Disusun Oleh :
2023
SURAT PERNYATAAN KEASLIHAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
1. Salsa Nabila Putri Ramadini
2. Nadia Putri Ananda
3. Farhan Muzakki
4. Riski Rachman Saputra
Nim :
1. 2011102411005
2. 2011102411026
3. 2011102411052
4. 2011102411067
Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan
Judul Penelitian : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT
SAMARINDA
Menyatakan bahwa penelitian ini yang kami tulis ini benar – benar hasil karya kami sendiri,
bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang kami akui sebagai
tulisan atau hasil pemikiran kami sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa terdapat plagiat dalam penelitian ini maka
kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan perundang – undangan
(Permendiknas No. 17, tahun 2010 ).
(QS.Al-Mujadalah:11)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi’wabarakatuh
Seraya mengucap Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
yang maha kuasa atas kasih karunia dan kebaikannya yang telah diberikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “faktor - faktor yang
mempengaruhi keteraturan pola tidur pada pasien gangguan halusinasi pendengaran di
rumah sakit jiwa daerah atma husada mahakam samarinda” tepat pada waktunya.
Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan mata kuliah metodologi penelitian di Universitas Muhammadiyah
Kalimantan Timur tahun 2022.
Selama proses pembuatan proposal ini, penulis banyak memperoleh bantuan,
pembelajaran, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
saya hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang senantiasa
memberikan dukungan moril maupun material yang tak ternilai harganya. Ucapan terima
kasih yang sebesar- besarnya saya ajukan kepada:
1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.S. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Kalimantan Timur.
2. Dr. Hj. Nunung Herlina, S.Kp., M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
3. Ns. Siti Khoiroh Muflihatin, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, serta selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi masukan dalam
penyusunan proposal ini dan juga memberikan dorongan dan motivasi yang terbaik.
4. Ns. Dwi Rahma Fitriani,S.Kep.,M.NS Selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan serta semangat dalam penyusunan laporan penelitian
ini.
5. Ns. Mukhripah Damaiyanti, S.Kep., M.NS Selaku penguji kami
6. Ns.Milkhatun, M.Kep selaku koordinator Mata Kuliah Skripsi Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
7. Seluruh Dosen dan Staf Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
8. Terima Kasih kami sampaikan secara istimewa kepada kedua orangtua kami dan
seluruh keluarga yang tiada henti memberikan doa dan dukungan dengan penuh
kesabaran dan keiklasan memberikan semangat, motivasi dan perhatiannya.
9. Teman teman seangkatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur.
10. Dan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan bantuan, kasih sayang, dan
perhatiannya kepada penulis yang saya tidak dapat sebutkan satu persatu.
Contents
SURAT PERNYATAAN KEASLIHAN PENELITIAN.....................................................................2
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................4
BAB I.....................................................................................................................................................8
PENDAHULUAN.................................................................................................................................8
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................8
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................9
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................................................9
a. Tujuan Umum.......................................................................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................................9
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat...........................................................................................9
1.5 Kerangka Konsep.................................................................................................................9
1.6 Hipotesis Penelitian............................................................................................................10
BAB II.................................................................................................................................................11
METODOLOGI PENELITIAN........................................................................................................11
2.1 Desain Penelitian................................................................................................................11
2.2 Populasi dan Sampel..........................................................................................................11
2.3 Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................................................12
2.4 Definisi Operasional...........................................................................................................12
2.5 Intrumen Penelitian............................................................................................................17
2.5.1 Kuesioner/Angket (Quetionnaires)............................................................................17
2.5.2 Observasi.....................................................................................................................17
2.5.3 Wawancara..................................................................................................................17
2.6 Prosedur Penelitian............................................................................................................18
2.6.1 Pengumpulan Data.....................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
WHO menyatakan bahwa kecemasan merupakan gangguan kesehatan jiwa yang
umum dengan prevalensi yang sangat tinggi (HIMPSI, 2020). Lebih dari 200 juta orang
(3,6% dari total populasi) di seluruh dunia menderita kecemasan.
Pada dasarnya kecemasan adalah kondisi psikologis seseorang yang penuh dengan
rasa takut dan khawatir, dimana perasaan takut dan khawatir akan sesuatu hal yang belum
pasti akan terjadi. Kecemasan berasal dari bahasa Latin (anxius) dan dari bahasa Jerman
(anst), yaitu suatu kata yang digunakan untuk menggambarkan efek negatif dan
rangsangan fisiologis (Muyasaroh et al. 2020).
Menurut Ghufron dan Rini (2014) kecemasan atau perasaan cemas adalah suatu
keadaan yang dialami ketika berpikir yang tidak menyenangkan terjadi, perasaaan takut
baik realistis maupun tidak realistis yang disertai dengan keadaan peningkatan reaksi
kejiwaan. Berdasarkan pada pendapat beberapa tokoh diatas tentang definisi kecemasan
di atas dapat disimpulkan, bahwa kecemasan adalah perasaan yang diliputi ketakutan,
panic, khawatir, gelisah mengenai masa mendatang tanpa sebab khusus atau terhadap
suatu yang tidak jelas yang belum tentu terjadi.
Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan
prevalensi seumur hidup yaitu 16%-29% (Katz, et al., 2013). Dilaporkan bahwa perkiraan
gangguan kecemasan pada dewasa muda di Amerika adalah sekitar 18,1% atau sekitar 42
juta orang hidup dengan gangguan kecemasan, seperti gangguan panik, gangguan
obsesiv-kompulsif, gangguan stres pasca trauma, gangguan kecemasan umum dan fobia
(Duckworth, 2013). Sedangkan gangguan kecemasan terkait jenis kelamin dilaporkan
bahwa prevalensi gangguan kecemasan seumur hidup pada wanita sebesar 60% lebih
tinggi dibandingkan pria (NIMH dalam Donner & Lowry, 2013).
Di Indonesia prevalensi terkait gangguan kecemasan menurut hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa sebesar 6% untuk usia 15 tahun
ke atas atau sekitar 14 juta penduduk di Indonesia mengalami gangguan mental emosional
yang ditunjukkan dengan gejala-gejala kecemasan dan depresi (Depkes, 2014). Terkait
dengan mahasiswa dilaporkan bahwa 25% mahasiswa mengalami cemas ringan, 60%
mengalami cemas sedang, dan 15% mengalami cemas berat. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut diketahui bahwa setiap orang dapat mengalami kecemasan baik cemas ringan,
sedang atau berat (Suyamto, et al., 2009).
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan hasil bahwa tingkat pendidikan terakhir
terbanyak yaitu SMA sebanyak 18 responden (48,6%), dengan kategori tingkat
Penelitian ini sebagian besar responden memiliki sikap positif terhadap penderita
gangguan jiwa. Hal ini juga dikarenakan responden mempunyai pemahaman yang benar
terkait dengan sikap terhadap penderita gangguan jiwa dan hal tersebut juga tidak
bertentangan dengan nilai-nilai pribadinya.
Adapun hasil penelitian yang menghubungan antara tingkat pendidikan dan
pengetahuan dengan sikap terhadap penderita gangguan jiwa yaitu diperoleh hasil dari uji
chi square dengan nilai p 0,741 (p>0,05) yang berarti secara statistik tidak ada hubungan
tingkat pendidikan dengan sikap terhadap penderita gangguan jiwa. Pendidikan sangat
berkaitan dengan pengetahuan dimana dengan adanya pengetahuan yang baik akan
mempengaruhi sikap seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin baik
pengetahuan dan akan mempengaruhi sikap positif. Pendidikan terdiri dari tiga jalur
pendidikan yang saling mempengaruhi terdiri dari pendidikan formal, nonformal, dan
informal. Menurut UU No. 20/2003, pendidikan formal diperoleh dari jenjang pendidikan
yang terstruktur, pendidikan nonformal diperoleh dari lembaga khursus,
pelatihan dan sebagainya yang menekankan pada penguasaan pengetahuan dan
ketrampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional sedangkan
pendidikan informal diperoleh dari keluarga dan lingkungan.Perlu ditekankan bahwa
seseorang yang berpendidikan rendah bukan berarti mutlak orang tersebut memiliki
pengetahuan yang rendah dengan sikap negatif begitu juga sebalikanya, semua dapat
dipengaruhi oleh pengalaman seseorang, Rahmawan (2018).
Menurut Maryam dan Kurniawan A (2018) menyatakan bahwa faktor jenis kelamin
secara signifikan dapat mempengaruhi tingkat kecemasan pasien, dalam penelitian
tersebut disebutkan juga bahwa jenis kelamin perempuan lebih beresiko mengalami
kecemasan dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki.
Menurut Maryam dan Kurniawan A (2018) juga menjelaskan bahwa penghasilan yang
digunakan sebagai indikator status ekonomi memiliki pengaruh terhadap tingkat
kecemasan, hasil penelitian menunjukkan bahwa angka prevalensi penghasilan dibawah
UMR mengalami kecemasan lebih banyak dibandingkan responden dengan penghasilan
diatas UMR.
b. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan kecemasan pada masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota
Samarinda
b. Menggambarkan faktor-faktor yang berhubungan pada tingkat kecemasan pada
masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
c. Menggambarkan hubungan antara faktor pendidikan dengan tingkat kecemasan
pada masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
d. Menggambarkan hubungan antara faktor usia dengan tingkat kecemasan pada
masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
e. Menggambarkan hubungan antara faktor jenis kelamin dengan tingkat kecemasan
pada masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
f. Menggambarkan hubungan antara faktor status ekonomi dengan tingkat kecemasan
pada masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
g. Menganalisis kecemasan pada masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota
Samarinda
h. Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan pada tingkat kecemasan pada
masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
i. Menganalisis hubungan antara faktor pendidikan dengan tingkat kecemasan pada
masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
j. Menganalisis hubungan faktor usia dengan tingkat kecemasan pada masyarakat
diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
k. Menganalisis hubungan faktor jenis kelamin dengan tingkat kecemasan pada
masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
l. Menganalisis hubungan faktor status ekonomi dengan tingkat kecemasan pada
masyarakat diKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda
TINGKAT KECEMASAN
JENIS STATUS
PENDIDIKAN USIA
KELAMIN EKONOMI
FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
TINGKAT KECEMASAN
PADA MASYARAKAT
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Status : (menikah/belum menikah)
Lama kerja :
Petunjuk Pengisian
Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan
pengalaman Anda dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat empat
pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:
0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.
1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang kadang.
2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau lumayan
sering.
3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.
Selanjutnya, Anda diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda silang (X)
pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman Anda selama satu minggu
belakangan ini. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah dengan
cepat berdasarkan jawaban pertama yang terlintas dalam pikiran Anda.
NO PERTANYAAN 0 1 2 3
D A S
Saya merasa bahwa diri saya
1 menjadi marah karena hal-hal
sepele.
Saya merasa mulut saya sering
2
kering.
Saya sama sekali tidak dapat
3
merasakan perasaan positif.
NO PERTANYAAN 0 1 2 3
D A S
Saya mengalami kesulitan
bernafas (misalnya: sering kali
terengah-engah atau tidak dapat
4
bernafas padahal tidak
melakukan aktivitas fisik
sebelumnya).
Saya sepertinya tidak kuat lagi
5
untuk melakukan suatu kegiatan.
Saya cenderung bereaksi
6 berlebihan terhadap suatu
situasi.
Saya merasa gemetar (misalnya:
7
pada tangan).
Saya merasa telah
8 menghabiskan banyak energi
disaat merasa
cemas.
Saya merasa khawatir dengan
situasi dimana saya mungkin
9
menjadi panik dan
mempermalukan diri sendiri.
Saya merasa tidak ada hal yang
10
dapat diharapkan di masa
depan.
11 Saya sedang merasa gelisah.
Saya merasa sulit untuk
12
bersantai
13 Saya merasa sedih dan tertekan.
Saya sulit untuk sabar dalam
14 menghadapi gangguan terhadap
hal yang sedang saya lakukan.
15 Saya merasa saya hampir panik.
Saya tidak merasa antusias dalam
16
hal apapun.
Saya merasa bahwa saya tidak
17 berharga sebagai seorang
manusia.
Saya merasa bahwa saya mudah
18
tersinggung.
NO PERTANYAAN 0 1 2 3
D A S
Saya menyadari perubahan
detak jantung, walaupun tidak
19 sehabis melakukan aktivitas fisik
(misalnya: merasa detak jantung
meningkat atau melemah).
Saya merasa takut tanpa alasan
20
yang jelas.
Saya merasa bahwa hidup tidak
21
bermanfaat.
TOTAL
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Y., Relaksana, R., & Siregar, A. Y. M. (2021). Analisis Faktor Socioeconomic Status (Ses)
Terhadap Kesehatan Mental: Gejala Depresi Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Kesehatan
Indonesia, 5(2), 29–40. https://doi.org/10.7454/eki.v5i2.4125
Fortuna, A. D., Saputri, M. E., & Wowor, T. J. F. (2022). Faktor – Faktor Yang Berhubungan
Dengan Tingkat Kecemasan Warga Pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2021 Di
Kecamatan Sukmajaya Kota Depok. Jurnal Keperawatan, 10(1), 34.
https://doi.org/10.35790/jkp.v10i1.38850
Hardayati, Y. A., & Mustikasari, M. (2019). the Implementation of Relaxation and Distraction
Techniques on Adolescents Experiencing Anxiety in Earthquake Prone Areas.
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS), 2(3), 9–15.
https://doi.org/10.35654/ijnhs.v2i3.105
Lamba, C. T., Munayang, H., & Kandou, L. F. J. (2017). Gambaran Tingkat Kecemasan pada
Warga yang Tinggal di Daerah Rawan Banjir Khususnya Warga di Kelurahan Tikala Ares
Kota Manado. E-CliniC, 5(1). https://doi.org/10.35790/ecl.5.1.2017.15526
Marthoenis, Meutia, I., Fathiariani, L., & Sofyan, H. (2018). Prevalence of depression and
anxiety among college students living in a disaster-prone region. Alexandria Journal of
Medicine, 54(4), 337–340. https://doi.org/10.1016/j.ajme.2018.07.002
Ngadiran, A. (2020). Hubungan Karakteristik (Umur, Pendidikan, Dan Lama Tinggal Di Panti)
Dengan Tingkat Kecemasan Lansia. Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel, 13(2), 104–108.
https://doi.org/10.36051/jiki.v13i2.95
Purwastuti, I. (2019). Kecemasan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Bandang Di Desa
Batuganda Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara. Jurnal Mimbar Kesejahteraan
Sosial, Edisi 2, 1–10.
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jmks/article/view/8006
Selvyana, N. A., & Fitriani, D. R. (2021). Hubungan Pengalaman dengan Kesiapsiagaan
Remaja dalam Menghadapi Banjir di Samarinda. Borneo Student Research, 2(3), 1845–
1854.
Sunny, S., & Setyowati, S. (2020). Terpaan Banjir Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan
Pada Masyarakat Korban Bencana. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(4), 577.
Sunny, S., Setyowati, S., Lamba, C. T., Munayang, H., Kandou, L. F. J., Dewi, Y., Relaksana, R.,
Siregar, A. Y. M., Fortuna, A. D., Saputri, M. E., Wowor, T. J. F., Ngadiran, A., Marthoenis,
Meutia, I., Fathiariani, L., Sofyan, H., Hardayati, Y. A., Mustikasari, M., Selvyana, N. A., …