Penguji I Penguji II
Pembimbing I Pembimbing II
iii
Ku persembahkan karya ini teruntuk…
Kedua Orang Tuaku yang kasihnya setelah Kasih
ALLAH,
Merupakan salah satu sumber kebahagiaanku…
(nurlia_muslimah@yahoo.co.id)
iv
Happiness is a Perfume, You
(Delph S.)
ABSTRAKSI
v
(F) Merebaknya anak jalanan karena kapasitas sarana yang tidak memadai,
juga buruknya pandangan masyarakat terhadap mereka. Membuat
mereka sulit untuk diterima oleh masyarakat sekitar. Oleh karena itu
sebelum mereka dapat diterima oleh masyarakat, mereka memerlukan
penerimaan diri yang baik terhadap diri sendiri.
Penerimaan diri dianggap sebagai ciri-ciri penting kesehatan mental dan juga
sebagai karakteristik aktualisasi diri, fungsi yang optimal dan kematangan.
Mereka yang memiliki penerimaan diri dalam tingkat optimal atau tinggi akan
bersikap positif terhadap dirinya sendiri, mau menerima kualitas baik dan
buruk dirinya, serta memiliki sikap positif terhadap masa lalu. Anak-anak jalan
juga memerlukan penerimaan diri yang baik agar mental, aktualisasi diri dan
kematangan mereka juga baik. Penerimaan diri yang telah ada pada anak
jalanan bisa menimbulkan kepuasan hidup dan emosi yang positif. Hal ini
juga bisa disebut dengan kebahagiaan.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya miliki Allah. Zat yang menggenggam alam semesta ini,
yang Kasih-Nya sangat luar biasa. Shalawat beriringan salam peneliti
sampaikan kepada kekasih Allah yang namanya selalu dihaturkan dengan
sholawat yang indah yakni Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam
vii
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang begitu setia menemani
beliau dalam berdakwah.
Syukur yang tiada terhenti atas terwujudnya skripsi dengan judul “Hubungan
antara Penerimaan Diri dengan Kebahagiaan Anak Jalanan”. skripsi ini
diajukan untuk melengkapi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Psikologi
Jenjang Pendidikan Strata Satu Program Studi Psikologi pada Fakultas
Psikologi UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.
viii
10. Sahabat-sahabatku di PONPES Darul Ulum angkatan 2005,
terimakasih atas do’a-do’anya.
11. Kepada Rumah Singgah Tjiliwoeng Jakarta Selatan. Bapak Yaya, Yudi
dan seluruh staf yang telah membantu dalam penyebaran skala
penelitian.
12. Kepada Rumah Belajar Anak Langit Cikokol. Ka Jhon, Ka Baco, Ka
Abdi dan ANDIK (Anak-anak didik) terimakasih banyak karena telah
menyulutkan motivasi kepada peneliti.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1.2 Batasan dan Rumusan Masalah.......................................... 10
1.2.1 Batasan Masalah ...................................................... 10
1.2.2 Rumusan masalah .................................................... 10
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 11
1.3.1 Tujuan Penelitian ...................................................... 11
1.3.2 Manfaat Penelitian .................................................... 11
1.4 Sistematika Penulisan.......................................................... 11
x
2.1.2.1 Emosi positif ............................................... 15
2.1.2.2 Kekuatan dan Kebajikan.............................. 20
2.1.3 Faktor-faktor Pembentuk Kebahagiaan .................... 21
2.1.4 Aspek Kebahagiaan .................................................. 25
2.2 Penerimaan Diri ................................................................... 25
2.2.1 Definisi Penerimaan Diri............................................ 25
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Diri.. 28
2.2.3 Karakteristik Penerimaan Diri.................................... 33
2.2.4 Dampak Penerimaan Diri .......................................... 35
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................ 32
2.4 Hipotesis .............................................................................. 40
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian.................................... 53
4.2 Persentasi Data ................................................................... 54
4.2.1 Deskripsi Statistik...................................................... 54
4.2.2 Kategorisasi Skor ...................................................... 55
4.3 Hasil Pengukuran Skala....................................................... 58
4.3.1 Skala Penerimaan Diri Ryff ....................................... 58
4.3.2 Skala Kebahagiaan Ed Diener .................................. 59
4.4 Uji Korelasi........................................................................... 60
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Bobot Nilai Skala Penerimaan Diri Ryff (1989) ......................... 48
Tabel 3.2 Blue Print Item Skala Penerimaan Diri Ryff (1989) .................. 48
Tabel 3.3 Bobot Nilai Skala Kebahagiaan Ed Diener (1985) .................... 49
Tabel 3.4 Blue Print Item Skala Kebahagiaan Ed Diener (1985) ............. 49
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 53
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia Responden .............................. 54
Tabel 4.3 Deskripsi Statistik ..................................................................... 55
Tabel 4.4 Distribusi Skor Responden ....................................................... 56
Tabel 4.5 Distribusi Skor Responden ....................................................... 57
Tabel 4.6 Uji Korelasi antara Penerimaan Diri dengan Kebahagiaan Anak
Jalanan ...................................................................................... 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara. Kalimat ini
jalanan. Hak-hak asasi anak terlantar dan anak jalanan, pada hakekatnya
perlindungan khusus.
Anak jalanan adalah anak-anak yang berusia 6-21 tahun yang menghabiskan
Dinas Sosial DKI Jakarta mencatat sedikitnya ada 4.023 anak jalanan yang
Coca Cola, Jakarta Pusat. Kebanyakan anak jalanan ini berasal dari daerah
dan sulit terkontrol. Selain itu, seringkali para anak jalanan itu diakomodir
yang saat ini tidak sesuai dengan jumlah anak jalanan yang ada. Sehingga
sebelum dilepas kembali. "Enam panti yang ada sudah penuh, sehingga kami
hanya memberlakukan masa pembinaan tiga bulan dan tiga bulan untuk
seseorang untuk mulai mencari uang sendiri. Dan bila tidak tersedia tempat
yang memungkinkan untuk mencari uang yang layak, jalanan adalah tempat
yang paling bisa menjangkau. Padahal banyak orang jalanan ini adalah
Makmur Sanusi (2001) dalam Nini Fitriani (2003) menyatakan bahwa, Anak
dengan nilai dan norma yang jauh berbeda dengan apa yang ada di
dan budaya masyarakat. Hal tersebut terjadi akibat semakin sulitnya mencari
nafkah di jalan. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya pandangan
Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Nini Fitriani (2003), mengenai
Diketahui bahwa model akulturasi yang ditemukan pada anak terdapat model
integritasi terjadi pada 2 anak, separasi terjadi pada 1 anak dan assimilasi
yang telah dianutnya dan lebih banyak berbaur dengan budaya jalanan yang
Banyak sekali informasi atau fenomena yang terjadi pada anak jalanan, yang
media masa. Sedangkan mereka juga sama seperti kita yakni makhluk yang
memiliki emosi positif, emosi negatif, dan memiliki rasa bahagia yang tidak
menjadi anak-anak yang sukses. Dan berkeinginan untuk hidup lebih layak,
dan jika bisa memilih dari sebuah kehidupan, mereka akan memilih dilahirkan
oleh orang tua yang kaya raya, masa depan yang terjamin, dan mereka dapat
mereka hanyalah seorang manusia yang harus menerima diri mereka demi
Menerima adalah kata yang mudah diucapkan namun sangat sulit untuk
maka penerimaan diri tersebut dapat menjadi energi yang sangat dahsyat
tubuh, pikiran, dan jiwa. Jika konsep diri seseorang tidak menyenangkan,
orang tersebut akan menolak dirinya sendiri atau hanya menerima separuh
psikologisnya. Bila hal ini terjadi pada anak jalanan maka akan berpengaruh
buruk pada masa depannya. Bukan disebabkan keadaan mereka sebagai
menyatakan bahwa, individu yang memiliki sikap positif terhadap diri sendiri
bebas dari rasa bersalah, rasa malu, dan rendah diri karena keterbatasan diri
serta bebas dari kecemasan akan adanya penilaian orang lain terhadap
Jika penerimaan diri ini telah ada pada anak jalanan maka mereka akan
dan putus asa untuk dapat hidup lebih baik dari sebelumnya. Setelah
semuanya berproses untuk menerima diri sendiri maka rasa bahagia akan
timbul dari sebuah emosi yang positif dari diri sendiri dan bukan dari kejadian
Emosi yang positif menolong mereka untuk mencari cara agar dapat menjauh
dari hal yang negatif dan mengambil manfaat dari energi yang datang dari
keadaan yang positif. Emosi yang positif memperkuat individu dan
memuaskan (Gary dan Don, 2005). Bukan berarti setelah mereka mencapai
menginginkan masa depan yang lebih cerah. Mereka juga memiliki kekuatan,
kebajikan, dan mempunyai masa lalu untuk dikenang, masa depan untuk
Menurut Snyder dan Lopez (2007), Kebahagiaan adalah emosi positif, yang
secara subjektif di definisikan oleh setiap orang. Yang oleh karena itu jarang
sama. Kebahagiaan timbul dari diri sendiri dan bukan dari kejadian yang
berasal dari luar (Gary dan Don, 2005). Kebahagiaan tidak bisa dicapai
dengan hanya memikirkannya saja, tetapi kita juga harus melakukan sesuatu
sering kali berputus asa dengan hasil yang mereka dapatkan, padahal
lalunya yang pahit. Menurut Dewi Sanjana (2006), banyak orang yang sukar
tersebut bisa berupa harta benda duniawi, ketenaran, nama baik, harga diri,
berlangsung dalam tempo yang singkat. Banyak orang yang tidak menyadari
bahwa kebahagiaan dapat digali dari dalam diri tiap-tiap pribadi atau disebut
merasakan bahagia dalam hidupnya, apa pun yang terjadi dalam hidupnya.
ketenangan, kedamaian, dan suka cita dalam segala situasi. Orang yang
Maka dari itu penerimaan diri sangat diperlukan bagi anak jalanan, karena
penerimaan diri dianggap sebagai ciri-ciri penting kesehatan mental dan juga
penerimaan diri yang baik, mereka juga memiliki psikologis yang baik.
Psikologis yang baik dapat menjadikan mereka bertahan hidup di lingkungan
apapun. Menurut Gary dan Don (2005) psikologis yang baik juga dapat
menimbulkan emosi yang positif (bahagia, gembira, dan rasa puas), emosi
yang positif menolong mereka untuk mencari cara agar dapat menjauh dari
hal yang negatif (frustasi, marah, stres, cemas, rasa malu, rasa bersalah, dan
rendah diri).
sampai 21 tahun.
mereka alami
3. Penerimaan diri yang dimaksud adalah sikap positif terhadap diri,
mengakui dan menerima berbagai aspek diri termasuk kualitas baik dan
jalanan?”
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
Manfaat Teoritis
Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapakan dapat dimanfaatkan oleh aktivis LSM, dan lembaga
atau yayasan sosial yang terjun dalam dunia pendamping dan pembinaan
anak-anak jalanan. Dan sebagai salah satu rujukan bagi peneliti-peneliti
selanjutnya.
Sistematika Penulisan
Hipotesis
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kebahagiaan
mereka alami.
emosi positif di masa lalu dan masa mendatang, menikmati emosi positif
person. Menurut Synder dan Lopez (2007) kebahagiaan adalah emosi yang
Jika mengacu pada beberapa definisi diatas, kebahagiaan adalah suatu rasa
yang datang dari dalam diri dan tidak menutup kemungkinan kebahagiaan
juga bisa datang dari luar diri. Kebahagiaan juga bisa diartikan dengan
hilangnya rasa ketakutan dan kekhawatiran kita terhadap sesuatu yang kita
anggap tidak akan membuat kita bahagia, juga evaluasi terhadap kehidupan
Seligman (2005) berasal dari dua komponen, yaitu emosi positif, serta
kekuatan dan kebajikan. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang
Seligman (2002) membagi emosi positif menjadi tiga kategori menurut waktu.
Emosi positif bisa terkait dengan masa lalu, masa kini dan masa depan
seseorang. Emosi positif yang berkaitan dengan masa lalu adalah kepuasan,
adalah emosi positif yang terkait dengan masa depan yaitu optimisme,
Ketiga hal ini tidak harus dialami semuanya dalam rentang hidup seseorang.
Mungkin saja seseorang merasa bangga dan puas dengan masa lalunya, tapi
merasa biasa-biasa saja di masa kini dan pesimis untuk masa yang akan
datang. Mungkin juga seseorang mengalami banyak kesenangan di masa
kini, tapi pernah mengalami masa lalu yang pahit dan tidak memiliki harapan
mengubah perasaan yang dialaminya pada masa lalu, apa yang dipikirkan
untuk masa depan dan bagaimana yang dialaminya pada masa kini.
Menurut Seligman (2002), emosi yang berkaitan dengan masa lalu antara
emosi ini secara utuh ditentukan oleh pikiran seseorang tentang masa
lalunya. Banyak sekali bukti tentang pandangan ini. Ketika seseorang dilanda
Kebahagiaan pada fase ini mencakup dua hal yang sangat berbeda:
feels): ekstase, gairah, orgasme, rasa senang, riang, ceria dan nyaman
(Seligman, 2005). Semua ini bersifat sementara dan hanya sedikit melibatkan
pikiran, atau malah tidak sama sekali. Seligman (2002) membagi kenikmatan
menjadi dua: kenikmatan ragawi (bodily pleasure) dan kenikmatan yang lebih
siang panas, duduk di depan api unggun di malam hari dan sebagainya.
Sama halnya dengan kenikmatan ragawi, kenikmatan yang lebih tinggi juga
(Seligman, 2005). Namun tak hanya itu, kenikmatan yang lebih tinggi juga
bersifat kognitif dan jauh lebih bervariasi dari pada kenikmatan ragawi,
misalnya rasa ceria saat ombak pantai menyentuh kaki, perasaan tenang
Gratifikasi datang dari kegiatan-kegiatan yang sangat kita sukai, tetapi sama
sekali tidak mesti disertai oleh perasaan dasar (Seligman, 2005). Gratifikasi
saja menjadi terasa datar. Gratifikasi didukung oleh kekuatan dan kebajikan
seseorang.
optimisme. Optimisme dan harapan dapat memberikan daya tahan yang lebih
Ada dua dimensi dalam konsep optimisme, yaitu permanen dan pervasif.
pada setiap kejadiaan yang mereka alami. Dimensi permanen dibagi lagi
menjadi dua tipe, yaitu tipe permanen dan tipe temporer. Orang-orang
buruk itu hanya bersifat sementara. Jika permanen masalah waktu, maka
Bila optimisme dibagi menjadi dua dimensi, maka Seligman (2005) membagi
penjelasan temporer dan spesifik untuk kejadiaan buruk, akan cepat pulih
tekanan.
nilai-nilai hasil pemikiran para filsuf moral dan pemikir religi. Ada 6 buah
kebahagiaan otentik.
1. Uang
uang, tetapi tetap merasa kurang, betapa pun uang yang mereka miliki
(Seligman, 2005).
2. Perkawinan
3. Kehidupan Sosial
atau orang lain, mereka dapat nilai tertinggi dalam berinteraksi (Seligman,
personal tumbuh dari dalam diri, berbagi kesenangan dengan orang lain
tumbuh dari hubungan penuh kasih dengan Tuhan serta dengan tokoh-
tokoh agama.
4. Usia
Sebagian orang percaya bahwa semangat anak muda atau kearifan orang
besar studi tidak menemukan hubungan yang signifikan antara usia dan
muda lebih bahagia ketimbang kaum tua (Myers dalam Khavari, 2006).
5. Kesehatan
penting adalah persepsi subjektif kita terhadap seberapa sehat diri kita.
6. Jenis Kelamin
7. Agama
memberi dukungan.
8. Kesuksesan
(Khavari, 2006).
9. Penerimaan Diri
Menurut Hurlock (1976), Penerimaan diri juga menjadi salah satu faktor
aspek, yaitu:
Penerimaan diri dianggap sebagai ciri-ciri penting kesehatan mental dan juga
mengakui dan menerima berbagai aspek diri termasuk kualitas baik dan
sebagai berikut:
dirinya merasa aman akan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dianutnya tanpa
tanpa ada rasa bersalah dan dapat menerima perbedaan pendapat, tidak
merasa cemas akan hari kemarin ataupun esok. Kemudian individu tersebut
masalah dan dirinya setara dengan orang lain terlepas dari latar
belakangnya, sehingga ia tidak dapat didominasi oleh orang lain. Lebih lanjut
yang baik akan merasa dirinya berharga bagi orang lain sehingga dapat
menerima pujian, menikmati berbagai kegiatan dan peka terhadap orang lain,
diri adalah kumpulan sikap positif kita terhadap diri sendiri seperti, memiliki
tersebut adalah:
Pemahaman diri adalah persepsi tentang diri yang dibuat secara jujur,
menerima dirinya.
obstacles)
diharapkan oleh individu, maka kondisi ini akan lebih mendorong individu
penyesuaian diri yang baik , maka hal ini dapat membantu individu untuk
bertingkah laku baik yang bisa menimbulkan penilaian diri yang baik.
Individu yang mampu melihat dirinya, sama dengan orang lain melihat
Dalam hal ini, usia dan tingkat pendidikan memegang peranan penting
Konsep diri mulai terbentuk pada masa kanak-kanak dimana pola asuh
meskipun usia individu terus bertambah. Anak yang diasuh dengan pola
Individu dikatakan memiliki konsep diri yang stabil, apabila setiap individu
tersebut dapat melihat dirinya dalam kondisi yang sama. Individu yang
tidak memiliki konsep diri yang stabil, bisa saja pada sewaktu-waktu ia
menyesali apa yang terjadi di masa lalunya, terisolasi dan frustasi dalam
atau tinggi akan bersikap positif terhadap dirinya sendiri, mau menerima
kualitas baik dan buruk dirinya, serta memiliki sikap positif terhadap masa
lalu.
nampak pada orang yang memiliki self acceptance (penerimaan diri) antara
lain:
1. Percaya secara penuh akan nilai dan prinsip dan adanya keinginan
dirinya.
berharga bagi orang lain, sedikitnya bagi orang-orang yang dipilih untuk
berhubungan.
dirinya.
9. Mampu menerima ide dan mengaku kepada orang lain akan apa yang
kemalasan.
11. Sensitif akan kebutuhan orang lain, menerima kebiasaan sosial, dan
orang lain.
Seseorang yang memiliki penyesuaian diri yang baik akan bahagia dan
sukses dan seseorang yang memiliki penyesuaian sosial yang baik akan
memiliki kehidupan yang penuh dan kaya. Berikut dampak penerimaan diri
orang yang memiliki penyesuaian diri yang baik adalah orang yang dapat
tidak akan mau menjadi orang lain. Ia akan merasa puas dengan menjadi
dirinya sendiri, dan tidak berpikir untuk berpura-pura menjadi orang lain.
Seseorang yang dapat menerima dirinya akan merasa cukup aman untuk
memadai.
mengakui dan menerima berbagai aspek diri termasuk kualitas baik dan
Penerimaan diri juga menjadi salah satu faktor yang berperan terhadap
penerimaan diri berkaitan dengan konsep diri yang positif. Anak jalanan
dengan konsep diri yang positif dapat memahami dan menerima fakta-fakta
juga positif (Calhoun dan Acocella 1990 dalam Handayani, dkk 1998). Dan
jika konsep diri anak jalanan tidak menyenangkan, maka mereka akan
menolak dirinya sendiri atau hanya menerima separuh bagian dirinya saja
Keadaan psikologis yang baik pada anak jalanan akan menimbulkan emosi
memuaskan (Gary dan Don, 2005). Estrada at all, (1957) dalam Synder dan
Penerimaan diri pada anak jalanan berhubungan dengan konsep diri yang
baik dan akan melahirkan suatu rasa bahagia. Anak-anak jalanan yang
bahagia pasti merasa kebaikan tentang dirinya sendiri, memiliki harga diri
menonjol pada orang yang bahagia adalah memiliki rasa optimis dan
Orang yang bahagia selalu berfikir positif terhadap kehidupan mereka dan
Namun orang bahagia tidak selalu berbahagia setiap saat. Suatu pendekatan
bahagia bukan berarti harus tersenyum setiap hari. Menjadi orang yang
bahagia memiliki arti sederhana, yaitu pada dasarnya mereka merasa puas
2.4. Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
mana veriabel pada suatu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lainnya
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
atau sifat yang berdiri sendiri. Menurut Wijanto (2008) Variabel terbagi
menjadi 2 variabel:
1. Variabel Laten (Laten Variable, sering disingkat LV) atau Konstrak Laten.
Variabel laten adalah konsep abstrak, varibel laten terbagi menjadi dua:
(1). Varibel Laten Eksogen selalu muncul sebagai varibel bebas pada
semua persamaan yang ada dalam model. Sedangkan (2) Variabel Laten
dalam model.
Variabel teramati adalah variabel yang dapat diamati atau dapat diukur
aspek diri termasuk kualitas baik dan buruk dan merasa positif dengan
(1989) yang meliputi: bersikap positif pada diri sendiri, bersikap positif
3.3.1. Populasi
Menurut Iqbal Hasan (2002) populasi adalah totalitas dari semua objek atau
individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, lengkap yang akan diteliti.
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakter
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
Sampel adalah sebagian dari populasi atau wakil populasi yang diteliti
bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga
dalam penelitian adalah sebanyak 68 orang dari populasi yang ada sebanyak
150 orang.
suatu metode pemilihan ukuran sampel dari suatu populasi di mana setiap
anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk diteliti (sevilla, dkk,
1993).
tertutup, dengan menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk
Hasan, 2002).
Untuk penerimaan diri Ryff terdapat 7 item pernyataan terdiri dari pernyataan
subjek diminta untuk memilih jawaban yang paling mewakili dirinya, dengan
cara memilih sistem rating kategori yang merentang dari “sangat setuju”
dengan memberi skor tertinggi pada pilihan “sangat setuju” dan terendah
pada pilihan “sangat tidak setuju” dan sebaliknya untuk pernyataan negatif
pemberian skor tertinggi pada pilihan “sangat tidak setuju” dan terendah pada
diminta untuk memilih jawaban yang paling mewakili dirinya, dengan cara
memilih sistem rating kategori yang merentang dari “sangat setuju” sampai
memberi skor tertinggi pada pilihan “sangat setuju” dan terendah pada pilihan
Dalam penelitian ini subjek akan diberikan skala yang terdiri dari tiga bagian,
yaitu :
b. Bagian inti, berisi dua alat ukur penelitian ini yaitu alat ukur penerimaan
diri atau self-acceptance dan alat ukur kebahagiaan yang keduanya telah
diterjemahkan.
c. Bagian data kontrol, berisi tentang data-data subjek seperti nama, usia,
jenis kelamin, dan agama. Data kontrol ini berisi pertanyaan terbuka.
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data
dipergunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua, yaitu
skala Penerimaan Diri dari Ryff (1989) skala kebahagiaan Ed Diener (1985)
Dalam penelitian ini bentuk alat ukur yang digunakan peneliti diadaptasi dari
alat ukur yang dikembangkan oleh Ryff (1989) dalam penelitian Well-Being
yang dapat di isi sendiri tanpa bantuan wawancara, skala ini terdiri dari 7 item
Tabel 3.1
Bobot Nilai
Skala Penerimaan Diri Ryff (1989)
Item
No. Indikator JUMLAH
Favorable Unfavorable
Bersikap positif pada diri
1. 6, 7 1 3
sendiri
2. Bersikap positif pada 4 1
pengalaman masa lalu
3. Bersikap positif dalam 2, 5 3 3
berhubungan dengan
orang lain
JUMLAH 7
dapat disebut dengan Satisfaction With Life Scale (SWLS) terdiri dari 5 item
pernyataan.
Tabel 3.3
Bobot Nilai
Skala Kebahagiaan Ed Diener (1985)
Item
No. Aspek Indikator JUMLAH
Favorable Unfavorable
Kepuasan individu
Evaluasi
1. berdasarkan bobot tiap 1, 4, 5 3
kognitif
domain
2. Evaluasi Kepuasan individu 2, 3 2
Afektif berdasarkan
penghayatan tiap domain
JUMLAH 5
a) Statistik Deskriptif
b) Uji Validitas
dalam mendefinisikan suatu variabel laten. Hasil penelitian yang valid bila
dilihat pada hasil output Lisrel 8.8 Menilai kevalidan variabel teramati
c) Uji Reliabilitas
hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu
d) Uji Hipotesis
versi 13.0.
1. Persiapan Penelitian
- Dimulai dengan perumusan masalah dan pembatasan masalah
digunakan dalam penelitian ini yaitu skala Penerimaan Diri dan skala
responden.
HASIL PENELITIAN
Bab berikut ini akan membahas mengenai presentasi dan analisa data
meliputi gambaran umum responden, hasil uji validitas dan reliabilitas skala,
Tabel 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan data pada tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dari 68
Berdasarkan data pada tabel 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa dari 40
Data yang didapat dengan sampel yang berjumlah 68 orang untuk skala
penerimaan diri skor terendah adalah 14, skor tertinggi adalah 26, standar
deviasi sebesar 2.23523 dan mean sebesar 18.7500. Sedangkan untuk skala
deviasi sebesar 3.14735 dan mean sebesar 12.7794. Berikut ini adalah tabel
distribusinya:
Tabel 4.3 Deskripsi Statistik
kategorisasi. Skor tingkat penerimaan diri yaitu: tinggi, sedang, dan rendah.
= ≤ 17
Dari tabel distribusi di atas, maka dapat diketahui bahwa jumlah responden
orang (63%) dan jumlah responden yang memiliki tingkat penerimaan diri
kategorisasi. Skor tingkat penerimaan diri yaitu: tinggi, sedang, dan rendah.
= ≤ 10
Berikut ini tabel distribusi kategorisasi skor Kebahagiaan:
Dari tabel distribusi di atas, maka dapat diketahui bahwa jumlah responden
hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item (variabel
teramati) terbukti mengukur satu hal saja, yaitu penerimaan diri (variabel
laten eksogen). Dengan catatan bahwa untuk item 6 dan 7 saling berkorelasi
oleh sub tes yang bersangkutan, item tersebut juga mengukur hal lain.
4.3.2. Skala Kebahagiaan Ed Diener (1985)
Diagram 4.2
Skala Kebahagiaan
hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item (variabel
teramati) terbukti mengukur satu hal saja, yaitu kebahagiaan (variabel laten
endogen).
4.3. Uji Korelasi antara Penerimaan Diri dengan Kebahagiaan
Anak Jalanan
menggunakan program SPSS versi 13.0. Adapun hasil uji hipotesis diperoleh
Tabel 4.6
Uji Korelasi antara Penerimaan Diri dengan Kebahagiaan Anak Jalanan
Diri dengan Kebahagiaan Anak Jalanan 0.293 dan nilai r tabel pada taraf
Karena r hitung (0.293) > r tabel (0.244), pada taraf signifikansi 5% maka
hipotesis nihil (H0) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang
Jalanan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
menunjukkan arah yang positif, artinya semakin positif Penerimaan Diri anak
jalanan, maka kebahagiaan anak jalanan tersebut akan tinggi, dan sebaliknya
jika Penerimaan Diri anak jalanan negatif maka, Kebahagiaan anak jalanan
5.2 Diskusi
jalanan. Hal ini didukung oleh data statistik yang menjelaskan bahwa r hitung
lebih besar dari r tabel. Maka dapat dikatakan bahwa antara Penerimaan Diri
yang negatif dan saling berkaitan atau mempengaruhi satu sama lain.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya variabel laten oksogen dalam
karakteristik yaitu (1) Penerimaan yang rendah akan merasa tidak puas
dengan dirinya, menyesali apa yang terjadi di masa lalunya, terisolasi dan
frustasi dalam hubungan dengan orang lain. (2) Sedangkan individu yang
memiliki penerimaan diri dalam tingkat optimal atau tinggi akan bersikap
positif terhadap dirinya sendiri, mau menerima kualitas baik dan buruk
mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Penerimaan diri yang baik juga dapat
dalam Hjelle dan Ziegler, 1985) mereka bebas dari rasa malu, rasa bersalah,
18-21 tahun.
5.3. Saran
rintangan yang dialami. Untuk itu, dari peneliti ada beberapa saran yang bisa
berkaitan dengan penelitian ini, yaitu berupa saran teoritis dan saran praktis.
tergeneralisasi.
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti, efektifitas rumah singgah
ini dapat diketahui, adanya pengembangan diri anak jalanan dari efek
BUKU
Mckay, Gary & Dinkmeyer, Don (2002). How You Feel Is Up To You, Rahasia
Pilihan Kekuatan Emosional, terj. Emanuel, judul asli, How You Feel Is
Up To You, The Power Of Emotional Choice, PT. Grasindo
Webber, Christine (2004). Get The Happiness Habit, Kiat Merentas Jalan
Menuju Kehidupan yang Bahagia, terj. Naufal, judul asli, Get The
Happiness Habit, How You Can Choose Your Steps To a Happy Life,
Great Britain (2000), Penerbit Orchid
JURNAL
Fitriani, Nini (2003). Akulturasi anak jalanan, Jurnal tazkiah,Vol. 3, N0.2, Hal
73-81
SKRIPSI
SALAM KENAL…
Jawaban adik-adik tidak akan dinilai benar atau salah, dan kerahasiaan adik-
adik akan terjamin.
Peneliti
PERNYATAAN PERSETUJUAN PARTISIPASI
Nama (Inisial) :
Usia :
Jenis kelamin :
Agama :
Petunjuk Pengisian
Berikut ini terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap
pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-
pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara menyilang
(x) salah satu dari empat pernyataan yang disediakan (SS, S, TS, STS) pada
bagian kanan masing-masing pernyataan.
CONTOH SOAL :
SS :Sangat setuju
S : Setuju (X)
TS :Tidak Setuju
TERIMAKASIH. . .
Data Mentah Skala Kebahagiaan Ed Diener
1 MM 3 1 2 2 3 11
2 AH 3 2 4 4 1 14
3 AP 2 2 2 2 4 12
4 WH 2 2 3 4 2 13
5 SP 4 4 4 1 4 17
6 BY 2 2 3 4 3 14
7 AW 2 1 2 3 1 9
8 ED 1 2 2 4 1 10
9 RS 4 3 3 3 2 15
10 AG 1 2 1 1 1 6
11 RJ 2 3 2 3 2 12
12 UC 2 2 2 2 2 10
13 VK 4 3 3 3 4 17
14 AB 2 1 2 4 1 10
15 ER 4 3 4 3 3 17
16 DK 2 3 3 3 2 13
17 RN 4 2 2 4 1 13
18 ID 3 3 2 2 1 11
19 HI 2 2 1 2 2 9
20 RK 1 4 4 2 1 12
21 IN 3 3 3 3 1 13
22 ND 2 4 4 2 2 14
23 AU 4 3 4 4 3 18
24 AW 2 2 2 2 3 11
25 YD 3 3 3 3 2 14
26 IF 3 1 1 1 3 9
27 BD 2 3 3 2 3 13
28 DD 3 4 2 4 2 15
29 AN 4 1 4 4 1 14
30 DP 2 1 2 2 2 9
31 RL 4 3 3 3 3 16
32 AX 1 3 3 4 4 15
33 AH 4 4 1 3 2 14
34 WN 3 3 3 3 4 16
35 SJ 4 3 3 4 3 17
36 RK 3 2 4 1 1 11
37 AR 4 3 4 3 4 18
38 IP 3 3 2 3 2 13
39 DI 4 2 4 4 4 18
40 JT 3 3 3 3 2 14
41 JR 4 4 2 4 2 16
42 MN 3 2 1 2 1 9
43 AS 4 4 4 4 4 20
44 TI 3 2 3 3 3 14
45 UY 4 4 4 4 4 20
46 RI 4 4 4 4 3 19
47 AY 2 1 1 3 2 9
48 AG 1 2 4 1 1 9
49 FR 2 2 2 2 1 9
50 DU 3 2 1 4 4 14
51 WD 1 2 3 3 1 10
52 AW 2 1 2 3 2 10
53 IL 2 1 2 4 1 10
54 DN 2 2 3 2 1 10
55 MV 2 2 3 3 2 12
56 MY 2 2 3 3 2 12
57 RJ 3 3 3 3 3 15
58 JT 2 3 2 4 2 13
59 MA 4 1 2 4 1 12
60 HR 3 1 3 3 2 12
61 DS 1 1 1 3 1 7
62 IS 1 2 2 3 1 9
63 NY 3 2 1 4 3 13
64 VK 3 2 2 3 2 12
65 RD 1 2 2 4 4 13
66 ST 3 3 2 3 2 13
67 MS 2 2 3 3 2 12
68 NI 1 2 1 3 1 8
1 MM 2 2 3 1 3 2 3 16
2 AH 2 2 2 3 1 3 3 16
3 AP 2 3 2 2 2 2 2 15
4 WH 2 3 2 3 1 4 4 19
5 SP 4 2 4 3 2 4 4 23
6 BY 3 3 3 2 2 3 3 19
7 AW 1 3 4 2 2 3 4 19
8 ED 2 3 4 3 1 4 4 21
9 RS 2 4 3 2 4 3 3 21
10 AG 4 2 1 4 1 4 4 20
11 RJ 3 3 4 2 4 3 3 22
12 UC 2 2 2 3 4 3 3 19
13 VK 2 3 3 2 3 3 3 19
14 AB 2 4 2 2 3 3 3 19
15 ER 1 2 1 2 2 3 4 15
16 DK 2 3 2 2 2 3 4 18
17 RN 2 3 1 3 4 1 3 17
18 ID 2 2 4 3 2 1 2 16
19 HI 2 2 3 2 4 3 3 19
20 RK 4 4 2 4 4 4 4 26
21 IN 2 4 3 3 3 4 2 21
22 ND 2 3 3 4 3 2 2 19
23 AU 2 4 2 2 3 4 4 21
24 AW 2 3 2 2 3 2 3 17
25 YD 2 3 3 2 2 3 3 18
26 IF 1 2 2 3 4 2 1 15
27 BD 2 3 2 3 3 1 3 17
28 DD 2 3 2 1 2 3 4 17
29 AN 4 1 4 3 1 4 1 18
30 DP 1 2 2 2 2 2 3 14
31 RL 1 4 4 2 4 3 4 22
32 AX 2 4 3 4 3 4 2 22
33 AH 1 4 3 3 4 4 4 23
34 WN 2 3 2 2 4 4 4 21
35 SJ 2 3 1 1 4 4 4 19
36 RK 1 3 4 2 3 3 3 19
37 AR 2 3 4 3 3 3 4 22
38 IP 1 3 3 2 2 3 3 17
39 DI 3 4 1 3 2 4 2 19
40 JT 2 3 3 3 3 3 3 20
41 JR 1 4 2 4 2 4 3 20
42 MN 3 3 2 3 1 2 2 16
43 AS 1 4 1 2 4 4 4 20
44 TI 2 2 2 2 2 3 3 16
45 UY 1 4 1 2 4 4 4 20
46 RI 1 4 2 1 4 4 4 20
47 AY 2 3 4 3 2 3 3 20
48 AG 3 1 3 2 2 3 1 15
49 FR 2 3 3 2 2 2 3 17
50 DU 3 4 3 4 2 2 3 21
51 WD 2 4 3 2 2 3 4 20
52 AW 3 3 3 3 2 3 3 20
53 IL 2 3 3 3 2 2 3 18
54 DN 4 3 2 2 2 3 4 20
55 MV 2 3 3 2 2 2 3 17
56 MY 3 3 2 2 2 3 3 18
57 RJ 2 2 2 3 2 2 4 17
58 JT 2 3 3 2 3 3 3 19
59 MA 2 4 4 1 1 1 3 16
60 HR 1 2 2 2 4 3 3 17
61 DS 1 4 2 2 3 3 3 18
62 IS 1 2 3 3 1 4 4 18
63 NY 1 3 4 3 3 2 3 19
64 VK 2 3 3 2 2 3 3 18
65 RD 2 3 2 2 3 3 3 18
66 ST 2 4 3 3 2 2 3 19
67 MS 2 4 3 2 2 3 3 19
68 NI 2 3 3 2 2 3 4 19
Tabel 4.3 Deskripsi Statistik
N Valid 68 68
Missing 0 0
Mean 18.7500 12.7794
Median 19.0000 13.0000
Std. Deviation 2.23523 3.14735
Minimum 14.00 6.00
Maximum 26.00 20.00
Tabel 4.6