PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
PROGRAM STUDI
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH
FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN
DALAM NEGERI
JATINANGOR
2022
TANDA PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
UTARA
Dosen Pembimbing
vi
i
KATA PENGANTAR
serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita baginda Nabi
Muhammad SAW, Insya Allah kita sebagai umatnya masih tetap istiqomah
proposal skripsi ini, dihadapkan dengan berbagai macam hambatan dan kendala.
Akan tetapi semua dapat teratasi berkat bantuan dan dukungan dari semua pihak
mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat tak terhingga kepada yang
selalu mengiringi langkah dengan doa tulus yang selalu dihaturkan kepada kedua
orang tua tercinta Ayahanda Salmon Pinori dan Ibunda Mariam lalonsang
u.
ii
sebanding dengan bantuan yang telah diberikan kepada peneliti oleh berbagai
Dalam Negeri;
3. Bapak Dr. Asep Hendra., SE. MM, selaku Ketua Program Studi
4. Ibu Dosen Pembimbing Dr. Ir. H. Dwi Agus Sumarno., M.M, M.Si, yang
Dalam Negeri Kampus Jatinangor dan Kampus Sulawesi Utara yang telah
bimbingannya;
penelitian;
Mongondow Bersatu;
XXXIII.
10. Untuk saudara seperjuangan 24/7 penulis, Febriani Sapitri Ham, Sheren
Intan Rachmi Satary, Angelina Kamila Lalo dan Geneva Mansuara yang
11. Untuk sahabat penulis yang selalu menjadi barisan terdepan apapun situasi
dan kondisi yang dihadapi peneliti, Priscilia Aris, Dirga Mamonto, Dimas
Prayoga, Fritania Bonde, Safia Melati, Yuri Senita, Alifia M, Rizky Baco,
Anisa Tegela, dan yang selalu bersedia menjadi pendengar yang baik dan
12. Seluruh Rekan Angkatan XXX yang selalu mengisi hari-hariku dalam
Sulawesi Utara. Terima kasih atas semua kenangan yang tidak terlupakan,
ini;
13. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, sekali lagi terima kasih
atas semua doa restu dan dukungan yang telah diberikan. Semoga Allah
Peneliti menyadari sepenuhnya dan merasa yakin bahwa skripsi ini masih
jauh dari apa yang diharapkan, maka dengan segala kerendahan hati peneliti
membuka diri menerima kritik, saran, dan masukan yang dapat membangun
dalam perbaikan proposal skripsi ini. Akhir kata kepada seluruh pihak yang telah
semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan untuk segala
kekurangannya yang ada pada peneliti dengan ketulusan hati peneliti mohon
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
sosial, yang berarti bahwa Negara Indonesia akan melaksanakan dan memajukan
kesejahteraan umum bagi warga Negaranya. Dan ini di perkuat pada isis batang
tubuh UUD 1945 pasal 28H ayat (1) ialah setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
Oleh karena itu maka, dapat dilihat bahwa setiap insan indonesia memiliki
kesempatan untuk hidup sejahtera baik secara lahiriah ataupun batiniah serta
tempat yang nyaman dan bebas dari penyakit serta berhak atas pelayanan.
1
2
dengan (WHO) “Kesehatan ialah kondisi yang tidak hanya terpaut pada
terbebasnya dari sudut penyakit, melaikan kondisi sehat sempurna pada jasmani,
rohani, mental dan sosial”. Sehingga keadaan sehat bukan hanya dalam fisik
(11) tentang upaya atau pencegahan kesehatan ialah segala bentuk kegiatan atau
yang memiliki tujuan untuk tetap menjaga dan menaikkan tingkat kesehatan
bermoral dan sehat sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945, namun
disisi lain masih banyak rakyat Indonesia yang tidak mendapatkan apa yang
Gambar 1.1
Presentase penduduk miskin di Indonesia
10,16%
10,20%
10,00%
9,80% 9,71%
9,60% 9,54%
9,40%
9,20%
maret 2021 Sep-21
maret 2022
bulan Maret 2022 sejumlah 9,54%, menurun 0,17% poin terhadap September
2021 dan menurun hingga 0,60% poin terhadap bulan Maret 2021.
Gambar 1.2
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia
27,88
28
27,5
27
26,5 26,5
26
26,16
25,5
25
juta pada bulan Maret 2022, turun dari 0,34 juta orang pada bulan September
2021 dan dari 1,38 juta orang pada bulan Maret 2021.
4
bulan September 2021 sejumlah 7,60% turun sejumlah 0,1% pada bulan Maret
Maret 2022.
Jumlah penduduk miskin perkotaan turun dari 11,86 juta orang pada bulan
September 2021 menjadi 11,82 juta orang pada bulan Maret 2022, turun sebanyak
0,04 juta orang. Sedangkan Jumlah penduduk miskin pedesaan juga mengalami
penurunan selama ini, dari 14,64 juta orang pada bulan September 2021 menjadi
14,34 juta orang pada bulan Maret 2022, dengan kata lain turun sejumlah 0,30 juta
jiwa.
Dari data tersebut akan dapat dikatakan bahwa kondisi ekonomi juga
pelayanan kesehatan yang layak. Salah satu indikator pemenuhan kebutuhan gizi
yang prima dan memiliki daya pikir serta fisik yang baik akan membawa dampak
kepada kehidupan yang layak dan sehat untuk melakukan berbagai kegiatan setiap
hari.
akibat kurang gizi pada usia 0-1.000 hari kelahirannya, sehingga pertumbuhan
mereka umumnya lebih pendek dari kondisi seharusnya. Kondisi ini baru terlihat
pada anak yang usianya 2 tahun. Kategori yang balita pendek dan yang sangat
pendek ini yakni balita yang diukur melalui panjang badan (PB/U) berdasarkan
usia normalnya dibandingkan dengan standar WHO (2006). Kondisi ini tidak bisa
diabaikan begitu saja, nyatanya setiap negara memerlukan regenerasi yang lebih
memerlukan generasi penerus yang kompeten. Sayangnya masih banyak orang tua
ketidakmerataan.
6
Prevalensi angka stunting di negara ini masih 24,4%, menurut data survei
dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2021. Masih ada sekitar 6 juta
pada tahun 2024, yang setara dengan 3.442.623 jiwa anak yang saat ini
(IQ) Rata-rata orang Indonesia peringkat ke-130 dari 190 negara. Pemerintah
Scaling-Up Nutrition (SUN) pada tahun 2012. Gerakan ini yang berprinsip
bahwa setiap penduduk berhak atas akses makanan sehat dan bergizi.
berkaitan dengan urusan wajib pelayanan dasar pada point (b) adalah bidang
Kesehatan dan point (f) adalah bidang sosial menjadi urusan yang harus
penanganan stunting
7
oleh Dinas Sosial pemerintah pusat melaui Badan BKKBN memberikan tanggung
jawab yang sangat luas terhadap penanganan penurunan angka stunting diwilayah
kerjanya masing-masing.
ini dibagi menjadi dua yakni Intervensi Gizi Spesifik dan Intervensi Gizi Sensitif.
Nasional, Daerah dan Desa untuk memprioritaskan program Intervensi Gizi pada
1.000 (seribu) Hari Pertama Kehidupan (HPK) hingga usia 6 tahun, program ini
itu dapat dilihat pada table 1.2 tentang Rencana Aksi Intervensi stunting di
Indonesia.
8
Tabel 1.2
Rencana Aksi Intervensi Stunting
2018 2019 2020 2021
kementrian dan lembaga pada tahun 2018, Kerja sama antar sektor kementrian
dan lembaga agar dapat menurunkan tingginya angka stunting di Indonesia yang
Kesahatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 untuk Provinsi Sulawesi Utara sudah di
yaitu 15,4%, sementara untuk angka Nasional yaitu 17,7%. Dan untuk prevalensi
stunting di Sulawesi Utara yaitu 25,5% dan angka Nasioalnya yaitu 30,8% (data
PemProv Sulut, 2020). Sedangkan dari data Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu
(DinKes KTG,2019) bahwa prevalensi stunting pada tahun 2018 mencapai 30,7%
dari jumlah 8.084 jiwa balita se Kota Kotamobagu dan pada tahun 2019 menurun
drastis mencapai 0,26% dari jumlah 8.084 jiwa balita se Kota Kotamobagu atau
berjumlah 8.063 jiwa balita. Tetapi pada tahun 2020 prevalensi stunting di
Kotamobagun turun sejumlah 208 jiwa balita atau berada pada angka 5,09%
dibawah angka Nasional sebesar 20%. Dan jumlah sasaran balita berjumlah 7.554
jiwa balita.
penurunan angka stunting dapat segera terealisasi sesuai dengan target yang
Kabupaten di Sulawesi Utara tahun 2018-2019 daoat dilihat pada tabel 1.3
sebagai berikut:
10
Tabel 1.3
Prevalensi Stunting Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara
Tahun 2018-2019
PRESENTASE
NO KABUPATEN
2018 2019
1 2 3 4
1
Kota Manado 19,8% 13,62%
2
Kota Bitung 29,97% 3,73%
3
Kota Tomohon 19,22% 5,42%
4
Kota Kotamobagu 29,03% 15,01%
5
Kep. Talaud 23,59% 23,87%
6
Kep. Sangihe 22,99% 17,71%
7
Kep. Siau Biaro 19,45% 8,78%
8
Minahasa 20,12% 6,96%
9
Minahasa utara 35,44% 14,02%
10
Minahasa selatan 26,12% 3.04%
11
Minahasa tenggara 27,97% 13,14%
12
Bolaang mongondow 28,6% 21,15%
13
Bolmong timur 26,28% 7,62%
14
Bolmong utara 22,24% 15,12%
15
Bolmong selatan 33,27% 15,66%
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Tabel 1.3 Prevalensi Stunting Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018-2019
karena angka stunting yang masih di atas 15 persen terdapat pada beberapa
Kota Kotamobagu.
SULAWESI UTARA”.
1.3 Tujuan
Utara.
1.4 Kegunaan
manusia.
dengan penelitian yang diusulkan. Kajian terdahulu berikut ini masih terkait
Tabel 2 1
Hasil penelitian sebelumnya
Judul Nama
No Metode Hasil perbedaan
Penelitian peneliti
1 2 3 4 5 6
1. Implementasi Muhammad Metode Meningkatkan Kerjasama Berbeda lokus
Kebijakan Rizky deskriptif dan pemerintah terkait dengan penelitian, teori
Penanganan Ramadhan metode memberikan bantuan yang di gunakan
StuntingDi Djenaan induktif sesuai dengan tupoksinya dalam penelitian
Kecamatan (2021) dalam penanganan
Bolangitang Stunting, memberika
Barat Kabupaten penyuluhan kepada ibu
Bolaang hamil terkait penanganan
Mongondow Stunting sebagai
Utara Provinsi pengetahuan pentingnya
Sulawesi Utara gizi untuk ibu hamil dan
bayinya, meningkatkan
pelayanan kepada
14
15
masyarakat dengan
kegiatan perbaikan gizi
ibu hamil dan anak,
sosialisasi pentingnya
pola hidup sehat dan
melaksanakan posyandu
secara rutin
setiap bulan.
2. Peran Dinas Utari Nur Metode Keadaan lingkungan Berbeda lokus
Kesehatan Umrah deskriptif dan sekitar sangat penelitian dan
Dalam (2020) metode berpengaruh dalam kasus strategi yang
Pencegahan Dan induktif Stunting, seperti tempat digunakan
Penurunan umum dan tempat
Stunting Di pengelolaan makanan,
Kecamatan Tellu akses air bersih, sarana
Limpoe pembuangan air besar
Kabupaten Bone dan tempat
Provinsi penampungan akhir
Sulawesi Selatan kotoran/tinja pada rumah
tangga, dan lingkungan
sekitar
rumah.
4. Upaya Raiy Putri Metode dalam Upaya yang telah Berbeda lokus
Pemerintah Dan Pratama Sari penelitian dilakukan guna mengatasi penelitian
Masyarakat Dan Maria adalah metode permasalahan Stunting
Dalam Montessori kualitatif, antara lain membuat pos
Mengatasi (2021) populasi dari gizi di desa, menggiatkan
Maslah Stunting penelitian ini sosialisasi tentang
Pada adalah penanggulangan Stunting,
Anak Balita penderita serta memberikan PMT
Stunting pada untuk ibu hamil serta para
desa Pancasila balita, sejauh ini program
yang berjumlah ini belum
12 dilaksanakan dengan
orang
16
2.2.1 Strategi
Strategi berasal dari kata latin, strategus, yang dalam kamus latin
Indonesia berarti pemimpin tentara atau komandan. Dalam Bahasa lain juga ada
kata strategema yang berarti siasat perang, tipu daya, atau muslihat (Prent,
strategi dapat dipahami sebagai “cara” atau “sarana” bagi organisasi untuk
strategi bukan sekedar melakukan suatu rencana dengan benar (doing the right
things). Meskipun begitu, strategi yang paling baik (the best strategy) adalah
melakukan suatu rencana yang benar (doing the right things) dengan cara yang
2019:5-6). Keputusan yang penting biasa berasal dari sektor privat atau organisasi
swasta maupun organisasi publik atau kerajaan. Pattem atau pola yang
sebuah organisasi atau institusi. Menurut pendapat P. Lorange dan Richard Vancil
dalam Husein Umar (2003:31), strategi adalah suatu proses penentuan rencana
pada pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,
disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
dicapai. Pendapat dari Stephanie berbeda dengan pendapat Pearce II dan robinson
bahwa:
Strategi ialah aksi yang memiliki sifat inceremental (tetap bertambah) serta
selalu, dan dicoba bersumber pada aspek mengenai apa yang diharapkan
oleh para klien di era mendatang. Sehingga, strategi tetap diawali dari apa
yang bisa terjalin serta bukan diawali dari apa yang terjalin. Terbentuknya
kecekatan inovasi pasar yang terkini serta industri pola pelanggan
membutuhkan kompetensi inti (core conpetencies). Industri butuh
mencari komptensi inti di dalam bidang usaha yang dilakukan.
19
Yang dapat diambil dari pendapat Hamel dan Prahalad tentang strategi
yaitu tindakan yang dilakukan dengan sudut pandang mengenai harapan di masa
depan memiliki sifat incremental dan terus menerus. Strategi bukan diawali denga
napa yang akan terjadi melainkan diawali dengan apa yang bisa terjadi, diperlukan
dimaksud adalah :
a. Distinctive competence yaitu suatu aksi yang dicoba oleh industri atau
badan supaya bisa melaksanakan aktivitas lebih positif dibanding dengan
kompetitornya.
b. Competitive advantage yaitu aktivitas khusus yang dibesarkan oleh
industri atau badan supaya lebih menang dibanding dengan kompetitornya.
harus dipahami mengenai konsep strategi. Strategi diperlukan agar suatu objek
mengatakan :
strategi yakni :
20
Didalam organisasi pastinya memiliki sebuah hal yang terarah dan tujuan
yang dijadikan konsep diteruskan menjadi sebuah strategi untuk mencapai cita
yang menjadi sebuah ketetapan. Terdapat beberapa strategi yang dijadikan alat
untuk organisasi mencapai tujuan dan sasaran yang sudah diresmikan. Bagi
konsep Kooten dalam buku Salusu (2006) mengenai jenis strategi meliputi :
Strategi Organisasi ialah strategi mengenai perumusan tujuan, tujuan, angka serta
inisiatif terbaru, juga pembatasan yang diperlukan dan untuk siapa kegunaanya
ditujukan.
a) perumusan
tercermin melalui uraian visi dan misi, perencanaan dan tujuan strategi.
21
lingkungan itu.
dan kelemahan yang ada serta apa saja peluang dan ancaman yang
b) pelaksanaan
sebagai sebuah tahapan yang paling penting dan sangat sulit mengingat
dan mungkin saja melenceng dari perkiraan sebelumnya, oleh sebab itu,
perusahaan.
organisasi yang diterapkan oleh setiap atasan ditentukan oleh cara dan
c) evaluasi
lain yang sangat penting dan perlu diperhatikan di dalam suatu organisasi
2.2.2 Kesehatan
kesehatan agar dapat hidup produktif dan bebas dari segala penyakit. Menurut
1. Kesehatan fisik, terjadi apabila tak terasa serta timbulnya rasa sakit atau
tidak memiliki keluhan dan secara fisik tidak terlihat sedang sakit dan
badannya terlihat sehat tanpa kecacatan dan tidak memiliki masalah
apapun.
2. Kesehatan mental atau jiwa yang kemudian terdiri dari 3 jenis
diantaranya pikiran, emosional dan spiritual. Apabila individu
24
memiliki pikiran yang sehat maka akan terlihat dari gaya berfikirnya.
Emosional sehat terlihat dari cara seseorang mengekspresikan emosinya
sedangkan spiritual yang sehat dilihat dari seseorang yang
mengungkapkan rasa syukurnya atas nikmat Tuhan yang Maha Kuasa.
3. Kesehatan sosial terjadi jika individu memiliki interaksi yang baik tanpa
memandang ras, suku, agama atau keyakinan dan memiliki sifat saling
menghormati dan toleransi kepada semua insan manusia.
4. Kesehatan dari aspek ekonomi dapat dilihat dari sesorang dewasa yang
mampu memberikan hasil dari dari setiap aktivitas dan memberikan
manfaat untuk kehidupan yang akan mendatang.
(Sumberdata:https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian- kesehatan/)
kesehatan;
Notoatmojo adalah sub system pelayanan Kesehatan yang tujuan utamanya adalah
sasaran masyarakat.
Sangat mudah untuk disadari bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan
dari semuanya.
2.2.5 Stunting
Ibu (ASI) dan Makanan Penunjang (MP-ASI) terhadap Tumbuh Kembang Anak
TB/U (tinggi badan menurut umur)’’. Situasi kondisi yang gagal dalam
pendek dan menyebabkan tinggi badan tidak sesuai dengan umurnya itu yang
secara optimal. Gangguan ini dapat terjadi sejak kehamilan sampai dengan di lahir
kurangnya asupan gizi, pengaruh kondisi ibu, janin atau balita, serta penyakit yang
kandungan
27
dapat dilihat dari bertambahnya berat dan panjang badan, perkembangan otak dan
kekurangan gizi maka janin akan bereaksi untuk menyesuaikan diri sesuai
tubuhnya pada saat usia dewasanya, yang dicirikan dengan tubuh pendek.
A. Indikator Stunting
menilai seorang anak normal atau mengalami stunting. Indeks TB/U dapat
tentang gizi yang bersifat kronik, yang merupakan dampak dari kondisi ekonomi
yang terjadi di masa yang lalu, seperti kemiskinan, kurangnya peka terhadap
4. Pada usia sekitar 8-10 tahun anak terlihat pasif, dan tidak dapat
(sumberdata:http://tnp2k.go.id/filemanager/files/Rakornis%202018/St ranas
%20Percepatan%20Pencegahan%20Anak%20Kerdil.pdf)
St ranas%20Percepatan%20Pencegahan%20Anak%20Kerdil.pdf)
29
tidak diatasi sejak dini, oleh karena itu penanganan Stunting di Kota Kotamobagu
menerus.
1. Faktor genetik, orang tua adalah salah satu faktor yang berpengaruh
atau kedua orang tua yang memiliki gen tubuh pendek yang
(sumberdata:http://repository.unimus.ac.id/1794/3/BAB%20II.pdf)
kemudian hari:
1. Kesulitan belajar
seusianya
dewasa yang menggunakan tinggi badan kurang dari 145 sentimeter, hal ini
Dua hal yang erat kaitannya satu sama lain adalah lingkungan internal dan
lingkungan eksternal. Ini berfungsi sebagai dasar untuk mencari tahu masalah
bertindak. Lingkungan internal sendiri dari sumber daya manusia dan sumber
daya fisika berupa sarana dan prasarana. Sedangkan untuk lingkungan eksternal
maupun faktor politik. Dengan kedua lingkungan inilah perencanaan strategi yang
pokok yaitu faktor eksternal yang tidak dapat di kontrol atau berada di luar bidang
(perusahaan).
Tabel 2 2
MATRIKS
SWOT
IFAS STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)
(Internal Tentukan 5-10 Tentukan 5-10 faktor-
Factor faktor-faktor faktor kelemahan
Analysis kekuatan internal internal
Summary)
EFAS
(External factor
Analysis Summary)
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Tentukan 5-10 faktor- Ciptakan strategi Ciptakan strategi yang
faktor peluang eksternal menggunakan meminimalkan
kekuatan untuk kelemahan untuk
memanfaatkan memanfaatkan peluang
peluang
a. Strategi SO
peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
c. Strategi WO
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
undangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Bangsa Indonesia yang dimana terdapat salah satu inti kata yaitu kesejahteraan
yang berarti sejahtera dan tidak ada satupun masyarakat yang sakit baik secara
fisik maupun mental dengan demikian setiap masyarakat diharapkan untuk tidak
salah satu wilayah yang terdapat adanya angka Stunting di Kota Kotamobagu.
Kesehatan
buruk pada anak terdapat pada konsumsi makanan yang seharusnya memenuhi
Pemerintah Daerah
terwujud.
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
37
Dari ketiga indikator tersebut dapat diketahui bahwa kesehatan merupakan unsur
dengan kompetensi fisik dan intelektual yang berdaya saing perlu dilakukan
perbaikan dan peningkatan status gizi dengan optimal secara terus menerus.
tahun 2013 mengenai Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang bertujuan
dan pemenuhan gizi masyarakat, khususnya pada 1.000 (Seribu) hari pertama
sebagai berikut seperti yang termuat pada Peraturan Presiden Nomor 42 tahun
pengan dan gizi maka perlu dilakukan penyelarasan lintas sektor. Koordinasi
yang ingin dicapai adalah peningkatan ketahanan pangan dan gizi berkelanjutan.
mengenai Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi adalah agar menghasilkan SDM
Indonesia yang kompeten dan memiliki daya saing. Maka untuk mewujudkannya,
Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) dan Rencana Aksi Dearah
program nasional di bidang pangan dan gizi agar terpenuhinya SDM yang berdaya
dari berbagai bidang sesuai yang dimuat dalam Peraturan Presiden RI Nomor 83
a. ketersediaan pangan;
b. keterjangkauan pangan;
c. pemanfaatan pangan;
d. perbaikan gizi masyarakat; dan
e. penguatan kelembagaan pangan dan gizi.
dan Gizi sesuai dengan yang termuat dalam Peraturan Presiden RI Nomor 83
Mengacu pada pasal 12 ayat 5 diatas maka salah satu dari pilar tersebut
gizi merupakan salah satu langkah dari implementasi kebijakan strategis pangan
dan gizi. Pemerintah terus melakukan upaya untuk menangani permasalahan gizi
Kesehatan
SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar
yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga
negara secara minimal. SPM Kesehatan terdiri dari SPM Kesehatan daerah
a. peningkatan Kesehatan
b. perlindungan spesifik
c. diagnosis dini dan pengobatan tepat
d. pencegahan kecacatan dan
e. rehabilitasi.
42
kompetensi dan kewenangan. Selain oleh tenaga Kesehatan jenis pelayanan dasar
tertentu dapat dilakukan oleh kader Kesehatan terlatih diluar fasilitas Kesehatan
Kota layak anak, yang disingkat KLA adalah sistem pembangunan suatu
adalah kondisi fisik dan non fisik suatu wilayah dimana aspek-aspek
ini diantaranya menjamin terpenuhinya hak anak agar dapat hidup, tumbuh,
sejahtera.
43
Gambar 2.1
Kerangka
Peraturan Walikota Kotamobagu Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Rencana Aksi Daerah Penyelengga
Pemikiran
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
TUPOKSIDaerah
PEMERINTAHAN DAERAH
Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu Dalam Penurunan Angka Stunting Di Kota Kotamobagu Provinsi Sul
TEORI STRATEGI
(Hariadi, 2005)
Evaluasi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan penelitian
riset yang akurat cocok dengan tujuan yang telah direncanakan. Dalam melakukan
sesuatu aktivitas pendekatan riset jadi tahapan yang sangat berarti untuk
riset.
atau material disebut penelitian kualitatif, dengan penekanan kuat pada deskripsi
menyeluruh dalam menggambarkan rincian segala sesuatu yang terjadi pada suatu
alamiah alam suatu keutuhan agar sumber data yang di dapat bisa secara langsung
bersifat naturalistik, tidak manipulatif dan terbuka pada apapun yang akan timbul
kedepannya.
ialah informasi yang dikumpulkan dalam wujud perkata hasil wawancara yang
dokumentasi, rekaman, serta pendukung yang lain. Pada penelitian ini peneliti
Stunting dengan menggunakan data yang sesuai dengan fakta atau kenyataan di
lapangan.
masalah yang ada dilapangan secara mendalam dengan kata-kata melalui fakta
dan data untuk membantu dalam pemecahan masalah sehingga dapat ditarik
dipelajari sehingga menjadi variabel yang terukur. Definisi operasional juga dapat
dimaksudkan dengan tujuan untuk memahami arti dari setiap variabel penelitian
sebelum dilakukan analisis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1
Table 3.1
Operasional Konsep Strategi Dalam Penelitian
Variabel Dimensi Indikator
(2) (3)
(1)
Perumusan 1. Tahapan dari penurunan
angka Stunting
2. Tujuan strategi
3. Keadaan lingkungan sekitar
4. peninjauan dilapangan serta
mengetahui kelemahan dan apa
saja peluang dan ancaman
dilapangan
5. menentukan target yang
Teori Strategi menurut
akan dicapai
Hariadi
Pelaksanaan 1. pembangunan struktur
(2005) 2. mengembangkan program
dan dana
3. Teknik dalam pelaksanaan
sumber data sering juga disebut “responden” ialah orang yang memberikan
tahu tentang apa yang kita teliti sehingga dapat memudahkan peneliti untuk
sampel sumber data, yang awalnya dengan jumlah yang sedikit akan bertambah.
Hal ini dilakukan karena jumlah sumber masih sedikit belum mampu memberikan
data yang di harapkan, sehingga yang dilakukan dicari informan lain yang akan
Tabel 3.2
Data Informan
NO Jabatan Jumlah orang
(1) (2) (3)
1. Kepala BKKBN 1
2. Bidang pendataan BKKBN 1
3. Bidang penanganan Stunting 1
4. Kepala Dinas Kesehatan 1
5. Sekretaris Dinas Kesehatan 1
6. Kepala bidang Kesehatan keluarga dan gizi 1
7. Kepala Puskesmas Motoboi Kecil 1
8. Dokter gizi Puskesmas Motoboi Kecil 1
9. Perawat Gizi Puskesmas Motoboi Kecil 1
10. Ibu yang hamil pertama kali 3
11. Ibu yang hamil sudah lebih dari satu kali 3
12. Orang tua penderita Stunting 5
13. Masyarakat 7
Total 27
Sumber : Dikelola oleh peneliti, 2022
Tabel 3 2 Data Informan
dengan metode penelitian yang akan digunakan. Dalam pengumpulan data pada
1. Wawancara
yaitu:
wawancara, yaitu:
a. Wawancara Terstruktur
b. Wawancara semiterstruktur
gagasanya.
yang akan ditanyakan. Pada wawancara ini, peneliti belum tahu secara
Menurut (Sugiyono, 2017) agar hasil wawancara bisa terekam dengan baik
2. Obeservasi
Secara Bahasa observasi artinya memerhatikan secara cermat seseorang
observasi, yaitu:
partisipasi dimana peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang ssedang
3. Dokumentasi
fakta-fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto,
atau dapat dipercaya jika disertai dengan dokumen pendukung seperti foto
atau karya tulis akademik dan seni. Selain bentuk dokumen, record juga
secara detail suatu data yang sedang didalami mengikuti tahapan pengumpulan
merupakan usaha untuk memakai data baik berupa gambar maupun teks dengan
Reduksi data adala proses mengolah data dengan pilah dan pilih dari
wawancara, dan dokumentasi. Hal ini bertujuan agar hasil reduksi data
konteks data Kembali jika dilihat perlu mendalami masalah lebih lanjut.
suatu hasil berupa temuan dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,
Pemerintahan Dalam Negeri tahun 2022/2023 bisa dilihat dari table berikut:
Tabel 3.3
Jadwal Kegiatan Penelitian dan Penyusunan Skripsi Praja Utama
Tahun Akademik 2022/2023
AGS SEPT OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN
NO. KEGIATAN 2022 2022 2022 2022 2022 2023 2023 2023 2023 2023 2023
123 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajan
1. Judul dan
Penyusunan
Usulan
Penelitian
Pengumpulan
Naskah Usulan
2.
Penelitian &
Seminar Usulan
3. Penelitian
Perbaikan
Usulan
4.
Penelitian
Penelitian dan
5. pengumpulan
data
Penyusunan
6. Skripsi
Pengumpulan
7. Skripsi
Ujian
6. Komprehensif
Perbaikan dan
Pengumpulan
7.
Skripsi
Sumber : Kalender Akademik IPDN Tahun 2022/2023
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
A. BUKU
B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Ponamon, Nanang Saputra. 2015. “Hubungan Antara Durasi Dan Frekuensi Sakit
Balita Dengan Terjadinya Stunting Pada Anak SD Di Desa Kopandakan 1
Kecamatan Kotambagu Selatan.” Kesehatan Masyarakat
Universitas Samratulangi: 112.
https://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Jurnal-
Nanang.pdf.
D. SUMBER LAIN
https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/07/15/1930/persentase-
penduduk-miskin-maret-2022-turun-menjadi-9-54-persen.html
https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/01/17/1929/persentase- penduduk-
miskin-september-2021-turun-menjadi-9-71-persen.html
https://m.liputan6.com/health/read/4992634/bkkbn-sebut-upaya-turunkan-
Stunting-perlu-peran-banyak-pihak-dengan-konsep-pentahelix
https://totabuan.news/daerah/kotamobagu/dinkes-kotamobagu-cegah- Stunting/
https://bolmong.news/terkini/pemkot-kotamobagu-gelar-aksi-percepatan-
penurunan-Stunting-tahun-2022/
https://manadopost.jawapos.com/bolmong-
raya/kotamobagu/18/03/2021/2020-angka-Stunting-kotamobagu- 509-
persen/
http://repository.unimus.ac.id/1794/3/BAB%20II.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kesehatan/
LAMPIRAN
LAMPIRAN I
1. INFORMAN PENELITIAN
akurat. Yang berkaitan dengan penelitian ini, maka terdapat informan yang akan
1. Kepala BKKBN
13. Masyarakat
Kepala bidang 1. Apa upaya dari Dinas Kesehatan untuk memenuhi gizi
kesehatan keluarga masyarakat utamanya gizi pada balita?
dan gizi 2. Bagaimana takaran gizi yang diperlukan balita
agar tidak kekurangan gizi?
Kepala Puskesmas 1. Tindakan yang dilakukan Puskesmas Motoboi
Motoboi Kecil Kecil dalam penanganan Stunting?
2. Apa faktor penghambat dari pihak Puskesmas dan
dalam pelaksanaan penanganan Stunting?
3. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi
kendala atau hambatan dalam pelaksanaan penanganan
Stunting?
Dokter Puskesmas 1. Tindakan yang dilakukan Puskesmas Motoboi
Motoboi Kecil Kecil dalam penanganan Stunting?
Perawat Gizi 1. Bagaimana takaran gizi yang diperlukan balita agar
Puskesmas Motoboi tidak kekurangan gizi?
Kecil
Ibu yang hamil 1. Pengetahuan tentang Stunting?
pertama kali 2. Tanggapan mengenai dampak Stunting
3. Apakah masyarakat sudah paham akan
pentingnya penanganan Stunting?
4. Pelayanan Kesehatan yang diterima dalam
penanganan Stunting?
Ibu yang hamil 1. Pengetahuan tentang Stunting?
sudah lebih dari 2. Tanggapan mengenai dampak Stunting
satu kali 3. Apakah masyarakat sudah paham akan
pentingnya penanganan Stunting?
4. Pelayanan Kesehatan yang diterima dalam
penanganan Stunting?
Orang tua penderita 1. Pengetahuan tentang Stunting?
Stunting 2. Tanggapan mengenai dampak Stunting
3. Apakah masyarakat sudah paham akan
pentingnya penanganan Stunting?
4. Pelayanan Kesehatan yang diterima dalam
penanganan Stunting?
Masyarakat 1. Pengetahuan tentang Stunting?
2. Tanggapan mengenai dampak Stunting
3. Apakah masyarakat sudah paham akan
pentingnya penanganan Stunting?
4. Pelayanan Kesehatan yang diterima dalam
penanganan Stunting?
Sumber : diolah oleh penulis 2022