Anda di halaman 1dari 87

1

PENGARUH METODE DISKUSI KELOMPOK TUTOR SEBAYA


TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN BIOLOGI DI SMA SRIJAYA NEGARA
PALEMBANG


Skripsi Oleh

ZAHRAL HAYATI
Nomor Induk Mahasiswa 56081009003
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam








FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2013


PENGARUH METODE DISKUSI KELOMPOK TUTOR SEBAYA
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN BIOLOGI DI SMA SRIJAYA NEGARA
PALEMBANG


Skripsi Oleh

ZAHRAL HAYATI
Nomor Induk Mahasiswa 56081009003
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Disetujui Oleh




Pembimbing 1, Pembimbing II,


Dr. Rahmi Susanti.M.Si Ermayanti. S.Pd,.M.Si
NIP.196702121993032002 NIP.197608032003122001


Disahkan Oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya



Dr. Hartono, M.A.
NIP.196710171993011001



Telah diajukan dan lulus pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 26 Januari 2013


TIM PENGUJI :
1. Ketua : Dr. Rahmi Susanti, M.Si
2. Sekretaris : Ermayanti, S.Pd, M.Si
3. Anggota : Dra. Siti Huzaifah, M.Sc.Ed
4. Anggota : Drs. Khoiron Nazip, M.Si
5. Anggota : Dr. Riyanto, M.Si


Inderalaya, 5 Maret 2013
Disetujui Oleh
Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi




Drs. Kodri Madang, M.Si.
NIP.196901281993031003



PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Zahral Hayati
NIM : 56081009003
Program Studi : Pendidikan Biologi

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Pengaruh Metode Diskusi
Kelompok Tutor Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi
di SMA Srijaya Negara Palembang ini seluruh isinya benar-benar karya saya sendiri
dan saya tidak melaksanakan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak
sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan ada
pelanggaran dan atau pengaduan dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.



Inderalaya, 26 Januari, 2013
Yang Membuat Pernyataan


Zahral Hayati
NIM: 56081009003






Tulisan ini kupersembahkan kepada :
Ayahandaku tercinta Sehrudin dan Ibuku tercinta Diana, yang selalu sabar
menghadapiku dan senantiasa melimpahkan kasih sayang serta mendoakan
keberhasilanku.
Saudaraku tersayang, Sulianti, Sulmidayani, Suryamin Fajri, Dina
Maryati, Ricy Fatmala Sari, yang selalu menyemangatiku dan menghiburku.
Pembimbingku Ibu Dr. Rahmi Susanti, M.Si dan Ibu Ermayanti, S.Pd,
M.Si yang tidak pernah lelah dan jenuh memberikan bantuan, membimbing
dan mengajariku segala hal demi terselesainya skripsi ini.
Almamaterku yang aku banggakan.

Motto :
Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang
berilmu pengetahuan, beberapa derajat .. (surat Al Mujaadalah ayat 11).

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu (Q.S. Al Baqarah: 45)

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (Q.S. Asy-Syarh: 5)

Tercapainnya sebuah tujuan akan terasa lebih `Nikmat` jika dilakukan dengan
perjuangan, sabar, tawakal dan selalu berdoa kepada Allah SWT (zahra)


UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi
Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada Dr. Rahmi Susanti, M.Si sebagai pembimbing I dan Ermayanti. SPd., M.Si.
sebagai pembimbing II, yang telah membimbing, mengarahkan serta memotivasi
penulis selama penulisan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dekan FKIP Universitas
Sriwijaya, Prof. Drs. Tatang Suhery, M.A. Ph.D., Ketua Jurusan Pendidikan MIPA,
Dr. Hartono, M.A, dan Ketua Program Studi Pendidikan Biologi,
Drs. Kodri Madang, M.Si, serta Staf Tata Usaha Jurusan Pendidikan MIPA yang
telah memudahkan dalam pengurusan administrasi skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga penulis tujukan kepada Dra. Tasmania Puspita, M.Si. selaku Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan. Serta seluruh Bapak/ Ibu
dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya yang telah
membekali penulis dengan ilmu dan keterampilan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Palembang. Kepala SMA Srijaya Negara, yang telah
memberikan izin penelitian. Terimakasih juga kepada Guru Biologi SMA Srijaya
Negara ( Efnita S.Pd ), yang telah membantu dan memberi masukan kepada peneliti
serta seluruh orang-orang yang terlibat dalam penulisan skripsi ini yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuannya semoga Allah
membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.


Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan. Penulis mohon maaf bila
ada kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat untuk pengajaran bidang studi Biologi.


Inderalaya, 26 Januari, 2013
Penulis, ZH





















DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI .................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................. vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah........................................................................................ 5
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
1.6 Hipotesis .................................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6
2.1 Metode Diskusi Kelompok ........................................................................ 6
2.2 Diskusi Kelompok Tutor Sebaya ............................................................... 7
2.3 Kriteria Tutor Sebaya ................................................................................. 8
2.4 Pengertian Belajar ...................................................................................... 9
2.5 Hasil Belajar dalam Mata Pelajaran Biologi .............................................. 9

2.6 Aktivitas Belajar......................................................................................... 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 13
3.1 Metode Penelitian....................................................................................... 13
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 14
3.3 Variabel Penelitian .................................................................................... 14
3.4 Populasi dan Sampel .................................................................................. 14
3.5 Prosedur Penelitian .................................................................................... 15
3.5.1 Tahap Persiapan ............................................................................... 15
3.5.2 Tahap Pelaksanaan ........................................................................... 15
3.5.3 Tahap Penyelesaian ......................................................................... 18
3.6 Teknik Analisa dan Pengumpulan Data .................................................... 18
3.6.1 Analisa Data Tes ............................................................................. 18
3.6.2 Analisa Data Observasi .................................................................... 19
3.6.3 Uji Normalitas .................................................................................. 21
3.6.4 Uji Homogenitas Data ...................................................................... 21
3.6.5 Uji Hipotesis .................................................................................... 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 23
4.1 Data Hasil Penelitian .................................................................................. 23
4.1.1 Analisis Data Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .................................................................................. 24
4.1.2 Data Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas ................................. 24
4.1.3 Data Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 26
4.1.4 Data Aktivitas Belajar Siswa ........................................................... 27
4.2 Pembahasan ................................................................................................ 28
4.2.1 Hasil Belajar .................................................................................. 28
4.2.2 Hasil Observasi Siswa Selama Kegiatan Proses
Belajar Mengajar Berlangsung ....................................................... 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 33
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 33
5.2 Saran .......................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35
LAMPIRAN ................................................................................................... 36



































DAFTAR TABEL
Halaman

3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 13
3.2 Subjek Penelitian di SMA Srijaya Negara .............................................. 14
3.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 15
3.4 Kategori Indeks Gain .............................................................................. 18
3.5 Kategori Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ............................................ 20
4.1 Hasil Analisis Skor Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan
4.2 Kelas Kontrol ......................................................................................... 22
4.3 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Kelas Ekperimen dan
4.4 Kelas Kontrol .......................................................................................... 24
4.5 Hasil Uji Homogenitas Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 25
4.6 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 27
4.7 Rata-rata Persentase Keaktifan Seluruh Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .................................................................................................... 28




















DAFTAR GAMBAR
Halaman

4.1 Diagram Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................ 23
4.2 Hasil Analisis Rata-rata Observasi Keaktivan Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .......................................................................................... 28
4.3 Gambar Tes awal kelas Eksperimen ...................................................... 32
4.4 Gambar kelompok Metode Diskusi kelompok Tutor sebaya .................. 33
































DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

1. Silabus .................................................................................................... 36
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................. 43
3. t Tabel ..................................................................................................... 60
4. Lembar Kerja Siswa ................................................................................ 62
5. Soal Tes Awal dan Tes Akhir ................................................................. 69
6. Angket Observasi .................................................................................... 73
7. Analisis rata-rata persentase keaktifan seluruh siswa kelas Eksperimen dan
kelas kontrol ............................................................................................ 81
8. Analisis Skor Tas Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol ... 83
9. Analisis Uji Normalitas, Homogenitas, dan Hipotesis............................ 85
10. Gambar Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya ................................. 89
11. Surat Keputusan Ketua Jurusan Tentang Penunjukkan Dosen Pembimbing
Skripsi ..................................................................................................... 92
12. Surat Keterangan Mohon Bantuan Melaksanakan Penelitian ................. 93
13. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan, Pamuda dan
Olahraga Palembang .............................................................................. 94
14. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari SMA Srijaya Negara
Palembang .............................................................................................. 95
15. Surat Pengajuan Usul Judul Skripsi ....................................................... 96









PENGARUH METODE DISKUSI KELOMPOK TUTOR SEBAYA
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
BIOLOGI DI SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG



Abstrak

Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor
Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi di SMA Srijaya
Negara Palembang, pada bulan Agustus 2012. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya terhadap
Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
quasi eksperimen, dengan menggunakan pretest, posttes group design. Berdasarkan
analisis hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh dari menggunakan
tes pilihan ganda yang diberikan diawal dan diakhir pembelajaran. diperoleh Gain
dan N.Gain rata-rata kelas eksperimen adalah 45.29 dan 0.76 dan untuk kelas kontrol
31.35 dan 0.44. Berdasarkan hasil analisis aktivitas siswa setelah pembelajaran SK 2,
KD 2.1, diperoleh persentasi untuk kelas eksperimen adalah 80.3% yang termasuk
dalam kategori tinggi, sedangkan kelas kontrol persentase aktivitas siswa tergolong
cukup tinggi yaitu 60.25%. Analisis N.Gain untuk kelas eksperimen 0.67 dan kelas
kontrol 0.44. Rata-rata ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk kelas
eksperimen adalah 77.65 sedangkan kelas kontrol sebesar 60.39. Hasil uji hipotesis
menunjukkan bahwa nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
(7.663>2.000) yang artinya
hipotesis H
a
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya secara signifikan
meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran SK 2, KD 2.1.

Kata kunci : Aktivitas, Hasil Belajar, Metode Diskusi Kelompok, Tutor Sebaya.



Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Nama : Zahral Hayati
Nomor Induk Mahasiswa : 56081009003
Dosen Pembimbing : 1. Dr.Rahmi Susanti, M.Si.
2. Ermayanti., S.Pd.,M.Si.







BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah konsep
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu sehingga hasilnya
dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi
tertentu. Pada pelaksanaan KTSP, guru ditempatkan sebagai fasilitator dan mediator
yang membantu agar proses belajar siswa berlangsung dengan baik. Fungsi guru
sebagai fasilitator dan mediator yaitu; (1) menyediakan pengalamann belajar yang
memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan dan proses; (2)
menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan
siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya,
menyediakan sarana yang merangsang siswa berfikir secara produktif; (3) memonitor,
mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa berkembang atau tidak
(Kunandar, 2007:133).
Proses interaksi antara guru dan siswa, sangat penting dalam penyampaian
suatu informasi dari guru kepada siswa agar tujuan dapat dicapai dengan sebaik-
baiknya. Berdasarkan pendapat (Sudjana, 2002:160) bahwa proses pembelajaran pada
dasarnya tidak lain ialah proses mengkoordinasi sejumlah komponen (tujuan, bahan,
metode, dan alat, penilaian) yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi,
sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada siswa seoptimal mungkin menunjuk
kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut (Hamalik, 2007:123), dalam kegiatan pembelajaran guru berperan
sebagai fasilitator belajar yang bertitik tolak dari tujuan-tujuan yang hendak dicapai
sehingga kegagalan atau keberhasilan situasi belajar sangat bergantung pada seni dan
keterampilan guru. Melalui hal ini guru dituntut untuk menguasai keterampilan-
keterampilan dalam mengajar, sehingga mempengaruhi proses belajar siswa.


Faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi proses belajar yaitu,
faktor metode pembelajaran, metode yang digunakan guru dalam mengajar. selain itu
unsur yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Seorang guru dalam
menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan
kelas, sehingga siswa merasa tertarik, untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan
(Slameto, 2010:65).
Menurut (Hamalik, 2007:79) proses belajar adalah dalam rangka
mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan terhadap diri sendiri maupun dengan
lingkungannya, supaya menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan
berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran mengarahkan proses ini agar
sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka perlu dicari alternatif lain sehingga
proses pembelajaran dapat berlangsung aktif dan menyenangkan, metode yang dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Sesuai dengan tuntutan kurikulum ini,
strategi pembelajaran yang diharapkan adalah metode diskusi kelompok tutor sebaya.
Kelebihan metode ini menurut (Herianto, dkk., 2010:1) metode diskusi kelompok
tutor sebaya ini siswa bukan hanya dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi
menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa dijadikan sebagai tutor atau sumber belajar
dan tempat bertanya bagi temannya, dengan cara demikian siswa yang menjadi tutor
melakukan repetition ( pengulangan ) menjelaskan kembali materi sehingga menjadi
lebih paham dalam setiap bahan ajar yang disampaikan sehingga mempengaruhi hasil
belajar siswa.
Berdasarkan hasil rapot kelas X di SMA srijaya negara palembang peneliti
mendapatkan data bahwa nilai rata-rata kelas X di SMA Srijaya Negara Palembang,
dan dilihat dari hasil ulangan harian mata pelajaran biologi SK 2, KD 2.1, belum
mencapai Kriteri Ketuntasan Minimal ( KKM ), yang ditetapkan di SMA Srijaya
Negara Palembang, untuk mata pelajaran biologi yaitu 70. Menurut Depdikbud
dikutip oleh Mansyur (1999: 5) suatu kelas telah tuntas belajar apabila di kelas itu

telah terdapat 85% atau lebih siswa yang telah mencapai nilai 70 ke atas atau 70, dan
dilihat dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan metode diskusi
kelompok tutor sebaya didapatkan hasil adanya meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode diskusi
kelompok tutor sebaya terdapat dua hasil yang sama, pada penelitian yang pertama
oleh Setiawati ( 2009 ) perbandingan metode diskusi kelompok tutor sebaya dengan
metode diskusi kelompok biasa didapat data hasil belajar siswa kelas X.D, hasil
penelitian menunjukkan nilai rata-rata tes awal dan tes akhir belajar siswa untuk
materi Pencemaran Lingkungan dan Daur Ulang Limbah pada KD 4.2 dan 4.3 adalah
33,12 dan 77.28, sedangkan metode diskusi kelompok biasa 25.46 dan 69.91. Pada
penelitian kedua oleh (Herianto, dkk., 2010:1) didapat hasil Teknologi Informasi dan
Komunikasi, bahwa dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya lebih
efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, hal ini ditunjukkan dari uji
berbedaan atau uji-t selisih rata-rata nilai gain 0,47 0,32, disimpulkan terdapat
perubahan yang signifikan, perbedaan hasil belajar dikarenakan dalam pembelajaran
dengan hadirnya tutor sebaya dikembangkan keterampilan siswa dalam bekerja sama
antar siswa menerapkan bimbingan antar teman dan tercipta nilai-nilai yang dapat
membangun aktivitas belajar siswa dan pada ahirnya akan berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa.
Dari hasil penelitian terdahulu peneliti tertarik untuk menerapkan metode
diskusi kelompok tutor sebaya, yang diterapkan pada SK 2. KD 2.1. Hal ini
dikarenakan dalam pokok bahasan ini masih abstrak yang cenderung membosankan
dan kurang bersemangat untuk mempelajarinya, untuk lebih menimbulkan semangat
siswa dalam belajar serta membuat belajar tidak membosankan maka metode yang
cocok adalah metode diskusi kelompok tutor sebaya, pemilihan metode diskusi
kelompok tutor sebaya ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
Oleh karena itu diharapkan yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar yaitu metode diskusi kelompok tutor sebaya, dimana dalam proses
pembelajaran berlangsung melibatkan siswa dengan membagi kelas kedalam diskusi

kelompok tutor sebaya. Tutor sebaya ini sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap
bahan pelajaran, dan memberikan tutorial kepada siswa yang mengalami kesulitan
dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya, dengan membagi kelas dalam
kelompok yang beranggotakan, 4 5 orang siswa pada setiap kelompok di bawah
bimbingan guru mata pelajaran biologi, dengan menggunakan tutor sebaya. Kriteria
siswa yang dapat menjadi tutor sebaya adalah, siswa yang memiliki nilai akademik di
atas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ), dan termasuk peringkat 1-10 dikelas (
setiawati, 2009:5)
Dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya selain siswa
dapat meningkatkan kecakapan dalam berkomunikasi juga diharapkan semua siswa
lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah, yang dihadapi sehingga
siswa bersangkutan terpacu semangatnya, untuk mempelajari mata pelajaran biologi,
SK 2, KD 2.1 materi ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan dan
memudahkan siswa berkomunikasi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan di atas
penulis tertarik untuk menindaklanjuti penelitian Setiawati ( 2009 ) dan Herianto,
dkk., ( 2010 ) serta permasalahan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada
materi yang berbeda dengan judul Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor
Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi di SMA Srijaya
Negara Palembang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah Bagaimana pengaruh penerapan metode diskusi kelompok tutor sebaya
terhadap aktivitas dan hasil belajar pada materi virus untuk kelas X SMA Srijaya
Negara Palembang?




1.3 Batasan Masalah
Masalah yang diteliti pada penelitian ini dibatasi hanya pada aktivitas dan hasil
belajar Biologi siswa kelas X SMA Srijaya Negara Palembang akan lebih baik
apabila menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Metode Diskusi
Kelompok Tutor Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA
Srijaya Negara Palembang.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Diharapkan penelitian dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor
sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi Guru
Diharapkan metode diskusi kelompok tutor sebaya dapat menjadi salah satu
alternatif bagi guru dalam memilih metode dan sebagai upaya meningkatkan
hasil belajar.
3. Bagi Penulis
Memberikan pengetahuan kepada peneliti dalam menyusun dan
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok
tutor sebaya.
4. Bagi Sekolah
Menjadi masukan bagi penelitian yang sejenis pada topik dari bidang ilmu
pengetahuan yang berbeda dan membantu sekolah untuk berkembang karena
adanya peningkatan hasil belajar di sekolah.
1.6. Hipotesis
H
o
: Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya tidak memiliki
pengaruh hasil belajar pada mata pelajaran Biologi.
H
a
: Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya memiliki pengaruh
hasil belajar pada mata pelajaran Biologi.


6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metode Diskusi Kelompok
Metode diskusi kelompok merupakan interaksi antar siswa dengan siswa atau
siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau
memperdebatkan topik permasalahan tertentu (Yamin, 2007:159). Metode diskusi ini
digunakan oleh guru, pelatih atau struktur jika : 1) Menyediakan bahan, topik, atau
masalah yang akan didiskusikan. 2) Menugaskan siswa untuk menjelaskan,
menganalisis dan meringkas. 3) Melatih siswa dalam menghargai pendapat orang
lain. 4) Menyebutkan pokok-pokok yang akan dibahas. Metode diskusi kelompok
memiliki kelebihan sebagai berikut (Djamarah, 2005:157-158).
1) Anggota kelompok memiliki sumber yang lebih banyak daripada individu.
2) Anggota kelompok sering diberi masukan dan motivasi dari anggota yang
lain.
3) Anggota kelompok dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik.
4) Partisipasi diskusi akan meningkatkan saling pengertian antar individu
dalam satu kelompok dan kelompok lain.
Metode diskusi kelompok juga memiliki keterbatasan.
1) Menyita waktu lama dan jumlah siswa harus sedikit.
2) Diskusi kelompok dapat menekan pendirian.
3) Mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang topik
atau masalah yang didiskusikan.
Setiawati (2009: 7) diskusi kelompok dapat dirumuskan menjadi dua unsur yaitu:
berpikir dan bersama. Berpikir adalah tindakan yang paling wajar bagi setiap
manusia, namun paling sulit pelaksanaannya dengan baik. Berkhayal atau melamun
juga merupakan cara berpikir, akan tetapi cara berpikir yang tidak produktif, sikap
relistislah yang dapat menghasilkan pemikiran produktif karena sikap ini yang
menyebabkan manusia mengarahkan pemikirannya kepada kenyataan hidup, yang
mendorongnya untuk bertanya kepada dirinya sendiri, yang mendorong orang

bergabung dalam berpikir adalah usaha untuk mengetahui realistis setidaknya
pemikirannya sendiri apabila dikaji dengan pengalaman sesamanya. Bergabung
dalam berpikir berarti saling tukar menukar pandangan, saling memperbandingkan
dua jenis pandangan, saling memperbandingkan dua jenis rangkaian pengalaman
yang berbeda dalam rangka usaha bersama untuk mencapai realita, dengan demikian
pemikiran bersama mempunyai kemampuan kreatif, dalam pengertian yang realistis.
2.2 Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
Tutor sebaya merupakan sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan
pelajaran, dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya. Seorang atau beberapa orang siswa
yang ditunjuk oleh guru, untuk membantu guru dalam melakukan bimbingan
terhadap kawan sekelas. Dengan sistem pembelajaran menggunakan tutor sebaya,
akan membantu siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
( KKM ), atau kurang cepat menerima pelajaran dari guru (Herianto dkk., 2010:2)
Tutor sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau pemberian
pembelajaran antar siswa atau peserta didik. Hal ini bisa terjadi ketika peserta didik
yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri, dan kemudian membantu
peserta didik lain, yang kurang mampu. Hal ini merupakan strategi untuk mendukung
pengajaran, sesama peserta didik didalam kelas. Strategi ini menempatkan seluruh
tanggung jawab pengajaran kepada seluruh anggota kelas ( Setiawati, 2009: 9)
Pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sumber
belajar tidak hanya dari guru melainkan dari teman sekelas yang nilai KKMnya lebih
tinggi. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan,
bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami, selain itu dengan teman sebaya tidak ada
rasa malu untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Tutor
berfungsi sebagai pelaksana mengajar yang cara mengajarnya telah disiapkan secara
khusus dan terperinci. Untuk menimbulkan suasana kompetitif, setiap kelompok
harus terus dipacu untuk menjadi kelompok yang terbaik. Peran tutor sangat besar

pengaruhnya terhadap keberhasilan kelompok dalam mempelajari materi ajar yang
disajikan melalui metode diskusi kelompok tutor sebaya (Herianto dkk., 2010:2-3)
Menurut Surya dikutif (Soeprodjo dkk., 2008:295) Metode tutor sebaya
merupakan metode yang dilakukan dengan cara memperdayakan kemampuan siswa
yang memiliki daya serap tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi atau latihan
kepada teman-temannya yang belum paham. Pemakaian tutor dari teman mereka
memungkinkan siswa tidak merasa enggan untuk bertanya, dengan adanya tutor dapat
memberikan keringanan pada guru dalam memberikan contoh soal atau latihan. Peran
guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi
pengarahan dan lain-lain. Dalam memilih tutor sebaya hendaknya diperhatikan segi
kemampuan dalam penguasaan materi dan kemampuan dalam membantu orang lain.
Ini berarti bahwa tutor adalah murid yang tergolong baik dalam prestasi. Ada
beberapa keuntungan metode tutor sebaya antara lain, 1 ) adanya suasana hubungan
lebih akrab antara murid dengan tutor, 2 ) bersifat efisien, 3 ) bagi tutor merupakan
pengayaan dan, 4 ) dapat meningkatkan rasa tanggung jawab. Namun demikian ada
kekurangannya yaitu guru harus tahu siswa yang mempunyai pemahaman lebih,
pengawasan tutor harus dilakukan dengan baik dan proses tutoring akan terhambat
manakala siswa yang ditutori merasa rendah diri. Pemasalahan dalam metode ini
antara lain apabila di dalam kelas tidak ada yang mampu dan bersedia menjadi tutor
sebaya.
Tutor sebaya menurut Djamarah dan Zain dikutif (Azimatul dan Rosijono,
2010:30) adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar
dari siswa lain yang memiliki status umur, kematangan/harga diri yang tidak jauh
berbeda dari dirinya sendiri. Sehingga anak tidak merasa begitu terpaksa untuk
menerima ide-ide dan sikap dari gurunya yang tidak lain adalah teman sebayanya
itu sendiri dari kedua pengertian di atas dapat diambil simpulan bahwa pembelajaran
tutor sebaya merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa sekelas yang memiliki
kemampuan dan kriteria sebagai tutor untuk membimbing teman lainnya yang
mengalami kesulitan dalam memahami penjelasan dari gurunya. Tutor sebaya adalah

seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk atau ditugaskan untuk membantu
siswa dalam mengalami kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil dari kelompok siswa
yang memiliki prestasi yang lebih tinggi daripada siswa-siswa lainnya dan memiliki
kemampuan menjelaskan kembali pemahaman yang dimiliki.
Menurut Gintings dikutif (Amizatul dan Rusijono, 2010:30) penjelasan
mengenai tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran tutor sebaya. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1)
langkah perencanaan, guru mempelajari bahan ajar dengan seksama dan
mengedentifikasi bagian-bagian yang sulit dari isi bahan ajar kemudian menyusun
strategi untuk membantu siswa menghadapi kesulitan agar bisa mempelajari bagian
yang sulit. 2) langkah persiapan, guru menyiapkan bahan ajar tambahan seperti
variasi, contoh-contoh penyelesaian soal atau LKS. 3) langkah pelaksanaan, guru
mengidentifikasi siswa yang menghadapi kesulitan dalam memahami bahan ajar yang
diberikan dan sulit dipahami dan melaksanakan tutorial dengan menggunakan bahan
dan langkah-langkah yang telah disiapkan. 4) langkah evaluasi, guru melakukan
tanya jawab untuk meyakinkan bahwa siswa tersebut telah mengatasi kesulitan
belajarnya dan memahami materi yang sedang dipelajari dan memberikan tugas
mandiri.
2.3 Kriteria Tutor Sebaya
Seorang tutor hendaknya memiliki kriteria yaitu, memiliki kemampuan
akademik di atas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) siswa satu kelas, mampu
menjalin kerja sama dengan sesama siswa, memiliki motivasi tinggi untuk meraih
prestasi akademik yang baik, memiliki sifat toleransi dan tenggang rasa dengan
sesama, memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan kelompok diskusinya sebagai
yang terbaik, bersikap rendah hati, pemberani, dan bertanggung jawab, suka
membantu sesamanya yang mengalami kesulitan. Tutor atau ketua kelompok
memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut yaitu, 1) memberikan tutorial
kepada anggota terhadap materi ajar yang sedang dipelajari, 2) mengkoordinir proses

diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis, 3) menyampaikan permasalahan kepada
guru pembimbing apabila ada materi ajar yang belum dikuasai, 4) menyusun jadwal
diskusi bersama anggota kelompok, baik pada saat tatap muka di kelas maupun di
luar kelas, secara rutin dalam memecahkan masalah yang dihadapi, 5) melaporkan
perkembangan akademis kelompoknya kepada guru pembimbing pada setiap materi
yang dipelajari, peran guru dalam metode diskusi kelompok terbimbing dengan tutor
sebaya hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing terbatas. Artinya guru hanya
melakukan intervensi ketika betul betul diperlukan oleh siswa (Setiawati, 2009:11)
2.4 Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2010:2). Menurut
(Djamarah, 2002:13) pengertian belajar sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik, Belajar dapat pula diartikan sebagai suatu proses adanya perubahan
pada diri sendiri dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya,
pengalamannya, daya reaksinya, dan aspek-aspek lain yang ada pada individu. Jadi
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang
ada di sekitar individu, sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku secara
keseluruhan
2.5 Hasil Belajar dalam Mata Pelajaran Biologi
Hasil belajar merupakan proses akhir dari kegiatan belajar. Oleh karena itu,
proses pembelajaran sangat menentukan hasil belajar. Hasil belajar siswa ialah hasil
yang dicapai siswa setelah mengalami proses belajar. Untuk dapat menentukan
tercapai atau tidaknya tujuan belajar, maka perlu dilakukan usaha atau tindakan
penilaian atau evaluasi hasil belajar harus dapat mencakup, berbagai aspek yang

dapat menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku yang terjadi pada
diri peserta didik (Sudijono, 2011:32). Menurut Dimyati dan Mujiono (2002:12),
hasil belajar adalah proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan
penilaian atau pengukuran. Tujuan hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran.
Tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf,
kata atau simbol, Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu akibat atau
suatu hasil dari kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti pengalaman
belajar, biasanya dilihat dari hasil nilai tes akhir yang diberikan oleh guru. Untuk
dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu
dilakukan usaha atau tindakan penilaian hasil yang diproleh dari penilaian dinyatakan
dalam bentuk hasil belajar. Oleh sebab itu, tindakan atau kegiatan tersebut dinamakan
penilaian hasil belajar. Tindakan penilaian dapat berupa tes awal dan tes akhir
2.5.1 Tes awal
Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah
materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan dan dikuasai siswa. Tes
dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada siswa. Karena itu butir-butir
soal dibuat yang mudah-mudah. Tes awal dapat dilaksanakan, baik secara tertulis atau
secara lisan (Sudijono, 2011:69). Jika dalam tes awal itu semua siswa telah
menguasai materi yang ditayangkan dalam tes dengan baik, maka materi yang telah
ditayangkan dalam tes awal itu tidak akan diajarkan lagi, Jika materi yang dapat
dipahami oleh para pendidik baru sebagian saja, maka yang akan diajarkan adalah
materi pelajaran yang belum cukup dipahami oleh siswa.
Tes awal dilakukan sebelum memulai proses belajar mengajar yang bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana para siswa telah menguasai bahan pelajaran yang
diberikan. Pendapat lain mengatakan bahwa hasil tes awal berfungsi untuk:
1) Menentukan kesiapan siswa yaitu sejauh mana siswa telah memiliki kemampuan
mengikuti pembelajaran
2) Menentukan bagian-bagian mana dari materi yang telah dikuasai siswa

3) Menentukan efektifitas materi setelah dilaksanakan tes akhir dan seberapa
pengetahuan siswa meningkat dengan adanya materi (perbedaan skor tes awal
dan tes ahir)
4) Mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk menata materi yang sesuai
dengan kesiapan siswa
2.5.2 Tes akhir
Menurut (Sudijono, 2010:70) tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat
dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik. Naskah tes akhir ini dibuat
sama dengan naskah tes awal dengan cara demikian maka akan dapat diketaui apakah
hasil tes akhir lebih baik, ataukah lebih jelek dari pada tes awal. Jika hasil tes akhir
lebih baik dari pada tes awal maka dapat di artikan bahwa program pengajaran telah
berjalan dan berhasil dengan sebaik-baiknya.
Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar
merupakan dasar-dasar untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam
memahami suatu materi pelajaran. Menurut (Hamalik, 2007:30) bukti bahwa
seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku orang tersebut,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.
2.6 Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar merupakan aktivitas yang berupa fisik mapun mental. Dalam
kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait, sebagai contoh orang itu
sedang belajar dengan membaca. Secara fisik kelihatan bahwa seseorang sedang
belajar menghadapi suatu buku, tetapi mungkin fikiran dan mentalnya tidak setuju
dengan buku yang dibaca. Ini menunjukkan tidak ada keserasian antara aktivitas fisik
dengan aktivitas mental. Macam-macam aktivitas antara lain, visual activities
(Aktivitas Visual) seperti membaca, percobaan. Oral activities (Kegiatan Lisan)
seperti memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interviu. Listening
activities (Kegiatan Mendengarkan) seperti mendengarkan uraian percakapan diskusi.

Writing activities (Kegiatan Menulis) seperti menulis. Drawing activities (Kegiatan
Menggambar) seperti menggambar membuat grafik, peta diagram. Motoric activities
(Kegiatan Motorik) seperti melakukan percobaan. Mental activities (Kegiatan
Mental) seperti mengingat memecahkan soal, menganalisis, mengambil keputusan.
Emotional activities (Kegiatan Emosional) seperti menaruh minat, merasa bosan,
gembira, berani, tenang gugup (Nasution, 2000:91)
Menurut (Slameto, 2010: 6), mengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat
membawa belajar efektif siswa pula. Belajar disini adalah suatu aktivitas mencari,
menemukan, dan melihat pokok masalah. Menurut (Kunandar, 2007:4 ), aktivitas
siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas
dalam kegiatan belajar mengajar guna menunjang keberhasilan proses belajar
mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas
siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya
jumlah siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling
berinteraksi membahas materi pembelajaran.
Menurut (Gulo, 2004: 23) belajar adalah aktivitas manusia dimana semua
potensi manusia dikerahkan. Kegiatan ini tidak terbatas hanya pada kegiatan mental
intelektual, tetapi uga melibatkan kemampuan-kemampuan yang bersifat emosional
bahkan tidak jarang melibatkan kemampuan fisik. Menurut (Suryosubroto, 2009:2)
belajar aktif memungkinkan siswa mendapat pengetahuan berdasarkan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan sendiri cara belajar mengajar demikian mendiring siswa
untuk bertanya bila mengalami kesulitan, selain itu prinsip siswabelajar aktif dan
mengembangkan kemampuan kognitif, keterampilan manual kreatifitas dan logika
berfikir.





13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi
Eksperiment design). Dengan desain Pretest-Posttets Control Group Design. Desain
ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan ekperimen.
Quasi-eksperiment design, digunakan karena pada kenyataanya sulit untuk
mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono,
2012:116). Pada penelitian ini diberikan perlakuan yang berbeda kepada kedua kelas
sampel, kelas pertama diberi perlakuan berupa metode diskusi kelompok tutor sebaya
dan kelas ini disebut kelas eksperimen. Kelas kedua yaitu kelas kontrol menggunakan
pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah yaitu metode ceramah. Kedua kelas ini
diberikan tes awal dan ter akhir. Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1
Table 3.1 Desain Penelitian.
Kelompok Tes awal Tindakan Tes akhir
Eksperimen

O
1
T
1
O
2
Kontrol O
3
O
4
Keterangan :
O
1
= tes awal kelas eksperimen
O
2
= tes akhir kelas eksperimen
O
3
= tes awal kelas Kontrol
O
4
= tes akhir kelas Kontrol
T
1
= kelas dengan pembelajaran metode diskusi kelompok tutor sebaya




3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat penelitian di SMA Srijaya Negara Palembang
b. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 23 bulan September 2012
semester satu (gazal) tahun pelajaran 2012/2013.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas
a. Variabel bebas: penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya
b. Variable terikat: Aktivitas dan Hasil belajar siswa pada pelajaran
Biologi.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi yang digunakan adalah kelas X semester gazal tahun ajaran
2012/2013 yang terdiri dari delapan kelas di SMA Srijaya Negara
Palembang.
3.4.2 Kedelapan kelas ini satu kelas digunakan uji pendahuluan, tujuh kelas di uji
normalitas dan homogenitas berdasarkan nilai ulangan harian sebelumnya,
dua kelas yaitu kelas percepatan ( plus ), jadi terdapat lima kelas yang
normal dan homogen. Dari kelima kelas ini untuk pengambilan sampel
ditentukan secara simple random sampling yaitu pengambilan sampel
dilakukan secara acak dengan secara undian (Sugiono, 2012:120) Jumlah
kelas yang diacak berjumlah lima kelas. Masing- masing kelas ditulis di
dalam kertas dimasukkan kedalam botol, dikocok kemudian dikeluarkan
satu, dengan catatan kelas yang pertama sekali keluar yaitu kelas
eksperimen, keluar kedua yaitu kelas kontrol. Jadi sampel dalam penelitian
ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas X3 kelas eksperimen. X4 kelas kontrol,
yang berjumlah 62 orang, dengan perincian sebagai berikut.




Tabel 3.2 Sampel penelitian di SMA Srijaya Negara
No Kelas Laki Laki Jumlah
1 X3 17 siswa 17 siswa 31 siswa
2 X4 16 siswa 15 siswa 31 siswa
Jumlah 62 siswa

3.5 Prosedur penelitian
Prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu: tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.
3.5.1 Tahap Persiapan
a. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .
b. Menyiapkan instrumen tes hasil belajar dalam menggunakan tutor
sebaya, menyiapkan angket observasi, observasi dilakukan untuk
melihat pelaksanaan aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Pengamatan dilakukan sejak awal proses pembelajaran.
c. Menyiapkan LKS untuk diskusi kelompok tutor sebaya
3.5.2 Tahap Pelaksanaan
Membagi siswa menjadi 7 kelompok terdiri dari 4 5 orang
Guru menyampaikan sekilas informasi tentang materi virus
Guru memberikan LKS yang berisi tentang soal-soal yang berhubungan
dengan materi virus
Masing-masing tutor disebar pada tiap-tiap kelompok, dalam satu
kelompok terdapat seorang tutor sebaya untuk membantu dan
membimbing kelompok tersebut dalam memahami soal-soal dari LKS
Masing-masing tutor mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung
kreatif dan dinamis

Pada proses pembelajaran berlangsung guru memantau kegiatan tutorial
dan apabila terlihat ada kesulitan guru memberikan bimbingan
Setiap masing-masing tutor menyuruh perwakilan kelompok
mempersentasikan hasil diskusi
(Herianto dkk., 2010:3-4)
Tabel 3.3 Langkah-langkah pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kegiatan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Waktu
Kegiatan
awal
a. Apersepsi
Guru bertanya pernahkah
siswa mendengar tentang
penyakit AIDS?

b. Motivasi
Guru menyampaikan dan
menuliskan judul Virus di
papan tulis
Menyampaikan indikator dan
tujuan yang akan dicapai
a. Apersepsi
Guru bertanya
pernahkah siswa
mendengar tentang
penyakit AIDS?
b. Motivasi
Guru menyampaikan
menuliskan judul
Virus di papan tulis
Menyampaikan
indikator dan tujuan
yang akan dicapai
10
Menit

kegiatan
Inti
Guru mengelompokkan
siswa menjadi 7 kelompok
terdiri dari 4-5 orang siswa.


Guru memberikan sekilas
informasi materi tentang
virus.




Guru memberikan LKS yang
berisi tentang soal-soal yang
berhubungan dengan materi
virus
Masing-masing tutor disebar
pada setiap kelompok untuk
membantu dan membimbing
kelompok dalam memahami
soal-soal dari LKS
Setiap tutor mengkoordinir
proses diskusi agar
berlangsung kreatif dan
dinamis
Setiap masing-masing tutor
menyuruh perwakilan
kelompok mempersentasikan
hasil diskusi
Guru melaksanakan
pembelajaran seperti
biasa dengan metode
ceramah dan Tanya
jawab
Guru mengulangi
materi yang telah
diajarkan, dengan
memberikan
pertanyaan-
pertanyaan yang
bersangkutan dengan
materi yang telah
dipelajari
70
Menit





Kegiatan
Akhir
Guru membimbing siswa
menyimpulkan materi yang
telah dipelajari

Guru memberikan tes ahir
kepada siswa

Guru menyampaikan materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya dan
menugaskan kepada siswa
untuk mempelajarinya.
Guru membimbing
siswa menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari
Guru memberikan tes
akhir kepada siswa

Guru menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan berikutnya
dan menugaskan
kepada siswa untuk
mempelajarinya.
10
Menit

3.5.3 Tahap Penyelesaian
1. Menganalisis data aktivitas dan hasil belajar,
2. Menghitung homogenitas untuk mengetahui varians kedua sampel
homogen atau tidak
3. Menguji hipotesis dengan menggunakan uji-t
4. Menyimpulkan apakah H
o
ditolak atau H
a
diterima
5. Membahas dan menyimpulkan hasil penelitian

3.6 Teknik Analisa dan Pengumpulan Data
3.6.1 Analisa Data Tes
Hasil belajar diproleh dari penjumlahan skor jawaban setiap siswa,
rumus untuk menentukan nilai tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut
Hs= (Sugiyono, 2010:75)
Persentasi siswa yang tuntas belajar secara klasikal menggunakan rumus
P=
Keterangan :

P = Persentasi ketuntasan hasil belajar
X = Jumlah siswa yang telah belajar tuntas
N = Jumlah siswa keseluruhan
Peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah implementasi dengan
menggunakan tutor sebaya dihitung gain dari setiap nilai. Gain yang diproleh
dinormalisasi oleh selisih antara skor maksimal dengan skor tes awal rumus
yang digunakan adalah
Gain normalisasi =

( Meltzer dalam Margareta, 2006: 28 )


Nilai dari normalisasi gain kemudian dikategorikan pada Tabel 3.4 di bawah ini

Tabel 3.4 Kategori Normalisasi Gain
Nilai Indeks Gain Kategori
> 0.7 Tinggi
0.3 0.7 Sedang
< 0.3 Rendah

3.6.2 Analisis data Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya Tujuan
observasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi secara
langsung, yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan
secara sistematik, pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Untuk mengelola dan menganalisa data dalam penelitian ini, maka peneliti
memperolehnya dengan cara sebagai berikut. Menganalisis aktivitas siswa,
pengelolaan kelas pada pembelajaran biologi digunakan metode desktiptif yaitu
dengan mempersentasekan dari hasil lembar observasi. observer hanya memegang
check-list untuk mencari indikator yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul

variabel yang dicari, maka observer hanya tinggal membubuhkan tanda check () di
tempat yang sesuai.
Adapun deskriptor-deskriptornya sebagai berikut: di modifikasi dari
( Handayani, 2006)
Indikator 1 : memusatkan perhatian selama KBM berlangsung
1. Siswa menulis penjelasan guru
2. Aktif mengerjakan soal yang diberikan
3. Siswa melaksanakan tugas sesuai perintah guru
Indikator 2 : memberikan tanggapan selama KBM berlangsung
1. mengajukan pertanyaan
2. menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat
3. mengemukakan pendapat
Indikator 3 : minat yang besar mengikuti pembelajaran pada
saat guru menerapkan metode diskusi kelompok tutor sebaya
1. memberi tanggapan pada teman sekelompoknya
2. merespon pertanyaan yang dilemparkan
3. berani menjawab pentanyaan yang diajukan
Indikator 4 : penilaian proses dan hasil belajar
1. kesesuain jawaban dari pertanyaan yang diajukan
Untuk menghitung persentase dari jumlah skor variabel menggunakan rumus :
(Arikunto, 2006: 76)
Keterangan : NP ; nilai persentase yang dicari
R ; skor mentah yang diperoleh
SM; skor maksimum ideal yang ditentukan
Tabel 3.5 Kategori penilaian aktivitas belajar siswa.
Persentase Kategori
86 100
76 85
Sangat Tinggi
Tinggi

66 75
46 65
0 45
Cukup Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
(Arikunto, 2006:77)
3.6.3 Uji Normalitas
Di dalam menguji apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak, untuk
uji normalitas data kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu: menggunakan SPSS
dengan statistik One-Sample Kolmogorov Smirnov Test. Adapun rumusan uji
normalitas penelitian ini dengan taraf signifikan 5% ( = 0,05) sebagai berikut :
Ho : Distribusi data normal
Ha : Distribusi data tidak normal
Kriteria pengujian hipotesis :
- Jika signifikan 0,05 maka Ho

ditolak.
- Jika signifikan 0,05 maka Ho

diterima. (Priyatno, 2009:189)

3.6.4 Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas ini dilakukan untuk membuktikan kesamaan variasi dua
kelompok yang membentuk sampel tersebut. Uji homogenitas penelitian ini
menggunakan pengujian homogenitas Chi-Square (
2
) dengan taraf signifikan 5%
( =0,05). Adapun rumusan uji homogenitas penelitian ini sebagai berikut :
Ho : Distribusi data homogen
Ha : Distribusi data tidak homogen
Kriteria pengujian hipotesis :
- Jika
2
hitung >
2
tabel maka Ho

ditolak
- Jika
2
hitung
2
tabel maka Ho

diterima
(Priyatno, 2009:180)



3.6.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah H
o
diterima atau tidak dan
jika data berdistribusi normal dan homogen. Analisis data tersebut dilakukan untuk
menguji hipotesis, sebagai berikut :
Ho : Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya tidak memiliki
pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajarann
Biologi.
Ha : Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya memiliki pengaruh
terhadap aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajarann Biologi.
Untuk pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan statistik uji t, dengan
taraf signifikan 5% ( = 0,05). Dimana perhitungan menggunakan SPSS dengan
statistik Independent Samples Test. Berikut ini kriteria pengujian hipotesis.
- Jika t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima.
- Jika t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak.
Jika t
hitung
t
tabel
maka signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh metode diskusi kelompok tutor sebaya dan sebaliknya Jika t
hitung

t
tabel
maka tidak signifikan. Sedangkan untuk menentukan t
tabel
dapat dilihat pada
tabel statistik (terlampir) pada signifikan 5% ( = 0,05). Dengan derajat kebebasan
(df) = n
1
+ n
2
2. Berdasarkan taraf signifikan :
- Jika taraf signifikan 0,05 maka Ho diterima.
- Jika taraf signifikan 0,05 maka Ho ditolak.
(Priyatno, 2009:77)

23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
Berdasarkan hasil analisis skor tes hasil belajar antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol diproleh dari menggunakan tes pilihan ganda yang diberikan diawal dan
diakhir pelajaran, untuk mengetahui adanya pengaruh metode diskusi kelompok tutor
sebaya pada kelas eksperimen.
Tabel 4.1. Hasil analisis skor tes hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Kelas Tes awal Tes akhir Gain N.Gain
ketuntasan
klasikal
Eksperimen 32.84 78.13 45.29 0.76 85.29 %
Kontrol 29.03 60.39 31.35 0.44 22.58 %

Dari Tabel 4.1 pada kelas yang menerapkan metode diskusi kelompok tutor
sebaya terdapat perbedaan yang signifikan pada gain dan N.Gain. rata-rata Gain
pada kelas Eksperimen 45.29 dan kelas kontrol 31.35 ini menunjukkan ada
pengaruh hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. N.Gain kelas eksperimen 0.76
sedangkan kelas kontrol 0.44 ini menunjukkan peningkatan pengaruh metode
diskusi kelompok tutor sebaya.


Gambar 4.1 Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
Berdasarkan Gambar 4.1 adanya perbandingan rata-rata tes awal kelas
eksperimen lebih besar dari rata-rata kelas kontrol. Hal ini karena kelas eksperimen
dikenai perlakuan, yaitu penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya. Rata-
rata pada kelas eksperimen adalah 85.29, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-
rata ketuntasan belajar siswa kelas kontrol yaitu 22.58 (Tabel 4.1 dan Gambar 4.1).
4.1.2 Data Hasil Uji normalitas
Uji normalitas data kemampuan awal dilakukan untuk mengukur data yang
akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Menggunakan Statistical Product and
Service Solutions (SPSS) dengan statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
Taraf signifikan yang digunakan yaitu 5% ( = 0,05). Berikut ini hasil uji normalitas
tes awal kelas eksperimen dan kontrol.
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Tes Awal dan Tes Akhir Siswa
pada Pembelajaran
Pembelajaran

Signifikan Kemampuan
Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes Akhir
Eksperimen 0.45

0.71
Normal

Normal
Kontrol 0.66 0.60

32.84
78.13
45.29
76
85.29
29.03
60.39
31.35
44
22.58
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Tes Awal Tes Akhir Gain N.Gain
Ekspermen
Kontrol
p
e
r
s
e
n
t
a
s
e

(
%

)

Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa taraf signifikan kelompok eksperimen dan
kontrol > 0,05 maka Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi data
kemampuan awal siswa berdistribusi normal. Hal ini berarti data populasi normal,
sedangkan hasil uji normalitas tes akhir ini dilakukan sebagai syarat untuk melihat
pengaruh menggunakan uji t, dengan taraf signifikan 5% ( = 0,05). Berikut ini hasil
uji normalitas, dapat dilihat bahwa signifikasi (asumsi signifikasi) kelas Eksperimen
dan kelas kontrol > 0,05 maka Ho

diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data tes
akhir siswa berdistribusi normal.
4.1.3 Data Hasil Uji Homogenitas
Uji homogenitas data kemampuan awal siswa, dilakukan untuk melihat
kelompok sampel homogen atau tidak, dimana pengujian homogenitas penelitian ini
menggunakan Statistical Product and Service Solutions ( SPSS ) dengan statistik chi-
square ( ). Berikut ini hasil uji homogenitas dengan taraf signifikan 5% (=0,05).
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas
Eksperimen dan Kontrol.

Data Statistik
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes Akhir
N 31 31 31 31
19.64 13.90 11.22 10.29
Df 9 15 10 15
Signifikan 0.02 0.53 0.34 0.86

Dari Tabel 4.4 diperoleh derajat kebebasan (df) kelompok eksperimen yaitu 9.
Diperoleh tabel 22.62 dengan = 0,05. Hal ini dapat dilihat pada tabel statistik
(terlampir). Untuk kelas eksperimen nilai hitung < tabel (19.654 < 22.62) maka
menerima Ho. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen berdistribusi
homogen. Selain itu, df kelompok kontrol yaitu 10. Berdasarkan distribusi hitung
< tabel (11.226 < 22.28) maka menerima Ho. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

kelompok kontrol juga berdistribusi homogen. Hal ini menunjukkan kemampuan
awal siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan
yang signifikan.
Pengujian homogenitas data tes akhir siswa ini dilakukan sebagai syarat untuk
melihat pengaruh menggunakan uji t. Berikut ini hasil uji homogenitas menggunakan
SPSS dengan statistik uji chi-square ( ). Dari tabel statistik (terlampir) dapat dilihat
tabel dengan = 0,05 dengan df kelompok eksperimen 15. Sehingga diperoleh
tabel yaitu 21.31 karena pada kelompok eksperimen hitung < tabel (13.903 <
21.31 ) maka Ho diterima. Sedangkan df kelompok kontrol 15. Dari daftar distribusi,
tabel yaitu 21,31 dengan = 0,05. Dimana kelompok kontrol,
hitung < tabel (10.129 < 21.31) maka Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa data tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi
homogen.
4.1.4 Data Hasil Uji hipotesis
Data kemampuan tes akhir kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi
normal dan homogen. Oleh karena itu, nilai gain dilakukan uji hipotesis, dengan uji t,
menggunakan Statistical Product and Service Solutions ( SPSS ) dengan statistik
independent samples test . Berikut ini hasil perhitungannya :
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis
Kelas Variable Hasil Belajar
Eksperimen dan
Kontrol
thitung
7.66

ttabel
2.00


Untuk menentukan t
tabel
dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikan 5% ( =
0,05) dengan derajat kebebasan (df) = n
1
+ n
2
2 = 31 + 31 2 = 60. Hasil yang
diperoleh untuk t
tabel
sebesar 2.00 (terlampir).

Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa signifikan (asumsi varians). Kriteria
pengujian hipotesis yaitu Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil tersebut
ternyata signifikansi 0,05 yakni 0.00 0.05.
Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima karena signifikansi 0,05. Oleh
karena itu, hipotesis yang berbunyi Ada pengaruh metode diskusi kelompok tutor
sebaya terhadap aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran biologi di SMA Srijaya
Negara Palembang dan dapat diterima. Artinya siswa yang diberi perlakuan dengan
metode diskusi kelompok tutor sebaya memiliki tingkat kemampuan lebih baik dari
pada siswa yang tidak menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya.
4.1.5 Data Aktivitas Belajar Siswa
Hasil observasi yang telah dilakukan, diketahui presentase keaktifan siswa .
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel. 4.7. Rata-rata persentase keaktifan seluruh siswa kelas eksperimen dan
kontrol
Kelas
Pertemuan
Rata-rata 1 2 3 4
Eksperimen 70.00 70.97 60.23 80.00 80.03
Kontrol 50.16 50.19 60,19 60,19 60,25



Gambar 4.5 hasil analisis rata-rata observasi keaktifan siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Rata-rata persentase aktivitas siswa kelas eksperimen pertemuan pertama
hingga pertemuan empat, mengalami peningkatan dengan rata-rata persentase kelas
eksperimen sebesar 80.3% dibandingkan kelas kontrol rata-rata persentase kelas
kontrol sebesar 60.25% ( Tabel 4.7 dan Gambar 4.5 ).
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada pertemuan
pertama cukup tinggi, pertemuan kedua tinggi, ketiga cukup tinggi, dan keempat
tinggi, berbeda jauh dengan kelas kontrol.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Hasil Belajar
Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis data yang telah dilakukan oleh peneliti
dengan menggunakan Statistical Product and Service Solutions ( SPSS ) dengan
independent samples tes, bahwa hasil belajar kedua kelas menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan
menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya dan kelas kontrol menggunakan
perlakuan yang biasa dilakukan di sekolah yaitu metode ceramah, hal ini
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
1 2 3 4
70.00
70.97
60.23%
80.00
50.16 50.19
60.19 60.19
Eksperimen
Kontrol
P
e
r
s
e
n
t
a
s
e

(
%
)

Pertemuan ke

menunjukkan bahwa penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya mempunyai
pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa, ini dikarenakan tidak terlepas dari
keunggulan metode diskusi kelompok tutor sebaya, proses pembelajaran lebih
interaktif, lebih leluasa dalam menyampaikan pendapat, sehingga siswa mudah dalam
menyampaikan masalah pelajaran yang kurang dimengerti, dapat meningkatkan
kecakapan dalam berkomunikasi juga tidak malu-malu untuk bertanya kepada tutor
masing-masing kelompok (Setiawati, 2009: 10)
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode diskusi
kelompok tutor sebaya terdapat dua hasil yang sama, pada penelitian yang pertama
oleh Setiawati ( 2009 ) perbandingan metode diskusi kelompok tutor sebaya dengan
metode diskusi kelompok biasa didapat data hasil belajar siswa kelas X.D, hasil
penelitian menunjukkan nilai rata-rata tes awal dan tes akhir belajar siswa untuk
materi Pencemaran Lingkungan dan Daur Ulang Limbah pada KD 4.2 dan 4.3 adalah
33,12 dan 77.28. sedangkan metode diskusi kelompok biasa 25.46 dan 69.91. Pada
penelitian kedua oleh (Herianto, dkk.,2010) didapat hasil Teknologi Informasi dan
Komunikasi, bahwa dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya lebih
efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, hal ini ini ditunjukkan dari
uji berbedaan atau uji-t selisih rata-rata nilai gain 0,47 0,32, disimpulkan terdapat
perubahan yang signifikan, perbedaan hasil belajar dikarenakan dalam pembelajaran
dengan hadirnya tutor sebaya dikembangkan keterampilan siswa dalam bekerja sama
antar siswa menerapkan bimbingan antar teman dan tercipta nilai-nilai yang dapat
membangun aktivitas belajar siswa dan pada ahirnya akan berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa.
Pengaruh hasil belajar ini dilihat dari adanya gain diantara nilai tes awal dan
tes akhir, dengan N-Gain yang mengalami peningkatan untuk kelas eksperimen yaitu:
Rata-rata N-Gain kelas eksperimen 0.67 lebih besar dari N.Gain kelas kontrol yaitu
0.44 walapun kategori nilai N.gain termasuk kategori sedang. Hal ini disebabkan
adanya perbedaan perlakuan dalam proses belajar mengajar yaitu kelas eksperimen
menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya sedangkan kelas kontrol tidak

menggunakan perlakuan. Berdasarkan uraian tersebut, penerapan metode diskusi
kelompok tutor sebaya memberikan pengaruh terhadap hasil belajar dibandingkan
kelas dengan metode yang biasa dilakukan di sekolah. Hasil yang diperoleh
menunjukkan Peningkatan juga dipengruhi oleh faktor internal dan eksternal
sebagaimana yang dikemukakan oleh (Slameto, 2010: 65).
4.2.2 Hasil observasi siswa selama kegiatan belajar mengajar Berlangsung
Berdasarkan data hasil observasi terhadap aktivitas siswa, pada kelas dengan
menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya memiliki keaktifan siswa lebih
tinggi dari pada kelas yang menggunakan metode ceramah, hal ini sesuai dengan
pernyataan peneliti terdahulu penelitian ( Nyoman, 2008) dengan tutor sebaya dapat
meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar matematika, SMA Negeri 1 Payangan,
Aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dan berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa dalam suatu proses belajar mengajar karena melalui aktifitas siswa
memperoleh suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu dalam aktivitas belajar
merupakan aktivitas yang berupa fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua
aktivitas itu harus selalu berkait, sebagai contoh orang itu sedang belajar dengan
membaca. Secara fisik kelihatan bahwa seseorang sedang belajar menghadapi suatu
buku, tetapi mungkin fikiran dan mentalnya tidak setuju dengan buku yang dibaca Ini
menunjukkan tidak ada keserasian antara aktivitas fisik dengan aktivitas mental
(Nasution, 2000:91)
Didukung oleh hasil analisis aktivitas yang menunjukan rata-rata sebagian
besar siswa 80.3% memiliki aktivitas tinggi dalam mempelajari materi virus dengan
menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya. Berdasarkan data aktifitas
siswa pada proses belajar mengajar diketahui persentase keaktifan siswa pada
pertemuan pertama dan kedua kelas eksperimen mengalami peningkatan yaitu (70%),
(70.97%) tetapi pertemuan ketiga menurun (60.24%) dan pertemuan keempat
meningkat kembali yaitu (80%) dengan rata-rata keseluruhan (80.3%) sedangkan
pada kelas kontrol yaitu dengan rata-rata 60.25%. Artinya, kedua kelas penelitian ini
memiliki perberbedaan pada tingkat persentasenya, yaitu kelas eksperimen lebih

tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (Tabel 4.5). Menurut (Slameto, 2010: 6),
mengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar efektif siswa
pula. Belajar disini adalah suatu aktivitas mencari, menemukan, dan melihat pokok
masalah. Menurut (Kunandar, 2007:4 ), aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa
dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar
guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari
kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang
terlibat aktif belajar, meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan menjawab,
meningkatnya jumlah siswa yang saling berinteraksi membahas materi pembelajaran.
Menurut (Gulo, 2004: 23) belajar adalah aktivitas manusia dimana semua
potensi manusia dikerahkan. Kegiatan ini tidak terbatas hanya pada kegiatan mental
intelektual, tetapi uga melibatkan kemampuan-kemampuan yang bersifat emosional
bahkan tidak jarang melibatkan kemampuan fisik. Menurut (Suryosubroto, 2009:2)
belajar aktif memungkinkan siswa mendapat pengetahuan berdasarkan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan sendiri cara belajar mengajar demikian mendiring siswa
untuk bertanya bila mengalami kesulitan, selain itu prinsip siswabelajar aktif dan
mengembangkan kemampuan kognitif, keterampilan manual kreatifitas dan logika
berfikir.






32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh metode diskusi
kelompok tutor sebaya terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi SK
2, KD 2.1, sampai pada suatu kesimpulan bahwa menggunakan metode diskusi
kelompok tutor sebaya memiliki pengaruh secara signifikan terhadap hasil
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t yang menunjukkan
bahwa t
hitung
> t
tabel
yaitu 7.665 > 2.00 pada taraf signifikan 5 %, maka menolak
H
0
dan menerima H
a
. Dapat disimpulkan bahwa belajar dengan hadirnya tutor
sebaya mampu meningkatkan hasil belajar yang lebih tinggi dari pada belajar
yang tanpa perlakuan untuk kelas X di SMA Srijaya Negara Palembang Tahun
Ajaran 2012/2013. Adanya pengaruh tersebut dapat diketahui dengan adanya
perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil
belajar pada kelas ekspriemn lebih tinggi dengan rata-rata nilai tes akhir 77.65
sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata tes akhir sebesar 60.39
Berdasarkan hasil perhitungan observasi aktivitas kelas eksperimen
aktivitas belajar siswa yaitu 80.3% sedangkan kelas kontrol 60.25% , ini
berpengaruh karena perlakuan yang muncul, sehingga persentasi aktivitas belajar
tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan dengan persentase belajar pada kelas
kontrol.

5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian beberapa hal yang disarankan oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Dalam pelaksanaan metode diskusi kelompok tutor sebaya diperlukan
pengalokasian waktu yang cukup baik, dengan cara memberikan batasan

waktu pada saat diskusi agar pelaksanaan diskusi tutor sebaya dapat
terlaksanakan secara maksimal.
2. Bagi peneliti selanjutnya, pada saat penelitian metode tutor sebaya ini
bahwasanya terdapat kelemahan pada langkah-langkah saat melaksanakan
penelitian, diketahui salah satu kriteria tutor sebaya itu sendiri yaitu:
tutor menggantikan tugas guru untuk membimbing teman sebayanya
dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, akan tetapi kelemahan
langkah-langkah dalam penelitian ini tutor tidak berperan aktif dalam
memberikan tutorial, dan tutor ikut mempersentasikan hasil diskusi teman
sebayanya, yang semestinya bukan tutor yang mempersentasikan hasil
diskusi.
3. Bagi guru, agar dapat memanfaatkan potensi siswa yang memiliki
kemampuan akademik di atas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
sebagai tutor sebaya bagi siswa lainnya sehingga dapat menerapkan
metode diskusi kelompok tutor sebaya.















DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1993. Metode penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Azimatul, I. Rusijono. 2010. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Tutor Sebaya
Terhadap Hasil Belajar TIK. Journal Teknologi Pendidikan, Vol, 10, No.
2, 2010, hlm 26-37.
Daryanto, 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

Dimyati dan Mudjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka
Cipta

Gulo, W. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo

Hamalik, O. 2007. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta. PT Bumi Aksara.

Handayani, F. 2006. Keterampilan Mengelola Kelas Mahasiswa PPL Prodi
Pendidikan Kimia FKIP UNSRI Tahun Akademik 2005-2006 Menurut
Pendapat Guru Pamong dan Siswa. Skripsi. Indralaya: FKIP UNSRI.

Herianto, D. Persaoran, S. Jajang, K. 2010. Efektivitas Model Pembelajaran
Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Siswa. Bandung: Skrifsi. Universitas
Pendidikan Indonesia. Bandung.

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.

Mansyur, A. 1999. "Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui
Kegiatan Belajar Dalam Kelompok Kecil Dengan Tutor Sebaya Di SLTP
N. 1 Gunung Megang". Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.
Margareta, R. 2006. Pengembangan Model Kooperatif TPS dengan Dua
Tunggal Dua Tamu Pada Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Mata

Pelajaran Biologi Kelas XI di SMA Negeri 5 Palembang. Skripsi.
Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.

Nasution, 2000. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara.

Priyatno, D. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data SPSS 17. Yogyakarta: Andi

Purwanto, N. 2002. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung :
Remaja Rosdakarya.

Rosita, T. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

Setiawati, D. 2009. "Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan
Metode Diskusi Kelompok Model Tutor Sebaya dengan yang
Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Biasa Untuk Mata Pelajaran
Biologi di SMA Negeri 1 Indralaya". Skripsi. Indralaya: FKIP
Universitas Sriwijaya.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.

Soeprodjo. Eko Budi, S. Sukron. 2008. Komparasi Hasil Belajar dengan Metode
Tutor Sebaya dan Team Work Learning dalam Pembelajaran Kimia.
Journal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2,No. 2, 2008, hlm 294-298.

Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdikarya.

Sudjana.1996. Metoda Statistika.. Bandung: Tarsito.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Susyosubroto, 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Winkel, W. S. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Yamin, M. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada Press




SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Srijaya Negara Palembang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : X ( Sepuluh )
Semester : 1 (Satu)
Standar Kompetenai: 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup..

Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Teknik
Bentuk
Instru-
men
Contoh Instrumen
2.1.Mendeskr
ipsikan ciri-
ciri replikasi,
dan peran
virus dalam
kehidupan.
: Virus
o Ciri-ciri
virus.(Struktur dan
replikasi)
Virus mempunyai ciri
aselular , dapat
dikristalkan, dan hanya
dapat berkembang biak
pada sel-sel hidup.

o Replikasi virus.
Virus hanya dapat
berkembangbiak pada
sel atau jaringan hidup,
antara lain pada
bakter,jaringan embrio,
hewan, tumbuhan,
maupun manusia.
Proses replikasi virus
berlangsung pada saat
virus menempel pada
sel inang hingga
terbentuknya virus baru
melalui daur lisis atau
lisogenik

o Peranan virus dalam
kehidupan.
Virus dapat
menguntungkan manusia
, yaitu berperan sebagai
vektor dalam rekayasa
genetika.Virus
merugikan manusia
karena dapat
menimbulkan penyakit
seperti Hepatitis, AIDS,
Flu burung atau
menyerang tumbuhan
dan hewan seperti
Citrus Vein Phloem
Desease (CVPD) pada
tanaman jeruk, Tobacco
Mengidentifika
si ciri-ciri virus
berdasarkan
referensi
gambar/charta

Mencari
informasi
bagaimana virus
dapat berperan
menguntungkan
ataupun
merugikan bagi
kehidupan dari
berbagai sumber
media/buku
melaui
penugasan.

Mengidentifika
si cara-cara
menghindari
bahaya virus,
seperti influenza,
AIDS, Hepatitis,
Flu burung dll
melalui studi
literatur atau
kegiatan
observasi
lapangan ke
Puskesmas/klinik
melalui
penugasan
kelompok.

Menjelaskan ciri-ciri
umum virus

Membedakan
struktur virus dengan
makhluk lainnya.

Menjelaskan cara
replikasi virus.

Mengidentifi-kasi
virus yang berbahaya
dan merugikan.


Menjelaskan peran
virus yang
menguntungkan dan
merugikan

Mengkomunikasikan
cara menghindari diri
dari bahaya virus,
seperti influenza, AIDS,
Flu burung dll.
Tes
tertuli
s



















Tes
tertuli
s






Tes
tertuli
LKS
PG

















Siapakah nama
ilmuan yang
menyebutkan hasil
penelitian penyakit
yang menyebabkan
bintik-bintik kuning
pada tembakau bahwa
daun tersebut diserang
oleh organisme yang
lebih kecil dari bakteri
a. Dmitri Invanovsky
b. Adolf Meyer
c. Dmitri Invanovsky
dan Dmitri
d. Carolous Leneous
e. wendell
4x45 Buku
siswa,
buku
referensi,
LKS,
Bahan
persentas
i,
Gambar,
Charta.

Mozaic Virus (TMV)
pada tembakau ,dan
New Castle Desease
(NCD) pada ayam

s

2.2
Mendeskripsi
kan ciri-ciri
Archaeobacte
ria dan
Eubacteria
dan
peranannya
dalam
kehidupan.
Archaebacteria dan
Eubacteria.
o Ciri-ciri
Archaebacteria dan
Eubacteria.
Organisme bersel
tunggal (uniselular),
prokariotik, tidak
berklorofil, hidup bebas
atau sebagai parasit.
Umumnya
Archaebacteria hidup di
lingkungan yang ekstrim
(misalnya : mata air
panas, kawah,gambut).
Dinding selnya tidak
mengandung
peptidoglikan.
Eubacteria bersifat
kosmopolit yaitu dapat
ditemukan diberbagai
lingkungan. Dinding sel
terdiri dari peptidoglikan


o Perkembangbiakan
Archebacteria dan
Eubacteria.
Berkembangbiak dengan
cara membelah diri yang
dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan seperti
nutrisi, suhu dsb.
o Peranan
Archebacteria dan
Eubacteria dalam
kehidupan . Peran
bakteri dalam kehidupan
sangat luas.Dalam
keseimbangan
lingkungan berperan
pada siklus
biogeokimia(Nitrifikasi,
denitrifikasi, penambat
nitrogen dekomposer),
Selain itu juga berperan
dalam industri makanan
seperti nata decoco,
yoghurt,asinan sayur,
dan obat-
obatan(antibiotic) dan
ada yang merugikan
karena menimbulkan
penyakit seperti kolera,
disentri, penyakit
kelamin dsb.
Kemampuan bakteri
dalam menimbulkan
Mengisolasi
bakteri dari
lingkungan (air,
udara, tanah)
,mengamati
koloni bakteri
tersebut

Melakukan
kajian literatur
perkembangbiaka
n bakteri
o Membuat nata de
coco,yoghurt dan
asinan
Menjelaskan
archebacteria dan
eubacteria

Menjelaskan cara
perkembangbiakan
bakteri.

Menyebutkan peranan
bakteri dalam kehidupan
.
T
e
s
t
e
r
t
u
li
s




T
e
s
t
e
r
t
u
li
s


T
e
s
t
e
r
t
u
li
s

T
e
s
t
e
r
t
u
li
s

PG





Uraian



Isian


Uraian
Nitrobacter sp.
(bakteri nitrat)
Jawaban
Mengubah Nitrit
menjadi Nitrat
Persamaan reaksinya:
NH3 + O2 bakteri
nitrit HNO2+O2
bakteri nitrat HNO3
3x40 Buku
siswa,
buku
referensi,
charta

penyakit,
disalahgunakan oleh
orang-orang yang tidak
bertanggung jawab
yaitu sebagai senjata
biologis dengan
menggunakan Bacillus
antraxis.
2.3
Menyajikan
ciri-ciri
umum filum
dalam
kingdom
Protista, dan
perannya bagi
kehidupan.
Protista
o Ciri-ciri umum
protista.
Protista merupakan
organisme eukariot
uniselular yang hidup
soliter atau berkoloni.
Protista dapat
digolongkan menjadi
protista mirip hewan
(Protozoa), protista
mirip tumbuhan (Algae)
dan protista mirip jamur
(jamur lendir/Slime
Mold)Bentuk tubuh
golongan protista
amatlah beragam.

o Ciri-ciri
umum Protista mirip
jamur (jamur lendir/
Slime Mold) selnya
memiliki inti lebih dari
satu , bersifat amuboid
(Myxomicotina) atau
berflagel (Oomycotina),
heterotrof,menghasilka
n spora, parasit atau
pengurai .

o Ciri-ciri
umum Protista mirip
tumbuhan (Alga) . Alga
merupakan organisme
uniselular kecuali Alga
coklat dan merah,
fotosintetik , ada yang
mikroskopis dan
makroskopis, ,hidup di
air tawar atau air laut,
Pigmen lain yang
dimiliki alga selain
klorofil adalah
karotenoid
fikosantin,fikoeritrin,

o Ciri-ciri
umum Protista mirip
hewan (Protozoa)
organisme uniselular ,
soliter atau berkoloni,
mikroskopis, heterotrof,
hidup bebas atau parasit
, alat gerak berupa
pseudopodia, siliaatau
flagela
Melakukan
pengamatan
mikroskopis
air kolam, air
rendaman
jerami dll
menemukan
karakteristik
protista
lainnya
melalui kerja
kelompok.
Membanding
kan hasil
pengamatan
dengan
gambar/charta
/foto/film
berbagai jenis
organisme
golongan
Protista

Melakukan
kajian
literatur cara-
cara
perkembangbi
akan protista

Menggali
informasi dari
berbagai sumber
literatur/media
peranan protista
bagi kehidupan
(tugas mandiri)
Mendeskripsikn ciri-
ciri protista
berdasarkan
pengamatan.

Menunjukkan ciri-
ciri umum Phillum
dalam Kingdom
Protista
Mengenali protista
berdasarkan cirri
morfologinya

Memberi contoh
peranan protista bagi
kehidupan.


T
es
te
rt
ul
is


T
es
te
rt
ul
is






T
es
te
rt
ul
is

Uraian



PG







isian


Rhizopoda yang
menyebabkan penyakit
desentri
adalah ....
a. Entamoeba
hystolitica
b. Balantidium coli
c. Amoeba proteus
d. Paramexium
caudatum
e. Trypanosoma
4x40 Buku
siswa,
buku
referensi


o Peranan protista
dalam kehidupan.
Peran menguntungkan
antara lain sebagai
sumber makanan yang
bernilai gizi tinggi
,sebagai bahan obat-
obatan dan kosmetika,
pupuk. Peran merugikan
dari protista yaitu
menjadi penyebab
penyakit (Trypanosoma,
Plasmodium,
Leishmania).
2.4
Mendeskripsi
kan ciri-ciri
dan jenis-
jenis jamur
berdasarkan
hasil
pengamatan,
percobaan,
dan kajian
literatur serta
peranannya
bagi
kehidupan.
Jamur (Fungi)
o Ciri-ciri jamur.
Jamur merupakan
organisma eukariotik,
bersifat uniselular atau
multiselular, dengan
dinding sel dari glukan ,
mannan, dan kitin, tidak
berklorofil, memperoleh
nutrisi dengan
menyerap, berkembang
biak secara aseksual dan
seksual.

o Pengelompokan
jamur.
Jamur dikelompokkan
menjadi 4 golongan,
antara lain :
Zygomycotina
membentuk zygospora
hasil pembiakan secara
kawin; Ascomycotina
membentuk spora
generatif di dalam askus;
Basidiomycotina
membentuk spora
generatif pada basidium
dan umumnya memiliki
tubuh buah berukuran
besar; Deuteromycotina
membentuk spora secara
vegetatif dan belum
diketahui fase
kawinnya.Bentuk
pengelompokkan lain
pada jamur adalah
Khamir(jamur
uniselular,
memperbanyak diri
dengan budding),
Kapang (jamur
bermiselium), Cendawan
(jamur yang memiliki
tubuh buah
makroskopis)

o Reproduksi jamur.
Melakukan
pengamatan
morfologi
mikroskopis dan
makroskopis
(khamir dan
kapang)

Melakukan
pengamatan
tubuh buah jamur
makroskopis
(cendawan)

Melakukan
kajian literatur
tentang
reproduksi jamur


Menggali
informasi dari
berbagai sumber
literatur/media
peranan jamur
bagi kehidupan
(tugas mandiri)

Melakukan
percobaan
fermentasi
makanan dengan
jamur.


o Menjelaskan ciri-ciri
umum Phillum dalam
Kingdom Fungi
.
o Membandingkan
reproduksi pada jamur

o Membuat laporan
tertulis hasil
pengamatan jenis-jenis
jamur di lingkungan
sekitarnya (dengan
foto/gambarnya).


o Menyajikan data
contoh peran jamur bagi
kehidupan.

o Membandingkan
jamur dengan tumbuhan
tingkat tinggi.

T
e
s
t
e
r
t
u
li
s


T
e
s
t
e
r
t
u
li
s



Uraian



Uraian







Anggota
Basidiomycotina
berkembang biak
secara aseksual dengan
.
a. basidiospora
b. konidia
c. zigospora
d. askospora
e. basidiokarp
6x40 Buku
siswa,
buku
referensi

Jamur berkembangbiak
dengan tunas (budding)
dan spora(vegetatif dan
generatif)

o Peranan jamur
dalam kehidupan.
Peranan jamur dalam
kehidupan sangat luas .
Jamur berperan dalam
keseimbangan
lingkungan yaitu sebagai
dekomposer,bersimbiosi
s dengan tanaman
tertentu (mikoriza)
dalam suplai unsur
hara.Jamur juga sangat
penting dalam
fermentasi makanan dan
obat-obatan. Jamur jenis
cendawan ada yang
beracun dan ada yang
dapat dimakan
Jamur jenis kapang ada
yang menghasilkan
aflatoksin.`Selain itu
jamur juga dapat bersifat
parasit pada tumbuhan,
hewan, dan manusia.




Palemb
ang, Agustus
2012
Mengetahui
Kepala SMA Srijaya Negara
Koordinator Mata Pelajaran



Drs. Zulherman, M.Pd Efnita.
S. Pd.


















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Pertemuan ( pertama )

Sekolah : SMA Srijaya Negara Palembang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X / Gazal
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun pelajaran : 2012 / 2013

A. Standar Kompetensi
2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.

B. Kompetensi Dasar
2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan.

C. Indikator
1. Mengidentifikasi ciri-ciri virus
2. Membedakan struktur virus dengan mahluk hidup lainnya

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan lima ciri-ciri umum virus
2. Siswa dapat menjelaskan struktur morfologi virus
3. Siswa dapat membedakan struktur virus dengan struktur mahluk hidup
yang lainnya.

E. Materi Pembelajara
Ciri-Ciri Umum Virus
Jika dibandingkan dengan makhluk hidup lain virus memiliki
cirri tersendiri. Salah satu cirri virus mirip dengan organism parasit
obligat, yaitu hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Akan tetapi
berbeda dengan organism parasit, virus hanya memerlukan asam nuklleat
untuk bereproduksi dan tidak melakukan aktivitas metabolisme didalam
tubuhnya. Cirri virus lainnya adalah virus tidak bergerak, tidak
membelah diri, tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, dan
dapat dikristalkan. Berikut ini adalah struktur virus secara umum :
1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
2. Virus berukuran 20-300 milimikron
3. Virus hanya memiliki satu macam asam nukleat (RNA atau
DNA)
4. Virus umunya berupa hablur ( Kristal)

5. Bentuk virus bervariasi ada virus berbentuk oval, silinder,
polohedarl,kompleks.
6. Tubuh virus terutama tersusun atas Asam Nukleat yang
diselubungi oleh protein yang disebut kapsid.

Struktur Umum Virus
Pembungkus atau selubung ( kapsid) yang tersusun oleh protein, satu
unit pembungkus kapsid disebut kapsomer. Kapsid berpungsi untuk
melindungi materi genetic yang berupa asam nukleat
Bagian tubuh virus terdiri atas kepala, leher, selubung ekor, serabut
ekor, papan dasar, dan jarum penusuk.
Mempunyai materi genetic atau pembawa sifat yang diturunkan
Terdapat nukleokapsid yang berbentuk polyhedral (segi banyak) yang
merupakan campuran antara inti dan kapsid

F. Metode belajaran
a. Metode : Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

G. Kegiatan Pembelajaran
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Apersepsi tentang bentuk virus, gambarkan menurut masing-masing
siswa.
Memberikan motivasi bagaimana gambaran secara umum bentuk
virus
Guru memberikan inforasi tentang materi virus
Siswa dibagikan LKS dan diberi petunjuk cara menjawabnya.

Nama
Kegiatan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kegiatan
Awal 10
(Menit)
a. Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam.
Guru mengabsen siswa.
b. Aspersepsi
Gambarkan menurut anda bagaimanakah
bentuk Virus ?
c. Motivasi
Guru memberikan gambaran secara
umum bentuk virus.
a. Kegiatan Awal
Siswa menjawab salam
Siswa memberi komfirmasi
b. Siswa menggambarkan
bentuk virus

c. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Kegiatan
Inti 70
(Menit)
a. Guru menuliskan dan menyampaikan
judul virus dipapan tulis,
menyampaikan indikator dan tujuan
yang akan dicapai.
a. Siswa mendengarkan
penjelasan guru, tentang
indikator dan tujuan yang
akan dicapai

b. Guru mengelompokkan siswa menjadi
7 kelompok terdiri dari 4-5 orang, dan
guru memberikan sekilas informasi
tentang virus.

c. Guru membagikan LKS kepada
masing-masing kelompok untuk
didiskusikan bersama tutor yang telah
dipilih sebelumnya. Dan guru memberi
waktu untuk mendiskusikan pertanyaan
yang telah diberikan
d. Guru meminta satu orang setiap
kelompok mempersentasikan hasil
diskusikan masing-masing keompok.


e. Guru memberikan penjelasan secara
singkat kepada siswa mengenai materi
yang siswa bahas hari ini.

b. Siswa membuat kelompok
yang terdiri dari 5-6 siswa,
dan siswa mendengarkan
materi tentang virus yang
disampaikan oleh guru
c. Setiap kelompok
mendiskusikan soal yang
telah diberikan guru, bersama
tutor yang sebelumnya sudah
diberi pengarahan oleh guru

d. Satu orang siswa yang
ditunjuk guru maju kedepan
untuk mempersentasikan
hasil diskusi mereka.

e. Siswa mendengar penjelasan
singkat dari guru mengenai
materi yang dipelajari hari ini
Kegiatan
Akhir 10
(menit)
Kegiatan Akhir
a. Guru memberi pertanyaan pertanyaan
pada siswa sehubungan dengan topik
yang telah didiskusikan
Pertanyaan: mengapa virus disebut
mahkluk hidup dan mengapa virus
juga disebut sebagai benda mati?
b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk
menyimpulkan tentang materi yang
sudah dipelajari
Guru menugaskan siswa untuk membaca
topik macam-macam virus dan peranan
virus dalam kehidupan

a. Siswa menjawab pertanyaan
guru
Jawab: virus cepat
berkembang biak tetapi virus
dapat dikristalkan.
b. Siswa menyimpulkan tentang
materi yang telah dipelajari.

H . Media Pembelajaran
Buku Paket Biologi Kelas X
I. Sumber Belajar
Pujiyanto, Sri. 2008. PLATINUM MENJELAJAH DUNIA BIOLOGI 1.
Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X.
Jakarta: Erlangga.


J. Teknik Penilaian:
1. Teknik : Tes
2. Bentuk Instrument : Pilihan Ganda (Terlampir)
3. Instrument : Soal (Terlampir)
4. Kunci Jawaban (Terlampir)
5. Teknik Penilaian
a. Setiap nilai diberi skor 10
b. Nilai diperoleh dengan rumus :



K. Media Pembelajaran
Charta : Gambar ciri-ciri umum virus

L. Sumber Belajar
Kistinah, Idun dan Lestari Endang Sri, 2009.Biologi Mahluk hidup dan
Lingkungannya. Jakarta. : Pusat Pembukuan Depetartemen Pendidikan
Nasional
Pujiyanto, Sri. 2008. Platinum Menjelajah Dunia Biologi 1. Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta:
Erlangga


Mengetahui, Palembang, 17 september
2012
Guru Biologi Mahasiswa Peneliti



Efnita. S.Pd Zahral Hayati

NIM 56081009003



Kepala Sekolah SMA Srijaya Negara Palembang



Drs. Zulherman, M.Pd

100 X
ideal maksimum Skor
mentah Skor
N

1. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dari soal di bawah ini!
1. Siapakah nama ilmuan yang menyebutkan hasil penelitian penyakit yang
menyebabkan bintik-bintik kuning pada tembakau bahwa daun tersebut
diserang oleh organism yang lebih kecil dari bakteri.
a. Dmitri Ivanovsky
b. Adolf Meyer
c. Dmitri Ivanovsky dan Adolf Meyer
d. Carolus Linneus
e. wendell
(kunci jawaban:B)
2. Siapakah nama ilmuan yang menyatakan hasil penelitian bahwa
menemukan saringan bakteri kemudian mencobanya dengan virus yang
ternyata virus tersebut lolos pada saringan bakteri. Beliau menyimpulkan
bahwa virus memiliki ukuran yang lebih kecil dari bakteri.
a. Dmitri Ivanovsky
b. Adolf Meyer
c. Dmitri Ivanovsky dan Adolf Meyer
d. Carolus Linneus
e. willem
(kunci jawaban:A)
3. Proses replikasi virus dapat dilakukan melalui siklus lisogenik, tahapan
siklus yang manakah yang benar?
a. Absorpsi penetrasi penyisipan pembelahan
b. Penitrasi penggabungan replikasi sel absorpsi
c. Penggabungan absorpsi replikasi sel penitrasi
d. Absorpsi penitrasi replikasi sel penggabungan
e. Replikasi sel absorpsi penggabungan penitrasi
(kuci jawaban:A)
4. Tiga cara penularan virus dari mahluk hidup satu kemahluk hidup lain,
kecuali.
a. Dengan cara transfusi darah
b. Pertukaran cairan tubuh yang lain
c. Pertukaran jarum suntik yang tidak steril
d. Berdekatan
e. Penyuntikan vektor
(kunci jawaban:D)

5. 2 macam virus berdasarkan jenis asam nukleat yang dimilikinya yaitu:
a. DNA dan mRNA
b. RNA dan tRNA
c. mRNA dan tRNA
d. DNA dan tRNA
e. DNA dan RNA
( kunci jawaban:E)
6. Perhatikan Gambar 1 struktur virus untuk soal 6 dan 7
apakah nama struktur virus pada huruf A E dan F ?
Gambar. 1. Struktur virus
a. Kapsid, papan dasar dan jarum penusuk.
b. Leher, selubung ekor/ selubung kontraktil dan papan dasar
c. Kapsid, papan dasar dan ekor
d. Leher, selubung ekor/selubung kontraktil dan kapsid
e. Ekor, selubung ekor/selubung kontraktil dan kapsid
(kunci jawaban: A)
7. Dari Gambar 1. Apakah nama struktur virus pada huruf B C dan D
a. Leher, selubung ekor/selubung kontraktil dan serabut ekor
b. Kapsid, papan dasar dan ekor
c. Ekor, selubung ekor/selubung kontraktil dan kapsid
d. Ekor, leher, dan kapsid
e. Leher, kapsid dan kapsid
(kunci jawaban:A)
8. Replikasi virus terjadi 2 fase yaitu :
a. lisogenik dan litik
b. Absorpsi dan losogenik
c. litik dan penitrasi
d. penitrasi dan lisogenik
e. lisogenik dan replikasi sel
(kunci jawaban:A)

9. Virus parasitisme juga ada sisi menguntungkan, peranan virus yang
menguntungkan yaitu:
a. Membuat antitoksin, hepatitis
b. Herves dan Melemahkan bakteri
c. Herves dan Memproduksi vaksin
d. Membuat antitoksin, melemahkan bakteri dan memproduksi vaksin
e. Herves dan hepatitis
(kunci jawaban:D)
10. Macam-macam bentuk virus yang dan hanya memiliki salah satu asam
nukleat saja, virus berbentuk:
a. oval, silinder, polihedral dan komplek
b. hanya oval
c. oval,silender
d. polyhedral dan silender
e. oval dan komplek
(kunci jawaban:A)
11. Pernyataan yang tidak benar mengenai virus adalah ....
a. virus dapat berbentuk seperti huruf T, batang, bulat, dan oval
b. virus berukuran lebih kecil daripada bakteri
c. virus dapat hidup mandiri
d. replikasi virus terjadi di dalam tubuh virus
e. virus dapat dikristalkan
(kunci jawaban: C)
12. Selubung virus tersusun dari ....
a. Virion
b. Karbohidrat
c. Protein
d. Vitamin
e. Lemak
(kunci jawaban: A )
13. Beberapa ciri jasad renik adalah:
a. Bersifat uniseluler.
b. Inti prokarion.
c. Reproduksi terjadi dalam sel hidup.
d. Dapat menembus jaringan bakteri.
e. Mempunyai selubung dari protein.
f. Bergerak dengan menggunakan pseudopodia.

Ciri-ciri virus adalah . . . .
a. a, b, dan c
b. c, d, dan e
c. a, e, dan f
d. d, e, dan f
e. b, c, dan d
(kunci jawaban: A )
14. Fase ketika ekor Bakteriofag menempel pada dinding sel bakteri E. Coli
yaitu fase ....
a. Eklifase
b. Adsorpsi
c. lisogenik
d. pembentukan virus baru
e. litik
(kunci jawaban: B )
15. Tahapan yang tidak terjadi pada siklus litik adalah ....
a. Pembelahan
b. adsorpsi
c. Reflikasi
d. Lisis
e. Penetrasi
(kunci jawaban: A )




















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Pertemuan ( Kedua )

Sekolah : SMA Srijaya Negara Palembang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X / Gazal
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun pelajaran : 2012 / 2013

A. Standar Kompetensi
2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.

B. Kompetensi Dasar
2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan.

C. Indikator
1. Menjelaskan cara reflikasi virus
2. Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan macam-macam virus.
2. Siswa dapat mendeskripsikan peranan virus dalam kehidupan manusia.
3. Siswa mengetahui cara-cara penularan virus.

E. Materi Pembelajaran
Reflikasi Umum Virus
Replikasi virus terjadi 2 siklus yaitu lisogenik dan litik
Proses Litik
Daur litik mempunyai 5 tahapan yaitu:
a. Adsorbsi (penempelan)
Penempelan melalui metode Lock and Key, dimana didasarkan pada
kecocokan molekul protein antara sel inang dengan virus.
b. Injeksi (penyuntikan)
Masuknya DNA virus kedalam sel inang dengan meninggalkan kapsid
diluar bakteri
c. Replikasi (penggandaan)
Pada fase ini ditandai dengan :
1. DNA virus menempel pada sel inang
2. DNA yang menempel mengambil alih kendali metabolisme pada sel
inang

3. Terjadi penghancuran atau pemotongan DNA bakteri dibawah kendali
DNA virus
4. Terjadi sintesis atau penggandaan atau penggandaan DNA virus
dengan menggunakan potongan DNA bakteri
5. Selanjutnya DNA virus menyusun protein kapsid
d. Esembling (perakitan)
Fase ini ditandai dengan peristiwa perakitan kapsid pada kepala,
ekor, serabut, menjadi bagian yang utuh, sedangkan DNA virus masuk
didalamnya setelah DNA masuk, terbentuklah virus baru yang disebut
virion.
e. Lisis ( pemecahan sel inang)
Ditandai dengan peristiwa:
1. Pecahnya dinding bakteri karena pengaruh enzim lisosom yang
dibentuk oleh virus
2. Virion (virus baru) meninggalkan sel inang lama mencari sel inang
baru
3. Sel inang lama ditinggalkan dalam kondisi rusak dan mati
Proses Lisogenik
Siklus ini diberi nama lisogenik karena sel inang pada tahap akhir
siklus tidak mengalami kerusakan atau kematian. Siklus lisogenik ini
virus mempunyai 4 tahap yaitu:
a. Adsorbsi
Penempelan melalui metode Lock and Key, dimana didasarkan pada
kecocokan molekul protein antara sel inang dengan virus.
b. Injeksi (penyuntikan)
Masuknya DNA virus kedalam sel inang dengan meninggalkan
kapsid diluar bakteri
c. Penggabungan
Pada fase ini DNA virus menyisip pada DNA bakteri sehingga DNA
bakteri mengandung materi genetic virus. DNA virus yang menempel
pada DNA bakteri dan tidak aktif disebut profage
d. Pembelahan
Pada fase ini, profage akan berada diluar tubuh bakteri selama bakteri
masih mempunyai virulensi,ketike sel bakteri mengalami
pembelahan, DNA virus juga ikut terkopi sehingga terbentuklah dua
sel yang mesing-masing mengandung fropage. Pembelahan sel
bakteri dapat berulang-ylang dalam beberapa generasi dan profage
nya juga akan terbagi dalam beberapa generasi. Siljus lisogenik
secara teoritis terhenti ketika sudah sampai pada fase cleaveage,
namun jika sel bakteri hasil pembelahan mengalami penurunan atau
kehilangan virulensinya maka siklus lisogenik akan dilanjutkan
dengan siklus litik.




Macam-macam dan Peranannya dalam Kehidupan
Pada umumnya, virus bersifat merugikan. Virus dapat menginfeksi
tumbuhan, hewan, dan manusia sehimgga bias menimbulkan penyakit.
1. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
Gejala penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus antara
lain ukuran tanaman menjadi lebih kurus dan kerdil, timbul bintik
dan bercak pada daun, bunga, atau buah, dan hasil panen berkurang.
Berikut ini adalah beberapa penyakit pada tumbuha yang disebabkan
oleh virus:
a. Mosaic,penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun
tumbuhan tembakau, kacang,kedelai, tomat, kentang, dan
beberapa jenis labu dikenal dengan MTV.
b. Penyakit kuning pada cabai dan tomat yang disebabkan oleh
Begomovirus (bean golden mosaic virus)
c. Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang
diserang turnip yellow mosaic virus (TYMV).
2. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus
a. Polyoma,penyabab tumor pada hewan
b. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu
c. Rhabdovirus,penyebab rabies
d. Retrovirus,misalnya HIV
e. Avian Influenza (H5N1) penyebab penyakit flu burung
3. Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus
a. Influenza, penyabab virus orthomyxovirus yang berbentuk bola.
Ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui
pernafasan.
b. Flu burung atau avian influenza pertama kali dideteksi di
hongkong pada tahun 1977 dan kembali merebak tahun 2003,
merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang
biasanya menjangkit unggas dan mamalia.
c. Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus
d. Cacar air dan herves Zoster disebabkan oleh virus yang sama,
yaitu varicella zoster virus (VCV)
e. Hepatitis (pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis,
beberapa virus hepatits yang telah dikenal adalah virus hepatitis
A,B,C,D,dan E
f. Polio, disebabkan oleh virus polio
g. Gondong,disebabkan oleh virus golongan paramyxivirus
h. AIDS (acquired imunnodeficiency syndrome) adalah penurunan
system kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV

i. Rabies,disebabkan oleh virus rabies

Cara penularan dan pencegahan:
Cara penularan
- Kontak tubuh
- Penyuntikan vector
- Hubungan seksual
- Makanan dan air (saluran pencernaan)
- Udara (saluran pernafasan)
Cara pencegahan
- Dilakukan alami oleh zat antibody
- Pemberian vaksin
- Rumah dibangun sedemikian rupa sehingga sinar ultraviolet matahari
dapat masuk dan menon aktifkan virus
- Menghindari kontak langsung dengan orang yang sakit karena virus

F. Metode belajaran
b. Metode : Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

G. Kegiatan Pembelajaran
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Apersepsi tentang pernahkah siswa mendengar tentang penyakit
AIDS.
Memberikan motivasi gambaran secara umum cara penularan
penyakit AIDS.
Guru memberikan inforasi tentang materi virus
Siswa dibagikan LKS dan diberi petunjuk cara menjawabnya.

Nama
Kegiatan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kegiatan
Awal 10
(Menit)
a. Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam.
Guru mengabsen siswa.
b. Aspersepsi
Guru menayakan pernahkah kalian mendengar
penyakit AIDS?

c. Motivasi
Guru memberikan gambaran secara umum bentuk
mengenai penyakit AIDS, bagaimana penyakit
AIDS dapat menular antara orang yang satu
dengan yang lainnya
a. Kegiatan Awal
Siswa menjawab salam
Siswa memberi komfirmasi
b. Siswa mengemukakan pendapat
dan pengetahuannya mengenai
penyakit AIDS.

c. Siswa memperhatika dan
mendengarkan penjelasan guru.
Kegiatan
Inti 70
(Menit)
f. Guru menuliskan dan menyampaikan judul
virus dipapan tulis, menyampaikan indikator
dan tujuan yang akan dicapai.
f. Siswa mendengarkan penjelasan
guru, tentang indikator dan tujuan
yang akan dicapai

g. Guru mengelompokkan siswa menjadi 7
kelompok terdiri dari 4-5 orang, dan guru
memberikan sekilas informasi tentang virus.

h. Guru membagikan LKS kepada masing-masing
kelompok untuk didiskusikan bersama tutor
yang telah dipilih sebelumnya. Dan guru
memberi waktu untuk mendiskusikan
pertanyaan yang telah diberikan
i. Guru meminta satu orang setiap kelompok
mempersentasikan hasil diskusikan masing-
masing keompok.

j. Guru memberikan penjelasan secara singkat
kepada siswa mengenai materi yang siswa
bahas hari ini.

g. Siswa membuat kelompok yang
terdiri dari 5-6 siswa, dan siswa
mendengarkan materi tentang virus
yang disampaikan oleh guru
h. Setiap kelompok mendiskusikan
soal yang telah diberikan guru,
bersama tutor yang sebelumnya
sudah diberi pengarahan oleh guru

i. Satu orang siswa yang ditunjuk
guru maju kedepan untuk
mempersentasikan hasil diskusi
mereka.
j. Siswa mendengar penjelasan
singkat dari guru mengenai materi
yang dipelajari hari ini
Kegiatan
Akhir 10
(menit)
Kegiatan Akhir
c. Guru memberi pertanyaan pertanyaan pada
siswa sehubungan dengan topik yang telah
didiskusikan
Pertanyaan: jelaskan tiga cara penularan
penyakit AIDS dapat menular?
d. Guru menunjuk salah satu siswa untuk
menyimpulkan tentang materi yang sudah
dipelajari
Guru menugaskan siswa untuk membaca topik
macam-macam virus dan peranan virus dalam
kehidupan

c. Siswa menjawab pertanyaan guru
Jawab:1. Trasfusi darah, 2.
berhubungan dengan sipenderita, 3.
Suntikan.


d. Siswa menyimpulkan tentang
materi yang telah dipelajari.

H. Media Pembelajaran
Buku Paket Biologi Kelas X

I. Sumber Belajar
Pujiyanto, Sri. 2008. PLATINUM MENJELAJAH DUNIA BIOLOGI 1.
Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X.
Jakarta: Erlangga.

J.Teknik Penilaian:
6. Teknik : Tes
7. Bentuk Instrument : Pilihan Ganda (Terlampir)
8. Instrument : Soal (Terlampir)
9. Kunci Jawaban (Terlampir)
10. Teknik Penilaian
c. Setiap nilai diberi skor 10
d. Nilai diperoleh dengan rumus :





K. Media Pembelajaran
Charta: Gambar reflikasi virus

L. Sumber Belajar
Kistinah, Idun dan Lestari Endang Sri, 2009.Biologi Mahluk hidup dan
Lingkungannya. Jakarta. : Pusat Pembukuan Depetartemen Pendidikan
Nasional
Pujiyanto, Sri. 2008. Platinum Menjelajah Dunia Biologi 1. Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta:
Erlangga


Mengetahui, Palembang, 9 September,
2012
Guru Biologi Mahasiswa Peneliti



Efnita. S.Pd Zahral Hayati

NIM 56081009003




Kepala Sekolah SMA Srijaya Negara Palembang



Drs. Zulherman, M.Pd








100 X
ideal maksimum Skor
mentah Skor
N

1. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dari soal di bawah ini!
1. Berikut ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh serangan virus
dengan asam nukleat RNA adalah ....
a. Penyakit mosaik tembakau
b. Hepatitis
c. Virus herves
d. HIV
e. Struk
(kunci jawaban: D )
2. AIDS dapat menular melalui ....
a. Transfuse darah
b. Vaksinasi
c. Bersentuhan
d. Air liur
e. Berdekatan
(kunci jawaban: A )
3. Salah satu untuk pencegahan terhadap serangan virus, dapat dilakukan
dengan cara....
a. Suntikan
b. Meminum obat penangkal
c. Berhubungan dengan penderita
d. Vaksinasi
e. Bersentuhan
(kunci jawaban: D )
4. Bakteriofage adalah virus yang menyerang ....
a. Bakteri
b. Manusia
c. Tumbuhan
d. Serangga
e. Hewan
(kunci jawaban: A )
5. Hubungan yang benar antara penyebab dan penyakit yang disebabkan
oleh virus adalah . . .
a. Paramyxovirus gondong
b. Tagovirus campak
c. H5N1 flu burung
d. HIV herpes

e. Picomavirus influenza
(kunci jawaban: C )
6. Di bawah ini adalah salah satu manfaat virus bagi kehidupan manusia
kecuali . . . .
a. Antibiotik dan vaksin
b. Vaksin dan penelitian genetika
c. Antibiotik dan penelitian genetika
d. Fermentasi dan vaksin
e. Antitoksin dan vaksin
(kunci jawaban: D )
7. HIV sebagai penyebab AIDS akan mengakibatkan orang yang terinfeksi
mengalami ...
a. Peningkatan leukosit
b. Kerusakan hati dan limpa
c. Peningkatan trombosit
d. Lemahnya sistem kekebalan
e. Penurunan kadar eritrosit
(kunci jawaban: D )
8. Virus dikatakan juga sebagai benda mati karena ....
a. Sangat kecil dan tidak dapat bereproduksi
b. Dapat dikristalkan
c. Struktur tubuh tidak memiliki nukleus seperti makhluk hidup lainnya
d. Melakukan tahapan replikasi
e. Tidak memiliki DNA atau RNA
(kunci jawaban: B )
9. Virus berarti . . . .
a. Penyakit
b. Racun
c. Penghancur
d. Perusak
e. Penyebar
(kunci jawaban: B )
10. Virion adalah suatu istilah yang berarti . . . .
a. Virus yang siap menginfeksi inang
b. Virus yang mengkristal
c. Virus tanpa materi genetic
d. Materi genetik virus yang terbungkus

e. Virus yang lengkap memiliki kapsit dan teras
(kunci jawaban: D )
11. Virus dapat digunakan sebagai vektor (pembawa) gen dalam rekayasa
genetik karena .
a. Mudah berkembang biak
b. Mudah berpindah dari satu sel ke sel inang lain
c. Mempunyai alat transport
d. Dapat bermutasi dengan mudah
e. Mempunyai enzim transkriptase balik
(kunci jawaban: A )
12. Medium yang paling cocok untuk menumbuhkan virus adalah ....
a. Tikus
b. Telur ayam busuk
c. Embrio ayam yang masih hidup
d. Embrio tikus putih yang sudah mati
e. Ekstrak agar-agar ditambah glukosa
(kunci jawaban: B )
13. Berikut ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, kecuali ....
a. Campak, polio, rabies
b. Polio, TBC, tifus
c. Polio, rabies, influensa3
d. AIDS, influensa, H5N1
e. CPPD, mozaik, tungro
(kunci jawaban: E )
14. Virus dianggap sebagai makhluk hidup karena memiliki ciri ....
a. Dapat menyerang manusia
b. Dapat bergerak
c. Dapat berkembang biak dalam sel hidup
d. Dapat menularkan penyakit
e. Dapat dikristalkan
(kunci jawaban: C )
15. Berikut ini penyakit yang disebabkan oleh virus, kecuali. . . .
a. Polio
b. Rabies
c. Influenza
d. Kolera
e. Kanker

(kunci jawaban:A)







F distribution critical value landmarks









































Anggota kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
Standar Kompetensi :
2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk
hidup.

Kompetensi Dasar :
2.1 Mendeskripsikan, ciri-ciri, replikasi, dan peranan
virus dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
Mengidentifikasi ciri-ciri virus
Membedakan struktur virus dengan mahluk hidup
lainnya


Tujuan Pembelajaran :
siswa dapat menyebutkan salah satu ciri-ciri virus,
membedakan struktur virus, menjelaskan salah satu
cara reflikasi virus, mengetahui peranan virus.












http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQaIBb6izhDWJIrdc_1h0CEn9Ao
GLj_IA1wjKCN2aopHCGrsGyRlQ













1. Sebutkan bagian bagian yang ditunjukkan oleh huruf A s/d F dan
jelaskan masing masingnya!

Sumber: Modivikasi Hidayati., dkk
Jawaban:







2. Jelaskan bagian manakah yang dapat menimbulkan penyakit / gangguan
pada inangnya?















3. Bagaimanakah cara virus mengenali dan menginfeksi inang
Jawaban:







4. Sebutkan dan jelaskan empat struktur umum virus!
Jawaban:













5. Gambarkan kembali bentuk virus dengan keterangan yang lengkap
Jawaban:


















































Anggota kelompok :
6.
7.
8.
9.
10.
Kelas :
Standar Kompetensi :
2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk
hidup.

Kompetensi Dasar :
2.1 Mendeskripsikan, ciri-ciri, replikasi, dan peranan
virus dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
Menjelaskan cara replikasi virus
Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan sehari-
hari.

Tujuan Pembelajaran :
siswa dapat menyebutkan salah satu ciri-ciri virus,
membedakan struktur virus, menjelaskan salah satu
cara reflikasi virus, mengetahui peranan virus.



















http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQaIBb6izhDWJIrdc_1h0CEn9Ao
GLj_IA1wjKCN2aopHCGrsGyRlQ



























http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQaIBb6izhDWJIrdc_1h0CEn9Ao
GLj_IA1wjKCN2aopHCGrsGyRlQ














1. Sebutkan 4 contoh peranan virus yang menguntungkan dan 9 virus yang
merugikan bagi kehidupan manusia!
Jawaban:














2. Jelaskan tiga cara pencegahan agar tubuh tidak terserang virus ?
Jawaban:










3. Apakah perbedaan imunisasi vaksin dan serum!
Jawaban:


























































4. jelaskan perkembangan virus secara daur litik!
5. jelaskan perkembangan virus secara daur
lisogenik !

Nama penyakit Nama
virus
Penularannya Bagian tubuh
yang diserang
Influenza


Campak (morbili)



Hepatitis



Cacar



Leukemia




Gila anjing



AIDS



Herpes





Polio



Mata merah



Sumber Hidayati.,dkk
6. Apa yang kamu ketahui tentang penyakit yang disebabkan oleh virus ?
carilah informasi tentang penyakit dibawah ini!
Jawaban:














































1. Hasil Uji Normalitas ( tes awal ) kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kontrol eksperimen
N 31 31
Normal Parameters
a
Mean 29.03 32.84
Std. Deviation 8.723 7.716
Most Extreme Differences Absolute .131 .153
Positive .131 .147
Negative -.068 -.153
Kolmogorov-Smirnov Z .730 .855
Asymp. Sig. (2-tailed) .661 .458
a. Test distribution is Normal.

2. Hasil uji normalitas ( tes akhir ) kelas eksperimen dan kelas kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kontrol eksperimen
N 31 31
Normal Parameters
a
Mean 60.39 78.13
Std. Deviation 10.353 7.680
Most Extreme Differences Absolute .126 .138
Positive .072 .107
Negative -.126 -.138
Kolmogorov-Smirnov Z .699 .766
Asymp. Sig. (2-tailed) .713 .600
a. Test distribution is Normal.















3. Uji homogenitas eks kontrl tes awal
Chi-Square Test

Eksperimen

Observed N Expected N Residual
10 1 3.1 -2.1
20 1 3.1 -2.1
26 6 3.1 2.9
30 3 3.1 -.1
33 7 3.1 3.9
36 7 3.1 3.9
40 3 3.1 -.1
43 1 3.1 -2.1
46 1 3.1 -2.1
50 1 3.1 -2.1
Total 31


Control

Observed N Expected N Residual
16 3 2.8 .2
20 3 2.8 .2
23 5 2.8 2.2
26 4 2.8 1.2
30 4 2.8 1.2
33 6 2.8 3.2
36 1 2.8 -1.8
40 2 2.8 -.8
43 1 2.8 -1.8
46 1 2.8 -1.8
50 1 2.8 -1.8
Total 31



Test Statistics

Eksperimen kontrol
Chi-Square 19.645
a
11.226
b

Df 9 10
Asymp. Sig. .020 .340
a. 10 cells (100.0%) have expected
frequencies less than 5. The minimum
expected cell frequency is 3.1.
b. 11 cells (100.0%) have expected
frequencies less than 5. The minimum
expected cell frequency is 2.8.

4. Uji homogenitas tes akhir eks kontrl
Chi-Square Test
Eksperiment

Observed N Expected N Residual
60 1 1.9 -.9
65 1 1.9 -.9
68 1 1.9 -.9
69 1 1.9 -.9
71 1 1.9 -.9
73 5 1.9 3.1
74 1 1.9 -.9
76 4 1.9 2.1
77 2 1.9 .1
80 3 1.9 1.1
81 1 1.9 -.9
83 1 1.9 -.9
86 4 1.9 2.1
88 2 1.9 .1
89 2 1.9 .1
90 1 1.9 -.9

Eksperiment

Observed N Expected N Residual
60 1 1.9 -.9
65 1 1.9 -.9
68 1 1.9 -.9
69 1 1.9 -.9
71 1 1.9 -.9
73 5 1.9 3.1
74 1 1.9 -.9
76 4 1.9 2.1
77 2 1.9 .1
80 3 1.9 1.1
81 1 1.9 -.9
83 1 1.9 -.9
86 4 1.9 2.1
88 2 1.9 .1
89 2 1.9 .1
90 1 1.9 -.9
Total 31


Control

Observed N Expected N Residual
40 3 1.8 1.2
45 1 1.8 -.8
50 1 1.8 -.8
53 3 1.8 1.2
56 4 1.8 2.2
57 1 1.8 -.8
60 3 1.8 1.2
63 1 1.8 -.8
64 1 1.8 -.8

66 3 1.8 1.2
67 2 1.8 .2
68 1 1.8 -.8
70 1 1.8 -.8
71 1 1.8 -.8
73 3 1.8 1.2
74 1 1.8 -.8
76 1 1.8 -.8
Total 31



Test Statistics

eksperiment Control
Chi-Square 13.903
a
10.129
b

Df 15 15
Asymp. Sig. .533 .860
a. 16 cells (100.0%) have expected
frequencies less than 5. The minimum
expected cell frequency is 1.9.
b. 17 cells (100.0%) have expected
frequencies less than 5. The minimum
expected cell frequency is 1.8.

5. Uji Hipotesis kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
Group Statistics

Uji_T N Mean Std. Deviation Std. Mean
Nilai_Te
s
1 31 60.39 10.353 1.859
2 31 78.13 7.680 1.379

Independent Samples Test


Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std.
Difference
95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper
Nilai_Tes Equal
variances
assumed
2.774 .101 7.663 60 .000 17.742 2.315 13.111 22.373
Equal
variances
not
assumed

7.663 55.344 .000 17.742 2.315 13.103 22.381

Anda mungkin juga menyukai