Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

A. Komposisi penduduk

1) Pengertian Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk merupakan sebuah mata statistik dari statistik


kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi
umur dan jenis kelamin. (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk berdasarkan


kriteria tertentu. Misalnya penduduk desa dapat digolongkan berdasarkan
tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, jenis kelamin dsb. Komposisi penduduk
dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di
masa yang akan datang. (http://brainly.co.id/tugas/1296017#)

Komposisi penduduk adalah penyusunan atau pengelompokan penduduk


berdasarkan kriteria tertantu. Adapun kriteria yang digunakan antara lain
kriteria usia dan jenis kelamin, angkatan kerja, dan rasio ketergantungan.
(www.siswapedia.com/)

2) Macam – macam komposisi penduduk

a. Berdasarkan Karakteristik Demografi

Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan

jenis kelamin.

Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin

Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

 Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.

 Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.

 Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia

jompo

1
Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur
(susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:

 Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah


sebagian besar penduduk usia muda.

 Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar


penduduk berusia dewasa.

 Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri


penduduk berusia tua.

b. Berdasarkan Karakteristik Sosial

Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan

status perkawinan.

Komposisi penduduk menurut pendidikan

Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah


ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP,
SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan
untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.

c. Berdasarkan Karakteristik Ekonomis

Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat

pendapatan.

Komposisi penduduk menurut pekerjaan

Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang


dilakukan oleh tiap tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain
pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha
dan sopir.

2
d. Berdasarkan Karakteristik Geografis

Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.

Komposisi penduduk menurut tempat tinggal

Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini


adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara
agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di
desa.

3) Tabel Frekuensi

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI

Contoh :

Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kota Banjarmasin

Jenis Kelamin satuan jiwa


Kelompok Umur
Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan
0-4 31 040 28 589 59 629
5-9 30 473 28 757 59 230
10-14 27 040 25 680 52 720
15-19 27 523 28 826 56 349
20-24 29 964 31 928 61 892
25-29 30 429 30 375 60 804
30-34 28 542 28 326 56 868
35-39 26 489 26 440 52 929
40-44 22 837 22 617 45 454
45-49 18 223 18 453 36 676
50-54 15 059 14 497 29 556
55-59 10 613 9 558 20 171
60-64 6 182 6 931 13 113
65-69 4 247 4 767 9 014
70-74 2 312 3 447 5 759
75-79 970 1 686 2 656
80-84 506 1 093 1 599
85-89 183 426 609
90-94 65 202 267
95+ 43 143 186
Jumlah 312 740 312 741 625 481

3
Konsep Definisi
Umur dihitung dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau sama dengan umur pada
waktu ulang tahun yang terakhir.

Contoh: umur 27 tahun 9 bulan, dicatat 27 tahun; umur kurang dari 1 tahun, dicatat 0
tahun.

Kegunaan
Penentuan kebijakan yang berkaitan dengan umur tunggal dan atau kelompok umur,
contoh: dalam sektor pendidikan.

KARAKTERISTIK SOSIAL

a. Status Pendidikan

Penduduk Berumur 5 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan

Status Sekolah Kota Banjarmasin 

Status Sekolah status jiwa


Kelompok Umur
Tidak/belum Masih Tidak Tidak
pernah sekolah sekolah bersekolah lagi Ditanyakan Jumlah
5-6 12 564 10 525 0 0 23 089
7-12 958 65 612 1 661 3 68 234
13-15 173 26 447 4 380 12 31 012
16-18 166 18 020 14 563 62 32 811
19-24 269 18 811 55 656 309 75 045
25-29 294 1 626 58 544 340 60 804
30-34 327 451 55 841 249 56 868
35-39 339 274 52 098 218 52 929
40-44 573 203 44 528 150 45 454
45-49 702 107 35 799 68 36 676
50-54 761 59 28 675 61 29 556
55-59 517 27 19 604 23 20 171
60-64 563 12 12 525 13 13 113
65-69 465 6 8 540 3 9 014
70-74 562 0 5 192 5 5 759
75-79 338 0 2 317 1 2 656
80-84 268 0 1 330 1 1 599
85-89 108 0 500 1 609
90-94 80 0 187 0 267
95+ 70 0 116 0 186

4
Status Sekolah status jiwa
Kelompok Umur
Tidak/belum Masih Tidak Tidak
pernah sekolah sekolah bersekolah lagi Ditanyakan Jumlah
Jumlah 20 097 142 180 402 056 1 519 565 852

Konsep Definisi

1. Tidak/belum pernah sekolah adalah status sekolah bagi mereka yang sama
sekali belum pernah sekolah, termasuk mereka yang telah tamat atau belum
tamat Taman Kanak-Kanak tetapi tidak/belum melanjutkan ke Sekolah Dasar.
2. Masih bersekolah adalah status sekolah bagi mereka yang terdaftar dan aktif
mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal.
3. Tidak bersekolah lagi adalah status sekolah bagi mereka yang pernah terdaftar
dan aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal, tetapi pada
saat pencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak lagi aktif.

Keterangan

 Bagi mahasiswa yang sedang cuti dianggap masih bersekolah.


 Bagi siswa SD, SLTP dan SLTA yang baru dinyatakan lulus pada saat
pencacahan dianggap masih bersekolah.
 Mereka yang sedang mengikuti program paket A/B/C setara dikategorikan
sebagai tidak bersekolah lagi.
 Program Diploma I yang masuk kriteria bersekolah hanya program diploma
pada pendidikan formal yang dikelola oleh suatu perguruan tinggi.

Kegunaan
Penentuan kebijakan berkaitan dengan akses dan pemerataan pendidikan. Informasi
yang diperoleh meliputi penduduk yang tidak/belum pernah sekolah, penduduk yang
sedang sekolah dan penduduk yang tidak bersekolah lagi khususnya dikaitkan dengan
kelompok usia sekolah.

b. Status Pernikahan

Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Kelompok Umur dan


Status Perkawinan Kota Banjarmasin 

Status Perkawinan status jiwa


Kelompok Umur Belum Cerai Cerai Tidak
Kawin Jumlah
Kawin Hidup Mati Ditanyakan
10-14 52 693 19 3 0 5 52 720
15-19 51 604 4 438 189 14 104 56 349

5
Status Perkawinan status jiwa
Kelompok Umur Belum Cerai Cerai Tidak
Kawin Jumlah
Kawin Hidup Mati Ditanyakan
20-24 36 054 24 661 834 67 276 61 892
25-29 15 535 43 312 1 410 207 340 60 804
30-34 7 029 47 577 1 642 371 249 56 868
35-39 4 151 46 111 1 676 773 218 52 929
40-44 2 144 39 921 1 706 1 533 150 45 454
45-49 1 184 31 591 1 379 2 454 68 36 676
50-54 764 23 910 1 062 3 759 61 29 556
55-59 397 15 203 712 3 836 23 20 171
60-64 230 8 317 459 4 094 13 13 113
65-69 139 5 018 272 3 582 3 9 014
70-74 81 2 382 154 3 137 5 5 759
75-79 28 897 80 1 650 1 2 656
80-84 16 409 30 1 143 1 1 599
85-89 12 132 17 447 1 609
90-94 2 42 5 218 0 267
95+ 1 28 5 152 0 186
Jumlah 172 064 293 968 11 635 27 437 1 518 506 622

Konsep Definisi

1. Belum kawin adalah status belum/tidak terikat dalam perkawinan.


2. Kawin adalah status terikat dalam perkawinan, baik tinggal bersama maupun
terpisah (kawin sah, secara hukum/adat, agama, negara dan sebagainya, juga
hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami istri).
3. Cerai hidup adalah status hidup berpisah sebagai suami istri karena bercerai dan
belum kawin lagi. Cerai walaupun belum resmi secara hukum dianggap cerai.
Sebaliknya sementara hidup terpisah tidak dianggap bercerai, misalnya
suami/istri yang ditinggalkan oleh istri/suami ke tempat lain karena sekolah,
bekerja, mencari pekerjaan, atau sedang cekcok.
4. Cerai mati adalah status suami/istrinya telah meninggal dunia dan belum kawin
lagi.

KARAKTERISTIK EKONOMI
Lapangan Usaha dan Status Pekerjaan
Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan
Usaha Utama dan Status Pekerjaan Utama Kota Banjarmasin

6
Status Pekerjaan UtamaSatuan: jiwa
Berusaha
dibantu Berusaha
Pekerja
Beru buruh dibantu Buruh atau
Lapangan Usaha keluarg Tidak
saha tidak buruh karyawan Pekerja
a atau Ditanyak Jumlah
sendi tetap atau tetap atau atau bebas
tidak an
ri buruh buruh pegawai
dibayar
tidak dibayar
dibayar
Pertanian Tanaman Padi 2 198 1 120 87 299 335 1 132 0 5 171
dan Palawija
Hortikultura 121 13 8 30 12 23 0 207
Perkebunan 96 31 32 518 18 7 0 702
Perikanan 348 11 38 240 51 23 0 711
Peternakan 187 12 39 123 14 15 0 390
Kehutanan 46 8 40 287 21 3 0 405
Pertambangan dan 216 20 248 3 192 128 5 0 3 809
Penggalian
Industri Pengolahan 2 654 321 991 14 551 836 426 0 19 779
Listrik dan Gas 88 4 65 1 187 49 3 0 1 396
Konstruksi/Bangunan 1 518 158 1 676 11 677 5 444 39 0 20 512
Perdagangan 40 13 3 358 3 776 25 590 1 197 5 139 0 79 196
6
Hotel dan Rumah Makan 4 862 897 779 5 763 104 1 201 0 13 606
Transportasi dan 9 521 62 769 10 712 2 246 85 0 23 395
Pergudangan
Informasi dan Komunikasi 937 76 198 2 731 61 94 0 4 097
Keuangan dan Asuransi 86 2 78 5 125 12 2 0 5 305
Jasa Pendidikan 317 6 124 12 673 154 10 0 13 284
Jasa Kesehatan 335 6 78 5 017 66 8 0 5 510
Jasa Kemasyarakatan 7 055 255 1 476 32 345 8 940 463 0 50 534
Lainnya 928 51 223 1 982 948 81 0 4 213
Jumlah 71 649 6 411 10 725 134 042 20 636 8 759 0 252 222

Lapangan Usaha
Konsep Definisi
Lapangan usaha adalah bidang kegiatan atau bidang usaha yang dilakukan
perusahaan/usaha/lembaga tempat seseorang bekerja. Seseorang yang mempunyai lebih
dari satu pekerjaan selama seminggu yang lalu, maka lapangan pekerjaan utamanya
adalah pekerjaan yang memakai waktu terbanyak.
Status Pekerjaan Utama
Konsep Definisi
1. Berusaha sendiri adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung resiko
secara ekonomis, diantaranya dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang
telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan
pekerja dibayar maupun pekerja tak dibayar. Termasuk yang sifatnya
memerlukan teknologi atau keahlian khusus.

7
2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap atau buruh tidak dibayar adalah bekerja atau
berusaha atas risiko sendiri, dan menggunakan buruh/karyawan/pegawai tak
dibayar dan atau buruh/karyawan/pegawai tidak tetap.
3. Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar adalah berusaha atas risiko sendiri dan
mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh/karyawan/pegawai tetap yang
dibayar.
4. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau
instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa
uang maupun barang. Pekerja yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak
digolongkan sebagai buruh/karyawan/pegawai tetapi sebagai pekerja bebas.
Pekerja dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki satu majikan yang sama
dalam sebulan terakhir, khusus pekerja pada sektor bangunan dianggap buruh
jika bekerja minimal tiga bulan pada satu majikan.
5. Pekerja bebas, mencakup pekerja bebas di usaha pertanian dan non pertanian.
Pekerja bebas di pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada orang
lain/majikan/ institusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan
terakhir) di usaha pertanian baik yang berupa usaha rumah tangga maupun
bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau
imbalan baik berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran
harian maupun borongan. Usaha pertanian meliputi pertanian tanaman pangan,
perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, dan perburuan, termasuk jasa
pertanian. Majikan adalah orang atau pihak yang memberikan pekerjaan dengan
pembayaran yang disepakati.
6. Pekerja keluarga atau tak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu
orang lain yang berusaha tanpa mendapat upah/gaji, baik berupa uang maupun
barang.

KARAKTERISTIK GEOGRAFIS

Penduduk Menurut Wilayah, Daerah Perkotaan/Perdesaan, dan Jenis

Kelamin Kota Banjarmasin 

8
Klasifikasi Perkotaan/PerdesaanSatuan: jiwa

Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan


Nama Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Kecamatan
Laki- Laki- Laki-
Perempua laki + Perem laki + laki +
Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan
n Peremp puan Peremp Peremp
uan uan uan
010 Banjarmas 67 014 66 422 133 436 6 490 6 142 12 632 73 504 72 564 146 068
in Selatan
020 Banjarmas 55 683 56 229 111 912 0 0 0 55 683 56 229 111 912
in Timur
030 Banjarmas 72 667 70 794 143 461 0 0 0 72 667 70 794 143 461
in Barat
031 Banjarmas 45 049 46 651 91 700 0 0 0 45 049 46 651 91 700
in Tengah
040 Banjarmas 65 837 66 503 132 340 0 0 0 65 837 66 503 132 340
in Utara
Kota 306 250 306 599 612 849 6 490 6 142 12 632 312 740 312 741 625 481
Banjarmasin

Konsep Definisi
Klasifikasi didasarkan pada skor yang dihitung dari kepadatan penduduk, persentase
rumah tangga yang bekerja di bidang pertanian, dan tersedianya fasilitas kota seperti
sekolah, pasar, rumah sakit, jalan aspal, dan listrik.

4) Manfaat Komposisi Penduduk

Untuk mengklasfikasikan penduduk dengan berbagai kriteria. sebagai


arah dalam pencapaian pembangunan nasional. dan sebagai tolok ukur penilaian
struktur ekonomi,sosial,budaya,pertahanan dan keamanan suatu bangsa atau
negara. Dan supaya mengetahui bagaimana potensi- SDM dari suatu negara
yang akan sangat berguna bagi kepentingan nasional. dan pengambilan
keputusan serta penentuan kebijakan pemerintah.

9
Referensi

Muhammad Amin. Komposisi Penduduk. Universitas Padjajaran. Diakses dari


https://www.scribd.com/document/431085364/Makalah-komposisi-penduduk
pada 3 Maret 2020.

10

Anda mungkin juga menyukai