Anda di halaman 1dari 121

BAURAN PEMASARAN PT D’LANIER GAYA INDONESIA

(Periode : Februari s.d. Juli 2022)

USULAN PENELITIAN
Diajukan untuk diseminarkan

Disusun Oleh :

CHEGY IRVAN RAVI


NPM. 63211118028

UNIVERSITAS NURTANIO
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
BANDUNG
2022

1
BAURAN PEMASARAN PT D’LANIER GAYA INDONESIA

(Periode : April s.d. September 2022)

USULAN PENELITIAN
Diajukan untuk diseminarkan

Disusun Oleh :

CHEGY IRVAN RAVI

NPM. 63211118028

Mengetahui/Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Drs. Yayat Rukayat, M.Si Iwa Suryatna, S.Sos., M.AP


Mengetahui :
Universitas Nurtanio
Fakultas Universitas Sosial dan Ilmu Politik
Program Pendidikan Sarjana (S-1)

Kepala Program Studi


Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

R. Raya Mustiraya, S.T., M.Si


Mengetahui :
Universitas Nurtanio
Fakultas Universitas Sosial dan Ilmu Politik
Program Pendidikan Sarjana (S-1)

Dekan,

Dr. Drs. Yayat Rukayat, M.Si.


NIP : 297.01.009
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

Subhanahu Wata’ala. Dzat yang hanya kepadanya memohon pertolongan.

Alhamdulillah atas segala pertolongan, rahmat, dan kasih sayang-Nya penulis

sapat menyelesaikan penyususnan usualan penelitian ini untuk memenuhi salah

satu syarat menempuh Ujian Program Sarjana (S-1) Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Nurtanio Bandung yang berjudul “ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

DALAM UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK DI PT D’LANIER

GAYA INDONESIA”. Tak lupa juga shalawat serta salam kepada Rasulullah

Sallallahu Alaihi Wasallam, kepada para keluarganya, para sahabatnya dan

kepada para umatnya hingga akhir zaman yang senaniasa menjadi sumber

inspirasi dan teladan terbaik untuk umat manusia.

Penyusunan usulan penelitian ini penulis menyadari masih banyak

kekurangan dan kelemahan sehingga jauh dari kesempurnaan, hal ini dikarenakan

kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang penulis miliki, namun demikian

penulis telah berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan usulan penelitian ini demi

tercapainya tujuan yang diharapkan dan penulis mengharapkan masukan berupa

kritik dan saran bersifat membangun ke arah yang lebih baik.

Terselesaikannya proses penyusunan usulan penelitian ini tidak terlepas dari

kesulitan dan hambatan, dari lubuk hati yang paling dalam penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Drs. Yayat Rukayat, M.Si selaku Dosen

i
Pembimbing I yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dalam

penyusunan skripsi ini, dan Bapak Iwa Suryatna, S.Sos., M.AP selaku Dosen

Pembimbing II yang telah bersedia dengan baik hati untuk sabar membimbing,

mengarahkan serta menuntun penulis dalam menyususn usulan penelitian ini,

sehingga segala kesulitan maupun kekurangan dan juga banyak keterbatasan

penulis dapat diatasi.

Penyusunan usulan penelitian ini dapat terselesaikan tidak lepas dari

bantuan beberapa pihak yang memberikan dukungan dan bantuan selama

menyelesaikan studi dan tugas akhir ini. Oleh karena itu,sudah sepantasnya

penulis dengan penuh hormat mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Sukmo Gunardi, M.Si., selaku Rektor Universitas Nurtanio

Bandung.

2. Bapak Dr.Drs. Yayat Rukayat, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Nurtanio Bandung.

3. Bapak Ami Priatna, S.Sos.,MSi, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nurtanio Bandung.

4. Bapak R. M. Nurochman, S.E., M.Si., selaku Wakil Dekan II dan III

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nurtanio Bandung.

5. Ibu R. Raya Mustiraya, S.T., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Nurtanio Bandung.

6. Ibu Siti Nuraeni, S.Sos., M.Ap., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu


Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Nurtanio Bandung.

7. Bapak/Ibu Dosen selaku pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Nurtanio Bandung.

8. Seluruh staff administrasi dan Karyawan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Nurtanio Bandung.

9. Ayahanda (alm) cecep cahyadi dan Ibunda (alm) imas dewi quraesin

tercinta yang telah mendidil serta mendo’akan putra tercintannya agar

menjadi pribadi yang baik dan sukses dalam segala hal, serta menjadi

sumber semangat dalam setiap perkuliahan dan penyelesaian usulan

penelitian.

10. Kaka tercinta chemy iman deni dan chery rian zani yang selalu

memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

11. Adik tercinta chevy rislan gani yang selalu memberikan dukungan dan

semangat kepada penulis.

12. Seluruh keluarga besar karyawan PT.Wahana Interfood Nusantara Tbk,

dan PT. D’lanier Gaya Indonesia yang telah memberikan dukungan serta

doa kepada penulis.

13. Rekan-rekan seperjuangan angkatan kelas Administrasi Bisnis 2018, yang

tidak dapat disebutkan satu persatu dengan ikhlas memberikan bantuan

dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan usulan penelitian ini.


Akhir kata, penulis berharap semoga usulan penelitian ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak, dan atas segala bantuan baik berupa moril maupun materil

dari semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan usulan penelitian ini,

semoga allah SWT membalas dengan kebaikan yang setimpal. Amin.

Bandung, Februari 2022

Penulis,

CHEGY IRVAN RAVI

NPM. 63211118028
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. KETERANGAN PRIBADI

Nama : Chegy Irvan Ravi

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 23 September 1997

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Perum Gading Junti Asri Blok AE1 No 07

Kec.Katapang Kab.Bandung Jawa Barat

B. KETERANGAN ORANG TUA

Nama Ayah : (alm) Cecep Cahyadi

Nama Ibu : (alm) Imas Dewi Quraesin

Alamat : Perum Gading Junti Asri Blok AE1 No 07

Kec.Katapang Kab.Bandung Jawa Barat

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar Impres Rahayu III, Lulus Tahun 2009

2. SMP Negeri 3 Margahayu , Lulus Tahun 2013

3. SMA Negeri 1 Margaasih , Lulus Tahun 2016

4. Diterima Menjadi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Nurtanio Bandung Tahun 2018.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................................v

DAFTAR ISI...........................................................................................................vi

DAFTAR TABEL................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang Penelitian.........................................................................1


B. Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah...................................................5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...............................................................6
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS.......................................8

A. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan.................................................8


B. Relevansi Parameter Penelitian dengan Administrasi Bisnis..................13
C. Parameter Penelitian................................................................................16
1. Pengertian Strategi..................................................................................16
2. pemasaran................................................................................................16
3. Strategi pemasaran..................................................................................17
4. Analisis SWOT........................................................................................24
D. Kerangka Pemikiran Dan Proposisi........................................................38
1. Kerangka Pemikiran................................................................................38
2. Proposisi..................................................................................................40
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN................................................41

A. Obyek Penelitian.....................................................................................41
B. Metode Penelitian.......................................................................................41
C. Operasional Parameter................................................................................43
D. Penentuan Informan................................................................................43
E. Teknik Pengumpulan Data secara Kualitatif...........................................44
1. Observasi.................................................................................................45
2. Wawancara Mendalam............................................................................46
3. Dokumentasi............................................................................................47
F. Pemeriksaan Keabsahan Data secara Kualitatif..........................................48
G. Analisa Data secara Kualitatif.................................................................51
H. Jadwal Penelitian.....................................................................................57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................59

A. Hasil penelitian........................................................................................59
1. Gambaran umum lokasi penelitian..........................................................59
2. Keabsahan data........................................................................................63
3. Deskripsi variabel penelitian...................................................................65
B. Pembahasan.............................................................................................79
1. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal...........................................79
2. Analisis Faktor Strategis.........................................................................82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................99

A. Kesimpulan..............................................................................................99
B. Saran......................................................................................................100
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................102
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin

meningkat seiring dengan perkembangan zaman dan juga perkembangan

teknologi yang mampu menopang para pengusaha dalam mengembangkan

usahanya karena dizaman sekarang kegiatan penjualan juga menjadi lebih

mudah dengan banyaknya media sosial bahkan market place yang mampu

menjangkau banyak orang.

Alhasil dengan segala kemudahan yang didapat oleh pelaku usaha

karena perkembangan zaman dan perkembangan di bidang lain pun tidak

sepenuhnya memberikan dampak yang baik pada para pengusaha karena

dengan segala kemudahan tersebut sangat membuka peluang munculnya para

pelaku usaha baru yang tentunya akan membuat persaingan dalam dunia

usaha menjadi semakin meningkat.

Meningkatnya persaingan dalam dunia bisnis hampir merambah ke

semua bidang bisnis, begitu pula dalam bisnis industri makanan yang sangat

diminati oleh para pengusaha karena merupakan bidang usaha yang

menjanjikan karena merupakan sebuah kebutuhan bagi seluruh umat manusia

sehingga membuat bisnis ini akan terus diminati oleh konsumen.

persaingan yang semakin meningkat dalam dunia bisnis tentu itu akan

mendorong para pelaku usaha untuk melakukan berbagai upaya agar bisnis

1
2

yang mereka jalankan mampu tetap bertahan bahkan semakin maju, berbagai

upaya harus dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan bahkan

mengembangkan usahanya ditengah persaingan yang semakin meningkat ini.

PT D’lanier Gaya Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dibidang produksi makanan lebih khususnya perusahaan yang

memproduksi makanan yang berbahan baku coklat, sebagaimana kita ketahui

coklat merupakan makanan yang banyak digemari hampir di seluruh negara

di dunia yang membuat bisnis di bidang makanan coklat ini banyak diminati

oleh para pelaku bisnis karena mempunyai peluang yang cukup menjanjikan,

karena hal itulah yang membuat persaingan bisnis di industri makanan ini

khususnya coklat sangat tinggi yang memicu para pelaku bisnis untuk

meningkatkan bisnisnya.

Semua kegiatan produksi tentunya tidak dapat dipisahkan dengan

seorang konsumen karena dengan adanya konsumen yang berminat terhadap

produk yang di produksi produsen itu akan membuat konsumen membeli

produk yang dibuat oleh produsen, berbagai upaya dilakukan oleh produsen

guna meningkatkan minat beli konsumen, salah satu upaya yang sangat harus

dan penting dilakukan oleh setiap produsen yaitu melakukan kegiatan

pemasaran/ marketing.

Marketing adalah berbagai usaha yang harus dilakukan agar membuat

suatu bisnis atau usaha selalu tampak lebih baik di kalangan pasar dibanding

para pesaing bisnis.(Laksita Utama Suhud), seperti yang dikatakan laksita

Pemasaran bisa dikatakan sebagai ujung tombaknya dalam suatu perusahaan


3

karena pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan atau

kemunduran suatu perusahaan.

Pamasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis untuk

merencanakan, menentukan harga , mempromosikan dan mendistribusikan

barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada

konsumen saat ini maupun konsumen potensial  (Willian J.Staton), begitu

pula menurut kutipan willian j staton yang menganggap pemasaran

merupakan system total dari kegiatan bisnis dari awal sampai barang itu

diterima oleh konsumen,

Dalam upaya pemasaran tentunya tidak akan lepas dari strategi yang

dirancang atau dibuat sebagai upaya untuk memperlancar kegiatan

pemasaran, strategi pemasaran merupakan rangkaian perencanaan untuk

menjangkau target pasar dan mengubah mereka menjadi konsumen dari

produk yang dihasilkan oleh perusahaan, tentunya dengan perancangan

strategi yang tepat akan membuat kegiatan pemasaran berjalan dengan lancar

dan mendapat hasil yang maksimal, tetapi sebaliknya apabila perancangan

strategi yang dibuatnya tidak tepat tentu akan menghambat kegiatan

pemasaran yang dilakukan dan tentunya akan menghambat kegiatan produksi

di perusahaan tersebut.

Umumnya ada 2 cara dalam melakukan pemasaran yaitu dengan cara

direct marketing atau pemasaran secara lansung, direct marketing merupakan

kegiatan promosi yang dilakukan dengan menggunakan sales yang secara

langsung menawarkan kepada calon konsumen atau dengan cara membuka


4

stand di tempat yang ramai, ada juga pemasaran yang dilakukan dengan cara

tidak langsung yaitu pemasaran yang dilakukan dengan memanfaatkan media

sosial seperti facebook, instagram, twitter dan lain – lain.

Berbagai upaya kegiata pemasaran juga dilakukan oleh PT D’lanier

Gaya Indonesia mulai dari pemasaran secara langsung hingga pemasaran

secara tidak langsung, PT D’lanier Gaya Indonesia melakukan pemasaran

secara langsung dengan menempatkan sales nya di supermarket untuk

mengenalkan produknya serta melakukan kerja sama dengan perusahaan lain

seperti hotel dan restoran dalam memperkenalkan dan memasarkan

produknya, tetapi tentu dengan cara ini pemasaran yang dilakukan dapat

dikatakan sempit karena tidak menjangkau masyarakat luas yang tentunya

membuat lebih kecilnya presentasi banyaknya peminat produk yang

dipasarkan.

PT D’lanier Gaya Indonesia yang mengandalkan direct marketing

dalam kegiatan promosi produknya mengalami kesulitan dengan kebijakan

pemerintah tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (ppkm)

yang terjadi di hampir semua wilayah di indonesia yang membuat menurun

nya pengunjung yang menghampiri supermarket, hotel serta restoran yang

membuat menurunnya juga penjualan secara offline yang dilakukan oleh PT

D’lanier Gaya Indonesia.

Dengan adanya pembatasan tersebut membuat para pelanggan loyal

yang sebelumnya selalu membeli secara offline akhirnya menjadi pembeli

yang melakukan pembelian secara online yaitu dengan cara memesan melalui
5

instagram ataupun market place PT D’lanier Gaya Indonesia, tetapi tentunya

meski adanya pelanggan loyal yang tetap membeli lewat media online itu

tetap menghambat kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PT D’lanier Gaya

Indonesia sehingga pembeli yang membeli produknya hanya pelanggan yang

itu – itu saja yang dikhawatirkan kedepannya mereka akan bosan terhadap

makanan tersebut.

Dalam kasus ini tentunya PT D’lanier Gaya Indonesia sangat kesulitan

dalam menigkatkan penjualan secara offline, berdasarkan fenomena tersebut

peneliti akan melakukan analisis lebih dalam mengenai strategi pemasaran

yang dilakukan PT D’lanier Gaya Indonesia dalam sebuah penelitian yang

berjudul “BAURAN PEMASARAN PT D’LANIER GAYA INDONESIA”

B. Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah

1. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian yang disampaikan dalam latar belakang di atas,

maka fokus penelitian mengarah pada permasalahan yang ada di PT

D’lanier Gaya Indonesia yang akan lebih berfokus pada strategi

pemasaran.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena penurunan pelanggan baru , yang

menjadi fokus masalah dalam penelitian ini menghasilkan rumusan

masalah sebagai berikut:


6

1. Apa penyebab penurunan penjualan offline di PT D’lanier Gaya

Indonesia ?

2. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan PT Dlanier Gaya

Indonesia ?

3. bagaimana peran strategi pemasaran dalam upaya meningkatkan

penjualan ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab penurunan pe di PT

D’lanier Gaya Indonesia.

b. Untuk mengetahui bagaimana strategi promosi yang dilakukan oleh

PT D’lanier Gaya Indonesia.

c. Untuk mengetahui bagaimana peran strategi pemasaran dalam

meningkatkan penjualan

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

1) Menambah wawasan dan pengetahuan tentang peran promosi

terhadap penjualan.
7

2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

yang berguna bagi penelitian dan dunia bisnis selanjutnya tentang

teori ilmu administrasi bisnis.

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana administrasi bisnis pada Jurusan Administrasi Bisnis di

Universitas Nurtanio Bandung.

2) Bagi PT D’lanier Gaya Indonesia semoga menjadi salah satu

penyelesaian masalah yang sedang dihadapi.

3) Bagi kampus sebagai salah satu bentuk pelaksanaan kurikulum

nasional yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi diantaranya penelitian

dan pembangunan.
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

1. Iis heryati (2020), Judul jurnal “ ANALISIS STRATEGI MARKETING

PUBLIC RELATIONS PIZZA HUT CIMAHI DITENGAH PANDEMI

COVID-19” tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

memahami bagaimana proses yang dilakukan dalam melaksanakan strategi

marketing public relations.

Hasil penelitian menunjukan marketing public relations pizza hut cimahi

dalam menangani keadaan yang terjadi menerapkan three ways strategi

meliputi pull strategi yang menggunakan media, Push Strategy dengan

memberikan diskon secara berkala, dan Pass Strategy dengan melakukan

branding sebagai restoran yang tanggap situasi. Keberhasilan Pizza Hut

Cimahi dalam menjalakankan Strategi Marketing Public Relations tersebut

dilihat dari adanya pencapaian target penjualan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan Pizza Hut di daerah lain yaitu Pizza Hut di Kota

Bandung.

2. Firna m.a. poluan (2019), Judul jurnal “STRATEGI MARKETING MIX

DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (STUDI PADA

MINUMAN KESEHATAN INSTANT ALVERO)” Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui evaluasi pengendalian internal dan

mengetahui Strategi Marketing Mix yang tepat dan diterapkan untuk

8
9

meningkatkan volume penjualan pada Minuman Kesehatan Instant

ALVERO.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa strategi yang diterapakan oleh

ALVERO sudah berjalan dengan baik, dimana keempat variabel strategi

Bauran pemasaran ini saling mendukung dan saling melengkapi, serta

memiliki peran yang berbeda dalam memasarkan produknya. Sebaiknya

Pemilik UKM Minuman Kesehatan ALVERO harus memelihara dengan

benar bauran pemasaran yang sudah di terapkan. Strategi yang digunakan

perusahaan sudah baik namun akan lebih baik apabila perusahaaan terus

meningkatkan strategi – strateginya melihat saat ini sudah banyak

kompetitor lain yang mengeluarkan produk Minuman Kesehatan.

3. Febriani hilkia mait (2022), Judul jurnal “ANALISIS STRATEGI

MARKETING MIX UNTUK MENINGKATKAN VOLUME

PENJUALAN PADA UMKM PABRIK ROTI NABILA BAKERY

MANADO” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah strategi

pemasaran yaitu bauran pemasaran yang didalamnya terdiri dari produk,

harga, tempat, promosi dapat meningkatkan volume penjualan pada pabrik

roti Nabila bakery manado.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran berupa bauran

pemasaran yang didalamnya produk, harga, tempat, dan promosi dapat

meningkatkan volume penjualan. Dan sebaiknya Nabila bakery harus

mempertahankan kualitas dan keramahan dalam melayani pelanggan agar

tetap merasa nyaman saat datang ke pabri roti Nabila bakery Manado.
10

4. Ega dwi yuniarta (2019) judul skripsi, “ANALISIS STRATEGI

BAURAN PEMASARAN 4P PADA USAHA FASHION KULIT

ARTAKUNO” tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman dari 4p yang dihadapi oleh brand

artakuno dari sudut pandang owner, competitor dan konsumen artakuno.

Hasil penelitian menunjukan bahwa artakuno memiliki strength dan

opportunity yang lebih kuat dari pada ancaman dan juga kelemahan

dikarenakan permintaan terhadap produk fashion berbahan kulit semakin

banyak diminati oleh masyarakat, dan masih banyak konsumen yang

memiliki loyalitas yang tinggi karena produk dan kualitas yang terjaga

dengan baik.

5. Rohmadi (2021) judul skripsi, “PEMAKSIMALAN BAURAN

PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PADA

KAFE KAYU WATU METRO” tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pemaksimalan bauran pemasaran dalam meningkatkan

penjualan pada kafe kayu watu metro.

Hasil penelitian yaitu kafe kayu watu metro telah menerapkan dan

memaksimalkan unsur-unsur dalam bauran pemasaran yang meliputi

produk, harga, distribusi, promosi, orang, proses, dan bukti fisik dimasa

pandemi, hal ini terbukti kafe kayu watu dapat bangkit dan meningkatkan

penjualan dimasa pandemi, namun masih ada beberapa komponen yang

masih kurang maksimal dalam pemaksimalannya, yakni komponen harga

dan promosi.
11

TABEL II.02
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENELITIAN TERDAHULU
No Nama Persamaan Perbedaan
Peneliti /Judul
1 Iis heryati Parameter Lokasi penelitian dan jenis
(2020), Judul yaitu, industri yang diteliti berbeda
jurnal “ Strategi dengan peneliti.
ANALISIS pemasaran
STRATEGI
MARKETING
PUBLIC
RELATIONS
PIZZA HUT
CIMAHI
DITENGAH
PANDEMI
COVID-19”
2 Firna m.a. Parameter Lokasi penelitian dan jenis
poluan (2019), yaitu, industri yang diteliti berbeda
Judul jurnal Strategi dengan peneliti.
“STRATEGI pemasaran
MARKETING
MIX DALAM
MENINGKAT
KAN
VOLUME
PENJUALAN
(STUDI
PADA
MINUMAN
KESEHATAN
INSTANT
ALVERO)”
3 Febriani hilkia Parameter Lokasi penelitian dan jenis
mait (2022), yaitu, industri yang diteliti berbeda
Judul jurnal Strategi dengan peneliti
“ANALISIS pemasaran
STRATEGI
MARKETING
MIX UNTUK
MENINGKAT
KAN
VOLUME
PENJUALAN
PADA
UMKM
12

PABRIK
ROTI
NABILA
BAKERY
MANADO”
4 Ega dwi Parameter Lokasi penelitian dan jenis
yuniarta yaitu, industri yang diteliti berbeda
(2019), strategi dengan peneliti.
“ANALISIS pemasaran
STRATEGI
BAURAN
PEMASARAN
4P PADA
USAHA
FASHION
KULIT
ARTAKUNO”
5 Rohmadi Parameter Lokasi penelitian dan jenis
(2021), yaitu, industri yang diteliti berbeda
“PEMAKSIM strategi dengan peneliti.
ALAN pemasaran
BAURAN
PEMASARAN
DALAM
MENINGKAT
KAN
PENJUALAN
PADA KAFE
KAYU WATU
METRO”

Penelitian ini sama-sama membahas tentang strategi marketing dalam

meningkatan penjualan yang dipengaruhi oleh kegiatan strategi marketing

namun yang membedakan ialah penelitian penulis dilaksanakan di lembaga

yang berbeda dengan peneliti seblumnya. Karna berbedanya lembaga

penelitian berbeda pula hasil ataupun masalah yang dihadapi.

B. Relevansi Parameter Penelitian dengan Administrasi Bisnis


13

Seperti yang telah di kemukakan oleh peneliti pada latar belakang

penelitian ini, menyatakan bahwa peneliti akan menganalisa Strategi

marketing dalam upaya meningkatkan penjualan produk dalam perusahaan

PT Dlanier Gaya Indonesia.

1. Administrasi

Administrasi berasal dari bahasa Latin, Ad=intensif dan ministrare=

melayani, membantu, memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha

untuk membantu melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan dalam

mencapai suatu tujuan.

Melansir dari buku "Pengantar Ilmu Administrasi" yang ditulis oleh

Alemina Henuk-Kacaribu, S.E., M.Si. pengertian administrasi dapat dilihat dari

dua sudut pandang, yaitu:

1. Administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan tata usaha kantor (catat

mencatat, mengetik, mengirim, menghimpun, menggandakan dan sebagainya).

2. Administrasi dalam arti luas, yaitu proses kerjasama beberapa individu dengan

cara yang efisien dalam mencapai tujuan sebelumnya.

menurut George R. Terry, “pengertian administrasi adalah kegiatan

perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta

penggerakan mereka yang melaksanakan agar mencapai tujuan yang telah

ditetapkan”. Sedangkan menurut Sondang P. Siagian “administrasi adalah segala

bentuk dari proses Kerjasama antara dua individua tau lebih atas dasar rasionalitas

terpilih untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya”.


14

Adapun pengertian administrasi menurut Willam Lefffingwell dan Edwin

Robinson “ pengertian administrasi adalah suatu bagian dari ilmu manajemen

yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, kapan

dan dimana pekerjaan tersebut harus dilakukan”.

Maka dari itu dapat kita simpulkan bahwa administrasi dalam artian

sempit dapat dikatakan merupakan kegiatan catat mencatat, ketik mengetik,

mengelola, mengadakan, mengirim dan menyimpan suatu data. Sedangkan

pengertian administrasi dalam artian luas merupakan suatu bentuk kegiatan

kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bertujuan untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui kegiatan perencanaan,

pengendalian serta pengorganisasian.

Administrasi bisnis

Administrasi bisnis menurut Prof. Dr. Mr. S. prajudi admosudidjo

“administrasi bisnis adalah suatu organisasi niaga secara keseluruhan dan

mengejar tercapainya tujuan-tujuan yang bersifat bisnis objektif, dan administrasi

niaga tersebut dijalankan oleh setiap manager dalam suatu organisasi niaga”.

Sedangkan administrasi bisnis menurut Sheldo dan Urwik “administrasi niaga

adalah industri yang berkaitan dengan penetapan kebijakan perusahaan,

koordinasi produksi, keuangan dan distribusi, penentuan arah organisasi dan

kontrol tertinggi eksekutif”. Adapun pengertian administrasi bisnis menurut Y.

Wayong “pengertian administrasi bisnis adalah keseluruhan kegiatan mulai dari


15

produksi barang dan jasa sampai tibanya barang dan jasa tersebut ditangan

komsumen”.

Menurut pemaparan para ahli diatas dapat kita simpulkan bahwa

administrasi bisnis merupakan suatu kegiatan administrasi yang dilakukan oleh

organisasi niaga mulai dari kebijakan perusahaan, kegiatan produksi, pemasaran,

serta kegiatan pendistribusian barang dan jasa ke tangan konsumen.

Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh PT D’lanier merupakan sebuah

kegiatan administrasi bisnis karena melakukan kegiatan produksi, pemasaran serta

pendistribusian barang hingga ketangan konsumen, sehingga topik penelitian kali

ini relevan dengan administrasi bisnis.

2. Pemasaran

pemasaran menurut Kotler dan amstrong (2012) menyatakan bahwa

“pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan

dan membangun hubungan pelanggan yang kuat menangkap nilai dari pelanggan

sebagai imbalan”, Sedangkan menurut Stanton (2013) “pemasaran adalah suatu

sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan

harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk yang dapat memuaskan

keinginan dalam mencapai tujuan perusahaan”.

Dari kutipan ini peneliti menarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan

salah satu kegiatan bisnis dari merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, mendistribusikan serta membangun hubungan antara pelaku

usaha dengan pelanggan.


16

Sehingga dalam penelitian kali ini peneliti melihat keterkaitan antara

fokus permasalahan yang ada di dalam parameter peneliti dengan keilmuaan

administrasi yang akan diteliti oleh peneliti. Pada dasarnya program strategi

pemasaran ini akan berjalan dengan efektif dan efisien dengan proses kerja sama

antara dua orang atau lebih agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam

kegiatan pemasaran produknya. Sehingga hal ini tidak dapat dipisahkan dari

aspek keilmuan administrasi bisnis yang menarik untuk di teliti lebih lanjut oleh

peneliti.

C. Parameter Penelitian

1. Pengertian Strategi

Menurut Oliver (2007 : 3) Strategi adalah sebuah cara atau proses

yang digunakan organisasi untuk mencapai misinya. Menurut Chandler

dalam Rangkuti (2000 : 3) Strategi merupakan alat untuk mencapai

tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang,

program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya sedangkan

menurut Alma (2009 : 199) Strategi ialah suatu rencana yang

fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat saya simpulkan

bahwa strategi merupakan cara atau pun rencana yang dibuat oleh suatu

perusahaan untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai setiap

perusahaan.

2. pemasaran
17

pemasaran menurut Kotler dan amstrong (2012) menyatakan bahwa

pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi

pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat menangkap

nilai dari pelanggan sebagai imbalan

Sedangkan menurut Stanton (2013) pemasaran adalah suatu sistem

dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan

harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk yang dapat

memuaskan keinginan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Dari kutipan ini peneliti menarik kesimpulan bahwa pemasaran

merupakan salah satu kegiatan bisnis dari merencanakan, menentukan

harga, mempromosikan, mendistribusikan serta membangun hubungan

antara pelaku usaha dengan pelanggan.

3. Strategi pemasaran

Strategi pemasaran menurut paul dan guiltinan merupakan sebuah

pola pikir yang digunakan untuk mengembangkan suatu bisnis atau

perusahaan. Adapun cara yang digunakan adalah dengan menyatukan

beberapa unsur pemasaran seperti segmentasi pasar, bauran marketing,

posisi, sasaran dan sebagainya.

Sedangkan menurut Michael baker strategi pemasaran merupakan

suatu tujuan dasar dalam meningkatkan penjualan dan mencapai

keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.


18

Philip Kotler pun mengemukakan bahwa strategi pemasaran

merupakan suatu cara dimana fungsi pemasaran menyelenggarakan

kegiatannya agar bisa mencapai pertumbuhan yang menguntungkan

dalam kegiatan penjualan pada level marketing mix.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas peneliti menarik kesimpulan

bahwa strategi pemasaran merupakan sebuah pola pikir untuk

mengembangkan suatu bisnis melalui peningkatan penjualan. Tentunya

ada banyak sekali cara dalam meningkatkan penjualan, salah satunya

yaitu dengan menggunakan strategi marketing mix atau yang biasa

disebut juga dengan bauran pemasaran, seperti yang dikemukakan oleh

seorang ahli yang Bernama buchari alma yang menafsirkan marketing

mix adalah suatu bentuk strategi dalam mengkombinasikan berbagai

macam kegiatan marketing agar tercipta sebuah kombinasi maksimal

sehingga akan muncul hasil yang paling memuaskan.

Neil borden adalah pencetus strategi bauran pemasaran 4p yang

awalnya terinspirasi dari marketing mix gagasan dari culliton sekitar

tahun 1940an yang kini menjadi salah satu strategi yang banyak

digunakan oleh bisnis baru, bisnis kecil bahkan bisnis besar sekalipun.

Bauran pemasaran 4p memiliki 4 variabel didalamnya yaitu :

a. Product, Menurut Kotler dalam Abubakar (2018:31) adalah “Product is

anything that can be offered to a market to satisfying a want or need”.

Jadi produk diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke

pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Adapun menurut


19

Angipora dalam Abubakar (2018:31) “produk adalah sesuatu yang

dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk mendapatkan perhatian,

untuk dimiliki, penggunaan ataupun konsumsi yang bisa memuskan

keinginan atau kebutuhan”.

Serta adapun bauran produk menurut Kotler dalam Abubakar

(2018:32) “Product mix is the set of all products and items that a

particular seller offers for sale”. Jadi bauran produk adalah

sekumpulan dari semua produk dan item produk seperti macam

produk, kualitas produk, rancangan produk, ciri-ciri produk, merek

produk, kemasan produk, ukuran produk, pelayanan, jaminan, dan

pengembalian, serta atribut lainnya yang secara khusus menawarkan

untuk dijual kepada para pembeli.

Russ dan Kirkpatrick dalam Abubakar (2018:33) “produk berupa

barang atau jasa yang kita kenal sehari-hari pada dasarnya mempunyai

sedikitnya tujuh unsur yang penting untuk diperhatikan, yaitu:

1) Desain (Design)

2) Bahan Baku (Materials)

3) Kualitas (Quality)

4) Keamanan (Safety)

5) Jaminan (Warranties)

6) Keragaman (Variety)

7) Pelayanan (Servicing)

8) Merek (Alerk)
20

9) Kemasan (Packaging)

10) Label (Labelling)

Dalam merencanakan penawaran produk ke pasar, perusahaan atau

pemasar harus memperhatikan tingkatan produk. Menurut Fandy

dalam Abubakar (2018:36) ada lima tingkatan yaitu :

1) Core Benefit atau produk utama yang merupakan tingkatan

paling dasar, yaitu manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli

pelanggan.

2) Basic Product, dalam hal ini pemasaran harus merubah manfaat

utama itu menjadi produk generik, yaitu versi dasar dari produk dilihat

dari fungsionalnya.

3) Expected Product, yaitu sekumpulan atribut produk dan

persyaratannya yang biasa diharapkan dan disetujui memiliki

kekayaan.

4) Augmented Product, yaitu berbagai atribut produk yang

ditambahi berbagai manfaat atau layanan dan memiliki kelayakan,

sehingga 29 dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa

dibedakan dengan produk pesaing.

5) Potential Product, yaitu semua tambahan atau perubahaan yang

mungking dihilangkan untuk produk tersebut di masa yang akan

dating.
21

Klasifikasi Produk adalah cara mengatur produk ke dalam

beberapa kategori yang didasarkan pada perilaku pembelian

konsumen. Menurut Kotler dalam Abubakar (2018:36) menyatakan

bahwa “ produk dapat digolongkan atai diklasifikasikan ke dalam tiga

golongan, yaitu : Nondurable goods, Durable goods, Services.”

1) Nondurable goods atau barang habis pakai, yaitu barang

berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam sate atau beberapa kali

penggunaan. Contohnya minuman bir, sabun, dan garam.

2) Durable goods atau barang tahan lama, yaitu barang berwujud

yang biasanya dapat digunakan banyak kali. Contohnya Lemari es,

peralatan mesin, dan pakaian.

3) Services atau jasa, yaitu tindakan atau kinerja yang ditawarkan

oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak

dapat diraba dan tidak menyebabkan pemindahan kepemilikan.

Misalnya, salon kecantikan, reparasi kendaraan dan jasa angkutan.

b. Price, Menurut Etzel dalam Abubakar (2018:39) bahwa “price is the

amount of money and/or other items utility needed to acquire a

product. 30 Recall that utility is an attribute with the potential to

satisfy wants”. Dari definisi harga tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh

konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna

memenuhi kebutuhan dan keinginannya. harga menjadi satuan ukur


22

mengenai mutu suatu produk dan harga merupakan unsur bauran

pemasaran yang fleksibel (dapat berubah secara cepat).

c. Place, Menurut Abubakar (2018:60) “merupakan letak dimana sebuah

perusahaan atau industry berada yang dianggap memiliki nilai penting

yang berpengaruh pada penjualan dan pencairan laba baik secara

pendek dan panjang”. Maka dapat disimpulkan place adalah Tempat

yang strategis sangat penting dalam pemasaran dalam

mendistribusikan produk kepada konsumen. Ada beberapa alas an

mengapa dilakukan penentuan sebuah tempat dan atas dasar apa

tempat tersebut dilakukan keputusan. Berikut adalah hal yang harus

diperhatikan dalam pemilihan tempat :

1) Memiliki nilai strategis secara jangka pendek dan Panjang

2) Berdekatan dengan target pasar yang ingin dituju

3) Memiliki koneksi kuat dan mudah untuk masuk dan keluarnya

produk perusahaan secara hilir mudik dan kapan saja

4) Memiliki nilai strategis secara finansial yang dimaksud terus

mengalami kenaikan harga pasaran

5) Mampu memberi dampak keyakinan kepada para mitra bisnis,

perbankan, karyawan, dan para stakeholders’ lainnya dalam menilai

perusahaan.

d. Promotion, Menurut Sutisna dalam Abubakar (2018:50) menyatakan

bahwa “untuk produk yang dibeli berdasarkan kebiasaan sharusnya

ditampilkan sesering mungkin untuk mengingatkan konsumen”.


23

Sedangkan menurut Suprapto dalam Abubakar (2018:50) menyatakan

bahwa “seorang pelanggan yang loyal akan membicarakan hal-hal

yang bagus tentang produk atau perusahaanyang menjualnya”. Maka

dapat disimpulkan dari ke dua pernyataan oleh para ahli tersebut

promosi adalah pemberian informasi tentang suatu produk kepada

konsumen menjadi faktor yang dominan dalam pemasaran.

Tujuan dari promosi menurut Fandy dalam Abubakar (2018:50)

menyatakan bahwa :

1) Menginformasikan (informing) dapat berupa menginformasikan

pasar mengenai keberadaan suatu produk baru. Menyampaikan

perubahan harga kepada pasar. Menjelaskan cara kerja suatu produk.

Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan.

Meluruskan kesan yang keliru. Mengurangi keakutan atau

kekhawatiran pembeli. Membangun citra perusahaan.

2) Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk membentuk

pilihan merek. Mengalihkan pemilihan ke merek tertentu. Mengubah

persepsi pelanggan terhadap atribut produk. Mendorong pembeli untuk

belanja saat itu juga. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan

wiraniaga (salesman).

3) Mengingatkan (reminding) untuk mengingatkan pembeli bahwa

produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.

Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk

perusahaan. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada


24

kampanyekan. Menjaga agar ingatan perama pembeli jatuh pada

produk perusahaan.”

Periklanan menurut Kotler dalam Abubakar (2018:51) menyatakan

bahwa “advertising is any paid form of non personal presentation and

promotion of ideas, goods, or services by an identify sponsor”.

Periklanan atau promosi perlu dilakukan untuk memperkenalkan

produk secara luas kepada pelanggan tentang manfaat, mutu atau

kualitas, harga, dan tempat penjualan adalah untuk mempengaruhi

kesadaran konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.

Berdasarkan definisi menurut para ahli Periklanan merupakan cara

yang efektif untuk menjangkau pembeli yang tersebar secara geografis

yang efektif untuk menjangkau pembeli yang tersebar secara geografis

dengan biaya yang relative rendah untuk setiap tampilannya.

Promosi dan Penjualan menurut Kotler dalam Abubakar (2018:56)

personal selling mempunyai 3 sifat khusus yang berbeda jika

dibandingkan dengan iklan, antara lain:

a) Berhadapan langsung secara pribadi (personal confrontation)

b) Keakraban (cultivation)

c) Tanggapan (response)”

4. Analisis SWOT

a. Pengertian analisis SWOT


25

Menurut Philip Kotler analisis swot adalah evaluasi terhadap semua

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yang terjadi pada indvidu

ataupun organisasi.

Sedangkan menurut freddy rangkuti analisis swot adalah usaha yang

dilakukan berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan

peluang, dan pada saat yang sama dapat meminimalisir kelemahan dan

ancaman. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor

secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

Seperti yang dikemukakan oleh para ahli diatas terdapat beberapa

point penting yang menjadi perhatian dalam analisis ini yaitu:

1. Strength (kekuatan), merupakan analisis yang mengacu terhadap

kekuatan atau keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan, seperti hasil

produksinya, lokasi yang srategis atau pun juga harga yang kompetitif

yang dapat menjadi keuntungan bagi perusahaan tersebut

2. Weakness (kelemahan), weakness kebalikan dari strength, karena

analisis weakness mengacu terhadap kelemahan – kelemahan yang

dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan pesaing perusahaan yang

tentunya akan menjadikan kerugian bagi perusahaan

3. Opportunity (peluang), analisis yang mengacu terhadap peluang –

peluang yang dimiliki oleh perusahaan untuk mendapatkan keuntungan

maksimal
26

4. Threats (ancaman), analisis ini mengacu terhadap ancaman apa saja

yang memungkinkan akan merugikan perusahaan bahkan akan

mengancam kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

b. Tujuan Analisis SWOT

Menurut Jogiyanto dalam lukmandono (2015:44) tujuan dari

analisis SWOT adalah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang terlihat

sebagai input untuk merancang proses, sehingga proses yang dirancang

dapat berjalan optimal, efektif, dan efisien.

2) Menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana

untuk melakukan sesuatu.

3) Mengetahui keuntungan yang dimiliki.

4) Menganalisis prospek perusahaan untuk penjualan, keuntungan,

dan pengembangan produk yang dihasilkan.

5) Menyiapkan perusahaan untuk siap dalam menghadapi

permasalahan yang terjadi.

6) Menyiapkan untuk menghadapi adanya kemungkinan dalam

perencanaan pengembangan di dalam perusahaan.”

c. Manfaat Analisis SWOT

Menurut Suryatna (2016:119) manfaat yang bisa didapat dari

analisis SWOT diantaranya adalah sebagai berikut:


27

1) Sebagai panduan bagi prusahaan untuk Menyusun berbagai

kebijakan strategis terkait rencana dan pelaksanaan di masa yang akan

dating

2) Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan system

perencanaan sebuah perusahaan.

3) Memberikan tantangan ide-ide bagi pihak manajemen

perusahaan.

4) Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan.

d. Teknik Analisis SWOT

Menurut Irawan (2014:569) teknik analisis SWOT yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1) Analisis Internal

a) Analisis Kekuatan (Strengths)

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya

dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan

pada faktorfaktor seperti teknologi, sumber daya finansial, kemampuan

kemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis pelaggan yang

dimiliki. Strengthss (kekuatan) adalah keahlian dan kelebihan yang

dimiliki oleh perusahaan pesaing.

b) Analisis Kelemahan (Weaknesses)

Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing

mempunyai keterbatasan dan kekurangan serta kemampuan menguasai

pasar, sumber daya serta keahlian. Jika orang berbicara tentang


28

kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang

dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber,

keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi

penampilan kinerja organisasi yang memuaskan.

Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan

tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau

tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan

pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak

atau kurang diminta oleh para pengguna atau calon pengguna dan

tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.

2) Analisis Eksternal

1) Analisis Peluang (Opportunities)

Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan

dirinya dari perusahaan lain. Peluang dan terobosan atau keunggulan

bersaing tertentu dan beberapa peluang membutuhkan sejumlah besar

modal untuk dapat dimanfaatkan. Dipihak lain, perusahaan-perusahaan

baru bemunculan. Peluang pemasaran adalah suatu daerah kebutuhan

pembeli di mana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.

2) Analisis Ancaman (Threats)

Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh

suatu kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak

menguntungkan dalam lingkungan yang akan menyebabkan


29

kemerosotan kedudukan perusahaan. Pengertian ancaman merupakan

kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak

menguntungkan suatu satuan bisnis.

e. Model Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2013:483) menyatakan bahwa:

“Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan

ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Faktor

internal dimasukan kedalam matrik yang disebut matrik faktor strategi

internal atau IFAS (Internal Strategic Factor Analisis Summary).

Faktor eksternal dimasukkan kedalam matrik yang disebut matrik

faktor strategi eksternal EFAS (Eksternal Strategic Factor Analisis

Summary). Setelah matrik faktor strategi internal dan eksternal selesai

disusun, kemudian hasilnya dimasukkan dalam model kuantitatif, yaitu

matrik SWOT untuk merumuskan strategi kompetitif perusahaan.”

Berikut adalah gambaran table dari IFAS dan EFAS beserta

penjelasan disetiap tahapan-tahapannya:

TABEL II 01

MATRIKS FAKTOR STRATEGI INTERNAL


30

Bobot

X
Faktor bobot rating komentar
rating
strategi

internal

Keuatan

kelemahan

total

Sumber: Rangkuti (2016:27).

menurut Rangkuti (2016:26-27) Setelah faktor-faktor strategi

internal perusahaan diidentifikasikan, suatu tabel IFAS (Internal Factors

Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategi

internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan.

Tahapnya adalah:

1) Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1.

2) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai

dari 1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan

pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan.

(Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total (1,00).
31

3) Hitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan

skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan

pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.

Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori

kekuatan) diberi nilai +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan

membandingkan rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan

variabel yang bersifat negatif kebalikanya. Contohnya jika kelemahan

besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri yang nilainya adalah 1,

sedangkan jika kelemahan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

4) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai

dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

5) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh

total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-

faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok industri yang sama.

TABEL II 02

MATRIKS FAKTOR STRATREGI EKSTERNAL

Bobot

X
32

Faktor strategi bobot rating rating komentar

eksternal

peluang

ancaman

total

sumber: Rangkuti (2016:26).

Menurut Rangkuti (2016: 24-25) Sebelum membuat matrik faktor

strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu Faktor Strategi

Eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi

Eksternal (EFAS):

1) Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

2) Beri bobot masing-masing faktor, mulai dari 1,0 (sangat penting)

sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan

dapat memberikan dampak pada faktor strategis.

3) Hitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala

mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh

faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian

nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin

besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1).
33

Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai

ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai

ancamannya sedikit ratingnya 4.

4) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai

dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

5) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

6) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total

skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-

faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok industri yang sama.

f. Matriks SWOT

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan

adalah matrik SWOT. Matriks ini dapat mengambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan

dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis

(Rangkuti, 2016:83-84). Berikut adalah gambar table matriks SWOT

menurut Freddy Rangkuti beserta dengan keterangannya:


34

TABEL II 03

MATRIKS SWOT

IFAS STRENGTH (S) WEAKNESSES (W)

tentukan 5-10 faktor- tentukan 5-10 faktor-faktor


EFAS
kelemahan internal
faktor kekuatan

internal

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO

tentukan 5-10 faktor- Ciptakan strategi yang ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan


faktor peluang
untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan
eksternal
peluang peluang

THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

tentukan 5-10 faktor- ciptakan strategi yang ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan


faktor ancaman
untuk mengatasi ancaman dan menghindari ancaman
eksternal

Sumber: Rangkuti (2016:83)

Keterangan:

1) EFAS = Eksternal Strategic Factor Analysis

2) IFAS = Internal Strategic Factor Analysis


35

3) Strategi SO (Strength-Opportunities)

Memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya

4) Strategi ST (Strenghts-Threats)

Menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi

ancaman.

5) Strategi WO (Weknesses-Opportunities)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

6) Strategi WT (Weaknesses- Threats)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari

ancaman.

f. Diagram Matriks SWOT

Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapa ditentukan

oleh kombinasi faktor internal dan eksternal, kedua faktor tersebut

harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan

dari lingkungan internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan

eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis.

Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang


36

(Opportunities) dan ancaman (Threats). dengan faktor internal

kekuatan (Strengths), dan kelemahan (Weaknesses) (Rangkuti,

2016:20).

Maka dari itu analisis SWOT dibagi menjadi 2 faktor yaitu faktor

eksternal dengan melihat terhadap peluang dan ancaman, serta faktor

internal dengan melihat terhadap kekuatan dan kelemahan. Berikut

adalah gambar diagram matrix SWOT menurut Freddy Rangkuti

dengan keterangan disetiap kudaran-kuadrannya:

BERBAGAI PELUANG

3. g Strategi
Mendu Defensif
kung
KELEMAHAN INTERNAL strategi KEKUATAN INTERNAL

Turn-
arou Sumber rangkuti (2016:20).
nd
BERBAGAI ANCAMAN

4.
Me
ndu
kun
37

at
e
1. M gi
e Di
n v
d er
u si
k fi
u k
n a
g si
S
t
r
a
t
e
g
i

A
g
r
e
s
i
f

2. M
e
n
d
u
k
u
n
g

S
t
r
38

Kuadran I: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.

Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam

kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif

(Growth oriented strategy).

Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini

masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus

diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang jangka pangjang dengan cara strategi diversifikasi

(produk/jasa). Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar

yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa

kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini

mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal

perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih.

Misalnya, Apple menggunakan stratregi peninjauan kembali teknologi

yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru

dalam industri micro computer

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan

internal.
39

D. Kerangka Pemikiran Dan Proposisi

1. Kerangka Pemikiran

Setelah menelaah berbagai pengertian dan teori para ahli tentang

strategi pemasaran maka terbentuknya suatu kerangka pemikiran untuk

menguji rumusan masalah agar peneliti dapat memecahkan masalah yang

berbentuk hipotesis. Kerangka pemikiran berbentuk flowchart atau

diagram alir sebagai proses pemecahan masalah yang ada di PT

D’LANIER GAYA INDONESIA dengan menghubungkan teori bauran

pemasaran 4P milik Kotler yaitu Product, Price, Place, Promotion.

Berdasarkan uraian tersebut maka dibuatnya suatu kerangka

pemikiran dengan menggunakan teori menurut Kotler yaitu bauran

pemasaran 4P yang dikemukakan sebagai berikut


40

GAMBAR II 02
KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA


PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK DI
PT D’LANIER GAYA INDONESIA

INPUT
Masalah Penelitian :
1. Menurunnya penjualan offline di PT D’lanier gaya indonesia.
2. Kurangnya inovasi dalam memasarkan produk
3. Kurangnya adaptasi penerapan strategi dengan kondisi di lapangan
4. Minimnya pengiklanan yang dilakukan

PROCESS
Teori/Pendapat ahli yang digunakan dalam penelitian) :
1. Product
2. Price
FEEDBACK 3. Place
4. Promotion
Sumber : (Kotler 2000:18)

OUTPUT
Pemecahan Masalah Penelitian :
1. Melakukan branding agar produk mudah dikenal oleh orang banyak
2. Meningkatkan inovasi dalam strategi pemasaran
3. Up to date terhadap kondisi dan strategi terbaru yang efektif
4. Memperbanyak aktivitas pengiklanan

OUTCOME
Manfaat Penelitian (Setelah Terpecahkannya Masalah) :
1. Semakin banyaknya orang yang mengenal produk yang di pasarkan
2. Mampu bersaing dengan kompetitor
3. Mampu terus berkembang seiring perubahan kondisi di lapangan
4. Meningkatkan minat membeli banyak orang

Sumber: Hasil pemikiran peneliti, 2022.


41

2. Proposisi

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran, maka

diajukan proposisi penelitian sebagai berikut:

a. Strategi pemasaran produk PT D’lanier gaya Indonesia akan

berjalan lebih maksimal apabila menggunakan strategi bauran pemasaran

4p (product,prica,place dan promotion).

b. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi pemasaran

produk oleh PT D’lanier gaya Indonesia meliputi faktor Product, Price,

Place, Promotion.

c. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yang dialami

dalam melakukan strategi pemasaran produk oleh PT D’lanier gaya

indonesia ditentukan melalui faktor Product, Price, Place, Promotion


42
BAB III

OBYEK DAN METODE PENELITIAN

A. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah strategi pemasaran PT D’lanier gaya indonesia

dengan melihat faktor-faktor keberhasilan strategi pemasaran menurut Kotler,

yaitu product, price, place, promotion, dan didasarkan pada analisis SWOT

menurut Rangkuti. Mengetahui apakah semua tahapan dalam melakukan strategi

pemasaran tersebut sudah dilakukan secara maksimal dan sesuai dengan visi dan

misi PT D’lanier gaya indonesia.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Sugiyono (2016:9) sebagai berikut:

“Metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada


filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna daripada generalis”.

Metode ini menggambarkan suatu keadaan objektif atau peristiwa tertentu

sesuai fakta-fakta yang ada di lapangan. Dengan menggunakan metode penelitian

kualitatif deskriptif, hasil penelitian akan lebih menjelaskan


44

permasalahan yang ditemukan, hambatan yang terjadi dalam proses melakukan

strategi pemasaran di wilayah Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung, dan

menentukan tingkat keberhasilan dalam proses mekakukan strategi pemasaran.

Metode penelitian kualitatif menurut Denzin dan Lincoln dalam Moleong

(2016:5) “adalah penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud

menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan

berbagai metode yang ada”

Williams dalam Moleong (2016:5) menyatakan bahwa:

“Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar ilmiah, dengan
menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang
tertarik secara alamiah. Metode penelitian kualitatif ini memiliki maksud untuk
mengembangkan pengertian tentang individu dan kejadian dengan
memperhitungkan konteks yang relevan. Bertujuan untuk memahami fenomena
yang terjadi melalui gambaran dan fakta-fakta yang ada dengan memperbanyak
pemahaman mendalam”.

Berdasarkan teori para ahli Metode penelitian kualitatif deskriptif dapat

dikemukakan sebagai metode penelitian yang memanfaatkan data kualitatif dan

dijabarkan secara deskriptif. Menguraikan tentang permasalahan yang benar-benar

terjadi di lapangan dengan berdasarkan kebijakan yang ada. Metode penelitian ini

menggambarkan fenomena yang sebenarnya terjadi dengan hasil yang diperoleh

tanpa proses manipulasi atau perlakuan lain. Metode penelitian kualitatif

deskriptif ini sangat cocok untuk digunakan di dalam penelitian tentang strategi

pemasaran rumah oleh CV. Berkah Mandiri di wilayah Banjaran Kabupaten

Bandung.

dddddd
45

C. Operasional Parameter

Dalam setiap tahapan strategi pemasaran oleh PT D’LANIER GAYA

INDONESIA harus dilakukan dengan baik sesuai dengan teori yang ada, maka

dari itu dilakukan pengoperasionalan teori yang ada dalam setiap variabel

penelitian ke dalam faktor-faktor yang lebih konkrit. Variabel dalam penelitian ini

adalah strategi pemasaran. Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan teori

Kotler yaitu bauran pemasaran 4P dengan faktor-faktor yang akan dibahas dalam

tabel sebagai berikut.

TABEL III 01 OPERASIONAL PARAMETER


Parameter Sub Parameter Faktor

(1) (2) (3)


Strategi 1. Product a. Kualitas bahan baku
Pemasaran Model b. Kualitas alat produksi
Kotler c. Rasa produk
d. Kemasan produk
Didukung Dengan 2. Price a. Harga produk
Analisis SWOT b. Target pasar
Model Rangkuti c. Kualitas produk
3. Place a. Tempat Produksi
b. Tempat pemasaran
4. Promotion a. Iklan
b. Distribusi

Sumber : Kotler (2000:18). Rangkuti (2018:20).

D. Penentuan Informan

Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Purposive

sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang didasarkan dengan

pertimbangan tertentu yang berkaitan dengan studi kasus

dddddd
46

yang diteliti dan tujuan peneliti (Sugiyono, 2013:368). Penentuan informan

dilakukan sebelum dilakukannya wawancara mendalam, dengan melihat siapa saja

yang langsung berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian. Peneliti

menentukan informan yang akan diwawancara sebagai berikut.

TABEL III 02 INFORMAN PENELITIAN


No Informan Peranan Informan

1 Manager umum Inti

2 Asisten manager produksi Inti

3 marketing Inti

4 Staff administrasi Pendukung

5 Konsumen Pendukung

Sumber: Rencana Penulis, 2022.

Berdasarkan table tersebut, informan untuk penelitian ini terdiri dari:

1. Manager umum sebagai pimpinan perusahaan.

2. Asisten manager produksi sebagai asisten dari manager..

3. marketing sebagai pelaksanaan pemasaran produk

4. Staff administrasi sebagai pengurus tata usaha perusahaan

5. Konsumen sebagai pembeli produk

E. Teknik Pengumpulan Data secara Kualitatif


Pengumpulan data merupakan proses pengadaan data primer untuk

kebutuhan suatu penelitian. Pengumpulan data adalah proses yang sangat penting

dalam metode ilmiah karena pada umumnya data yang terkumpul digunakan

dalam rangka analisis data dan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam

suatu penelitian harus menggunakan teknik pengumpulan yang sistematik.

dddddd
47

Menurut Sugiyono (2016:224) “Teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data”. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar dari data yang ditetapkan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi serta penentuan informan.

1. Observasi

Dalam rangka pengembangan Ilmu Pengetahuan secara ilmiah tentang

segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini, salah satu teknik yang digunakan

adalah observasi atau pengamatan. Observasi atau pengamatan merupakan teknik

(cara) yang pertama kali digunakan dalam penelitian ilmiah. Menurut Vredenbert

dalam Pasolong (2016:131) “teknik observasi dan partisipasi merupakan teknik

dalam pengumpulan data, karena pada prinsipnya semua penelitian ilmiah

berkaitan dengan observasi”. Kemudian menurut Young dan Schmidt dalam

Pasolong (2016:131) mengemukakan

bahwa “observasi adalah sebagai pengamatan sistematis berkenaan dengan

perhatian terhadap fenomena-fenomena yang nampak”.

Dalam melakukan observasi dalam kegiatan penelitian ada dua indera

yang sangat vital dalam melakukan pengamatan yaitu telinga dan mata. Kedua

indera tersebut harus benar-benar dalam kondisi sehat. Observasi yang baik harus

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Observasi harus mempunyai arah artinya dilakukan secara teratur,melihat

sekeliling untuk mencari fenomena-fenomena secara menyeluruh.

dddddd
48

b. Observasi harus sistematis, artinya bukan secara kebetulan atau sesuka hati untuk

menghampiri situasi.

c. Observasi bersifat kuantitatif artinya mencatat sejumlah peristiwa- peristiwa

tentang tipe-tipe perilaku tertentu.

d. Observasi dengan pencatatan dengan segera artinya bukan mengandalkan pada

ingatan.

e. Observasi membutuhkan keahlian artinya dapat dilakukan dengan orang-orang

yang sudah terlatih.

f. Hasil observasi dapat dibuktikan dalam bentuk data-data yang dapat dianalisis

secara ilmiah.

Observasi juga memiliki petunjuk dalam pelaksanaannya yang diantaranya:

a. Memperoleh terlebih dahulu pengetahuan apa yang ingin di observasi.

b. Selidiki tujuan-tujuan yang umum, maupun yang khusus dari masalah- masalah

penelitian untuk menentukan apa yang harus diobservasi.

c. Buatlah suatu cara untuk mencatat hasil-hasil observasi, seperti checklist.

d. Melakukan pembatasan dengan tegas macam-macam tingkat kategori yang akan

digunakan.

e. Adakah observasi secermat-cermatnya.

f. Catatlah setiap gejala secara terpisah.

g. Ketahui baik-baik alat pencatatan dan tata caranya sebelum melakukan observasi.

2. Wawancara Mendalam

dddddd
49

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari informan.

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2010:72) “Merupakan pertemuan dua orang

untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”. Wawancara (interview)

adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh

pewawancara (pengumpul data) kepada informan, dan jawaban-jawaban informan

dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recording).

Wawancara secara langsung merupakan pembicaraan dua arah yang

dilakukan oleh pewawancara terhadap responden atau informan, untuk menggali

informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Perbedaan dengan pembicaraan

sehari-hari adalah bahwa biasanya partisipan atau responden merupakan orang

asing yang tidak dikenal sebelumnya, dan jalannya pembicaraan diarahkan oleh

pewawancara.

Wawancara tidak langsung bisa dilakukan melalui telepon atau surat-

menyurat (pengiriman kuesioner). Teknik pengumpulan data ini membutuhkan

biaya yang jauh lebih sedikit dibandingkan wawancara langsung mempunyai

beberapa keuntungan dan kelemahan.

Penelitian ini melakukan wawancara mendalam secara langsung, jadi,

proses wawancara dilakukan dengan langsung bertatap muka dengan partisipan

atau informan yang telah ditentukan. Disebut wawancara mendalam karena

pertanyaan yang diajukan akan menggali lebih dalam permasalahan yang sedang

terjadi dengan mencari hambatan apa yang muncul dalam pelaksanaan kebijakan

dan untuk mengetahui upaya dalam mengatasi hambatan tersebut.

dddddd
50

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk menunjukan kebenaran suatu kegiatan

penelitian yang dilakukan. Menurut Sugiyono (2016:329) sebagai berikut:

“Teknik dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi


dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Melalui teknik ini, peneliti dapat
mengetahui seluruh kondisi Gudang dari lingkungan kerja, kondisi meja kerja, dan
kebersihan ruang kerja”.

Dengan adanya teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ini, maka

kebenaran suatu data baik yang berasal dari hasil observasi maupun wawancara

akan teruji dan tidak diragukan bahwa fenomena-fenomena yang ada memang

terjadi.

F. Pemeriksaan Keabsahan Data secara Kualitatif

Pemeriksaan keabsahan data secara kualitatif memiliki kriteria dan teknik,

yaitu:

TABEL III 03
KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

KRITERIA TEKNIK PEMERIKSAAN


Kredibilitas (1) Perpanjangan keikut-sertaan
(derajat kepercayaan) (2) Ketekunan pengamatan
(3) Triangulasi
(4) Pengecekan sejawat
(5) Kecukupan referensial
(6) Kajian kasus negatif
(7) Pengecekan anggota
Keteralihan (8) Uraian rinci
Kebergantungan (9) Audit kebergantungan
Kepastian (10) Audit kepastian
Sumber: Moleong (2016:327).

dddddd
51

Teknik Pemeriksaan keabsahan data secara kualitatif yang digunakan

dalam penelitian ini adalah teknik Triangulasi sebagai penguat dan pembanding

informasi yang didapat supaya informasi tersebut tidak rancu. Triangulasi adalah

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Teknik triangulasi yang sering digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber

lainnya. Denzin dalam Moleong (2016:330) “membedakan empat macam

triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber,

metode, penyidik, dan teori”.

Menurut Patton dalam Moleong (2016:330) “triangulasi dengan sumber

berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian

kualitatif”. Hal itu dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang

dikatakannya secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan

pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau

tinggi, orang berada, orang pemerintahan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

dddddd
52

Dalam hal ini Patton dalam Moleong (2016:331) mengemukakan bahwa

“jangan sampai banyak mengharapkan hasil pembandingan tersebut merupakan

kesamaan pandangan, pendapat, atau pemikiran. Yang penting disini ialah bisa

mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya perbedaan- perbedaan tersebut”.

Pada triangulasi dengan metode, menurut Patton dalam Moleong

(2016:331) mengemukakan bahwa terdapat dua strategi dalam triangulasi dengan

metode ini, yaitu:

a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik

pengumpulan data.

b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

Triangulasi dengan penyidik adalah dengan jalan memanfaatkan peneliti

atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan

data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemelencengan

dalam pengumpulan data. Pada dasarnya penggunaan suatu tim penelitian dapat

direalisasikan ataupun dengan cara membandingkan hasil pekerjaan seorang

analis dengan analis lainnya.

Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong

(2016:331), “berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat

kepercayaannya dengan satu atau lebih teori”. Di pihak lain, Patton dalam

Moleong (2016:331) berpendapat lain, “yaitu bahwa hal itu dapat dilaksanakan

dan hal itu dinamakannya penjelasan banding (rival explanation)”.

Jadi, triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-

perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu

dddddd
53

mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai

pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat me-

recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber,

metode atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan:

a. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan,

b. Mengeceknya dengan berbagai sumber data,

c. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat

dilakukan.

G. Analisa Data secara Kualitatif

Untuk memaksimalkan penerapan strategi pemasaran rumah maka

diperlukan analisis data secara kualitatif. Menurut Bogdan & Biklen dalam

Moleong (2016:248) sebagai berikut:

“Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain”.

Serta ada beberapa tahapan-tahapan proses analisis data yang dijalankan

sebagai acuan untuk menemukan informasi-informasi yang valid, yaitu sebagai

berikut:

dddddd
54

“1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar
sumber datanya tetap dapat ditelusuri,
2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan,
mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya,
3. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,
mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-
temuan umum”.
(Seiddel dalam Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi,
2016:248)

Serta menurut Creswell (2017:263) dalam kutipannya yang

menggambarkan proses analisis data dalam penelitian kualitatif didalamnya ada 9

proses yang dilakukan dengan teknik flowchart atau diagram alir secara lebih

terperinci dan operasional adalah sebagai berikut

dddddd
55

GAMBAR III 01
ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Menginterpretasi makna
tema/deskripsi

Saling menghubungkan
tema/deskripsi (misalnya,
grounded theory, studi kasus)

Tema Deskripsi
Validasi Akurasi
Informasi
Memberi Kode data
(tulisan tangan atau komputer)

Membaca seluruh data

Menyusun dan mempersiapkan


data untuk analisis

Data mentah
(transkrip, catatan lapangan,
gambar, dan sebagainya)

Sumber: Creswell (2017:263).

Berdasarkan Gambar tersebut, Menurut Creswell (2017:264) dapat

dijabarkan dalam langkah-langkah analisis sebagai berikut:

1. Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini melibatkan

dddddd
56

transkripsi wawancara, men-scanning materi, mengetik data lapangan, atau

memilah-milah dan menyusun data tersebut ke dalam jenis- jenis yang berbeda

tergantung pada sumber informasi.Membaca keseluruhan data. Langkah pertama

adalah membangun general sense atas informasi yang diperoleh dan

merefleksikan maknanya secara keseluruhan. Gagasan umum apa yang

terkandung dalam perkataan partisipan? Bagaimana nada gagasan-gagasan

tersebut? Bagaimana kesan dari kedalaman, kredibilitas, dan penuturan informasi

itu? Pada tahap ini, para peneliti kualitatif terkadang menulis catatan-catatan

khusus atau gagasan-gagasan umum tentang data yang diperoleh.

2. Memulai coding semua data. Coding merupakan proses mengorganisasikan data

dengan mengumpulkan potongan (atau bagian teks atau bagian gambar) dan

menuliskan kategori dalam batas-batas.

3. Terapkan proses coding untuk mendeskripsikan setting (ranah), orang (partisipan),

kategorisasi, dan tema yang akan dianalisis. Deskripsi ini melibatkan usaha

penyampaian informasi secara detail mengenai orang, lokasi, atau peristiwa dalam

setting (ranah) tertentu. Peneliti dapat membuat kode-kode untuk

mendeskripsikan semua informasi ini, lalu menganalisisnya untuk proyek studi

kasus, etnografi, atau penelitian naratif.

4. Tunjukkan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini akan disajikan kembali dalam

narasi/laporan kualitatif. Pendekatan yang paling populer adalah dengan

menerapkan pendekatan naratif dalam menyampaikan hasil analisis. Pendekatan

ini bisa melipui pembahasan tentang kronologi peristiwa, tema dan keterhubungan

antartema. Peneliti dapat menyajikan suatu proses, menggambarkan secara

dddddd
57

spesifik lokasi penelitian, atau

memberikan informasi deskriptif tentang partisipan dalam sebuah tabel

(sebagaimana dalam studi kasus dan etnografi).

5. Langkah terakhir dalam analisis data adalah pembuatan interpretasi dalam

penelitian kualitatif (interpretation in qualitative research) atau memaknai data.

Mengajukan pertanyaan seperti “Pelajaran apa yang bisa diambil dari semua ini?”

akan membantu peneliti mengungkap esensi dari suatu gagasan.

Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian Strategi pemasaran

PT D’lanier gaya indonesia ini adalah analisis data menurut Creswell, dari mulai

mempersiapkan data untuk dianalisis yang masih berupa data mentah, membaca

seluruh data, mengelompokan data berupa tema dan deskripsinya, hubungan antar

tema dan deskripsinya, sampai tahap interpretasi atau memaknai data yang

bertujuan untuk menemukan pelajaran apa yang dapat diambil dari penelitian ini.

Sampai dengan memperoleh kesimpulan dan pemberian saran atau masukan dari

hasil penelitian.

Setelah tahapan-tahapan analisis data diatas selanjutnya alat yang

digunakan dalam analisis data yaitu analisis SWOT. Menurut Rangkuti (2016:19)

menyatakan bahwa:

“Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis

untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada

logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang

(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(Weaknesses) dan ancaman (Threats)”.

dddddd
58

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua

informasi tersebut dalam model matriks SWOT, matriks tersebut dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang

dihadapi perusahaan dapat disesuakian dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimilikinya. Ada contoh gambaran diagram Matriks SWOT yaitu sebagai berikut:

IFAS STRENGTHS WEAKNESSES


(S) (W)

EFAS
OPPORTUNITI STRATEGI SO STRATEGI
ES (O) WO

THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI


WT

Sumber: Rangkuti (2016:83).

Analisis data setelah yang akan digunakan dalam penelitian Strategi

pemasaran perumah Cluster Mandiri di wilayah Banjaran Kabupaten Bandung ini,

adalah analisis SWOT menurut Rangkuti, dari mulai menganalisis informasi

dengan menggunakan model matriks SWOT, sampai memberikan saran setelah

mendapatkan hasil dari analisis tersebut.


59

H. Jadwal Penelitian

Penelitian dilaksanalan di PT D’lanier gaya indonesia dan diperkirakan

selesai selama 4 bulan. Jadwal rencana penelitian dapat dilihat pada tabel berikut

TABEL III 04 JADWAL PENELITIAN


No Tahun 2022
. Kegiatan Mei Juni Juli Agustus
12 3 4 1 2 3 41 23 4 1 2 3 4
1 Menyusun Persiapan Penelitian 

2 Melaksanakan studi 
pendahuluan
3 Melaksanakan studi  
perpustakaan
4 Membuat Usulan penelitian 
5 Seminar Usulan Penelitian 
6 Pengumpulan data     
7 Pengolahan data   
8 Analisis data   
9 Menyusun laporan penelitian   
(Skripsi)
10 Konsultasi dan bimbingan      
11 Ujian Skripsi 
12 Perbaikan Skripsi 
60

Sumber : Rencana Peneliti, 20


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Gambaran umum lokasi penelitian

a. Sejarah PT D’lanier gaya Indonesia

PT D’lanier gaya Indonesia merupakan suatu perusahaan

yang bergerak di bidang industri, atau lebih tepatnya

perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan coklat

yang siap konsumsi. PT D’lanier gaya Indonesia yang memiki

brand D’lanier ini merupakan suatu perusahaan yang

memproduksi coklat premium yang langsung dapat dikonsumsi

oleh para konsumennya, PT D’lanier gaya Indonesia

merupakan salah satu perusahaan yang berada dibawah payung

manajemen inter jaya group.

PT D’lanier gaya indonesia pertama kali didirikan di

Indonesia atau lebih tepatnya di kota bandung pada tahun 2016,

dengan didasari peminat makanan coklat di Indonesia bahkan

di dunia sangat banyak sehingga memunculkan ide dari sang

owner untuk membuat suatu produk coklat konsumsi yang

memiliki konsep mewah dengan menggabungkan produk ritel

premium, unik dan asli, yang tentunya menonjolkan keunikan

dan kelezatan produk Indonesia.


62

PT D’lanier gaya Indonesia memiliki pusat produksi di kota

bandung atau lebih tepatnya berlokasi di jalan sekekukumbung

no. 88 kec rahayu kabupaten bandung dan juga memiliki pusat

distribusi di jl holis regency bandung. PT D’lanier gaya

melakukan penjualan secara online melalui Instagram,

facebook, shopee, Tokopedia, Lazada dan juga blibli. PT

D’lanier gaya Indonesia juga melakukan penjualan secara

offline yang tersebar di 18 kota yang berada di Indonesia dan di

66 tempat yang berbeda.

D’lanier memiliki berbagai macam produk premium yang

dihasilkan, diantaranya coklat filling, coklat drink dan juga

coklat couverture yang menjadi produk andalan bagi D’lanier

karena memiliki banyak peminat dan juga memiliki banyak

varian sehingga membuat banyak pilihan bagi konsumen.

b. Visi dan misi PT D’lanier gaya Indonesia

Visi dari perusahaan yaitu :

Menjadikan produk ritel mewah dan premium yang benar –

benar menonjolkan keunikan dan kelezatan produk Indonesia

Misi dari perusahaan yaitu :

Menghasilkan produk ritel yang mewah dengan

mengkombinasikan bahan kakao terbaik di Indonesia untuk

menciptakan produk yang memadukan kemewahan dan juga

premium.
63

c. Struktur organisasi PT D’lanier gaya Indonesia

Setiap organisasi pasti memiliki suatu struktur organisasi

dalam organisasinya yang tentunya bertujuan untuk pembagian

tugas dan peran dalam suatu organisasi, Begitu pun di dalam

PT D’lanier gaya Indonesia,

Berikut lebih jelasnya mengenai susunan struktur organisasi

di PT D’lanier gaya Indonesia.

GAMBAR IV 04
STRUKTUR ORGANISASI CV. BERKAH MANDIRI

DIREKT
UR
H. Saleh
Saed
MANAGER
UMUM

HRD MANAGER MANAGER


PRODUKSI MARKETIG

ASISTEN Marketing1 Marketing


MANAGE 2
R
PRODUKS
I

Sumber: PT D’lanier gaya Indonesia 2022


64

Tugas dan tanggung jawab :

1) Direktur

Tugas dan juga tanggung jawab yang diemban oleh seorang

direktur yaitu merupakan sebagai pimpinan dalam perusahaan yang

bertugas mengimplementasikan serta mengorganisir perusahaan agar

pelaksanaan nya sesuai dengan tujuan awal perusahaan

2) Manager umum

Manager umum memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah

organisasi perusahaan karena manager umum bertanggung jawab terhadap

keberlangsungan perusahaan tersebut, Adapun tugas dari manager umum

yaitu pengambilan keputusan, mengorganisasikan, memimpin, serta

melakukan pengawasan terhadap semua karyawan, keuangan , asset fisik

maupun informasi.

3) Hrd

Hrd memiliki tugas yang sangat vital dalam perusahaan karena hrd

memegang peranan penting dalam kinerja sdm karena hrd bertugas

mengelola sdm yang ada dalam perusahaan.

4) Manager produksi

Manager produksi merupakan orang yang bertanggung jawab atas

keberlangsungan kegiatan produksi mulai dari perencanaan,


65

mengkoordinasi serta mengontrol kegiatan produksi agar produk yang

diproduksi secara efisien dengan jumlah produksi yang benar dan akurat.

5) Manager marketing

Manager marketing memiliki tugas untuk merencanakan,

menjalankan serta mengevaluasi strategi pemasaran.

6) Asisten manager produksi

Membantu mengkoordinasikan kegiatan produksi agar sesuai

dengan perencanaan yang telah dibuat.

7) Marketing

Marketing bertugas melakukan promosi, dan juga berperan

sebagai sales perusahaan secara online dan juga offline.

2. Keabsahan data

Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian

Strategi pemasaran perumahan Cluster Mandiri di wilayah

Banjaran Kabupaten Bandung adalah triangulasi. Triangulasi

merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

Denzin dalam Moleong (2016:330) membedakan empat macam

triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan

penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.

a. Menurut Patton dalam Moleong (2016:330) triangulasi

dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek


66

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian

kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan:

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data

hasil wawancara.

2) Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan

umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.

3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang

tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya

sepanjang waktu.

4) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang

dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti

rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau

tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan

5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu

dokumen yang berkaitan

b. Teknik triangulasi dengan metode menurut Patton dalam

Moleong (2016:331) mengemukakan bahwa terdapat dua

strategi dalam triangulasi dengan metode ini, yaitu:

1) Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil

penelitian beberapa teknik pengumpulan data.

2) Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data

dengan metode yang sama


67

c. Teknik triangulasi dengan penyidik adalah dengan jalan

memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk

membantu mengurangi kemelencengan dalam

pengumpulan data. Pada dasarnya penggunaan suatu tim

penelitian dapat dilakukan dilihat dari segi teknik ini. Cara

lainnya adalah dengan membandingkan hasil pekerjaan

seorang analis dengan analis lainnya.

d. Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba dalam

Moleong (2016:331), berdasarkan anggapan bahwa fakta

tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu

atau lebih teori. Di pihak lain, Patton dalam Moleong

(2016:331) berpendapat lain, yaitu bahwa hal itu dapat

dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelasan banding

(rival explanation). Dalam hal ini, jika analisis telah

menguraikan pola, hubungan dan menyertakan penjelasan

dari analisis, maka penting untuk mencari tema atau

penjelasan pembanding atau penyaing, yaitu teori dengan

kebijakan atau SOTK (Susunan Organisasi dan Tata Kerja)

yang berlaku.

3. Deskripsi variabel penelitian

Model strategi pemasaran yang digunakan peneliti adalah

model analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti yang memiliki 4

faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan strategi


68

pemasaran, yaitu Strenghts (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan),

Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). Dengan

menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari

mulai produk, harga produk, tempat, dan promosi, serta

menganalisis faktor internal (IFAS) dan eksternal (EFAS).

a. Strenght (Kekuatan)

Kekuatan merupakan point yang paling penting dalam

menganalisis strategi pemasaran, karena segala sumber daya

yang dimiliki perusahaan baik sumber daya manusia,

keterampilan, softskill, maupun keunggulan lain yang dimiliki

perusahaan yang mana dihubungkan dengan para pesaing

perusahaan serta kebutuhan pasar. Tahap kekuatan ini

mengarah pada faktor-faktor yang menjadi kekuatan di dalam

perusahaan yang diantaranya dari faktor produk, harga, tempat,

serta pemasaran untuk dijadikan sebuah persaingan khusus

yang mampu memberikan keunggulan daripada perusahaan lain

dalam hal kompetisi.

Faktor-faktor internal yang menjadikan kekuatan bagi PT

D’lanier gaya Indonesia salah satunya yaitu produk D’lanier

memiliki kelebihan yang menjadi salah satu kekuatan dalam

produk tersebut, hal ini dikemukakan oleh general manager PT

D’lanier gaya indonesia yaitu sebagai berikut:


69

Melihat kualitas bahan baku yang


digunakan oleh PT D’lanier gaya Indonesia
yang merupakan bahan- bahan terbaik yang
kita dapatkan dari para petani coklat di
Indonesia tentunya sangat menjadi
pembeda antara produk yang dihasilkan
oleh D’lanier dengan produk yang
dihasilkan oleh para pesaing lainnya,
sehingga itulah yang membuat produk
D’lanier dapat di kategorikan sebagai
produk premium, selain dari bahan baku
produk D’lanier pun juga menggunakan
bahan kemas yang berkualitas serta dengan
tampilan yang menarik sehingga
memunculkan kesan mewah dan premium
produk D’lanier1

Hasil dari wawancara peneliti dengan general manager PT

D’lanier gaya indonesia tersebut hanya menjelaskan kelebihan dari

bahan baku yang digunakan dibandingkan dengan produk lain

karena PT D’lanier yang mengusung produk premium

menggunakan bahan – bahan yang tentunya berkualitas dan juga

selain dari bahan baku yang digunakan PT D’lanier gaya Indonesia

pun sangat memperhatikan kemasan yang digunakan untuk

produknya mulai dari bahan kemasan yang digunakan sampai

dengan desain bahan kemas yang digunakan nya agar produk yang

dihasilkan nya memunculkan kesan mewah dan juga elegan.

PT D’lanier gaya Indonesia sangat


memperhatikan proses produksi produknya
tersebut selain dari bahan baku yang
digunakan tentunya kita juga sangat
memperhatikan proses produksi yang kita
lakukan karena dengan proses produksi
yang tepat tentu akan menghasilkan produk
yang berkualitas, maka dari itu kami
menggunakan peralatann serta mesin -
70

mesin yang sama berkualitasnya dengan


bahan baku yang kami gunakan agar
mampu menopang proses produksi dapat
berjalan dengan lancar2

Hasil dari wawancara peneliti dengan manager produksi PT

D’lanier gaya indonesia tersebut menjelaskan selain kelebihan dari

bahan baku yang digunakan PT D’lanier gaya Indonesia juga

sangat memperhatikan peralatan dan juga mesin yang digunakan

dalam proses produksi agar menopang kelancaran proses produksi

yang dilakukan oleh PT D’lanier gaya Indonesia.

PT D’lanier gaya Indonesia sangat


memperhatikan proses produksi produknya
tersebut selain dari bahan baku yang
digunakan, peralatann serta mesin - mesin
yang digunakan tentu kita juga sangat
memperhatikan proses pembuatan produk
yang kita produksi agar kita dapat
menjamin produk yang kita hasilkan itu
aman untuk di konsumsi serta memenuhi
kriteria produk yang menjadi standar PT
D’lanier gaya Indonesia agar kita dapat
memastikan bahwa kualitas produk yang
dihasilkan oleh PT D’lanier gaya selalu
konsisten setiap hasil produksinya3

Hasil dari wawancara peneliti dengan asisten manager

produksi PT D’lanier gaya indonesia tersebut menjelaskan bahwa

selain kelebihan dari bahan baku, peralatan dan mesin yang

digunakan oleh PT D’lanier gaya Indonesia, D’lanier juga sangat

memperhatikan proses produksi agar dapat menjamin produk yang

dihasilkan oleh D’lanier itu aman untuk di produksi dan juga


71

memiliki kualitas yang konsisten sehingga dapat meningkatkan

kepercayaan konsumen.

Produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier


gaya Indonesia merupakan produk yang
sangat digemari oleh banyak orang serta
sangat dapat dikonsumsi oleh semua
kalangan usia karena produk yang
dihasilkan dapat di konsumsi oleh semua
kalangan usia4

Hasil dari wawancara peneliti dengan manager marketing

PT D’lanier gaya indonesia tersebut menjelaskan bahwa kelebihan

dari produk yang di produksi oleh PT D’lanier gaya Indonesia

merupakan produk yang sangat digemari oleh banyak orang dan

juga sangat digemari oleh banyak kalangan sehingga menigkatkan

peluang dalam pemasaran

Dari hasil triangulasi pernyataan informan mengenai

kekuatan dari produk PT D’lanier gaya Indonesia, dapat penulis

ambil kesimpulan bahwa yang menjadi kekuatan produk PT

D’lanier gaya Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Produk yang dihasilkan memiliki cita rasa yang unik dan juga

lezat

2) Produk yang dihasilkan berbahan baku berkualitas premium

3) Kemasan yang digunakan terbuat dari bahan yang berkualitas

dan dapat menjaga keamanan produk


72

4) Kemasan yang digunakan membuat produk terlihat mewah dan

juga elegan

5) Kualitas produk yang terjamin dan aman dikonsumsi

6) Kualitas produk yang selalu konsisten

7) Dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan

8) Sangat digemari oleh banyak orang

b. Weakness (Kelemahan)

Kelemahan merupakan suatu keterbatasan serta kekurangan

dalam sebuah perusahaan dalam hal sumber dayanya, kapabilitas

karyawannya, serta penguasaan keterampilan dimana nantinya

akan menghambat kinerja perusahaan ke depannya.

Keterbatasan lain yang dapat menghambat jalannya perusahaan

antara lain : fasilitas, tunjangan, sumber daya keuangan

perusahaan, kapabilitas manajemen, serta kelihaian bagian

pemasaran. Tahap kelemahan ini mengarah pada faktor-faktor yang

menjadi kelemahan di dalam perusahaan yang diantaranya dari

faktor produk, harga, tempat, dan pemasaran untuk meminimalisir

faktor- faktor yang menjadi kelemahan di dalam perusahaan.

Di dalam suatu Perusahaan kecil maupun besar pasti

mempunyai kelemahan yang berbeda-beda, tujuan mengetahui dan


73

menganalisis suatu kelemahan perusahaan yaitu untuk

meminimalisir keterbatasan serta kekurangan perusahaan supaya

hal tersebut tidak akan menghambat kinerja perusahaan di masa

kini maupun di masa depan.

PT D’lanier gaya Indonesia jika dilihat dari faktor produk nya

memiliki kekurangan yaitu mengenai daya tahan produk yang tidak

mampu bertahan di suhu panas, hal ini didukung oleh pernyataan

dari general manager PT D’lanier gaya Indonesia

Untuk produk yang D’lanier hasilkan


tentunya memiliki kelemahan yaitu dari
segi ketahanan produk terhadap suhu ruang
karena mayoritas produk yang dihasilkan
oleh PT D’lanier gaya Indonesia berjenis
coklat couverture yang memiliki ketahanan
di suhu antara 18℃ - 25℃ yang tentunya
sangat rentan karena sangat mudah meleleh
di suhu yang panas5

Hal tersebut tentu sangat menghambat PT D’lanier gaya

Indonesia dalam mendistribusikan produk nya tersebut karena

tentunya pada saat pendistribusian produk PT D’lanier harus tetap

memperhatikan kualitas produk yang meraka hasilkan tetap

memiliki kualitas yang baik saat tiba ditangan konsumen.

Hal lain yang menjadi salah satu kelemahan dari produk

D’lanier ini dari segi harga yang relative mahal untuk Sebagian

kalangan, meskipun ditunjang dengan target pasar yang tepat tetapi

harga juga dapat menjadi suatu kelemahan bagi suatu produk

apabila terdapat pesaing yang mampu memproduksi produk serupa


74

dengan harga yang relative lebih murah atau bahkan apabila

dibandingkan dengan produk coklat lain yang berada di pasaran

yang memiliki harga relative lebih murah dibandingkan dengan

harga produk yang D’lanier pasarkan dan hal itu didukung oleh

pernyataan dari general manager PT D’lanier gaya Indonesia

Untuk produk yang D’lanier pasarkan


pastinya memiliki harga jual yang relative
mahal karena itu disebabkan oleh bahan
baku yang kita gunakan merupakan bahan
baku yang memiliki kualitas terbaik yang
tentunya akan mempengaruhi kepada harga
beli bahan baku yang dilakukan oleh
perusahaan kami sehingga membuat harga
yang kami tawarkan relative mahal6

Pernyataan yang diucapkan oleh general manager tersebut

menjelaskan bahwa harga jual produk yang dihasilkan oleh PT

D’lanier ini relative mahal karena mereka menggunakan bahan

baku serta bahan kemas yang berkualitas sehingga mempengaruhi

harga jual produk yang dihasilkan oleh D’lanier tersebut tetapi

memang mereka menargetkan penjualan produk mereka ke

kalangan menengah keatas meskipun dengan begitu membuat lebih

sempit nya jangkauan pemasaran yang dilakukan oleh PT D’lanier

gaya Indonesia.
75

Hal lain yang menjadi salah satu kelemahan dari produk

D’lanier yaitu produknya yang belum berada di tempat – tempat

yang mudah dijangkau oleh konsumen karena produk D’lanier

hanya terdapat di beberapa tempat di setiap kotanya di Indonesia

yang tentunya itu membuat sulitnya para konsumen untuk

mendapatkan produk D’lanier, dan hal itu didukung oleh

pernyataan dari konsumen PT D’lanier gaya Indonesia

Produk D’lanier cukup sulit dicari karena


saya hanya menemukan produk D’lanier di
tempat – tempat tertentu saja, belum seperti
produk coklat lain yang lebih banyak
beredar di pasaran dan lebih mudah di
dapatkan, meskipun sekarang dapat
melakukan pembelian secara online tetapi
terkadang kita ingin membelinya secara
langsung agar bisa langsung dimakan saat
kita ingin membeli produk D’lanier7

Pernyataan yang diucapkan oleh konsumen PT D’lanier

gaya Indonesia menjelaskan bahwa kesulitan mereka dalam

mendapatkan produk D’lanier secara offline karena produk

D’lanier belum menyebar di banyak tempat, dan hanya bisa di

dapatkan di beberapa tempat saja.

Lalu kelemahan selanjutnya yaitu minimnya promosi yang

dilakukan oleh PT D’lanier gaya Indonesia secara media sosial

karena masih minimnya iklan – iklan atau promosi bentuk lain

yang dilakukan oleh PT D’lanier gaya Indonesia membuat produk


76

nya hanya dikenal oleh beberapa kalangan saja dan tidak menyebar

luas ke seluruh masyarakat yang tentunya akan menghambat

perkembangan pemasaran produk di PT D’lanier gaya Indonesia.

Dari hasil triangulasi pernyataan informan mengenai

kelemahan dari produk PT D’lanier gaya Indonesia, dapat penulis

ambil kesimpulan bahwa yang menjadi kelemahan produk PT

D’lanier gaya Indonesia adalah sebagai berikut:

1) produk yang dihasilkan oleh D’lanier tidak tahan oleh suhu

ruang panas

2) harga produk D’lanier yang relative mahal

3) produk D’lanier sulit didapatkan karena hanya ada di beberapa

tempat saja

4) promosi yang dilakukan masih kurang maksimal

c. Opportunity (peluang)

Peluang merupakan kesempatan yang sangat penting dan sangat

ditunggu oleh masing-masing perusahaan. Peluang pada umumnya bersifat

menguntungkan perusahaan, Peluang tersebut biasanya terdapat pada

faktor eksternal yang diantaranya yaitu faktor lingkungan, faktor pasar,

faktor zaman, serta faktor teknologi. perubahan teknologi, peningkatan

hubungan dengan pembeli maupun supplier, dan lain- lain. Tahap Peluang

ini mengarah pada analisis faktor diluar perusahaan (eksternal) yang


77

menjadi peluang untuk perusahaan diantaranya dalam produk, harga,

tempat, dan pemasaran.

Perusahaan dibidang industri ini khususnya industry makanan yang

di lakukan PT D’lanier gaya indonesia memiliki peluang yang cukup baik

serta cukup banyak, salah satunya yaitu karena makanan merupakan

kebutuhan pokok yang harus dipenuhi bagi setiap orang, seperti yang

dijelaskan oleh manager produksi PT D’lanier gaya indonesia yaitu

sebagai berikut.

Kalo untuk peluang tentu peluang bisnis di


industry makanan sangat menjanjikan
karena makanan merupakan suatu
kebutuhan bagi semua manusia, dan tentu
selain kebutuhan makanan juga merupakan
suatu keinginan bagi semua manusia yang
selalu ingin dipuaskan8

Hasil wawancara peneliti dengan informan tersebut

menjelaskan bawha peluang usaha di bidang industry makanan ini

sangat besar dan cukup menjanjikan karena pada dasarnya

makanan menjadi salah satu kebutuhan pokok dan juga pemuas

keinginan dari semua manusia, sehingga bisnis di industri ini bisa

dikatakan tidak akan ada matinya.

Selain itu produk D’lanier juga memiliki peluang yang

besar untuk bisa bersaing di pasaran karena selain memiliki rasa

yang enak, produk D’lanier juga didukung oleh kemasannya yang


78

unik sehingga meningkatkan peluang untuk menjadi salah satu

produk yang mampu bersaing di pasaran.

Yang menjadi peluang selanjutnya adalah produk yang di

produksi oleh D’lanier memiliki banyak jenis serta variasi produk

yang beragam seperti minuman, selai dan juga yang lainnya yang

tentunya akan menigkatkan minat beli dari konsumen karena

memudahkan konsumen untuk memenuhi keinginannya.

Selain peluang – peluang diatas tentunya produk D’lanier

memililiki salah satu peluang yang tidak kalah pentignya dengan

peluang yang diatas karena produk D’lanier ini memiliki peluang

untuk digemari oleh semua kalangan usia yang tentunya akan

meningkatkan peluang produk D’lanier untuk dapat terus

berkembang. Seperti yang dikatakan oleh general manager sebagai

berikut.

Produk yang kami pasarkan tentunya


sangat berpeluang untuk terus dapat
berkembang karena tentunya produk yang
kami pasarkan ini sangat digemari oleh
banyak orang dan juga digemari oleh
semua kalangan usia yang tentunya akan
membuat produk yang kami pasarkan ini
akan tetap eksis dipasaran9

Hasil wawancara peneliti dengan informan tersebut

menjelaskan bawha peluang usaha produk D’lanier untuk dapat

terus eksis di pasaran sangat besar karena selain produk yang di


79

pasarkan nya sangat digemari oleh banyak orang tentuyna produk

D’lanier juga digemari oleh semua kalangan sehingga sangat

memungkinkan akan meningkatkan peminat produk D’lanier.

Dari hasil triangulasi pernyataan informan mengenai

peluang dari produk PT D’lanier gaya Indonesia, dapat penulis

ambil kesimpulan bahwa yang menjadi peluang produk PT

D’lanier gaya Indonesia adalah sebagai berikut:

1) produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia

merupakan produk yang menjadi salah satu kebutuhan pokok

oleh seluruh manusia

2) produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia

memiliki cita rasa yang enak dan juga kemasan yang menarik

3) produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia

memiliki jenis dan juga variasi produk yang beragam

4) produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia

digemari banyak orang dan juga digemari oleh semua kalangan

usia

d. Threat (ancaman)

Kebalikannya dengan peluang, Ancaman adalah situasi penting

yang tidak menguntungkan perusahaan. Hal ini menjadi

pengganggu jalannya roda bisnis perusahaan dan mengancam


80

posisi perusahaan di dalam pasar, maupun mengganggu tujuan

perusahaan.

Ancaman bagi produk D’lanier yang utama tentunya ancaman

dari para pesaing, tentunya dengan kemajuan teknologi sangat

memudahkan bagi para pelaku usaha baru untuk memulai usaha

dibidang industri makanan coklat ini sehingga membuat persaingan

di pasaran tentunya akan semakin meningkat. Dijelaskan oleh

general manager PT D’lanier gaya Indonesia sebagai berikut.

Tentunya ancaman terbesar bagi kami yaitu


dari para pesaing yang ada ataupun para
pesaing yang akan muncul kedepannya
tentunya itu akan sangat memberikan
ancaman kepada kelangsungan kegiatan
perusahaan kami karena tentunya akan
meningkatkan persaingan di pasaran10

Hasil wawancara peneliti dengan informan tersebut

menjelaskan bawha ancaman yang sangat dikhawatirkan oleh PT

D’lanier gaya tentunya dari para pesaing, mau itu pesaing lama

atau pun para pesaing baru yang akan muncul kedepannya yang

tentu akan mengancam keberlangsungan kegiatan perusahaan dan

dikhawatirkan akan mempersempit pangsa pasar yang dimiliki.

Ancaman berikutnya tentunya dari fluktuasi ekonomi di

negara kita yang tentunya akan membuat kegiatan perusahaan tidak

berjalan sesuai dengan rencana karena tentunya dengan fluktuasi


81

ekonomi yang terjadi di beberapa tahun terakhir itu akan dapat

membuat para investor asing ragu untuk menanamkan modalnya,

tetapi selain itu fluktuasi ekonomi pun tentunya akan menyebabkan

terpangkasnya profit yang didapatkan oleh PT D’lanier gaya

Indonesia yang tentunya akan mengganggu kegiatan bisnis dari PT

D’lanier gaya Indonesia.

Dari hasil triangulasi pernyataan informan mengenai

ancaman dari PT D’lanier gaya Indonesia, dapat penulis ambil

kesimpulan bahwa yang menjadi ancaman PT D’lanier gaya

Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Ancaman dari pesaing lama maupun pesaing baru

2) Ancaman dari fluktuasi ekonomi

B. Pembahasan

1. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

a. Lingkungan Internal

Berdasarkan hasil Triangulasi dengan pernyataan para

informan diketahui bahwa yang menjadi faktor kekuatan

lingkungan internal adalah sebagai berikut:

1) Produk yang dihasilkan memiliki cita rasa yang unik dan

juga lezat

2) Produk yang dihasilkan berbahan baku berkualitas premium


82

3) Kemasan yang digunakan terbuat dari bahan yang

berkualitas dan dapat menjaga keamanan produk

4) Kemasan yang digunakan membuat produk terlihat mewah

dan juga elegan

5) Kualitas produk yang terjamin dan aman dikonsumsi

6) Kualitas produk yang selalu konsisten

7) Dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan

8) Sangat digemari oleh banyak orang

Faktor-faktor tersebut memiliki tingkat pengaruh yang

berbeda-beda berdasarkan bobot dan rating tertentu. Sedangkan

faktor lingkungan Internal yang menjadi kelemahan adalah

sebagai berikut:

1) produk yang dihasilkan oleh D’lanier tidak tahan oleh suhu

ruang panas

2) harga produk D’lanier yang relative mahal

3) produk D’lanier sulit didapatkan karena hanya ada di

beberapa tempat saja

4) promosi yang dilakukan masih kurang maksimal

Faktor-faktor kelemahan tersebut memiliki pengaruh yang

cukup tinggi bagi pemasaran produk D’lanier, hal tersebut yang


83

membuat target penjualan produk D’lanier menjadi tidak

tercapai ditiap bulannya.

Maka yang menjadi faktor di lingkungan Internal memiliki

delapan kekuatan dan empat Kelemahan, faktor-faktor tersebut

sudah teridentifikasi bahwa produk D’lanier yang dikelola oleh

PT D’lanier gaya indonesia memiliki faktor internal

kekurangan dan kelemahan tersebut.

b. Lingkungan Eksternal

Berdasarkan hasil Triangulasi dengan informan faktor-

faktor lingkungan Eksternal yang menjadi peluang lingkungan

eksternal organisasi adalah sebagai berikut:

1) produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia

merupakan produk yang menjadi salah satu kebutuhan

pokok oleh seluruh orang

2) produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia

memiliki cita rasa yang enak dan juga kemasan yang

menarik

3) produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia

memiliki jenis dan juga variasi produk yang beragam


84

4) produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia

digemari banyak orang dan juga digemari oleh semua

kalangan usia

Faktor lingkungan Eksternal peluang tersebut memiliki

potensi yang baik bagi produk D’lanier jika peluang- peluang

tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Sedangkan yang menjadi ancaman faktor lingkungan eksternal

PT D’lanier gaya Indonesia adalah.

1) Ancaman dari pesaing lama maupun pesaing baru

2) Ancaman dari fluktuasi ekonomi

Maka yang menjadi faktor di lingkungan Internal memiliki

delapan kekuatan dan empat Kelemahan, faktor-faktor tersebut

sudah teridentifikasi bahwa produk D’lanier yang dikelola oleh

PT D’lanier gaya indonesia memiliki faktor internal

kekurangan dan kelemahan tersebut.

2. Analisis Faktor Strategis

a. Pemberian Bobot dan Rating faktor-faktor Internal dan Eksternal

Dengan teridentifikasinya faktor Kekuatan, Kelemahan,

Peluang, dan Ancaman maka dilanjutkan dengan pembobotan

terhadap faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan sebagai

berikut:
85

TABEL IV 03
ANALISIS FAKTOR STRATEGIS INTERNAL(IFAS)

Kekuatan
(Strength)

NO Faktor Bobot Rating Skor

Produk yang dihasilkan memiliki cita


1 0.08 3 0.24
rasa yang unik dan juga lezat
Produk yang dihasilkan berbahan baku
2 0.08 4 0.32
berkualitas premium
Kemasan yang digunakan terbuat dari
3 0.08 4 0.32
bahan yang berkualitas dan dapat
menjaga keamanan produk
Kemasan yang digunakan membuat produk
4 0.08 3 0.24
terlihat mewah dan juga elegan
5 Kualitas produk yang terjamin dan aman 0.10 4 0.40
dikonsumsi
6 Kualitas produk yang selalu konsisten 0.15 4 0.60
Dapat dikonsumsi oleh berbagai
7 0.07 3 0.21
kalangan
Sangat digemari oleh banyak orang
8 0.07 3 0.21
Jumlah 0.71 2.54
Kelemahan
(Weakness)
produk yang dihasilkan oleh D’lanier
9 0.04 3 0.12
tidak tahan oleh suhu ruang panas
harga produk D’lanier yang relative
10 mahal 0.05 2 0.10
produk D’lanier sulit didapatkan karena
11 0.05 3 0.15
hanya ada di beberapa tempat saja
promosi yang dilakukan masih kurang
12 0.08 2 0.16
maksimal
Jumlah 0.22 0.53
Jumlah Total 0.93 3.07
86

Berdasarkan hasil perhitungan IFAS menunjukan bahwa

jumlah skor kekuatan adalah sebesar 2.54 dimana yang menjadi

kekuatan paling besar adalah kualitas produk yang selalu konsisten

yaitu dengan nilai 0.60. serta yang menjadi kekuatan terbesar

ke dua adalah kualitas produk yang terjamin dan aman

dikonsumsi yaitu dengan nilai 0.40.

Sedangkan untuk jumlah skor kelemahan adalah sebesar

0.53 dengan kelemahan terbesar adalah promosi yang dilakukan

masih kurang maksimal dengan skor sebesar 0.16, Serta yang

menjadi Kelemahan terbesar ke dua adalah produk D’lanier sulit

didapatkan karena hanya ada di beberapa tempat saja yaitu dengan

skor sebesar 0.15.

setelah menjumlahkan pembobotan faktor strategis internal

maka tahap selanjutnya menghitung pembobotan dari faktor

eksternal yaitu peluang dan ancaman PT D’lanier gaya Indonesia

dengan faktor-faktor yang sudah ditentukan sebelumnya yang

dihitung dalam tabel pembobotan dan rating EFAS sebagai berikut:


87

TABEL IV 04
ANALISIS FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL (EFAS)

Peluang (Opportunity)
NO Faktor Bobot Rating Skor

produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya


1 Indonesia merupakan produk yang menjadi 0.20 4 0.80
salah satu kebutuhan pokok oleh seluruh
orang
produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya
2 0.15 3 0.45
Indonesia memiliki cita rasa yang enak dan
juga kemasan yang menarik
produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya
3 0.14 3 0.42
Indonesia memiliki jenis dan juga variasi
produk yang beragam
produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya
4 0.15 2 0.30
Indonesia digemari banyak orang dan juga
digemari oleh semua kalangan usia
Jumlah 0.64 1.97
Ancaman (Threat)
Ancaman dari pesaing lama maupun pesaing
5 baru 0.15 1 0.15

Ancaman dari fluktuasi ekonomi


6 0.15 2 0.30
Jumlah 0.3 0.45
Jumlah Total 0.94 2.42

Berdasarkan hasil perhitungan EFAS menunjukan bahwa

jumlah skor peluang adalah sebesar 1.97 dimana yang menjadi

peluang paling besar adalah produk yang dihasilkan oleh PT

D’lanier gaya Indonesia merupakan produk yang menjadi salah

satu kebutuhan pokok oleh seluruh manusia dengan nilai 0.80,

serta diperingkat ke dua adalah produk yang dihasilkan oleh PT


88

D’lanier gaya Indonesia memiliki cita rasa yang enak dan juga

kemasan yang menarik dengan nilai 0.45

Sedangkan untuk Jumlah skor ancaman adalah sebesar

0.3 dengan ancaman terbesar yaitu ancaman dari fluktuasi ekonomi

dengan skor sebesar 0.30 dan yang ke dua yaitu ancaman dari

pesaing lama maupun pesaing baru dengan skor 0.15.

b. Matrix SWOT

Setelah memberikan bobot dan rating pada faktor-faktor

internal dan eksternal, kemudian merumuskan alternatif-alternatif

strategi menggunakan matrik SWOT. Berikut penulis sajikan tabel

matrik SWOT:

TABEL IV 05
MATRIX SWOT

Internal Strenghts (S) Weaknesses (W)

1. Produk yang dihasilkan memiliki 1. produk yang dihasilkan oleh


cita rasa yang unik dan juga lezat D’lanier tidak tahan oleh suhu ruang
2. Produk yang dihasilkan berbahan panas
baku berkualitas premium. 2. harga produk D’lanier yang relative
3. Kemasan yang digunakan terbuat mahal.
dari bahan yang berkualitas dan 3. Produk D’lanier yang sulit
dapat menjaga keamanan produk. didapatkan karena hanya ada di
4. Kemasan yang digunakan beberapa tempat saja.
membuat produk terlihat mewah 4. Promosi yang dilakukan masih
dan juga elegan. kurang maksimal
5. Kualitas produk yang terjamin dan
aman dikonsumsi.
6. Kualitas produk yang selalu
konsisten
Eksternal 7. Dapat dikonsumsi oleh berbagai
kalangan
8. Sangat digemari oleh banyak
orang
89

Opportunities (O) SO WO

1. Produk yang dihasilkan oleh 1. menjaga kualitas cita rasa produk 1. Membuat kemasan yang aman agar
PT D’lanier gaya Indonesia yang enak produk tetap aman Ketika berada
merupakan produk yang 2. Terus berinovasi menambah diruang yang bersuhu panas
menjadi salah satu variasi produk 2. Memberi informasi kepada
kebutuhan pokok oleh 3. Menjaga kualitas kemasan yang konsumen bahwa bahan yang
seluruh orang menarik, mewah dan juga elegan digunakan merupakan bahan baku
2. Produk yang dihasilkan oleh 4. Menjaga kualitas bahan baku yang berkualitas premium
PT D’lanier gaya Indonesia yang digunakan 3. Menambah outlet tempat penjualan
memiliki cita rasa yang 5. Menjaga kualitas produk agar produk D’lanier agar mudah
enak dan juga kemasan aman dikonsumsi dijangkau oleh konsumen
yang menarik 6. Mempertahankan konsistensi 4. Memaksimalkan kegiatan promosi
3. Produk yang dihasilkan oleh produk untuk memperluas pasar
PT D’lanier gaya Indonesia
memiliki jenis dan juga
variasi produk yang
beragam
4. Produk yang dihasilkan oleh
PT D’lanier gaya Indonesia
digemari banyak orang dan
juga digemari oleh semua
kalangan
Threats (T) ST WT

1. Ancaman dari pesaing lama 1. Mempertahankan kualitas produk 1. Melakukan pengiriman produk
maupun pesaing baru yang dihasilkan dengan cara khusus agar kualitas
2. Ancaman dari fluktuasi 2. Melakukan inovasi produk produk terjaga
ekonomi 3. Menjaga kepercayaan konsumen 2. Memberikan informasi bahwa
bahan baku dan bahan kemas yang
digunakan merupakan kualitas
terbaik
3. Memperbanyak tempat pemasaran
produk
4. Lebih memaksimalkan promosi
yang dilakukan
90

c. Penentuan Titik Koordinat Kuadran

Berdasarkan hasil akhir dari penjumlahan skor dari IFAS dan EFAS,

menunjukan bahwa produk D’lanier berada dalam kuadran I, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat dari uraian berikut.

IFAS

Kekuatan : 2.34

Kelemahan : 0.65

Untuk rumus perhitungannya adalah sebagai berikut.

(Kekuatan – Kelemahan)

2.54 – 0.53

= 2.01

EFAS

Peluang : 2.34

Ancaman : 0.65

Untuk rumus perhitungannya adalah sebagai berikut.

(Peluang – Ancaman)

1.97 – 0.45

= 1.52
91

Hasil penjumlahan tersebut menyatakan bahwa skor akhir

dari faktor internal adalah sebesar 2.01, sedangkan untuk skor akhir

dari faktor eksternal adalah sebesar 1.52.

Setelah proses perhitungan untuk mendapatkan bobot

indikator IFAS dan EFAS dilakukan, langkah selanjutnya adalah

merumuskan alternatif strategi dalam bentuk penentuan posisi

kuadran dalam diagram analisis SWOT. Penentuan koordinat

dalam diagram analisis SWOT berfungsi untuk menentukan posisi

strategi perusahaan, apakah terletak dikuadran I, II, III, atau IV.

Hal ini berfungsi untuk mengidentifikasi apakah strategi

perusahaan bersifat Agresif, Diversifikasi, Turn-Aroud atau

Difensif. Berikut penulis paparkan gambar diagram posisi strategi

PT D’lanier gaya indonesia.


92

GAMBAR IV 05
DIAGRAM ANALISIS SWOT

peluang

1. Mendukung 2. Mendukung
strategi turn around strategi agresif

2
(1.52,2.01)
1

kelemahan kekuatan
1 2

3. Mendukung 4. Mendukung
strategi defensif strategi
diversifikasi

ancaman

Berdasarkan gambar diagram tersebut, maka dapat

diketahui posisi strategi produk D’lanier berada di kuadran I yakni

mendukung Strategi Agresif. Hal ini menunjukkan bahwa produk

D’lanier memiliki kekuatan internal yang dapat dimanfaatkan

untuk merebut peluang yang ada sehingga hal itu dapat


93

meningkatkan penjualan produk D’lanier sehingga dapat mencapai

target disetiap bulannya, serta mampu bersaing dengan pesaing -

pesaing lain.

Perusahaan yang berada pada posisi kuadran I merupakan

situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki

banyak peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan

peluang yang ada, hal tersebut ditentukan dalam tabel matriks

Internal dan Eksternal yaitu sebagai berikut:

TABEL IV 06
MATRIKS INTERNAL EKSTERNAL

Strong (3.0 to 4.0) Average (2.00 to 2.99) weak (1.0 to 1.99)


1 2 3
GROWTH GROWTH RETRENCHMENT
Konsentrasi melalui Konsentrasi melalui Turnaround
integrasi vertical integrasi Horizontal
4 5 6
GROWTH GROWTH RETRENCHMENT
Konsentrasi melalui Konsentrasi melalui
integrasi vertical integrasi horizontal
Captive Company
STABILITY STABILITY Atau
Tak ada Tak ada perubahan Divestment
perubahan Profit Profit Strategi
Strategi

7 8 9
GROWTH GROWTH RETRENCHMENT
Difersifikasi Konsentrik Difersifikasi Bangkrut atau Likuidasi
Konglomerat
94

Berdasarkan tabel matriks internal dan eksternal

menyatakan bahwa strategi yang sebaiknya diterapkan dalam

kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif

(Growth and Stability) dengan melihat jumlah total bobot internal

sebesar 3.07 dan total bobot eksternal sebesar 2.42 maka jumlah

total bobot dari ke dua faktor tersebut masuk kedalam kategori ke

lima yaitu Growth Integrasi Vertical dan Stability.

bahwa produk yang dikelola oleh PT D’lanier gaya

Indonesia sebaiknya memperluas pemasaran mereka dengan

membuka beberapa outlet baru di beberapa lokasi agar lebih

memperluas pangsa pasar kedepannya serta lebih memudahkan

konsumen untuk melakukan pembelian produk D’lanier, dan juga

terus melakukan inovasi kepada produk yang dihasilkan agar

menambah jenis dan variasi produk serta menambah daya saing

produk D’lanier.

Strategi pemasaran produk D’lanier tetap menggunakan

strategi sebelumnya yaitu memilih target pasar menengah keatas

dan juga melakukan online marketing seperti melakukan promosi

melalui iklan atau branding melalui para influencer.

Tetapi strategi pemasaran tersebut perlu lebih

dikembangkan lagi untuk memperluas pasar serta tingkat


95

pengetahuan konsumen di tentang produk D’lanier lebih

meningkat, Untuk lebih spesifik sebaiknya PT D’lanier gaya

indonesia melakukan strategi SO,dimana dalam strategi SO

peneliti memadukan berbagai kekuatan dengan peluang

yang dimiliki oleh produk D’lanier. Berikut peneliti sajikan

strategi SO beserta klarifikasi setiap strategi yang ada dalam

strategi SO produk D’lanier

1) Menjaga kualitas cita rasa produk yang enak

Peneliti dalam strategi tersebut memadukan kekuatan

produk D’lanier yang memiliki cita rasa yang unik dan juga

lezat, dengan peluang produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier

gaya Indonesia digemari banyak orang dan juga digemari oleh

semua kalangan.

Peneliti membuat strategi tersebut karena produk yang

dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia memiliki cita rasa

yang unik dan juga lezat yang mampu menjadi kekuatan utama

dalam produk ini karena tentunya dengan selalu menjaga

kualitas cita rasa produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya

Indonesia akan meningkatkan minat dan juga kepercayaan dari

konsumen terhadap produk PT D’lanier gaya Indonesia.

Dalam hal ini peneliti memiliki pandangan bahwa apabila

konsumen telah mengetahui cita rasa yang dimiliki oleh produk

D’lanier tentunya akan membuat mereka lebih tertarik untuk


96

mencoba produk D’lanier yang lainnya dan juga apabila

D’lanier mampu menjaga kualitas cita rasa produknya tentu

akan meningkatkan kemungkinan konsumen akan menjadi

konsumen loyal.

2) Terus berinovasi menambah variasi produk

Strategi tersebut adalah perpaduan dari kekuatan produk

yang memiliki cita rasa yang unik dan juga lezat, dengan

peluang produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya

Indonesia memiliki jenis dan juga variasi produk yang

beragam.

Peneliti membuat strategi tersebut karena produk yang

dihasilkan oleh PT D’lanir gaya Indonesia memiliki cita rasa

yang unik dan juga lezat dan apabila dipadukan dengan produk

yang dihasilkan memiliki jenis dan juga variasi yang beragam

tentunya akan membuat produk yang dihasilkan oleh PT

D’lanier gaya Indonesia akan menjadi produk pilihan utama

konsumen karena dapat memenuhi keinginan konsumen

dengan jenis dan juga variasi produknya yang beragam.

Dalam hal ini peneliti memiliki pandangan bahwa apabila

PT D’lanier gaya Indonesia tetap konsisten menjaga kualitas

cita rasa serta di kombinasikan dengan inovasi dalam membuat

jenis dan juga variasi produk yang baru tentu akan


97

meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli produk

D’lanier.

3) Menjaga kualitas kemasan yang menarik, mewah dan juga

elegan.

Dalam strategi ini peneliti memadukan kekuatan produk

D’lanier yang menggunakan kemasan yang membuat produk

terlihat mewah dan juga elegan dengan peluang produk yang

dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia digemari banyak

orang dan juga digemari semua kalangan.

Peneliti membuat strategi tersebut karena produk yang di

hasilkan oleh PT Dlanier gaya Indonesia merupakan produk

yang diminati banyak orang serta produk inipun disukai oleh

berbagai kalangan usia dan juga kalangan ekonomi, tentunya

dengan menerapkan strategi menjaga kualitas kemasan yang

menarik dan juga elegan produk D’lanier akan dapat

memastikan produk sampai konsumen dengan terjaga kualitas

produknya, dan juga akan membuat konsumen semakin tertarik

terhadap produk D’lanier yang memiliki kemasan yang terlihat

mewah dan juga elegan.

Dalam hal ini peneliti memiliki pandangan bahwa apabila

PT D’lanier gaya Indonesia mampu menjaga kualitas kemasan

produk nya itu akan membuat produk D’lanier akan terus


98

digemari dan diminati oleh para konsumen dan tentunya akan

meningkatkan pangsa pasar yang dimiliki oleh D’lanier.

4) Menjaga kualitas bahan baku yang digunakan

Dalam strategi ini peneliti memadukan kekuatan yang

dimiliki produk D’lanier yang menggunakan bahan baku yang

berkualitas premium dengan peluang produk yang dihasilkan

oleh PT D’lanier gaya Indonesia memiliki cita rasa yang enak

dan juga kemasan yang menarik.

Peneliti membuat strategi tersebut karena produk yang

dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia memiliki cita rasa

yang enak yang dihasilkan dari penggunahan bahan baku yang

berkualitas premium, maka dari itu dengan menjaga kualitas

bahan baku yang digunakan tentunya akan membuat produk

yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang terjaga dan

tentunya akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap

produk D’lanier.

Dalam hal ini peneliti memiliki pandangan bahwa apabila

PT D’lanier gaya Indonesia mampu menjaga kualitas bahan

baku yang digunakan akan membuat produk D’lanier mampu

bersaing di pasaran karena tentunya dengan menjaga kualitas

bahan baku yang digunakan akan membuat kualitas produk

yang dihasilkan pun akan memiliki kualitas yang terjaga juga

dan ini merupakan aspek yang penting yang wajib


99

dipertahankan oleh PT D’lanier gaya Indonesia apabila ingin

menjaga kepercayaan dari konsumen.

5) Menjaga kualitas produk agar aman dikonsumsi

Dalam strategi ini peneliti memadukan kekuatan yang

dimiliki produk D’lanier yang menjaga kualitas produk yang

terjamin dan juga aman dikonsumsi dengan peluang produk

yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia merupakan

produk yang menjadi salah satu kebutuhan pokok oleh seluruh

manusia.

Peneliti membuat strategi tersebut karena produk yang

dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia merupakan produk

yang menjadi salah satu kebutuhan pokok oleh seluruh

manusia, tentunya dengan peluang yang sebesar itu D’lanier

harus mampu menjaga kualitas produk yang mereka hasilkan

agar aman dikonsumsi oleh semua orang karena produk yang

dihasilkan ini merupakan salah satu kebutuhan pokok yang

tentunya akan sering dikonsumsi oleh banyak orang.

Dalam hal ini peneliti memiliki pandangan bahwa apabila

PT D’lanier gaya Indonesia menjaga kualitas produk nya agar

aman dikonsumsi tentunya akan membuka peluang yang besar

bagi D’lanier mengingat bahwa produk yang dihasilkan

merupakan salah satu kebutuhan yang tentunya akan terus

dibutuhkan dan dikonsumsi oleh banyak orang.


10
0

6) Mempertahankan konsistensi produk

Dalam strategi ini peneliti memadukan antara kekuatan

produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia

memiliki cita rasa yang unik dan juga lezat dengan peluang

produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya Indonesia

digemari banyak orang dan juga digemari semua kalangan.

Peneliti membuat strategi ini karena melihat potensi yang

sangat besar produk ini untuk memiliki pangsa pasar yang luas

karena produk yang dihasilkanya digemari oleh banyak orang

yang tentunya akan meningkatkan penjualan produk D’lanier

apabila PT D’lanier gaya Indonesia mampu memanfaatkan

peluang yang ada dengan maksimal yaitu dengan cara

mempertahankan konsistensi produknya.

Dalam hal ini peneliti memiliki pandangan bahwa apabila

PT D’lanier gaya Indonesia mampu mempertahankan

konsistensi produknya tentunya akan memaksimalkan peluang

yang ada karena produk yang dihasilkan D’lanier digemari

banyak orang dan semua kalangan yang tentunya itu semua

bisa terwujud apabila PT D’lanier gaya mampu menjaga

kepercayaan para konsumen nya dengan cara mempertahankan

konsistensi produknya.
10
1
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan yang telah ditentukan oleh peneliti

sebelumnya, dilihat dari faktor lingkungan internal dan eksternal tentang

bauran pemasaran produk PT D’lanier gaya indonesia, peneliti menentukan

beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Faktor internal dan eksternal apa yang mempengaruhi bauran pemasaran

produk di PT D’lanier gaya Indonesia yang berkaitan dengan aspek

kekuatan, kelemahan, peluang dan juga ancaman. Faktor utama yang

menjadi kekuatan perusahaan adalah kualitas produk yang dihasilkan

selalu konsisten, sedangkan faktor yang menjadi kelemahan bagi PT

D’lanier gaya Indonesia yaitu promosi yang dilakukan oleh PT D’lanier

gaya Indonesia kurang maksimal. Faktor utama yang menjadi peluang

bagi perusahaan adalah produk yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya

Indonesia merupakan produk yang menjadi salah satu kebutuhan pokok

oleh seluruh orang, sedangkan faktor yang menjad ancaman bagi PT

D’lanier gaya Indonesia yaitu dari para pesaing bisnis di bidang industri

makanan.

2. Strategi pemasaran produk PT D’lanier gaya Indonesia berdasarkan

matriks IFAS dan EFAS serta matriks IE menunjukan bahwa strategi

pemasaran PT D’lanier gaya Indonesia berada di kuadran I dalam matriks


10
3

IFAS dan EFAS yang berarti mendukung strategi agresif, serta berada di

kolom IV dalam IE yang berarti bahwa kondisi ini mendukung kebijsksn

pertumbuhsn ysng agresif yaitu Growth (konsentrasi melalui integrasi

vertical) dan Stability (tidak ada perubahan profit strategi). Alternatif

strategi tersebut meliputi memperluas pemasaran dengan menambah

outlet – outlet untuk memasarkan produk agar mudah dijangkau oleh

konsumen, juga terus melakukan inovasi produk agar memperbanyak

jenis dan juga variasi produk yang dipasarkan, dan juga dengan

melakukan banyak promosi pemasaran dengan memanfaatkan kemajuan

dibidang digital yaitu dengan melakukan promosi iklan menggunakan

influencer di media sosial.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah ditentukan, serta hasil dari analisis

faktor internal dan juga eksternal, peneliti memiliki bebrapa saran ataupun

masukan untuk PT D’lanier gaya Indonesia dalam menentukan strategi

pemasaran yang diterapkan berdasarkan hasil dari pembobotan IFAS dan

EFAS sebagai berikutt :

1. Tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan baik dari segi cita rasa

maupun dari segi keamanan untuk dikonsumsi oleh konsumen, karena

dengan menjaga hal tersebut akan meningkatkan kepercayaan konsumen

terhadap produk yang di pasarkan oleh D’lanier.


10
4

2. Lakukan berbagai inovasi dari jenis produk agar menambah variasi

produk yang di pasarkan dan membuat produk yang dihasilkan semakin

digemari oleh konsumen.

3. Memperbanyak tempat pemasaran produk seperti membuka outlet – outlet

baru di berbagai wilayah agar mempermudah konsumen pada saat akan

membeli produk D’lanier dan juga sebagai sarana branding agar semakin

banyak orang yang mengetahui produk D’lanier

4. Meningkatkan kegiatan promosi agar produk D’lanier semakin banyak

orang yang mengetahui dan sebagai sarana pengingat bagi para konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku

TJIPTONO, fandy,
2015 Strategi Pemasaran, Yogyakarta, Andi

SUTOJO, Siswanto, Kleinsteuber


2002 Strategi Manajemen Pemasaran, Jakarta, PT Damar mulia pustaka

SUGIYONO
2017 Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta

SUPRIYANTO
2016 Retrospektif Ilmu Administrasi Bisnis, Jakarta, Mitra Wacana Media

KOTLER, Philip,
2014 Manajemen Pemasaran (Edisi 13 Jilid 1), Bandung, Erlangga

MOLEONG, Lexy J,
2016 Metodologi Penelitian Kualitatif (Ed. Revisi), Bandung, PT.
Remaja Rosdakarya

RANGKUTI, Freddy,
2016 Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT, Jakarta, PT.
Gramedia Pustaka Utama

FAHMI, Irham,
2019 Pengantar Ilmu Administrasi Bisnis, Bandung, Alfabeta

ASSAURI, Sofyan,
2014 Manajemen Pemasaran, Jakarta, Raja Grafindo Persada

MARRUS, Stephanie K,
2002 Manajemen Pemasaran (Ed. Millenium), Jakarta, PT. Prenhallinda
106

Sumber Bacaan Lain:

a. Skripsi/Tesis/Disertasi

EGA, Analisis strategi bauran pemasaran 4p pada usaha fashion kulit


artakuno, 2019

ROHMADI, Pemaksimalan bauran pemasaran dalam meningkatkan


penjualan pada kafe kayu watu metro,2021

b. Jurnal, Majalah, Proceding

IIS, analisis strategi marketing public relations pizza hut cimahi


ditengah pandemi covid-19,2020

FIRNA, strategi marketing mix dalam meningkatkan volume penjualan


(studi pada minuman kesehatan instant alvero), 2019

FEBRIANI, analisis strategi marketing mix untuk meningkatkan volume


penjualan pada umkm pabrik roti nabila bakery manado,
2022
PEDOMAN WAWANCARA

Berikut wawancara peneliti mengenai “Bauran Pemasaran PT D’lanier

Gaya Indonesia”

1. Mengapa produk coklat yang dihasilkan oleh PT D’lanier gaya

Indonesia dikatakan sebagai produk coklat premium

2. Kelebihan produk D’lanier dibandingkan dengan produk coklat

lainnya

3. Mengapa produk D’lanier bisa terus berkembang hingga saat ini

4. Apa yang menjadi kelemahan produk dibandingkan produk pesaingnya

5. Apa saja Upaya pemasaran yang dilakukan hingga saat ini

6. Faktor yang membuat bisnis produk coklat ini sangat berpeluang untuk

terus berkembang

7. Ancaman yang akan mempengaruhi kegiatan bisnis

8. Hambatan yang terjadi saat melakukan pemasaran

Anda mungkin juga menyukai