Anda di halaman 1dari 25

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA

MASYARAKAT DI KECAMATAN SAMARINDA ULU KOTA SAMARINDA

Dosen Pembimbing : Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M.Kep

Disusun Oleh :

1. Salsa Nabila Putri R 2011102411005

2. Nadia Putri Ananda 2011102411026

3. Farhan Muzaki 2011102411052

4. Riski Rachman Saputra 2011102411067

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2023
SURAT PERNYATAAN KEASLIHAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
1. Salsa Nabila Putri Ramadini
2. Nadia Putri Ananda
3. Farhan Muzakki
4. Riski Rachman Saputra
Nim :
1. 2011102411005
2. 2011102411026
3. 2011102411052
4. 2011102411067
Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan
Judul Penelitian : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT

KECEMASAN PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN SAMARINDA ULU KOTA

SAMARINDA

Menyatakan bahwa penelitian ini yang kami tulis ini benar – benar hasil karya kami sendiri,
bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang kami akui sebagai
tulisan atau hasil pemikiran kami sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa terdapat plagiat dalam penelitian ini maka
kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan perundang – undangan
(Permendiknas No. 17, tahun 2010 ).

Samarinda, 08 Mei 2023

SALSA NABILA PUTRI RAMADINI


MOTTO
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. `

(QS.Al-Mujadalah:11)
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi’wabarakatuh
Seraya mengucap Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
yang maha kuasa atas kasih karunia dan kebaikannya yang telah diberikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “faktor - faktor yang
mempengaruhi keteraturan pola tidur pada pasien gangguan halusinasi pendengaran di
rumah sakit jiwa daerah atma husada mahakam samarinda” tepat pada waktunya.
Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan mata kuliah metodologi penelitian di Universitas Muhammadiyah
Kalimantan Timur tahun 2022.
Selama proses pembuatan proposal ini, penulis banyak memperoleh bantuan,
pembelajaran, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
saya hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang senantiasa
memberikan dukungan moril maupun material yang tak ternilai harganya. Ucapan terima
kasih yang sebesar- besarnya saya ajukan kepada:
1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.S. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Kalimantan Timur.
2. Dr. Hj. Nunung Herlina, S.Kp., M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
3. Ns. Siti Khoiroh Muflihatin, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, serta selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi masukan dalam
penyusunan proposal ini dan juga memberikan dorongan dan motivasi yang terbaik.
4. Ns. Dwi Rahma Fitriani,S.Kep.,M.NS Selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan serta semangat dalam penyusunan laporan penelitian
ini.
5. Ns. Mukhripah Damaiyanti, S.Kep., M.NS Selaku penguji kami
6. Ns.Milkhatun, M.Kep selaku koordinator Mata Kuliah Skripsi Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
7. Seluruh Dosen dan Staf Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
8. Terima Kasih kami sampaikan secara istimewa kepada kedua orangtua kami dan
seluruh keluarga yang tiada henti memberikan doa dan dukungan dengan penuh
kesabaran dan keiklasan memberikan semangat, motivasi dan perhatiannya.
9. Teman teman seangkatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur.
10. Dan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan bantuan, kasih sayang, dan
perhatiannya kepada penulis yang saya tidak dapat sebutkan satu persatu.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal ini sebaik mungkin,penulis


menyadari bahwa proposal ini masih ada kekurangan dalam penyusunannya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari seluruh
pihak guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal ini berguna bagi para pembaca dan
pihak - pihak lain yang berkepentingan.
DAFTAR ISI

Contents
SURAT PERNYATAAN KEASLIHAN PENELITIAN.....................................................................2
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................4
BAB I.....................................................................................................................................................8
PENDAHULUAN.................................................................................................................................8
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................8
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................9
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................................................9
a. Tujuan Umum.......................................................................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................................9
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat...........................................................................................9
1.5 Kerangka Konsep.................................................................................................................9
1.6 Hipotesis Penelitian............................................................................................................10
BAB II.................................................................................................................................................11
METODOLOGI PENELITIAN........................................................................................................11
2.1 Desain Penelitian................................................................................................................11
2.2 Populasi dan Sampel..........................................................................................................11
2.3 Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................................................12
2.4 Definisi Operasional...........................................................................................................12
2.5 Intrumen Penelitian............................................................................................................17
2.5.1 Kuesioner/Angket (Quetionnaires)............................................................................17
2.5.2 Observasi.....................................................................................................................17
2.5.3 Wawancara..................................................................................................................17
2.6 Prosedur Penelitian............................................................................................................18
2.6.1 Pengumpulan Data.....................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
WHO menyatakan bahwa kecemasan merupakan gangguan kesehatan jiwa yang
umum dengan prevalensi yang sangat tinggi (HIMPSI, 2020). Lebih dari 200 juta orang
(3,6% dari total populasi) di seluruh dunia menderita kecemasan.
Pada dasarnya kecemasan adalah kondisi psikologis seseorang yang penuh dengan
rasa takut dan khawatir, dimana perasaan takut dan khawatir akan sesuatu hal yang belum
pasti akan terjadi. Kecemasan berasal dari bahasa Latin (anxius) dan dari bahasa Jerman
(anst), yaitu suatu kata yang digunakan untuk menggambarkan efek negatif dan
rangsangan fisiologis (Muyasaroh et al. 2020).
Menurut Ghufron dan Rini (2014) kecemasan atau perasaan cemas adalah suatu
keadaan yang dialami ketika berpikir yang tidak menyenangkan terjadi, perasaaan takut
baik realistis maupun tidak realistis yang disertai dengan keadaan peningkatan reaksi
kejiwaan. Berdasarkan pada pendapat beberapa tokoh diatas tentang definisi kecemasan
di atas dapat disimpulkan, bahwa kecemasan adalah perasaan yang diliputi ketakutan,
panic, khawatir, gelisah mengenai masa mendatang tanpa sebab khusus atau terhadap
suatu yang tidak jelas yang belum tentu terjadi.
Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan
prevalensi seumur hidup yaitu 16%-29% (Katz, et al., 2013). Dilaporkan bahwa perkiraan
gangguan kecemasan pada dewasa muda di Amerika adalah sekitar 18,1% atau sekitar 42
juta orang hidup dengan gangguan kecemasan, seperti gangguan panik, gangguan
obsesiv-kompulsif, gangguan stres pasca trauma, gangguan kecemasan umum dan fobia
(Duckworth, 2013). Sedangkan gangguan kecemasan terkait jenis kelamin dilaporkan
bahwa prevalensi gangguan kecemasan seumur hidup pada wanita sebesar 60% lebih
tinggi dibandingkan pria (NIMH dalam Donner & Lowry, 2013).
Di Indonesia prevalensi terkait gangguan kecemasan menurut hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa sebesar 6% untuk usia 15 tahun
ke atas atau sekitar 14 juta penduduk di Indonesia mengalami gangguan mental emosional
yang ditunjukkan dengan gejala-gejala kecemasan dan depresi (Depkes, 2014). Terkait
dengan mahasiswa dilaporkan bahwa 25% mahasiswa mengalami cemas ringan, 60%
mengalami cemas sedang, dan 15% mengalami cemas berat. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut diketahui bahwa setiap orang dapat mengalami kecemasan baik cemas ringan,
sedang atau berat (Suyamto, et al., 2009).
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan hasil bahwa tingkat pendidikan terakhir
terbanyak yaitu SMA sebanyak 18 responden (48,6%), dengan kategori tingkat
Penelitian ini sebagian besar responden memiliki sikap positif terhadap penderita
gangguan jiwa. Hal ini juga dikarenakan responden mempunyai pemahaman yang benar
terkait dengan sikap terhadap penderita gangguan jiwa dan hal tersebut juga tidak
bertentangan dengan nilai-nilai pribadinya.
Adapun hasil penelitian yang menghubungan antara tingkat pendidikan dan
pengetahuan dengan sikap terhadap penderita gangguan jiwa yaitu diperoleh hasil dari uji
chi square dengan nilai p 0,741 (p>0,05) yang berarti secara statistik tidak ada hubungan
tingkat pendidikan dengan sikap terhadap penderita gangguan jiwa. Pendidikan sangat
berkaitan dengan pengetahuan dimana dengan adanya pengetahuan yang baik akan
mempengaruhi sikap seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin baik
pengetahuan dan akan mempengaruhi sikap positif. Pendidikan terdiri dari tiga jalur
pendidikan yang saling mempengaruhi terdiri dari pendidikan formal, nonformal, dan
informal. Menurut UU No. 20/2003, pendidikan formal diperoleh dari jenjang pendidikan
yang terstruktur, pendidikan nonformal diperoleh dari lembaga khursus,
pelatihan dan sebagainya yang menekankan pada penguasaan pengetahuan dan
ketrampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional sedangkan
pendidikan informal diperoleh dari keluarga dan lingkungan.Perlu ditekankan bahwa
seseorang yang berpendidikan rendah bukan berarti mutlak orang tersebut memiliki
pengetahuan yang rendah dengan sikap negatif begitu juga sebalikanya, semua dapat
dipengaruhi oleh pengalaman seseorang, Rahmawan (2018).
Menurut Maryam dan Kurniawan A (2018) menyatakan bahwa faktor jenis kelamin
secara signifikan dapat mempengaruhi tingkat kecemasan pasien, dalam penelitian
tersebut disebutkan juga bahwa jenis kelamin perempuan lebih beresiko mengalami
kecemasan dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki.
Menurut Maryam dan Kurniawan A (2018) juga menjelaskan bahwa penghasilan yang
digunakan sebagai indikator status ekonomi memiliki pengaruh terhadap tingkat
kecemasan, hasil penelitian menunjukkan bahwa angka prevalensi penghasilan dibawah
UMR mengalami kecemasan lebih banyak dibandingkan responden dengan penghasilan
diatas UMR.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apakah faktor pendidikan berhubungan dengan tingkat kecemasan pada masyarakat di
Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda?
2. Apakah faktor usia berhubungan dengan tingkat kecemasan pada masyarakat di
Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda?
3. Apakah faktor jenis kelamin berhubungan dengan tingkat kecemasan pada masyarakat
di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda ?
4. Apakah faktor status ekonomi berhubungan dengan tingkat kecemasan pada
masyarakat di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samrinda ?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian tingkat kecemasan pada masyarakat di Kalimantan Timur Kota Samarinda

b. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan kecemasan pada masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota
Samarinda
b. Menggambarkan faktor-faktor yang berhubungan pada tingkat kecemasan pada
masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
c. Menggambarkan hubungan antara faktor pendidikan dengan tingkat kecemasan
pada masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
d. Menggambarkan hubungan antara faktor usia dengan tingkat kecemasan pada
masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
e. Menggambarkan hubungan antara faktor jenis kelamin dengan tingkat kecemasan
pada masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
f. Menggambarkan hubungan antara faktor status ekonomi dengan tingkat kecemasan
pada masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
g. Menganalisis kecemasan pada masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota
Samarinda
h. Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan pada tingkat kecemasan pada
masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
i. Menganalisis hubungan antara faktor pendidikan dengan tingkat kecemasan pada
masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
j. Menganalisis hubungan faktor usia dengan tingkat kecemasan pada masyarakat
diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
k. Menganalisis hubungan faktor jenis kelamin dengan tingkat kecemasan pada
masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
l. Menganalisis hubungan faktor status ekonomi dengan tingkat kecemasan pada
masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Bagi Penulis
Hasil dari penelitian ini diharapkan penulis dapat mengaplilkasikan
pengetahuan yang didapat dari pengalaman nyata dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan kasus kecemasan pada masyarakat di Kalimantan Timur
Kota Samarinda.

1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
masyarakat tentang kasus kecemasan pada masyarakat di Kalimantan Timur Kota
Samarinda
1.5 Kerangka Konsep
Kerangka konseptual merupakan sebuah alur pemikiran terhadap suatu hubungan antar
konsep satu dengan konsep lainnya untuk dapat memberikan gambaran dan mengarahkan
asumsi terkait dengan variabel yang akan diteliti.

TINGKAT KECEMASAN

JENIS STATUS
PENDIDIKAN USIA
KELAMIN EKONOMI

FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
TINGKAT KECEMASAN
PADA MASYARAKAT

1.6 Hipotesis Penelitian


1.6.1 Hipotesis Nul
a. Tidak ada hubungan antara faktor pendidikan dengan tingkat kecemasan pada
masyarakat di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda.
b. Tidak ada hubungan antara faktor usia dengan tingkat kecemasan pada masyarakat di
Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda.
c. Tidak ada hubungan antara faktor jenis kelamin dengan tingkat kecemasan pada
masyarakat di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda.
d. Tidak ada hubungan antara faktor status ekonomi dengan tingkat kecemasan pada
masyarakat di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda.
1.6.2 Hipotesis Alternatif
a. Adanya hubungan antara faktor pendidikan dengan tingkat kecemasan pada
masyarakat di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda.
b. Adanya hubungan antara faktor usia dengan tingkat kecemasan pasa masyarakat di
Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda.
c. Adanya hubungan antara faktor jenis kelamin dengan tingkat kecemasan pada masyarakat
di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda.
d. Adanya hubungan antara faktor status ekonomi dengan tingkat kecemasan pada
masyarakat di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi pada
penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda sebanyak
30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrument
yang digunakan berupa kuisioner dari penelitian lain yang telah di uji Validitas dan
Reliabilitas. Analisis data menggunakan uji chi Square Test.
2.2 Populasi dan Sampel
2.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari suatu objek penelitian ataupun objek
yang diteliti. Populasi dapat berupa organisme, sekelompok orang,
masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa atau laporan yang memiliki
ciri khas dan harus didefinisikan secara spesifik (Susanti, 2019). Populasi pada
penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Samarinda Ulu di Kota
Samarinda.
2.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian subjek yang dipilih secara tertentu sehingga
dapat dikatakan mewakili objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2018). Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling adalah
pengambilan sampel yang berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu
seperti sifat-sifat populasi atau[un ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya
(Susanti, 2019). Besarnya sampel yang diambil pada penelitian ini adalah 30
responden.
Pengambilan sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang
telah dibuat peneliti, kriteria inklusi adalah responden yang memenuhi
persyaratan yang sudah ditetapkan peneliti dalam memilih sampel sedangkan
kriteria eksklusi adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi namun
memiliki kondisi tertentu sehingga tidak dapat berpartisipasi dalam penelitian.
Adapun kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang ditetapkan peneliti yaitu
sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria yang merupakan dimana subjek
penelitian mewakili sampel penelitian (Hidayat & Hayati, 2019). Dalam
penelitian ini yang menjadi kriteria inklusi adalah :
1) Responden masyarakat yang ada di samarinda ulu yang bersedia menjadi
responden dan menyetujui lembar persetujuan.
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria yang dimana subjek pada
penelitian tidak mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai
sampel penelitian, seperti halnya ada hambatan etis, seperti responden
menolak menjadi responden atau suatu keadaan yang tidak memunginkan
dilakukan untuk melakukan penelitian (Hidayat & Hayati, 2019). Dalam
penelitian ini yang menjadi kriteria eksklusi adalah:
1) Responden masyarakat di Samarinda Ulu yang ibu yang sedang sakit atau
dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk wawancara atau
memberikan jawaban.

2.3 Waktu dan Tempat Penelitian


2.3.1 Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam periode Januari – April 2024
2.3.2 Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di Kecamatan Samarinda Ulu di Kota Samarinda

2.4 Definisi Operasional


Definisi operasional merupakan suatu uraian terkait batasan variabel yang dipakai
atau tentang pengukuran variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2018). Definisi
operasional juga sebagai suatu penjelasan dari semua variabel yang berkaitan dengan
kerangka konsep penelitian yang bersifat spesifik dan terukur (Sandjaja et al., 2020).
Dalam penelitian ini peneliti melakukan identifikasi variabel yang akan digunakan terdiri
dari 5 variabel yaitu :

No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Penelitian Operasional Ukur
1. Usia Lansia atau usia Kuesioner Hasil ordinal
lanjut DASS-21 penelitian
merupakan menyebutkan
tahap akhir dari bahwa ada
siklus hubungan
kehidupan yang
manusia dan hal bermakna
tersebut antara umur
merupakan dengan
bagian dari tingkat
proses kecemasan
kehidupan yang lansia yang
tidak dapat tinggal
dihindarkan dan dipanti
akan dialami jompo. Selain
oleh setiap itu lansia
individu yang lama
(Prasetya, tinggal di
2018). panti mudah
Perubahan melakukan
psikologis yang adaptasi
dialami lansia dengan
adalah perasaan lingkungan
cemas. Salah panti umur
satu faktor lansia yang
penyebab tinggal di
kecemasan panti wreda
yakni Charitas
karakteristik menujukkan
lansia yang data sebagai
terdiri dari usia, berikut umur
pendidikan, dan 60-74 tahun
lama tinggal di berjumlah 50
panti jompo. %, Lansia
yang berumur
75-90 tahun
33, 5 %,
sedangkan
Lansia yang
berumur >90
tahun 16.5 %.
Hal ini
sejalan
dengan
penelitian
Sukarni dan
Wahyu
(2018),
semakin tua
umur lansia,
maka lansia
mengalami
kecemasan
dalam
menghadapi
kehidupanny
a terutama
yang tinggal
di panti
wreda. Hal
itu
disebabkan
karena
semakin
menurunnya
fungsi tubuh
akibat
penuaan dan
sering
disertai
penyakit
degeneratif
yang terjadi.
2. Tingkat Faktor tingkat Kuesioner Berdasarkan ordinal
Pendidikan pendidikan, DASS-21 analisis
yang mana mengunakan
pendidikan ujispearman
cukup akan runk
lebih mudah corelation,
mengidentifikasi didapatkan
stressor dan nilai rho
memengaruhi sebesar 0,623
kesadaran dan dan nilai p =
pemahaman 0,000 atau p
tentang stimulus < 0,05 yang
(Jatman, 2019). berarti Ho
Pengalaman ditolak dan
pasien Hα diterima,
menjalani maka dapat
pengobatan dikatakan
konsep diri, bahwa secara
peran dan faktor statistik
ekstrinsik terdapat
(kondisi medis, hubungan
akses informasi, yang
proses adaptasi, bermakna
sosial ekonomi antara tingkat
dan komunikasi pendidikan
teraupetik) dengan
(Kaplan & tingkat
Sadock (2019). kecemasan
Penelitian ini Tahun 2019.
juga
menunjukkan
kecemasan
berkorelasi
positif dengan
mekanisme
koping.
3. Status Kondisi status Kuesioner Pada variabel Ordinal
Ekonomi sosial ekonomi DASS-21 tingkat
juga ternyata kekayaan
berkaitan sebuah
dengan tingkat keluarga,
gejala depresi. semakin
Beberapa tinggi tingkat
penelitian kekayaannya
mengatakan maka
bahwa orang- probabilitas
orang dengan mengalami
pendapatan, gejala depresi
status pekerjaan, akan lebih
dan pendidikan rendah.
yang Variabel
tinggi status sosial
cenderung lebih dan ekonomi
bahagia dan dalam
mempunyai penelitian ini
kemungkinan berpengaruh
yang lebih kecil secara
untuk terjangkit signifikan
gejala depresi terhadap
atau gangguan gejala
kejiwaan depresi.
lainnya
daripada orang-
orang dengan
status sosial
ekonomi yang
lebih rendah
(Hwan and Lee,
2011).
4. Jenis Faktor jenis Kuesioner hasil analisis Ordinal
Kelamin kelamin, DASS-21 hubungan
diperkirakan jenis kelamin
jumlah yang dengan
menderita tingkat
kecemasan baik kecemasan
akut dan kronik pasien
mencapai 5% dihasilkan
dari jumlah bahwa 1
penduduk, (2.7%)
dengan responden
perbandingan dengan jenis
antara wanita kelamin
dan pria 2 perempuan
banding 1 memiliki
(Hawari, 2019). tingkat
Penelitian Yeh kecemasan
et al (2019), berat, 16
menunjukkan (43.2%)
wanita lebih memiliki
beresiko tinggi kecemasan
mengalami stres sedang, 15
terhadap respon (40.5%)
gangguan psikis, memiliki
akan tetapi kecemasan
mekanisme ringan dan
koping laki-laki yang tidak
lebih tinggi cemas hanya
dalam 5 (13.5%).
mengatasi Hal tersebut
masalah. berbeda
Penelitian yang dengan
dilakukan tingkat
Ratnawati kecemasan
(2020) pasien
menemukan, dengan jenis
jenis kelamin laki-
kelamin/gender laki yaitu
sangat cemas sedang
berhubungan sebanyak 2
terhadap respon (9.5%),
penyakit, cemas ringan
kecemasan, ada 14
serta (66.7%), dan
penggunaan tidak cemas
koping dalam hanya 5
menghadapi (23.8%).
masalah Hasil p-value
kesehatan menunjukkan
0.043<0.05
yang berarti
bahwa
terdapat
hubungan
antara jenis
2.5 Intrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untk mengumpulkan data dalam
suatu penelitian (Sandjaja et al., 2020). Pada penelitian ini menggunakan instrumen
sebagai berikut :
2.5.1 Kuesioner/Angket (Quetionnaires)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal-hal yang diketahuinya. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode
instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen
yang dipakai adalah angket atau kuesioner (Arikunto,2010).
2.5.2 Observasi
Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan adalah kegiatan
pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat
indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melakukan penglihatan,
penciuman, pendengaran, perabaan, dan pengecapan (Arikunto, 2010). Disini
peneliti menggunakan observasi hanya sebagai pelengkap dalam
mengumpulkan data lain atau udata yang sama sebagai checking silang (cross
chekck).
2.5.3 Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini
dengan cara mengajukan pertanyaan yang disusun secara sistematis dan
lengkap untuk mengumpulkan data yang dicari. Dalam teknik wawancara ini
peneliti melakukan tanya jawab kepada responden secara tatap muka.
Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan uji validitas atau reliabilitas
seluruh kuesioner yang tidak baku.
1. Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan derajat ketepatan antara data sesungguhnya
yang terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Uji
validitas ini dilakukan peneliti untuk mengukur data yang didapat adalah
data yang valid atau tidak. (Sugiyono, 2019). Dalam penelitian ini
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data itu valid. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan
oleh peneliti.
Pada uji validitas peneliti menggunakan Korelasi Product Moment,
validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari
satu faktor (antara faktor satu dengan yang lain ada kesamaan)
pengukuran uji validitas faktor ini dengan cara mengkorelasikan antara
skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor
(total keseluruhan faktor).
Rumus Korelasi Product Moment :
Keterangan :
r : Koefisien korelasi item dengan skor total
X : Skor pertanyaan
Y : Skor Total
N: Jumlah responden
XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen merupakan sesuatu instrumen yang cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
instrument tersebut sudah baik (Sugiyono, 2019). Pengujian reliabilitas
menggunakan uji Alfa Cronbach dilakukan untuk instrumen yang
memiliki jawaban benar lebih dari 1 (Yusup, 2018).
Rumus Cronbach-Alpha :
 2 
  st
k  

rt
 1  
k  1 :
Keterangan 2 
 s 


t 

K : Mean Kuadrat antara subyek
St2 : Variasi total
 si2 : Mean kuadrat antara kesalahan
2.6 Prosedur Penelitian
2.6.1 Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan proses penting dalam mendapatkan data
penelitian. Jika peneliti tidak mengetahui teknik dari pengumpulan data, maka
peneliti sulit untuk mendapatkan data yang bisa memenuhi standar data yang
telah ditentukan (Sugiyono, 2019).
1. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui data hasil wawancara
dengan narasumber atau responden, Data primer yang telah dilakukan pada
penelitian ini adalah data dari wawancara responden dengan kecemasan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau informasi yang dikumpulkan oleh
orang yang telah melakukan penelitian sebelumnya. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah data sekunder dalam peneliti ini adalah jurnal, artikel,
buku-buku, literatur serta situs internet terkait dengan penelitian yang
dilakukan seperti data WHO, DINKES, BKKBN, MENKES. Serta peneliti
meminta data masyarakat yang mengalami kecemasan di Puskesmas
Samarinda Ulu.
2.6.2 Analisis Data
Analisa data yaitu kegiatan yang dilakukan setelah pengumpulan data dan
pengolahan data selesai (Sugiyoni, 2019). Setelah melakukan pengumpulan data
dan pengolahan data maka selanjutnya adalah tahap analisis data secara univariat
dan bivariat sesuai tujuan penelitian, meliputi:
1. Analisis Univariat
Analisa Univariat yaitu suatu metode yang digunakan untuk
menggambarkan tiap variabel. Data dan informasi yang diperoleh dari analisis
univariat dapat mendeskripsikan karakteristik responden masyarakat di
Kecamatan Samarinda Ulu yang memiliki kecemasan. Variabel independen
(Faktor-faktor seperti usia, pendidikan, jenis kelamin dan ekonomi) dan
variabel dependen (Tingkat Kecemasan) yang dapat disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi dan persentase dengan rumus:
P=F/N X 100%
Keterangan :
P = Presentasi yang dicari
N = Jumlah keseluruhan sampel/responden
F = Frekuensi sampel/responden untuk setiap pertanyaan
100 = Bilangan tetap
2. Analisis Bivariat
Analisa Bivariat adalah analisa hubungan terhadap 2 variabel. Pada
penelitian ini variabel independennya adalah Faktor-faktor yang berhubungan
dengan Kecemasan seperti usia, pendidikan, jenis kelamin dan ekonomi. Dan
variabel dependennya adalah Tingkat Kecemasan. Pemilihan uji statistik yang
akan digunakan untuk melakukan analisis didasarkan pada skala data, jumlah
populasi atau sampel dan jumlah variabel yang diteliti. Analisis bivariat
dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian yaitu adalah hubungan
dengan tingkat kecemasan di Kecamatan Samarinda Ulu Kota S. Rumus yang
digunakan adalah Uji Kai Kuadrat (Chi Square Test)
Rumus Chi Square:
Keterangan :
𝑥2 = Chi square
0 = Frekuensi hasil observasi
E = Frekuensi yang diharapkan
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan
digunakan taraf signifinkasi yaitu α (0,05):
a) Apabila p < 0,05 = Ho ditolak, berarti didapatkan hasil ada hubungan
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan.
b) Apabila p > 0,05 = Ho diterima, berarti didapatkan hasil tidak ada
hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan.
Jika uji Chi Square tidak terpenuhi dapat menggunakan Uji Fisher Exact
dengan rumus:
LAMPIRAN
INSTRUMEN PENELITIAN
1. Kuesioner DASS-21

Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Status : (menikah/belum menikah)
Lama kerja :
Petunjuk Pengisian
Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan
pengalaman Anda dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat empat
pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:
0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.
1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang kadang.
2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau lumayan
sering.
3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.
Selanjutnya, Anda diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda silang (X)
pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman Anda selama satu minggu
belakangan ini. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah dengan
cepat berdasarkan jawaban pertama yang terlintas dalam pikiran Anda.

NO PERTANYAAN 0 1 2 3
D A S
Saya merasa bahwa diri saya
1 menjadi marah karena hal-hal
sepele.
Saya merasa mulut saya sering
2
kering.
Saya sama sekali tidak dapat
3
merasakan perasaan positif.

NO PERTANYAAN 0 1 2 3
D A S
Saya mengalami kesulitan
bernafas (misalnya: sering kali
terengah-engah atau tidak dapat
4
bernafas padahal tidak
melakukan aktivitas fisik
sebelumnya).
Saya sepertinya tidak kuat lagi
5
untuk melakukan suatu kegiatan.
Saya cenderung bereaksi
6 berlebihan terhadap suatu
situasi.
Saya merasa gemetar (misalnya:
7
pada tangan).
Saya merasa telah
8 menghabiskan banyak energi
disaat merasa
cemas.
Saya merasa khawatir dengan
situasi dimana saya mungkin
9
menjadi panik dan
mempermalukan diri sendiri.
Saya merasa tidak ada hal yang
10
dapat diharapkan di masa
depan.
11 Saya sedang merasa gelisah.
Saya merasa sulit untuk
12
bersantai
13 Saya merasa sedih dan tertekan.
Saya sulit untuk sabar dalam
14 menghadapi gangguan terhadap
hal yang sedang saya lakukan.
15 Saya merasa saya hampir panik.
Saya tidak merasa antusias dalam
16
hal apapun.
Saya merasa bahwa saya tidak
17 berharga sebagai seorang
manusia.
Saya merasa bahwa saya mudah
18
tersinggung.
NO PERTANYAAN 0 1 2 3
D A S
Saya menyadari perubahan
detak jantung, walaupun tidak
19 sehabis melakukan aktivitas fisik
(misalnya: merasa detak jantung
meningkat atau melemah).
Saya merasa takut tanpa alasan
20
yang jelas.
Saya merasa bahwa hidup tidak
21
bermanfaat.
TOTAL
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Y., Relaksana, R., & Siregar, A. Y. M. (2021). Analisis Faktor Socioeconomic Status (Ses)
Terhadap Kesehatan Mental: Gejala Depresi Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Kesehatan
Indonesia, 5(2), 29–40. https://doi.org/10.7454/eki.v5i2.4125
Fortuna, A. D., Saputri, M. E., & Wowor, T. J. F. (2022). Faktor – Faktor Yang Berhubungan
Dengan Tingkat Kecemasan Warga Pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2021 Di
Kecamatan Sukmajaya Kota Depok. Jurnal Keperawatan, 10(1), 34.
https://doi.org/10.35790/jkp.v10i1.38850
Hardayati, Y. A., & Mustikasari, M. (2019). the Implementation of Relaxation and Distraction
Techniques on Adolescents Experiencing Anxiety in Earthquake Prone Areas.
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS), 2(3), 9–15.
https://doi.org/10.35654/ijnhs.v2i3.105
Lamba, C. T., Munayang, H., & Kandou, L. F. J. (2017). Gambaran Tingkat Kecemasan pada
Warga yang Tinggal di Daerah Rawan Banjir Khususnya Warga di Kelurahan Tikala Ares
Kota Manado. E-CliniC, 5(1). https://doi.org/10.35790/ecl.5.1.2017.15526
Marthoenis, Meutia, I., Fathiariani, L., & Sofyan, H. (2018). Prevalence of depression and
anxiety among college students living in a disaster-prone region. Alexandria Journal of
Medicine, 54(4), 337–340. https://doi.org/10.1016/j.ajme.2018.07.002
Ngadiran, A. (2020). Hubungan Karakteristik (Umur, Pendidikan, Dan Lama Tinggal Di Panti)
Dengan Tingkat Kecemasan Lansia. Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel, 13(2), 104–108.
https://doi.org/10.36051/jiki.v13i2.95
Purwastuti, I. (2019). Kecemasan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Bandang Di Desa
Batuganda Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara. Jurnal Mimbar Kesejahteraan
Sosial, Edisi 2, 1–10.
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jmks/article/view/8006
Selvyana, N. A., & Fitriani, D. R. (2021). Hubungan Pengalaman dengan Kesiapsiagaan
Remaja dalam Menghadapi Banjir di Samarinda. Borneo Student Research, 2(3), 1845–
1854.
Sunny, S., & Setyowati, S. (2020). Terpaan Banjir Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan
Pada Masyarakat Korban Bencana. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(4), 577.
Sunny, S., Setyowati, S., Lamba, C. T., Munayang, H., Kandou, L. F. J., Dewi, Y., Relaksana, R.,
Siregar, A. Y. M., Fortuna, A. D., Saputri, M. E., Wowor, T. J. F., Ngadiran, A., Marthoenis,
Meutia, I., Fathiariani, L., Sofyan, H., Hardayati, Y. A., Mustikasari, M., Selvyana, N. A., …

Anda mungkin juga menyukai