SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
MUH RESKI
30400120059
i
KATA PENGANTAR
memberikan rahmat dan kasih sayang sehingga apa yang direncanakan dan
bentuk skripsi, akhirnya tanpa disadari hasil penelitian ini sudah berada pada hasil
saw. Sebagai Nabi yang terakhir diutus oleh Allah swt. Ke muka bumi untuk
mengajarkan Agama Islam. Semoga rahmat dan kasih sayang Tuhan menyertai
permohonan maaf dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua
orang tua peneliti yang telah menyerahkan segalanya untuk peneliti, yaitu ibunda
Sanneng dan ayahanda Mustari yang peneliti sangat cintai dan hormati, Penuh
cinta dan kesabaran serta kasih sayang dalam merawat, membesarkan, mendidik,
serta doa yang tidak henti-hentinya dipanjatkan dalan setiap sujudnya. Kepada
saudara kandung, kakak dan adik peneliti yang telah memberikan semangat dan
apalagi Allah senantiasa memberikan jalan yang terbaik. Serta orang-orang yang
telah memberikan begitu banyak sumbangsih baik secara materi maupun non
ii
iii
materi kepada peneliti. Pada kesempatan ini, dengan penuh kerendahan hati,
H. Andi Aderus, Lc., M.A., Wakil Rektor III Prof. Dr. Halifah Mustamin
M.Pd., Wakil Rektor IV Prof. Muhammad Amri, Lc., M.Ag., yang telah
2. Prof. Dr. Muhaemin, M.Th. I., M.Ed. Selaku Dekan beserta Wakil Dekan I
Dr. Wahyuni S.Sos., M.SI., Wakil Dekan II Dr. HJ. Darmawati H, M.HI,
dan Wakil Dekan III Syahrir Karim, M.SI., Ph. D. Pada Fakultas
3. Dr. Asrul Muslim S.Ag., M. Pd. Selaku Ketua Jurusan Sosiologi Agama
melaksanakan perkuliahan.
5. Dr. Hj. Suryani S.Ag., M. Pd. Selaku Pembimbing 1 dan Dr. Santri Sahar
6. Dra. Akila Mahmud, M.Pd. selaku Penguji I dan Dr. Dewi Anggaraini,
S.Sos., M.Si selaku Penguji II yang tiada hentinya memberikan saran serta
7. Seluruh dosen dan karyawan yang ada di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
penulis tidak sempat sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu
13. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebut satu persatu. Kebaikan tidak
ada yang sia-sia dihadapan Allah swt. ia Maha kaya dan juga Maha
v
ganda. Aamiin.
Muh Reski
30400120059
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
A. Nelayan
B. Jenis-Jenis Nelayan
C. Rumput Laut
D. Jenis-Jenis Rumput Laut
E. Teori Tindakan Sosial
vi
vii
B. Hambatan dan tantangan yang di hadapi oleh usaha nelayan rumput laut
dalam mendukung kehidupan masyarakat di Pa’bundukang kelurahan
Sidenre kecamatan Binamu kabupaten Jeneponto
C. Dampak usaha nelayan rumput lautterhadap pendapatan ekonomi
masyarkat di pa’bundukang kelurahan sidenre kecamatan binamu
kabupaten jeneponto
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
DOKUMENTASI
DATA INFORMAN
RIWAYAT HIDUP
Abstrak
Nama :Muh Reski
Nim :30400120059
Judul :Peran Nelayan Rumput Laut Tehadap Kehidupan Sosial
Masyarakat Di Pa’bundukang Kelurahan Sidenre Kecamatan
Binamu Kabupaten Jeneponto .
Implikasi penelitian ini mencakup wawasan yang lebih luas dalam tentang
Kehidupan sosial nelayan rumput laut dan pentingnya melestarikan rumput dan
pentingnya melestarikan rumput laut dan mendukung keberlanjutan
pembudidayaan rumput laut.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
memiliki perairan laut yang sangat luas, kita memiliki potensi untuk
memanfaatkannya demi meningkatkan kesejahteraan terutama bagi masyarakat
nelayan. Tingkat kesejahteraan nelayan sangat terkait dengan hasil tangkapan
mereka, yang sering disebut sebagai produksi hasil tangkapan. Jumlah tangkapan
yang banyak secara langsung memengaruhi tingkat pendapatan mereka, sehingga
nelayan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan lebih baik. Ini
mengartikan bahwa kebutuhan hidup mereka dapat dipenuhi dengan mudah, dan
akibatnya, jumlah penduduk yang hidup dalam kemiskinan akan semakin
berkurang.4 Kesejahteraan nelayan merujuk pada kondisi kehidupan yang baik dan
berkelanjutan bagi individu yang menjalani profesi sebagai nelayan. Terdapat
sejumlah faktor yang memengaruhi kesejahteraan nelayan, seperti stabilitas
pendapatan, akses yang memadai ke sumber daya perikanan, peralatan perikanan
yang berkualitas, keselamatan di laut, akses terhadap pendidikan dan perawatan
kesehatan, serta perlindungan terhadap hak-hak nelayan. Selain itu, kesejahteraan
nelayan juga melibatkan keberlanjutan lingkungan laut, karena nelayan sangat
bergantung pada sumber daya perikanan yang sehat untuk mencari nafkah. Upaya
untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan diintegrasikan dalam rencana
pembangunan sosial dan ekonomi, serta usaha pelestarian dan perlindungan
lingkungan laut.
Sejak zaman dahulu hingga saat ini, nelayan menjalani sistem kerja yang
diwariskan secara turun-temurun, dan polanya tidak mengalami perubahan yang
signifikan. Kelas pemilik, yang seringkali merupakan juragan, cenderung
memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik karena mereka mengendalikan
faktor-faktor produksi seperti kapal, peralatan penangkapan ikan, serta sumber
daya pendukung seperti es, garam, dan sejenisnya. Di sisi lain, mayoritas anggota
komunitas nelayan adalah pekerja yang menerima upah dari pemilik faktor
produksi, dan jika mereka mencoba mengelola alat produksi mereka sendiri,
seringkali menggunakan metode yang sangat tradisional, yang menyebabkan
Sejak tahun 2.700 SM, rumput laut telah digunakan sebagai sumber
pangan manusia. Kemudian, pada abad ke-17, Perancis, Normandia, dan Inggris
mulai menggunakannya, terutama untuk pembuatan kaca. Namun, secara
ekonomis, penggunaan rumput laut baru berkembang di Cina, Jepang, dan Korea,
di mana digunakan untuk tujuan medis, kosmetik, pakan ternak, dan pupuk
organik, terutama sebagai elemen makanan. Kebiasaan mengonsumsi rumput laut
ini kemudian menyebar saat penduduk melakukan migrasi ke wilayah lain, dan
saat ini, penggunaan rumput laut sebagai makanan telah menjadi hal yang umum
di seluruh dunia.6. Rumput laut adalah organisme eukariotik yang kompleks,
meskipun tidak memiliki struktur dan siklus reproduksi yang khusus seperti
tanaman darat. Ini merupakan jenis tanaman yang bersifat primitif dan tidak
5
Nuhardi, Upaya Nelayan Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Keluarga Di Desa
Tamasaju Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar h.3
6
Sri Sukma Dewi, Peningkatan kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Suppa
Melalui Budidaya Rumput Laut (Perspektif Hukum Ekonomi Syariah) h.1
4
memiliki daun, batang, atau akar sejati. Tubuh rumput laut, yang dikenal sebagai
thallus, dapat mengambil bentuk filamen, lapisan daun tipis, atau seperti giant
kelp. Bagian-bagian utama rumput laut mencakup holdfast, stipe, dan blade.
Secara perbandingan dengan tanaman darat, holdfast menyerupai akar, stipe
adalah bagian yang mirip batang, dan blade adalah analog dari daun pada tanaman
darat. Rumput laut, juga dikenal sebagai alga atau ganggang dalam konteks
ilmiah, sangat populer dalam perdagangan dunia. Alga atau ganggang terbagi
menjadi empat kelas, yaitu Rhodophyceae (ganggang merah), Phaeophyceae
(ganggang coklat), Cholorophyceae (ganggang hijau), dan Cyanophyceae
(ganggang hijau-biru). Pemanfaatan rumput laut pertama kali tercatat di Cina
sekitar tahun 2.700 SM, digunakan baik untuk tujuan obat-obatan maupun sebagai
sayuran. Namun, di Indonesia, yang paling sering dibudidayakan adalah jenis
rumput laut hijau dan coklat, terutama di daerah Pabundukang Kelurahan Sidenre
Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto.7
rumput laut merupakan salah satu komoditas utama dalam sektor perikanan
produksi rumput laut mencapai 13 juta ton pada tahun 2024. Penetapan target
tersebut didasarkan pada perkiraan yang baik terkait permintaan pasar rumput laut
yang masih tinggi dan potensi pengembangan budidaya rumput laut di berbagai
lokasi yang masih tersedia. Upaya keras telah dilakukan oleh pemerintah
Indonesia untuk meningkatkan daya saing produk rumput laut, mengingat bahwa
sampai saat ini, nilai produksi rumput laut Indonesia masih lebih rendah
laut dari Korea Selatan mencapai USD 284 ribu, sementara Indonesia baru
mencapai angka USD (159 ribu.)8 Di Indonesia, terdapat lima provinsi utama
7
Sri Sukma Dewi, Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyrakat Kecamatan Suppa
Melalui Budidaya Rumput Laut (Pesrpektif Hukum Ekonomi Syariah) h.13
8
Agusdiwana Suarni Peran Usaha Perempuan Dalam Aktivitas Budidaya Rumput
5
yang menjadi penghasil rumput laut, yakni Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat
(NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Indonesia adalah produsen rumput laut terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.
Pada tahun 2020, volume ekspor mencapai 195.574 ton dengan nilai mencapai
USD 279,58 juta. Oleh karena itu, rumput laut dianggap sebagai salah satu
komoditas unggulan dengan prospek pasar yang luas, baik di dalam negeri
maupun di pasar internasional, karena permintaan akan rumput laut sebagai bahan
Salah satu daerah yang memiliki potensi besar dalam budidaya rumput laut
salah satu kabupaten di Indonesia yang terletak di Sulawesi Selatan. Dengan garis
pantai yang cukup panjang dan posisinya yang berdekatan dengan perairan laut,
rumput laut, termasuk para nelayan rumput laut. Kabupaten Jeneponto sebagai
salah satu tempat pengembangan budidaya rumput laut yang berada pada wilayah
rumput laut. Kabupaten Jeneponto sesuai potensinya yang ditunjang oleh tujuh
kecamatan daerah pesisir dengan panjang garis pantai sekitar 95 km, ditetapkan
cukup lama dan terus berkembang sampai saat ini. 10 Salah satu kelurahan di
Kappaphycus alvarezii sering juga disebut cottonii, merupakan jenis rumput laut
Kappaphycus menjadi komoditas laut yang penting. Meskipun rumput laut ini
rumput laut yang akibatnya mempengaruhi hasil akhir saat panen. Masalah utama
produksi rumput laut ini adalah adanya penyakit ice-ice dan epifit. Kegiatan
merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat desa
Rumput laut adalah salah satu komoditas utama bagi nelayan dan petani
rumput laut khususnya di Pa’bundukang. Sebagian masyarakat Di Pa’bundukang
menggantungkan hasil panen rumput laut dijual sebagai bahan makanan dan
bahan baku industri seperti makanan, kosmetik, dan obat-obatan. Ini memberikan
sumber pendapatan yang signifikan bagi masyarakat setempat. Banyak
masyarakat Pa’bundukang terlibat dalam budidaya rumput laut karena kurangnya
lapangan pekerjaan, selain nelayan rumput laut mungkin sangat terbatas.
10
Andi Atmanisa,Amirah Mustarin,Nur Amy S Taufieq ‘Analisis Kualitas Air Pada
Kawasan Budidaya Rumput Laut Eucheuma Cottoni Di Kabupaten Jeneponto’ Jurnal Pendidikan
Pertanian Vol.6 No.1 Februari 2020.h.12
7
Keterbatasan sumber daya ekonomi dan alternatif pekerjaan yang ada dapat
membatasi pilihan masyarakat dalam mencari mata pencaharian. Seringkali
mendorong sebagian masyarakat untuk memilih bekerja sebagai nelayan rumput
laut. Mereka menanam dan merawat rumput laut di perairan dangkal sepanjang
pesisir. Praktik budidaya ini memberikan kesempatan kerja dan pendapatan
tambahan bagi banyak keluarga di daerah tersebut. Rumput laut berperan dalam
menjaga ekosistem pesisir. Akar rumput laut membantu mengurangi erosi pantai
dan melindungi hewan laut yang hidup di sekitar ekosistem rumput laut. Ini juga
berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan di wilayah ini. Budaya dan tradisi
masyarakat Jeneponto khususnya di Pa’bundukang terkait erat dengan rumput
laut. Cara-cara tradisional dalam menanam, mengolah, dan memanfaatkan rumput
laut telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan ini menjadi bagian penting
dari identitas budaya lokal. Kehidupan sosial masyarakat nelayan rumput laut
bervariasi tergantung pada lokasi, budaya, serta situasi lokal, mencerminkan
dinamika sosial komunitas mereka yang melibatkan interaksi sosial dalam
mengumpulkan rumput laut dan menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Selain
itu, kehidupan sosial mereka sangat dipengaruhi oleh cuaca dan musim, sehingga
aktivitas penangkapan rumput laut harus terus disesuaikan dengan perubahan
cuaca yang berlangsung.
Rumput laut memiliki peran ekologis yang penting dalam ekosistem laut.
Mereka menyediakan habitat dan makanan bagi berbagai jenis hewan laut, serta
berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Selain itu, rumput laut juga
makanan, farmasi, dan industri lainnya. Nelayan rumput laut adalah individu atau
rumput laut sebagai sumber mata pencaharian utama atau sumber penghasilan
mereka. Rumput laut adalah tumbuhan laut yang tumbuh di perairan laut atau
lautan yang dangkal dan biasanya digunakan dalam berbagai industri seperti
8
makanan, kosmetik, farmasi, dan industri lainnya. Rumput laut hidup menempel
pada dua jenis substrat yaitu lunak dan keras, misalnya pasir, lumpur, campuran
pasir, kerikil, bebatuan, karang mati, kerang, karang hidup, serta benda keras
lainnya.11 Dalam Islam, usaha dan pekerjaan yang dilakukan secara halal, yaitu
rumput laut dilakukan dengan cara yang sah dan sesuai dengan hukum Islam,
maka pekerjaan ini dianggap baik. Islam mengajarkan tanggung jawab manusia
untuk menjaga alam dan lingkungan. Oleh karena itu, nelayan rumput laut harus
memastikan bahwa mereka tidak merusak ekosistem laut atau sumber daya alam
yang ada. Penangkapan rumput laut harus dilakukan secara berkelanjutan untuk
Allah telah memberikan sumber daya alam yang begitu melimpah untuk di
cari dengan tidak menyalahi aturan dan tidak melewati batas aturan Allah. Dalam
sungguh semata hanya mengharapkan ridho Allah. Karena kebutuhan itu semakin
bertambah setiap harinya. Hal tersebut dijelaskan dalam Firman Allah QS at-
َو ُقِل اْع َم ُلْو ا َفَسَيَر ى ُهّٰللا َع َم َلُك ْم َو َر ُسْو ُلٗه َو اْلُم ْؤ ِم ُنْو َۗن َو َس ُتَر ُّد ْو َن ِاٰل ى ٰع ِلِم اْلَغْيِب َو الَّش َهاَد ِة َفُيَنِّبُئُك ْم
ِبَم ا
ُكْنُتْم َتْع َم ُلْو َۚن
Terjemahannya:
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan
dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata.
Lalu, Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu
kerjakan.”12 Qs at-Taubah/9: 105,
11
Christina Litaay,Hairati Arfah,Ferdinand Pattipeilohy Potensi Sumber Daya Hayati
Rumput Laut Di Pantai Pulau Ambon Sebagai Bahan Makanan.Vol.25 No.3 h.406
12
Kementrian Agama Ri, Qur’an Tajwid dan Terjemahan, (Jakarta: Pustaka Jaya Ilmu,
2014), h. 203.
9
laut dapat dijalankan dengan baik asalkan dilakukan dengan itikad baik,
moral dan etika Islam. Islam menekankan pentingnya berusaha dengan sungguh-
sungguh dan dalam rangka mencari rezeki yang halal serta memberikan manfaat
kepada masyarakat secara keseluruhan. Peran nelayan rumput laut tidak hanya
terbatas pada penyediaan sumber daya laut, tetapi juga memiliki dampak
B. Rumusan Masalah
1. Fokus Penelitian
Jeneponto
2. Deskripsi Fokus
sebagai berikut:
a. Peran, peran merujuk pada tingkah laku, fungsi, atau posisi
seseorang atau sesuatu dalam suatu situasi atau sistem tertentu.
Peran dapat berlaku dalam berbagai konteks, termasuk dalam
kehidupan sehari-hari, pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Peran
dapat mencakup berbagai aspek seperti perilaku, tugas, tanggung
jawab, dan ekspektasi yang melekat pada individu atau entitas
tertentu.Peran yang di maksud dalam penelitian adalah bagaimana
peran nelayan atau masyarakat pesisir dalam konteks penelitian
nelayan, terutama dalam upaya untuk memahami, memperbaiki, dan
mengembangkan praktik budidaya rumput laut untuk meningkatkan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
b. Nelayan Rumput Laut adalah mereka yang berprofesi sebagai
nelayan yang mengambil rumput laut dari perairan laut atau pantai
untuk dijual atau digunakan sebagai bahan pangan atau bahan baku
industri. Rumput laut adalah jenis alga yang tumbuh di perairan laut
dan memiliki berbagai manfaat, termasuk sebagai sumber pangan,
bahan baku industri, dan sumber pendapatan ekonomi. Para nelayan
rumput laut biasanya terlibat dalam aktivitas seperti pengumpulan,
penangkapan, pengolahan, dan penjualan rumput laut.Nelayan yang
di maksud dalam penelitian ini adalah nelayan rumput laut
berupaya untuk meningkatkan, atau mengembangkan aspek-aspek
terkait budidaya rumput laut untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat.
11
D. Kajian Pustaka
1. Penelitian ini pernah dilakukan oleh Rahmawati Tahir dengan judul “Peran
13
Rahmawati Tahir “Peran Perempuan Pada Usaha Pembudidayaan Rumput Laut Di
Kabupaten Bantaeng” (Studi Kasus Kelurahan Lamalaka Kecamtan Bantaeng Kabupaten
Bantaeng) Vol.7,No.2 Juli 2019
12
2. Penelitian kedua ini juga pernah di lakukan oleh Sri Ayu Lestari dengan
penelitian ini yaitu masyarakat yang bekerja sebagai petani rumput laut di
penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Teknik
data kualitatif.14
yang akan saya lakukan membahas peran nelayan rumput laut terhadap
sama membahas rumput laut dan metode yang di gunakan adalah jenis
metode kualitatif.
3. Penelitian yang ketiga ini pernah juga di lakukan oleh Sri Sukma Dewi
14
Sri Ayu Lestari “Tata Kelola Budidaya Rumput Laut Dalam Peningkatan Ekonomi
Masyarakat Nelayan Di Watang Suppa,Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang”Hal,10 2023
13
Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu metode analisis kualitatif
akan saya lakukan membahas peran nelayan rumput laut terhadap kehidupan
1. Tujuan Penelitian
mengetahui:
15
Sri Sukma Dewi “Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Suppa
Melalui Budidaya Rumput Laut (Perspektif Hukum Ekonomi Syariah) Hal,9 2022
14
Kabupaten Jeneponto
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
TINJAUAN TEORITIS
A. Nelayan Rumput Laut
daya alam yang terdapat di lautan, baik berupa ikan, udang, rumput laut, terumbu
karang dan kekayaan laut lainnya. Nelayan rumput laut adalah mereka yang
perairan laut. Rumput laut adalah jenis alga yang tumbuh di lingkungan laut, dan
banyak di antaranya memiliki nilai ekonomi dan gizi. Nelayan rumput laut
biasanya melakukan kegiatan penangkapan rumput laut untuk dijual atau diolah
menjadi produk yang dapat dijual, seperti makanan atau bahan baku industri
tertentu.
tumbuh, dan berkembang di kawasan pesisir, yakni suatu kawasan transisi antara
wilayah darat dan laut. Sebagai suatu sistem, masyarakat nelayan terdiri atas
puas dengan apa yang diperolehnya. Akibatnya mereka kurang tertarik dengan
kepentingan masa depan. Sementara itu, Sumber Daya Manusia (SDM) yang
16
Nurbaya “Pengaruh Pendapatan Nelayan Terhadap Peningkatan Ekonomi Di Desa
Wewangriu Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan” h.13.Diakses tanggal 30
September 2023
15
16
terkesan diabaikan oleh masyarakat nelayan tradisional, tidak hanya dipicu oleh
faktor psikologis saja, namun turut dipengaruhi oleh minimnya akses menuju
sarana pendidikan.17
B. Macam-macam Nelayan
nelayan besar dan teknologi canggih untuk menangkap ikan dalam jumlah
besar. Aktivitas mereka sering mencakup penjualan ikan ke pasar lokal atau
Komersial yaitu, sonar dan radar, GPS (Global Positioning System), alat
Sementara sumber daya alam melimpah seperti ikan dan biota laut
komunitas pesisir di seluruh dunia sangat bergantung pada profesi nelayan untuk
17
Bakri La Suhu,Rasid Pora,M.Kurniawan Program Pemberdayan Ekonomi Masyrakat
Nelayan Di Wilayah Pesisir Kota Tidore Kepualauan Jurnal Government Of Archipelago.Vol. 1
No.1 Maret 2020.h.18
17
mata pencaharian, dan pekerjaan ini sering menjadi bagian penting dari identitas
budaya mereka. Oleh karena itu, upaya untuk mendukung nelayan juga
2. Nelayan Perorangan adalah nelayan yang memiliki alat tangkap sendiri dan
melakukannya sendiri.
3. Nelayan Juragan adalah nelayan yang memiliki kapal berikut mesin dan alat
jawab untuk mengelola dan merawat alat tangkap milik nelayan juragan.
C. Rumput Laut
memiliki peluang pasar yang besar dan melimpah di perairan Indonesia. Secara
produk sekundernya dapat memberi manfaat yang cukup besar pada berbagai
bidang industri seperti industri farmasi (salep dan obat-obatan), industri makanan
Indonesia yang merupakan daerah tropik cukup besar yaitu ditemukan kurang
18
Aisyah Febrianti Chairunisah “Peran Masyarakat Nelayan Terhadap Peningkatan
Perekonomian Desa Dalam Perspektif Ekonomi Islam” hal 18,2022
18
lebih 555 jenis rumput laut . Rumput laut merupakan tanaman yang
mengagumkan dilaut dan merupakan tanaman yang sangat berguna. Rumput laut
tumbuh di perairan dangka rumput laut juga dapat dimanfaatkan sebagai penyerap
revitalisasi perikanan disamping udang dan tuna. Ada beberapa hal yang menjadi
yang terbuka luas harga relatif stabil juga belum ada batasan atau kuota
yang tidak tergantikan karena tidak ada produk sintetisnya usaha pembudidayaan.
Rumput laut tergolong usaha yang padat karya sehingga mampu menyerap tenag
yang sangat tepat dan memiliki prospek yang sangat cerah dalam rangka
pengolahan cukup potensial dalam menciptakan nilai tambah, antara lain karena
permintaan produk olahan rumput laut yang besar baik di dalam dan luar negeri,
19
Yosef Number,Sutia Budi,Suryawati Salam “Analisis Oseanografi Dalam Mendukung
Budidaya Rumput Laut (Eucheuma Cottomi) Di Teluk Sarawandori Dostrik Kosiwo Yapen
Papua.hal,71 Diakses 5 Juni 2020
20
Sadan Madji,Daisy S.M.Engka,Jacline I.Sumual “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Pendapatan petani Rumput Laut Di Desa Nain Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa
Utara”Jurnal Emba Vol.7 No.3 Juli 2019,Hal.3998-4006
19
terdapat beberapa jenis rumput laut unggulan yang telah dibudidayakan dan
1.Gelidium sp.
Rumput laut jenis ini merupakan salah satu spesies dari Rhodophyta
(rumput laut merah). Warna merah pada rumput laut ini disebabkan oleh
2.Gracilaria Verruccosa
Rumput laut jenis ini merupakan salah satu spesies dari Rhodophyta
memiliki bentukan yang menyerupai akar, batang, daun, atau buah yang
pokok manusia karena makanan merupakan sumber energi dan gizi yang
3.Eucheuma spinosum
tubuhnya licin, berwarna coklat tua, hijau coklat, hijau kuning atau merah
jenis rumput laut ini yang tergantung dari intensitas cahaya matahari yang
diterima. 22
Teori tindakan sosial adalah salah satu konsep utama dalam sosiologi,
dan salah satu tokoh yang sangat terkait dengan pengembangan konsep ini
adalah Max Weber, seorang sosiolog dan filsuf Jerman yang hidup pada akhir
abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Max Weber dikenal sebagai salah satu
lain adalah memfokuskan perhatian pada individu, pola dan regularitas tindakan,
21
Husain,Kaslam ‘Konsep Pemberdayaan Masyarakat Menuju Ketahanan Pangan
Berbasis Pertanian Ramah Lingkungan Desa Bontomanurung Kabupaten Maros’ Sosioreligius
Vol.8,No 1 Juni 2023.h.15
22
Minapoli “8 Jenis-Jenis Rumput Laut
21
yang dapat dipahami secara subjektif hanya hadir sebagai perilaku seorang atau
muncul dari Max Weber dalam karyanya ialah bahwa kenyataan sosial lahir tidak
menemukan pemahaman yang benar dan jelas mengenai maksud dari tindakan
sosial. Tindakan sosial yang dimaksud oleh Max Weber ialah tindakan yang
dilakukan seorang individu memiliki sebuah makna dan tujuan bagi dirinya
(yang mekukan) dan diarahkan kepada tindakan bagi orang lain. Adapun
beberapa ciri-ciri yang ada pada tindakan sosial, diantaranya: tindakan yang
yang telah membatin, tindakan yang dilakukan memberikan pengaruh yang baik,
tindakan yang dilakukan dapat membuat orang tertarik untuk ikut, dan tindakan
yang dilakukan karena munculnya sebuah tanggapan kepada orang lain. Ada
23
George Ritzer,Douglas J. Goodman ‘Teori Sosiologi’ (Sidorejo ,Kreasi
Wacana,2004),h.136-137
24
Damsar ‘Pengantar Teori Sosiologi’ (Ramawangun.Kencana,2017) h.117
22
nilai, dilakukan dengan tujuan yang ada kaitannya dengan ilia-nilai yang
tersebut.
rasional).25
sosiologi sangat penting dalam mengulas ide terkait tindakan sosial (social
action) dan bukan dalam konsep empiris. Konsep tersebut tidak menekannkan
pada sesorang terkait apa yang harus dilakukan tetapi mengatakan apa yang
dapat teori tindakan sosial terkait masalah motivasi, niat (intend) dan perilaku
ditekankan pada tipe sosiologis yang menjadi ciri khas rasional dan positivisnya
tentang pemahaman26
25
Ahmad Putra, Sartika Suryanadinata ‘Menelaah Fenomena Klitih Di Yogyakarta Dalam
Perspektif Tindakan Sosial Max Weber. Jurnal Asketik Agama Dan Perubahan Sosial. Vol.4 No 1
Juli 2020
26
Vivin Devi Prahesti ‘Analisis Tindakan Sosial Max Weber Dalam Kebiasaan Membaca
Asmaul Husna Peserta Didik Mi/Sd.Vol.13 No.2 (July-Desember 2021) hal.138
23
Teori Tindakan Sosial oleh Max Weber adalah salah satu konsep kunci
dalam sosiologi yang dikembangkan oleh Max Weber, seorang sosiolog dan
sosial dikonstruksi dalam tindakan individu. Max Weber memberikan dasar yang
kuat untuk memahami tindakan individu dalam konteks sosial. Pendekatan ini
telah menjadi landasan penting dalam sosiologi dan ilmu sosial lainnya. Dalam
Kabupaten Jeneponto" atau penelitian sejenis, Teori Tindakan Sosial oleh Max
bersangkutan dan oleh sebab itu berupaya memahami tindakan mereka. Inilah
yang membedakan ilmu sosial dari ilmu alamiah. Bunga anggrek tidak memilih
Ilmuwan alamiah tentu tidak memperlakukan seperti anggrek atau apel untuk
individual atau lebih”. Weber siap untuk mengakui bahwa untuk maksud-maksud
27
Pip Jones ‘Pengantar Teori-Teori Sosial Dari Teori Fungsionalisme Hingga Post
Modernisme (Jakarta ,Yayasan Pustaka Obor Indonesia,2009) hal.114
24
Karena hal-hal itu sajalah yang dapat diperlakukan sebagai agen-agen di dalam
bahwa weber nyaris tidak pernah dapat lebih eksplist lagi: sosiologi tindakan
Teori tindakan sosial sangat relevan dengan judul peran nelayan rumput laut
tujuan yang terkait dengan pencapaian hasil tertentu. Dalam hal ini, nelayan
rumput laut melakukan tindakan yang rasional dan instrumental untuk mencapai
28
George Ritzer,Jeffery Stepnisky Teori Sosiologi Edisi Kesepuluh (Yogyakarta,Pustaka
Pelajar 2019) h.143
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
ini berdasarkan pada paradigma post positivisme yang tidak berupaya untuk
orang yang ada pada lingkungan penelitian, agar informasi yang didapatkan
sesuai dengan realita yang ada. Penelitian lapangan adalah penelitian dengan
karateristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini
dari subyek yang diteliti, serta individu, kelompok, lembaga atau komunitas
tertentu.30
29
Sri Sukma Dewi “Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Suppa
Melalui Budidaya Rumput Laut (Perspektif Hukum Ekonomi Syariah) h.34
30
Sri Ayu Lestari “Tata Kelola Budidaya Rumput Laut Dalam Peningkatan Ekonomi
Masyarakat Nelayan Di Watang Suppa,Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang.h,64
25
26
objek penelitian yang penulis lakukan. Selain itu, penulis dapat merasakan
apa yang mereka alami dan juga dapat mempelajari kelompok-kelompok dan
2. Lokasi Penelitian
B. Pendekatan Penelitian
C. Sumber Data
berikut:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang pertama kali dicetuskan oleh peneliti
31
T Rachmawati Metode penelitian H,64 2019
27
b. Data Sekunder
dikumpulkan dan dicatat oleh orang lain selain pengguna untuk suatu
buku,artikel/jurnal,dan dokumentasi.
Pemilihan informan dapat didasarkan pada dua aspek yaitu teori dan
32
Belajarekonomi.com Perbedaan Data Primer Dan Sekunder Dalam Penelitian
33
Ade Heryana, Informan Dan Pemilihan Informan dalam Penelitian Kualitatif”
28
memilih informan sesuai dengan kebutuhan dan memilih informan yang dapat
memberikan informasi secara akurat dan jelas. Informan yang dipilih dalam
2. 7 Masyarakat
-Tokoh Pemerintah
-Tokoh Kelurahan
-Masyarakat Biasa
-Tokoh Pemuda
-Tokoh Perempuan
1. Observasi
34
Gramedia “Pengertian Observasi Dan Contohnya
29
untuk mengetahui kondisi yang terjadi dan memperoleh data yang efektif
2. Wawancara
Wawancara dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, dan dapat dilakukan
tentang situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak dapat
3. Dokumentasi
F. Instrumen Penelitian
penelitian, memilih informan seabgai sumber data, menilai kualitas data, analisis
35
Gramedia Blog “Pengertian Wawancara,Jenis,Teknik Dan Fungsinya
36
A.Rusdiana “Instrumen Penelitian Kualitatif”
30
1. Peneliti
informan di lapangan
3. Alat tulis digunakan untuk mencatat dan menulis informasi tambahan yang
ditemukan di lapangan
lebih rinci.
a. Koleksi data yaitu semua data yang di peroleh dari lapangan melalui
b. Klasifikasi data yaitu Menyusun data secara sistematis agar mudah untuk
dipahami.
Deskripsi data yaitu menguraikan dan menjelaskan data yang ditemukan dalam
bentuk laporan.
3. Analisis Data
Analisis data adalah kegiatan analisis pada suatu penelitian yang dikerjakan
dokumen, hasil tes, rekaman, dan lain-lain. 37 Analisis data yang dimaksud
adalah analisis data deskriktif kualitatif. Pada tahap ini data yang diperoleh dari
lokasi penelitian dianalisis dan memahami data yang tersedia dari berbagai
37
Lexy J. Moleong “Teknik Analisis Data Dan Macam-Macamnya”
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
Kabupaten Jeneponto https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jeneponto
32
33
2. Kondisi Geografis
Secara geografis, Kabupaten Jeneponto terletak di 5°23'- 5°42' Lintang Selatan dan
119°29' - 119°56' Bujur Timur. Kabupaten ini berjarak sekitar 91 Km dari
Makassar. Luas wilayahnya 749,79 km2 dengan kecamatan Bangkala Barat
sebagai kecamatan paling luas yaitu 152,96 km2 atau setara 20,4 persen luas
wilayah Kabupaten Jeneponto. Sedangkan kecamatan terkecil adalah
Arungkeke yakni seluas 29,91 km2 10. Dengan batas wilayah sebagai berikut:
22
Galeri Pemerintah Kabupaten Jeneponto https://jenepontokab.go.id/galeri-show/470
34
tahun 2017, kabupaten ini memiliki luas wilayah 706,52 km² dan jumlah
33
Kabupaten Jeneponto https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jeneponto
35
3. Kondisi Demografi
44
Kabupaten Jeneponto https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jeneponto
38
4. Lokasi Penelitian
Kelurahan Sidenre terletak di ibu kota Kecamatan Binamu dengan luas wilayah
2,63 km Kelurahan Sidenre bila ditinjau dari letaknya, maka kelurahan ini
memiliki batas wilayah sebagai berikut:
4. Sebelah Barat dengan Sungai Kelurahan Sidenre terdidri atas empat lingkungan,
yaitu:
a. Lingkungan Sidenre.
39
b. Lingkungan Bosalia.
2) Pekuburan : 0,05 km
3) Pekarangan : 0,64 km
Sarana dan prasarana kesehatan yang ada di kelurahan sidenre terdiri dari 1
unit Poskeslu sedangkan tenaga kesehatan terdiri dari satu orang bidan serta dua
orang tenaga pendamping. Adapun sarana olahraga di Kelurahan Sidenre
terdiri dari 1 unit lapangan futsal dan 4 buah mesjid sebagai sarana ibadah
dikelurahan sidenre dihuni sekita 236 KRT (kepala rumah tangga) dan 298 KK
(kepala keluarga) yang terdiri dari 530 laki-laki dan 538 perempuan. Adapaun
struktur pemerintahan di kelurahan sidenre adalah sebagai berikut:
STAF : KAHARUDDIN
KASI EKBANG
40
STAF : USDAR, SE
KASI KESOS
STAF : NURHAYATI
55
Poerwanti Hadi Pratiwi “Kehidupan Sosial Manusia”
66
Muh Asmal (35 tahun Nelayan Rumput Laut “Wawancara” (6 Februari 2024)
41
perbedaan dalam hal status ekonomi, pendidikan, agama, gender, ras, dan
budaya.1 Salah satunya adalah adalah perbedaan pengalaman khususnya pada
kalangaan nelayan rumput laut dimana, perbedaan pengalaman antara generasi
yang lebih muda dan yang lebih tua mencerminkan konteks sosial, budaya, dan
sejarah yang berbeda yang mereka alami selama hidup mereka. Seperti
Pernyataan oleh Irul (36 Tahun) Nelayan Rumput Laut:
‘’Punna joka nelayan berua,biasa ragu-ragu kinja punna na sulu maki di
tamparang nga,malla-malla ki ri bombanga,joka pole punna bosi lompo na
gunturu malla-malla kinjai, joka pole punna passiallei agara biasa salah-
salah kinjai batena jadi di ajari pi issede,alleangang intu lincah tommi”
Artinya:
“Kalau nelayan baru, biasanya dia masih ragu-ragu, apalagi saat sedang keluar
di laut dia masih takut dengan ombak besar dan hujan deras beserta petir, saat
sedang mengumpulkan rumput laut atau dalam bahasa daerahnya (passialle),
dia masih sering salah dan diajari supaya semakin lincah.”8
Hal tersebut senada dengan Bapak Muh Asmal (35) Nelayan Rumput Laut:
“Tantumi nia perbadaan na minjoa,contohna minjo nakke ka nelayan
berua,jadi loe Kinja tanre ku isseng,misalna punna mange ki nampasa otere
bentang kanjo di Binangayya,kan punna nampasa ki intu harus di sarro-sarroi
supaya libai taklakgasa’ karang-karang a’rakki ka di otere bentang,tapi
nakke bateku ku palang-palang jadi sallo lampa taklakgasa’ lampa sallo pole
lekba”
Artinya:
“Tentu ada perbedaannya,contohnya kan saya nelayan baru jadi masih
ada beberapa Saya belum ketahui misalnya ketika saya pergi
membersihkan tali bentang dengan Cara di (patampasa) atau di hempas
ke batu atau kayu di sungai,biasanyakan kalau Hempas tali bentang di
1 7
Tanjung Salsa Nadya, Struktur Sosial Dalam Masyarakat Nelayan Di Rempang Kepulauan
Riau Jurnal Hukum Dan HAM Wara Sains Vol.02 No.11 2023.h.74
88
Irul (36 Ttahun) Nelayan Rumput Laut “Wawancara” (7 Februari 2024)
43
kayu atau batu di sungai itu harus dengan hempasan yang Keras supaya
kerang yang menempel di tali bentang tersebut mudah lepas, tapi saya Ku
hempaskan dengan pelan-pelan jadi kerang yang menempel di tali
bentang itu Lama terlepas dan lama juga selesai” 9
Dari pernyataan kedua informan diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan sosial
antara generasi yang lebih muda dan yang lebih tua pada kalangan nelayan rumput
laut itu adalah: Generasi yang lebih tua mungkin memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang lebih luas dalam teknik-teknik tradisional, seperti cara
membersihkan tali bentang dengan cara di (patampasa) atau di hempas ke batu atau
kayu di sungai.Generasi yang lebih muda, seperti nelayan baru, mungkin masih
belajar dan belum sepenuhnya menguasai teknik-teknik tersebut. Mereka mungkin
belum mengetahui secara detail cara yang benar untuk membersihkan tali bentang
agar kerang yang menempel dapat lepas dengan cepat. Perbedaan ini
mencerminkan perbedaan dalam pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
antara generasi yang lebih muda dan yang lebih tua dalam praktik-praktik nelayan
rumput laut. Generasi yang lebih tua mungkin lebih terbiasa dengan teknik-teknik
tradisional yang telah teruji dan terbukti efektif selama bertahun-tahun, sementara
generasi yang lebih muda mungkin membawa inovasi atau adaptasi baru dalam
cara melakukan pekerjaan tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa adanya
kesenjangan dalam pengetahuan dan keterampilan antara generasi yang lebih muda
dan yang lebih tua, yang dapat memengaruhi cara mereka melaksanakan pekerjaan
sebagai nelayan rumput laut.
Dalam kehidupan sosial, hubungan juga termasuk dalam kategori interaksi
sosial.Interaksi sosial mencakup semua bentuk hubungan dan interaksi antara
individu atau kelompok dalam masyarakat.Manusia adalah makhluk sosial dan
apabila tidak memiliki keterampilan hubungan sosial dengan baik dapat
mendorong ke arah suatu kehidupan yang penuh dengan kesepian dan tekana,
manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik dengan
manusia yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempertahankan
99
Muh Asmal (35 Tahun) Nelayan Rumput Laut “Wawancara” (6 Februari 2024)
44
10 10
Liauw Franky,Mulyadi Yoel Yonathan, Wadah Interaksi Sosial Jurnal Studi Sains,
Tknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur Vol.2 No.1 April 2020.h.37-44
1111
Dg Dacing (47 Tahun) Nelayan Rumput Laut “Wawancara” (6 Februari 2024)
45
Artinya:
“Saya baik-baik saja dengan semua orang, biasanya saya sering
bercerita dengan tetangga dekat rumah saya dan saling berbagi
pengalaman antara satu sama lain." 1212
1212
Irul (37 Tahun) Nelayan Rumput Laut “Wawancara” (6 Februari 2024)
1313
Firman (30 Tahun) Masyarakat “Wawancara” (7 Februari 2024)
46
Hal tersebut sama yang di ungkapkan oleh Ibu Nurleli (25) Ibu Rumah
Tangga:
“Nakke punna nyikko agara ka lalang siallo,biasa a gappa 7 sampe 8
1414
Sanneng (41 Tahun) Ibu Rumah Tangga “Wawancara” (8 februari 2024)
47
Begitupun hal yang sama di ungkapkan oleh Ibu Ketua PKK A.Nurfaida
Rabasia:
“Peran perempuan dalam kehidupan sosial nelayan rumput laut
yaitu dalam usaha budidaya rumput laut di kelurahan sidenre
mulai dari proses para produksi hingga pasca panen,mengikat bibit
itu dibantu oleh perempuan”1616
Dari hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa nelayan rumput
laut memang melibatkan masyarakat dalam proses produksi rumput laut
dengan cara mengikat rumput laut. Proses pengikatan rumput laut
merupakan bagian penting dari budidaya rumput laut yang membutuhkan
kerja sama dan partisipasi dari masyarakat setempat. Selain itu, hasil dari
mengikat rumput laut tersebut juga sangat membantu masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.Hasil pengikatan rumput laut
dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat lokal.
Dengan demikian, melalui partisipasi dalam produksi rumput laut,
masyarakat setempat dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka
dan mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ini
menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara nelayan dan masyarakat
lokal dalam memperkuat mata rantai produksi dan meningkatkan
kesejahteraan secara keseluruhan di komunitas tersebut.
Proses kerja nelayan rumput laut dimulai jauh sebelum menanam bibit,
1515
Nurleli (25 Tahun) Ibu Rumah Tangga “Wawancara” (8 Februari 2024)
1616
A.Nurfaida Rabasia (39 Tahun) Ketua Ibu PKK “Wawancara” (8 Februari 2024)
48
yaitu dengan persiapan lahan dan pemilihan bibit yang baik. Nelayan
rumput laut biasanya memilih lokasi yang sesuai untuk menanam bibit
rumput laut. Lokasi yang ideal memiliki kondisi lingkungan yang baik
seperti kedalaman air yang tepat, arus laut yang sesuai, dan keberadaan
substrat yang cocok untuk pertumbuhan rumput laut.
Bibit rumput laut adalah tahap awal dari siklus hidup rumput laut yang
digunakan untuk memulai budidaya atau pertumbuhan rumput laut.
Penanaman bibit rumput laut adalah proses penempatan bibit rumput laut
ke dalam lingkungan yang sesuai untuk memulai pertumbuhannya. Tujuan
utama dari penanaman bibit rumput laut adalah untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan Rumput Laut,sebelum penanaman bibit
rumput laut di lakukan Nelayan rumput laut menentuka waktu dan
persiapannya. Sesuai dengan pernyataan oleh bapak Kaharuddin (46)
Nelayan Rumput Laut:
“ Nakke punna mange masang bibit agara, biasa tanre ja na tantu
allona cuman punna wattu biasana lampa a riballa intu lekba
sambayang subuh,atau sitangngana minjoannang ku lampa, ku pasadia
tommmi bibi agara pelampung, bensin pakkakkasa’,otere,botolo jokaji
ji nakke ku erang biasa punna na mangea masang bibit agara”
Artinya:
“Ketika saya melakukan penanaman bibit rumput laut, biasanya
kalau soal hari tidak menentu tetapi kalau waktu itu biasanya saya
berangkat dari rumah setalah shalat subuh atau jam 05:30, saya
mempersiapkan bibit rumput laut,pelampung, bensin, tali, botol,
dan alat senjata tajam (parang), itu yang saya persipakan keika
kelaut untuk penanaman bibit rumput laut”1717
Hal tersebut tersebut sama yang di ungkapkan oleh bapak Muh Asmal(35)
dan bapak Nasir (32):
“Punna nakke na sulu ri tamparang mange masang bibit, Palingan intu
1717
Kaharuddin (46 Tahun) Nelayan Rumput Laut “Wawancara” (8 Februari 2024)
49
18 18
Muh Asmal (35 Tahun), Nasir (32 Tahun) Nelayan Rumput Laut “Wawancara” (7-8
Februrari 2024)
50
Hal tersebut sama yang di ungkapkan oleh Bapak Nasir (32) dan Bapak Dg
Dacing (47) Nelayan Rumput Laut:
19 19
Irul (36 Tahun) Nelayan Rumput Laut “Wawancara” (6 Februari 2024)
51
20 20
Nasir (32 Tahun),Dg Dacing (47 Tahun) Nelayan Rumput Laut “Wawancara” (6 Februari
2024)
52
Hal tersebut sama yang diungkapkan oleh bapak Irul(36) Nelayan Rumput
Laut:
2121
Dg Dacing (47 Tahun) Nelayan Rumput Laut “Wawancara” (6 Februari 2024)
53
23 23
Asriani,Rau “Analisis Kegiatan Usaha Tani Budaya Rumput Laut Dalam Meningkatkan
Pendapatan Keluarga Di Desa Nggele Kecamatan Tailabu Barat Laut”.Skripsi (Nggele,
Universitas Khairun)
2424
Nasir (32 Tahun) Nelayan Rumput Laut “Wawancara” (6 Februari 2024)
55
Hal tersebut sama yang diungkapkan oleh bapak Muh Asmal (35) Nelayan
Rumput Laut:
“Sukkara dudu nenne boya jamang-jamang,apalagi bassaku ja mae
tamatan SMP jaki anung sukkara dudumo intu, untunna niaki Dg Dg
dacing joka rampi’ ballaka na kio ka ma mange agara manna mamo
jari anggotana jaki rodo assala jama a rodo dari pada mantang ri balla
tanre nia ni bayu nia todo isse joka ni bali totoayya malli apa-apa.”
Artinya:
“Jaman sekarang sulit sekali untuk mencari pekerjaan, apalagi
kalau saya cuman tamatan SMP, untungnya ada Dg Dacing dekat
rumah saya yang memanggil saya untuk menjadi nelayan rumput
laut, walaupun cuman menjadi anggotanya (buruh) yang penting
saya tidak tinggal diam di rumah, sekalian juga membantu
kebutuhan sehari-hari”2525
Dari wawancara tersebut dapat di simpulkan bahwa faktor pendukung
nelayan rumput laut terhadap kehidupan sosial masyarakat salah satunya
adalah dapat mengurangi angka pengangguran. Kegiatan budidaya rumput
laut tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memiliki dampak
positif lainnya, termasuk peningkatan kesejahteraan sosial.Dengan
memberikan kesempatan kerja kepada penduduk lokal, terutama di daerah
pesisir atau yang memiliki potensi sumber daya laut, nelayan rumput laut
dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran secara signifikan. Hal
ini tidak hanya mempengaruhi ekonomi individu, tetapi juga berdampak
pada kesejahteraan sosial secara keseluruhan. Dengan demikian, melalui
kegiatan budidaya rumput laut, nelayan rumput laut berperan penting
dalam meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat,
sambil secara efektif mengurangi tingkat pengangguran.
resiko para nelayan rumput laut dalam melaut. Faktor penghambat merujuk
pada segala hal yang dapat menghalangi atau memperlambat pencapaian
tujuan atau keberhasilan suatu aktivitas, proses, atau inisiatif. Dalam
konteks nelayan rumput laut, faktor penghambat dapat merujuk pada
segala hal yang menghambat kemampuan mereka untuk bekerja dengan
efektif, meningkatkan kesejahteraan, atau berkontribusi pada kehidupan
sosial masyarakat setempat. Kondisi cuaca buruk adalah salah satu risiko
utama yang dihadapi oleh para nelayan rumput laut. Badai, gelombang
besar, angin kencang, dan cuaca ekstrem lainnya dapat mengancam
keselamatan mereka di laut. Adanya cuaca buruk yang disebabkan oleh
perubahan iklim dapat menyebabkan nelayan kesulitan dalam menentukan
musim penangkapan ikan dan menjadikan hasil tangkapan menurun, selain
itu cuaca buruk juga dapat meningkatkan resiko kapal terbalikatau
tenggelam.Hal ini beresiko memberikan dampak sosial ekonomi pada
Masyarakat.2626 Badai laut dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat sangat
berbahaya bagi kapal nelayan, terutama kapal kecil yang digunakan di
perairan dangkal tempat rumput laut tumbuh. Seperti pertanyaan oleh
Bapak Irul (36) Nelayan Rumput Laut:
“Joka punna takkala pantara’ ki ri tamparang nga lampa punna battu
mo bosi lompoa surang bombang nga istigfar mami sambil ni palari
tommi biseang minro manna mamo na pelan-pelan ja,assala narrusu
jaki mange ri balla ka”
Artinya:
“Saya ketika sudah di berada di tengah laut,dan sektika hujan
deras dan ombak besar datang bersamaan, sayapun bergegas
cabut dari lokasi dengan mengendarai perahu kecil yang sangat
pelan dan hati-hati sambil mengucapkan istigfar, walaupun
perahu saya berjalan dengan sangat pelan yang penting saya
26 26
Syahputra Maiser, Indrawan Eka Putra, Suparyana Komang Pande,Ppern Modal Sosial
Kelompok Nelayan Menghadapi Cuaca Buruk diPesisir Pantai Desa Kuranji Dalang Jurnal
Emasains Vol.10 No.1 Maret 2021.h.182
57
kencang.”2929
Hal tersebut sama yang di ungkapkan oleh Bapak Muh Asmal (35)
Nelayan Rumput Laut:
“Malla-malla dudua nakke punna banyyang lompo biasa joka biseang
nga la tak balik, joka pole barang-barang nga lanynya’ ni rimbakkang
ri banyanyang lompo”
Artinya:
“Saya sangat takut ketika angin kencang datang tiba-tiba,biasa
perahu saya ingin terbalik,dan juga barang-barang yang di atas
perahu itu hilang akibat angin kencang.”3030
Dari pernyataan diatas dapat di simpulka bahwa angin kencang juga salah
satu kondisi cuaca yang buruk bagi nelayan rumput laut. Angin kencang
dapat membuat perahu mereka sulit untuk dikendalikan, bahkan
membuatnya rentan terbalik. Selain itu, angin kencang juga dapat
menyebabkan hilangnya barang-barang yang penting bagi nelayan rumput
laut, seperti peralatan penangkapan ikan atau peralatan kerja lainnya. Oleh
karena itu, angin kencang merupakan salah satu kondisi cuaca yang dapat
mengganggu dan berpotensi membahayakan bagi nelayan rumput laut.
Dengan demikian, penting bagi para nelayan rumput laut untuk
memperhatikan peringatan cuaca terkait angin kencang dan mengambil
langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri
mereka sendiri dan peralatan mereka. Ini termasuk memastikan bahwa
perahu mereka dalam kondisi baik, menggunakan peralatan keselamatan
dengan benar, dan menghindari berlayar ketika kondisi cuaca sangat buruk.
2929
Dg Dacing (47 Tahun) Nelayan Rumput Laut “Wawancara” (6 Februari 2024)
3030
Muh Asmal (35 Tahun) Nelayan Rumput Laut “Wawancara” (6 Februari 2024)
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian diatas maka dapat di Tarik kesimpulan
bahwa:
B. Implikasi Penelitian
1. Penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang
Kehidupan Sosial Nelayan Rumput Laut.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
SKRIPSI
Fitria, Anis. “Peran Istri Petani Rumput Laut Dalam Meningkatkan Perekonomian
Rumah Tangga Di Desa Bonto Jai Kecamatan Bissappu Kabupaten
Bantaeng”. Skripsi (Makassar; Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan,
UNHAS)
Lestari, Ayu Sri. “Tata Kelola Budidaya Rumput Laut Dalam Peningkatan
Ekonomi Masyarakat Nelayan Di Watang Suppa,Kecamatan Suppa
Kabupaten Pinrang”. Skripsi (Pare-Pare; Fakultas Ushuluddin Adab Dan
Dakawah, IAIN Pare-Pare)
JURNAL
Prahesti, Devi Vivin. Analisis Tindakan Sosial Max Weber Dalam Kebiasaan
Membaca Asmaul Husna Peserta Didik Mi/Sd. Jurnal Studi Islam Vol.13
No. 2 Juli-Desember 2021
Syahputra Maiser, Indrawan Eka Putra , Suparyana Komang Pande, Ppern Modal
Sosial Kelompok Nelayan Menghadapi Cuaca Buruk diPesisir
Pantai Desa Kuranji Dalang Jurnal Emasains Vol.10 No.1 Maret
2021.h.182
WEBSITE
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-metode-observasi-dan-
contohnya/
https://belajarekonomi.com/perbedaan-data-primer-dan-sekunder/
L
A
M
P
I
R
A
N
68
PEDOMAN WAWANCARA
PENELITIAN SKRIPSI DENGAN JUDUL
PERAN NELAYAN RUMPUT LAUT TERHADAP KEHIDUPAN
SOSIAL MASYARAKAT DI PA’BUNDUKANG KELURAHAN
SIDENRE KECAMATAN BINAMU KABUPATEN JENEPONTO
PERTANYAAN:
1. Bagaimana interaksi antara nelayan rumput laut dengan komunitas
lokal lalinnya seperti petani, atau nelayan lainnya
2. Apakah ada perbedaan sosial khsususnya perbedaan pengalaman
antara generasi yang lebih muda dan yang lebih tua pada kalangan
nelayan rumput laut
3. Bagaimana hubungan antara nelayan rumput laut dengan masyarakat
sekiar?
4. Jam berapa biasa anda keluar ke laut pada saat menanam bibit?
5. Jam berapa biasa anda keluar ke laut pada saat panen rumput laut?
6. Apa yang di persiapkan sebelum menanam bibit rumput laut?
7. Apa yang persiapkan sebelum panen rumput laut?
8. Siapa yang membantu anda dalam proses budidaya rumput laut?
9. Berapa upahnya orang yang membantu anda?
10. Berapa upah yang di dapatkan ketika mengikat tali bentang rumput
laut dalam sehari?
11. Apakah ketika habis dari laut, anda memeberi tahu kondisi laut ke
sesama nelayan rumput laut?
12. Apa resiko yang harus di hadapi oleh para nelayan rumput laut dalam
melaut?
13. Apakah kehadiran nelayan rumput laut dapat mengurangi angka
pengangguran?
Tokoh Pemerintah
17. Apa harapan anda untuk masa depan nelayan rumput laut
Tokoh Perempuan