MUHAMMAD ZAFWAN
K 111 13 333
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
RINGKASAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU
MAKASSAR, APRIL 2018
MUHAMMAD ZAFWAN
PENGARUH INTERVENSI PROMOSI KESEHATAN TERHADAP
PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU CUCI TANGAN PADA ANAK
KELAS V SEKOLAH DASAR INPRES BORONG JAMBU I KOTA
MAKASSAR
Oleh karena itu, staf guru berperan aktif dan menggunakan metode yang
menarik dalam memberikan informasi dan membimbing para siswa untuk
senantiasa mencuci tangan pakai sabun.
v
KATA PENGANTAR
Atas Nama-Nya yang Rahman dan Rahim. Segala puji hanya bagi-Nya
kepada kita semua. Shalawat dan salam senatiasa tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SA
pengikut setia beliau hingga akhir zaman. Alhamdulillah atas segala kemudahan-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul
vi
kuliah serta kakak dan adik-adikku yang tercinta yang selalu
menyemangati penulis.
4. Ucapan terima kasih peneliti berikan kepada bapak Dr. Ridwan M. Thaha,
5. Dosen penguji Bapak Muh. Yusran Amir, SKM, MPH, Rismayanti SKM,
M.Kes, dan Muh. Arsyad Rahman, SKM, M.Kes yang telah memberikan
6. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh staf dan karyawan Fakultas
7. Ibu Kepala Sekolah beserta staf guru SD Inpres Borong Jambu 1 Makassar
penelitian.
vii
8. Fajrin, Iqbal, inayah, seli, adhinda dan Ria atas bantuan dan support kalian
9. Sahabat sahabat penulis: Anci, Amna, Ulfa, Adi dan Akram yang senang
2013 (Rempong). Terima kasih atas dukungan moral dari kalian semua.
11. Kepada semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu,
penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua bantuan yang telah
kebaikan dari Allah SWT dan melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi
bapak, ibu, dan saudara yang telah berbuat baik untuk penulis.
penulis dan bukan para pemberi bantuan. Oleh sebab itu, diharapkan bagi peneliti
Skripsi ini dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Muhammad Zafwan
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ix
3.3. Kerangka Konsep ................................................................. 28
BAB VI PENUTUP
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Sikap CTPS Siswa kelas v SD Inpres Borong
Jambu 1. ............................................................................................................. 49
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Perilaku CTPS Siswa kelas v SD Inpres Borong
Jambu 1. .............................................................................................................. 50
Tabel 5.7 Distribusi nilai rata-rata Pengetahuan CTPS Siswa kelas V SD Inpres
Borong Jambu 1. ................................................................................................. 52
Tabel 5.9 Distribusi nilai rata-rata Sikap CTPS Siswa kelas V SD Inpres Borong
Jambu 1 . ............................................................................................................. 53
Tabel 5.11 Distribusi nilai rata-rata Perilaku CTPS Siswa kelas V SD Inpres
Borong Jambu 1. ................................................................................................. 54
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
Anak usia sekolah merupakan cikal bakal masa depan bangsa. Dalam
terciptanya sumber daya yang lebih baik untuk masa depan bangsa, maka
perlu ditanamkan sikap dan perilaku yang baik pada anak. Peran guru sangat
berbagai potensi yang dimiliki anak, sehingga dapat tercapai keadan yang
harmonis dan setiap peserta didik mempunyai kesempatan tumbuh dan belajar
dalam keadaan sehat, baik sehat jasmani maupun rohani.Keadaan sehat pada
sejahtera badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang hidup
2
produktif secara social dan ekonomi. Namun pada kenyataanya keadaan sehat
tangan dengan sabun. Mencuci tangan dengan sabun adalah cara yang sangat
pembawa perubahan.
Ada 6 langkah dalam mencuci tangan yang baik dan benar, dengan
2) Langkah kedua: telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri dan
begipula sebaliknya.
3
3) Langkah ketiga: gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari tangan.
5) Langkah kelima: gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan
kematian yang dapat dicegah dengan cuci tangan yang benar.Seperti penyakit
2015)
(TPA) tak jauh dari lokasi sekolah, yang dapat mengakibatkan berbagai
macam penyakit seperti Diare, ISPA, dan Cacingan. Selain itu didapatkan
Tabel 1.1
Daftar 10 Penyakit Tertinggi di Puskesmas Tamangapa
No Nama Penyakit Jumlah
1 Common Cold (CC) 1249 orang
2 ISPA 602 orang
3 Diare 318 orang
4 Dermatitis 283 orang
5 Abses, Furunkel 218 orang
6 Gastritis 215 orang
7 Luka Bakar, Kecelakaan Lalu Lintas (KLL) 170 orang
8 Konjungtivitis 163 orang
9 Pruritus (Alergi, Gatal) 146 orang
10 Penyakit Pulpa dari jaringan periapikal 138 orang
Sumber: Data Sekunder, 2016
dengan jumlah kasus 602 orang dan penyakit diare berada diurutan ketiga
puskesmas tamangapa.
Perilaku Cuci Tangan Pada Anak Kelas V Sekolah Dasar Inpres Borong
1. Tujuan Umum
praktek mencuci tangan dengan sabun pada anak kelas v sekolah dasar
2. Tujuan khusus
1. Manfaat ilmiah
2. Manfaat institusi
didapatkan dibangku kuliah dan sebagai proses belajar bagi peneliti dalam
Hasanuddin.
1.5.Sistematika Penulisan
sebagai berikut:
7
Bab I : Pendahuluan
modal serta kaitannya dengan harga saham. Dengan latar belakang tersebut
Pada bab ini berisi pendapat para ahli dan kajian-kajian teori yang
operasional variabel yang digunakan dalam penelitian. Dalam bab ini juga
penelitian, hasil statistik deskrip tif dan deskripsi data penelitian, hasil uji
8
asumsi klasik, hasil analisis regresi dan analisis path, hasil pengujian
Bab VI : Penutup
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(2012: 2), perilaku hidup bersih dan sehat merupakan cerminan pola hidup
Rahmawati (2012: 29), menjelaskan bahwa pola hidup sehat adalah suatu
10
lebih) dengan kata lain sering disebut dengan istilah empat sehat
lima sempurna.
menggunakan sabun biasa dan air yang mengalir (Depkes RI, 2007)
bersih.(Murwaningsih 2016).
piaraan
5) Setelah bermain/berolahraga
lingkungan
2) Kuman dapat terdapat di kulit jari, sela kuku, kulit kelapa tangan
mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air
mengalir (Kusmiyati, 2010). Jika tangan bersifat kotor, maka tubuh sangat
dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara
kuragnya kepedulian terhadap cuci tangan pakai sabun akan dapat timbul
wabah(Prihatin 2015).
Ada 6 langkah dalam mencuci tangan yang baik dan benar, dengan
2) Langkah kedua: telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri dan
begipula sebaliknya.
3) Langkah ketiga: gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari tangan.
5) Langkah kelima: gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan
lalu keringkan dengan handuk. Setelah itu menutup kran air menggunakan
kesehatan(Kemenkes RI 2011).
lain).
promosi kesehatan.
b. Metode Kelompok
c. Metode Massa
2012).
sekolah. Komunitas sekolah yang terdiri dari murid, guru dan karyawan
lain.
masyarakat.
masyarakat sekolah.
yakni :
Living).
dari pendidikan selanjutnya, masa ini adalah masa perpindahan anak dari
banyak teman dalam lingkungan sosial yang lebih luas, sehingga peranan
berguna bagi bangsa dan negaranya, untuk itu anak sekolah dasar harus
umur berapa tepatnya anak matang untuk masuk sekolah dasar, sebenarnya
mata.Namun pada umur 6 atau 7 tahun, biasanya anak telah matang untuk
Masa anak usia sekolah dasar dalam usia (sekitar 6-12 tahun) dan
aktivitas fisik.
dalam masyarakat.
bermain, meniru, serta mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi maka
seorang guru agar anak dapat terdidik dengan konsep yang benar. Suatu
hal yang penting dalam hal ini ialah sikap anak terhadap otoritas
23
kekuasaan, khususnya dari orang tua dan guru sabagai suatu hal yang
wajar. Anak dalam usia ini cenderung menunjukkan untuk dapat berkuasa
socialization
Pada masa ini anak memasuki masa belajar di dalam dan diluar
perkembangan yaitu.
yang umum.
seusianya.
berhitung.
kehidupan sehari-hari.
24
sosial.
BAB III
KERANGKA KONSEP
factor).
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma),
tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas
26
rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan
Keturunan
Pelayanan Status
Lingkungan
kesehatan kesehatan
Perilaku
Pemberdayaan
Komunikasi
Masyarakat Training
(Penyuluhan
(pemberdayaan Advokasi, dll
Edukasi)
Sosial)
Promosi
kesehatan
3.4.1. Pengetahuan
a. Definisi Operasional
Jumlah pilihan =2
Jumlah pertanyaan = 10
= 0 x 10 = (50%)
= 1 x 10 = (100%)
Rumus umum
sehingga Baik = jika skor > = 50%Buruk = jika skor < = 50%
30
3.4.2 Sikap
a. Definisi oprasional
dengan kategori :
Setuju (S) =3
b. Skoring
Jumlah pilihan = 4
Jumlah pertanyaan = 8
: 8 x 4 = 40
:8x1=8
Kategori (K) :4
c. Kriteria objektifnya
80%
80%
3.4.3. Perilaku
a. Definisi oprasional
dengan kategori :
Selalu (S) =3
b. Skoring
Jumlah pilihan = 3
Jumlah pertanyaan = 8
: 8 x 3 = 24
:8x1=8
Kategori (K) :3
c. Kriteria objektifnya
77,8%
77,8%
33
3.4.3 Hipotesis
1. Hipotesis Nol ( Ho )
2. Hipotesis Alternatif
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
rancangan one group pre test and post test design.Penulis memilih desain
praktek anak sekolah dasar kelas 5 mengenai cuci tangan pakai sabun baik
Desain ini merupakan perkembangan dari desain one shot case study
(meneliti pada suatu kelompok dengan diberi satu kali perlakuan dan
Diagrammnya berbentuk :
Keterangan :
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juli tahun 2017 di SDN
4.3. Populasi
besar dan ingin mempraktekan secara langsung atas ilmu yang baru saja
I kota Makassar.
4.4.1 Advokasi
cuci tangan pakai sabun pada murid murid sekolah dasar terutama kelas
seperti sabun dan lap pengering tangan, kebijakan dukungan yang dapat
seluruh masyarakat sekolah. Selain itu, bekerja sama dengan pihak sekolah
4.4.2 Penyuluhan
akibat perilaku tidak melakukan CTPS dengan benar serta tata cara
4.4.3. Simulasi
tangan pakai sabun dengan benar menurut anjuran kesehatan yaitu dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun untuk
yaitu :
udara/dianginkan.
lain ikut memperagakan praktek cuci tangan pakai sabun yang benar.
4.4.4. Praktek
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dilakukan d kran yang ada
pergantian adapun perlengkapan praktek berupa sabun dan tissu atau lap
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer berupa data
lokaasi penelitian, pola penyakit yang terkait dengan cuci tangan pakai
sabun.
b. Data pos-test
(2012), adalah:
a. Editing
41
lengkap.
b. Coding
atau bilangan.
c. Processing
d. Cleaning
a. Analisis univariat
sabun.
42
b. Analisis Bivariat
test.
43
BAB V
dasar inpres borong jambu 1 cukup srategis karena sekolah berada di tengah-
jambu 1.
siswa perlu di ajarkan untuk mengetahui tata cara cuci tangan yang baik dan
benar.
sebagai berikut :
a. Bangunan meliputi
Perpustakaan
Ruang UKS
Kantin
b. lapangan olahraga
hari senin.
Papan tulis
Spidol
Alas meja
d. Profil sekolah
Status : Negeri
Bentuk pendidikan : SD
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Sampel kelompok Intervensi Berdasarkan
Jenis Kelamin Siswa kelas V ASD Inpres Borong Jambu 1.
Jenis Kelamin N %
Laki- laki 21 50.0
Perempuan 21 50.0
Total 42 100.0
Tabel 5.2
Distribusi frekuensi variabel pengetahuam,sikap
Dan perilaku berdasarkan jenis kelamin
Jenis Pre-test Post-test
Variabel
Kelamin Baik % Buruk% Baik% Buruk%
Pengetahuan Laki-Laki 81.0 19.0 90.5 9.5
Perempuan 85.7 14.3 100.0 0.0
Sikap Laki-Laki 28.6 71.4 33.3 66.7
Perempuan 61.9 38.1 66.7 33.3
Perilaku Laki-Laki 71.4 28.6 90.5 9.5
Perempuan 95.2 4.8 95.2 4.8
Sumber: Data primer 2017
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan CTPS
Siswa kelas v SD Inpres Borong Jambu 1.
Peningkatan
Pengetahuan N Pre-test Post test
%
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Pengetahuan CTPS
Siswa kelas v SD Inpres Borong Jambu 1.
Sikap N Pre-test Post test Peningkatan
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Pengetahuan CTPS
Siswa kelas v SD Inpres Borong Jambu 1.
Perilaku N Pre-test Post test Peningkatan
I. Pengetahuan
Tabel 5.6
Distribusi frekuensi kategori variabel pengetahuan
siswa-siswi kelas V SD Inpres Borong Jambu 1
Variabel Kategori Pre-test % Post-test %
Pengetahuan Baik 35 83.3 40 95.2
Buruk 7 16.7 2 4.8
Sumber: data primer diolah 2017
(4,8%).
52
Tabel 5.7
Distribusi nilai rata-rata Pengetahuan CTPS
Siswa kelas v SD Inpres Borong Jambu 1.
Variabel Kategori Mean SD SE Paired P
difference Value
Pengetahuan Sebelum intervensi 7,8 1,5 0,2 0,62 0,015
Setelah Intervensi 8,3 1,3 0,2
Sumber: data primer diolah 2017
deviasi sebear 1,5 dan standar eror sebesar 0,2. Setelah dilakukan
intervensi nilai rata-rata sebesar 8,3 dengan standar deviasi sebesar 1,3 dan
standar eror sebesar 0,2. Dari tabel diatas terlihat perbedaan sebesar 0,62
dan hasil uji statistik Paired T test dengan p value 0,015 di mana kurang
dari batas kritis penelitian 0,05 artinya terdapat perbedaan yang signifikan
II. Sikap
Tabel 5.8
Distribusi frekuensi kategori variabel sikap
siswa-siswi kelas V SD Inpres Borong Jambu 1
Variabel Kategori Pre-test % Post-test %
Sikap Baik 19 45.2 21 50.0
Buruk 23 54.8 21 50.0
Sumber: data primer diolah 2017
Tabel 5.9
Distribusi nilai rata-rata Pengetahuan CTPS
Siswa kelas v SD Inpres Borong Jambu 1.
Variabel Kategori Mean SD SE Paired P
difference Value
Sikap Sebelum intervensi 24,7 3,3 0,5 0,69 0,134
Setelah Intervensi 25,4 3,7 0,5
Sumber: data primer diolah 2017
dengan standar deviasi sebesar 3,3 dan standar eror sebesar 0,5. Setelah
deviasi sebesar 3,7 dan standar eror sebesar 0,5. Dari tabel diatas terlihat
perbedaan sebesar 0,69 dengan hasil uji statistik. Paired T test p value
0,134 dimana lebih besar dari baras kritis penelitian 0,05 artinya tidak
sesudah intervensi.
III. Perilaku
Tabel 5.10
Distribusi frekuensi kategori variabel Perilaku
siswa-siswi kelas V SD Inpres Borong Jambu 1
Variabel Kategori Pre-test % Post-test %
Perilaku Baik 35 83.3 39 92.9
Buruk 7 16.7 3 7.1
Sumber: data primer diolah 2017
Tabel 5.11
Distribusi nilai rata-rata Perilaku CTPS
Siswa kelas v SD Inpres Borong Jambu 1.
Variabel Kategori Mean SD SE Paired P
difference Value
Perilaku Sebelum intervensi 21,3 2,9 0,4 0,89 0,000
Setelah Intervensi 22,2 2,2 0,3
Sumber: data primer diolah 2017
perilaku sebesar 21,3 dengan standar deviasi sebesar 2,9 dan standar eror
sebesar 0,4. Setelah intervensi nilai rata-rata perilaku sebesar 22,2 dengan
standar deviasi 2,2 dan standar eror sebesar 0,3 dari tabel diatas terlihat
perbedaan sebesar 0,89 dengan hasil uji statistic Paired T testp value
0,000 di mana kurang dari batas kritis penelitian 0,05 artinya terdapat
intervensi.
5.3. Pembahasan
kelamin.
bermakna antara pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun
responden yang memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan yang
sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik dan hal ini akan
diberikan.
menggunakan kamar mandi umum. Salah satu faktor signifikan yang terkait
dengan peningkatan cuci tangan adalah jenis kelamin wanita. Penelitian lain
individu (95 wanita dan pria) menyatakan bahwa 61% wanita dan 37% pria
35% pria mencuci tangannya pada keadaan ada tanda peringatan. Penelitian
jenis kelamin dengan tahap cuci tangan dan terdapat perbedaan rerata skor
56
tahap cuci tangan yang bermakna antara laki-laki dan perempuan, dimana
dasarnya adalah sifat yang hadir di dalam diri seseorang, yang dalam model
tangan dengan baik adalah latar belakang. Ajzen membagi latar belakang
menjadi 3 yakni personal, sosial, dan informasi. Faktor personal adalah sikap
hidup (values), emosi, dan kecerdasan yang dimilikinya. Faktor sosial antara
lain adalah usia, jenis kelamin, etnis, pendidikan, penghasilan, dan agama.
mengenai pola hidup bersih (Tones dan Tilford, 2011). Hal tersebut juga
dapat berbeda.
57
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal itu terjadi setelah
yang paling besar dan paling kuat. Daya menghafal dan memori ingatan
dengan standar deviasi 1,5. Sedangkan rata-rata nilai (mean) post test
sebesar 8,3 dengan standar deviasi 1,3. Hasil ini menunjukkan rata-rata
diberikan intervensi promosi kesehatan. Dan dari hasil penelitian dan uji
p value 0,015 < 0,05 artinya terdapat perbedaan yang signifikan variabel
kesehatan
penyuluhan, simulasi dan praktek ini terdapat proses belajar bagi siswa.
tentang suatu objek dapat diperoleh dari pengalaman, guru, orang tua,
tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti
menjauhi orang lain atau objek lain. Sikap positif terhadap tindakan-
tergantung pada situasi saat itu, sikap akan diikuti oleh tindakan
mengacu kepada orang lain. Sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu
hidup bersih dan sehat dan memiliki kebiasaan untuk mencuci tangan
yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi. Hal ini dibuktikan dari
intervensi sebesar 24,7 dengan standar deviasi sebesar 3,3 dan standar
eror sebesar 0,5. Setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata sikap sebesar
25,4 dengan standar deviasi sebesar 3,7 dan standar eror sebesar 0,5.
Dari tabel diatas terlihat perbedaan sebesar 0,69 dengan hasil uji
statistik. Paired T test p value 0,134 dimana lebih besar dari batas kritis
besar responden menunjukkan hasil baik pada post test yaitu 41 (57,7%)
sebagai stimulus.
karena hasil persuasi atau bujukan orang lain. Sikap yang dihasilkan dari
karena tahu bahwa pesan yang dia terima memang dibuat untuk
pada anak usia sekolah. Padahal anak diusia tersebut rentang terhadap
dengan standar deviasi sebesar 2,9 dan standar eror sebesar 0,4. Setelah
intervensi nilai rata-rata perilaku sebesar 22,2 dengan standar deviasi 2,2
dan standar eror sebesar 0,3 dari tabel diatas terlihat perbedaan sebesar
0,89 dengan hasil uji statistic Paired T testp value 0,000 di mana kurang
dari batas kritis penelitian 0,05 artinya terdapat perbedaan pada variabel
perilaku cuci tangan pakai sabun pada anak di TK Tirtosisi Janturan Melati
nilai dan persepsi, terkait dengan tujuan seseorang atau kelompok untuk
jambu 1.
Pengetahuan CTPS yang ditelah dimiliki oleh siswa tidak terlepas dari
pengetahuan dan perilaku siswa tidak lepas dari beberapa faktor seperti
melakukan CTPS dengan benar serta tata cara melakukan CTPS dengan
66
cuci tangan pakai sabun yang menarik, baik lagu maupun gerakan senam
kesehatan yang diberikan. Tersedianya kran saluran air bersih dan sabun
tindakan cuci tangan pakai sabun. Karena salah satu cara membentuk
perasaan dan emosi seseorang yang sulit untuk dilakukan kontrol sehingga
peran orang tua untuk dapat mengubah sikap anak untuk melakukan
Dewi (2012) yang menemukan bahwa ada perbedaan yang sigifikan pada
Jambu 1 dan intervensi tidak dapat merubah sikap para siswa hanya dalam
lanjutan terkait Sikap untuk dapat mengetahui upaya yang dapat dilakukan
BAB VI
6.1. Kesimpulan
sebelum dan sesudah intervensi karenap value 0,134 > 0,05 terhadap
6.2 Saran
disekolah.
a) Jika ingin melakukan penelitian yang sejenis dapat mengkaji lebih jauh
waktu yang cukup dengan jumlah objek yang lebih besar misal pada
.
71
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2011. Memahami Riset Prilaku dan Sosial. Bandung: Pustaka.
Cendekia Utama
Atikah Proverawati, dkk. (2012). PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Kurniawan, A. a. (2016). Perilaku hidp bersih dan sehat siswa kelas IV-VI SD
negeri ngentak banturetno banguntapan bantul tahun ajaran 2015-2016.
jurusan pendidikan olahraga. Jogja, Universita Negeri Yogyakarta.
Listyowati, D. (2012). Pengaruh intervensi promkes terhadap pengetahuan sikap
dan praktek cuci tangan pakai sabun pada siswa kelas 5 di SD
pengasinan kota bekasi Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
Maulidyawati; (2011). Pengaruh Intervensi Promosi Kesehatan dalam
Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Praktek Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Kelas 3 dan 4 SD/MI Attahiriyah
Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, Skripsi FKM UI; Depok
Sarayati safirah (2016). Analisis faktor perilaku seksual pada anak di SDN Dukuh
Kupang II-489 kecamatan dukuh pakis kelurahan dukung kupang
Surabaya.
Warsiti (2015). Gambaran Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada siswa mi
muhammadiyah godog polokarto sukoharjo, Stikes Kusuma Husada.
Wati, Ratna. (2011). Pengaruh Pemberian Penyuluhan PHBS tentang Mencuci
Tangan terhadap Pengetahuan dan Sikap Mencuci Tangan pada Siswa
Kelas V di SDN Bulukantil Surakarta.Skripsi Program Studi Kebidanan
FK Univ. Sebelas Maret; Surakarta.
Tones K., Tilford S., Robinson Y., (1990) Health Education. Effectiveness and
efficiency,T J Presss Ltd., Great Britain
WHO (2016). "Clean hands protect against infection."(2016). Clean hands protect
against infection. World Health Organization Web Site.
LAMPIRAN
Frequency Table
Jenis Kelamin
pre_Kategori_Pengetahuan
post_Kategori_Pengetahuan
pre_Kategori_sikap
post_Kategori_sikap
post_Kategori_Perilaku
Crosstabs
Jenis Kelamin * pre_Kategori_Pengetahuan Crosstabulation
pre_Kategori_Pengetahuan Total
Baik Buruk
Count 17 4 21
laki-laki
% within Jenis Kelamin 81.0% 19.0% 100.0%
Jenis Kelamin
Count 18 3 21
perempuan
% within Jenis Kelamin 85.7% 14.3% 100.0%
Count 35 7 42
Total
% within Jenis Kelamin 83.3% 16.7% 100.0%
post_Kategori_Pengetahuan Total
Baik Buruk
Count 19 2 21
laki-laki
% within Jenis Kelamin 90.5% 9.5% 100.0%
Jenis Kelamin
Count 21 0 21
perempuan
% within Jenis Kelamin 100.0% 0.0% 100.0%
Total Count 40 2 42
% within Jenis Kelamin 95.2% 4.8% 100.0%
pre_Kategori_sikap Total
Baik Buruk
Count 6 15 21
laki-laki
% within Jenis Kelamin 28.6% 71.4% 100.0%
Jenis Kelamin
Count 13 8 21
perempuan
% within Jenis Kelamin 61.9% 38.1% 100.0%
Count 19 23 42
Total
% within Jenis Kelamin 45.2% 54.8% 100.0%
post_Kategori_sikap Total
Baik Buruk
Count 7 14 21
laki-laki
% within Jenis Kelamin 33.3% 66.7% 100.0%
Jenis Kelamin
Count 14 7 21
perempuan
% within Jenis Kelamin 66.7% 33.3% 100.0%
Count 21 21 42
Total
% within Jenis Kelamin 50.0% 50.0% 100.0%
pre_Kategori_Perilaku Total
Baik Buruk
Count 15 6 21
laki-laki
% within Jenis Kelamin 71.4% 28.6% 100.0%
Jenis Kelamin
Count 20 1 21
perempuan
% within Jenis Kelamin 95.2% 4.8% 100.0%
Count 35 7 42
Total
% within Jenis Kelamin 83.3% 16.7% 100.0%
Jenis Kelamin * post_Kategori_Perilaku Crosstabulation
post_Kategori_Perilaku Total
Baik Buruk
Count 19 2 21
laki-laki
% within Jenis Kelamin 90.5% 9.5% 100.0%
Jenis Kelamin
Count 20 1 21
perempuan
% within Jenis Kelamin 95.2% 4.8% 100.0%
Count 39 3 42
Total
% within Jenis Kelamin 92.9% 7.1% 100.0%
N Mean
tangan
Apakah sebelum dan sesudah
makan wajib mencuci tangan 42 98.0
dengan sabun
Apakah setelah memegang
bintang tidak perlu mencuci 42 67.0
tangan
Valid N (listwise) 42
N Mean
dengan sabun
Apakah setelah memegang
bintang tidak perlu mencuci 42 48.0
tangan
Valid N (listwise) 42
N Mean
N Mean
N Mean
Mencuci tangan pakai
42 97.2
sabun sebelum makan
Mencuci tangan pakai
sabun setelah membuang 42 97.4
sampah
Mencuci tangan pakai
sabun sesudah BAB (Buang 42 97.2
Air Bersih)
Mencuci tangan pakai
42 98.4
sabun setelah bermain
Mencuci tangan pakai
sabun setelah memegang 42 97.3
hewan
Mencuci tangan pakai
sabun setelah membuang 42 97.2
ingus dari hidung
Mencuci tangan pakai
sabun setelah menutup 42 97.6
mulut karena batuk bersin
Mencuci tangan pakai
sabun sesudah BAK (Buang 42 98.0
Air Kecil)
Valid N (listwise) 42
Descriptive Statistics (Post Test) Perilaku
N Mean
Mencuci tangan pakai
42 99.0
sabun sebelum makan
Mencuci tangan pakai
sabun setelah membuang 42 98.2
sampah
Mencuci tangan pakai
sabun sesudah BAB (Buang 42 98.5
Air Bersih)
Mencuci tangan pakai
42 98.5
sabun setelah bermain
Mencuci tangan pakai
sabun setelah memegang 42 99.0
hewan
Mencuci tangan pakai
sabun setelah membuang 42 98.0
ingus dari hidung
Mencuci tangan pakai
sabun setelah menutup 42 97.9
mulut karena batuk bersin
Mencuci tangan pakai
sabun sesudah BAK (Buang 42 98.4
Air Kecil)
Valid N (listwise) 42
NPar Tests
POST_B -
PRE_B
b
Z -2.361
Asymp. Sig. (2-tailed) .018
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
NPar Tests
Ranks
Total 42
a
Test Statistics
POST_C -
PRE_C
b
Z -1.402
Asymp. Sig. (2-tailed) .161
NPar Tests
a
Test Statistics
POST_D -
PRE_D
b
Z -3.604
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
A. Identitas Responden
1. Nama Responden : ......................................................
2. Alamat : ......................................................
3. Jenis Kelamin : a. Laki-laki
b. Perempuan
B. Pertanyaan pengetahuan tentang praktek cuci tangan pakai sabun
7) Apakah dengan mengosok telapak tangan saja merupakan cara cuci tangan
yang benar.?
a. Ya
b. Tidak
8) Apakah penyakit cacingan timbul akibat tidak mencuci tangan.?
a. Ya
b. Tidak
9) Apakah sebelum dan sesudah makan wajib mencuci tangan dengan
sabun.?
a. Ya
b. Tidak
10) Apakah setelah memegang bintang tidak perlu mencuci tangan.?
a. Ya
b. Tidak
2 Kerang air
5 Saluran air
*keterangan :
Kondisi fasilitas cuci tangan Sekolah Dasar Negeri Borong Jambu Satu
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
( Curriculum vitae )
DATA PRIBADI
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Kesehatan : Sehat
No Telpon : 085342760607
PENDIDIKAN FORMAL
PENGALAMAN ORGANISASI