Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH PAI

“Pandangan Islam Tentang Merokok Dalam


Kehidupan Bermasyarakat”

Kelompok 8 :
Akbar Ramadhan Saputra 25000119130175

Cahyaningtyas Putri Dwi Murni 25000119130216

Amalia Rohmah Nur Wahyuni 25000119130166

Adela Ervinia 25000119120018

Raissa Zahra Dzahabiya 25000119130128

Syifa Kinanti Herdianti 25000119120002

Lulu Laely Ramdany 25000119120036


HASIL BACA BAHAN RUJUKAN
I. Sejarah Rokok
Sekitar tahun 1492 M, seorang pelaut terkenal yang bernama Chistoper
Colombus telah menemukan benua Amerika. Ketika itu dia menyaksikan penduduk
setempat yaitu orang-orang Indian sedang asyik menghisap lintingan tembakau yang
sekarang kita kenal sebagai rokok. Pada saat itu, rokok sudah merupakan satu hal yang
lazim dilakukan oleh penduduk asli di benua baru tersebut, yang sebenarnya pula orang
Indian tersebut mengenalnya dari tetangga mereka, masyarakat Meksiko.
Sekitar abad ke-17 sampai sekitar abad ke-18, merokok masih menggunakan
pipa. Kemudian bergeser menjadi cerutu sekitar paruh pertama abad ke-19. Pada akhir
abad ke-19, rokok bergeser menjadi cigarette seperti yang kita lihat saat ini. Kreatifitas
perokok Spanyol dalam mengonsumsi rokok dengan menggunakan kertas sigaret
akhirnya diwujudkan dengan berdirinya pabrik rokok sigaret pertama kalinya sejak
tahun 1776 di Meksiko. Pada tahun 1860, rokok diproduksi dengan mesin yang disebut
peace cutter dan pada tahun 1880 mesin ini disempurnakan oleh James Albert Bensack
yang berasal dari Virginia, Amerika.
Pada zaman sekarang, rokok memiliki inovasi baru yaitu rokok elektrik. Rokok
ini merupakan bentuk inovasi dari rokok konvensional menjadi rokok modern. Rokok
elektronik ini, pertama kali dikembangkan pada tahun 2003 oleh SBT Co Ldt, sebuah
perusahaan yang berbasisi Beijing, RRC, yang saat ini dikuasai oleh Golden Dragon
Group Ltd pada tahun 2004, Ruyan mengambil alih proyek untuk mengembangkan
teknologi yang muncul. Rokok elektronik di klaim sebagai rokok yang lebih sehat,
ramah lingkungan daripada rokok biasa dan tidak menimbulakan bau dan asap. Selain
itu rokok elektronik lebih hemat daripada rokok biasa karena bisa diisi ulang.
Di Indonesia sendiri, penggunaan tembakau sebagai rokok baru dikenal sejak
kedatangan penjajah dari Eropa. Penjajah pada saat itu memperkenalkan daun
tembakau yang diekringkan kepada bangsa kita. Awalnya kebiasaan ini masih dianggap
aneh namun lama kelamaan tembakau sudah menjadi sesuatu yang didambakan oleh
mayoritas penduduk di negeri ini karena zat aditif yang ada pada rokok telah
membuatnya kecanduan. Bahkan dari tahun 1990-1997, pertumbuhan jumlah perokok
di Indonesia telah mencapai 44 %, dan merupakan yang tertinggal di Dunia.
II. Faktor Penyebab Orang Merokok Baik Rokok Konvensional Maupun Rokok
Elektrik

II.1. Penyebab Seseorang Merokok


Ada alasan krusial dibalik semua kebiasaan ini. Ini mungkin diawali dari sebuah keputusan
yang salah yakni “Sekedar coba-coba“. Berikut ini beberapa faktor penyebab yang membuat
seseorang menjadi perokok berat.
1. Pengaruh lingkungan tak sehat  Keturunan Seseorang yang tinggal ditengah
keluarga perokok maka ia akan cendrung tumbuh pula menjadi seorang perokok.
2. Pergaulan yang buruk  “pergaulan yang buruk merusak kebiasaan baik dalam
hidupmu!“
3. Sensasi Kenikmatan  faktor sensorimotorik berhubungan dengan sensasi
kenikmatan yang dirasakan seseorang ketika menikmati rokok.
4. Masyarakat yang bodoh  prevelensi pengguna yang tidak bersekolah (belum tamat
SD) lebih tinggi daripada mereka yang sudah mengenyam pendidikan
5. Ekonomi yang miskin  prevelensi perokok dari kalangan menengah kebawah lebih
tinggi daripada kalangan menengah ke atas.
6. Merasa bosan menunggu sesuatu  melakukna suatu hal yang menyenangkan dengan
merokok.
7. Memanipulasi tekanan social  bersikap tidak/ enggan menerima tekanan kehidupan
apa adanya akan menuntunmu untuk mencari pelarian salah satunya dengan merokok.
8. Pelarian dari stres
9. Merasa lebih percaya diri saat merokok
10. Sudah terlanjur candu sehingga sulit untuk berhenti
II.2. Penyebab Seseorang Merokok Elektrik
Berikut ini beberapa faktor penyebab yang membuat seseorang menjadi vaper.
1. Menjadi salah satu cara efektif untuk membantu para perokok aktif berhenti merokok.
2. Mengikuti tren terkini.
3. Lebih menarik untuk dicoba daripada rokok kretek/tradisional.

III. Penyakit Akibat Dari Merokok

1. Kanker Paru 8.Kanker Tenggorokan


2. Kanker Kandung Kemih 9.Jantung Koroner
3. Kanker Payudara 10.Aterosklerosis
4. Kanker Serviks 11.Impotensi
5. Kanker Kerongkongan 12.Penyakit Paru Obstruktif Kronik
6. Kanker Pencernaan 13.Stroke
7. Kanker Mulut

IV. Regulasi Rokok Di Indonesia


Beberapa regulasi mengenai perindustrian rokok diantaranya
1. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.
2. PP No 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan
di Bidang Penanaman Modal yang selanjutnya ditindaklanjuti
3. Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No 64/MIND/PER/7/2014 tentang
Pengawasan dan Pengendalian Usaha Industri Rokok,
4. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 205/PMK.011/2014 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.011/2012 tentang Tarif Cukai Hasil
Tembakau.

Regulasi Rokok Elektrik Di Indonesia :


1. Pasal 1 angka 1 pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Ketentuan Impor Rokok Elektrik.
2. Pasal 1 angka 14 PMK 146/2017 dijelaskan mengenai Hasil Pengolahan Tembakau
Lainnya.

V. Perspektif Islam Perihal Rokok


Berlandaskan Irshad al-Ikhwan li Bayani Shurb al-Qahwah wa al-Dukhan adalah sebagai
berikut:

Menurut Kyai Ihsan, pada masa awal-awal kemunculan rokok (tembakau) belum dikenal sama
sekali dalam dunia Islam. Hal ini terbukti, bahwa istilah tembakau itu sendiri bukanlah berasal
dari Bahasa Arab. Ada beragam nama untuk menyebut istilah tembakau ini, di antaranya adalah
“tutun” dan “al-tanbak”. Istilah medis menyebutnya “ban-bajjir”. Diceritakan bahwa tembakau
pertama kali ditemukan di daerah Tabacco (Tabaghu), Meksiko di Amerika Latin. Setelah
bangsa Eropa (Colombus) menemukan Kepulauan Karibia, dan di sana banyak sekali tanaman
tembakau, serta kebiasaan penduduknya menghisap rokok yang terbuat dari daun tembakau,
orang-orang migran Eropa tersebut membawa biji tembakau untuk dibudidayakan di Eropa.
Diperkirakan hal itu terjadi pada 1518 M./935 H. Kemudian pada 1560 M./977 H. rokok mulai
populer dan menyebar luas di Dunia Eropa.

1. Keharaman hukum rokok, berikut tentang sejarah dan pendapat berbagai ulama/imam
madhab mengenai hukum rokok tersebut. Di antara ulama tersebut adalah Syekh Shihab al-Din
al-Qulyubi, Ibrahim al-Laqqani, Hasan al-Sharnabila, al-Tarabishi, mereka memilih untuk
memberikan hukum haram. Mereka berargumen, bahwa rokok dapat mendatangkan mudarat
(bahaya). Sedangkan pemakainya akan mudah kena penyakit, dapat merusak otak, dan dapat
mengganggu kesadaran manusia. Oleh karena itu, pekerjaan merokok sama halnya dengan
perbuatan menyakiti diri sendiri, yang sangat dilarang oleh syari’at. Menurut Shekh Shihab al-
Din al-Qulyubi, rokok dapat menyebabkan kekebalan tubuh menjadi melemah, sehingga
mudah sekali terserang penyakit. Sedangkan penyakit yang mudah sekali menyerang pecandu
rokok adalah tarahil (penyakit yang menyebabkan seluruh otot kendur) dan tanafus (penyakit
yang dapat menyebabkan pori-pori tubuh membesar, menimbulkan rasa pusing dan mabuk).
Bahkan Shekh al-Laqqani telah mengidentikkan rokok dengan kecubung dan opium. Dengan
demikian, secara garis besar, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa terdapat empat alasan
tentang keharaman rokok tersebut, yaitu:

a. Rokok dapat membahayakan kesehatan seperti yang banyak disinggung oleh ahli medis.

b. Rokok dapat melemahkan pengguna/pecandunya seperti yang disebutkan dalam hadis Nabi
Saw., yaitu diharamkan sesuatu yang memabukkan dan melemahkan, baik dalam kadar sedikit
maupun banyak.

c. Aroma dan asap rokok dapat mengganggu orang di sekitarnya. Hal ini sangat dilarang dalam
agama. Terkait dengan ini, tidak sedikit hadits Nabi Saw., yang menjelaskan tentang
pelarangan memakan makanan yang baunya tidak sedap.

d. Para ulama lebih melihat pada asas manfaatnya. Menurut ulama yang berpendapat demikian,
rokok sama sekali tidak ada manfaatnya sama sekali, bahkan dapat membahayakan diri
manusia. Menurutnya, membeli rokok sama halnya dengan membuang-buang harta.

2. Pendapat para ulama yang membolehkan rokok, dan sekaligus bantahan (counter) terhadap
ulama yang mengharamkannya. Terkait dengan ini, Shekh ‘Abd al-Ghani al-Nabalusi dari
Madhab Hanafi dan ‘Ali Shibramalisi, memberikan hukum mubah terhadap rokok. Menurut
mereka, pengharaman rokok tidak memiliki landasan argumen sama sekali, karena tidak tidak
ditemukan satu hadis atau ayat al-Qur'an pun yang secara sarih (tegas) melarangnya.
Menurutnya, hukum haram hanya berlaku bagi mereka yang sedang sakit, apabila mereka
merokok, maka akan dapat membahayakan/memperparah penyakitnya tersebut.

3. Imam Al-Bajuri memilih hukum makruh. Inilah pendapat kuat (mu’tamad). Menurut al-
Bajuri, pendapat yang mengharamkan rokok berasal dari qaul da'if (lemah). Pendapat Syekh
al-Bajuri ini didukung oleh Shekh Muhammad Sa'id dan Sywkh Muhammad ibnu Musa.

Berbagai pendapat dan argumen para ulama di atas, sebenarnya bermuara kepada tiga macam
perspektif, yaitu:

a. Hukum rokok adalah mubah, karena rokok dianggap tidak Mombasa madarat (kerusakan).
Hakikat rokok bukanlah benda yang memabukkan.

b. Hukum merokok adalah makruh, karena rokok dapat membawa madarat relatif kecil, dan
tidak sampai kepada hukum haram.

c. Hukum merokok adalah haram, karena rokok dapat membawa banyak madarat. Berdasar
pada hasil penelitian medis, merokok dapat menyebabkan beberapa penyakit dalam seperti
kanker, paru-paru, jantung dan lainnya setelah sekian lama membiasakannya.

Dengan demikian, status hukum yang menempel pada rokok bukan disebabkan pada dirinya
sendiri (rokok itu sendiri), melainkan oleh sesuatu yang lain (amrun kharij).

Daftar Pustaka
1. www.repo.iain-tulungagung.ac.id//4456/3/bab%20ii.pdf
2. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-1676916/15-penyakit-akibat-rokok
3. https://kemenperin.go.id/artikel/11504/Regulasi-Ketat,-Industri-Rokok-
%09Tertekan.
4. https://m.detik.com/finance/industri/d-4163889/kondisi-industri-rokok-dihantam-
banyak-regulasi.
5. https://www.kompasiana.com/topkoktshirt/54f6e9d5a333118b548b4c39/ini-dia-
penyebab-seseorang-merokok
6. http://lasealwin.com/2016/11/23/11-faktor-penyebab-seseorang-merokok-alasan-
mengapa-sikawan-menjadi-perokok/#
7. Ihsan, al-Shekh Muhammad Dahlan al-Jampasi al-Kadiri. Tt. Sharh Manzumat Irshad
al-Ikhwan li Bayani Shurb al-Qahwah wa al-Dukhan. Kadiri: Yatlub fi al-Ma’had al-
Ihsan al-Jampasi al-Kadiri

Anda mungkin juga menyukai