Anda di halaman 1dari 146

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KREDIBILITAS SUMBER PADA


MEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA BARU TERHADAP MINAT
BELI (STUDI PADA SELEBRITI IKLAN TELEVISI DAN
YOUTUBE VLOGGER REVIEW PRODUK WARDAH
EXCLUSIVE MATTE LIP CREAM)

TESIS

DINI NUR AMALINA

1606942905

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM PASCASARJANA KOMUNIKASI
JAKARTA
JUNI 2018

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KREDIBILITAS SUMBER PADA


MEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA BARU TERHADAP MINAT
BELI (STUDI PADA SELEBRITI IKLAN TELEVISI DAN
YOUTUBE VLOGGER REVIEW PRODUK WARDAH
EXCLUSIVE MATTE LIP CREAM)

TESIS

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister

DINI NUR AMALINA

1606942905

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM PASCASARJANA KOMUNIKASI
JAKARTA
JUNI 2018

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018
Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Penulisan
tesis ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Magister Ilmu Komunikasi, Program Studi Pascasarjana Ilmu Komunikasi pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Penulis menyadari bahwa tanpa dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak,
maka penulis akan sulit untuk menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapak terima kasih kepada:

1. Bapak Daniel Rembeth, MBA. selaku Dosen Pembimbing yang telah


berkenan membimbing saya dalam penulisan tesis ini. Betapa beliau
sangat berjasa dalam memberikan arahan/petunjuk/bimbingan dengan
sepenuh hati yang pada akhirnya membawa saya hingga penyelesaian
tesis ini.

2. Ketua dan Sekertaris beserta seluruh staf Program Studi Pasca Sarjana
Komunikasi, Kekhususan Manajemen Komunikasi FISIP Universitas
Indonesia, Jakarta, yang telah memberikan izin dan pengurusan izin
untuk melakukan penelitian ini.

3. Seluruh Bapak dan Ibu dosen pengajar di Program Studi Pasca Sarjana
Komunikasi, Kekhususan Manajemen Komunikasi yang telah berkenan
memberikan ilmu yang bermanfaat.

4. Kedua orang tua, Ayah Hendy Imam Sutopo dan Mamah Nurnia Achdiat,
kedua Adik, Nadia Dwi Azizah dan Akmal Dimas Saputra, Gama Zudia
Arditya Putra, dan seluruh keluarga besar yang selalu memberikan
semangat, kasih sayang, doa yang tidak pernah putus, dan tidak pernah

iv
Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


bosan memberikan arahan dan dukungannya demi kelancaran penelitian
ini.
5. Iswara Aji Pratama dan Mukhsin Sultoni, teman seperjuangan kala suka
maupun duka, dalam susah dan senang, yang telah memberikan bantuan
ilmu, petunjuk, dan semangat dalam proses penyusunan tesis.
6. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pasca Sarjana Komunikasi,
Kekhususan Manajemen Komunikasi, Universitas Indonesia.
7. Pihak yang bersedia membantu sebagai responden dalam mengisi
kuesioner penelitian ini.
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
penyelesaian tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis ini dapat membawa manfaat bagi
semua pihak yang membaca.

Salemba, 5 Juni 2018

Dini Nur Amalina

v
Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018
ABSTRAK

Nama : Dini Nur Amalina


Program Studi : Manajemen Komunikasi
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Kredibilitas Sumber pada Media Tradisional
dan Media Baru Terhadap Minat Beli (Studi pada Selebriti Iklan
Televisi dan Youtube Vlogger Review Produk Wardah Exclusive
Matte Lip Cream)

Tesis ini membahas mengenai pengaruh kredibilitas selebriti pada iklan televisi dan
Youtube vlogger review produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream terhadap minat
beli konsumen menggunakan konsep kredibilitas sumber dari Ohanian (1990),
dengan tiga dimensi yang membentuknya, yaitu daya tarik, keahlian, dan
kepercayaan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan 150 responden wanita
usia 17-35 tahun domisili Jabodetabek yang mengenal brand Wardah yang dipilih
berdasarkan teknik kuota sampling dan dianalisis menggunakan metode deskriptif
dan regresi linear. Hasil penelitian menunjukan bahwa kredibilitas selebriti pada iklan
televisi dan Youtube vlogger review berpengaruh secara signifikan terhadap minat
beli konsumen meskipun terdapat perbedaan yang signifikan antara kredibilitas
selebriti pada iklan televisi dan Youtube vlogger review, di mana kredibilitas yang
dimiliki Youtube vlogger review lebih tinggi dibandingkan selebriti pada iklan
televisi.

Kata Kunci:

Kredibilitas sumber, iklan televisi, selebriti, vlogger, Youtube review, Minat beli

vi
Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


ABSTRACT

Name : Dini Nur Amalina


Study Program : Communication Management
Title : Analysis the Effect of Source Credibility on Traditional Media
and New Media to Purchase Intention (Study on Celebrity of
Television Ads and Youtube Vlogger Review Wardah Exclusive
Matte Lip Cream Wardah)

This research discusses the effect of celebrity credibility on television commercial


and Youtube vlogger review Wardah Exclusive Matte Lip Cream product to
consumer purchase intention using Ohanian’s concept of source credibility (1990)
which is formed by attractiveness, expertise, and trustworthiness dimensions. This
study is a quantitative research with 150 female respondents aged 17-35 years who
domicile in Jabodetabek and knew the brand Wardah who selected by quota sampling
technique and analyzed using descriptive analysis methods and linear regression. The
results showed that the credibility of celebrities on television commercial and
Youtube vlogger review had a significant effect on consumer purchase intention
although there was a significant difference between celebrity credibility on television
commercial and Youtube vlogger review, which is the credibility of Youtube vlogger
who reviews product was higher than celebrities in television commercial.

Keyword :
Source credibility, TV commercials, celebrity, vlogger, Youtube review, purchase
intention

vii
Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iv
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT ........................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 11
1.3 Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 13
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................... 13
1.5 Signifikansi Penelitian ............................................................................. 13
1.5.1 Signifikansi Akademis .................................................................... 13
1.5.2 Signifikansi Praktis ......................................................................... 15
1.6 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 16
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................... 16
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Kanal Komunikasi .................................................................................... 18
2.1.1 Media Tradisional ............................................................................. 18
2.1.2 Media Baru........................................................................................ 19
2.2 Komunikasi Pemasaran Terpadu .............................................................. 20
2.2.1 Iklan ............................................................................................... 22
2.2.1.1 Iklan Televisi ..................................................................... 22

viii
Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


2.2.1.2 Penggunaan Selebriti pada Iklan ......................................... 26
2.2.2 Sosial Media ................................................................................... 29
2.2.2.1 Youtube .............................................................................. 30
2.2.2.2 Youtube Vlogger ................................................................. 33
2.3 Kredibilitas Sumber ................................................................................. 34
2.3.1 Daya Tarik (Attractiveness) ............................................................ 36
2.3.2 Keahlian (Expertise) ....................................................................... 36
2.3.3 Kepercayaan (Trustworthiness) ...................................................... 37
2.4 Minat Beli ................................................................................................ 38
2.5 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 40
2.6 Hipotesis Teoritis ..................................................................................... 41
2.7 Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian ................................................................................. 43
3.2 Metode Penelitian ...................................................................................... 44
3.3 Operasionalisasi Konsep............................................................................ 45
3.3.1 Variabel............................................................................................. 45
3.3.2 Skala Pengukuran.............................................................................. 49
3.4 Populasi dan Sampel.................................................................................. 51
3.4.1 Populasi............................................................................................. 50
3.4.2 Sampel............................................................................................... 51
3.5 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 51
3.5.1 Data Primer ...................................................................................... 51
3.5.2 Data Sekunder .................................................................................. 52
3.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .............................................................. 52
3.6.1 Uji Validitas ...................................................................................... 52
3.6.2 Uji Reliabilitas .................................................................................. 55
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................. 56
3.7.1 Analisis Deskriptif ............................................................................ 56
3.7.2 Analisis Regresi Linear Sederhana .................................................. 57

ix
Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


3.7.3 Analisis Determinasi ........................................................................ 60
3.7.4 Uji Paired Sample T-Test ................................................................ 61
3.8 Hipotesis Penelitian .................................................................................. 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Obyek Penelitian ...................................................................................... 63
4.2 Demografi ................................................................................................. 67
4.2.1 Usia ................................................................................................... 67
4.2.2 Pendapatan ....................................................................................... 68
4.2.3 Pekerjaan .......................................................................................... 69
4.3 Analisis Data Deskriptif ........................................................................... 70
4.3.1 Analisis Deskriptif Kredibilitas Sumber pada Media Tradisional dan
Media Baru (Selebriti pada Iklan Televisi dan Youtube Vlogger
Review).............................................................................................. 71
4.3.1.1 Analisis Deskriptif Dimensi Daya Tarik (Attractiveness)
Sumber ................................................................................. 71

4.3.1.2 Analisis Deskriptif Perbandingan Dimensi Keahlian


(Expertise) Sumber .............................................................. 72

4.3.1.3 Analisis Deskriptif Perbandingan Dimensi Kepercayaan


(Trustworthiness) Sumber .................................................... 74

4.3.2 Analisis Deskriptif Minat Beli Setelah Melihat Sumber pada Media
Tradisional dan Media Baru (Selebriti pada Iklan Televisi dan
Youtube Vlogger Review) ................................................................. 75
4.4 Uji Asusmsi Klasik ................................................................................... 76
4.4.1 Uji Normalitas ................................................................................ 76
4.4.2 Uji Linearitas .................................................................................. 78
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 80
4.5 Analisis Regresi Linear Sederhana ........................................................... 81
4.6 Analisis Determinasi (R2).......................................................................... 84
4.7 Uji Paired Sample T-Test ......................................................................... 86

x
Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


4.8 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 88
4.8.1 Analisis Pengaruh Kredibilitas Sumber Pada Media Tradisional
(Selebriti Pada Iklan Televisi) Terhadap Minat Beli Konsumen ..... 88
4.8.2 Analisis Pengaruh Kredibilitas Sumber Pada Media Baru (Youtube
Vlogger Review) Terhadap Minat Beli Konsumen ........................... 91
4.8.3 Perbedaan Antara Kredibilitas Sumber Pada Media Tradisional
(Selebriti Pada Iklan Televisi) Dan Kredibilitas Sumber Pada Media
Baru (Youtube Vlogger Review) ...................................................... 94
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI & REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan................................................................................................ 96
5.2 Implikasi .................................................................................................... 99
5.2.1 Implikasi Akademis .......................................................................... 99
5.2.2 Implikasi Praktis ............................................................................. 100
5.3 Rekomendasi ........................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 102


LAMPIRAN .......................................................................................................... 107

xi
Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Top Brand Index Kategori Lipstik 2015 - 2017.......................................... 9


Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 14
Tabel 3.1 Operasional Variabel .............................................................................. 48
Tabel 3.2 Desain Pengukuran Instrument ................................................................ 49
Tabel 3.3 Kategori Usia ............................................................................................ 50
Tabel 3.4 Pengukuran KMO Measure of Sampling Adequacy ............................... 53
Tabel 3.5 Validitas Item ........................................................................................... 54
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner .............................................................. 56
Tabel 4.1 Top Brand Index Kategori Lipstik 2015 - 2017 ...................................... 64
Tabel 4.2 Desain Pengukuran Instrument ................................................................ 71
Tabel 4.3 Skor Indikator Daya Tarik Sumber pada Selebriti Iklan Televisi dan
Youtube Vlogger Review ......................................................................... 71
Tabel 4.4 Skor Indikator Keahlian Sumber pada Selebriti Iklan Televisi dan Youtube
Vlogger Review ........................................................................................ 73
Tabel 4.5 Skor Indikator Kepercayaan Sumber pada Selebriti Iklan Televisi dan
Youtube Vlogger Review ......................................................................... 74
Tabel 4.6 Skor Variabel Minat Beli Setelah Melihat Selebriti pada Iklan Televisi
Youtube Vlogger Review ......................................................................... 75
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Kredibilitas Selebriti pada Iklan Televisi
(Model 1) ................................................................................................ 77
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Kredibilitas Youtube Vlogger Review
(Model 2) ................................................................................................ 78
Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas Kredibilitas Selebriti pada Iklan Televisi dengan Minat
Beli Konsumen (Model 1)....................................................................... 79
Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas Kredibilitas Youtube Vlogger Review dengan Minat
Beli Konsumen (Model 2)....................................................................... 79
Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas Kredibilitas Selebriti pada Iklan Televisi
(Model 1) ................................................................................................ 80

xii
Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Kredibilitas Youtube Vlogger Review
(Model 2) ................................................................................................ 81
Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linear Kredibilitas Selebriti pada Iklan Televisi
terhadap Minat Beli Konsumen (Model 1) ............................................. 82
Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Linear Kredibilitas Youtube Vlogger Review
terhadap Minat Beli Konsumen (Model 2) ............................................. 83
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R2) Kredibilitas Selebriti pada
Iklan Televisi terhadap Minat Beli Konsumen (Model 1) ...................... 85
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R2) Kredibilitas Youtube
Vlogger Review terhadap Minat Beli Konsumen (Model 1)................... 85
Tabel 4.17 Hasil Uji Paired T Test Kredibilitas Selebriti pada Iklan Televisi dan
Youtube Vlogger Review ....................................................................... 86

xiii
Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Media Periklanan: Kesadaran Pertama ................................................. 3


Gambar 1.2 Perbelanjaan Iklan di Media dari Tahun ke Tahun ................................ 4
Gambar 1.3 Platform Media Sosial Paling Aktif di Indonesia pada 2018.................. 7
Gambar 1.4 Global Fastest Growing Brand ............................................................ 10
Gambar 2.1 Komponen Promosi ............................................................................. 21
Gambar 2.2 Ohanian’s Source Credibility Model .................................................. 38
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 40
Gambar 2.4 Model Analisis ..................................................................................... 41
Gambar 4.1 Global Fastest Growing Brand ........................................................... 65
Gambar 4.2 Cuplikan Iklan Televisi Wardah Exclusive Matte Lip Cream ............ 66
Gambar 4.3 Cuplikan Youtube Vlogger Review Wardah Exclusive Matte Lip Cream
......................................................................................................................... 67
Gambar 4.4 Usia Responden ................................................................................... 68
Gambar 4.5 Pendapatan Responden ........................................................................ 69
Gambar 4.6 Pekerjaan Responden .......................................................................... 70
Gambar 4.7 Penampilan Fisik Selebriti pada Iklan Televisi Wardah Exclusive Matte
Lip Cream ............................................................................................. 90
Gambar 4.8 First Impression Youtube Vlogger terhadap Wardah Exclusive Matte Lip
Cream ................................................................................................... 93

xiv
Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ........................................................................................... 107


Lampiran 2 Output SPSS Statistik Deskriptif ........................................................ 113
Lampiran 3 Output SPSS Uji Validitas dengan menggunakan KMO Test ........... 119
Lampiran 4 Output SPSS Uji Reliabilitas .............................................................. 125

xv
Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan masyarakat yang kompleks, periklanan telah berkembang


menjadi sistem komunikasi vital bagi konsumen dan bisnis. Kemampuan iklan dan
metode promosi lainnya, atau kini lebih dikenal dengan istilah marketing
communications, dalam menyampaikan pesan kepada khalayak telah memberi
mereka peran penting dalam program pemasaran yang dilakukan sebagian besar
organisasi. Perusahaan mulai dari perusahaan multinasional sampai pengecer kecil
semakin mengandalkan marketing communications untuk membantu memasarkan
produk dan jasa karena pada saat itulah perusahaan mencoba untuk berkomunikasi
dan menjual produk mereka kepada pelanggan mereka.

David Pickton dan Amanda Broderick (2005) mendeskripsikan marketing


communications sebagai:
All the promotional elements of the marketing mix which involve the
communications between an organization and its target audiences on all matters
that affect marketing performance (Pickton, 2005: 4).

Dari deskripsi tersebut dapat dipahami bahwa marketing communications


mencakup seluruh elemen promosi yang melibatkan proses komunikasi yang
dilakukan oleh organisasi dan target audiens dalam segala hal yang mempengaruhi
kinerja marketing.

Kendala yang dihadapi oleh marketer kini adalah konsumen telah belajar
memanfaatkan marketing communications untuk mencari informasi yang nantinya
dapat mereka gunakan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan
pembelian sehingga memilih media dan bentuk komunikasi pemasaran yang tepat
menjadi bagian yang krusial.

1 Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


2

Mempromosikan barang atau merek kepada calon pembeli atau pengguna


produk bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Tersedianya banyak pilihan
media, dimulai dari media tradisional, yang terdiri atas broadcast media (televisi
dan radio), printed media (koran, majalah, brosur), dan juga new media (social
media, website, email) menjadi salah satu kendala yang dihadapi perusahaan dalam
menyampaikan pesan promosi terhadap khalayak. Bob Brennan (dalam Clow,
2016:215), menyatakan “Ninety-five percent of your success was great creative and
5 percent was great media. Now it’s much closer to 50-50.” Atau dapat disimpulkan
bahwa tidak hanya kreatifitas yang dibutuhkan untuk dapat sukses mempromosikan
produk atau merek pada saat ini, namun perusahaan perlu memilih media yang
tepat.

Sudah sering dikatakan bahwa televisi merupakan media periklanan yang


ideal. Dengan kemampuan audio-visual yang bergerak, televisi memberikan
dampak yang kuat. Televisi menawarkan kesempatan kepada perusahaan untuk
menjadi kreatif dalam merancang iklan. Melalui televisi, pengiklan mampu
mendemonstrasikan produk dan jasa dengan cara yang tidak dapat dilakukan pada
media cetak atau iklan radio (Belch, 2001: 355). Deloitte Research mencatat bahwa
pada tahun 2011, 71 persen orang Amerika masih memilih televisi sebagai media
favorit mereka. Dalam hal dampak pada keputusan pembelian, 86 persen
menyatakan bahwa iklan televisi memberi pengaruh terbesar (Clow, 2016: 199).

Di Indonesia sendiri, televisi masih menjadi media yang diminati oleh para
advertiser untuk mempromosikan produk atau jasanya. Dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh Google Consumer Barometer pada January 2018, televisi
memimpin dengan persentase sebesar 44% untuk kategori channel yang pertama
kali memperkenalkan sebuah produk atau jasa kepada internet user atau dapat
dikatakan bahwa televisi masih menjadi media yang paling berpengaruh dalam
meningkatkan awareness sebuah produk atau jasa.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


3

Gambar 1.1 Media Periklanan: Kesadaran Pertama

(Sumber: Hootsuite’s Indonesia Digital Landscape 2018)

Penelitian lain menjelaskan pula bahwa jumlah perbelanjaan iklan televisi


masih sangat dominan dibandingkan perbelanjaan iklan pada media lain. Laporan
mengenai ADEX Update Full Year 2017 yang dikeluarkan oleh Nielsen
menyebutkan sebanyak 80% advertising expenditure share pada tahun 2017
dihasilkan oleh televisi, dimana sisanya dihasilkan oleh Koran sebanyak 19% dan
majalah sebesar 1%. Meskipun pertumbuhan perbelanjaan iklan televisi melemah
setiap tahunnya, namun televisi masih mendominasi pasar dibanding dengan dua
media lain, yaitu koran dan majalah.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


4

Gambar 1.2 Perbelanjaan Iklan di Media dari Tahun ke


Tahun

(Sumber: Nielsen’s Adex Update Full Year 2017)

Iklan televisi dengan melibatkan selebriti sebagai bintangnya menjadi satu


cara yang dianggap efektif untuk memperkenalkan produk secara luas dan
membentuk persepsi terhadap produk secara kuat. Studi yang dilakukan di India
oleh Chaudhary dan Asthana (2015) menyimpulkan bahwa penggunaan selebriti
dalam sebuah program pemasaran dianggap dapat meningkatkan kesadaran, respon
dan citra merek produk, juga menciptakan koneksi yang mendorong konsumen
untuk menggunakan produk tersebut. Studi lain yang dilakukan oleh Aziz dkk
(2013) di Pakistan menemukan bahwa selebriti terkenal dianggap sebagai selebritis
yang paling kredibel, memiliki dampak positif pada sikap konsumen terhadap
iklan, sikap merek dan niat membeli yang menguntungkan dibandingkan dengan
selebriti yang tidak dikenal. Elberse dan Verleun (2011) pun menyebutkan bahwa
keputusan perusahaan untuk menjadikan atlet sebagai bintang iklan umumnya
berpengaruh positif dalam penjualan produk, dalam arti absolut dan relatif
terhadap pesaing perusahaan serta dapat meningkatkan tingkat pengembalian
saham perusahaan. Dalam penelitian ini rata-rata penggunaan selebriti dalam iklan
menghasilkan peningkatan sebesar 4% dalam penjualan, yang setara dengan

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


5

sekitar $10 juta dalam penjualan setiap tahunnya dan hampir 0,25% peningkatan
dalam pengembalian saham.

Terlepas dari kemampuan iklan televisi dan selebriti dalam menjaring dan
mempengaruhi khalayak, salah satu keluhan utama terhadap iklan adalah banyak
iklan yang tidak benar dan menipu konsumen. Sejumlah penelitian telah
menunjukkan ketidakpercayaan terhadap iklan di kalangan konsumen. Sebuah
studi yang dilakukan oleh Banwari Mittal menemukan bahwa konsumen merasa
kurang dari seperempat iklan yang ditayangkan televisi jujur dan dapat dipercaya.
Sharon Shavit, Pamela Lowrey dan James Haefner melakukan survei nasional
terhadap lebih dari 1000 konsumen dewasa untuk menentukan sikap masyarakat
dan kepercayaannya terhadap periklanan. Mereka menemukan bahwa orang
Amerika pada umumnya tidak mempercayai periklanan, meskipun pada akhirnya
mereka cenderung merasa lebih percaya pada iklan saat berfokus pada keputusan
pembelian yang akan mereka lakukan (Belch, 2001: 768).

Hal ini sejalan dengan laporan The 2017 Edelman Trust Barometer yang
menemukan bahwa “Two-thirds of the countries surveyed are now “distrust,”
which means they have under 50 percent trust in the mainstream institutions of
business, government, media, and NGOs to do what is right.” Atau dapat dikatakan
bahwa kini khalayak sulit untuk mempercayai apa yang dilakukan oleh institusi,
baik itu institusi bisnis, pemerintah, media, dan lembaga non-pemerintah.

Pertama kalinya dalam sejarah konsumen lebih mempercayai konsumen lain


lebih dari CEO, pemerintah, dan akademisi. Edelman mengatakan bahwa "Dasar
utama komunikasi masa kini adalah horizontal atau peer-to peer” (Edelman, 2017).
Masih menurut Edelman, 50 persen responden global mengatakan individu lebih
dipercaya daripada institusi. Dan halaman media sosial perusahaan lebih dipercaya
daripada iklan. Khalayak kini beralih dari mempercayai lembaga dan selebriti yang
berpengaruh besar- ke micro influencer yang benar-benar mengenal bidangnya,
baik itu advokat pelanggan, komunitas pelanggan, dan karyawan yang terlibat.
Micro-influencer sendiri didefinisikan oleh Edelman sebagai seseorang atau

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


6

kelompok yang memiliki pengikut antara 1,000 sampai 10,000. Peran micro
influencer sangat penting dalam membantu perusahaan untuk menarik komunitas
pelanggan yang sesungguhnya. Seperti yang dikatakan Edelman, "Micro-influencer
memiliki keterlibatan yang lebih dalam dan pengaruh yang lebih nyata terhadap
komunitas pelanggan, yang umumnya bertindak dengan lebih banyak gairah karena
mereka merasakan rasa keterikatan yang lebih besar terhadap influencer (Edelman,
2017).

Lorna Keane (2017), Editorial Manager di GlobalWebIndex mengatakan,


“Sebuah survei baru-baru ini mengungkapkan 84% dari pemasar berencana untuk
merekrut setidaknya satu kampanye yang dilakukan oleh influencer marketing
dalam 12 bulan ke depan. Media sosial menjadi salah satu media yang bagus untuk
menerapkannya, memberi pemasar arahan langsung kepada audiens. Mencari tahu
siapa saja influencer yang diikuti oleh target audience dapat membantu pemasar
untuk memperluas jangkauan target audience.” Lorna Keane kemudian
menjabarkan data statistik mengenai tren media sosial pada tahun 2017, yaitu
sebagai berikut: 1) 94% orang dewasa yang melakukan online memiliki akun di
setidaknya satu social platform; 2) 98% responden telah mengunjungi /
menggunakan satu platform dalam satu bulan terakhir; 3) Pengguna internet
menghabiskan rata-rata 2 jam sehari pada jejaring sosial; 4) 8 dari 10 pengguna
internet menggunakan handphone untuk menggunakan social platform; 5) Rata-rata
pengguna internet sekarang memiliki sekitar 8 akun sosial, naik dari hanya 3 di
tahun 2012; 6) Di luar China, Facebook mengklaim basis keanggotaan terbesar
(84%); 7) YouTube memimpin dalam jumlah kunjungan / penggunaan (88%).
Melihat statistik tersebut, media sosial menjadi alat penting bagi setiap merek yang
berharap dapat memperluas jangkauan mereka dan berinteraksi langsung kepada
audiens mereka.

Salah satu media sosial yang sedang populer digunakan oleh para influencer
adalah Youtube. Facebook mungkin menjadi platform nomor satu untuk semua
generasi dalam jumlah keanggotaan, namun untuk jumlah kunjungan, YouTube lah

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


7

yang menempati posisi teratas. Hal ini dihasilkan dari banyaknya pengunjung
YouTube yang tidak masuk ke akun mereka, atau tidak menjadi anggota (Young,
2016). Di Indonesia sendiri, menurut survey yang dilakukan oleh GlobalWebIndex
terhadap pengguna internet usia 16-64 tahun pada 2017, Youtube menempati posisi
pertama untuk platform media sosial kategori social network yang paling aktif
dengan persentase 43%.

Gambar 1.3 Platform Media Sosial Paling Aktif di


Indonesia pada 2018

(Sumber: Hootsuite’s Indonesia Digital Landscape 2018)

Populernya Youtube dikalangan micro-influencer sebagai platform untuk


berbagi informasi, menghasilkan istilah baru dengan sebutan Youtube vloggers.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kemudahan akses untuk mencari
informasi, kini khalayak cenderung untuk mencari informasi mengenai sebuah
produk melalui review yang dilakukan oleh para Youtube vloggers.
GlobalWebIndex (2017) melakukan survey kepada 72.892 pengguna internet
berusia 16-64 tahun dan didapatkan hasil yang dipaparkan pada Brand Discovery
Insight Report Q3 bahwa lebih dari setengah dari responden usia 16-26 tahun
mengatakan mereka menonton vlog pada bulan lalu, dan sekitar seperlima secara
aktif mengikuti vloggers di platform sosial. 57% mengatakan mereka selalu ingin

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


8

mencari pendapat ahli sebelum membeli produk dan layanan. 35% mengatakan
mereka mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.

Kini penyampaian informasi mengenai kelebihan atau kekurangan produk,


baik melalui iklan televisi maupun review yang dilakukan oleh vloggers di
Youtube, sedang gencar dilakukan oleh para pelaku usaha dan influencer yang
bergerak di bidang industri kecantikan dan kosmetik melihat perkembangan industri
kosmetik yang semakin pesat. Data Kementerian Perindustrian 2016 memaparkan,
pertumbuhan pasar industri ini rata-rata mencapai 9.67% per tahun dalam enam
tahun terakhir (2009-2015). Sementara berdasarkan data Beauty Market Survey
(BMS) yang didapat dari sumber Nielsen dan Euro Monitor, nilai industri kosmetik
nasional secara keseluruhan pada 2016 mencapai Rp36 triliun. Negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia memiliki kontribusi 51% bagi industri kecantikan
global (Hakim, 2017). Melihat perkembangan tersebut, industri kosmetik kemudian
menjadi salah satu Industri Andalan, yaitu industri prioritas yang berperan besar
sebagai penggerak utama (prime mover) perekonomian, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri
Nasional (RIPIN) Tahun 2015-2035. Investor asing dan juga para pengusaha lokal
melihat hal tersebut sebagai peluang yang sangat besar. Sehingga, perusahaan
tersebut memutar otak untuk memikirkan cara bagaimana mengambil hati
konsumen dan bersaing dengan ribuan perusahaan atau brand lainnya.

Di tengah persaingan industri dan bisnis di bidang kosmetik, brand Wardah


menjadi merek yang memiliki dominasi kuat diantara merek lain, khusunya merek
lokal. Bahkan menggeser pemain kawakan Martha Tilaar dan Mustika Ratu. Angka
penjualan Wardah pada tahun 2014 yang mencapai 200 miliar perbulan tersebut
berhasil melampaui kedua merek lawas Indonesia, yaitu 600 dan 400 miliar rupiah
selama satu tahun (Handayani, 2016). Melejitnya Wardah juga dapat dilihat dari
raihan sebagai Top Brand. Mulai fase pertama 2015, ada 9 produknya yang masuk
kategori Top Brand, padahal tahun sebelumnya hanya ada satu produk saja. Kini
sudah ada 10 produk menjadi merek top menandakan produk-produknya diterima

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


9

dan dianggap yang paling diingat oleh konsumen dan masyarakat. Itu belum
termasuk lima produk lain yang popularitasnya sudah masuk 5 atau 7 besar produk
top di kategorinya masing-masing. Menurut Farid Fatahillah, analis bisnis pada
Middle Class Insitute (MCI), kesuksesan Wardah dimulai sejak 2010, saat angka
kelas menengah meningkat. Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product
(GDP) Indonesia pada tahun itu mencapai $3.000. Praktis, setelah angka itu,
peningkatan GDP tak lagi lambat. Kelas menengah di Indonesia meningkat cepat
(Handayani, 2016).

Tabel 1.1 Top Brand Index Kategori Lipstik 2015 - 2017

TO P BRA ND I NDE X K AT EG O RI
LI PST I K
2015 2016 2017
22.30%
25%

13.30%
12.80%

12.70%
15%

9.60%
9.30%

7.70%
7.60%

7.50%

7.30%
6.50%
11%

5.10%
WARDAH REVLON PIXY SARIAYU LA TULIPE

(Sumber: www.topbrand-award.com)

Keberhasilan Wardah bukanlah tanpa strategi. Produk yang diproduksi sejak


1995 ini berhasil menyasar pasar kaum mayoritas di tanah air, yakni masyarakat
yang kurang lebih 90% muslim. Wardah sukses dengan brand image halal yang dia
bangun sejak 15 tahun lalu. Wardah telah memperkenalkan produknya tak hanya
aman digunakan, melainkan tersertifikasi halal. Dengan berbagai campaign yang
dilakukan Wardah, seperti kolaborasi dengan beberapa event besar, yaitu Jakarta
Fashion Week dan Indonesia Fashion Week, kolaborasi dengan musisi ternama,
yaitu Tulus dan menjadikan beberapa artis terkenal, penyanyi, tokoh masyarakat,
dan fashion designer yang menginspirasi memperkuat posisi Wardah sebagai
kosmetik nomer satu di Indonesia. Dengan kesuksesan itu pula, Wardah masuk ke
dalam kategori “Global Fastest Growing Brand 2014-2015 (20%-100% Growth)

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


10

dalam report yang dikeluarkan oleh Euromonitor International In Cosmetics Paris


2016. Dan Wardah menjadi merek Indonesia pertama yang masuk ke dalam
kategori tersebut.

Gambar 1.4 Global Fastest Growing Brand

(Sumber: Brand Presentation Wardah, 2017)

Wardah memanfaatkan iklan televisi untuk mengenalkan berbagai


produknya. Salah satu contohnya, yaitu Wardah Exclusive Matte Lip Cream. Telah
menjadi Top Brand pada kategori Lipstik selama tiga tahun berturut-turut, Wardah
pun tak segan untuk menggunakan artis terkenal sebagai model iklan produk
tersebut. Dewi Sandra dan Raline Shah yang juga merupakan brand ambassador
kemudian dipilih menjadi model untuk membintangi iklan Wardah Exclusive
Matte Lip Cream. Video dengan durasi 45 detik tersebut memperlihatkan Dewi
Sandra dan Raline Shah yang tampil cantik dengan Wardah Exclusive Matte Lip
Cream. Dewi Sandra dan Raline Shah kemudian menjelaskan secara menarik
karakteristik dan kelebihan dari produk tersebut, seperti kandungan vitamin E yang
dimilikinya, ketahanan produk, pilihan warna yang cantik, dan kenyamanan
penggunaan produk. Pesan berupa karakteristik produk disampaikan secara singkat
dan jelas namun menarik kepada khalayak.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


11

Di sisi lain, terdapat sebuah video review yang dilakukan oleh seorang
Youtube vlogger, bernama Irna Dewi dengan Youtube channel Irna Dewi Official.
Dalam video berdurasi 7 menit ini, Irna Dewi secara natural menjelaskan
karakteristik dari produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream. Irna Dewi
memperlihatkan satu per satu pilihan warna yang tersedia dari produk ini dan
menjelaskan first impression yang didapatkan setelah menggunakan produk ini,
seperti teksturnya yang creamy dan lembut, kemudahan untuk diaplikasi, tahan
lamanya produk ini dan harganya yang terjangkau. Tidak hanya kelebihan yang
disebutkan oleh Irna Dewi, namun beberapa kekurangan pun disampaikan, seperti
produk akan lengket apabila terkena air, produk akan transfer atau menempel pada
tangan atau gelas, dan penggunaan produk dapat membuat bibir kering karena
bibir dari Youtube vlogger cenderung kering. Dalam video ini, Irna Dewi juga
memperlihatkan bagaimana perubahan tekstur lipstik ketika baru digunakan
dengan tekstur setelah digunakan untuk makan. Pesan berupa penjelasan mengenai
karakteristik produk disampaikan secara lengkap dan jujur oleh Youtube vlogger.
Video review yang dilakukan Irna Dewi ini telah ditonton sebanyak 437.057 kali
dan merupakan video review dengan penonton terbanyak untuk produk Wardah
Exclusive Matte Lip Cream. Irna Dewi sendiri menyebut dirinya sebagai Content
Creator, Hijab dan Beauty Vlogger. Sebanyak 215.000 subscriber telah
berlangganan pada Youtube channel yang dimilikinya.

1.2 Rumusan Masalah

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kemapuan konsumen dalam


memanfaatkan marketing communications untuk mencari informasi yang nantinya
akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan
pembelian, perusahaan atau brand perlu memilih media dan bentuk komunikasi
pemasaran yang tepat, salah satunya brand tersebut adalah Wardah. Sering kali
dikatakan bahwa televisi merupakan media periklanan yang ideal. Dengan
kemampuan audio-visual yang bergerak, televisi memberikan dampak yang kuat.
Untuk itu, Wardah memanfaatkan iklan televisi untuk memperkenalkan dan

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


12

memasarkan produknya, salah satunya yaitu Wardah Exclusive Matte Lip Cream.
Penggunaan celebrity endorsers pun dilakukan oleh Wardah sebagai salah satu
strategi periklanan guna meningkatkan kesadaran, respon dan citra merek produk.
Dewi Sandra dan Raline Shah kemudian dipilih untuk menjadi model yang
menyampaikan pesan pada iklan. Namun, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa
konsumen tidak lagi mempercayai iklan maupun lembaga dan selebriti yang
berpengaruh besar. Kini konsumen lebih mempercayai micro influencer yang
benar-benar mengenal bidangnya, komunitas pelanggan, maupun pendapat
individu lain yang menggunakan produk yang sama dibandingkan mempercayai
lembaga atau selebriti yang terkenal. Sebagai contoh, Irna Dewi, seorang content
creator dan beauty vlogger yang kerap mereview dan memberikan first impression
terhadap suatu produk.

Dalam beberapa studi disebutkan bahwa sumber dengan kredibilitas yang


tinggi akan lebih mempersuasi dibandingkan dengan sumber kredibilitas yang
rendah. Kredibilitas sumber sendiri didefinisikan sebagai tingkat keandalan sumber
pesan yang dirasakan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan jujur. Shimp A
Terrence dalam Kusumowardhani (2012:34) menuturkan bahwa kredibilitas
memiliki peranan yang sangat penting dalam meyakinkan khalayak untuk menarik
perhatian mereka dalam membeli suatu produk atau dapat dikatakan bahwa
kredibilitas sumber berpengaruh pada minat beli konsumen terhadap produk yang
dipasarkan oleh sumber tersebut. Ohanian (1990) mengemukakan tiga faktor yang
berkontribusi terhadap kredibilitas sumber, yaitu attractiveness (daya tarik),
expertise (keahlian), dan trustworthiness (kepercayaan). Perbedaan kredibilitas
yang dimiliki kedua sumber, yaitu selebriti pada iklan televisi dan Youtube vlogger
yang melakukan review pastinya akan menghasilkan efek yang berbeda terhadap
minat beli konsumen

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


13

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti


menuliskan beberapa pertanyaan penelitian yang relevan sebagai berikut:

1. Apa terdapat pengaruh kredibilitas sumber pada media tradisional


(selebriti pada iklan televisi) terhadap minat beli konsumen?
2. Apa terdapat pengaruh kredibilitas sumber pada media baru (Youtube
vlogger review) terhadap minat beli konsumen?
3. Adakah perbedaan antara kredibilitas sumber pada media tradisional
(selebriti pada iklan televisi) dan kredibilitas sumber pada media baru
(Youtube vlogger review)?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitan dapat ditetapkan


sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh kredibilitas sumber pada media


tradisional (selebriti pada iklan televisi) terhadap minat beli
konsumen
2. Untuk mengetahui pengaruh kredibilitas sumber pada media baru
(Youtube vloggers review) terhadap minat beli konsumen.
3. Untuk mengetahui perbedaan antara kredibilitas sumber pada media
tradisional (selebriti pada iklan televisi) dan kredibilitas sumber pada
media baru (Youtube vloggers review).

1.5 Signifikansi Penelitian

1.5.1 Signifikansi Akademis

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan sumbangan


pemikiran dalam pengembangan ilmu komunikasi, khususnya terkait dengan
kredibilitas sumber dari sebuah kanal komunikasi pemasaran. Berikut beberapa

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


14

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kredibilitas sumber, penggunaan selebriti


pada iklan televisi dan Youtube vlogger:

Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Metodologi Hasil Penelitian


1 Roobina Construction and Kuantitatif Kredibilitas seorang sumber
Ohanian Validation of a dapat diukur menggunakan
Scale to Measure tiga faktor, yaitu daya tarik,
Celebrity keahlian, dan kepercayaan.
Endorsers’ Daya tarik diukur
Perceived menggunakan indikator
Expertise, menarik, berkelas, cantik,
Trustworthiness, elegan, dan seksi. Keahlian
and diukur menggunakan
Attractiveness indikator ahli, berpengalaman,
berkualitas, berpengetahuan,
Journal of terampil. Kepercayaan diukur
Advertising Vol. menggunakan indikator jujur,
19, Number 3, tulus, dapat dipercaya, dapat
1990 diandalkan, dan sumber
terpercaya
2 Budi Analisis Kuantitatif Terdapat perbedaan antara
Astuti, Pengaruh kredibilitas celebrity endorser
Geraldine Kredibilitas dan non celebrity endorser.
Titarina Celebrity Semua variabel kredibilitas
Endorser dan celebrity endorser dan non
Non Celebrity celebrity endorser yang terdiri
Endorser pada atas keahlian, kepercayaan,
Produk Frestea dan daya tarik berpengaruh
terhadap Minat signifikan positif terhadap
Beli Konsumen minat beli konsumen.

Jurnal Aplikasi
Bisnis, Volume 7
Nomor 9,
Oktober 2008
3 Azka The Impact of Kuantitatif Dimensi yang ada pada model
Faranisa Drugstore kredibilitas sumber,
Ananda, Makeup Product diantaranya keahlian, daya
Harimukti Reviews By tarik, dan kepercayaan di
Wande- Beauty Vlogger segala aspek berpengaruh
bori on Youtube signifikan terhadap minat beli

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


15

Towards konsumen melalui video yang


Purchase ditampilkan oleh beauty
Intention by vlogger di Youtube
Undergradduate
Students In
Indonesia

International
Conference on
Ethics of
Business,
Economics, and
Social Science
(2016)
4 Elisabeth The World of Kuantitatif Expert endorsers dan
Sokol Beauty Vloggers celebrity endorsers memiliki
on Youtube kredibilitas yang tinggi.
Namun, ketika
Master Thesis, membandingkan dua tipe
Erasmus endorsers tersebut, expert
University endorsers memiliki
Rotterdam, July kredibilitas yang lebih tinggi
2017 secara signifikan
dibandingkan celebrity
endorsers didasarkan pada
tinggi rendahnya keterlibatan
endorsers.

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti)

Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, Peneliti mencari celah yang
belum dilakukan dengan melihat kredibilitas yang dimiliki oleh selebriti pada iklan
televisi dan Youtube vlogger review ketika menyampaikan pesan yang sama namun
dalam dua media yang berbeda, kemudian melihat perbedaan di antara kedua
kredibilitas sumber tersebut.

1.5.2 Signifikansi Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna untuk referensi lanjutan dalam


meningkatkan atau memperbaiki kredibilitas sumber dari kanal komunikasi
pemasaran tertentu juga sebagai bahan masukan untuk perusahaan dalam memilih

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


16

sumber untuk memasarkan produk atau jasa dan pemanfaatan marketing


communication channel.

1.6 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dari penelitian ini adalah bahwa kredibilitas selebriti pada iklan
televisi dan Youtube vlogger dibandingkan dari dua sumber yang menyampaikan
pesan yang sama berupa penjelasan mengenai satu produk yang juga sama tanpa
memperhatikan apakah sumber tersebut dibayar untuk menyampaikan pesan tersebut
(paid) atau tidak (unpaid).

1.7 Sistematika Penulisan

Tesis ini akan disusun ke dalam lima bab, di mana setiap bab memiliki fungsi
masing-masing. Berikut adalah penjelasan atas fungsi setiap bab.

Bab 1 Pendahuluan

Berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi


penelitian, dan terakhir adalah sistematika penulisan.

Bab 2 Kerangka Teori

Berisi uraian mengenai teori-teori yang relevan dengan komunikasi, kanal


komunikasi, periklanan, kredibilitas sumber, celebritiy endorser, Youtube vlogger,
dan purchase intention.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Berisi uraian metodologi yang menjelaskan paradigm penelitian, jenis dan


sifat penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpukan data, uji coba
kuesioner, operasionalisasi konsep, metode analisis data, dan hipotesis statistik.

Bab 4 Hasil Penelitian, Analisis Data, Pembahasan

Menguraikan hasil data olah yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


17

Bab 5 Kesimpulan, Implikasi, dan Rekomendasi

Berisikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian, implikasi


penelitian baik implikasi teoritis maupun implikasi praktis, keterbatasan penelitian
dan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya maupun kepada produsen yang
dijadikan objek penelitian yang dapat

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Kanal Komunikasi

2.1.1 Media Tradisional

Media tradisional adalah media massa dengan otoritas dan dimiliki oleh
sebuah organisasi yang jelas sebagai media massa. Strategi yang digunakan oleh
media tradisional adalah "push strategy", yang berarti pesan tersebut dihasilkan
atau dikeluarkan oleh bisnis dan pesan ini bersifat satu arah. Media tradisional
diukur dengan hasil jangka pendek (Sleight, 2015). Dalam jenis media ini terdapat
ciri-ciri seperti:

1. Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan


2. Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui
saluran tertentu.
3. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan
menyeleksi informasi yang mereka terima.
4. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit.

Media tradisional digolongkan sebagai berikut (McQuail, 2011: 27-43):

1. Media Cetak:
a. Buku
Ciri-ciri utama buku sebagai media, yaitu teknologi huruf cetak yang
dapat digeser-geser, halaman yang dijilid, bentuk kodeks, salinan yang
banyak, untuk bacaan personal, dan pengarang individu.

18 Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


19

b. Surat Kabar
Ciri-ciri utama surat kabar sebagai media, yaitu kemunculannya yang
berkala dan sering, teknologi percetakan, isi dan rujukan menurut tema
tertentu,dibaca oleh individu atau kelompok.
2. Film
Ciri-ciri utama film sebagai media, yaitu saluran penerimaan audiovisual,
pengalaman pribadi terhadap konten publik, daya tarik universal yang luas,
memiliki format dan genre internasional.

3. Musik Rekaman
Ciri-ciri utama musik rekaman sebagai media, yaitu hanya berupa suara,
kepuasan pribadi dan emosional, utamanya memiliki daya tarik terhadap
anak muda, penggunaannya yang dapat berpindah dan fleksibel.
4. Media Penyiaran:
a. Televisi
Ciri-ciri utama televisi sebagai media, yaitu memiliki konten yang
sangat beragam, saluran audiovisual, dianggap bersifat domestik, dekat,
dan personal, intensitas rendah san pengalaman terlibat.
b. Radio
c. Ciri-ciri utama radio sebagai media, yaitu hanya memiliki daya tarik
suara, penggunaannya mudah dan dapat dibawa ke mana-mana,
kontennya beragam, tetapi lebih banyak musik, potensial untuk
partisipasi dua arah, penggunaannya akrab dan personal.

2.1.2 Media Baru

Dari serangkaian teknologi baru yang ada, internet muncul di pertengahan


1990-an sebagai media baru yang amat kuat. Turow (2014) menggambarkan internet
sebagai sebuah sistem global yang menghubungkan jaringan komputer yang dimiliki
oleh pribadi, publik, akademis, bisnis, dan pemerintah menggunakan seperangkat
perintah standar untuk menghubungkan miliaran pengguna di seluruh dunia. Saat ini,
internet dapat mengirimkan semua jenis media, baik media cetak, siaran, film dan

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


20

rekaman - menggunakan sistem pengiriman tunggal tanpa hambatan. Khalayak kini


dapat menerima berbagai jenis media yang ada hampir di mana saja yang khalayak
inginkan, disampaikan oleh berbagai jenis perusahaan, dibawa dengan sinyal
elektronik yang tidak terlihat. Internet menyebabkan munculnya produk media baru
dan persaingan baru dalam bisnis media. Internet menawarkan akses ke banyak
layanan konsumen, seperti belanja dan jejaring sosial, dan tempat bisnis untuk
menjual produk mereka menggunakan promosi iklan dan produk (Biagi, 2015: 176).
Tidak seperti media tradisional yang komunikasinya berjalan secara satu arah,
internet bersifat interaktif. Internet memungkinkan khalayak untuk berkomunikasi
secara mudah, tidak hanya sekedar menerima pesan dan mereka bisa melakukannya
secara real time (Vivian, 2008: 263).

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi dan sosial


budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke
dalam media massa seperti internet dan telepon seluler. Dalam jenis media ini
terdapat ciri-ciri seperti:

1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima


(melalui SMS atau internet misalnya)
2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun
juga oleh individual
3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu
4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam
5. Penerima yang menentukan waktu interaksi

2.2 Komunikasi Pemasaran Terpadu

Model komunikasi memberikan dasar bagi program periklanan dan


pemasaran. Komunikasi pemasaran terpadu (IMC) adalah koordinasi dan integrasi
semua alat komunikasi, jalan, dan sumber pemasaran di sebuah perusahaan ke
dalam program yang mulus yang dirancang untuk memaksimalkan dampak pada
pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Program ini mencakup semua

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


21

bisnis perusahaan ke bisnis, saluran pasar, fokus pelanggan, dan komunikasi yang
diarahkan secara internal (Clow, 2016: 5).

American Association of Advertising Agencies ("4As") mengembangkan


salah satu definisi pertama dari komunikasi pemasaran terpadu (Belch, 2001: 15):
a concept of marketing communications planning that recognizes the added value
of a comprehensive plan that evaluates the strategic roles of a variety of
communication disciplines-for example, general advertising, direct response, sales
promotion, and public relations-and combines these disciplines to provide clarity,
consistency, and maximum communication impact.
Sebelum memeriksa lebih lanjut program IMC, perhatikan kerangka promosi
pemasaran tradisional. Selama bertahun-tahun, yang diketahui sebagai kegiatan
promosi yaitu iklan, promosi penjualan, dan aktivitas penjualan pribadi (personal
selling). Pendekatan ini telah diperluas dengan pemasaran digital, media sosial, dan
metode komunikasi alternatif. Hal ini juga mencakup kegiatan seperti pemasaran
basis data, pemasaran respons langsung, taktik penjualan pribadi, sponsorship, dan
hubungan masyarakat (Clow, 2016: 6)

Advertising

Public Digital
Relations Marketing

Sales
Social Media
Promotions

Personal Alternative
Selling Marketing

Direct Database
Response Marketing

Gambar 2.1 Komponen Promosi

(Sumber: Clow, 2016: 6)

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


22

2.2.1 Iklan

Ralph S. Alexander (dalam Belch, 2001: 15) mendefinisikan periklanan


sebagai bentuk komunikasi non-pribadi berbayar yang berkaitan dengan organisasi,
produk, layanan atau gagasan oleh yang dilakukan oleh sponsor terkait. Periklanan
dideskripsikan oleh Turow (2014) as the activity of explicitly paying for media
space or time in order to direct favorable attention to certain goods (Turow, 2014:
91).

Periklanan adalah bentuk promosi yang paling terkenal dan paling banyak
dibahas, mungkin karena kemampuannya dalam menarik perhatian. Periklanan
juga merupakan alat promosi yang sangat penting, terutama bagi perusahaan yang
produk dan layanannya ditargetkan di pasar konsumen massal.

Ada beberapa alasan mengapa iklan merupakan bagian penting dari banyak
bauran pemasaran pemasar. Pertama, metode ini bisa menjadi metode yang sangat
hemat biaya untuk berkoordinasi dengan khalayak massal. Periklanan dapat
digunakan untuk membuat citra merek dan daya tarik simbolis bagi perusahaan
atau merek, kemampuan yang sangat penting bagi perusahaan yang menjual produk
dan layanan yang sulit dibedakan pada atribut fungsional.

Keuntungan lain dari iklan adalah kemampuannya untuk menyerang tingkat


responsif konsumen yang tinggi di saat elemen pemasaran lainnya sulit untuk
mencapainya. Kampanye periklanan yang populer dapat menarik perhatian
konsumen dan bisa membantu meningkatkan penjualan (Belch, 2001: 15).

2.2.1.1 Iklan Televisi

Sudah sering dikatakan bahwa televisi adalah media periklanan yang


ideal. Kemampuannya untuk menggabungkan gambar visual, suara, gerak, dan
warna memberi kesempatan kepada pemasang iklan untuk mengembangkan
kreatifitas dan daya Tarik imajinatif dari medium apapun. Namun, televisi
memiliki masalah tertentu yang membatasi atau bahkan penggunaannya

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


23

dihindari oleh banyak pengiklan. Berikut keuntungan dan kerugian dari


penggunaan iklan televisi.

Keuntungan iklan televisi

a) Kreatifitas dan Dampaknya


Mungkin keuntungan terbesar dari televisi adalah kesempatan yang
diberikannya untuk menyajikan pesan iklan. Interaksi penglihatan dan
suara menawarkan fleksibilitas dalam kreatifitas yang luar biasa dan
memungkinkan representasi produk dan layanan lebih dramatis. Iklan
televisi dapat digunakan untuk menyampaikan suasana hati atau citra
merek sekaligus mengembangkan daya tarik emosional atau menghibur
yang membantu membuat produk kusam tampak menarik.

b) Cakupan dan Efektifitas Harga


Iklan televisi dapat menjangkau khalayak luas. Pemasar yang menjual
produk dan layanan yang menargetkan khalayak sasaran yang luas
menemukan bahwa televisi memungkinkan untuk menjangkau pasar
massal, dan seringkali dinilai efisien dalam biayanya. Karena
kemampuannya menjangkau khalayak luas dengan cara yang hemat
biaya, televisi adalah media populer di antara perusahaan yang menjual
produk konsumsi massal. Perusahaan dengan distribusi dan ketersediaan
produk dan layanan yang luas menggunakan televisi untuk menjangkau
pasar massal dan menyampaikan pesan iklan mereka dengan biaya yang
sangat rendah.

c) Captivity dan Perhatian


Televisi pada dasarnya mengganggu ketika iklan memaksakan diri untuk
tayang pada saat pemirsa menonton program favorit mereka.
Kebanyakan penonton disuguhi ribuan iklan setiap tahun. Perkembangan
pilihan tampilan dan penetrasi VCR, remote control, dan perangkat
otomatis lainnya mempermudah pemirsa televisi untuk menghindari
pesan komersial. Studi tentang kebiasaan menonton konsumen

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


24

menemukan bahwa sebanyak sepertiga penonton program dapat hilang


saat jeda iklan (Lex van Meurs, "Zapp! Studi tentang Perilaku Berpindah
selama Pelarangan Komersial." Jurnal Riset Periklanan Januari / Februari
1998: 43 -53). Namun, pemirsa yang tersisa cenderung mencurahkan
perhatian pada banyak pesan iklan. Rendahnya sifat keterlibatan proses
belajar dan tanggapan konsumen bisa berarti iklan televisi berpengaruh
pada konsumen hanya melalui pengulangan berat dan keterpaparan
terhadap slogan dan jingle yang mudah diingat.

d) Selektivitas dan Fleksibilitas


Televisi sering dikritik karena menjadi media nonselektif, karena sulit
menjangkau segmen pasar yang tepat sasaran melalui penggunaan iklan
televisi. Tetapi selektivitas dapat terjadi karena adanya variasi dalam
komposisi penonton sebagai hasil dari konten program, waktu siaran, dan
cakupan geografis, sebagai contoh, acara televisi pada Sabtu pagi
menyiarkan program anak-anak; Program Sabtu dan Minggu sore
dikhususkan untuk pria yang senang melihat acara olahraga; dan acara
siang hari pada hari kerja sangat menarik bagi ibu rumah tangga.
Pengiklan dapat menyesuaikan strategi media untuk memanfaatkan
berbagai pasar geografis melalui iklan lokal atau spot di area pasar
tertentu. Iklan dapat dijadwalkan untuk tayang berulang kali atau
memanfaatkan kesempatan khusus (Belch, 2001: 355-357).

Keterbatasan Televisi

a) Biaya
Meskipun televisi sangat efisien dalam menjangkau khalayak luas,
dibutuhkan biaya mahal untuk beriklan di media ini. Tingginya biaya
televisi tidak hanya berasal dari biaya pembelian waktu penayangan
(airtime) tetapi juga dari biaya produksi iklan yang berkualitas. Banyak
pengiklan menggunakan strategi kreatif yang memerlukan banyak jenis
produksi yang meningkatkan biaya mereka. Bahkan memproduksi iklan

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


25

lokal bisa sangat mahal namun seringkali hasilnya tidak berkualitas


tinggi.

b) Kurangnya selektivitas
Beberapa selektivitas tersedia di televisi melalui variasi program dan
televisi kabel. Namun, pengiklan yang mencari target khalayak yang
sangat spesifik (umumnya jumlahnya sedikit) menemukan bahwa
jangkauan televisi sangat melampaui pasar mereka, mengurangi
efektivitas biaya. Selektivitas geografis bisa menjadi masalah bagi
pemasang iklan lokal seperti pengecer, karena sebuah stasiun menentukan
tarifnya pada total area pasar yang diraihnya. Selektivitas pemirsa
meningkat karena pengiklan menargetkan kelompok konsumen tertentu
melalui jenis program atau hari dan / atau waktu ketika mereka memilih
untuk beriklan. Namun, televisi tetap tidak menawarkan selektifitas
pemirsa sebanyak radio, majalah, surat kabar, atau direct mail untuk
menjangkau segmen pasar yang tepat.

c) Pesan yang disampaikan singkat


Iklan televisi biasanya hanya berlangsung 30 detik atau kurang dan tidak
menyisakan sesuatu yang nyata bagi penampil untuk diperiksa atau
dipertimbangkan. Iklan telah menjadi lebih pendek karena permintaan
untuk jumlah waktu siaran yang terbatas semakin meningkat dan
pengiklan mencoba mendapatkan lebih banyak tayangan dari anggaran
media mereka.

d) Clutter
Masalah pesan singkat dan iklan yang lebih pendek diperparah oleh fakta
bahwa pesan pengiklan hanyalah satu dari banyak spot dan materi non-
pemrograman lainnya yang terlihat saat jeda iklan. Salah satu
kekhawatiran terbesar pemasang iklan televisi adalah potensi penurunan
efektivitas karena kekacauan tersebut. Banyak program menayangkan 31
iklan per jam dan mereka membutuhkan waktu selama 19 menit untuk

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


26

melakukannya (Clow, 2016: 199). Dengan semua pesan yang bersaing


untuk mendapatkan perhatian kita, dapat dipahami mengapa penonton
bingung atau bahkan merasa terganggu dan tidak dapat mengingat atau
mengidentifikasi produk atau layanan yang diiklankan.
e) Perhatian yang diberikan penonton terbatas
Ketika pengiklan membeli waktu di program televisi, mereka tidak
membeli eksposur yang terjamin, namun kesempatan untuk
mengkomunikasikan pesan ke sejumlah besar konsumen. Namun, ada
semakin banyak bukti bahwa ukuran penonton menyusut saat jeda iklan.
Orang meninggalkan ruangan untuk pergi ke kamar mandi atau untuk
mendapatkan sesuatu untuk dimakan atau diminum, atau mereka
terganggu dengan cara lain selama iklan.

f) Ketidakpercayaan dan Evaluasi Negatif


Bagi banyaknya kritik mengenai iklan, iklan televisi mewujudkan segala
sesuatu yang salah dengan industri ini. Kritikus sering menampilkan iklan
televisi karena sifat mengganggu dari media ini. Konsumen dipandang
tidak berdaya melawan rentetan iklan televisi, karena mereka tidak dapat
mengendalikan pengiriman pesan dan apa yang ada di layar mereka.
Pemirsa tidak menyukai iklan televisi saat mereka yakin itu
menyinggung, tidak informatif, atau terlalu sering ditampilkan atau ketika
mereka tidak menyukai isinya. Studi telah menunjukkan bahwa dari
berbagai bentuk iklan, ketidakpercayaan pada umumnya merupakan iklan
televisi tertinggi. juga, kekhawatiran telah muncul mengenai dampak
iklan televisi pada kelompok tertentu, seperti anak-anak atau orang tua
(Belch, 2001: 358-363).

2.2.1.2 Penggunaan Selebriti pada Iklan

Periklanan yang melibatkan selebriti menjadi inti dari persaingan dunia


marketing modern ini untuk mendapatkan pengakuan dan menciptakan persepsi
produk yang kuat. Penggunaan selebriti pada iklan menjadi salah satu strategi

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


27

yang sukses untuk meyakinkan konsumen dan menghasilkan dampak positif


yang signifikan pada pendapatan financial perusahaan. Teknik ini dilakukan
dengan mempekerjakan selebriti yang memiliki penampilan menarik ataupun
berkualitas untuk mempromosikan produk atau layanan yang dimiliki
perusahaan (Chaudhary dan Asthana, 2015).

Shimp (dalam Kusumowardhani, 2012) mendefinisikan selebriti sendiri


sebagai seseorang atau karakter yang dikenal secara luas oleh masyarakat
terutama dikarenakan oleh publisitas yang berkaitan dengan kehidupan mereka.
Selebriti yang menjadi endorser pada umumnya berasal dari dunia hiburan
(entertainment) atau berasal dari dunia olah raga (atlet). Menurut Muniz dan
Milward Brown Brasil (dalam Chaudhary dan Asthana, 2015), diperkirakan
bahwa seperempat dari semua kampanye publisitas yang dijalankan di seluruh
dunia memanfaatkan selebriti untuk meningkatkan citra merek perusahaan, yang
nantinya akan mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Produk yang terkait
dengan selebriti tampaknya memiliki dampak yang lebih besar pada konsumen
daripada produk yang sebelumnya tidak pernah dikaitkan dengan selebritas. Aziz
(2013) menjelaskan fakta berdasarkan studi yang dilakukannya di Pakistan
bahwa selebriti terkenal dianggap sebagai selebritis yang paling kredibel,
memiliki dampak positif pada sikap konsumen terhadap iklan, sikap merek dan
niat membeli yang menguntungkan dibandingkan dengan selebriti yang tidak
dikenal. Elberse dan Verleun (2011) pun menyebutkan bahwa keputusan
perusahaan untuk menjadikan atlet sebagai bintang iklan umumnya berpengaruh
positif dalam penjualan produk, dalam arti absolut dan relatif terhadap pesaing
perusahaan serta dapat meningkatkan tingkat pengembalian saham perusahaan.

Adapun beberapa keuntungan yang didapatkan suatu perusahaan apabila


menggunakan selebriti untuk mempromosikan produk atau layanan melalui iklan
menurut Jewler & Drewniany (dalam Kusumowardhani, 2015) antara lain:

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


28

a) Selebriti mempunyai kekuatan “menghentikan”, artinya selebriti sebagai


endorser dapat digunakan untuk menarik perhatian dan membantu
menyelesaikan kekacauan yang dibuat oleh iklan-iklan lainnya.

b) Selebriti merupakan figur yang disukai dan dipuja audiens diharapkan


memiliki kekaguman terhadap selebriti sebagai endorser yang akan
berpengaruh pula pada produk atau perusahaan yang diiklankan. Sebelum
memutuskan memilih seorang selebriti sebagai endorser, perusahaan
diharuskan memeriksa dan mengukur popularitas dan daya tarik selebriti
tersebut sebagai orang terkenal.

c) Selebriti mempunyai karakteristik yang dapat membantu


mengkomunikasikan pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada
audiens. Selebriti sebagai endorser yang memiliki kesesuaian
karakteristik dengan produk yang akan diiklankan akan lebih membantu
dalam menyampaikan pesan dalam sebuah cara yang dramatis.

Sementara menurut Suman Kalyan Chakroboty (dalam Kusumowardhani,


2015) ada beberapa resiko yang menimbulkan masalah dalam penggunaan
celebrity sebagai endorser diantaranya yaitu:

a) Publisitas Negatif
Celebrity yang kehilangan popularitas atau terkena masalah dapat
berdampak pada turunnya nilai brand yang diiklankannya. Oleh
karenanya ketika celebrity yang mendukung brand tersebut terlibat
dalam masalah hukum, masalah pribadi, atau masalah lainnya yang
dapat menurunkan nilai jual mereka dan akan berdampak terhadap
produk yang diiklankannya.
b) Overshadowing
Ketika suatu produk dipasarkan dan menggunakan celebrity yang
sangat dominan image nya bisa jadi image tersebut mengalahkan
identitas produk yang di-endorse. Celebrity yang digunakan sebagai

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


29

endorser dapat mendistraksi perhatian konsumen terhadap mereka


yang biasa dikenal dengan istilah celebrity shadow. Konsumen bisa
jadi memang memperhatikan celebrity tapi mengalami problem dalam
mengingat produk apa yang mereka iklankan.
c) Over Exposure
Seorang celebrity bisa menjadi endorser berbagai macam produk
sehingga tidak ada produk yang spesifik yang dapat diasosiasikan
dengannya.
d) Over Usage
Digunakannya beberapa celebrity endorser untuk pemasaran suatu
produk sehingga masyarakat akan kebingungan siapa sebenarnya
endorser dari produk tersebut.
e) Extinction
Kontrak panjang dari seorang celebrity endorser akan menimbulkan
kepunahan dalam penyerapan identitas asosiasi produk. Jika celebrity
tidak dapat menstabilkan perilakunya, maka akan berakibat pada
pergeseran asosiasi yang diciptakan celebrity terhadap perusahaan
f) Financial Risk
Penggunaan celebrity dalam proses bauran promosi merupakan suatu
langkah yang memerlukan pembiayaan yang sangat tinggi dan dapat
menimbulkan financial risk bagi perusahaan tersebut.

2.2.2 Social Media

Jaringan sosial adalah komunitas internet dimana orang berbagi informasi,


gagasan, pesan pribadi, foto, audio, dan video. Jaringan sosial memungkinkan siapa
saja yang ingin membuat podcast atau blog atau ruang Web pribadi untuk berbagi
informasi, gagasan dan, berhubungan dengan teman dan keluarga (Biagi, 2015:
190). Untuk bisa berhubungan satu sama lainnya, social network membutuhkan
suatu wadah sebagai tempat untuk berinteraksi. Hal ini dikenal dengan sebutan
media sosial. Situs media sosial (terkadang disebut situs jejaring sosial) adalah

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


30

lokasi online dimana orang dapat berinteraksi dengan orang lain seputar informasi,
hiburan dan berita yang mereka pilih sendiri dan, seringkali, membuat (Turow,
2014: 178). Sedangkan, Clow (2016) mendeskripsikan media sosial sebagai alat
digital atau tempat yang memungkinkan individu untuk bersosialisasi di web. Situs
media sosial adalah cara terbaru bisnis media telah memperluas khalayaknya.
Beberapa situs media sosial yang paling banyak dikunjungi, diantaranya Facebook,
Twitter, Youtube, Instagram, dan Pinterest (Clow, 2016: 254).

2.2.2.1 Youtube

Area jejaring media sosial yang paling cepat berkembang adalah yang
melibatkan pengeposan video, terutama di Youtube. Konsumen membuat video
mereka sendiri dengan perangkat mobile; dan, akibatnya, jumlah video yang
diproduksi meningkat secara dramatis setiap tahunnya. Penyebaran video ini
telah menghasilkan tempat baru bagi penggemar untuk berinteraksi dengan
merek. Mereka bukan lagi pelanggan pasif tapi penggemar yang penuh gairah
menggunakan video untuk berbagi pemikiran mereka. Cara konsumen berbagi
video secara online melalui Youtube serta jejaring sosial sharing video lainnya,
antara lain sebagai berikut (Clow, 2016: 256-257):

1. Mengunggah iklan siaran

Sejumlah besar konsumen memiliki saluran Youtube tempat mereka


mengeposkan video favorit mereka. Mereka menciptakan beberapa video
yang mereka sukai. Salah satu jenis video yang telah mengalami
peningkatan tajam adalah iklan siaran yang diproduksi oleh merek, baik
iklan televisi atau iklan digital yang diproduksi untuk internet. Beberapa
penggemar senang untuk memposting kembali iklan yang mereka sukai di
saluran Youtube mereka untuk dilihat teman mereka. Sebagian besar
iklan yang diposting oleh individu merupakan respon positif terhadap
iklan yang mereka sukai. Ada beberapa kasus di mana individu

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


31

memposting iklan untuk beberapa alasan negatif. Bila ini terjadi, manajer
merek harus cepat bereaksi.

2. Video review terhadap produk-produk

Tren kedua mencakup review video terhadap produk. Daripada menulis


ulasan dan mempostingnya di blog atau situs web, konsumen membuat
video dimana mereka membicarakan merek dan pengalaman mereka
menggunakan produk/jasa. Sebagian besar dibuat oleh penggemar yang
positif dan penuh gairah yang memuji produk, meskipu ada beberapa
yang mengulasnya secara negatif. Sebagai contoh, Covergirl memiliki
251 juta total penayangan di Youtube. 249 juta dari mereka (99 persen)
adalah video buatan konsumen yang membicarakan merek tersebut.

3. Penciptaan ulang iklan

Swiffer, sebuah brand perlengkapan kebersihan rumah tangga, telah


mengalami ledakan minat di Youtube. Banyak iklan perusahaan telah
diposting ulang oleh penggemar, bersamaan dengan banyaknya ulasan
produk. Baru-baru ini, sekitar 150 orang telah membuat kembali salah
satu iklan televisi dan memasang versi mereka di Youtube. Mereka
diperlihatkan mengepel lantai dengan penyapu Swiffer dan
membersihkan debu dengan produk Swiffer, sama seperti iklan yang
diproduksi oleh agensi di mana sang aktor menari dengan bebas. Total
views untuk ketiga jenis video buatan penggemar Swiffer melebihi 10,5
juta, dibandingkan dengan total views yang hanya sebanyak 225.000
untuk video yang diproduksi sendiri oleh Swiffer.

4. Pembuatan How-to-do video

Di masa lalu, ketika konsumen ingin tahu bagaimana menggunakan


produk atau memperbaikinya, mereka akan mengunjungi situs web dari
merek tersebut atau menghubungi technical support. Sekarang, banyak
yang beralih ke Youtube. Konsumen memposting video yang

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


32

menunjukkan cara untuk menggunakan barang tertentu. Melihat


demonstrasi di video mempermudah pemahaman daripada membaca buku
manual atau petunjuk langkah demi langkah yang disajikan di blog atau
situs web.

5. Perekaman events secara langsung

Fitur built-in video dan kamera di ponsel memungkinkan konsumen


untuk menangkap peristiwa saat itu juga (real-time). Banyak produk
menjadi bagian dari events tersebut, baik muncul dalam video maupun
disebut namanya oleh konsumen yang membintangi video tersebut.
Terkadang, hal ini menjadi viral. Misalnya, setelah Charles Ramsey
menyelamatkan Amanda Berry yang tertangkap, dalam wawancaranya
dia menyebutkan McDonald's. Video Ramsey dilihat lebih dari 11 juta
kali dalam waktu kurang dari 24 jam. McDonald's disebutkan lebih dari
6.000 kali saat konsumen berbagi video dengan teman-temannya. Melihat
buzz yang terjadi, tim pemasaran McDonald mengirim tweet yang
mendukung Ramsey dan memberinya hamburger gratis selama satu
tahun. Buzz positif semacam itu hanya bisa terjadi saat pemasar secara
aktif mendengarkan media sosial dan dengan cepat memanfaatkan
kejadian real-time.

6. Pembuatan branded video

Salah satu pendekatan pemasaran terakhir melibatkan pembuatan video


bermerek. Devin Graham adalah seorang pembuat film berusia 30 tahun
dengan Youtube channel "devinsupertramp." Dia menciptakan video aksi
seperti "World's Largest Rope Swing," yang memiliki 22 juta views; "
Human Slingshot Slip and Slide " yang memiliki 13 juta views. Dia
memiliki hampir 2 juta subscribers di saluran Youtube-nya.
Popularitasnya menarik perhatian beberapa perusahaan. Kini dia bertugas
membuat branded videos dengan tipe daredevil yang disponsori oleh
Mountain Dew dan Ford.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


33

Marketing profesional menyadari bahwa Youtube menghadirkan peluang


yang unik dan juga tantangan. Konsumen berbagi video, memproduksi video,
dan berbicara tentang video. Fans menciptakan sebagian besar dari mereka, yang
berarti perusahaan individual tidak dapat mengendalikan konten. Memantau
video-video ini menjadi penting karena memungkinkan departemen pemasaran
untuk mendukung konsumen-konsumen yang menyukai merek dan mewujudkan
gambaran yang diinginkan konsumen. Untuk video negatif, pemimpin
perusahaan harus secara kreatif menanggapinya untuk menunjukkan bahwa
mereka mendengarkan. Review atau posting negatif dapat juga digunakan untuk
memperbaiki produk, layanan, dan citra perusahaan yang ingin diproyeksikan.

2.2.2.2 Youtube Vlogger

Fenomena baru mengenai Youtube vlogger semakin berkembang


bahkan melampaui jumlah penonton pada banyak media tradisional. Sebagai
platform media sosial yang paling aktif di Indonesia, menurut survey yang
dilakukan oleh GlobalWebIndex terhadap pengguna internet usia 16-64 tahun
pada 2017, Youtube menjadi wadah yang tepat bagi para micro-influencer untuk
berbagi informasi mengenai hal yang mereka sukai atau mereka kuasai. Menurut
Frobenius (2011), vlogger adalah seseorang yang membuat serangkaian video
mengenai diri mereka dengan berbicara di depan kamera dan setelah mengedit
video, mereka mengunggahnya ke internet, di mana penonton dapat menilai dan
meninggalkan komentar (dalam Sokol, 2017). Sedangkan Snickars dan
Vonderau (2009) menyatakan bahwa vlogging adalah bentuk simbolis dari
partisipasi Youtube. Vlogger menggunakan strategi komunikasi yang berbeda
dari yang terlihat di media tradisional. Berdasarkan karakter percakapan dua arah
yang dimilikinya, orang menganggap bahwa vlog lebih jujur dan apa adanya
dibandingkan media tradisional (Sokol, 2017).

Penelitian yang dilakukan oleh Fan, dkk (2013) menggambarkan


bahwa vlogging telah berkembang menjadi salah satu cara paling populer tidak
hanya untuk merekam kehidupan pribadi seseorang, namun juga untuk

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


34

mendiskusikan berbagai produk dan merek (dalam Sokol, 2017). Zanette dkk.
(2013) menyatakan bahwa vlog sangat penting dalam proses pengembangan citra
pribadi seseorang atau perusahaan karena memungkinan untuk menjangkau dan
mempengaruhi ribuan orang (dalam Sokol, 2017). Temuan lain dikemukakan
oleh Ananda & Wandebori (2016) bahwa dimensi yang ada pada model
kredibilitas sumber, diantaranya keahlian, daya tarik, dan kepercayaan di segala
aspek berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen melalui video yang
ditampilkan oleh beauty vlogger di Youtube. Oleh karena itu, vlogging telah
berevolusi menjadi alat yang digunakan oleh perusahaan dan individu untuk
berbagi pendapat mereka kepada semua orang. Ketika melihat bahwa audiens
dari seorang vloggers terkenal dalam suatu bidang tertentu sangat banyak, hal itu
menjadi menarik untuk dijadikan lahan bisnis, karena mereka dapat menargetkan
pesan mereka ke ceruk pasar tertentu (Sokol, 2017). Hal ini menghasilkan fakta
bahwa praktisi semakin tertarik dengan jenis periklanan ini. Sekarang pemasar
memperbanyak vlogger untuk menyebutkan, meninjau, dan mendukung produk
mereka baik dalam bentuk pertukaran barang dengan peninjauan secara jujur
atau dalam bentuk paid sponsorship (Sokol, 2017).

2.3 Kredibilitas Sumber

Kredibilitas adalah sejauh mana penerima melihat sumber tersebut memiliki


pengetahuan, keterampilan, atau pengalaman yang relevan dan mempercayai
sumbernya untuk memberikan informasi yang tidak bias dan objektif (Belch, 2001:
173). Ohanian (1990) menggambarkan "kredibilitas sumber" sebagai istilah yang
umum digunakan untuk menyiratkan karakteristik positif yang dimiliki komunikator
yang mempengaruhi penerimaan penerima pesan. Kelman dan Hovland (1953)
mendefinisikan kredibilitas sumber sebagai tingkat keandalan sumber pesan yang
dirasakan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan jujur.

Dalam beberapa studi disebutkan bahwa sumber dengan kredibilitas yang tinggi
akan lebih mempersuasi dibandingkan dengan sumber kredibilitas yang rendah, apabila
perubahan tingkah laku menjadi suatu ukuran yang langsung diukur setelah pesan.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


35

Lorge dalam Petty & Cacioppo (1996:62) mengungkapkan bahwa orang lebih
menyetujui, lebih memperhatikan dan merespon pesan yang disampaikan oleh sumber
yang terpercaya. Shimp A Terrence dalam Kusumowardhani (2012:34) menuturkan
bahwa kredibilitas memiliki peranan yang sangat penting dalam meyakinkan khalayak
untuk menarik perhatian mereka dalam membeli suatu produk. Aziz, dkk (2013)
menyebutkan responden memandang bahwa selebriti terkenal untuk sebuah brand
adalah selebriti yang paling berkredibel, memiliki dampak positif pada sikap konsumen
terhadap iklan, sikap konsumen terhadap merek, dan minat beli konsumen
dibandingkan dengan selebriti yang tidak terkenal yang dianggap kurang memiliki
krebilitas. Banyak penelitian lain juga menyebutkan bahwa kredibilitas yang dimiliki
sumber memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen. Seperti studi yang dilakukan
Astuti & Titarina (2008) yang menyebutkan variabel kredibilitas celebrity endorser dan
non celebrity endorser yang terdiri atas keahlian, kepercayaan, dan daya tarik
berpengaruh signifikan positif terhadap minat beli konsumen, dan Ananda &
Wandebori (2016) di mana dimensi yang ada pada model kredibilitas sumber,
diantaranya keahlian, daya tarik, dan kepercayaan di segala aspek berpengaruh
signifikan terhadap minat beli konsumen melalui video yang ditampilkan oleh beauty
vlogger di Youtube.

Model kredibilitas sumber pertama-tama dihasilkan dari sebuah studi yang


dilakukan oleh Hovland dan rekan-rekannya (1953). Mereka menganalisis faktor-faktor
yang menyebabkan kredibilitas para komunikator dan menyimpulkan bahwa dua faktor
- yaitu, keahlian dan kepercayaan – menjadi factor penting dalam konsep kredibilitas
sumber. Kemudian, McGuire (1985) menjelaskan bahwa efektivitas sebuah pesan
bergantung pada "familiarity", "likability," "similarity," and "attractiveness" yang
dimiliki sumber terhadap responden yang dikenal sebagai "Model daya tarik sumber."
Berdasarkan dua model tersebut, Ohanian mengemukakan tiga faktor yang
berkontribusi terhadap kredibilitas sumber, yaitu daya tarik (attractiveness), keahlian
(expertise), dan kepercayaan (trustworthiness).

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


36

2.3.1 Daya Tarik (Attractiveness)

Karakteristik sumber yang sering digunakan oleh pengiklan adalah daya


tarik, yang meliputi kemiripan (similarity), keakraban (familiarity), dan kecocokan
(likability) (Belch, 2001: 175). Similarity adalah kemiripan antara sumber dan
penerima pesan, sementara familiarity mengacu pada pengetahuan tentang sumber
melalui pemaparan yang sering. Likability adalah rasa suka terhadap sumber
sebagai akibat dari adanya penampilan fisik, perilaku atau sifat-sifat pribadi lainnya
yang menarik perhatian penerima pesan. Bahkan ketika sumbernya bukan seorang
atlet atau bintang film, konsumen sering mengagumi penampilan fisik, bakat
dan/atau kepribadian mereka (Belch, 2001: 175). Pemasar mengakui bahwa
penerima komunikasi persuasif lebih cenderung mengikuti dan mengenali orang-
orang yang mereka anggap menyenangkan atau serupa dengan diri mereka sendiri.
Similarity dan likability adalah dua ciri khas yang dicari pemasar saat memilih
komunikator. McGuire (1985) menjelaskan bahwa efektivitas sebuah pesan
bergantung pada "familiarity", "likability," "similarity," and "attractiveness" yang
dimiliki sumber terhadap responden. Mengacu pada kedua teori yang dipaparkan
oleh Belch (2001) dan McGuire (1985), untuk mengukur daya tarik sumber,
indikator yang digunakan adalah kepribadian dan penampilan fisik sumber.

2.3.2 Keahlian (Expertise)

Hovland, Janis dan Kelley (1953) mendefinisikan expertise sebagai


"sejauh mana seorang komunikator dipandang sebagai sumber yang benar.
“Seorang komunikator dilihat sebagai orang yang berpengetahuan luas - seseorang
yang memiliki keahlian dinilai lebih berpengaruh daripada orang yang tidak
memiliki keahlian. Sedangkan Jalaludin Rakhmat (2008) mendeskripsikan
expertise sebagai kesan yang dibentuk oleh komunikan tentang kemampuan
komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Komunikator
yang dinilai tinggi pada keahlian yang dinilai cerdas, mampu, tahu banyak,
berpengalaman dan terlatih. Tentu sebaliknya, komunikator yang dinilai rendah
pada keahlian dianggap tidak berpengalaman (Rakhmat, 2008:268). Penelitian yang

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


37

menyelidiki keahlian sumber dalam komunikasi persuasif umumnya menunjukkan


bahwa keahlian yang dimiliki oleh sumber tersebut memiliki dampak positif pada
perubahan sikap (Ohanian, 1990). Smith dkk (2005) juga telah membuktikan
bahwa keahlian dapat mempengaruhi keputusan membeli dan kepercayaan
konsumen terhadap sebuah produk atau jasa (dalam Sokol, 2017). Ohanian (1990)
memaparkan indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur keahlian sumber,
diantaranya pengalaman (experienced), keahlian (expert), kualitas (qualified),
pengetahuan (knowledgeable), dan terampil (skilled).

2.3.3 Kepercayaan (Trustworthiness)

Ketika keahlian itu dianggap penting, khalayak sasaran juga harus bisa
merasakan bahwa sumber tersebut juga dapat dipercaya. Hovland, Janis dan Kelley
(1953) mendefinisikan kepercayaan sebagai "tingkat keyakinan pada maksud
komunikator untuk mengkomunikasikan pernyataan yang dianggap paling valid.”
Sedangkan Jalaludin Rakhmat (2008) mendeskripsikan trustworthiness sebagai
kesan komunikan tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya. Apakah
komunikator di nilai jujur, tulus, bermoral, adil, sopan, etis? atau sebaliknya?
Aristoteles menyebutnya good moral character. Quintillianus menulis, ”A good
man speaks well.” Ohanian (1990) memaparkan indikator-indikator yang
digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan sumber, diantaranya jujur (honest),
bisa diandalkan (dependable), sumber terpecaya (reliable source), tulus (sincere),
dan dapat dipercaya (trustworthy).

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


38

Gambar 2.2 Ohanian’s Source Credibility Model

(Sumber: Ohanian, 1990)

2.4 Minat Beli

Minat beli (purchase intention) adalah pilihan konsumen untuk membeli


sebuah produk atau jasa. Proses Dengan kata lain, purchase intention memiliki
aspek lain bahwa konsumen akan membeli produk setelah dievaluasi (Younus, 2015:
9). Menurut Ling, dkk (dalam Sokol, 2017), minat beli adalah komponen dari
perilaku kognitif konsumen, seperti bagaimana dan mengapa konsumen berniat
membeli produk, layanan, dan merek tertentu. Prambudi (dalam Astuti & Titarina,
2008) menyebutkan minat beli merupakan pernyataan mental dari konsumen yang
merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini
sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahu minat beli konsumen
terhadap suatu produk, maupun para ahli ekonomi pemakai variabel minat untuk
memprediksi perilaku konsumen di masa yang akan datang. Jika pembeli potensial
tersebut berniat, maka ia berusaha mengumpulkan informasi dan fakta tentang
produk yang bersangkutan. Ada waktu tunda antara niat beli dan pembelian aktual,
terutama untuk pembelian kompleks, seperti mobil, komputer pribadi, dan laptop.
Untuk produk non-durable, seperti makanan kemasan, atau keperluan sehari-hari
waktu antara keputusan dan pembelian relatif lebih singkat (Belch, 2001: 121).

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


39

Keller (dalam Younus, 2015) memaparkan bahwa banyak faktor yang


mempengaruhi niat konsumen saat memilih produk dan keputusan akhir bergantung
pada keinginan konsumen dengan faktor eksternal yang besar. Niat beli umumnya
didasarkan pada kecocokan motif pembelian dengan atribut atau karakteristik merek
yang sedang dipertimbangkan. Selain itu, niat beli juga melibatkan banyak proses
pribadi, seperti motivasi, persepsi, pembentukan sikap dan integrasi (Belch, 2001:
121). Dalam studi yang dilakukan oleh Younus, dkk (2015) ditemukan bahwa proses
pembelian suatu merek atau produk tertentu dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
pengetahuan yang dimiliki pelanggan terhadap produk, celebrity endorsement,
kemasan produk, dan nilai yang dirasakan pelanggan. Sedangkan menurut Shafiq,
dkk (2011) beberapa faktor yang mempengaruhi purchase intention diantaranya
harga produk, kualitas, celebrity endorsement, fashion, dan keluarga (dalam Younus,
2015:9). Temuan lain dikemukakan oleh Astuti & Titarina (2008) bahwa dimensi
yang ada pada model kredibilitas sumber, diantaranya keahlian, daya tarik, dan
kepercayaan di segala aspek berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen
melalui iklan televisi yang ditampilkan oleh celebrity endorser dan non celebrity
endorser.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


40

2.5 Kerangka Pemikiran

Daya Tarik Keahlian Kepercayaan Daya Tarik Keahlian Kepercayaan


(Attractiveness) (Expertise) (Trustworthiness) (Attractiveness) (Expertise) (Trustworthiness)

Sumber Media Kredibilitas Kredibilitas Sumber Media


Tradisional Sumber Minat Beli Sumber Baru
(Selebriti pada (Ohanian, 1990) (Ohanian, 1990) (Youtube
1
Iklan Televisi) Vlogger Review)

Model 2
Penjelasan mengenai
Model 1

Penjelasan mengenai
karakteristik produk Wardah karakteristik produk Wardah
Exclusive Matte Lip Cream Exclusive Matte Lip Cream

Perbedaan
Kredibilitas
Sumber

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

(Sumber: Olahan Peneliti)

Dari kerangka pemikiran diatas, dapat terlihat bahwa peneliti akan


menganalisis pengaruh kredibilitas sumber pada media tradisional dan media baru,
yaitu selebriti pada iklan televisi dan Youtube vlogger review terhadap purchase
intention. Kredibilitas kedua sumber akan dianalisis menggunakan teori kredibilitas
sumber yang dikemukakan oleh Ohanian (1990). Terdapat tiga faktor yang
berkontribusi terhadap kredibilitas sumber, yaitu daya tarik (attractiveness), keahlian
(expertise), dan kepercayaan (trustworthiness). Daya tarik sumber akan dianalisis
menggunakan dua indikator, yaitu kepribadian dan penampilan fisik. Keahlian
sumber akan dianalisis menggunakan lima indikator, yaitu pengalaman, keahlian,
kualitas, pengetahuan, dan keterampilan. Dan tingkat kepercayaan sumber akan
dianalisis menggunakan lima indikator, yaitu kejujuran, dapat diandalkan, sumber
terpercaya, tulus, dan dapat dipercaya. Kemudian peneliti akan menganalisis ada atau
tidaknya pengaruh kredibilitas kedua sumber tersebut terhadap purchase intention
konsumen. Obyek yang akan diteliti, yaitu pesan yang disampaikan mengenai
Wardah Exclusive Matte Lip Cream melalui iklan televisi dan Youtube vlogger
review. Setelah melihat pengaruh masing-masing kredibilitas sumber terhadap

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


41

purchase intention, peneliti kemudian melihat perbedaan kredibilitas yang dimiliki


oleh selebriti pada iklan televisi dan Youtube vlogger review.

Dengan adanya kerangka pemikiran yang menjelaskan secara teoritis


pertautan antara variable yang akan diteliti, maka peneliti dapat menjelaskan
paradigma penelitian pada tahapan selanjutnya yang didasarkan pada kerangka
pemikiran ini.

2.6 Hipotesis Teoritis

Hipotesis teoritis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah


penelitian yang baru didasarkan pada teori yang relevan dan belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2012).

Model 1 Model 2

Kredibilitas Kredibilitas
Sumber Purchase Sumber
Selebriti pada Intention Youtube Vlogger
Iklan Televisi Review
Y
X1 X2

Perbedaan
Kredibilitas
Sumber

Gambar 2.4 Model Analisis

(Sumber: Olahan Peneliti)

Seperti yang disebutkan oleh Astuti & Titarina (2008) bahwa kredibilitas
celebrity endorser pada iklan televisi berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen. Fakta lain dikemukakan oleh Ananda & Wandebori (2016) bahwa
dimensi yang ada pada model kredibilitas sumber, diantaranya keahlian, daya tarik,
dan kepercayaan di segala aspek berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen. Shimp A Terrence dalam Kusumowardhani (2012:34) menuturkan bahwa

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


42

kredibilitas memiliki peranan yang sangat penting dalam meyakinkan khalayak untuk
menarik perhatian mereka dalam membeli suatu produk.

Berdasarkan pada model analisa dan teori di atas, maka hipotesis teoritis
dalam penelitian ini adalah:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kredibilitas selebriti pada iklan
televisi terhadap minat beli konsumen (purchase intention)
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kredibilitas Youtube vlogger
review terhadap minat beli konsumen (purchase intention)
3. Ada perbedaan yang signifikan antara kredibilitas selebriti pada iklan televisi
dan kredibilitas Youtube vlogger review

2.7 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh kredibilitas selebriti pada iklan


televisi dan kredibilitas Youtube vlogger review terhadap minat beli konsumen
dengan studi pada selebriti iklan televisi dan Youtube vlogger review produk Wardah
Exclusive Matte Lip Cream. Populasi dari penelitian ini adalah wanita usia 17-35
tahun yang mengenal brand Wardah domisili Jabodetabek.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitan diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan


antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah
rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk
merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statisktik yang
akan digunakan (Sugiyono, 2012:8).

Menurut August Comte (Nasehudin dan Gozali, 2012:68), paradigma


kuantitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat
positivisme. Positivisme adalah satu aliran filsafat yang menolak unsur metafisis dan
teologis dari realitas sosial. Karena penolakannya terhadap unsur metafisis dan
teologis, positivisme dianggap sebagai sebuah varian dari materialisme. Beberapa ciri
positivisme, yaitu:

1. Bebas nilai
Bebas nilai berarti bahwa ketika si pengamat mengamati sesuatu maka nilai-
nilai yang dimiliki si pengamat tidak dilibatkan sehingga menghasilkan
kesimpulan apa adanya.
2. Fenomenalisme
Fenomenalisme berarti apa yang diamati merupaka fenomena belaka,
sementara sesuatu yang berdiri di belakang fenomena tidak dilibatkan.
3. Nominalisme
Nominalisme adalah kebenaran berdasarkan nama atau ukuran, dalam hal ini
kebenaran kenyataan terletak pada penamaan bukan kenyataan itu sendiri.
4. Reduksionisme

43 Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


44

Nominalisme merupakan konsekuensi dari cara penelitian yang


menyederhanakan atau mereduksi kenyataan menjadi fakta-fakta yang dapat
dipersepsi (reduksionisme).
5. Naturalism dan mekanisme
Semua itu (dari bebas nilai sampai reduksionisme) dijalankan berdasarkan
keyakinan naturalisme (semua gejala berjalan secara alamiah tanpa campur
tangan hal-hal metafisis) dan mekanisme atau semua gejala dapat dijelaskan
secara mekanis-determinis layaknya sebuah mesin (Ardianto & Q-Anees,
2009:92).

Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan paradigma positivisme karena


akan diukur dengan survei deskriptif dan statistik yang digunakan dalam penelitian
kuantitatif.

3.2 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.


Kriyantono (2010) mendeskripsikan riset kuantitatif sebagai riset yang
menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat
digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau
analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil
riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi (Kriyantono, 2010:55).
Penelitian kuantitatif juga dideskripsikan sebagai cara untuk memperoleh ilmu
pengetahuan atau memecahkan masalah yang dihadapi dan dilakukan secara hati-hati
dan sistematis, dan data-data yang dikumpulkan berupa rangkaian atau kumpulan
angka-angka (Nasehudin & Gozali, 2012:68).

Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisa mengenai kredibilitas


sumber yang dimiliki oleh dua kanal komunikasi, yaitu selebriti pada iklan televisi
(traditional media) dan Youtube vloggers review (new media) dalam
menyampaikan pesan tentang produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream pada
khalayak menggunakan teori kredibilitas sumber yang dikemukakan oleh Ohanian

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


45

dengan tiga faktor yang berkontribusi, yaitu daya tarik (attractiveness), keahlian
(expertise), dan kepercayaan (trustworthiness).

3.3 Operasionalisasi Konsep

3.3.1 Variabel

Menurut Sugiyono (2012:3), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan
Mayer (dalam Kriyantono, 2010:20) mendeskripsikan variable sebagai konsep tingkat
rendah, yang acuan-acuannya secara relative mudah diidentifikasikan dan diobservasi
serta mudah diklasifikasi, diurut atau diukur. Jadi, variable adalah bagian empiris dari
sebuah konsep atau konstruk.

Dalam penelitian ini, terdapat dua variable, yaitu:

1. Variabel independen atau variabel bebas, yaitu variabel yang diduga sebagai
penyebab atau pendahulu dari variabel lainnya (Kriyantono, 2010:21).
Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini dibagi menjadi dua,
diantaranya kredibilitas sumber media tradisional (selebriti pada iklan televisi
Wardah), dan kredibilitas sumber media baru (Youtube vloggers review)

2. Variabel dependen atau tergantung adalah variabel yang diduga sebagai akibat
atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya (Kriyantono,
2010:21). Variabel dependen (tergantung) dalam penelitian ini dibagi menjadi
dua, yaitu minat beli setelah melihat media tradisional (iklan televisi Wardah),
dan minat beli setelah melihat media baru (Youtube vloggers review)

Lebih jelasnya mengenai operasional variabel dalam penelitian ini, yang


meliputi variabel, Dimensi, indikator, item, dan skala pengukuran terkait dengan
obyek penelitian ini:

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


46

a) Demografi

Demografi merupakan kajian mengenai kependudukan atau statistik


populasi. Berikut adalah variabel demografi yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:

1. Variabel usia adalah usia responden saat mengisi kuesioner.


2. Variabel pendapatan adalah jumlah pendapatan responden tiap
bulannya saat mengisi kuesioner
3. Variabel pekerjaan adalah jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
responden saat mengisi kuesioner

b) Kredibilitas Sumber

1. Definisi Variabel

Kredibilitas adalah sejauh mana penerima melihat sumber


tersebut memiliki pengetahuan, keterampilan, atau pengalaman
yang relevan dan mempercayai sumbernya untuk memberikan
informasi yang tidak bias dan objektif (Belch, 2001: 173).
Ohanian (1990) menggambarkan "kredibilitas sumber" sebagai
istilah yang umum digunakan untuk menyiratkan karakteristik
positif yang dimiliki komunikator yang mempengaruhi
penerimaan penerima pesan. Kelman dan Hovland (1953)
mendefinisikan kredibilitas sumber sebagai tingkat keandalan
sumber pesan yang dirasakan untuk mendapatkan informasi
yang akurat dan jujur.

2. Dimensi Kredibilitas Sumber

a) Daya Tarik (Attractiveness)


Indikator yang digunakan untuk mengukur daya tarik
sumber mengacu pada kedua teori yang dipaparkan
oleh Belch (2001) dan McGuire (1985), yaitu
penampilan fisik sumber dan kepribadian.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


47

b) Keahlian (Expertise)

Ohanian (1990) memaparkan indikator-indikator yang


digunakan untuk mengukur keahlian sumber,
diantaranya pengalaman (experienced), keahlian
(expert), kualitas (qualified), pengetahuan
(knowledgeable), dan terampil (skilled).

c) Kepercayaan (Trustworthiness)

Ohanian (1990) memaparkan indikator-indikator yang


digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan
sumber, diantaranya jujur (honest), bisa diandalkan
(dependable), sumber terpecaya (reliable source), tulus
(sincere), dan dapat dipercaya (trustworthy).

c) Minat Beli

1. Definisi Variabel

Minat beli (purchase intention) adalah pilihan konsumen untuk


membeli sebuah produk atau jasa. Proses Dengan kata lain,
purchase intention memiliki aspek lain bahwa konsumen akan
membeli produk setelah dievaluasi (Younus, 2015: 9). Menurut
Ling, dkk (dalam Sokol, 2017), minat beli adalah komponen
dari perilaku kognitif konsumen, seperti bagaimana dan
mengapa konsumen berniat membeli produk, layanan, dan
merek tertentu.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


48

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel X Dimensi Indikator


Kredibilitas Sumber Daya Tarik Penampilan fisik selebriti pada iklan menarik
pada Media (Attractiveness) Kepribadian yang dimiliki selebriti pada iklan
Tradisional televisi menarik
(Selebriti pada Iklan Keahlian Selebriti pada iklan televisi dinilai berpengalaman
Televisi Wardah) (Expertise) Selebriti pada iklan televisi dianggap ahli
Ohanian (1990) Pesan yang disampaikan selebriti pada iklan
televisi berkualitas
Selebriti pada iklan televisi dinilai berpengetahuan
luas
Selebriti pada iklan televisi dinilai mahir
Kepercayaan Selebriti pada iklan televisi menjelaskan secara
(Trustworthiness) jujur
Selebriti pada iklan televisi dapat diandalkan
Selebriti pada iklan televisi menjadi sumber
terpercaya
Selebriti pada iklan televisi dinilai tulus
Pesan yang disampaikan selebriti pada iklan
televisi dipercaya
Kredibilitas Sumber Daya Tarik Penampilan fisik Youtube vlogger menarik
pada Media Baru (Attractiveness) Kepribadian yang dimiliki Youtube vlogger
(Youtube Vlogger menarik
Review) Keahlian Youtube vlogger dinilai berpengalaman
Ohanian (1990) (Expertise) Youtube vlogger dinilai ahli
Pesan yang disampaikan Youtube vlogger
berkualitas
Youtube vlogger dinilai berpengetahuan luas
Youtube vlogger dinilai mahir
Kepercayaan Youtube vlogger menjelaskan secara jujur
(Trustworthiness) Youtube vlogger dapat diandalkan
Youtube vlogger menjadi sumber terpercaya
Youtube vlogger dinilai tulus
Pesan yang disampaikan Youtube vlogger dapat
dipercaya
Variabel Y Dimensi Indikator
Minat Beli Media Keinginan untuk mencoba produk
Tradisional
(Selebriti pada Iklan Keinginan untuk membeli produk
Televisi)
Kurniasari (2017) Keinginan untuk merekomendasikan produk
Minat Beli Media Keinginan untuk mencoba produk
Baru (Youtube Keinginan untuk membeli produk
Vlogger Review)
Kurniasari (2017) Keinginan untuk merekomendasikan produk

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti)

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


49

3.3.2 Skala pengukuran

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval yaitu “Skala
di mana obyek/kategori sama. Besarnya interval dapat ditambah atau dikurangi. Pada
skala ini yang dijumlahkan bukanlah kuantitas atau besaran, melainkan interval dan
tidak terdapat nilai nol” (Siregar, 2013: 23)

Sedangkan skala untuk instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012: 93).
Skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju
dengan pernyataan pada skala lima titik dengan sususan yaitu Sangat Tidak Setuju,
Tidak Setuju, Netral, Setuju, Sangat Setuju (Sekaran, 2006: 31-32).

Skala pada lima atau tujuh titik digunakan agar dapat menampung kategori
„netral‟. Menurut Cooper dan Schindler (2006:35), untuk mengurangi bias dalam
pengumpulan kuesioner, karena responden cenderung memilih alternatif netral, maka
digunakan skala rating tidak seimbang (unbalanced rating scale). Berikut adalah
penjabaran skala rating kuesioner:

Tabel 3.2 Desain Pengukuran Instrument

Skala Skor
Sangat Setuju (SS) 6
Setuju (S) 5
Cukup Setuju (CS) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti)

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


50

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (dalam Kriyantono, 2010: 153), populasi adalah wilayah


generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi (kumpulan obyek riset) bisa berupa orang,
organisasi, kata-kata, dan kalimat, symbol nonverbal, surat kabar, radio, televisi,
iklan, dan lainnya. Berdasarkan data dari Wardah, wanita usia 17-35 tahun sendiri
merupakan target yang disasar oleh Wardah dalam memasarkan produknya sehingga
populasi dari penelitian ini adalah wanita usia 17-35 domisili Jabodetabek.

Pengelompokkan kategori usia sendiri didasarkan oleh data dari Depkes RI


(2009), yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kategori Usia

Masa balita 0 – 5 tahun


Masa kanak-kanak 5 – 11 tahun
Masa remaja Awal 12 – 16 tahun
Masa remaja Akhir 17 – 25 tahun
Masa dewasa Awal 26- 35 tahun
Masa dewasa Akhir 36- 45 tahun
Masa Lansia Awal 46- 55 tahun
Masa Lansia Akhir 56 – 65 tahun
Masa Manula >65 tahun
Sumber: Data Departemen Kesehatan RI

Berdasarkan pengelompokkan kategori usia di atas, maka dapat disimpulkan


bahwa populasi yang akan diteliti adalah wanita pada masa remaja akhir dan masa
dewasa awal.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


51

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan


karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode yang digunakan adalah
sampling kuota (quota sampling). Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan (Sugiyono, 2012:95). Dalam teknik ini, periset menentukan jumlah kuota
tertentu lalu menentukan siapa saja orang-orang yang memenuhi kriteria sampai
jumlah yang ditentukan terpenuhi. Kriteria yang diambil periset untuk menjadikan
populasi sebagai sampel adalah wanita usia 17-35 tahun, domisili Jabodetabek yang
mengenal brand kosmetik Wardah. Malhotra (1993) memberikan panduan ukuran
sampel yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel
dengan 5, atau 5x jumlah variabel. Dengan demikian jika jumlah variabel yang
diamati berjumlah 30, maka sampel minimalnya adalah 5 x 30 = 150.

Proses pengumpulan responden hingga mencapai kuota yang diinginkan


dilakukan dengan menyebarkan survey secara online melalui beberapa media sosial,
seperti Line, WhatsApp, Twitter, dan Instagram dengan penjelasan di awal bahwa
survey ditujukan untuk wanita usia 17 – 35 tahun yang berdomisili di Jabodetabek.

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan
pertama dilapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek riset, dari hasil
pengisian kuesioner, wawancara, dan observasi (Kriyantono, 2010: 41-42).
Data ini didapat berdasarkan data responden dengan menyebarkan kuesioner
terhadap responden wanita usia 18-40 tahun yang gemar menggunakan kosmetik
khususnya produk lipstik dan mengetahui brand Wardah. Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


52

variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden
(Sugiyono, 2012 : 142).

Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama yang berisi
mengenai identitas responden, bagian kedua terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan. Model desain kuesioner yang digunakan adalah model desain kuesioner
tertutup dimana setiap pertanyaan atau pernyataan telah tersedia pilihan jawabannya
sehingga responden memberi tanda koreksi pada pilihan jawaban yang sesuai dengan
pilihan responden.

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber
sekunder. Data ini dapat diperoleh dari data primer penelitian terdahulu yang telah
diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar, dan
sebagainya, sehingga menjadi informatif bagi pihak lain. Selain berperan sebagai
pelengkap, biasanya data sekunder sangat membantu periset bila data primer terbatas
atau sulit diperoleh, sebagai contoh dokumen-dokumen, foto, catatan, surat kabar,
dan lain sebagainya (Kriyantono, 2010: 42).

Dalam penelitian ini data sekunder berupa literature yang berhubungan dengan
penelitian seperti buku, jurnal, dan artikel yang berkaitan dengan kredibilitas sumber,
periklanan, social media, dan industry kosmetik.

3.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur kevalidan suatu kuesioner. Hasil


peneltian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur
(Sugiyono, 2012 : 348).

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


53

Dalam penelitian ini digunakan uji validitas dengan metode analisis faktor.
Analisis faktor mengidentifikasi struktur hubungan antar variabel dengan cara
melihat korelasi antar variabel atau korelasi antar responden, di mana matrik data
harus memiliki korelasi yang cukup agar dapat dilakukan analisis faktor. Alat uji
yang dipakai untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variabel dapat dilakukan
dengan Kaiser-Meiyer-Olkin (KMO) dan Barlette‟s Test. Nilai KMO Barlette‟s test
harus > 0,50 untuk dapat dilakukan analisis faktor (Ghozali, 2011). Pre-test
dilakukan kepada 30 responden di mana hasil uji validitas dari variabel dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Pengukuran KMO Measure of Sampling Adequacy

KMO Measure of
Variabel Penelitian
Sampling Adequacy
Kredibilitas Selebriti Pada Iklan Televisi (Model 1) .816
Minat Beli Setelah Melihat Selebriti Pada Iklan Televisi
.755
(Model 1)
Kredibilitas Youtube Vlogger Review (Model 2) .794
Minat Beli Setelah Melihat Youtube Vlogger Review
.702
(Model 2)

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti Menggunakan SPSS)

Berdasarkan tabel di atas, pengukuran validitas masing-masing variabel


penelitian yang dilakukan dengan Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy menunjukkan nilai di atas 0,5 di mana dapat disimpulkan bahwa semua
variabel yang diujikan valid.

Kemudian validitas masing-masing item dari variabel kepuasan konsumen


dilakukan dengan uji Anti Image Matrices dan pengukuran nilai factor loading untuk
setiap item. Setiap butir pertanyaan akan dikatakan valid jika memiliki factor loading
> 0,5. Butir pertanyaan yang memiliki factor loading 0,5 atau lebih, dianggap
memiliki validitas yang cukup kuat untuk menjelaskan konstruk laten (Hair et al.,
2010). Berikut ini adalah hasil uji validitas indikator yang telah dilakukan oleh
peneliti:

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


54

Tabel 3.5 Validitas Item

Anti Factor
No Indikator Image Loading
(> .500) (> .500)
Kredibilitas selebriti pada iklan televisi (Model 1)
Dimensi Daya Tarik
1 Penampilan fisik selebriti pada iklan televisi menarik .557 .539
Selebriti pada iklan televisi memiliki kepribadian yang
2 .589 .558
menarik
Dimensi Keahlian
1 Selebriti pada iklan televisi dinilai berpengalaman .789 .861
2 Selebriti pada iklan televisi dianggap ahli .932 .818
Pesan yang disampaikan selebriti pada iklan televisi
3 .892 .880
berkualitas
4 Selebriti pada iklan televisi dinilai berpengetahuan luas .797 .904
5 Selebriti pada iklan televisi dinilai mahir .943 .896
Dimensi Kepercayaan
1 Selebriti pada iklan televisi menjelaskan secara jujur .893 .746
2 Selebriti pada iklan televisi dapat diandalkan .830 .881
3 Selebriti pada iklan televisi menjadi sumber terpercaya .823 .874
4 Selebriti pada iklan televisi dinilai tulus .823 .842
Pesan yang disampaikan selebriti pada iklan televisi dapat
5 .834 .826
dipercaya
Minat Beli Setelah Melihat Selebriti Pada Iklan Televisi (Model 1)
1 Keinginan untuk mencoba produk .762 .943
2 Keinginan untuk membeli produk .702 .959
3 Keinginan untuk merekomendasikan produk .816 .932
Kredibilitas Youtube vlogger (Model 2)
Dimensi Daya Tarik
1 Penampilan fisik Youtube vlogger menarik .734 .600
2 Youtube vlogger memiliki kepribadian yang menarik .722 .637
Dimensi Keahlian
1 Youtube vlogger dinilai berpengalaman .727 .709
2 Youtube vlogger dinilai ahli .667 .620
3 Pesan yang disampaikan Youtube vlogger berkualitas .910 .848
4 Youtube vlogger dinilai berpengetahuan luas .839 .799
5 Youtube vlogger dinilai mahir .857 .836
Dimensi Kepercayaan
1 Youtube vlogger menjelaskan secara jujur .779 .739
2 Youtube vlogger dapat diandalkan .835 .702
3 Youtube vlogger menjadi sumber terpercaya .818 .695
4 Youtube vlogger dinilai tulus .845 .709
5 Pesan yang disampaikan Youtube vlogger dapat dipercaya .732 .659

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


55

Minat Beli Setelah Melihat Youtube Vlogger Review (Model 2)


1 Keinginan untuk mencoba produk .651 .933
2 Keinginan untuk membeli produk .657 .929
3 Keinginan untuk merekomendasikan produk .877 .843

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti)

Dari tabel di atas, dapat dikatakan seluruh item pertanyaan adalah valid dan
dapat diujikan karena nilai anti image dan factor loading yang diperoleh lebih besar
daripada 0,5.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Uji reliabilitas alat ukur
dapat dilakukan secara eksternal maupun internal (Siregar, 2013:56)

Rumus yang digunakan adalah rumus koefisien alpha dari Cronbach atau
Cronbach’s Coefficient Alpha, yaitu:

( )

Keterangan:
α : Cronbach’s coefficient alpha
k : jumlah pecahan atau banyaknya butir pertanyaan
: total varians butir
: total varians

Dalam pengambilan keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel


jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,7 (Amaliah, 2012:127). Berikut ini
adalah hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan oleh peneliti:

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


56

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner

Variabel Penelitian Nilai Alpha Cronbach


Kredibilitas Selebriti Pada Iklan Televisi (Model 1) .952
Minat Beli Setelah Melihat Selebriti Pada Iklan Televisi
.939
(Model 1)
Kredibilitas Youtube Vlogger Review (Model 2) .904
Minat Beli Setelah Melihat Youtube Vlogger Review
.881
(Model 2)

(Sumber: Data diolah dengan menggunakan Software SPSS for Windows)

Melalui hasil uji reliabilitas menggunakan Software SPSS for Windows dapat
dilihat semua variabel penelitian memiliki indeks reliabilitas lebih besar dari nilai
kritis, yaitu 0,7. Maka, semua item pertanyaan yang digunakan pada penelitian ini
reliabel untuk mengukur variabelnya masing-masing.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data menurut Sugiyono


(2012:147) merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data
lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang diajukan.

3.7.1 Analisis Deskriptif

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, Penelitan deskriptif


merupakan penelitian berupa pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan
penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang.
Mereka melaporkan keadaan obyek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa
adanya. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan secara
sistematis fakta dan karakteristik obyek atau subjek yang diteliti secara tepat
(Darmawan, 2013:38). Sedangkan menurut Sekaran (2006:158), analisis deskriptif

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


57

digunakan untuk mengetahui dan menjadi mampu menjelaskan karakteristik variabel


yang diteliti dalam suatu situasi. Jalaluddin Rakhmat (2005) menambahkan bahwa
penelitian deskriptif tidak mencari dan menjelaskan hubungan, tidak menguji
hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian deskriptif lahir karena kebutuhan, seperti
pengiklan ingin memastikan berapa persen populasi yang mengetahui barang yang
diiklankan; pengambil keputusan ingin mengecek reaksi khalayak terhadap kebijakan
baru yang dikeluarkannya; pemasang iklan ingin memastikan jumlah pembaca media
cetak atau pendengar radio tertentu pada daerah tertentu (Rakhmat, 2005: 24-25).

3.7.2 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi adalah suatu cara atau teknik untuk mengukur besarnya
pengaruh satu atau lebih variabel bebas/independent (X) terhadap variabel
tergantung/dependen (Y). Menurut Sugiyono (2012:261), regresi linear didasarkan
pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu
variabel dependen. Model regeresi liniear yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

Y1 = a + bX1

Keterangan:
Y1 = Minat Beli Konsumen Setelah Melihat Iklan televisi
a = Koefisien konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Kredibilitas Selebriti pada Iklan televisi
e = Error, variabel gangguan

Y2 = a + bX2

Keterangan:
Y2 = Minat Beli Konsumen Setelah Melihat Youtube Vlogger Review
a = Koefisien konstanta
b = Koefisien regresi

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


58

X2 = Kredibilitas Youtube Vlogger Review


e = Error, variabel gangguan

Dalam analisis regresi linear sederhana ini akan dilakukan uji hipotesis atau uji
pengaruh yang berfungsi untuk mengetahui apakah koefisien regresi tersebut
signifikan atau tidak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam regresi linear sederhana
ini adalah sebagai berikut:

Model 1:

Ho1 : Tidak ada pengaruh antara kredibilitas sumber pada media


tradisional (Selebriti pada iklan televisi) dengan minat beli
konsumen.
H1 : Ada pengaruh antara kredibilitas sumber pada media tradisional
(Selebriti pada iklan televisi) dengan minat beli konsumen.
Model 2:

Ho2 : Tidak ada pengaruh antara kredibilitas sumber pada media baru
(Youtube vlogger review) dengan minat beli konsumen.
H2 : Ada pengaruh antara kredibilitas sumber pada media baru
(Youtube vlogger review) dengan minat beli konsumen.

Adapun yang menjadi dasar pengambilan keputusan dalam analisis regresi


dengan melihat nilai signifikansi (Sig.) hasil output SPPS adalah:

1. Jika nilai signifikansi (Sig.) < 0,05, maka terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel independen dan variabel dependen
2. Jika nilai signifikansi (Sig.) > 0,05, maka tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel independen dan variabel dependen

Sebelum melakukan pengolahan data dalam uji analisis regresi dengan


menggunakan SPSS, terlebih dahulu perlu dipastikan bahwa data tersebut lolos dalam
syarat kelayakan model regresi linear dengan melakukan tiga uji asumsi klasik
berikut:

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


59

1. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai
residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang
terdistribusi secara normal. Beberapa metode uji normalitas, yaitu
dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik
Normal P-P Plot of regression standardized residual atau dengan uji One
Sample Kolmogorov Smirnov. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
normalitas, yakni:

1. Pada uji One Sample Kolmogorov Smirnov, jika nilai signifikansi


> 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika
nilai signifikansi < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi
normal

2. Pada uji grafik Normal P-P Plot of Regression Standardize


residual, jika titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti
garis diagonal, maka nilai residual tersebut telah normal.

2. Uji Linearitas

Secara umum, uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua


variabel mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak.
Data yang baik seharusnya terdapat hubungan yang linear antara
varaibel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Dasar pengambilan
keputusan dalam uji linearitas, adalah sebagai berikut:

1. Melihat signifikansinya pada output SPSS. Jika nilai signifikansi


> 0,05, maka kesimpulannya terdapat hubungan linear secara
signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).
Sebaliknya, jika nilai signifikansi < 0,05, maka kesimpulannya
adalah tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas
(X) dengan variabel terikat (Y).

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


60

2. Melihat nilai F hitung dengan F tabel. Jika nilai F hitung < F


tabel, maka kesimpulannya terdapat hungan linear secara
signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).
Sebaliknya, jika nilai F hitung > F tabel, maka kesimpulannya
adalah tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas
(X) dengan variabel terikat (Y).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini pada dasarnya bertujuan untuk menguji


apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan apabila berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas, yakni:

1. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka kesimpulannya tidak terjadi


heteroskedastisitas

2. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka kesimpulannya adalah terjadi


heteroskedastisitas

3.7.3 Analisis Determinasi

Koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar


pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan syarat hasil uji F
dalam analisis regresi bernilai signifikan. Sebaliknya, jika hasil dalam uji F tidak
signifikan maka nilai koefisien determinasi (R square) ini tidak dapat digunakan
untuk memprediksi konstribusi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi yang menyatakan


besarnya presentase perubahan y yang bisa diterangkan oleh x melalui hubungan y
dan x. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai koefisien determinasi adalah:

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


61

Koefisien Determinasi = r2 x 100 %

Karena sudah diketahui bahwa 0 ≤ r2 ≤ 1, maka koefisien determinasi tidak


pernah negatif dan paling besar sama dengan (1). Dalam penggunannya koefisien
determinasi dinyatakan dalam bentuk persen (%).

3.7.4 Uji Paired Sample T-Test

Uji Paired T test adalah uji beda parametris pada dua data yang berpasangan.
Berpasangan di sini artinya adalah sumber data berasal dari subjek yang sama. Uji
Paired t test ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata dua
sampel atau sering disebut dengan uji komparatif. Pada penelitian ini, uji paired
sample t-test digunakan untuk mengetahui adakah perbedaan antara kredibilitas
selebriti pada iklan televisi dan Youtube vlogger review. Adapun hipotesis yang akan
diuji menggunakan uji paired sample t-test, yaitu:
Ho3 : Tidak ada perbedaan antara kredibilitas sumber pada media tradisional
(Selebriti pada iklan televisi) dan kredibilitas media baru (Youtube
vlogger review)
H3 : Ada perbedaan antara kredibilitas sumber pada media tradisional
(Selebriti pada iklan televisi) dan kredibilitas sumber pada media baru
(Youtube vlogger review)

Dasar pengambilan keputusan dalam Uji Paired Sample T-Test berdasarkan


nilai signifikansi dengan SPSS, adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas atau sig (2-tailed) < 0.05, maka terdapat perbedaan yang
signifikan antara data pertama dengan data kedua
2. Jika nilai probabilitas atau sig (2-tailed) > 0.05, maka tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara data pertama dengan data kedua

3.8 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan hasil penjabaran masing-masing variabel di atas, maka hipotesis


penelitian yang terbentuk dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


62

1. Hipotesis hubungan kredibilitas selebriti pada iklan televisi terhadap minat


beli konsumen. Semakin tinggi kredibilitas selebriti pada iklan televisi maka
pengaruhnya terhadap minat beli konsumen akan semakin tinggi, begitu juga
sebaliknya jika kredibilitas selebriti pada iklan televisi rendah maka
pengaruhnya terhadap minat beli konsumen juga akan rendah.

2. Hipotesis hubungan kredibilitas Youtube vlogger review terhadap minat beli


konsumen. Semakin tinggi kredibilitas Youtube vlogger review maka
pengaruhnya terhadap minat beli konsumen akan semakin tinggi, begitu juga
sebaliknya jika kredibilitas Youtube vlogger review maka pengaruhnya
terhadap minat beli konsumen juga akan rendah.

3. Hipotesis hubungan kredibilitas selebriti pada iklan televisi dan kredibilitas


Youtube vlogger review. Adakah perbedaan yang signifikan antara keduanya
ataupun tidak.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


BAB IV

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan gambaran data hasil penelitian yang berupa uraian
data dari hasil jawaban responden, proses pengolahan data dan analisis hasil
pengolahan data penyebaran kuesioner yang telah dilakukan. Pada awalnya hasil
pengolahan data akan digunakan sebagai dasar untuk analisis dan menjawab hipotesis
penelitian yang diajukan. Analisis data deskriptif digunakan untuk menggambarkan
kondisi jawaban responden untuk masing-masing variabel. Hasil jawaban tersebut
selanjutnya digunakan untuk mendapatkan kecenderungan jawaban responden
mengenai kondisi dari masing-masing variabel penelitian.

4.1 Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah selebriti pada iklan
televisi Wardah Exclusive Matte Lip Cream, yaitu Dewi Sandra dan Raline Shah,
juga Youtube vlogger yang melakukan review mengenai produk Wardah Exclusive
Matte Lip Cream, yaitu Irna Dewi.

Wardah menjadi merek yang memiliki dominasi kuat diantara merek lain,
khusunya merek lokal. Bahkan menggeser pemain kawakan Martha Tilaar dan
Mustika Ratu. Angka penjualan Wardah pada tahun 2014 yang mencapai 200 miliar
perbulan tersebut berhasil melampaui kedua merek lawas Indonesia, yaitu 600 dan
400 miliar rupiah selama satu tahun (Handayani, 2016). Melejitnya Wardah juga
dapat dilihat dari raihan sebagai Top Brand. Mulai fase pertama 2015, ada 9
produknya yang masuk kategori Top Brand, padahal tahun sebelumnya hanya ada
satu produk saja. Kini sudah ada 10 produk menjadi merek top menandakan
produk-produknya diterima dan dianggap yang paling diingat oleh konsumen dan
masyarakat. Itu belum termasuk lima produk lain yang popularitasnya sudah masuk
5 atau 7 besar produk top di kategorinya masing-masing.

63 Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


64

Tabel 4.1 Top Brand Index Kategori Lipstik 2015 - 2017

TO P BRA ND I NDE X K AT EG O RI
LI PST I K
2015 2016 2017

22.30%
25%

13.30%
12.80%

12.70%
15%

9.60%
9.30%

7.70%
7.60%

7.50%

7.30%
6.50%
11%

5.10%
WARDAH REVLON PIXY SARIAYU LA TULIPE

(Sumber: www.topbrand-award.com)

Keberhasilan Wardah bukanlah tanpa strategi. Produk yang diproduksi sejak


1995 ini berhasil menyasar pasar kaum mayoritas di tanah air, yakni masyarakat
yang kurang lebih 90% muslim. Wardah sukses dengan brand image halal yang dia
bangun sejak 15 tahun lalu. Wardah telah memperkenalkan produknya tak hanya
aman digunakan, melainkan tersertifikasi halal. Dengan berbagai campaign yang
dilakukan Wardah, seperti kolaborasi dengan beberapa event besar, yaitu Jakarta
Fashion Week dan Indonesia Fashion Week, kolaborasi dengan musisi ternama,
yaitu Tulus dan menjadikan beberapa artis terkenal, penyanyi, tokoh masyarakat,
dan fashion designer yang menginspirasi memperkuat posisi Wardah sebagai
kosmetik nomer satu di Indonesia. Dengan kesuksesan itu pula, Wardah masuk ke
dalam kategori “Global Fastest Growing Brand 2014-2015 (20%-100% Growth)
dalam report yang dikeluarkan oleh Euromonitor International In Cosmetics Paris
2016. Dan Wardah menjadi merek Indonesia pertama yang masuk ke dalam
kategori tersebut.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


65

Gambar 4.1 Global Fastest Growing Brand

(Sumber: Brand Presentation Wardah, 2017)

Wardah memanfaatkan iklan televisi untuk mengenalkan berbagai


produknya. Salah satu contohnya, yaitu Wardah Exclusive Matte Lip Cream. Telah
menjadi Top Brand pada kategori Lipstik selama tiga tahun berturut-turut, Wardah
pun tak segan untuk menggunakan artis terkenal sebagai model iklan produk
tersebut. Dewi Sandra dan Raline Shah yang juga merupakan brand ambassador
kemudian dipilih menjadi model untuk membintangi iklan Wardah Exclusive
Matte Lip Cream. Video dengan durasi 45 detik tersebut memperlihatkan Dewi
Sandra dan Raline Shah yang tampil cantik dengan Wardah Exclusive Matte Lip
Cream. Dewi Sandra dan Raline Shah kemudian menjelaskan secara menarik
karakteristik dan kelebihan dari produk tersebut, seperti kandungan vitamin E yang
dimilikinya, ketahanan produk, pilihan warna yang cantik, dan kenyamanan
penggunaan produk. Pesan berupa karakteristik produk disampaikan secara singkat
dan jelas namun menarik kepada khalayak. Dewi Sandra sendiri adalah seorang
selebriti, penyanyi, pemain film dan sinetron terkenal di Indonesia dengan 4,9 juta
pengikut di akun Instagram pribadinya. Sedangkan Raline Shah adalah seorang
selebriti, pemain film, dan model terkenal Indonesia dengan 5,2 juta pengikut di
akun Instagram pribadinya. Kedua selebriti tersebut menjadi brand ambassador
sekaligus model iklan televisi Wardah karena image yang diperlihatkan sesuai

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


66

dengan slogan Wardah, yaitu inspiring beauty atau cantik yang menginspirasi
(Brand Presentation Wardah, 2017)

Gambar 4.2 Cuplikan Iklan Televisi Wardah Exclusive Matte Lip


Cream
(Sumber: www.youtube.com)

Di sisi lain, terdapat sebuah video review yang dilakukan oleh seorang
Youtube vlogger, bernama Irna Dewi dengan Youtube channel Irna Dewi Official.
Dalam video berdurasi 7 menit ini, Irna Dewi secara natural menjelaskan
karakteristik dari produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream. Irna Dewi
memperlihatkan satu per satu pilihan warna yang tersedia dari produk ini dan
menjelaskan first impression yang didapatkan setelah menggunakan produk ini,
seperti teksturnya yang creamy dan lembut, kemudahan untuk diaplikasi, tahan
lamanya produk ini dan harganya yang terjangkau. Tidak hanya kelebihan yang
disebutkan oleh Irna Dewi, namun beberapa kekurangan pun disampaikan, seperti
produk akan lengket apabila terkena air, produk akan transfer atau menempel pada
tangan atau gelas, dan penggunaan produk dapat membuat bibir kering karena
bibir dari Youtube vlogger cenderung kering. Dalam video yang telah dilihat oleh
423.958 viewers ini, Irna Dewi juga memperlihatkan bagaimana perubahan tekstur
lipstik ketika baru digunakan dengan tekstur setelah digunakan untuk makan.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


67

Pesan berupa penjelasan mengenai karakteristik produk disampaikan secara


lengkap dan jujur oleh Youtube vlogger. Irna Dewi sendiri menyebut dirinya
sebagai Content Creator, Hijab dan Beauty Vlogger. Sebanyak 215.000 subscriber
telah berlangganan pada Youtube channel yang dimilikinya.

Gambar 4.3 Cuplikan Youtube Vlogger Review Wardah Exclusive


Matte Lip Cream
(Sumber: www.youtube.com)

4.2 Demografi

4.2.1 Usia

Jika dilihat berdasarkan usia, persentase responden yang berusia 17-25 tahun
adalah 78 % atau sebanyak 117 orang, usia 26-35 tahun adalah 22% atau sebanyak 33
orang dari total keseluruhan responden sebanyak 150 responden. Distribusi
karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 4.4

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


68

Usia Responden

22%
17 - 25 tahun
26 - 35 tahun
78%

Gambar 4.4 Usia Responden

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti)

4.2.2 Pendapatan

Berdasarkan hasil kuesioner, didapat karakteristik responden berdasarkan


pendapatan, yaitu sebanyak 25.3% atau 38 orang memiliki pendapatan < Rp
1.000.000, sebanyak 14% atau 21 orang memiliki pendapatan Rp 1.000.000 – Rp
3.000.000, sebanyak 42% atau 63 orang memiliki pendapatan Rp 3.000.000 – Rp
6.000.000, dan sebanyak 18.7% atau 28 orang memiliki pendapatan > Rp 6.000.000
dari total keseluruhan responden sebanyak 150 responden. Distribusi karakteristik
responden berdasarkan pendapatan dapat dilihat pada Gambar 4.5

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


69

Pendapatan Responden

< Rp 1.000.000

19%
25% Rp 1.000.000 -
Rp 3.000.000
Rp 3.000.000 -
42% 14% Rp 6.000.000
> Rp 6.000.000

Gambar 4.5 Pendapatan Responden

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti)

4.2.3 Pekerjaan

Berdasarkan hasil kuesioner didapat karakteristik responden berdasarkan


pekerjaan, sebagai berikut sebanyak 34.7% atau 52 orang berprofesi sebagai
pelajar/mahasiswa, sebanyak 41.3% atau 62 orang berprofesi sebagai pegawai swasta,
sebanyak 5.3% atau 8 orang berprofesi sebagai PNS, sebanyak 6% atau 9 orang
berprofesi sebagai wiraswasta, sebanyak 5.3% atau 8 orang berprofesi sebagai ibu
rumah tangga dan sebanyak 7.3% atau 11 orang memilih opsi lainnya dari total
keseluruhan responden sebanyak 150 responden. Distribusi karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 4.6

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


70

Pekerjaan Responden

7%
5% Pelajar/Mahasiswa
6% Pegawai Swasta
35%
5%
PNS
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
42%
Lainnya

Gambar 4.6 Pekerjaan Responden

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti)

4.3 Analisis Data Deskriptif

Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai variabel kredibilitas sumber serta
dimensi yang membentuknya, di antaranya yaitu daya tarik (attractiveness), keahlian
(expertise), dan kepercayaan (trustworthiness) juga variabel minat beli konsumen
setelah melihat selebriti pada iklan televisi dan vlogger pada Youtube review. Selain
itu, akan dijelaskan pula mengenai perbedaan dan perbandingan hasil survey antara
kredibilitas sumber bintang iklan televisi dan Youtube vlogger review. Analisis
dilakukan dengan melihat besarnya nilai rata-rata (mean) dan modus (nilai yang
paling sering muncul) pada indikator masing-masing dimensi. Penelitian ini
menggunakan skala enam titik dengan penjabaran skala rating sebagai berikut:

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


71

Tabel 4.2 Desain Pengukuran Instrument

Skala Skor
Sangat Setuju (SS) 6
Setuju (S) 5
Cukup Setuju (CS) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti)

4.3.1 Analisis Deskriptif Kredibilitas Sumber pada Media Tradisional dan


Media Baru (Selebriti pada Iklan Televisi dan Youtube Vlogger Review)

4.3.1.1 Analisis Deskriptif Dimensi Daya Tarik (Attractiveness) Sumber

Dimensi daya tarik (attractiveness) terdiri dari dua indikator, yaitu


penampilan fisik sumber dan kepribadian sumber. Nilai rata-rata dan modus dari
dimensi ini dapat dilihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.3 Skor Dimensi Daya Tarik Sumber pada Selebriti Iklan
Televisi dan Youtube Vlogger Review

Daya Tarik Sumber Mean Mode


Selebriti pada Iklan Televisi 4.9533 5.00
Youtube Vlogger Review 4.6000 5.00

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti)

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa pada dimensi daya tarik
(attractiveness) jawaban responden baik terhadap daya tarik selebriti pada iklan
televisi dan Youtube vlogger review karena nilai mean yang diperoleh lebih besar
daripada 4 yang menunjukkan bahwa responden cukup setuju dengan pernyataan.

Untuk perbandingan nilai mean pada dimensi daya tarik (attractiveness),


selebriti pada iklan televisi mendapat nilai tertinggi dibandingkan Youtube vlogger
review. Hal ini menjelaskan bahwa responden merasa selebriti pada iklan televisi

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


72

memiliki penampilan fisik dan kepribadian yang lebih menarik dibandingkan dengan
Youtube vlogger review ketika menjelaskan karakteristik produk Wardah Exclusive
Matte Lip Cream. Sebagai selebriti ternama yang dikenal secara luas oleh masyarakat
Indonesia dan dengan dijadikannya Dewi Sandra juga Raline Shah sebagai brand
ambassador Wardah telah membuktikan bahwa kedua selebriti ini memiliki
penampilan fisik dan kepribadian yang baik. Image yang dibangun oleh kedua
selebriti ini pun sesuai dengan tagline Wardah, yaitu inspiring beauty atau cantik
yang menginspirasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dipaparkan oleh Atkin
dan Block (1983) mengenai alasan mengapa seorang endorser terkenal menjadi
dominan. Pertama, selebriti dapat menarik perhatian penonton terhadap iklannya di
antara banyaknya iklan yang tayang di televisi. Selain itu, selebriti secara
konvensional diamati sebagai individu yang sangat aktif, eye-catching, menarik dan
menyenangkan (Aziz dkk., 2013). McCuthceon dkk (2002) menyebutkan bahwa
selebriti adalah pribadi yang dianggap memiliki daya tarik yang kuat dan
mengesankan untuk mendapatkan perhatian audiens baik dengan daya tarik,
kepercayaan atau kesesuaian mereka dengan merek yang mengarah pada
pembentukan citra merek yang kuat dalam pikiran pemirsa (Chaudhary dan Asthana,
2015).

4.3.1.2 Analisis Deskriptif Perbandingan Dimensi Keahlian (Expertise) Sumber

Dimensi keahlian (expertise) terdiri dari lima indikator, yaitu pengalaman


(experienced), keahlian (expert), kualitas (qualified), pengetahuan (knowledgeable),
dan terampil (skilled). Nilai rata-rata dan modus dari dimensi ini dapat dilihat pada
Tabel 4.4

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


73

Tabel 4.4 Skor Dimensi Keahlian Sumber pada Selebriti Iklan Televisi dan
Youtube Vlogger Review

Keahlian Sumber Mean Mode


Youtube Vlogger Review 4.6947 5.00
Selebriti pada Iklan Televisi 4.3960 5.00

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti)

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa pada dimensi keahlian (expertise)
jawaban responden baik terhadap keahlian selebriti pada iklan televisi dan Youtube
vlogger review karena nilai mean yang diperoleh lebih besar daripada 4 yang
menunjukkan bahwa responden cukup setuju dengan pernyataan.

Untuk perbandingan nilai pada dimensi keahlian (expertise), Youtube vlogger


review mendapat nilai tertinggi dibandingkan selebriti pada iklan televisi. Hal ini
menjelaskan bahwa responden menilai Irna Dewi sebagai orang yang ahli,
berpengalaman, terampil, dan berpengetahuan luas dengan melihat banyaknya review
produk kosmetik yang telah dilakukan oleh Irna Dewi dan profile yang melekat
kepadanya sebagai seorang beauty influencer. Pesan yang disampaikan oleh Irna
Dewi pun berkualitas karena Irna Dewi memberikan penjelasan yang lengkap dan
detail mengenai produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream, seperti ketahanan
produk, tekstur, harga, juga perubahan tekstur produk ketika baru digunakan dengan
tekstur setelah digunakan untuk makan. Han dkk (2013) memaparkan bahwa vloggers
kini dianggap sebagai opinion leader. Khalayak menonton beauty vlogs dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai produk baru, di mana mereka merasa
bahwa beauty vlogger memenuhi syarat untuk memberikan nasihat, berpengetahuan
luas, dan dapat dipercaya dalam meninjau produk kecantikan (Sokol, 2017)

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


74

4.3.1.3 Analisis Deskriptif Perbandingan Dimensi Kepercayaan


(Trustworthiness) Sumber

Dimensi kepercayaan (trustworthiness) terdiri dari lima indikator, yaitu jujur


(honest), bisa diandalkan (dependable), sumber terpecaya (reliable source), tulus
(sincere), dan dapat dipercaya (trustworthy). Nilai rata-rata dan modus dari masing-
masing indikator dimensi ini dapat dilihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Skor Dimensi Kepercayaan Sumber pada Selebriti Iklan Televisi dan
Youtube Vlogger Review

Kepercayaan Sumber Mean Mode


Youtube Vlogger Review 4.7853 5.00
Selebriti pada Iklan Televisi 4.0360 5.00

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti Menggunakan SPSS)

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa pada dimensi kepercayaan


(trustworthiness) jawaban responden baik terhadap tingkat kepercayaan selebriti pada
iklan televisi dan Youtube vlogger review karena nilai mean yang diperoleh lebih
besar daripada 4 yang menunjukkan bahwa responden cukup setuju dengan
pernyataan.

Untuk perbandingan nilai pada dimensi kepercayaan (trustworthiness),


Youtube vlogger review mendapat nilai tertinggi dibandingkan selebriti pada iklan
televisi. Hal ini menjelaskan bahwa responden merasa Youtube vlogger merupakan
sumber yang terpercaya dan review yang dilakukannya jujur, tulus, dan dapat
dipercaya dibandingkan selebriti pada iklan televisi dalam menjelaskan karakteristik
produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream. Terlihat dalam video review berdurasi 7
menit yang dilakukan oleh Irna Dewi di mana Irna Dewi menjelaskan karakteristik
produk secara jujur dan tulus dengan memaparkan tidak hanya kelebihan produk
namun juga kekurangan produk tersebut.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


75

4.3.2 Analisis Deskriptif Minat Beli Setelah Melihat Sumber pada Media
Tradisional dan Media Baru (Selebriti pada Iklan Televisi dan Youtube
Vlogger Review)

Variabel minat beli setelah melihat selebriti pada iklan televisi dan Youtube
vlogger review terdiri dari tiga indikator, yaitu niat untuk mencoba produk, niat untuk
membeli produk, dan niat untuk merekomendasikan produk kepada orang lain. Nilai
rata-rata dan modus dari masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel 4.6

Tabel 4.6 Skor Variabel Minat Beli Setelah Melihat Selebriti pada Iklan
Televisi Youtube Vlogger Review

Minat Beli Mean Mode


Youtube Vlogger Review 4.5622 5.00
Selebriti pada Iklan Televisi 3.9800 5.00

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti)

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa pada variabel minat beli jawaban
responden baik terhadap Youtube vlogger review karena nilai mean yang diperoleh
lebih besar daripada 4 yang menunjukkan bahwa responden cukup setuju dengan
pernyataan. Namun, tanggapan responden terhadap minat beli setelah melihat
selebriti pada iklan televisi kurang baik karena nilai mean yang diperoleh lebih kecil
daripada 4 di mana hal tersebut menunjukkan bahwa responden tidak setuju dengan
pernyataan.

Untuk perbandingan nilai pada variabel minat beli, Youtube vlogger review
mendapat nilai tertinggi dibandingkan selebriti pada iklan televisi. Hal ini
menjelaskan bahwa responden cenderung memiliki minat untuk mencoba dan
membeli produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream setelah melihat Youtube
vlogger review dibandingkan setelah melihat selebriti pada iklan televisi. Dengan
tingginya respon yang diterima Irna Dewi pada dimensi keahlian dan kepercayaan,
mempengaruhi responden untuk mencoba, membeli, bahkan merekomendasikan
produk ini kepada orang lain. Penelitian terdahulu yang dilakukan Smith dkk (2005)

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


76

telah membuktikan bahwa keahlian terhadap sebuah produk atau jasa dapat
mempengaruhi keputusan membeli dan kepercayaan konsumen (dalam Sokol, 2017)

4.4 Uji Asumsi Klasik

Model regresi dikatakan valid jika bebas dari masalah asumsi klasik (tidak
terdapat penyimpangan). Asumsi klasik adalah asumsi dasar yang harus dipenuhi
dalam model regresi. Pada bagian ini akan dijelaskan hasil dari uji asumsi klasik yang
dilakukan oleh Peneliti menggunakan SPSS. Beberapa asumsi dasar tersebut adalah
sebagai berikut:

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah


nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang
terdistribusi secara normal. Pada uji normalitas ini, Peneliti menggunakan
metode uji One Sample Kolmogorov Smirnov dengan dasar pengambilan
keputusan “Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tersebut tidak
berdistribusi normal”. Berikut hasil uji normalitas yang didapatkan
menggunakan SPSS:

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


77

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas


Kredibilitas Selebriti pada Iklan Televisi (Model 1)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 150
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .85216548
Most Extreme Differences Absolute .055
Positive .036
Negative -.055
Test Statistic .055
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti Menggunakan SPSS)

Hasil pengujian normalitas data kredibilitas selebriti pada iklan televisi


menggunakan Kolmogorov-Smirnov pada tabel menunjukkan nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) yaitu 0,200 atau lebih besar dibandingkan 0,05. Hal ini
mengindikasikan bahwa data berdistribusi normal atau memenuhi asumsi
klasik normalitas.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


78

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas


Kredibilitas Youtube Vlogger Review (Model 2)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 150
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .85216548
Most Extreme Differences Absolute .055
Positive .036
Negative -.055
Test Statistic .055
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti Menggunakan SPSS)

Hasil pengujian normalitas data kredibilitas Youtube vlogger review


menggunakan Kolmogorov-Smirnov pada tabel menunjukkan nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) yaitu 0,200 atau lebih besar dibandingkan 0,05. Hal ini
mengindikasikan bahwa data berdistribusi normal atau memenuhi asumsi
klasik normalitas.

4.4.2 Uji Linearitas

Secara umum, uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua


variabel mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Data
yang baik seharusnya terdapat hubungan yang linear antara varaibel bebas (X)
dengan variabel terikat (Y). Pada uji lineartias ini, dasar pengambilan
keputusan yang digunakan adalah dengan melihat signifikansinya pada output
SPSS. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka kesimpulannya terdapat hubungan
linear secara signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).
Sebaliknya, jika nilai signifikansi < 0,05 maka kesimpulannya adalah tidak
terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas (X) dengan variabel
terikat (Y). Berikut hasil uji linearitas yang didapatkan menggunakan SPSS:

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


79

Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas Kredibilitas Selebriti pada Iklan Televisi
dengan Minat Beli Konsumen (Model 1)

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Minat Beli Between (Combined) 132.771 63 2.107 3.152 .000
Konsumen Setelah Groups Linearity 82.072 1 82.072 122.746 .000
Melihat Iklan Deviation from 50.699 62 .818 1.223 .193
Televisi * Linearity
Kredibilitas Selebriti Within Groups 57.502 86 .669
pada Iklan Televisi Total 190.273 149

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti Menggunakan SPSS)

Hasil pengujian linearitas kredibilitas selebriti pada iklan televisi


dengan minat beli konsumen pada tabel Anova di atas menunjukkan bahwa
nilai Sig. yaitu 0,193 yang berarti lebih besar daripada 0,05. Hal ini
mengindikasikan bahwa terdapat hubungan linear secara signifikan antara
kredibilitas selebriti pada iklan televisi dengan minat beli konsumen.

Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas Kredibilitas Youtube Vlogger Review


dengan Minat Beli Konsumen (Model 2)

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Minat Beli Between (Combined) 83.252 60 1.388 3.012 .000
Konsumen Setelah Groups Linearity 54.858 1 54.858 119.082 .000
Melihat Youtube Deviation from 28.394 59 .481 1.045 .421
vlogger review * Linearity
Kredibilitas Within Groups 41.000 89 .461
Youtube Vlogger Total 124.253 149

Sumber: Hasil Olah Data Peneliti Menggunakan SPSS

Hasil pengujian linearitas kredibilitas Youtube vlogger review dengan


minat beli konsumen pada tabel Anova di atas menunjukkan bahwa nilai Sig.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


80

yaitu 0,421 yang berarti lebih besar daripada 0,05. Hal ini mengindikasikan
bahwa terdapat hubungan linear secara signifikan antara kredibilitas Youtube
vlogger review dengan minat beli konsumen.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini pada dasarnya bertujuan untuk menguji


apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
apabila berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada uji heteroskedastisitas ini,
dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah jika nilai signifikansi >
0,05, maka kesimpulannya tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai
signifikansi < 0,05, maka kesimpulannya adalah terjadi heteroskedastisitas.
Berikut hasil uji heteroskedastisitas yang didapatkan menggunakan SPSS:

Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas Kredibilitas Selebriti pada


Iklan Televisi (Model 1)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .531 .259 2.053 .042
Kredibilitas Selebriti .033 .057 .048 .579 .564
pada Iklan Televisi
a. Dependent Variable: RES3

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti Menggunakan SPSS)

Dari tabel hasil pengujian heteroskedastisitas data kredibilitas selebriti


pada iklan televisi, dapat dilihat bahwa nilai Sig. yaitu 0,564 atau lebih besar
dibandingkan 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada variabel tersebut.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


81

Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Kredibilitas Youtube Vlogger


Review (Model 2)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .471 .246 1.915 .057
Kredibilitas Youtube .011 .052 .017 .209 .835
Vlogger
a. Dependent Variable: RES4

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti Menggunakan SPSS)

Dari tabel hasil pengujian heteroskedastisitas data kredibilitas Youtube


vlogger review, dapat dilihat bahwa nilai Sig. yaitu 0,835 atau lebih besar
dibandingkan 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada variabel tersebut.

4.5 Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi linear digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik


turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai factor
prediator dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Hasil analisis regresi kredibilitas
selebriti pada iklan televisi dan Youtube vlogger review terhadap minat beli
konsumen selanjutnya diolah dengan menggunakan program SPSS yang datanya
dapat dilihat pada Tabel 4.13 dan Tabel 4.14

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


82

Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linear


Kredibilitas Selebriti pada Iklan Televisi terhadap Minat Beli
Konsumen (Model 1)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.530 .431 -1.229 .221
Kredibilitas Selebriti 1.011 .095 .657 10.595 .000
pada Iklan Televisi
a. Dependent Variable: Minat Beli Konsumen Setelah Melihat Iklan Televisi

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti Menggunakan SPSS)

Berdasarkan tabel di atas, model regresi linear dapat dibentuk sebagai berikut:

Y = -0,530 + 1,011 X

Dari persamaan regresi linier tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :

1. Konstanta memiliki nilai sebesar -0,530 ini menunjukkan jika kredibilitas


selebriti pada iklan televisi (X) bernilai nol, maka minat beli konsumen (Y)
memiliki nilai sebesar -0,530.
2. Variabel kredibilitas selebriti pada iklan televisi (X), memiliki nilai koefisien
regresi sebesar 1,011 bernilai positif, ini berarti bahwa setiap penambahan 1%
kredibilitas selebriti pada iklan televisi meningkatkan minat beli konsumen
sebesar 1,011. Nilai positif diartikan bahwa semakin meningkat kredibilitas
selebriti pada iklan televisi maka akan meningkat pula minat beli.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


83

Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Linear


Kredibilitas Youtube Vlogger Review terhadap Minat Beli Konsumen
(Model 2)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .450 .384 1.171 .244
Kredibilitas Youtube Vlogger .876 .081 .664 10.817 .000
a. Dependent Variable: Minat Beli Konsumen Setelah Melihat Youtube vlogger review

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti Menggunakan SPSS)

Berdasarkan tabel di atas, model regresi linear dapat dibentuk sebagai berikut:

Y = 0,450 + 0,876 X

Dari persamaan regresi linier tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :

1. Konstanta memiliki nilai sebesar 0,450 ini menunjukkan jika kredibilitas


Youtube vlogger review (X) bernilai nol, maka Y (minat beli konsumen)
memiliki nilai 0,450.
2. Variabel kredibilitas Youtube vlogger review (X), memiliki nilai koefisien
regresi sebesar 0,876 bernilai positif, ini berarti bahwa setiap penambahan 1%
kredibilitas Youtube vlogger review meningkatkan minat beli konsumen
sebesar 0,876. Nilai positif diartikan bahwa semakin meningkat kredibilitas
Youtube vlogger review maka akan meningkat pula minat beli.

Hipotesis yang akan diuji dalam analisis regresi linear adalah:

Model 1:

Ho1 : Tidak ada pengaruh antara kredibilitas sumber pada media


tradisional (Selebriti pada iklan televisi) dengan minat beli
konsumen.
H1 : Ada pengaruh antara kredibilitas sumber pada media tradisional
(Selebriti pada iklan televisi) dengan minat beli konsumen.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


84

Model 2:

Ho2 : Tidak ada pengaruh antara kredibilitas sumber pada media baru
(Youtube vlogger review) dengan minat beli konsumen.
H2 : Ada pengaruh antara kredibilitas sumber pada media baru
(Youtube vlogger review) dengan minat beli konsumen.
Dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji hipotesis ini, yaitu
sebagai berikut:

Model 1:

1. H01 diterima dan H1 ditolak jika nilai Sig. > 0,05


2. H01 ditolak dan H1 diterima jika nilai Sig. < 0,05
Model 2:

1. H02 diterima dan H2 ditolak jika nilai Sig. > 0,05


2. H02 ditolak dan H2 diterima jika nilai Sig. < 0,05

Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh nilai Sig. untuk kredibilitas sumber pada
media tradisional (Selebriti pada iklan televisi) terhadap minat beli konsumen yaitu
0,000 < 0,005, di mana H1 diterima dan H01 ditolak. Dari pengujian tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kredibilitas sumber
pada media tradisional (selebriti pada iklan televisi) terhadap minat beli konsumen.
Di sisi lain, berdasarkan Tabel 4.14 diperoleh nilai Sig. untuk kredibilitas sumber
pada media baru (Youtube vlogger review) terhadap minat beli konsumen yaitu 0,000
< 0,005, di mana H2 diterima dan H02 ditolak. Dari pengujian tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kredibilitas sumber
pada media baru (Youtube vlogger review) terhadap minat beli konsumen.

4.6 Analisis Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar varians


dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai R²
menunjukkan bahwa variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


85

independen. Sebaliknya jika nilai R² mendekati nol, maka variasi dari variabel
dependen tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen. Berikut hasil koefisien
determinasi:

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)


Pengaruh Kredibilitas Selebriti pada Iklan Televisi terhadap
Minat Beli Konsumen (Model 1)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .657 .431 .427 .85504
a. Predictors: (Constant), Kredibilitas Selebriti pada Iklan Televisi

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti Menggunakan SPSS)

Dari output model summary diketahui nilai koefisien determinasi (R Square)


sebesar 0,431. Angka tersebut mengandung arti bahwa variabel kredibilitas selebriti
pada iklan televisi berpengaruh terhadap minat beli sebesar 43,1%. Sedangkan sisanya
sebanyak 56,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian ini.

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)


Pengaruh Kredibilitas Youtube Vlogger Review terhadap Minat
Beli Konsumen (Model 2)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .664 .442 .438 .68475
a. Predictors: (Constant), Kredibilitas Youtube Vlogger

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti Menggunakan SPSS)

Dari output model summary diketahui nilai koefisien determinasi (R Square)


sebesar 0,442. Angka tersebut mengandung arti bahwa kredibilitas Youtube vlogger
review berpengaruh terhadap minat beli sebesar 44,2%. Sedangkan sisanya sebanyak

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


86

55,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian
ini.
Dari hasil kedua analisis determinasi model 1 dan model 2, terlihat bahwa
besarnya pengaruh kredibilitas Youtube vlogger review terhadap minat beli lebih
besar dibandingkan selebriti pada iklan televisi di mana kredibilitas Youtube vlogger
review berpengaruh terhadap minat beli sebesar 44,2% sedangkan selebriti pada iklan
televisi berpengaruh sebesar 43,1%.

4.7 Uji Paired Sample T-Test

Uji paired t test ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
rata-rata dua sampel atau sumber data yang berasal dari subjek yang sama. Dalam hal
ini, uji paired t test digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara
kredibilitas sumber pada media tradisional (selebriti pada iklan televisi) dengan
kredibilitas sumber pada media baru (Youtube vlogger review).

Tabel 4.17 Hasil Uji Paired T Test Kredibilitas Selebriti pada


Iklan Televisi dan Youtube Vlogger Review

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Kredibilitas Selebriti pada 4.4617 150 .73418 .05995
Iklan Televisi
Kredibilitas Youtube Vlogger 4.6933 150 .69250 .05654

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


87

Paired Samples Test


Paired Differences Sig.
95% Confidence Interval (2-
Std. Std. Error of the Difference taile
Mean Deviation Mean Lower Upper t df d)
Pair Kredibilitas -.23160 .83644 .06829 -.36655 -.09665 -3.391 149 .001
1 Selebriti pada
Iklan Televisi -
Kredibilitas
Youtube
Vlogger

(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti Menggunakan SPSS)

Berdasarkan tabel Paired Sample Statistics, diperoleh hasil bahwa kredibilitas


Youtube vlogger lebih tinggi dengan nilai mean sebesar 4,4617 dibandingkan dengan
kredibilitas selebriti pada iklan televisi dengan nilai mean 4,6933. Hal ini
membuktikan bahwa responden merasa kredibilitas yang dimiliki Youtube vlogger
review lebih baik dibandingkan kredibilitas yang dimiliki selebriti pada iklan televisi
ketika menjelaskan karakteristik produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream.

Hipotesis yang akan diuji menggunakan uji sample t-test adalah:

Ho3 : Tidak ada perbedaan antara kredibilitas sumber pada media


tradisional (Selebriti pada iklan televisi) dan kredibilitas media
baru (Youtube vlogger review)
H3 : Ada perbedaan antara kredibilitas sumber pada media
tradisional (Selebriti pada iklan televisi) dan kredibilitas sumber
pada media baru (Youtube vlogger review)

Dasar pengambilan keputusan uji sample t-test, yaitu sebagai berikut:

1. H03 diterima dan H3 ditolak jika nilai Sig. > 0,05


2. H03 ditolak dan H3 diterima jika nilai Sig. < 0,05

Berdasarkan tabel paired sample test diperoleh nilai Sig. untuk kredibilitas
sumber pada media tradisional (Selebriti pada iklan televisi) dan kredibilitas media
baru (Youtube vlogger review) yaitu 0,001 < 0,005, di mana H3 diterima dan H03

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


88

ditolak. Dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara kredibilitas sumber pada media tradisional (Selebriti pada iklan
televisi) dan kredibilitas sumber media baru (Youtube vlogger review).

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian

4.8.1 Analisis Pengaruh Kredibilitas Sumber Pada Media Tradisional


(Selebriti Pada Iklan Televisi) Terhadap Minat Beli Konsumen

Kredibilitas adalah sejauh mana penerima melihat sumber tersebut memiliki


pengetahuan, keterampilan, atau pengalaman yang relevan dan mempercayai
sumbernya untuk memberikan informasi yang tidak bias dan objektif (Belch, 2001:
173). Ohanian (1990) menggambarkan "kredibilitas sumber" sebagai istilah yang
umum digunakan untuk menyiratkan karakteristik positif yang dimiliki komunikator
yang mempengaruhi penerimaan penerima pesan. Kelman dan Hovland (1953)
mendefinisikan kredibilitas sumber sebagai tingkat keandalan sumber pesan yang
dirasakan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan jujur. Ohanian (1990)
mengemukakan tiga faktor yang berkontribusi terhadap kredibilitas sumber, yaitu daya
tarik (attractiveness), keahlian (expertise), dan kepercayaan (trustworthiness).

Banyak penelitian telah dilakukan dengan memanfaatkan tiga dimensi


kredibilitas yang dipaparkan Ohanian. Seperti studi yang dilakukan Astuti & Titarina
(2008) yang menggunakan tiga dimensi tersebut untuk mengukur kredibilitas celebrity
endorser dan non celebrity endorser dan melihat pengaruhnya terhadap terhadap minat
beli konsumen, juga studi yang dilakukan oleh Ananda & Wandebori (2016) yang
memanfaatkan dimensi keahlian, daya tarik, dan kepercayaan untuk mengukur
kredibilitas beauty vlogger di Youtube dan melihat pengaruhnya terhadap minat beli.
Hasil dari kedua penelitian tersebut menyebutkan bahwa kredibilitas sumber yang
diukur oleh tiga faktor, yaitu daya tarik, keahlian, dan kepercayaan berpengaruh
positif terhadap minat beli konsumen.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


89

Hasil analisis deskriptif pada variabel kredibilitas selebriti pada iklan televisi
menunjukkan bahwa rata-rata jawaban responden tertinggi terletak pada dimensi daya
tarik yaitu sebesar 4,9533 kemudian diikuti oleh dimensi keahlian dengan nilai mean
sebesar 4,3960 dan rata-rata jawaban responden terendah terletak pada dimensi
kepercayaan yaitu sebesar 4,0360. Rata-rata jawaban responden terhadap minat beli
sebesar 3,9800 yang menunjukkan nilai minat beli yang kurang baik.

Untuk hasil perbandingan analisis deskriptif antara kredibilitas selebriti pada


iklan televisi dan kredibilitas Youtube vlogger review, ditemukan bahwa selebriti
pada iklan televisi memiliki nilai mean lebih tinggi dibandingkan Youtube vlogger
review pada dimensi daya tarik. Sebagai selebriti ternama yang dikenal secara luas
oleh masyarakat Indonesia dan dengan dijadikannya Dewi Sandra juga Raline Shah
sebagai brand ambassador Wardah telah membuktikan bahwa kedua selebriti ini
memiliki penampilan fisik dan kepribadian yang baik. Image yang dibangun oleh
kedua selebriti ini pun sesuai dengan tagline Wardah, yaitu inspiring beauty atau
cantik yang menginspirasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dipaparkan oleh
Atkin dan Block (1983) mengenai alasan mengapa seorang endorser terkenal menjadi
dominan. Pertama, selebriti dapat menarik perhatian penonton terhadap iklannya di
antara banyaknya iklan yang tayang di televisi. Selain itu, selebriti secara
konvensional diamati sebagai individu yang sangat aktif, eye-catching, menarik dan
menyenangkan (Aziz dkk., 2013). McCuthceon dkk (2002) menyebutkan bahwa
selebriti adalah pribadi yang dianggap memiliki daya tarik yang kuat dan
mengesankan untuk mendapatkan perhatian audiens baik dengan daya tarik,
kepercayaan atau kesesuaian mereka dengan merek yang mengarah pada
pembentukan citra merek yang kuat dalam pikiran pemirsa (Chaudhary dan Asthana,
2015).

Berdasarkan hasil tersebut dapat terlihat pula bahwa responden menyukai


penampilan fisik yang ditampilkan oleh selebriti pada iklan televisi Wardah
Exclusive Lip Cream, yaitu Dewi Sandra dan Raline Shah, namun tidak sepenuhnya
menangkap pesan yang disampaikan sehingga minat beli konsumen setelah melihat

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


90

iklan televisi tidak terlalu tinggi. Kedua selebriti dinilai berhasil dalam hal menarik
perhatian konsumen dengan penampilan fisik yang ditampilkan keduanya, namun
pemasar perlu lebih memperhatikan tingkat kepercayaan konsumen terhadap selebriti
ketika menyampaikan pesan pada iklan, hal ini dikarenakan nilai kepercayaan
merupakan nilai yang paling rendah dari dimensi kredibilitas yang lain. Pemasar
harus lebih berupaya tidak hanya dalam memilih selebriti yang sesuai untuk
mewakilkan produk mereka, namun juga dalam membentuk argumen yang kuat atau
penjelasan yang dapat dipercaya serta memperhatikan cara selebriti dalam
menyampaikan pesannya.

Gambar 4.7 Penampilan Fisik Selebriti pada Iklan Televisi


Wardah Exclusive Matte Lip Cream

(Sumber: www.youtube.com)

Hasil regresi linear model 1 mengenai pengaruh kredibilitas selebriti pada


iklan televisi terhadap minat beli konsumen menunjukkan nilai koefisien regresi yaitu
1,011 bernilai positif. Nilai positif diartikan bahwa semakin meningkat nilai variabel
kredibilitas sumber tersebut maka akan meningkat pula minat beli. Selain itu, nilai
Sig. untuk kredibilitas sumber pada media tradisional (selebriti pada iklan televisi)
terhadap minat beli konsumen menunjukkan nilai 0,00 < 0,05, di mana dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kredibilitas sumber
pada media tradisional (selebriti pada iklan televisi) terhadap minat beli konsumen.
Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
mengenai pengaruh kredibilitas sumber terhadap minat beli. Seperti studi yang
dilakukan Astuti & Titarina (2008) yang menyebutkan variabel kredibilitas celebrity

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


91

endorser dan non celebrity endorser yang terdiri atas keahlian, kepercayaan, dan
daya tarik berpengaruh signifikan positif terhadap minat beli konsumen meskipun
terdapat perbedaan kredibilitas di antara celebrity endorser dan non celebrity
endorser.

Kredibilitas selebriti pada iklan televisi berpengaruh terhadap minat beli


konsumen sebesar 43,1% dihasilkan oleh analisis determinasi (R2). Sedangkan
sisanya sebanyak 56,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
model penelitian ini. Faktor lain yang dapat mempengaruhi minat beli sebagaimana
studi yang dilakukan oleh Younus, dkk (2015), diantaranya pengetahuan yang
dimiliki pelanggan terhadap produk, kemasan produk, dan nilai yang dirasakan
pelanggan. Sedangkan menurut Shafiq, dkk (2011) beberapa faktor yang
mempengaruhi purchase intention diantaranya harga produk, kualitas, celebrity
endorsement, fashion, dan keluarga (dalam Younus, 2015:9).

4.8.2 Analisis Pengaruh Kredibilitas Sumber Pada Media Baru (Youtube


Vlogger Review) Terhadap Minat Beli Konsumen

Hasil analisis deskriptif pada variabel kredibilitas Youtube vlogger review


menunjukkan bahwa rata-rata jawaban responden tertinggi terletak pada dimensi
kepercayaan yaitu sebesar 4,7853 kemudian diikuti oleh dimensi keahlian dengan
nilai mean sebesar 4,6947 dan rata-rata jawaban responden terendah terletak pada
dimensi daya tarik yaitu sebesar 4,6000. Rata-rata jawaban responden terhadap minat
beli sebesar 4,5622 yang menunjukkan nilai minat beli yang baik.

Tidak seperti selebriti pada iklan televisi yang mendapatkan nilai tinggi pada
daya tarik, Youtube vlogger mendapatkan nilai terendah pada dimensi ini. Responden
menilai bahwa penampilan fisik yang ditampilkan oleh Irna Dewi ketika menjelaskan
karakteristik produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream pada Youtube channelnya
tidak semenarik Dewi Sandra dan Raline Shah pada iklan televisi. Meskipun daya
tarik Youtube vlogger tidak sebaik selebriti pada iklan televisi, tingkat kepercayaan
responden terhadap Youtube vlogger tetap lebih tinggi dibandingkan selebriti pada

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


92

iklan televisi. Responden menilai bahwa Youtube vlogger jujur dan tulus dalam
menjelaskan karakteristik produk serta penjelasannya lebih dapat dipercaya sehingga
minat beli konsumen setelah melihat Youtube review tinggi. Hal ini sejalan dengan
laporan The 2017 Edelman Trust Barometer yang menemukan bahwa khalayak kini
beralih dari mempercayai lembaga dan selebriti yang berpengaruh besar- ke micro
influencer yang benar-benar mengenal bidangnya. Seperti yang dikatakan Edelman,
"Micro-influencer memiliki keterlibatan yang lebih dalam dan pengaruh yang lebih
nyata terhadap komunitas pelanggan, yang umumnya bertindak dengan lebih banyak
gairah karena mereka merasakan rasa keterikatan yang lebih besar terhadap
influencer (Edelman, 2017). Dapat terlihat dalam review vlogger pada Youtube
channelnya di mana Irna Dewi tidak hanya menjelaskan kelebihan dari produk
Wardah Exclusive Matte Lip Cream, namun juga menjelaskan kekurangan dari
produk serta pengalaman vlogger ketika menggunakan produk tersebut, sehingga
responden yang melihat pun mempercayai apa yang disampaikan oleh Youtube
vlogger tersebut.

Untuk perbandingan nilai pada dimensi keahlian (expertise), Youtube vlogger


review juga mendapat nilai tertinggi dibandingkan selebriti pada iklan televisi. Hal ini
menjelaskan bahwa responden menilai Irna Dewi sebagai orang yang ahli,
berpengalaman, terampil, dan berpengetahuan luas dengan melihat banyaknya review
produk kosmetik yang telah dilakukan oleh Irna Dewi dan profile yang melekat
kepadanya sebagai seorang beauty influencer. Pesan yang disampaikan oleh Irna
Dewi pun berkualitas karena Irna Dewi memberikan penjelasan yang lengkap dan
detail mengenai produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream, seperti ketahanan
produk, tekstur, harga, juga perubahan tekstur produk ketika baru digunakan dengan
tekstur setelah digunakan untuk makan. Han dkk (2013) memaparkan bahwa vloggers
kini dianggap sebagai opinion leader. Khalayak menonton beauty vlogs dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai produk baru, di mana mereka merasa
bahwa beauty vlogger memenuhi syarat untuk memberikan nasihat, berpengetahuan
luas, dan dapat dipercaya dalam meninjau produk kecantikan (Sokol, 2017)

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


93

Gambar 4.8 First Impression Youtube Vlogger terhadap Wardah


Exclusive Matte Lip Cream

(Sumber: www.youtube.com)

Hasil regresi linear berganda model 2 mengenai pengaruh kredibilitas


Youtube vlogger review terhadap minat beli konsumen menunjukkan nilai koefisien
regresi, yaitu 0,876 bernilai positif. Nilai positif diartikan bahwa semakin meningkat
variabel kredibilitas sumber tersebut maka akan meningkat pula minat beli. Selain itu,
nilai Sig. untuk kredibilitas sumber pada media baru (Youtube vlogger review)
terhadap minat beli konsumen menunjukkan nilai 0,00 < 0,05, di mana dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kredibilitas sumber
pada media baru (Youtube vlogger review) terhadap minat beli konsumen. Hal ini
sejalan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai
pengaruh kredibilitas sumber terhadap minat beli. Seperti studi yang dilakukan
Ananda & Wandebori (2016) menyebutkan bahwa dimensi yang ada pada model
kredibilitas sumber, diantaranya keahlian, daya tarik, dan kepercayaan di segala
aspek berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen melalui video yang
ditampilkan oleh beauty vlogger di Youtube.
Kredibilitas Youtube vlogger review berpengaruh terhadap minat beli
konsumen sebesar 44,2% dihasilkan oleh analisis determinasi (R2). Sedangkan
sisanya sebanyak 55,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
model penelitian ini. Faktor lain yang dapat mempengaruhi minat beli sebagaimana
studi yang dilakukan oleh Younus dkk (2015), diantaranya pengetahuan yang dimiliki

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


94

pelanggan terhadap produk, kemasan produk, dan nilai yang dirasakan pelanggan.
Sedangkan menurut Shafiq, dkk (2011) beberapa faktor yang mempengaruhi
purchase intention diantaranya harga produk, kualitas, celebrity endorsement,
fashion, dan keluarga (dalam Younus, 2015:9).

Dari adanya hasil pengujian ini, advertiser maupun perusahaan dapat


memanfaatkan Youtube vlogger untuk memperkenalkan produknya dengan cara
mereview produk yang diberikan dengan memperhatikan keahlian yang dimiliki oleh
Youtube vlogger dan tingkat kepercayaan konsumen terhadap Youtube vlogger
tersebut karena berdasarkan survey yang dilakukan GlobalWebIndex (2017) kepada
72.892 pengguna internet berusia 16-64 tahun didapatkan hasil bahwa lebih dari
setengah dari responden usia 16-26 tahun mengatakan mereka menonton vlog pada
bulan lalu, dan sekitar seperlima secara aktif mengikuti vloggers di platform sosial.
57% mengatakan mereka selalu ingin mencari pendapat ahli sebelum membeli
produk dan layanan. 35% mengatakan mereka mudah terpengaruh oleh pendapat
orang lain. (GlobalWebIndex, 2017).

4.8.3 Perbedaan Antara Kredibilitas Sumber Pada Media Tradisional


(Selebriti Pada Iklan Televisi) Dan Kredibilitas Sumber Pada Media
Baru (Youtube Vlogger Review)

Berdasarkan tabel paired sample test diperoleh nilai Sig. untuk kredibilitas
sumber pada media tradisional (selebriti pada iklan televisi) dan kredibilitas media
baru (Youtube vlogger review) yaitu 0,01 < 0,05, di mana dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara kredibilitas sumber pada media tradisional
(Selebriti pada iklan televisi) dan kredibilitas sumber media baru (Youtube vlogger
review).

Berdasarkan tabel Paired Sample Statistics, diperoleh hasil untuk kredibilitas


selebriti pada iklan televisi memiliki nilai mean sebesar 4,4617 lebih rendah
dibandingkan Youtube vlogger dengan nilai 4,6933. Hal ini membuktikan bahwa
responden merasa kredibilitas Youtube vlogger review lebih baik daripada selebriti

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


95

pada iklan televisi ketika menjelaskan karakteristik produk Wardah Exclusive Matte
Lip Cream.

Dari hasil analisis deskriptif mengenai kredibilitas selebriti pada iklan televisi
dan Youtube vlogger review diperoleh hasil bahwa untuk dimensi daya tarik, selebriti
pada iklan televisi memiliki nilai mean sebesar 4.95 lebih tinggi dibandingkan
Youtube vlogger dengan nilai 4.6. Hal ini membuktikan bahwa respon selebriti pada
iklan televisi lebih baik dibandingkan Youtube vlogger review dari segi penampilan
fisik dan kepribadian sumber ketika menjelaskan karakteristik produk Wardah
Exclusive Matte Lip Cream. Sebagai selebriti ternama yang dikenal secara luas oleh
masyarakat Indonesia, penampilan fisik dan kepribadian Dewi Sandra dan Raline
Shah tidak perlu diragukan lagi. Penampilan fisik dan kepribadian yang dimiliki
Dewi Sandra dan Raline Shah dapat dimanfaatkan oleh advertiser untuk menarik
perhatian, meningkatkan kesadaran, respon dan citra merek produk, juga
menciptakan koneksi yang mendorong konsumen untuk menggunakan produk
tersebut.

Untuk dimensi keahlian, Youtube vlogger memiliki nilai mean lebih tinggi
dibandingkan dengan selebriti pada iklan televisi. Hal ini membuktikan bahwa
Youtube vlogger review lebih baik dibandingkan selebriti pada iklan televisi dari
segi keahlian sumber dalam menjelaskan karakteristik produk Wardah Exclusive
Matte Lip Cream. Responden menilai Irna Dewi sebagai orang yang ahli,
berpengalaman, terampil, dan berpengetahuan luas dengan melihat banyaknya review
produk kosmetik yang telah dilakukan oleh Irna Dewi dan profile yang melekat
kepadanya sebagai seorang beauty influencer. Pesan yang disampaikan oleh Irna
Dewi pun berkualitas karena Irna Dewi memberikan penjelasan yang lengkap dan
detail mengenai produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream, seperti ketahanan
produk, tekstur, harga, juga perubahan tekstur produk ketika baru digunakan dengan
tekstur setelah digunakan untuk makan.

Begitu pula halnya dengan dimensi kepercayaan, Youtube vlogger memiliki


nilai mean lebih tinggi dibandingkan dengan selebriti pada iklan televisi. Hal ini

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


96

membuktikan bahwa Youtube vlogger review lebih dapat dipercaya oleh responden
dibandingkan selebriti pada iklan televisi dari segi kejujuran dalam menjelaskan
karakteristik produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream. Terlihat dalam video
review yang dilakukan oleh Irna Dewi di mana Irna Dewi menjelaskan karakteristik
produk secara jujur dan tulus dengan memaparkan tidak hanya kelebihan produk
namun juga kekurangan produk tersebut. Hal ini sejalan dengan laporan The 2017
Edelman Trust Barometer yang menemukan bahwa khalayak kini beralih dari
mempercayai lembaga dan selebriti yang berpengaruh besar- ke micro influencer
yang benar-benar mengenal bidangnya. Pemasar perlu lebih memperhatikan Youtube
vlogger yang mereview produk mereka. Untuk review negatif, pemasar harus secara
kreatif menanggapinya untuk menunjukkan bahwa mereka mendengarkan. Review
atau posting negatif dapat juga digunakan untuk memperbaiki produk, layanan, dan
citra perusahaan yang ingin diproyeksikan. Sedangkan untuk review positif, pemasar
dapat memanfaatkan Youtube vlogger dengan keahlian dan kepercayaan yang
dimilikinya untuk mendukung produk yang dipasarkan dan mewujudkan gambaran
yang diinginkan konsumen.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI & REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji data statistik dan analisa yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya, mengenai analisis pengaruh kredibilitas sumber pada media
tradisional (selebriti pada iklan televisi) dan pada media baru (Youtube vlogger
review) terhadap minat beli konsumen produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream,
maka dapat dibuat kesimpulan yang dapat memberikan jawaban terhadap rumusan
masalah dalam penelitian ini. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut :

1. Kredibilitas selebriti pada iklan televisi terbukti berpengaruh secara signifikan


terhadap minat beli konsumen.

Memanfaatkan hasil penelitian yang dilakukan Ohanian (1990)


mengenai dimensi juga indikator yang membentuk kredibilitas sumber, yaitu
daya tarik (attractiveness), keahlian (expertise), dan kepercayaan
(trustworthiness), diperoleh hasil bahwa kredibilitas yang dimiliki oleh
selebriti pada iklan televisi terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap
minat beli. Sejalan dengan studi yang dilakukan Astuti & Titarina (2008) yang
menyebutkan bahwa variabel kredibilitas celebrity endorser dan non celebrity
endorser berpengaruh signifikan positif terhadap minat beli konsumen
meskipun terdapat perbedaan kredibilitas di antara celebrity endorser dan non
celebrity endorser. Kredibilitas itu sendiri diartikan sebagai sejauh mana
penerima melihat sumber tersebut memiliki pengetahuan, keterampilan, atau
pengalaman yang relevan dan mempercayai sumbernya untuk memberikan
informasi yang tidak bias dan objektif (Belch, 2001: 173).

Dimensi yang paling dominan dalam membentuk kredibilitas selebriti


pada iklan televisi adalah dimensi daya tarik (attractiveness). Responden

96 Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


97

merasa penampilan fisik dan kepribadian yang diperlihatkan oleh Dewi


Sandra dan Raline Shah pada iklan televisi menarik. Hal ini sesuai dengan
pernyataan yang dipaparkan oleh Atkin dan Block (1983) mengenai alasan
mengapa seorang endorser terkenal menjadi dominan. Pertama, selebriti dapat
menarik perhatian penonton terhadap iklannya di antara banyaknya iklan yang
tayang di televisi. Selain itu, selebriti secara konvensional diamati sebagai
individu yang sangat aktif, eye-catching, menarik dan menyenangkan (Aziz
dkk., 2013). Sementara dimensi kepercayaan mendapatkan respon terendah
diantara ketiga dimensi kredibilitas sumber. Hal ini menunjukkan bahwa
responden menyukai penampilan fisik yang ditampilkan oleh selebriti pada
iklan televisi Wardah Exclusive Lip Cream, yaitu Dewi Sandra dan Raline
Shah, namun tidak sepenuhnya menangkap dan mempercayai pesan yang
disampaikan.

2. Kredibilitas Youtube vlogger review terbukti berpengaruh secara signifikan


terhadap minat beli konsumen.

Memanfaatkan hasil penelitian yang dilakukan Ohanian (1990)


mengenai dimensi juga indikator yang membentuk kredibilitas sumber, yaitu
daya tarik (attractiveness), keahlian (expertise), dan kepercayaan
(trustworthiness), diperoleh hasil bahwa kredibilitas yang dimiliki oleh
Youtube vlogger review terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap
minat beli. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Ananda &
Wandebori (2016) bahwa dimensi yang ada pada model kredibilitas sumber,
diantaranya keahlian, daya tarik, dan kepercayaan di segala aspek
berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen melalui video yang
ditampilkan oleh beauty vlogger di Youtube.
Dimensi yang paling dominan dalam membentuk kredibilitas Youtube
vlogger review adalah dimensi kepercayaan (trustworthiness). Responden
merasa bahwa responden menilai Irna Dewi sebagai sumber yang terpercaya
dan review yang dilakukannya jujur, tulus, dan dapat dipercaya. Terlihat

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


98

dalam video review yang dilakukan oleh Irna Dewi di mana Irna Dewi
menjelaskan karakteristik produk secara jujur dan tulus dengan memaparkan
tidak hanya kelebihan produk namun juga kekurangan produk tersebut. Hal
ini sesuai dengan pemaparan yang dilakukan oleh Han dkk (2013) bahwa
vloggers kini dianggap sebagai opinion leader. Khalayak menonton beauty
vlogs dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai produk baru, di
mana mereka merasa bahwa beauty vlogger memenuhi syarat untuk
memberikan nasihat, berpengetahuan luas, dan dapat dipercaya dalam
meninjau produk kecantikan (Sokol, 2017). Sementara dimensi daya tarik
mendapatkan respon terendah diantara ketiga dimensi kredibilitas sumber. Hal
ini menunjukkan bahwa meskipun penampilan fisik Youtube vlogger tidak
semenarik selebriti pada iklan televisi, namun responden menilai bahwa
Youtube vlogger jujur dan tulus dalam menjelaskan karakteristik produk serta
penjelasannya lebih dapat dipercaya

3. Ada perbedaan yang signifikan antara kredibilitas sumber pada media


tradisional (selebriti pada iklan televisi) dan kredibilitas sumber pada media
baru (Youtube vlogger review).

Meskipun kedua kredibilitas selebriti pada iklan televisi dan Youtube


vlogger review berpengaruh terhadap minat beli konsumen, namun terdapat
perbedaan yang signifikan diantara keduanya. Hal ini dapat terlihat dari
adanya perbedaan respon terhadap ketiga dimensi kredibilitas sumber, di
mana dimensi daya tarik selebriti pada iklan televisi mendapat nilai lebih
tinggi dibandingkan Youtube vlogger review dan dimensi keahlian serta
dimensi kepercayaan Youtube vlogger review mendapat nilai lebih tinggi
dibandingkan selebriti pada iklan televisi.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


99

5.2 Implikasi

5.2.1 Implikasi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi akademisi


maupun pemasar bahwa untuk mengukur kredibilitas seorang sumber atau
komunikator dapat memanfaatkan dimensi dan indikator yang dipaparkan oleh
Ohanian (1990), yaitu dengan melihat daya tarik (attractiveness), keahlian
(expertise), dan kepercayaan (trustworthiness) yang dimiliki oleh sumber.

Selain itu, penggunaan selebriti untuk iklan televisi masih terbukti


berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal ini diperkuat oleh beberapa
penelitian lain, seperti penelitian yang dilakukan oleh Aziz (2013) yang menemukan
fakta bahwa selebriti terkenal dengan kredibilitas tinggi memiliki dampak positif
pada sikap konsumen terhadap iklan, sikap merek dan niat membeli yang
menguntungkan. Elberse dan Verleun (2011) pun menyebutkan bahwa keputusan
perusahaan untuk menjadikan selebriti atau atlet sebagai bintang iklan umumnya
berpengaruh positif dalam penjualan produk, dalam arti absolut dan relatif terhadap
pesaing perusahaan serta dapat meningkatkan tingkat pengembalian saham
perusahaan.

Begitu pula halnya dengan keberadaan Youtube vlogger review yang juga
terbukti berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Seperti yang disebutkan dalam
laporan The 2017 Edelman Trust Barometer yang menemukan bahwa khalayak kini
beralih dari mempercayai lembaga dan selebriti yang berpengaruh besar- ke micro
influencer yang benar-benar mengenal bidangnya di mana micro-influencer memiliki
keterlibatan yang lebih dalam dan pengaruh yang lebih nyata terhadap komunitas
pelanggan, yang umumnya bertindak dengan lebih banyak gairah karena mereka
merasakan rasa keterikatan yang lebih besar terhadap influencer (Edelman, 2017).

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


100

5.2.2 Implikasi Praktis

Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Wardah Cosmetics selaku


produsen dari obyek penelitian ini, agar lebih berupaya tidak hanya dalam memilih
selebriti yang sesuai untuk mewakilkan produk mereka, namun juga dalam
membentuk argumen yang kuat atau penjelasan yang dapat dipercaya serta cara
penyampaian yang interaktif. Kredibilitas yang dimiliki selebriti menjadi penting
untuk diperhatikan ketika Wardah Cosmetic memutuskan untuk menggunakan
selebriti dalam program promosinya. Seperti yang dikemukakan oleh Shimp A
Terrence dalam Kusumowardhani (2012:34) bahwa kredibilitas memiliki peranan yang
sangat penting dalam meyakinkan khalayak untuk menarik perhatian mereka dalam
membeli suatu produk.

Wardah Cosmetics juga dapat memanfaatkan Youtube vlogger review untuk


memperkenalkan produknya dengan tetap memperhatikan kredibilitas yang dimiliki
oleh vlogger tersebut diukur dari daya tarik, keahlian dan tingkat kepercayaan
konsumen terhadap Youtube vlogger tersebut. Danieshavary & Schwer (2000)
mengungkapkan bahwa individu terpengaruh oleh seorang sumber tidak hanya dari
solusi yang diberikannya untuk mengatasi sebuah masalah, namun juga karena
kredibilitas yang dimilikinya (Sokol, 2017). Memanfaatkan vlogger dalam program
pemasaran pun terbukti cukup berpengaruh dengan biaya yang relatif lebih murah
dibandingkan dengan pemasaran pada media tradisional (Sokol, 2017).

Berdasarkan hasil penelitian dengan objek kredibilitas selebriti pada iklan


televisi dan Youtube vlogger review terhadap minat beli produk Wardah Exclusive
Matte Lip Cream, maka implikasi ini pun hanya sesuai untuk diaplikasikan pada
objek ini. Tidak dapat disamakan dengan perusahaan lain.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


101

5.3 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis pengaruh kredibilitas sumber


pada media tradisional (selebriti pada iklan televisi) dan pada media baru (Youtube
vlogger review) terhadap minat beli konsumen produk Wardah Exclusive Matte Lip
Cream, penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian mengenai kredibilitas dua sumber dengan


memperhatikan apakah kedua sumber tersebut dibayar untuk menyampaikan
pesan atau tidak.
2. Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam untuk mengetahui pengaruh
kredibilitas sumber terhadap loyalitas.
3. Perlu dilakukan penelitian dengan melihat perbedaan respon berdasarkan
kategori usia dan dilakukan penelitian secara berkala untuk melihat
perbedaannya dari waktu ke waktu.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


102

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Amaliah, Dini. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Unindra Press.


Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Belch, George E. and Michael A. Belch. 2001. Advertising and Promotion: An
Integrated Marketing Communications Perspective (Fifth Edition). New
York: McGraw-Hill
Biagi, Shirley. 2015. Media Impact: An Introduction to Mass Media (Eleventh
Edition). Stamford: Cengage
Brown, Duncan and Nick Hayes. 2008. Influencer Marketing: Who Really Influences
Your Customers? UK. Butterworth-Heinemann.
Clow, Kenneth E. and Donald Baack. 2016. Integrated Advertising, Promotion, and
Marketing Communications. US: Pearson
Cooper, Donald R dan Schindler, Pamela S. 2006. Metode Riset Bisnis. Volume 2-
9/E. Jakarta: Media Global Edukasi.
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Effendy, Onong Uchjana. 1993. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19
(edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro
Hair et al. 2010. Multivariate Data Analysis, Seventh Edition. Pearson Prentice Hall
Hayes, Andrew F. 2009. Statistical Methods for Communication Science. New
Jersey: Lawrence Erlbaum Associates
Kriyantono, Rakhmat. 2010. Teknik Prkatis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Malhotra K. Naresh. 1993. Marketing Research An Applied Orientation, second
edition. New Jersey: Prentice Hall International Inc
McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail, edisi keenam, buku 1
(Putri Iva Izzati, Penerjemah). Jakarta: Salemba Humanika
Nasehudin, Toto Syatori dan Nanang Gozali. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Pustaka Setia.

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


103

Pickton, David and Amanda Broderick. 2005. Integrated Marketing Communication.


London: Prentice Hall
Rakhmat, Jalaludin. 2005. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosadakarya.
________________. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosadakarya.
Riadi, Edi. 2014. Metode Statistika Paramettrik & Nonparametrik: Untuk Penelitian
Ilmu-ilmu Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Mandiri
Riduwan. 2006. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Rineka Cipta
Ryan, Damian. 2014. Understanding Digital Marketing. US: Kogan Page
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis (buku 2 edisi keempat).
Jakarta: Salemba Empat.
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
_______. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta.
_______. 2012. Metode Penelitian Administrasi. Cetakan Ke-20. Bandung: CV
Alfabeta.
Turow, Joseph. 2014. Media Today: Mass Communication in a Converging World
(Forth Edition). New York: Routledge
Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa, edisi kedelapan (Tri Wibowo B.S.,
Penerjemah). Jakarta: Kencana

Jurnal:

Ananda, Azka Faranisa, dan Harimukti Wandebori. 2016. The Impact of Drugstore
Makeup Product Reviews By Beauty Vlogger on Youtube Towards Purchase
Intention by Undergradduate Students In Indonesia. International Conference
on Ethics of Business, Economics, and Social Science
Astuti, Budi dan Geraldine Titarina. 2008. Analisis Pengaruh Kredibilitas Celebrity
Endorser dan Non Celebrity Endorser pada Produk Frestea Terhadap Minat
Beli Konsumen. Aplikasi Bisnis, volume 7 Nomor 9, Oktober 2008, 1177-
1197
Aziz, Sadia, Usman Ghani, and Abdullah Niazi. 2013. Impact of Celebrity Credibility
on Advertising Effectiveness. Pakistan Journal of Commerce and Social
Sciences 2013, Vol. 7

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


104

Chaudhary, Uttera and Ankita Asthana. 2015. Impact of Celebrity Endorsement on


Consumer Brand Loyalty: Does it really matter?. International Journal of
Scientific and Research Publications, Volume 5, Issue 12, December 2015.
Elberse, Anita and Jeroen Verleun. 2011. The Economic Value of Celebrity
Endorsements. Journal of Advertising Research.
Kelman, H.C. and C.I. Hovland.1953. Reinstatement of the Communicator in
Delayed Measurement of Opinion Change. Journal of Abnormal and Social
Psychology, 48 (July), 327-335
Kurniasari, Irma. 2017. Pengaruh Country Image dan Youtube Vlogger Review
Terhadap Purchase Intention Konsumen Kosmetik Korea. Univeritas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Kusumowardhani, Yuliandri Putri. 2012. Pengaruh Celebrity Endorser dan
Kredibilitas Perusahaan Terhadap Keputusan Menonton Konsumen. Jakarta.
Universitas Indonesia
McGuire, William J. 1985. Attitudes and Attitude Change. Handbook of Social
Psychology, Vol. 2, Gardner Lindzey and Elliot Aronson, eds., New York:
Random House, 233-346
Ohanian, Roobina. 1990. Construction and Validation of a Scale to Measure
Celebrity Endorsers’ Perceived Expertise, Trustworthiness, and
Attractiveness. Journal of Advertising. Vol. 19, No. 3, pp. 39-52
Petty, E. Richard, Cacioppo T. John. 1996. Attitudes and Persuasion: Classic and
Contemporary Approaches. Westelevisiiew Press. Ohio States University
Silvera, David H. and Benedikte Austad. 2003. Factor Predicting The Effectiveness
of Celebrity Endorsement Advertisement. European Journal of Marketing,
Vol. 38 No 11/12, pp.1509-1526
Sokol, Elisabeth. 2017. The World of Beauty Vloggers on Youtube. Master Thesis,
Erasmus University Rotterdam.
Younus, Sohail, Faiza Rasheed and Anas Zia. 2015. Identifying the Factors Affecting
Customer Purchase Intention. Global Journal of Management and Business
Research: An Administration and Management Vol 15, pp. 9-14

Online:

Editorial Team. (2017, September 24). Industri Kosmetik di Indonesia Semakin


Cantik. February 10, 2018. https://kumparan.com/@kumparannews/industri-
kosmetik-di-indonesia-semakin-cantik

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


105

Hakim, Lukman. (2017, November 2). Pasar Kosmetik Dalam Negeri Masih
Potensial. February 10, 2018.
https://ekbis.sindonews.com/read/1253925/34/pasar-kosmetik-dalam-negeri-
masih-potensial-1509617766
Handayani, Maulida Sri. (2016, Oktober 1). Saat Kosmetik Halal Memimpin Pasar.
February 10, 2018. https://tirto.id/saat-kosmetik-halal-memimpin-pasar-bP4r
Keane, Lorna. 2017, July 03. How to Master the Art of Social Media Marketing.
February 25, 2018. https://blog.globalwebindex.net/marketing/master-art-
social-media-marketing
Official, Irna Dewi. (2016, Desember 14). Swatches & Review - Exlusive Matte Lip
Cream Wardah. February 25, 2018.
https://www.youtube.com/watch?v=xxj71v0xuOw
Rahayu, Eva Martha. (2016, June 16). Wow, Indonesia Pasar Pertumbuhan Utama
Industri Kecantikan ASEAN. February 10, 2018.
https://swa.co.id/swa/business-strategy/wow-indonesia-pasar-pertumbuhan-
utama-industri-kecantikan-asean
Safiera, Alissa. (2016, June 16). Produk Kosmetik Lokal, Industri Andalan Indonesia
di 2019. February 10, 2018. https://m.detik.com/wolipop/read/2016/produk-
kosmetik-lokal-industri-andalan-indonesia-di-2019
Sidik, Syahrizal. 2017, August 1. Kemenperin Dorong Industri Kosmetik dan Jamu
Indonesia Bisa Mendunia. February 25, 2018
http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/08/01/kemenperin-dorong-industri-
kosmetik-dan-jamu-indonesia-bisa-mendunia
Sleight, Andrew. (2015, January 2016). Traditional Media vs. New Media. February
10, 2018. https://www.sleightadvertising.com/traditional-media-vs-new-media
WardahBeauty. (2016, Oktober 31). TV Commercial Wardah : Exclusive Matte Lip
Cream. February 10, 2018. https://www.youtube.com/watch?v=kp1AAQ9v5rI
Young, Katie. (2016, October 12). 93% of Millenials Visiting Youtube. February 25,
2018. https://blog.globalwebindex.net/chart-of-the-day/93-of-millennials-
visiting-youtube

Report:

Edelman. 2017. Building an influencer Marketing Strategy


Edelman. 2017. The 2017 Edelman Trust Barometer
GlobalWebIndex. 2017. Brand Discovery Insight Report Q3 2017

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


106

GlobalWebIndex. 2017. GWI Commerce Q3 2017


GlobalWebIndex. 2017. GWI Social Q3 2017
Hootsuite. 2018. Indonesia Digital Landscape 2018
Hootsuite. 2018. Sosial Medial Trends 2018: Hootsuite’s annual report on the latest
global trends in social media
Katherina, Hellen. 2018. Nielsen’s Adex Update Full Year 2017: Seizing Opportunity
from Upcoming Event after a Challenge Year. US: The Nielson Company
Mirae Asset. 2017. Trend Focus: No Such Thing as Too Much Make-Up
Top Brand. 2015. Top Brand Index 2015 Fase 1
Top Brand. 2016. Top Brand Index 2016 Fase 1
Top Brand. 2017. Top Brand Index 2017 Fase 1
Wardah. 2017. Brand Presentation Wardah Update November 2017

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


107

Lampiran 1 Kuesioner

KUESIONER I
KREDIBILITAS SUMBER PADA MEDIA TRADISIONAL
(Selebriti pada Iklan televisi Wardah Exclusive Matte Lip Cream)

IDENTITAS RESPONDEN
Anda diminta kesediaannya untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai
dengan kondisi sebenarnya.
1. Usia
( ) 17 – 25 tahun
( ) 26 – 35 tahun

2. Pendapatan
( ) < Rp 1.000.000
( ) Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000
( ) Rp 3.000.000 – Rp 6.000.000
( ) > Rp 6.000.000

3. Pekerjaan
( ) Pelajar/Mahasiswa
( ) Pegawai Swasta
( ) PNS
( ) Wiraswasta
( ) Ibu Rumah Tangga
( ) Lainnya

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


108

KUESIONER KREDIBILITAS SUMBER


Berilah tanda √ pada setiap kolom yang sesuai dengan penilaian Anda terhadap setiap
pernyataan yang diberikan.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
CS : Cukup Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

Pernyataan STS TS KS CS S SS

Daya Tarik (Attractiveness)


1. Penampilan fisik yang diperlihatkan oleh
selebriti pada iklan televisi ketika
menjelaskan karakteristik produk Wardah
Exclusive Matte Lip Cream menarik
2. Selebriti pada iklan televisi memiliki
kepribadian yang menarik ketika menjelaskan
karakteristik produk Wardah Exclusive Matte
Lip Cream
Keahlian (Expertise)
3. Selebriti pada iklan televisi dinilai
berpengalaman dalam menjelaskan
karakteristik produk Wardah Exclusive Matte
Lip Cream
4. Selebriti pada iklan televisi dianggap ahli
dalam menjelaskan karakteristik produk
Wardah Exclusive Matte Lip Cream
5. Pesan yang disampaikan selebriti pada iklan
televisi dalam menjelaskan karakteristik
produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream
berkualitas
6. Selebriti pada iklan televisi dinilai
berpengetahuan luas dalam menjelaskan
karakteristik produk Wardah Exclusive Matte
Lip Cream

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


109

7. Selebriti pada iklan televisi mahir dalam


menjelaskan karakteristik produk Wardah
Exclusive Matte Lip Cream
Kepercayaan (Trustworthiness)
8. Selebriti pada iklan televisi menjelaskan
karakteristik produk Wardah Exclusive Matte
Lip Cream secara jujur
9. Selebriti pada iklan televisi dapat diandalkan
dalam menjelaskan karakteristik produk
Wardah Exclusive Matte Lip Cream
10. Selebriti pada iklan televisi menjadi sumber
terpercaya dalam menjelaskan karakteristik
produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream
11. Selebriti pada iklan televisi dinilai tulus
dalam dalam menjelaskan karakteristik
produk Exclusive Matte Lip Cream Wardah
12. Pesan yang disampaikan selebriti pada iklan
televisi mengenai karakteristik produk
Wardah Exclusive Matte Lip Cream dapat
dipercaya
Purchase Intention
13. Setelah melihat selebriti pada iklan televisi,
Anda berniat untuk mencoba produk Wardah
Exclusive Matte Lip Cream
14. Setelah melihat selebriti pada iklan televisi,
Anda berniat untuk membeli produk
Exclusive Matte Lip Cream Wardah
15. Setelah melihat selebriti pada iklan televisi,
Anda berniat untuk merekomendasikan orang
lain untuk membeli produk Wardah Exclusive
Matte Lip Cream

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


110

KUESIONER II
KREDIBILITAS SUMBER MEDIA BARU
(Youtube Vlogger Review Wardah Exclusive Matte Lip Cream)

1. Usia
( ) 17 – 25 tahun
( ) 26 – 35 tahun

2. Pendapatan
( ) < Rp 1.000.000
( ) Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000
( ) Rp 3.000.000 – Rp 6.000.000
( ) > Rp 6.000.000

3. Pekerjaan
( ) Pelajar/Mahasiswa
( ) Pegawai Swasta
( ) PNS
( ) Wiraswasta
( ) Ibu Rumah Tangga
( ) Lainnya

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


111

KUESIONER KREDIBILITAS SUMBER


Berilah tanda √ pada setiap kolom yang sesuai dengan penilaian Anda terhadap setiap
pernyataan yang diberikan.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
CS : Cukup Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

Pernyataan STS TS KS CS S SS

Daya Tarik (Attractiveness)


1. Penampilan fisik yang diperlihatkan oleh
Youtube vlogger ketika menjelaskan
karakteristik produk Wardah Exclusive Matte
Lip Cream menarik
2. Youtube vlogger memiliki kepribadian yang
menarik ketika menjelaskan karakteristik
produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream
Keahlian (Expertise)
3. Youtube vlogger dinilai berpengalaman
dalam menjelaskan karakteristik produk
Wardah Exclusive Matte Lip Cream
4. Youtube vlogger dinilai ahli dalam
menjelaskan karakteristik produk Wardah
Exclusive Matte Lip Cream
5. Pesan yang disampaikan Youtube vlogger
dalam menjelaskan karakteristik produk
Wardah Exclusive Matte Lip Cream
berkualitas
6. Youtube vlogger dinilai berpengetahuan luas
dalam menjelaskan karakteristik produk
Wardah Exclusive Matte Lip Cream
7. Youtube vlogger mahir dalam menjelaskan

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


112

karakteristik produk Wardah Exclusive Matte


Lip Cream
Kepercayaan (Trustworthiness)
8. Youtube vlogger menjelaskan karakteristik
produk Wardah Exclusive Matte Lip Cream
secara jujur
9. Youtube vlogger dapat diandalkan dalam
menjelaskan karakteristik produk Wardah
Exclusive Matte Lip Cream
10. Youtube vlogger menjadi sumber terpercaya
dalam menjelaskan karakteristik produk
Wardah Exclusive Matte Lip Cream
11. Youtube vlogger dinilai tulus dalam dalam
menjelaskan karakteristik produk Exclusive
Matte Lip Cream Wardah
12. Pesan yang disampaikan Youtube vlogger
mengenai karakteristik produk Wardah
Exclusive Matte Lip Cream dapat dipercaya
Purchase Intention
13. Setelah melihat Youtube vlogger review,
Anda berniat untuk mencoba produk Wardah
Exclusive Matte Lip Cream
14. Setelah melihat Youtube vlogger review,
Anda berniat untuk membeli produk
Exclusive Matte Lip Cream Wardah
15. Setelah melihat Youtube vlogger review,
Anda berniat untuk merekomendasikan orang
lain untuk membeli produk Wardah
Exclusive Matte Lip Cream

Lampiran 2 : Output SPSS Statistik Deskriptif Kuesioner

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


113

Kredibilitas Sumber Pada Media Tradisional


(Selebriti pada Iklan Televisi)

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Daya Tarik Bintang Iklan TV 150 1.00 6.00 4.9533 .84215
Keahlian Bintang Iklan TV 150 1.00 6.00 4.3960 .88885
Kepercayaan Bintang Iklan 150 1.00 5.80 4.0360 .93236
TV
Minat Beli Konsumen 150 1.00 6.00 3.9800 1.13005
Setelah Melihat Iklan TV
Valid N (listwise) 150

Statistics
Minat Beli
Konsumen
Daya Tarik Keahlian Kepercayaan Setelah Melihat
Bintang Iklan TV Bintang Iklan TV Bintang Iklan TV Iklan TV
N Valid 150 150 150 150
Missing 0 0 0 0
Mean 4.9533 4.3960 4.0360 3.9800
Median 5.0000 4.6000 4.2000 4.0000
Mode 5.00 5.00 5.00 5.00
Minimum 1.00 1.00 1.00 1.00
Maximum 6.00 6.00 5.80 6.00

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


114

Daya Tarik Sumber

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
Penampilan fisik bintang 150 1.00 6.00 752.00 5.0133
iklan tv menarik
Kepribadian bintang iklan tv 150 1.00 6.00 734.00 4.8933
menarik
Valid N (listwise) 150

Keahlian Sumber
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
Bintang iklan tv dinilai 150 1.00 6.00 656.00 4.3733
berpengalaman
Bintang iklan tv dianggap 150 1.00 6.00 656.00 4.3733
ahli
Pesan yang disampaikan 150 1.00 6.00 684.00 4.5600
bintang iklan berkualitas
Bintang iklan tv dinilai 150 1.00 6.00 630.00 4.2000
berpengetahuan luas
Bintang iklan tv dinilai mahir 150 1.00 6.00 671.00 4.4733
dalam memberi penjelasan
Valid N (listwise) 150

Kepercayaan Sumber

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
Bintang iklan tv memberi 150 1.00 6.00 579.00 3.8600
penjelasan secara jujur
Bintang iklan tv dapat 150 1.00 6.00 633.00 4.2200
diandalkan dalam memberi
penjelasan
Bintang iklan tv menjadi 150 1.00 6.00 607.00 4.0467
sumber terpercaya

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


115

Bintang iklan tv dinilai tulus 150 1.00 6.00 599.00 3.9933


dalam memberi penjelasan
Pesan yang disampaikan 150 1.00 6.00 609.00 4.0600
bintang iklan dapat
dipercaya
Valid N (listwise) 150

Minat Beli Setelah Melihat Selebriti Pada Iklan Televisi

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
Responden berniat untuk 150 1.00 6.00 621.00 4.1400
mencoba produk setelah
melihat iklan tv
Responden berniat untuk 150 1.00 6.00 601.00 4.0067
membeli produk setelah
melihat iklan tv
Responden berniat untuk 150 1.00 6.00 569.00 3.7933
merekomendasikan produk
setelah melihat iklan tv
Valid N (listwise) 150

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


116

Kredibilitas Sumber Pada Media Baru


(Youtube Vlogger Review)

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Daya Tarik Youtube vlogger 150 3.00 6.00 4.6000 .82535
Keahlian Youtube vlogger 150 3.00 6.00 4.6947 .79011
Kepercayaan Youtube 150 2.80 6.00 4.7853 .81070
vlogger
Minat Beli Konsumen 150 2.00 6.00 4.5622 .91319
Setelah Melihat Youtube
vlogger review
Valid N (listwise) 150

Statistics
Minat Beli
Konsumen
Setelah Melihat
Daya Tarik Keahlian Kepercayaan Youtube vlogger
Youtube vlogger Youtube vlogger Youtube vlogger review
N Valid 150 150 150 150
Missing 0 0 0 0
Mean 4.6000 4.6947 4.7853 4.5622
Median 5.0000 4.8000 5.0000 4.6667
Mode 5.00 5.00 5.00 5.00
Minimum 3.00 3.00 2.80 2.00
Maximum 6.00 6.00 6.00 6.00

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


117

Daya Tarik Sumber


Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
Penampilan fisik bintang 150 3.00 6.00 693.00 4.6200
Youtube vlogger menarik
Kepribadian Youtube vlogger 150 3.00 6.00 687.00 4.5800
menarik
Valid N (listwise) 150

Keahlian Sumber
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
Bintang iklan tv dinilai 150 1.00 6.00 656.00 4.3733
berpengalaman
Bintang iklan tv dianggap 150 1.00 6.00 656.00 4.3733
ahli
Pesan yang disampaikan 150 1.00 6.00 684.00 4.5600
bintang iklan berkualitas
Bintang iklan tv dinilai 150 1.00 6.00 630.00 4.2000
berpengetahuan luas
Bintang iklan tv dinilai mahir 150 1.00 6.00 671.00 4.4733
dalam memberi penjelasan
Valid N (listwise) 150

Kepercayaan Sumber

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
Bintang iklan tv memberi 150 1.00 6.00 579.00 3.8600
penjelasan secara jujur
Bintang iklan tv dapat 150 1.00 6.00 633.00 4.2200
diandalkan dalam memberi
penjelasan
Bintang iklan tv menjadi 150 1.00 6.00 607.00 4.0467
sumber terpercaya

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


118

Bintang iklan tv dinilai tulus 150 1.00 6.00 599.00 3.9933


dalam memberi penjelasan
Pesan yang disampaikan 150 1.00 6.00 609.00 4.0600
bintang iklan dapat
dipercaya
Valid N (listwise) 150

Minat Beli Setelah Melihat Youtube Vlogger Review


Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
Responden berniat untuk 150 1.00 6.00 621.00 4.1400
mencoba produk setelah
melihat iklan tv
Responden berniat untuk 150 1.00 6.00 601.00 4.0067
membeli produk setelah
melihat iklan tv
Responden berniat untuk 150 1.00 6.00 569.00 3.7933
merekomendasikan produk
setelah melihat iklan tv
Valid N (listwise) 150

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


119

Lampiran 3 : Output SPSS Uji Validitas dengan menggunakan KMO Test

Hasil Uji Validitas Menggunakan SPSS dengan Metode KMO Test

Kredibilitas Selebriti pada Iklan Televisi


Anti-image Matrices
ATT1 ATT2 EX1 EX2 EX3 EX4 EX5 TR1 TR2 TR3 TR4 TR5
Anti-image Covariance ATT1 .098 -.091 -.065 .047 -.049 .044 .012 .045 -.005 .013 -.011 -.042
ATT2 -.091 .103 .064 -.039 .038 -.043 -.024 -.031 -.001 -.009 .005 .050
EX1 -.065 .064 .129 -.031 .028 -.049 -.050 -.020 -.029 .030 -.029 .034
EX2 .047 -.039 -.031 .313 -.049 -.004 -.017 .059 -.019 .017 -.056 -.012
EX3 -.049 .038 .028 -.049 .171 -.062 -.015 -.025 .003 -.010 -.002 .020
EX4 .044 -.043 -.049 -.004 -.062 .079 -.027 .013 .017 -.014 .025 -.057
EX5 .012 -.024 -.050 -.017 -.015 -.027 .136 -.009 -.002 -.015 .003 .026
TR1 .045 -.031 -.020 .059 -.025 .013 -.009 .304 -.053 .023 -.087 -.012
TR2 -.005 -.001 -.029 -.019 .003 .017 -.002 -.053 .103 -.070 .050 -.058
TR3 .013 -.009 .030 .017 -.010 -.014 -.015 .023 -.070 .088 -.068 .023
TR4 -.011 .005 -.029 -.056 -.002 .025 .003 -.087 .050 -.068 .146 -.066
TR5 -.042 .050 .034 -.012 .020 -.057 .026 -.012 -.058 .023 -.066 .184
a
Anti-image Correlation ATT1 .557 -.909 -.580 .268 -.377 .494 .106 .262 -.049 .144 -.094 -.310
a
ATT2 -.909 .589 .556 -.216 .285 -.475 -.201 -.175 -.014 -.097 .041 .366
a
EX1 -.580 .556 .789 -.153 .191 -.484 -.379 -.101 -.253 .283 -.211 .219

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


120

a
EX2 .268 -.216 -.153 .932 -.211 -.027 -.084 .192 -.104 .104 -.259 -.049
a
EX3 -.377 .285 .191 -.211 .892 -.535 -.098 -.110 .024 -.078 -.011 .111
a
EX4 .494 -.475 -.484 -.027 -.535 .797 -.259 .086 .192 -.165 .236 -.472
a
EX5 .106 -.201 -.379 -.084 -.098 -.259 .943 -.045 -.016 -.141 .024 .165
a
TR1 .262 -.175 -.101 .192 -.110 .086 -.045 .893 -.300 .139 -.414 -.049
a
TR2 -.049 -.014 -.253 -.104 .024 .192 -.016 -.300 .830 -.731 .409 -.421
a
TR3 .144 -.097 .283 .104 -.078 -.165 -.141 .139 -.731 .823 -.600 .184
a
TR4 -.094 .041 -.211 -.259 -.011 .236 .024 -.414 .409 -.600 .823 -.401
a
TR5 -.310 .366 .219 -.049 .111 -.472 .165 -.049 -.421 .184 -.401 .834
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


121

Minat Beli Setelah Melihat Selebriti Pada Iklan Televisi (Model 1)

KMO and Bartlett's Test Component


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .755 Matrixa
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 74.352 Component

df 3 1

Sig. .000 PUR1 .943


PUR2 .959
PUR3 .932
Anti-image Matrices Extraction Method:
PUR1 PUR2 PUR3 Principal Component
Anti-image Covariance PUR1 .224 -.124 -.060 Analysis.
PUR2 -.124 .179 -.110 a. 1 components
PUR3 -.060 -.110 .272 extracted.
a
Anti-image Correlation PUR1 .762 -.616 -.242
a
PUR2 -.616 .702 -.496
a
PUR3 -.242 -.496 .816
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


122

Kredibilitas Youtube Vlogger Review (Model 2)

Anti-image Matrices
ATT3 ATT4 EX6 EX7 EX8 EX9 EX10 TR6 TR7 TR8 TR9 TR10
Anti-image Covariance ATT3 .214 -.160 .035 -.015 -.063 -.020 .018 .018 -.005 -.024 .027 .005
ATT4 -.160 .198 -.049 .046 .013 -.005 -.022 -.021 .000 .062 .024 -.066
EX6 .035 -.049 .199 -.174 -.038 -.006 -.041 .088 -.013 -.042 -.037 .027
EX7 -.015 .046 -.174 .249 .009 -.034 .049 -.101 .007 .070 .038 -.052
EX8 -.063 .013 -.038 .009 .251 -.042 -.052 -.066 -.010 .021 -.068 .049
EX9 -.020 -.005 -.006 -.034 -.042 .210 -.122 .056 -.045 -.089 .012 .043
EX10 .018 -.022 -.041 .049 -.052 -.122 .212 -.056 .044 .008 -.004 -.022
TR6 .018 -.021 .088 -.101 -.066 .056 -.056 .263 -.154 -.032 -.015 -.054
TR7 -.005 .000 -.013 .007 -.010 -.045 .044 -.154 .362 -.068 -.100 .081
TR8 -.024 .062 -.042 .070 .021 -.089 .008 -.032 -.068 .366 .009 -.158
TR9 .027 .024 -.037 .038 -.068 .012 -.004 -.015 -.100 .009 .322 -.157
TR10 .005 -.066 .027 -.052 .049 .043 -.022 -.054 .081 -.158 -.157 .278
a
Anti-image Correlation ATT3 .734 -.777 .168 -.064 -.274 -.094 .084 .077 -.017 -.085 .104 .019
a
ATT4 -.777 .722 -.248 .205 .058 -.023 -.110 -.092 .001 .232 .094 -.282
a
EX6 .168 -.248 .727 -.785 -.172 -.028 -.202 .383 -.047 -.157 -.144 .114
a
EX7 -.064 .205 -.785 .667 .036 -.147 .215 -.393 .022 .233 .135 -.198
a
EX8 -.274 .058 -.172 .036 .910 -.184 -.227 -.255 -.033 .070 -.238 .186
a
EX9 -.094 -.023 -.028 -.147 -.184 .839 -.579 .237 -.164 -.321 .045 .180
a
EX10 .084 -.110 -.202 .215 -.227 -.579 .857 -.239 .158 .029 -.016 -.091
a
TR6 .077 -.092 .383 -.393 -.255 .237 -.239 .779 -.499 -.104 -.051 -.199
a
TR7 -.017 .001 -.047 .022 -.033 -.164 .158 -.499 .835 -.186 -.291 .255
a
TR8 -.085 .232 -.157 .233 .070 -.321 .029 -.104 -.186 .818 .026 -.497

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


123

a
TR9 .104 .094 -.144 .135 -.238 .045 -.016 -.051 -.291 .026 .845 -.523
a
TR10 .019 -.282 .114 -.198 .186 .180 -.091 -.199 .255 -.497 -.523 .732
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


124

Minat Beli Setelah Melihat Youtube Vlogger Review (Model 2)

Component
KMO and Bartlett's Test Matrixa
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .702 Component
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 52.010 1
df 3 PUR4 .933
Sig. .000 PUR5 .929
PUR6 .843
Extraction Method:
Anti-image Matrices
Principal Component
PUR4 PUR5 PUR6
Analysis.
Anti-image Covariance PUR4 .254 -.191 -.100
a. 1 components
PUR5 -.191 .261 -.082
extracted.
PUR6 -.100 -.082 .538
a
Anti-image Correlation PUR4 .651 -.742 -.269
a
PUR5 -.742 .657 -.219
a
PUR6 -.269 -.219 .877
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018
126

Lampiran 4 : Output SPSS Uji Reliabilitas

Kredibilitas Selebriti pada Iklan Televisi

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.952 12

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
ATT1 44.03 126.861 .490 .955
ATT2 44.23 127.151 .515 .954
EX1 45.00 117.034 .830 .946
EX2 45.03 114.171 .776 .948
EX3 44.80 113.683 .851 .945
EX4 45.03 113.482 .878 .944
EX5 44.83 113.385 .869 .944
TR1 45.40 120.386 .693 .950
TR2 44.90 115.817 .850 .945
TR3 45.20 114.441 .840 .945
TR4 45.23 114.737 .803 .947
TR5 45.30 115.528 .782 .947

Minat Beli Setelah Melihat Selebriti Pada Iklan Televisi (Model 1)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.939 3

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


127

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
PUR1 7.37 6.516 .872 .914
PUR2 7.57 5.840 .904 .888
PUR3 7.73 6.340 .850 .930

Kredibilitas Youtube Vlogger Review (Model 2)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.904 12

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
ATT3 53.40 37.283 .544 .902
ATT4 53.37 36.585 .587 .900
EX6 53.20 35.890 .660 .895
EX7 53.23 36.668 .551 .903
EX8 53.00 37.310 .802 .890
EX9 53.30 36.631 .743 .891
EX10 53.17 37.316 .784 .890
TR6 53.00 38.000 .654 .896
TR7 53.27 38.685 .611 .898
TR8 53.23 38.461 .602 .898
TR9 53.13 39.223 .620 .898
TR10 53.07 38.616 .580 .899

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018


128

Minat Beli Setelah Melihat Youtube Vlogger Review (Model 2)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.881 3

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
PUR4 9.53 2.533 .825 .782
PUR5 9.70 2.700 .819 .794
PUR6 9.70 2.631 .680 .919

Universitas Indonesia

Analisis pengaruh..., Dini Nur Amalina, FISIP UI, 2018

Anda mungkin juga menyukai