Anda di halaman 1dari 82

PENGGUNAAN RAGAM BAHASA SANTAI MAHASISWA

UNIVERSITAS MADURA

SKRIPSI

Oleh:
Kamilatus Suhroh
2019610013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MADURA
PAMEKASAN
2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGGUNAAN RAGAM BAHASA SANTAI MAHASISWA
UNIVERSITAS MADURA

SKRIPSI

Oleh:
Kamilatus Suhroh
2019610013

Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing pada


tanggal 01 juli 2023
Dosen Pembimbing

Dra. Yanti Linarsih,M.pd.


NIDN: 0709046401

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN RAGAM BAHASA SANTAI MAHASISWA


UNIVERSITAS MADURA

SKRIPSI

Kamilatus Suhroh
2019610013

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada
program studi Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Madura.

Dosen Penguji 1 Tanda tangan tanggal


1. Ainur Rofiq Hafsi M.Pd ..................... ...........
NIP. 7104313510
Dosen Penguji 2
2. Ria Kasanova, M.Pd ..................... ...........
NIDN. 710431493
Dosen Penguji 3
3. Dra.Yanti Linarsih,M.Pd ..................... ...........
NIDN: 0709046401

Mengetahui,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dra.Yanti Linarsih,M.Pd
NIDN: 0709046401

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Proses adalah perjalanan yang tidak bisa terulang, jangan selalu katakan “masih
ada waktu” atau “nanti saja” lakukan segera gunakan waktumu dengan bijak”
(Penulis)

“Kesuksesan dan kebahagiaan terletak pada diri sendiri. Tetaplah bahagia karena
kebahagiaanmu dan kamu yang akan membentuk karakter kuat untuk melawan
kesulitan”
(Helen Keller)

Tiada yang paling indah dalam lembar skripsi ini kecuali lembar persembahan.
Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan mengucap syukur dan rahmat Allah SWT
dan ucapan terimakasih skripsi ini saya persembahkan untuk :
 Ayah tolak hadi dan ibu Fatimah, seseorang yang darahnya mengalir
dalam tubuh saya yang telah dengan sabar mendidik serta telah
melangitkan doa-doa baik demi studi penulis. Alhamdulillah penulis sudah
ditahap ini, saya persembahkan karya tulis sederhana dan gelar ini untuk
kedua orang tua tercinta.
 Kepada semua keluarga besar terimakasih sudah menjadi support system
terbaik selama menulis karya tulis ini hingga sampai pada tahap ini.
 Teruntuk Firmanda Rogo Maliq terimakasih selalu memberikan semangat
dan support dengan kebahagiaan sederhana dalam menulis skripsi ini
hingga selesai.
 Tidak lupa teruntuk azkia, hilda dan dinda yang selalu menemani penulis
dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini hingga sampai
ditahap ini.
 Serta kepada semua pihak yang terlibat yang tidak bisa saya sebutkan satu
per satu dalam menulis skripsi ini terimakasih atas dukungannya.

iv
PERNYATAAN ORINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang


pengetahuan saya berdasarkan hasil penelusuran berbagai karya ilmiah,
gagasan dan masalah ilmiah yang diteliti dan diulas di dalam Naskah
Skripsi ini adalah asli dari pemikiran saya, tidak terdapat karya ilmiah
yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di
suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertera tertulis dikutip
dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata naskah skripsi ini dapat dibuktikan sebagai


jiplakan, saya bersedia skripsi dibatalkan, serta diproses sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No.20 Tahun
2003,Pasal 25 ayat 2 juncto pasal 70).

Pamekasan,01 juli 20023

Mahasiswa

Kamilatus Suhroh

2019610013

ABSTRAK

v
Suhroh, Kamilatus. 2023. Skripsi Penggunaan Ragam Bahasa santai Mahasiswa
Universitas Madura. Skripsi Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Pembimbing: Dra Yanti Linarsih M,Pd.

Kata Kunci : Ragam Bahasa


Ragam bahasa santai merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam
situasi tidak resmi. Ragam bahasa santai biasanya sering sering digunakan
mahasiswa universitas madura pemekasan biasanaya banyak di temudi pada
tempat-tempat santai misalnya di kantin dan lain-lain. Dalam pemakaian bahasa
sehari-hari akan berpengaruh pada munculnya bentuk ragam bahasa, ragam
bahasa terjadi karena penutur tidak hanya berkomunikasi dengan satu orang
melainkan dengan beberapa orang yang memungkinkan pemakaian bahasa mitra
tutur berbeda baik itu dari segi lingkungan dan semacamnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud ragam bahasa santai dan
untuk mengetahui penyebab munculnya ragam bahasa santai yang digunakan
oleh mahasiswa universitas madura.Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan teknik rekaman sedangkan teknik analisis data dalam
penelitian ini yaitu (1) mengumpulkan data dan mentranskripsi data ke dalam
bentuk tulisan (2) mengidentifikasi dan mengklasifikasi data ragam bahasa
santai berdasarkan wujudnya (3) menguraikan penyebab terjadinya ragam
bahasa santai berdasarkan uraian deskriptif.

Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut (1) ragam


bahasa santai yang digunakan mahasiswa universitas madura yang berupa
bahasa tidak baku 38 data, pemendekan 26 data dan 9 data campur kode. (2)
faktor yang menyebabkan terbentuknya ragam bahasa santai mahasiswa
universitas madura dipengaruhi oleh lingkungan siapa pembiacara, kepada siapa,
tentang apa, kapan dan bagaimana tergantung situasi.

KATA PENGANTAR

vi
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT karena
limpahkan rahmad dan hidayahnya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Penyusun yang disusun dalam
rangka memenuhi skripsi, sholawat dan salam tetap saya haturkan kepada
proklamator islam ialah tokoh nomor satu dari sekian tokoh yang berperan di
dunia yaitu Nabi Muhammad SAW.

Skripsi penelitian ini berjudul Penggunaan Ragam Bahasa Mahasiswa


Universitas Madura. Tersusun dengan mengumpulkan referensi dan macam-
macam buku dan jurnal. Adapun tersusunnya laporan ini tidak lepas dari
dukungan serta partisipasi dari berbagai pihak yang membantu terselesainya
skripsi penelitian ini. Penulis mengucapkan banyak terimakasih terutama kepada:

1. Dra Yanti Linarsih M,Pd. Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu


Pendidikan dan selaku dosen pembimbing penulis yang telah
meluangkan waktu untuk selalu memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada penulis dan menyelesaikan skripsi ini
2. Harsono S.Pd. M.Pd Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia
3. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan proposal
penelitian ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu

Penulis senantiasa mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak dengan
kesempurnaan proposal penelitian ini.

Pamekasan, 01 Juli 2023

Penyusun

Kamilatus Suhroh

DAFTAR ISI

vii
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI............................................... v
ABSTRAK....................................................................................................... vi
KATA PENGATAR....................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................ 4
D. Manfaat penelitian............................................................................. 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 6
A. Kajian Teoritis .................................................................................. 6
1. Ragam Bahasa............................................................................. 6
2. Macam-macam Ragam Bahasa................................................... 8
3. Pengertian Ragam Bahasa Santai................................................ 14
4. Satuan Lingual...............................................................................16
B. Penyebab Munculnya Ragam Bahasa................................................ 17
C. Penelitian Terdahulu.......................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 22
A. Pendekatan Jenis penelitian .............................................................. 22
B. Kehadiran Penelitian.......................................................................... 22
C. Seting Penelitian................................................................................ 23

viii
D. Data dan Sumber Data....................................................................... 23
E. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 24
F. Teknik Analisis Data.......................................................................... 25
G. Pengecekan Keabsahan Temuan ...................................................... 27
H. Tahap-tahap Penelitian ..................................................................... 28
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN...................... 30
A. Paparan Data...................................................................................... 30
B. Temuan Penelitian ............................................................................ 42
BAB V PEMBAHASAN................................................................................. 44
A. Hasil penelitian ragam bahasa santai................................................ 44

B. Hasil penelelitian penyebab terjadinya ragam bahasa santai............ 63

BAB V I PENUTUP........................................................................................ 65
A. Kesimpulan........................................................................................ 65
B. Saran.................................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 67
LAMPIRAN.................................................................................................... 69

DAFTAR TABEL

ix
Tabel 4.1 Transkipsi Data Ragam Bahasa Santai Mahasiswa Universitas Madura
....................................................................................................... 30
Tabel 4.2 Klasifikasi Data dan Identifikasi Data Ragam Bahasa Santai Mahasiswa
Universitas Madura................................................................... 30
Tabel 4.3 Deskripsi Data Ragam Bahasa Santai Mahasiswa Universitas Madura
................................................................................................... 36

DAFTAR GAMBAR

x
Gambar 2.1 Bagian Alur Pikir................................................................... 21

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Transkipsi Mahasiswa Universitas Madura.......................... 69

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan instrumen penting dalam kehidupan manusia.
Manusia tidak dapat berkomunikasi tanpa menggunakan bahasa, baik lisan
maupun tulisan. Bisa dikatakan bahwa bahasa merupakan salah satu
kebutuhan primer yang bisa berperan sebagai pengaruh sirkulasi kelanjutan
hidup.
Manusia sesuai dengan kodratnya tidak dapat hidup tanpa
berhubungan dengan makhkuk hidup sekitarnya. Oleh karena itu, bahasa
merupakan sarana paling penting yang digunakan oleh manusia untuk
berkomunikasi. Tanpa bahasa manusia akan mengalami kesulitan dalam
berinteraksi antar sesama anggota masyarakat.
Bahasa adalah lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi
sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Bahasa adalah satu satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari
segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu,
sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tidak ada kegiatan
manusia yang tidak disertai dengan bahasa. Bahasa bersifat dinamis berarti
bahwa bahasa tidak lepas dari berbagai kemungkinan.
Kamus besar bahasa Indonesia secara terminologi mengartikan bahasa
sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang di gunakan oleh anggota
suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan
diri. Bahasa adalah alat komunikasi yang khusus dilakukan oleh manusia
dengan mempergunakan sarana berupa alat ucap manusia.
Menurut Kridalaksana dan Djoko Kentjono ( dalam Chaer, 2014:32)
bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para
anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengindentifikasikan diri. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat
komunikasi antar manusia. Selain itu, bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap

1
2

manusia dalam penampilannya sebagai bahasa yang diatur oleh suatu sistem
tertentu, yang berbeda antara satu bahasa dengan bahasa yang lain.
Dalam pemakaian bahasa, akan berpengaruh pada munculnya bentuk
variasi bahasa. Variasi bahasa terjadi karena penutur tidak hanya
berkomunikasi dengan satu orang orang melainkan dengan beberapa orang
yang memungkinkan pemakaian bahasa mitra tutur berdeda (Harsono,
2020). Pendapat tersebut mengatakan bahwa dalam suatu kelompok
masyarakat terjadi banyak pemakaian variasi bahasa. Hal itu disebabkan
antara manusia satu dengan yang lain memiliki bahasa mitra tutur yang
tidak sama. Sehingga bahasa yang digunakan pada suatu kelompok
masyarakat juga berbeda dengan masyarakat yang lain.
Seiring berkembangnya zaman variasi bahasa bisa dikatakan
mengalami pembaruan yang drastis, dengan munculnya banyak ragam
bahasa yang dikategorikan baru. Hal tersebut dapat dilihat dari pemakaian
kata atau ungkapan baru yang muncul yang diciptakan oleh masyarakat,
tidak lain hal ini dilakukan sebagi penu jang memudahkan berkomunikasi.
Seseorang dapat berkomunikasi dalam suatu bahasa, apabila orang
tersebut menguasai sistemnya dan dilakukan dengan orang lain yang juga
menguasai sistem bahasa itu. Sempurna atau tidaknya bahasa sebagai alat
komunikasi, sangat ditentukan oleh kesempurnaan bahasa dari masyarakat
pemakainya.
Penggunaan bahasa yang berbeda-beda dikenal dengan sebutan ragam
bahasa. Penggunaan ragam bahasa bisa terjadi dimana saja. Hal ini dapat di
buktikan dengan adanya berbagai suku, ras, dan budaya yang ada di
Indonesia.
Kaum muda yang dengan kreavitasnya selalu berhasil menemukan
bentuk-bentuk kebahasaan yang sebelumnya tidak pernah digunakan dan
kemudian memunculkan bahasa baru. Penggunaan ragam bahasa yang
sering di jumpai pada Mahasiswa kampus Universitas Madura.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara dan orang yang dibicarakan. Timbulnya
3

keragaman bahasa sebagai kebutuhan penutur yang memilih bahasa yang di


pakai agar sesuai dengan situasi konteks sosialnya. Oleh karena itu, ragam
bahasa timbul bukan karena kaidah kebahasaan, namun disebabkan oleh
kaidah-kaidah sosial yang beraneka ragam.
Ragam bahasa dapat dilihat di dalam lingkungan kampus. Salah
satunya pada lingkungan mahasiswa di Universitas Madura. Setiap
mahasiswa yang banyak melakukan interaksi dengan mahasiswa lainnya,
memiliki berbagai latar belakang sosial yang berbeda-beda. Sebagai
mahasiswa universitas madura dapat menggunakan ragam bahasa santai
yang tepat di dalam lingkungan sosial agar proses komunikasi berjalan
dengan efektif.
Faktanya manusia pemakai bahasa mempunyai umur, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, profesi, agama, etnis, status sosial dan daya nalar yang
berbeda. Misalnya: “kuy, ke perpus bro” Subjek dalam penelitian ini adalah
pemakai bahasa santai tuturan lisan yang digunakan oleh kalangan
mahasiswa di Universitas Madura yang sudah banyak ditemui di tempat-
tempat santai kampus universitas madura.
Pada kalimat “kuy, ke perpus bro” disini dapat diartikan bahwa setiap
interaksi yang dilakukan oleh mahasiswa memiliki berbagai macam ragam
bahasa yang pada dasarnya memang memiliki latar sosial yang berbeda-
beda. Kalimat “kuy, ke perpus bro” di sini merupakan bahasa santai atau
non formal yang secara umum tidak banyak digunakan. Tidak efektif dan
tidak baku, sedangkan kalimat ajakan yang sudah sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari seperti “ayo ke perpustakaan teman-teman”. Ini
berbeda dengan kalimat “kuy, ke perpus bro” bahasa yang ada dalam
kalimat ini merupakan santai (casual) bahasa yang jarang digunakan oleh
semua orang. Biasanya ragam bahasa santai seperti ini hanya digunakan
oleh orang-orang tertentu dan tempat tertentu misalnya dalam lingkungan
kampus interaksi antar mahasiswa seperti di taman,gazebo,kantin atau
tempat-tempat santai lainnya.
Melihat banyaknya ragam bahasa yang digunakan oleh para
mahasiswa, hal ini dapat dipastikan menarik untuk dikaji lebih lanjut dengan
4

cara menganalisis ragam bahasa yang sering di gunakan para mahasiswa di


kampus.
Penelitian ini difokuskan pada ragam bahasa yakni ragam bahasa
lisan yang dipakai mahasiswa saat bertutur kata dengan mahasiswa yang
lain pada saat santai. Berdasarkan latar bekalang di atas maka peneliti
tertarik untuk memilih judul “ Penggunaan Ragam Bahasa Santai
Mahasiswa Universitas Madura”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan di
ungkapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah wujud penggunaan ragam bahasa santai mahasiswa
universitas madura?
2. Apakah penyebab terjadinya penggunaan ragam bahasa santai mahasiswa
Universitas Madura?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui wujud penggunaan ragam bahasa santai mahasiswa
universitas madura.
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya penggunaan ragam bahasa santai
Mahasiswa Universitas Madura.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat tulisan ini ada dua, yaitu manfaat teoritis dan praktis. Kedua
manfaat tersebut diuraikan di bawah ini.
1. Manfaat teoritis
a. Secara teoritis tulisan ini bermanfaat sebagai sumber informasi
mengenai berbagai macam ragam bahasa yang muncul di kalangan
mahasiswa Universitas Madura. Di samping itu juga dapat
mengetahui berbagai jenis ragam bahasa yanag ada disekitar kita.
b. Penelitian ini sebagai bahan pembelajaran secara nyata yang dapat
menambah pengetahuan dan membandingkan teori-teori yang telah
dipelajari menjadi sebuah pengaplikasikan dalam kehidupan sosial.
5

2. Manfaat praktis
a. Tulisan ini bermanfaat bagi semua kalangan mahasiswa Universitas
Madura. Informasi ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam
berkomunikasi melalui ragam bahasa.
b. Bagi pembaca dan peneliti kebahasaan, dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi atau acuan
untuk penelitian selanjutnya, dan sebagai tambahan wawasan tentang
ragam bahasa yang dipakai oleh mahasiswa universitas madura
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Ragam Bahasa
Setiap bahasa di dunia memiliki ragam. Ragam bahasa adalah
variasi bahasa yang terjadi karena adanya pemakaian bahasa. Munculnya
keragaman bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh penuturnya yang tidak
homogen, melaikna juga oleh keragaman interaksi sosial yang mereka
lakukan.
Keragaman ini akan semakin bertambah jika bahasa tersebut
dipakai oleh penutur yang sangat banyak, serta dalam wilayah yang sangat
luas. Bahasa mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat
penuturnya. Perubahan itu berupa ragam bahasa yang dipakai sesuai
keperluannya. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipakai secara luas
dengan berbagai macam-macam ragam penuturnya.
Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa
sesuai dengan keperluannya. Ragam bahasa di masyarakat bermacam-
macam. Meskipun begitu, antar penutur ragam masih saling memahami
dalam berkomunikasi sebab intisari bersama atau terasnya (ciri dan kaidah
tata bunyi, pembentukan kata dan tata makna).
Umumnya sama keberagaman ini bisa dikenali melalui golongan
penutur bahasa dan menurut jenis pemakaian bahasa. Keberagaman bahasa
yang ada di Indonesia ini tentunya kita harus bangga karena menjadikan
ciri khas dan keunikan bangsa Indonesia dan tentunya sesusai dengan
semboyan bangsa kita yaitu bhinneka tunggal ika yang mempunyai arti
berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Sikap penutur turut menciptakan keberagaman bahasa indonesia.
Sikap ini, yang sering juga disebut sebagai langgam atau gaya, ditentukan
oleh umur penutur, kedudukan, pokok persoalan, yang tengah
dibicarakan, dan tujuan informasi itu disampaikan. Semua faktor
menentukan kosa kata yang muncul dan tata bahasa yang terpakai. Gaya

6
7

bahasa kita ketika memberikan laporan kepada atasan, memarahi oarang,


membujuk pacar, menulis surat kepada oarang tua, menunjukkan ragam
yang berbeda-beda. Meskipun demikian, harus diingat bahwa intisari
bersama atau teras dalam berbagai ragam itu tetap sama.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang
berbeda-beda, menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, orang yang dibicarakan serta menurut medium yang
dibicarakan (Kridalaksana, 200:184).
Dalam hal ini, ragam bahasa ada dua pandangan. Pertama, variasi
itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa dan
keragaman fungsi bahasa. Kedua ragam bahasa sudah ada untuk
memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat
yang beraneka ragam.
Menurut Chaer (2010:62), keragaman bahasa muncul berdasarkan
keragaman sosial dan fungsi kegiatan di dalam masyarakat. Masyarakat
dengan usia, profesi, tingkat pendidikan dan status sosial memiliki ragam
tersendiri dalam berkomunikasi dengan kelompok yang sama dan
kelompok yang berbeda. Penutur akan berbicara formal atau tidak formal
berdasarkan lawan bicara dan kebutuhan.
Istilah ragam dapat disejajarkan dengan variasi. Seperti halnya jika
orang mengatakan bahwa modelnya sangat beragam, didalamnya
terkandung maksud bahwa modelnya sangat bervariasi. Adanya ragam
mengimplikasikan bahwa dari berbagai ragam itu terdapat inti sari atau
cir-ciri umum yang sama. Jika ragam itu sudah menyimpang jauh dari inti
yang menjadi acuannya, itu berarti bahwa sudah bukan menyatakan harga
diri dan nilai-nilai budaya yang dijakannya sebagai pegangan hidup.
Ragam bahasa termasuk dalam kajian sosiolinguistik.
Sosiolinguistik merupakan keterkaitan dua ilmu yaitu ilmu sosial untuk
segi kemasyarakatan dan ilmu linguistik untuk segi kebahasaan (Rahardi,
2010:16). Sosiolinguistik memandang bahasa tidak hanya sebagai gejala
individual tetapi juga sosial. tujuan dari sosiolinguistik yaitu untuk
8

menunjukkan kesepakatan-kesepakatan atau kaidah-kaidah bahasa yang


dikaitkan dengan aspek budaya masyarakat.
Ragam bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, ragam bahasa itu
dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan
keragaman fungsi bahsa itu. Jadi ragam bahasa itu terjadi sebagai akibat
dari adanya keragaman sosial dan fungsi bahasa. Andaikata penutur
bahasa itu adalah kelompok yang homogen, baik etnis, status sosial
maupun lapangan pekerjaanya, maka keragaman itu tidak akan ada.
Artinya bahasa itu menjadi seragam.
Kedua, ragam bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya
sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam.
Kedua pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak. Yang jelas,
ragam bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya keragaman
sosial dan fungsi kegiatan di dalam masyarakat sosial.
Dalam tindak komunikasi semakin sering ditemukan ujaran yang
dipendekkan. Kependekan kata terus terus mengalami pertumbuhan
dengan munculnya ratusan atau ribuan bentukan baru.
Sementara masyarakat selalu mencari cara yang termudah san
tersingkat untuk mencapai tujuan sehingga dapat menghemat tenaga dan
waktu. Begitulah halnya dengan pemakaian bahasa. Artinya para pemakai
bahasa mengungkapkan ide, gagasa, pikiran dan perasaannya dengan
menggunakan bahasa yang efektif tanpa mengabaikan pesan yang ingin
disampaikan. Para pemakai bahasa cenderung menggunakan kata-kata
yang disingkat atau dipendekkan

2. Macam-Macam Ragam Bahasa


Menurut Chaer dan Leoni (2014:62) ragam bahasa dapat dibedakan
dari segi penutur , segi keformalan, segi pemakaian, dan segi sarana.
1. Ragam bahasa dari segi penutur
a). Idiolek, yakni ragam bahasa yang bersifat perindividual. Idiolek
berkenaan dengan warna suara, gaya bahasa, diksi, dan struktur
kalimat.
9

b). Dialek, digunakan oleh sekelompok penutur yang berada di satu


tempat atau wilayah tertentu dengan jumlah yang relatif.
c). Kronolek, digunakan oleh kelompok sosial pada masa.
d). Sosiolek, yakni ragam bahasa yang berkenaan dengan status,
golongan dan kelas sosialpara penuturnya. Seperti usia, pendidikan,
seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonimo
sebagai berikut:
(1) Ragam bahasa berdasarkan usia yaitu ragam bahasa yang
digunakan kanak-kanak, akan bebeda dengan bahasa para
remaja, orang dewasa dan orang-orang yang tergolong lansia.
(2) Ragam bahasa berdasarkan pendidikan yaitu ragam bahasa
yang terkait dengan tingkat pendidikan sipengguna bahasa.
Misalnya, orang yang hanya mengenyam pendidikan sekolah
dasar akan berbeda dengan ragam bahasanya dengan orang
yang sudah lulus sekolah tingkat atas.
(3) Ragam bahasa berdasarkan seks ragam bahasa yang terkait
dengan jenis kelamin wanita atau laki-laki misalnya ragam
bahasa yang digunakan oleh kelompok mahasiswa atau ibu-
ibu. Dengan percakapan yang dilakukan oleh mahasiswaatau
bapak-bapak.
(4) Ragam bahasa berdasarkan profesi atau pekerjaan misalnya
ragam bahasa yang digunakan oleh para buruh, guru, dokter
dan lain lain tentu mempunyai perbedaan ragam bahasa yang
berbeda-beda.
(5) Ragam bahasa dari tingkat kebangsawanan ragam bahasa yang
terkait dengan tingkat-tingkat dan kedudukan dalam
masyarakat Misalnya adanya ragam bahasa yang digunakan
oleh keturunan raja dengan masyarakat biasa dalam bidang
kosa kata seperti kata mati digunakan oleh masyarakat biasa
sedangkat kata mangkat digunakan oleh keturunan raja.
(6) Ragam bahasa berdasarkan tingkat ekonomi ragam bahasa
yang mempunyai kemiripan dengan ragam bahasa berdasarkan
10

tingkat kebangsawanan hanya saja tingkat ekonominya yang


tinggi akan mempunyai ragam bahasa yang berbeda dengan
orang yang mempunyai tingkat ekonomi lemah.
Sehubungan dengan ragam bahasa berkenaan dengan faktor
tersebut, sehingga dikenal adanya ragam bahasa akrolek, basilek,
vulgar, slang kolokial, jargon, argot dan ken (Labov dalam Leoni
Agustin dan Chaer, 2014:66).
a) Akrolek, merupakan ragam sosial yang kedudukannya dianggap
lebih tinggi dibandingkan dengan ragam lainnya.
b) Basilek, ragam sosial yang dianggap memiliki kedudukan rendah
atau dengan kata lain kurang bergengsi.
c) Vulgar, ragam sosial yang ciri-cirinya dilihat dari pemakaian
bahasa yang kurang terpelajar, atau dari kalanagan yang tidak
berpendidikan dan tidak terpelajar.
d) Slang, ragam bahasa yang tidak terkait dengan kebakuan dan tidak
resmi serta sifatnya musiman.
e) Kolokial, ragam sosial yang digunakan dalam percakapan sehari-
hari.
f) Jargon, ragam sosial yang digunakan secara terbatas oleh
kelompok-kelompok sosial tertentu.
g) Argot, ragam yang digunakan hanya pada provesi-provesi tertentu
sehingga sifatnya terbatas dan rahasia.
h) Ken, merupakan ragam bahasa sosial tertentu dengan bernada,
memelas dengan dibuat merengek-rengek dan berpura-pura.

2. Berdasarkan tingkat keformalannya


a) Ragam beku(frozen)
Ragam beku adalah suatu ragam bahasa yang paling formal,
yang digunakan dalam situasituasi khidmat dan upacara-upacara
resmi, misalnya dalam upacara kenegaraan, khotbah di masjid, tata
cara pengambilan sumpah, kitab undang-undang, akte notaris, dan
surat-surat keputusan.
11

Ciri-ciri ragam ini yaitu kalimat-kalimat dimulai dengan


kata bahwa, maka, hatta, dan sesungguhnya, stuktur gramatikalnya
tidak dapat diubah, penutur hampir tidak menyadari akan kehadiran
pendengarnya, bentuk kalimatnya bersifat lebih kaku, kata-katanya
lengkap, dan stuktur kalimatnya panjang, serta menuntut sikap
yang serius dari penutur dan pendengarnya.
b) Ragam resmi(Formal)
Ragam bahasa resmi adalah ragam bahasa yang digunakan
dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, surat menyurat dinas,
ceramah keagamaan, buku-buku pelajaran, dan sebagainya.
Ciri-ciri ragam resmi yaitu menunjukkan adanya jarak
antara si penutur dan si penangkap penutur, berfungsi informatif,
dalam ragam ini si penutur mempersiapkan ujaran yang kohesif,
mantap, dan matang seta menghindari pengulangan, slang, dan
ungkapan-ungkapan yang terbatas pada kelompok tertentu.
c) Ragam usaha(Consulative)
Ragam usaha adalah ragam bahasa yang lazim digunakan
dalam pembicaraan biasa di sekolah dan rapat-rapat atau
pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Jadi,
dapat dikatakan ragam usaha ini adalah ragam bahasa yang paling
oprasional.
Ciri-ciri ragam usaha yaitu ragam usaha digunakan untuk
membicarakan suatu yang penting berupa nasehat, informasi dan
pemberitahuan pada situasi setenagh resmi. Kadang-kadang tidak
menggunakan truktur morfologi dan sintaksis yang normatif , serta
pembicaraan gaya konsultafif ini tidak perlu ada perencanaan yang
ekstensif tentang apa yang akan diungkapkan, dan sebenarnya
memang tidak mungkin direncanakan, dan sebab tidak
direncanakan inilah maka si pembicara seringkali berbuat
kekeliruhan dalam pembicaraanya.
12

d) Ragam santai(Casual)
Ragam bahas santai adalah ragam bahasa yang digunakan
dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan
keluarga atau teman karib pada waktu istirahat, berolahraga,
berekreasi dan sebagainya. (Chaer dan Agustiana, 2004:71). Ragam
bahasa ini kurang tepat apabila diterapkan kepada orang-orang
asing atau orang yang belum di kenal sebelumnya.
Ciri-ciri ragam santai yaitu:
(1) Digunakan dalam situasi tidak resmi
(2) Banyak penggunaan bentuk alegro, yakni bentuk kata,
frasa atau ujuran yang dipendekkan
(3) Kosa katanya banyak dipenuhi unsur leksikal dialek dan
unsur bahasa daerah
(4) Dan seringkali morfologi dan sintaksis yang normatif
tidak digunakan.
e) Ragam akrab (Intimate)
Ragam bahasa akrab adalah ragam bahasa yang biasanya
digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah akrab,
seperti antara anggota keluarga atau antar teman yang sudah karib.
Ciri-ciri ragam bahasa akrab
a) Penggunaan kata sapaan
b) Pengguaan bahasa asing atau bahasa daerah
c) Penggunaan istilah-istilah khas

3. Ragam bahasa dari segi pemakaian


a) Ragam bahasa jurnalistik
Ragam bahasa jurnalistik juga mempunyai ciri tertentu, yakni
bersifat sederhana. Komunikatif dan ringkas. Sederhana karena
harus dipahami dengan mudah. Komunikatif karena jurnalistik
harus menyampaikan berita secara tepat, dan ringkas karena
keterbatasan waktu.
13

b) Ragam bahasa militer dikenal dengan cirinya yang ringkas dan


bersifat tegas, sesuai dengan tugas kehidupan kemiliteran yang
penuh dengan disiplin dan intruksi.
c) Ragam bahasa ilmiah yang juga dikenal dengan cirinya yang
lugas, jelas, dan bebas dari keambiguankarena bahasa ilmiah
harus memberikan informasi keilmuan secara jelas tanpa
keraguan akan makna yang berbeda. Oleh karena itulah juga,
bahasa ilmiah tidak menggunakan segala macam metafora dan
idiom.
4. Ragam bahasa dari segi sarana
Ragam bahasa dapat dilihat pula dari segi sarana atau jalur yang
digunakan, seperti penggunaan ragam bahasa pada saat berkomunikasi
lewat jalur telepon dan SMS tentu akan timbul penggunaan ragam bahasa
yang berbeda. Hal ini karena adanya ragam lisan, ragam tertulis, atau
ragam dalam berbahasa dengan menggunakan sarana atau alat tertentu.
Dakam tindak komunikasi semakin sering ditemukan kependekan
kata baru. Kependekan kata terus mengalami pertumbuhan dengan
munculnya ratusan atau ribuan bentukan baru. Ini menjadi persoalan
tatkala kependekan tersebut justru menjadi hambatan dalam komunikasi
karena sering tidak jelas arti dan asal usulya.
Sementara masyarakat selalu mencari cara termudah dan tersingkat
untuk mencapai tujuan sehingga dapat menghemat tenaga, biaya, dan
waktu. Begitu halnya dengan pemakaian bahasa. artinya para pemakai
bahasa mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan perasaannya dengan
menggunakan bahasa yang efektif tanpa mengabaikan pesan yang ingin di
sampaikan.
Para pengguna bahasa cenderung menggunakan kata-kata yang
disingkat atau dipendekkan. Biasanya para pemakai bahasa cenderung
memanfaatkan cara ini dalam ragam bahasa tulis maupun dalam ragam
bahasa lisan.
14

3. Pengertian ragam bahasa santai


Ragam bahas santai adalah ragam bahasa yang digunakan dalam
situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau teman
karib pada waktu istirahat, berolahraga, berekreasi dan sebagainya. (Chaer
dan Agustiana, 2004:71). Ragam bahasa ini kurang tepat apabila
diterapkan kepada orang-orang asing atau orang yang belum di kenal
sebelumnya. Ragam tersebut ada yang dimengerti ada yang tidak
dimengerti. Adapun bahasa atau istilah secara sadar dan alamiah mereka
dapat menguasai bahasa tersebut oleh karena itu, ragam bahasa timbul
bukan kaidah kebahasaan melainkan disebabkan oleh kaidah-kaidah sosial
yang beraneka ragam.
Interaksi sosial menyebabkan bahasa mengalami sejumlah
perbedaan-perbedaan dalam pemakaiannya meski tidak begitu dalam
ragam yang tidak melanggar kaidah-kaidah sistem kebahasaan yang ada.
Ragam bahasa santai tidak hanya terjadi pada masyarakat luar dan besar
tapi juga terjadi dalam kelompok kecil bahkan cenderung perorangan.
Disamping itu ragam bahasa santai biasa dilihat dari segi waktu,
tempat, pemakai, situasi,status dan pemakaian atau ragam. Seperti halnya
dalam kampus merupakan tempat proses belajar mengajar terjadi pada
mahasiswa sehingga tidak dapat dihindari adanya suatu interaksi yang
dilakukan mahasiswa satu dengan mahasiswa lainnya ataupun mahasiswa
dengan dosen menimbulkan komunikasi secara resmi ataupun tidak resmi.
Hal ini tidak dapat dipungkiri karena kebiasaan mahasiswa universitas
madura saat berkomunikasi dengan temannya lebih sering menggunakan
ragam bahasa santai.
Ciri-ciri ragam santai yaitu:
(1) Digunakan dalam situasi tidak resmi bahasa tidak baku
(2) Banyak penggunaan bentuk alegro, yakni bentuk kata, frasa atau
ujuran yang dipendekkan
(3) Kosa katanya banyak dipenuhi unsur leksikal dialek dan unsur bahasa
daerah
(4) Dan seringkali morfologi dan sintaksis yang normatif tidak digunakan.
15

Sedangkan bahasa tidak baku merupakan bahasa tidak resmi yang


digunakan oleh masyarakat dalam kegiatan berkomunikasi sehari-hari.
Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Mufid (2005:17) bahwa,
“Bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda
pelafalan, tata bahasa, dan kosakatanya dari bahasa baku.
Singkatnya, bahasa baku dapat dipahami sebagai bahasa atau
ungkapan yang tidak mengikuti kaidah bahasa Indonesia”.Bahasa
tidak baku merupakan bahasa yang sampai saat ini masih digunakan
oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Pemakaian bahasa tidak
baku digunakan dalam lingkup non formal. Pernyataan tersebut sesuai
dengan pendapat Suharianto (1981:23), bahwa “Bahasa tidak baku
adalah salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang
sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam pemakaian bahasa tidak resmi”.
Campur kode dilakukan oleh penutur baik secara sadar maupun
tidak sadar. Campur kode yang dilakukan secara sadar apabila penutur
memunyai tujuan tertentu, menunjukkan ke suatu hal yang tidak dapat
diungkapkan dengan bahasa utama yang digunakannya. Nababan
(1993: 32) menyatakan campur kode terjadi karena tidak adanya
ungkapan yang tepat dalam bahasa yang dipakai penutur.
Faktor-faktor yang memengaruhi campur kode adalah penutur,
petutur, dan topik pembicaraan. Penutur yang multibahasawan
memunyai banyak kesempatan untuk melakukan campur kode.
Keheterogenan latar belakang petutur seperti usia, status sosial, dan
tingkat pendidikan menuntut kepandaian penutur dalam memilih
bahasa yang tepat. Namun demikian, dalam hal ini yang paling
penting adalah penutur harus mengetahui bahwa petuturnya juga
merupakan multibahasawan. Topik pembicaraan memungkinkan
terjadinya campur kode, karena ada beberapa topik yang cenderung
menuntut pemakaian kode bahasa tersendiri.Weinreich (dalam Paul
Ohoiwutun, 2002: 69) menamai campur kode sebagai “mixed
grammer”. Campur kode didefinisikan sebagai pemakaian satuan
16

bahasa dari bahasa satu ke bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa
atau ragam bahasa termasuk di dalamnyapemakaian kata atau sapaan.
Menurut Chaer (2007: 191), pemendekan adalah bentuk proses
pemotongan pada bagian kata atau gabungan kata menjadi sebuah
bentuk kata yang singkat, tetapi memiliki makna yang sama maupun
arti yang sama dengan bentuk utuhnya.
4. Satuan Lingual
Chaer (2010:36) mengatakan bahwa jenjang subsistem dalam linguistik
dikenal sebagai tataran bahasa atau satuan lingual. Satuan lingual
diartikan sebagai sistem atau komponen yang menyusun suatu bahasa
berdasarkan pola tertentu. Sistem-sistem penyusunan bahasa tersebut
dapat diuraikan dari tataran yang rendah hingga tataran tertinggi, meliputi
kata, frasa, klausa, kalimat dan wacana. Adapun sistem penyusunan
bahasa tersebut sebagai berikut:
1) Kata
Kata merupakan satuan bahasa yang mempunyai arti atau
satu pengertian. Dalam bahasa indonesia kata adalah satuan bahasa
terkecil yang mengisi salah satu fungsi sintaksis (subjek, predikat,
objek, atau keterangan) dalam suatu kalimat, Rohim (2013).
Hal ini juga ditambahkan oleh Kridalaksana (2001) bahwa
kata memiliki pengertian (a) morfem atau kombinasi morfem yang
oleh bahasawan dianggap sebagai satuan kecil yang dapat
diujarkan sebagai bentuk bebas(b) satuan bahasa yang dapat berdiri
sendiri terdiri atas morfem tunggal atau gabungan (c) satuan
terkecil dalam sintaksis yang berasal dari leksem yang mengalami
proses morfologis. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh
pendapat di atas, ragam Bahasa santai dalam bentuk kata
merupakan suatu rancangan yang tersusun dalam pikiran, gagasan
dan ide oleh penuturnya. Gagasan atau ide tersebut dirangkai dalm
satuan morfem yang membentuk sebuah kata.
17

2) Frasa
Eriyanti (2020) Frasa adalah satuan terendah (bukan
terkecil, karena yang terkecil adalah kata) yang sering disebut
gabungan kata gramatikal yang mengisi bagian dalam fungsi
sintaksis dan bersifat nonpredikatif. Hal menarik lainnya tentang
frasa adalah selalu terdiri atas morfem-morfem bebas.
Ketika sebuah gabungan kata terdiri dari gabungan morfem
bebas seperti rumput tetangga atau sudah makan maka gabungan
kata tersebut dapat dikatakan sebagai frasa. Selain itu frasa tidak
bisa dipisahkan. Sebab jika salah satu unsur frasa dipindahkan atau
dipisahkan akan mengubah makna dari sebuah kalimat.
3) Singkatan / ujaran yang di pendekkan
Singkatan adalah bentuk bahasa yang dipendekkan dari
kata atau kelompok kata yang terdiri atas satu bunyi atau lebih. Di
dalam bahasa indonesia terdapat bentuk singkatan yang terdiri atas
gabungan huruf dan angka (Kremer, 2021:28).
Jadi singkatan merupakan gabungan huruf yang semula
berupa suatu kata ataupun ujaran yang dipendekkan.

B. Penyebab Munculnya Ragam Bahasa

faktor-faktor penyebab keragaman bahasa yang ada di Indonesia dalah

a. Faktor budaya, yaitu setiap daerah atau provensi mempunyai kultur atau
kebiasaan yang berbeda.
Bagaimana hubungan antara bahasa dan budaya? Inilah persoalan
relativitas bahasa itu. Sebelum menyedorkan kemungkinan jawaban lihat
dulu proses pemerolehan kemampuan berbahasa dengan bahasalah
seorang anak memperoleh sikap, nilai-nilai, cara terbuat dan lain
sebagainya yang kita sebut dengan kebudayaan. Atau lewat masalah
seseorang mempelajari pola-pola kulturul dalam berfikir dan bertingkah
laku dalam masyarakat. Nyatalah bahwa budaya itu mesti dipelajari.
Untuk itu bahasa mesti memilii keistimewaan tersendiri, untuk
mengantar individu dan budayanya.
18

b. Faktor sejarah, yaitu setiap daerah memiliki perbedaan cara komunikasi


atau bahasa komunikasi yang digunakan sehari-hari yang diturunkan oleh
nenek moyang dari daerah tersebut.
c. Faktor perbedaan demografi, yaitu setiap daerah memiliki dataran yang
berbeda seperti di gunung, di pantai dan dimanapun. Tentunya itu
mempengaruhi penggunaan bahasa yang singkat padat dan jelas, dan juga
mempengaruhi intonasi atau volume suara.

Munculnya ragam bahasa digunakan dalam interaksi tidak terlepas dari


faktor-faktor yang mempengaruhinya. Alwasilah (1993:47) menyebutkan
bawa pemilihan ragam bahasa pada akhirnya terpulangkan lagi pada dalil
penting sosiolinguistik:
a. Siapa pembicara
b. Kepada siapa
c. Tentang apa
d. Kapan dan bagaimana artinya tergantung pada situasi.
Faktor penyebab terjadinya ragam bahasa dipengaruhi oleh
beberapa faktor-faktor penentu antara lain, Hartman dan Strok (dalam
Chaer dan Agustina 2010:62) membedakan ragam berdasarkan kriteria.
a. Latar belakang geografi dan sosial penutur
b. Medium yang digunakam.

C. Penelitian Terdahulu
Pertama, penelitian tentang penggunaan ragam bahasa juga pernah
dilakukan oleh Ratna Dewi Kartikasari, Wika Sofiana Devi, Khaerunnisa
Khaerunnisa, Indah Nur Amalia 2021.
Penelitian ini membahas tentang ragam bahasa UMJ ketika
pembelajaran daring. Pembelajaran daring merupakan jenis pembelajaran
yang dilakukan secara tidak tatap muka melainkan melalui dunia maya.
Bahasa sangat berperan dalam hal komunikasi. Bahasa memiliki banyak
ragam misalnya ragam lisan dan tulis, ragam baku dan tidak baku, dan
sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang ragam bahasa
19

mahasiswa saat kuliah daring. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari hal-hal yang diamati, yakni ragam
bahasa mahasiswa UMJ saat perkuliahan daring. Dalam penelitian kualitatif ,
penelitian ini adalah instrumen kunci. Hasil penelitian ini ditemukan ragam-
ragam bahasa sebagai berikut, diantaranya:
1. Ragam bahasa lisan dengan bahasa baku
2. Ragam bahasa lisan dengan bahasa tidak baku
3. Ragam tlis dengan bahasa baku dan tidak baku
Persamaan peneliti terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan
adalah sama sama meneliti ragam bahasa dan perbedaannya peneliti ini
meneliti tentang Ragam Bahasa Mahasiswa Umj Dalam Pembelajaran Daring
sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah Penggunaan Ragam Bahasa
Santai Mahasiswa Universitas Madura.
Kedua, penelitian tentang penggunaan ragam bahasa juga pernah
dilakukan oleh Usnia Wati, Syamsul Rijal, Irma Surayya Hanum 2020.
Penelitian ini membahas tentang variasi bahasa pada mahasiswa perantau di
fakultas ilmu budaya Universitas Mulawarman, kajian sosiolinguistik.
Terjadinya variasi bahasa bukan hanya disebabkan oleh penutur yang
beragam, tetapi karenakegiatan interaksi sosial yang dilakukan juga sangat
beragam. Dalam hal ini ada kaitannya dengan munculnya bahasa yang
digunakan oleh kalangan mahasiswa perantau, dan biasanya bahasa-bahasa
tersebut muncul dalam kegiatan mereka dikampus.
Adanya pemakaian bahasa pertama serta dialek yang mempengaruhi
kondisi berbahasa mereka, mengakibatkan belum sempurnanya pemakaian
bahasa indonesia. Tetapi, bahasa daerah juga tidak menjadi satu-satunya bukti
konkret bahwa terdapat variasi bahasa yang terjadi di kalangan mahasiswa
perantau. Melakinkan munculnya beberapa variasi bahasa yang digunkan oleh
mahasiswa perantau.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi bahasa dan
faktor-faktor yang menyebabkan variasi bahasa mahasiwa perantau pada
20

Sastra Indonesia angkatan 2014 di Fakultas Ilmu Budaya Universitas


Mulawarma.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan dengan menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
simak dengan teknik pengamatan, rekam, dan catat, sedangkan metode cakap
dengan teknik pancing dan cakap semuka.
Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
adalah metode padan dengan menggunakan teknik dasar PUP (pilah unsur
tertentu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan oleh
mahasiswa perantau Sastra Indonesia angkatan 2014 di Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Mulawarman sangat bervariasi. Variasi dari segi penutur,
variasi bahasa dari segi pemakaian, variasi bahasa dari segi keformalan, dan
variasi bahasa dari segi sarana.
Faktor yang menyebabkan variasi bahasa mahasiswa perantau pasa
Sastra Indonesia angkatan 2014 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Mulawarman adalah faktor sosial dan faktor situasional. Faktor sosial
(lingkungan) dan faktor situsional (situasi kebahasaan dan kekerabatan).
Persamaan peneliti terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan
adalah sama-sama meneliti ragam bahasa mahasiswa dan perbedaannya
peneliti ini meneliti tentang Variasi Bahasa Pada Mahasiswa Perantau Di
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawan sedangkan penelitian yang akan
dilakukan adalah Penggunaan Ragam Bahasa Santai Mahasiswa Universitas
Madura.

D. Kerangka Berfikir
Penelitian ini mengambil ragam bahasa santai(casual) dari segi
penutur ragam bahasa pada mahasiswa Universitas Madura. Hal ini di
maksud karena mahasiwa juga merupakan individu pengguna bahasa
secara lisan.
21

Sebagai individu, mahasiswa juga menggunakan bahasa yang


khas, baik antara mahasiswa satu dengan mahasiswa lain. Meskipun tidak
semua mahasiswa menggunakan ragam bahasa santai namun bahasa yang
digunakan dapat dimasukkan dalam kajian sosiolinguistik yakni cabang

Tabel 2.1

Ragam Bahasa Dari Segi Penutur

Macam-macam Pengumpulan

Analisis

Hasil
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendektan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan penelitian
kualitatif, yaitu pendekatan yang berupaya memahami gejala sedemikian
rupa dengan merapikan segala hal yang bersifat kuantitatif sehingga
gejala-gejala yang yang ditemukan tidak mungkin diukur dengan angka-
angka. Alasan peneliti menggunakan pendekatan ini untuk mempermudah
mendeskripsikan hasil dalam bentuk alur cerita atau teks naratif sehingga
lebih mudah untuk dipahami. Peneliti mengharapkan pendekatan
penelitian ini mampu memberikan jawaban atas rumusan masalah yang
akan diteliti.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya: perilaku, motivasi, persepsi tindakan dan lain-lain secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:11).
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif karena data data dalam penelitian ini merupakan
percakapan Mahasiswa Universitas Madura, yakni berupa kata-kata atau
kalimat. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh (Moleong,
2007:11) penelitian deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan data
yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.

B. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam hal ini sangatlah penting dan utama,
bahwa dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti sendiri atau bantuan
orang lain merupakan alat pengumpulan data uatama.
Sesuai dengan penelitian kualitatif, kehadiran peneliti dilapangan
sangat penting dan diperlukan secara optimal. Peneliti merupakan
instrumen kunci utama dalam mengungkapkan makna dan sekaligus

22
23

sebagai alat pengumpulan data. Karena itu peneliti juga harus terlibat
dalam kehidupan orang-orang yang diteliti sampai pada tingkat
keterbukaan antara kedua belah pihak. Oleh karena itu, dalam penelitian
ini peneliti terjun langsung ke lapangan untuk merekam dan
mengumpulkan data yang dibutuhkan. Peneliti melakukan penelitian di
Universitas Madura.

C. Setting Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih adalah Universitas Madura yang
beralamat di jalan Raya Panglegur No Km 3,5, Barat, Panglegur, Kec.
Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur 69371. Alasan dipilihnya
lokasi tersebut menurut peneliti sangat trategis, dan tempat berkumpulnya
para mahasiswa dari berbagai fakultas yang sedang berbicara dengan
temennya misalnya di kantin,gazebo,taman dan lain-lain dari berbagai
latar belakang yang berbeda yang memungkinkan terjadi ragam bahasa.
Setting penelitian dalam penelitian ini juga diperlukan untuk
memperoleh data, informasi, dan keterangan yang diperlukan berkaitan
dengan kepentingan penelitian.

D. Data dan Sumber Data

1. Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan
untuk menyusun suatu informasi. Menurut (Sugiono,2010:208) data
kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan
gambaran yang biasanya berhubungan dengan nilai misalnya tinggi
rendah, besar kecil. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah jenis data kualitatif sesuai dengan jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian. Data utama dalam penelitian ini yaitu
tuturan mahasiswa universitas madura misalnya pada kalimat “ kuy ke
perpus bro “ yang seharusnya ayo ke perpuadtakaan eman-teman.
24

2. Sumber data
Berkaitan dengan penelitian ini, yang dijadikan sumber data
penelitian adalah mahasiswa universitas madura yang sedang
berbincang dengan temannya yaitu ragam bahasa tuturan dalam
kegiatan santai. Sumber data adalah subjek dari sebuah penelitian dan
dari mana data itu diperoleh.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara atau strategi untuk
mendapatkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan (Moleong,
2005:58). Teknik pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data
dengan cara yang sesuai dengan penelitian sehingga peneliti akan
memperoleh data yang lengkap baik secara lisan maupun tertulis.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Teknik Rekam

Dalam penelitian ini menggunakan teknik rekaman, karena data pada


penelitian ini berupa tuturan yang digunakan oleh mahasiswa Universitas
Madura yang nantinya akan dijadikan landasan penelitian.

2. Teknik Simak

Teknik simak digunakan untuk memperoleh data yang dilakukan


dengan menyimak penggunaan bahasa lisan oleh informan (Mahsun,
2012:92-94) Teknik simak dalam hal ini dilakukan dengan mendengar
percakapan yang secara langsung dari alat perekam untuk memperoleh
data tentang ragam bahasa mahasiswa Universitas Madura.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menumpulkan data dari


menyimak rekaman ini adalah sebagai berikut:

a. Mendengarkan berulang-ulang rekaman komunikasi saat


mahasiswa Universitas Madura sedang berbicara dengan temannya
pada saat santai.
b. Mencatat data yang telah ditemukan
25

3. Teknik Catat

Kemudian setelah melakukan penyimakan dan ditentukan objek yang


akan diteliti, kemudian melakukan pencatatan, sehingga data yang semula
berwujud lisan menjadi data yang berwujud tertulis. Pencatatan ditulis
langsung setelah melakukan penyimakan.

Jadi teknik pengumpulan data disini merupakan cara yang ditempuh


untuk mengumpulkan data dengan alat yang cocok untuk digunakan dalam
penelitian.

F. Teknik Analisis Data


Sugiyono (2014:244) analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
mana yang penting yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

Teknik analisis dalam penelitian ini berdasarkan pendapat


Sugiyono (2014:247), meliputi sebagai berikut

1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, untuk itu
maka, perlu dicatat secara telitidan rinci. Seperti telah
dikemukakan semakin lama peneliti kelapangan maka jumlah
data akan semakin banyak. Untuk itu perlu dilakukan analisis
data melalui reduksi data. Berarti merangkum, memilih hal-hal
pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting.
2. Penyajian data
Proses menampilkan data secara sederhana dalam bentuk
kata-kata, kalimat, naratif, tabel matrik dan grafik. Agar data
yang telah dikumpulkan dikuasai sebagai dasar untuk
mengambil kesimpulan yang tepat
26

3. Kesimpulan
Mengambil kesimpulan merupakan proses penarika.n
intisari dari data-data yang terkumpul kedalam bentuk
pernyataan kalimat yang tepat dan memilliki data yang jelas.
Untuk mempermudah analisis data dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut:
a. Transkripsi data
Mengubah data audio atau rekaman menjadi teks dalam
bentuk tulisan yang rinci dan lengkap mengenai apa yang di
dengar dengan baik dari hasil rekaman.
Contoh: “ kuy ke perpus bro “ biasanya ayo ke perpustakaan
teman-teman.

b. Identifikasi data
Tabel 1.

No Kode Data Data

c. Klasifikasi data
Tabel 2.

No Kode Data Ragam Bahasa Santai


27

d. Deskripsi data
Tabel 3.

No Kode Data Deskripsi

G. Pengecekan Keabsahan Temuan


Keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara data yang
diperoleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada objek
penelitian sehingga keabsahan data yang disajikan dapat dipertanggung
jawabkan. Uji keabsahan data dalam penelitian ini meliputi kepercayaan
credibility,keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan
kepastian comfirmability.
1. Kepercayaan yaitu ukuran kebenaran data yang dikumpulkan, yang
menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian.
Kredibilitas data diperiksa melalui kelengkapan data yang diperoleh dari
berbagai sumber.
2. Keteralihan berkenan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat
digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sample tersebut
diambil atau pada setting sosial yang berbeda dengan karakteristik yang
hampir sama.
3. Kebergantungan menunjukkan bahwa penelitian memiliki sifat ketaatan
dengan menunjukkan konsisten dan stabilitas data atau temuan yang dapat
direflikasi. Dalam penelitian kualitatif digunakan kriteria ketergantungan
yaitu bahwa suatu penelitian merupakan refresentasi dari rangkaian
kegiatan pencarian data yang dapat ditelusuri jejaknya.. jangan sampai ada
data tetapi tidak dapat ditelusuri cara mendapatkannya dan orang
mengungkapkannya.
28

4. Kepastian yaitu data yang diperoleh dapat dilacak kebenarannya dan


sumber informasinya jelas. Berarti mengukur hasil penelitian yang
dikaitkan dengan proses yang dilakukan.

H. Tahap-Tahap Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tiga tahapan
yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penyelesaian. Langkah-
langkah dari tahap tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap ini terdapat beberapa langkah yang dilakukan peneliti, meliputi:
a) Menentukan judul penelitian
b) Mengajukan judul
c) Judul ACC
d) Menyusun proposal
e) Menentukan kajian yang relevan
f) Menentukan data berdasarkan fokus kajian
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dimulai setelah tahap perencanaan dilakukan,
pada tahap ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:
a) Menyusun landasan teori sebelum membuat skripsi peneliti
terlebih dahulu membuat alur logika atau penalaran yang
merupakan seperangkat konsep, devinisi, dan proporsi yang
disusun secara sistematis.
b) Pengumpulan data disini peneliti mencari data di lapangan yang
akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian pada
mahasiswa universitas madura.
c) Pengolahan data yaitu proses yang mengubah data mentah
menjadi menjadi informasi yang mudah diterima.
d) Menyusun kesimpulan disini peneliti mempertimbangkan
langkah-langkah dengan cara membuat kesimpulan yang baik dan
benar yaitu merangkum poin-poin utama.
29

3. Tahap Penyelesaian
Tahap akhir meliputi: menyusun penelitian menjadi format yang
berbentuk skripsi, skripsi tersebut tersusun dengan sistematika. Pada
kegiatan ini dilakukan tahap
a) Penyusunan hasil penelitian
b) Pemantapan revisi laporan
c) Pengadaan laporan hasil penelitian
d) Penyerahan laporan hasil penelitian
BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN


A. Paparan Data
Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian dilapangan
sesuai dengan tujuan dalam penelitian yang telah ditentukan, hal ini
bertujuan agar pembaca dapat memahami paparan data yang didapatkan
saat dilapangan
1. Transkipsi data
Transkipsi data yaitu teknik mengubah data audio dengan
menuliskan semua kata.

2. Klasifikasi Data dan Identifikasi Data


Dari berbagai tuturan di atas, data yang berupa bahasa santai
mahasiswa Universitas Madura Pamekasan di identifikasi ke dalam
Tabel erdasarkan bentuknya sebagai berikut:

Tabel 4.1Klasifikasi Data dan Identifikasi Data Ragam


Bahasa Santai tidak baku, pemendekan dan campur kode
Mahasiswa Universitas Madura

No Kode Data Data Tidak


Baku
1 Rs1p1 Ay, kemaren aku pake √
marketplace itu di facebook pas
ada yang inbox aku kan terus aku
bilang kayak ini alamatnya dimana
gitu kan harganya berapa terus ada
gak sih kak foto rumahnya gitu,
yaudah pas langsung kan aku
bilangin silahkan japri tapi malah
ngepap ay kan aneh gitu ih kesel.

30
31

2 Rs1p2 Ngepap apa, ngepap apa? √


3 Rs1p3 Ngepap dia sendiri maksudnya √
apa kan aku bingung tau gak sih.
4 Rs1p4 Gak jelas emang orang-orang itu √
yang suka japri-japri kayak gitu
5 Rs1p5 Halu tau gak orang itu kayak √
stres gitu, ga jelas ngehalu apaan
sih segala macam dikirim apaan
tiba-tiba ngepap yaudah tak jawab
maksudnya apa kak gitu pasti
kalau kayak gitu kek tipe orang-
orang yang kalo udah pacaran tuh
bucin sering ngepap-ngepap
6 Rs1p6 Bucin banget yang kemana-mana √
harus pap
7 Rs1p7 Em bener, tapi kalau kamu tipe √
orang yang gimana sih ay biasanya
kalo hubungan pasangan gitu
8 Rs1p8 Iya aku em gimana ya bak fir, √
ngepap pernah tapi pas nggak
yang everytime yang harus laporan,
harus pap setiap saat itu enggak
9 Rs1p9 Tapi bak wida masuk ke √
cemburuan apa enggak gitu
10 Rs1p10 Ya cemburuan lah √
11 Rs1p11 Masuk ke kategori cemburuan gitu √
12 Rs1p12 Iya lah agak sedikit ada bucin- √
bucinnya
13 Rs1p12 Tapi aku nggak sih ay kalo aku √
tuh orangnya santuy banget gitu
nggak begitu peduli sama hal yang
ah wong bukan suamiku gitu kan
32

14 Rs1p14 Tapi kayaknya kalau santuy √


banget jangan deh bak fira kalau
agak santuy boleh tapi kalau
santuy banget bingit deyyeh roh
15 Rs1p15 Bisa ambyar gitu √
16 Rs1p16 Jangan nanti jangan-jangan pas √
ambyar
17 Rs1p17 Oh emang kayak gitu √
18 Rs1p18 Em banyak tikungan sekarang √
19 Rs1p19 Soalnya tuh aku biasanya kalo √
kerja tuh kayak garcep gitu gak
peduli sama HP jadi tuh aku
langsung berangkat-berangkat kek
gercep mau pamit aja itu gak
sempet gitu
20 Rs1p20 Ya harusnya pasangan kita bisa √
paham kalo lagi kerja dari jam
berapa sampai jam berapa terus
kesibukannya kita tuh apa jadi
mungkin gak segercep ngebalas
chat waktu dirumah gitu loh
21 Rs1p21 Iya sih kayak tiba-tiba langsung √
sat set otw sini otw sana gitu
gemes banget tau gak sih ay
22 Rs1p22 Iya ay jadi pas aku kayak gimana √
gitu kalau sering ngepap apa-apa
harus ngepap harus pamit
23 Rs1p23 kamu tadi dari rumah otw jam √
berapa sih
24 Rs1p24 Tadi jam setengah 08 seperti √
biasanya itu
25 Rs1p25 Berangkatnya emang jam setengah √
33

8? Nyampek sini?
26 Rs1p26 Jam 8
27 Rs1p27 Pas aku nyampek jam 9 oh emang √
kamu muter-muter gitu ya ,
yaudah ay ayo makan
28 Rs1p28 Yuk kita makan siang √
29 Rs2p1 Bak fira yang hari minggu √
selesainya kita cfd aku kan
ketemu sama temenku dia ngajak
ini rencananya ngerjain tugasnya
di cafe disini loh di cafe yang
waktu itu yang kita pesen kopi
30 Rs2p2 Em yang mas-masnya itu ganteng √
kan terus-terus
31 Rs2p3 Ternyata temenku itu baru pertama √
kesana, terus dia waktu di ini waktu
di kasir dia salting karna mas-
masnya ganteng gitu katanya. Pas
jadi baper bak fira pas gak tau
mau pesen apa pas langsung
ngebleng
32 Rs2p4 Terus jadinya mesen apa dong √
33 Rs2p5 Disamain kayak aku √
34 Rs2p6 Emang kamu pesen apa kemarin √
ay
35 Rs2p7 Biasa kopi yang kayak punya kita √
itu
36 Rs2p8 Oh yang biasa kita pesen gitu kan √
sebenarnya kemaren aku juga
mau keluar sih ay Cuma kayak
rasanya mager banget tau gak sih
ya udahlah aku cuman dirumah
34

aja rebahan gitu


37 Rs2p9 Kalo mager ya, ya itu karna aku
juga di ajak temenku aja ih
sebenernya sama mager
38 Rs2p10 Mager yang mau kemana mana √
kan, terus kemaren tau gak aku
kan nyuci dirumah em pas ketemu
sama tetanggaku yang julid banget
tau, eh dia malah ngomong kayak
gini, kok gak pernah keliatan sih
abis dari mana? Padahal aku
Cuma rebahan dong di kamar
aduh udah capek banget

No Kode data Data Pemendekan


1 Rs1p1 Ay kemaren aku pake √
market plus itu di facebook
2 Rs1p1 ay kemaren aku pake √
market plus itu di facebook
3 Rs1p1 Alamatnya dimana gitu kan √
4 Rs1p1 Ya udah pas langsung gitu √
kan aku bilangin
5 Rs1p1 Silahkan japri tapi malah √
ngepap ay
6 Rs1p1 Silahkan japri tapi malah √
nge pap ay
7 Rs1p1 Silahkan japri tapi malah √
ngepap ay
8 Rs1p4 gak jelas emang orang √
orang itu
9 Rs1p5 halu tau gakorang itu √
10 Rs1p5 Pasti kalau kayak gitu kek √
35

tipe orang-orang
11 Rs1p5 Kalo udah pacaran tuh √
bucin
12 Rs1p5 Kalo udah pacaran tuh √
bucin
13 Rs1p19 Aku biasanya kalo kerja tuh √
kayak gercep
14 Rs1p19 Gak peduli sama hp √
15 Rs1p21 Sat set otw sini otw sana √
16 Rs1p23 Btw kamu tadi dari rumah √
otw jam berapa sih
17 Rs2p1 Selesainya kita cfd √
18 Rs2p1 Dia ngajak ini rencananya √
19 Rs2p1 Ngerjain tugasnya di cafe √
20 Rs2p3 Dia salting karena mas- √
masnya salting gitu katanya
21 Rs2p3 Pas jadi baper bak fira √
22 Rs2p8 Rasanya mager banget tau √
gak sih
23 Rs2p8 Aku Cuma dirumah aja √
rebahan gitu
24 Rs2p11 Kok gak pernah keliatan sih √
abis dari mana?
25 Sat set otw sini √
26 Sat set otw sini otw sana √

No Kode data Data Campur


kode
1 Rs1p1 Kemaren aku pake market place √
itu di facebook
2 Rs1p1 Kemaren aku pake market place √
itu di facebook
36

3 Rs1p1 Pas ada yang inbox aku kan √


4 Rs1p8 Gak yang everytime yang harus √
laporan, harus pap setiap saat
5 Rs1p13 Ah wong bukan suamiku gitu kan √
6 Rs1p14 Tapi kalau santuy banget bingit √
deyyeh roh
7 Rs1p21 Tiba-tiba langsung sat-set otw √
8 Rs1p27 Oh, emang kamu muter-muter √
gitu ya
9 Rs2p3 Pas langsung ngeblenk √

Keterangan :
Rbs : ragam bahasa santai
P: Percakapan

3. Deskripsi Data
Deskripsi data yaitu data yang ditemukan dan dipaparkan dengan baik

Tabel 4.3 Deskripsi Data Ragam Bahasa Santai Mahasiswa


Universitas Madura Pameksan

1 P1bs1 Ay kemaren aku pake kata ay tersebut merrupakan


market plus itu di ujaran yang dipendekkan
facebook dari kata “sayang” tetapi
mempunyai arti yang sama
yaitu sayang
2 P1bs1 ay kemaren aku pake Kata pake termasuk pada
market plus itu di ujuran yang di pendekkan
facebook karena seharusnya kata
pakai Tetapi memiliki arti
yang sama yaitu pakai.
3 P1bs1 Alamatnya dimana Kata gitu termasuk pada
37

gitu kan ujuran yang di pendekkan


karena seharusnya kata gitu
merupakan kata “begitu”.
Tetapi memiliki arti yang
sama yaitu begitu
4 P1bs1 Ya udah pas langsung Kata udah yang bermaksud
gitu kan aku bilangin sudah sesuai dengan KBBI
terjadi penghilangan huruf s
pada awal kalimat.
5 P1bs1 Silahkan japri tapi Kata japri disini
malah ngepap ay kependekan dari “jalur
pribadi”digunakan
mengirim untuk mengirim
pesan secara personal ke
satu orang.
6 P1bs1 Silahkan japri tapi kata pap sendiri merupakan
malah nge pap ay singkatan dari post a
picture.biasanya untuk
mengiim foto.
7 P1bs1 Silahkan japri tapi Kata tapi merupakan
malah ngepap ay kependekan dari kata tetapi
karena tejadi penghilangan
huruf te
8 Rs1p4 Gak jelas emang Kata emang ujuran yang
orang-orang itu dipendekkan karena
menghilangkan huruf m di
awal kata “memang”
9 Rs1p5 Halu tau gak orang itu Kata halu merupakan
kependekan dari kata
halusinasi.
10 Rs1p5 Pasti kalau kayak gitu Kata kek merupakan kata
kek tipe orang-orang “seperti” tetapi mahasiswa
38

universitas madura lebih


menggunakan kata kek
dalam sehari harinya dalam
situasi non formal.
11 Rs1p5 Kalo udah pacaran tuh Kata kalo merupakan
bucin ujuran yang dipendekkan
karena terdapat
penghilangan huruf di akhir
kalimat yang seharusnya
“kalau”
12 Rs1p5 Kalo udah pacaran tuh Bucin disini merupakan
bucin kependekan dari “budak
cinta” bahasa tersebut
merupakan ragam bahasa
santai singkatan yang sering
di gunakan oleh anak anak
zaman ini.
13 Rs1p5 Aku biasanya kalo Kata gercep disini
kerja tuh kayak merupakan kependekan dari
gercep gerak cepat kata tersebut
sudah seing banyak kita
temui pada tempat-tempat
santai
14 Rs1p19 Gak peduli sama hp Kata tersebut yaitu
handpone disingkat menjadi
hp
15 Rs1p19 Sat set otw sini otw Kata otw merupakan
sana singkatan dari on the way
artinya sedang di jalan.
16 Rs1p23 Btw kamu tadi dari Kata btw merupakan
rumah otw jam berapa pemendekan dari kata by
sih the way.
39

17 Rs2p1 Selesainya kita cfd Kata cfd merupakan


singkatan dari car free day
yaitu sebuah olahraga atau
jalan jalan sehat disuatu
tempat atau kota
18 Rs2p1 Dia ngajak ini Sesuai KBBI yaitu ajak
rencananya tetapi bahasa santainya
yaitu ngajak tetapi
mempunyai arti yang sama
yaitu ajak.
19 Rs2p1 Ngerjain tugasnya di Kata ngerjain merupakan
cafe kata tidak baku dari
mengerjakan
20 Rs2p3 Dia salting karena Kata salting disini
mas-masnya ganteng merupakan kependekan dari
gitu katanya salah tingkah istilah
tersebut memiliki arti yang
sama grogi atau tidak
nyaman ketika merasa
malu.
21 Rs2p3 Pas jadi baper bak Kata baper merupakan
fira kependekan dari bawa
perasaan
22 Rs2p8 Rasanya mager Kata mager merupakan
banget tau gak sih kependekan dari malas
gerak
23 Rs2p8 Aku Cuma dirumah Kata tersebut termasuk
aja rebahan gitu ujuran yang dipendekkan
karena menghilangkan
huruf depan dari kata “saja
24 Rs2p11 Kok gak pernah Kata abis termasuk
keliatan sih abis dari pemendekan kata yaitu
40

mana? menghilangkan huruf h di


awal kata yaitu habis.
25 Rs2p Sat set otw sini Kata disamping merupakan
ujuran yang di pendekkan
karena terdapat
penghilangan dua huruf di
awal kalimat “kesini”
26 Rs2p Sat set otw sini otw Kata disamping merupakan
sana ujuran yang di pendekkan
karena terdapat
penghilangan dua huruf di
awal kalimat “kesana”
27 Rs2p1 Kemaren aku pake Marketplace merupakan
market place itu di bahasa inggris yang
facebook mempunyai arti tempat
bertemunya penjual dan
pembeli untuk berdagang
secara online, biasanaya
kata tersebut digunakan saat
santai saja atau situasi non
formal.
28 Rs2p1 Kemaren aku pake Kata facebook merupakan
market place itu di bahasa inggris. Yaitu
facebook sebuah aplikasi di media
sosial.
29 Rs2p1 Pas ada yang inbox Kata inbox merupakan
aku kan bahasa inggris yang artinya
kotak masuk. Kata ini
dalam bahasa santai
mempunyai arti pesan/sms.
30 Rs2p8 Gak yang everytime Kata everytime ini
yang harus laporan, merupakan bahasa asing
41

harus pap setiap saat yang mempunyai arti setiap


saat bahasa inggris biasanya
digunakan saat mengobrol
dengan temannya saat
santai biar percakapan di
anggap lebih keren dan gaul
saja.
31 Rs2p13 Ah wong bukan Kata wong disini
suamiku gitu kan merupakan bahasa jawa
yang mempunyai arti orang,
bahasa ini digunakan saat
santai karena merupakan
campur kode.
32 Rs2p14 Tapi kalau santuy Kata deyyeh roh
banget bingit deyyeh merupakan bahasa madura
roh yang mempunyai arti begitu
33 Rs2p21 Tiba-tiba langsung Kata sat set merupakan
sat-set otw bahasa jawa yaitu gerak
cepat
34 Rs2p27 Oh, emang kamu Kata muter-muter
muter-muter gitu ya merupakan bahasa jawa
yaitu keliling di arah yang
sama
35 Rs2p3 Pas langsung Kata ngeblenk merupakan
ngeblenk bahasa jawa yaitu lupa
secara mendadak

B. Temuan Penelitian
42

1. Wujud ragam bahasa santai yaang digunakan oleh mahasiwa


Universitas Madura.
Bentuk tuturan ragam bahasa santai yang digunakan oleh
mahasiswa universitas madura berdasarkan hasil perekaman
peneliti pada saat dilapangan umumnya tidak semua mahasiswa
paham dengan bahasa yang mereka gunakan bahasa tersebut
bahasa santai atau tidak karena yang terpenting mereka hanya
menggunakannya hanya sebagai untuk mempersingkat pengucapan
saja, hal ini dipengaruhi beberapa faktor diantaranya kepada siapa?
Tentang apa? Dan tergantung situasai.
Dalam tindak komunikasi semakin sering ditemukan ujaran
yang dipendekkan. Kependekan kata terus terus mengalami
pertumbuhan dengan munculnya ratusan atau ribuan bentukan
baru. Sementara masyarakat selalu mencari cara yang termudah san
tersingkat untuk mencapai tujuan sehingga dapat menghemat
tenaga dan waktu. Begitulah halnya dengan pemakaian bahasa.
Artinya para pemakai bahasa mengungkapkan ide, gagasa,
pikiran dan perasaannya dengan menggunakan bahasa yang efektif
tanpa mengabaikan pesan yang ingin disampaikan. Para pemakai
bahasa cenderung menggunakan kata-kata yang disingkat atau
dipendekkan
2. Munculnya penggunaan ragam bahasa pada mahasiswa Universitas
Madura
Munculnya ragam bahasa pada mahasiswa Universitas
Madura disebabkan adanya kebutuhan penggunaan bahasa untuk
berkomunikasi dan bekerja sama sesuai dengan situasi dan fungsi
dalam kontak sosialnya. Setiap penutur bahasa, hidup dalam latar
belakang dan tata cara pergaulan yang berbeda-beda.
Adanya ragam bahasa yang digunakan dalam interaksi
tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Bahwa
pemilihan ragam bahasa pada akhirnya terpulangkan lagi pada dalil
penting sosiolinguistik:
43

a. Siapa pembicara
b. Kepada siapa
c. Tentang apa
d. Kapan dan bagaimana tergantung pada situasi
BAB V
PEMBAHASAN
Disini peneliti akan menjelaskan tentang pembahasan dari rumusan
masalah. Peneliti mengambil dua rumusan masalah yaitu:bagaimana wujud
ragam bahasa santai Mahasiswa Universitas Madura dan Apakah penyebab
terjadinya penggunaan ragam bahasa santai Mahasiswa Universitas
Madura.
Sebagaimana data hasil penelitian yang peneliti lakukan terdapat
beberapa bentuk ragam bahasa santai yang sudah dirindetifikasi pada tabel
di atas. Semua data tersebut dapat dijabarkan di antaranya sebagai berikut:

A. Hasil penelitian ragam bahasa santai pada mahaiswa universitas


madura.
Bahasa santai merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam
situasi tidak resmi atau non formal, ragam ini banyak menggunakan
alegro yaitu bentuk kata ataupun ujaran yang di pendekkan.

1. Ragam bahasa santai yang berupa bahasa tidak baku


Bahasa tidak baku merupakan bahasa tidak resmi yang digunakan
oleh masyarakat dalam kegiatan berkomunikasi sehari-hari.
Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Mufid (2005:17) bahwa,
“Bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda
pelafalan, tata bahasa, dan kosakatanya dari bahasa baku. Singkatnya,
bahasa baku dapat dipahami sebagai bahasa atau ungkapan yang tidak
mengikuti kaidah penulisan bahasa indonesia bahasa Indonesia.

Data (1) “Ay, kemarin aku pake marketplace itu di facebook pas ada
yang inbox aku kan terus aku bilang kayak ini alamatnya dimana
gitu kan harganya berapa terus ada gak sih kak foto rumahnya gitu,
yaudah pas langsung kan aku bilangin silahkan japri tapi malah
ngepap ay kan aneh gitu ih kesel”

44
45

Kata aku digunakan situasi non formal sedangkan kata


“saya”digunakan untuk situasi formal
Kata pake terjadi perubahan huruf e menjadi a dan penghilangan
huruf i seharusnya kata bakunya yaitu “pakai”
Kata pas merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
Kata kan merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
Kata bilang merupakan bahasa yang tidak baku digunakan situasi non
formal sedangkan bahasa bakunya yaitu “mengatakan”
Kata kayak digunakan situasi non formal sedangkan kata
“seperti”digunakan untuk situasi formal
Kata gak digunakan saat santai sedangkan bahasa bakunya “tidak”
Kata sih merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
Kata malah kata bakunya yaitu “justru” kata malah merupakan kata
sandang penghubung.
Kata aneh di kamus besar bahasa indonesia adalah tidak seperti yang
biasa kita lihat atau dengar, yaitu “ajaib”
Kata ih merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.

Data(2) “Ngepap apa, ngepap apa?”


Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.

Data(3) “Ngepap dia sendiri maksudnya apa kan aku bingung tau
gak sih”
46

Kata bingung yaitu “hilang akal atau tidak tahu yang harus
dilakukan”

Data(4) “Gak jelas emang orang-orang itu yang suka japri-japri


kayak gitu”
Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.

Data(5) “Halu tau gak orang itu kayak stres gitu, ga jelas ngehalu
apaan sih segala macam dikirim apaan tiba-tiba ngepap yaudah tak
jawab maksudnya apa kak gitu pasti kalau kayak gitu kek tipe
orang-orang yang kalo udah pacaran tuh bucin sering ngepap-
ngepap”
kata segala merupakan bahasa yang sering kita dengar di tempat-
tempat santai atau non formal arti dari kata segala yaitu “semua”.
Kata apaan merupakan kata “apa” yang berimbuhan “an”
Kata tak digunakan saat santai sedangkan bahasa bakunya “tidak”

Data(6) “Bucin banget yang kemana-mana harus pap”


Kata kemana-mana merupakan kata “kemana” tetapi kata tersebut
terjadi pengulangan kata.

Data(7) “Em bener, tapi kalau kamu tipe orang yang gimana sih ay
biasanya kalo hubungan pasangan gitu”
Kata em merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
Kata bener terdapat perubahan bunyi a menjadi e pada kata “benar”
47

Kata tipe yaitu “contoh” kata tipe biasanya hanya digunakan saat
acara non formal atau tidak resmi saat santai.

Data(8) “Iya aku em gimana ya bak fir, ngepap pernah tapi pas
nggak yang everytime yang harus laporan, harus pap setiap saat itu
enggak”
Kata enggak merupakan bakasa tidak baku sedangkan bahasa
bakunya yaitu “tidak” kata enggak digunakan non formal.

Data(9) “Tapi bak wida masuk ke cemburuan apa enggak gitu”


Kata cemburuan terjadi penambahan huruf an di akhir kata yaitu
“cemburu”

Data(10) “ya, cemburulah”


Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.

Data(11) “Masuk ke kategori cemburuan gitu”


Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.

Data(12) “Iya lah agak sedikit ada bucin-bucinnya”


Kata agak digunakan situasi non formal sedangkan kata
“seperti”digunakan untuk situasi formal
48

Data(13) “Tapi aku nggak sih ay kalo aku tuh orangnya santuy
banget gitu nggak begitu peduli sama hal yang ah wong bukan
suamiku gitu kan”
Kata santuy merupakan bahasa tidak baku yang digunakan non
formal sedangkan kata “santai” digunakan disaat formal.
Kata ah merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.

Data(14) “Tapi kayaknya kalau santuy banget jangan deh bak fira
kalau agak santuy boleh tapi kalau santuy banget bingit deyyeh
roh”
Kata deh merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
Kata bingit merupakan kata non formal sedangkan “banget”
merupakan kata formal kata bingit bahasa yang tidak baku.

Data(15) “bisa ambyar gitu”


Kata ambyar merupakan bahasa tidak baku sedangkan arti dari
ambyar sendiri yaitu berpisah atau tidak berkonsentrasi lagi.

Data(16) “Jangan nanti jangan-jangan pas ambyar”


Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.

Data(17) “oh, emang kayak gitu”


Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
49

madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan


merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.

Data(18) “Em banyak tikungan sekarang”


Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.

Data(19) “Soalnya tuh aku biasanya kalo kerja tuh kayak garcep
gitu gak peduli sama HP jadi tuh aku langsung berangkat-berangkat
kek gercep mau pamit aja itu gak sempet gitu”
Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.

Data(20) “Ya harusnya pasangan kita bisa paham kalo lagi kerja dari
jam berapa sampai jam berapa terus kesibukannya kita tuh apa jadi
mungkin gak segercep ngebalas chat waktu dirumah gitu loh”
Kata loh merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.

Data(21) “Iya sih kayak tiba-tiba langsung sat set otw sini otw sana
gitu gemes banget tau gak sih ay”
50

Kata sih merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
Kata gemes terdapat perubahan huruf a menjadi e yaitu “gemas” yang
mempunyai arti sangat jengekl.

Data(22) “Iya ay jadi pas aku kayak gimana gitu kalau sering
ngepap apa-apa harus ngepap harus pamit”
Kata pamit merupakan bahasa yang tidak formal atau bahasa baku
yang digunakan saat santai sedangkan kata “permisi” merupakan
bahasa formal atau bahasa baku.

Data(23) “kamu tadi dari rumah otw jam berapa sih”


Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.

Data(24) “Tadi jam setengah 08 seperti biasanya itu”


Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.

Data(25) “Berangkatnya emang jam setengah 08.00? Nyampek


sini?”
Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
51

merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.

Data(26) “jam 08.00”


Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.

Data(27) “Pas aku nyampek jam 9 oh emang kamu muter-muter


gitu ya , yaudah ay ayo makan”
Kata pas merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.

Data(28) “yuk kita makan siang”


Kata yuk merupakan kata “ayo” kata yuk biasanya sering kita dengar
di tempat santai saat bercakap dengan teman atau di situasi non
formal.

Data(29) “Bak fira yang hari minggu selesainya kita cfd aku kan
ketemu sama temenku dia ngajak ini rencananya ngerjain tugasnya
di cafe disini loh di cafe yang waktu itu yang kita pesen kopi”
Kata loh merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.

Data(30) “Em yang mas-masnya itu ganteng kan terus-terus”


Kata mas-masnya terjadi pengulangan kata dan berimbuhan nya di
akhir kalimat.
52

Data(31) “Ternyata temenku itu baru pertama kesana, terus dia


waktu di ini waktu di kasir dia salting karna mas-masnya ganteng
gitu katanya. Pas jadi baper bak fira pas gak tau mau pesen apa
pas langsung ngebleng”
Kata temenku merupakan kata tidak baku sedangkan bahasa bakunya
atau bahasa formalnya yaitu “teman aku”

Data(32) “terus jadinya mesen apa dong”


Kata mesen terjadi perubahan huruf a menjadi e dan perubahan huruf
p menjadi p yang seharusnya yaitu pesan.
Kata dong merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.

Data(33) “disamain kayak aku”


Kata disamain merupakan bahasa tidak baku dari kata “sama” terjadi
penambahan huruf di diawal kata dan in di akhir kata.

Data(34) “Emang kamu pesen apa kemarin ay”


Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.

Data(35) “Biasa kopi yang kayak punya kita itu”


Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.
53

Data(36) “Oh yang biasa kita pesen gitu kan sebenarnya kemaren
aku juga mau keluar sih ay Cuma kayak rasanya mager banget tau
gak sih ya udahlah aku cuman dirumah aja rebahan gitu”
Kata sih merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.

Data(37) “Kalo mager ya, ya itu karna aku juga di ajak temenku aja
ih sebenernya sama mager”
Kata yang di tebali merupakan bahasa yang tidak baku karena yang
diteliti peneliti disini yaitu bahasa santai mahasiswa universitas
madura sehingga semua kata ,kalimat, bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang tidak baku. Kata tidak baku biasanya dipakai
dalam aktivitas informal atau tidak resmi dan sering ditemukan pada
tempat tempat santai atau non formal.

Data(38) “Mager yang mau kemana mana kan, terus kemaren tau
gak aku kan nyuci dirumah em pas ketemu sama tetanggaku yang
julid banget tau, eh dia malah ngomong kayak gini, kok gak pernah
keliatan sih abis dari mana? Padahal aku Cuma rebahan dong di
kamar aduh udah capek banget
Kata nyuci bahasa tidak baku terdapat perubahan kata dari kata “cuci’
tetapi mempunyai arti yang sama.
Kata eh merupakan bahasa tidak baku tetapi kata tersebut hanya
sebagai kata pelengkap saja.
2. Ragam bahasa santai berupa pemendekan pada mahasiswa
universitas madura
Pemendekan kata biasanya sering digunakan oleh masyarakat
tujuannya untuk mempermudah dalam pengucapan ataupun penulisan.
Senada dengan pendapat Chaer (2007: 191).
Pemendekan adalah bentuk proses pemotongan pada bagian kata
atau gabungan kata menjadi sebuah bentuk kata yang singkat, tetapi
54

memiliki makna yang sama maupun arti yang sama dengan bentuk
utuhnya.

Data (39) “Ay kemaren aku pake market plus itu di facebook”
Pada ujaran tersebut disini merupakan ujaran yang dipendekkan
dari kata “sayang”. Kata tersebut merupakan ragam bahasa santai yang
sudah terbiasa di gunakan oleh kaum saat ini khususnya pada
mahasiswa universitas madura. biasanya ujaran tersebut banyak
ditemukan pada saat santai dan berbincang dengan temannya.
Merupakan kata yang tidak lengkap kata ini bisa di gunakan ke
orang yang sudah kita anggap teman dekat ataupun teman jauh untuk
lebih mengenal sehingga kata sayang singkat menjadi ay. Tujuannya
untuk meringkas sebuah kata atau mempermuda pengucapan saja baik
lisan ataupun dalam bentuk tulisan. Jadi kata ay disini mempunyai arti
sama halnya dengan kata sayang.

Data (40) “ay kemaren aku pake market plus itu di facebook”
Pada ujaran tersebut termasuk dalam ragam bahasa santai karena
terdapat pake yang bermaksud “pakai” sesuai penulisan KKBI bahasa
indonesia Biasanya ini sering di gunakan kaum muda saat bercakap
dengan temannya di waktu santai.
Kata tersebut memiliki arti “pakai” yang dimana pada kata tersebut
terjadi perubahan huruf dan ujaran yang di pendekkan. Perubahan
huruf dari e menjadi a dan menghilangkan huruf i seharusnya “pakai”.

Data (41) “Alamatnya dimana gitu kan”


Kata gitu termasuk pada ujuran yang di pendekkan karena
seharusnya kata gitu merupakan kata “begitu” terjadi penghilangan
kata be di awal kalimat. Kata tersebut merupakan kata tidak baku
karena sesuai dengan KBBI bahasa indonesia kata gitu mempunyai arti
begitu.
55

Kata tersebut termasuk dalam ragam bahasa santai karena terdapat


gitu yang bermaksud “begitu”, kata ini cocok digunakan pada saat
santai atau sedang mengobrol dengan teman-temannya baik itu di
gazebo, kantin, perpustakaan dan lain sebagainya

Data (42) “Ya udah pas langsung gitu kan aku bilangin”
Kata udah merupakan ragam bahasa santai karena terdapat kata
yang di pendekkan dan penghilangan huruf s pada awal kata yang
seharusnya sudah. Kata udah sudah kita banyak temui pada tempat-
tempat santai misalnya pada mahasiswa unversitas madura yang
sedang berbicara dengan temannya di kantin.

Data (43) “Silahkan japri tapi malah ngepap ay”


Kata japri disini kependekan dari “jalur pribadi”digunakan
mengirim untuk mengirim pesan secara personal ke satu orang. Atau
komunikasi online yang bersifat pribadi antara dua atau lebih melalui
media online.kata
japri disini merupakan ragam bahasa santai karena terdapat
pemendekan kalimat pada kata tersebut. Munculnya kata japri yaitu
untuk meringkas sebuah kata atau kalimat untuk lebih mudah dalam
pengucapan maupun penulisan dan mudah di ingat.

Data (44) “Silahkan japri tapi malah ngepap ay”


Tapi disini merupakan ragam bahasa santai karena terdapat
pemendekan kata atau penghilangan kata te sehingga dari kata tetapi
diringkas atau dipendekkan menjadi kata tapi yaitu untuk meringkas
sebuah kata maupun dalam hal pengucapan. Merupakan ragam bahasa
santai.

Data (45) “Silahkan japri tapi malah nge pap ay”


kata pap sendiri merupakan singkatan dari post a picture.biasanya
untuk mengirim foto selaras dengan ragam bahasa kata tersebut
56

merupakan ragam bahasa santai karena terjadi sebuah pemendekatan


huruf.

Data (46) “Gak jelas emang orang-orang itu”


Kata tersebut termasuk ragam bahasa santai karena kata emang ini
sering kita temui atau sering kita dengar pada masyarakat saat ini
apalagi pada kalangan mahasiswa bahkan bukan hanya beberapa
mahaiswa saja kemungkinan besar sudah hampir semuanya kata
memang di ganti emang. Karena lebih gampang cara pengucapannya
ataupun dalam segi penulisan dari pada kata “memang”.
Kata emang merupakan ujuran yang dipendekkan karena
menghilangkan huruf m di awal kata yang seharusnya menurut KBBI
bahasa indonesia “memang”. Kaum muda menggunakan kata emang
tujuannya untuk meringkas pembicaraan.

Data (47) “halu tau gak orang itu”


Kata halu merupakan kata halusinasi yang dimana terjadi
pemendekan kata atau peringkasan kata sedangkan arti dari halusinasi
sendiri yaitu pancaindra manusia yang salah tanpa danya objek nyata
dari luar.

Data (48) “Pasti kalau kayak gitu kek tipe orang-orang”


Kata kek merupakan kata “seperti” tetapi mahasiswa universitas
madura lebih menggunakan kata kek dalam sehari harinya dalam
situasi non formal, biasanya kata tersebut di gunakan saat bercakap
dengan teman-temannya saat santai seperti di kantin dan lain-lain.
Kata tersebut merupakan ragam bahasa santai karena tidak baku,
terdapat perubahan kata kek yang seharusnya menurut KBBI bahasa
indonesia itu “seperti”. Biar mudah dalam hal pengucapan jadi pada
kalangan kaum muda kaum mudah saat ini kata kek mempunyai arti
seperti atau kayak.
57

Data (49) “Kalo udah pacaran tuh bucin”


Kata kalo merupakan ragam bahasa santai karena terdapat ujuran
yang dipendekkan. Karena terdapat penghilangan huruf u di akhir
kalimat dan perubahan di beberapa huruf yang seharusnya “kalau”.
Menurut kamus KBBI kata kalau. Kata kalau ini memberikan
pendapat, sehingga diringkas lebih singkat dan lebih mudah dalam hal
pengucapan ataupun penulisan kata kalo. Biasanya ini digunakan saat
situasi non formal saat santai. Semua bahasa itu tergantung situasi biar
bisa menyesuaikan.

Data (50) “kalo udah pacaran tuh bucin”


Bucin disini merupakan kependekan dari “budak cinta” arti ini
hanya dikenal oleh masyarakat dan dikategorikan sebagai bahasa santai
sering digambarkan sebagai seseorang yang selalu menuruti apa kata
pasangannya.
Selaras dengan ragam bahasa kata bucin merupakan ragam bahasa
santai karena terjadi pemendekan kata menjadi lebih ringkas.

Data (51) “Aku biasanya kalo kerja tuh kayak gercep”


Garcep merupakan singkatan dari gerak cepat. Kata ini biasanya
dipakai ketika ada seseorang yang tanggap dalam melakukan sesuatu
selaras dengan ragam bahasa kata tersebut merupakan ragam bahasa
santai karena terjadi pemendekan kata sehingga lebih muda dalam hal
pengucapan dan lebih ringkas.

Data (52) “gak peduli sama hp”


Hp merupakan alat elektronik dua arah yang bisa dibawah
kemana-mana dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan pesan
berupa suara dalam keseharian kini manusia hampir tidak bisa lepas
dari hp.
Selaras dengan ragam bahasa kata tersebut merupakan ragam
bahasa santai. Masyarakat menyebutnya dengan bahasa yang lebih
58

ringkas dan lebih mudah dalam hal pengucapan maupun dalam hal
penulisan.

Data (53) “sat set otw sino otw sana”


Kata otw merupakan singkatan dari on the way artinya sedang di
jalan. Kata tersebut merupakan ragam bahasa santai karena terjadi
penyingkatan atau pemendekan kata pada kata otw.

Data (54) “Btw kamu tadi dari rumah otw jam berapa sih”
Kata btw kependekan dari by the way yang mempunyai arti
omong-omong biasanya kata tersebut sering kita dengar pada
percakapan di saat santai atau non formal sehingga selaras dengan
ragam bahas kata btw merupakan ragam bahasa santai.

Data (55) “selesainya kita cfd”


Kata cfd merupakan singkatan dari car free day yaitu sebuah
olahraga atau jalan jalan sehat di suatau tempat atau kota. Kata cfd
merupakan ragam bahasa santai karena terjadi pemendekan kata pada
kata tersebut.

Data (56) “dia ngajak ini rencananya”


Sesuai KBBI yaitu ajak tetapi disini terjadi perubahan kata
sehingga menjadi kata ngajak tetapi mempunyai arti yang sama yaitu
ajak. Selaras dengan ragam bahasa ujaran tersebut merupakan ragam
bahasa santai yang sering kita temui di beberapa tempat santai seperti
di taman lapangan futsal universitas madura dan lain sebagainya.

Data (57) “ngerjain tugasnya di cafe”


Kata ngerjain disini merupakan kata tidak baku dari mengerjakan
kata tersebut selaras dengn ragam bahasa merupakan bahasa santai
sering kita temui di tempat tempat santai universitas madura.
59

Ujaran tersebut terdapat ujaran kata yang berbeda yang seharusnya


mengerjakan tetapi memiliki arti yang sama, masyarakat memilih kata
tersebut agar mudah dalam pengucapan.

Data (58) “Dia salting karena mas-masnya ganteng gitu katanya”


Kata salting disini merupakan kependekan dari salah tingkah
istilah tersebut memiliki arti yang sama grogi atau tidak nyaman ketika
merasa mal, selaras dengan ragam bahasa kata salting merupakan
ragam bahasa santai karena terjadi pemendekan kata sehingga kata
tersebut lebih mudah di ingat ataupun di ucapkan.

Data (59) “pas jadi baper bak fira”


Dalam bahasa gaul istilah baper merupakan singkatan dari bawa
perasaan. Menggambarkan seseorang yang memasukkan ke dalam hati
segala ucapan atau perbuatan orang lain terhadap dirinya secara
berlebihan. Selaras dengan ragam bahasa kata baper merupakan ragam
bahasa santai dan biasanya kata tersebut sering kita dengar di aktifitas
non formal.

Data (60 )” Rasanya mager banget tau gak sih”


Mager merupakan singkatan dari malas gerak. Istilah ini biasanya
digunakan untuk menggambarkan perasaan malas melakukan sesuatu
atau kadang sedang ingin bermalas-malasan. Kata mager merupakan
ragam bahasa santai karena terjadi penyingkatan kata sehingga mudah
dan lebih ringkas dalam hal pengucapan.

Data (61) “aku Cuma dirumah aja rebahan gitu”


Kata aja tersebut termasuk ujuran yang dipendekkan karena terjadi
proses menghilangkan huruf depan s dari kata saja. Tujuannya kaum
muda lebih sering menggunakan kata tersebut karena lebih simple dan
mudah di ucapkan apalagi hanya pada saat santai.
60

Ujaran tersebut merupakan ragam bahasa santai karena sesuai


dengan KBBI kata aja merupakan saja. Yang mempunyai arti yang
sama tetapi hanya mengalami proses pemendekan kata saja
menghilangkan huruf s di awal kata.

Data (62) “Kok gak pernah keliatan sih abis dari mana?”
Kata abis disini terjadi pemendekatan kata atau ujaran yang di
pendekkan selaras dengan ragam bahasa kata abis tersebut merupakan
ragam bahasa santai karena dari segi pengucapan kata abis ini lebih
gampanag tetapi tetap memiliki arti yang sama yaitu habis hanya saja
terjadi pemendekan kata.

Data (63) “Sat set otw sini”


Kata di atas merupakan ujuran yang di pendekkan karena terdapat
penghilangan dua huruf di awal kalimat “kesini” hal tersebut sudah
banyak di gunakan masyarakat karena tujuannya yaitu untuk
meringkas kata tau lebih gampang dalam hal pengucapan sehingga
terjadi pemendekan kata tetapi memiliki arti yang sama yaitu “kesini”
Pada uajaran tersebut termasuk dalam ragam bahasa santai dimana
terdapat kata sini. Kata kesini menurut masyarakat khususnya
mahasiswa universitas madura menjadi kata sini. Dimana terdapat kata
yang di pendekkan kesini menjadi sini.

Data (64) “Sat set otw sini otw sana”


Pada uajaran tersebut termasuk dalam ragam bahasa santai dimana
terdapat kata sana. Kata kesini menurut masyarakat khususnya
mahasiswa universitas madura menjadi kata sana. Dimana terdapat
kata yang di pendekkan kesini menjadi sana.
Kata di atas merupakan ujuran yang di pendekkan karena terdapat
penghilangan dua huruf di awal kalimat “kesana” hal tersebut sudah
banyak di gunakan masyarakat karena tujuannya yaitu untuk
61

meringkas kata tau lebih gampang dalam hal pengucapan sehingga


terjadi pemendekan kata tetapi memiliki arti yang sama yaitu “kesana”

3. Ragam bahasa santai berupa campur kode pada mahasiswa


universitas madura

Dalam kehidupan sehari-hari bahasa santai yang berupa campur


kode ini sering digunakan dan sudah banyak kita temui ditempat-
tempat santai. Mahasiswa menggunakan bahasa tersebut agar terlihat
lebih menarik atau lebh gaul dalam berbicara senada dengan teori
Weinreich (dalam Paul Ohoiwutun, 2002: 69) menamai campur kode
sebagai “mixed grammer”.
Campur kode didefinisikan sebagai pemakaian satuan bahasa dari
bahasa satu ke bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam
bahasa termasuk di dalamnya pemakaian kata atau sapaan.

Data (65) “Kemaren aku pake market place itu di facebook”


Kata marketplace disini merupakan bahasa inggris yang
mempunyai pasar. Kata ini biasanya hanya sering digunakan saat
santai saat sedang mengobrol dengan temannya. Karena pada kalangan
mahasiswa universitas madura tidak semua mengerti kata
marketplace. Kata ini digunakan saat santai tergantung situasi kepada
siapa dia berbicara.

Data (66) “Kemaren aku pake market place itu di facebook”


Kata facebook merupakan ragam bahasa santai campur kode yang
dimana facebook yaitu sebuah situs yang menghadirkanlayanan
jejaring sosial dimaa para pengguna tidak hanaya menampilkan
tampilan dan informasi dirinya, melainkan juga dapat berinteraksi
dengan pengguna lainnya yang berasal dari seluruh penjuru dunia.
62

Data (67) “Pas ada yang inbox aku kan”


Kata inbox disini merupakan bahasa inggris yang artinya
pesan/sms kata tersebut merupakan ragam bahasa santai. Karena
berkomunikasi dengan teman lainnya ada kata asing yang muncul
sehingga kata inbox disini termasuk ragam bahasa santai campur kode.

Data (68) “Gak yang everytime yang harus laporan, harus pap setiap
saat”
Kata everytime disini merupakan bahasa inggris yang mempunyai
arti setiap saat. Kata ini biasanya hanya sering digunakan saat santai
saat sedang mengobrol dengan temannya. Karena pada kalangan
mahasiswa universitas madura tidak semua mengerti kata everytime.
Kata ini digunakan saat santai tergantung situasi kepada siapa dia
berbicara.

Data (69) “Ah wong bukan suamiku gitu kan”


Kata wong merupakan bahasa jawa yang artinya orang, ini
merupakan ragam bahasa santai yang digunakan pada saat non formal
yang banyak ditemui di tempat tempat santai. Kata wong merupakan
bahasa campur kode.

Data (70) “Tapi kalau santuy banget bingit deyyeh roh”


Kata deyyeh roh merupakan bahasa madura yang artinya begini,
kata tersebut merupakan ragam bahasa santai yang digunakan saat
santai atau nonformal sehingga kata tersebut merupakan bahasa
campur kode biasanya sering banyak ditemukan ditempat-tempat
santai.

Data (71) “Tiba-tiba langsung sat-set otw”


Kata sat set merupakan bahasa jawa yang mempunyai arti gerak
cepat atau sigap hal tersebut selaras dengan ragam bahasa merupakan
ragam bahasa santai karena terjadi campur bahasa biasanya sering
63

terjadi pada saat santai acara non formal atau hanya sekedar berbincar
bincang dengan karib

Data (72) “Oh, emang kamu muter-muter gitu ya”


Kata muter-muter merupakan bahasa jawa yang arti keliling
diarah yang sama kata tersebut sering kita dengar pada saat santai dan
non formal kata tersebut merupakan ragam bahasa santai campur kode.

Data (73) “Pas langsung ngeblank”


Ngeblank yaitu bahasa jawa yang artinya lupa secara mendadak
atau ketika seseorang berupaya untuk fokus pada pekerjaannya tetapi
pada saat yang bersamaan justru tidak mampu untuk menginagtnya.
Kata ngeblank selaras dengan ragam bahasa merupakan ragam
bahasa santai sering kita dengar di tempat-tempat santai. Hal tersebut
merupakan campur kode karena bahasa ngeblank merupakan bahasa
jawa saat mereka sedang mengobrol dengan bahasa indonesia.

B. Penyebab terjadinya ragam bahasa mahasiswa universitas madura

1). Penyebab terjadinya ragam bahasa santai berupa bahasa tidak baku
Penyebab terjadinya ragam bahasa mahasiswa universitas madura
dipengaruhi oleh: siapa pembicara, kepada siapa, tentang apa, kapan
dan bagaimana artinya tergantung situasi (Alwasilah 1993:47)
Munculnya ragam bahasa disebabkan adanya kebutuhan
penggunaan bahasa untuk berkomunikasi dan bekerja sama sesuai
dengan situasi dan fungsi dalam kontak sosialnya ragam bahasa ini
memiliki berbagai macam jenis yang dibedakan berdasarkan tiga hal
yaitu cara berkomunikasi, cara penuturan, dan topik pembicaraan.

2). Penyebab ragam bahasa santai campur kode


Mahasiswa universitas madura biasanya terdiri atas berbagai status
sosial dan latar budaya yang berbeda, perbedaan tersebut berdampak
64

pada timbulnya ragam penggunaan bahasa pada mahasiswa dalam


berkomunikasi. Senada dengan teori Hartman dan Strok (dalam Chaer
dan Agustiana 2010:62) membedakan ragam bahasa berdasarkan
kriteria yaitu latar belakang geografi dan sosial penutur, medium yang
digunakan.
Terjadinya ragam bahasa campur kode bukan hanya disebabkan
oleh penutur yang beragam, tetapi karena interaksi sosial yang
dilakukan juga sangat beragam. Dalam hal ini ada kaitannya dengan
munculnya ragam bahasa yang digunakan oleh kalangan mahasiswa
universitas madura dan biasanaya bahasa-bahasa tersebut muncul
dalam kegiatan mereka di kampus.

3). Penyebab terjadinya ragam bahasa santaiyang berupa pemendekan


Mahasiswa universitas madura menggunakan ragam bahasa santai
yang berupa pemendekan kata disebabkan oleh adanya situasi yang
berlaku, lebih muda dalam pengucapan dan lebih simple yang
terpenting dimengerti. Penggunaan dengan kata kata yang pendek
tetapi tetap bisa dimengerti secara maksimal senada dengan pendapat
chaer (2007:192) pemendekan merupakan sebuah bentuk proses yang
cukup produktif yang terdapat di setiap bahasa.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dianalisis dan diperoleh data Penggunaan wujud ragam bahasa
santai pada mahasiswa masih banyak menggunakan bahasa santai dalam
pergaulan sehari-harinya. Penggunaan ragam bahasa santai oleh mahasiswa
cukup tinggi kebanyakan responden mengakui telah menggunakan ragam
bahasa disetiap berkomunikasi dengan teman tetapi tergantung situasi.
Peneliti menemukan bentuk ragam bahasa santai yang digunakan oleh
kalangan mahasiswa Universitas Madura pada percakapan situasi non formal
dan data diperoleh dari tempat-tempat berkumpulnya dari kalangan
mahasiswa misalnya di kantin, di halaman fakultas, di gazebo dan tempat
santai lainnya.
Berdasarkan hasil analisis data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa
ragam bahasa santai yang berupa bahasa tidak baku 38 data, pemendekan 26
data, campur kode 9 total keseluruhan data 73 data.
Penyebab terjadinya penggunaan ragam bahasa mahasiswa universitas
madura tersebut tidak lain disebabkan adanya kebutuhan penggunaan bahasa
untuk berkomunikasi dan bekerja sama sesuai dengan situasi dan fungsi
dalam kontak sosialnya. Setiap penutur bahasa, hidup dalam latar belakang
dan tata cara pergaulan yang berbeda-beda.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis berharap dapat menambah
wawasan dan ilmu tentang penggunaan ragam bahasa santai

1. Bagi mahasiswa
Penggunaan ragam bahasa diharapkan tidak merusak tatanan
bahasa Indonesia sesuai EYD tapi juga dapat memperkaya kata serta
menambah wawasan dari kreatifitas kaum muda untuk menciptakan
istilah-istilah baru sebagai bahasa gaul tanpa merusak bahasa sebagai alat
komunikasi. Penggunaan ragam bahasa disesuaikan dengan situasi dan

65
66

kondisi. Bahasa indonesia merupakan bahasa nasional yang artinya


bahasa tersebut merupakan bahasa pengangar sehari-hari

2. Bagi para peneliti selanjutnya


Untuk peneliti yang sejenis dengan ini, diharapkan dapat
mengembangkan dan dapat menganalisis lebih tentang penggunaan
ragam bahasa, dengan teknik analisis, pengumpulan data dan lain-lain
yang berbeda sehingga di dapatkan skripsi yang alami
67

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, (1993). “Ragam Bahasa Anak Turungangu Dalam Interaksi Sosial”


Jurnal Sastra Indonesia
Chaer, A. dan Agustina,L (2004). “Sosiolinguistik; Perkenalan Awal”
Jakarta:Rineka Cipta.

Chaer dan Agustiana (2014). “Variasi Bahasa Whatshap Mahasiswa Magister


Bahasa Indonesia Univeritas Mataram” Journal mAndala Nursa

Chaer, A. dan Agustina,L. (2010) “Sosiolinguistik Perkenalan Awal” Jakarta:


Rineka Cipta

Eriyanti, R. W., dkk. (2019). Linguistik Umum. Jawa Timur : Uwais Inspirasi
Indonesia.
Harsono, H. dkk. (2020) Variasi Bahasa Dalam Transaksi Jual Beli di Pasar
Jatipura Kabupaten Karang Anyar. Journal of Language Education,
Literature and Local Culture. Vol. 2, No 2.
DOI:https://doi.org/10.32585/kawruh.v2i2.932
Kridalaksana, H.(2001). Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia Jakarta :
PT. Gramedia

Kremer, H., & Pristiwasa, K. T. W. (2021) Menulis Itu Mudah Menggunakan


Bahasa yang Baik Dan Benar untuk Perguruan Tinggi. Jawa Tengah :
CV. Pradina Pustaka.
Nababan,P.W.J 1993.Sosiolinguistik: suatu pengantar.jakarta:PT Gramedia
Mahsun, (2012). “Metodelogi Penelitian Bahasa:Tahapan Strategi, Metode, dan
Tekkniknya”. Depok: PT. Rajagrafindo Persada

Moleong, L. J .(2005). “Metodelogi Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Moleong, L. J. (2007). “Metodelogi penelitian kualitatif”. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Parsidi, Agata. (1992) “Pedoman Umum Ejaan Yang Di Sempurnakan” Surabaya:


Giri Surya

Rohim, M., dkk. (2013). Analisis Kontrastif Bahasa Indonesia & Bahasa Arab
Berdasarkan Kala, Jumlah. Dan Persona. Jurnal Sastra Indonesia.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi/article/download/2436/2237/
Sugiyono, (2010). “Metode Penelitian Pendidikan Pendekataan Kuantitafif,
Kualitatif dan R&D”. Bandung : Alfabeta CV
68

Sugiyono, (2012). “Metode Penelitian”. Journal Bandung

Sugiyono, ( 2015). “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif


Kualitatif dan R&D”. Bandung : Alfabeta CV
69

LAMPIRAN
Adapun bentuk data yang di peroleh peneliti pada saat melakukan
penelitian dilapangan sesuai dengan teknik pengumpulan data dalam
penelitian yakni perekaman suara sebagai berikut:

Konteks : percakapan tuturan mahasiswa di hakaman Fakultas Ilmu


Adminidrasi diambil pada hari sabtu, 17 juni 2023 siang
hari pada saat bercerita dengan temannya saat santai.

Aini : Ay, kemaren aku pake market plus itu di facebook pas
ada yang inbox aku kan terus aku bilang kayak ini
alamatnya dimana gitu kan harganya berapa terus ada gak
sih kak foto rumahnya gitu, yaudah pas langsung kan aku
bilangin silahkan japri tapi malah ngepap ay kan aneh gitu
ih kesel.
Wida : Ngepap apa, ngepap apa?
Aini : Ngepap dia sendiri maksudnya apa kan aku bingung tau
gak sih.
Wida : Gak jelas emang orang-orang itu yang suka japri-japri
kayak gitu.
Aini : Halu tau gak orang itu kayak stres gitu, ga jelas ngehalu
apaan sih segala macam dikirim apaan tiba-tiba ngepap
yaudah tak jawab maksudnya apa kak gitu pasti kalau
kayak gitu kek tipe orang-orang yang kalo udah pacaran
tuh bucin sering ngepap-ngepap.
Wida : Bucin banget yang kemana-mana harus pap
Aini : Em bener, tapi kalau kamu tipe orang yang gimana sih ay
biasanya kalo hubungan pasangan gitu
Wida : Iya aku em gimana ya bak fir, ngepap pernah tapi pas
nggak yang everytime yang harus laporan, harus pap setiap
saat itu enggak
Aini : Tapi bak wida masuk ke cemburuan apa nggak gitu
Wida : Ya cemburuan lah
Aini : Masuk ke kategori cemburuan gitu
Wida : Iya lah agak sedikit ada bucin-bucinnya
70

Aini : Tapi aku nggak sih ay kalo aku tuh orangnya santuy
banget gitu nggak begitu peduli sama hal yang ah wong
bukan suamiku gitu kan
Wida : Tapi kayaknya kalau santuy banget jangan deh bak fira
kalau agak santuy boleh tapi kalau santuy banget bingit
deyyeh roh
Aini : bisa ambyar gitu ya
Wida : jangan nati bisa-bisa pas ambyar
Aini :oh emang kayak gitu?
Wida : emm banyak tikungan sekarang
Aini : Soalnya tuh aku biasanya kalo kerja tuh kayak garcep
gitu gak peduli sama HP jadi tuh aku langsung berangkat-
berangkat kek gercep mau pamit aja itu gak sempet gitu
Wida : Ya harusnya pasangan kita bisa paham kalo lagi kerja
dari jam berapa sampai jam berapa terus kesibukannya kita
tuh apa jadi mungkin gak segercep ngebalas chat waktu
dirumah gitu loh
Aini : Iya sih kayak tiba-tiba langsung sat set otw sini otw sana
gitu gemes banget tau gak sih ay
Wida : Iya ay jadi pas aku kayak gimana gitu kalau sering
ngepap apa-apa harus ngepap harus pamit
Aini : Btw kamu tadi dari rumah otw jam berapa sih
Wida : Tadi jam setengah 8 seperti biasanya itu
Aini : Berangkatnya emang jam setengah 8? Nyampek sini?
Wida : jam 8
Aini : Pas aku nyampek jam 9 oh emang kamu muter-muter
gitu ya , yaudah ay ayo makan
Wida : yuk kita makan siang

Konteks : percakapan tuturan mahasiswa di lapangan futsaluniversitas


madura diambil pada hari sabtu, 20 juni 2023 sore hari pada
saat bercerita dengan temannya saat santai.
Fira : Bak fira yang hari minggu selesainya kita cfd aku kan
ketemu sama temenku dia ngajak ini rencananya ngerjain
71

tugasnya di cafe disini loh di cafe yang waktu itu yang kita
pesen kopi
Luluk : em yang mas-masnya itu ganteng kan terus-terus?
Fira : Ternyata temenku itu baru pertama kesana, terus dia
waktu di ini waktu di kasir dia salting karna mas-masnya
ganteng gitu katanya. Pas jadi baper bak fira pas gak tau
mau pesen apa pas langsung ngebleng
Luluk : terus jadinya mesen apa dong?
Fira : anu disamain kayak aku
Luluk : emang kamu pesen apa kemarin ay
Fira : biasa kopi yang ksyak punya kita itu
Luluk : Oh yang biasa kita pesen gitu kan sebenarnya kemaren
aku juga mau keluar sih ay Cuman kayak rasanya mager
banget tau gak sih ya udahlah aku Cuma dirumah aja
rebahan gitu
Fira : Oh yang biasa kita pesen gitu kan sebenarnya kemaren
aku juga mau keluar sih ay Cuma kayak rasanya mager
banget tau gak sih ya udahlah aku Cuma dirumah aja
rebahan gitu
Luluk : Kalo mager ya, ya itu karna aku juga di ajak temenku aja
ih sebenernya sama mager
Fira : Mager yang mau kemana mana kan, terus kemaren tau
gak aku kan nyuci dirumah em pas ketemu sama
tetanggaku yang julid banget tau, eh dia malah ngomong
kayak gini, kok gak pernah keliatan sih abis dari mana?
Padahal aku cuman rebahan dong di kamar aduh udah
capek banget.

Anda mungkin juga menyukai