Anda di halaman 1dari 54

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK TERHADAP


KEPERCAYAAN DIRI REMAJA DI DESA EEMOKOLO
KECAMATAN KABAENA UTARA

SITI SULASTRI
P201801058

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL

Proposal penelitian ini telah kami setujui untuk diajukan pada seminar Proposal

Penelitian Program Studi S-I Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas

Mandala Waluya, dalam rangka penyempurnaan penulisan.

Kendari, April 2021

Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II

Armayani, S.Kep., Ns., M.Kes Prawara Aros Purnama, S.Kep., M.Sc


NIDN : 09-0307-8301 NIDN : 09 1306 9004

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan

Armayani, S.Kep., Ns., M.Kes


NIDN : 09-0307-8301

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat-Nya, karunia-Nya serta hidayah-Nya sehingga penelitian ini dapat

terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda

Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya

hingga pada umatnya sampai akhir zaman.

Penelitian ini berjudul “Pengaruh penggunaan aplikasi tiktok terhadap

kepercayaan diri remaja ” yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Keperawatan Jurusan Keperawatan Universitas Mandala Waluya Kendari.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan penelitian ini banyak hambatan

dan tantangan yang di dapatkan. Namun atas bantuan, bimbingan, pengarahan, petunjuk

dan doa dari berbagai pihak disertai harapan yang optimis dan kuat sehingga penelitian ini

dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga,

penghargaan dan penghormatan kepada pembimbing I ibu Armayani, S.kep.,Ns., M.kes

dan pembimbing II pak Prawara Aros Purnama, S.kep., M. Sc yang telah memberikan

arahan, bimbingan dan berbagi ilmu serta waktu yang diberikan untuk membimbing

penulis hingga penelitian ini dapat terselesaikan, ucapan terima kasih kepada Tim penguji

yang selalu meluangkan waktunya dan memberikan pengetahuan, saran perbaikan serta

motivasi kepada penulis.

Tak lupa penulis ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

1. Ketua Yayasan Mandala Waluya

2. Rektor universitas Mandala Waluya

3. Wakil Rektor I, II, III, Universitas Mandala Waluya

iii
4. Ketua LPPM, LPJM Universitas Mandala Waluya

5. Dekan Fakultas Ilmu – Ilmu kesehatan

6. Rektor Program Studi Keperawatan Universitas Mandala Waluya

7. Tim penguji ibu Dr. Sunarsih, SKM., M.Kes selaku penguji I, ibu Islaeli, S.Kep., Ns.,

M.Kes selaku penguji II dan ibu Wa Ode Aisa Zoahira, S.Kep., Ns., M.Kep selaku

penguji III.

8. Seluruh dosen dan staf/karyawan Universitas Mandala Waluya yang telah banyak

membantu penulis semasa pendidikan

9. Kedua orang tua tercinta yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang serta

yang selalu menjadi motivasi bagi penulis

10. Seluruh teman-teman kelas L2 khususnya program studi keperawatan yang telah

memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis hingga selesainya karya tulis ini

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahnya sebagai balasan atas

bantuan yang telah diberikan dari pihak-pihak yang telah disebutkan diatas. Penulis

menyadari bahwa dalam penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan karena

kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari

segala pihak sangat penulis harapkan agar dapat menjadikan penelitian ini lebih baik.

Semoga penelitian ini membawa manfaat bagi pembaca dan menambah ilmu

pengetahuan dan teknologi, bangsa dan negara, khususnya dalam bidang keperawatan.

Aamiin Ya Rabbal Alamiin

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kendari, Januari 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL ................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah....................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................................... 6
C. Tujuan penulisan................................................................................................. 6
D. Manfaat penelitian.............................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori tentang media sosial.................................................................... 7
B. Tinjauan teori tentang tiktok............................................................................... 13
C. Teori Tentang Kepercayaan Diri........................................................................ 17
D. Teori tentang remaja........................................................................................... 22
E. Kajian Empiris.................................................................................................... 24
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN
A. Dasar pikir peneliti.............................................................................................. 27
B. Bagan kerangka konsep penelitian...................................................................... 28
C. Variable penelitian.............................................................................................. 28
D. Definisi operasional dan kriteria obyektif........................................................... 29
E. Hipotesis Penelitian............................................................................................ 30
BAB IVMETODE PENELITIAN
A. Jenis dan desain penelitian.................................................................................. 31
B. Waktu dan lokasi penelitian................................................................................ 32
C. Populasi dan sampel............................................................................................ 32
D. Instrumen penelitian............................................................................................ 33
E. Cara pengumpulan data....................................................................................... 34
F. Pengolahan dan penyajian data........................................................................... 35
G. Etika penelitian................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Saat ini, keberadaan media sosial menjadi suatu kebutuhan bagi manusia. Media

sosial dipandang sebagai perantara yang mampu membuat penggunanya mendapat dan

menyebarkan informasi secara cepat kepada pengikutnya. Media sosial menjadi salah

satu media yang banyak digunakan oleh manusia modern baik untuk berkomunikasi

maupun menyebarkan informasi dalam bentuk personal maupun berkelompok. Media

sosial dipilih menjadi media komunikasi karena tak lagi perlu adanya batas ruang dan

waktu yang dimana menjadi sebuah masalah atau penghalang bagi manusia dalam

berkomunikasi di masa lalu (Atikah, 2018).

Era modern, manusia dipermudah melakukan berbagai hal dalam

berkomunikasi. Contoh kemudahan yang diciptakan adalah berinteraksi melalui

internet. Semakin berkembangnya internet memunculkan pola interaksi yang dapat

dilakukan tanpa harus berada dalam ruang dan waktu yang sama. Menurut Anthony

Giddens, adanya modernitas hubungan ruang dan waktu terputus kemudian ruang

perlahan-lahan terpisah dari tempat (Agustriana, 2019).

Dasar media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari teknologi-

teknologi perkembangan web baru berbasis internet yang memudahkan semua orang

untuk dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi, dan membentuk sebuah

jaringan secara online sehingga dapat menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di

blog, tweeter atau video Youtube dapat direproduksi dan dapat dilihat secara langsung

oleh jutaan orang secara gratis (Tyas, Budiyanto dan Santoso, 2018).

Media sosial adalah sebuah media online yang para penggunanya dapat dengan

mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isu meliputi blog, jejaring sosial, forum

1
dan dunia virtual. Blog dan jejaring sosial merupakan bentuk yang paling umum

digunakan masyarakat diseluruh dunia (Kaplan dan Haenlin, 2018). Mendefinisikan

media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas

dasar ideologi dan teknologi web yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user

generated content (Agustriana, 2019).

Setiap tahunnya para pencipta teknologi berusaha melahirkan inovasi-inovasi

terbaru dengan memasukan fitur-fitur menarik ke dalam media sosial yang dapat

bersaing dan menjadi media sosial unggulan dari pada media sosial lainnya. Sebut saja

seperti facebook, twitter, instagram, youtube dan masih banyak lagi media sosial yang

menawarkan kecanggihan-kecanggihan fitur dari setiap aplikasi mereka demi menarik

para peminat media sosial. Tidak hanya digunakan sebagai media berkomunikasi dan

menyebarkan informasi, beberapa media sosial sengaja diciptakan sebagai media yang

dapat menghibur penggunanya. Saat ini banyak sekali aplikasi media sosial yang

diciptakan dengan tujuan menghibur, baik aplikasi berbasis game dan audio visual,

contohnya adalah aplikasi Tiktok yang cukup populer di Indonesia (Hayati, 2020).

Tiktok merupakan salah satu aplikasi yang paling terpopuler dan diminati di

dunia. Tiktok memungkinkan penggunanya membuat video berdurasi 15 detik disertai

musik, filter dan beberapa fitur kreatif lainnya. Aplikasi ini diluncurkan oleh

perusahaan asal Tiongkok, China, ByteDance pertama kali meluncurkan aplikasi yang

memiliki durasi pendek yang bernama Douyin. Hanya dalam waktu 1 tahun, Douyin

memiliki 100 juta pengguna dan 1 miliar tayangan video setiap hari. Popularitas

Douyin yang tinggi membuatnya melakukan perluasan ke luar China dengan nama

Tiktok. Menurut laporan dari Sensor Tower, aplikasi ini diunduh 700 juta kali

sepanjang tahun 2019. Hal ini membuat TikTok dapat mengungguli sebagian aplikasi

2
yang berada dibawah naungan Facebook. Aplikasi ini menempati peringkat ke dua

setelah Whatsapp yang memiliki 1,5 miliar pengunduh (Kusuma, 2020).

Di Indonesia Pada tahun 2018 aplikasi ini dinobatkan sebagai aplikasi terbaik di

Playstore yang dimiliki oleh Google. Tidak hanya itu, Tiktok juga menjadi kategori

aplikasi paling menghibur (Imron, 2018). Pada Juli lalu Aplikasi buatan China itu

sempat diblokir oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di

pertengahan 2018, alasannya karena adanya konten-konten yang negatif, terutama bagi

anak-anak. Pemblokiran pada aplikasi ini hanya berlangung seminggu, mulai 3-10 Juli

2018. (Kusuma, 2020).

Aplikasi ini banyak digunakan oleh berbagai macam orang dari segala umur

tidak menutup kemungkinan terdapat konten-konten yang mengandung unsur negatif di

dalamnya. Adanya konten-konten negatif tersebut tentunya dapat membahayakan

untuk perkembangan mental penggunanya yang rata-rata remaja yang berusia di bawah

18 tahun karena belum stabilnya dari segi pendirian maupun pemikiran. Masa remaja

merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa dalam hal ini terdapat

perkembangan baik itu secara fisik maupun mental. Terdapat batasan usia yang

umunya digunakan oleh ahli antara 12 sampai 21 tahun, dapat dikelompokkan antara

lain : remaja awal memiliki rentang usia 12-15 tahun, remaja pertengahan 15-18 tahun

dan remaja akhir yang memiliki rentang usia 1821 tahun (Desmita,2018).

Berdasarkan hasil riset Wearesocial Hootsuite yang dirilis Januari 2019

pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150 juta atau sebesar 56% dari total

populasi. Jumlah tersebut naik 20% dari survei sebelumnya. Sementara pensgguna

media sosial mobile (gadget) mencapai 130 juta atau sekitar 48% dari populasi

(Damar,2019). Pengguna internet jika dilihat berdasarkan jenis kelamin maka sebanyak

48,57% pengguna internet adalah wanita dan 51,43% pengguna internet adalah laki-

3
laki. Jika dilihat dari komposisi pengguna internet berdasarkan usia, sebanyak 49,52%

pengguna internet masih tergolong kedalam masa dewasa muda yang berusia sekitar 18

–25 tahun (Santrock, 2018). Menurut Santrock, 2018 rentang usia masa dewasa muda

adalah 18-25 tahun sedangkan menurut Hurlock dan Oldfield tahun 2015 usia dewasa

muda adalah 18-40 tahun. Dewasa muda atau dewasa awal adalah masanya bekerja dan

jatuh cinta, terkadang hanya menyisakan waktu sedikit untuk hal-hal lain (Mawardah,

2019).

Terhitung pada bulan November 2019, Aplikasi Tiktok menjadi aplikasi non-

game yang banyak diunduh. Sebanyak 1,5 Miliar pengguna Tiktok dari seluruh dunia

mengalahkan aplikasi instagram yang diunduh sebanyak 1 Milyar. Jumlah pengguna

Tiktok meningkat pesat dari 10 juta unduhan dari tahun sebelumnya. Pada Januari

2020, jumlah unduhan Aplikasi Tiktok mengalahkan facebook dan instagram. Menurut

data dari Sensor Tower, Tiktok berada diperingkat kedua dengan jumlah unduhan lebih

dari 700 juta pengguna didunia pada 2019 sedangkan facebook diposisi keempat dan

instagram diurutan kelima. Sensor Tower menghitung data ini dari Google Play Store

di Android dan App Store di IOS (Ferdiansyah, 2020).

Kepercayaan diri merupakan percaya pada kemampuan dan penilaian diri

sendiri untuk dapat melakukan suatu pekrjaan serta mencari keefektifan pendekatan

yang diperlukan (Singgih, 2014). Menurut Bandura (Sudardjo dan Purnama Ningsih,

2000) kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa

dirina mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti

yang diharapkan.

Percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi

keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesutu tindakan. Orang

yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada

4
kemampuannya, karena itu sering menutup diri (Thantaway, 2011). Seseorang yang

tidak yakin akan kemampuan dirinya cenderung memiliki harga diri rendah, dimana

harga diri rendah adalah perasaan over negatif terhadap diri sendiri, hilangnya

kepercayaan diri dan gagal mencapai tujuan. Ciri khas dari harga diri rendah dapat

digamabrkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya

diri dan harga diri. Harga diri rendah terkait dengan hubungan interpersonal yang

buruk yang beresiko mengalami depresi dan schizoprenia (Deans dan Moecevic, 2006;

Stuart, 2014).

Harga diri rendah yang terjadi pada remaja dikarenakan secara psikologis

konsep diri remaja belum matang dalam berinteraksi dan bergaul, harga diri rendah

dapat mempengaruhi kemampuan remaja dalam bersosialisai dengan teman yang lain

(Fatimah, Arna dan Wilda, 2014).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada bulan Februari 2022 dengan

remaja di desa Eemokolo didapatkan hasil bahwa mereka tidak tahu menggunakan

aplikasi tiktok. Jumlah remaja di desa Eemokol sebanyak 92 orang. Menurut informan,

mereka tidak tau cara penggunaan aplikasi tiktok. Mereka tidak percaya diri

menggunakan aplikasi tersebut karena kebanyakan dari mereka masih malu, menutup

diri, kurang berinteraksi dengan sesamanya, tidak yakin akan kemampuan dirinya dan

pengetahuannya mengenai aplikasi tersebut masih kurang. Berdasarkan uraian diatas

dan melihat perkembangan teknologi yang semakin canggih terutama pada

perkembangan sosial media maka peneliti tertarik untuk meneliti “ Pengaruh

Penggunaan Aplikasi Tiktok Terhadap Kepercayaan Diri Remaja Di Desa

Eemokolo”. Alasan memilih judul tersebut karena melihat banyaknya pengguna media

sosial utamanya pada aplikasi tiktok yang sekarang ini banyak digunakan membuat

peneliti tertarik untuk menggunakan aplikasi tiktok tersebut untuk membangun

5
kepercayaan diri remaja, sebab ada banyak hal yang bisa dilakukan didalam aplikasi

tiktok ini sehingga aplikasi ini berbeda dengan aplikasi media sosial lain.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah apakah ada pengaruh penggunaan aplikasi tiktok terhadap kepercayaan diri

remaja di desa Eemokolo kecamatan Kabaena utara.

C. Tujuan penulisan

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi tiktok terhadap

kepercayaan diri remaja

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi tiktok terhadap remaja

b. Mengetahui perubahan kepercayaan diri remaja melalui penggunaan aplikasi

tiktok

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi atau sebagai bahan

kajian bagi penelitian selanjutnya

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan data menjadi sumbangan pemikiran dalam

menyikapi adanya penggunaan tiktok ditengah-tengah masyarakat khususnya di

kalangan remaja desa Eemokolo

3. Manfaat Peneliti

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi suatu pengalaman berharga bagi

peneliti sehingga dapat mengaplikasikan Ilmu yang telah didapatkan serta

6
menambah wawasan pengetahuan.

E. Kebaruan Penelitian

No Nama peneliti Judul Persamaan Perbedaan


.

1. Bagus Prianbodo, Pengaruh Tiktok Variabel Subyek yang

2018 Terhadap Independen akan diteliti

Kreativitas Remaja Desain

Surabaya Penelitian

2. Siska Rahmawati, Feneomena Variabel Metode

2018 Pengguna Aplikasi Independen penelitian

Tiktok Di Teknik

Kalangan pengumpulan

Mahasiswa data

Universitas Instrumen

Pasundan Bandung penelitian

3. Riska Marini, Pengaruh Media Variabel Subyek yang

2019 Sosial Tiktok Independen akan diteliti

Terhadap Prestasi Metode

Belajar Peserta penelitian

Didik Di SMPN 1 Populasi yang

Gunung Sugih akan dilteliti

Kab. Lampung Jumlah sampel

Variabel

dependen

7
4. Alfiana Yuniar Pengaruh Aplikasi Variabel Subyek yang

Rahmawati, 2019 Tiktok Terhadap Independen akan diteliti

Perlaku Narsisme Teknik

Remaja Muslim pengumpulan

Komunitas Muser data

Jogja Squad Variabel

dependen

5. Fredrick Gerhad Pengaruh Variabel Subyek yang

Sitorus Penggunaan Independen akan diteliti

Aplikasi Tiktok Variabel

Terhadap Perilaku dependen

Anak Sampel

6. Assyifa Fauziyah, Pengaruh Variabel Variabel

2021 Penggunaan Media Independen dependen

Sosial Tiktok Populasi

Terhadap Instrumen

Pengungkapan Diri penelitian

(Self Disclosure)

Siswi SMKN 10

Kota Bekasi

8
7. Yuliani Resti Konsep Diri Variabel Metode

Fauziyah, 2018 Remaja Pengguna Independen penelitian

Aplikasi Tiktok Di Variabel

Kota Bndung dependen

8. Dila Mayang Sari, Penggunaan Variabel Variabel

2021 Aplikasi Tiktok independen dependen

Sebagai Ajang Desain

Eksistensi Diri penelitian

Pada Mahasiswa

UIN Sulthan Thaha

Saefuddin Jambi

9. Sukma Buton, Dampak Aplikasi Sumber Data Metode

2021 Tiktok Terhadap penelitian

Perilau Mahasiswa variabel

Fakultas independen

Ushuliddin Dan dan dependen

dakwah Prodi Teknik

Jurnalistik Islam pemgumpulan

IAN Ambon data

10 Dwi Putri Pengaruh Variabel Desain

Robiatul Penggunaan Independen dan penelitian

Adawiyah, 2021 Aplikasi Tiktok Dependen Tempat

Terhadap penelitian

Kepercayaan Diri

9
Remaja Dengan Jumlah sampel

Menggunakan populasi

Teori Used And

Gratification Di

Kabupaten

Sampang

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan teori tentang media sosial

1. Pengertian

Media sosial adalah alat perantara yang membantu individu untuk

berkomunikasi dengan berbagai pihak di belahan dunia (Sikape, 2018). Tujuan

interaksi dalam media sosial sama dengan interaksi dalam kehidupan nyata, yaitu

membuat lingkaran pertemanan untuk membanguan jaringan sosial terhadap orang

lain atau komunitas tertentu, namun secara tidak langsung atau non-face to face

(Sikape, 2018).

Boyd dan Ellison (2017) mendefinisikan media sosial sebagai bentuk

pelayanan berbasis web yang memungkinkan individu membuat profil pribadi,

berbagi informasi, serta melihat dan melintasi profil orang-orang yang terdaftar

dalam koneksi mereka.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah media

online yang mendukung interaksi sosial. Sosial media menggunakan teknologi

berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs

10
media sosial yang populer sekarang ini antara lain: Blog, Twitter, Facebook,

Instagram, Path,Wikipedia dan Tik Tok.

Definisi lain dari sosial media juga di jelaskan oleh Van Dijk media sosial

adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang

memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media

sosial dapat dilihat sebagai fasilitator online yang menguatkan hubungan antar

pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.

2. Karakteristik media sosial

Media sosial memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki olehbeberapa

media siber lainnya. Ada batasan-batasan dan ciri khusus tertentu yang hanya

dimiliki oleh media sosial dibanding dengan media lainnya (Ruli Nasrullah, 2017).

Adapun karakteristik media sosial yaitu :

a. Jaringan (network)

Media sosial memiliki karakter jaringan sosial. Media sosial terbangun

dari struktur sosial yang terbentuk di dalam jaringan atau internet. Jaringan

yang terbentuk antar pengguna (users) merupakan jaringan yang secara

teknologi dimediasi oleh perangkat teknologi, seperti komputer, telepon

genggam atau tablet. Jaringan yang terbentuk antar pengguna ini pada akhirnya

membentuk komunitas, contohnya seperti Facebook, Twitter dan lain-lain.

b. Informasi (information)

Di media sosial, informasi menjadi komoditas yang dikonsumsi oleh

pengguna.Komoditas tersebut pada dasarnya merupakan komoditas yang

diproduksi dan didistribusikan antar pengguna itu sendiri. Dari kegiatan

konsumsi inilah pengguna dan pengguna lain membentuk sebuah jaringan yang

11
pada akhirnya secara sadar atau tidak bermuara pada institusi masyarakat

berjejaring.

c. Arsip (archive)

Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter

yangmenjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapan pun

dan melalui perangkat apa pun. Setiap informasi apa pun yang diunggah di

facebook informasi itu tidak hilang begitu saja saat pergantian hari, bulan

bahkan sampai tahun.

d. Interaktif (interaktivity)

Karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya jaringan

antarpengguna.Jaringan ini tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan

atau pengikut di internet semata, tetapi juga harus dibangun dengan interaksi

antar pengguna tersebut.

3. Aplikasi-aplikasi media sosial

Zaman sekarang ini media sosial sudah menjadi kebutuhan pokok bagi

sebagian orang, merka seperti orang kecanduan yang akan merasa aneh bila sehari

tidak menggunakan aplikasi-aplikasi media sosial saat ini (Ruli Nasrullah, 2017).

Berikut aplikasi media sosial yang sering oleh remaja adalah :

a. Facebook

Adalah jejaring sosial yang sangat populer di dunia maya, bahkan

seluruh dunia juga menggunakan facebook. Media ini adalah sarana sosial yang

menghubungkan orang dengan orang di dunia maya. Facebook muncul pada

Februari 2004 yang didirikan oleh Merk Zurkerberg (Ruli Nasrullah, 2017).

Facebook telah menjadi situs sosial networking terbesar saat ini, ada

begitu banyak manfaat facebook yang bisa kita gunakan. Berikut adalah

12
beberapa manfaat facebook yang sangat terasa dalam kehidupan sekarang ini

yaitu :

1) Sebagai tempat untuk mencari teman

2) Sebagai tempat untuk promosi

3) Sebagai tempat untuk diskusi

4) Sebagai tempat untuk menjalin hubungan

5) Sebagai tempat untuk belajar

b. Twitter

Adalah suatu layanan social networking yang termasuk dalam

mikroblogging. Pada Maret 2006 mulai berdirinya twitter yang didirikan oleh

Jack Dorsey, Evan Williams dan Biz Stone. Konsep awal dari twitter adalah

sebuah sistem yang pengguna dapat mengirimkan pesan yang dapat disebarkan

ke semua teman. Dengan melakukan diskusi dan koreksi di sistem tersebut,

maka saat ini twitter telah berkembang menjadi layanan jejaring yang memiliki

fitur untuk menerbitkan posting singkat atau status serupa dengan SMS yang

bisa diakses di internet (Alam tekno, 2018).

c. Youtube

Diluncurkan pada bulan Mei 2005, youtube telah memudahkan miliaran

orang untuk menemukan, menonton dan membagikan beragam video. Youtube

diciptakan oleh 3 orang mantan karyawan paypal (wbsite online komersial),

Chand Hurley, Stave Chen dan Jawed Karim pada Februari 2005 (David, dkk,

2017).

d. Instagram

13
Adalah aplikasi layanan berbagi foto yang memungkinkan pengguna

untuk berfoto dan memberi filter lalu menyebarluaskan di media sosial.

Semenjak kemunculannya instagram pada tanggal 6 Oktober 2010, aplikasi ini

langsung diburu oleh pengguna media sosial. Berdiri pada tahun 2010

perusahaan Burbn Inc, merupakan sebuah teknologi yang hanya berfokus pada

pengembangan aplikasi untu telepon genggam. Terbukti pada akhir Desember

2010 pengguna instagram telah mencapai 1 juta pngguna dan pada bulan Juni

2011 telh mencapai 5 juta pengguna dengan total 150 juta photo pada bulan

Agustus 2011 (Eryta Ayu Putri Soesanto, 2017).

e. Tiktok

Merupakan salah satu aplikasi yang paling terpopuler dan diminati di

dunia. Tiktok memungkinkan penggunanyamembuat video berdurasi 15 detik

disertai musik, filter dan beberapa fitur kreatif lainnya. Aplikasi ini diluncurkan

olehperusahaan asal Tiongkok, China, ByteDance pertama kali meluncurkan

aplikasi yang memiliki durasi pendek yang bernama Douyin. Hanya dalam

waktu 1 tahun, Douyinmemiliki 100 juta pengguna dan 1 miliar tayangan video

setiap hari. Popularitas Douyin yang tinggi membuatnya melakukanperluasan

ke luar China dengan nama Tiktok. Menurut laporan dari Sensor Tower,

aplikasi ini diunduh 700 juta kali sepanjangtahun 2019. Hal ini membuat Tik

Tok dapat mengungguli sebagian aplikasi yang berada dibawah naungan

Facebook Inc. aplikasi ini menempati peringkat ke dua setelahWhatsapp yang

memiliki 1,5 miliar pengunduh (Kusuma, 2020).

4. Dampak positif dan negatif media sosial

Dalam setiap penggunaan media sosial terdapat dampak positif dan

negatifnya. Dampak positif dan negatif dilihat dari bagaimana seseorang

14
menggunakannya. Bagi setiap orang terutama remaja media sosial sangat digemari

oleh mereka. Terkadang waktu mereka dihabiskan hanya untuk bermain media

sosial. Mereka sampai lupa bahwa selain bermain media sosial mereka juga

mempunyai tanggung jawab diluar media sosial (Sulidar Fitri, 2018).

Menurut Ngafifi, kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek

sosial budaya diantaranya adalah :

a. Kemerosotan moral dikalangan warga masyarakat, khususnya dikalangan

remaja dan pelajar

b. Kenakalan dikalangan remaja semakin meningkat

c. Pola interaksi antar manusia berubah

Menurut peneliti dampak yang telah disebutkan diatas memang sudah

banyak terjadi dikalangan masyarakat terutama remaja. Banyak masyarakat apalagi

remaja yang sudah menggunakan media sosial. Bahkan bisa dikatakan di era saat

ini bukanlah hal asing lagi bagi masyarakat mengenai media sosial, rata-rata dari

mereka sudah tahu dan sudah menggunakannya.

Bahkan ketika berkumpul dengan keluraga pun kebanyakan dari masyarakat

utamnya remaja lebih fokus ke handphone masing-masing. Ini justru dikalangan

remaja saat ini banyak terjadi, mereka mengutamakan handphone dari pada

komunikasi pada keluarga maupun teman. Namun, dampak ini tergantung

bagaimana seseorang mengaturnya agar seimbang dan tidak ada yang dirugikan.

Dibalik dampak negatif dari media sosial terdapat juga dampak positif dari

peggunaan media sosial, Nisa Khairuni (2018), diantaranya adalah :

a. Anak dapat belajar cara beradaptasi

b. Anak dapat belajar bersosialisasi dengan publik

15
c. Dapat mengelola pertemanan (memperbanyak teman atau bertemu kembali

dengan teman lama

d. Memudahkan dalam kegiatan belajar

e. Dapat menjadi sarana berdiskusi dengan teman

5. Fungsi media sosial

Media sosial memiliki di antaranya sebagai berikut (RohmatFatkhul Muin,

2019) :

1. Media sosial adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi sosial

manusia menggunakan internet dan teknologi web.

2. Media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran

dari satu institusi mediamenjadi praktik komunikasi dialogis antar banyak

audience.

3. Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi.

B. Tinjauan teori tentang tiktok

1. Pengertian

Tiktok merupakan sebuah aplikasi yang memberikan efek spesial yang unik

dan menarik yang bisa digunakan oleh para pengguna aplikasi ini dengan mudah

untuk membuat video yang pendek dan keren dan bisa menarik perhatian banyak

orang yang melihatnya. Aplikasi tiktok ini adalah sebuah jaringan sosial dan

platform video musik Tiongkok yang diluncurkan pada september 2016. Aplikasi

ini adalah aplikasi pembuatan video pendek dengan didukung musik, yang sangat

digemari oleh banyak orang termasuk orang dewasa, remaja maupun anaka-anak

dibawah umur (Wisnu Nugroho Aji, 2019).

Aplikasi tiktok ini merupakan aplikasi yang juga bisa melihat video-video

pendek dengan berbagai ekspresi masing-masing pembuatnya. Dan pengguna

16
aplikasi ini bisa juga meniru dari video pengguna lainnya. Aplikasi ini adalah salah

satu aplikasi yang membuat penggunanya terhibur. Beberapa orang pengguna

banyak sekali yang mengatakan bahwa aplikasi ini adalah aplikasi yang dapat

membuat penggunanya terhibur. Dalam aplikasi ini pengguna dapat melihat

berbagai kreativitas setiap pengguna lain di beranda (Nisa Khairuni, 2018).

Dalam aplikasi media sosial tiktok banyak berbagai konten video yang ingin

mereka buat dengan mudah. Tidak hanya melihat dan menirukan, mereka juga

dapat membuat video dengan cara mereka sendiri. Mereka dapat menuangkan

berbagai video-video kreatif sesuai dengan ide-ide mereka. Tidak hanya mengenai

video menarik, joget dan lipsync mereka juga bisa ikut tantangan yang dibuat

pengguna lain (Nisa Khairun Aji, 2018).

Bytedance, perusahaan induk tiktok, mengakuisisi musical pada 2018 dan

meleburnya dengan aplikasi lain untuk melahirkan tiktok. Tiktok menunjukkan

pertumbuhan pengguna aplikasi yang signifikan sejak diperkenalkan dan sebagai

salah satu alternatif hiburan selama pembatasan sosial menuai pertumbuhan

pengguna yang fenomenal di masa pandemi. Selama tahun 2020, tiktok mencatat

rekor sebagai aplikasi terbanyak yang diunduh di telepon seluler, yakni 315 juta

instalasi. Tiktok menyediakan media bagi masyarakat yang harus berdiam diri di

rumah selama pandemi untuk berekspresi secara kreatif dan bersosialisasi.

ByteDance yang juga memiliki aplikasi Duoyin (tiktok versi China) dan Toutiao

(layanan berita), pada tahun 2019 mencatatkan pendapatan yang berlipat ganda

yakni sebesar USD 17 miliar dari tahun sebelumnya USD 7,4 miliar (Dwi Anggi

Novianti, dkk, 2020).

2. Sejarah tiktok

17
Tik Tok merupakan salah satu aplikasi yang paling terpopuler dan diminati

di dunia. Tiktok memungkinkan penggunanya membuat video berdurasi 15 detik

disertai musik, filter dan beberapa fitur kreatif lainnya. Aplikasi ini diluncurkan

oleh perusahaan asal Tiongkok, China, Bytedance pertama kali meluncurkan

aplikasi yang memiliki durasi pendek yang bernama Douyin. Hanya dalam waktu 1

tahun, Douyin memiliki 100 juta pengguna dan 1 miliar tayangan video setiap hari.

Popularitas douyin yang tinggi membuatnya melakukan perluasan ke luar China

dengan nama tiktok. Menurut laporan dari Sensor Tower, aplikasi ini diunduh 700

juta kali sepanjang tahun 2019. Hal ini membuat tiktok dapat mengungguli

sebagian aplikasi yang berada dibawah naungan Facebook Inc. Aplikasi ini

menempati peringkat ke dua setelah Whatsapp yang memiliki 1,5 miliar pengunduh

(Kusuma, 2020).

Aplikasi tiktok ini merupakan aplikasi yang memperbolehkan para

pemakainya untuk membuat video musik pendek mereka sendiri. Aplikasi ini

diluncurkan pada September tahun 2016 yang dikembangkan oleh devoloper asal

Tiongkok. Bytedence inc, mengembangkan sayap bisnisnya ke Indonesia dengan

meluncurkan aplikasi video musik dengan jejaring sosial bernama tiktok. Sepanjang

tahun 2018, tiktok mengukuhkan diri sebagai aplikasi paling banyak di unduh yakni

45,8 juta kali (Bagus Prianbodo, 2018).

Menurut kutipan Fatimah Kartini Bohang tahun 2018 jumlah tersebut

mengalahkan aplikasi populer lain seperti youtibe, watsapp, facebook dan

instagram. Mayoritas dari pengguna aplikasi tiktok di Indonesia sendiri adalah

anak milineal. Aplikasi ini pun pernah diblokir pada 3 Juli 2018. Kemenkominfo

telah melakukan pemantauan mengenai aplikasi ini selama sebulan dan mendapat

18
banyak laporan yang mengeluh tentang aplikasi ini, terhitung sampai tanggal 3 Juli.

Laporan yang masuk mencapai 2.853 laporan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan aplikasi tiktok

Menurut Mulyana (2018), dalam penggunaan tiktok terdapat 2 faktor yakni

faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti perasaan, sikap dan

karakteristik individu, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian, keadaan fisik

dan motivasi. Faktor eksternal seperti informasi yang diperoleh pengetahuan dan

kebutuhan sekitar.

a) Faktor internal

Faktor internal yaitu berasal dari dalam diri seseorang seperti perasaan.

Menurut Ahmadi (2018) perasaan ialah suatu keadaan kerohanian atau

peristiwa kejiawaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam

hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat objektif. Jadi, menurut

Ahmadi (2018), perasaan adalah faktor internal yang mempengaruhi

penggunaan aplikasi tiktok. Karena menurutnya jika perasaan atau jiwa

seseorang tidak menyukai atau tidak senang dengan penggunaan aplikasi tiktok

ini maka seseorang tersebut tidak akan menggunakannya.

Menurut W. Wundt dalam Ahmadi (2018) perasaan tidak hanya dapat

dilihat atau dialami oleh individu sebagai perasaan senang ataupun tidak senang

melainkan dapat dilihat dari dari berbagai dimensi. Jadi menurut W. Wundt

penggunaan aplikasi tiktok ini tidak hanya bisa dilihat melalui perasaanya saja

melainkan dilihat dari tingkah lakunya juga.

b) Faktor eksternal

Nasrullah (2018) mengatakan informasi menjadi identitas media sosial

karena media sosial mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi

19
konten dan melakukan interaksi berdasarkan informasi. Jadi informasi adalah

sesuatu yang sangat berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi tiktok.

Jika seseorang tidak mendapatkan informasi tentanh tiktok mungkin

mereka tidak mengenal aplikasi tiktok, bahkan sampai menjadi penggunanya.

Maka dari itu informasi dikatakan penting dalam penggunaan aplikasi tiktok.

Pengaruh dari media sosial merupakan bagian dari media informasi salah

satunya adalah dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Jadi dengan

informasi seseorang bisa terpengaruh kepercayaannya mengenai media sosial

seperti tiktok.

C. Teori Tentang Kepercayaan Diri

1. Pengertian

Kepercayaan diri (self confidence) merupakan percaya pada kemampuan

dan penilaian diri sendiri untuk dapat melakukan suatu pekerjaan serta mencari

keefektifan pendekatan yang diperlukan. Kepercayaan diri yang mengarah pada

hal-hal positif, ketika seorang individu memiliki sifat optimisme dan menerima

kemampuan diri sendiri dalam menghadapi segala hal baik oleh dirinya maupun

lingkungannya secara bebas dan yakin (Singgih, 2014).

Terdapat empat ahli (dalam Kartini, 2019) memberikan penjabaran

mengenai pengertian dari kepercayaan diri antara lain :

1) Menurut Hakim (dalam Kartini, 2019) berpendapat kepercayaan diri merupakan

segala sesuatu dimana dapat mencapai tujuan dalam hidupnya disertai dengan

keyakinan positif tentang kelebihan yang dimilikinya.

20
2) Menurut Hambly (dalam Kartini, 2019) menyatakan percaya diri adalah ketika

seseorang dapat melakukan sesuatu dengan tenang yang dipenuhu keyakinan

dirinya.

3) Menurut Fereira (dalam Kartini, 2019) berpendapat percaya diri ialah ketika

seseorang dapat menjaga dan mengendalikan keyakinan dirinya. Dapat

mengubah sesuatu yang ada dalam lingkungannya yang berarti bahwa

seseorang tersebut memiliki kepercayaan diri untuk dapat mempengaruhi,

mengendalikan motivasi, empati dan keterampilan sosial.

4) Menurut Coleman (dalam Kartini, 2019) berpendapat bahwa percaya diri

merupakan kemampuan dan harga diri didertai dengan kesadaran diri yang

kuat, ketika seorang percaya diri, ia berani menunjukkan diri dengan penuh

keyakinan, berani menunjukkan keberadaannya, berani menyatakan perbedaan

pendapatnya dengan yang lainnya serta dapat secara mandiri membuat

keputusan meskipun dalam kondisi yang sulit serta dengan berani melakukan

pengorbanan demi kebenaran.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri (Kartini, 2019)

yaitu :

1) Keadaan fisik

Suryabrata (2016) mengemukakan ketika seseorang memiliki keadaan

fisik yang berbeda dengan keadaan orang pada umumnya maka muncullah

perasaan tidak berharga dan perasaan kurang nyaman akan dirinya sendri

dibandingkan dengan sesamanya yang memiliki fisik sempurna. Perasaan ini

menyebabkan seseorang kurang percaya diri karena perasaan rendah diri akan

kondisi fisiknya.

21
2) Konsep diri (self concept)

Konsep diri merupakan keyakinan, perasaan, cara pandang, dan

pemikiran tentang segala sesuatu yang dimiliki oleh dirinya. Terdapat sikap,

perasaan, karakter diri, kemampuan, tujuan hidup, kebutuhan dan penampilan

diri. Menurut Coleman (dalam Kartini, 2019) kepercayaan diri seseorang

didapatkan dari mengetahui dan memahami diri sendiri secara penuh

psikologis, aspirasi, prestasi, karakteristik fisik dan tingkat emosional dapat

mempengaruhi konsep diri. Maslow (dalam Kartini, 2019) mengungkapkan

kepercayaan diri berawal dari konsep diri.

Sullivan berpendapat, konsep diri memiliki makna menerima akan

identitas diri yang merupakan salah satu bentuk kestabilan konsep inti.

Lingkungan dan individu dapat dipengaruhi oleh konsep dirinya, seperti halnya

yang diungkapkan oleh Jiang (2000) perkembangan sosial yang positif berasal

dari konsep diri dan kepercayaan diri yang baik. Ketika seseorang memiliki

konsep diri yang positif, dalam kehidupan pergaulan sehari-hari maupun ketika

menghadapi teman sebayanya tidak akan memiliki rasa cemas, takut, kesepian

serta rasa gelisah yang berlebihan, melainkan sebaliknya rasa bebas dan optimis

yang ada dalam dirinya.

3) Harga diri

Robbinsun dan Shater (dalam Ramdhani, 2014) mengungkapkan harga

diri sebagai bentuk rasa menghargai dan menguasai diri sendiri sesuai dengan

hal-hal yang realistis. Perasaan seperti ini berpengaruh terhadap keinginan,

perasaan, nilai, tujuan, proses berpikir mengenai hidup seseorang. kepercayaan

diri seseorang dipengaruhi oleh harga dirinya. Hal sama diungkapkan oleh

Cohen (dalam Azwar, 2000) harga diri yang tinggi mempengaruhi kepercayaan

22
diri seseorang. Semakin seseorang memiliki harga diri yang tinggi semakin

tinggi pula kepercayaan dirinya dibandingkan dengan seseorang yang

mempunyai harga diri rendah.Sedangkan Maslow (dalam Azwar, 2000)

mengungkapkan seseorang yang memiliki harga diri dapat mengembangkan

dan melakukan potensi diri yang dimilikinya secara tepat. Terlebih jika yang

ditunjukkan hal-hal yang positif tentu akan meningkatkan kepercayaan dirinya.

Sebaliknya, Thursan Hakim (2017) mengungkapkan ketika seseorang memiliki

perasaan rendah diri akan membuatnya menjadi cepat tersinggung. Orang-orang

yang demikian akan menghindari pergaulan. Seseorang akan susah untuk

mengungkapkan pendapat maupun bertindak, jika berlangsung secara terus-

menerus dan lama hal ini akan berakibat hilangnya kepercayaan diri.

Harga rendah adalah emosi normal, tapi secara klinis dapat bermakna

patologik apa bila mengganggu perilaku sehari-hari, menjadi pervasive dan

muncul bersama penyakit lain. Harga diri rendah terkait dengan hubungan

interpersonal yang beresiko mengalami depresi dan schizoprenia. Harga diri

rendah digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk

hilangnya rasa percaya diri dan harga diri. Harga diri rendah dapat terjadi

secara situasional atau kronis. Harga diri kronis adalah evaluasi diri atau

perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif dan dipertahankan

dalam waktu yang lama. Harga diri rendah merupakan perasaan over negatif

terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri dan gagal mencapai tujuan

yang diekspresikan secara langsung maupun secara tidak langsung melalui

tingkat kecemasan yang sedang sampai berat (Deans dan Meocevic, 2006;

Stuart 2014).

23
Ciri khas dari gangguan harga diri rendah dapat digambarkan sebagai

perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya rasa percaya diri.

Harga diri rendah adalah masalah utama untuk kebanyakan orang dan dapat

diekspresikan dalam tingkat kecemasan yang tinggi. Termasuk di dalam harga

diri ini evaluasi diri yang negatif dan bandingkan dengan perasaan lemah tidak

tertolong, tidak ada harapan, ketakutan, merasa sedih, sensitif, tidak sempurna,

rasa bersalah dan tidak adekuat (Deans dan Meocevic, 2006; Stuart 2014).

4) Interaksi sosial

Gerungan (2014) mengungkapkan interaksi sosial sebagai sesuatu

adanya perhatian dan tanggapan yang terjadi antara satu individu dengan yang

lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari orang tua menjadi orang yang paling

dekat dengan seseorang. Hubungan yang terjadi antarkeduanya akan saling

mengubah, mempengaruhi satu dengan yang lain dan memperbaiki. Dengan

adanya interaksi sosial secara tidak langsung memunculkan dukungan sosial.

Dukungan sosial yakni dukungan yang diberikan oleh orang-orang yang ada

disekitar seseorang seperti lingkungan keluarga, masyarakat maupun teman

sebaya.

5) Jenis kelamin

Jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan diri

nya. Laki-laki cenderung menunjukkan kepercayaan diri yang lebih tinggi

dibandingkan dengan perempuan. Untuk itu perempuan cenderung lebih

memperhatikan keadaan dirinya dibandingkan untuk menunjukkan

kemampuannya. Terdapat penelitian yang mengungkapkan faktor yang

mempengaruhi kepercayaan diri perempuan dari pada laki-laki salah satunya

24
merupakanpenampilan. Apabila perempuan merasa dapat dengan baik

kemampuan dalam melakukan sesuatu dengan percaya diri yang diterima oleh

kelompok maka ia dapat terhindar dari penilaian negatif sosial (Kartini, 2019).

Menurut Kartini (2019) terdapat beberapa point dari pentingnya

memiliki kepercayaan diri antara lain:

a) Percaya diri berarti tahan terhadap tekanan

Ketika seseorang memiliki kepercayaan diri yang besar segala

tekanan yang dihadapi akan mudah dilaluinya. Kuatnya cara berpikir

sebagai tempat pijakan seseorang. Segala situasi baik yang menyangkut

sosial, pribadi ataupun bisnis yang sangat ketat persaingannya. Orang yang

tahan terhadap tekanan akan menganggap hal ini biasa terjadi bahkan tidak

hanya pada dirinya melainkan orang lain juga.

b) Percaya diri berarti mampu mengendalikan berbagai hal

Semakin tinggi Kepercayaan Diri seseorang, semakin mudah ia

mengendalikan segala sesuatu dengan baik. Memiliki tujuan dapat

mengentarkannya untuk meraih kesuksesan.

c) Percaya diri berarti yakin akan fungsi diri

Seseorang yang memiliki kepercayaan diri akan memiliki keyakinan

yang besar agar dapat mandiri dan bebas melakukan segala sesuatu sesuai

keinginannya Karena kesadarannya akan fungsi yang dimiliki dirinya.

d) Hidup akan lebih menyenangkan dan nyaman dengan percaya diri

Seseorang yang percaya diri hidupnya akan terlepas dari segala

kekhawatiran yang ada karena dapat menikmati hidupnya maupun

kehidupan di luar dirinya tanpa perlu mengkhawatirkan hal-hal lain.

e) Kemampuan dapat ditingkatkan dengan percaya diri

25
Seseorang yang percaya diri dapat dengan mudah meningkatkan

kemampuannya, adanya proses pembentukan dan role model yang menjadi

panutannya. Tentu dengan adanya hal ini dapat mempermudah dirinya

untuk berkembang dengan segala aspek inovasi yang baru.

f) Percaya diri dapat membuat seseorang menghindari perilaku rendah diri

Seseorang memiliki berbagai hambatan dalam menjalani hidupnya.

Tidak menutup kemungkinan rendah diri dapat ada dalam pikiran seseorang

dengan adanya kepercayaan diri ini dapat mengantipasi seseorang dari

merendahkan dirinya sendiri dan melakukan segala sesuatu dengan baik.

D. Teori tentang remaja

1. Pengertian

Menurut WHO (2018) remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19

tahun. Menurut peraturan Mentri Kesehatan RI nomor 25 tahun 2014, remaja

adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) tentang usia remaja adalah 10-

24 tahun dan belum menikah (Kemenkes RI, 2012).

Perbedaan definisi tersebut menunjukkan bahwa tidak ada kesepakatan

universal mengenai batasan kelompok usian remaja. Namun, masa remaja di

asosiasikan dengan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa ini

merupakan periode persiapan menuju masa dewasa yang akan melewati beberapa

tahapan perkembangan penting dalam hidup. Selain kematangan fisik dan seksual,

remaja juga mengalami tahapan menuju kemandirian sosial dan ekonomi,

membangun identitas, kemampuan untuk masa dewasa serta kemampuan

bernegosiasi (WHO, 2015).

26
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan

perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Sifat

khas remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan

tantangan serta cenderung berani menanggung resiko atas perbuatannya tanpa

didahului oleh pertimbangan yang matang. Apabila keputusan yang diambil dalam

menghadapi konflik tidak tepat, mereka akan jatuh ke dalam perilaku beresiko dan

mungkin harus menanggung akibat jangka pendek dan jangka panjang dalam

berbagai masalah kesehatan fisik dan psikososial. Sifat dan perilaku beresiko pada

remaja tersebut memerlukan ketersediaan pelayanan kesehatan peduli remaja yang

dapat memenuhi kebutuhan kesehatan remaja termasuk pelayanan kesehatan

reproduksi (Kemenkes RI, 2012).

Remaja merupakan masa kehidupan individu dimana terjadi perkembangan

psikologis untuk menemukan jati diri. Pada masa peralihan tersebut, remaja akan

dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya yang ia miliki yang akan

ditunjukkan pada orang lain agar terlihat berbeda dari yang lain (Kusmiran, 2011).

Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas yang digunakan untuk

menyatakan perubahan biologis baik bentuk maupun fisiologis yang terjadi dengan

cepat dari masa anak-anak ke masa dewasa. Secara psikologis remaja adalah usia

dimana individu menjadi terintegrasi di dalam masyarakat dewasa, suatu usia

dimana anak tidak merasa dibawah lebih tua melainkan merasa sama. Remaja

digolongkan menjadi 3 (Kumalasari, dkk, 2012) yaitu :

1. Remaja awal (12-15 tahun)

2. Remaja pertengahan (15-18 tahun)

3. Remaja akhir (18-21 tahun)

27
Masa remaja merupakan masa perkembangan yang akan dilewati oleh

individu. Sedangkan masa perkembangan remaja adalah masa ketika mencapai

kematangan mental, emosional, sosial, fisik, yang merupakan periode

perkembangan individu pada masa peralihan dari masa anakanak menuju dewasa.

Hal ini mengakibatkan perbedaan karakteristik antara satu dengan yang lain.

Perubahan baik secara fisik maupun psikis serta kehidupan sosial yang

mendatangkan berbagai persoalan dan tantangan (Fitri dkk, 2018).

Dalam hal ini terdapat beberapa hal tugas perkembangan remaja, yang salah

satunya mengenai kepercayaan diri. Kepercayaan diri (self confidence) merupakan

percaya pada kemampuan dan penilaian diri sendiri untuk dapat melakukan suatu

pekerjaan serta mencari keefektifan pendekatan yang diperlukan. Kepercayaan diri

yang mengarah pada hal-hal positif, ketika seorang individu memiliki sifat

optimisme dan menerima kemampuan diri sendiri dalam menghadapi segala hal

baik oleh dirinya maupun lingkungannya secara bebas dan yakin (Singgih, 2017).

E. Kajian Empiris

1. Dila Mayang Sari (2021)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas penggunaan aplikasi

tiktok pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Dari penelitian ini ditemukan bahwa penggunaan aplikasi Tik Tok pada mahasiswa

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dapat dibedakan menjadi

3 kelompok yaitu menggunakan aplikasi Tik Tok untuk mengekspresikan diri,

menggunakan aplikasi Tik Tok untuk mencari hiburan dan menghilangkan

kepenatan / kejenuhan, serta hanya mempunyai akun tetapi tidakintens

menggunakan dan tidak mengupload konten video. Sedangkan motif penggunaan

aplikasi Tik Tok bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

28
Saifuddin Jambi adalah sebagai media untuk mengekspresikan diri, mengisi waktu

luang dan belajar percaya diri serta membuat video yang menarik.

2. Yuli Ari Resti Fauziah (2018)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui self remaja pengguna aplikasi tiktok

di kota Bandung dalam menunjukkan eksistensi diri dilingkungan pergaulannya,

untuk mengetahui peran significant other dan peran reference group terhadap

remaja pengguna aplikasi tiktok di kota Bandung dalam menunjukkan eksistensi

diri di lingkungan pergaulannya. Hasil dari penelitian yaitu : (1) self (diri)

menunjukkan dari 3 sisi, pemahaman remaja tenang aplikasi tiktok, video pendek,

aplikasi untuk mengasah kreativitas, aplikasi untuk mengekspresikan diri, saran

hiburan dan mengeluarkan skill yang dimiliki. (2) peran significant other

menunjukkan dari 2 sisi, penilaian, mendukung, memberikan kebebasan dan

memberikan kepercayaan. (3) peran reference group menunjukkan dari 2 sisi,

membentuk tempat pembelajaran, mendukung, mengarahkan dan menilai.

3. Riska Marini (2019)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar media sosial

tiktok terhadap prestasi belajar peserta didik di SMPN 1 Gunung Sugih Kab.

Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif korelasi

dengan pengumpulan data angket. Hasil penelitian menunujukkan adanya pengaruh

positif yang sangat signifikan antara media sosial tiktok terhadap prestasi belajar.

Hal ini sesuai dengan perhitungan peneliti dengan menggunakan Uji-correlations

diperoleh nilai t (hitung)>t (tabel) yaitu 14,21978769>2,00272456. Maka terdapat

korelasi positif yang signifkan antara media sosial tiktok dengan prestasi belajar di

SMPN 1 Gunung Sugih Kab. Lampung Tengah.

4. Fredrick Gerhad Sitorus (2018)

29
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan

aplikasi tiktok terhadap perilaku anak (studi pada pengguna aplikasi tiktok pada

remaja di kota Medan). Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkanbahwa Ho

diterima dengan maksud bahwa terdapat pengaruh aplikasi tiktok terhadap perilaku

anak remaja di Kota Medan. Perubahan pola perilaku yang terjadi adalah para

remaja tidak dapat membedakan apakah video-video tiktok yang menjadi viral dan

banyak ditonton adalah video yang bermanfaat, bermoral dan bersifat edukasi.

5. Alfian Yuniar Rahmawati (2019)

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya pengaruh intensitas

pengguna aplikasi tiktok terhadap perilaku narsisme remaja muslim komunitas

muser Jogja. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dari

pengolahan data, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

intensitas menggunakan aplikasi tiktok terhadap perilaku narsisme remaja muslim

komunitas muser Jogja. Pengaruh yang ditimbulkan sebesar 36,72%. Penelitian ini

menggunakan dk = 29 (N – 2 atau 31 – 2) dan tingkat probabilitas atau taraf

signifikansi sebesar 0,05 (5%) maka rtabel sebesar 0,355 dan dari penghitungan

diperoleh rhitung sebesar 0,606. Dengan demikian karena rhitung> rtabel maka HO

ditolak dan Ha diterma.

30
31
BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

A. Dasar pikir peneliti

Di era globalisasi saat ini sedang maraknya media sosial, salah satunya adalah

aplikasi tiktok. Tiktok merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuat

video pendek yang memungkinkan penggunanya berimajinasi dan mengekspresikan

ide secara bebas dalam bentuk video pendek, lalu video tersebut dapat dibagikan

kepada seluruh pengguna aplikasi tiktok di berbagai belahan dunia. Aplikasi tiktok

dapat digunakan oleh siapa saja baik pada orang dewasa, remaja maupum anak-anak.

Kepercayaan diri merupakan percaya pada kemampuan dan penilaian diri

sendiri untuk dapat melakukan suatu pekerjaan serta mencari keefektifan pendekatan

yang diperlukan. Ketika seorang individu memiliki sifat percaya diri yang tinggi dan

menerima kemampuan diri sendiri dalam menghadapi segala hal baik oleh dirinya

sendiri maupun lingkungannya secara bebas dan yakin, maka individu tersebu memiliki

harga diri yang tinggi. Sebaliknya, ketika seorang individu tidak yakin dan percaya

terhadap kemampuan yang ada pada dirinya, tidak mampu menyelesaikan hal-hal yang

terjadi pada dirinya terlebih lagi lingkan dimana ia berada, maka individu tersebut

memiliki harga diri yang rendah. Dimana harga rendah

B. Bagan kerangka konsep penelitian

Gamabr 1. Kerangka Konsep

Aplikasi tiktok Kepercayaan diri

Keterangan :

: Variabel Bebas ( Independen)

32
: Variabel Terikat ( Dependen)

: Hubungan

C. Variable penelitian

Secara teoritis menurut (Hatch dan Farhady, 1981 dalam Liana, 2009) variabel

dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai “variasi”

antara satu dengan yang lain atau satu objek dengan obyek lain. Dalam penelitian ini

menggunakan dua variabel yaitu:

1. Variabel independen (bebas)

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

variabel yang lain. Variabel independen disebut pula variabel yang diduga sebagai

sebab (presumed cause variable) (Liana, 2009). Dalam penelitian ini variabel

independennya adalah media sosial.

2. Variabel dependen (terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen disebut juga variabel yang diduga sebagai

akibat (presumed effect variable) (Liana, 2009). Dalam penelitian ini variabel

dependennya adalah kepercayaan diri.

D. Definisi operasional dan kriteria obyektif

a. Aplikasi tiktok

Aplikasi tiktok merupakan salah satu aplikasi yang paling populer dan

diminati di dunia. Aplikasi ini banyak digunakan oleh berbagai macam orang dari

segala umur. Penelitin ini menggunakan quasy eksperimental untuk melihat

perbandingan antara kelompok yang diberikan perlakuan dan kelompok yang tidak

diberi perlakuan.

33
Dari hasil percobaan tersubut akan terlihat perbandingan antara kelompok

yang diberi intervensi akan cenderung memiliki rasa percaya diri dan kelompok

yang tidak diberi intervensi cenderung memiliki rasa percaya diri yang kurang.

b. Kepercayaan diri

Kepercayaan diri adalah sikap percaya dan yakin akan kemampuan yang

dimiliki, yang dapat membantu seseorang untuk memandang dirinya dengan positif

dan realistis sehinggan mampu bersosialisasi secara baik dengan orang lain.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Sugiyono

(2014) mengemukakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Pilihan jawaban yang

digunakan adalah sangat setuju (SS)=4, setuju (S)=3, tidak setuju (TS)=2 dan

sangat tidak setuju (STS)=1, dengan masing-masing terdapat 10 item pertanyaan.

Sehingga diperoleh skor nilai :

Skor tertinggi : 10 x 10 = 100 (100%)

Skor terendah : 10 x 1 = 10 (25%)

Kemudian diukur dengan menggunakan rumus interval :

R
I =
K
Keterangan :

I = Interval kelas

R = Range

K = Jumlah kategori

Diketahui :

Jumlah pertanyaan = 10

Nilai jawaban responden = 10 dan 1

34
Skor tertinggi = 10 x 10 = 100 (100%)

Skor terendah = 10 x 1 = 10 (10%)

Range = 100% - 10%

K=2

I = 90
2

= 45%

Batas bawah = Nilai tertinggi – Interval

= 100 – 45

= 55%

Kriteria obyektif :

Cukup : jika total skor jawaban benar responden > 55%

Kurang : jika total skor jawaban benar responden ≤ 55%

E. Hipotesis Penelitian

1. Kepercayaan diri

Ha : Ada Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tiktok Terhadap Kepercayaan Diri

Remaja Di Desa Eemokolo Kecamatan Kabaena Utara

H0 : Tidak ada Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tiktok Terhadap Kepercayaan Diri

Remaja Di Desa Eemokol Kecamatan Kabaena Utara

35
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan desain penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Bungin berpendapat,

penelitian kuantitatif melihat suatu fenomena sebagai perilaku sosial yang dapat

diukur, diamati dan dikonsepkan yang ada pada masyarakat. Desain penelitian ini

adalah menggunakan Quasy eksperimental dengan rancangan Two Group Pretest

Posttest. Tujuannya untuk membandingkan hasil intervensi antara kelompok

eksperimen yang diberi perlakuan dan kelompok control yang tidak mendapt perlakuan

(Notoadmojo, S. 2010).

Gambaran rancangan penelitian Two Group Pretest Posttest, dapat dilihat

sebagai berikut :

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest


KE O1 X1 O2
KK O1 X2 O1
Keterangan :

KE : Kelas Eksperimen
KK : Kelas Kontrol
O1 : Pengukuran pengetahuan Awal
O2 : Pengukuran Pengetahun Akhir
X1 : Perlakuan pada kelas eksperimen berupa pemberian aplikasi tiktok
X2 : Perlakuan pada kelas kontrol dengan tidak memberikan aplikasi tiktok

Berdasarkan desain penelitian yang telah dipaparkan, penelitian ini melakukan

dua kali test pada masing-masing kelompok control untuk mengetahui hasil awal

tentang aplikasi tiktok sebelum diberikan perlakuan. Kemudian pada test akhir berupa

pemberian kuisioner (posttest) pada kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan

penggunaan aplikasi tiktok dengan metode wawancara. Sedangkan test akhir berupa

pemberian kuisioner (posttest) pada kelas control yang tidak diberikan perlakuan.

36
Setelah kedua kelompok dimelakukan test, hasil keduanya kemudian

dibandingkan atau diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara kedua nilai

dikelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan menunjukkan pengaruh dari

perlakuan yang telah diberikan.

B. Waktu dan lokasi penelitian

1. Waktu

Waktu pelaksanaan penelitian ini pada bulan April – Mei 2022

2. Lokasi

Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Eemokolo Kecamatan Kabaena Utara.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari, didiskusikan untuk kemudian ditarik kesimpulannya (Sabiq,

2020). Populasi penelitian ini adalah remaja yang berusia 14-19 tahun di Desa

Eemokolo Kecamatan Kabaena Utara.Pemilihan terhadap usia 14-19 tahun karena

pada masa ini merupakan masa perkembangan remaja yang salah satunya terdapat

tugas perkembangan diri remaja yaitu mengenai kepercayaan diri.

Berdasarkan data penduduk tahun 2022 Desa Eemokolo jumlah remaja usia

14-19 tahun yaitu berjumlah 92 orang.

2. Sampel

Sampel menurut (Sugiyono, 2012 dalam Sabiq, 2020) merupakan bagian

dari jumlah dan karakteristik populasi. Sampel penelitian ini diambil dengan rumus

Taro Yaname & Slovin, dimana teknik pengambilan ini dapat digunakan apabila

populasi sudah diketahui (Riduwan & Akdon, 2009).

37
N
n= 2
N ( d )+1

Keterangan :

n = Jumlah anggota sampel

N = Jumlah Populasi
2
d = Tingkat kepercayaan/ketetapan ( 10% ) maka :

92
n=
92 ( 0,12 ) +1

92
n=
92 ( 0,01 ) +1

92
n=
0,92+1

n = 47,916 di bulatkan menjadi 48.

D. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang diperlukan atau digunakan untuk

mengumpulkan data. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuisioner

Kuisioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan daftar

pertanyaan kepada responden yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan jawaban benar

1 dan salah 0. Pengetahuan responden di ukur dari total skor jawaban yaitu skor 0-

10. Pengetahuan responden di nilai berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh

secara keseluruhan. Penilaian ini diklasifikasikan menjadi tiga kategori menurut

Arikunto (2014) yaitu baik (>76%), cukup (56-76%) dan kurang (<56%). Cara

menghitung nilai hasil responden, sebagai berikut :

P = f x100

38
Keterangan :

P = Pengetahuan

f = Jumlah pertanyaan benar

N = Jumlah soal

2. Komputer

Dilengkapi dengan program SPSS untuk mengolah dan menganalisis data

yang di peroleh serta dapat di gunkan untuk menyusun hasil penelitian.

3. Alat tulis

Adalah alat yang digunakan untuk mengisi lembar kuisisoner.

E. Cara pengumpulan data

1. Data primer yaitu data dalam penelitian ini diambil secara langsung dari responden

melalui kuisioner. Bahan yang digunakan dalam pengmpulan data ini selain

kuisioner yaitu handphone yang digunakan untuk memberikan edukasi dengan cara

memperlihatkan mereka video yang berbaur posotif yang dapat membuat mereka

termotivasi. Yang terlibat dalam pengmpulan data tersebut adalah remaja yang

berusia 14-19 tahun.

2. Data sekunder yaitu data yang didapatkan dari kepala desa Eemokolo kecamatan

kabaena utara.

F. Pengolahan dan penyajian data

1. Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan

mengubah data menjadi informasi. Dalam penelitian ini proses pengolahan data

melalui empat langkah yaitu:

a. Editing

39
Data yang telah diisi oleh responden dikumpulkan dan kemudian

diperiksa kembali oleh peneliti yaitu seperti memeriksa kelengkapan, pengisian

kuesioner, kejelasan jawaban, dan keseragaman suatu pengukuran.

b. Koding

Koding atau pengkodean pada lembaran observasi. Pada tahap ini

kegiatan dilakukan ialah mengisi daftar kode yang disediakan pada lembaran

observasi sesuai pengamatan yang dilakukan.

c. Entri

Entri adalah memasukkan data yang diperoleh menggunakan fasilitas

komputer, dengan menggunakan sistem atau program SPSS versi 16.

d. Tabulating

Tabulasi yaitu menghitung responden dan dijumlah berapa yang

termasuk keluarga mendukung dan tidak didukung.

2. Analisis data

a. Analisis Univariat

Analisis ini dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil penelitian. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari

tiap variabel (Sugiyono, 2012 dalam Rika, 2016), yaitu pengaruh penggunaan

aplikasi tiktok terhadap kepercayaan diri remaja.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yaitu untuk menguji keberhasilan apakah ada hubungan

dengan menggunakan uji statistik yaitu uji normalitas data dan uji hipotesis.

Setelah data dari sampel terkumpul, data dianalisis dengan statistik parametrik,

namun sebelum melakukan analisis atau uji statistik harus dibuktikan apakah

data tersebut terdistribusi normal. Data terdistribusi normal, jika jumlah data

40
yang diatas dan dibawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan

bakunya (Saafi, 2010).

3. Penyajian data

Setelah diolah, data disajikan dalam bentuk tabel, diagram narasi untuk

mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi tiktok terhadap kepercayaan diri remaja

di desa Eemokolo kecamatan kabaena utara.

G. Etika penelitian

Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus menerapkan etika

penelitian. Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Prodi Keperawatan

Universitas Mandala Waluya. Peneliti melakukan penelitian dengan memperhatikan

masalah etika seperti dijelaskan di bawah ini (Nursalam, 2016).

1. Informed Consent (Lembaran Persetujuan)

Informed Consent merupakan suatu bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden yang berwujud lembar persetujuan, informed consent ini berisi informasi

mengenai peneliti yang dapat dimengerti oleh responden, hak dan kewajiban

responden saat melakukan penelitian serta sebagai dokumentasi tanda tangan

responden pada lembar persetujuan.

2. Beneficience

Beneficience merupakan peneliti harus mempertimbangkan mengenai

keuntungan atau manfaat pada responden pada saat penelitian. Pada asas manfaat

ini peneliti menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan penderitaan pada

responden.

3. Non Maleficience

41
Non maleficience merupakan peneliti harus berkelakuan yang baik pada

responden tanpa ada yang dibedakan antara responden dan tidak melihat derajat

kekayaan dan jenis kelamin responden.

4. Privacy

Privacy adalah peneliti sangat merahasiakan keadaan pasien pada orang

lain, agar responden menjadi lebih tenang dan percaya diri tanpa harus diketahui

orang lain.

5. Justice

Justice adalah peneliti tidak boleh menghakimi respondennya apapun itu

diskusikan bersama responden dengan hal-hal yang perlu didiskusikan dengan baik

dan sopan.

6. Tanpa nama (Anonymity)

Anonymity (tanpa nama) dilakukan peneliti untuk menjaga kerahasiaan

responden dengan tidak mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner

dan hanya memberi kode pada lembar mengenai respon.

42
DAFTAR PUSTAKA

Atikah. 2018. Dampak Penggunaan Media Sosial. Jurnal Pendidikan, 7, pp 1-10.

Agustriana. 2019. Analisis Penggunaan Media Sosial Instagram Terhadap Sikap


Konsumerisme Remaja di SMA 3 Samarinda.

Ahmadi. 2018. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.

Boyd & Ellison. 2017. Social Network Site : definition, history and schelarship.

Desmita. 2018. Psikologi Perkembangan. Bandung. PT. Remaja Rodaskarya.

Damar. 2019. Pengguna Media Sosial : Internet. Jakarta : Kencana.

David, dkk. 2017. Pengaruh Konten Vlog dalam Youtube Terhadap Pembentukan Sikap
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam
Ratulangi. E- JournalActa Diurna Volume VI No. 1

Fitri, dkk. 2018. Peran Polwiltabes Dalam Penanganan Kenakalan Remaja. Journal.

Fitri, Sulidar. 2017. Damapak Positif dan Negatif Sosial Media Terhadap Perubahan Sosial
Anak. Natulalistic : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran. Volume 1
No. 2

Ferdiansyah. 2020. Pengungkapan Diri di Media Sosial Ditinjau dari Kecemasan Sosial
Pada Remaja. Ikrath. Humairah, 1-2.

Fatkhul Muin, Rohmat. 2019. Perubahan Perilaku Remaja Akibat Penggunaan Media
Sosial.

Hariansyah. 2018. Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta : Gava Media.

Kaplan & Haenlin. 2018. User Of The Word, unite. The Challenges and Oppertunities Of
Social Media.

Kusuma. 2020. Analisis Penggunaan Twiter Sebagai Media Komunikasi. Jurnal


Komunikasi Universitas Taruna Negara.

Khairuni, Nisa. 2018. Damapk positif dan Negatif Sosial Media Terhadap Pendidikan
Akhlak Anak.

Kartini. 2019. Krisis Percaya Diri. Mutiara Aksara.

Kemenkes RI. 2012. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja.

Mawardah. 2019. Regulasi Emosi dan Kelompok Teman Sebaya Pelaku Cybullying. Jurnal
Psikologi, 41, 63.
Mulyana. 2018. Ilmu komunikasi suatu Pengantar. Bandung. PT Remaja Rodaskarya.

Nugroho Aji, Wisnu. 2019. Aplikasi Tiktok Sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan
Sastra. Jurnal Nasional.

Prian Bodo, Bagus. 2018. Pengaruh Tiktok Terhadap Kreatifitas Remaja Surabaya, di
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, h.5.

Ruli, Nasrullah. 2017. Media Sosial (Perspektif, Budaya dan Sosioteknologi). Bandung.
Simbiosa Rekatama.

Santrock. 2018. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.

Singgih. 2014. Teori Kepercayaan Diri.

Tyas, Budiyanto & Santoso. 2018. Pengaruh Kekuatan Media Sosial Dalam
Pengembangan Kesenjangan Digital. Scientific Journal Of . pp. 147-154.
LAMPIRAN

PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN

Nama Peneliti : Siti Sulastri

NIM : P201801058

Program Studi : S1 Keperawatan

Fakultas : ilmu – ilmu kesehatan

Universitas : Universitas Mandala waluya

Judul Penelitian :” Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tiktok Terhadap Kepercayaan

Diri Remaja Di Desa Eemokolo Kecamatan Kabaena Utara”

Dengan ini saya memberikan persetujuan untuk menjadi responden tanpa ada

paksaan dalam penelitian ini. Saya mengetahui bahwa saya menjadi bagian dari penelitian

ini yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tiktok Terhadap

Kepercayaan Diri Remaja Di Desa Eemokolo Kecamatan Kabaena Utara. Saya mengetahui

bahwa tidak ada resiko yang saya alami dan di jamin kerahasianan identitas saya dan

penelitian ini bermanfaat untuk saya dan remaja lainnya.

Kendari, januari 2022

Tanda Tangan Responden

………………………..
Lampiran

Lembar Permintaan Menjadi Responden

LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Bapak/Ibu/Saudara(i)

di-

Tempat

Sehubungan dengan penyelesaian Tugas Akhir di Jurusan Keperawatan Universitas

Mandala Waluya Kendari, maka saya :

Nama : Siti Sulastri

NIM : P201801058

Status : Mahasiswa Universitas Mandala Waluya Kendari

Akan melakukan penelitian dengan Judul “Penagruh Penggunaan Aplikasi Tiktok

Terhadap Kepercayaan Diri Remaja Di Desa Eemokolo Kecamatan Kabaea Utara”. Untuk

kepentingan tersebut, Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk berkenan

menjadi subjek penelitian (dijadikan sampel). Identitas dan informasi yang berkaitan

dengan Bapak/Ibu/Saudara(i) dirahasiakan oleh peneliti.

Atas partisipasi dan dukungannya, saya ucapkan banyak terima kasih.

Kendari, 2022

Penelit
KUISIONER PENELITIAN (KEPERCAYAAN DIRI)

Nama :
Umur :
Petunjuk pengisian :
1. Bacalah pernyataan dibawah ini dengan seksama dan teliti.
2. Isi pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian diri anda.
3. Beri tanda checklist jika jawaban sesuai dengan anda pada kolom yang telah
disediakan.
4. Berikan tanda silang (x) jika jawaban tidak sesuai dengan anda pada kolom yang
telah disediakan. Kolom jawaban terdiri dari 4 item yaitu :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
No Pernyataan SS S TS STS
.
1. Saya menyukai kebersamaan
2. Saya dekat dengan semua teman-
teman remaja
3. Saya senang ketika bersama teman-
teman remaja
4. Saya senang ketika melakukan
aktivitas bersama teman-teman
remaja
5. saya mudah bergaul dengan teman-
teman yang lain
6. Saya tidak suka kebersamaan
7. Saya lebih suka menyendiri dari
pada masuk dalam sebuah
perkumpulan remaja
8. Saya tidak nyaman jika berkumpul
bersama teman
9. Saya lebih suka mengerjakan
sesuatu sendirian
10. Saya mudah menyerah ketika gagal
(Sumber : Gabriella Tenerezza Paramitha, 2016)
KUISIONER PENELITIAN (APLIKASI TIKTOK)

Nama :
Umur :
Petunjuk pengisian :
1. Bacalah pernyataan dibawah ini dengan seksama dan teliti.
2. Isi pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian diri anda.
3. Beri tanda checklist jika jawaban sesuai dengan anda pada kolom yang telah
disediakan.
4. Berikan tanda silang (x) jika jawaban tidak sesuai dengan anda pada kolom yang
telah disediakan.
No Pernyataan SS S TS STS
.
1. Konten tiktok bagus dan menghibur

2. Konten tiktok berisikan nilai-nilai pembelajaran


bagi remaja
3. Konten tiktok menggambarkan situasi yang sedang
di alami seseorang
4. Konten tiktok mendorong seseorang untuk mencari
informasi
5. Saya menggunkan tiktok sebagai media untuk
menyimpan dokumentasi
6. Saya menggunakan fitur-fitur yang ada pada media
sosial tiktok untuk membuat video sebagai bentuk
mengekspresikan diri
7. Saya sangat tertarik mengunggah hal-hal kreatif
pada akun media sosial tiktok
8. Saya menyukai konsep video yang ditampilkan di
tiktok
9. Saya sering mengunggan video dengan musik yang
sedang trending
10. Konten tiktok diperbarharui secara berkala
(Sumber : Wahyu Murjiati, 2021)

Anda mungkin juga menyukai