 66 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 57,4%. Data diatas menunjukkan bahwa

mayoritas responden merasa sudah mahir menggunakan layanan Indodax. Hal ini

didukung oleh segala upaya yang dilakukan Indodax untuk mengedukasi konsumen

secara berkesinambungan tentang penggunaan layanan Indodax.


85

Tabel 4.26
Jawaban Responden Tentang Kesalahan teknis dalam bertransaksi di
Indodax jarang saya alami

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 56 48,7%
2. Setuju 41 35,7%
3. Netral 10 8,7%
4. Tidak Setuju 7 6,1%
5. Sangat Tidak Setuju 1 0,9%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Pada tabel 4.26 diatas dapat dilihat bahwa bahwa sebanyak 56 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 52,2% dan sebanyak 41 responden

menjawab setuju dengan persentase 35,7%. Data diatas menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan Kesalahan teknis dalam bertransaksi di Indodax

jarang saya alami.

4.2.5 Promosi

Dalam mengukur variabel promosi, peneliti menggunakan 5 indikator, yaitu

advertising, personal selling, sales promotions, public relations dan direct

marketing. Berikut ini akan disajikan tabel-tabel pendistribusian dari pernyataan

yang peneliti ajukan kepada 115 responden.

1. Advertising

Advertising dalam penelitian ini menunjukkan penyajian informasi non

personal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dilakukan

dengan bayaran tertentu. Berikut ini disajikan tabel distribusi dari pernyataan

mengenai indikator advertising.


86

Tabel 4.27
Jawaban Responden Tentang Saya merasa ketika melihat iklan Indodax
membuat saya jadi lebih tertarik lagi untuk berinvestasi di cryptocurrency

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 9 7,8%
2. Setuju 22 19,1%
3. Netral 55 47,8%
4. Tidak Setuju 24 20,9%
5. Sangat Tidak Setuju 5 4,3%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Pada tabel 4.27 diatas dapat dilihat bahwa bahwa sebanyak 55 responden

menjawab netral dengan persentase 47,8%, sebanyak 24 responden menjawab tidak

setuju dengan persentase 20,9% dan sebanyak 5 responden menjawab netral dengan

persentase 4,3%. Data diatas menunjukkan bahwa tidak semua responden

merasakan ketika melihat iklan Indodax membuat lebih tertarik untuk berinvestasi

di cryptocurrency.

Tabel 4.28
Jawaban Responden Tentang Indodax memberikan informasi secara
berkelanjutan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 45 39,1%
2. Setuju 57 49,6%
3. Netral 12 10,4%
4. Tidak Setuju 1 0,9%
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Pada tabel 4.28 diatas dapat dilihat bahwa bahwa sebanyak 57 responden

menjawab setuju dengan persentase 49,6% dan sebanyak 45 responden menjawab


87

sangat setuju dengan persentase 39,1%. Data diatas menunjukkan bahwa mayoritas

responden merasa Indodax memberikan informasi secara berkelanjutan.Hal ini

didapati juga dari seringnya update pada sosial media milik Indodax tentang

berinvestasi cryptocurrency.

2. Personal Selling

Personal selling dalam penelitian ini menunjukkan promosi personal selling

melibatkan interaksi personal langsung antara seorang pembeli potensial dengan

seorang salesman (wiraniaga). Berikut ini disajikan tabel distribusi dari pernyataan

mengenai indikator personal selling.

Tabel 4.29
Jawaban Responden Tentang Admin Indodax secara aktif memberikan
edukasi dan informasi terkait cryptocurrency melalui sosial media

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 53 46,1%
2. Setuju 46 40%
3. Netral 13 11,3%
4. Tidak Setuju 3 2,6%
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 115 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.29 dapat dilihat bahwa sebanyak 53 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 46,1%. Dari data diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa admin Indodax selalu aktif memberikan edukasi dengan

berbagai bentuk dan informasi yang sesuai dan up to date tentang investasi pada

instrumen cryptocurrency.
88

Tabel 4.30
Jawaban Responden Tentang Email dari Indodax tentang kegiatan
berinvestasi cryptocurrency menjadi pemicu untuk mengikuti kegiatannya

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 7 6,1%
2. Setuju 21 18,3%
3. Netral 24 20,9%
4. Tidak Setuju 42 36,5%
5. Sangat Tidak Setuju 21 18,3%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Pada tabel 4.30 diatas dapat dilihat bahwa bahwa sebanyak 42 responden

menjawab tidak setuju dengan persentase 36,5%, sebanyak 24 responden menjawab

netral dengan persentase 20,9% dan sebanyak 21 responden menjawab sangat tidak

setuju dengan persentase 18,3%. Dari data tersebut dapat disimpulkan mayoritas

responden tidak setuju bahwa email dari Indodax tentang kegiatan berinvestasi

cryptocurrency menjadi pemicu untuk mengikuti kegiatannya.

3. Sales Promotions

Sales promotions dalam penelitian ini menunjukkan rangsangan langsung

yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Berikut ini

disajikan tabel distribusi dari pernyataan mengenai indikator sales promotions.

Tabel 4.31
Jawaban Responden Tentang Tawaran cashback dari Indodax ketika
melakukan investasi cryptocurrency sangat menguntungkan saya

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 17 14,8%
2. Setuju 33 28,7%
3. Netral 59 51,3%
4. Tidak Setuju 5 4,3%
89

Lanjutan Tabel 4.31 Jawaban Responden Tentang Tawaran cashback dari


Indodax ketika melakukan investasi cryptocurrency sangat
menguntungkan saya

5. Sangat Tidak Setuju 1 0,9%


Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Tabel 4.31 dapat dilihat bahwa tidak semua responden merasa bahwa

cashback ketika melakukan investasi cryptocurrency. Hal ini dibuktikan dengan

sebanyak 59 responden menjawab netral. Hal ini dapat disebabkan karena program

cashback tersebut tidak sesuai dengan perencanaan investasi dari konsumen

Indodax itu sendiri. Diketahui pula bahwa program cashback tersebut merupakan

kerjasama antar pihak indodax dengan entitas cryptocurrency yang menawarkan

cashback.

Tabel 4.32
Jawaban Responden Tentang Kontes investasi cryptocurrency di Indodax
yang sudah dilaksanakan sesuai dengan harapan saya

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 16 13,9%
2. Setuju 31 27%
3. Netral 63 54,8%
4. Tidak Setuju 4 3,5%
5. Sangat Tidak Setuju 1 0,9%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Pada tabel 4.32 dapat dilihat bahwa tidak semua responden merasa kontes

investasi cryptocurrency di Indodax yang sudah dilakasanakan sesuai dengan

harapannya. Hal ini dibuktikan dengan sebanyak 63 responden menjawab netral.

4. Public Relation
90

Public relation dalam penelitian ini menunjukkan bentuk-bentuk

komunikasi dan informasi tentang perusahaan, produk, atau merek pemasar yang

tidak membutuhkan pembayaran. Berikut ini disajikan tabel distribusi dari

pernyataan mengenai indikator public relation.

Tabel 4.33
Jawaban Responden Tentang Saya merasa seminar berinvestasi
cryptocurrency gratis dari Indodax tentang berinvestasi cryptocurrency
membantu saya untuk lebih paham tentang cryptocurrency

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 52 45,2%
2. Setuju 49 42,6%
3. Netral 12 10,4%
4. Tidak Setuju 2 1,7%
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Pada tabel 4.33 diatas dapat dilihat bahwa bahwa sebanyak 52 responden

menjawab sangat setuju dan sebanyak 49 responden menjawab setuju dengan. Data

diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa seminar berinvestasi

cryptocurrency gratis dari Indodax tentang berinvestasi cryptocurrency membantu

saya untuk lebih paham tentang cryptocurrency. Kemampuan Indodax dalam

memberikan seminar berinvestasi pada instrumen cryptocurrency sudah teruji

karena indodax merupakan tempat jual beli cryptocurrency terbesar di Indonesia

dengan mengadakan seminar berinvestasi cryptocurrency yang cukup rutin.

Tabel 4.34
Jawaban Responden Tentang Saya sering melihat iklan Indodax di berbagai
platform sosial media

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


91

Lanjutan Tabel 4.34 Jawaban Responden Tentang Saya sering melihat iklan
Indodax di berbagai platform sosial media

1. Sangat Setuju 14 12,2%


2. Setuju 29 25,2%
3. Netral 48 41,7%
4. Tidak Setuju 17 14,8%
5. Sangat Tidak Setuju 7 6,1%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.34 dapat dilihat bahwa sebanyak 48 responden

menjawab netral dengan persentase 41,7% dan sebanyak 17 responden menjawab

tidak setuju dengan persentase 14,8%. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa iklan Indodax di berbagai platform sosial media kurang terdistribusi secara

massal. Hal ini disebabkan juga oleh popularitas cryptocurency yang sangat baik

ditengah-tengah waktu pandemi covid-19 untuk mencari pendapatan tambahan dari

proses berinvestasi cryptocurrency oleh sebab itu untuk melakukan pendistribusian

iklan secara massal di sosial media tidak menjadi prioritas utama dalam promosi

Indodax.

5. Direct Marketing

Direct marketing dalam penelitian ini menunjukkan sistem marketing

dimana organisasi berkomunikasi secara langsung dengan target customer untuk

menghasilkan respons atau transaksi. Berikut ini disajikan tabel distribusi dari

pernyataan mengenai indikator direct marketing.


92

Tabel 4.35
Jawaban Responden Tentang Saya berinvestasi cryptocurrency dengan
memakasimalkan informasi yang diberikan Indodax

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 18 15,7%
2. Setuju 34 29,6%
3. Netral 52 45,2%
4. Tidak Setuju 6 5,2%
5. Sangat Tidak Setuju 5 4,3%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.35 dapat dilihat bahwa sebanyak 34 responden

menjawab setuju dan sebanyak 18 responden menjawab sangat setuju. Dari data

diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden berinvestasi

cryptocurrency dengan memakasimalkan informasi yang diberikan Indodax.

Seperti adanya rekomendasi dari Indodax untuk cryptocurrency yang dapat dibeli

berdasarkan analisa teknikal maupun fundamental yang diadakan melalui platform

sosial media Indodax sendiri.

Tabel 4.36
Jawaban Responden Tentang Saya menjadi tertarik berinvestasi karena
adanya pemberitahuan berkelanjutan tentang berinvestasi cryptocurrency
dari Indodax

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 20 17,4%
2. Setuju 29 25,2%
3. Netral 56 48,7%
4. Tidak Setuju 8 7%
5. Sangat Tidak Setuju 2 1,7%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)
93

Pada tabel 4.36 diatas dapat dilihat bahwa bahwa sebanyak 56 responden

menjawab netral. Data diatas menunjukkan bahwa tidak semua responden merasa

tertarik berinvestasi karena adanya pemberitahuan berkelanjutan tentang

berinvestasi cryptocurrency dari Indodax.

4.2.6 Penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi

Dalam mengukur variabel penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi, peneliti menggunakan 5 indikator, yaitu penentuan tujuan investasi,

penentuan kebijakan invesatasi, pemilihan strategi portofolio, pemilihan aset serta

pengukuran dan evaluai kinerja portofolio. Berikut ini akan disajikan tabel-tabel

pendistribusian dari pernyataan yang peneliti ajukan kepada 115 responden.

1. Penentuan tujuan investasi

Penentuan tujuan investasi dalam penelitian ini menunjukkan tahapan

dimana investor menentukan kebijakan alokasi asset atau dana yang akan

diinvestasikan. Investor juga memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi

kebijakan investasi tersebut seperti beban pajak yang harus ditanggung. Berikut ini

disajikan tabel distribusi dari pernyataan mengenai indikator penentuan tujuan

investasi.

Tabel 4.37
Jawaban Responden Tentang Saya berinvestasi cryptocurrency untuk
mendapatkan keuntungan selisih harga (capital gain)

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 78 67,8%
2. Setuju 24 20,9%
3. Netral 11 9,6%
4. Tidak Setuju 2 1,7%
5. Sangat Tidak Setuju - -
94

Lanjutan Tabel 4.37 Jawaban Responden Tentang Saya berinvestasi


cryptocurrency untuk mendapatkan keuntungan selisih
harga (capital gain)

Total 115 100%


Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.37 dapat dilihat bahwa sebanyak 78 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 67,8%. Dari data diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa mayoritas responden berinvestasi cryptocurrency untuk

mendapatkan keuntungan selisih harga (capital gain) dengan memberikan manfaat

ketika menyelesaikan transaksi berinvestasi cryptocurrency.

Tabel 4.38
Jawaban Responden Tentang Saya berinvestasi cryptocurrency untuk
diversifikasi asset

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 68 59,1%
2. Setuju 35 30,4%
3. Netral 12 10,4%
4. Tidak Setuju - -
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Pada tabel 4.38 diatas dapat dilihat bahwa bahwa sebanyak 68 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 59,1% dan sebanyak 35 responden

menjawab setuju dengan persentase 30,4%. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden mendapatkan manfaat berinvestasi cryptocurrency

untuk diversifikasi asset.

2. Penentuan Kebijakan Investasi


95

Penentuan kebijakan investasi dalam penelitian ini menunjukkan tahapan

dimana investor menentukan kebijakan alokasi asset atau dana yang akan

diinvestasikan. Investor juga memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi

kebijakan investasi tersebut seperti beban pajak yang harus ditanggung. Berikut ini

disajikan tabel distribusi dari pernyataan mengenai indikator penentuan kebijakan

investasi.

Tabel 4.39
Jawaban Responden Tentang Saya berinvestasi cryptocurrency karena sudah
memahami resiko berinvestasi

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 78 67,8%
2. Setuju 32 27,8%
3. Netral 4 3,5%
4. Tidak Setuju 1 0,9%
5. Sangat Tidak Setuju - -
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.39 dapat dilihat bahwa sebanyak 78 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 67,8%. Dari data diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa mayoritas responden berinvestasi cryptocurrency karena sudah

memahami resiko berinvestasi

Tabel 4.40
Jawaban Responden Tentang Saya akan berinvestasi cryptocurrency karena
sudah memahami beban transaksi berinvestasi di Indodax

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 69 60%
2. Setuju 36 31,3%
3. Netral 8 7%
4. Tidak Setuju 1 0,9%
96

Lanjutan Tabel 4.40 Jawaban Responden Tentang Saya akan berinvestasi


cryptocurrency karena sudah memahami beban transaksi
berinvestasi di Indodax

5. Sangat Tidak Setuju 1 0,9%


Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Pada tabel 4.40 diatas dapat dilihat bahwa bahwa sebanyak 69 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 60% dan sebanyak 36 responden

menjawab setuju dengan persentase 31,3%. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden akan berinvestasi cryptocurrency karena sudah

memahami beban transaksi berinvestasi di Indodax.

3. Pemilihan Strategi Portofolio

Pemilihan strategi portofolio dalam penelitian ini menunjukkan strategi

portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Dengan strategi portofolio aktif,

investor dapat memilih cryptocurrency yang bagus untuk masa depan dengan

menggunakan informasi yang tersedia dan teknik-teknik untuk mencari kombinasi

portofolio yang lebih baik. Sedangkan strategi portofolio pasif sebailknya, yaitu

memilih kegiatan investasi yang seiring dengan kinerja index pasar. Berikut ini

disajikan tabel distribusi dari pernyataan mengenai indikator penentuan kebijakan

investasi.

Tabel 4.41
Jawaban Responden Tentang Saya lebih memilih berinvestasi cryptocurrency
untuk jangka waktu diatas 5 tahun

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 32 27,8%
2. Setuju 16 13,9%
3. Netral 54 47%
97

Lanjutan Tabel 4.41 Jawaban Responden Tentang Saya lebih memilih


berinvestasi cryptocurrency untuk jangka waktu diatas 5
tahun

4. Tidak Setuju 8 7%
5. Sangat Tidak Setuju 5 4,3%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)
Berdasarkan tabel 4.41 dapat dilihat bahwa sebanyak 54 responden

menjawab netral. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak semua

responden berinvestasi cryptocurrency unutk jangka waktu diatas 5 tahun. Hal ini

terjadi karena pasar cryptocurrency sangat fluktuaktif sehingga pemilihan jangka

waktu berinvestasi disesuaikan oleh keperluan konsumen.

Tabel 4.42
Jawaban Responden Tentang Berinvestasi cryptocurrency saya lakukan
dengan menganalisa pergerakan index pasar cryptocurrency

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 59 51,3%
2. Setuju 47 40,9%
3. Netral 7 6,1%
4. Tidak Setuju 1 0,9%
5. Sangat Tidak Setuju 1 0,9%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Pada tabel 4.42 diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 59 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 51,3% dan sebanyak 47 responden

menjawab setuju dengan persentase 40,9%. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden akan berinvestasi cryptocurrency dilakukan dengan

menganalisa pergerakan index pasar cryptocurrency.

4. Pemilihan Aset
98

Pemilihan aset dalam penelitian ini menunjukkan tahapan dimana investor

memerlukan evaluasi terhadap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio.

Berikut ini disajikan tabel distribusi dari pernyataan mengenai indikator pemilihan

aset.

Tabel 4.43
Jawaban Responden Tentang Saya berinvestasi cryptocurrency dengan
memakai pengetahuan dari event (seminar dan pelatihan) Indodax

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 62 53,9%
2. Setuju 34 29,6%
3. Netral 10 8,7%
4. Tidak Setuju 6 5,2%
5. Sangat Tidak Setuju 3 2,6%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Pada tabel 4.43 diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 62 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 53,9%. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden berinvestasi cryptocurrency dengan

memakai pengetahuan dari event (seminar dan pelatihan) Indodax. Hal ini

menunjukkan bahwa seminar dan pelatihan berinvestasi dari Indodax sangat

berguna untuk dipakai dalam rangka mendapatkan keuntungan berinvestasi pada

instrumen cryptocurrency.

Tabel 4.44
Jawaban Responden Tentang Saya membeli cryptocurrency sesuai dengan
analisa saya sendiri tanpa harus melihat analisa dari orang lain

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 62 53,9%
2. Setuju 34 29,6%
99

Lanjutan Tabel 4.44 Jawaban Responden Tentang Saya membeli


cryptocurrency sesuai dengan analisa saya sendiri tanpa
harus melihat analisa dari orang lain

3. Netral 14 12,2%
4. Tidak Setuju 2 1,7%
5. Sangat Tidak Setuju 3 2,6%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.44 dapat dilihat bahwa sebanyak 62 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 53,9%. Dari data diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa mayoritas responden membeli cryptocurrency sesuai dengan

analisa saya sendiri tanpa harus melihat analisa dari orang lain. Dengan

mempelajari cara menganalisa dari berbagai sumber termasuk yang difasilitasi oleh

Indodax maka konsumen dapat memakai analisa dari diri sendiri.

5. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio

Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio dalam penelitian ini

menunjukkan tahap akhir dalam proses keputusan investasi. Tahapan ini akan terus

dilakukan berulang-ulang karena bukan merupakan akhir dari proses investasi..

Berikut ini disajikan tabel distribusi dari pernyataan mengenai indikator

pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio.

Tabel 4.45
Jawaban Responden Tentang Saya mengevaluasi cryptocurrency yang saya
beli berdasarkan informasi dari Indodax

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 41 35,7%
2. Setuju 48 41,7%
3. Netral 15 13%
4. Tidak Setuju 7 6,1%
100

Lanjutan Tabel 4.45 Jawaban Responden Tentang Saya mengevaluasi


cryptocurrency yang saya beli berdasarkan informasi dari
Indodax

5. Sangat Tidak Setuju 4 3,5%


Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan tabel 4.45 dapat dilihat bahwa sebanyak 48 responden

menjawab setuju dengan persentase 41,7%. Dari data diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa mayoritas mengevaluasi cryptocurrency yang saya beli

berdasarkan informasi dari Indodax.

Tabel 4.46
Jawaban Responden Tentang Saya merasa mengevaluasi cryptocurrency
yang saya beli berdasarkan pengetahuan mendalam mengenai cryptocurrency
tersebut yang saya lakukan tanpa intervensi siapapun itu sangat penting

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)


1. Sangat Setuju 76 66,1%
2. Setuju 27 23,5%
3. Netral 9 7,8%
4. Tidak Setuju 2 1,7%
5. Sangat Tidak Setuju 1 0,9%
Total 115 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Pada tabel 4.46 diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 76 responden

menjawab sangat setuju dengan persentase 66,1%. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden merasa mengevaluasi cryptocurrency

yang dibeli berdasarkan pengetahuan mendalam mengenai cryptocurrency tersebut

dilakukan tanpa intervensi siapapun itu sangat penting.


101

4.3 Metode Analisis Data

4.3.1 Uji Instrumen

Uji instrumen dilakukan sebagai fungsi untuk menguji pernyataan dalam

kuesioner atau angket yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya dalam meneliti

pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, pengetahuan

konsumen dan promosi terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi (Studi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia). Uji instrumen

dilakukan untuk mengetahui kelayakan instrumen tersebut sehingga dapat

digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Uji instrumen dilakukan melalui uji

validitas dan uji reliabilitas.

4.3.1.1 Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan dari instrumen untuk

mengukur secara aktual apa yang seharusnya diukur dan tidak ada kesalahan dalam

penarikan kesimpulan data. Instrumen dikatakan valid apabila instrument tersebut

bisa mengukur apa yang hendak diukur. Nilai rtabel pada = 0,05 dengan derajat bebas

df = n-2 = 113 pada uji dua arah adalah sebesar 0,1832 (didapat dari r tabel).

Pada penelitian ini, peneliti menyebar kuesioner kepada 115 orang

responden. Untuk mengetahui validitas setiap item pernyataan dalam penelitian ini

dapat dilihat berdasarkan kolom rhitung dan rtabel. Apabila nilai rhitung > rtabel

maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

1. Uji Validitas Persepsi Manfaat (X1)

Uji validitas kuesioner untuk variabel persepsi manfaat (X1) dalam

penelitian ini dlakukan kepada 115 orang responden dengan df sebanyak 113
102

responden dan r tabel sebesar 0,1832. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel

berikut..

Tabel 4.47
Uji Validitas Persepsi Manfaat (X1)

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan


1 Indodax membuat transaksi 0,734 0,1832 Valid
investasi cryptocurrency saya
lebih mudah
2 Mengisi deposit dana di Indodax 0,695 Valid
mudah dilakukan
3 Menggunakan layanan Indodax 0,769 Valid
mempercepat transaksi pembelian
cryptocurrency yang saya lakukan
4 Kecepatan transaksi di Indodax 0,220 Valid
sudah stabil
5 Saya merasa setelah menggunakan 0,792 Valid
layanan Indodax keuntungan saya
meningkat ketika menyelesaikan
transaksi pembelian
cryptocurrency
6 Saya merasa pengisian deposit di 0,534 Valid
Indodax melalui Alfamart lebih
menguntungkan karena mendapat
beragam kemudahan dan
keuntungan jika menjadi member
Alfamart
7 Saya merasa menggunakan 0,793 Valid
layanan Indodax meningkatkan
efisiensi dalam berinvestasi di
instrument cryptocurrency
103

Lanjutan Tabel 4.47 Uji Validitas Persepsi Manfaat (X1)


8 Perawatan layanan Indodax 0,714 Valid
membuat kegiatan berinvestasi
cryptocurrency semakin efisien
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

2. Uji Validitas Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)

Uji validitas kuesioner untuk variabel persepsi kemudahan penggunaan (X2)

dalam penelitian ini dlakukan kepada 115 orang responden dengan df sebanyak 113

responden dan rtabel sebesar 0,1832. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel

berikut..

Tabel 4.48
Uji Validitas Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan


1 Mempelajari penggunaan layanan 0,605 0,1832 Valid
Indodax sangat mudah bagi saya
2 Saya merasa sangat dibantu untuk 0,674 Valid
memakai layanan berinvestasi
cryptocurrency di Indodax.
3 Saya merasa aplikasi/software 0,716 Valid
Indodax mudah untuk didapatkan
4 Layanan Indodax untuk 0,582 Valid
berinvestasi cryptocurrency dapat
dipakai pada platform teknologi di
smartphone maupun personal
computer
5 Saya merasa dalam pengoperasian 0,732 Valid
navigator layanan Indodax mudah
untuk dilakukan.
104

Lanjutan Tabel 4.48 Uji Validitas Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)


6 Tutorial pemakaiaan aplikasi 0,665 Valid
Indodax memudahkan saya untuk
melakukan transaksi investasi di
cryptocurrency
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

3. Uji Validitas Pengetahuan Konsumen (X3)

Uji validitas kuesioner untuk variabel pengetahuan konsumen (X3) dalam

penelitian ini dlakukan kepada 115 orang responden dengan df sebanyak 113

responden dan rtabel sebesar 0,1832. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel

berikut..

Tabel 4.49
Uji Validitas Pengetahuan Konsumen (X3)

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan


1 Sebelum berinvestasi 0,240 0,1832 Valid
cryptocurrency saya harus
mengenal cryptocurrency, jenis-
jenis cryptocurrency dan resiko
berinvestasi.
2 Cryptocurrency yang dijual di 0,562 Valid
Indodax sangat mendukung proses
investasi saya
3 Tutorial pembelian 0,679 Valid
cryptocurrency di Indodax
membantu saya untuk mengetahui
cara membeli cryptocurrency di
Indodax
105

Lanjutan Tabel 4.49 Uji Validitas Pengetahuan Konsumen (X3)


4 Indodax selalu up to date 0,753 Valid
memberikan saran untuk waktu
yang tepat untuk membeli
cryptocurrency.
5 Saya merasa sudah mahir 0,637 Valid
menggunakan layanan Indodax.
6 Kesalahan teknis dalam 0,788 Valid
bertransaksi di Indodax jarang
saya alami
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

4. Uji Validitas Promosi (X4)

Uji validitas kuesioner untuk variabel promosi (X4) dalam penelitian ini

dlakukan kepada 115 orang responden dengan df sebanyak 113 responden dan

rtabel sebesar 0,1832. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut..

Tabel 4.50
Uji Validitas Promosi (X4)

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan


1 Saya merasa ketika melihat iklan 0,631 0,1832 Valid
Indodax membuat saya jadi lebih
tertarik lagi untuk berinvestasi di
cryptocurrency.
2 Indodax memberikan informasi 0,441 Valid
secara berkelanjutan.
3 Admin Indodax secara aktif 0,408 Valid
memberikan edukasi dan
informasi terkait cryptocurrency
melaui sosial media.
106

Lanjutan Tabel 4.50 Uji Validitas Promosi (X4)


4 Email dari Indodax tentang 0,643 Valid
kegiatan berinvestasi
cryptocurrency menjadi pemicu
untuk mengikuti kegiatannya.
5 Tawaran cashback dari Indodax 0,647 Valid
ketika melakukan investasi
cryptocurrency sangat
menguntungkan saya.
6 Kontes investasi cryptocurrency di 0,775 Valid
Indodax yang sudah dilakasanakan
sesuai dengan harapan saya
7 Saya merasa seminar berinvestasi 0,498 Valid
cryptocurrency gratis dari Indodax
tentang berinvestasi
cryptocurrency membantu saya
untuk lebih paham tentang
cryptocurrency
8 Saya sering melihat iklan Indodax 0,763 Valid
di berbagai platform sosial media
9 Saya berinvestasi cryptocurrency 0,750 Valid
dengan memaksimalkan informasi
yang diberikan Indodax
10 Saya menjadi tertarik berinvestasi 0,727 Valid
karena adanya pemberitahuan
berkelanjutan tentang berinvestasi
cryptocurrency dari Indodax.
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

5. Uji Validitas Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi (Y)

Uji validitas kuesioner untuk variabel penggunaan cryptocurrency sebagai

instrumen investasi (Y) dalam penelitian ini dlakukan kepada 115 orang responden
107

dengan df sebanyak 113 responden dan rtabel sebesar 0,1832. Hasil uji validitas

dapat dilihat pada tabel berikut..

Tabel 4.51
Uji Validitas Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi (Y)

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan


1 Saya berinvestasi cryptocurrency 0,537 0,1832 Valid
untuk mendapatkan keuntungan
selisih harga (capital gain)
2 Saya berinvestasi cryptocurrency 0,510 Valid
untuk diversifikasi asset
3 Saya berinvestasi cryptocurrency 0,631 Valid
karena sudah memahami resiko
berinvestasi
4 Saya akan berinvestasi 0,615 Valid
cryptocurrency karena sudah
memahami beban transaksi
berinvestasi di Indodax
5 Saya lebih memilih berinvestasi 0,526 Valid
cryptocurrency untuk jangka
waktu diatas 5 tahun.
6 Berinvestasi cryptocurrency saya 0,586 Valid
lakukan dengan menganalisa
pergerakan index pasar
cryptocurrency
7 Saya berinvestasi cryptocurrency 0,610 Valid
dengan memakai pengetahuan dari
event (seminar dan pelatihan)
Indodax
108

Lanjutan Tabel 4.51 Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi


(Y)
8 Saya membeli cryptocurrency 0,748 Valid
sesuai dengan analisa saya sendiri
tanpa harus melihat analisa dari
orang lain
9 Saya mengevaluasi 0,555 Valid
cryptocurrency yang saya beli
berdasarkan informasi dari
Indodax
10 Saya merasa mengevaluasi 0,669 Valid
cryptocurrency yang saya beli
berdasarkan pengetahuan
mendalam mengenai
cryptocurrency tersebut yang saya
lakukan tanpa intervensi siapapun
itu sangat penting
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

4.3.1.2 Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas untuk variabel Persepsi Manfaat (X1), Persepsi

Kemudahan Penggunaan (X2), Pengetahuan Konsumen (X3), Promosi (X4) dan

Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi (Y). Hasul uji reliabilitas

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

1. Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Manfaat (X1)

Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh

pertanyaan/pernyataan. Jika nilai alpha > 0,60 disebut maka instrumen tersebut

memiliki reliabilitas yang baik dan terpercaya (reliable) dan sebaliknya jika nilai

alpha lebih kecil dari < 0,60 maka instrumen tersebut tidak terpercaya.
109

Tabel 4.52
Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Manfaat (X1)

Realiability Statistics
Croanbach’s Alpha N of Item
.797 8
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan Tabel 4.52 diatas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas

variabel persepsi manfaat (X1) sebesar 0,797 yang berarti instrumen penelitian

tersebut dinyatakan reliable dan layak dijadikan variabel dalam pengukuran

penelitian ini.

2. Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan

oleh responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan dengan menggunakan

analisis reliabilitas melalui metode Croanbach alpha, yang dimana suatu instrument

dikatakan reliable (dapat diandalkan) jika memiliki alpha lebih dari 0,6 atau lebih.

Tabel 4.53
Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)

Realiability Statistics
Croanbach’s Alpha N of Item
.743 6
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan Tabel 4.53 diatas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas

variabel persepsi kemudahan penggunaan (X2) sebesar 0,743 yang berarti

instrumen penelitian tersebut dinyatakan reliable dan layak dijadikan variabel

dalam pengukuran penelitian ini.

3. Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan Konsumen (X3)


110

Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh

pertanyaan/pernyataan. Jika nilai alpha > 0,60 disebut maka instrumen tersebut

memiliki reliabilitas yang baik dan terpercaya (reliable) dan sebaliknya jika nilai

alpha lebih kecil dari < 0,60 maka instrumen tersebut tidak terpercaya.

Tabel 4.54
Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan Konsumen (X3)

Realiability Statistics
Croanbach’s Alpha N of Item
.696 6
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan Tabel 4.54 diatas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas

variabel pengetahuan konsumen (X3) sebesar 0,696 yang berarti instrumen

penelitian tersebut dinyatakan reliable dan layak dijadikan variabel dalam

pengukuran penelitian ini.

4. Uji Reliabilitas Variabel Promosi (X4)

Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh

pertanyaan/pernyataan. Jika nilai alpha > 0,60 disebut maka instrumen tersebut

memiliki reliabilitas yang baik dan terpercaya (reliable) dan sebaliknya jika nilai

alpha lebih kecil dari < 0,60 maka instrumen tersebut tidak terpercaya.

Tabel 4.55
Uji Reliabilitas Variabel Promosi (X4)

Realiability Statistics
Croanbach’s Alpha N of Item
.834 10
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)
111

Berdasarkan Tabel 4.55 diatas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas

variabel promosi (X4) sebesar 0,834 yang berarti instrumen penelitian tersebut

dinyatakan reliable dan layak dijadikan variabel dalam pengukuran penelitian ini.

5. Uji Reliabilitas Variabel Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen

Investasi (Y)

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan

oleh responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan dengan menggunakan

analisis reliabilitas melalui metode Croanbach alpha, yang dimana suatu instrument

dikatakan reliable (dapat diandalkan) jika memiliki alpha lebih dari 0,6 atau lebih.

Tabel 4.56
Uji Reliabilitas Variabel Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen
Investasi (Y)

Realiability Statistics
Croanbach’s Alpha N of Item
.790 10
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan Tabel 4.56 diatas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas

variabel Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi (Y) sebesar

0,790 yang berarti instrumen penelitian tersebut dinyatakan reliable dan layak

dijadikan variabel dalam pengukuran penelitian ini.

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

1. Kolmogorov-Smirnov

Teknik yang digunakan yaitu dengan analisis Kolmogorov-Smirnov, grafik

histogram, dan grafik P P-Plot. Kriteria uji normalitas, yaitu:

a. Apabila nilai Signifikansi (Sig.) < 0,05 berarti distribusi sampel tidak normal.
112

b. Apabila nilai Signifikansi (Sig.) > 0,05 berarti distribusi sampel adalah normal.

Berikut ini merupakan hasil uji normalitas dengan pendekatan statistik

Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan dengan menggunakan program Software

Statistic.

Tabel 4.57
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandarized Residual
N 115
Normal Parametersa.b Mean .0000000
Std. Deviation 3.25195139
Most Extreme Diffrences Absolute .065
Positive .033
Negative -.065
Test Statistic .065
Asymp. Sig (2-tailed) .200c.d
a. Test distribution is Normal
b. Calculated from data
c. Lilliefors Significance Correction
d. This is a lower bound of the true significiance
Sumber:Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditampilkan pada tabel 4.57 di atas,

dapat dilihat bahwa nilai asymp sig pada uji Kolmogorov – Smirnov sebesar 0,200.

Nilai tersebut memenuhi ketentuan untuk menyatakan kenormalan data, yaitu nilai

asymp. sig harus lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang

digunakan berdistribusi dengan normal.

2. Grafik Histogram
113

Berdasarkan pada tabel 4.57 telah diketahui bahwa data terdistribusi dengan

normal. Untuk membuktikan apakah data terdistribusi dengan normal yaitu dengan

melihat pada grafik histogram yang peneliti tampilkan sebagai berikut:

Gambar 4.2
Grafik Histogram Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Dapat dilihat pada gambar 4.2 bahwa grafik histogram membentuk pola

seperti lonceng dan tidak terlalu condong ke kanan atau ke kiri. Dari hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan normal.


114

3. Grafik P-Plot

Gambar 4.3
Grafik P-Plot

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Hasil uji grafik berdasarkan gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa titiktitik

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Grafik

tersebut menunjukkan pola distribusi normal dan berbentuk simetris, tidak

melenceng jauh ke kanan atau ke kiri.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan apakah

di dalam sebuah model regresi ada interkorelasi atau kolinearitas antar variabel

bebas. Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda

yang berarti akan memengaruhi variabel terikatnya (dependen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi interkolerasi diantara variabel independen (tidak

adanya multikolinearitas). Untuk menguji multikolinearitas adalah dengan


115

menggunakan metode Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) masing-

masing variabel independen.

a. Jika nilai Tolerance lebih besar > 0,10 maka dapat disimpulkan data bebas dari

gejala multikolinearitas.

b. Jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala

multikolinearitas.

Dibawah ini merupakan hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini:

Tabel 4.58
Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficie Collinearity
Coefficients nts t Sig. Statistics
Std. Tolera
Model B Error Beta nce VIF
1 (Constant) .233 3.889 .060 .952
Persepsi .166 .069 .159 2.399 .018
.884 1.131
Manfaat (X1)
Persepsi .324 .163 .158 1.990 .049 .616 1.622
Kemudahan
Penggunaan
(X2)
Pengetahuan .989 .141 .557 7.009 .000 .615 1.627
Konsumen (X3)
Promosi (X4) .071 .057 .081 1.254 .212 .927 1.079
a. Dependent Variable: Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen
Investasi (Y)
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.58 dapat dilihat bahwa nilai Tolerance untuk

variabel persepsi manfaat sebesar 0,884, variabel persepsi kemudahan penggunaan

sebesar 0,616, variabel pengetahuan konsumen sebesar 0,615 dan varibel promosi

sebesar 0,927 yang berarti nilai tersebut lebih besar dari >0,10 dan nilai VIF sebesar

1,131 untuk variabel persepsi manfaat, 1,622 untuk variabel persepsi kemudahan
116

penggunaan, 1,627 untuk variabel pengetahuan konsumen dan 1,079 untuk variabel

promosi yang berarti lebih kecil daripada <10,00. Berdasarkan hasil tersebut, dapat

ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadinya gejala multikolinearitas serta model

regresi dikatakan layak dan dapat digunakan untuk persamaan regresi.

4.4.3 Uji Heteroskedastitas

Uji heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi linear. Apabila

asumsi heteroskedastisitas tidak terpenuhi, maka model regresi dinyatakan tidak

valid sebagai alat peramalan. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi

gejala heteroskedastisitas. Terjadinya gejala heteroskedastisitas dapat diketahui

melalui grafik scatterplot.

Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola tertentu dan hanya

menyebar di daerah tertentu saja.Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi

gejala heteroskedastisitas. Terjadinya gejala heteroskedastisitas dalam suatu model

regresi akan mengakibatkan sebuah keraguan pada suatu hasil analisis regresi yang

dilakukan. Terjadinya gejala heteroskedastisitas dapat diketahui melalui grafik

scatterplot. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola tertentu dan

hanya menyebar di daerah tertentu saja.


117

Gambar 4.4
Uji Heteroskedastitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan gambar 4.4 dapat dilihat bahwa titik-titik data menyebar secara

menyeluruh dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Titik-titik data juga

menyebar diatas dan dibawah angka nol sehingga dapat dilihat bahwa data tersebar

secara acak. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini.

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda ini bertujuan untuk menguji pengaruh

variabel independent, yaitu persepsi manfaat (X1), persepsi kemudahan penggunaan

(X2), pengetahuan konsumen (X3), promosi (X4) terhadap variabel dependen

penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi. Hasil uji regresi linear

berganda pada penelitian ini disajiikan sebagai berikut.


118

Tabel 4.59
Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) .233 3.889 .060 .952

Persepsi Manfaat .166 .069 .159 2.399 .018


(X1)
Persepsi .324 .163 .158 1.990 .049
Kemudahan
Penggunaan (X2)
Pengetahuan .989 .141 .557 7.009 .000
Konsumen (X3)

Promosi (X4) .071 .057 .081 1.254 .212

a. Dependent Variable: Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen


Investasi (Y)
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan hasil uji regresi diatas, model analisis regresi linear berganda

yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai:

Y= 0,233 + 0,166X1 + 0,324X2 + 0,989X3 + 0,071X4

Pada persamaan regresi tersebut dapat disimpulkan :

1. Nilai konstanta positif sebesar 0,233, ini menunjukkan tingkat konstan dimana

jika variabel persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, pengetahuan

konsumen dan promosi adalah nol (0), maka nilai penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi akan tetap sebesar 0,233.

2. Koefisien regresi persepsi manfaat (X1) sebesar 0,166 yang berarti setiap

kenaikan variabel X1 sebesar satu satuan, maka penggunaan cryptocurrency sebagai

instrumen investasi (Y) mengalami peningkatan sebesar 0,166. Nilai variabel


119

persepsi manfaat (X1) terhadap variabel penggunaan cryptocurrency sebagai

instrumen investasi (Y) bernilai positif, artinya semakin tinggi nilai variabel X1,

maka semakin tinggi pula nilai variabel Y.

3. Koefisien regresi untuk variabel persepsi kemudahan penggunaan (X2) sebesar

0,324 yang berarti setiap kenaikan variabel X2 setiap satu satuan, maka variabel

penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi (Y) mengalami

peningkatan sebesar 0,324. Nilai variabel persepsi kemudahan penggunaan (X2)

terhadap variabel penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi (Y)

bernilai positif, artinya semakin tinggi nilai variabel X2 maka semakin tinggi pula

nilai variabel Y.

4. Koefisien regresi pengetahuan konsumen (X3) sebesar 0,989 yang berarti setiap

kenaikan variabel X3 sebesar satu satuan, maka penggunaan cryptocurrency sebagai

instrumen investasi (Y) mengalami peningkatan sebesar 0,989. Nilai variabel

pengetahuan konsumen (X3) terhadap variabel penggunaan cryptocurrency sebagai

instrumen investasi (Y) bernilai positif, artinya semakin tinggi nilai variabel X3,

maka semakin tinggi pula nilai variabel Y.

5. Koefisien regresi promosi (X4) sebesar 0,071 yang berarti setiap kenaikan

variabel X4 sebesar satu satuan, maka penggunaan cryptocurrency sebagai

instrumen investasi (Y) mengalami peningkatan sebesar 0,071. Nilai variabel

promosi (X4) terhadap variabel penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi (Y) bernilai positif, artinya semakin tinggi nilai variabel X4, maka

semakin tinggi pula nilai variabel Y.


120

4.6 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan

diterima atau ditolak. Penelitian ini akan menggunakan pengujian pasial (uji T) dan

pengujian simultan (uji F) untuk membuktikan kebenaran hipotesis dalam

penelitian ini.

4.6.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel persepsi manfaat

(X1), persepsi kemudahan penggunaan (X2), pengetahuan konsumen (X3) dan

promosi (X4) secara parsial terhadap variabel penggunaan cryptocurrency sebagai

instrumen investasi (Y) apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak. Tingkat

signifikansi yang digunakan sebesar 5% atau sebesar 0,05 (two tailed test). Nilai t

tabel = t (a/2) ; (n-k-1), dimana a = 0,05, n = jumlah responden, k = jumlah variabel

sehingga diperoleh nilai ttabel = 0,05/2 ; 115-5-1 = 0,025 ; 109 = 1.981. Hasil uji

signifikansi parsial (uji T) adalah sebagai berikut.

Tabel 4.60
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) .233 3.889 .060 .952

Persepsi Manfaat .166 .069 .159 2.399 .018


(X1)
Persepsi .324 .163 .158 1.990 .049
Kemudahan
Penggunaan (X2)

\
121

Lanjutan Tabel 4.60 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji T)


Pengetahuan .989 .141 .557 7.009 .000
Konsumen (X3)

Promosi (X4) .071 .057 .081 1.254 .212

a. Dependent Variable: Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen


Investasi (Y)
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.60 dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil pengujian program Software Statistic untuk variabel persepsi manfaat (X1)

terhadap Penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi (Y) diperoleh

nilai thitung sebesar 2,399 dimana nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel yaitu

sebesar 1,981 (2,399 > 1,981) dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05

(0,018 < 0,05) dan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,166. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel persepsi manfaat (X1) berpengaruh secara

signifikan terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi (Y).

Pada hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha1 diterima.

2. Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan program Software Statistic untuk

variabel persepsi kemudahan penggunaan (X2) terhadap Penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi (Y) diperoleh nilai thitung sebesar

1,990 dimana nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel yaitu sebesar 1,981

(1,990 > 1,981) dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,049 <

0,05) dan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,324. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel persepsi kemudahan penggunaan (X2) berpengaruh secara

signifikan terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi (Y).

Pada hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha2 diterima.


122

3. Hasil pengujian program Software Statistic untuk variabel persepsi pengetahuan

konsumen (X3) terhadap Penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi (Y) diperoleh nilai thitung sebesar 7,009 dimana nilai thitung lebih besar

daripada nilai ttabel yaitu sebesar 1,981 (7,009 > 1,981) dengan nilai signifikansi

yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan koefisien regresi bernilai positif

sebesar 0,989. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan konsumen (X3)

berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai

instrumen investasi (Y). Pada hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha3

diterima.

4. Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan program Software Statistic untuk

variabel Promosi (X4) diperoleh nilai thitung sebesar 1,254 yang berarti lebih kecil

daripada nilai ttabel sebesar 1,981 (1,254 < 1,981) dengan nilai signifikansi yang

lebih besar dari 0,05 (0,212 > 0,05) dan koefisien regresi bernilai positif sebesar

0,071. Hal ini menunjukkan bahwa variabel promosi (X4) berpengaruh secara

tidak signifikan terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi (Y). Pada hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H04 diterima

4.6.2 Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan (Uji F) dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas, yaitu

persepsi manfaat (X1), persepsi kemudahan penggunaan (X2), pengetahuan

konsumen (X3) dan promosi (X4) berpengaruh secara keseluruhan atau bersama-

sama terhadap variabel terikat, yaitu penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi (Y).

Pengambilan keputusan pada uji F didasarkan beberapa kriteria, yaitu:


123

1. Apabila Fhitung > Ftabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel

terikat (Y), maka H0 ditolak. Begitu pula sebaliknya sehingga H0 diterima.

2. Apabila signifikansi (sig.) < 0.05 maka H0 ditolak atau signifikan. Sebaliknya H0

diterima.

3. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05.

Dalam menentukan nilai Ftabel didasarkan pada beberapa ketentuan, yaitu:

1. Derajat Pembilang = k – 1 = 5 – 1 = 4

2. Derajat Penyebut = n – k = 115 – 3 = 112

Berdasarkan beberapa ketentuan diatas maka didapat nilai Ftabel sebesar 2,45.

Keterangan:

k = jumlah variabel

n = jumlah responden (sample)

Hasil uji simultan (Uji F) yang dilakukan melalui Software Statistic akan

disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.61
Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1616.829 4 404.207 36.881 .000b
Residual 1205.571 110 10.960
Total 2822.400 114
a. Dependent Variable: Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi
(Y)
b. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Persepsi Manfaat (X1), Persepsi
Kemudahan Penggunaan (X2), Pengetahuan Konsumen (X3)
Sumber: Hasil Penelitian Data (2021)
124

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.61 dapat dilihat bahwa nilai

Fhitung yang diperoleh sebesar 36,881, yang berarti nilai Fhitung lebih besar

dibandingkan nilai Ftabel, yaitu 36,881 > 2,45 atau berdasarkan nilai sig. yaitu 0,000

< 0,05. Hasil tersebut berarti bahwa variabel bebas yakni persepsi manfaat (X1),

persepsi kemudahan penggunaan (X2), pengetahuan konsumen (X3) dan promosi

(X4) berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat yaitu

penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi (Y).

4.6.3 Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Uji koefisien determinasi dalam penelitian ini akan disajikan pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4.62
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .757a .573 .557 3.311
a. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Persepsi Manfaat (X1),
Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2), Pengetahuan
Konsumen (X3)
b. Dependent Variable: Penggunaan Cryptocurrency Sebagai
Instrumen Investasi (Y)
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2020)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.62 diatas dapat dilihat

bahwa nilai R yaitu sebesar 0,757, dimana nilai koefisien ini menunjukkan

hubungan antara persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, pengetahuan

konsumen dan promosi terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi yang cukup erat karena jika nilai R semakin mendekati satu maka semakin
125

baik pula model tersebut digunakan. Nilai Adjusted R Square atau nilai koefisien

determinasi diatas menunjukkan bahwa variabel persepsi manfaat, persepsi

kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi dapat menjelaskan

variabel penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi sebesar 55,7%,

sedangkan sisanya sebesar 44,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas

dalam penelitian ini.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Persepsi Manfaat Terhadap Penggunaan Cryptocurrency

Sebagai Instrumen Investasi

Hasil dari uji pada data-data yang telah disajikan sebelumnya diketahui

bahwa seluruh pernyataan yang terdapat dalam variabel independent persepsi

manfaat (X1), persepsi kemudahan penggunaan (X2), pengetahuan konsumen (X3)

dan promosi (X4) dalam variabel dependen yaitu penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi (Y) adalah valid dan reliabel sehingga dapat digunakan

dalam penelitian ini. Davis dalam (Ahmad dan Pambudi, 2014:4) persepsi manfaat

merupakan suatu pemikiran mengenai penggunaan teknologi informasi dapat

meningkatkan kinerja dan memberikan keuntungan bagi penggunanya. Pada

penelitian ini peneliti menggunakan 4 indikator persepsi manfaat yang

dikemukakan oleh Yang yaitu mempermudah transaksi, mempercepat transaksi,

memberikan keuntungan tambahan saat menyelesaikan transaksi, dan

meningkatkan efisiensi dalam melakukan transaksi.

Mempermudah transaksi merupakan suatu kondisi dimana kegiatan jual beli

yang dilakukan lebih mudah dari biasanya. Suatu transaksi harus bisa dilakukan

dengan memudahkan para konsumen untuk mendapatkan produk. Banyak hal yang
126

perlu diperhatikan untuk mempermudah transaksi konsumen apalagi ketika sebuah

perusahaan yang bergerak di bidang investasi termasuk sebagai platform pasar

instrumen investasi termasuk juga cryptocurrency. Indikator yang telah disebutkan

sebelumnya merupakan bagian dari usaha dan kemampuan suatu perusahaan untuk

mengimplementasikannya dengan harapan konsumen nyaman dalam melakukan

transaksi. Indodax merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan layanan bursa

aset digital cryptocurrency secara online yang dimana diperlukan penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi.

Dewasa ini, investasi menjadi hal yang sangat digandrungi oleh beragam

kalangan karena terbukanya informasi tentang investasi terlebih dimana zaman

sekarang yang sudah memasuki era digital yang segala hal bisa dilakukan secara

online termasuk investasi di instrumen cryptocurrency.

Gambar 4.5
Perawatan layanan Indodax

Sumber: instagram.com/indodax

Pada gambar 4.5 adalah perawatan layanan Indodax untuk meningkatkan

kualitas dalam pelayanannya dapat juga dilihat pada tabel 4.14 bahwa 61,7%

responden sangat setuju untuk perawatan layanan Indodax semakin membuat


127

kegiatan berinvestasi cryptocurrency semakin efisien. Dikutip dari Indodax.com

terdapat artikel dimana Indodax memberikan beragam manfaat kepada konsumen

dengan menginformasikan setiap cryptocurrency yang terdaftar secara up to date,

perawatan layanan untuk meningkatkan efisiensi transaksi, mempercepat transaksi

serta Indodax memberikan beragam cara untuk deposit dana untuk berinvestasi

pada instrumen cryptocurrency. Melalui strategi yang telah disebutkan diatas,

Indodax berusaha keras untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna yang

dimana tentunya untuk mendapatkan transaksi investasi pada cryptocurrency yang

lebih tinggi. Pada tabel 4.7 ditampilkan jawaban responden sangat setuju sebesar

72,2% tentang Indodax membuat transaksi investasi cryptocurrency lebih mudah.

Meskipun di Tabel 4.10 responden memberikan jawaban tidak setuju tentang

kecepatan transaksi di Indodax sudah stabil

Berdasar uji data dan temuan dilapangan dan analisis yang telah disebutkan

sebelumnya, ditemukan bahwa variable persepsi manfaat (X1) ini memiliki nilai

nilai thitung sebesar 2,399 dimana nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel yaitu

sebesar 1,981 (2,399 > 1,981) dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05

(0,018 < 0,05) dan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,166. Berarti terdapat

pengaruh besar antara Persepsi Manfaat (X1) dengan Penggunaan Cryptocurrency

Sebagai Instrumen Investasi (Y). Sehingga dapat dikatakan persepsi manfaat

memiliki pengaruh besar secara positif untuk mendapatkan penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi.

Berdasarkan hasil yang didapat maka hipotesis dapat diterima dimana, Ha1

yaitu “Terdapat pengaruh persepsi manfaat terhadap penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia.” yang


128

berarti jika variabel persepi manfaat meningkat, maka akan berdampak positif

terhadap penggunaan cryptocurrecy sebagai instrumen investasi.

Hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Zachrie

Karnadi (2020) dalam penelitiannya yang berjudul, “Pengaruh Persepsi Manfaat,

Persepsi Kemudahan, Sikap, Kontrol Prilaku, Dan Norma Subyektif Terhadap

Minat Penggunaan Uang Elektronik Pada Bank BUMN Di Kota Pekanbaru”.

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh

kesimpulan bahwa persepsi manfaat berpengaruh positif dan signifikan minat

penggunaan uang elektronik pada bank BUMN di kota Pekanbaru. Sejalan pada

penelitian ini dimana terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi

manfaat terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada

konsumen PT Indodax Nasional Indonesia.

4.7.2 Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Penggunaan

Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi

Hasil dari uji pada data-data yang telah disajikan sebelumnya diketahui

bahwa seluruh pernyataan yang terdapat dalam variabel independent persepsi

manfaat (X1), persepsi kemudahan penggunaan (X2), pengetahuan konsumen (X3)

dan promosi (X4) dalam variabel dependen yaitu penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi (Y) adalah valid dan reliabel sehingga dapat digunakan

dalam penelitian ini. Menurut Nurrahmanto (2015:24) konsep kemudahan

penggunaan menunjukkan tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan

sistem informasi adalah mudah dan tidak memerlukan usaha yang keras dari

pemakainya untuk dapat menggunakannya. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan 3 indikator persepsi manfaat yang dikemukakan oleh Jimenez


129

Menurut Jimenez et al., (Yogananda dan Dirgantara :2017:4), yaitu mudah untuk

dipelajari, mudah untuk didapatkan dan mudah untuk dioperasikan

Gambar 4.6
Aplikasi Layanan Indodax

Sumber: playstore.com

Pada gambar 4.6 ditampilkan ketersediaan aplikasi Indodax di playstore

merupakan bentuk dari ketersediaan layanan Indodax yang mudah didapatkan

didukung juga pada tabel 4.17 jawaban responden sangat setuju sebesar 51,4%

tentang aplikasi/software Indodax mudah untuk didapatkan dan serta merta juga

ketika menggunakan aplikasi yang sudah mendukung untuk di smartphone dan

personal computer sehingga menjadi mudah digunakan hal ini juga didukung oleh

jawaban responden sangat setuju sebesar 50,4% tentang pengoperasian navigator

layanan Indodax mudah untuk dilakukan.


130

Hal ini juga dapat dilihat dari hasil uji yang dilakukan dalam penelitian ini

yang menjelaskan bahwa variabel persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh

secara signifikan terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi.

Hasil uji t yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar daripada nilai

ttabel yaitu sebesar 1,981 (1,990 > 1,981) dengan nilai signifikansi yang lebih kecil

dari 0,05 (0,049 < 0,05) dan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,324. yang

menjelaskan bahwa variabel persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh secara

parsial terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi. Hasil ini

menunjukkan bahwa Ha2 dapat diterima, yaitu “Terdapat pengaruh persepsi

kemudahan penggunaan terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia.” yang berarti jika

variabel persepsi kemudahan penggunaan meningkat, maka akan berdampak positif

terhadap penggunaan cryptocurrecy sebagai instrumen investasi.

Hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewa

Ayu Witami (2019) dalam penelitiannya yang berjudul, “Pengaruh Persepsi

Kegunaan, Kemudahan Penggunaan dan Risiko Terhadap Minat Mahasiswa

Menggunakan Sistem Blockchain”. Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang

telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan antara persepsi kemudahan penggunaan terhadap minat mahasiswa

menggunakan blockchain. Sejalan pada penelitian ini dimana terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara persepsi kemudahan penggunaan terhadap penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax Nasional

Indonesia.
131

4.7.3 Pengaruh Pengetahuan Konsumen Terhadap Penggunaan

Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi

Berdasarkan hasil uji pada data-data yang telah disajikan sebelumnya

diketahui bahwa seluruh pernyataan yang terdapat dalam variabel independent

persepsi manfaat (X1), persepsi kemudahan penggunaan (X2), pengetahuan

konsumen (X3) dan promosi (X4) dalam variabel dependen yaitu penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi (Y) adalah valid dan reliabel sehingga

dapat digunakan dalam penelitian ini. Menurut Firmansyah (2018:64) pengetahuan

konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai

macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan

jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan 3 indikator pengetahuan konsumen yang

dikemukakan oleh Firmansyah (2018:65), yaitu pengatahuan produk, pengetahuan

pembelian dan pengetahuan konsumen.

Gambar 4.7
Tutorial Pemakaiaan Layanan Indodax

Sumber: youtube.com/indodax

Gambar diatas menampilkan tentang cara daftar dan bertransaksi

cryptocurrency jenis bitcoin hal diatas juga didukung oleh tabel 4.23 bahwasanya

sebanyak 52,2% menjawab sangat setuju dan juga dikutip dari media sosial
132

Instagram Indodax juga cukup aktif dalam memberikan ringkasan harian tentang

performa aser cryptocurrency hal ini juga didapat dari tabel 4.21 bahwasanya

sebanyak 72,2% sangat setuju tentang sebelum berinvestasi cryptocurrency harus

mengenal cryptocurrency, jenis-jenis cryptocurrency dan resiko berinvestasi.

Berdasar uji data dan temuan dilapangan dan analisis yang telah disebutkan

sebelumnya, ditemukan bahwa variable pengetahuan konsumen (X3) ini memiliki

nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel yaitu sebesar 1,981 (7,009 > 1,981) dengan

nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan koefisien regresi

bernilai positif sebesar 0,989. Berarti terdapat pengaruh besar antara pengetahuan

konsumen (X3) dengan penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi

(Y). Sehingga dapat dikatakan pengetahuan konsumen memiliki pengaruh besar

secara positif untuk mendapatkan penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi.

Berdasarkan hasil yang didapat maka hipotesis dapat diterima dimana, Ha3

yaitu “Terdapat pengaruh persepsi manfaat terhadap penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia.” yang

berarti jika variabel pengetahuan konsumen meningkat, maka akan berdampak

positif terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi.

Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu Sinuraya, Ardan (2021)

melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Manfaat Kemudahan, Pengetahuan

Konsumen dan Promosi terhadap Minat Penggunaan E-Money (Studi pada

Masyarakat Pengguna E-money Kota Medan). Berdasarkan penelitian dan hasil

analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan antara pengetahuan konsumen terhadap Penggunaan E-


133

Money. Sejalan pada penelitian ini dimana terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara pengetahuan konsumen terhadap penggunaan cryptocurrenct sebagai

instrumen investasi

4.7.4 Pengaruh Promosi Terhadap Penggunaan Cryptocurrency Sebagai

Instrumen Investasi

Hasil dari uji pada data-data yang telah disajikan sebelumnya diketahui

bahwa seluruh pernyataan yang terdapat dalam variabel independent persepsi

manfaat (X1), persepsi kemudahan penggunaan (X2), pengetahuan konsumen (X3)

dan promosi (X4) dalam variabel dependen yaitu penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi (Y) adalah valid dan reliabel sehingga dapat digunakan

dalam penelitian ini. Tjiptono (2010:219), promosi adalah suatu aktivitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk atau

mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia

menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan. Penelitian ini memakai 5 indikator yang dikemukakan oleh

Firmansyah (2018) yaitu advertising, personal selling, sales promotions, public

relation, direct marketing


134

Gambar 4.8
Webinar Indodax

Sumber: blog.indodax.com

Pada gambar diatas menampilkan cara webinar gratis dari Indodax yang

menjadi upaya dari Indodax untuk mempromosikan layanan bursa asset digital

cryptocurrency nya hal ini juga didukung pada jawaban responden di tabel 4.33

sebesar 45,2% menjawab sangat setuju tentang seminar berinvestasi

cryptocurrency gratis dari Indodax tentang berinvestasi cryptocurrency membantu

untuk lebih paham tentang cryptocurrency. Pada tabel 4.34 responden menjawab

netral sebesar 41,7% tentang sering melihat iklan Indodax di berbagai platform

sosial media. Hal ini menjadi interpretasi bahwa public relation dari Indodax sudah

cukup baik dalam mendukung proses penggunaan cryptocurrency sebagai

instrumen investasi.
135

Gambar 4.9
Kontes Indodax

Sumber: blog.indodax.com

Gambar diatas menampilkan kontes idodax yang ditanyakan juga ke

responden yang menjawab Netral sebanyak 54,8% yang tertera pada tabel 4.32

tentang Kontes investasi cryptocurrency di Indodax yang sudah dilakasanakan

sesuai dengan harapan responden. Dikutip dari website indodax bahwa diadakan

cashback setiap transaksi deposit dana investasi yang juga ditanyakan kepada

responden yang ada pada tabel 4.31 jawaban responden juga didominasi Netral

sebesar 51,3% yang menggambarkan sales promotion

Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa variabel promosi berpengaruh

secara tidak signifikan terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji parsial (uji T) yang menunjukkan bahwa

nilai thitung sebesar 0,334 yang berarti lebih kecil daripada nilai ttabel sebesar 1,981

(0,334 < 1,981) dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,212 > 0,05)

dan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,071. Hal ini berarti hipotesis H04

diterima, yaitu “Tidak terdapat pengaruh promosi terhadap penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax Nasional

Indonesia”.

Hasil penelitian ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain indikator

promosi yang digunakan seperti advertising, personal selling, sales promotions,


136

public relation dan direct marketing dalam penelitian ini tidak sepenuhnya dapat

mempengaruhi penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi dan

penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi bisa dipengaruhi oleh

faktor lain selain promosi, misalnya kebijakan negara, trend, key opinion leader,

dan faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Hal ini terjadi karena

promosi berperan lebih dominan untuk menarik perhatian calon konsumen dan

ketika sudah tertarik calon konsumen tersebut harus memahami terlebih dahulu tiga

variabel lainnya yaitu persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan untuk

pengetahuan konsumen dan baru bias melaksanakan penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi dimana untuk mendapatkan investor cryptocurrency

yang baru seperti pelaksanaan kontes trading, tawaran cashback sementara para

konsumen Indodax lebih tertarik pada seminar tentang berinvestasi cryptocurrency

yang diselenggarakan Indodax secara gratis.

Hasil ini tidak sejalan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muhammad

Arifiyanto (2020) dalam penelitiannya yang berjudul, “Analisis Pengaruh

Pengetahuan Produk, Persepsi Manfaat dan Promosi Terhadap Minat Penggunaan

Uang Elektronik Berbasis Server”. Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang

telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa pengetahuan produk

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa menggunakan uang

elektronik berbasis server. Namun, berbeda pada penelitian ini dimana tidak terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara pengetahuan produk terhadap penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax Nasional

Indonesia.
137

4.7.5 Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan,

Pengetahuan Konsumen Dan Promosi Terhadap Penggunaan

Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi

Berdasarkan hasil penjabaran sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa

persepsi manfaat berpengaruh secara signifikan terhadap variabel penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi, persepsi kemudahan penggunaan

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi, pengetahuan konsumen berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi

sedangkan variabel promosi tidak berpengaruh secara signifikan. Hal ini terjadi

karena promosi berperan lebih dominan untuk menarik perhatian calon konsumen,

dimana untuk mendapatkan investor cryptocurrency yang baru seperti pelaksanaan

kontes trading, tawaran cashback sementara para konsumen Indodax lebih tertarik

pada seminar tentang berinvestasi cryptocurrency yang diselenggarakan Indodax

secara gratis. Walaupun terdapat hasil yang kurang memuaskan pada variabel

promosi, namun jika variabel persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan,

pengetahuan konsumen dan promosi disatukan maka akan berpengaruh secara

signifikan terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi. Hal

ini berarti variabel promosi tidak dapat berdiri sendiri dan harus didampingi oleh

variabel pendukung.

Hasil yang menunjukkan bahwa variabel persepsi manfaat, persepsi

kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi secara bersama-

sama memengaruhi variabel penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi dapat dilihat pada hasil uji simultan (uji F) dan uji koefisien determinasi
138

(R2). Pada hasil uji simultan (uji F) didapat hasil bahwa persepsi manfaat, persepsi

kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi terhadap

penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi menunjukkan hasil

Fhitung > Ftabel (36,881 > 2,45) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (Sig. <

0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi manfaat, persepsi

kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi berpengaruh secara

simultan (bersama-sama) terhadap variabel penggunaan cryptocurrency sebagai

instrumen investasi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia.

Sementara itu hasil uji koefisien determinasi menunjukkan nilai R yaitu

sebesar 0,757, dimana nilai koefisien ini menunjukkan hubungan antara persepsi

manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi

terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi yang cukup erat

dan nilai Adjusted R Square menunjukkan bahwa persepsi manfaat, persepsi

kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi berkontribusi secara

bersama-sama sebesar 55,7% dalam memengaruhi variabel penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis

dapat diterima, dimana Ha5 yaitu “Terdapat pengaruh persepsi manfaat, persepsi

kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi terhadap

penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT

Indodax Nasional Indonesia.” yang berarti jika variabel persepsi manfaat, persepsi

kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi meningkat, maka

akan berdampak positif terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi.
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka simpulan yang dapat

ditarik dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel persepsi manfaat berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax

Nasional Indonesia. Artinya semakin tinggi persepsi manfaat maka semakin

tinggi pula penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada

konsumen PT Indodax Nasional Indonesia

2. Variabel persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh secara signifikan

terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada

konsumen PT Indodax Nasional Indonesia. Artinya semakin tinggi persepsi

kemudahan penggunaan maka semakin tinggi pula penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia

3. Variabel pengetahuan konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap

penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT

Indodax Nasional Indonesia. Artinya semakin tinggi pengetahuan konsumen

maka semakin tinggi pula penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia

4. Variabel promosi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax

Nasional Indonesia. Artinya semakin tinggi promosi yang dilakukan tidak

139
140

meningkatan penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada

konsumen PT Indodax Nasional Indonesia.

5. Variabel persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, pengetahuan

konsumen dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan

cryptocurrency sebagai instrumen investasi pada konsumen PT Indodax

Nasional Indonesia. Artinya apabila terjadi peningkatan persepsi manfaat,

persepsi kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi maka

akan terjadi peningkatan penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi pada konsumen PT Indodax Nasional Indonesia. Uji koefisien

determinasi yang dilakukan juga menunjukkan nilai Adjusted R Square atau

nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel persepsi manfaat,

persepsi kemudahan penggunaan, pengetahuan konsumen dan promosi dalam

mempengaruhi secara bersama-sama variabel penggunaan cryptocurrency

sebagai instrumen investasi sebesar 55,7%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut.

1. Pihak PT Indodax Nasional Indonesia sebaiknya memperbarui konten iklan

agar lebih menarik minat investor cryptocurrency dengan lebih mengandalkan

penyampaiaan informasi tentang keuntungan berinvestasi cryptocurrency

dengan dikemas secara menarik karena diketahui dari hasil olah persebaran

pertanyaan ke responden bahwa tidak tertarik berinvestasi cryptocurrency

ketika melihat iklan dari Indodax. Email ke akun pribadi konsumen dapat

dievaluasi dari segi kontennya karena mayoritas responden menjawab tidak


141

setuju atas pertanyaan “email dari Indodax tentang kegiatan berinvestasi

cryptocurrency menjadi pemicu untuk mengikuti kegiatannya”. Tawaran

cashback sebaiknya diperbarui skemanya karena responden mayoritas

menjawwab netral saat ditanyakan “tawaran cashback dari Indodax ketika

melakukan investasi cryptocurrency sangat menguntungkan saya. Jumlah iklan

Indodax lebih baik di berbagai platform sosial media karena mayoritas

responden menjawab netral ketika ditanyakan “saya sering melihat iklan

Indodax di berbagai platform sosial media. Hal ini menjadi penyebab

bahwasanya variabel promosi harus berbarengan dengan variabel persepsi

manfaat, persepsi kemudahan penggunaan dan pengetahuan produk agar

berpengaruh signifikan terhadap penggunaan cryptocurrency sebagai

instrumen investasi. Sehingga saran ini dapat dilakukan agar menarik

konsumen untuk melakukan penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen

investasi

2. Pihak PT Indodax Nasional Indonesia sebaiknya dapat menjaga stabilitas

kecepatan transaksi di Indodax tetap stabil. Hal ini menjadi saran dikarenakan

pada salah satu pertanyaan ke responden tentang “Kecepatan transaksi sudah

stabil” dimana mayoritas responden menjawab tidak setuju. Sehingga saran ini

patut untuk dipertimbangkan oleh PT Indodax Nasional Indonesia agar

konsumen memilih Indodax sebagai bursa asset digital cryptocurrency pilihan

untuk penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi


DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Billah, Mohd Ma’Sum. 2019. Halal Cryptocurrency Management. Swiss: Springer


Internasional Publishing.

Danial, Kania. 2019. Cryptocurrency Investing for Dummies. Kanada: John Wiley
and Son, Inc.

Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. Medan: USU Press

Firmansyah, M. Anang. (2018). Perilaku Konsumen (Sikap dan Konsumen).


Yogyakarta: Deepublish (Grup penerbitan CV. Budi Utama)

Ginting, N. F. H. 2012. Manajemen Pemasaran. Cetakan Kedua. Bandung: Yrama


Widya

Lee, David dan Low, Linda. 2018. Inclusive Fintech: Blockchain, Cryptocurrency
and ICO. Singapore: World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd.

Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang: UB Press.

Sudirman. 2015. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Gorontalo: Sultan Amai
Press

Sugiyono. 2016. “Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D”. Bandung:


Alfabeta

Tjiptono, Fandy. 2010. Strategi Pemasaran. Edisi 3. Yogyakarta: Penerbit Andi

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi
pertama. Yogyakarta : Kanisius

Vankatesh, V. Moris & Davis, F. D. (2000). A Theoretical Extension of the


Technology Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies.
Management Science. Vol. 46 No. 2: pp. 186- 504.

Widyastuti, Sri. 2017. Manajemen Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: FEB-


UP Press.

Sumber Skripsi:
Achmad, Fandy. Pengaruh Persepsi Harga Dan Kualitas Layanan Terhadap Minat
Pembelian Ulang (Survei pada Konsumen Go-ride di Kota Surabaya.
Universitas Brawijaya: Malang

Setyo Ferry Wibowo, Dede Rosmauli, dan Usep Suhud. 2015. Pengaruh Persepsi
Manfaat, Persepsi Kemudahan, Fitur Layanan, Dan Kepercayaan Terhadap
Minat Menggunakan E-Money Card (Studi Pada Pengguna Jasa Commuterline
Di Jakarta). Universitas Negeri Jakarta: Jakarta

Sinuraya, Ardan. 2017. Pengaruh Manfaat Kemudahan, Pengetahuan Konsumen


dan Promosi terhadap Minat Penggunaan E-Money (Studi pada Masyarakat
Pengguna E-money Kota Medan). Universitas Sumatera Utara: Medan

Sumber Jurnal:

Afriyanto dan Kholidah (2020). Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk, Persepsi


Manfaat dan Promosi Terhadap Minat Penggunaan Uang Elektronik
Berbasis Server. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi Universitas
Sam Ratulangi (JMBI UNSRAT). VOL.7 NO.3

Ahmad dan Pambudi, Bambang Setiyo (2014). Pengaruh Persepsi Manfaat,


Persepsi Kemudahan, Keamanan dan Ketersediaan Fitur Terhadap Minat
Ulang Nasabah Bank dalam menggunakan Internet Banking (Studi Pada
Program Layanan Internet Banking BRI). Jurnal Studi Manajemen, 8. 1-11

Andrean Septa Yogananda dan I Made Bayu Dirgantara. 2017. Pengaruh Persepsi
Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Kepercayaan dan Persepsi Risiko
terhadap Minat Untuk Menggunakan Instrumen Uang Elektronik. Diponegoro
Journal of Management,Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 1-7.

Hadi, Syamsul, Novi. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan


Layanan Mobile Banking. Optimum: Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan, 1
(5), 55-56

Huda dan Hambali (2020). Risiko dan Tingkat Keuntungan Investasi


Cryptocurrency. Jurnal Manajemen dan Bisnis: Performa. Vol. 17, No. 1

Karnadi, Zulkarnain dan Alwie (2018). Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi


Kemudahan, Sikap, Kontrol Prilaku, dan Norma Subyektif Terhadap Minat
Penggunaan Uang Elektronik Pada Bank BUMN di Kota Pekanbaru. Jurnal
Tepak Manajemen Bisnis. Vol. X. No. 3

Mahmudi, Bambang dan Khaerunnisa, Enis (2020). Keputusan Investasi terhadap


Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening.
Jurnal Manajemen Bisnis, 12. 280-298

Nurrahmanto A.P, Rahardja, 2015. “Pengaruh Kemudahan Penggunaan,


Kenikmatan Berbelanja, Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Minat Beli
Konsumen Disitus Jual Beli Online Bukalapak.com”, Journal Of
Management. Vol, 4 (2): 135-143.

Perkins, Daniel dan Annan, Jonathan (2013). Factor Affecting the Adoption of
Online Banking in Ghana: Implication for Bank Managers . Journal
Manajemen and Banking.

Putri, Rasuma Dwiyana Made Ni dan Rahyuda, Henny (2017). Pengaruh Tingkat
Financial Literacy dan faktor Sosiodemografi terhadap Perilaku Keputusan
Investasi Individu. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 6.9,

Suroto. (2015). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan


Kebijakan dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada
Perusahaan LQ-45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
Februari 2010-Januari 2015). Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, 4, 100-117.

Tjini, dkk. (2013). Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi


Kemudahan, dan Persepsi Kenyamanan Terhadap Minat Penggunaan
Sistem Internet Banking.Vol 1, No 2

Witami dan Suartana (2019). Pengaruh Persepsi Kegunaan, Kemudahan


Penggunaan dan Risiko Terhadap Minat Mahasiswa Menggunakan Sistem
Blockchain. E-Jurnal Akuntansi, Vol.28.2.Agustus (2019): 1346-1376

Sumber Internet:

Anindya, Fajria Utami. 2021 https://www.wartaekonomi.co.id/read330315/apa-


itu-instrumen-investasi?page1. Diakses pada 29 April 2021

Ewanjaya, Novianto. https://koinworks.com/blog/macam-macam-instrumen-


pengalokasian-dana/. Diakses pada 29 April 2021

PT Indodax Nasional Indonesia. (2021). Indodax Blog. Diakses pada Juli 10, 2021
from www.blog.indodax.com

PT Indodax Nasional Indonesia. (2021). Indodax Social Media Instagram. Diakses


pada Juli 10, 2021 from www.instagram/indodax.com

PT Indodax Nasional Indonesia. (2021). Indodax Social Media Youtube. Diakses


pada Juli 10, 2021 from www.youtube/indodax.com

Sumber Peraturan Perundang-undangan:

Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 5 Tahun


2019 Tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto
(Crypto Asset) di Bursa Berjangka
LAMPIRAN
NOMOR RESPONDEN
(Diisi Oleh Peneliti)

KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, PERSEPSI KEMUDAHAN
PENGGUNAAN, PENGETAHUAN KONSUMEN DAN PROMOSI
TERHADAP PENGGUNAAN CRYPTOCURRENCY SEBAGAI
INSTRUMEN INVESTASI (Studi Pada Konsumen PT Indodax Nasional
Indonesia)
Perkenalkan nama saya Harry Chrystian Purba, mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik dengan program studi Ilmu Administrasi Bisnis di
Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melaksanakan penelitian dalam
rangka menyelesaikan tugas akhir (skripsi). Sehubungan dengan hal tersebut, saya
memohon kesediaan saudara/i yang terhormat untuk membantu mengisi kuesioner
yang diberikan. Semua data yang diberikan dijamin kerahasiaannya dan hanya akan
digunakan dalam penelitian ini. Atas bantuan saudara/i saya ucapkan terima kasih.
Kriteria Responden:
1. Berusia minimal 17 tahun.
2. Bertempat tinggal di kota Medan, Pekanbaru, Semarang, Jakarta, Pontianak,
Samarinda, Manado, Makassar, Denpasar atau Sorong.
3. Pernah melakukan investasi cryptocurrency di Indodax.

Bagian I
1. Isilah seluruh pertanyaan yang diajukan kepada responden.
2. Responden hanya dapat memilih satu pilihan saja dan berikan tanda checklist
() pada jawaban yang anda pilih.

Identitas Responden
1. Kota tempat tinggal responden :
a. Medan
b. Pekanbaru
c. Semarang
d. Jakarta
e. Pontianak
f. Samarinda
g. Manado
h. Makassar
i. Denpasar
j. Sorong
2. Nama :
3. Jenis kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
4. Usia :
a. 17 - 19 tahun
b. 20-30 tahun
c. 31-40 tahun
d. Lebih dari 40 tahun
5. Pendidikan terakhir :
a. SMP
b. SMA
c. Perguruan Tinggi
6. Pekerjaan :
a. Wiraswasta
b. TNI/POLRI/Pegawai Negeri Sipil
c. Pegawai Swasta
d. Lainnya (mohon disebutkan)
7. Penghasilan Perbulan :
a. Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000
b. Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000
c. Rp. 5.000.000 – Rp. 7.000.000
d. Rp. 7.000.000 – Rp. 10.000.000
e. > Rp. 10.000.000
Bagian II
Jawablah pertanyaan berikut dengan mengisi jawaban atau memberikan tanda
centang () pada kotak yang tersedia dibawah ini. Setiap responden diharapkan
hanya memilih 1 jawaban yang anda anggap paling sesuai.
Petunjuk pengisian kuesioner ada 5 alternatif jawaban:

Pilihan Jawaban Skor


Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
DAFTAR PERNYATAAN KUESIONER
No. Pernyataan S SS N TS STS
Varibel Persepsi Manfaat (X1)
Mempermudah transaksi
1 Indodax membuat
transaksi investasi
cryptocurrency saya
lebih mudah.
2 Mengisi deposit dana
di Indodax mudah
dilakukan
Mempercepat transaksi
3 Menggunakan layanan
Indodax mempercepat
transaksi pembelian
cryptocurrency yang
saya lakukan
4 Kecepatan transaksi di
Indodax sudah stabil
Memberikan keuntungan tambahan saat menyelesaikan transaksi
5 Saya merasa setelah
menggunakan layanan
Indodax keuntungan
saya meningkat ketika
menyelesaikan
transaksi pembelian
cryptocurrency
6 Saya merasa pengisian
deposit di Indodax
melalui Alfamart lebih
menguntungkan karena
mendapat beragam
kemudahan dan
keuntungan jika
menjadi member
Alfamart
Meningkatkan efisiensi dalam melakukan transaksi
7 Saya merasa
menggunakan layanan
Indodax meningkatkan
efisiensi dalam
berinvestasi di
instrument
cryptocurrency

8 Perawatan layanan
Indodax membuat
kegiatan berinvestasi
cryptocurrency
semakin efisien.
Varibel Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)
Mudah untuk dipelajari
9 Mempelajari
penggunaan layanan
Indodax sangat mudah
bagi saya

10 Saya merasa sangat


dibantu untuk memakai
layanan berinvestasi
cryptocurrency di
Indodax.
Mudah untuk didapatkan
11 Saya merasa
aplikasi/software
Indodax mudah untuk
didapatkan

12 Layanan Indodax untuk


berinvestasi
cryptocurrency dapat
dipakai pada platform
teknologi di
smartphone maupun
personal computer
Mudah untuk dioperasikan
13 Saya merasa dalam
pengoperasian
navigator layanan
Indodax mudah untuk
dilakukan.

14 Tutorial pemakaiaan
aplikasi Indodax
memudahkan saya
untuk melakukan
transaksi investasi di
cryptocurrency
Varibel Pengetahuan Konsumen (X3)
Pengetahuan produk
15 Sebelum berinvestasi
cryptocurrency saya
harus mengenal
cryptocurrency, jenis-
jenis cryptocurrency
dan resiko berinvestasi.

16 Cryptocurrency yang
dijual di Indodax sangat
mendukung proses
investasi saya
Pengetahuan pembelian
17 Tutorial pembelian
cryptocurrency di
Indodax membantu
saya untuk mengetahui
cara membeli
cryptocurrency di
Indodax

18 Indodax selalu up to
date memberikan saran
untuk waktu yang tepat
untuk membeli
cryptocurrency.
Pengetahuan pemakaiaan
19 Saya merasa sudah
mahir menggunakan
layanan Indodax.
20 Kesalahan teknis dalam
bertransaksi di Indodax
jarang saya alami
Varibel Promosi (X4)
Advertising
21 Saya merasa ketika
melihat iklan Indodax
membuat saya jadi lebih
tertarik lagi untuk
berinvestasi di
cryptocurrency.

22 Indodax memberikan
informasi secara
berkelanjutan.
Personal Selling
23 Admin Indodax secara
aktif memberikan
edukasi dan informasi
terkait cryptocurrency
melaui sosial media.

24 Email dari Indodax


tentang kegiatan
berinvestasi
cryptocurrency menjadi
pemicu untuk
mengikuti kegiatannya.
Sales Promotions
25 Tawaran cashback dari
Indodax ketika
melakukan investasi
cryptocurrency sangat
menguntungkan saya.

26 Kontes investasi
cryptocurrency di
Indodax yang sudah
dilakasanakan sesuai
dengan harapan saya
Public Relation
27 Saya merasa seminar
berinvestasi
cryptocurrency gratis
dari Indodax tentang
berinvestasi
cryptocurrency
membantu saya untuk
lebih paham tentang
cryptocurrency

28 Saya sering melihat


iklan Indodax di
berbagai platform sosial
media
Direct Marketing
29 Saya berinvestasi
cryptocurrency dengan
memakasimalkan
informasi yang
diberikan Indodax

30 Saya menjadi tertarik


berinvestasi karena
adanya pemberitahuan
berkelanjutan tentang
berinvestasi
cryptocurrency dari
Indodax.
Varibel Penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi (Y)
Penentuan Tujuan Investasi
31 Saya berinvestasi
cryptocurrency untuk
mendapatkan
keuntungan selisih
harga (capital gain)

32 Saya berinvestasi
cryptocurrency untuk
diversifikasi asset
Penentuan Kebijakan Investasi
33 Saya berinvestasi
cryptocurrency karena
sudah memahami
resiko berinvestasi

34 Saya akan berinvestasi


cryptocurrency karena
sudah memahami beban
transaksi berinvestasi
di Indodax
Pemilihan Strategi Portfolio
35 Saya lebih memilih
berinvestasi
cryptocurrency untuk
jangka waktu diatas 5
tahun.

36 Berinvestasi
cryptocurrency saya
lakukan dengan
menganalisa
pergerakan index pasar
cryptocurrency
Pemilihan Aset
37 Saya berinvestasi
cryptocurrency dengan
memakai pengetahuan
dari event (seminar dan
pelatihan) Indodax

38 Saya membeli
cryptocurrency sesuai
dengan analisa saya
sendiri tanpa harus
melihat analisa dari
orang lain
Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio
39 Saya mengevaluasi
cryptocurrency yang
saya beli berdasarkan
informasi dari Indodax

40 Saya merasa
mengevaluasi
cryptocurrency yang
saya beli berdasarkan
pengetahuan mendalam
mengenai
cryptocurrency tersebut
yang saya lakukan
tanpa intervensi
siapapun itu sangat
penting
KUESIONEIR GOOGLE FORM
Variabel Persepsi Manfaat (x1)
Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 Total
1 4 4 4 4 4 2 4 4 30
2 4 5 4 3 4 3 4 3 30
3 4 4 5 4 4 3 4 4 32
4 1 1 2 5 4 5 4 5 27
5 3 4 2 2 3 3 3 2 22
6 3 5 2 2 2 3 4 3 24
7 5 4 4 4 4 3 5 5 34
8 4 4 1 3 4 4 4 3 27
9 5 4 5 4 4 4 4 4 34
10 5 5 4 3 3 3 4 4 31
11 4 5 5 4 2 3 4 4 31
12 4 5 5 4 4 4 5 4 35
13 5 5 5 4 5 4 5 5 38
14 4 5 4 4 3 4 4 3 31
15 4 5 5 5 4 5 4 4 36
16 4 5 5 2 2 2 3 1 24
17 5 5 5 3 5 2 4 5 34
18 5 5 5 3 3 3 4 5 33
19 4 4 5 5 5 4 5 4 36
20 4 4 4 4 4 4 4 5 33
21 4 4 4 3 3 3 4 5 30
22 5 5 5 5 5 5 5 5 40
23 4 4 4 4 3 2 3 5 29
24 4 4 4 4 3 2 4 4 29
25 4 4 4 4 4 4 4 3 31
26 4 4 4 3 4 2 4 3 28
27 5 5 5 3 4 1 4 3 30
28 5 5 4 3 3 2 3 5 30
29 3 4 4 3 4 3 3 3 27
30 5 5 5 5 5 4 5 4 38
31 4 4 4 2 2 3 4 2 25
32 3 3 4 3 3 3 3 3 25
33 4 5 5 4 3 4 3 3 31
34 5 5 4 4 4 4 5 4 35
35 3 4 3 4 4 4 3 4 29
36 4 4 5 4 3 3 4 4 31
37 4 5 5 1 5 4 5 5 34
38 5 5 5 2 5 5 5 5 37
39 5 5 5 1 5 5 5 5 36
40 5 5 5 1 5 3 4 5 33
41 5 4 5 2 5 5 5 5 36
42 5 5 5 2 5 3 5 5 35
43 5 5 5 1 5 3 5 4 33
44 5 5 5 2 5 3 5 5 35
45 5 5 5 2 5 3 5 5 35
46 5 5 5 2 5 3 5 4 34
47 5 5 4 2 5 3 5 5 34
48 5 5 5 1 5 5 5 5 36
49 5 5 5 5 5 5 5 5 40
50 5 5 5 3 5 5 4 5 37
51 5 5 5 2 2 3 5 5 32
52 5 5 3 2 5 5 5 5 35
53 5 5 5 1 5 5 5 5 36
54 5 5 5 2 4 3 4 4 32
55 5 5 5 3 5 5 5 5 38
56 5 5 5 3 5 3 5 5 36
57 5 5 5 2 5 2 5 5 34
58 5 5 5 2 5 2 5 5 34
59 5 5 5 3 5 3 5 5 36
60 5 5 5 3 5 3 5 5 36
61 5 5 5 3 5 2 5 5 35
62 5 5 5 1 4 3 4 4 31
63 4 5 5 2 5 5 4 5 35
64 5 5 3 3 4 3 5 5 33
65 5 4 4 2 5 5 5 4 34
66 5 5 5 3 5 3 5 5 36
67 5 5 5 2 4 3 5 5 34
68 5 5 5 1 5 3 5 5 34
69 5 5 5 3 5 5 5 5 38
70 5 5 5 2 5 3 5 5 35
71 5 5 5 2 5 3 5 5 35
72 5 5 5 2 5 5 5 5 37
73 5 5 5 2 5 3 5 5 35
74 2 4 5 2 5 3 5 5 31
75 3 5 5 4 5 5 5 5 37
76 5 5 5 2 5 3 5 5 35
77 5 2 5 3 5 3 5 5 33
78 5 5 5 2 5 3 5 5 35
79 5 5 5 2 5 3 5 5 35
80 5 5 5 4 5 5 5 5 39
81 5 5 5 4 5 3 5 5 37
82 5 3 4 2 3 2 5 5 29
83 5 5 5 2 5 5 5 1 33
84 5 5 5 2 3 4 3 5 32
85 5 3 4 2 3 3 4 5 29
86 5 5 5 3 5 4 5 5 37
87 5 5 5 3 5 3 5 5 36
88 5 5 5 2 5 4 5 5 36
89 5 5 5 2 4 2 5 4 32
90 5 4 5 3 5 3 5 5 35
91 5 4 4 3 4 4 2 4 30
92 5 5 5 4 4 5 4 4 36
93 5 5 5 2 5 5 4 4 35
94 5 5 5 3 4 4 4 5 35
95 5 5 5 2 5 3 5 4 34
96 5 5 5 2 4 4 4 5 34
97 5 5 4 3 3 4 3 3 30
98 5 5 4 3 3 4 4 5 33
99 5 4 4 3 4 3 4 5 32
100 5 5 4 2 5 3 4 5 33
101 5 5 5 2 5 3 5 5 35
102 5 5 5 2 5 3 4 5 34
103 4 4 4 2 4 3 4 4 29
104 5 5 5 4 4 5 4 3 35
105 5 4 5 2 4 3 4 5 32
106 5 4 4 2 4 3 5 5 32
107 5 5 3 2 3 3 4 4 29
108 5 5 5 4 5 3 5 5 37
109 5 5 5 2 5 3 5 4 34
110 5 5 5 3 5 3 5 5 36
111 5 5 5 2 5 3 5 5 35
112 5 5 5 2 5 4 5 5 36
113 5 5 5 2 5 5 5 5 37
114 1 1 1 1 1 1 1 1 8
115 1 1 1 1 1 1 1 1 8
Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan
Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Total
1 4 4 4 5 4 4 25
2 5 4 5 5 5 5 29
3 5 4 5 5 5 5 29
4 5 5 5 5 5 5 30
5 4 3 4 4 3 5 23
6 5 4 4 5 5 5 28
7 4 4 5 5 3 4 25
8 3 3 3 4 3 4 20
9 4 5 4 4 4 4 25
10 3 4 4 5 4 5 25
11 4 4 4 5 4 4 25
12 4 4 4 5 4 4 25
13 5 4 5 5 5 5 29
14 3 3 3 3 3 3 18
15 5 5 5 4 4 5 28
16 5 3 5 5 4 4 26
17 5 5 5 5 5 5 30
18 5 5 5 5 5 5 30
19 4 4 5 5 4 4 26
20 4 4 5 5 4 4 26
21 5 5 4 4 4 4 26
22 5 5 5 5 5 5 30
23 4 4 3 5 5 5 26
24 4 4 4 3 4 3 22
25 4 4 4 4 4 4 24
26 3 4 4 4 3 4 22
27 5 5 5 4 4 5 28
28 5 4 4 4 5 4 26
29 4 4 4 4 4 4 24
30 4 5 5 5 5 5 29
31 5 4 4 4 4 4 25
32 4 3 4 4 4 4 23
33 4 4 4 4 4 4 24
34 5 5 5 5 5 5 30
35 4 4 4 5 3 4 24
36 4 4 5 5 5 5 28
37 5 5 5 5 5 5 30
38 5 5 5 5 5 5 30
39 4 4 5 5 5 5 28
40 5 5 5 5 5 5 30
41 5 5 5 5 5 5 30
42 5 5 5 5 5 5 30
43 5 4 4 4 4 5 26
44 5 4 5 4 5 4 27
45 4 5 5 5 5 5 29
46 4 5 4 5 4 5 27
47 5 4 5 4 5 5 28
48 5 5 5 5 5 5 30
49 5 5 5 5 5 5 30
50 5 5 5 5 5 5 30
51 5 5 5 5 5 5 30
52 5 5 4 4 4 4 26
53 5 5 5 5 5 5 30
54 5 4 5 5 5 5 29
55 4 5 4 5 5 4 27
56 5 5 4 5 4 5 28
57 4 4 4 5 4 5 26
58 5 5 4 4 4 4 26
59 3 5 5 5 5 5 28
60 5 5 4 5 4 5 28
61 5 4 4 5 4 5 27
62 5 5 5 5 5 5 30
63 5 4 5 4 5 4 27
64 3 4 5 5 4 3 24
65 5 5 5 5 3 5 28
66 5 5 5 5 5 5 30
67 5 5 5 5 5 5 30
68 5 5 5 5 4 5 29
69 4 5 4 5 4 5 27
70 5 5 5 5 5 5 30
71 5 5 5 4 5 4 28
72 5 5 5 5 5 5 30
73 5 5 5 5 5 5 30
74 5 5 5 5 5 5 30
75 5 4 4 5 5 5 28
76 5 5 4 4 4 4 26
77 5 4 5 4 5 4 27
78 5 4 4 5 5 5 28
79 5 5 5 5 5 4 29
80 5 5 5 5 5 5 30
81 5 5 4 4 5 4 27
82 3 3 4 5 4 4 23
83 5 5 4 3 4 5 26
84 5 3 4 4 5 3 24
85 5 4 5 4 5 4 27
86 5 5 5 5 5 4 29
87 5 4 5 4 5 4 27
88 4 4 4 5 4 5 26
89 5 4 5 4 5 4 27
90 5 4 4 5 4 4 26
91 4 3 4 5 4 5 25
92 5 3 3 4 5 4 24
93 4 5 4 5 4 5 27
94 5 4 5 4 5 4 27
95 5 4 4 4 4 5 26
96 4 4 5 5 5 5 28
97 4 4 4 3 3 4 22
98 4 4 5 4 4 3 24
99 4 5 4 5 4 5 27
100 3 4 5 5 4 5 26
101 5 3 3 4 5 5 25
102 5 4 5 4 5 5 28
103 4 4 5 5 5 5 28
104 5 4 4 4 4 5 26
105 4 5 4 3 4 5 25
106 5 4 4 3 4 5 25
107 4 5 4 5 4 4 26
108 4 4 4 5 4 4 25
109 5 4 5 4 5 5 28
110 4 5 5 5 4 5 28
111 5 4 4 3 4 4 24
112 4 5 4 5 4 5 27
113 4 5 4 5 4 5 27
114 5 5 5 5 5 5 30
115 4 5 4 5 4 4 26
Variabel Pengetahuan Konsumen
Responden X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 Total
1 4 4 4 4 4 4 24
2 5 4 4 3 4 2 22
3 5 5 5 4 4 3 26
4 5 5 5 5 5 5 30
5 4 4 5 4 3 4 24
6 5 4 3 3 5 1 21
7 3 4 4 4 4 3 22
8 5 3 4 5 1 2 20
9 4 4 4 3 3 3 21
10 5 5 5 3 5 4 27
11 5 4 4 3 3 4 23
12 5 5 5 5 4 3 27
13 5 5 5 5 3 5 28
14 4 4 3 4 4 3 22
15 5 5 5 5 4 4 28
16 5 3 4 2 4 4 22
17 4 4 5 5 5 5 28
18 5 2 5 1 5 5 23
19 4 5 5 4 3 4 25
20 5 4 4 5 4 4 26
21 5 4 4 4 3 3 23
22 5 5 5 5 5 5 30
23 5 4 4 3 2 2 20
24 5 3 3 4 4 4 23
25 5 4 4 3 4 4 24
26 5 4 4 2 4 3 22
27 5 5 3 3 3 4 23
28 5 5 3 2 3 2 20
29 4 4 4 3 4 4 23
30 5 5 4 2 5 4 25
31 5 4 4 4 4 2 23
32 5 5 5 3 4 2 24
33 5 3 4 3 4 2 21
34 5 4 4 5 4 5 27
35 4 3 4 3 4 4 22
36 5 4 4 5 5 4 27
37 5 5 5 5 5 5 30
38 5 5 5 5 5 5 30
39 5 5 5 5 5 5 30
40 4 5 5 5 5 5 29
41 5 5 5 5 5 5 30
42 5 5 4 4 4 4 26
43 5 4 4 4 4 4 25
44 5 5 5 5 5 5 30
45 5 4 5 5 5 4 28
46 4 5 5 5 5 5 29
47 5 5 4 5 5 5 29
48 5 5 5 5 5 5 30
49 5 5 5 5 5 5 30
50 5 5 5 5 5 5 30
51 5 5 5 5 5 5 30
52 5 5 5 5 5 5 30
53 5 5 4 4 4 5 27
54 4 5 5 5 5 5 29
55 5 5 5 5 5 5 30
56 5 4 5 4 5 4 27
57 5 5 5 5 5 5 30
58 5 5 5 5 5 5 30
59 5 5 5 5 5 5 30
60 5 4 5 4 5 4 27
61 4 5 5 5 4 5 28
62 5 4 5 4 5 5 28
63 5 4 5 5 4 5 28
64 5 5 3 4 4 4 25
65 5 4 5 5 4 5 28
66 5 4 5 4 5 4 27
67 5 5 5 5 5 5 30
68 5 5 5 5 5 5 30
69 4 5 4 5 5 5 28
70 5 5 5 5 5 5 30
71 5 4 5 4 5 3 26
72 5 5 5 5 5 5 30
73 5 4 4 5 5 4 27
74 5 5 5 5 4 4 28
75 5 4 5 4 5 4 27
76 4 5 5 4 4 5 27
77 5 5 5 5 5 5 30
78 5 4 4 4 5 4 26
79 4 4 5 5 5 5 28
80 5 3 5 5 5 5 28
81 5 4 3 4 5 4 25
82 4 3 4 3 4 5 23
83 5 4 4 4 5 4 26
84 5 5 4 4 4 5 27
85 5 5 5 5 5 5 30
86 5 5 4 4 4 4 26
87 5 4 5 4 4 5 27
88 5 4 3 4 5 4 25
89 4 4 5 5 5 4 27
90 5 4 5 4 5 5 28
91 5 5 5 4 4 4 27
92 4 5 4 4 5 4 26
93 4 4 4 5 5 5 27
94 4 5 4 5 4 3 25
95 5 4 4 5 5 5 28
96 4 4 4 5 4 5 26
97 3 3 4 4 5 4 23
98 4 5 3 4 5 3 24
99 4 5 4 5 5 5 28
100 4 3 4 5 5 4 25
101 5 4 4 5 4 5 27
102 4 5 5 4 5 4 27
103 4 4 5 4 5 4 26
104 4 5 3 4 5 4 25
105 5 4 3 4 5 4 25
106 4 5 4 4 3 4 24
107 5 5 5 5 5 5 30
108 5 5 4 5 4 4 27
109 5 5 5 5 5 5 30
110 5 4 5 5 5 5 29
111 5 4 4 4 4 5 26
112 5 4 5 5 5 5 29
113 4 5 4 5 4 5 27
114 5 5 5 5 5 5 30
115 4 5 5 4 5 5 28
Variabel Promosi
Responden X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 X4.8 X4.9 X4.10 Total
1 3 5 5 3 3 4 4 3 3 3 36
2 5 4 5 5 3 4 4 5 4 4 43
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
4 5 4 3 4 5 4 5 5 5 5 45
5 3 5 4 4 2 3 3 2 3 3 32
6 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 33
7 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 33
8 2 4 5 4 1 1 4 4 1 1 27
9 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 41
10 4 3 3 1 4 3 4 3 1 2 28
11 2 4 3 2 2 3 3 4 3 3 29
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
13 4 4 4 5 4 5 4 5 3 5 43
14 5 3 3 2 5 2 4 2 3 4 33
15 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 46
16 3 4 4 1 5 2 4 1 1 1 26
17 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 47
18 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 30
19 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38
20 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 43
21 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 35
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
23 3 4 4 2 5 3 5 4 4 2 36
24 2 4 2 2 2 3 4 2 2 2 25
25 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 35
26 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 32
27 5 3 4 3 3 3 4 2 4 3 34
28 4 3 3 2 3 3 4 2 1 2 27
29 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 32
30 4 3 3 4 4 5 3 2 3 3 34
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
32 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
33 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 29
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
35 3 4 5 3 4 4 4 3 3 4 37
36 3 5 4 3 4 2 4 3 4 4 36
37 5 5 5 2 4 4 5 4 5 3 42
38 4 4 5 1 5 4 5 4 4 5 41
39 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 46
40 1 5 5 1 5 5 5 1 4 5 37
41 1 5 5 1 3 3 5 1 1 3 28
42 2 4 4 1 3 3 4 1 2 3 27
43 1 4 4 1 3 3 4 1 3 3 27
44 1 4 4 1 2 3 2 1 3 3 24
45 2 4 5 1 3 3 4 3 3 3 31
46 2 4 5 1 3 3 4 2 3 3 30
47 3 4 4 2 3 3 4 1 3 3 30
48 2 4 4 1 3 3 4 2 3 3 29
49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
50 2 4 4 2 3 3 4 3 3 3 31
51 2 4 4 1 3 3 4 2 3 3 29
52 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 46
53 3 4 4 1 4 3 4 2 3 3 31
54 2 4 4 1 3 3 4 2 3 3 29
55 2 4 4 1 3 3 4 3 3 3 30
56 3 5 5 3 3 3 5 3 3 3 36
57 3 4 5 1 3 3 3 3 5 3 33
58 2 4 5 1 3 3 4 3 3 3 31
59 2 4 4 1 3 3 3 3 3 3 29
60 1 5 5 2 3 3 4 2 3 3 31
61 2 4 4 2 3 3 4 2 3 3 30
62 2 4 5 1 3 3 5 3 3 3 32
63 3 5 5 2 3 3 5 3 5 5 39
64 3 4 4 2 3 4 5 4 5 5 39
65 4 5 5 3 4 3 5 3 3 3 38
66 3 5 5 3 3 3 5 4 4 5 40
67 3 5 5 1 3 3 4 3 3 3 33
68 3 5 5 2 3 3 4 3 3 3 34
69 3 5 5 2 3 3 5 3 3 3 35
70 3 5 5 2 3 3 5 3 3 3 35
71 3 5 5 2 3 3 5 3 3 3 35
72 3 5 5 3 3 3 5 4 3 3 37
73 2 5 5 2 3 4 5 3 3 5 37
74 2 5 5 2 3 3 5 3 3 3 34
75 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33
76 3 5 5 2 3 3 5 3 3 3 35
77 3 5 5 2 3 3 5 3 3 3 35
78 3 5 5 2 3 3 5 3 3 3 35
79 3 5 5 3 3 3 5 3 3 3 36
80 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 44
81 3 5 5 2 3 3 5 3 3 3 35
82 2 3 3 1 3 4 5 5 5 5 36
83 3 4 5 2 3 4 5 4 4 4 38
84 3 5 5 2 4 3 4 5 4 4 39
85 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 43
86 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 48
87 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 39
88 2 4 2 3 4 2 4 3 2 4 30
89 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 38
90 3 4 4 2 3 3 4 4 4 2 33
91 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 36
92 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2 32
93 2 5 5 2 4 3 4 3 4 2 34
94 3 4 4 2 2 3 5 3 3 3 32
95 3 5 5 2 3 3 5 4 3 3 36
96 4 5 5 3 5 5 4 4 4 3 42
97 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 40
98 4 4 5 4 3 3 5 3 2 2 35
99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
100 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 40
101 3 5 5 2 3 4 5 4 4 4 39
102 3 5 4 2 4 4 5 4 4 4 39
103 3 4 3 4 3 3 5 3 3 3 34
104 3 4 5 2 4 3 5 3 3 3 35
105 3 4 4 2 3 3 4 3 3 4 33
106 3 4 4 2 4 4 5 3 4 3 36
107 3 5 5 2 3 3 5 3 3 4 36
108 3 4 4 2 4 3 5 3 4 3 35
109 3 5 5 2 3 3 5 3 3 3 35
110 3 5 5 2 5 5 5 5 5 5 45
111 3 5 4 2 3 3 5 2 3 3 33
112 3 4 4 2 4 4 5 5 5 5 41
113 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 38
114 3 5 5 4 5 5 5 4 4 4 44
115 3 4 4 2 3 4 5 3 4 4 36
Variabel Penggunaan cryptocurrency sebagai instrumen investasi
Responden Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Total
1 5 5 5 5 5 4 4 3 3 5 44
2 5 4 5 5 2 5 3 4 3 4 40
3 4 5 5 4 4 4 3 3 2 4 38
4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 47
5 3 3 4 1 2 4 3 3 3 4 30
6 5 4 5 5 2 3 1 3 3 4 35
7 3 3 5 5 3 4 1 5 3 5 37
8 4 5 2 2 1 4 4 1 1 1 25
9 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 36
10 5 5 5 5 3 5 1 3 2 5 39
11 3 3 5 4 2 4 4 4 3 4 36
12 5 4 5 5 5 4 2 2 4 4 40
13 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 45
14 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 35
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
16 5 3 5 5 1 4 2 3 2 2 32
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
18 5 5 4 4 1 3 4 1 1 4 32
19 4 4 4 4 3 5 3 3 4 5 39
20 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
21 4 4 4 4 3 4 3 2 4 2 34
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
23 3 5 3 3 2 3 4 1 3 5 32
24 2 4 4 4 4 4 3 4 3 5 37
25 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 38
26 5 4 5 4 2 4 3 5 4 5 41
27 5 5 5 5 3 5 2 5 3 4 42
28 3 3 4 4 4 3 2 5 2 5 35
29 5 5 5 5 4 4 5 5 3 5 46
30 5 5 5 5 3 4 4 4 3 3 41
31 5 5 4 4 5 4 3 3 4 4 41
32 5 5 4 3 3 3 4 3 3 3 36
33 5 4 4 4 3 4 2 3 3 3 35
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49
35 3 5 3 4 3 3 4 3 5 4 37
36 4 5 5 4 5 1 5 3 4 4 40
37 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 47
38 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
39 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 46
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
41 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 48
42 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 47
43 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 44
44 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
45 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 47
46 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 46
47 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 46
48 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 48
49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
50 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
51 2 5 4 5 2 5 5 4 2 5 39
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
54 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48
55 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 46
56 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 48
57 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 47
58 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 47
59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
60 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 46
61 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 46
62 5 4 5 4 5 5 4 5 2 5 44
63 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 46
64 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 46
65 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 46
66 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 47
67 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 47
68 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 45
69 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 48
70 5 4 5 4 3 5 5 4 4 5 44
71 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 47
72 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 48
73 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 48
74 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 48
75 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 48
76 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 48
77 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 48
78 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 46
79 5 5 4 3 3 5 5 5 4 5 44
80 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 41
81 5 4 5 4 3 4 5 5 5 5 45
82 4 3 4 5 3 4 5 5 4 3 40
83 5 4 5 3 3 5 4 5 4 3 41
84 3 4 5 5 3 2 5 4 4 4 39
85 4 5 4 3 4 5 4 5 5 3 42
86 5 4 5 4 3 5 5 4 5 4 44
87 5 4 5 4 3 4 5 5 4 5 44
88 4 4 5 4 3 4 5 5 5 3 42
89 3 4 5 4 3 4 4 5 5 5 42
90 4 3 4 5 3 4 5 4 4 5 41
91 4 5 4 5 3 4 4 5 2 5 41
92 5 5 3 4 3 4 5 4 4 3 40
93 5 4 4 5 3 4 5 5 4 4 43
94 4 5 4 5 3 5 4 5 4 5 44
95 5 4 5 4 3 4 5 4 5 5 44
96 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 46
97 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 44
98 3 3 4 4 3 4 5 4 5 5 40
99 4 5 4 5 3 5 4 5 4 5 44
100 4 5 5 4 3 5 5 4 5 5 45
101 5 4 4 3 3 4 5 4 5 4 41
102 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 46
103 3 3 4 5 3 4 5 4 5 4 40
104 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 47
105 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 40
106 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 45
107 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 40
108 4 5 4 5 3 4 4 5 4 5 43
109 5 4 5 5 3 5 4 5 4 5 45
110 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 46
111 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 47
112 5 5 5 5 3 5 4 4 5 5 46
113 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 47
114 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 48
115 4 4 5 5 3 5 4 4 5 5 44
Frequency Table

Persepsi Manfaat

X1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 2.6 2.6 2.6
Tidak Setuju 1 .9 .9 3.5
Netral 6 5.2 5.2 8.7
Setuju 22 19.1 19.1 27.8
Sangat Setuju 83 72.2 72.2 100.0
Total 115 100.0 100.0

X1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 2.6 2.6 2.6
Tidak Setuju 1 .9 .9 3.5
Netral 3 2.6 2.6 6.1
Setuju 26 22.6 22.6 28.7
Sangat Setuju 82 71.3 71.3 100.0
Total 115 100.0 100.0

X1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 2.6 2.6 2.6
Tidak Setuju 3 2.6 2.6 5.2
Netral 4 3.5 3.5 8.7
Setuju 27 23.5 23.5 32.2
Sangat Setuju 78 67.8 67.8 100.0
Total 115 100.0 100.0

X1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 10 8.7 8.7 8.7
Tidak Setuju 47 40.9 40.9 49.6
Netral 30 26.1 26.1 75.7
Setuju 22 19.1 19.1 94.8
Sangat Setuju 6 5.2 5.2 100.0
Total 115 100.0 100.0

X1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7
Tidak Setuju 5 4.3 4.3 6.1
Netral 17 14.8 14.8 20.9
Setuju 30 26.1 26.1 47.0
Sangat Setuju 61 53.0 53.0 100.0
Total 115 100.0 100.0

X1.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 2.6 2.6 2.6
Tidak Setuju 12 10.4 10.4 13.0
Netral 55 47.8 47.8 60.9
Setuju 22 19.1 19.1 80.0
Sangat Setuju 23 20.0 20.0 100.0
Total 115 100.0 100.0

X1.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 .9 .9 2.6
Netral 10 8.7 8.7 11.3
Setuju 39 33.9 33.9 45.2
Sangat Setuju 63 54.8 54.8 100.0
Total 115 100.0 100.0
X1.8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 3.5 3.5 3.5
Tidak Setuju 2 1.7 1.7 5.2
Netral 12 10.4 10.4 15.7
Setuju 26 22.6 22.6 38.3
Sangat Setuju 71 61.7 61.7 100.0
Total 115 100.0 100.0

X2.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Netral 8 7.0 7.0 7.0
Setuju 38 33.0 33.0 40.0
Sangat Setuju 69 60.0 60.0 100.0
Total 115 100.0 100.0

Persepsi Kemudahan Penggunaan

X2.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Netral 10 8.7 8.7 8.7
Setuju 51 44.3 44.3 53.0
Sangat Setuju 54 47.0 47.0 100.0
Total 115 100.0 100.0

X2.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Netral 5 4.3 4.3 4.3
Setuju 50 43.5 43.5 47.8
Sangat Setuju 60 52.2 52.2 100.0
Total 115 100.0 100.0

X2.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Netral 7 6.1 6.1 6.1
Setuju 35 30.4 30.4 36.5
Sangat Setuju 73 63.5 63.5 100.0
Total 115 100.0 100.0

X2.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Netral 8 7.0 7.0 7.0
Setuju 49 42.6 42.6 49.6
Sangat Setuju 58 50.4 50.4 100.0
Total 115 100.0 100.0

X2.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Netral 5 4.3 4.3 4.3
Setuju 41 35.7 35.7 40.0
Sangat Setuju 69 60.0 60.0 100.0
Total 115 100.0 100.0

Pengetahuan Konsumen
X3.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Netral 2 1.7 1.7 1.7
Setuju 30 26.1 26.1 27.8
Sangat Setuju 83 72.2 72.2 100.0
Total 115 100.0 100.0

X3.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 .9 .9
Netral 9 7.8 7.8 8.7
Setuju 46 40.0 40.0 48.7
Sangat Setuju 59 51.3 51.3 100.0
Total 115 100.0 100.0

X3.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Netral 11 9.6 9.6 9.6
Setuju 43 37.4 37.4 47.0
Sangat Setuju 61 53.0 53.0 100.0
Total 115 100.0 100.0

X3.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9
Tidak Setuju 4 3.5 3.5 4.3
Netral 13 11.3 11.3 15.7
Setuju 39 33.9 33.9 49.6
Sangat Setuju 58 50.4 50.4 100.0
Total 115 100.0 100.0

X3.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9
Tidak Setuju 1 .9 .9 1.7
Netral 9 7.8 7.8 9.6
Setuju 38 33.0 33.0 42.6
Sangat Setuju 66 57.4 57.4 100.0
Total 115 100.0 100.0

X3.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9
Tidak Setuju 7 6.1 6.1 7.0
Netral 10 8.7 8.7 15.7
Setuju 41 35.7 35.7 51.3
Sangat Setuju 56 48.7 48.7 100.0
Total 115 100.0 100.0

Promosi

X4.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 4.3 4.3 4.3
Tidak Setuju 24 20.9 20.9 25.2
Netral 55 47.8 47.8 73.0
Setuju 22 19.1 19.1 92.2
Sangat Setuju 9 7.8 7.8 100.0
Total 115 100.0 100.0

X4.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 .9 .9
Netral 12 10.4 10.4 11.3
Setuju 57 49.6 49.6 60.9
Sangat Setuju 45 39.1 39.1 100.0
Total 115 100.0 100.0
X4.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 2.6 2.6 2.6
Netral 13 11.3 11.3 13.9
Setuju 46 40.0 40.0 53.9
Sangat Setuju 53 46.1 46.1 100.0
Total 115 100.0 100.0

X4.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 21 18.3 18.3 18.3
Tidak Setuju 42 36.5 36.5 54.8
Netral 24 20.9 20.9 75.7
Setuju 21 18.3 18.3 93.9
Sangat Setuju 7 6.1 6.1 100.0
Total 115 100.0 100.0

X4.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9
Tidak Setuju 5 4.3 4.3 5.2
Netral 59 51.3 51.3 56.5
Setuju 33 28.7 28.7 85.2
Sangat Setuju 17 14.8 14.8 100.0
Total 115 100.0 100.0

X4.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9
Tidak Setuju 4 3.5 3.5 4.3
Netral 63 54.8 54.8 59.1
Setuju 31 27.0 27.0 86.1
Sangat Setuju 16 13.9 13.9 100.0
Total 115 100.0 100.0

X4.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7
Netral 12 10.4 10.4 12.2
Setuju 49 42.6 42.6 54.8
Sangat Setuju 52 45.2 45.2 100.0
Total 115 100.0 100.0

X4.8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 7 6.1 6.1 6.1
Tidak Setuju 17 14.8 14.8 20.9
Netral 48 41.7 41.7 62.6
Setuju 29 25.2 25.2 87.8
Sangat Setuju 14 12.2 12.2 100.0
Total 115 100.0 100.0

X4.9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 4.3 4.3 4.3
Tidak Setuju 6 5.2 5.2 9.6
Netral 52 45.2 45.2 54.8
Setuju 34 29.6 29.6 84.3
Sangat Setuju 18 15.7 15.7 100.0
Total 115 100.0 100.0

X4.10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7
Tidak Setuju 8 7.0 7.0 8.7
Netral 56 48.7 48.7 57.4
Setuju 29 25.2 25.2 82.6
Sangat Setuju 20 17.4 17.4 100.0
Total 115 100.0 100.0

Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi

Y.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7
Netral 11 9.6 9.6 11.3
Setuju 24 20.9 20.9 32.2
Sangat Setuju 78 67.8 67.8 100.0
Total 115 100.0 100.0

Y.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Netral 12 10.4 10.4 10.4
Setuju 35 30.4 30.4 40.9
Sangat Setuju 68 59.1 59.1 100.0
Total 115 100.0 100.0

Y.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 .9 .9
Netral 4 3.5 3.5 4.3
Setuju 32 27.8 27.8 32.2
Sangat Setuju 78 67.8 67.8 100.0
Total 115 100.0 100.0
Y.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9
Tidak Setuju 1 .9 .9 1.7
Netral 7 6.1 6.1 7.8
Setuju 37 32.2 32.2 40.0
Sangat Setuju 69 60.0 60.0 100.0
Total 115 100.0 100.0

Y.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 4.3 4.3 4.3
Tidak Setuju 8 7.0 7.0 11.3
Netral 54 47.0 47.0 58.3
Setuju 17 14.8 14.8 73.0
Sangat Setuju 31 27.0 27.0 100.0
Total 115 100.0 100.0

Y.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9
Tidak Setuju 1 .9 .9 1.7
Netral 8 7.0 7.0 8.7
Setuju 47 40.9 40.9 49.6
Sangat Setuju 58 50.4 50.4 100.0
Total 115 100.0 100.0

Y.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 2.6 2.6 2.6
Tidak Setuju 5 4.3 4.3 7.0
Netral 10 8.7 8.7 15.7
Setuju 35 30.4 30.4 46.1
Sangat Setuju 62 53.9 53.9 100.0
Total 115 100.0 100.0

Y.8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 2.6 2.6 2.6
Tidak Setuju 2 1.7 1.7 4.3
Netral 14 12.2 12.2 16.5
Setuju 33 28.7 28.7 45.2
Sangat Setuju 63 54.8 54.8 100.0
Total 115 100.0 100.0

Y.9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 3.5 3.5 3.5
Tidak Setuju 7 6.1 6.1 9.6
Netral 15 13.0 13.0 22.6
Setuju 48 41.7 41.7 64.3
Sangat Setuju 41 35.7 35.7 100.0
Total 115 100.0 100.0

Y.10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9
Tidak Setuju 2 1.7 1.7 2.6
Netral 9 7.8 7.8 10.4
Setuju 27 23.5 23.5 33.9
Sangat Setuju 76 66.1 66.1 100.0
Total 115 100.0 100.0
UJI VALIDITAS

X1 PERSEPSI MANFAAT

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 Total_X1
X1.1 Pearson Correlation 1 .684** .639** -.120 .506** .167 .579** .517** .734**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .202 .000 .075 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X1.2 Pearson Correlation .684** 1 .616** -.057 .445** .250** .501** .333** .695**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .547 .000 .007 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X1.3 Pearson Correlation .639** .616** 1 .018 .569** .208* .572** .478** .768**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .847 .000 .026 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X1.4 Pearson Correlation -.120 -.057 .018 1 -.051 .212* -.032 .003 .220*
Sig. (2-tailed) .202 .547 .847 .586 .023 .738 .975 .018
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X1.5 Pearson Correlation .506** .445** .569** -.051 1 .371** .729** .586** .792**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .586 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X1.6 Pearson Correlation .167 .250** .208* .212* .371** 1 .268** .205* .534**
Sig. (2-tailed) .075 .007 .026 .023 .000 .004 .028 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X1.7 Pearson Correlation .579** .501** .572** -.032 .729** .268** 1 .606** .793**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .738 .000 .004 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X1.8 Pearson Correlation .517** .333** .478** .003 .586** .205* .606** 1 .714**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .975 .000 .028 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115
Total_X1 Pearson Correlation .734** .695** .768** .220* .792** .534** .793** .714** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .018 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X2 PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Total_X2
X2.1 Pearson Correlation 1 .298** .333** -.046 .528** .267** .605**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .623 .000 .004 .000
N 115 115 115 115 115 115 115
X2.2 Pearson Correlation .298** 1 .397** .308** .260** .388** .674**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .005 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115
X2.3 Pearson Correlation .333** .397** 1 .358** .510** .270** .716**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .004 .000
N 115 115 115 115 115 115 115
X2.4 Pearson Correlation -.046 .308** .358** 1 .285** .429** .582**
Sig. (2-tailed) .623 .001 .000 .002 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115
X2.5 Pearson Correlation .528** .260** .510** .285** 1 .320** .732**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 .002 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115
X2.6 Pearson Correlation .267** .388** .270** .429** .320** 1 .665**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .004 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115
Total_X2 Pearson Correlation .605** .674** .716** .582** .732** .665** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X3 PENGETAHUAN KONSUMEN

Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 Total_X3
X3.1 Pearson Correlation 1 .084 .128 .001 .032 .011 .240**
Sig. (2-tailed) .374 .174 .991 .731 .906 .010
N 115 115 115 115 115 115 115
X3.2 Pearson Correlation .084 1 .257** .386** .161 .254** .562**
Sig. (2-tailed) .374 .006 .000 .086 .006 .000
N 115 115 115 115 115 115 115
X3.3 Pearson Correlation .128 .257** 1 .399** .305** .467** .679**
Sig. (2-tailed) .174 .006 .000 .001 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115
X3.4 Pearson Correlation .001 .386** .399** 1 .317** .523** .753**
Sig. (2-tailed) .991 .000 .000 .001 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115
X3.5 Pearson Correlation .032 .161 .305** .317** 1 .470** .637**
Sig. (2-tailed) .731 .086 .001 .001 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115
X3.6 Pearson Correlation .011 .254** .467** .523** .470** 1 .788**
Sig. (2-tailed) .906 .006 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115
Total_X3 Pearson Correlation .240** .562** .679** .753** .637** .788** 1
Sig. (2-tailed) .010 .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X4 PROMOSI

Correlations
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 X4.8 X4.9 X4.10 Total_X4
X4.1 Pearson Correlation 1 .005 .039 .620** .502** .390** .142 .424** .347** .293** .631**
Sig. (2-tailed) .956 .680 .000 .000 .000 .131 .000 .000 .002 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X4.2 Pearson Correlation .005 1 .716** .069 .137 .201* .536** .198* .153 .177 .441**
Sig. (2-tailed) .956 .000 .464 .144 .031 .000 .034 .103 .058 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X4.3 Pearson Correlation .039 .716** 1 -.025 .086 .184* .457** .210* .177 .113 .408**
Sig. (2-tailed) .680 .000 .794 .363 .048 .000 .024 .059 .230 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X4.4 Pearson Correlation .620** .069 -.025 1 .323** .496** .024 .492** .343** .371** .643**
Sig. (2-tailed) .000 .464 .794 .000 .000 .798 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X4.5 Pearson Correlation .502** .137 .086 .323** 1 .590** .249** .348** .435** .427** .647**
Sig. (2-tailed) .000 .144 .363 .000 .000 .007 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X4.6 Pearson Correlation .390** .201* .184* .496** .590** 1 .210* .510** .630** .632** .775**
Sig. (2-tailed) .000 .031 .048 .000 .000 .024 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X4.7 Pearson Correlation .142 .536** .457** .024 .249** .210* 1 .332** .250** .276** .498**
Sig. (2-tailed) .131 .000 .000 .798 .007 .024 .000 .007 .003 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X4.8 Pearson Correlation .424** .198* .210* .492** .348** .510** .332** 1 .607** .530** .763**
Sig. (2-tailed) .000 .034 .024 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X4.9 Pearson Correlation .347** .153 .177 .343** .435** .630** .250** .607** 1 .691** .750**
Sig. (2-tailed) .000 .103 .059 .000 .000 .000 .007 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
X4.10 Pearson Correlation .293** .177 .113 .371** .427** .632** .276** .530** .691** 1 .727**
Sig. (2-tailed) .002 .058 .230 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
Total_X4 Pearson Correlation .631** .441** .408** .643** .647** .775** .498** .763** .750** .727** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Y PENGGUNAAN CRYPTOCURRENCY SEBAGAI INSTRUMEN INVESTASI

Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Total_Y
Y.1 Pearson Correlation 1 .389** .426** .288** .179 .361** .205* .268** .173 .137 .537**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .055 .000 .028 .004 .064 .143 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
Y.2 Pearson Correlation .389** 1 .214* .305** .216* .300** .328** .171 .050 .291** .510**
Sig. (2-tailed) .000 .022 .001 .021 .001 .000 .068 .594 .002 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
Y.3 Pearson Correlation .426** .214* 1 .528** .252** .296** .154 .490** .228* .454** .631**
Sig. (2-tailed) .000 .022 .000 .007 .001 .099 .000 .014 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
Y.4 Pearson Correlation .288** .305** .528** 1 .239* .306** .167 .462** .152 .447** .615**
Sig. (2-tailed) .002 .001 .000 .010 .001 .074 .000 .104 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
Y.5 Pearson Correlation .179 .216* .252** .239* 1 .154 .184* .263** .133 .307** .526**
Sig. (2-tailed) .055 .021 .007 .010 .100 .049 .004 .157 .001 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
Y.6 Pearson Correlation .361** .300** .296** .306** .154 1 .221* .457** .210* .357** .586**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .001 .100 .018 .000 .024 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
Y.7 Pearson Correlation .205* .328** .154 .167 .184* .221* 1 .416** .462** .304** .610**
Sig. (2-tailed) .028 .000 .099 .074 .049 .018 .000 .000 .001 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
Y.8 Pearson Correlation .268** .171 .490** .462** .263** .457** .416** 1 .391** .512** .748**
Sig. (2-tailed) .004 .068 .000 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
Y.9 Pearson Correlation .173 .050 .228* .152 .133 .210* .462** .391** 1 .261** .555**
Sig. (2-tailed) .064 .594 .014 .104 .157 .024 .000 .000 .005 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
Y.10 Pearson Correlation .137 .291** .454** .447** .307** .357** .304** .512** .261** 1 .669**
Sig. (2-tailed) .143 .002 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .005 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
Total_ Pearson Correlation .537** .510** .631** .615** .526** .586** .610** .748** .555** .669** 1
Y Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI RALIBILITAS

PERSEPSI MANFAAT

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.797 8

PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.743 6

PENGETAHUAN KONSUMEN

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.696 6

PROMOSI

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.834 10

PENGGUNAAN CRYPTOCURRENCY SEBAGAI INSTRUMEN


INVESTASI

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.790 10
UJI NORMALITAS
UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 115

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 3.25195139

Most Extreme Differences Absolute .065

Positive .033

Negative -.065

Test Statistic .065

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

GRAFIK HISTOGRAM
GRAFIK P-PLOT

UJI HETEROSKEDASTISITAS
UJI MULTIKOLINEARITAS

Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Statistics
Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. ce VIF
1 (Constant) .233 3.889 .060 .952
Persepsi Manfaat .166 .069 .159 2.399 .018 .884 1.131
(X1)
Persepsi .324 .163 .158 1.990 .049 .616 1.622
Kemudahan
Penggunaan (X2)
Pengetahuan .989 .141 .557 7.009 .000 .615 1.627
Konsumen (X3)
Promosi (X4) .071 .057 .081 1.254 .212 .927 1.079
a. Dependent Variable: Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi (Y)

UJI REGRESI LINEAR BERGANDA

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .233 3.889 .060 .952
Persepsi Manfaat (X1) .166 .069 .159 2.399 .018
Persepsi Kemudahan .324 .163 .158 1.990 .049
Penggunaan (X2)
Pengetahuan Konsumen .989 .141 .557 7.009 .000
(X3)
Promosi (X4) .071 .057 .081 1.254 .212
a. Dependent Variable: Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi (Y)
UJI T

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .233 3.889 .060 .952
Persepsi Manfaat (X1) .166 .069 .159 2.399 .018
Persepsi Kemudahan .324 .163 .158 1.990 .049
Penggunaan (X2)
Pengetahuan Konsumen .989 .141 .557 7.009 .000
(X3)
Promosi (X4) .071 .057 .081 1.254 .212
a. Dependent Variable: Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi (Y)

UJI F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1616.829 4 404.207 36.881 .000b
Residual 1205.571 110 10.960
Total 2822.400 114
a. Dependent Variable: Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen Investasi (Y)
b. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Persepsi Manfaat (X1), Persepsi Kemudahan Penggunaan
(X2), Pengetahuan Konsumen (X3)

UJI R2

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .757a .573 .557 3.311
a. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Persepsi Manfaat (X1),
Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2), Pengetahuan Konsumen (X3)
b. Dependent Variable: Penggunaan Cryptocurrency Sebagai Instrumen
Investasi (Y)
Dokumentasi
F TABEL
T TABEL
R TABEL

Anda mungkin juga menyukai