Anda di halaman 1dari 150

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DUKUNGAN TEMAN SEBAYA


DAN MOTIVASI DIRI REMAJA PUTRI DENGAN TINDAKAN SADARI
DI SMA NEGERI 4 KABUPATEN ENREKANG
TAHUN 2023

Oleh:

Mutiara Ananda Yusuf


14120190055

PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
PROGRAM SUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023

i
PERSETUJUAN

Hasil penelitian ini telah disetujui untuk disajikan pada Seminar Hail Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Dosen pembimbing

Pembimbing I pembimbing II

Dr.Arman, SKM., M.Kes Sartika, SKM., M.Kes

Makassar, Juni 2023

Diketahui,
Wakil Dekan I

Dr. Arman, SKM., M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmat,

Hikmat dan Karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dukungan

Teman Sebaya dan Motivasi Diri Remaja Putri dengan Tindakan

SADARI di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang”. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat yang diajukan untuk menyelesaikan studi di

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia.

Pada penyusunan skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai

hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan, bimbingan dan kerja

sama dari berbagai pihak sehingga hambatan dan kesulitan tersebut

dapat teratasi. Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima

kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada kedua orang tua

penulis yaitu ayahanda tercinta Muhammad Yusuf Gani, S.P dan

ibunda tercinta yaitu Andi Sukmawati, S.P yang selalu dan tanpa henti

memberikan dukungan, kasih sayang, perhatian, nasehat dan serta

selalu memanjatkan do’a untuk keberhasilan disetiap langkah –

langkah penulis.

iii
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan

karena adanya bantuan tenaga, pemikiran, baik moral maupun materil

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini

dengan kerendahan hati menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Basri Modding, SE. M.Si selaku Rektor

Universitas Muslim Indonesia.

2. Ibu Dr. Suharni Andi Fachri, S.Pd, M.Kes sebagai Dekan Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia.

3. Bapak Dr. Andi Surahman Batara SKM, M.Kes selaku penasehat

akademik atas segala motivasi dan bimbingannya selama ini sejak

mulai menjadi mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Muslim Indonesia.

4. Bapak Dr. Arman, SKM., M.Kes selaku Pembimbing I dan Ibu

Sartika, SKM., M.Kes selaku Pembimbing II yang selalu

memberikan dukungan dan rela meluangkan waktunya dengan

penuh kesabaran memeriksa serta memberikan saran agar penulis

lebih baik.

5. Bapak Prof. Dr. drg. H. Masriadi., SKM., S.Kg., S.Pdi., M.Kes.,

MH., M.Biomed dan Ibu Dr. Nurul Ulmy Mahmud, SKM., M.Kes

iv
selaku tim penguji yang telah banyak memberikan masukan guna

penulisan skripsi yang lebih baik.

6. Seluruh dosen Universitas Muslim Indonesia yang telah bersedia

mengajar dan membimbing penulis selama menjalani studi di

kampus Universitas Muslim Indonesia.

7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Muslim Indonesia yang telah banyak memberikan

bimbingan serta pengajaran yang sangat bermanfaat selama

dibangku perkuliahan.

8. Guru dan staff di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang yang telah

memberikan izin dan bantuannya sehingga penelitian ini bisa

terlaksana.

9. Kakak penulis dr. Reyza Maharani Saharullah, S.Ked, adik penulis

Nauval Zaky Anugerah, serta seluruh keluarga tersayang yang

senantiasa mendo’akan dan memberikan dukungannya.

10. Teman-teman seperjuangan penulis saudari Nur Ainun Fadyah,

Nur Fauziah Alwi, Amalia Rezky Annisaa., SKM, Luthfia Taufik,

Helma Liana Safitri, Rifqah Febriana Ali, Sry Muliani, Alya Junita

Saputri, Riswanda Eka Putri, Iffat Nur Jihan, Najmiah Putri Andana

dan teman-teman Re19en, terima kasih banyak atas

kerjasamanya, info seputar perkulihan dan bantuannya selama ini.

Semoga perjuangan kita tercatat sebagai ibadah.

v
11. Sahabat seperjuangan penulis Munawara Iskandar Muchtar, Nurul

Afiqah Said dan Muhammad Ridwan selaku sahabat penulis

semasa SMA yang selalu memberi saya motivasi dan semangat

dalam menjalani pendidikan di FKM UMI.

12. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya yang

telah banyak memberikan bantuannya dalam rangka penulisan

skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap agar tugas akhir ini bermanfaat

bagi semuanya. Penulis juga menyadari masih adanya kekurangan

dan ketidak sempurnaan sehingga tidak menutup adanya

pengembangan lebih lanjut dari sistem yang dibuat dalam tugas akhir

ini. Oleh karenanya saran dan kritik yang membangun senantiasa

penulis harapkan.

Makassar, Mei 2023

Mutiara Ananda Yusuf

vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................ iii
DAFTAR ISI ..................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xiii
RINGKASAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 7
1. Tujuan Umum ................................................................... 7
2. Tujuan Khusus .................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 10
A. Tinjauan Umum Tentang SADARI ....................................... 10
1. Pengertian SADARI .......................................................... 10
2. Waktu melakukan SADARI ............................................... 10
3. Orang yang perlu melakukan SADARI .............................. 11
4. Cara melakukan SADARI ................................................. 11
B. Tinjauan Umum Tentang Kanker Payudara ........................ 15
1. Pengertian kanker payudara ............................................. 15
2. Gambaran klinis dan gejala kanker payudara ................... 15
3. Jenis kanker payudara ...................................................... 18
4. Faktor risiko kanker payudara ........................................... 19
5. Pengobatan ...................................................................... 22
6. Pencegahan kanker payudara .......................................... 23
C. Tinjauan Umum Tentang Remaja ........................................ 25
D. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan .............................. 26
1. Pengertian pengetahuan ................................................... 26
2. Tingkat pengetahuan ........................................................ 26
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan............... 28
4. Pengukuran pengetahuan ................................................. 30

vii
E. Tinjauan Umum Tentang Sikap ........................................... 30
1. Pengertian sikap ............................................................... 30
2. Tingkatan sikap ................................................................. 31
3. Fungsi sikap ..................................................................... 32
4. Komponen pokok sikap ..................................................... 33
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap ........................... 34
6. Pembentuk dan perubahan sikap ..................................... 35
F. Tinjauan Umum Tentang Dukungan Teman Sebaya ......... 36
1. Pengertian dukungan teman sebaya ................................. 36
2. Bentuk-bentuk dukungan teman sebaya ........................... 37
G. Tinjauan Umum Tentang Motivasi Diri ............................... 37
H. Tinjauan Umum Tentang Tindakan ..................................... 38
1. Pengertian tindakan .......................................................... 38
2. Tingkatan tindakan ........................................................... 38
I. Tinjauan Umum Pencegahan Penyakit Dalam Islam ......... 39
J. Kerangka Teori ..................................................................... 40
K. Tabel Sintesa ........................................................................ 41
BAB III KERANGKA KONSEP ........................................................ 49
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti ................................... 49
B. Bagan Kerangka Konsep ....................................................... 51
C. Hipotesis ................................................................................ 51
D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ............................... 52
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 55
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 55
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 55
C. Populasi ................................................................................. 55
D. Sampel ................................................................................... 56
E. Teknik Pengambilan Sampel .................................................. 56
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 58
G. Sumber Data .......................................................................... 58
H. Pengolahan Data dan Analisis Data ....................................... 59
I. Penyajian Data ....................................................................... 61
J. Langkah-langkah Penelitian ................................................... 61
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 63
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................... 63
B. Hasil Penelitian ...................................................................... 65
C. Pembahasan .......................................................................... 75

viii
BAB VI PENUTUP ........................................................................... 86
A. Kesimpulan ............................................................................ 86
B. Saran ..................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 88
LAMPIRAN ...................................................................................... 91

ix
DAFTAR TABEL

NO. TABEL TABEL HALAMAN


5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Pada Remaja Putri di SMA Negeri 4
65
Kabupaten Enrekang…………………………….
5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat
Keluarga Kanker Payudara Pada Remaja Putri
66
di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang……......
5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat
Menderita Kanker Payudara Pada Remaja
66
Putri di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang….
5.4 Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan Pada Remaja Putri di SMA
67
Negeri 4 Kabupaten Enrekang…......................
5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap
Pada Remaja Putri di SMA Negeri 4
68
Kabupaten Enrekang ……………………………
5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan
Teman Sebaya Pada Remaja Putri di SMA
68
Negeri 4 Kabupaten Enrekang………………....
5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi
Diri Pada Remaja Putri di SMA Negeri 4
69
Kabupaten Enrekang…………………………….
5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan
SADARI Pada Remaja Putri di SMA Negeri 4
70
Kabupaten Enrekang..……...............................
5.9 Hubungan antara Pengetahuan dengan
Tindakan SADARI Pada Remaja Putri di SMA
71
Negeri 4 Kabupaten Enrekang………………….
5.10 Hubungan antara Sikap dengan Tindakan
SADARI Pada Remaja Putri di SMA Negeri 4
72
Kabupaten Enrekang…………………………….
5.11 Hubungan antara Dukungan Teman Sebaya
dengan Tindakan SADARI Pada Remaja Putri
73
di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang……......
5.12 Hubungan antara Motivasi Diri dengan
Tindakan SADARI Pada Remaja Putri di SMA
74
Negeri 4 Kabupaten Enrekang………………….

x
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar posisi kedua lengan lurus ke bawah ......................... 11

2. Gambar kedua tangan lurus keatas ....................................... 12

3. Gambar kedua tangan diletakkan dipinggang ........................ 13

4. Gambar meraba permukaan payudara sebelah kiri ................ 13

5. Gambar memijat daerah sekitar puting ................................... 14

6. Gambar meraba perumukaan payudara dengan berbaring .... 15

7. Gambar bagan kerangka teori ................................................ 40

8. Gambar bagan kerangka konsep ........................................... 51

xi
DAFTAR SINGKATAN

1. WHO : World Health Oranization

2. GLOBOCAN : Global Cancer Observatory

3. CBE : Clinical Breast Examination

4. SADARI : Pemeriksaan Payudara Sendiri

5. IDC : Carsinoma Ductal Invasif

6. ILC : Carsinoma Lobular Invasif

7. BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

8. KEMENKES : Kementerian Kesehatan

9. PTM : Penyakit Tidak Menular

10. SPSS : Statistical Program for Social Science

11. SMA : Sekolah Menengah Atas

xii
DAFTAR LAMPIRAN

1. SK Pembimbing

2. Kuesioner Penelitian

3. Master Tabel

4. Hasil Pengolahan Data Penelitian

5. Surat Izin Penelitian dari FKM UMI

6. Surat Keterangan telah melakukan Penelitian

7. Lembar Surat Pernyataan Keaslian Data

8. Dokumentasi

9. Riwayat hidup Penulis

xiii
RINGKASAN

Universitas Muslim Indonesia


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Peminatan Epidemiologi
Skripsi, Mei 2023
Mutiara Ananda Yusuf
14120190055
“Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dukungan Teman Sebaya dan Motivasi
Diri Remaja Putri dengan Tindakan SADARI di SMA Negeri 4 Kabupaten
Enrekang Tahun 2023”
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu cara
yang efisien dan efektif sebagai pendeteksi dini kanker payudara selain
mammografi. Dengan SADARI ini perempuan dapat melakukannya secara
mandiri tanpa mengeluarkan biaya untuk melakukannya serta dapat
meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan adanya suatu benjolan yang
tidak normal pada payudara. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui, hubungan pengetahuan, sikap, dukungan teman sebaya dan
motivasi diri dengan tindakan SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 4
Kabupaten Enrekang tahun 2023.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan Teknik
survey analitik dengan desain studi cross sectional. Populasi dari penelitian
ini adalah remaja putri kelas X dan XI SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang
sebanyak 113 siswa. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan
menggunakan Teknik proportional stratified random sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 88 responden yang dipilih dengan menggunakan rumus
slovin. Metode analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji
korelasi Chi-Square dengan menampilkan distribusi frekuensi seluruh
variabel independen.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada hubungan
pengetahuan dengan tindakan SADARI (p = 1,000), ada hubungan sikap
dengan tindakan SADARI (p = 0,051), ada hubungan dukungan teman
sebaya dengan tindakan SADARI (p = 0,010), ada hubungan motivasi diri
dengan tindakan SADARI (p = 0,008) pada remaja putri kelas X dan XI di
SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang Tahun 2023.

xiv
Di harapkan pada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan
penelitian yang telah dilakukan dengan memperluas variabel yang akan
diteliti dengan metode berbeda.
Daftar Pustaka : 38 (2013-2022)
Kata Kunci : Pemeriksaan Payudara Sendiri, Kanker Payudara,

SADARI, Pengetahuan, Sikap.

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya sel

yang abnormal yang bisa berkembang tanpa terkendali dan memiliki

kemampuan untuk menyerang dan berpindah antar sel dan jaringan

tubuh. World Health Organization (WHO) menyebutkan kanker

sebagai salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia

(Ningrum, 2021).

Kanker payudara adalah kanker paling banyak di seluruh

dunia dengan sekitar satu juta kasus baru setiap tahun. Kanker

payudara merupakan kondisi ketika sel kanker terbentuk di jaringan

payudara. Kanker terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu

(lobulus) atau di saluran (loktus) yang membawa air susu ke kelenjar

ke payudara dan kanker bisa terbentuk dijaringan lemak atau ikat

didalam payudara. Jenis-jenis kanker payudara yang paling umum

terjadi yaitu Ductal Carcinoma In Situ merupakan kanker yang tumbuh

di duktus dan tidak menyebar di lainnya. Kanker payudara merupakan

perubahan genetik pada sel tunggal dan mungkin memerlukan waktu

beberapa hari untuk dapat terpalpasi. Tumor ini muncul pada epitelium

lobular dan biasanya terjadi sebagai area penebalan yang

1
2

mengidentifikasikan adanya penyakit dipayudara (Mardiana et al.,

2021).

Penderita kanker payudara tidak sedikit berusia muda, bahkan

ada yang berusia dibawah 20 tahun dan jika tidak terdeteksi lebih awal

akan berkembang menjadi sel ganas. Saat ini menunjukkan bahwa

tren gejala kanker payudara yang semakin tinggi di usia remaja. Di

Indonesia, lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium yang

lanjut, dimana upaya pengobatan sulit dilakukan (Pulungan et al.,

2020).

Menurut World Health Organitation (2018) prevalensi kanker

payudara sebesar 80.653.000 yang mana kasus kanker ini paling

banyak diderita oleh kaum wanita. Terdapat 58.256.000 kasus terjadi

di negara berkembang dan menyebabkan 22.692.000 kematian akibat

kanker payudara. Insiden penyakit ini diperkirakan semakin tinggi di

seluruh dunia (Irawan, 2018).

Menurut data Global Cancer Observatory (2020), jumlah

kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total

396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah

kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus (Kemenkes,

2022).

Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

menyebutkan kanker yang paling banyak mendera masyarakat adalah


3

kanker payudara dan kanker serviks (Helen et al., 2022). Menurut data

Riskesdas Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018 prevalensi kanker

payudara diprovinsi Sulawesi Selatan sebanyak (2,4%) dimana

prevalensi umur 5-14 tahun (0,1%) dan kelompok umur 15-24 tahun

(0,8%). Data dari rumah sakit Ibnu Sina menunjukkan kasus kanker

payudara pada tahun 2017-2019 yaitu pada tahun 2017 sebanyak 349

kasus, tahun 2018 sebanyak 155 kasus dan tahun 2019 sebanyak 214

kasus. Rumah sakit Ibnu Sina merupakan salah satu rumah sakit

rujukan dan salah satu rumah sakit di kota Makassar yang melayani

pasien kanker payudara dengan kasus yang cukup tinggi (Elmika,

2020).

Salah satu faktor tingginya angka kejadian adalah kurangnya

edukasi kanker payudara sejak remaja dalam mendeteksi dan

menangani kanker payudara secara dini. Angka kematian yang tinggi

akibat kanker ini juga terjadi karena pasien yang datang ke tempat

pelayanan kesehatan sudah berada dalam stadium lanjut. Jika pasien

telah berada dalam kanker stadium lanjut, maka proses

penyembuhannya akan sulit untuk dilaksanakan. Kurangnya

pengetahuan masyarakat mengenai kanker dan bagaimana cara

mendeteksi merupakan salah satu penyebab angka kematian kanker

payudara yang tinggi (Kusumawaty et al., 2020).


4

Dampak kanker payudara selain kepada fisik penderita, juga

memerlukan pengobatan lama, membutuhkan biaya yang cukup

mahal serta dampak psikologis penderita dan keluarga (Meliana et al.,

2020). Besarnya masalah kanker payudara dan dampak yang

ditimbulkan maka perlu tindakan/intervensi kesehatan masyarakat

dalam bentuk program penanggulangan nasional yang diatur dalam

Permenkes No. 34 Tahun 2015 tentang penanggulangan kanker

payudara dan kanker leher rahim. Salah satu penanggulangan kanker

payudara yaitu penemuan kasus dengan deteksi dini yang dilakukan

melalui pemeriksaan payudara klinis atau Clinical Breast Examination

(CBE) serta Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) yang bisa

dilakukan secara mudah oleh wanita (Mardiana et al., 2021).

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sangat penting

dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui apakah menderita

kanker payudara atau tidak, adanya informasi tentang sadari serta

kanker payudara menjadi motivasi para wanita untuk menambah

pengatahuan tentang area payudara. Hal ini menjadi dasar utama

untuk menambah pengetahuan tentang pemeriksaan payudara.

Semakin meningkatnya tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan

payudara sendiri maka akan mempengaruhi sikap dan perilaku para

wanita untuk menyadari pentingnya pemeriksaan payudara sendiri

untuk mencegah resiko kanker payudara. Hal tersebut meningkatkan


5

kesadaran para wanita khususnya usia dewasa awal untuk memotivasi

diri sendiri mempratekkan secara langsung pemeriksaan payudara

sendiri sehingga dapat mengetahui kondisi payudaranya (Heriyanti et

al., 2018).

Teknik sadari sangatlah mudah dilakukan namun banyak

perempuan khususnya remaja yang tidak mengetahui cara ini serta

masih banyak remaja yang tidak peduli dan peka terhadap gejala-

gejala abnormal pada payudara mereka. Hal tersebut juga disebabkan

oleh kurang informasi dan motivasi untuk mendapat informasi

mengenai pencegahan dan deteksi dini kanker payudara. Sadari juga

terasa masih awam dan remaja risih untuk melakukannya,

menyebabkan masih sedikitnya jumlah wanita yang rutin melakukan

teknik sadari sesuai waktu yang ditentukan (Pulungan et al., 2020).

Tindakan SADARI dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya adalah pengetahuan, sikap, media informasi dan

dukungan teman sebaya. Pengetahuan yang rendah mengenai

(SADARI) akan menimbulkan sikap yang kurang perduli terhadap

upaya (SADARI), sikap yang kurang peduli terhadap upaya (SADARI)

akan mendorong seorang remaja putri mempunyai tindakan yang

buruk tentang deteksi dini untuk pencegahan kanker payudara.

Sedangkan motivasi diri juga menjadi hal yang terpenting, karena

dengan adanya motivasi di diri seseorang dapat menjadi dorongan


6

untuk mendapatkan pengetahuan dan dapat merubah sikapnya

sekaligus (Fefiani et al., 2019). Selain itu, dukungan dari teman

sebaya dapat memberikan minat pada remaja untuk melakukan

SADARI, perilaku sehat akan mudah ditiru oleh individu tersebut

(Hidayani, 2022).

Riset Penyakit Tidak Menular (PTM), menyatakan perilaku

masyarakat Indonesia masih rendah dalam mendeteksi dini kanker

payudara, pada tahun 2017 tercatat 2,98% wanita atau 3 juta wanita

usia subur yang sudah melakukan deteksi dini kanker payudara

(Hidayani, 2022). Berdasarkan observasi awal pada 97 siswi di SMK

Negeri 3 Kabupaten Enrekang pada tanggal 06 Februari 2023

menemukan 21 siswi yang tidak mengetahui tentang perilaku SADARI.

Hal ini menunjukkan bahwa siswi di SMK Negeri 3 Kabupaten

Enrekang sebagian besar mempunyai pengetahuan tentang SADARI

dalam kategori baik.

Studi pendahuluan dengan melakukan observasi awal pada

83 siswi kelas X dan XI di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang pada

tanggal 07 Februari 2023 menemukan 54 siswi yang tidak mengetahui

tentang perilaku SADARI. Hal ini menunjukkan bahwa siswi di SMA

Negeri 4 Kabupaten Enrekang sebagian besar mempunyai

pengetahuan tentang SADARI dalam kategori kurang.


7

Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang Hubungan pengetahuan, sikap, dukungan teman

sebaya dan motivasi diri remaja putri dengan tindakan SADARI di SMA

Negeri 4 Kabupaten Enrekang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka peneliti

mengangkat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan

tindakan SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 4

Kabupaten Enrekang Tahun 2023.

2. Apakah ada hubungan antara sikap dengan tindakan SADARI

pada remaja putri di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang Tahun

2023.

3. Apakah ada hubungan antara dukungan teman sebaya dengan

tindakan SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 4

Kabupaten Enrekang Tahun 2023.

4. Apakah ada hubungan antara motivasi diri dengan tindakan

SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 4 Kabupaten

Enrekang Tahun 2023.


8

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

pengetahuan dan sikap terhadap tindakan SADARI pada

remaja putri di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang Tahun 2023.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan

tindakan SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 4

Kabupaten Enrekang Tahun 2023.

b. Untuk mengetahui hubungan sikap dengan tindakan

SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 4 Kabupaten

Enrekang Tahun 2023.

c. Untuk mengetahui hubungan dukungan teman sebaya

dengan tindakan SADARI pada remaja putri di SMA

Negeri 4 Kabupaten Enrekang Tahun 2023.

d. Untuk mengetahui hubungan motivasi diri dengan

tindakan SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 4

Kabupaten Enrekang Tahun 2023.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah:


9

1. Manfaat bagi Peneliti

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap

tindakan SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 4 Kabupaten

Enrekang dan dapat memperluas wawasan serta pengetahuan

peneliti melalui penelitian lapangan.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber

informasi dan sebagai referensi untuk meningkatkan pendidikan

kesehatan tentang tindakan SADARI.

3. Manfaat Praktis

Menjadi bahan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi

remaja putri di SMK Telkom Makassar tentang tindakan

SADARI yang akan menimbulkan keingintahuan mengenai

SADARI sehingga dapat melakukan SADARI secara rutin dan

dengan cara yang benar.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang SADARI

1. Pengertian SADARI

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan suatu

pemeriksaan yang efektif, mudah dan bisa dilakukan oleh setiap

wanita untuk menjaga kesehatan payudaranya. Pada wanita yang

melakukan SADARI akan sangat mudah untuk menemukan

benjolan ataupun kelainan lainnya yang ada pada daerah payudara

dan sekitarnya. SADARI dapat dilakukan dengan posisi tegak

dengan berdiri menghadap ke arah cermin atau posisi berbaring

dengan satu tangan diletakkan di bawah kepala, lalu dilakukan

pengamatan dan perabaan pada payudara secara sistematis,

sehingga akan lebih mudah apabila ditemukan adanya suatu

benjolan pada payudara.

2. Waktu Melakukan SADARI

SADARI dilakukan secara rutin yaitu sebulan sekali, yakni 7-

10 hari setelah menstruasi yang dihitung dari hari pertama

menstruasi. Disarankan pada saat melakukan pemeriksaan

tersebut payudara tidak dalam keadaan bengkak ataupun nyeri

saat ditekan.

10
11

3. Orang yang Perlu Melakukan SADARI

Semua wanita yang telah mendapatkan menstruasi atau

wanita usia produktif dapat dan dianjurkan melakukan SADARI.

Dari wanita remaja hingga menaupose, khususnya bagi wanita

yang memiliki riwayat kanker pada keluarga, wanita dengan

menarche dini dan menaupose terlambat, wanita yang melahirkan

anak pertama pada usia 35 tahun, perokok, pemakai hormonal

berkepanjangan, perempuan yang belum menikah dan tidak

menyusui juga beresiko terkena kanker payudara.

4. Cara Melakukan SADARI

Berikut merupakan langkah-langkah melakukan SADARI

menurut Kementrian Kesehatan (2022) yang dianjurkan:

a. Tahap awal, berdiri menghadap kearah cermin, lalu periksa

kedua payudara apakah normal atau tidak normal. Perhatikan

jika ada perubahan seperti adanya cairan yang keluar pada

putting susu, keriput, kulit mengelupas atau dimpling.

Gambar 1.1

Sumber: (Mulyani, 2013)


12

b. Tahap kedua, angkat kedua tangan ke atas kepala. Perhatikan

setiap perubahan kontur pada payudara, apakah ada kelainan

pada kedua payudara atau puting.

Gambar 1.2

Sumber: (Mulyani, 2013)

c. Tahap ketiga, letakkan kedua tangan ke arah pinggang dan

sedikit membungkuk menghadap ke arah cermin sambal

menarik bahu ke belakang dan siku kea rah depan. Perhatikan

setiap perubahan kontur pada kedua payudara dan puting.

Pemeriksaan payudara ini dapat dilakukan Ketika mandi

dengan shower, jika kulit bersabun dan terguyur air dipijat

dengan jari-jari dapat merasakan adanya perubahan pada

payudara.
13

Gambar 1.3

Sumber: (Mulyani, 2013)

d. Tahap keempat, angkat tangan sebalah kiri dengan posisi

tangan ditekuk di belakang kepala, lalu gunakan 3 atau 4 jari

pada tangan kanan untuk meraba payudara sebelah kiri dengan

lembut, kuat, hati-hati dan merata. Dimulai dari bagian tepi luar,

tekan bagian yang datar dari jari tangan dalam lingkaran kecil,

bergerak melingkar dengan lambat pada sekitar payudara

secara bertahap ke arah putting susu. Beri perhatian khusus

pada area di antara payudara dan bawah lengan dan rasakan

apakah ada benjolan atau massa yang tidak biasa pada bawah

kulit.

Gambar 1.4

Sumber: (Mulyani, 2013)


14

e. Tahap kelima, pijat puting payudara secara perlahan dan

perhatikan apakah ada rabas atau keluarnya cairan. Ulangi

pemeriksaan, jika menemukan hal yang tidak normal seperti

rabas dari putting susu dalam waktu 1 bulan dan terjadi ketika

sedang ataupun tidak melakukan SADARI, segera pergi ke

dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Gambar 1.5

Sumber: (Mulyani, 2013)

f. Tahap terakhir, ulangi tahap keempat dan kelima namun dalam

posisi berbaring. Berbaring mendatar, dengan lengan kiri

posisinya diletakkan pada bagian bawah kepala dan pada bahu

kiri diberi bantal atau lipatan handuk. Gunakan gerakan

memutar sama seperti yang diuraikan diatas tadi, dan diulangi

pada payudara kanan.


15

Gambar 1.6

Sumber: (Mulyani, 2013)

B. Tinjauan Umum Tentang Kanker Payudara

1. Pengertian Kanker Payudara

Kanker merupakan suatu penyakit yang tidak menular namun

berbahaya karena adanya sel-sel pada tubuh yang tumbuh tidak

normal, tidak terkendali dan menekan jaringan tubuh sehingga

mempengaruhi organ tubuh. Menurut Kemenkes RI (2015) Kanker

Payudara (KPD) atau disebut juga dengan cairan Carcinoma

Mammae merupakan keganasan pada jaringan payudara yang

dapat berasal dari kelenjar kulit, saluran kelenjar dan jaringan di

sebelah luar rongga dada. Di Indonesia kanker payudara sudah

menduduki peringkat pertama.

2. Gambaran Klinis dan Gejala Kanker Payudara

Manifestasi klinis kanker payudara dalam Mulyani (2013),

dapat berupa:
16

1. Benjolan pada payudara, tetapi tidak nyeri. Benjolan awalnya

kecil, dan akan membesar seiring waktu, kemudian menempel

di kulit yang menyebabkan perubahan kulit pada payudara atau

puting.

2. Erosi puting.

3. Puting susu menjadi retraksi atau tertarik ke dalam, berwarna

merah muda atau coklat sampai menjadi bengkak, sampai kulit

tampak seperti kulit jeruk (peau d, orange), keriput atau borok

(ulkus). Seiring waktu, ulkus akan semakin dalam dan lebih

dalam, mengahncurkan seluruh payudara, seringkali

mengeluarkan bau yang tidak sedap.

4. Adapun ciri-ciri lain, sebagai berikut:

a. Pendarahan di puting.

b. Apabila tumornya besar biasanya timbul rasa sakit atau

nyeri, borok, atau metastatis tulang muncul.

c. Kemudian kelenjar getah bening di bawah ketiak

membengkak, lengan bengkak (edema), dan kanker

menyebar ke seluruh tubuh.

Sedangkan bila ukurannya masih kecil, gejala klinis kanker

payudara biasanya tidak menimbulkan gejala. Kanker payudara

yang menyebar dikelenjar getah bening di area ketiak,

kemudian muncul benjolan bahkan sebelum tumor payudara


17

primer terlalu besar untuk dirasakan. Gejala kanker payudara

lainnya, seperti pembengkakan seluruh atau sebagian

payudara, radang kulit (benjolan), nyeri pada payudara atau

puting, puting susu terbalik, kemerahan pada payudara kulit

puting, pengelupasan atau penebalan keluarnya cairan dari

payudara (kecuali ASI).

Didalam Mulyani (2013), mengatakan bahwa kanker payudara

dibagi menjadi beberapa stadium sesuai denga tingkat

keparahannya, yaitu:

1. Stadium I: tumor terbatas pada payudara berukuran kurang

dari 2 cm, tidak terfiksasi pada kulit atau otot pektoralis, dan

tidak dicurigai adanya metastatis ketiak.

2. Stadium II: metastatis ketiak dengan diameter kurang dari 2

cm dengan atau tanpa metastatis ketiak dengan diameter 2-

5 cm.

3. Stadium IIIA: diameter tumor > 5 cm, tetapi masih tidak ada

jaringan disekitarnya dengan atau tanpa metastatis ketiak,

atau tidak ada metastatis antara satu sama lain, atau tumor

dengan metastatis ketiak.

4. Stadium IIIB: tumor dengan metastatis kunci subklavia atau

tumor yang menginfiltrasi kulit atau dinding dada.

5. Stadium IV: tumor yang telah bertastatis jauh.


18

3. Jenis Kanker Payudara

Kanker payudara memiliki ragam klasifikasi dari yang umum

hingga langka. Jenis kanker payudara yang paling umum menurut

Mulyani (2013), yaitu:

a. Carsinoma Duktal In Situ (DCIS)

DCIS merupakan jenis kanker payudara yang sangat dini,

pada DCIS sel kanker hanya ditemukan di dalam saluran susu.

Di fase ini sel kanker belum menyebar di dinding saluran ke

jaringan payudara terdekat para wanita yang mengidap DCIS

bisa disembuhkan.

b. Kanker Payudara Invasif

Kanker payudara invasif, kanker telah tumbuh di tempat

awalnya dan mulai menyerang jaringan payudara terdekat.

Kanker ini menyebar ke bagian tubuh lain. Sebagian besar

kanker payudara invasif adalah salah satu dari jenis berikut:

a. Carsinoma ductal invasif (IDC): merupakan jenis paling

umum dari kanker payudara. Tumbuh di saluran susu

payudara, berkembang melalui dinding saluran ke jaringan

payudara terdekatnya.
19

b. Carcinoma lobular invasif (ILC): yaitu kanker yang tumbuh di

kelenjar susu ,yang disebut lobulus, dan tumbuh menjadi

jaringan payudara di dekatnya.

c. Kanker Payudara Inflamasi

Kanker payudara inflamasi ditandai dengan payudara

bengkak dan merah, serta edema pada kulit dengan indurasi

pada jaringan dasar payudara.

d. Penyakit Paget

Biasanya, penyakit ini menganai jaringan epidermis puting

dan wanita seringkali mengunjungi dokter karena adanya rabas

dari puting, perubahan kulit seperti eksema, retraksi puting, dan

kadang-kadang adanya penebalan pada jaringan dasar

payudara.

4. Faktor Risiko Kanker Payudara

Secara umum, penyebab kanker payudara belum diketahui

secara pasti, namun ada beberapa faktor risiko yang dapat

meningkatkan seseorang terkena kanker payudara, antara lain:

a. Faktor risiko yang tidak dapat diubah:

1) Faktor Usia

Bertambahnya usia seorang wanita, maka risiko untuk

terkena kanker payudara juga semakin tinggi, tidak menutup


20

kemungkinan usia muda juga dapat terkena kanker

payudara.

2) Riwayat Keluarga dan Genetik

Ada riwayat keluarga dan genetik. Pada genetik adanya

pembawa gen BRCA1, BRCA2, ATM, dan TAPI53 (p53).

3) Adanya Riwayat Penyakit Payudara

Seorang wanita mempunyai riwayat tumor jinak pada

payudara sebelumnya dapat bermutasi menjadi ganas.

Briston L, (2008) mengungkapkan bahwa wanita menderita

Hyperplasia Atipikal mempunyai risiko 5 kali lebih besar

untuk terkena kanker payudara.

4) Usia Menarche

Menarche atau disebut dengan menstruasi pertama.

Apabila seorang wanita mengalami menstruasi pada usia di

bawah 12 tahun akan berhubungan dengan lamanya

terpapar oleh hormon estrogen dan hormon progesteron

akan mempengaruhi proses proliferasi jaringan, salah

satunya yang termasuk adalah jaringan pada payudara.

5) Menoupause Usia Lanjut

Menopause setelah usia 55 tahun akan meningkatkan

risiko untuk mengalami kanker payudara.

b. Faktor risiko yang dapat diubah:


21

1) Riwayat Kehamilan

Seseorang wanita yang berusia di atas 30 tahun dan

belum pernah melahirkan anak, berisiko terkena kanker

payudara lebih tinggi.

2) Masa Menyusui

Menyusui merupakan salah satu faktor hormon yang dapat

dimodifikasi. Wanita yang menyusui memiliki faktor risiko

kanker payudara lebih rendah dibandingkan dengan wanita

yang tidak menyusui.

3) Hormonal

Pemakaian kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan

risiko terkena kanker payudara karena adanya peningkatan

paparan atau panjanan hormon esterogen yang dapat

memicu pertumbuhan sel secara tidak normal pada

payudara.

4) Obesitas

Menurut Kresnawan (2012), faktor obesitas menyebabkan

30% risiko lebih tinggi terjadinya kanker dikarenakan asupan

energi yang berlebihan pada obesitas dapat menstimulasi

produksi hormone esterogen, terutama pada wanita setelah

menopause.
22

5) Mengkonsumsi Alkohol

Mengkonsumsi alkohol dapat menyebabkan risiko

berkembangnya kanker payudara, hal ini tergantuing jumlah

alkohol yang dikonsumsi. Perempuan yang mengkonsumsi

lebih dari satu gelas alkohol per hari memiliki faktor risiko

terkena kanker payudara lebih tinggi.

Mengkonsumsi alkohol tidak hanya mengurangi kepadatan

dan kekuatan tulang namun juga kemampuan tulang untuk

memperbaiki kerusakan atau keropos, menuanya sel pada

tulang menyebabkan kanker kolerektal dan kanker

payudara.

5. Pengobatan

Secara garis besar pengobatan kanker payudara yang

disepakati oleh ahli kanker di dunia adalah sebagai berikut:

a. Stadium I : operasi + kemoterapi

b. Stadium II : operasi + kemoterapi

c. Stadium III : operasi + kemoterapi + radiasi

d. Stadium IV : kemoterapi + radiasi (Saryono, 2008)

Batasan stadium yang masih bias dioperasi atau diobati

adalah stadium IIIA. Sedangkan terapi pada stadium IIIB dan IV

tidak lagi masektomi, melainkan pengobatan paliatif. Ada

beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya


23

banyak tergantung pada stadium klinik penyakit, sebagai

berikut:

a) Pembedahan / Operasi

Operasi adalah terapi untuk membuang tumor,

memperbaiki komplikasi dan merekonstruksi efek yang

ada melalui operasi. Namun, tidak semua stadium kanker

dapat disembuhkan atau dihilangkan dengan cara ini.

Semakin dini kanker payudara ditemukan kemungkinan

sembuh dengan operasi. Jenis-jenis operasi yang

dilakukan untuk mengobati kanker payudara, yaitu:

1. Masektomi adalah operasi pengangkatan payudara.

2. Pengangkatan kelenjar getah bening (KGB) ketiak

dilakukan terhadap penderita kanker payudara yanag

menyebar dan besarnya melebihi 2,5 cm.

b) Radiasi / Penyinaran

Radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang

terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar

gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang

masih tersisa di payudara setelah operasi.

c) Kemoterapi

Kemoterapi adalah pemberian obat-obatan anti kanker

dalam bentuk pil cair atau kapsul melalui infus yang


24

bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker

pada payudara, tetapi juga diseluruh tubuh.

6. Pencegahan Kanker Payudara

Pencegahan kanker payudara bertujuan untuk mengurangi

insidensi dan mortalitas. Kementrian Kesehatan RI (2018)

membagi dua jenis, yaitu pencegahan primer dan pencegahan

sekunder:

a. Pencegahan Primer

Suatu pencegahan yang dapat dilakukan oleh seseorang

dengan cara menghindari agar tidak terkena kanker payudara.

Pencegahan primer dapat dilakukan dengan cara mengetahui

faktor-faktor risiko kanker payudara seperti faktor yang dapat

diubah dan membiasakan pola hidup yang sehat sejak dini.

b. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder merupakan suatu usaha dengan

mencegah kerusakan yang lebih lanjut akibat kanker payudara,

yaitu dengan cara mengidentifikasi kelompok-kelompok yang

mempunyai risiko. Pencegahan sekunder dapat berupa deteksi

dini dan skrining kanker payudara. Skrining kanker payudara

merupakan pemeriksaan atau usaha seseorang maupun

kelompok untuk menemukan abnormalitas yang mengarah

pada kanker payudara.


25

c. Pencegahan Tertier

Pada pencegahan tertier ini biasanya diarahkan pada individu

yang telah postif menderita kanker payudara. Dengan

penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai

dengan stadium kanker payudara dengan tujuan untuk

mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup

penderita. Pencegahan tertier ini berperan penting untuk

meningkatkan kualitas hidup penderita dan mencegah

komplikasi penyakit serta meneruskan pengobatan (Mulyani,

2013).

C. Tinjauan Umum Tentang Remaja

Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia

10-19 tahun, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25

tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun

dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

(BKKBN) rentang usia adalah 10-24 tahun dan belum menikah.

Jumlah kelompok usia 10-19 tahun di Indonesia menurut Sensus

Penduduk 2010 sebanyak 43,5 juta atau sekitar 18% dari jumlah

penduduk. Di dunia diperkirakan kelompok remaja berjumlah 1,2

milyar atau 18% dari jumlah penduduk dunia (WHO, 2014).

Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan

perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun


26

intelektual. Sifat khas remaja mempunyai rasa keingintahuan yang

besar, menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani

menanggung risiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh

pertimbangan yang matang. Apabila keputusan yang diambil dalam

menghadapi konflik tidak tepat, mereka akan jatuh ke dalam perilaku

berisiko dan mungkin harus menanggung akibat jangka pendek dan

jangka panjang dalam berbagai masalah kesehatan fisik dan

psikososial.

D. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil

tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya

(mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya pada

waktu pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut

sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap

objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui

indra pendengaran, dan indra penglihatan.

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif

mempunyai enam tingkatan (Notoatmodjo, 2014), yaitu:


27

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang

telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek

tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang

tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang

objek yang diketahui tersebut.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek

yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan

prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan

dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara

komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau

objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang

itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang

tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan,

mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap

pengetahuanatas objek tersebut.


28

e. Sintesis (Synthesis)

Sisntesis menunjuk suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis

dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan

kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kamampuan seseorang untuk

melakukan justifikasi atau penilaian suatu objek tertentu.

Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria

yang yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku

dimasyarakat.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

a. Faktor Internal

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita

tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan

mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan

kebahagiaan.

Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya

hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat


29

meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB Mantra yang

dikutip Notoatmodjo (2014), pendidikan dapat

mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang

akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap

berperan serta dalam pembangunan pada umumnya makin

tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima

informasi.

2) Pekerjaan

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003),

pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama

untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.

Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih

banyak merupakan cara mencari nafkah yang

membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan

bekerja umunya merupakan kegiatan yang menyita waktu.

Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap

kehidupan keluarga.

3) Umur

Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia

adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998)

semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan


30

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.

Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih

dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi

kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan

kematangan jiwa.

b. Faktor Eksternal

1) Faktor Lingkungan

Menurut Ann.Mariner yang dikutip Nursalam lingkungan

merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan

pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

perilaku orang atau kelompok.

2) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

4. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman

pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita

sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas.


31

E. Tinjauan Umum Tentang Sikap

1. Pengertian Sikap

Sikap (attitude) adalah raksi atau respon tertutup seseorang

terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan

faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak

senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan seagainya).

Mendefinisikan sangat sederhana, yakni: “An individual’s attitude is

syndrome of response consistency with regard to object”. Jadi jelas

disini dikatakan bahwa sikap itu suatu sindrom atau kumpulan

gejala dalam merespons stimulus atau objek. Sehingga sikap itu

melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang

lain.

Newcomb salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan

bahwa sikap adalah merupakan kesiapan atau kesediaan untuk

bertindak, dan bukan merupakan pelaksanakan motif tertentu.

Dalam kata lain fungsi sikap belum merupakan Tindakan (reaksi

terbuka) atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku

(tindakan), atau reaksi tertutup.

2. Tingkatan Sikap

Sikap terdiri dari empat tingkatan (Notoatmodjo, 2014), yaitu:

a. Menerima (Receiving)
32

Menerima diartikan bahwa seseorang (subjek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

b. Menanggapi (Responding)

Menanggapi ini diartikan memberikan jawaban atau

tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi.

c. Menghargai (Valuing)

Menghargai dapat diartikan subjek atau seseorang

memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus,

dalam arti membahasnya dengan orang lain, bahkan mengajak

atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespons.

d. Bertanggung Jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi.

3. Fungsi Sikap

Menurut Attkinson, R.L, dkk, dalam Sunaryo (2004), sikap

memiliki lima fungsi, yaitu:

a. Fungsi instrumental, fungsi sikap ini dikaitkan dengan alasan

praktis atau manfaat, dan menggambarkan keadaan keinginan.

b. Fungsi pertahan ego, fungsi sikap ini diambil individu dalam

rangka melindungi diri dari kecemasan atau ancaman harga

dirinya.
33

c. Fungsi nilai ekspresi, fungsi sikap ini mengekspresikan nilai

yang ada dalam diri individu. Sistem nilai apa yang ada pada

diri individu, dapat dilihat dari sikap yang diambil oleh individu

yang bersangkutan terhadap nilai tertentu.

d. Fungsi pengetahuan, fungsi sikap ini membantu individu untuk

memahami dunia, yang membawa keteraturan terhadap

bermacam-macam informasi yang perlu diasimilasikan dalam

kehidupan sehari-hari. Setiap individu memiliki motif untuk ingin

tahu, ingin mengerti, dan ingin banyak mendapat pengalaman

dan pengetahuan.

e. Fungsi penyesuaian sosial, fungsi sikap ini membantu individu

merasa menjadi bagian dari masyarakat. Dalam hal ini sikap

yang diambil individu tersebut akan dapat menyesuaikan

dengan lingkungannya.

4. Komponen Pokok Sikap

Menurut Walgito (2004), menyatakan bahwa sikap

mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yang

ketiganya saling menunjang, yaitu komponen kognitif, afektif, dan

konatif.

a. Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen

yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan,


34

yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang

mempersepsi terhadap objek sikap.

b. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang

berhubungan dengan rasa senang (positif) atau tidak senang

(negatif) terhadap objek sikap.

c. Komponen konatif (komponen perilaku), yaitu komponen yang

berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek

sikap. komponen ini menunjukkan intensitas sikap.

Menurut Allport (1954), sikap terdiri dari tiga komponen pokok

(Notoatmodjo, 2014), yaitu:

a. Komponen kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap

suatu objek, artinya bagaimana keyakinan, pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek.

b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek,

artinya bagaimana penilaian (terkandung di dalamnya) faktor

emosi.

c. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave), artinya sikap

adalah merupakan komponen yang mendahului tindakan atau

perilaku terbuka.
35

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap

Menurut Bimo Walgito (2001) dalam Sunaryo (2004) ada

empat hal penting yang menjadi determinan (faktor penentu) sikap

individu, yaitu:

a. Faktor Fisiologis

Faktor yang penting adalah umur dan kesehatan, yang

menentukan sikap individu.

b. Faktor Pengalaman Langsung terhadap Objek Sikap

Pengalaman langsung yang dialami individu terhadap objek

sikap, berpengaruh terhadap sikap, berpengaruh terhadap

sikap individu terhadap objek sikap tersebut.

c. Faktor Kerangka Acuan

Kerangka acuan yang tidak sesuai dengan objek sikap, akan

menimbulkan sikap yang negative terhadap objek sikap

tersebut.

d. Faktor Komunikasi Sosial

Informasi yang telah diterima individu akan dapat

menyebabkan perubahan sikap pada diri individu tersebut.


36

6. Pembentuk dan Perubahan Sikap

Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (2000) dalam Sunaryo

(2004), terdapat beberapa cara untuk membentuk sikap atau

mengubah sikap individu, yaitu:

a. Adopsi

Adopsi adalah suatu cara pembentukan dan perubahan sikap

melalui kejadian yang terjadi berulang dan terus-menerus

sehingga lama kelamaan secara bertahap hal tersebut akan

diserap oleh individu, dan akan memengaruhi pembentukan

serta perubahan terhadap sikap individu.

b. Diferensiasi

Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap karena sudah

dimilikinya pengetahuan, pengalaman, intelegensi, dan

bertambahnya umur.

c. Integrasi

Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap secara

bertahap, hal ini diawali dengan pengetahuan dan pengalaman

sehingga akan terbentuk sikap terhadap suatu objek.

d. Trauma

Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap secara tiba-

tiba dan mengejutkan sehingga meninggalkan kesan mendalam

pada diri individu.


37

e. Generalisasi

Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap karena

pengalaman traumatik pada individu terhadap hal tertentu

sehingga menimbulkan sikap negatif.

F. Tinjauan Umum Tentang Dukungan Teman Sebaya

1. Pengertian Dukungan Teman Sebaya

Dukungan sosial teman sebaya adalah dukungan sosial

yang bersumber dari teman sebaya dapat memberikan informasi

terkait dengan hal apa yang harus dilakukan remaja dalam upaya

bersosialisasi dengan lingkungannya, selain itu dapat pula

memberikan timbak balik atas apa yang remaja lakukan dalam

kelompok dan lingkungan sosialnya serta memberikan kesempatan

remaja untuk menguji berbagai macam peran dalam

menyelesaikan krisis dalam membentuk identitas diri yang optimal

(Saputro, 2021).

Menurut Sarafino (Sasmita & Rustika, 2015) teman sebaya

merupakan sumber dukungan emosional penting sepanjang

transisi masa remaja. Dukungan sosial teman sebaya adalah

dukungan yang diberikan kepada individu oleh kelompok

sebayanya berupa kenyamanan secara fisik dan psikologis

sehingga individu merasa dicintai, diperhatikan, dihargai sebagai

bagian dari kelompok sosial (Saputro, 2021).


38

2. Bentuk-bentuk Dukungan Sosial Teman Sebaya

Menurut (Mahmudi, 2014) bentuk atau dimensi dukungan

sosial teman sebaya terbagi menjadi empat :

a. Dukungan emosional: mencakup dungkapan empati,

kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan.

b. Dukungan penghargaan: terjadi lewat ungkapan hormat

(penghargaan) positif untuk orang itu, dorongan maju atau

persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu.

c. Dukungan instrumental: mencakup bantuan langsung.

d. Dukungan informatif: mencakup memberi nasehat, petunjuk-

petunjuk, saran atau umpan balik

G. Tinjauan Umum Tentang Motivasi Diri

Motivasi diri adalah sebuah kemampuan kita untuk

memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Kita

memiliki kemampuan untuk mendapatkan alasan atau dorongan untuk

bertindak. Proses mendapatkan dorongan bertindak ini pada dasarnya

sebuah proses penyadaran akan keinginan diri sendiri yang biasanya

terkubur. Setiap orang memiliki keinginan yang merupakan dorongan

untuk bertindak, namun seringkali dorongan tersebut melemah karena

faktor luar (Khotimah, 2019).


39

H. Tinjauan Umum Tentang Tindakan

1. Pengertian Tindakan

Tindakan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian

siklus kegiatan (Arikunto, 2010).

2. Tingkatan Tindakan

Praktik atau tindakan ini dapat dibedakan menjadi tiga

tingkatan menurut kualitasnya (Notoatmodjo, 2014), yaitu:

a. Praktik Terpimpin (guided response)

Apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu

tetapi masih tergantung pada tuntunan atau menggiunakan

panduan.

b. Praktik Secara Mekanisme (mechanism)

Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau

mempraktikkan sesuatu hal secara otomatis maka disebut

praktik atau tindakan mekanis

c. Adopsi (adoption)

Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah

berkembang. Adopsi dapat diartikan apa yang dilakukan tidak

sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah dilakukan

modifikasi, tindakan atau perilaku yang berkualitas.


40

I. Tinjauan Umum Pencegahan Penyakit Dalam Islam

Al-Qur’an bukanlah kitab pengobatan, akan tetapi di dalam

banyak memuat nilai dan tata cara pengobatan, akan tetapi di

dalamnya banyak memuat nilai dan tata cara pengobatan. Dapat

diartikan bahwa agama islam adalah agama yang menginginkan

pemeliharaan kesehatan terus terjaga demi kelangsungan hidup

manusia, khususnya umat islam. Namun, dalam pemeliharaannya

tidak dibenarkan melakukan hal-hal yang bersifat negatif oleh

karena itu, pemeliharaan dan pengobatan adalah ibarat dua sisi

mata uang yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi islam lebih

menganjurkan pemeliharaan dari pada pengobatan sebagaimana

dengan prinsip kaidah yang mengatakan:

ُّ ‫ظة ِ ِّمن َّر ِبِّكم َو ِشف َۤاء ِِّل َما فِى ال‬
َ‫صدو ِر َوهدًى َّو َرح َمة ِِّللمؤ ِمنِين‬ َ ‫يٰٓاَيُّ َها النَّاس قَد َج ۤا َءتكم َّمو ِع‬

Terjemahan : “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu


pelajaran dari tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit
(yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-
orang yang beriman”. (Qs. Surah Yunus ayat 75).

Dalam Al-Qur’an Surah Al-‘ankabut: 64 menjelaskan bahwa:

‫ي ال َحيَ َوان لَو‬ َ ‫كَانوا يَعلَمون َو َما َه ِذ ِه ال َحيَاة الدُّنيَا إِ َّّل لَهو َولَعِب َوإِ َّن الد‬
َ ‫َّار اْلخِ َرة َ لَ ِه‬

Terjemahan: “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan hanya


senda gura dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang
sebenarnya kehidupan, kalua mereka ketahui”.

Dalam Q.S. Al-Ankabut: 64 dan Q.S. Al-A’laa: 17 ini Allah

S.W.T. mengkhabarkan tentang watak kehidupan dan


41

memberitahukan tentang bentuk kerendahan nilai dari kehidupan

dunia ini, yaitu bahwa kehidupan dunia kehidupan yang tidak kekal,

kehidupan yang segera berakhir, kehidupan yang terus lewat dan

berputar begitu cepat yang kemudian menghilang dengan adanya

kematian. Sedang kehidupan akherat adalah kehidupan yang

betul-betul hidup karena tidak akan menghilang, kekal, dan tidak

ada kematian.

Sedangkan kehidupan akhirat sebagaimana ditegaskan

imam sayuthi sebagai sebuah kehidupan yang di dalamnya

terdapat surga, sebuah kehudupan yang lebih baik dan lebih kekal.
42

J. Kerangka Teori

1. Gambaran klinis dan


gejala
2. Jenis kanker payudara
a. Carsinoma duktal in
situ
b. Kanker payudara
invasif
c. Kanker payudara
inflamasi
d. Penyakit paget
3. Faktor risiko
KANKER a. Usia PENCEGAHAN
PAYUDARA b. Riwayat keluarga
c. Riwayat penyakit
payudara
d. Usia menarche
e. Menopause lanjut
f. Riwayat hamil
g. Masa menyusui
h. Hormonal
i. Obesitas
j. Mengonsumsi alcohol
4. Pengobatan

SADARI PRIMER

SEKUNDER

TERSIER

PENGETAHUAN SIKAP DUKUNGAN MOTIVASI DIRI


TEMAN SEBAYA

Sumber : Olfah, dkk (2013), Notoatmodjo (2014), Mendiri K, dkk (2013),

Septianii(2013).
43

K. Tabel Sintesa

No Nama Judul jurnal Variabel Variabel Metode Hasil kesimpulan


peneliti/tahun independen dependen penelitian
Hidayani, Hubungan Sumber Perilaku Jenis penelitian Hasil penelitian Hasil penelitian
1 Miftakhul sumber informasi, pemeriksaan ini menunjukkan menunjukkan
Jannah, Kuswati informasi, dukungan payudara menggunakan bahwa 37 terdapat
Patras, 2022 dukungan teman teman sebaya sendiri kuantitatif responden hubungan
sebaya dan dan sikap (SADARI) dengan desain (52,4%) remaja signifikan antara
sikap remaja penelitian putri dengan variabel sumber
putri terhadap deskriptif analitik perilaku informasi dengan
perilaku SADARI melalui SADARI nilai (p-value
pendekatan kurang, 38 0,001) dan (OR
Cross-Sectional. responden 6,019),
Dan analisis (52,8%) Dukungan teman
pengolahan mendapat sebaya dengan
data sumber nilai (p-value
menggunakan informasi, 40 0,005) dan (OR
uji Chi-Square responden 4,569), Sikap
(55,6%) tidak dengan nilai (p-
mendapat value 0,004) dan
dukungan (OR 4,615)
teman sebaya, terhadap
dan 38 Perilaku SADARI
responden pada Santri Putri
(52,8%)
memiliki sikap
positif
44

Leny Suarni, Hubungan Usia, Tindakan Jenis penelitian Terdapat Ada hubungan
2 2020 pengetahuan Pengetahuan SADARI ini adalah hubungan yang pengetahuan
mahasiswa penelitian signifikan antara mahasiswi
dengan tindakan korelasi yang pengetahuan dengan tindakan
sadari dalam bertujuan untuk mahasiswi SADARI dalam
upaya deteksi mengungkapkan dengan upaya deteksi
dini kanker hubungan tindakan dini kanker
payudara di pengetahuan SADARI dalam payudara di STAI
STAI Syekh H. mahasiswi mendeteksi dini Syekh H. Abdul
Abdul Halim dengan tindakan kanker Halim Hasan Al
Hasan Al SADARI dalam payudara, Ishlahiyah Binjai
Ishlahiyah Binjai upaya deteksi seiring
dini kanker pertanyaan
payudara di sebelumnya
STAI Syekh H. dari hasil
Abdul Halim penelitian
Hasan Al ditemukan
Ishlahiyah Binjai mayoritas
berpengetahuan
kurang tentang
SADARI
Evy Herianti, Hubungan Usia, Tindakan Jenis penelitian Karakteristik Ada hubungan
3 Triana Arisdiani, tingkat pendidikan, pemeriksaan yang digunakan responden yang signifikan
Yuni Puji pengetahuan pengetahuan payudara dalam penelitian sebagian besar antara tingkat
Widyastuti, 2018 dan motivasi dan motivasi sendiri ini adalah remaja putri pengetahuan
dengan tindakan melakukan deskripsi berusia 19-21 dengan tindakan
pemeriksaan SADARI korelasi dengan tahun dan pemeriksaan
payudara sendiri pendekatan berpendidikan payudara sendiri
(SADARI) pada cross sectional Perguruan (SADARI) pada
45

remaja putri Tinggi yaitu remaja putri


sebanyak 22 dengan p value
(37,9%) 0,000. Ada
responden. hubungan yang
Tingkat signifikan antara
pengetahuan motivasi
remaja putri melakukan
tentang pemeriksaan
pemeriksaan payudara sendiri
payudara (SADARI)
sendiri dengan tindakan
(SADARI) pemeriksaan
sebagian besar payudara sendiri
baik yaitu (SADARI) pada
sebanyak 44 remaja putri
(75,9%) dengan p value
responden. 0,00
Motivasi
melakukan
pemeriksaan
payudara
sendiri (SADARI
sebagian besar
tinggi yaitu
sebanyak 42
(72,4%)
responden.
Tindakan
Pemeriksaan
46

Payudara
Sendiri
(SADARI)
sebagian besar
baik yaitu
sebanyak 41
(70,7%)
responden
Friska Hubungan Pengetahuan Perilaku Jenis penelitian Tingkat Ada hubungan
4 Wulandari, Suci tingkat dan Sikap pemeriksaan ini merupakan pengetahuan yang signifikan
Musvita Ayu, pengetahuan payudara penelitian tentang sadari antara
2017 dan sikap sendiri analitik mahasiswi pengetahuan
dengan perilaku observasional PGSD STKIP dan sikap
pemeriksaan dengan Muhammadiyah dengan perilaku
payudara sendiri rancangan cross Kuningan sadari Mahasiswi
(SADARI) sectional. Provinsi Jawa PGSD STKIP
mahasiswi Teknik Barat dalam Muhammadiyah
pengambilan kategori tidak Kuningan
sampel baik yaitu 91 Provinsi Jawa
menggunakan orang. Sikap Barat
proportionate terhadap sadari
stratified dalam kategori
random negatif yaitu 98
sampling orang. Perilaku
didapatkan 170 sadari dalam
orang. Uji perilaku tidak
korelasi yang melakukan yaitu
digunakan 107 orang
adalah uji chi
47

square
Joria Parmin, Hubungan Pengetahuan Pelaksanaan Jenis penelitian Hasil penelitian Ada hubungan
5 2018 pengetahuan dan sumber SADARI merupakan ini menunjukkan pengetahuan
dan sumber informasi penelitian sebagian dengan
informasi dengan kuantitatif responden pelaksanan
pelaksanaan dengan berpengetahuan SADARI di
SADARI di menggunakan kurang tentang SMAN Bernas
SMAN Barnas desain Pelaksanaan Pangkalan
Pangakalan penelitian Cross SADARI 101 Kerinci tahun
Kerinci sectional responden 2018 denganp
(68,2%) dan value 0,031 4.
Sebagian Ada hubungan
responden tidak Sumber
memiliki sumber informasi dengan
informasi pelaksanaan di
tentang SMAN Bernas
Pelaksanaan Pangkalan
SADARI Kerinci tahun
sebanyak 106 2018 denganp
responden value 0,022
(71,6%)
Utama Ladunni Pengetahuan Pengetahuan Perilaku Penelitian ini Hasil penelitian Berdasarkan
6 Lubis, 2017 remaja putri SADARI menggunakan menunjukkan hasil penelitian
tentang data primer bahwa sebagian yang telah
pemeriksaan dengan besar dilakukan dapat
payudara sendiri Instrumen yang responden disimpulkan
(SADARI) digunakan belum pernah bahwa
dengan perilaku adalah cheklist. melakukan pengetahuan
SADARI Analisis data pemeriksaan tentang
48

dengan univariat SADARI yaitu Pemeriksaan


dan bivariat sebesar 56 SADARI pada
menggunaka chi responden siswi kelas XI
square (80%) adalah cukup,
sebagian besar
siswi kelas XI
belum pernah
melakukan
SADARI dan ada
hubungan yang
bermakna antara
pengetahuan
tentang
pemeriksaan
payudara sendiri
(SADARI)
dengan perilaku
SADARI
49

Septi Anggraini, Faktor-faktor Pengetahuan, Perilaku Penelitian ini Hasil penelitian Dapat
7 Eka Hndayani, yang sumber pemeriksaan merupakan menunjukkan, disimpulkan
2019 mempengaruhi informasi, payudara penelitian ada hubungan pendidikan
perilaku dukungan survey analitik yang bermakna kesehatan
sendiri
pemeriksaan keluarga dan dengan antara sangat
payudara sendiri dukungan (SADARI) pendekatan dukungan orang berpengaruh
(SADARI) pada teman sebaya cross sectional terdekat (Ibu, dalam
mahasiswi non kakak, teman, peningkatan
kesehatan UIN guru) dengan perilaku SADARI
Antasari tindakan pada remaja
Banjarmasin SADARI pada putri dapat
remaja putri meningkatakan
dengan p value pengetahuan
= 0,000 dan diaplikasikan
dalam
pemeriksaan dan
deteksi dini
adanya kanker
payudara
50

Ayu Mardiana , Hubungan Usia, jenis Kejadian Desain dalam Hasil penelitian Setelah
8 Lia Kurniasar, Pengetahuan kelamin, kanker penelitian ini ini menunjukkan dilakukan
2021 Pemeriksaan pendidikan dan payudara menggunkan tidak adanya edukasi terdapat
Payudara Sendiri pengetahuan metode hubungan peningkatan
(SADARI) kuantitatif antara pengetahuan
dengan Kejadian dengan metode hubungan yang signifikan
Kanker Cross sectional. pengetahuan tentang
Payudara di Populasi ini Pemeriksaan pengertian dan
Kalimantan adalah tidak Payudara stadium pada
Timur menyeluruh Sendiri kanker payudara,
pada wilayah (SADARI) gejala dan tanda
Kalimantan dengan kanker payudara,
Timur. Teknik kejadian kanker faktor risiko
pengambilan payudara pada kanker payudara,
sampel untuk penderita pengertian dan
penelitian ini kanker dengan cara melakukan
menggunakan nilai p-value = SADARI,
accidental 0,864 manfaat SADARI
sampling

Berdasarkan tabel sintesa diatas, variabel yang memiliki kesamaan yaitu pada pengetahuan,

sikap, dukungan teman sebaya dan tindakan SADARI. Sedangkan variabel motivasi diri tidak memiliki

kesamaan.
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti

Melihat pergeseran tren penyakit kanker termasuk kanker

payudara, yang saat ini telah banyak ditemukan pada usia muda,

bahwa tidak sedikit remaja putri usia empat belas tahun menderita

tumor pada payudaranya. Tumor yang terjadi bisa menjadi kanker,

jika tidak terdeteksi lebih awal. Meskipun tidak semuanya ganas,

tetapi ini menunjukkan bahwa saat ini telah terdapat tren gejala

kanker payudara yang meningkat di usia remaja

Seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan

yang dimilikinya. Responden yang mempunyai pengetahuan baik

tentang SADARI mempunyai kecenderungan untuk melakukan

SADARI. Pengetahuan baik memberikan gambaran bahwa

responden mampu melakukan SADARI dengan baik dan sesuai

dengan prosedur SADARI. Pengetahuan tersebut berpengaruh

terhadap hasil SADARI yang dilakukan.

Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu

objek di lingkungan sebagai suatu penghayatan terhadap suatu

objek. Responden dapat melakukan SADARI atau tidak melakukan

SADARI tergantung stimulus yang diterimanya. Apabila stimulus

51
52

yang diterima mendukung maka responden akan melakukan

SADARI, akan tetapi apabila stimulus yang diterima tidak

mendukung maka responden tidak akan melakukan SADARI.

Secara teori perubahan perilaku atau mengadopsi perilaku baru itu

mengikuti tahap-tahap, yakni melalui proses perubahan:

pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), praktik (practice).

Motivasi diri merupakan sebuah kemampuan untuk

memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Untuk

mendorong sebuah perilaku kesehatan yang berkualitas,

responden harus memiliki motivasi sehingga mereka mampu untuk

melakukan pencegahan sejak dini terhadap timbulnya penyakit

yang terkait pada payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri.

Dukungan dari orang yang berada disekitarnya atau disebut

dukungan sosial, baik itu dari orang tua dan teman sebaya akan

mempermudah pencegahan dan penanganan dini kanker payudara

dengan adanya dukungan sosial khususnya dari teman sebaya

maka akan memberikan minat pada responden untuk melakukan

SADARI, perilaku sehat akan mudah ditiru oleh individu tersebut.


53

B. Bagan Kerangka Konsep

Pengetahuan

Sikap
Tindakan SADARI

Dukungan Teman
Sebaya

Motivasi Diri

Keterangan:

Variabel Independen:

Variabel Dependen :

Arah Hubungan :
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Konsep Penelitian

C. Hipotesis Penelitian

1. Hopitesis Noll (Ho)

a. Tidak ada hubungan pengetahuan dengan tindakan SADARI

pada remaja putri di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang

Tahun 2023.

b. Tidak ada hubungan sikap dengan tindakan SADARI pada

remaja putri di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang Tahun

2023.
54

c. Tidak ada hubungan dukungan teman sebaya dengan

tindakan SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 4

Kabupaten Enrekang Tahun 2023.

d. Tidak ada hubungan motivasi diri dengan tindakan SADARI

pada remaja putri di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang

Tahun 2023.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

a. Ada hubungan pengetahuan dengan tindakan SADARI pada

remaja putri di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang Tahun

2023.

b. Ada hubungan sikap dengan tindakan SADARI pada remaja

putri di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang Tahun 2023.

c. Ada hubungan dukungan teman sebaya dengan tindakan

SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 4 Kabupaten

Enrekang Tahun 2023.

d. Ada hubungan motivasi diri dengan tindakan SADARI pada

remaja putri di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang Tahun

2023.

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

Definisi operasional dan kriteria objektif dari setiap variabel

penelitian adalah seagai berikut:


55

1. Tindakan SADARI

a) Definisi Operasional : Tindakan SADARI yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah respon yang dilakukan

responden dari pemikiran dan pengamatan terhadap

stimulus yang didapatkan terhadap pengetahuan tentang

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

b) Kriteria Objektif:

1) Menerapkan apabila responden memiliki skor ≥ 50%

2) Kurang menerapkan apabila responden memiliki skor <

50%

2. Pengetahuan

a) Definisi Operasional : Pengetahuan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah pengetahuan yang dimiliki responden

mengenai pemeriksaan payudara sendiri meliputi waktu

melakukan pemeriksaan payudara, tahapan pemeriksaan

payudara, kelainan pada payudara.

b) Kriteria Objektif:

1) Pengetahuan cukup apabila responden memiliki skor ≥

50%

2) Pengetahuan kurang apabila responden memiliki skor <

50%
56

3. Sikap

a) Definisi Operasional : Sikap yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah sikap yang dimiliki responden terhadap

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) berupa menyikapi

positif atau menyikapi negatif. Adapun indikator yang diteliti

yaitu: Pengalaman Pribadi, Pengaruh orang lain yang

dianggap penting, Pengaruh kebudayaan, Media massa,

Lembaga pendidikan dan agama, Faktor emosional.

b) Kriteria Objektif:

a) Postif = Bila skor jawaban responden ≥ 62,5%

b) Negatif = Bila skor jawaban responden < 62,5%

4. Dukungan Teman Sebaya

a) Definisi Operasional : Dukungan dimaksud dalam penelitian

ini adalah dukungan atau motivasi yang diberikan oleh

teman responden untuk melakukan SADARI. Berupa

informasi, dukungan motivasi, manfaat dan cara melakukan

SADARI.

b) Kriteria Objektif:

a) Cukup apabila skor jawaban responden ≥ 50%

b) Kurang apabila skor jawaban responden < 50%


57

5. Motivasi Diri

a) Definisi Operasional : Motivasi diri yang dimaksud dalam

penelitian ini merupakan dorongan dari diri responden tanpa

bantuan dari orang lain, untuk mendapatkan pengetahuan

sekaligus dapat merubah sikap responden dalam melakukan

SADARI

b) Kriteria Objektif:

a) Cukup apabila skor jawaban responden ≥ 50%

b) Kurang apabila skor jawaban responden < 50%


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik yang

menggunakan desain cross sectional untuk mengetahui hubungan

pengetahuan, sikap, dukungan teman sebaya dan motivasi diri remaja

putri dengan tindakan SADARI di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang

Tahun 2023.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Kabupaten

Enrekang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2023.

C. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

58
59

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas X dan

XI di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang yang berjumlah 113 orang.

D. Sampel

a. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah remaja putri kelas X dan XI

di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang yang berjumlah 88 orang.

Adapun rumus yang dipakai dalam menentukan besar sampel

adalah menggunakan Teori Slovin dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

N = Jumlah populasi

n = Jumlah sampel

e = Margin eror yang ditoleransi (5%=0.05)

𝑁
𝑛=
1 + (𝑁. 𝑒)2

113
𝑛=
1 + (113.0,0025)

113
=
1 + 0,2825

99
=
1,2825

= 88
60

E. Teknik Pengambilan Sampel

Adapun teknik dalam pengambilan sampel penelitian ini

dengan menggunakan Stratified Random Sampling atau pengambilan

sampel secara acak stratifikasi agar terdapat perimbangan dalam

jumlah sampel dari masing-masing strata memadai maka dilakukan

perimbangan antara jumlah anggota populasi masing-masing strata

(Proportional Stratified Sampling).

Cara pengambilan sampel dilakukan dengan Proportional

Stratified Random Sampling atau pengambilan sampel secara acak

sederhana. Sampel terdiri dari 4 strata, yaitu kelas X MIPA 4, kelas X

MIPA 5, kelas XI MIPA 3, kelas XI MIPA 4.

Adapun cara pemilihan sampelnya, yaitu:

1. Tentukan populasinya

2. Tentukan besar sampelnya

3. Ambil sampel secara proporsional berdasarkan besarnya anggota

populasi di masing-masing strata, dengan rumus sebagai berikut:

N = (Ns : Nt) X nt

Keterangan :

N : Besarnya sampel tiap strata

Ns : Jumlah anggota populasi tiap strata

Nt : Total populasi

nt : Besar sampel yang telah ditetapkan


61

Tabel 4.1
Pengambilan Sampel Menggunakan Stratified Random
Sampling
Strata Anggota Jumlah Sampel
Populasi
28 (28 : 113) x 88 = 22
X MIPA 4
30 (30 : 113) x 88 = 23
X MIPA 5
27 (27 : 113) x 88 = 21
XI MIPA 3
28 (28 : 113) x 88 = 22
XI MIPA 4
Jumlah 113 88

F. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yaitu bertemu langsung dengan

responden dan responden mengisi daftar pertanyaan yang ada pada

kuesioner yang telah di sediakan.

G. Sumber Data

1. Data Primer

Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung

dari remaja putri kelas X dan XI SMA Negeri 4 Kabupaten

Enrekang yang diperoleh dari jawaban pada pertanyaan kuesioner.

2. Data Sekunder

Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari data yang

terdapat di sekolah berupa jumlah siswi kelas X dan XI SMA Negeri

4 Kabupaten Enrekang.
62

H. Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan, diolah dan dianalisis, dengan

sistem komputerisasi program SPSS, melalui editing, coding, entry,

cleaning dan tabulating serta analisis data dan disajikan dalam

bentuk table dan narasi.

a. Penyunting Data (Editing)

Sebelum diolah, data diperiksa kelengkapannya dan melihat

konsistensi jawaban masing-masing item pertanyaan dari

kuesioner penelitian.

b. Pengkodean Variabel (coding)

Data yang sudah di kumpulkan diberi kode pada setiap

variabel untuk memudahkan pemasukan pengelompokkan dan

pengolahan data.

c. Memasukkan Data (Entry)

Data selanjutnya di input ke dalam lembar kerja SPSS untuk

masing-masing variabel. Urutan input data berdasarkan nomor

responden dalam kuesioner.

d. Pembersihan Data (Cleaning)

Pembersihan data di lakukan pada semua lembar kerja untuk

membersihkan kesalahan yang mungkin terjadi selama proses

input data. Proses ini dilakukan melalui analisis frekuensi pada


63

semua variabel. Data yang hilang akan dibersihkan dengan

menginput data yang benar.

e. Tabulasi Data

Dengan bantuan program SPSS, proses pengolahan data

dapat dengan mudah dilakukan sesuai dengan variabel yang di

teliti dan kebutuhan analisis.

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan dengan menampilkan distribusi

frekuensi seluruh variabel independen terhadap variabel

dependen penelitian, yaitu umur, riwayat keluarga menderita

kanker payudara, riwayat menderita, pengetahuan, sikap,

dukungan teman sebaya, motivasi diri dan tindakan SADARI

pada remaja putri kelas X dan XI di SMA Negeri 4 Kabupaten

Enrekang.

b. Analisis Bivariat

Dalam penelitian ini, adapun uji statistik digunakan untuk

mengetahui hubungan antar dua variabel yaitu uji Chi-Square,

yaitu untuk menguji hubungan atau pengaruh antara dua

variabel, yaitu variabel independen dengan dependen.

Penelitian ini menerapkan uji Chi-square karena telah sesuai

dengan persyaratan uji tersebut yaitu penelitian menggunakan


64

dua sampel bebas. Pengujian hipotesis diuji adalah Ho dengan

menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan α =

0,05 dan output interpretasi sebagai berikut:

1) Jika p ≤ 0,05 ,maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2) Jika p > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

I. Penyajian Data

Data yang Data yang telah diolah dan dianalisis lebih lanjut

akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (one-way

tabulation) dan cross tabulation/tabulasi silang (two-way tabulation).

Tabel frekuensi disajikan untuk analisis univariat, sedangkan cross

tabulation untuk analisis bivariat. Tabel ini akan disertai dengan narasi

berupa penjelasan mengenai interpretasi dari informasi yang ada di

dalam tabel.

J. Langkah-langkah Penelitian

Dalam melakukan penelitian prosedur yang ditetapkan adalah

sebagai berikut:

1) Peneliti mengajukan surat izin penelitian dari fakultas untuk

diberikan kepada SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang untuk

pengambilan data awal. Tujuan dari data awal untuk melihat

seberapa banyak remaja putri yang mengetahui dan tidak

mengetahui tentang SADARI.


65

2) Setelah memeperoleh data terkait perilaku SADARI, peneliti

melakukan studi pendahuluan terkait penelitian yang akan

dilakukan di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang.

3) Selanjutnya peneliti menyusun proposal skripsi dan ujian seminar

proposal skripsi.

4) Kemudian peneliti mengurus surat izin penelitian.

5) Pada saat penelitian, peneliti memberikan penjelasan awal terkait

penelitian yang dilakukan kepada responden.

6) Melakukan penelitian dengan terlebih dahulu peneliti melakukan

informed consent terhadap calon responden.

7) Setelah menandatangani lembar persetujuan, peneliti akan

melakukan wawancara terhadap responden dengan menggunakan

kuesioner.

8) Hasil observasi dan kuesioner yang telah diisi selanjutnya diolah

dan dianalisis oleh peneliti.


66

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMA Negeri 4 Enrekang merupakan sekolah negeri yang

terletak di kabupaten Enrekang, Kecamatan Maiwa, dan berlokasi

tidak jauh dari jalan utama lintas Enrekang-Makassar. SMAN 4

Enrekang berdiri pada tahun 1990, saat ini memiliki bangunan

permanen yang terdiri dari 5 lokal kelas X, 4 lokal kelas XI dan 4

lokal kelas XII, gedung laboratorium 4 ruang, yang terdiri dari 1

ruang lab. Biologi, 1 ruang lab. Fisika, 1 ruang lab. Kimia, 1 ruang

lab. Komputer, ruang multimedia 1 buah, ruang guru 1 buah,

gedung perpustakaan 1 buah dan gudang 1 buah.

Adapun visi, misi dan tujuan sekolah sebagai berikut:

1. Visi Sekolah:

a. Unggul dalam berfikir

b. Mandiri dalam berkarya

c. Sopan dalam budipekerti

2. Misi Sekolah:

a. Mengembalikan potensi akademik, yang meliputi

pengetahuan, sikap kemampuan dan keterampilan guna

meningkatkan wawasan ilmu dan teknologi.


67

b. Mengembangkan kompetensi ekonomi, yang meliputi

pengetahuan, sikap dan keterampilan guna memenuhi

kebutuhan ekonomi agar dapat memiliki kehidupan yang

layak.

c. Mengembangkan potensi sosial pribadi, yang meliputi

pengetahuan sistim nilai sikap dan keterampilan agar

memiliki kehidupan yang adaptif sebagai warga Negara,

warga masyarakat yang demokratis.

3. Tujuan Sekolah

a. Menciptakan anak didik yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa

b. Menciptakan anak didik yang berwawasan ilmu

pengetahuan dan keterampilan

c. Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang memiliki

kualifikasi yang edukatif

d. Menciptakan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

pendidikan untuk mendukung kegiatan pembelajaran

e. Memberdayakan semua komponen yang terkait dengan

sekolah
68

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Univariat

a. Karakteristik Umum Responden

1) Karakteristik responden berdasarkan umur

Distribusi responden berdasarkan kelompok umur dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Pada Remaja Putri Kelas X
dan XI di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
Umur n %
15 Tahun 22 25
16 Tahun 51 58
17 Tahun 15 17
Total 88 100
Sumber: (Data primer, 2023)

Tabel 5.1, menunjukkan bahwa dari 88 responden, responden

yang memiliki umur paling banyak ialah 16 tahun sebanyak 51

(58%) orang dan yang paling sedikit ialah umur 15 tahun sebanyak

15 (17%) orang.

2) Karakteristik responden berdasarkan riwayat keluarga

Distribusi responden berdasarkan kelompok riwayat keluarga kanker

payudara dapat dilihat pada table berikut:


69

Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Keluarga Kanker
Payudara Pada Remaja Putri Kelas X dan XI di SMA Negeri 4
Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
Riwayat Keluarga N %
Ada 3 3,4
Tidak Ada 85 96,6
Total 88 100
Sumber: (Data primer, 2023)

Tabel 5.2, menunjukkan bahwa dari 88 responden,

responden yang memiliki riwayat keluarga menderita kanker

payudara ialah tidak ada sebanyak 85 (96,6%) orang

sedangkan responden yang memiliki riwayat keluarga kanker

payudara sebanyak 3 (3,4%) orang. Yang mana dua

diantaranya adalah tante dan satu diantaranya adalah ibu.

3) Karakteristik responden berdasarkan riwayat menderita

Distribusi responden berdasarkan kelompok riwayat menderita

kanker payudara dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Menderita Benjolan
Payudara Pada Remaja Putri Kelas X dan XI di SMA Negeri 4
Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
Riwayat Menderita n %
Ada Benjolan 1 1,1
Tidak Ada 87 98,9
Total 88 100
Sumber: (Data primer, 2023)
70

Tabel 5.3, menunjukkan bahwa dari 88 responden, responden

yang memiliki riwayat menderita kanker payudara ialah tidak ada

sebanyak 87 (98,9%) orang sedangkan riwayat menderita ada

benjolan sebanyak 1 (1,1%) orang.

b. Pengetahuan

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pada Remaja
Putri Kelas X dan XI di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
Pengetahuan n %
Cukup 7 8
Kurang 81 92
Total 88 100
Sumber: (Data primer, 2023)

Tabel 5.4, menunjukkan bahwa dari 88 responden, responden

yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 7 (8%) orang

sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang

sebanyak 81 (92%) orang.

Tabel 5.5
Kategori Pernyataan Responden Berdasarkan Kuesioner
Pengetahuan Pada Remaja Putri Kelas X dan XI
Di SMAN 4 Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
No Pertanyaan Benar Salah
1 Apa yang dimaksud dengan 82 6
SADARI
2 Usia berapakah wanita dianjurkan 64 24
untuk melakukan SADARI
71

No Pertanyaan Benar Salah


3 Kapan sebaiknya dilakukan 37 51
SADARI secara rutin
4 Kapankah seorang wanita penting 88 0
untuk melakukan SADARI
5 Apa saja yang dapat dideteksi 62 26
secara dini dengan melakukan
SADARI
6 Bagaimanakah posisi dalam 48 40
melakukan SADARI yang benar
dan tepat
7 Peralatan yang digunakan untuk 24 64
melakukan SADARI
8 Kelainan yang dapat ditemukan 75 13
saat melakukaan perabaan
dengan jari-jari tangan pada
payudara
9 Tahapan pemeriksaan lengkap 60 28
payudara sendiri terdiri dari
10 Mengapa melakukan SADARI 60 28
setiap bulan sangat penting
dilakukan secara teratur
Sumber: (Data Primer, 2023)

c. Sikap

Distribusi responden berdasarkan sikap dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5.5
Kategori Pernyataan Responden Berdasarkan Kuesioner
Sikap Pada Remaja Putri Kelas X dan XI
Di SMAN 4 Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
NO PERTANYAAN JAWABAN
SS S TS STS
1 Saya akan diam saja jika payudara saya 1 41 38 8
membesar selama payudara saya tidak
merasa nyeri
2 Saya melakukan pemeriksaan payudara 1 50 36 1
sendiri jika sudah muncul keluhan seperti
rasa nyeri
72

JAWABAN
NO PERTANYAAN
SS S TS STS
3 Saya rutin memeriksa payudara sendiri 3 41 40 4
pada saat haid secara teratur ditiap
bulannya
4 Saya tidak perlu melakukan SADARI 3 12 49 24
karena tidak mempunyai faktor pemicu
terkena kanker payudara
5 Saya tidak tertarik dengan SADARI 1 19 43 25

6 Saya melakukan periksa payudara sendiri 1 39 42 6


secara berurutan sesuai tahapnya
7 Hanya wanita yang memiliki keluarga 2 8 49 29
penderita kanker payudara yang perlu
melakukan SADARI
8 SADARI tidak penting dilakukan karena 1 8 61 18
alat-alat kedokteran untuk deteksi kanker
payudara sudah canggih
9 Wanita harus sering mengupdate 14 65 9 0
informasiinformasi mengenai
perkembangan kesehatan, pencegahan
dan pengobatannya
10 Informasi tentang SADARI akan Saya 3 72 7 6
sebarluaskan ke orang lain
Sumber: (Data Primer, 2023)

Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Pada Remaja Putri
Kelas X dan XI di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
Sikap n %
Positif 29 33
Negatif 59 67
Total 88 100
Sumber: (Data primer, 2023)
73

Tabel 5.6, menunjukkan bahwa dari 88 responden, responden

yang memiliki sikap postif sebanyak 29 (33%) orang sedangkan

responden yang memiliki sikap negatif sebanyak 59 (67%) orang.

d. Dukungan Teman Sebaya

Distribusi responden berdasarkan dukungan teman sebaya dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Teman Sebaya
Pada Remaja Putri Kelas X dan XI di SMA Negeri 4 Kabupaten
Enrekang Tahun 2023
Dukungan Teman Sebaya n %
Cukup 20 22,7
Kurang 68 77,3
Total 88 100
Sumber: (Data Primer, 2023)

Tabel 5.7, menunjukkan bahwa dari 88 responden,

responden yang mendapat dukungan baik sebanyak 20 (22,7%)

orang sedangkan responden yang mendapat dukungan kurang

sebanyak 68 (77,3%) orang.

Tabel 5.8
Kategori Pernyataan Responden Berdasarkan Kuesioner
Dukungan Teman Sebaya Pada Remaja Putri Kelas X dan XI
Di SMAN 4 Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
JAWABAN
NO PERTANYAAN
YA TIDAK
1 Apakah ada teman anda yang melakukan 48 40
SADARI
2 Apakah teman Anda pernah memberikan 19 69
informasi mengenai SADARI
74

JAWABAN
NO PERNYATAAN
YA TIDAK
3 Apakah teman anda pernah mengajarkan 12 76
cara melakukan SADARI
4 Apakah teman anda pernah 12 76
memberitahukan manfaat dari SADARI
5 Apakah teman anda menganjurkan untuk 8 80
melakukan SADARI secara rutin
6 Apakah teman anda biasa mengingatkan 18 70
untuk melakukan SADARI
Sumber: (Data Primer, 2023)

e. Motivasi Diri

Distribusi responden berdasarkan motivasi diri dapat dilihat

sebagia berikut:

Tabel 5.9
Kategori Pernyataan Responden Berdasarkan Kuesioner
Motivasi Diri Pada Remaja Putri Kelas X dan XI Di SMAN
4 Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
NO PERTANYAAN JAWABAN
YA TIDAK
1 Apakah anda melakukan SADARI atas 54 34
kemauan sendiri
2 Apakah anda melakukan SADARI 56 32
setelah mendapatkan informasi tentang
SADARI
3 Apakah anda melakukan SADARI karena 51 37
takut terkena kanker payudara
4 Apakah anda melakukan SADARI karena 17 71
ada riwayat keluarga yang terkena
kanker payudara
5 Apakah anda sering merasakan nyeri 37 51
pada payudara sehingga membuat anda
rutin melakukan SADARI
Sumber: (Data Primer, 2023)
75

Tabel 5.10
Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi Diri Pada Remaja
Putri Kelas X dan XI di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
Motivasi Diri n %
Cukup 48 54,5
Kurang 40 45,5
Total 88 100
Sumber: (Data primer, 2023)

Tabel 5.10, menunjukkan bahwa dari 88 responden, responden

yang memiliki motivasi diri yang baik sebanyak 48 (54,5%) orang

sedangkan responden yang memiliki motivasi diri yang kurang

sebanyak 40 (45,5%) orang.

f. Tindakan SADARI

Distribusi responden berdasarkan tindakan SADARI dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 5.11
Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan SADARI Pada
Remaja Putri Kelas X dan XI di SMA Negeri 4 Kabupaten
Enrekang Tahun 2023
Tindakan SADARI n %
Menerapkan 26 29,5
Kurang Menerapkan 62 70,5
Total 88 100
Sumber: (Data primer, 2023)

Tabel 5.11, menunjukkan bahwa dari 88 responden,

responden yang memiliki tindakan baik dalam melakukan

SADARI sebanyak 26 (29,5) orang sedangkan responden


76

yang memiliki tindakan kurang dalam melakukan SADARI

sebanyak 62 (70,5%) orang.

Tabel 5.12
Kategori Pernyataan Responden Berdasarkan Kuesioner
Tindakan SADARI Pada Remaja Putri Kelas X dan XI Di
SMAN 4 Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
NO PERTANYAAN JAWABAN
YA TIDAK
1 Saya melakukan SADARI (memeriksa payudara 28 60
sendiri) minimal sekali dalam satu bulan secara
teratur
2 Saya memeriksa payudara dua kali sebulan, 12 76
yaitu sebelum dan sesudah menstruasi
3 Saya mengamati bentuk payudara dan menilai 38 50
ukuran payudara di depan cermin
4 Saya melihat perubahan warna kulit payudara 27 61
ketika melakukan SADARI
5 SADARI akan menyita waktu saya 36 52

6 Saya melakukan pemeriksaan payudara sendiri 20 68


pada waktu berbaring dengan menggunakan
tiga ujung jari yang dirapatkan
7 Saya memijat hingga putting untuk mengetahui 10 78
adanya cairan yang keluar ketika melakukan
SADARI
8 Saya menggunakan telapak tangan untuk 33 55
meraba benjolan pada payudara
9 Saat memeriksa, saya meraba seluruh 27 61
permukaan payudara sampai ke daerah ketiak
10 Saya meraba seluruh permukaan payudara 23 65
kanan dengan tangan kiri sampai daerah ketiak,
saat melakukan SADARI
11 Saya melakukan gerakan memutar dengan 17 71
tekanan lembut, berlawanan arah jarum jam
pada pinggir payudara
12 Saya mengamati posisi puting saat memeriksa 31 57
payudara
13 Saya melakukan pemeriksaan payudara karena 27 61
disuruh orang tua
Sumber: (Data Primer, 2023)
77

2. Analisis Bivariat

a. Variabel Pengetahuan dengan Tindakan SADARI

Hubungan antara variabel pengetahuan dengan

tindakan SADARI pada remaja putri kelas X dan XI di SMA

Negeri 4 Kabupaten Enrekang dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5.13
Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan
Pengetahuan dengan Tindakan SADARI Pada
Remaja Putri Kelas X dan XI di SMA Negeri 4
Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
Tindakan SADARI Total
Pengetahuan Kurang Menerapkan P
Menerapkan (Value)
n % n % n %

Kurang 57 70,4 24 29,6 81 100


Cukup 5 71,4 2 28,6 7 100 1,000
Total 62 70,5 26 29,5 88 100
Sumber: (Data Primer, 2023)

Berdasarkan tabel 5.13, menunjukkan bahwa dari 57

(70,4%) responden dengan pengetahuan kurang dan 5

(71,4%) responden dengan pengetahuan cukup memiliki

tindakan SADARI kurang menerapkan. Sedangkan 24

(29,6%) responden dengan pengetahuan kurang dan 2

(28,6%) responden dengan pengetahuan cukup memiliki

tindakan SADARI menerapkan.


78

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa P-value 1,000 >

0,05 sehingga hasil statistik menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan yang bermakna antara Tindakan SADARI dengan

Pengetahuan.

b. Variabel Sikap dengan Tindakan SADARI

Hubungan antara variabel sikap dengan tindakan

SADARI pada remaja putri kelas X dan XI di SMA Negeri 4

Kabupaten Enrekang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.14
Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Sikap
dengan Tindakan SADARI Pada Remaja Putri Kelas
X dan XI di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
Tindakan SADARI Total
Sikap Kurang Menerapkan P
Menerapkan (Value)
n % N % n %

Negatif 46 78,0 13 22,0 59 100


Positif 16 55,2 13 44,8 29 100 0,051
Total 62 70,5 26 29,5 88 100
Sumber: (Data Primer, 2023)

Berdasarkan tabel 5.14 menunjukkan bahwa dari 46

(78%) responden dengan sikap negatif dan 16 (55,2%)

responden dengan sikap positif memiliki tindakan SADARI

kurang menerapkan. Sedangkan 13 (22%) responden

dengan sikap negatif dan 13 (44,8%) responden dengan

sikap positif memiliki tindakan SADARI menerapkan.


79

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa P-value 0,051 <

0,05, sehingga hasil statistik menunjukkan bahwa ada

hubungan yang bermakna antara Tindakan SADARI dengan

Sikap.

c. Variabel Dukungan Teman Sebaya dengan Tindakan

SADARI

Hubungan antara variabel dukungan teman sebaya

dengan tindakan SADARI pada remaja putri kelas X dan XI

di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 5.15
Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan
Dukungan Teman Sebaya dengan Tindakan
SADARI Pada Remaja Putri Kelas X dan XI
di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
Dukungan Tindakan SADARI Total
Teman Kurang Menerapkan P
Sebaya Menerapkan (Value)
n % n % n %

Kurang 53 77,9 15 22,1 68 100


Cukup 9 45,0 11 55,0 20 100 0,010
Total 62 70,5 26 29,5 88 100
Sumber: (Data Primer, 2023)

Berdasarkan tabel 5.15, menunjukkan bahwa dari 53

(77,9%) responden dengan dukungan teman sebaya kurang

dan 9 (45%) responden dengan dukungan teman sebaya

cukup memiliki tindakan SADARI kurang menerapkan.


80

Sedangkan 15 (22,1%) responden dengan dukungan teman

sebaya kurang dan 11 (55%) responden dengan dukungan

teman sebaya cukup memiliki tindakan SADARI

menerapkan.

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa P-value 0,010 <

0,05, sehingga hasil statistik menunjukkan bahwa ada

hubungan yang bermakna antara Tindakan SADARI dengan

Dukungan Teman Sebaya.

d. Variabel Motivasi Diri dengan Tindakan SADARI

Hubungan antara variabel motivasi diri dengan

tindakan SADARI pada remaja putri kelas X dan XI di SMA

Negeri 4 Kabupaten Enrekang dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5.16
Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Motivasi
Diri dengan Tindakan SADARI Pada Remaja Putri Kelas
X dan XI di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
Tindakan SADARI Total
Motivasi Kurang Menerapkan P
Diri Menerapkan (Value)
n % n % n %

Cukup 40 83,3 8 16,7 48 100


Kurang 22 55,0 18 45,0 40 100 0,008
Total 62 70,5 26 29,5 88 100
Sumber: (Data Primer, 2023)
81

Berdasarkan tabel 5.16 menunjukkan bahwa dari 40

(83,3%) responden dengan motivasi diri cukup dan 22 (55%)

responden dengan motivasi diri kurang memiliki tindakan

SADARI kurang menerapkan. Sedangkan 8 (16,7%)

responden dengan motivasi diri cukup dan 18 (45%)

responden dengan motivasi diri kurang memiliki tindakan

SADARI menerapkan.

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa P-value 0,008 <

0,05, sehingga hasil statistik menunjukkan bahwa ada

hubungan yang bermakna antara Tindakan SADARI dengan

Motivasi Diri.

C. Pembahasan

Pembahasan lebih lanjut hasil penelitian yang diperoleh

setelah dilakukan pengolahan data dan penyajian data, maka

berikut ini merupakan pembahasan dari variable yang diteliti.

1. Pengetahuan

Deteksi dini terhadap kanker payudara dapat dilakukan

dengan pemeriksaan SADARI secara rutin. Pemeriksaan

SADARI dapat dilakukan dengan baik apabila pengetahuan

yang dimiliki baik, seseorang yang memiliki pengetahuan baik

cenderung akan memiliki perilaku SADARI yang baik dan

prilaku SADARI dapat dilakukan dengan baik dan dapat


82

bertahan lama apabila seseorang tersebut memiliki

pengetahuan mengenai SADARI yang baik pula (Haryanti,

2021).

Menurut Notoatmodjo, segala sesuatu yang kita ketahui

tentang cara menjaga kesehatan merupakan pengertian dari

pengetahuan kesehatan. Pengetahuan merupakan hasil dari

tahu dan muncul setelah mengamati objek tertentu.

Pengetahuan diperoleh melalui proses pendidikan dan

pengalaman yang menjadi sebuah pembelajaran, dan memiliki

peran penting dalam membentuk perilaku seseorang.

Terbentuknya perilaku baru jika disadari pengetahuan,

kesadaran, minat, pengalaman dan lingkungan, dan cenderung

bertahan lama dalam diri seseorang. Jika seseorang itu

berpengetahuan baik tentang pentingnya deteksi dini benjolan

yang tidak normal pada payudara maka akan terdapat respon

terhadap perilaku deteksi dini. Namun, apabila pengetahuannya

kurang maka tidak akan menimbulkan respon terhadap perilaku.

Sama halnya yang terjadi pada wanita, pengetahuan mereka

yang baik akan kanker payudara dan SADARI membuat mereka

melakukan SADARI sebagai bentuk pencegahan sekunder

(Istiqomatunnisa, 2021).
83

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Tindakan yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih lama bertahan dibandingkan yang tidak

didasari oleh pengetahuan. Jika seseorang mempunyai

pengetahuan yang baik tentang pentingnya deteksi dini adanya

massa yang tidak normal pada payudara maka akan timbul

respon yang positif terhadap SADARI. Namun jika

pengetahuannya kurang maka tidak akan menimbulkan respon

yang baik terhadap SADARI. Sama halnya yang terjadi pada

remaja putri, kurangnya pengetahuan remaja mengenai

SADARI menyebabkan mereka tidak melakukan praktik

SADARI (Ewilda, 2021).

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa P-value 1,000 > 0,05

dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada

hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan dengan

tindakan SADARI pada rema putri di SMA Negeri 4 Kabupaten

Enrekang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Rini (2017), yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

antara pengetahuan mahasiswi AKBID dengan tindakan

SADARI. Pengetahuan mahasiswi sudah tinggi akan kesehatan

namun tidak diimbangi dengan tindakannya. Sehingga hasil


84

penelitian diatas tidak sesuai dengan teori, tindakan yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada

tindakan yang tidak didasari oleh pengetahuan (Deska, 2017).

Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Istianah

(2020), tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan

tindakan SADARI pada mahasiwi. Pengetahuan hanyalah salah

satu faktor yang memengaruhi tindakan seseorang, dan harus

diiringi dengan kesadaran sikap yang positif, maka aspek-aspek

tersebut saling bersinergi membentuk tindakan baik (Surury,

2020).

Berbanding terbalik dengan penelitian ini, penelitian yang

dilakukan Fifian (2018), menunjukkan terdapat hubungan yang

signifikan antara variabel pengetahuan dengan tindakan

SADARI pada mahasiswi. Pengetahuan SADARI yang baik

akan memengaruhi tindakan seseorang untuk melakukan

SADARI dan membawa kebiasaan baik (Lula, 2018).

Meskipun pengetahuan remaja putri kelas X dan XI di SMA

Negeri 4 Kabupaten Enrekang tergolong tinggi tetapi masih ada

siswi yang tidak menerapkan tindakan SADARI. Data

menunjukkan bahwa siswi yang pernah melakukan SADARI

sebanyak 28 responden dan 60 responden tidak melakukan

SADARI. Alasan tidak melakukan SADARI dikarenakan tidak


85

ada keluarga yang mengalami kanker, tidak mempunyai

kelainan pada payudara dan merasa SADARI akan menyita

waktu.

Hal tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang baik masih

sulit didapatkan hanya dengan pengetahuan yang cukup,

karena masih terdapat faktor-faktor pendukung lain seperti

keyakinan, kenyamanan, lingkungan responden, sarana dan

prasarana, dan dukungan sosial untuk melakukan SADARI.

2. Sikap

Tujuan dilakukan SADARI adalah untuk mendeteksi secara

dini jika ada kelainan di payudara. Manfaat pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) adalah untuk mendeteksi sedini

mungkin adanya kelainan pada payudara wanita di usia subur.

Setiap wanita mempunyai bentuk dan ukuran payudara yang

berbeda. Bila wanita memeriksa payudara sendiri secara teratur

setiap bulan setelah haid, maka wanita dapat merasakan

bagaimana payudara yang normal, sehingga bila ada

perubahan wanita dapat mengetahuinya dengan mudah

(Patimah, 2016). Untuk mendukung pelaksanaan pemeriksaan

SADARI pada remaja dibutuhkan sikap yang mendukung

sehingga remaja memiliki keinginan untuk melakukan

pemeriksaan SADARI tersebut dirumah secara mandiri.


86

Seseorang memiliki pola berpikir tertentu dan pola berpikir

diharapkan dapat berubah dengan diperolehnya pengalaman,

pendidikan dan pengetahuan melalui interaksi dengan

lingkungannya. Sikap dapat terbentuk dari adanya interaksi

sosial yang dialami individu. Interaksi disini tidak hanya berupa

kontak sosial dan hubungan antar pribadi sebagai anggota

kelompok sosial tetapi meliputi pula hubungan dengan

lingkungan fisik ataupun lingkungan psikologis sekitarnya

(Induniasih, 2019).

Sikap adalah pendapat atau sudut pandang seseorang

disertai kecenderungan untuk bertindak atas objek atau

stimulus (Andriani, 2017). Sikap merupakan pengetahuan,

namun disertai tindakan yang sesuai dengan pengetahun itu.

Sikap seseorang akan suatu hal akan memengaruhi

tindakannya. Responden bias atau tidak melakukan SADARI

tergantung stimulus yang diterimanya. Jika stimulus yang

diterima baik, responden akan melakukan SADARI namun bila

tidak, maka responden tidak akan melakukan SADARI (Fefiani,

2019).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa P-value 0,051 < 0,05,

dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada


87

hubungan yang bermakna antara Tindakan SADARI dengan

sikap.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Sadarniat dan Ade (2020), yang menyatakan bahwa ada

hubungan yang signifikan antara sikap siswa dengan perilaku

SADARI. Responden dapat melakukan SADARI atau tidak

tergantung stimulus yang diterimanya, bila diterima maka

responden akan melakukan SADARI namun bila tidak

mendukung maka responden tidak akan melakukan SADARI

(Harefa et al., 2020). Penelitian yang dilakukan Yufdel (2019),

juga menunjukkan terdapat hubungan antara sikap dengan

tindakan SADARI pada siswa di SMA RK DELIMURNI. Semakin

baik sikap responden maka baik dan rutin pula dalam

melakukan SADARI., menegtahui sedari awal adanya kelainan

maka baik pula penanganan yang akan dilakukan (Yufdel,

2019).

Begitupun yang dilakukan oleh Sarina dkk (2020) dengan

hasil ada hubungan antara sikap dengan pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) mahasiswi FKM UNHAS sebagai

deteksi dini kanker payudara. Tingginya sikap positif dalam

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), dilatar belakangi oleh

pendidikan kesehatan yang tinggi dan menimbulkan sikap


88

positif terhadap hal yang berhubungan dengan kesehatan.

Sikap juga dipengaruhi oleh stimulus baik dari luar (lingkungan)

maupun dari diri sendiri. Tindakan akan terbentuk melalui sikap

yang positif terhadap perilaku (Sarina et al., 2020).

Berbanding terbalik dengan penelitian ini, penelitian oleh

Setiawan dkk (2017), menunjukkan tidak ada hubungan yang

signifikan antara sikap dengan perilaku SADARI mahasiswi

PSIK UNITRI. Menurut Setiawan dkk seseorang yang memiliki

sikap mendukung belum tentu memiliki perilaku baik, tidaklah

tepat bila mengharapkan adanya hubungan langsung antara

sikap dengan perilaku karena sikap bukanlah faktor satu-

satunya pembentuk perilaku (Setiawan et al., 2017).

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini memiliki pengetahuan baik

terkait kanker payudara dan deteksi dininya, sehingga

menunjukkan sikap positif dalam tindakan SADARI. Meskipun

SADARI tidak ada dalam kurikulum pembelajaran dan tidak

dibahas secara mendalam. Namun, terdapat internet atau

media sosial yang dapat digunakan untuk mencari lebih banyak

informasi terkait SADARI. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

baik sikap responden akan sebaik semakin baik dan rutin pula

dalam melakukan SADARI. Responden yang memiliki sikap


89

baik cenderung mengetahui lebih awal jika ada kelainan pada

payudaranya dengan tindakan SADARI sehingga akan lebih

mudah pada penganangan yang dilakukan.

Namun baiknya sikap siswi tidak serta merta memberi

dampak penuh terhadap kesadaran dalam melakukan SADARI.

Dari hasil penelitian masih terdapat 59 (67%) responden yang

memiliki sikap negatif dan 46 (78%) responden yang memiliki

sikap negatif dan tindakan SADARI kurang. Hal ini didukung

juga dengan adanya responden yang tidak tertarik dengan

SADARI, tidak mempunyai kelainan pada payudara dan tidak

ada keluarga yang mengalami kanker.

Hal ini menunjukkan bahwa sikap wanita untuk menyadari

pentingnya SADARI untuk mencegah risiko kanker payudara

dapat meningkatkan kesadaran para wanita untuk memotivasi

diri sendiri mempraktekkan secara langsung SADARI dalam

kehidupannya sehari-hari, sehingga wanita tidak merasa malu

dan terbiasa dalam mengamati payudaranya dan dengan

mudah menyadari apabila ada ketidaknormalan pada payudara.

3. Dukungan Teman Sebaya

Dukungan sosial merupakan hubungan interpersonal dalam

bentuk interaksi antara dua orang atau lebih menggunakan

komunikasi verbal maupun non-verbal yang dikarakteristikkan


90

dengan nilai, untuk bertukar informasi, barang maupun

tersedianya bantuan (Puspita, 2016).

Faktor lain yang mempengaruhi kehidupan remaja adalah

teman sebaya. Bahkan teman sebaya cenderung lebih

berpengaruh dibandingkan keluarga terhadap pengetahuan dan

tindakan remaja. Teman sebaya dijadikan role model dalam hal

perilaku bagi anak usia remaja (Hidayani et al., 2022).

Dukungan teman sebaya dapat mencakup pemberian saran,

informasi, sugesti dan umpan balik tentang hal yang sebaiknya

dilakukan. Pemberian informasi biasanya dilakukan untuk

membuat orang lain lebih suportif. Sejalan dengan penelitian

Rahayu & Yunarsih (2020) peran dukungan teman sebaya

terkait pemeriksaan payudara sendiri yaitu dengan memberikan

informasi, manfaat dan atau pendidikan kesehatan mengenai

SADARI, hal ini akan sangat optimal dalam memengaruhi

motivasi seseorang dalam melakukan pemeriksaan payudara

sendiri. Seseorang yang memperoleh sesuatu hal dari teman

sebaya akan lebih mudah diingat dan diaplikasikan, terutama

pada usia remaja dan dewasa awal.

Teman yang baik adalah teman yang membawa temannya

kea rah yang baik juga. Apabila seorang teman tahu jelas

mengenai manfaat SADARI, maka dia juga pasti akan


91

memberitahukan kepada temannya yang belum tahu (Puspita,

2016).

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa P-value 0,010 < 0,05,

dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada

hubungan yang bermakna antara Tindakan SADARI dengan

dukungan teman sebaya. Namun masih terdapat 53 siswa

(77,9%) yang tidak melaksanakan SADARI meskipun sudah

mendapatkan dukungan yang cukup dari teman sebayanya.

Dari hasil observasi memang terdapat hubungan antara

dukungan teman sebaya dengan tindakan SADARI. Akibatnya

53 siswa yang megaku mendapatkan dukungan cukup masih

cenderung lupa untuk melakukannya. Terkadang juga mereka

malas karena tidak tahu betul cara melakukan SADARI yang

benar. Jadi, bisa dikatakan temannya kurang akurat dalam

memberikan informasi kepada responden.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nazila (2020), yang menyatakan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara dukungan teman sebaya dan tindakan

SADARI. Dukungan dari orang yang berada disekitarnya atau

disebut dukungan sosial, baik itu dari orang tua, tenaga

kesehatan dan teman sebaya akan mempermudah pencegahan

dan penangan dini kanker payudara dengan adanya dukungan


92

sosial khusunya dari teman sebaya maka akan memberikan

minat pada remaja untuk melakukan SADARI (Fitrina et al.,

2019).

Begitupun penelitian yang dilakukan oleh Hidayani dkk

(2022), dengan hasil ada hubungan antara dukungan teman

sebaya dengan tindakan SADARI santri putri di Ponpes X Prov.

Lampung. Dukungan teman sebaya dapat memberikan

semangat, rasa percaya diri dan motivasi bagi remaja untuk

melakukan SADARI, dukungan infromasi sertaa dukungan yang

diberikan dapat berupa penghargaan terhadap teman sebaya

(Hidayani et al., 2022).

Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial terutama

dukungan dari teman sebaya mempunyai pengaruh yang cukup

besar dalam pengambilan keputusan seseorang.

Nototmodjo (2012) juga menyatakan, kesadaran seseorang

yang baik dalam hal kesehatan akan mempengaruhi perubahan

perilaku kesehatan, dengan semakin banyaknya dukungan

teman sebaya yang positif maka semakin tinggi keinginan untuk

rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri.

4. Motivasi Diri

Motivasi diri adalah sebuah kemampuan kita untuk

memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Kita


93

meemiliki kemampuan untuk mendapatkan alasan atau

dorongan untuk bertindak. Proses mendapatkan dorongan

bertindakn ini pada dasarnya sebuah proses penyandaran akan

keinginan diri sendiri yang biasanya terkubur. Setiap orang

memiliki keinginan yang merupakan dorongan untuk bertindak,

namun seringkali dorongan tersebut melemah karena faktor luar

(Khotimah, 2019).

Motivasi adalah suatu jenis perubahan yang terjadi pada diri

inidividu sebagai akibat dari gejala perasaan, jiwa, dan emosi

yang memberikan dodorngan untuk melakukan suatu tindakan

yang menjadi suatu kebutuhan atau tujuan yang ingin dicapai,

baik yang bersifat positif maupun negatif. Dengan adanya

motivasi seseorang akan ebih cepat dan bersungguh-sungguh

dalam melakukan tindakan serta menyadari akan pentingnya

suatu perilaku yang dirasakanya sebagai suatu kebutuhan

(Surianto, 2021).

Motivasi dibagi menjadi dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan

motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berasal

dari dalam individu, dalam hal ini meliputi keinginan individu

untuk melakukan SADARI, harapan dari pelaksanaan SADARI,

dan keinginan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang

diperoleh serta ketrampilan yang dimiliki dalam perilaku


94

SADARI sebagai upaya deteksi dini kanker payudara.

Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal

dari luar individu/ suatu dorongan yang diperoleh, dalam hal ini

meliputi dukungan teman, dukungan keluarga, dan informasi-

informasi yang berhubungan dengan SADARI sebagai upaya

deteksi dini kanker payudara (Moekijat, 2015).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa P-value 0,008 < 0,05,

dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada

hubungan yang bermakna antara Tindakan SADARI dengan

motivasi diri. Meskipun motivasi siswi tergolong tinggi tetapi

masih ada siswi yang memiliki tindakan SADARI yang kurang.

Data menunjukkan bahwa alasan tidak melakukan SADARI

dikarenakan tidak memiliki raiwat keluarga terkena kanker

payudara, tidak ada rasa nyeri pada payudara dan takut

didiagnosa kanker payudara.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Anggarwati (2012), yang menjelaskan faktor yang signifikan

berhubungan dengan pemeriksaan SADARI pada wanita usia

subur di desa Giripeni Kulon Progo. Menjelaskan bahwa hasil

penelitian tersebut membuktikan peranan motivasi bagi

tindakan kesehatan, dalam hal pemeriksaan SADARI karena

dengan motivasi yang baik responden akan terdorong untuk


95

melakukan upaya yang terbaik dan berupaya untuk memahami

tujuan atau motivasi bagi dirinya untuk melakukan pemeriksaan

SADARI.

Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki

motivasi diri dengan tindakan SADARI baik, maka akan

mempunyai perilaku yang baik pula terhadap tindakan SADARI.

Dan seseorang yang memiliki motivasi diri kurang, maka akan

kurang juga terhadap tindakan SADARI.


96

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA

Negeri 4 Enrekang Kabupaten Enrekang tentang Hubungan

pengetahuan, sikap, dukungan teman sebaya dan motivasi diri

remaja putri dengan tindakan SADARI SMA Negeri 4 Kabupaten

Enrekang, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak ada hubungan pengetahuan dengan tindakan SADARI

pada remaja putri di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang (p

value = 1,000)

2. Ada hubungan sikap dengan tindakan SADARI pada remaja

putri di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang (p value = 0,051)

3. Ada hubungan dukungan teman sebaya dengan tindakan

SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 4 Kabupaten

Enrekang (p value = 0,010)

4. Ada hubungan motivasi diri dengan tindakan SADARI pada

remaja putri di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang (p value =

0,008)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka saran yang

diajukan berdasarkan kesimpulan adalah sebagai berikut:


97

1. Pengetahuan pada SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang

disarankan agar terus melakukan sosialisasi kepada siswi

terkait dengan tindakan SADARI oleh pihak pihak sekolah

maupun instansi lain

2. Sikap pada SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang disarankan

agar lebih ditingkatkan dan mendapat bimbingan langsung dari

pihak sekolah maupun dari orang tua terkait dengan tindakan

SADARI

3. Dukungan teman sebaya pada SMA Negeri 4 Kabupaten

Enrekang disarankan agar saling memberikan dukungan sosial

berupa informasi dan saling mengingatkan tentang pentingnya

melakukan SADARI

4. Motivasi Diri pada SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang

disarankan agar selalu mempertahankan dan memotivasi orang

lain untuk melakukan SADARI.


98

DAFTAR PUSTAKA

Andriani. (2017). Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja Puteri


Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui SADARI (Periksa
Payudara Sendiri) di SMA Negeri 1 Pomala Kabupaten Kolaka. Jurnal
Kebidanan, 1(1), 1–76. http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/2/1.
Deska, R., Ningsih, D. A., & Luviana, L. (2019). Hubungan Pengetahuan
Tentang Kanker Payudara Dengan Perilaku Sadari (Periksa Payudara
Sendiri). Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung, 7(2), 106.
https://doi.org/10.47218/jkpbl.v7i2.72.
Dewiyana, S. (2021). Determinan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri
(Sadari) Pada Mahasiswi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Respati
Yogyakarta. 1–23. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/6182.
Elmika, E. (2020). Gambaran Umur, Dan Jenis Kelamin Pasien Kanker
Payudara Di Rs Ibnu Sina Kota Makassar. Penelitian Kesehatan Suara
Forikes, 11(5), 422–424.
Fatmasari, N. M., & Aniroh, U. (2021). Korelasi Dukungan Teman Sebaya
dengan Praktik Pemeriksaan Payudara Sendiri ( SADARI ) pada Remaja.
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, 3(2), 158–165.
Fefiani, B. S. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Sadari Dengan
Perilaku Sadari Pada Siswi Smk Nu Ungaran. Jurnal Keperawatan, 8(5),
55. http://repository2.unw.ac.id/34.
Hendrawan, A. (2019). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tenaga Kerja Pt’x’
Tentang Undang-Undang Dan Peraturan Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja. Jurnal Delima Harapan, 6(2), 69–81.
Https://Doi.Org/10.31935/Delima.V6i2.76
Heriyanti, E., Arisdiani, T., & Yuni Puji Widyastuti. (2018). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Dan Motivasi Dengan Tindakan Pemeriksaan Payudara
Sendiri (Sadari) Pada Remaja Putri. Community Of Publishing In
Nursing, 6(3),143–156. Https://Ojs.Unud.Ac.Id/Index.
Hidayani, Miftakhul Jannah, and Kuswati Patras. (2022). Hubungan Sumber
Informasi, Dukungan Teman Sebaya Dan Sikap Remaja Putri Terhadap
Perilaku SADARI. SIMFISIS Jurnal Kebidanan Indonesia 1 (3): 114–21.
https://doi.org/10.53801/sjki.v1i3.39.
Irawan, Erna. 2013. Pengaruh Perawatan Paliatif Terhadap Pasien Kanker
Stadium Akhir. Ilmu Keperawatan 1 (1): 34–38. https://ejournal.bsi.ac.id.
99

Irawan, E. (2018). Faktor-Faktor Pelaksanaan Sadari/Breast Self


Examination (Bse) Kanker Payudara. Jurnal Keperawatan Bsi, 6(1), 43.
Https://Doi.Org/10.31311/.V6i1.3690.
Istiqomatunnisa. (2021). Determinan Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI) Siswa SMK Kesehatan Annisa 3 Bogor. Jurnal Kesehatan,
10(1), 21–35. https://doi.org/10.37048/kesehatan.v10i1.320.
Khotimah, S. (2019). Perilaku Pemeriksaan Sadari Pada Wanita Usia Subur
Di Puskesmas Caringin Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang Tahun
2019. Carbohydrate Polymers, 6(1), 5–10.
Kusumawaty, J., Noviati, E., Sukmawati, I., Srinayanti, Y., & Rahayu, Y.
(2021). Efektivitas Edukasi Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara. Abdimas: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 4(1), 496–501.
Lubis, U. L. (2017). Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri (Sadari) Dengan Perilaku Sadari. Jurnal Aisyah : Jurnal
Ilmu Kesehatan, 2(1), 81–86. Https://Doi.Org/10.30604/Jika.V2i1.36.
Lula, F., Wahjudi, P., & Prasetyowati, I. (2018). Determinan praktik sadari
pada mahasiswi fakultas non kesehatan di universitas jember. Jurnal
Kesehatan, 6(2), 68–75. https://repository.unej.ac.id.
Mardiana, A., & Kurniasari, L. (2021). Hubungan Pengetahuan Pemeriksaan
Payudara Sendiri ( SADARI ) dengan Kejadian Kanker Payudara di
Kalimantan Timur. Borneo Student Research, 2(2), 1052–1059.
https://journals.umkt.ac.id.
Masita, S. (2019). Determinan Perilaku Remaja Putri Melakukan Sadari
Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara. Photon: Jurnal Sain Dan
Kesehatan, 10(1), 75–79. Https://Doi.Org/10.37859/Jp.V10i1.1384.
Monica. (2018). Hubungan Antara Dukungan Teman Sebaya Dan Perilaku
Sehat Pada Mahasiswa. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 1 (3), 71-84.
Https://Doi.Org/10.35568/Abdimas.V4i1.1177.
Murnita, M., & Parlindungan, F. (2015). Hubungan Perilaku Remaja Putri
Terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Di Smu Negeri 1
Kelas XII Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya. J-Kesmas: Jurnal
Fakultas Kesehatan Masyarakat (The Indonesian Journal Of Public
Health), 2(2), 78. Https://Doi.Org/10.35308/J-Kesmas.V2i2.1134.
Mz, I., & Marhani, I. (2020). Dukungan Teman Sebaya Dan Pengaruhnya
Terhadap Kedisiplinan Siswa. Journal of Phsycology, 2(1), 2.
100

Nina Siti Mulyani. (2013). Kanker Payudara dan PMS Pada Kehamilan
volume 1. Bandung: Nuha Medika.
Ningrum, M. P., & Rahayu, R. S. R. (2021). Determinan Kejadian Kanker
Payudara pada Wanita Usia Subur (15-49 Tahun). Indonesian Journal of
Public Health and Nutrition, 1(3), 362–370.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.
Nisa, H., Marliana, S., Murti, T., & Azzahra, N. (2022). Hubungan
Karakteristik Individu Dengan Perilaku Sadari Mahasiswi Pada Masa
Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(3), 232–241.
Https://Doi.Org/10.30829/Jumantik.V7i3.11486
Nurfitriani, N. (2020). Edukasi Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri)Di
Kelurahan Murni Kota Jambi. Jurnal Abdimas Kesehatan (Jak), 2(3), 195.
Https://Doi.Org/10.36565/Jak.V2i3.128
Nurul Amalia. (2018). Hubungan tingkat pengetahuan remaja putri terhadap
perilaku SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada siswi SMA
Negeri 8 Takalar Sulawesi Selatan. Jurnal Keperawatan, 3(1), 127.
Notoadmojo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan volume 2. Rineka Cipta:
Jakarta Timur.
Pulungan, R. M., & Hardy, F. R. (2020). Edukasi “Sadari” (Periksa Payudara
Sendiri) Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Cipayung
Kota Depok. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 47–52.
Https://Doi.Org/10.33830/Diseminasiabdimas.V2i1.756
Purlistyarini, G. I. (2020). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kanker
Payudara Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Payudara Metode Sadari
Pada Wanita Usia Subur Di Kota Batu. Kaos Gl Dergisi, 8(75), 147–154.
Https://Doi.Org/10.1016/J.Jnc.2020.125798
Sandra, D.,Faizi, M. F. (2016). Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Sadari Pada Mahasiswa Fakultas Non Kesehatan Di Universitas
Hasanuddin. Revista CENIC. Ciencias Biológicas, 152(3), 78-81.
http://doi.org/10.15446/revfacmed.v66n3.60060.
Sarina, S., Thaha, R. M., & Nasir, S. (2020). Faktor yang Berhubungan
dengan Perilaku Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara pada
Mahasiswi FKM Unhas. Hasanuddin Journal of Public Health, 1(1), 61–
70. https://doi.org/10.30597/hjph.v1i1.9513.
Sayekti, W. I., & Sawitri, D. R. (2020). Hubungan Antara Dukungan Teman
Sebaya Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tahun Kelima
Yang Sedang Mengerjakan Skripsi Di Fakultas Ilmu Budaya Dan
101

Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Jurnal EMPATI, 7(1), 412–


423. https://doi.org/10.14710/empati.2018.20259
Sirait, M. C. (2021). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku
Sadari Pada Mahasiswi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Jambi. Pesquisa Veterinaria Brasileira, 26(2), 173–180.
Http://Www.Ufrgs.Br/Actavet/31-1/Artigo552.
Setiawan, Prastiwi, S., & Sarimun. (2017). Kaitan Antara Pengetahuan,
Sikap, dan Dukungan Teman Sebaya Dengan Perilaku SADARI
Mahasiswi. Nursing News, 2(2), 255–269.
Sulistiyowati, S. (2018). Perilaku Sadari Remaja Putri Melalui Pendidikan
Kesehatan Di Smk 1 Muhammadiyah Lamongan. Journal Of Health
Sciences, 10(2), 149–155. Https://Doi.Org/10.33086/Jhs.V10i2.124.
Surury, I., Sari, A. K., Rahmadhayanti, S., & Permatasari, S. A. (2020).
Analisis Determinan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Media Komunikasi Komunitas Kesehatan
Masyarakat, 12(3), 118–123. https://doi.org/10.52022/jikm.v12i3.67.
Tae, M. M., & Melina, F. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang
Sadari Dengan Kepatuhan Melakukan Sadari Pada Mahasiswa Di
Kebidanan Di Stikes Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu, 11(2),
154–165. Https://Doi.Org/10.55426/Jksi.V11i2.118.
Wulandari, F. & S. M. A. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap
Dengan Perilaku Pemeriksaan Sadari Mahasiswi. Prosiding Seminar
Nasional Ikakesmada “Peran Tenaga Kesehatan Dalam Pelaksanaan
Sdgs,” 137–144.
102

LAMPIRAN 1

Lembar Penjelasan Sebelum Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DUKUNGAN TEMAN SEBAYA

DAN MOTIVASI DIRI REMAJA PUTRI DENGAN TINDAKAN SADARI DI

SMA NEGERI 4 KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2023

Saya, Mutiara Ananda Yusuf, mahasiswa Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Muslim Indonesia akan melakukan penelitian tentang

Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dukungan Teman Sebaya dan Motivasi Diri

dengan Tindakan SADARI di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang

berhubungan dengan tindakan SADARI pada remaja putri di SMA Negeri 4

Kabupaten Enrekang.

Penelitian ini dilakukan dengan pengisian kuesioner yang telah

disediakan dan akan diwanwancarai oleh peneliti langsung. Wawancara

pertama untuk menanyakan apakah responden memenuhi persyaratan

penelitian dan dilanjutkan dengan wawancara penelitian berdasarkan

kuesioner yang telah disiapkan.

Penelitian dilakukan tanpa paksaan dan responden berhak menolak

jika responden merasa tidak ingin diikusertakan.

Informasi yang telah diberikan responden berupa identitas serta

jawaban kuesioner akan dijaga kerahasiannya dan hanya akan digunakan


103

untuk kepentingan penelitian. Penjagaan identitas dilakukan dengan cara

tidak mempublikasikan nama responden yang terlibat dalam penelitian.


104

PERNYATAAN PERSETUJUAN (Inform Consent)

Saya menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam pengambilan


data atau sebagai responden pada penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Muslim Indonesia.
Judul Penelitian: “Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dukungan Teman Sebaya
dan Motivasi Diri Remaja Putri Dengan Tindakan
SADARI di SMA Negeri 4 Kabupaten Enrekang”
Peneliti : Mutiara Ananda Yusuf
NIM : 14120190055

Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun,
saya bersedia berperan serta dalam penelitian.

Makassar, Maret 2023

Peneliti Responden

Mutiara Ananda Yusuf


14120190055
105

KUESIONER PENELITIAN
Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dukungan Teman Sebaya dan Motivasi
Diri Remaja Putri Dengan Tindakan SADARI di SMA Negeri 4
Kabupaten Enrekang
Tahun 2023

A. Identitas Responden
1. Nama :

2. Kelas :

3. Umur :

4. Riwayat keluarga kanker payudara:

a. Ada (sebutkan…………..)

b. Tidak ada

5. Riwayat anda menderita:

a. Benjolan (Tumor)

b. Kanker

c. Tidak ada

B. TINDAKAN SADARI
Berilah tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang tersedia sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.

NO PERTANYAAN JAWABAN
YA TIDAK
1 Saya melakukan SADARI (memeriksa
payudara sendiri) minimal sekali dalam
satu bulan secara teratur
2 Saya memeriksa payudara dua kali
sebulan, yaitu sebelum dan sesudah
menstruasi
106

3 Saya mengamati bentuk payudara dan


menilai ukuran payudara di depan cermin
4 Saya melihat perubahan warna kulit
payudara ketika melakukan SADARI
5 SADARI akan menyita waktu saya

6 Saya melakukan pemeriksaan payudara


sendiri pada waktu berbaring dengan
menggunakan tiga ujung jari yang
dirapatkan
7 Saya memijat hingga putting untuk
mengetahui adanya cairan yang keluar
ketika melakukan SADARI
8 Saya menggunakan telapak tangan untuk
meraba benjolan pada payudara
9 Saat memeriksa, saya meraba seluruh
permukaan payudara sampai ke daerah
ketiak
10 Saya meraba seluruh permukaan
payudara kanan dengan tangan kiri
sampai daerah ketiak, saat melakukan
SADARI
11 Saya melakukan gerakan memutar
dengan tekanan lembut, berlawanan arah
jarum jam pada pinggir payudara
12 Saya mengamati posisi puting saat
memeriksa payudara
13 Saya melakukan pemeriksaan payudara
karena disuruh orang tua

C. PENGETAHUAN
1. Apakah yang dimaksud dengan SADARI ?
a. Upaya untuk mendeteksi sedini mungkin adanya benjolan atau
ketidaknormalan pada payudara yang dilakukan sendiri dengan
perabaan
b. Metode pengobatan kanker payudara
c. Upaya untuk menetapkan adanya benjolan atau tidak dalam
payudara
107

2. Usia berapakah wanita dianjurkan melakukan SADARI ?


a. < 20 tahun
b. > 20 tahun
c. > 40 tahun
3. Kapan sebaiknya dilakukan SADARI secara rutin ?
a. 7-10 hari setelah menstruasi
b. 1 bulan setelah menstruasi
c. Pada saat haid
4. Kapankah seorang wanita penting untuk melakukan SADARI?
a. Jika sudah pernah menderita kanker payudara
b. Sebelum menderita kanker payudara
c. Setelah mempunyai anak
5. Apa saja yang dapat dideteksi secara dini dengan melakukan
SADARI?
a. Benjolan atau perubahan dipayudara
b. Bentuk payudara
c. Perubahan pada payudara
6. Bagaimanakah posisi dalam melakukan pemeriksaan sadari yang
benar dan tepat?
a. Berbaring dan berdiri di depan cermin
b. Berdiri di depan cermin
c. Jongkok dan berdiri
7. Peralatan yang digunakan untuk melakukan SADARI yaitu ?
a. Jari tangan sendiri yakni ujung jari tengah, jari manis dan jari
telunjuk
b. Jari tangan dan telapak tangan
c. Alat peraba yang dibeli di apotik
8. Kelainan yang dapat ditemukan saat melakukan perabaan dengan
jari-jari tangan pada payudara adalah?
108

a. Ada benjolan yang terasa pada payudara


b. Kulit payudara mengkerut
c. Puting payudara tertarik ke dalam
9. Tahapan pemeriksaan lengkap payudara sendiri terdiri dari ?
a. Melihat payudara-meraba payudara-meraba ketiak
b. Meraba payudara-melihat payudara-meraba ketiak
c. Meraba ketiak-meraba payudara-melihat payudara
10. Mengapa pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan
sangat penting dilakukan secara teratur?
a. Untuk mengetahui sedini mungkin adanya benjolan atau
kelainan pada payudara sendiri dimana lebih cepat terdeteksi
(benjolan masih kecil) lebih mudah diobati dan kemungkinan
sembuh lebih tinggi (80-90%)
b. Dengan memeriksa payudara sendiri setiap bulan, maka
perempuan mengetahui kondisi payudaranya dalam keadaan
sehat/ baik-baik saja
c. Dengan memeriksa payudara setiap bulan dapat memperbaiki
bentuk payudara
109

D. SIKAP
Petunjuk : Berilah tanda checklist (√) pada pernyataan dibawah ini
yang sesuai dengan sikap anda.
Pilihan jawaban adalah:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
NO PERTANYAAN JAWABAN
SS S TS STS
1 Saya akan diam saja jika payudara saya
membesar selama payudara saya tidak
merasa nyeri
2 Saya melakukan pemeriksaan payudara
sendiri jika sudah muncul keluhan
seperti rasa nyeri
3 Saya rutin memeriksa payudara sendiri
pada saat haid secara teratur ditiap
bulannya
4 Saya tidak perlu melakukan SADARI
karena tidak mempunyai faktor pemicu
terkena kanker payudara
5
Saya tidak tertarik dengan SADARI

6 Saya melakukan periksa payudara


sendiri secara berurutan sesuai
tahapnya
7 Hanya wanita yang memiliki keluarga
penderita kanker payudara yang perlu
melakukan SADARI
8 SADARI tidak penting dilakukan karena
alat-alat kedokteran untuk deteksi
kanker payudara sudah canggih
9 Wanita harus sering mengupdate
informasiinformasi mengenai
perkembangan kesehatan, pencegahan
dan pengobatannya
10 Informasi tentang SADARI akan Saya
sebarluaskan ke orang lain
110

E. DUKUNGAN TEMAN SEBAYA


Berilah tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang tersedia sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya

NO PERTANYAAN JAWABAN
YA TIDAK
1 Apakah ada teman anda yang
melakukan SADARI
2 Apakah teman Anda pernah
memberikan informasi
mengenai SADARI
3 Apakah teman anda pernah
mengajarkan cara melakukan
SADARI
4 Apakah teman anda pernah
memberitahukan manfaat dari
SADARI
5 Apakah teman anda
menganjurkan untuk
melakukan SADARI secara
rutin
6 Apakah teman anda biasa
mengingatkan untuk
melakukan SADARI
111

E. MOTIVASI DIRI
Berilah tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang tersedia sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya

NO PERTANYAAN JAWABAN
YA TIDAK
1 Apakah anda melakukan
SADARI atas kemauan sendiri
2 Apakah anda melakukan
SADARI setelah mendapatkan
informasi tentang SADARI
3 Apakah anda melakukan
SADARI karena takut terkena
kanker payudara
4 Apakah anda melakukan
SADARI karena ada riwayat
keluarga yang terkena kanker
payudara
5 Apakah anda sering
merasakan nyeri pada
payudara sehingga membuat
anda rutin melakukan SADARI
112

Lampiran 4

SK Pembimbing
113

Lampiran 5

Surat Izin Penelitian


114

Lampiran 6

Surat Izin Selesai Meneliti


115

Lampiran 7

Surat Keaslian Data


116

Lampiran 8

Surat Keterangan Lulus Plagiasi


117

Lampiran 9

Surat Keterangan Letter of Acceptance (LoA)


118

Lampiran 10

Dokumentasi Penelitian

Menjelaskan cara pengisian kuesioner

Menjelaskan cara pengisian kuesioner


119

Arahan tentang kuesioner dengan responden


120

Pengisian kuesioner
121

RIWAYAT HIDUP

Nama : Mutiara Ananda Yusuf

Tempat/Tgl Lahir : 29 September 2001

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : BTP Blok B no.236

E-mail : anandamutiara021@gmail.com

Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 107 Bangkala

2.SMP Pondok Pesantren Modern Rahmatul Asri

3. SMA Negeri 4 Enrekang

4. Jurusan Epidemiologi Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Muslim Indonesia


122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135

Anda mungkin juga menyukai