Anda di halaman 1dari 154

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK RAMAH

LINGKUNGAN (GREEN PRODUCT) DAN PRODUK TIDAK RAMAH

LINGKUNGAN (NON GREEN PRODUCT)

(Studi pada mahasiswa Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta


angkatan 2011-2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S1)

Disusun oleh :

DEVICA KURNIASARI HARJOKO


NPM. 152110095

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2015
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK RAMAH

LINGKUNGAN (GREEN PRODUCT) DAN PRODUK TIDAK RAMAH

LINGKUNGAN (NON GREEN PRODUCT)

(Studi pada Mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2011-2013

UPN “Veteran Yogyakarta”)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis

Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogtakarta

Disusun Oleh :

DEVICA KURNIASARI HARJOKO

NPM. 152110095

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2015

i
MOTTO

There is a will, there is a way

(Bunda Sri Hartati)

Before you talk , LISTEN

Before you react, THINK

Before you spend, EARN

Before you criticize, WAIT

Before you pray, FORGIVE

Before you quit, TRY

(Ernet Hemingway)

Keep moving & busy

(Devica Kurniasari)

iii
PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya,

Bapak Agus Harjoko dan Bunda Sri Hartati terima kasih atas kasih sayang,

dukungan dan doa yang selalu selalu kalian berikan. Semoga ini menjadi

awal dari salah satu mimpi besar kalian yang sudah bisa saya wujudkan.

Untuk belahan hati Siraaj Habibie Rafiif , satu janji untukmu yang sudah

aku wujudkan, semoga Rafiif bahagia disana, kelak nanti akan kuberikan

mimpi besar yang lain untukmu Rafiif.

iv
ABSTRAKSI

Devica Kurniasari Harjoko, Nomor P okok Mahasiswa 152110095,


Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Judul Penelitian
Perbandingan Sikap Konsumen terhadap Produk Ramah Lingkungan (Green
Product) dan Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non Green Product) (Studi pada
Mahasiswa Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta angkatan 2011-
2013). Dosen Pembimbing Utama : Sauptika Kencana, M.Si dan Dosen
Pembimbing Pembantu : Didik Indarwanta, M.AB
Latar Belakang penelitian ini munculnya isu keamanan dan kesehatan
lingkungan, adanya gerakan go green, gaya hidup back to nature dan adanya
edukasi kesehatan lingkungan yang memunculkan produk hijau, dimana di
Indonesia baik pemerintah maupun swasta turut mendukung gerakan go green
untuk membentuk sikap posititf terhadap go green. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah perbandingan sikap konsumen terhadap
produk ramah lingkungan (green product) dan produk tidak ramah lingkungan
(non green product). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan sikap
konsumen terhadap produk ramah lingkungan (green product) dan produk tidak
ramah lingkungan (non green product). Jenis penelitian ini menggunakan metode
survey dengan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Adapun populasinya
mahasiswa Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta, untuk sampelnya
angkatan 2011-2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
menggunakan teknik accidental sampling. Alat analisis dalam penelitian ini
adalah analisis sikap Fishbein yang digunakan untuk mengetahui perbandingan
sikap konsumen terhadap produk ramah lingkungan (green product) dan produk
tidak ramah lingkungan (non green product). Berdasarkan hasil analisis dapat
terlihat bahwa konsumen memberikan sikap netral terhadap atribut desain dan
memberi sikap positif terhadap atribut-kualitas, ciri, dan jaminan dari Green
Product. Sikap konsumen negatif terhadap atribut ciri, desain dan jaminan Non
Green Product dan netral terhadap atribut kualitas. Sikap Konsumen terhadap
Green Product adalah positif atau setuju yaitu sebesar 68, sedangkan sikap
konsumen terhadap Non Green Product negatif atau tidak setuju, yaitu sebesar 36.
Saran yang diberikan kepada green product harus mampu mempertahankan atau
bahkan meningkatkan sikap positif ini. Sedang untuk atribut desain yang masih
mendapat sikap netral, maka desain pada Green Product harus diperbaiki agar
sikap kosumen berubah menjadi positif. Sedangkan pada non green product
semua atribut harus diperbaiki agar sikap konsumen tidak negatif.
Kata kunci : Sikap konsumen, atribut produk

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah serta dengan ridho-Nyalah skripsi dengan judul ‘PERBANDINGAN

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK RAMAH LINGKUNGAN

(GREEN PRODUCT) DAN PRODUK TIDAK RAMAH LINGKUNGAN

(NON GREEN PRODUCT)” (Studi pada Mahasiswa Administrasi Bisnis

angkatan 2011-2013 UPN “Veteran Yogyakarta) dapat diselesaikan denga baik.

Penulisan skripsi yang merupakan tugas akhir ini merupakan salah satu prasyarat

yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S-

1) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik pada Program Studi Ilmu Adminitradi

Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta.

Dalam kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, arahan

dan dukungan yang telah penulis terima selama melakukan penelitian tugas akhir

kepada :

1. Ibu Sauptika Kencana, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta dan Dosen

Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran dan dukungan

dalam menyusun skripsi ini.

2. Bapak Didik Indarwanta, M.AB selaku Dosen Pembimbing II dan

dosen wali penulis, yang telah memberikan bimbingan, saran dan

dukungan dalam menyusun skripsi ini.

vi
3. Ibu Ida Susi Dewanti, M.Si sebagai ibu saya ketika sedang mencari

pengalaman di UUM, terimakasih atas perhatian. dukungan, motivasi

dan kesempatan yang telah diberikan kepada penulis.

4. Ibu Asih Marini Wulandary, M.Si sebagai ibu kedua saya selama

mencari pengalaman di UUM, terimakasih atas perhatian, dukungan

dan motivasi yang sudah diberikan kepada penulis.

5. Bapak Dr. Meilan Sugiarto, M.Si sebagai bapak saya selama mencari

pegalaman di UUM, terimakasih atas perhatian, saran, dukungan dan

kesempatan yang telah diberikan kepada penulis.

6. Bapak Suratna, S.Sos, M.AB selaku dosen pembina lapangan selama

saya KKN, terimakasih atas perhatian , saran, dukungan, motivasi dan

juga waktu yang telah diberikan pada penulis.

7. Bapak Humam Santoso Utomo, M.AB selaku dosen yang sudah

bersedia menjadi tempat berbagi cerita, terima kasih atas dukungan

saran, motivasi yang sudah diberikan pada penulis.

8. Fawwaz Muhammad, imam yang hebat, pemimpin dan pengarah

pribadi yang terhebat yang tanpa henti mendoakan, mendukung dan

memberi semangat.

9. Ivan Arkan Harjoko, terimakasih atas dukungan, nasehat, canda tawa

dan kebersamaan yang tiada henti.

10. Jaris Rabbani Raziq, terimakasih atas senyuman, celotehan, tawa riang

dan tingkah laku yang menggemaskan dan selalu menghibur penulis.

vii
11. Wanita penuh inspirasi Ria Anggraini, sahabat terbaik Dwike

Rachmaningtyas dan Audia Pratiwi, kalian luar biasa, sahabat yang

mendukung, sahabat yang mengajari banyak hal, yang mengingatkan

aku tentang makna persahabatan.

12. Sahabat Indah Kristiana dan Wening Rachmawati yang sudah

memberikan waktu, canda tawa, doa dan juga memberikan dukungan

terbaiknya selama menjalani suka duka skripsi bersama.

13. Sahabat trio cetar Fian Lufianto, Puput dan Atrid yang sudah

memberikan dukungan dan canda tawa untuk penulis.

14. Sahabat Administrasi Bisnis, Tika Sari, Baiq Mutiara,Tita, Ighi, Wisnu

atas segala bantuan dan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu

segala kesalahan yang ada harap dimaklumi serta segala kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap semoga hasil

karya ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, Februari 2015

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ ii

HALAMAN MOTTO ............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv

ABSTRAKSI .......................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang masalah ........................................................ 1

1.2.Rumusan masalah ................................................................. 7

1.3.Tujuan penelitian .................................................................. 7

1.4.Manfaat Penelitian ............................................................... 8

1.5.Landasan Teori ..................................................................... 9

1.5.1. Bauran Pemasaran .............................................. 9

1.5.2. Produk ................................................................ 10

1.5.3. Atribut Produk .................................................... 17

1.5.4. Sikap Konsumen ................................................ 22

1.5.5. Green Marketing ................................................ 29

1.5.6. Produk Ramah Lingkungan (Green Product) .... 32

1.5.7. Produk Tidak Ramah Lingkungan

ix
(Non Green Product)........................................... 33

1.5.8. Penelitian Terdahulu .......................................... 34

1.5.9. Kerangka Pemikiran ........................................... 36

1.5.10. Definisi Konsep dan Operasional........................ 36

1.6.Metode Penelitian ................................................................. 39

1.6.1. Jenis Penelitian ................................................... 39

1.6.2. Ruang Lingkup Penelitian .................................. 39

1.6.3. Lokasi Penelitian ................................................ 40

1.6.4. Sumber Data ....................................................... 40

1.6.5. Teknik Pengumpulan Data ................................. 41

1.6.6. Populasi dan Sampel ........................................... 41

1.6.7. Teknik Pengambilan Sampel .............................. 42

1.6.8. Besaran Sampel .................................................. 43

1.6.9. Teknik Pengukuran Variabel .............................. 44

1.6.10. Uji Instrumen ..................................................... 45

1.6.11. Teknik Analisis Data .......................................... 46

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

2.1.Produk Ramah Lingkungan (Green Product) ...................... 49

2.1.1. Kosmetik Hijau .................................................. 50

2.1.2. Elektronik Hemat daya/listrik ............................ 53

2.1.3. Low Cost Green Car (LCGC) ............................. 54

2.1.4. Detergen Super Terkonsentrasi .......................... 55

2.1.5. Pewangi Sekali Bilas .......................................... 55

x
2.1.6. Lerak ................................................................. 56

2.1.7. Penyuling Air ..................................................... 56

2.1.8. Tas Platik Biodegredeable ................................. 57

2.1.9. Tas Kertas dan Tas Belanja ................................ 58

2.1.10. Botol dan Plastik BPA Free .............................. 58

2.1.11. Beras, buah & sayur organik .............................. 59

2.1.12. Obat Herbal ........................................................ 59

2.2.Produk Ramah Lingkungan (Green Product) ...................... 59

2.2.1. Kosmetik berbahan kimia berbahaya ................. 60

2.2.2. Kosmetik dengan pengujian terhadap binatang . 61

2.2.3. Elektronik boros daya ........................................ 62

2.2.4. Mobil boros BBM .............................................. 62

2.2.5. Tas Platik Polymer ............................................. 63

2.2.6. Botol dan Plastik BPA ....................................... 63

2.2.7. Beras, buah dan sayur anorganik ....................... 64

2.2.8. Obat non herbal atau obat kimia ........................ 64

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.Profil Responden .................................................................. 66

3.2.Karateristik Responden ........................................................ 66

3.3.Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ........................................ 69

3.4.Deskripsi Variabel Penelitian ............................................... 71

3.5.Analisis Data dan Hasil Penelitian ....................................... 86

3.5.1. Analisis Evaluasi ................................................. 86

xi
3.5.2. Analisis Keyakinan ........................................... 87

3.5.3. Nilai Rata-rata tertimbang Analisis Evaluasi

(bi) Green Product ............................................. 88

3.5.4. Nilai Rata-rata tertimbang Analisis Keyakinan

Green Product .................................................... 88

3.5.5. Nilai rata-rata tertimbang Analisis Evaluasi

(bi) Non Green Product .................................... 89

3.5.6. Nilai rata-rata tertimbang Analisis Keyakinan

Non Green Product ............................................ 90

3.5.7. Nilai Sikap Konsumen pada masing-masing

atribut Green Product ........................................ 90

3.5.8. Nilai Sikap Konsumen pada masing-masing

atribut Non Green Product ................................. 92

3.5.9. Nilai Sikap Konsumen terhadap Green Product .. 93

3.5.10. Nilai Sikap Konsumen terhadap

Non Green Product ............................................ 96

3.6.Pembahasan .......................................................................... 98

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.Kesimpulan .......................................................................... 101

4.2.Saran ..................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 103

xii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Perolehan score dan peringkat Indonesia dalam EPI........... 5

Tabel 1.2 Produk Ramah Lingkungan atau green product .................. 6

Tabel 1.3 Jumlah populasi perangkatan ............................................... 43

Tabel 2.1 Produk Ramah Lingkungan secara umum ............................ 50

Tabel 2.2 Produk Tidak Ramah Lingkungan secara umum .................. 60

Tabel 3.1 Karateristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ............. 66

Tabel 3.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia ........................... 67

Tabel 3.3 Karateristik Responden Berdasarkan Angkatan ................... 68

Tabel 3.4 Karateristik Responden Berdasarkan Pendapatan ................ 68

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Evaluasi .. .................... 69

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Keyakinan ................... 70

Tabel 3.7 Hasil Analisis Uji Reabilitas ................................................ 70

Tabel 3.8 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas .................... 71

Tabel 3.9 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri ........................... 72

Tabel 3.10 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain ...................... 73

Tabel 3.11 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan ................... 74

Tabel 3.12 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas ................... 75

Tabel 3.13 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri .......................... 76

Tabel 3.14 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain ..................... 77

Tabel 3.15 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan ................... 77

Tabel 3.16 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas ................... 78

xiii
Tabel 3.17 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri ............................ 79

Tabel 3.18 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain ....................... 80

Tabel 3.19 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan ..................... 81

Tabel 3.20 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas ..................... 82

Tabel 3.21 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri ............................ 83

Tabel 3.22 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain ....................... 84

Tabel 3.23 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan ..................... 85

Tabel 3.24 Hasil Analisis Keyakinan ...................................................... 86

Tabel 3.25 Hasil Analisis Evaluasi ......................................................... 87

Tabel 3.26 Nilai rata-rata tertimbang Atribut Untuk Evaluasi (ei)

terhadap Green Product ........................................................ 88

Tabel 3.27 Nilai rata-rata tertimbang Atribut Untuk Keyakinan (bi)

terhadap Green Product........................................................ 89

Tabel 3.28 Nilai rata-rata tertimbang Atribut Untuk Evaluasi (ei)

terhadap Non Green Product................................................ 89

Tabel 3.29 Nilai rata-rata tertimbang Atribut Untuk Keyakinan (bi)

terhadap Non Green Product ................................................ 90

Tabel 3.30 Nilai Sikap Konsumen terhadap masing-masing atribut Green

Product ....................................................................... 90

Tabel 3.31 Nilai Sikap Konsumen terhadap masing-masing atribut Non

Green Product ....................................................................... 91

Tabel 3.32 Skor Maksimum Sikap Konsumen terhadap Green Product. 94

Tabel 3.33 Skor Minimum Sikap Konsumen terhadap Green Product .. 94

xiv
Tabel 3.34 Skor Maksimum Sikap Konsumen terhadap Non Green

Product .................................................................................. 96

Tabel 3.35 Skor Minimum Sikap Konsumen terhadap Non Green

Product .................................................................................. 96

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner ....................................................................... 107

Lampiran 2 : Frekuensi Karateristik Responden ................................ 112

Lampiran 3 : Uji Validitas dan Reabilitas .......................................... 116

Lampiran 4 : Frekuensi Variabel ........................................................ 124

Lampiran 5 : Rekapitulasi Data Responden ....................................... 132

xvi
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis di era global sekarang kian pesat,

ditandai dengan kemunculan berbagai macam produk yang semakin

variatif. Produk dituntut untuk tidak saja hanya memenuhi kebutuhan

tetapi juga untuk memenuhi keinginan konsumen. Permintaan yang terus

berubah-ubah dari pasar juga dikarenakan meningkatnya pengetahuan

konsumen. Memasuki era global saat ini konsumen cenderung semakin

pintar dan cermat dalam menentukan pilihannya dalam memilih produk,

berbagai pengetahuan tentang produk pun mampu dicari sendiri oleh

konsumen melalui media massa dan internet.

Sejak awal tahun 2000 sampai dengan saat ini melalui media massa

dan internet pulalah konsumen mengetahui tentang isu-isu keamanan,

kesehatan lingkungan yang secara terus-menerus disampaikan untuk

menimbulkan kesadaran baru di kalangan masyarakat dunia. Isu-isu

tersebut kemudian secara komprehensif diwujudkan dalam slogan yang

singkat, yaitu “Go Green”. Isu keamanan dan kesehatan erat kaitannya

dengan pola konsumsi manusia yang seharusnya lebih mengarah pada

produk “Go Green” dimana meminimalkan dan bahkan menghilangkan

bahan kimia sintetik berbahaya dalam suatu produk. Gaya hidup sehat dan

alami dengan slogan “back to nature” muncul bersamaan dengan isu Go


2

Green. Gaya hidup “back to nature” diharapkan menjadi sebuah tren baru

di dunia. Konsumen juga diedukasi mengenai tanggung jawab mereka

terhadap lingkungan. Melalui isu Go Green, gaya hidup back to nature

dan edukasi mengenai tanggung jawab mereka terhadap lingkungan,

kesadaran masyarakat perlahan mulai tumbuh, untuk berusaha

meminimalisasi kerusakan lingkungan dan menggunakan sumber daya

alam secara efisien.

Adanya gerakan tersebut mengarahkan pola konsumsi manusia

yang seharusnya lebih mengarah pada produk Go Green yang selanjutnya

biasa disebut dengan produk ramah lingkungan atau biasa disebut green

product. Produk sendiri memiliki arti yaitu segala sesuatu yang dapat

ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau

dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan

(Kotler,2009) sedangkan produk ramah lingkungan atau green product

adalah produk yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungannya,

tidak boros sumber daya, tidak menghasilkan sampah berlebihan, dan

tidak melibatkan kekejaman pada binatang (Kasali,2005). Sama halnya

dengan produk lainnya, green product juga memiliki atribut-atribut produk

yang memang memiliki ciri tersendiri dibanding produk biasa, diamana

biasanya dalam merek,kemasan, jaminan dan pelayanannya selalu sejalan

dengan konsep go green yang esensinya adalah meminimalisasikan atau

tidak menggunakan bahan kimia dan efisiensi sumber daya alam.


3

Munculnya green product turut memunculkan aliran pemasaran

baru yang disebut green marketing. Green marketing atau pemasaran hijau

merupakan fokus baru dalam usaha bisnis yang mulai mencuat dan

menjadi perhatian banyak, khususnya dalam dunia bisnis. (Byrne,2003).

Dalam dunia bisnis Green product dan Green Marketing

mempunyai segmen pasar khusus yaitu green consumer, merupakan

konsumen yang selalu membeli produk ramah lingkungan dan secara aktif

peduli dengan masalah lingkungan dan solusi bagi konsumen

(Ščypa,2006).

Tuntutan para green consumer akan produk-produk ramah

lingkungan tersebut telah mendorong produsen untuk merubah orientasi

usaha mereka, dengan mempertimbangkan aspek ekologi selain aspek

ekonomi. Green marketing dilakukan pada berbagai macam aktifitas

pemasaran termasuk modifikasi produk, perubahan dalam proses,

pergantian packaging, bahkan perubahan pada promosi. Green marketing

dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen akan produk ramah lingkungan sekaligus sebagai bentuk

tanggung jawab perusahaan pada lingkungan.

Dalam dunia bisnis di Indonesia, usaha untuk menumbuhkan

kesadaran akan keamanan dan kesehatan lingkungan juga dilakukan secara

terus-menerus oleh organisasi swasta maupun pemerintah. Dari pihak

organisasi swasta seperti Greenpeace Indonesia, Greenation Indonesia,

Green Indonesia dan lain-lain. Dari pihak pemerintah, melalui Kementrian


4

Perindustrian (Kemenperin) pelaku bisnis di Indonesia dihimbau untuk

melakukan penghematan energi, efisiensi sumber daya alam, membuat

produk yang sesuai dengan konsep “go green” melalui aturan regulasi

hijau (www.kemenperin.go.id)

Beberapa perusahaan di Indonesia juga mencoba mengajak

konsumen untuk terlibat aktif dalam berbagai gerakan dan kampanye yang

dilakukan untuk menghimpun massa secara bersama-sama menyelamatkan

bumi ini. Aksi nyata yang telah dilakukan perusahaan beberapa

diantaranya seperti kampanye diet kantong plastik, penggunaan tas kertas

dan tas belanja, pengembalian kemasan untuk didaur ulang, penghematan

listrik, menolak testing pada hewan bahkan menggunakan kertas bekas

perusahan sebagai media packaging produk. Pelaku di dunia green

business melakukan semua ini untuk memunculkan sikap yang positif dan

mendukung upaya go green.

Sikap konsumen merupakan hal penting untuk diteliti, sikap

memiliki peran penting dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh

suatu perusahaan, dikarenakan pengukuran sikap merupakan masalah

pokok dalam berbagai situasi pemasaran. Strategi segmentasi pasar

seringkali didasarkan pada data tentang sikap. Menurut Nickles dalam

(Widowati,2012) sikap berarti suatu kecenderungan yang dipelajari untuk

bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik

ataupun kurang baik secara konsekuen. Menentukan sikap dari berbagai

segmen pasar yang berbeda – beda terhadap suatu produk merupakan hal
5

yang penting sekali untuk mengembangkan strategi. Sikap dan perilaku

dapat membantu dalam peramalan penerimaan produk dan dalam

mengembangkan program-program pemasaran. (Kinnear dan Taylor,1996)

Berkaitan dengan sikap, sikap dan kesadaran masyarakat Indonesia

terhadap kesehatan lingkungan dapat dilihat dari peringkat dan score yang

diperoleh dalam Enviromental Performance Index (EPI). EPI adalah

sebuah metode pengukuran untuk menunjukkan kualitas kesehatan

lingkungan di sebuah negara. Besar kecilnya nilai EPI merupakan cermin

dari kondisi kesehatan lingkungan di negara tersebut. Berikut adalah data

perolehan score dan peringkat untuk Indonesia :

Tabel 1.1
Perolehan score dan peringkat Indonesia dalam EPI

Tahun Score Peringkat Total Negara


2010 44,6 134 163

2012 66 74 132

2014 44,36 112 178

Sumber : http://epi.yale.edu/

Disini dapat terlihat bahwa kesadaran masyrakat Indonesia untuk

menjaga kesehatan lingkungan masih rendah tapi terus naik setiap

tahunnya. Ini juga dapat meramalkan bahwa jumlah konsumen yang peduli

akan Green product di Indonesia juga diperkirakan masih rendah

walaupun pertahunnya mungkin juga mengalami kenaikan jumlah

konsumen. Penggunaan green product yang masih rendah dapat


6

dikarenakan masih sedikitnya produk ramah lingkungan dibandingkan

dengan banyaknya produk konvensional yang ada.

Berikut adalah data beberapa produk ramah lingkungan yang ada

di Indonesia :

Tabel 1.2
Produk Ramah Lingkungan atau green products

Jenis Produk Merek dan Tipe


The Body Shop, The Face Shop, Estee Lauder,
Kosmetik
L’Occitane
Monitor, notebook, Asus VW-274H-HF, Asus UL30A, Acer
netook, desktop TM8172, HP Compaq 6005 Pro
Televisi Sharp LC-52SEI
Chevrolet Aveo, Ford Focus, Honda Accord,
Honda Civic, toyota Camry, Toyota Corolla,
Mobil
Toyota Prius, Volkswagen Golf, Volkswagen
New Beetle.
Kulkas Panasonic, Polytron Isocool, LG Shine
Pabrik Panasonic Eco Factory
AC Panasonic , LG
Unilever Molto sekali bilas, Lerak, Unilever
Produk Rumah Tangga Pure it, Tas Plastik Biodegredable, Tas Belanja
dan Tas Kertas
Produk Makanan Beras Organik, Sayur Organik , Buah Organik
Sumber : Miranti 2012
Dari tabel diatas cukup dapat menunjukkan bahwa saat ini masih

sedikit produk ramah lingkungan yang ada di Indonesia, khususnya pada

produk yang termasuk convinince goods, dimana merupakan barang yang

pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi sehingga diharapkan


7

dapat membuat sikap konsumen menjadi positif terhadap produk ramah

lingkungan. Sedangkan untuk produk tidak ramah lingkungan atau non

green product dapat secara mudah ditemui dimanapun sehingga konsumen

lebih terbiasa dengan produk tidak ramah lingkungan (non green product)

dibandingkan dengan produk ramah lingkungan (green product).

Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk

mengambil judul “ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP

PRODUK RAMAH LINGKUNGAN (GREEN PRODUCT) DAN

PRODUK TIDAK RAMAH LINGKUNGAN (NON GREEN

PRODUCT)” (studi pada mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2011-

2013 UPN “Veteran” Yogyakarta).

1.2. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah :

Bagaimanakah Analisis Sikap Konsumen terhadap produk ramah

lingkungan (green product) dan produk tidak ramah lingkungan (non

green product)
8

1.3. Tujuan Penelitian

Dengan mempertimbangkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui Analisis Sikap Konsumen terhadap produk ramah

lingkungan (green product) dan produk tidak ramah lingkungan (non

green product) di kalangan mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan

2011-2013 UPN “Veteran” Yogyakarta

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak

seperti:

1.4.1 Bagi Produsen Produk Ramah Lingkungan di Indonesia

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat pada pelaku

bisnis dalam bidang Green product mengenai sikap konsumen

terhadap Green product dan non Green Product, sehingga dapat

dijadikan sebagai masukan dalam peramalan penerimaan produk

dan pengambilan strategi di masa yang akan datang.

1.4.2. Bagi Penulis

Merupakan tambahan pengetahuan yang disesuaikan dengan

pengetahuan teoritis yang didapat selama masa kuliah dalam

bidang pemasaran terutama yang menyangkut bagaimana sikap

konsumen terhadap produk ramah lingkungan (Green product) dan

produk tidak ramah lingkungan (Non Green Product).


9

1.4.3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan wawasan

kepada masyarakat mengenai produk ramah lingkungan (Green

product) dan produk tidak ramah lingkungan (Non Green Product)

1.5. Landasan Teori

1.5.1. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran atau Marketing Mix merupakan kombinasi

variabel untuk kegiatan yang merupakan inti dan sistem

pemasaran, Variabel-variabel dalam bauran pemasaran sebagai 4P

yaitu:

1.5.1.1. Produk (Product)

Produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan untuk

digunakan konsumen guna memenuhi kebutuhan dan

memberi kepuasannya. Dalam suatu perusahaan produk

merupakan bagian dari pada kegiatan marketing karena

jika perusahaan menghasilkan yang tidak baik, maka

produk tersebut tidak dapat diterima oleh konsumen.

Pimpinan harus mempertimbangkan apakah susunan dari

berbagai jajaran produk yang menunjukan keserasian

yang berkenaan dengan peningkatan penjualan serta

kesanggupan menghasilkan keuntungan produk yang

dihasilkan.
10

1.5.1.2. Harga (Price)

Dalam menetapkan tingkat harga perlu dilakukan

percobaan untuk menguji pasar, apakah pasar akan

menerima atau menolak. Harga adalah sejumlah uang

yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa jumlah

nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat

memiliki atau menggunakan produk atau jasa.

1.5.1.3. Promosi (promotion)

Promosi merupakan salah satu aspek penting dalam

pemasaran suatu barang atau jasa. Hal ini disebabkan

karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan

selanjutnya dari perusahaan. Kegiatan promosi meliputi

antara lain: advertising (periklanan), personal selling

(penjualan pribadi), sales promotion (promosi

penjualan), dan publicity (publisitas).

1.5.1.4. Tempat atau distribusi (place)

Tempat merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan

perusahaan agar produk tersebut dapat diperoleh dan

tersedia bagi konsumen.

1.5.2. Produk

1.5.2.1. Pengertian Produk

Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009)

adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk


11

mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara

konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari

produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha

untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan

kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan

kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Menurut Kotler dan Keller (2009), produk adalah

elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar. Selain

itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi

konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil

produksinya (Tjiptono, 2008).

1.5.2.2. Tingkatan Produk

Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut

(Tjiptono, 2008):

1.5.2.2.1. Produk Inti (Core Product)

Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk

pemecahan masalah yang dicari konsumen

ketika mereka membeli produk atau jasa

1.5.2.2.2. Produk Aktual (Actual Product)

Seorang perencana produk harus menciptakan

produk aktual (actual product) disekitar produk

inti. Karakteristik dari produk aktual diantaranya,


12

tingkat kualitas, nama merek, kemasan yang

dikombinasikan dengan cermat untuk

menyampaikan manfaat inti (Kotler dan

Armstrong, 2008)

1.5.2.2.3. Produk Tambahan

Produk tambahan harus diwujudkan dengan

menawarkan jasa pelayanan tambahan untuk

memuaskan konsumen, misalnya dengan

menanggapi dengan baik claim dari konsumen

dan melayani konsumen lewat telepon jika

konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan

(Kotler dan Keller, 2009)

1.5.2.3. Klasifikasi Produk

Menurut Tjiptono (2008) klasifikasi produk bisa dilakukan

atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud

tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua

kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari aspek

daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:

1.5.2.3.1. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods).

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud

yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau

beberapa kali pemakaian. Contohnya adalah


13

sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis,

gula dan garam.

1.5.2.3.2. Barang Tahan Lama (Durable Goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud

yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak

pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian

normal adalah satu tahun atau lebih). Contohnya

antara lain TV, lemari es, mobil, dan komputer.

Selain berdasarkan daya tahannya, produk pada

umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa

konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi.

Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi

barang konsumen (costumer's goods) dan barang industri

(industrial's goods). Barang konsumen adalah barang yang

dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri

(individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis.

Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan

menjadi empat jenis yaitu:

1.5.2.3.1. Convinience Goods

Convinience goods merupakan barang yang pada

umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi

(sering beli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan

hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat


14

kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya.

Contohnya sabun, pasta gigi, baterai, makanan,

minuman, majalah, surat kabar, payung dan jas

hujan.

1.5.2.3.2. Shopping Goods

Barang barang dalam proses pembelian dan

pemilihannya di bandingkan oleh konsumen

dibandingkan dengan berbagai alternatif yang

tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi

harga,kualitas dan model masing-masing barang.

Contohnya alat rumah tangga (TV, mesin cuci,

mebel dan pakaian).

1.5.2.3.3. Specially Goods

Specially goods adalah barang-barang yang

memiliki karakteristik dan identifikasi merek

yang unik di mana sekelompok konsumen

bersedia melakukan usaha khusus untuk

membelinya. Contohnya adalah barang-barang

mewah dengan merek dan model spesifik.

1.5.2.3.4. Unsought Goods

Unsought goods merupakan barang-barang yang

diketahui konsumen atau kalaupun sudah

diketahui tetapi pada umumnya belum terpikirkan


15

untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa,

batu nisan, tanah kuburan (Tjiptono, 2008)

1.5.2.4. Definisi Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) kualitas

adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan

bersifat laten. Sedangkan menurut Garvin dan A. Dale

Timpe,1990 dalam Alma, 2011 kualitas adalah keunggulan

yang dimiliki oleh produk tersebut.

1.5.2.5. Dimensi Kualitas Produk

Menurut Tjiptono (2008), kualitas mencerminkan

semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan

manfaat (benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk

baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi

dimensinya. Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono

(2008) adalah:

1.5.2.5.1. Performance (kinerja), berhubungan dengan

karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.

1.5.2.5.2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa

lama atau umur produk yang bersangkutan

bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.


16

Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen

terhadap produk maka semakin besar pula daya

produk.

1.5.2.5.3. Conformance to specifications (kesesuaian

dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana

karakteristik operasi dasar dari sebuah produk

memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen

atau tidak ditemukannya cacat pada produk.

1.5.2.5.4. Features (fitur), adalah karakteristik produk

yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi

produk atau menambah ketertarikan konsumen

terhadap produk.

1.5.2.5.5. Reliability (reliabilitas), adalah probabilitas

bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan

atau tidak dalam periode waktu tertentu.

Semakin kecil kemungkinan terjadinya

kerusakan maka produk tersebut dapat

diandalkan.

1.5.2.5.6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan

bagaimana penampilan produk.

1.5.2.5.7. Perceived Quality (kesan kualitas) hasil dari

penggunaan pengukuran yang dilakukan secara

tidak langsung karena terdapat kemungkinan


17

bahwa konsumen tidak mengerti atau

kekurangan informasi atas produk yang

bersangkutan.

1.5.2.5.8. Serviceability, meliputi kecepatan dan

kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi

dan keramahtamahan staf layanan.

1.5.3. Atribut Produk

Menurut Kotler dan Amstong (2008:347) mengelompokan

atribut produk kepada tiga unsur penting, yaitu kualitas produk

(product quality), fitur produk (product features), dan desain

produk (Product design)

1.5.3.1. Kualitas produk (Produk quality)

Kualitas produk menurut kotler dan amstrong

(2008:347) “The Ability of a product to perform its

funtions” yang berarti kemampuan suatu produk dalam

memberikan kinerja sesuai dengan fungsinya. Kualitas

yang sangat baik akan membangun kepercayaan konsumen

sehingga merupakan penunjang kepuasan konsumen.

Sedangkan Menurut C.M Lingga Purnama (2003:118)

dalam bukunya Strategic Marketing Plan, “Suatu strategi

penting untuk meningkatkan keunggulan bersaing adalah


18

perbaikan atau peningkatan mutu”. Mutu/kualitas produk

menunjukkan sebuah produk menjalankan fungsinya.

1.5.3.2. Fitur Produk (Product features)

Fitur produk merupakan sarana kompetitif untuk

membedakan produk satu dengan produk-produk pesaing

seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong

(2004:348) bahwa feature are competitive tool for

diferentiating the company’s product from competitor’s

product, yang artinya fitur adalah alat untuk bersaing yang

membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan

lainnya. Fitur produk identik dengan sifat dan sesuatu yang

unik, khas dan istimewa yang tidak dimiliki oleh produk

lainnya. Biasanya karakteristik yang melekat dalam suatu

produk merupakan hasil pengembangan dan

penyempurnaan secara terus-menerus

1.5.3.3. Desain produk (product design)

Desain memIliki konsep yang lebih luas daripada

gaya (style). Desain selain mempertimbangkan faktor

penampilan, juga untuk bertujuan memperbaiki kinerja

produk, mengurangi biaya produksi, dan menambah

keunggulan bersaing. Menurut Kotler (2009:332)

mengartikan “Desain atau rancangan adalah totalitas


19

keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi

produk dari segi kebutuhan pelanggan”

Sedangkan menurut Tjiptono (2008:104) menyatakan

bahwa Atribut produk meliputi merek, kemasan, pelabelan,

layanan, jaminan (garansi) dan sebagainya.

1.5.3.1. Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda,

simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi

atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat

memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk

pesaing. Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji

penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian

ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek

yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa

jaminan kualuias. Dan merek juga digunakan untuk

beberapa tujuan yaitu :

1.5.3.1.1. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam

diferensi atau membedakan produk suatu

perusahaan dengan produk pesaingnya. Ini

memudahkan konsumen untuk

menegnalinyasaat berbelanja dan saat

melakukan pembelian ulang


20

1.5.3.1.2. Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.

1.5.3.1.3. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan

keyakinan, jaminan kualitas kepada konsumen

1.5.3.1.4. Untuk mengendalikan pasar.

1.5.3.2. Kemasan

Pengemasan (packaging) merupakan proses yang

berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah

(container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk

dan Tujuan kemasan antara lain meliputi :

1.5.3.2.1. Sebagai pelindung isi (protection). Misalnya

dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya kadar

atau isi.

1.5.3.2.2. Untuk memberikan kemudahan dalam

penggunaan (operating), misalnya supaya tidak

tumpah, sebagi alat pemegang, mudah

meneymprotkannya(seperti obat nyamuk,

parfum).

1.5.3.2.3. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable),

misalnya untuk diisi kembali (refil) atau wadah

lainnya.

1.5.3.2.4. Memberikan daya tarik (promotion), ysitu aspek

artistik, warna, bentuk, maupun desainnya.


21

1.5.3.2.5. Sebagai identitas (image) produk, misalnya

berkesan kokoh/awet, lembut, atau mewah.

1.5.3.2.6. Distribusi (shipping), misalnya mudah disusun,

dihitung, dan ditangani.

1.5.3.2.7. Informasi (labelling), yaitu menyangkut isi,

pemakaian, dan kualitas.

1.5.3.2.8. Sebagai cermin inovasi produk, berkaitan

dengan kemajuan teknologi dan daur ulang.

1.5.3.3. Pemberian Label (Labelling)

Label merupakan bagian dari suatu produk yang

menyampaikan informasi mengenai produk dari penjual.

Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau

bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang

dicantelkan kepada produk.

1.5.3.4. Layanan Pelengkap (Supplementary Services)

Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsur

jasa atau layanan, baik itu jasa sebagai produk inti (jasa

murni) maupun jasa sebagai pelengkap.

1.5.3.5. Jaminan (Garansi)

Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban

produsen atau produknya kepada konsumen, diman para

konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak

bisa berfungsi sebagiman yang diharapkan dan dijanjikan.


22

1.5.4. Sikap Konsumen

1.5.4.1. Pengertian Sikap Konsumen

Menurut Schifman dan Kanuk (1997) dalam

Simmamora, “Sikap adalah ekspresi perasaan (inner

feeling), yang mencerminkan apakah seseorang senang atau

tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju atau tidak

setuju terhadap suatu obyek.” Pengukuran sikap merupakan

masalah pokok dalam berbagai situasi pemasaran. Strategi

segmentasi pasar seringkali pada data tentang sikap.

Menentukan sikap dari berbagai segmen pasar yang

berbeda-beda terhadap suatu produk merupakan hal yang

penting sekali untuk mengembangkan strategi

“penempatan” pengukuran sikap sering merupakan dasar

untuk mengevaluasi seperti apa tanggapan konsumen

terhadap produk. Sikap dapat membantu dalam peramalan

penerimaan produk dan dalam pengembangan program-

progaram pemasaran. Kinnear dan Taylor (1996:303).

1.5.4.2. Karateristik Sikap

Menurut David L.Loudon dan Albert J. Della Bitta

dalam Suparman (2007:14) sikap memiliki beberapa

karateristik yang terdiri dari :


23

1.5.4.2.1. Sikap mempunyai tujuan

Tujuan dari sikap bisa berupa hal yang abstrak

atau konkret dan dapat berupa benda maupun

kegiatan.

1.5.4.2.2. Sikap memiliki arah, tingkat dan intensitas

Memiliki arah artinya seseorang dapat

berpendapat bahwa sesuatu hal itu

menguntungkan atau tidak menguntungkan serta

tertuju atau tidak setuju terhadap obyek tertentu.

Memiliki tingkat artinya seberapa besar

seseorang suka atau tidak suka terhadap suatu

obyek. Memiliki intensitas artinya sikap

memiliki keyakinan atau kepercayaan terhadap

suatu obyek.

1.5.4.2.3. Sikap mempunyai struktur

Sikap tidak berdiri sendiri melainkan terikat

satu sama lain dan membentuk suatu

keseluruhan yang kompleks. Sikap juga

cenderung tepat dalam jangka waktu tertentu,

dengan batas yang tidak dapat di tentukan tetapi

juga tidak bersifat sementara. Konsumen

cenderung menyamakan sikap tersebut dalam

usaha mempermudah keputusan pembelian.


24

1.5.4.2.4. Sikap adalah belajar

Sikap terbentuk langsung atau tidak

langsungnya dari pengalaman hidup seseorang,

jadi penting untuk mengatakan bahwa formasi

dan perubahan sikap didahului dengan belajar.

1.5.4.3. Komponen Sikap

Menurut Kinnear dan Taylor (1996:304), sikap mempunyai

3 komponen yaitu :

1.5.4.3.1. Komponen kognitif : Komponen kognitif

mengacu kepada kesadaran responden dan

pengetahuannya terhadap beberapa obyek atau

fenomena. Komponen kognitif penting bagi

berbagai tipe-tipe kebutuhan informasiyang

menyangkut kesadaran/pengetahuan tentang

ciri-ciri produk, kampanye periklanan,

penetapan harga, ketersediaan produk.

Komponen kognitif merupakan aspek penting

dari kebutuhan informasi untuk berbagai situasi

keputusan. Contohnya penetapan prefensi dan

perasaan negatif serta positif dari pembeli

menyangkut program-program pemasaran


25

perusahaan serta program pemasaran pesaing.

Kinnear dan Taylor (1996:305).

1.5.4.3.2. Komponen Afektif : Komponen afektif

mengacu pada prefensi dan kesenangan

responden terhadap obyek atau fenomena.

Kadang disebut komponen perasaan (feeling

component). Kinnear dan Taylor (1996:305).

1.5.4.3.3. Komponen Perilaku: Komponen perilaku

mengacu kepada perilaku pembeli yang berupa

“niat membeli” dan “membeli”. Niat membeli

merupakan tahap kecenderungan respoden

untuk bertindak sebelum keputusan membeli

benar-benar dilaksanakan. Kinnear dan

Taylor(1996:305).

Para pemasar tertarik pada niat membeli responden dan

mendayagunakannya sebagai indikator dari perilaku masa depan

pembeli. Penataan skala sikap dalam pemasaran cenderung

berfokus kepada pengukuran keyakinan responden tentang atribut-

atribut produk (komponen kognitif) dan perasaan responden

tentang daya tarik atribut-atribut (komponen afektif), beberapa

kombinasi keyakinan dan perasaan biasanya diasumsikan untuk

menentukan niat membeli.


26

1.5.4.4. Fungsi Sikap Konsumen

Menurut Kazt dalam Suryani (2008:172) terdapat empat

fungsi sikap:

1.5.4.4.1. Fungsi Utilitarian

Sikap merupakan fungsi penilaian konsumen

tentang apakah obyek sikap (misalnya produk)

memberikan manfaat atau kegunaan bagi

dirinya. Fungsi ini mengacu pada pendapat

bahwa individu mengekspresikan perasaannya

untuk memaksimalkan penghargaan dan

meminimalkan hukuman dari orang lain.

Konsumen dapat mengembangkan sikap

positifnya apabila obyek dipandang

memberikan manfaat atau mendatangkan

keuntungan bagi dirinya.

1.5.4.4.2. Fungsi Ekspresi Nilai

Sikap dapat terbentuk sebagai fungsi dari

keinginan individu untuk mengekspresikan

nilai-nilai individu kepada orang lain. Ekspresi

sikap digunakan oleh individu untuk

menunjukkan konsep dirinya. Hampir sebagian

besar konsumen dalam perilaku pembelian,

terutama ketika memilih suatu produk atau


27

merek tidak terlepas dari keinginannya untuk

menunjukkan nilai-nilai yang dianutnya dan

dijunjung tinggi kepada konsumen lain atau

masyarakat. Karena sikap merupakan fungsi

dari ekspresi nilai, maka pemasar harus

berusaha mempengaruhi sikap konsumen

dengan cara mengiklankan produknya dengan

menonjolkan ekspresi nilai tertentu bagi para

pemakainya.

1.5.4.4.3. Fungsi Mempertahankan Ego

Sikap konsumen seringkali merupakan sarana

bagi konsumen untuk melindungi atau

mempertahankan egonya. Sikap digunakan

sebagai sarana untuk melindungi diri dari

kebenaran mendasar tentang dirinya atau

sesuatu yang akan mengancam. Atas dasar hal

ini pemasar dalam iklannya berusaha

mempengaruhi konsumen dengan memberikan

pesan pada promosinya bahwa produknya dapat

melindungi ego konsumen dari penghinaan

orang lain.
28

1.5.4.4.4. Fungsi Pengetahuan

Sikap konsumen merupakan fungsi dari

pengetahuan dan pengalaman konsumen

mengenai obyek sikapnya. Sikap juga

digunakan individu sebagai dasar untuk

memahami. Melalui sikap yang ditunjukkan

akan dapat diketahui bahwa dirinya memiliki

pengetahuan yang cukup, yang banyak, atau

tidsak tahu sama sekali mengenai obyek sikap.

Oleh karena pengetahuan merupakan komponen

penting dari sikap, maka pemasar perlu

memberikan informasi, wawasan mengenai

produk atau obyek sikap lainnya kepada

konsumen.

1.5.4.5. Model Sikap Konsumen

Secara garis besar, Sumarwan (2002:82) mengungkapkan

bahwa terdapat beberapa model sikap, antara lain:

1.5.4.5.1. The Tricomponent Attitude Model (Triandis).

Sikap konsumen terhadap suatu produk

terbentuk dari tiga komponen yaitu kepercayaan

(kognitif), emosi (afektif), dan keinginan

berperilaku (konatif).
29

1.5.4.5.2. Multi Attribute Attitude Model (Fishbein).

Model multiatribut menjelaskan bahwa sikap

konsumen terhadap suatu model sikap (produk

atau merek) sangat ditentukan oleh sikap

konsumen terhadap atribut-atribut yang

dievaluasi. Model tersebut disebut multiatribut

karena evaluasi konsumen terhadap objek

berdasarkan kepada evaluasinya terhadap

banyak atribut yang dimiliki oleh objek tersebut.

1.5.4.5.3. Ideal Point Model (Model Angka-Ideal).

Engel et al. dalam Sumarwan (2002:82),

menjelaskan bahwa model angka ideal ini

memberikan informasi mengenai sikap

konsumen terhadap merek suatu produk dan

sekaligus bisa memberikan informasi mengenai

merek yang ideal yang dirasakan konsumen.

1.5.5. Green Marketing

Pemasaran hijau telah diterima secara luas diantara

beberapa perusahaan sebagai sebuah strategi bersaing yang

pantas. Istilah ”green” atau hijau sering dipertukarkan dengan

kata ”pro-environmental” atau prolingkungan. Banyak

perusahaan berkomitmen untuk melakukan pemasaran hijau

dalam komunikasi pemasaran mereka. Tujuannya adalah untuk


30

meraih pangsa pasar yang lebih luas pasar yang terus tumbuh dari

konsumen yang peduli lingkungan. Pasar produk ramah

lingkungan ditaksir sekitar 52 juta kepala keluarga di AS pada

tahun 1995. Tren terhadap pemasaran hijau terus berkembang di

seluruh dunia. Di Jerman, sebanyak 88 persen konsumen

menyatakan bahwa mereka telah beralih kepada merek-merek

produk yang lebih hijau. Hal itu juga terjadi di Italia sebesar 84

persen dan di Spanyol sebesar 82 persen. Keinginan terhadap

produk yang lebih hijau atau sebut saja gerakan hijau telah meluas

dari Barat sampai Pacific Rim, Eropa bagian Timur, Africa dan

Timur Tengah. Demikianlah maka dapat dipahami mengapa

banyak perusahaan mengadopsi konsep pemasaran hijau sebagai

maksud keunggulan bersaing yang berkelanjutan. (Oyewole,

2001: 239).

Kata yang sangat penting dari konsep pemasaran hijau

adalah kata hijau. Pemahaman banyak orang sekarang ini kata

hijau berarti ”menjaga lingkungan hidup”. Kaitannya dengan kata

hijau maka (Grant 2007:12 dalam Situmorang 2012:135)

membuat sebuah kategori mengenai seberapa hijau aktivitas yang

dilakukan oleh perusahaan perusahaan yaitu:

a. Green - setting new standards - communicate:

having commercial objectives only (where the product,

brand or company is greener than alternatives, but the


31

marketing is straight forward about establishing this

difference.

b. Greener - sharing responsibility - collaborate:

having green objectives as well as commercial objectives

(the marketing itself achieves green objectives, for instance

changing the way people use the product

c. Greeenest- supporting innovation - cultural reshaping:

having cultural objectives as well (making new ways of life

and new business models normal and acceptable).

Pemasaran hijau dalam prakteknya mencakup aktivitas

yang sangat luas seperti dikemukakan oleh Oyewole (2001:340),

yaitu:

a. using packaging and raw materials that are recyclable,

reusable, photodegradable and/or biodegradable.

b. pollution-free production process

c. aerosol-free raw materials

d. pesticide-free farming

e. anti chemical methods of food preservation

f. less bulky packaging that uses less of the raw material

g. natural, as against synthetic fertilizer

Pujari (2003:1) dalam Situmorang (2012:135)

mengatakan bahwa pemasaran hijau yang dilakukan oleh

perusahaan memiliki dampak positif bagi perusahaan, antara


32

lain : meningkatnya penjualan, memperbaiki umpan balik dari

pelanggan, lebih dekat kepada pelanggan, mempertinggi

kemampuan bersaing, memperbaiki citra perusahaan. maju

pemasaran hijau lebih dapat diterima oleh konsumen meskipun

harga produk ramah lingkungan yang dijual relatif lebih mahal.

Seperti dikutip dari Lampe (1995:303) dalam

Situmorang (2012: 136) bahwa persepsi dari banyak pemimpin

bisnis adalah bahwa pemasaran hijau dapat memberikan

keuntungan bagi perusahaan. Pada tahun 1989, sebuah jajak

pendapat yang dilakukan Gallup terhadap 500 eksekutif terbaik

menurut majalah Fortune menemukan bahwa 58 persen dari

mereka menyatakan bahwa pelanggan mereka bersedia

membayar lebih mahal untuk produk-produk yang ramah

lingkungan misalnya kemasan atau komponen yang dapat didaur

ulang.

1.5.6. Produk Ramah Lingkungan (Green Product)

Green Product adalah produk yang berwawasan

lingkungan. Suatu produk yang dirancang dan diproses dengan

suatu cara untuk mengurangi efek-efek yang dapat mencemari

lingkungan, baik dalam produksi, pendistribusian dan

pengkonsumsianya. (Nugrahadi,2002) Adanya Green Product

memberikan manfaat nyata bagi lingkungan. Sebagai contoh,

CNG (konversi gas alam) digunakan dalam kendaraan, deterjen


33

super terkonsentrasi tidak hanya menghemat energi dan

kemasan, mereka akhirnya menghemat ruang, uang dan usaha.

Makanan organik tumbuh tidak hanya lebih baik

mempertahankan tanah dan mengurangi jumlah racun dalam

pasokan air, mereka memiliki keunggulan rasa dan manfaat

kesehatan dibandingkan dengan produk non organik. Selain itu

terdapat beberapa pertimbangan konsumen membeli green

product :

a. Harga

b. Performance atau kinerja

c. Convenience atau kenyamanan

d. Health and Safety atau kesehatan dan keamanan

e. Availability atau ketersediaan

1.5.7. Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non Green Product)

Produk tidak ramah lingkungan adalah suatu produk yang

tidak berwawasan lingkungan. Suatu produk yang rancangan

dan prosesnya tidak mempertimbangkan untuk mengurangi

efek-efek yang dapat mencemari lingkungan, baik dalam

produksi, pendistribusian dan pengkonsumsianya


34

1.5.8. Penelitian Terdahulu

Nama Teknik
Variabel
No Penulis & Judul Analisis Hasil
Penelitian
Tahun Data
Sangat positif,
Analisis secara
Sikap Harga, keseluruhan
F.X Ibon Konsumen Promosi, yang
Ideal
1 Suparman terhadap Kemasan, diharapkan
Poin
(2007) atribut Lokasi, sudah ideal
produk Kesehatan dibandingkan
AQUA dengan yang
diyakini .
Warna
kulit, positif
Sikap kebersihan terhadap buah
Konsumen
kulit, rasa jeruk daripada
terhadap buah, pisang.
2. Widodo Jeruk dan Fishbein
masa
(2008) Pisang simpan,
Lokal Segar harga,
(kasus: ukuran,
DIY) kesegaran

Merek, Konsumen
mutu bersikap netral
Hari produk, terhadap
Analisis
Prabowo sifat produk teh
3. Sikap Fishbein
Rosihan produk, botol sosro
Konsumen
Amira kemasan,
Teh Botol
(2009) label

Consumer Memiliki
attitudes sikap positif
H. Stolz, towards ingrediens terhadap
M. Stolze, organic , prices, LCM produk
U. Hamm, versus health, (latent organik
4.. M. conventiona quality, class dibandingkan
Janssen, E. l food with domestic model) dengan produk
Ruto specific food anorganik.
(2010) quality
attributes

Attitude Sikap
Tan Booi Quality,
towards the Konsumen
Chen, Lau feature,
5. Enviroment Fishbein terhadap
Teck Chai design,
and Green Lingkungan
(2010) guarantee
Product dan Green
Product positif
35

Enviromen
tal
problems, Sikap
Consumer enviromen konsumen
Jacob Attitude tal terhadap Eco
Cherian , towards responsibi Friendly
6. Fishbein
Jolly Jacob Eco lty, eco Product
(2012) Friendly labelling, positif.
Product enviromen
tal
advertisem
ent

Analisis Sikap
Sikap konsumen
Merek,
Konsumen terhadap
Tri Rahayu selera,
terhadap Fishbein produk Nokia
7. Aguswindi kualitas,
Ponsel cukup baik.
(2012) fitur
Nokia di
Kota Jambi

Analisis
Sikap Merek, Sikap
Konsumen kemasan, konsumen
Joko terhadap
8. fitur, Fishbein terhadap
Suhendro Produk manfaat, produk
Sri Restuti Minuman jaminan Mizone baik.
Isotonik
Mizone
36

1.5.9. Kerangka Penelitian

Bauran Pemasaran

Product Price Place Promotion

Green Non
Green
Product Product

Sikap Konsumen

1.5.10. Definisi Konsep dan Operasional

1.5.10.1. Definisi Konsep

1.5.10.1.1 Green Product adalah produk yang berwawasan

lingkungan. Suatu produk yang dirancang dan diproses

dengan suatu cara untuk mengurangi efek-efek yang dapat

mencemari lingkungan, baik dalam produksi,

pendistribusian dan pengkonsumsianya. (Nugrahadi,2002).

1.5.10.1.2 Non Green Product adalah produk yang tidak

memperhatikan aspek lingkungan baik dalam proses

produksi, penjualan dan distribusinya.


37

1.5.10.2. Definisi Operasional

Merupakan konsep yang sudah dioperasionalkan

oleh peneliti sesuai dengan obyek penelitian, sehingga

dapat diukur dengan satuan tertentu. Pada penelitian ini

variabel yang diteliti semua berupa variabel bebas

(independen) karena dalam penelitian ini merupakan

analisis, bukan meneliti sebuah pengaruh dan merupakan

penelitian kualitatif.

1.5.10.2.1.1 Green Product atau produk ramah lingkungan, memiliki

variabel dan indikator masing-masing. (Chen dan

Chai,2010).

- Kualitas, indikator kualitas Green Product sebagai

berikut :

a. Daya tahan penggunaan lebih lama.

b. Memiliki fungsi terhadap lingkungan.

- Ciri/ fitur , indikator ciri Green Product sebagai berikut:

a. no animal testing.

b. Tidak mengandung zat kimia berbahaya.

c. Efisiensi energi listrik.

d. Efisiensi sumber daya.

- Desain, indikator desain Green Product sebagai berikut :

a. Menyediakan isi ulang.

b. Mudah di proses ulang setelah pemakaian.


38

d. Efisiensi kemasan.

- Jaminan, indikator jaminan Green Product sebagai

berikut :

a. Komitmen terhadap perlindungan lingkungan.

1.5.10.2.1.2 Non Green Product atau produk tidak ramah lingkungan,

memiliki variabel dan indikator masing-masing (Chen dan

Chai,2010).

- Kualitas, indikator kualitas Non Green Product sebagai

berikut sebagai berikut :

a. Daya tahan penggunaan sementara.

b. Tidak memiliki fungsi terhadap lingkungan

- Ciri/ fitur, indikator ciri Non Green Product sebagai

berikut:

a. Melakukan uji coba terhadap binatang

b. Mengandung zat kimia berbaya.

c. Tidak efisien listrik

d. Tidak efisien sumber daya

- Desain, indikator desain Non Green Product sebagai

berikut:

a. Produk sekali pakai.

b. Kemasan berlebihan/bors

c. Tidak dapat diproses ulang setelah pemakaian.


39

- Jaminan, indikator Jaminan Non Green Product sebagai

berikut:

a. Tidak adanya komitmen terhadap perlindungan

lingkungan

1.6 Metode Penelitian

1.6.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah

penelitian survey dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi

dengan menggunakan kuesioner. Penelitian survei yang telah

dilakukan adalah mencari tahu tentang bagaimana perbandingan

sikap konsumen terhadap produk ramah lingkungan (green

product) dan produk tidak ramah lingkungan (Non Green Product)

1.6.2. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana

sikap mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2011-2013 terhadap

Produk Ramah Lingkungan (Green Product) dan Produk tidak

ramah lingkungan (Non Greeen Product) apakah setuju (sikap

positif) atau menolak (sikap negatif) adanya (Green Product)

produk ramah lingkungan dibandingkan dengan sikap responden

terhadap produk tidak ramah lingkungan (Non Green Product)


40

1.6.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Kampus 2 UPN “Veteran”

Yogyakarta. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, khususnya di

Program Studi Administrasi Bisnis.

1.6.4. Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer dan

data sekunder. Data primer adalah data yang didapati dari lapangan

penelitian dan wawancara langsung dengan pihak yang terkait yang

berhubungan langsung dengan obyek yang diteliti (Indriantoro,

2002). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk

menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini

subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi

terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan dari hasil

pengujian. Dalam penelitian ini data primer yang digunakan

diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden.

Adapun kuesioner yang dibagikan berkaitan dengan tanggapan

responden tentang sikap konsumen terhadap produk ramah

lingkungan (green product) dan produk tidak ramah lingkungan

(non green product).

Untuk memperkaya informasi dalam penelitian ini maka

dibutuhkan informasi tambahan. Informasi tambahan diperoleh

dengan membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain,

yang bersumber dari literatur, buku-buku. Informasi tambahan


41

dalam penelitian ini mengenai produk ramah lingkungan (green

product) dan produk tidak ramah lingkungan (non green product.

1.6.5. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan teknik kuesioner. Teknik kuesioner merupakan

metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan

data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden

agar responden tersebut memberikan jawabannya (Suliyanto,

2006:140).

Tipe kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup

yaitu jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden

tinggal memilih (Suliyanto, 2006:141). Adapun responden dari

kuesioner disini adalah mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan

2011-2013 UPN “Veteran” Yogyakarta

1.6.6. Populasi dan Sampel

1.6.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2009:115). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi


42

adalah mahasiswa Administrasi Bisnis UPN “Veteran”

Yogyakarta.

1.6.6.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:116).

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa

Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta angkatan

2011-2013, dikarenakan memiliki berbagai latar belakang

yang berbeda, memiliki kepekaan pada lingkungan yang

berbeda dan pengetahuan terhadap produk yang berbeda,

baik pada green product dan non green product sehingga

bersifat heterogen supaya hasil penelitian bersifat umum.

1.6.7. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini teknik penarikan sampel yang

digunakan adalah non probability sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama

bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel (Sugiyono, 2009:118). Metode penarikan sampel yang

digunakan adalah accidental sampling dimana teknik penentuan

sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai


43

sumber data sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi

(Sugiyono,2009:60) Pemilihan teknik ini dikarenakan pada

penelitian ini membutuhkan hasil yang bersifat pandangan secara

umum (Susilana,2012).

1.6.8. Besaran Sampel

Untuk menentukan besaran sampel pada penelitian ini ,

pertama yang perlu diperhatikan adalah besaran populasi. Jumlah

populasi dalam penelitian ini diperlihatkan dalam tabel berikut :

Tabel 1.3
Jumlah populasi perangkatan

Angkatan Jumlah Mahasiswa

2011 95

2012 80

2013 100

Total jumlah 275

Karena jumlah populasi 275 orang, maka jumlah sampel

yang dibutuhkan sesuai dengan rumus Slovin, dengan standard

error 10% sebagai berikut :

275
n
1  275(0,10) 2

275
n=
3,75

n = 74

Berdasarkan pada perhitungan diatas , maka jumlah

besaran sampel per angkatan adalah sebagai berikut :


44

Untuk angkatan 2011

95
n= x74
275

= 25,56

= 26

Untuk angkatan 2012

80
n= x74
275

= 21,52

= 22

Untuk Angkatan 2013

100
n x74
275

= 27

1.6.9 Teknik Pengukuran Variabel

Pengukurannya dapat dilakukan dengan menggunakan

skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008:132). Dalam skala

likert umumnya berisi lima tanggapan responden terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti dalam kuesioner.

Adapun dari tiap-tiap tanggapan tersebut dalam setiap item

pertanyaan kemudian diberi skor, antara lain:


45

1. Sangat Tidak Setuju (STS) (Skor/nilai 1)

2. Tidak Setuju (TS) (Skor/nilai 2)

3. Netral (N) (Skor/nilai 3)

4. Sangat Setuju (SS) (Skor/nilai 4)

5. Sangat Setuju Sekali (SSS) (Skor/nilai 5)

1.6.10 Uji Instrumen

1.6.10.1 Uji validitas

Dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat

pengukur benar-benar mengukur apa yang seharusnya

diukur (Umar, 2005).Tujuannya untuk menguji item-item

dari pertanyaan yang diberikan melalui kuisioner dengan

jawaban yang diterima (skor total). Apabila diketahui r

hitung lebih besar dari 0,05 (taraf signifikan 5%) berarti

itu valid. Pengujian validitas menggunakan rumus product

moment dari Pearson (Sutrisno Hadi; 1991:23)


46

1.6.10.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan

sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Instrumen dapat dikatakan andal bila

memiliki koefisien keandalan reliabilitas sebesar ≥ 0,05

dan sebaliknya bila ≤ 0,05 maka tidak dapat dikatakan

andal. Untuk menguji reliabilitas dapat menggunakan

uji alpha cronbach, dengan rumus sebagai berikut:

1.6.11 Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil

penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil

kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah

penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric.

(Naibaho,2014). Dengan menggunakan metode penelitian ini

akan diketahui sikap konsumen terhadap produk ramah

lingkungan (green product) dan produk tidak ramah lingkungan

(non green product).


47

1.6.11.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan

untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu

variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau

menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono,

2005). Analisis ini dipakai untuk mendeskripsikan

karakteristik setiap variable dalam sampel.

Karateristik yang dilihat dari jenis kelamin, umur,

angkatan, dan pendapatan (uang saku). Data yang

dikumpulkan, diolah dan ditabulasikan dalam tabel,

kemudian dilanjutkan dengan pembahasan data dalam

angka dan persentase.

1.6.11.2 Analisis Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2010:8) metode penelitian

kuantitatif adalah sebagai berikut : “Metode penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada sampel filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik.

Analisis Kuantitatif pada penelitian ini adalah, uji

validitas dan reabilitas, deskripsi pervariabel dan

perhitungan sikap melalui tabulasi data


48

1.6.11.3 Analisis Sikap Konsumen

Dalam penelitian ini, penilaian terhadap sikap

menggunakan metode MAM (Multi Atribute Attitude

Model) yang dikemukakan oleh Fishbein, dikarenakan

mengacu pada peneliitian terdahulu dan model ini

dianggap paling berpengaruh di dunia pemasaran

(Simamora:2004)

Model Fishbein (Multi Attribute Attitude Model)

Model Fishbein atau yang biasa dikenal

dengan MAM (Multi Attribute Attitude Model)

didasarkan pada pemikiran bahwa sikap seorang

konsumen terhadap obyek akan ditenukan sikapnya

terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh obyek

tersebut. Dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

n
AB   bi ei
uI

AB  sikap total individu

bi = kekuatan keyakinan konsumen bahwa produk memiliki

atribut ke-i

e i = evaluasi kepercayaan individu mengenai atribut ke-i

n = jumlah kriteria atribut yang relevan


49

BAB II

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

Dalam penelitian ini obyek yang akan diteliti adalah produk ramah

lingkungan (green product) dan produk tidak ramah lingkungan (non

green product). Obyek penetian ini tidak mengkhususkan pada merek

tertentu dikarenakan untuk menghindari hasil penelitan yang bias, karena

bisa saja responden memiliki sikap yang positif terhadap produk karena

ketenaran merek,manfaat inti atau kualitasnya. (Stolz et al,2010). Obyek

juga tidak dikhususkan pada suatu jenis produk ramah lingkungan (green

product) tertentu karena mengingat masih sedikitnya produk ramah

lingkungan (green product) yang ada di Indonesia, dan masyarakat

cenderung tidak memperhatikan suatu produk apakah ramah lingkungan

atau tidak.

2.1. Produk Ramah Lingkungan (Green Product)

Pada dasarnya produk ramah lingkungan (green product) sudah

memiliki berbagai ciri khusus, seperti tidak berbahaya bagi manusia dan

lingkungannya, tidak boros sumber daya, tidak menghasilkan sampah

berlebihan, dan tidak melibatkan kekejaman pada binatang. Produk Ramah

Lingkungan secara umum yang ada di Indonesia seperti:


50

Tabel 2.1
Produk Ramah Lingkungan secara umum

Jenis Produk Produk Ramah Lingkungan

Kosmetik Kosmetik hijau & kosmetik natural

Elektronik Elektronik hemat energi

Mobil Low Cost Green Car

Detergen super terkonsentrasi

Pewangi sekali bilas

Lerak

Produk Rumah Tangga Penyuling Air

Tas Plastik Biodegredeable

Tas kertas & tas belanja

Botol & aneka plastik BPA Free

Makanan Beras , Buah & Sayur Organik

Obat Herbal

Sumber : Observasi Peneliti

2.1.1. Kosmetik Hijau (Kosmetik berbahan alami & tanpa pengujian

terhadap binatang).

Pelaku industri dalam kosmetik hijau di Indonesia sudah

cukup banyak, terbukti dari kalangan pelaku bisnis lokal dan

internasional. Munculnya aliran kosmetik hijau ini dikarenakan

adanya isu-isu go green, budaya back to nature dan kesadaran

konsumen akan bahaya bahan kimia dalam kosmetik yang dapat

menyebabkan kanker. Menurut Scientific Adviser Nu Skin


51

Enterprises Dr Paul Alan Cox,produk kosmetik yang ramah

lingkungan bukan hanya terbuat dari bahan alami,tapi

pengerjaannya pun harus dilakukan tanpa membahayakan

lingkungan. Dr Cox juga menjelaskan bahwa terdapat dua macam

green cosmetics yakni kosmetika natural dan organik. “Kosmetik

natural memakai bahan alami, namun masih menggunakan bahan

kimia. Sementara kosmetik organik dibuat dari bahan-bahan

alami yang dikembangbiakkan dalam standar organik,”ujar Dr

Cox. Dalam kosmetik natural, dosis bahan kimia masih dalam

kategori aman. Fungsinya untuk meningkatkan performa

kosmetik itu sendiri. Sementara standar dalam kosmetik organik,

berarti tumbuhan yang digunakan sebagai bahan baku kosmetik

tersebut tidak disemprot dengan pestisida atau tidak

menggunakan pupuk kimia. Karena prosesnya yang sangat alami,

kosmetik organik diklaim lebih berkhasiat dari kosmetik natural

karena mengandung antioksidan 40% lebih banyak. Sementara

dibanding kosmetik dengan senyawa kimia tinggi, green

cosmetics lebih cepat diserap tubuh karena sifat bahan-bahannya

yang alami. Keuntungan lainnya, dengan menggunakan green

cosmetics, maka kita bisa mengurangi paparan bahan kimia pada

kulit.

Bila jeli melihat, produk- produk ini sebenarnya sudah ada

di sekitar kita sejak lama. Produk The Body Shop misalnya, bisa
52

dibilang sebagai pelopor produk kosmetik dan perawatan tubuh

yang alami. Merek ini bahkan juga memperluas gerakan hijaunya

dengan melakukan berbagai kampanye yang berhubungan dengan

lingkungan, seperti penolakan uji coba kosmetik pada hewan

(against animal testing), mendukung perdagangan yang

mendukung komunitas petani (support community trade), ataupun

gerakan penyelamatan bumi (protect our planet). Produk kosmetik

hijau lainnya dikeluarkan oleh Nu Skin lewat lini Epoch yang

menggunakan bahan-bahan alami. Contohnya, Epoch Ava Puhi

Moni yang digunakan untuk sampo, Epoch Glacial Marine untuk

perawatan muka menggunakan bahan seperti lumpur, dan Epoch

Calming Touch yang berguna untuk menghindari kulit muka

kemerahan. Selain itu,ada juga Neal’s Yard Remedies yang berdiri

sejak 1981 dan menjadi perusahaan pertama di Inggris yang

menjual produk-produk kosmetik dan kesehatan berlabel organik.

Saat ini, perusahaan tersebut menjadi salah satu merek perusahaan

kosmetik organik terbesar di dunia. Ada pula kosmetik dari Spiezia

Organics,Organic Blue, dan Green People keluaran Inggris. Dari

Amerika, Avalon Natural Products juga menjadi merek yang telah

memperoleh sertifikat organik.

Di Indonesia, pelaku bisnis raksasa dalam hal kosmetik

turut meramaikan produk ini adalah Sari Ayu dan Mustika Ratu,

dari lini yang lebih kecil kehadiran sebuah toko online Green
53

Mommy e-Shop rutin menjual produk-produk organik. Lewat

laman http://gms.hadeyazah.org, pendirinya, Deasi Srihandi,

menjual kosmetik organik,mulai dari sabun,masker, pelembap bibir

(lip balm), sampai parfum. Parfum yang disebut Earth Flower

Parfume, dibuat dari minyak tanaman dan essential oil.

2.1.2. Eletronik hemat daya/listrik

Hemat energi merupakan langkah yang tepat untuk

menghemat segala kebutuhan yang tidak dapat diperbaru seperti

produk elektronik. Barang elektronik hemat daya tentu memiliki

harga yang lebih tinggi dibanding yang tidak hemat energi, namun

kelebihannya ada pada penghematan listrik yang berdampak pada

hematnya tagihan listrik dan kualitas yang jauh lebih baik. Masa

penggunaan barang elektronik hemat energi sendiri bisa mencapai

10 tahun. Produsen elektronik hemat energi telah hadir dari awal

tahun 2000 bersamaan dengan adanya isu go green dan merupakan

upaya nyata untuk mengurangi dampak global warming. Seluruh

barang elektronik keluaran terbaru saat ini sudah mengusung

teknologi hemat energi ini, mulai dari hair dryer, kipas, tv, ac dan

kulkas. Beberapa produk kecil seperti socket listrik kini juga

dirancang untuk lebih bisa menghemat listrik/daya yang

digunakan. Beberapa produsen elektronik hemat listrik kelas dunia

adalah Panasonic, LG, Sharp.


54

2.1.3. Low Cost Green Car (LCGC)

Dengan derasnya isu lingkungan hidup serta menipisnya

persediaan minyak bumi kita, perkembangan produk khususnya

mobil saat ini mengarah pada pembuatan mobil dengan biaya

murah dan ramah lingkungan atau dikenal dengan LCGC.

LCGC sendiri memiliki kriteria sebagai berikut :

2.1.3.1. Mempunyai harga sekitar 50 juta untuk daerah perdesaan

dan 75 juta untuk pengguna umum.

2.1.3.2.Mempunyai efisiensi bahan bakar minimal 20km/liter.

2.1.3.3.Mempunyai kandungan lokal minimal 65% dari seluruh

komponen.

Astra Daihatsu , Toyota dan Suzuki adalah 3 pelopor adanya mobil

LCGC ini. Teknologi yang diterapkan pada 3 pelaku industi LCGC

adalah adanya teknologi “Eco-Idle System” yang memungkinkan

mesin untuk mati secara otomatis ketika mobil dalam posisi idle

saat kemacetan. Dengan sistem ini efisiensi bahan bakar mesin

dapat meningkat secara signifikan, emisi CO2 yang dikeluarkan

juga dapat ditekan seminimal mungkin. Berikutnya dengan

menggunakan komponen mesin yang berbeda dan adanya active

ignition system, efisiensi bahan bakar yang dicapai sebesar 30%.


55

2.1.4. Detergen super terkonsentrasi

Detergen ini dikatakan sebagai detergen super

terkonsentrasi karena kemampuannya dimana bisa digunakan

hingga 200x mencuci dan ridak mencemari lingkungan karena

mengandung surfaktan biodegredeable yang larut dengan mudah

dalam air dan tidak mencemari atau merusak kehidupan akuatik.

Kandungan fosfat yang ada juga mampu menyuburkan tanaman

sehingga sisa air mencucinya dapat digunakan kembali untuk

menyirami tanaman. Di Indonesia pelaku bisnis yang

menghasilkan produk ini masih didominasi dari impor seperti

misalnya produk dari Melilea series asal Malaysia, Ultraco

Detergen dari Jerman, Eco ball.

2.1.5. Pewangi sekali bilas

Kebiasaan mencuci selain menggunakan detergen pasti juga

tidak lepas dari penggunaan pewangi pakaian. Awalnya pewangi

pakaian membutuhkan air yang lebih banyak karena proses

pembilasannya dua kali, hal ini dirasa sebagai pemborosan air.

Belum lagi air bilasan pewangi itu tidak dapat digunakan untuk

keperluan lainnya. Dengan adanya isu-isu kesehatan lingkungan

maka muncullah pewangi sekali bilas yang bertujuan untuk

penghematan air dan mengurangi dampak tercemarnya air karena

bahan kimia yang ada didalamnya. Pewangi sekali bilas ini hadir

di Indonesia dipelopori oleh Unilever lewat molto sekali bilas,


56

disusul oleh saingan beratnya yaitu Wings dengan Softener so

Klin sekali bilas dan beberapa merek baru yang muncul di

Indonesia seperti Downy & Vanish.

2.1.6. Lerak

Merupakan produk detergen ramah lingkungan asli

Indonesia. Bahan sabun lerak ini dari biji tumbuhan pohon lerak

yang dari jaman kerajaan dahulu digunakan untuk mencuci batik.

Tak hanya ramah lingkungan karena bahannya yang alami tapi

mencuci dengan lerak tidak melunturkan warna dan kain juga

menjadi lebih awet, air sisa pencucian dengan lerak juga tidak

menimbulkan efek negatif apapun bagi lingkungan.

2.1.7. Penyuling Air

Penyulingan air bertujuan unuk menjernihkan sumber air

yang nantinya dapat digunakan sebagai air minum. Sumber airnya

pun dapat dari PDAM, air sumur bahkan air hujan. Penyuling Air

dikatakan ramah lingkungan karena tanpa menggunakan gas

artinya tanpa harus dimasak dan tanpa listrik juga lebih murah

jika dibandingkan harus membeli galon. Proses penyulingan air

biasanya dilakukan secara 4 tahap, pertama air akan melewati

saringan serat mikto untuk menghilangkan kotoran yang terlihat,

kemudian melewati filter karbon aktif yang menghilangkan

semua parasit dan pestisida berbahaya, kemudian melewati

prosesor pembunuh kuman menghilangkan virus dan bakteri,


57

yang terakhir akan melewati penjernih yang menghasilkan air

yang jernih tidak berbau dan tidak berasa. Produsen produk

penyuling ini antara lain Unilever melalui produk Pure It, PT

Holland for water melalui produk Nazava dan PT. Hydro Water

Technology melalui produk Hydro Water Solution.

2.1.8. Tas Plastik Biodegredeable

Untuk mengurangi dampak akibat menumpuknya sampah

plastik yang tidak dapat terurai dengan cepat dan semakin

tingginya kepedulian pada lingkungan hadir sebuah produk tas

plastik biodegredeable. Plastik ini dikatakan ramah lingkungan

karena mudah melebur ditanah karena dibuat dari material yang

disebut polyhydroxybutyrate atau disingkat PHB. Material

tersebut berasal dari senyawa organik yang diproduksi bakteri,

tidak seperti plastik biasa yang dibuat dari minyak bumi. Bahan

ini kemudian dikembangkan kembali dengan menambahkan

partikel lempung berdiamter kecil yang berfungsi sebagai katalis

yang membenatu degradasi dalam tanah. Plastik ini terbukti dapat

terurai selama 7 minggu dalam ruang pengkomposan. Produsen

yang mempelopori penggunaan produk plastik biodegredeable

dalam seluruh produknya adalah Fujitsu. Fujitsu juga telah

memberikan contoh bahwa penggunaan plastik tradisional harus

ditinggalkan, di Indonesia plastik biodegredeable dapat dengan

mudah ditemui di minimarket atau supermarket.


58

2.1.9. Tas Kertas dan Tas Belanja

Serupa dengan kasus tas plastik biodegredeable, tas kertas

dan tas belanja hadir karena keprihatinan penggunaan tas plastik

polymer yang berlebihan. Tas kertas dan tas belanja dikatakan

sebagai produk ramah lingkungan karena bahannya yang awet

dan mudah diproses kembali, tas kertas menggunakan bahan baku

dari kertas daur ulang. Tas belanja biasanya berbahan kain/ puring

yang daya tahan penggunaannya bisa bertahan maksimal hingga

10 tahun.

2.1.10. Botol dan Plastik BPA Free

BPA Free artinya bahan tersebut bebas dari bahan BPA

atau bisphenol-A yang merupakan zat kimia sintetis yang biasa

digunakan pada beragam produk plastik, salah satunya produk

botol susu bayi. BPA sendiri dapat berdampak terhadap

kesehatan, reproduksi, perkembangan dan tingkah laku anak

seperti obesitas dan pubertas dini. Botol dan Plastik BPA Free

dikatakan sebagai produk ramah lingkungan karena tidak

berdampak negatif bagi kesehatan, dan tidak ada efek buruk bagi

lingkungan (FDA). Beberapa merek yang sudah ada di Indonesia

diantaranya Avent, Nuby, Sassy Mam, Evenflo, Medela, Tomme

Tippie, Playtex dll.


59

2.1.11. Beras, Buah & Sayur Organik

Produk ini dikatakan ramah lingkungan karena mengandung

bahan alami dimana dalam proses penanamannya tidak

menggunakan pupuk pestisida dan pupuk kima, karena pupuk

yang digunakan adalah pupuk kompos. Dari berbagai hasil

penelitian ditemukan bahwa produk organik lebih memberikan

efek kesehatan jangka panjang dimana kandungan vitamin lebih

baik, anti oksidan 40% lebih banyak, flavonorid, pytonutrium 10-

50 % lebih tinggi dan kadar nitrat lebih rendah dan mampu

mencegah kanker.

2.1.12. Obat Herbal

Banyak keuntungan produk herbal alami dibandingkan

dengan obat kimia. Berikut adalah beberapa keunggulan dari

produk herbal alami seperti tidak adanya efek samping karena

bahan yang digunakan semua berasal dari alam, bebas toksin,

mudah diproduksi, menghilangkan akar penyebab penyakit serta

multi khasiat.

2.2. Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non green product)

Berkebalikan dari produk ramah lingkungan (green product),

produk tidak ramah lingkungan secara mudahnya artinya produk yang

tidak memperhatikan lingkungan atau tidak memiliki fungsi lingkungan.

Mencari produk semacam ini di Indonesia justru sangat mudah, berikut


60

adalah beberapa contoh produk tidak ramah lingkungan (non green

product) secara umum :

Tabel 2.2
Contoh Produk Tidak Ramah Lingkungan secara umum

Jenis Produk Produk Ramah Lingkungan

Kosmetik berbahan kimia berbahaya

Kosmetik Kosmetik dengan pengujian terhadap binatang

(animal testing)

Elektronik elektronik yang boros daya

Mobil boros bbm

Mobil Mobil yang menghasilkan banyak emisi untuk

lingkungan

Detergen dengan bahan kimia berbahaya

Cairan pembersih berbahan keras


Produk Rumah
Tas Plastik Polymer
Tangga
Botol & aneka plastik yang mengandung BPA

Cairan Obat Nyamuk mengandung racun

Makanan Beras , Buah & Sayur Anorganik

Obat Kimia, Non Herbal

Sumber : Observasi Peneliti

2.2.1. Kosmetik berbahan kimia berbahaya

Kosmetik jenis ini biasa disebut dengan kosmetik

berbahaya. Badan POM sendiri sudah mengkategorikan mana saja

yang dapat dikatakan sebagai kosmetik berbahaya yaitu kosmetik


61

yang mengandung merkuri, hidrokinon, asam retinoatdan

resorsinol. Masing-masing berbahaya bagi kesehatan, misalnya

merkuri yang menjadi penyebab kanker, cacat janin, gagal ginjal

dan gangguan syaraf. Hidrokuinon harus dipakai berdasar resep

dokter karena jika berlebihan dapat menyebabkan iritasi kulit.

Asam retinoat dapat mengikis kulit dan dapat menyebabkan cacat

pada janin. Beberapa produk kosmetik berbahaya ini beredar

dengan merek Tabita Series, Green Alvina, Chrysant series,

Hayfa series, dr. Nur Hidayat, SpKK dll.

2.2.2. Kosmetik dengan pengujian terhadap binatang

Peraturan kosmetik di Indonesia diatur oleh Cosmetic

Directive Asean. Tidak seperti Uni Eropa, Asean tidak melarang

pengujian kosmetik terhadap binatang di wilayah Asia Tenggara.

Maka tak heran banyak merek kosmetik impor yang ada di

Indonesia masih melakukan uji coba pada binatang yang biasaya

terjadi pada hewan tikus, katak, babi atau monyet

(www.tabloidnova.com) Beberapa uji coba kosmetik ini

dilakukan dengan mencukur bulu binatang itu, diteteskan atau

bahkan menyuntikkan bahan kosmetik kepada hewan percobaan

tadi, jika terjadi iritasi kemungkinan bulu mata akan memerah,

ada pendarahan, kebutaan bahkan kematian. Inilah sebabnya

produk kosmetik ini dikategorikan sebagai produk tidak ramah

lingkungan atau Non green product. Produk kosmetik impor yang


62

ada di Indonesia dan masih melakukan uji coba terhadap

binatang adalah Bobbi Brown, Channel, Clinique, Dior, Elizabeth

Arden, Estee Lauder, Lancome, L’Oreal, L’Occitane, Maybelline,

Max Factor, MAC, Olay, Pantene, Revlon, SK II, Shu Uemura,

Yves Rocher, Yves Saint Laurent

2.2.3. Elektronik Boros Daya

Produk ini dimasukkan dalam kategori produk tidak ramah

lingkungan dikarenakan tidak efisien dalam penggunaan sumber

daya. Produk ini biasanya dijual dengan harga yang jauh lebih

murah dengan daya tahan penggunaannya juga sementara atau

cepat rusak. Beberapa produk ini banyak ditemukan dalam

elektronik seperti AC setengah PK yang mebutuhkan 750 watt,

mesin cuci 1200watt-1400watt , TV tabung dll. Beberapa merek

produk yang masih tergolong boros daya/listrik masih didominasi

produk china seperti SUPER COOL, TCL , Changhong dll.

2.2.4. Mobil boros bbm

Mobil jenis ini dikatakan sebagai produk tidak ramah

lingkungan karena tidak adanya efisiensi bahan bakar minyak,

sedangkan kita tahu bahwa bbm semakin menipis dan belum ada

teknologi yang dapat dengan mudah menggantikan bbm. Mobil

dengan jenis seperti ini biasanya ditemukan pada mobil lama

yang muncul sebelum adanya teknologi hemat bahan bakar.

Tetapi juga ada beberapa mobil baru yang boros bbm dikarenakan
63

cc nya yang besar. Beberapa merek mobil baru yang boros bahan

bakar antara lain Toyota Fortuner & Chevrolet Spark.

2.2.5. Tas plastik Polymer

Banyak penggunaan tas plastik polymer ini mempunyai

berbagai dampak buruk bagi lingkungan karena mampu

mendegradasi lingkungan, karena plastik membutuhkan 1000

tahun agar terurai dengan sempurna. Saat terurai partikel plastik

akan mencemari tanah dan air tanah. Jika dibakar kan

menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan

manusia dapat memicu kanker, hepatitis, pembengkakakn hati,

gangguan sistem syaraf bahkan memicu depresi. Tas plastik

polymer juga menyebabkan banjir karena menyumbat saluran-

saluran air dan tanggul, dalam proses produksinya pun juga

menyebabkan perubahan iklim utama dimana sejak proses

produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik

mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer.

2.2.6. Botol & Plastik BPA

BPA merupakan kepanjangan dari bishpenol-A sebuah zat

kimia yang sudah digunakan untuk membuat plastik dan resin

epoksifenolat sejak 1957. Tahun 2010 Amerika Serikat Food and

Drug Administration (FDA) memperingatkan kemungkinan

bahaya terhadap janin, bayi dan anak-anak. Tahun yang sama

Kanada mengategorikan zat ini sebagai zat beracun. Gangguan


64

yang bisa karena BPA yaitu obesitas, gangguan fungsi tiroid,

kanker bahakan penyakit jantung dan penurunan produksi sperma,

gangguan kekebalan tubuh dan pubertas dini. Produk yang

mengandung BPA ini sangat mudah ditemui, dengan ciri-ciri

produk plastik mengkilap dan tidak mudah rusak.

2.2.7. Beras, buah & sayur organik

Produk beras, buah dan sayur anorganik justru dengan

mudah dapat kita temui dipasaran. Dikatakan anorganik karena

masih menggunakan pupuk pestisida dan pupuk kimia dalam

pemrosesannya. Pestisida dalam bahan makanan adalah unsur

karsinogen yang dalam jumlah tertentu dan apabila dikonsumsi

secara berlanjut dapat mencetuskan kanker dan toksisitas pada

organ hati dan ginjal. Sedangkan Penggunaan pupuk kimia juga

tidak baik untuk tanah yaitu membuat tanah menjadi tidak

gembur lagidan keras, ini akan menyebabkan matinya unsur hara

sehingga tanah tidak subur lagi.

2.2.8. Obat non herbal atau obat kimia

Obat jenis ini dikategorikan sebagai produk tidak ramah

lingkungan (Non green product) dikarenakan produk ini memiliki

dampak yang buruk bagi kesehatan dalam konsumsinya dan

berdampak buruk bagi kesehatan lingkungan dalam

pemrosesannya. Saat dikonsumsi obat jenis ini dapat memiliki

efek negatif seperti rusaknya ginjal atau memunculkan gejala


65

penyakit lain karena ketidak cocokan pada bahan obat tersebut.

Dalam pemrosesannya juga membawa dampak negatif bagi

lingkungan karena adanya limbah bahan obat yang beberapa tidak

dapat diolah kembali.


66

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dilakukan analisis data dan pembahasan hasil penelitian

tentang Analisis sikap konsumen terhadap Produk Ramah Lingkungan (Green

Product) dan Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non Green Product) pada

Mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2011-2013 UPN “Veteran”

Yogyakarta. Data penelitian diperoleh berdasarkan hasil penyebaran kuesioner

terhadap 75 responden sebagai sampel penelitian.

3.1 Profil Responden

Profil responden dalam penelitian ini ditinjau berdasarkan jenis kelamin,

tingkat usia,angkatan dan tingkat pendapatan yang diterima perbulan.

3.2 Karateristik Responden

Hasil data ini digunakan untuk mengetahui tentang karateristik responden

yang meliputi jenis kelamin, usia, angkatan dan pendapatan per bulan

Mahasiswa Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta angkatan 2011-

2013.

1. Jenis Kelamin

Deskripsi karateristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan

pada tabel 3.1

Tabel 3.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)


Pria 24 32%
Wanita 51 68%
Jumlah 75 100 %
Sumber : Data Primer diolah, 2014
67

Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah

Wanita yaitu sebanyak 51 orang (68%) dan sisanya sebanyak 25 orang

(32%) adalah Wanita. Jadi, responden dalam penelitian ini sebagian

besar adalah wanita

2. Usia

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia disajikan pada

tabel 3.2

Tabel 3.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase (%)


>19 tahun 14 18,7%
20-22 tahun 55 73,3%
23-25 tahun 5 6,7%
> 25 tahun 1 1,3%
Jumlah 75 100,00%
Sumber : Data Primer diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 3.2. diatas dapat dilihat bahwa dari 75 responden

sebagian besar merupakan usia antara 20-22 tahun yang mencapai 55

orang (73,3%), kemudian disusul oleh usia kurang dari 19 tahun yang

mencapai 14 orang (18,7%), selanjutnya untuk usia 23-25 tahun yang

mencapai 5 orang (6,7%) dan yang usia lebih dari 25 tahun hanya 1

orang (1,3%)

3. Pendapatan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pendapatan disajikan

pada tabel 3.4.


68

Tabel 3.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Jumlah Presentase (%)


< Rp. 1.000.000 26 34,7%
Rp. 1.000.000-Rp.1.499.999 23 30,7%
Rp.1.500.000-Rp.2.000.000 7 9,3%
Rp.2.000.000-Rp.2.500.000 8 10,7%
≥ Rp. 2.500.000 11 14,7%
Jumlah 75 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 3.4. dapat dilihat bahwa dari 75 responden sebagian

besar merupakan responden yang mempunyai pendapatan kurang dari

Rp.1.000.000 sebanyak 26 orang (34,7%), kemudian disusul oleh

responden yang mempunyai pendapatan Rp.1.000.000-1.499.999

sebanyak 23 orang (30,7%) selanjutnya responden yang mempunyai

pendapatan lebih dari 2.500.000 sebanyak 11 orang (14,7%),

selanjutnya responden yang mempunyai pendapatan Rp.2.000.000

sebanyak 8 orang (10,7%) terakhir responden dengan pendapatan

Rp.1.500.000-2.000.000 merupakan jumlah terkecil yaitu sebesar 7

orang (9,3 %). Hal ini menunjukan bahwa responden dalam penelitian

ini lebih didominasi oleh orang yang memiliki pendapatan menengah.

3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Untuk mengukur validitas, digunakan metode korelasi productmoment

Pearson. Dari hasil analisis terhadap butir-butir pertanyaan dengan

taraf signifikasi 5% dan df = n-2 (5%, 73) = 0,227 diperoleh bahwa


69

semua butir pertanyaan adalah valid karena r hitung > r tabel. Hasil

selengkapnya dari pengujian validitas setiap pertanyaan dapat dilihat

dibawah ini :

Tabel 3.5
Hasil pengujian Validitas Variabel Evaluasi

r hitung r hitung Non Green


No r tabel Keterangan
Green Product Product
1 0,489 0,681 0,227 Valid
2 0,645 0,727 0,227 Valid
3 0,682 0,581 0,227 Valid
4 0,641 0,696 0,227 Valid
5 0,552 0,667 0,227 Valid
6 0,609 0,696 0,227 Valid
7 0,503 0,601 0,227 Valid
8 0,674 0,596 0,227 Valid
9 0,657 0,643 0,227 Valid
10 0,632 0,609 0,227 Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2014

Tabel 3.6
Hasil pengujian Validitas variabel Keyakinan

r hitung r hitung Non


No r tabel Keterangan
Green Product Green Product
1 0,384 0,611 0,227 Valid
2 0,621 0,653 0,227 Valid
3 0,570 0,679 0,227 Valid
4 0,585 0,789 0,227 Valid
5 0,681 0,865 0,227 Valid
6 0,606 0,866 0,227 Valid
7 0,666 0,698 0,227 Valid
8 0,695 0,827 0,227 Valid
9 0,702 0,704 0,227 Valid
10 0,679 0,674 0,227 Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2014
70

2. Uji Reabilitas

Uji reabilitas dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 3.7
Hasil analisis Uji Reabilitas

Produk Variabel r tabel r hitung Keterangan

Green Evaluasi 0,227 0,798 Reliabilitas tinggi


Product Keyakinan 0,227 0,816 Reliabilitas tinggi
Evaluasi 0,227 0,843 Reliabilitas tinggi
Non Green
Keyakinan 0,227 0,906 Reliabilitas
Product
sempurna
Sumber : Data Primer diolah, 2014

Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa variabel Evaluasi dari

Green Product memiliki nilai r hitung sebesar 0,798 dan variabel

Evaluasidari Green Product memiliki r hitung sebesar 0,816. Hasil

yang diperoleh dari variabel Evaluasidari Non Green Product memiliki

r hitung sebesar 0,843 dan variabel Evaluasi sebesar 0,906. Maka dapat

disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan adalah sahih karena r hitung > r

tabel.

3.4 Deskripsi Variabel Penelitian

3.4.1 Green Product

3.4.1.1. Green Product terhadap Analisis Evaluasi

Hasil yang diperoleh dari data responden terhadap atribut

kualitas, ciri, desain dan jaminan terhadap analisis Evaluasi

dari Green Product akan diberikan pada tabel dibawah ini:


71

1. Atribut Kualitas

Tabel 3.8
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas

Kualitas Jumlah Presentase


Sangat Setuju 31 41,3%
Setuju 39 52%
Netral 4 5,3%
Tidak Setuju 1 1,3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : data primer diolah,2014

Berdasarkan tabel 3.8 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut kualitas,

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 31

orang (41,3%), yang menyatakan setuju sebanyak 39 orang

(52%), yang menyatakan Netral sebanyak 4 orang (5,3%),

yang menyatakan tidak setuju 1 orang (1,3%) dan yang

menyatakan sangat tidak setuju juga tidak ada. Dengan

demikian, mayoritas responden menyatakan setuju pada

atribut kualitas dari Green Product. Hal ini menunjukkan

responden memberikan penilaian sangat tinggi terhadap

kualitas dari Green Product.


72

2. Atribut Ciri

Tabel 3.9
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri

Ciri Jumlah Presentase


Sangat Setuju 29 38,7%
Setuju 37 49,3%
Netral 8 10,7%
Tidak Setuju 1 1,3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014

Berdasarkan tabel 3.9 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut ciri, responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 29 orang (38,7%),

yang menyatakan setuju sebanyak 37 orang (49,3%), yang

menyatakan Netral sebanyak 8 orang (10,7%), yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang (1,3%) dan yang

menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dengan

demikian, mayoritas responden menyatakan setuju pada

atribut ciri dari Green Product. Hal ini menunjukkan

responden memberikan penilaian yang tinggi terhadap

atribut ciri dari Green Product.


73

3. Atribut Desain

Tabel 3.10
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain

Desain Jumlah Presentase


Sangat Setuju 23 30,7%
Setuju 26 34,7%
Netral 21 28,0%
Tidak Setuju 5 6,7%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014

Berdasarkan tabel 3.10 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut desain, responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 23 orang (30,7%),

yang menyatakan setuju sebanyak 26 orang (34,7%), yang

menyatakan Netral sebanyak 21 orang (28%), yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 5 orang (6,7%) dan yang

menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dengan

demikian, mayoritas responden menyatakan setuju pada

atribut desain dari Green Product. Hal ini menunjukkan

responden memberikan penilaian yang tinggi terhadap

atribut desain dari Green Product.


74

4. Atribut Jaminan

Tabel 3.11
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan
Jaminan Jumlah Presentase
Sangat Setuju 40 53,3%
Setuju 28 37,3%
Netral 7 9,3%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014

Berdasarkan tabel 3.11 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut jaminan,

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 40

orang (53,3%), yang menyatakan setuju sebanyak 28 orang

(37,3%), yang menyatakan Netral sebanyak 7 orang (9,3%),

yang menyatakan tidak setuju tidak ada (0%) dan yang

menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dengan

demikian, mayoritas responden menyatakan sangat setuju

pada atribut jaminan dari Green Product. Hal ini

menunjukkan responden memberikan penilain yang sangat

tinggi terhadap atribut jaminan dari Green Product karena

lebih dari 50% responden mengatakan sangat setuju.


75

3.4.1.2 Green Product terhadap analisis Keyakinan

Hasil yang diperoleh dari data responden terhadap atribut

kualitas, ciri, desain dan jaminan terhadap analisis

Keyakinan dari Green Product akan diberikan pada tabel-

tabel dibawah ini:

1. Atribut Kualitas

Tabel 3.12
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas

Kualitas Jumlah Presentase


Sangat Setuju 18 24%
Setuju 41 54,7%
Netral 12 16%
Tidak Setuju 4 5,3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : Data primer diolah,2014

Berdasarkan tabel 3.12 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut kualitas,

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 18

orang (24%), yang menyatakan setuju sebanyak 41 orang

(54,7%), yang menyatakan Netral sebanyak 12 orang

(16%), yang menyatakan tidak setuju sebanyak 4 orang

(5,3%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada.

Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan sangat

setuju pada atribut kualitas dari Green Product. Hal ini

menunjukkan responden memberikan keyakinan yang

sangat tinggi terhadap atribut kualitas dari Green Product.


76

2. Atribut Ciri

Tabel 3.13
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri

Ciri Jumlah Presentase


Sangat Setuju 22 29,3%
Setuju 41 54,7%
Netral 11 14,7%
Tidak Setuju 1 1,3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014

Berdasarkan tabel 3.13 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut ciri, responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 22 orang (29,3%),

yang menyatakan setuju sebanyak 41 orang (54,7%), yang

menyatakan Netral sebanyak 11 orang (14,7%), yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang (1,3%) dan yang

menyatakan sangat tidak setuju juga tidak ada. Dengan

demikian mayoritas responden menyatakan sangat setuju

pada atribut ciri dari Green Product. Hal ini menunjukkan

responden memberikan kepercayaan yang sangat tinggi

terhadap atribut ciri dari Green Product.


77

3. Atribut Desain

Tabel 3.14
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain
Desain Jumlah Presentase
Sangat Setuju 19 25,3%
Setuju 22 29,3%
Netral 29 38,7%
Tidak Setuju 5 6,7%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014

Berdasarkan tabel 3.15 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut desain, responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang (25,3%),

yang menyatakan setuju sebanyak 22 orang (29,3%), yang

menyatakan Netral sebanyak 29 orang (38,7%), yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 5 orang (6,7%) dan yang

menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dengan

demikian, mayoritas responden menyatakan setuju pada

atribut desain dari Green Product.

4. Atribut Jaminan

Tabel 3.15
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan

Jaminan Jumlah Presentase


Sangat Setuju 28 37,3%
Setuju 35 46,7%
Netral 12 16%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
78

Berdasarkan tabel 3.15 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut ciri, responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 28 orang (37,3%),

yang menyatakan setuju sebanyak 35 orang (46,7%), yang

menyatakan Netral sebanyak 12 orang (16%), yang

menyatakan tidak setuju tidak ada dan yang menyatakan

sangat tidak setuju juga tidak ada. Dengan demikian,

mayoritas responden menyatakan sangat setuju pada atribut

jaminan dari Green Product. Hal ini menunjukkan

responden memberikan kepercayaan yang tinggi terhadap

atribut jaminan dari Green Product.

3.4.2 Non Green Product

3.4.2.1 Non Green Product terhadap analisis Evaluasi

Hasil yang diperoleh dari data responden terhadap atribut kualitas,

ciri, desain dan jaminan terhadap analisis Evaluasi dari Non Green

Product akan diberikan pada tabel-tabel dibawah ini :

1. Atribut Kualitas

Tabel 3.16
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas

Jaminan Jumlah Presentase


Sangat Setuju 3 4%
Setuju 15 20%
Netral 18 24%
Tidak Setuju 32 42,7%
Sangat Tidak Setuju 7 9,3%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
79

Berdasarkan tabel 3.16 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut kualitas, responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 3 orang (4%), yang

menyatakan setuju sebanyak 15 orang (20%), yang menyatakan

Netral sebanyak 18 orang (24%), yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 32 orang (42,7%) dan yang menyatakan sangat tidak

setuju sebanyak 7 orang (9,3%). Dengan demikian, mayoritas

responden menyatakan tidak setuju pada atribut kualitas dari Non

Green Product. Hal ini menunjukkan responden memberikan

penilaian yang rendah terhadap atribut kualitas dari Non Green

Product.

2. Atribut Ciri

Tabel 3.17
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri

Ciri Jumlah Presentase


Sangat Setuju 0 0%
Setuju 7 9,3%
Netral 9 12%
Tidak Setuju 34 45,3%
Sangat Tidak Setuju 25 33,3%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014

Berdasarkan tabel 3.17 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut ciri, responden yang

menyatakan sangat setuju tidak ada (0%), yang menyatakan setuju

sebanyak 7 orang (9,3%), yang menyatakan Netral sebanyak 9

orang (12%), yang menyatakan tidak setuju sebanyak 34 orang


80

(45,3%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 25

orang (53,3%). Dengan demikian, mayoritas responden

menyatakan tidak setuju pada atribut ciri dari Non Green Product.

Hal ini menunjukkan responden memberikan penilaian yang rendah

terhadap atribut ciri dari Non Green Product.

3. Atribut Desain

Tabel 3.18
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain

Desain Jumlah Presentase


Sangat Setuju 1 1,3%
Setuju 8 10,7 %
Netral 25 33 ,3%
Tidak Setuju 27 36 %
Sangat Tidak Setuju 14 18,7 %
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014

Berdasarkan tabel 3.18 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut desain, responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 1 orang (1,3%), yang

menyatakan setuju sebanyak 8 orang (10,7%), yang menyatakan

Netral sebanyak 25 orang (33,3%), yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 27 orang (36%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 14 orang (18,7%). Dengan demikian, mayoritas

responden menyatakan tidak setuju pada atribut desain dari Non

Green Product. Hal ini menunjukkan responden memberikan

penilaian yang rendah terhadap atribut desain dari Non Green

Product.
81

4. Atribut Jaminan

Tabel 3.19
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan

Jaminan Jumlah Presentase


Sangat Setuju 2 2,7%
Setuju 9 12 %
Netral 5 6,7 %
Tidak Setuju 30 40%
Sangat Tidak Setuju 29 38,7%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014

Berdasarkan tabel 3.19 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut jaminan, responden yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 2 orang (2,7%), yang

menyatakan setuju sebanyak 9 orang (12%), yang menyatakan

Netral sebanyak 5 orang (6,7%), yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 30 orang (40%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 29 orang (38,7%). Dengan demikian, mayoritas

responden menyatakan tidak setuju pada atribut jaminan dari Non

Green Product. Hal ini menunjukkan responden memberikan

penilaian yang sangat tinggi terhadap atribut jaminan dari Non

Green Product.

3.4.2.2. Non Green Product terhadap analisis Keyakinan

Hasil yang diperoleh dari data responden terhadap atribut kualitas,

ciri, desain dan jaminan terhadap analisis Kepercayaan dari Non

Green Product akan diberikan pada tabel-tabel dibawah ini :


82

1. Atribut Kualitas

Tabel 3.20
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas

Kualitas Jumlah Presentase


Sangat Setuju 8 10,7%
Setuju 21 28%
Netral 21 28%
Tidak Setuju 21 28%
Sangat Tidak Setuju 4 5,3%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014

Berdasarkan tabel 3.20 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut kualitas, responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 8 orang (10,7%),

yang menyatakan setuju sebanyak 21 orang (28%), yang

menyatakan Netral sebanyak 21 orang (28%), yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 21 orang (28%) dan yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 4 orang (5,3%).

Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan setuju,

Netral dan tidak setuju pada atribut kualitas dari Non Green

Product. Hal ini menunjukkan responden memberikan

kepercayaan yang belum pasti terhadap atribut kualitas dari

Non Green Product.


83

2. Atribut Ciri

Tabel 3.21
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri
Ciri Jumlah Presentase
Sangat Setuju 7 9,3%
Setuju 14 18,7%
Netral 22 29,3%
Tidak Setuju 20 26,7%
Sangat Tidak Setuju 12 16%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014

Berdasarkan tabel 3.21 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut ciri, responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7 orang (9,3%),

yang menyatakan setuju sebanyak 14 orang (18,7%), yang

menyatakan Netral sebanyak 22 orang (29,3%), yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 20 orang (26,7%) dan

yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 12 orang

(16%). Dengan demikian mayoritas responden menyatakan

Netral pada atribut ciri dari Non Green Product. Hal ini

menunjukkan responden belum dapat memberikan

kepercayaan terhadap atribut ciri dari Non Green Product.


84

3. Atribut Desain

Tabel 3.22
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain

Desain Jumlah Presentase


Sangat Setuju 10 13,3%
Setuju 13 17,3%
Netral 29 38,7%
Tidak Setuju 16 21,3%
Sangat Tidak Setuju 7 9,3%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014

Berdasarkan tabel 3.22 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut desain, responden

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 10 orang (13,3%),

yang menyatakan setuju sebanyak 13 orang (17,3%), yang

menyatakan Netral sebanyak 29 orang (38,7%), yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 16 orang (21,3%) dan

yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 7 orang

(9,3%). Dengan demikian, mayoritas responden

menyatakan Netral pada atribut desain dari Non Green

Product. Hal ini menunjukkan responden belum bisa

memberikan kepercayaan terhadap atribut desain dari Non

Green Product.
85

4. Atribut Jaminan

Tabel 3.23
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan

Jaminan Jumlah Presentase


Sangat Setuju 14 18,7%
Setuju 14 18,7%
Netral 17 22,7%
Tidak Setuju 16 21,3%
Sangat Tidak Setuju 14 18,7%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014

Berdasarkan tabel 3.23 diatas dapat dilihat bahwa dari 75

responden yang diambil terhadap atribut jaminan,

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 14

orang (18,7%), yang menyatakan setuju sebanyak 14 orang

(18,7%), yang menyatakan Netral sebanyak 17 orang

(22,7%), yang menyatakan tidak setuju tidak sebanyak 16

orang (21,3%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 14 orang (18,7%). Dengan demikian, mayoritas

responden menyatakan Netral pada atribut jaminan dari

Non Green Product. Hal ini menunjukkan responden belum

bisa memberikan kepercayaan terhadap atribut jaminan dari

Non Green Product.


86

3.5 Analisis Data dan Hasil Penelitian

3.5.1 Analisis Evaluasi

Hasil dari rata-rata Evaluasi, didapat hasil sebagai berikut :

Tabel 3.24
Hasil Analisis Evaluasi

Atribut Green Product Non Green Product


Kualitas 4,19 2,72
Ciri 4,03 2,19
Desain 3,80 2,44
Jaminan 4,44 2,00
Sumber : Data Primer diolah, 2014

Dari tabel diatas terlihat bahwa atribut kualitas untuk Green

Product memperoleh skor sebesar 4,19 sedangkan atribut kualitas dari

Non Green Product sebesar 2,72. Atribut ciri dari Green Product

memperoleh skor sebesar 4,03 sedang atribut ciri dari Non Green

Product memperoleh skor sebesar 32,19. Atribut Desain dari Green

Product memperoleh skor sebesar 3,80 sedang atribut desain dari Non

Green Product memperoleh skor sebesar 2,44. Atribut Jaminan dari

Green Product memperoleh skor sebesar 4,44 sedang atribut jaminan

dari Non Green Product memperoleh skor sebesar 2,00.

Dengan demikian terlihat bahwa secara umum konsumen menilai

baik terhadap kinerja atribut-atribut dari Green Product karena

keseluruhan skor dari tiap-tiap atribut lebih tinggi dibandingkan dari

atribut-atribut Non Green Product. Atribut jaminan dari Green

Product adalah yang terbaik bagi konsumen, disusul dengan atribut


87

kualitas dari Green Product yang juga dipercaya oleh konsumen,

peringkat ketiga yang dipercaya baik oleh konsumen adalah atribut

Ciri dan terakhir atribut yang juga dipercaya konsumen baik adalah

atribut Desain.

3.5.2 Analisis Keyakinan

Hasil dari rata-rata Kepercayaan didapat hasil sebagai berikut :

Tabel 3.25
Hasil Analisis Keyakinan

Atribut Green Product Non Green Product


Kualitas 3,80 3,14
Ciri 3,90 2,84
Desain 3,62 3,02
Jaminan 4,21 3,03
Sumber : Data Primer diolah, 2014

Dari tabel diatas terlihat bahwa atribut kualitas untuk Green

Product memperoleh skor sebesar 3,80 sedangkan atribut kualitas dari

Non Green Product sebesar 3,14. Atribut ciri dari Green Product

memperoleh skor sebesar 3,90 sedang atribut ciri dari Non Green

Product memperoleh skor sebesar 2,84. Atribut Desain dari Green

Product memperoleh skor sebesar 3,62 sedang atribut desain dari Non

Green Product memperoleh skor sebesar 3,02. Atribut Jaminan dari

Green Product memperoleh skor sebesar 4,21 sedang atribut jaminan

dari Non Green Product memperoleh skor sebesar 3,03.

Dengan demikian terlihat bahwa ternyata secara umum konsumen

memberikan kepercayaan lebih tinggi terhadap atribut-atribut dari


88

Green Product karena keseluruhan skor dari tiap-tiap atribut lebih

tinggi dibandingkan dari atribut-atribut Non Green Product. Dari tabel

diatas juga terlihat bahwa atribut Jaminan dari Green Product dinilai

paling baik oleh konsumen,disusul dengan Kepercayaan terhadap ciri,

kualitas dan desain.

3.5.3 Nilai rata-rata tertimbang Atribut Analisis Evaluasi (ei) Green

Product

Berdasarkan tabulasi data (data processing) yang dilakukan pada

model sikap Fishbein diperoleh hasil nilai rata-rata tertimbang

(harmonic mean) untuk masing masing atribut pada masing-masing

komponen Evaluasi dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 3.26
Nilai Rata-rata Tertimbang Atribut Untuk Evaluasi (ei)
terhadap Green Product

Kriteria Jawaban Skor Rata-rata


Atribut
SS S N TS STS 5 4 3 2 1 Tertimbang
Kualitas 31 39 4 1 0 155 156 12 2 0 4,33
Ciri 29 37 8 1 0 145 148 24 2 0 4,25
Desain 23 26 21 5 0 115 104 63 10 0 3,89
Jaminan 40 28 7 0 0 200 112 21 0 0 4,44
Sumber : Data primer diolah, 2014

3.5.4 Nilai rata- rata tertimbang untuk Analisis Kepercayaan Green

Product

Berdasarkan tabulasi data (data processing) yang dilakukan pada

model sikap Fishbein diperoleh hasil nilai rata-rata tertimbang


89

(harmonic mean) untuk masing masing atribut pada masing-masing

komponen Kepercayaan dengan hasil sebagai berikut

Tabel 3.27
Nilai Rata-Rata Tertimbang Atribut Untuk Keyakinan (bi)
terhadap Green Product

Kriteria Jawaban Skor Rata-rata


Atribut
SS S N TS STS 5 4 3 2 1 tertimbang
Kualitas 18 41 12 4 0 90 164 36 8 0 4,0
Ciri 22 41 11 1 0 110 164 33 2 0 4,1
Desain 19 22 29 5 0 95 88 87 10 0 3,7
Jaminan 28 35 12 0 0 140 140 36 0 0 4,2
Sumber : Data Primer diolah, 2014

3.5.5 Nilai rata-rata tertimbang Atribut Analisis Evaluasi (ei) Non

Green Product

Berdasarkan tabulasi data (data processing) yang dilakukan pada

model sikap Fishbein diperoleh hasil nilai rata-rata tertimbang

(harmonic mean) untuk masing masing atribut pada masing-masing

komponen Evaluasi(Evaluasi) dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 3.28
Nilai Rata-rata Tertimbang Atribut Untuk Evaluasi (ei)
terhadap Non Green Product

Kriteria Jawaban Skor Rata-rata


Atribut SS S N TS STS 5 4 3 2 1 tertimbang
Kualitas 3 15 18 32 7 15 60 54 64 7 2,67
Ciri 0 7 9 34 25 0 28 27 68 25 1,97
Desain 1 8 25 27 14 5 32 75 54 14 2,40
Jaminan 2 9 5 30 29 10 36 15 60 29 2,00
Sumber : Data primer diolah, 2014
90

3.5.6 Nilai rata-rata tertimbang Atribut Analisis Keyakinan (bi) Non

Green Product

Berdasarkan tabulasi data (data processing) yang dilakukan pada

model sikap Fishbein diperoleh hasil nilai rata-rata tertimbang

(harmonic mean) untuk masing masing atribut pada masing-masing

komponen Evaluasidengan hasil sebagai berikut

Tabel 3.29
Nilai Rata-Rata Tertimbang Atribut Untuk Keyakinan (bi)
terhadap Non Green Product

Kriteria Jawaban Skor Rata-rata


Atribut
SS S N TS STS 5 4 3 2 1 tertimbang
Kualitas 8 21 21 21 4 40 84 63 42 4 3,11
Ciri 7 14 22 20 12 35 56 66 40 12 2,79
Desain 10 13 29 16 7 50 52 87 32 7 3,04
Jaminan 14 14 17 16 14 70 56 51 32 14 2,97
Sumber : Data Primer diolah, 2014

3.5.7 Nilai Sikap Konsumen pada masing-masing Atribut Green

Product

Berdasarkan nilai rata-rata tertimbang pada variabel Evaluasi(bi) tabel

3.26 dan Keyakinan (bi) tabel 3.27 dapat diperoleh nilai sikap

konsumen terhadap masing-masing atribut Green Product dengan

hasil sebagai berikut :


91

Tabel 3.30
Nilai Sikap Konsumen terhadap masing-masing atribut
Green Product

Evaluasi Keyakinan Nilai Sikap Sikap


Atribut (ei) (bi) (bi x ei)
Kualitas 4,33 4,0 17 Positif
Ciri 4,25 4,1 18 Positif
Desain 3,89 3,7 15 Netral
Jaminan 4,44 4,2 19 Positif
Sikap 68
Sumber : Data primer diolah, 2014

Berdasarkan tabel 3.30 diatas maka dapat diketahui sikap konsumen

terhadap masing-masing atribut dengan cara membuat skala interval

kelas sebagai berikut (Simmamora,2004) :

Skala Interval = (m-n) / b

Dimana

m = skor tertinggi yang mungkin terjadi

n = skor terendah yang mungkin terjadi

b = jumlah skala yang ingin dibentuk

Skala interval = (25-1) / 5

= 4,8

Berdasar interval sebesar 4,8 tersebut, maka dapat dibuat interval kelas

sebagai berikut :

1 - 5,8 Sangat negatif


> 5,8 - 10,6 Negatif
92

>10,6 - 15,4 Netral


>15,4 - 20,2 Positif
>20,5 - 25 Sangat positif

3.5.8 Nilai Sikap Konsumen pada masing-masing Atribut Non Green

Product

Berdasarkan nilai rata-rata tertimbang pada variabel Evaluasi(ei) tabel

3.29 dan Keyakinan (bi) tabel 3.30 dapat diperoleh nilai sikap

konsumen terhadap masing-masing atribut Non Green Product dengan

hasil sebagai berikut :

Tabel 3.31

Nilai Sikap Konsumen terhadap masing-masing atribut


Non Green Product
Nilai
Evaluasi Keyakinan Sikap
Atribut Sikap
(ei) (ei) (bi x ei)
Kualitas 4,0 2,67 11 Netral
Ciri 4,1 1,97 8 Negatif
Desain 3,7 2,40 9 Negatif
Jaminan 4,2 2,00 8 Negatif
Sikap 36
Sumber : Data primer diolah, 2014

Berdasarkan tabel 3.31 diatas maka dapat diketahui sikap konsumen

terhadap masing-masing atribut dengan cara membuat skala interval

kelas sebagai berikut (Simmamora,2004) :

Skala Interval = (m-n) / b

Dimana

m = skor tertinggi yang mungkin terjadi

n = skor terendah yang mungkin terjadi


93

b = jumlah skala yang ingin dibentuk

Skala interval = (25-1) / 5

= 4,8

Berdasar interval sebesar 4,8 tersebut, maka dapat dibuat interval kelas

sebagai berikut :

1 - 5,8 Sangat negatif


> 5,8 - 10,6 Negatif
>10,6 - 15,4 Netral
>15,4 - 20,2 Positif
>20,5 - 25 Sangat positif

3.5.9 Nilai Sikap Konsumen Terhadap Green Product

Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap Green Product, terlebih

dahulu kita akan melihat total perolehan skor nilai terhdap Green

Product berdasar tabel 3.30

Tabel 3.30
Nilai Sikap Konsumen terhadap masing-masing Atribut
Green Product

Evaluasi Keyakinan Nilai Sikap Sikap


Atribut (ei) (bi) (ei x bi)
Kualitas 4,33 4,0 17 Positif
Ciri 4,25 4,1 18 Positif
Desain 3,89 3,7 15 Netral
Jaminan 4,44 4,2 19 Positif
Sikap 68
Sumber : Data primer diolah, 2014
94

Nilai sikap konsumen terhadap Green Product memperoleh skor 68,

untuk mengetahui skor 68 terletak pada skala penilaian sangat positif,

positif, netral, negatif, atau sangat negatif, terlebih dahulu akan

dihitung skor maksimum dan minimum untuk sikap pelanggan masing-

masing atribut.

Tabel 3.32
Skor Maksimum Sikap Konsumen terhadap Green Product

nilai nilai
atribut nilai sikap
maksimum maksimum
Evaluasi Keyakinan (ei x bi)
kualitas 5 5 25
ciri 5 5 25
desain 5 5 25
jaminan 5 5 25
Jumlah 100
Sumber : Data primer diolah, 2014

Berdasarkan perhitungan skor maksimum sikap konsumen terhadap

masing-masing atribut tersebut diperoleh skor maksimum sikap

konsumen terhadap Non Green Product yaitu sebesar 100.

Tabel 3.33
Skor Minimum Sikap Konsumen terhadap Green Product

nilai nilai
atribut nilai sikap
maksimum maksimum
Evaluasi Keyakinan (ei x bi)
kualitas 1 1 1
ciri 1 1 1
desain 1 1 1
jaminan 1 1 1
Jumlah 4
Sumber : Data primer diolah, 2014
95

Berdasarkan tabel 3.32 diatas maka diketahui nilai minimum untuk

sikap konsumen terhadap Green Product adalah 4. Berdasarkan nilai

maksimum dan minimum tersebut maka dapat dibuat skala interval

dengan rumus sebagai berikut (Simmamora,2004) :

Skala Interval = (m-n) / b

Dimana

m = skor tertinggi yang mungkin terjadi

n = skor terendah yang mungkin terjadi

b = jumlah skala yang ingin dibentuk

Skala interval = (100-4) / 5

= 19,2

Berdasar interval sebesar 19,2 tersebut, maka dapat dibuat interval

kelas sebagai berikut :

4 - 23,2 Sangat negatif


> 23,2 - 42,4 Negatif
>42,4 - 61,6 Netral
>61,6 - 80,8 Positif
>80,9 - 100 Sangat positif

Nilai Berdasar interval kelas diatas, nilai sikap sebesar 68 dapat

disimpulkan bahwa sikap konsumen terhadap Green Product adalah

positif.
96

3.5.10 Sikap Konsumen Terhadap Non Green Product

Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap Non Green Product,

terlebih dahulu kita akan melihat total perolehan skor nilai terhdap

Green Product berdasar tabel 3.31

Tabel 3.31
Nilai Sikap Konsumen terhadap masing-masing atribut
Non Green Product

Nilai
Evaluasi Keyakinan Sikap
Atribut Sikap
(ei) (bi) (ei x bi)
Kualitas 4,0 2,67 11 Netral
Ciri 4,1 1,97 8 Negatif
Desain 3,7 2,40 9 Negatif
Jaminan 4,2 2,00 8 Negatif
Sikap 36
Sumber : Data primer diolah, 2014

Selanjutnya untuk mengetahui sikap konsumen 36 terletak pada skala

penilaian sangat positif, positif, netral, negatif, atau sangat negatif,

terlebih dahulu akan dihitung skor maksimum dan minimum untuk

sikap pelanggan masing-masing atribut.

Tabel 3.34
Skor Maksimum Sikap Konsumen terhadap Non Green Product

nilai nilai
atribut nilai sikap
maksimum maksimum
Evaluasi Keyakinan (ei x bi)
kualitas 5 5 25
ciri 5 5 25
desain 5 5 25
jaminan 5 5 25
Jumlah 100
Sumber : Data primer diolah, 2014
97

Berdasarkan perhitungan skor maksimum sikap konsumen terhadap

masing-masing atribut tersebut diperoleh skor maksimum sikap

konsumen terhadap Non Green Product yaitu sebesar 100.

Tabel 3.35
Skor Minimum Sikap Konsumen terhadap Non Green Product

nilai nilai
atribut maksimum maksimum nilai sikap
Evaluasi Keyakinan (ei x bi)
kualitas 1 1 1
ciri 1 1 1
desain 1 1 1
jaminan 1 1 1
Jumlah 4
Sumber : Data primer diolah, 2014

Berdasarkan tabel 3.37 diatas maka diketahui nilai minimum untuk

sikap konsumen terhadap Non Green Product adalah 4. Berdasarkan

nilai maksimum dan minimum tersebut maka dapat dibuat skala

interval dengan rumus sebagai berikut (Simmamora,2004):

Skala Interval = (m-n) / b

Dimana

m = skor tertinggi yang mungkin terjadi

n = skor terendah yang mungkin terjadi

b = jumlah skala yang ingin dibentuk

Skala interval = (100-4) / 5

= 19,2
98

Berdasar interval sebesar 19,2 tersebut, maka dapat dibuat interval

kelas sebagai berikut :

4 - 23,2 Sangat negatif


> 23,2 - 42,4 Negatif
>42,4 - 61,6 Netral
>61,6 - 80,8 Positif
>80,9 - 100 Sangat positif

Nilai Berdasar interval kelas diatas, nilai sikap sebesar 61 dapat

disimpulkan bahwa sikap konsumen terhadap Non Green Product

adalah negatif.

3.6 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kalangan

mahasiswa Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta angakatan

2011-2013 dimana sampel yang dibutuhkan 75 responden dengan porsi

angkatan 2011 sebanyak 26, angkatan 2012 sebanyak 22 orang dan

angkatan 2013 sebanyak 27 orang. Hasil yang di peroleh adalah sebagian

besar responden penelitian merupakan wanita, berusia antara 20-22 tahun,

rata-rata pendapatan yang diperoleh tiap bulannya kurang dari

Rp.1.000.000.

Atribut dari Green Product maupun Non Green Product dalam

penelitian ini meliputi kualitas,ciri,desain dan jaminan. Berdasarkan hasil

analisis Evaluasi terhadap atribut Green Product dan Non Green Product

terlihat bahwa secara umum konsumen meilai lebih terhadap atribut-


99

atribut dari Green Product karena keseluruhan skor dari tiap-tiap atribut

lebih tinggi jika dibandingkan Non Green Product. Atribut kualitas adalah

terbaik bagi konsumen, disusul dengan atribut jaminan, selanjutnya ciri

dan terakhir desain.

Berdasar dari hasil analisis Keyakinan terhadap Green Product dan

Non Green Product terlihat bahwa secara umum konsumen lebih menilai

lebih tinggi terhadap atribut dari Green Product karena keseluruhan skor

lebih tinggi dibandingkan dari atribut Non Green Product. Jaminan

memperoleh posisi tertinggi dan dianggap paling penting bagi konsumen

dalam mempertimbangkan pembelian terhadap produk. Dapat juga

dikatakan, konsumen merasa bahwa keyakinan terhadap jaminan adalah

hal paling utama dalam pertimbangan pembelian terhadap Green Product

disusul dengan ciri,kualitas,desain.

Dari hasil analisis Evaluasi dan Keyakinan terhadap Green Product

terlihat bahwa konsumen memiliki sikap positif pada atribut kualitas, ciri

dan jaminan sedang pada atribut Desain dari Green Product sikapnya

netral. Sebaliknya, pada atribut-atribut dari Non Green Product, sikap

konsumen terhadap atribut kualitas Netral dan memberi sikap negatif pada

atribut Ciri, Desain dan Jaminan.

Hasil perhitungan sikap konsumen terhadap Green Product dan

Non Green Product juga dapat diketahui bahwa Green Product dinilai

lebih baik dibandingkan dengan Non Green Product. Hasil ini ditunjukkan

dengan hasil dimana konsumen memiliki sikap positif atau setuju terhadap
100

Green Product dan memiliki sikap negatif atau tidak setuju terhadap Non

Green Product.
101

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang berjudul Analisis Sikap

Konsumen Terhadap Produk Ramah Lingkungan (Green Product) Dan

Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non Green Product) pada Mahasiswa

Administrasi Bisnis angkatan 2011-2013 UPN “Veteran” Yogyakarta

maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

4.1.1 Atribut yang diteliti pada penelitian ini adalah kualitas, ciri, desain

dan jaminan. Hasil pengujian terhadap masing-masing atribut dari

Produk Ramah Lingkungan (Green Product) didapat bahwa sikap

konsumen positif terhadap atribut kualitas, ciri dan jaminan

sedangkan untuk atribut desain konsumen bersikap netral.

4.1.2 Hasil pengujian terhadap masing-masing atribut dari Produk Tidak

Ramah Lingkungan (Non Green Product) didapat bahwa sikap

konsumen netral terhadap atribut kualitas, sedanngkan untuk

atribut ciri, desain dan jaminan konsumen bersikap negatif.

4.1.3 Hasil pengujian dengan metode Fishbein diperoleh nilai sikap

konsumen terhadap Produk Ramah Lingkungan (Green Product)

berada pada rentang positif. Dengan demikian sikap konsumen

terhadap atribut kualitas, ciri, desain dan jaminan adalah positif.

4.1.4 Hasil pengujian dengan metode Fishbein diperoleh nilai sikap

konsumen terhadap Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non Green


102

Product) berada pada rentang negatif. Dengan demikian sikap

konsumen terhadap atribut kualitas, ciri, desain dan jaminan adalah

negatif.

4.2 SARAN

4.2.1 Hasil penelitian menunjukkan sikap positif terhadap Produk

Ramah Lingkungan (Green Product) karena penilaian pada

masing-masing atribut seperti kualitas, ciri dan jaminan positif,

maka Produk Ramah Lingkungan (Green Product) harus mampu

mempertahankan atau bahkan meningkatkan sikap positif ini.

Sedang untuk atribut desain yang masih mendapat sikap netral,

maka desain pada Green Product harus diperbaiki agar sikap

kosumen berubah menjadi positif, dengan cara kemudahan isi

ulang, kemudahan pemrosesan ulang, dan efiensi kemasan.

4.2.2 Bagi Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non Green Product) sikap

konsumen yang diperoleh adalah negatif. Penilaian pada masing-

masing atributnya juga negatif, terutama pada pada atribut ciri,

desain, dan jaminan yang artinya pada ketiga atribut ini sangat

perlu diperbaiki dengan cara memberikan manfaat lebih, sehingga

konsumen sikapnya menjadi positif. Pada atribut kualitas juga

perlu adanya perbaikan supaya sikap konsumen juga menjadi

positif, dengan cara Misalnya dengan pengurangan uji coba

terhdap binatang, mengurangi zat kimia berbahaya, mengurangi

pemborosan listrik
103

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, 2011, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung :


Alfabeta

Amira, Hari Prabowo, Rosihan, 2009, Analisis Sikap Konsumen Teh Botol Sosro,
Jurnal AGRISE Volume IX No. 1

Aguswindi, 2012, Analisis Sikap Konsumen Terhadap Ponsel Nokia Di Kota


Jambi, Jurnal Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jambi,
Vol 1 No 2 April-Juni 2012

Byrne, M, 2003, Understanding Consumer Preferences Across Enviromental


Marketing Mix Variations, OIKOS University of Newcastle

Chen, Tan Booi. Chai, Lau Teck Chai, 2010, Attitude Towards the Enviroment
and Green Product, Jurnal Management Science and Engineering Vol 4
No 2, pp 27-29, Canada : CSCanada

Cherian, Jacob. Jacobs, Jolly, 2012, A Study of Consumers Attitude Towards


Enviroment Friendly Products, Jurnal Asian Social Science Vol 8 No 12
pp 117-126, Canada : Canadian Center of Science and Education

Efianingrum, 2011, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Yogyakarta:


UNY

Indriantoro, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi pertama , Yogyakarta:


BPFE

Kasali, 2005, Sembilan Fenomena Bisnis, Manajemen Student Society MSS, FE


UI official site

Kinnear, Thomas C. Taylor, James R, 1996, Marketing Research : An Applied


Approach, New York : Mc Graw Hill

Kotler, Philip, 2009, Manajemen Pemasaran, Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1,


Jakarta : Erlangga

Kotler dan Keller, 2009, Marketing Management, Chichago : Pearson Prentice


Hall
104

Manongko, 2011, Green Marketing dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan


Pembelian Melalui Minat Membeli Produk Organik, Publikasi Ilmiah
Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Miranti, Savira, 2012, Pengaruh Perbedaan Jenis Kelamin terhadap Perilaku


Pembelian Produk Ramah Lingkungan di Jakarta, Skripsi, Fakultas
Ekonomi Program Studi Magister Manajemen

Moleong, 2002, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Naibaho, 2014, Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity,
Return On Assts, Net Profit Margin dan Total Asset Turnover terhadap
perubahan laba perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI, Skripsi,
Medan : Universitas Sumatera Utara

Nugrahadi, E. W, 2002, Pertanian Organik sebagai Alternatif Teknologi dalam


Upaya Menghasilkan Produk Hijau. Makalah Falsafah Sains (PPs 702)
Program Pasca Sarjana/S3 IPB www.deptan.go.id

Oyewole, Philemon, 2001, Social Costs of Environmental Justice Associated with


the Practise of Green Marketing. Journal of Business Ethics, Vol.29

Pujari, Devashish, Gillian Wright, Ken Peattie. 2003. Green and competitive.
Influences on environmental new product development performance.
Journal of Business Research, Vol.56.

Purnama, CM Lingga, 2003, Strategic Marketing Plan, Jakarta : Gramedia


Pustaka Utama

Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson, 2008, Consumer Behavior and Marketing
Strategy ,Ed. 8th, New York : McGraw-Hill International.

Ščypa, P. (2006). Lingkungan pemasaran dan povedenie potrebitelskoe/Russian


Markets. Ekonomi dan Manajemen: Current Issues and Perspectives, 2
(7), 156-159.

Simmora, Bilson, 2004, Riset Perilaku Konsumen, Jakarta : PT. Gramedia


Pustaka

Situmorang James R, 2012, Pemasaran Hijau Yang Semakin Menjadi Kebutuhan


Dalam Dunia Bisnis, Jurnal Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis,Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Bandung : Universitas Katolik Parahyangan

Stanton, 1994, Fundamental of Marketing, New York : McGraw-Hill


Internasional
105

Stolz, H, Stolze, M, Hamm, U, Janssen, M, Ruto, E, 2010, Consumer attitudes


towards organic versus conventional food with spesific quality attributes,
Wageningen Journal of Life Sciences

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan


R&D, Bandung : Alfabeta

Suhendro, Joko dan Sri Restuti, Analisis Sikap Konsumen terhadap produk
minuman isotonik Mizone, Jurnal Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Riau

Suliyanto, 2006, Metode Riset Bisnis, Yogyakarta : ANDI

Suparman, 2007, Analisis Sikap Konsumen terhadap atribut produk Aqua. Skripsi,
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, Yogyakarta : Universitas Sanata
Dharma.

Susilana, Rudi, 2012, Metodologi Penelitian, Bandung : Universitas Pendidikan


Indonesia

Sutrisno, Hadi, 1991, Metodologi Research, Yogyakarta : ANDI

Suryani, Tatik, 2008, Perilaku Konsumen : Implikasi Pada Strategi Pemasaran,


Yogyakarta : Graha Ilmu

Suwarman, 2002, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, Bogor : Ghalia


Indonesia

Tjiptono, Fandy, 2008, Strategi Bisnis Pemasaran, Yogyakarta : ANDI

Umar, 2005, Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT.
Raja Grafindo Pustaka

Widodo, 2008, Sikap Konsumen terhadap Jeruk dan Pisang Lokal Segar, Jurnal
Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta

Widowati, 2011, Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Harga terhadap


kepuasan pelanggan dan implikasinya terhadap sikap pelanggan PLN,
Skripsi, Semarang : Universitas Diponegoro

www.kemerindag.go.id diakses pada tanggal 21 Februari 2015

http://gms.hadeyazah.org diakses pada tanggal 04 November 2014 pukul 20.00

www.tabloidnova.com diakses pada tanggal 04 November pukul 23.30


106

http://epi.yale.edu/ diakses pada tanggal 30 Oktober 2014 pukul 22.00


107

KUESIONER

Kepada Yth,
Sdr/Sdri
responden

Saya mengharapkan kesediaan anda meluangkan sedikit waktu untuk


membantu penelitian saya dengan mengisi kuesioner ini. Penelitian yang
dilaksanakan adalah mengenai Analisis Sikap Konsumen Terhadap Produk
Ramah Lingkungan (Green Product) dan Produk Tidak Ramah
Lingkungan (Non Green Product) Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka
penyusunan skripsi Sarjana Administrasi Bisnis UPN “Veteran”
Yogyakarta.
Atas kesediaan waktu anda, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Devica Kurniasari
108

Berikut ada beberapa informasi kepada responden, dimana saya akan


memberikan sebuah gambaran mengenai Produk Ramah Lingkungan (Green
Product) dan Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non Green Product) yang ada di
kehidupan sehari-hari, dimana tujuannya untuk mengingatkan anda kembali
tentang kedua produk tersebut, nantinya diharapkan mempermudah anda untuk
memberikan jawaban pada kuisioner ini.
Produk Ramah Lingkungan Produk Tidak Ramah Lingkungan
(Green Product) (Non Green Product)
Kosmetik hijau Kosmetik berbaan kimia berbahaya &
Kosmetik tanpa pengujian pada binatang menggunakan animal testing
Elektronik hemat daya Elektronik boros daya
Detergen super terkonsentrasi, dapat Detergen dengan bahan kimia membuat
digunakan untuk menyiram tanaman limbah berbahaya untuk lingkungan
Botol & Aneka plastik BPA Free Botol & Aneka plastik mengandug BPA
Beras, buah & sayur organik Beras, buah & sayur anorganik
Tas kain, tas plastik biodegredeable Tas plastik polymer
Obat Herbal Obat kimia

I. Identitas Responden
Berikan tanda √ atau X pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda
Nama : (Jika berkenan)
Jenis Kelamin : □ Pria □ Wanita
Usia : □ <19 □ 23-25
□ 20-22 □ >25
Angkatan : □ 2011 □ 2013
□ 2012
Rata-rata pendapatan dalam 1 bulan?
□ < Rp. 1.000.000 □ Rp. 2.000.000 - Rp. 2.499.999
□ Rp. 1.000.000 - Rp. 1.499.999 □ ≥ Rp. 2.500.000
□ Rp. 1.500.000 - Rp. 1.999.999
109

II. Daftar Pernyataan


Berikan tanda √ atau X pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda

Sangat Tidak Sangat


Produk Ramah Lingkungan (Green Product) Setuju Netral Tidak
Setuju Setuju Setuju

Komponen Evaluasi (Evaluation)


Menurut saya, Produk Ramah Lingkungan
1 yang daya tahan penggunaan lebih lama dari 5 4 3 2 1
non green product adalah baik.
Menurut saya, Produk Ramah Lingkungan yang
2 memiliki fungsi terhadap lingkungan adalah 5 4 3 2 1
baik.
Menurut saya, Produk ramah lingkungan
3 yang tidak melakukan pengujian terhadap 5 4 3 2 1
binatang adalah baik.
Menurut saya, Produk ramah lingkungan yang
4 penggunannya tidak mengandung zat kimia 5 4 3 2 1
berbahaya adalah baik.
Menurut saya, Produk ramah lingkungan yang
5 5 4 3 2 1
efisiensi listrik adalah baik
Menurut saya, Produk ramah lingkungan yang
6 5 4 3 2 1
efisien sumber daya adalah baik
Menurut saya, Produk ramah lingkungan yang
7 5 4 3 2 1
menyediakan isi ulang adalah baik
Menurut saya, Produk ramah lingkungan yang
8 mudah diproses ulang setelah pemakaian adalah 5 4 3 2 1
baik.
Menurut saya, Produk ramah lingkungan
9 5 4 3 2 1
yang efisien kemasan adalah baik.
Menurut saya, Produk ramah lingkungan
10 yang memiliki komitmen terhadap 5 4 3 2 1
perlindungan lingkungan adalah baik.
Komponen Keyakinan (bi)
Produk Ramah Lingkungan daya tahan
1 penggunaan lebih lama dibandingkan 5 4 3 2 1
dengan non green product.
Produk Ramah Lingkungan memiliki fungsi
2 5 4 3 2 1
terhadap lingkungan.
Produk ramah lingkungan tidak melakukan
3 5 4 3 2 1
pengujian terhadap binatang.
Produk ramah lingkungan penggunannya tidak
4 5 4 3 2 1
mengandung zat kimia berbahaya
5 Produk ramah lingkungan efisien listrik 5 4 3 2 1
110

6 Produk ramah lingkungan efisien sumber daya. 5 4 3 2 1


Produk ramah lingkungan menyediakan isi
7 5 4 3 2 1
ulang.
Produk ramah lingkungan mudah diproses ulang
8 5 4 3 2 1
setelah pemakaian.
Produk ramah lingkungan efisien
9 5 4 3 2 1
kemasan.
Produk ramah lingkungan memiliki
10 komitmen terhadap perlindungan 5 4 3 2 1
lingkungan
Produk Tidak Ramah Lingkungan Sangat Tidak Sangat
Setuju Netral Tidak
(Non Green Product) Setuju Setuju Setuju
Komponen Evaluasi (Evaluation)
Menurut saya, Non Green Product yang
1 daya tahan penggunaan bersifat sementara 5 4 3 2 1
adalah baik
Menurut saya, Non Green Product yang tidak
2 5 4 3 2 1
memiliki fungsi terhadap lingkungan adalah baik
Menurut saya, Non Green Product yang
3 melakukan pengujian terhadap binatang 5 4 3 2 1
adalah baik.
Menurut saya, Non Green Product yang
4 penggunannya mengandung bahan zat kimia 5 4 3 2 1
berbahaya adalah baik.
Menurut saya, Non Green Product yang tidak
5 5 4 3 2 1
efisien listrik adalah baik.
Menurut saya, Non Green Product yang tidak
6 5 4 3 2 1
efisien sumber daya adalah baik.
Menurut saya, Non Green Product yang
7 5 4 3 2 1
merupakan produk sekali pakai adalah baik
Menurut saya, Non Green Product yang
8 5 4 3 2 1
menggunakan kemasan berlebihan adalah baik
Menurut saya, Non Green Product yang
9 tidak dapat diproses ulang setelah 5 4 3 2 1
pemakaian adalah baik.
Menurut saya, Non Green Product yang
10 tidak memiliki komitmen terhadap 5 4 3 2 1
perlindungan lingkungan adalah baik
Komponen Keyakinan (bi)
Non Green Product daya tahan penggunaan
1 5 4 3 2 1
bersifat sementara.
Non Green Product tidak memiliki fungsi
2 5 4 3 2 1
terhadap lingkungan.
111

Non Green Product melakukan uji coba


3 5 4 3 2 1
terhadap binatang.
Non Green Product penggunannya
4 5 4 3 2 1
mengandung bahan zat kimia berbahaya
5 Non Green Product tidak efisien listrik 5 4 3 2 1
6 Non Green Product tidak efisien sumber daya 5 4 3 2 1
Non Green Product merupakan produk sekali
7 5 4 3 2 1
pakai.
Non Green Product menggunakan kemasan
8 5 4 3 2 1
berlebihan
Non Green Product tidak dapat diproses ulang
9 5 4 3 2 1
setelah pemakaian.
Non Green Product tidak berkomitmen terhadap
10 5 4 3 2 1
perlindungan lingkungan
112

KARATERISTIK JENIS KELAMIN

Frequencies

[DataSet1]

Statistics
JK

Valid 75
N
Missing 0

JK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

P 24 32,0 32,0 32,0

Valid W 51 68,0 68,0 100,0

Total 75 100,0 100,0


113

KARATERISTIK USIA

GET DATA
/TYPE=XLS
/FILE='D:\VIKA\frekuensi 2.xls'
/SHEET=name 'Sheet1'
/CELLRANGE=full
/READNAMES=on
/ASSUMEDSTRWIDTH=32767.

Frequencies
[DataSet2]

Statistics
USIA

Valid 75
N
Missing 0

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

<19 14 18,7 18,7 18,7

>25 1 1,3 1,3 20,0

Valid 20-22 55 73,3 73,3 93,3

23-25 5 6,7 6,7 100,0

Total 75 100,0 100,0


114

KARATERISTIK ANGKATAN

GET DATA
/TYPE=XLS
/FILE='D:\VIKA\frekuensi 2.xls'
/SHEET=name 'Sheet1'
/CELLRANGE=full
/READNAMES=on
/ASSUMEDSTRWIDTH=32767.

Warning. Command name: GET DATA


(2101) The column contained no recognized type; defaulting to
"Numeric[8,2]"
* Column 5
EXECUTE.
DATASET NAME DataSet3 WINDOW=FRONT.
FREQUENCIES VARIABLES=ANGKATAN
/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies
[DataSet3]

Statistics
ANGKATAN

Valid 75
N
Missing 0

ANGKATAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

11 26 34,7 34,7 34,7

12 22 29,3 29,3 64,0


Valid
13 27 36,0 36,0 100,0

Total 75 100,0 100,0


115

KARATERISTIK PENDAPATAN
FREQUENCIES VARIABLES=PENDAPATAN
/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies
[DataSet3] D:\VIKA\SKRIPSI V I C A\OLAH DATA\ANGKATAN.sav

Statistics
PENDAPATAN

Valid 75
N
Missing 0

PENDAPATAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

<1000000 26 34,7 34,7 34,7

>2500000 11 14,7 14,7 49,3

1000000-1499999 23 30,7 30,7 80,0


Valid
1500000-1999999 7 9,3 9,3 89,3

2000000-2499999 8 10,7 10,7 100,0

Total 75 100,0 100,0


120

UJI RELIABILITAS

HASIL ANALISIS EVALUATION GREEN PRODUCT

Case Processing Summary

N %

Valid 75 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0

Total 75 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,798 10

RELIABILITY
/VARIABLES=item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8
item_9 item_10
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
121

UJI RELIABILITAS

HASIL ANALISIS BELIEF GREEN PRODUCT

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 74 98,7
a
Cases Excluded 1 1,3

Total 75 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,816 10
122

UJI RELIABILITAS

PADA HASIL ANALISIS EVALUATION NON GREEN PRODUCT

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Valid 75 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0

Total 75 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,843 10
123

UJI RELIABILITAS

HASIL ANALISIS BELIEF NON GREEN PRODUCT

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 75 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0

Total 75 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,906 10
116

UJI VALIDITAS
HASIL ANALISIS EVALUATION GREEN PRODUCT

Correlations

skor_total

Pearson Correlation ,489

item_1 Sig. (2-tailed) ,000

N 75
**
Pearson Correlation ,645
item_2 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation ,682
item_3 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,641
item_4 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,552
item_5 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,609
item_6 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,503
item_7 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
*
Pearson Correlation ,674
item_8 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,657
item_9 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,632
item_10 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation 1

skor_total Sig. (2-tailed)

N 75

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
117

UJI VALIDITAS

HASIL ANALISIS BELIEF GREEN PRODUCT

Correlations

skor_total

Pearson Correlation ,384

item_1 Sig. (2-tailed) ,001

N 75
**
Pearson Correlation ,621
item_2 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,570
item_3 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,585
item_4 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,681
item_5 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,606
item_6 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,666
item_7 Sig. (2-tailed) ,000
N 74
Pearson Correlation ,695
item_8 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,702
item_9 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,679
item_10 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation 1

skor_total Sig. (2-tailed)

N 75

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
118

UJI VALIDITAS
HASIL ANALISIS EVALUATION NON GREEN PRODUCT

Correlations

skor_total

Pearson Correlation ,681

item_1 Sig. (2-tailed) ,000

N 75
**
Pearson Correlation ,727
item_2 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation ,581
item_3 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation ,696
item_4 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation ,667
item_5 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation ,696
item_6 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation ,601
item_7 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,596
item_8 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
Pearson Correlation ,643
item_9 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation ,609
item_10 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation 1

skor_total Sig. (2-tailed)

N 75
119

UJI VALIDITAS
HASIL ANALISIS BELIEF NON GREEN PRODUCT

Correlations

skor_total

Pearson Correlation ,611

item_1 Sig. (2-tailed) ,000

N 75
**
Pearson Correlation ,653
item_2 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation ,679
item_3 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation ,789
item_4 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation ,865
item_5 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation ,866
item_6 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation ,698
item_7 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation ,827
item_8 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation ,704
item_9 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
*
Pearson Correlation ,674
item_10 Sig. (2-tailed) ,000
N 75
**
Pearson Correlation 1

skor_total Sig. (2-tailed)

N 75
124

FREKUENSI TIAP ATRIBUT GREEN PRODUCT

PADA HASIL ANALISIS EVALUATION

Frequencies

Statistics

Kualitas Ciri Desain Jaminan

N Valid 75 75 75 75

Missing 0 0 0 0

Frequency Table

Kualitas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 4 5,3 5,3 5,3

S 39 52,0 52,0 57,3

SS 31 41,3 41,3 98,7

TS 1 1,3 1,3 100,0

Total 75 100,0 100,0

Ciri

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 8 10,7 10,7 10,7

S 37 49,3 49,3 60,0

SS 29 38,7 38,7 98,7

TS 1 1,3 1,3 100,0

Total 75 100,0 100,0


125

Desain

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 21 28,0 28,0 28,0

S 26 34,7 34,7 62,7

SS 23 30,7 30,7 93,3

TS 5 6,7 6,7 100,0

Total 75 100,0 100,0

Jaminan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 7 9,3 9,3 9,3

S 28 37,3 37,3 46,7

SS 40 53,3 53,3 100,0

Total 75 100,0 100,0


126

FREKUENSI TIAP ATRIBUT GREEN PRODUCT

PADA ANALISIS BELIEF

Frequencies
[DataSet1]

Statistics

Kualitas Ciri Desain Jaminan

N Valid 75 75 75 75

Missing 0 0 0 0

Frequency Table

Kualitas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 12 16,0 16,0 16,0

S 41 54,7 54,7 70,7

SS 18 24,0 24,0 94,7

TS 4 5,3 5,3 100,0

Total 75 100,0 100,0


127

Ciri

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 11 14,7 14,7 14,7

S 41 54,7 54,7 69,3

SS 22 29,3 29,3 98,7

TS 1 1,3 1,3 100,0

Total 75 100,0 100,0


Desain

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 29 38,7 38,7 38,7

S 22 29,3 29,3 68,0

SS 19 25,3 25,3 93,3

TS 5 6,7 6,7 100,0

Total 75 100,0 100,0

Jaminan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 12 16,0 16,0 16,0

S 35 46,7 46,7 62,7

SS 28 37,3 37,3 100,0

Total 75 100,0 100,0


128

FREKUENSI TIAP ATRIBUT NON GREEN PRODUCT

PADA HASIL ANALISIS EVALUATION

Frequencies
[DataSet1]

Statistics

Kualitas Ciri Desain Jaminan

N Valid 75 75 75 75

Missing 0 0 0 0

Frequency Table
Kualitas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 18 24,0 24,0 24,0

S 15 20,0 20,0 44,0

SS 3 4,0 4,0 48,0

STS 7 9,3 9,3 57,3

TS 32 42,7 42,7 100,0

Total 75 100,0 100,0

Ciri

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 9 12,0 12,0 12,0

S 7 9,3 9,3 21,3

STS 25 33,3 33,3 54,7

TS 34 45,3 45,3 100,0

Total 75 100,0 100,0


129

Desain

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 25 33,3 33,3 33,3

S 8 10,7 10,7 44,0

SS 1 1,3 1,3 45,3

STS 14 18,7 18,7 64,0

TS 27 36,0 36,0 100,0

Total 75 100,0 100,0

Jaminan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 5 6,7 6,7 6,7

S 9 12,0 12,0 18,7

SS 2 2,7 2,7 21,3

STS 29 38,7 38,7 60,0

TS 30 40,0 40,0 100,0

Total 75 100,0 100,0


130

FREKUENSI TIAP ATRIBUT NON GREEN PRODUCT

PADA HASIL ANALISIS BELIEF

Frequencies
[DataSet2]

Statistics

Kualitas Ciri Desain Jaminan

N Valid 75 75 75 75

Missing 0 0 0 0

Frequency Table
Kualitas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 21 28,0 28,0 28,0

S 21 28,0 28,0 56,0

SS 8 10,7 10,7 66,7

STS 4 5,3 5,3 72,0

TS 21 28,0 28,0 100,0

Total 75 100,0 100,0

Ciri

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 22 29,3 29,3 29,3

S 14 18,7 18,7 48,0

SS 7 9,3 9,3 57,3

STS 12 16,0 16,0 73,3

TS 20 26,7 26,7 100,0

Total 75 100,0 100,0


131

Desain

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 29 38,7 38,7 38,7

S 13 17,3 17,3 56,0

SS 10 13,3 13,3 69,3

STS 7 9,3 9,3 78,7

TS 16 21,3 21,3 100,0

Total 75 100,0 100,0

Jaminan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid N 17 22,7 22,7 22,7

S 14 18,7 18,7 41,3

SS 14 18,7 18,7 60,0

STS 14 18,7 18,7 78,7

TS 16 21,3 21,3 100,0

Total 75 100,0 100,0


135
REKAPITULASI DATA RESPONDEN (GREEN PRODUCT)

EVALUATION BELIEF
NO RESPONDEN JK USIA AGKTN PNDPTN
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 P 2 11 1 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3
2 W 2 11 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 W 2 11 2 2 4 2 5 5 5 3 5 3 4 2 4 2 5 4 5 5 5 3 5
4 W 2 11 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
5 ANANDA W 2 11 1 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4
6 PEPY W 2 11 2 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4
7 P 2 11 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4
8 P 2 11 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3
9 ARDEWI W 2 11 5 3 3 4 5 5 5 3 5 5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
10 FEMIA W 2 11 2 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 5 3 4 3 4 2 3 4 4
11 DUWI W 2 11 1 3 5 3 5 4 3 3 2 4 4 2 4 3 4 4 5 5 4 4 5
12 INDAH W 2 11 2 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 ANASTASIA W 2 11 3 3 5 3 5 4 3 4 5 5 5 2 2 3 5 4 5 5 4 4 5
14 W 2 11 1 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4
15 W 2 11 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5
16 W 3 11 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4
17 FIAN P 2 11 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4
18 WENING W 2 11 5 5 4 4 4 3 3 4 5 4 5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
19 W 2 11 2 4 4 2 5 4 5 1 5 4 5 5 4 2 5 4 5 3 1 2 4
20 P 2 11 2 5 4 2 5 5 4 1 5 2 5 4 4 1 5 3 5 3 1 2 4
21 P 3 11 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 3 2 3 3
22 DEWI W 2 11 2 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4
23 W 2 11 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4
24 P 3 11 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
25 W 2 11 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
26 W 2 11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
136
REKAPITULASI DATA RESPONDEN (GREEN PRODUCT)

27 W 2 12 1 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 4
28 W 2 12 1 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4
29 W 2 12 1 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3 4 4 2 2 2 2 3
30 ADILA S. W 2 12 1 4 4 2 4 3 4 3 3 5 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4
31 P 2 12 1 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 3 2 5 4 4 4 3 5
32 W 2 12 3 5 5 2 5 4 4 2 4 4 5 4 3 2 5 4 4 3 4 4 5
33 FARIDA W 2 12 2 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4
34 W 2 12 5 5 5 2 5 5 4 2 4 4 5 4 3 2 5 4 4 3 4 4 5
35 GUIZHELA W 2 12 1 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
36 ARIESTARI W 1 12 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
37 W 2 12 2 5 5 4 5 3 4 4 3 3 5 4 4 5 4 5 3 3 4 4 3
38 W 2 12 5 3 4 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
39 W 2 12 3 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 4 3 3 5 5 5 4 4 5 5
40 Vidya W 2 12 5 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4
41 W 2 12 2 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 5 4 5
42 FAJAR P 2 12 2 5 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4
43 AK W 2 12 2 3 4 3 5 5 4 4 4 3 4 3 4 3 3 5 5 5 5 4 5
44 BAGUS P 2 12 1 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4
45 BARNABAS P 2 12 1 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5
46 P 2 12 1 3 4 5 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3
47 P 3 12 2 5 4 5 5 4 4 4 5 2 5 4 4 5 4 4 4 4 2 2 4
48 P 2 12 2 3 4 3 5 4 4 4 3 4 5 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
49 W 2 13 1 5 5 2 5 4 4 3 3 4 5 3 4 2 5 3 3 3 3 4 5
50 HENDRI P 2 13 5 5 5 3 5 4 5 3 5 4 5 2 4 3 5 4 4 3 5 4 4
51 P 2 13 2 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4
52 W 2 13 5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4
53 W 1 13 2 2 4 2 4 3 4 4 5 3 5 3 5 3 4 2 4 3 3 2 4
54 LAURA V W 2 13 2 4 4 2 5 4 4 3 4 4 5 4 4 2 5 3 4 3 4 4 5
137
REKAPITULASI DATA RESPONDEN (GREEN PRODUCT)

55 P 1 13 3 4 4 3 5 3 4 4 1 2 3 4 2 3 5 3 4 4 1 2 3
56 W 1 13 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5
57 W 1 13 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5
58 W 1 13 5 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
59 W 1 13 2 5 5 2 5 3 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 5 4 4 5 5
60 W 1 13 4 3 4 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3
61 LISA W 2 13 1 2 4 2 5 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4
62 P 1 13 4 4 5 2 4 4 4 3 3 4 5 3 4 2 4 4 4 3 3 3 5
63 P 2 13 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 5 3 4 3 4 4 4 2 2 4 5
64 P 1 13 1 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
65 P 2 13 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5
66 RATNA K. W 4 13 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5
67 INDRIANA W 2 13 2 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
68 M HUJAR P 1 13 4 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3
69 P 1 13 1 4 5 1 5 5 4 4 1 4 5 3 5 5 5 4 4 3 4 4 5
70 W 1 13 3 2 5 5 5 5 5 2 2 4 5 2 5 5 5 5 5 2 2 5 5
71 W 1 13 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
72 W 2 13 5 5 5 4 5 3 4 3 2 2 5 5 5 4 5 3 4 3 2 2 5
73 W 2 13 1 5 5 5 5 2 2 5 5 4 5 5 5 5 5 2 2 5 5 4 5
74 W 2 13 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 5 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4
75 P 2 13 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 5 5 5 5 3 3 3 5
132

REKAPITULASI DATA RESPONDEN (NON GREEN PRODUCT)

EVALUATION BELIEF
NO RESPONDEN JK USIA ANGKTN PENDAPATAN
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 P 2 11 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3
2 W 2 11 4 2 1 2 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1
3 W 2 11 2 3 2 2 1 1 1 3 3 1 2 3 3 3 5 4 5 4 4 4 4
4 W 2 11 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1
5 ANANDA W 2 11 1 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4
6 PEPY W 2 11 2 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4
7 P 2 11 1 3 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
8 P 2 11 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 2 2 2 2 2 2
9 ARDEWI W 2 11 5 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3
10 FEMIA W 2 11 2 2 3 2 1 1 2 4 2 4 2 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3
11 DUWI W 2 11 1 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
12 INDAH W 2 11 2 4 4 4 2 4 4 5 2 1 1 5 2 2 5 5 5 4 4 3 5
13 ANASTASIA W 2 11 3 2 2 4 1 2 2 4 2 5 1 4 4 4 3 3 3 4 4 4 1
14 W 2 11 1 3 3 1 2 3 2 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3
15 W 2 11 2 3 1 1 2 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 W 3 11 1 3 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2
17 FIAN P 2 11 1 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
18 WENING W 2 11 5 4 2 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 1 1 3 3 3 3 4
19 W 2 11 2 4 3 4 5 2 2 4 3 4 4 4 2 4 4 5 5 4 4 4 5
20 P 2 11 2 4 3 5 4 5 2 4 3 1 1 3 2 3 4 2 2 4 2 2 1
21 P 3 11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
22 DEWI W 2 11 2 4 2 1 1 2 2 4 2 4 2 4 2 1 1 2 2 4 2 4 2
23 W 2 11 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
24 P 3 11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
133

25 W 2 11 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
26 W 2 11 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5
27 W 2 12 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 5
28 W 2 12 1 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2
29 W 2 12 1 4 2 2 2 3 2 4 2 4 3 4 2 4 2 3 2 4 3 3 3
30 ADILA S. W 2 12 1 3 2 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1
31 P 2 12 1 3 2 1 1 3 2 2 1 1 2 3 2 2 1 2 3 3 1 2 2
32 W 2 12 3 2 3 3 1 1 2 3 2 3 1 3 4 2 4 4 4 5 4 5 5
33 FARIDA W 2 12 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3
34 W 2 12 5 2 3 3 1 1 2 3 2 3 1 3 4 2 4 4 4 5 4 5 5
35 GUIZHELA W 2 12 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
36 ARIESTARI W 1 12 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2
37 W 2 12 2 3 4 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 1 1 1 2 2 3 2
38 W 2 12 5 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
39 W 2 12 3 4 3 5 3 1 2 4 1 2 1 4 3 5 5 5 5 5 5 3 3
40 Vidya W 2 12 5 3 1 2 1 2 2 3 1 2 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3
41 W 2 12 2 4 2 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2
42 FAJAR P 2 12 2 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 2 2 3
43 AK W 2 12 2 3 3 4 1 3 3 4 1 3 1 2 3 4 1 3 3 3 1 3 5
44 BAGUS P 2 12 1 4 4 3 2 2 3 4 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4
45 BARNABAS P 2 12 1 3 2 2 1 1 1 4 4 2 1 1 4 1 1 1 1 4 1 4 1
46 P 2 12 1 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 5 5
47 P 3 12 2 3 2 1 1 2 3 3 1 1 1 5 5 1 1 1 1 5 1 5 1
48 P 2 12 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 5
49 W 2 13 1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1
50 HENDRI P 2 13 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 2 5 4 4 4 5 4 4
51 P 2 13 2 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3
52 W 2 13 5 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3
53 W 1 13 2 3 3 4 1 2 2 2 1 5 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
134

54 LAURA V W 2 13 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
55 P 1 13 3 3 3 3 1 3 3 5 3 3 2 3 3 3 1 3 3 4 4 3 3
56 W 1 13 2 3 2 3 3 1 1 1 1 1 1 3 2 3 3 1 1 1 1 1 1
57 W 1 13 5 3 2 2 1 4 1 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 2 2 2
58 W 1 13 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
59 W 1 13 2 1 1 2 1 2 1 5 3 5 1 3 2 2 2 2 2 1 2 5 5
60 W 1 13 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3
61 LISA W 2 13 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 1
62 P 1 13 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2
63 P 2 13 3 4 1 3 2 2 2 2 2 2 1 4 1 3 2 2 2 2 2 2 1
64 P 1 13 1 5 4 2 2 2 2 4 2 1 1 5 4 2 5 4 4 2 4 4 4
65 P 2 13 4 1 1 4 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 5
66 RATNA K. W 4 13 4 2 2 3 2 2 2 5 2 2 1 5 4 4 5 3 4 5 3 2 5
67 INDRIANA W 2 13 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 5 5 2 2 2 2 2 2 2
68 M HUJAR P 1 13 4 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3
69 P 1 13 1 3 1 3 1 3 2 1 3 1 5 5 1 2 4 1 1 1 3 1 3
70 W 1 13 3 5 5 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 3 5 1 1 1 1 5 5
71 W 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1
72 W 2 13 5 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2
73 W 2 13 1 5 5 5 5 3 3 5 2 5 1 5 5 5 5 3 3 5 2 5 1
74 W 2 13 4 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2
75 P 2 13 4 3 1 3 1 2 2 2 3 3 1 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2

Anda mungkin juga menyukai