UNIVERSITAS MADURA
SKRIPSI
Oleh:
Kamilatus Suhroh
2019610013
i
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGGUNAAN RAGAM BAHASA SANTAI MAHASISWA
UNIVERSITAS MADURA
SKRIPSI
Oleh:
Kamilatus Suhroh
2019610013
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Kamilatus Suhroh
2019610013
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dra.Yanti Linarsih,M.Pd
NIDN: 0709046401
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Proses adalah perjalanan yang tidak bisa terulang, jangan selalu katakan “masih
ada waktu” atau “nanti saja” lakukan segera gunakan waktumu dengan bijak”
(Penulis)
“Kesuksesan dan kebahagiaan terletak pada diri sendiri. Tetaplah bahagia karena
kebahagiaanmu dan kamu yang akan membentuk karakter kuat untuk melawan
kesulitan”
(Helen Keller)
Tiada yang paling indah dalam lembar skripsi ini kecuali lembar persembahan.
Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan mengucap syukur dan rahmat Allah SWT
dan ucapan terimakasih skripsi ini saya persembahkan untuk :
Ayah tolak hadi dan ibu Fatimah, seseorang yang darahnya mengalir
dalam tubuh saya yang telah dengan sabar mendidik serta telah
melangitkan doa-doa baik demi studi penulis. Alhamdulillah penulis sudah
ditahap ini, saya persembahkan karya tulis sederhana dan gelar ini untuk
kedua orang tua tercinta.
Kepada semua keluarga besar terimakasih sudah menjadi support system
terbaik selama menulis karya tulis ini hingga sampai pada tahap ini.
Teruntuk Firmanda Rogo Maliq terimakasih selalu memberikan semangat
dan support dengan kebahagiaan sederhana dalam menulis skripsi ini
hingga selesai.
Tidak lupa teruntuk azkia, hilda dan dinda yang selalu menemani penulis
dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini hingga sampai
ditahap ini.
Serta kepada semua pihak yang terlibat yang tidak bisa saya sebutkan satu
per satu dalam menulis skripsi ini terimakasih atas dukungannya.
iv
PERNYATAAN ORINALITAS SKRIPSI
Mahasiswa
Kamilatus Suhroh
2019610013
ABSTRAK
v
Suhroh, Kamilatus. 2023. Skripsi Penggunaan Ragam Bahasa santai Mahasiswa
Universitas Madura. Skripsi Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Pembimbing: Dra Yanti Linarsih M,Pd.
KATA PENGANTAR
vi
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT karena
limpahkan rahmad dan hidayahnya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Penyusun yang disusun dalam
rangka memenuhi skripsi, sholawat dan salam tetap saya haturkan kepada
proklamator islam ialah tokoh nomor satu dari sekian tokoh yang berperan di
dunia yaitu Nabi Muhammad SAW.
Penulis senantiasa mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak dengan
kesempurnaan proposal penelitian ini.
Penyusun
Kamilatus Suhroh
DAFTAR ISI
vii
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI............................................... v
ABSTRAK....................................................................................................... vi
KATA PENGATAR....................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................ 4
D. Manfaat penelitian............................................................................. 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 6
A. Kajian Teoritis .................................................................................. 6
1. Ragam Bahasa............................................................................. 6
2. Macam-macam Ragam Bahasa................................................... 8
3. Pengertian Ragam Bahasa Santai................................................ 14
4. Satuan Lingual...............................................................................16
B. Penyebab Munculnya Ragam Bahasa................................................ 17
C. Penelitian Terdahulu.......................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 22
A. Pendekatan Jenis penelitian .............................................................. 22
B. Kehadiran Penelitian.......................................................................... 22
C. Seting Penelitian................................................................................ 23
viii
D. Data dan Sumber Data....................................................................... 23
E. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 24
F. Teknik Analisis Data.......................................................................... 25
G. Pengecekan Keabsahan Temuan ...................................................... 27
H. Tahap-tahap Penelitian ..................................................................... 28
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN...................... 30
A. Paparan Data...................................................................................... 30
B. Temuan Penelitian ............................................................................ 42
BAB V PEMBAHASAN................................................................................. 44
A. Hasil penelitian ragam bahasa santai................................................ 44
BAB V I PENUTUP........................................................................................ 65
A. Kesimpulan........................................................................................ 65
B. Saran.................................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 67
LAMPIRAN.................................................................................................... 69
DAFTAR TABEL
ix
Tabel 4.1 Transkipsi Data Ragam Bahasa Santai Mahasiswa Universitas Madura
....................................................................................................... 30
Tabel 4.2 Klasifikasi Data dan Identifikasi Data Ragam Bahasa Santai Mahasiswa
Universitas Madura................................................................... 30
Tabel 4.3 Deskripsi Data Ragam Bahasa Santai Mahasiswa Universitas Madura
................................................................................................... 36
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 2.1 Bagian Alur Pikir................................................................... 21
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Transkipsi Mahasiswa Universitas Madura.......................... 69
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan instrumen penting dalam kehidupan manusia.
Manusia tidak dapat berkomunikasi tanpa menggunakan bahasa, baik lisan
maupun tulisan. Bisa dikatakan bahwa bahasa merupakan salah satu
kebutuhan primer yang bisa berperan sebagai pengaruh sirkulasi kelanjutan
hidup.
Manusia sesuai dengan kodratnya tidak dapat hidup tanpa
berhubungan dengan makhkuk hidup sekitarnya. Oleh karena itu, bahasa
merupakan sarana paling penting yang digunakan oleh manusia untuk
berkomunikasi. Tanpa bahasa manusia akan mengalami kesulitan dalam
berinteraksi antar sesama anggota masyarakat.
Bahasa adalah lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi
sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Bahasa adalah satu satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari
segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu,
sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tidak ada kegiatan
manusia yang tidak disertai dengan bahasa. Bahasa bersifat dinamis berarti
bahwa bahasa tidak lepas dari berbagai kemungkinan.
Kamus besar bahasa Indonesia secara terminologi mengartikan bahasa
sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang di gunakan oleh anggota
suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan
diri. Bahasa adalah alat komunikasi yang khusus dilakukan oleh manusia
dengan mempergunakan sarana berupa alat ucap manusia.
Menurut Kridalaksana dan Djoko Kentjono ( dalam Chaer, 2014:32)
bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para
anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengindentifikasikan diri. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat
komunikasi antar manusia. Selain itu, bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
1
2
manusia dalam penampilannya sebagai bahasa yang diatur oleh suatu sistem
tertentu, yang berbeda antara satu bahasa dengan bahasa yang lain.
Dalam pemakaian bahasa, akan berpengaruh pada munculnya bentuk
variasi bahasa. Variasi bahasa terjadi karena penutur tidak hanya
berkomunikasi dengan satu orang orang melainkan dengan beberapa orang
yang memungkinkan pemakaian bahasa mitra tutur berdeda (Harsono,
2020). Pendapat tersebut mengatakan bahwa dalam suatu kelompok
masyarakat terjadi banyak pemakaian variasi bahasa. Hal itu disebabkan
antara manusia satu dengan yang lain memiliki bahasa mitra tutur yang
tidak sama. Sehingga bahasa yang digunakan pada suatu kelompok
masyarakat juga berbeda dengan masyarakat yang lain.
Seiring berkembangnya zaman variasi bahasa bisa dikatakan
mengalami pembaruan yang drastis, dengan munculnya banyak ragam
bahasa yang dikategorikan baru. Hal tersebut dapat dilihat dari pemakaian
kata atau ungkapan baru yang muncul yang diciptakan oleh masyarakat,
tidak lain hal ini dilakukan sebagi penu jang memudahkan berkomunikasi.
Seseorang dapat berkomunikasi dalam suatu bahasa, apabila orang
tersebut menguasai sistemnya dan dilakukan dengan orang lain yang juga
menguasai sistem bahasa itu. Sempurna atau tidaknya bahasa sebagai alat
komunikasi, sangat ditentukan oleh kesempurnaan bahasa dari masyarakat
pemakainya.
Penggunaan bahasa yang berbeda-beda dikenal dengan sebutan ragam
bahasa. Penggunaan ragam bahasa bisa terjadi dimana saja. Hal ini dapat di
buktikan dengan adanya berbagai suku, ras, dan budaya yang ada di
Indonesia.
Kaum muda yang dengan kreavitasnya selalu berhasil menemukan
bentuk-bentuk kebahasaan yang sebelumnya tidak pernah digunakan dan
kemudian memunculkan bahasa baru. Penggunaan ragam bahasa yang
sering di jumpai pada Mahasiswa kampus Universitas Madura.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara dan orang yang dibicarakan. Timbulnya
3
2. Manfaat praktis
a. Tulisan ini bermanfaat bagi semua kalangan mahasiswa Universitas
Madura. Informasi ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam
berkomunikasi melalui ragam bahasa.
b. Bagi pembaca dan peneliti kebahasaan, dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi atau acuan
untuk penelitian selanjutnya, dan sebagai tambahan wawasan tentang
ragam bahasa yang dipakai oleh mahasiswa universitas madura
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Ragam Bahasa
Setiap bahasa di dunia memiliki ragam. Ragam bahasa adalah
variasi bahasa yang terjadi karena adanya pemakaian bahasa. Munculnya
keragaman bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh penuturnya yang tidak
homogen, melaikna juga oleh keragaman interaksi sosial yang mereka
lakukan.
Keragaman ini akan semakin bertambah jika bahasa tersebut
dipakai oleh penutur yang sangat banyak, serta dalam wilayah yang sangat
luas. Bahasa mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat
penuturnya. Perubahan itu berupa ragam bahasa yang dipakai sesuai
keperluannya. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipakai secara luas
dengan berbagai macam-macam ragam penuturnya.
Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa
sesuai dengan keperluannya. Ragam bahasa di masyarakat bermacam-
macam. Meskipun begitu, antar penutur ragam masih saling memahami
dalam berkomunikasi sebab intisari bersama atau terasnya (ciri dan kaidah
tata bunyi, pembentukan kata dan tata makna).
Umumnya sama keberagaman ini bisa dikenali melalui golongan
penutur bahasa dan menurut jenis pemakaian bahasa. Keberagaman bahasa
yang ada di Indonesia ini tentunya kita harus bangga karena menjadikan
ciri khas dan keunikan bangsa Indonesia dan tentunya sesusai dengan
semboyan bangsa kita yaitu bhinneka tunggal ika yang mempunyai arti
berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Sikap penutur turut menciptakan keberagaman bahasa indonesia.
Sikap ini, yang sering juga disebut sebagai langgam atau gaya, ditentukan
oleh umur penutur, kedudukan, pokok persoalan, yang tengah
dibicarakan, dan tujuan informasi itu disampaikan. Semua faktor
menentukan kosa kata yang muncul dan tata bahasa yang terpakai. Gaya
6
7
d) Ragam santai(Casual)
Ragam bahas santai adalah ragam bahasa yang digunakan
dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan
keluarga atau teman karib pada waktu istirahat, berolahraga,
berekreasi dan sebagainya. (Chaer dan Agustiana, 2004:71). Ragam
bahasa ini kurang tepat apabila diterapkan kepada orang-orang
asing atau orang yang belum di kenal sebelumnya.
Ciri-ciri ragam santai yaitu:
(1) Digunakan dalam situasi tidak resmi
(2) Banyak penggunaan bentuk alegro, yakni bentuk kata,
frasa atau ujuran yang dipendekkan
(3) Kosa katanya banyak dipenuhi unsur leksikal dialek dan
unsur bahasa daerah
(4) Dan seringkali morfologi dan sintaksis yang normatif
tidak digunakan.
e) Ragam akrab (Intimate)
Ragam bahasa akrab adalah ragam bahasa yang biasanya
digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah akrab,
seperti antara anggota keluarga atau antar teman yang sudah karib.
Ciri-ciri ragam bahasa akrab
a) Penggunaan kata sapaan
b) Pengguaan bahasa asing atau bahasa daerah
c) Penggunaan istilah-istilah khas
bahasa dari bahasa satu ke bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa
atau ragam bahasa termasuk di dalamnyapemakaian kata atau sapaan.
Menurut Chaer (2007: 191), pemendekan adalah bentuk proses
pemotongan pada bagian kata atau gabungan kata menjadi sebuah
bentuk kata yang singkat, tetapi memiliki makna yang sama maupun
arti yang sama dengan bentuk utuhnya.
4. Satuan Lingual
Chaer (2010:36) mengatakan bahwa jenjang subsistem dalam linguistik
dikenal sebagai tataran bahasa atau satuan lingual. Satuan lingual
diartikan sebagai sistem atau komponen yang menyusun suatu bahasa
berdasarkan pola tertentu. Sistem-sistem penyusunan bahasa tersebut
dapat diuraikan dari tataran yang rendah hingga tataran tertinggi, meliputi
kata, frasa, klausa, kalimat dan wacana. Adapun sistem penyusunan
bahasa tersebut sebagai berikut:
1) Kata
Kata merupakan satuan bahasa yang mempunyai arti atau
satu pengertian. Dalam bahasa indonesia kata adalah satuan bahasa
terkecil yang mengisi salah satu fungsi sintaksis (subjek, predikat,
objek, atau keterangan) dalam suatu kalimat, Rohim (2013).
Hal ini juga ditambahkan oleh Kridalaksana (2001) bahwa
kata memiliki pengertian (a) morfem atau kombinasi morfem yang
oleh bahasawan dianggap sebagai satuan kecil yang dapat
diujarkan sebagai bentuk bebas(b) satuan bahasa yang dapat berdiri
sendiri terdiri atas morfem tunggal atau gabungan (c) satuan
terkecil dalam sintaksis yang berasal dari leksem yang mengalami
proses morfologis. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh
pendapat di atas, ragam Bahasa santai dalam bentuk kata
merupakan suatu rancangan yang tersusun dalam pikiran, gagasan
dan ide oleh penuturnya. Gagasan atau ide tersebut dirangkai dalm
satuan morfem yang membentuk sebuah kata.
17
2) Frasa
Eriyanti (2020) Frasa adalah satuan terendah (bukan
terkecil, karena yang terkecil adalah kata) yang sering disebut
gabungan kata gramatikal yang mengisi bagian dalam fungsi
sintaksis dan bersifat nonpredikatif. Hal menarik lainnya tentang
frasa adalah selalu terdiri atas morfem-morfem bebas.
Ketika sebuah gabungan kata terdiri dari gabungan morfem
bebas seperti rumput tetangga atau sudah makan maka gabungan
kata tersebut dapat dikatakan sebagai frasa. Selain itu frasa tidak
bisa dipisahkan. Sebab jika salah satu unsur frasa dipindahkan atau
dipisahkan akan mengubah makna dari sebuah kalimat.
3) Singkatan / ujaran yang di pendekkan
Singkatan adalah bentuk bahasa yang dipendekkan dari
kata atau kelompok kata yang terdiri atas satu bunyi atau lebih. Di
dalam bahasa indonesia terdapat bentuk singkatan yang terdiri atas
gabungan huruf dan angka (Kremer, 2021:28).
Jadi singkatan merupakan gabungan huruf yang semula
berupa suatu kata ataupun ujaran yang dipendekkan.
a. Faktor budaya, yaitu setiap daerah atau provensi mempunyai kultur atau
kebiasaan yang berbeda.
Bagaimana hubungan antara bahasa dan budaya? Inilah persoalan
relativitas bahasa itu. Sebelum menyedorkan kemungkinan jawaban lihat
dulu proses pemerolehan kemampuan berbahasa dengan bahasalah
seorang anak memperoleh sikap, nilai-nilai, cara terbuat dan lain
sebagainya yang kita sebut dengan kebudayaan. Atau lewat masalah
seseorang mempelajari pola-pola kulturul dalam berfikir dan bertingkah
laku dalam masyarakat. Nyatalah bahwa budaya itu mesti dipelajari.
Untuk itu bahasa mesti memilii keistimewaan tersendiri, untuk
mengantar individu dan budayanya.
18
C. Penelitian Terdahulu
Pertama, penelitian tentang penggunaan ragam bahasa juga pernah
dilakukan oleh Ratna Dewi Kartikasari, Wika Sofiana Devi, Khaerunnisa
Khaerunnisa, Indah Nur Amalia 2021.
Penelitian ini membahas tentang ragam bahasa UMJ ketika
pembelajaran daring. Pembelajaran daring merupakan jenis pembelajaran
yang dilakukan secara tidak tatap muka melainkan melalui dunia maya.
Bahasa sangat berperan dalam hal komunikasi. Bahasa memiliki banyak
ragam misalnya ragam lisan dan tulis, ragam baku dan tidak baku, dan
sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang ragam bahasa
19
mahasiswa saat kuliah daring. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari hal-hal yang diamati, yakni ragam
bahasa mahasiswa UMJ saat perkuliahan daring. Dalam penelitian kualitatif ,
penelitian ini adalah instrumen kunci. Hasil penelitian ini ditemukan ragam-
ragam bahasa sebagai berikut, diantaranya:
1. Ragam bahasa lisan dengan bahasa baku
2. Ragam bahasa lisan dengan bahasa tidak baku
3. Ragam tlis dengan bahasa baku dan tidak baku
Persamaan peneliti terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan
adalah sama sama meneliti ragam bahasa dan perbedaannya peneliti ini
meneliti tentang Ragam Bahasa Mahasiswa Umj Dalam Pembelajaran Daring
sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah Penggunaan Ragam Bahasa
Santai Mahasiswa Universitas Madura.
Kedua, penelitian tentang penggunaan ragam bahasa juga pernah
dilakukan oleh Usnia Wati, Syamsul Rijal, Irma Surayya Hanum 2020.
Penelitian ini membahas tentang variasi bahasa pada mahasiswa perantau di
fakultas ilmu budaya Universitas Mulawarman, kajian sosiolinguistik.
Terjadinya variasi bahasa bukan hanya disebabkan oleh penutur yang
beragam, tetapi karenakegiatan interaksi sosial yang dilakukan juga sangat
beragam. Dalam hal ini ada kaitannya dengan munculnya bahasa yang
digunakan oleh kalangan mahasiswa perantau, dan biasanya bahasa-bahasa
tersebut muncul dalam kegiatan mereka dikampus.
Adanya pemakaian bahasa pertama serta dialek yang mempengaruhi
kondisi berbahasa mereka, mengakibatkan belum sempurnanya pemakaian
bahasa indonesia. Tetapi, bahasa daerah juga tidak menjadi satu-satunya bukti
konkret bahwa terdapat variasi bahasa yang terjadi di kalangan mahasiswa
perantau. Melakinkan munculnya beberapa variasi bahasa yang digunkan oleh
mahasiswa perantau.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi bahasa dan
faktor-faktor yang menyebabkan variasi bahasa mahasiwa perantau pada
20
D. Kerangka Berfikir
Penelitian ini mengambil ragam bahasa santai(casual) dari segi
penutur ragam bahasa pada mahasiswa Universitas Madura. Hal ini di
maksud karena mahasiwa juga merupakan individu pengguna bahasa
secara lisan.
21
Tabel 2.1
Macam-macam Pengumpulan
Analisis
Hasil
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendektan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan penelitian
kualitatif, yaitu pendekatan yang berupaya memahami gejala sedemikian
rupa dengan merapikan segala hal yang bersifat kuantitatif sehingga
gejala-gejala yang yang ditemukan tidak mungkin diukur dengan angka-
angka. Alasan peneliti menggunakan pendekatan ini untuk mempermudah
mendeskripsikan hasil dalam bentuk alur cerita atau teks naratif sehingga
lebih mudah untuk dipahami. Peneliti mengharapkan pendekatan
penelitian ini mampu memberikan jawaban atas rumusan masalah yang
akan diteliti.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya: perilaku, motivasi, persepsi tindakan dan lain-lain secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:11).
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif karena data data dalam penelitian ini merupakan
percakapan Mahasiswa Universitas Madura, yakni berupa kata-kata atau
kalimat. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh (Moleong,
2007:11) penelitian deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan data
yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.
B. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam hal ini sangatlah penting dan utama,
bahwa dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti sendiri atau bantuan
orang lain merupakan alat pengumpulan data uatama.
Sesuai dengan penelitian kualitatif, kehadiran peneliti dilapangan
sangat penting dan diperlukan secara optimal. Peneliti merupakan
instrumen kunci utama dalam mengungkapkan makna dan sekaligus
22
23
sebagai alat pengumpulan data. Karena itu peneliti juga harus terlibat
dalam kehidupan orang-orang yang diteliti sampai pada tingkat
keterbukaan antara kedua belah pihak. Oleh karena itu, dalam penelitian
ini peneliti terjun langsung ke lapangan untuk merekam dan
mengumpulkan data yang dibutuhkan. Peneliti melakukan penelitian di
Universitas Madura.
C. Setting Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih adalah Universitas Madura yang
beralamat di jalan Raya Panglegur No Km 3,5, Barat, Panglegur, Kec.
Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur 69371. Alasan dipilihnya
lokasi tersebut menurut peneliti sangat trategis, dan tempat berkumpulnya
para mahasiswa dari berbagai fakultas yang sedang berbicara dengan
temennya misalnya di kantin,gazebo,taman dan lain-lain dari berbagai
latar belakang yang berbeda yang memungkinkan terjadi ragam bahasa.
Setting penelitian dalam penelitian ini juga diperlukan untuk
memperoleh data, informasi, dan keterangan yang diperlukan berkaitan
dengan kepentingan penelitian.
1. Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan
untuk menyusun suatu informasi. Menurut (Sugiono,2010:208) data
kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan
gambaran yang biasanya berhubungan dengan nilai misalnya tinggi
rendah, besar kecil. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah jenis data kualitatif sesuai dengan jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian. Data utama dalam penelitian ini yaitu
tuturan mahasiswa universitas madura misalnya pada kalimat “ kuy ke
perpus bro “ yang seharusnya ayo ke perpuadtakaan eman-teman.
24
2. Sumber data
Berkaitan dengan penelitian ini, yang dijadikan sumber data
penelitian adalah mahasiswa universitas madura yang sedang
berbincang dengan temannya yaitu ragam bahasa tuturan dalam
kegiatan santai. Sumber data adalah subjek dari sebuah penelitian dan
dari mana data itu diperoleh.
2. Teknik Simak
3. Teknik Catat
1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, untuk itu
maka, perlu dicatat secara telitidan rinci. Seperti telah
dikemukakan semakin lama peneliti kelapangan maka jumlah
data akan semakin banyak. Untuk itu perlu dilakukan analisis
data melalui reduksi data. Berarti merangkum, memilih hal-hal
pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting.
2. Penyajian data
Proses menampilkan data secara sederhana dalam bentuk
kata-kata, kalimat, naratif, tabel matrik dan grafik. Agar data
yang telah dikumpulkan dikuasai sebagai dasar untuk
mengambil kesimpulan yang tepat
26
3. Kesimpulan
Mengambil kesimpulan merupakan proses penarika.n
intisari dari data-data yang terkumpul kedalam bentuk
pernyataan kalimat yang tepat dan memilliki data yang jelas.
Untuk mempermudah analisis data dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut:
a. Transkripsi data
Mengubah data audio atau rekaman menjadi teks dalam
bentuk tulisan yang rinci dan lengkap mengenai apa yang di
dengar dengan baik dari hasil rekaman.
Contoh: “ kuy ke perpus bro “ biasanya ayo ke perpustakaan
teman-teman.
b. Identifikasi data
Tabel 1.
c. Klasifikasi data
Tabel 2.
d. Deskripsi data
Tabel 3.
H. Tahap-Tahap Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tiga tahapan
yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penyelesaian. Langkah-
langkah dari tahap tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap ini terdapat beberapa langkah yang dilakukan peneliti, meliputi:
a) Menentukan judul penelitian
b) Mengajukan judul
c) Judul ACC
d) Menyusun proposal
e) Menentukan kajian yang relevan
f) Menentukan data berdasarkan fokus kajian
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dimulai setelah tahap perencanaan dilakukan,
pada tahap ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:
a) Menyusun landasan teori sebelum membuat skripsi peneliti
terlebih dahulu membuat alur logika atau penalaran yang
merupakan seperangkat konsep, devinisi, dan proporsi yang
disusun secara sistematis.
b) Pengumpulan data disini peneliti mencari data di lapangan yang
akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian pada
mahasiswa universitas madura.
c) Pengolahan data yaitu proses yang mengubah data mentah
menjadi menjadi informasi yang mudah diterima.
d) Menyusun kesimpulan disini peneliti mempertimbangkan
langkah-langkah dengan cara membuat kesimpulan yang baik dan
benar yaitu merangkum poin-poin utama.
29
3. Tahap Penyelesaian
Tahap akhir meliputi: menyusun penelitian menjadi format yang
berbentuk skripsi, skripsi tersebut tersusun dengan sistematika. Pada
kegiatan ini dilakukan tahap
a) Penyusunan hasil penelitian
b) Pemantapan revisi laporan
c) Pengadaan laporan hasil penelitian
d) Penyerahan laporan hasil penelitian
BAB IV
30
31
8? Nyampek sini?
26 Rs1p26 Jam 8
27 Rs1p27 Pas aku nyampek jam 9 oh emang √
kamu muter-muter gitu ya ,
yaudah ay ayo makan
28 Rs1p28 Yuk kita makan siang √
29 Rs2p1 Bak fira yang hari minggu √
selesainya kita cfd aku kan
ketemu sama temenku dia ngajak
ini rencananya ngerjain tugasnya
di cafe disini loh di cafe yang
waktu itu yang kita pesen kopi
30 Rs2p2 Em yang mas-masnya itu ganteng √
kan terus-terus
31 Rs2p3 Ternyata temenku itu baru pertama √
kesana, terus dia waktu di ini waktu
di kasir dia salting karna mas-
masnya ganteng gitu katanya. Pas
jadi baper bak fira pas gak tau
mau pesen apa pas langsung
ngebleng
32 Rs2p4 Terus jadinya mesen apa dong √
33 Rs2p5 Disamain kayak aku √
34 Rs2p6 Emang kamu pesen apa kemarin √
ay
35 Rs2p7 Biasa kopi yang kayak punya kita √
itu
36 Rs2p8 Oh yang biasa kita pesen gitu kan √
sebenarnya kemaren aku juga
mau keluar sih ay Cuma kayak
rasanya mager banget tau gak sih
ya udahlah aku cuman dirumah
34
tipe orang-orang
11 Rs1p5 Kalo udah pacaran tuh √
bucin
12 Rs1p5 Kalo udah pacaran tuh √
bucin
13 Rs1p19 Aku biasanya kalo kerja tuh √
kayak gercep
14 Rs1p19 Gak peduli sama hp √
15 Rs1p21 Sat set otw sini otw sana √
16 Rs1p23 Btw kamu tadi dari rumah √
otw jam berapa sih
17 Rs2p1 Selesainya kita cfd √
18 Rs2p1 Dia ngajak ini rencananya √
19 Rs2p1 Ngerjain tugasnya di cafe √
20 Rs2p3 Dia salting karena mas- √
masnya salting gitu katanya
21 Rs2p3 Pas jadi baper bak fira √
22 Rs2p8 Rasanya mager banget tau √
gak sih
23 Rs2p8 Aku Cuma dirumah aja √
rebahan gitu
24 Rs2p11 Kok gak pernah keliatan sih √
abis dari mana?
25 Sat set otw sini √
26 Sat set otw sini otw sana √
Keterangan :
Rbs : ragam bahasa santai
P: Percakapan
3. Deskripsi Data
Deskripsi data yaitu data yang ditemukan dan dipaparkan dengan baik
B. Temuan Penelitian
42
a. Siapa pembicara
b. Kepada siapa
c. Tentang apa
d. Kapan dan bagaimana tergantung pada situasi
BAB V
PEMBAHASAN
Disini peneliti akan menjelaskan tentang pembahasan dari rumusan
masalah. Peneliti mengambil dua rumusan masalah yaitu:bagaimana wujud
ragam bahasa santai Mahasiswa Universitas Madura dan Apakah penyebab
terjadinya penggunaan ragam bahasa santai Mahasiswa Universitas
Madura.
Sebagaimana data hasil penelitian yang peneliti lakukan terdapat
beberapa bentuk ragam bahasa santai yang sudah dirindetifikasi pada tabel
di atas. Semua data tersebut dapat dijabarkan di antaranya sebagai berikut:
Data (1) “Ay, kemarin aku pake marketplace itu di facebook pas ada
yang inbox aku kan terus aku bilang kayak ini alamatnya dimana
gitu kan harganya berapa terus ada gak sih kak foto rumahnya gitu,
yaudah pas langsung kan aku bilangin silahkan japri tapi malah
ngepap ay kan aneh gitu ih kesel”
44
45
Data(3) “Ngepap dia sendiri maksudnya apa kan aku bingung tau
gak sih”
46
Kata bingung yaitu “hilang akal atau tidak tahu yang harus
dilakukan”
Data(5) “Halu tau gak orang itu kayak stres gitu, ga jelas ngehalu
apaan sih segala macam dikirim apaan tiba-tiba ngepap yaudah tak
jawab maksudnya apa kak gitu pasti kalau kayak gitu kek tipe
orang-orang yang kalo udah pacaran tuh bucin sering ngepap-
ngepap”
kata segala merupakan bahasa yang sering kita dengar di tempat-
tempat santai atau non formal arti dari kata segala yaitu “semua”.
Kata apaan merupakan kata “apa” yang berimbuhan “an”
Kata tak digunakan saat santai sedangkan bahasa bakunya “tidak”
Data(7) “Em bener, tapi kalau kamu tipe orang yang gimana sih ay
biasanya kalo hubungan pasangan gitu”
Kata em merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
Kata bener terdapat perubahan bunyi a menjadi e pada kata “benar”
47
Kata tipe yaitu “contoh” kata tipe biasanya hanya digunakan saat
acara non formal atau tidak resmi saat santai.
Data(8) “Iya aku em gimana ya bak fir, ngepap pernah tapi pas
nggak yang everytime yang harus laporan, harus pap setiap saat itu
enggak”
Kata enggak merupakan bakasa tidak baku sedangkan bahasa
bakunya yaitu “tidak” kata enggak digunakan non formal.
Data(13) “Tapi aku nggak sih ay kalo aku tuh orangnya santuy
banget gitu nggak begitu peduli sama hal yang ah wong bukan
suamiku gitu kan”
Kata santuy merupakan bahasa tidak baku yang digunakan non
formal sedangkan kata “santai” digunakan disaat formal.
Kata ah merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
Data(14) “Tapi kayaknya kalau santuy banget jangan deh bak fira
kalau agak santuy boleh tapi kalau santuy banget bingit deyyeh
roh”
Kata deh merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
Kata bingit merupakan kata non formal sedangkan “banget”
merupakan kata formal kata bingit bahasa yang tidak baku.
Data(19) “Soalnya tuh aku biasanya kalo kerja tuh kayak garcep
gitu gak peduli sama HP jadi tuh aku langsung berangkat-berangkat
kek gercep mau pamit aja itu gak sempet gitu”
Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.
Data(20) “Ya harusnya pasangan kita bisa paham kalo lagi kerja dari
jam berapa sampai jam berapa terus kesibukannya kita tuh apa jadi
mungkin gak segercep ngebalas chat waktu dirumah gitu loh”
Kata loh merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
Data(21) “Iya sih kayak tiba-tiba langsung sat set otw sini otw sana
gitu gemes banget tau gak sih ay”
50
Kata sih merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
Kata gemes terdapat perubahan huruf a menjadi e yaitu “gemas” yang
mempunyai arti sangat jengekl.
Data(22) “Iya ay jadi pas aku kayak gimana gitu kalau sering
ngepap apa-apa harus ngepap harus pamit”
Kata pamit merupakan bahasa yang tidak formal atau bahasa baku
yang digunakan saat santai sedangkan kata “permisi” merupakan
bahasa formal atau bahasa baku.
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.
Data(29) “Bak fira yang hari minggu selesainya kita cfd aku kan
ketemu sama temenku dia ngajak ini rencananya ngerjain tugasnya
di cafe disini loh di cafe yang waktu itu yang kita pesen kopi”
Kata loh merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
Data(36) “Oh yang biasa kita pesen gitu kan sebenarnya kemaren
aku juga mau keluar sih ay Cuma kayak rasanya mager banget tau
gak sih ya udahlah aku cuman dirumah aja rebahan gitu”
Kata sih merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
Data(37) “Kalo mager ya, ya itu karna aku juga di ajak temenku aja
ih sebenernya sama mager”
Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.
Data(38) “Mager yang mau kemana mana kan, terus kemaren tau
gak aku kan nyuci dirumah em pas ketemu sama tetanggaku yang
julid banget tau, eh dia malah ngomong kayak gini, kok gak pernah
keliatan sih abis dari mana? Padahal aku Cuma rebahan dong di
kamar aduh udah capek banget
Kata nyuci bahasa tidak baku terdapat perubahan kata dari kata “cuci’
tetapi mempunyai arti yang sama.
Kata eh merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
2. Ragam bahasa santai berupa pemendekan pada mahasiswa
universitas madura
Pemendekan kata biasanya sering digunakan oleh masyarakat
tujuannya untuk mempermudah dalam pengucapan ataupun penulisan.
Senada dengan pendapat Chaer (2007: 191).
Pemendekan adalah bentuk proses pemotongan pada bagian kata
atau gabungan kata menjadi sebuah bentuk kata yang singkat, tetapi
54
memiliki makna yang sama maupun arti yang sama dengan bentuk
utuhnya.
Data (39) “Ay kemaren aku pake market plus itu di facebook”
Pada ujaran tersebut disini merupakan ujaran yang dipendekkan
dari kata “sayang”. Kata tersebut merupakan ragam bahasa santai yang
sudah terbiasa di gunakan oleh kaum saat ini khususnya pada
mahasiswa universitas madura. biasanya ujaran tersebut banyak
ditemukan pada saat santai dan berbincang dengan temannya.
Merupakan kata yang tidak lengkap kata ini bisa di gunakan ke
orang yang sudah kita anggap teman dekat ataupun teman jauh untuk
lebih mengenal sehingga kata sayang singkat menjadi ay. Tujuannya
untuk meringkas sebuah kata atau mempermuda pengucapan saja baik
lisan ataupun dalam bentuk tulisan. Jadi kata ay disini mempunyai arti
sama halnya dengan kata sayang.
Data (40) “ay kemaren aku pake market plus itu di facebook”
Pada ujaran tersebut termasuk dalam ragam bahasa santai karena
terdapat pake yang bermaksud “pakai” sesuai penulisan KKBI bahasa
indonesia Biasanya ini sering di gunakan kaum muda saat bercakap
dengan temannya di waktu santai.
Kata tersebut memiliki arti “pakai” yang dimana pada kata tersebut
terjadi perubahan huruf dan ujaran yang di pendekkan. Perubahan
huruf dari e menjadi a dan menghilangkan huruf i seharusnya “pakai”.
Data (42) “Ya udah pas langsung gitu kan aku bilangin”
Kata udah merupakan ragam bahasa santai karena terdapat kata
yang di pendekkan dan penghilangan huruf s pada awal kata yang
seharusnya sudah. Kata udah sudah kita banyak temui pada tempat-
tempat santai misalnya pada mahasiswa unversitas madura yang
sedang berbicara dengan temannya di kantin.
ringkas dan lebih mudah dalam hal pengucapan maupun dalam hal
penulisan.
Data (54) “Btw kamu tadi dari rumah otw jam berapa sih”
Kata btw kependekan dari by the way yang mempunyai arti
omong-omong biasanya kata tersebut sering kita dengar pada
percakapan di saat santai atau non formal sehingga selaras dengan
ragam bahas kata btw merupakan ragam bahasa santai.
Data (62) “Kok gak pernah keliatan sih abis dari mana?”
Kata abis disini terjadi pemendekatan kata atau ujaran yang di
pendekkan selaras dengan ragam bahasa kata abis tersebut merupakan
ragam bahasa santai karena dari segi pengucapan kata abis ini lebih
gampanag tetapi tetap memiliki arti yang sama yaitu habis hanya saja
terjadi pemendekan kata.
Data (68) “Gak yang everytime yang harus laporan, harus pap setiap
saat”
Kata everytime disini merupakan bahasa inggris yang mempunyai
arti setiap saat. Kata ini biasanya hanya sering digunakan saat santai
saat sedang mengobrol dengan temannya. Karena pada kalangan
mahasiswa universitas madura tidak semua mengerti kata everytime.
Kata ini digunakan saat santai tergantung situasi kepada siapa dia
berbicara.
terjadi pada saat santai acara non formal atau hanya sekedar berbincar
bincang dengan karib
1). Penyebab terjadinya ragam bahasa santai berupa bahasa tidak baku
Penyebab terjadinya ragam bahasa mahasiswa universitas madura
dipengaruhi oleh: siapa pembicara, kepada siapa, tentang apa, kapan
dan bagaimana artinya tergantung situasi (Alwasilah 1993:47)
Munculnya ragam bahasa disebabkan adanya kebutuhan
penggunaan bahasa untuk berkomunikasi dan bekerja sama sesuai
dengan situasi dan fungsi dalam kontak sosialnya ragam bahasa ini
memiliki berbagai macam jenis yang dibedakan berdasarkan tiga hal
yaitu cara berkomunikasi, cara penuturan, dan topik pembicaraan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis berharap dapat menambah
wawasan dan ilmu tentang penggunaan ragam bahasa santai
1. Bagi mahasiswa
Penggunaan ragam bahasa diharapkan tidak merusak tatanan
bahasa Indonesia sesuai EYD tapi juga dapat memperkaya kata serta
menambah wawasan dari kreatifitas kaum muda untuk menciptakan
istilah-istilah baru sebagai bahasa gaul tanpa merusak bahasa sebagai alat
komunikasi. Penggunaan ragam bahasa disesuaikan dengan situasi dan
65
66
DAFTAR PUSTAKA
Eriyanti, R. W., dkk. (2019). Linguistik Umum. Jawa Timur : Uwais Inspirasi
Indonesia.
Harsono, H. dkk. (2020) Variasi Bahasa Dalam Transaksi Jual Beli di Pasar
Jatipura Kabupaten Karang Anyar. Journal of Language Education,
Literature and Local Culture. Vol. 2, No 2.
DOI:https://doi.org/10.32585/kawruh.v2i2.932
Kridalaksana, H.(2001). Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia Jakarta :
PT. Gramedia
Rohim, M., dkk. (2013). Analisis Kontrastif Bahasa Indonesia & Bahasa Arab
Berdasarkan Kala, Jumlah. Dan Persona. Jurnal Sastra Indonesia.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi/article/download/2436/2237/
Sugiyono, (2010). “Metode Penelitian Pendidikan Pendekataan Kuantitafif,
Kualitatif dan R&D”. Bandung : Alfabeta CV
68
LAMPIRAN
Adapun bentuk data yang di peroleh peneliti pada saat melakukan
penelitian dilapangan sesuai dengan teknik pengumpulan data dalam
penelitian yakni perekaman suara sebagai berikut:
Aini : Ay, kemaren aku pake market plus itu di facebook pas
ada yang inbox aku kan terus aku bilang kayak ini
alamatnya dimana gitu kan harganya berapa terus ada gak
sih kak foto rumahnya gitu, yaudah pas langsung kan aku
bilangin silahkan japri tapi malah ngepap ay kan aneh gitu
ih kesel.
Wida : Ngepap apa, ngepap apa?
Aini : Ngepap dia sendiri maksudnya apa kan aku bingung tau
gak sih.
Wida : Gak jelas emang orang-orang itu yang suka japri-japri
kayak gitu.
Aini : Halu tau gak orang itu kayak stres gitu, ga jelas ngehalu
apaan sih segala macam dikirim apaan tiba-tiba ngepap
yaudah tak jawab maksudnya apa kak gitu pasti kalau
kayak gitu kek tipe orang-orang yang kalo udah pacaran
tuh bucin sering ngepap-ngepap.
Wida : Bucin banget yang kemana-mana harus pap
Aini : Em bener, tapi kalau kamu tipe orang yang gimana sih ay
biasanya kalo hubungan pasangan gitu
Wida : Iya aku em gimana ya bak fir, ngepap pernah tapi pas
nggak yang everytime yang harus laporan, harus pap setiap
saat itu enggak
Aini : Tapi bak wida masuk ke cemburuan apa nggak gitu
Wida : Ya cemburuan lah
Aini : Masuk ke kategori cemburuan gitu
Wida : Iya lah agak sedikit ada bucin-bucinnya
70
Aini : Tapi aku nggak sih ay kalo aku tuh orangnya santuy
banget gitu nggak begitu peduli sama hal yang ah wong
bukan suamiku gitu kan
Wida : Tapi kayaknya kalau santuy banget jangan deh bak fira
kalau agak santuy boleh tapi kalau santuy banget bingit
deyyeh roh
Aini : bisa ambyar gitu ya
Wida : jangan nati bisa-bisa pas ambyar
Aini :oh emang kayak gitu?
Wida : emm banyak tikungan sekarang
Aini : Soalnya tuh aku biasanya kalo kerja tuh kayak garcep
gitu gak peduli sama HP jadi tuh aku langsung berangkat-
berangkat kek gercep mau pamit aja itu gak sempet gitu
Wida : Ya harusnya pasangan kita bisa paham kalo lagi kerja
dari jam berapa sampai jam berapa terus kesibukannya kita
tuh apa jadi mungkin gak segercep ngebalas chat waktu
dirumah gitu loh
Aini : Iya sih kayak tiba-tiba langsung sat set otw sini otw sana
gitu gemes banget tau gak sih ay
Wida : Iya ay jadi pas aku kayak gimana gitu kalau sering
ngepap apa-apa harus ngepap harus pamit
Aini : Btw kamu tadi dari rumah otw jam berapa sih
Wida : Tadi jam setengah 8 seperti biasanya itu
Aini : Berangkatnya emang jam setengah 8? Nyampek sini?
Wida : jam 8
Aini : Pas aku nyampek jam 9 oh emang kamu muter-muter
gitu ya , yaudah ay ayo makan
Wida : yuk kita makan siang
tugasnya di cafe disini loh di cafe yang waktu itu yang kita
pesen kopi
Luluk : em yang mas-masnya itu ganteng kan terus-terus?
Fira : Ternyata temenku itu baru pertama kesana, terus dia
waktu di ini waktu di kasir dia salting karna mas-masnya
ganteng gitu katanya. Pas jadi baper bak fira pas gak tau
mau pesen apa pas langsung ngebleng
Luluk : terus jadinya mesen apa dong?
Fira : anu disamain kayak aku
Luluk : emang kamu pesen apa kemarin ay
Fira : biasa kopi yang ksyak punya kita itu
Luluk : Oh yang biasa kita pesen gitu kan sebenarnya kemaren
aku juga mau keluar sih ay Cuman kayak rasanya mager
banget tau gak sih ya udahlah aku Cuma dirumah aja
rebahan gitu
Fira : Oh yang biasa kita pesen gitu kan sebenarnya kemaren
aku juga mau keluar sih ay Cuma kayak rasanya mager
banget tau gak sih ya udahlah aku Cuma dirumah aja
rebahan gitu
Luluk : Kalo mager ya, ya itu karna aku juga di ajak temenku aja
ih sebenernya sama mager
Fira : Mager yang mau kemana mana kan, terus kemaren tau
gak aku kan nyuci dirumah em pas ketemu sama
tetanggaku yang julid banget tau, eh dia malah ngomong
kayak gini, kok gak pernah keliatan sih abis dari mana?
Padahal aku cuman rebahan dong di kamar aduh udah
capek banget.