-apatis keadaan di mana keadaan klien tampak segan dan acuh tak acuh
terhadap lingkungannya
-strabismus mata juling adalah kondisi ketika posisi kedua mata tidak sejajar
B.jenis hidrochepalus
1.congenital hydrocephalus
Bayi lahir dengan penyumbatan pada saluran di otak tengah yang menghubungkan
dua ventrikel besar. Ini jadi penyebab yang paling umum. Kondisi kesehatan janin
yang sedang berkembang bisa menyebabkan masalah perkembangan otak.
Misalnya hidrosefalus umum terjadi pada bayi dengan spina bifida parah.
- CMV (cytomegalovirus)
-Rubella
-Gondongan
-Toksoplasma
-Sifilis
Kesulitan bernafas
-Otot di lengan dan kaki bayi jadi kaku dan rentan kontraksi
-Ubun-ubun tegang
-Kulit kepala bayi tipis dan berkilau. Bisa terlihat pembuluh pada kulit kepala
2.Acquired hydrocephalus
Kondisi ini terjadi setelah lahir, biasanya setelah tumor otak, meningitis, atau
akibat cedera kepala serius.
-Sakit kepala
-Lesu
-Mual
-Perubahan kepribadian
-Seizure
-Inkontinensi urin
-Kesulitan berjalan
Kondisi ini berkembang setelah lahir dan biasanya disebabkan oleh cedera atau
penyakit yang menyebabkan penyumbatan antara ventrikel. Berikut beberapa
penyebabnya:
-Luka di otak, ada area yang cedera, atau penyakit di dalam otak. Ada -
banyak penyebab yang mungkin, termasuk cedera, infeksi, paparan pada
bahan kimia tertentu, atau masalah dengan sistem kekebalan.
-Tumor otak
3.communicating hydrocephalus
Hidrosefalus jenis ini terjadi ketika CSF menjadi tersumbat setelah meninggalkan
ventrikel. Disebut “communicating” karena CSF masih mengalir di antara
ventrikel otak.
4.non-communicating hydrocephalus
Ini hanya terjadi pada orang dengan usia 50 tahun atau lebih. Normal pressure
hydrocephalus bisa terjadi setelah stroke, cedera, infeksi, pembedahan, atau
pendarahan. Tapi pada banyak kasus, dokter tidak tahu kenapa ini terjadi.
-Perubahan gaya berjalan, pasien merasa kaku pada area kaki ketika pertama
melangkah. Pasien terlihat menyeret kaki, bukan berjalan.
-Cara berpikir normal melambat, pasien merespon pertanyaan lebih lambat, dan
terlambat bereaksi terhadap situasi di sekitarnya. Kemampuan memproses
informasi juga melambat.
C.Sebutkan etiologi
Hidrosefalus bisa terjadi pada bayi ketika proses persalinan, atau beberapa saat
setelah dilahirkan. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kondisi tersebut,
di antaranya:
-Infeksi pada otak dan saraf tulang belakang, misalnya meningitis Cedera atau
benturan pada kepala yang berdampak ke otak.
Hidrosefalus pada bayi ditandai dengan lingkar kepala yang cepat membesar.
Selain itu, akan muncul benjolan yang terasa lunak di ubun-ubun kepala. Selain
perubahan ukuran kepala, gejala hidrosefalus yang dapat dialami bayi dengan
hidrosefalus adalah:
-Rewel
-Mudah mengantuk
-Muntah
-Pertumbuhan terhambat
-Kejang
Pada anak-anak, dewasa, dan lansia, gejala hidrosefalus yang muncul tergantung
pada usia penderita. Gejala-gejala tersebut antara lain:
-Sakit kepala
-Gangguan penglihatan
-Gangguan koordinasi tubuh
-Gangguan keseimbangan
-Pembesaran kepala
1. lakukan pengkajian neurologis setiap 2 jam sampai 4 jam yaitu respon pupil,pegangan,
memegang, respon nyeri, respon interaktif (senyum, bicara, mengoceh),dan disposisi (tidak
menyenangkan dan iritabilitas)
.2. Kaji tanda-tanda vital setiap 2 jam sampai 4 jam, catat pernafasan yang tidak teratur dan
heart rate dan irama dan luasnya tekanan nadi
3.lakukan pengkajian saraf kranial setiap 2 jam sampai 4 jam
4. Tinggikan kepala di tempat tidur 30 derajat
5. Jika bayi, kaji ubun-ubun setiap 4 jam kemungkinan adanya penonjolan. Yakinkanguna
melakukan pengkajian selama periode yang tenang sebab ubun-ubun biasanyamenonjol
selama anak menangis.
6. Jika anak dibawah usia 2 tahun, ukur lingkar kepala setiap har
i7. Kaji dan laporkan adanya pembengkakan sepanjang saluran shunt setiap 8 jam