TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG
Skripsi Oleh
ZAHRAL HAYATI Nomor Induk Mahasiswa 56081009003 Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDERALAYA 2013
PENGARUH METODE DISKUSI KELOMPOK TUTOR SEBAYA TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG
Skripsi Oleh
ZAHRAL HAYATI Nomor Induk Mahasiswa 56081009003 Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Disetujui Oleh
Pembimbing 1, Pembimbing II,
Dr. Rahmi Susanti.M.Si Ermayanti. S.Pd,.M.Si NIP.196702121993032002 NIP.197608032003122001
Disahkan Oleh Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya
Dr. Hartono, M.A. NIP.196710171993011001
Telah diajukan dan lulus pada: Hari : Sabtu Tanggal : 26 Januari 2013
TIM PENGUJI : 1. Ketua : Dr. Rahmi Susanti, M.Si 2. Sekretaris : Ermayanti, S.Pd, M.Si 3. Anggota : Dra. Siti Huzaifah, M.Sc.Ed 4. Anggota : Drs. Khoiron Nazip, M.Si 5. Anggota : Dr. Riyanto, M.Si
Inderalaya, 5 Maret 2013 Disetujui Oleh Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Drs. Kodri Madang, M.Si. NIP.196901281993031003
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Zahral Hayati NIM : 56081009003 Program Studi : Pendidikan Biologi
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi di SMA Srijaya Negara Palembang ini seluruh isinya benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melaksanakan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan ada pelanggaran dan atau pengaduan dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.
Inderalaya, 26 Januari, 2013 Yang Membuat Pernyataan
Zahral Hayati NIM: 56081009003
Tulisan ini kupersembahkan kepada : Ayahandaku tercinta Sehrudin dan Ibuku tercinta Diana, yang selalu sabar menghadapiku dan senantiasa melimpahkan kasih sayang serta mendoakan keberhasilanku. Saudaraku tersayang, Sulianti, Sulmidayani, Suryamin Fajri, Dina Maryati, Ricy Fatmala Sari, yang selalu menyemangatiku dan menghiburku. Pembimbingku Ibu Dr. Rahmi Susanti, M.Si dan Ibu Ermayanti, S.Pd, M.Si yang tidak pernah lelah dan jenuh memberikan bantuan, membimbing dan mengajariku segala hal demi terselesainya skripsi ini. Almamaterku yang aku banggakan.
Motto : Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan, beberapa derajat .. (surat Al Mujaadalah ayat 11).
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu (Q.S. Al Baqarah: 45)
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (Q.S. Asy-Syarh: 5)
Tercapainnya sebuah tujuan akan terasa lebih `Nikmat` jika dilakukan dengan perjuangan, sabar, tawakal dan selalu berdoa kepada Allah SWT (zahra)
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya. Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Rahmi Susanti, M.Si sebagai pembimbing I dan Ermayanti. SPd., M.Si. sebagai pembimbing II, yang telah membimbing, mengarahkan serta memotivasi penulis selama penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dekan FKIP Universitas Sriwijaya, Prof. Drs. Tatang Suhery, M.A. Ph.D., Ketua Jurusan Pendidikan MIPA, Dr. Hartono, M.A, dan Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, Drs. Kodri Madang, M.Si, serta Staf Tata Usaha Jurusan Pendidikan MIPA yang telah memudahkan dalam pengurusan administrasi skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada Dra. Tasmania Puspita, M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan. Serta seluruh Bapak/ Ibu dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya yang telah membekali penulis dengan ilmu dan keterampilan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Palembang. Kepala SMA Srijaya Negara, yang telah memberikan izin penelitian. Terimakasih juga kepada Guru Biologi SMA Srijaya Negara ( Efnita S.Pd ), yang telah membantu dan memberi masukan kepada peneliti serta seluruh orang-orang yang terlibat dalam penulisan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuannya semoga Allah membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan. Penulis mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pengajaran bidang studi Biologi.
Inderalaya, 26 Januari, 2013 Penulis, ZH
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI .................................................... iii LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................. vi DAFTAR ISI .................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii ABSTRAK ....................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4 1.3 Batasan Masalah........................................................................................ 5 1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5 1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5 1.6 Hipotesis .................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6 2.1 Metode Diskusi Kelompok ........................................................................ 6 2.2 Diskusi Kelompok Tutor Sebaya ............................................................... 7 2.3 Kriteria Tutor Sebaya ................................................................................. 8 2.4 Pengertian Belajar ...................................................................................... 9 2.5 Hasil Belajar dalam Mata Pelajaran Biologi .............................................. 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 13 3.1 Metode Penelitian....................................................................................... 13 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 14 3.3 Variabel Penelitian .................................................................................... 14 3.4 Populasi dan Sampel .................................................................................. 14 3.5 Prosedur Penelitian .................................................................................... 15 3.5.1 Tahap Persiapan ............................................................................... 15 3.5.2 Tahap Pelaksanaan ........................................................................... 15 3.5.3 Tahap Penyelesaian ......................................................................... 18 3.6 Teknik Analisa dan Pengumpulan Data .................................................... 18 3.6.1 Analisa Data Tes ............................................................................. 18 3.6.2 Analisa Data Observasi .................................................................... 19 3.6.3 Uji Normalitas .................................................................................. 21 3.6.4 Uji Homogenitas Data ...................................................................... 21 3.6.5 Uji Hipotesis .................................................................................... 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 23 4.1 Data Hasil Penelitian .................................................................................. 23 4.1.1 Analisis Data Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................................................................. 24 4.1.2 Data Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas ................................. 24 4.1.3 Data Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 26 4.1.4 Data Aktivitas Belajar Siswa ........................................................... 27 4.2 Pembahasan ................................................................................................ 28 4.2.1 Hasil Belajar .................................................................................. 28 4.2.2 Hasil Observasi Siswa Selama Kegiatan Proses Belajar Mengajar Berlangsung ....................................................... 30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 33 5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 33 5.2 Saran .......................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35 LAMPIRAN ................................................................................................... 36
DAFTAR TABEL Halaman
3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 13 3.2 Subjek Penelitian di SMA Srijaya Negara .............................................. 14 3.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 15 3.4 Kategori Indeks Gain .............................................................................. 18 3.5 Kategori Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ............................................ 20 4.1 Hasil Analisis Skor Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan 4.2 Kelas Kontrol ......................................................................................... 22 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Kelas Ekperimen dan 4.4 Kelas Kontrol .......................................................................................... 24 4.5 Hasil Uji Homogenitas Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 25 4.6 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 27 4.7 Rata-rata Persentase Keaktifan Seluruh Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................................................................................... 28
DAFTAR GAMBAR Halaman
4.1 Diagram Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................ 23 4.2 Hasil Analisis Rata-rata Observasi Keaktivan Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................................................................................... 28 4.3 Gambar Tes awal kelas Eksperimen ...................................................... 32 4.4 Gambar kelompok Metode Diskusi kelompok Tutor sebaya .................. 33
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
1. Silabus .................................................................................................... 36 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................. 43 3. t Tabel ..................................................................................................... 60 4. Lembar Kerja Siswa ................................................................................ 62 5. Soal Tes Awal dan Tes Akhir ................................................................. 69 6. Angket Observasi .................................................................................... 73 7. Analisis rata-rata persentase keaktifan seluruh siswa kelas Eksperimen dan kelas kontrol ............................................................................................ 81 8. Analisis Skor Tas Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol ... 83 9. Analisis Uji Normalitas, Homogenitas, dan Hipotesis............................ 85 10. Gambar Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya ................................. 89 11. Surat Keputusan Ketua Jurusan Tentang Penunjukkan Dosen Pembimbing Skripsi ..................................................................................................... 92 12. Surat Keterangan Mohon Bantuan Melaksanakan Penelitian ................. 93 13. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan, Pamuda dan Olahraga Palembang .............................................................................. 94 14. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari SMA Srijaya Negara Palembang .............................................................................................. 95 15. Surat Pengajuan Usul Judul Skripsi ....................................................... 96
PENGARUH METODE DISKUSI KELOMPOK TUTOR SEBAYA TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG
Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi di SMA Srijaya Negara Palembang, pada bulan Agustus 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode quasi eksperimen, dengan menggunakan pretest, posttes group design. Berdasarkan analisis hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh dari menggunakan tes pilihan ganda yang diberikan diawal dan diakhir pembelajaran. diperoleh Gain dan N.Gain rata-rata kelas eksperimen adalah 45.29 dan 0.76 dan untuk kelas kontrol 31.35 dan 0.44. Berdasarkan hasil analisis aktivitas siswa setelah pembelajaran SK 2, KD 2.1, diperoleh persentasi untuk kelas eksperimen adalah 80.3% yang termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan kelas kontrol persentase aktivitas siswa tergolong cukup tinggi yaitu 60.25%. Analisis N.Gain untuk kelas eksperimen 0.67 dan kelas kontrol 0.44. Rata-rata ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk kelas eksperimen adalah 77.65 sedangkan kelas kontrol sebesar 60.39. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel (7.663>2.000) yang artinya hipotesis H a diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya secara signifikan meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran SK 2, KD 2.1.
Kata kunci : Aktivitas, Hasil Belajar, Metode Diskusi Kelompok, Tutor Sebaya.
Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Nama : Zahral Hayati Nomor Induk Mahasiswa : 56081009003 Dosen Pembimbing : 1. Dr.Rahmi Susanti, M.Si. 2. Ermayanti., S.Pd.,M.Si.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Pada pelaksanaan KTSP, guru ditempatkan sebagai fasilitator dan mediator yang membantu agar proses belajar siswa berlangsung dengan baik. Fungsi guru sebagai fasilitator dan mediator yaitu; (1) menyediakan pengalamann belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan dan proses; (2) menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya, menyediakan sarana yang merangsang siswa berfikir secara produktif; (3) memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa berkembang atau tidak (Kunandar, 2007:133). Proses interaksi antara guru dan siswa, sangat penting dalam penyampaian suatu informasi dari guru kepada siswa agar tujuan dapat dicapai dengan sebaik- baiknya. Berdasarkan pendapat (Sudjana, 2002:160) bahwa proses pembelajaran pada dasarnya tidak lain ialah proses mengkoordinasi sejumlah komponen (tujuan, bahan, metode, dan alat, penilaian) yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada siswa seoptimal mungkin menunjuk kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut (Hamalik, 2007:123), dalam kegiatan pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator belajar yang bertitik tolak dari tujuan-tujuan yang hendak dicapai sehingga kegagalan atau keberhasilan situasi belajar sangat bergantung pada seni dan keterampilan guru. Melalui hal ini guru dituntut untuk menguasai keterampilan- keterampilan dalam mengajar, sehingga mempengaruhi proses belajar siswa.
Faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi proses belajar yaitu, faktor metode pembelajaran, metode yang digunakan guru dalam mengajar. selain itu unsur yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas, sehingga siswa merasa tertarik, untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan (Slameto, 2010:65). Menurut (Hamalik, 2007:79) proses belajar adalah dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan terhadap diri sendiri maupun dengan lingkungannya, supaya menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan. Berdasarkan pernyataan di atas, maka perlu dicari alternatif lain sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung aktif dan menyenangkan, metode yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Sesuai dengan tuntutan kurikulum ini, strategi pembelajaran yang diharapkan adalah metode diskusi kelompok tutor sebaya. Kelebihan metode ini menurut (Herianto, dkk., 2010:1) metode diskusi kelompok tutor sebaya ini siswa bukan hanya dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa dijadikan sebagai tutor atau sumber belajar dan tempat bertanya bagi temannya, dengan cara demikian siswa yang menjadi tutor melakukan repetition ( pengulangan ) menjelaskan kembali materi sehingga menjadi lebih paham dalam setiap bahan ajar yang disampaikan sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil rapot kelas X di SMA srijaya negara palembang peneliti mendapatkan data bahwa nilai rata-rata kelas X di SMA Srijaya Negara Palembang, dan dilihat dari hasil ulangan harian mata pelajaran biologi SK 2, KD 2.1, belum mencapai Kriteri Ketuntasan Minimal ( KKM ), yang ditetapkan di SMA Srijaya Negara Palembang, untuk mata pelajaran biologi yaitu 70. Menurut Depdikbud dikutip oleh Mansyur (1999: 5) suatu kelas telah tuntas belajar apabila di kelas itu
telah terdapat 85% atau lebih siswa yang telah mencapai nilai 70 ke atas atau 70, dan dilihat dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan metode diskusi kelompok tutor sebaya didapatkan hasil adanya meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya terdapat dua hasil yang sama, pada penelitian yang pertama oleh Setiawati ( 2009 ) perbandingan metode diskusi kelompok tutor sebaya dengan metode diskusi kelompok biasa didapat data hasil belajar siswa kelas X.D, hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata tes awal dan tes akhir belajar siswa untuk materi Pencemaran Lingkungan dan Daur Ulang Limbah pada KD 4.2 dan 4.3 adalah 33,12 dan 77.28, sedangkan metode diskusi kelompok biasa 25.46 dan 69.91. Pada penelitian kedua oleh (Herianto, dkk., 2010:1) didapat hasil Teknologi Informasi dan Komunikasi, bahwa dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, hal ini ditunjukkan dari uji berbedaan atau uji-t selisih rata-rata nilai gain 0,47 0,32, disimpulkan terdapat perubahan yang signifikan, perbedaan hasil belajar dikarenakan dalam pembelajaran dengan hadirnya tutor sebaya dikembangkan keterampilan siswa dalam bekerja sama antar siswa menerapkan bimbingan antar teman dan tercipta nilai-nilai yang dapat membangun aktivitas belajar siswa dan pada ahirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian terdahulu peneliti tertarik untuk menerapkan metode diskusi kelompok tutor sebaya, yang diterapkan pada SK 2. KD 2.1. Hal ini dikarenakan dalam pokok bahasan ini masih abstrak yang cenderung membosankan dan kurang bersemangat untuk mempelajarinya, untuk lebih menimbulkan semangat siswa dalam belajar serta membuat belajar tidak membosankan maka metode yang cocok adalah metode diskusi kelompok tutor sebaya, pemilihan metode diskusi kelompok tutor sebaya ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Oleh karena itu diharapkan yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar yaitu metode diskusi kelompok tutor sebaya, dimana dalam proses pembelajaran berlangsung melibatkan siswa dengan membagi kelas kedalam diskusi
kelompok tutor sebaya. Tutor sebaya ini sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, dan memberikan tutorial kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya, dengan membagi kelas dalam kelompok yang beranggotakan, 4 5 orang siswa pada setiap kelompok di bawah bimbingan guru mata pelajaran biologi, dengan menggunakan tutor sebaya. Kriteria siswa yang dapat menjadi tutor sebaya adalah, siswa yang memiliki nilai akademik di atas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ), dan termasuk peringkat 1-10 dikelas ( setiawati, 2009:5) Dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya selain siswa dapat meningkatkan kecakapan dalam berkomunikasi juga diharapkan semua siswa lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah, yang dihadapi sehingga siswa bersangkutan terpacu semangatnya, untuk mempelajari mata pelajaran biologi, SK 2, KD 2.1 materi ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan dan memudahkan siswa berkomunikasi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan di atas penulis tertarik untuk menindaklanjuti penelitian Setiawati ( 2009 ) dan Herianto, dkk., ( 2010 ) serta permasalahan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi yang berbeda dengan judul Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi di SMA Srijaya Negara Palembang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh penerapan metode diskusi kelompok tutor sebaya terhadap aktivitas dan hasil belajar pada materi virus untuk kelas X SMA Srijaya Negara Palembang?
1.3 Batasan Masalah Masalah yang diteliti pada penelitian ini dibatasi hanya pada aktivitas dan hasil belajar Biologi siswa kelas X SMA Srijaya Negara Palembang akan lebih baik apabila menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Srijaya Negara Palembang. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Diharapkan penelitian dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi Guru Diharapkan metode diskusi kelompok tutor sebaya dapat menjadi salah satu alternatif bagi guru dalam memilih metode dan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar. 3. Bagi Penulis Memberikan pengetahuan kepada peneliti dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya. 4. Bagi Sekolah Menjadi masukan bagi penelitian yang sejenis pada topik dari bidang ilmu pengetahuan yang berbeda dan membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan hasil belajar di sekolah. 1.6. Hipotesis H o : Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya tidak memiliki pengaruh hasil belajar pada mata pelajaran Biologi. H a : Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya memiliki pengaruh hasil belajar pada mata pelajaran Biologi.
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Diskusi Kelompok Metode diskusi kelompok merupakan interaksi antar siswa dengan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik permasalahan tertentu (Yamin, 2007:159). Metode diskusi ini digunakan oleh guru, pelatih atau struktur jika : 1) Menyediakan bahan, topik, atau masalah yang akan didiskusikan. 2) Menugaskan siswa untuk menjelaskan, menganalisis dan meringkas. 3) Melatih siswa dalam menghargai pendapat orang lain. 4) Menyebutkan pokok-pokok yang akan dibahas. Metode diskusi kelompok memiliki kelebihan sebagai berikut (Djamarah, 2005:157-158). 1) Anggota kelompok memiliki sumber yang lebih banyak daripada individu. 2) Anggota kelompok sering diberi masukan dan motivasi dari anggota yang lain. 3) Anggota kelompok dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik. 4) Partisipasi diskusi akan meningkatkan saling pengertian antar individu dalam satu kelompok dan kelompok lain. Metode diskusi kelompok juga memiliki keterbatasan. 1) Menyita waktu lama dan jumlah siswa harus sedikit. 2) Diskusi kelompok dapat menekan pendirian. 3) Mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang topik atau masalah yang didiskusikan. Setiawati (2009: 7) diskusi kelompok dapat dirumuskan menjadi dua unsur yaitu: berpikir dan bersama. Berpikir adalah tindakan yang paling wajar bagi setiap manusia, namun paling sulit pelaksanaannya dengan baik. Berkhayal atau melamun juga merupakan cara berpikir, akan tetapi cara berpikir yang tidak produktif, sikap relistislah yang dapat menghasilkan pemikiran produktif karena sikap ini yang menyebabkan manusia mengarahkan pemikirannya kepada kenyataan hidup, yang mendorongnya untuk bertanya kepada dirinya sendiri, yang mendorong orang
bergabung dalam berpikir adalah usaha untuk mengetahui realistis setidaknya pemikirannya sendiri apabila dikaji dengan pengalaman sesamanya. Bergabung dalam berpikir berarti saling tukar menukar pandangan, saling memperbandingkan dua jenis pandangan, saling memperbandingkan dua jenis rangkaian pengalaman yang berbeda dalam rangka usaha bersama untuk mencapai realita, dengan demikian pemikiran bersama mempunyai kemampuan kreatif, dalam pengertian yang realistis. 2.2 Diskusi Kelompok Tutor Sebaya Tutor sebaya merupakan sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya. Seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru, untuk membantu guru dalam melakukan bimbingan terhadap kawan sekelas. Dengan sistem pembelajaran menggunakan tutor sebaya, akan membantu siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ), atau kurang cepat menerima pelajaran dari guru (Herianto dkk., 2010:2) Tutor sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau pemberian pembelajaran antar siswa atau peserta didik. Hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri, dan kemudian membantu peserta didik lain, yang kurang mampu. Hal ini merupakan strategi untuk mendukung pengajaran, sesama peserta didik didalam kelas. Strategi ini menempatkan seluruh tanggung jawab pengajaran kepada seluruh anggota kelas ( Setiawati, 2009: 9) Pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sumber belajar tidak hanya dari guru melainkan dari teman sekelas yang nilai KKMnya lebih tinggi. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan, bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami, selain itu dengan teman sebaya tidak ada rasa malu untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Tutor berfungsi sebagai pelaksana mengajar yang cara mengajarnya telah disiapkan secara khusus dan terperinci. Untuk menimbulkan suasana kompetitif, setiap kelompok harus terus dipacu untuk menjadi kelompok yang terbaik. Peran tutor sangat besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan kelompok dalam mempelajari materi ajar yang disajikan melalui metode diskusi kelompok tutor sebaya (Herianto dkk., 2010:2-3) Menurut Surya dikutif (Soeprodjo dkk., 2008:295) Metode tutor sebaya merupakan metode yang dilakukan dengan cara memperdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi atau latihan kepada teman-temannya yang belum paham. Pemakaian tutor dari teman mereka memungkinkan siswa tidak merasa enggan untuk bertanya, dengan adanya tutor dapat memberikan keringanan pada guru dalam memberikan contoh soal atau latihan. Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan dan lain-lain. Dalam memilih tutor sebaya hendaknya diperhatikan segi kemampuan dalam penguasaan materi dan kemampuan dalam membantu orang lain. Ini berarti bahwa tutor adalah murid yang tergolong baik dalam prestasi. Ada beberapa keuntungan metode tutor sebaya antara lain, 1 ) adanya suasana hubungan lebih akrab antara murid dengan tutor, 2 ) bersifat efisien, 3 ) bagi tutor merupakan pengayaan dan, 4 ) dapat meningkatkan rasa tanggung jawab. Namun demikian ada kekurangannya yaitu guru harus tahu siswa yang mempunyai pemahaman lebih, pengawasan tutor harus dilakukan dengan baik dan proses tutoring akan terhambat manakala siswa yang ditutori merasa rendah diri. Pemasalahan dalam metode ini antara lain apabila di dalam kelas tidak ada yang mampu dan bersedia menjadi tutor sebaya. Tutor sebaya menurut Djamarah dan Zain dikutif (Azimatul dan Rosijono, 2010:30) adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki status umur, kematangan/harga diri yang tidak jauh berbeda dari dirinya sendiri. Sehingga anak tidak merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-ide dan sikap dari gurunya yang tidak lain adalah teman sebayanya itu sendiri dari kedua pengertian di atas dapat diambil simpulan bahwa pembelajaran tutor sebaya merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa sekelas yang memiliki kemampuan dan kriteria sebagai tutor untuk membimbing teman lainnya yang mengalami kesulitan dalam memahami penjelasan dari gurunya. Tutor sebaya adalah
seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk atau ditugaskan untuk membantu siswa dalam mengalami kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil dari kelompok siswa yang memiliki prestasi yang lebih tinggi daripada siswa-siswa lainnya dan memiliki kemampuan menjelaskan kembali pemahaman yang dimiliki. Menurut Gintings dikutif (Amizatul dan Rusijono, 2010:30) penjelasan mengenai tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran tutor sebaya. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1) langkah perencanaan, guru mempelajari bahan ajar dengan seksama dan mengedentifikasi bagian-bagian yang sulit dari isi bahan ajar kemudian menyusun strategi untuk membantu siswa menghadapi kesulitan agar bisa mempelajari bagian yang sulit. 2) langkah persiapan, guru menyiapkan bahan ajar tambahan seperti variasi, contoh-contoh penyelesaian soal atau LKS. 3) langkah pelaksanaan, guru mengidentifikasi siswa yang menghadapi kesulitan dalam memahami bahan ajar yang diberikan dan sulit dipahami dan melaksanakan tutorial dengan menggunakan bahan dan langkah-langkah yang telah disiapkan. 4) langkah evaluasi, guru melakukan tanya jawab untuk meyakinkan bahwa siswa tersebut telah mengatasi kesulitan belajarnya dan memahami materi yang sedang dipelajari dan memberikan tugas mandiri. 2.3 Kriteria Tutor Sebaya Seorang tutor hendaknya memiliki kriteria yaitu, memiliki kemampuan akademik di atas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) siswa satu kelas, mampu menjalin kerja sama dengan sesama siswa, memiliki motivasi tinggi untuk meraih prestasi akademik yang baik, memiliki sifat toleransi dan tenggang rasa dengan sesama, memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan kelompok diskusinya sebagai yang terbaik, bersikap rendah hati, pemberani, dan bertanggung jawab, suka membantu sesamanya yang mengalami kesulitan. Tutor atau ketua kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut yaitu, 1) memberikan tutorial kepada anggota terhadap materi ajar yang sedang dipelajari, 2) mengkoordinir proses
diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis, 3) menyampaikan permasalahan kepada guru pembimbing apabila ada materi ajar yang belum dikuasai, 4) menyusun jadwal diskusi bersama anggota kelompok, baik pada saat tatap muka di kelas maupun di luar kelas, secara rutin dalam memecahkan masalah yang dihadapi, 5) melaporkan perkembangan akademis kelompoknya kepada guru pembimbing pada setiap materi yang dipelajari, peran guru dalam metode diskusi kelompok terbimbing dengan tutor sebaya hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing terbatas. Artinya guru hanya melakukan intervensi ketika betul betul diperlukan oleh siswa (Setiawati, 2009:11) 2.4 Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2010:2). Menurut (Djamarah, 2002:13) pengertian belajar sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, Belajar dapat pula diartikan sebagai suatu proses adanya perubahan pada diri sendiri dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pengalamannya, daya reaksinya, dan aspek-aspek lain yang ada pada individu. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku secara keseluruhan 2.5 Hasil Belajar dalam Mata Pelajaran Biologi Hasil belajar merupakan proses akhir dari kegiatan belajar. Oleh karena itu, proses pembelajaran sangat menentukan hasil belajar. Hasil belajar siswa ialah hasil yang dicapai siswa setelah mengalami proses belajar. Untuk dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan belajar, maka perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian atau evaluasi hasil belajar harus dapat mencakup, berbagai aspek yang
dapat menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri peserta didik (Sudijono, 2011:32). Menurut Dimyati dan Mujiono (2002:12), hasil belajar adalah proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran. Tujuan hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran. Tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf, kata atau simbol, Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu akibat atau suatu hasil dari kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti pengalaman belajar, biasanya dilihat dari hasil nilai tes akhir yang diberikan oleh guru. Untuk dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian hasil yang diproleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Oleh sebab itu, tindakan atau kegiatan tersebut dinamakan penilaian hasil belajar. Tindakan penilaian dapat berupa tes awal dan tes akhir 2.5.1 Tes awal Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan dan dikuasai siswa. Tes dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada siswa. Karena itu butir-butir soal dibuat yang mudah-mudah. Tes awal dapat dilaksanakan, baik secara tertulis atau secara lisan (Sudijono, 2011:69). Jika dalam tes awal itu semua siswa telah menguasai materi yang ditayangkan dalam tes dengan baik, maka materi yang telah ditayangkan dalam tes awal itu tidak akan diajarkan lagi, Jika materi yang dapat dipahami oleh para pendidik baru sebagian saja, maka yang akan diajarkan adalah materi pelajaran yang belum cukup dipahami oleh siswa. Tes awal dilakukan sebelum memulai proses belajar mengajar yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana para siswa telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan. Pendapat lain mengatakan bahwa hasil tes awal berfungsi untuk: 1) Menentukan kesiapan siswa yaitu sejauh mana siswa telah memiliki kemampuan mengikuti pembelajaran 2) Menentukan bagian-bagian mana dari materi yang telah dikuasai siswa
3) Menentukan efektifitas materi setelah dilaksanakan tes akhir dan seberapa pengetahuan siswa meningkat dengan adanya materi (perbedaan skor tes awal dan tes ahir) 4) Mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk menata materi yang sesuai dengan kesiapan siswa 2.5.2 Tes akhir Menurut (Sudijono, 2010:70) tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik. Naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal dengan cara demikian maka akan dapat diketaui apakah hasil tes akhir lebih baik, ataukah lebih jelek dari pada tes awal. Jika hasil tes akhir lebih baik dari pada tes awal maka dapat di artikan bahwa program pengajaran telah berjalan dan berhasil dengan sebaik-baiknya. Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan dasar-dasar untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. Menurut (Hamalik, 2007:30) bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. 2.6 Aktivitas Belajar Aktivitas belajar merupakan aktivitas yang berupa fisik mapun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait, sebagai contoh orang itu sedang belajar dengan membaca. Secara fisik kelihatan bahwa seseorang sedang belajar menghadapi suatu buku, tetapi mungkin fikiran dan mentalnya tidak setuju dengan buku yang dibaca. Ini menunjukkan tidak ada keserasian antara aktivitas fisik dengan aktivitas mental. Macam-macam aktivitas antara lain, visual activities (Aktivitas Visual) seperti membaca, percobaan. Oral activities (Kegiatan Lisan) seperti memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interviu. Listening activities (Kegiatan Mendengarkan) seperti mendengarkan uraian percakapan diskusi.
Writing activities (Kegiatan Menulis) seperti menulis. Drawing activities (Kegiatan Menggambar) seperti menggambar membuat grafik, peta diagram. Motoric activities (Kegiatan Motorik) seperti melakukan percobaan. Mental activities (Kegiatan Mental) seperti mengingat memecahkan soal, menganalisis, mengambil keputusan. Emotional activities (Kegiatan Emosional) seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang gugup (Nasution, 2000:91) Menurut (Slameto, 2010: 6), mengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar efektif siswa pula. Belajar disini adalah suatu aktivitas mencari, menemukan, dan melihat pokok masalah. Menurut (Kunandar, 2007:4 ), aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling berinteraksi membahas materi pembelajaran. Menurut (Gulo, 2004: 23) belajar adalah aktivitas manusia dimana semua potensi manusia dikerahkan. Kegiatan ini tidak terbatas hanya pada kegiatan mental intelektual, tetapi uga melibatkan kemampuan-kemampuan yang bersifat emosional bahkan tidak jarang melibatkan kemampuan fisik. Menurut (Suryosubroto, 2009:2) belajar aktif memungkinkan siswa mendapat pengetahuan berdasarkan kegiatan- kegiatan yang dilakukan sendiri cara belajar mengajar demikian mendiring siswa untuk bertanya bila mengalami kesulitan, selain itu prinsip siswabelajar aktif dan mengembangkan kemampuan kognitif, keterampilan manual kreatifitas dan logika berfikir.
13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment design). Dengan desain Pretest-Posttets Control Group Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan ekperimen. Quasi-eksperiment design, digunakan karena pada kenyataanya sulit untuk mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2012:116). Pada penelitian ini diberikan perlakuan yang berbeda kepada kedua kelas sampel, kelas pertama diberi perlakuan berupa metode diskusi kelompok tutor sebaya dan kelas ini disebut kelas eksperimen. Kelas kedua yaitu kelas kontrol menggunakan pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah yaitu metode ceramah. Kedua kelas ini diberikan tes awal dan ter akhir. Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 Table 3.1 Desain Penelitian. Kelompok Tes awal Tindakan Tes akhir Eksperimen
O 1 T 1 O 2 Kontrol O 3 O 4 Keterangan : O 1 = tes awal kelas eksperimen O 2 = tes akhir kelas eksperimen O 3 = tes awal kelas Kontrol O 4 = tes akhir kelas Kontrol T 1 = kelas dengan pembelajaran metode diskusi kelompok tutor sebaya
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat penelitian di SMA Srijaya Negara Palembang b. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 23 bulan September 2012 semester satu (gazal) tahun pelajaran 2012/2013. 3.3 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas a. Variabel bebas: penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya b. Variable terikat: Aktivitas dan Hasil belajar siswa pada pelajaran Biologi. 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi yang digunakan adalah kelas X semester gazal tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari delapan kelas di SMA Srijaya Negara Palembang. 3.4.2 Kedelapan kelas ini satu kelas digunakan uji pendahuluan, tujuh kelas di uji normalitas dan homogenitas berdasarkan nilai ulangan harian sebelumnya, dua kelas yaitu kelas percepatan ( plus ), jadi terdapat lima kelas yang normal dan homogen. Dari kelima kelas ini untuk pengambilan sampel ditentukan secara simple random sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan secara undian (Sugiono, 2012:120) Jumlah kelas yang diacak berjumlah lima kelas. Masing- masing kelas ditulis di dalam kertas dimasukkan kedalam botol, dikocok kemudian dikeluarkan satu, dengan catatan kelas yang pertama sekali keluar yaitu kelas eksperimen, keluar kedua yaitu kelas kontrol. Jadi sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas X3 kelas eksperimen. X4 kelas kontrol, yang berjumlah 62 orang, dengan perincian sebagai berikut.
Tabel 3.2 Sampel penelitian di SMA Srijaya Negara No Kelas Laki Laki Jumlah 1 X3 17 siswa 17 siswa 31 siswa 2 X4 16 siswa 15 siswa 31 siswa Jumlah 62 siswa
3.5 Prosedur penelitian Prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. 3.5.1 Tahap Persiapan a. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) . b. Menyiapkan instrumen tes hasil belajar dalam menggunakan tutor sebaya, menyiapkan angket observasi, observasi dilakukan untuk melihat pelaksanaan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan sejak awal proses pembelajaran. c. Menyiapkan LKS untuk diskusi kelompok tutor sebaya 3.5.2 Tahap Pelaksanaan Membagi siswa menjadi 7 kelompok terdiri dari 4 5 orang Guru menyampaikan sekilas informasi tentang materi virus Guru memberikan LKS yang berisi tentang soal-soal yang berhubungan dengan materi virus Masing-masing tutor disebar pada tiap-tiap kelompok, dalam satu kelompok terdapat seorang tutor sebaya untuk membantu dan membimbing kelompok tersebut dalam memahami soal-soal dari LKS Masing-masing tutor mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis
Pada proses pembelajaran berlangsung guru memantau kegiatan tutorial dan apabila terlihat ada kesulitan guru memberikan bimbingan Setiap masing-masing tutor menyuruh perwakilan kelompok mempersentasikan hasil diskusi (Herianto dkk., 2010:3-4) Tabel 3.3 Langkah-langkah pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kegiatan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Waktu Kegiatan awal a. Apersepsi Guru bertanya pernahkah siswa mendengar tentang penyakit AIDS?
b. Motivasi Guru menyampaikan dan menuliskan judul Virus di papan tulis Menyampaikan indikator dan tujuan yang akan dicapai a. Apersepsi Guru bertanya pernahkah siswa mendengar tentang penyakit AIDS? b. Motivasi Guru menyampaikan menuliskan judul Virus di papan tulis Menyampaikan indikator dan tujuan yang akan dicapai 10 Menit
kegiatan Inti Guru mengelompokkan siswa menjadi 7 kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.
Guru memberikan sekilas informasi materi tentang virus.
Guru memberikan LKS yang berisi tentang soal-soal yang berhubungan dengan materi virus Masing-masing tutor disebar pada setiap kelompok untuk membantu dan membimbing kelompok dalam memahami soal-soal dari LKS Setiap tutor mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis Setiap masing-masing tutor menyuruh perwakilan kelompok mempersentasikan hasil diskusi Guru melaksanakan pembelajaran seperti biasa dengan metode ceramah dan Tanya jawab Guru mengulangi materi yang telah diajarkan, dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan yang bersangkutan dengan materi yang telah dipelajari 70 Menit
Kegiatan Akhir Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Guru memberikan tes ahir kepada siswa
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menugaskan kepada siswa untuk mempelajarinya. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari Guru memberikan tes akhir kepada siswa
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menugaskan kepada siswa untuk mempelajarinya. 10 Menit
3.5.3 Tahap Penyelesaian 1. Menganalisis data aktivitas dan hasil belajar, 2. Menghitung homogenitas untuk mengetahui varians kedua sampel homogen atau tidak 3. Menguji hipotesis dengan menggunakan uji-t 4. Menyimpulkan apakah H o ditolak atau H a diterima 5. Membahas dan menyimpulkan hasil penelitian
3.6 Teknik Analisa dan Pengumpulan Data 3.6.1 Analisa Data Tes Hasil belajar diproleh dari penjumlahan skor jawaban setiap siswa, rumus untuk menentukan nilai tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut Hs= (Sugiyono, 2010:75) Persentasi siswa yang tuntas belajar secara klasikal menggunakan rumus P= Keterangan :
P = Persentasi ketuntasan hasil belajar X = Jumlah siswa yang telah belajar tuntas N = Jumlah siswa keseluruhan Peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah implementasi dengan menggunakan tutor sebaya dihitung gain dari setiap nilai. Gain yang diproleh dinormalisasi oleh selisih antara skor maksimal dengan skor tes awal rumus yang digunakan adalah Gain normalisasi =
( Meltzer dalam Margareta, 2006: 28 )
Nilai dari normalisasi gain kemudian dikategorikan pada Tabel 3.4 di bawah ini
Tabel 3.4 Kategori Normalisasi Gain Nilai Indeks Gain Kategori > 0.7 Tinggi 0.3 0.7 Sedang < 0.3 Rendah
3.6.2 Analisis data Observasi Observasi dilakukan untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya Tujuan observasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi secara langsung, yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan secara sistematik, pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk mengelola dan menganalisa data dalam penelitian ini, maka peneliti memperolehnya dengan cara sebagai berikut. Menganalisis aktivitas siswa, pengelolaan kelas pada pembelajaran biologi digunakan metode desktiptif yaitu dengan mempersentasekan dari hasil lembar observasi. observer hanya memegang check-list untuk mencari indikator yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul
variabel yang dicari, maka observer hanya tinggal membubuhkan tanda check () di tempat yang sesuai. Adapun deskriptor-deskriptornya sebagai berikut: di modifikasi dari ( Handayani, 2006) Indikator 1 : memusatkan perhatian selama KBM berlangsung 1. Siswa menulis penjelasan guru 2. Aktif mengerjakan soal yang diberikan 3. Siswa melaksanakan tugas sesuai perintah guru Indikator 2 : memberikan tanggapan selama KBM berlangsung 1. mengajukan pertanyaan 2. menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat 3. mengemukakan pendapat Indikator 3 : minat yang besar mengikuti pembelajaran pada saat guru menerapkan metode diskusi kelompok tutor sebaya 1. memberi tanggapan pada teman sekelompoknya 2. merespon pertanyaan yang dilemparkan 3. berani menjawab pentanyaan yang diajukan Indikator 4 : penilaian proses dan hasil belajar 1. kesesuain jawaban dari pertanyaan yang diajukan Untuk menghitung persentase dari jumlah skor variabel menggunakan rumus : (Arikunto, 2006: 76) Keterangan : NP ; nilai persentase yang dicari R ; skor mentah yang diperoleh SM; skor maksimum ideal yang ditentukan Tabel 3.5 Kategori penilaian aktivitas belajar siswa. Persentase Kategori 86 100 76 85 Sangat Tinggi Tinggi
66 75 46 65 0 45 Cukup Tinggi Rendah Sangat Rendah (Arikunto, 2006:77) 3.6.3 Uji Normalitas Di dalam menguji apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak, untuk uji normalitas data kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu: menggunakan SPSS dengan statistik One-Sample Kolmogorov Smirnov Test. Adapun rumusan uji normalitas penelitian ini dengan taraf signifikan 5% ( = 0,05) sebagai berikut : Ho : Distribusi data normal Ha : Distribusi data tidak normal Kriteria pengujian hipotesis : - Jika signifikan 0,05 maka Ho
ditolak. - Jika signifikan 0,05 maka Ho
diterima. (Priyatno, 2009:189)
3.6.4 Uji Homogenitas Data Uji homogenitas ini dilakukan untuk membuktikan kesamaan variasi dua kelompok yang membentuk sampel tersebut. Uji homogenitas penelitian ini menggunakan pengujian homogenitas Chi-Square ( 2 ) dengan taraf signifikan 5% ( =0,05). Adapun rumusan uji homogenitas penelitian ini sebagai berikut : Ho : Distribusi data homogen Ha : Distribusi data tidak homogen Kriteria pengujian hipotesis : - Jika 2 hitung > 2 tabel maka Ho
ditolak - Jika 2 hitung 2 tabel maka Ho
diterima (Priyatno, 2009:180)
3.6.5 Uji Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah H o diterima atau tidak dan jika data berdistribusi normal dan homogen. Analisis data tersebut dilakukan untuk menguji hipotesis, sebagai berikut : Ho : Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya tidak memiliki pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajarann Biologi. Ha : Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya memiliki pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajarann Biologi. Untuk pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan statistik uji t, dengan taraf signifikan 5% ( = 0,05). Dimana perhitungan menggunakan SPSS dengan statistik Independent Samples Test. Berikut ini kriteria pengujian hipotesis. - Jika t hitung t tabel maka Ho diterima. - Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak. Jika t hitung t tabel maka signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh metode diskusi kelompok tutor sebaya dan sebaliknya Jika t hitung
t tabel maka tidak signifikan. Sedangkan untuk menentukan t tabel dapat dilihat pada tabel statistik (terlampir) pada signifikan 5% ( = 0,05). Dengan derajat kebebasan (df) = n 1 + n 2 2. Berdasarkan taraf signifikan : - Jika taraf signifikan 0,05 maka Ho diterima. - Jika taraf signifikan 0,05 maka Ho ditolak. (Priyatno, 2009:77)
23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Data Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. Berdasarkan hasil analisis skor tes hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diproleh dari menggunakan tes pilihan ganda yang diberikan diawal dan diakhir pelajaran, untuk mengetahui adanya pengaruh metode diskusi kelompok tutor sebaya pada kelas eksperimen. Tabel 4.1. Hasil analisis skor tes hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Tes awal Tes akhir Gain N.Gain ketuntasan klasikal Eksperimen 32.84 78.13 45.29 0.76 85.29 % Kontrol 29.03 60.39 31.35 0.44 22.58 %
Dari Tabel 4.1 pada kelas yang menerapkan metode diskusi kelompok tutor sebaya terdapat perbedaan yang signifikan pada gain dan N.Gain. rata-rata Gain pada kelas Eksperimen 45.29 dan kelas kontrol 31.35 ini menunjukkan ada pengaruh hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. N.Gain kelas eksperimen 0.76 sedangkan kelas kontrol 0.44 ini menunjukkan peningkatan pengaruh metode diskusi kelompok tutor sebaya.
Gambar 4.1 Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. Berdasarkan Gambar 4.1 adanya perbandingan rata-rata tes awal kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata kelas kontrol. Hal ini karena kelas eksperimen dikenai perlakuan, yaitu penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya. Rata- rata pada kelas eksperimen adalah 85.29, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata- rata ketuntasan belajar siswa kelas kontrol yaitu 22.58 (Tabel 4.1 dan Gambar 4.1). 4.1.2 Data Hasil Uji normalitas Uji normalitas data kemampuan awal dilakukan untuk mengukur data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) dengan statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Taraf signifikan yang digunakan yaitu 5% ( = 0,05). Berikut ini hasil uji normalitas tes awal kelas eksperimen dan kontrol. Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Tes Awal dan Tes Akhir Siswa pada Pembelajaran Pembelajaran
Signifikan Kemampuan Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes Akhir Eksperimen 0.45
0.71 Normal
Normal Kontrol 0.66 0.60
32.84 78.13 45.29 76 85.29 29.03 60.39 31.35 44 22.58 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Tes Awal Tes Akhir Gain N.Gain Ekspermen Kontrol p e r s e n t a s e
( %
)
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa taraf signifikan kelompok eksperimen dan kontrol > 0,05 maka Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi data kemampuan awal siswa berdistribusi normal. Hal ini berarti data populasi normal, sedangkan hasil uji normalitas tes akhir ini dilakukan sebagai syarat untuk melihat pengaruh menggunakan uji t, dengan taraf signifikan 5% ( = 0,05). Berikut ini hasil uji normalitas, dapat dilihat bahwa signifikasi (asumsi signifikasi) kelas Eksperimen dan kelas kontrol > 0,05 maka Ho
diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data tes akhir siswa berdistribusi normal. 4.1.3 Data Hasil Uji Homogenitas Uji homogenitas data kemampuan awal siswa, dilakukan untuk melihat kelompok sampel homogen atau tidak, dimana pengujian homogenitas penelitian ini menggunakan Statistical Product and Service Solutions ( SPSS ) dengan statistik chi- square ( ). Berikut ini hasil uji homogenitas dengan taraf signifikan 5% (=0,05). Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol.
Data Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes Akhir N 31 31 31 31 19.64 13.90 11.22 10.29 Df 9 15 10 15 Signifikan 0.02 0.53 0.34 0.86
Dari Tabel 4.4 diperoleh derajat kebebasan (df) kelompok eksperimen yaitu 9. Diperoleh tabel 22.62 dengan = 0,05. Hal ini dapat dilihat pada tabel statistik (terlampir). Untuk kelas eksperimen nilai hitung < tabel (19.654 < 22.62) maka menerima Ho. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen berdistribusi homogen. Selain itu, df kelompok kontrol yaitu 10. Berdasarkan distribusi hitung < tabel (11.226 < 22.28) maka menerima Ho. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
kelompok kontrol juga berdistribusi homogen. Hal ini menunjukkan kemampuan awal siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Pengujian homogenitas data tes akhir siswa ini dilakukan sebagai syarat untuk melihat pengaruh menggunakan uji t. Berikut ini hasil uji homogenitas menggunakan SPSS dengan statistik uji chi-square ( ). Dari tabel statistik (terlampir) dapat dilihat tabel dengan = 0,05 dengan df kelompok eksperimen 15. Sehingga diperoleh tabel yaitu 21.31 karena pada kelompok eksperimen hitung < tabel (13.903 < 21.31 ) maka Ho diterima. Sedangkan df kelompok kontrol 15. Dari daftar distribusi, tabel yaitu 21,31 dengan = 0,05. Dimana kelompok kontrol, hitung < tabel (10.129 < 21.31) maka Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi homogen. 4.1.4 Data Hasil Uji hipotesis Data kemampuan tes akhir kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu, nilai gain dilakukan uji hipotesis, dengan uji t, menggunakan Statistical Product and Service Solutions ( SPSS ) dengan statistik independent samples test . Berikut ini hasil perhitungannya : Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Kelas Variable Hasil Belajar Eksperimen dan Kontrol thitung 7.66
ttabel 2.00
Untuk menentukan t tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikan 5% ( = 0,05) dengan derajat kebebasan (df) = n 1 + n 2 2 = 31 + 31 2 = 60. Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar 2.00 (terlampir).
Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa signifikan (asumsi varians). Kriteria pengujian hipotesis yaitu Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil tersebut ternyata signifikansi 0,05 yakni 0.00 0.05. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima karena signifikansi 0,05. Oleh karena itu, hipotesis yang berbunyi Ada pengaruh metode diskusi kelompok tutor sebaya terhadap aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran biologi di SMA Srijaya Negara Palembang dan dapat diterima. Artinya siswa yang diberi perlakuan dengan metode diskusi kelompok tutor sebaya memiliki tingkat kemampuan lebih baik dari pada siswa yang tidak menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya. 4.1.5 Data Aktivitas Belajar Siswa Hasil observasi yang telah dilakukan, diketahui presentase keaktifan siswa . kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel. 4.7. Rata-rata persentase keaktifan seluruh siswa kelas eksperimen dan kontrol Kelas Pertemuan Rata-rata 1 2 3 4 Eksperimen 70.00 70.97 60.23 80.00 80.03 Kontrol 50.16 50.19 60,19 60,19 60,25
Gambar 4.5 hasil analisis rata-rata observasi keaktifan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Rata-rata persentase aktivitas siswa kelas eksperimen pertemuan pertama hingga pertemuan empat, mengalami peningkatan dengan rata-rata persentase kelas eksperimen sebesar 80.3% dibandingkan kelas kontrol rata-rata persentase kelas kontrol sebesar 60.25% ( Tabel 4.7 dan Gambar 4.5 ). Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada pertemuan pertama cukup tinggi, pertemuan kedua tinggi, ketiga cukup tinggi, dan keempat tinggi, berbeda jauh dengan kelas kontrol.
4.2 Pembahasan 4.2.1 Hasil Belajar Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis data yang telah dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan Statistical Product and Service Solutions ( SPSS ) dengan independent samples tes, bahwa hasil belajar kedua kelas menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya dan kelas kontrol menggunakan perlakuan yang biasa dilakukan di sekolah yaitu metode ceramah, hal ini 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 1 2 3 4 70.00 70.97 60.23% 80.00 50.16 50.19 60.19 60.19 Eksperimen Kontrol P e r s e n t a s e
( % )
Pertemuan ke
menunjukkan bahwa penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya mempunyai pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa, ini dikarenakan tidak terlepas dari keunggulan metode diskusi kelompok tutor sebaya, proses pembelajaran lebih interaktif, lebih leluasa dalam menyampaikan pendapat, sehingga siswa mudah dalam menyampaikan masalah pelajaran yang kurang dimengerti, dapat meningkatkan kecakapan dalam berkomunikasi juga tidak malu-malu untuk bertanya kepada tutor masing-masing kelompok (Setiawati, 2009: 10) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya terdapat dua hasil yang sama, pada penelitian yang pertama oleh Setiawati ( 2009 ) perbandingan metode diskusi kelompok tutor sebaya dengan metode diskusi kelompok biasa didapat data hasil belajar siswa kelas X.D, hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata tes awal dan tes akhir belajar siswa untuk materi Pencemaran Lingkungan dan Daur Ulang Limbah pada KD 4.2 dan 4.3 adalah 33,12 dan 77.28. sedangkan metode diskusi kelompok biasa 25.46 dan 69.91. Pada penelitian kedua oleh (Herianto, dkk.,2010) didapat hasil Teknologi Informasi dan Komunikasi, bahwa dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, hal ini ini ditunjukkan dari uji berbedaan atau uji-t selisih rata-rata nilai gain 0,47 0,32, disimpulkan terdapat perubahan yang signifikan, perbedaan hasil belajar dikarenakan dalam pembelajaran dengan hadirnya tutor sebaya dikembangkan keterampilan siswa dalam bekerja sama antar siswa menerapkan bimbingan antar teman dan tercipta nilai-nilai yang dapat membangun aktivitas belajar siswa dan pada ahirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh hasil belajar ini dilihat dari adanya gain diantara nilai tes awal dan tes akhir, dengan N-Gain yang mengalami peningkatan untuk kelas eksperimen yaitu: Rata-rata N-Gain kelas eksperimen 0.67 lebih besar dari N.Gain kelas kontrol yaitu 0.44 walapun kategori nilai N.gain termasuk kategori sedang. Hal ini disebabkan adanya perbedaan perlakuan dalam proses belajar mengajar yaitu kelas eksperimen menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya sedangkan kelas kontrol tidak
menggunakan perlakuan. Berdasarkan uraian tersebut, penerapan metode diskusi kelompok tutor sebaya memberikan pengaruh terhadap hasil belajar dibandingkan kelas dengan metode yang biasa dilakukan di sekolah. Hasil yang diperoleh menunjukkan Peningkatan juga dipengruhi oleh faktor internal dan eksternal sebagaimana yang dikemukakan oleh (Slameto, 2010: 65). 4.2.2 Hasil observasi siswa selama kegiatan belajar mengajar Berlangsung Berdasarkan data hasil observasi terhadap aktivitas siswa, pada kelas dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya memiliki keaktifan siswa lebih tinggi dari pada kelas yang menggunakan metode ceramah, hal ini sesuai dengan pernyataan peneliti terdahulu penelitian ( Nyoman, 2008) dengan tutor sebaya dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar matematika, SMA Negeri 1 Payangan, Aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam suatu proses belajar mengajar karena melalui aktifitas siswa memperoleh suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu dalam aktivitas belajar merupakan aktivitas yang berupa fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait, sebagai contoh orang itu sedang belajar dengan membaca. Secara fisik kelihatan bahwa seseorang sedang belajar menghadapi suatu buku, tetapi mungkin fikiran dan mentalnya tidak setuju dengan buku yang dibaca Ini menunjukkan tidak ada keserasian antara aktivitas fisik dengan aktivitas mental (Nasution, 2000:91) Didukung oleh hasil analisis aktivitas yang menunjukan rata-rata sebagian besar siswa 80.3% memiliki aktivitas tinggi dalam mempelajari materi virus dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya. Berdasarkan data aktifitas siswa pada proses belajar mengajar diketahui persentase keaktifan siswa pada pertemuan pertama dan kedua kelas eksperimen mengalami peningkatan yaitu (70%), (70.97%) tetapi pertemuan ketiga menurun (60.24%) dan pertemuan keempat meningkat kembali yaitu (80%) dengan rata-rata keseluruhan (80.3%) sedangkan pada kelas kontrol yaitu dengan rata-rata 60.25%. Artinya, kedua kelas penelitian ini memiliki perberbedaan pada tingkat persentasenya, yaitu kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (Tabel 4.5). Menurut (Slameto, 2010: 6), mengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar efektif siswa pula. Belajar disini adalah suatu aktivitas mencari, menemukan, dan melihat pokok masalah. Menurut (Kunandar, 2007:4 ), aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling berinteraksi membahas materi pembelajaran. Menurut (Gulo, 2004: 23) belajar adalah aktivitas manusia dimana semua potensi manusia dikerahkan. Kegiatan ini tidak terbatas hanya pada kegiatan mental intelektual, tetapi uga melibatkan kemampuan-kemampuan yang bersifat emosional bahkan tidak jarang melibatkan kemampuan fisik. Menurut (Suryosubroto, 2009:2) belajar aktif memungkinkan siswa mendapat pengetahuan berdasarkan kegiatan- kegiatan yang dilakukan sendiri cara belajar mengajar demikian mendiring siswa untuk bertanya bila mengalami kesulitan, selain itu prinsip siswabelajar aktif dan mengembangkan kemampuan kognitif, keterampilan manual kreatifitas dan logika berfikir.
32 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh metode diskusi kelompok tutor sebaya terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi SK 2, KD 2.1, sampai pada suatu kesimpulan bahwa menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya memiliki pengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t yang menunjukkan bahwa t hitung > t tabel yaitu 7.665 > 2.00 pada taraf signifikan 5 %, maka menolak H 0 dan menerima H a . Dapat disimpulkan bahwa belajar dengan hadirnya tutor sebaya mampu meningkatkan hasil belajar yang lebih tinggi dari pada belajar yang tanpa perlakuan untuk kelas X di SMA Srijaya Negara Palembang Tahun Ajaran 2012/2013. Adanya pengaruh tersebut dapat diketahui dengan adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil belajar pada kelas ekspriemn lebih tinggi dengan rata-rata nilai tes akhir 77.65 sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata tes akhir sebesar 60.39 Berdasarkan hasil perhitungan observasi aktivitas kelas eksperimen aktivitas belajar siswa yaitu 80.3% sedangkan kelas kontrol 60.25% , ini berpengaruh karena perlakuan yang muncul, sehingga persentasi aktivitas belajar tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan dengan persentase belajar pada kelas kontrol.
5.2 Saran Setelah melakukan penelitian beberapa hal yang disarankan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Dalam pelaksanaan metode diskusi kelompok tutor sebaya diperlukan pengalokasian waktu yang cukup baik, dengan cara memberikan batasan
waktu pada saat diskusi agar pelaksanaan diskusi tutor sebaya dapat terlaksanakan secara maksimal. 2. Bagi peneliti selanjutnya, pada saat penelitian metode tutor sebaya ini bahwasanya terdapat kelemahan pada langkah-langkah saat melaksanakan penelitian, diketahui salah satu kriteria tutor sebaya itu sendiri yaitu: tutor menggantikan tugas guru untuk membimbing teman sebayanya dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, akan tetapi kelemahan langkah-langkah dalam penelitian ini tutor tidak berperan aktif dalam memberikan tutorial, dan tutor ikut mempersentasikan hasil diskusi teman sebayanya, yang semestinya bukan tutor yang mempersentasikan hasil diskusi. 3. Bagi guru, agar dapat memanfaatkan potensi siswa yang memiliki kemampuan akademik di atas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) sebagai tutor sebaya bagi siswa lainnya sehingga dapat menerapkan metode diskusi kelompok tutor sebaya.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 1993. Metode penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Azimatul, I. Rusijono. 2010. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar TIK. Journal Teknologi Pendidikan, Vol, 10, No. 2, 2010, hlm 26-37. Daryanto, 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Dimyati dan Mudjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
Gulo, W. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo
Hamalik, O. 2007. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Handayani, F. 2006. Keterampilan Mengelola Kelas Mahasiswa PPL Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNSRI Tahun Akademik 2005-2006 Menurut Pendapat Guru Pamong dan Siswa. Skripsi. Indralaya: FKIP UNSRI.
Herianto, D. Persaoran, S. Jajang, K. 2010. Efektivitas Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Siswa. Bandung: Skrifsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Mansyur, A. 1999. "Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Kegiatan Belajar Dalam Kelompok Kecil Dengan Tutor Sebaya Di SLTP N. 1 Gunung Megang". Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya. Margareta, R. 2006. Pengembangan Model Kooperatif TPS dengan Dua Tunggal Dua Tamu Pada Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Mata
Pelajaran Biologi Kelas XI di SMA Negeri 5 Palembang. Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.
Nasution, 2000. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara.
Priyatno, D. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data SPSS 17. Yogyakarta: Andi
Purwanto, N. 2002. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Rosita, T. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.
Setiawati, D. 2009. "Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Model Tutor Sebaya dengan yang Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Biasa Untuk Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Indralaya". Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Soeprodjo. Eko Budi, S. Sukron. 2008. Komparasi Hasil Belajar dengan Metode Tutor Sebaya dan Team Work Learning dalam Pembelajaran Kimia. Journal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2,No. 2, 2008, hlm 294-298.
Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya.
Sudjana.1996. Metoda Statistika.. Bandung: Tarsito.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Susyosubroto, 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel, W. S. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Yamin, M. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Srijaya Negara Palembang Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas : X ( Sepuluh ) Semester : 1 (Satu) Standar Kompetenai: 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup..
Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instru- men Contoh Instrumen 2.1.Mendeskr ipsikan ciri- ciri replikasi, dan peran virus dalam kehidupan. : Virus o Ciri-ciri virus.(Struktur dan replikasi) Virus mempunyai ciri aselular , dapat dikristalkan, dan hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup.
o Replikasi virus. Virus hanya dapat berkembangbiak pada sel atau jaringan hidup, antara lain pada bakter,jaringan embrio, hewan, tumbuhan, maupun manusia. Proses replikasi virus berlangsung pada saat virus menempel pada sel inang hingga terbentuknya virus baru melalui daur lisis atau lisogenik
o Peranan virus dalam kehidupan. Virus dapat menguntungkan manusia , yaitu berperan sebagai vektor dalam rekayasa genetika.Virus merugikan manusia karena dapat menimbulkan penyakit seperti Hepatitis, AIDS, Flu burung atau menyerang tumbuhan dan hewan seperti Citrus Vein Phloem Desease (CVPD) pada tanaman jeruk, Tobacco Mengidentifika si ciri-ciri virus berdasarkan referensi gambar/charta
Mencari informasi bagaimana virus dapat berperan menguntungkan ataupun merugikan bagi kehidupan dari berbagai sumber media/buku melaui penugasan.
Mengidentifika si cara-cara menghindari bahaya virus, seperti influenza, AIDS, Hepatitis, Flu burung dll melalui studi literatur atau kegiatan observasi lapangan ke Puskesmas/klinik melalui penugasan kelompok.
Menjelaskan ciri-ciri umum virus
Membedakan struktur virus dengan makhluk lainnya.
Menjelaskan cara replikasi virus.
Mengidentifi-kasi virus yang berbahaya dan merugikan.
Menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan
Mengkomunikasikan cara menghindari diri dari bahaya virus, seperti influenza, AIDS, Flu burung dll. Tes tertuli s
Tes tertuli s
Tes tertuli LKS PG
Siapakah nama ilmuan yang menyebutkan hasil penelitian penyakit yang menyebabkan bintik-bintik kuning pada tembakau bahwa daun tersebut diserang oleh organisme yang lebih kecil dari bakteri a. Dmitri Invanovsky b. Adolf Meyer c. Dmitri Invanovsky dan Dmitri d. Carolous Leneous e. wendell 4x45 Buku siswa, buku referensi, LKS, Bahan persentas i, Gambar, Charta.
Mozaic Virus (TMV) pada tembakau ,dan New Castle Desease (NCD) pada ayam
s
2.2 Mendeskripsi kan ciri-ciri Archaeobacte ria dan Eubacteria dan peranannya dalam kehidupan. Archaebacteria dan Eubacteria. o Ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria. Organisme bersel tunggal (uniselular), prokariotik, tidak berklorofil, hidup bebas atau sebagai parasit. Umumnya Archaebacteria hidup di lingkungan yang ekstrim (misalnya : mata air panas, kawah,gambut). Dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan. Eubacteria bersifat kosmopolit yaitu dapat ditemukan diberbagai lingkungan. Dinding sel terdiri dari peptidoglikan
o Perkembangbiakan Archebacteria dan Eubacteria. Berkembangbiak dengan cara membelah diri yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti nutrisi, suhu dsb. o Peranan Archebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan . Peran bakteri dalam kehidupan sangat luas.Dalam keseimbangan lingkungan berperan pada siklus biogeokimia(Nitrifikasi, denitrifikasi, penambat nitrogen dekomposer), Selain itu juga berperan dalam industri makanan seperti nata decoco, yoghurt,asinan sayur, dan obat- obatan(antibiotic) dan ada yang merugikan karena menimbulkan penyakit seperti kolera, disentri, penyakit kelamin dsb. Kemampuan bakteri dalam menimbulkan Mengisolasi bakteri dari lingkungan (air, udara, tanah) ,mengamati koloni bakteri tersebut
Melakukan kajian literatur perkembangbiaka n bakteri o Membuat nata de coco,yoghurt dan asinan Menjelaskan archebacteria dan eubacteria
Menjelaskan cara perkembangbiakan bakteri.
Menyebutkan peranan bakteri dalam kehidupan . T e s t e r t u li s
T e s t e r t u li s
T e s t e r t u li s
T e s t e r t u li s
PG
Uraian
Isian
Uraian Nitrobacter sp. (bakteri nitrat) Jawaban Mengubah Nitrit menjadi Nitrat Persamaan reaksinya: NH3 + O2 bakteri nitrit HNO2+O2 bakteri nitrat HNO3 3x40 Buku siswa, buku referensi, charta
penyakit, disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yaitu sebagai senjata biologis dengan menggunakan Bacillus antraxis. 2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista, dan perannya bagi kehidupan. Protista o Ciri-ciri umum protista. Protista merupakan organisme eukariot uniselular yang hidup soliter atau berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (Protozoa), protista mirip tumbuhan (Algae) dan protista mirip jamur (jamur lendir/Slime Mold)Bentuk tubuh golongan protista amatlah beragam.
o Ciri-ciri umum Protista mirip jamur (jamur lendir/ Slime Mold) selnya memiliki inti lebih dari satu , bersifat amuboid (Myxomicotina) atau berflagel (Oomycotina), heterotrof,menghasilka n spora, parasit atau pengurai .
o Ciri-ciri umum Protista mirip tumbuhan (Alga) . Alga merupakan organisme uniselular kecuali Alga coklat dan merah, fotosintetik , ada yang mikroskopis dan makroskopis, ,hidup di air tawar atau air laut, Pigmen lain yang dimiliki alga selain klorofil adalah karotenoid fikosantin,fikoeritrin,
o Ciri-ciri umum Protista mirip hewan (Protozoa) organisme uniselular , soliter atau berkoloni, mikroskopis, heterotrof, hidup bebas atau parasit , alat gerak berupa pseudopodia, siliaatau flagela Melakukan pengamatan mikroskopis air kolam, air rendaman jerami dll menemukan karakteristik protista lainnya melalui kerja kelompok. Membanding kan hasil pengamatan dengan gambar/charta /foto/film berbagai jenis organisme golongan Protista
Melakukan kajian literatur cara- cara perkembangbi akan protista
Menggali informasi dari berbagai sumber literatur/media peranan protista bagi kehidupan (tugas mandiri) Mendeskripsikn ciri- ciri protista berdasarkan pengamatan.
Menunjukkan ciri- ciri umum Phillum dalam Kingdom Protista Mengenali protista berdasarkan cirri morfologinya
Memberi contoh peranan protista bagi kehidupan.
T es te rt ul is
T es te rt ul is
T es te rt ul is
Uraian
PG
isian
Rhizopoda yang menyebabkan penyakit desentri adalah .... a. Entamoeba hystolitica b. Balantidium coli c. Amoeba proteus d. Paramexium caudatum e. Trypanosoma 4x40 Buku siswa, buku referensi
o Peranan protista dalam kehidupan. Peran menguntungkan antara lain sebagai sumber makanan yang bernilai gizi tinggi ,sebagai bahan obat- obatan dan kosmetika, pupuk. Peran merugikan dari protista yaitu menjadi penyebab penyakit (Trypanosoma, Plasmodium, Leishmania). 2.4 Mendeskripsi kan ciri-ciri dan jenis- jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan. Jamur (Fungi) o Ciri-ciri jamur. Jamur merupakan organisma eukariotik, bersifat uniselular atau multiselular, dengan dinding sel dari glukan , mannan, dan kitin, tidak berklorofil, memperoleh nutrisi dengan menyerap, berkembang biak secara aseksual dan seksual.
o Pengelompokan jamur. Jamur dikelompokkan menjadi 4 golongan, antara lain : Zygomycotina membentuk zygospora hasil pembiakan secara kawin; Ascomycotina membentuk spora generatif di dalam askus; Basidiomycotina membentuk spora generatif pada basidium dan umumnya memiliki tubuh buah berukuran besar; Deuteromycotina membentuk spora secara vegetatif dan belum diketahui fase kawinnya.Bentuk pengelompokkan lain pada jamur adalah Khamir(jamur uniselular, memperbanyak diri dengan budding), Kapang (jamur bermiselium), Cendawan (jamur yang memiliki tubuh buah makroskopis)
o Reproduksi jamur. Melakukan pengamatan morfologi mikroskopis dan makroskopis (khamir dan kapang)
Melakukan pengamatan tubuh buah jamur makroskopis (cendawan)
Melakukan kajian literatur tentang reproduksi jamur
Menggali informasi dari berbagai sumber literatur/media peranan jamur bagi kehidupan (tugas mandiri)
Melakukan percobaan fermentasi makanan dengan jamur.
o Menjelaskan ciri-ciri umum Phillum dalam Kingdom Fungi . o Membandingkan reproduksi pada jamur
o Membuat laporan tertulis hasil pengamatan jenis-jenis jamur di lingkungan sekitarnya (dengan foto/gambarnya).
o Menyajikan data contoh peran jamur bagi kehidupan.
o Membandingkan jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi.
T e s t e r t u li s
T e s t e r t u li s
Uraian
Uraian
Anggota Basidiomycotina berkembang biak secara aseksual dengan . a. basidiospora b. konidia c. zigospora d. askospora e. basidiokarp 6x40 Buku siswa, buku referensi
Jamur berkembangbiak dengan tunas (budding) dan spora(vegetatif dan generatif)
o Peranan jamur dalam kehidupan. Peranan jamur dalam kehidupan sangat luas . Jamur berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer,bersimbiosi s dengan tanaman tertentu (mikoriza) dalam suplai unsur hara.Jamur juga sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-obatan. Jamur jenis cendawan ada yang beracun dan ada yang dapat dimakan Jamur jenis kapang ada yang menghasilkan aflatoksin.`Selain itu jamur juga dapat bersifat parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
Palemb ang, Agustus 2012 Mengetahui Kepala SMA Srijaya Negara Koordinator Mata Pelajaran
Drs. Zulherman, M.Pd Efnita. S. Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Pertemuan ( pertama )
Sekolah : SMA Srijaya Negara Palembang Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : X / Gazal Alokasi Waktu : 2 X 45 menit Tahun pelajaran : 2012 / 2013
A. Standar Kompetensi 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.
B. Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan.
C. Indikator 1. Mengidentifikasi ciri-ciri virus 2. Membedakan struktur virus dengan mahluk hidup lainnya
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menyebutkan lima ciri-ciri umum virus 2. Siswa dapat menjelaskan struktur morfologi virus 3. Siswa dapat membedakan struktur virus dengan struktur mahluk hidup yang lainnya.
E. Materi Pembelajara Ciri-Ciri Umum Virus Jika dibandingkan dengan makhluk hidup lain virus memiliki cirri tersendiri. Salah satu cirri virus mirip dengan organism parasit obligat, yaitu hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Akan tetapi berbeda dengan organism parasit, virus hanya memerlukan asam nuklleat untuk bereproduksi dan tidak melakukan aktivitas metabolisme didalam tubuhnya. Cirri virus lainnya adalah virus tidak bergerak, tidak membelah diri, tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, dan dapat dikristalkan. Berikut ini adalah struktur virus secara umum : 1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel) 2. Virus berukuran 20-300 milimikron 3. Virus hanya memiliki satu macam asam nukleat (RNA atau DNA) 4. Virus umunya berupa hablur ( Kristal)
5. Bentuk virus bervariasi ada virus berbentuk oval, silinder, polohedarl,kompleks. 6. Tubuh virus terutama tersusun atas Asam Nukleat yang diselubungi oleh protein yang disebut kapsid.
Struktur Umum Virus Pembungkus atau selubung ( kapsid) yang tersusun oleh protein, satu unit pembungkus kapsid disebut kapsomer. Kapsid berpungsi untuk melindungi materi genetic yang berupa asam nukleat Bagian tubuh virus terdiri atas kepala, leher, selubung ekor, serabut ekor, papan dasar, dan jarum penusuk. Mempunyai materi genetic atau pembawa sifat yang diturunkan Terdapat nukleokapsid yang berbentuk polyhedral (segi banyak) yang merupakan campuran antara inti dan kapsid
F. Metode belajaran a. Metode : Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
G. Kegiatan Pembelajaran Menyampaikan tujuan pembelajaran. Apersepsi tentang bentuk virus, gambarkan menurut masing-masing siswa. Memberikan motivasi bagaimana gambaran secara umum bentuk virus Guru memberikan inforasi tentang materi virus Siswa dibagikan LKS dan diberi petunjuk cara menjawabnya.
Nama Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Kegiatan Awal 10 (Menit) a. Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam. Guru mengabsen siswa. b. Aspersepsi Gambarkan menurut anda bagaimanakah bentuk Virus ? c. Motivasi Guru memberikan gambaran secara umum bentuk virus. a. Kegiatan Awal Siswa menjawab salam Siswa memberi komfirmasi b. Siswa menggambarkan bentuk virus
c. Siswa memperhatikan penjelasan guru Kegiatan Inti 70 (Menit) a. Guru menuliskan dan menyampaikan judul virus dipapan tulis, menyampaikan indikator dan tujuan yang akan dicapai. a. Siswa mendengarkan penjelasan guru, tentang indikator dan tujuan yang akan dicapai
b. Guru mengelompokkan siswa menjadi 7 kelompok terdiri dari 4-5 orang, dan guru memberikan sekilas informasi tentang virus.
c. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan bersama tutor yang telah dipilih sebelumnya. Dan guru memberi waktu untuk mendiskusikan pertanyaan yang telah diberikan d. Guru meminta satu orang setiap kelompok mempersentasikan hasil diskusikan masing-masing keompok.
e. Guru memberikan penjelasan secara singkat kepada siswa mengenai materi yang siswa bahas hari ini.
b. Siswa membuat kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa, dan siswa mendengarkan materi tentang virus yang disampaikan oleh guru c. Setiap kelompok mendiskusikan soal yang telah diberikan guru, bersama tutor yang sebelumnya sudah diberi pengarahan oleh guru
d. Satu orang siswa yang ditunjuk guru maju kedepan untuk mempersentasikan hasil diskusi mereka.
e. Siswa mendengar penjelasan singkat dari guru mengenai materi yang dipelajari hari ini Kegiatan Akhir 10 (menit) Kegiatan Akhir a. Guru memberi pertanyaan pertanyaan pada siswa sehubungan dengan topik yang telah didiskusikan Pertanyaan: mengapa virus disebut mahkluk hidup dan mengapa virus juga disebut sebagai benda mati? b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyimpulkan tentang materi yang sudah dipelajari Guru menugaskan siswa untuk membaca topik macam-macam virus dan peranan virus dalam kehidupan
a. Siswa menjawab pertanyaan guru Jawab: virus cepat berkembang biak tetapi virus dapat dikristalkan. b. Siswa menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari.
H . Media Pembelajaran Buku Paket Biologi Kelas X I. Sumber Belajar Pujiyanto, Sri. 2008. PLATINUM MENJELAJAH DUNIA BIOLOGI 1. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X. Jakarta: Erlangga.
J. Teknik Penilaian: 1. Teknik : Tes 2. Bentuk Instrument : Pilihan Ganda (Terlampir) 3. Instrument : Soal (Terlampir) 4. Kunci Jawaban (Terlampir) 5. Teknik Penilaian a. Setiap nilai diberi skor 10 b. Nilai diperoleh dengan rumus :
K. Media Pembelajaran Charta : Gambar ciri-ciri umum virus
L. Sumber Belajar Kistinah, Idun dan Lestari Endang Sri, 2009.Biologi Mahluk hidup dan Lingkungannya. Jakarta. : Pusat Pembukuan Depetartemen Pendidikan Nasional Pujiyanto, Sri. 2008. Platinum Menjelajah Dunia Biologi 1. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Mengetahui, Palembang, 17 september 2012 Guru Biologi Mahasiswa Peneliti
Efnita. S.Pd Zahral Hayati
NIM 56081009003
Kepala Sekolah SMA Srijaya Negara Palembang
Drs. Zulherman, M.Pd
100 X ideal maksimum Skor mentah Skor N
1. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dari soal di bawah ini! 1. Siapakah nama ilmuan yang menyebutkan hasil penelitian penyakit yang menyebabkan bintik-bintik kuning pada tembakau bahwa daun tersebut diserang oleh organism yang lebih kecil dari bakteri. a. Dmitri Ivanovsky b. Adolf Meyer c. Dmitri Ivanovsky dan Adolf Meyer d. Carolus Linneus e. wendell (kunci jawaban:B) 2. Siapakah nama ilmuan yang menyatakan hasil penelitian bahwa menemukan saringan bakteri kemudian mencobanya dengan virus yang ternyata virus tersebut lolos pada saringan bakteri. Beliau menyimpulkan bahwa virus memiliki ukuran yang lebih kecil dari bakteri. a. Dmitri Ivanovsky b. Adolf Meyer c. Dmitri Ivanovsky dan Adolf Meyer d. Carolus Linneus e. willem (kunci jawaban:A) 3. Proses replikasi virus dapat dilakukan melalui siklus lisogenik, tahapan siklus yang manakah yang benar? a. Absorpsi penetrasi penyisipan pembelahan b. Penitrasi penggabungan replikasi sel absorpsi c. Penggabungan absorpsi replikasi sel penitrasi d. Absorpsi penitrasi replikasi sel penggabungan e. Replikasi sel absorpsi penggabungan penitrasi (kuci jawaban:A) 4. Tiga cara penularan virus dari mahluk hidup satu kemahluk hidup lain, kecuali. a. Dengan cara transfusi darah b. Pertukaran cairan tubuh yang lain c. Pertukaran jarum suntik yang tidak steril d. Berdekatan e. Penyuntikan vektor (kunci jawaban:D)
5. 2 macam virus berdasarkan jenis asam nukleat yang dimilikinya yaitu: a. DNA dan mRNA b. RNA dan tRNA c. mRNA dan tRNA d. DNA dan tRNA e. DNA dan RNA ( kunci jawaban:E) 6. Perhatikan Gambar 1 struktur virus untuk soal 6 dan 7 apakah nama struktur virus pada huruf A E dan F ? Gambar. 1. Struktur virus a. Kapsid, papan dasar dan jarum penusuk. b. Leher, selubung ekor/ selubung kontraktil dan papan dasar c. Kapsid, papan dasar dan ekor d. Leher, selubung ekor/selubung kontraktil dan kapsid e. Ekor, selubung ekor/selubung kontraktil dan kapsid (kunci jawaban: A) 7. Dari Gambar 1. Apakah nama struktur virus pada huruf B C dan D a. Leher, selubung ekor/selubung kontraktil dan serabut ekor b. Kapsid, papan dasar dan ekor c. Ekor, selubung ekor/selubung kontraktil dan kapsid d. Ekor, leher, dan kapsid e. Leher, kapsid dan kapsid (kunci jawaban:A) 8. Replikasi virus terjadi 2 fase yaitu : a. lisogenik dan litik b. Absorpsi dan losogenik c. litik dan penitrasi d. penitrasi dan lisogenik e. lisogenik dan replikasi sel (kunci jawaban:A)
9. Virus parasitisme juga ada sisi menguntungkan, peranan virus yang menguntungkan yaitu: a. Membuat antitoksin, hepatitis b. Herves dan Melemahkan bakteri c. Herves dan Memproduksi vaksin d. Membuat antitoksin, melemahkan bakteri dan memproduksi vaksin e. Herves dan hepatitis (kunci jawaban:D) 10. Macam-macam bentuk virus yang dan hanya memiliki salah satu asam nukleat saja, virus berbentuk: a. oval, silinder, polihedral dan komplek b. hanya oval c. oval,silender d. polyhedral dan silender e. oval dan komplek (kunci jawaban:A) 11. Pernyataan yang tidak benar mengenai virus adalah .... a. virus dapat berbentuk seperti huruf T, batang, bulat, dan oval b. virus berukuran lebih kecil daripada bakteri c. virus dapat hidup mandiri d. replikasi virus terjadi di dalam tubuh virus e. virus dapat dikristalkan (kunci jawaban: C) 12. Selubung virus tersusun dari .... a. Virion b. Karbohidrat c. Protein d. Vitamin e. Lemak (kunci jawaban: A ) 13. Beberapa ciri jasad renik adalah: a. Bersifat uniseluler. b. Inti prokarion. c. Reproduksi terjadi dalam sel hidup. d. Dapat menembus jaringan bakteri. e. Mempunyai selubung dari protein. f. Bergerak dengan menggunakan pseudopodia.
Ciri-ciri virus adalah . . . . a. a, b, dan c b. c, d, dan e c. a, e, dan f d. d, e, dan f e. b, c, dan d (kunci jawaban: A ) 14. Fase ketika ekor Bakteriofag menempel pada dinding sel bakteri E. Coli yaitu fase .... a. Eklifase b. Adsorpsi c. lisogenik d. pembentukan virus baru e. litik (kunci jawaban: B ) 15. Tahapan yang tidak terjadi pada siklus litik adalah .... a. Pembelahan b. adsorpsi c. Reflikasi d. Lisis e. Penetrasi (kunci jawaban: A )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Pertemuan ( Kedua )
Sekolah : SMA Srijaya Negara Palembang Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : X / Gazal Alokasi Waktu : 2 X 45 menit Tahun pelajaran : 2012 / 2013
A. Standar Kompetensi 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.
B. Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan.
C. Indikator 1. Menjelaskan cara reflikasi virus 2. Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan macam-macam virus. 2. Siswa dapat mendeskripsikan peranan virus dalam kehidupan manusia. 3. Siswa mengetahui cara-cara penularan virus.
E. Materi Pembelajaran Reflikasi Umum Virus Replikasi virus terjadi 2 siklus yaitu lisogenik dan litik Proses Litik Daur litik mempunyai 5 tahapan yaitu: a. Adsorbsi (penempelan) Penempelan melalui metode Lock and Key, dimana didasarkan pada kecocokan molekul protein antara sel inang dengan virus. b. Injeksi (penyuntikan) Masuknya DNA virus kedalam sel inang dengan meninggalkan kapsid diluar bakteri c. Replikasi (penggandaan) Pada fase ini ditandai dengan : 1. DNA virus menempel pada sel inang 2. DNA yang menempel mengambil alih kendali metabolisme pada sel inang
3. Terjadi penghancuran atau pemotongan DNA bakteri dibawah kendali DNA virus 4. Terjadi sintesis atau penggandaan atau penggandaan DNA virus dengan menggunakan potongan DNA bakteri 5. Selanjutnya DNA virus menyusun protein kapsid d. Esembling (perakitan) Fase ini ditandai dengan peristiwa perakitan kapsid pada kepala, ekor, serabut, menjadi bagian yang utuh, sedangkan DNA virus masuk didalamnya setelah DNA masuk, terbentuklah virus baru yang disebut virion. e. Lisis ( pemecahan sel inang) Ditandai dengan peristiwa: 1. Pecahnya dinding bakteri karena pengaruh enzim lisosom yang dibentuk oleh virus 2. Virion (virus baru) meninggalkan sel inang lama mencari sel inang baru 3. Sel inang lama ditinggalkan dalam kondisi rusak dan mati Proses Lisogenik Siklus ini diberi nama lisogenik karena sel inang pada tahap akhir siklus tidak mengalami kerusakan atau kematian. Siklus lisogenik ini virus mempunyai 4 tahap yaitu: a. Adsorbsi Penempelan melalui metode Lock and Key, dimana didasarkan pada kecocokan molekul protein antara sel inang dengan virus. b. Injeksi (penyuntikan) Masuknya DNA virus kedalam sel inang dengan meninggalkan kapsid diluar bakteri c. Penggabungan Pada fase ini DNA virus menyisip pada DNA bakteri sehingga DNA bakteri mengandung materi genetic virus. DNA virus yang menempel pada DNA bakteri dan tidak aktif disebut profage d. Pembelahan Pada fase ini, profage akan berada diluar tubuh bakteri selama bakteri masih mempunyai virulensi,ketike sel bakteri mengalami pembelahan, DNA virus juga ikut terkopi sehingga terbentuklah dua sel yang mesing-masing mengandung fropage. Pembelahan sel bakteri dapat berulang-ylang dalam beberapa generasi dan profage nya juga akan terbagi dalam beberapa generasi. Siljus lisogenik secara teoritis terhenti ketika sudah sampai pada fase cleaveage, namun jika sel bakteri hasil pembelahan mengalami penurunan atau kehilangan virulensinya maka siklus lisogenik akan dilanjutkan dengan siklus litik.
Macam-macam dan Peranannya dalam Kehidupan Pada umumnya, virus bersifat merugikan. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan manusia sehimgga bias menimbulkan penyakit. 1. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus Gejala penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus antara lain ukuran tanaman menjadi lebih kurus dan kerdil, timbul bintik dan bercak pada daun, bunga, atau buah, dan hasil panen berkurang. Berikut ini adalah beberapa penyakit pada tumbuha yang disebabkan oleh virus: a. Mosaic,penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan tembakau, kacang,kedelai, tomat, kentang, dan beberapa jenis labu dikenal dengan MTV. b. Penyakit kuning pada cabai dan tomat yang disebabkan oleh Begomovirus (bean golden mosaic virus) c. Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang turnip yellow mosaic virus (TYMV). 2. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus a. Polyoma,penyabab tumor pada hewan b. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu c. Rhabdovirus,penyebab rabies d. Retrovirus,misalnya HIV e. Avian Influenza (H5N1) penyebab penyakit flu burung 3. Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus a. Influenza, penyabab virus orthomyxovirus yang berbentuk bola. Ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui pernafasan. b. Flu burung atau avian influenza pertama kali dideteksi di hongkong pada tahun 1977 dan kembali merebak tahun 2003, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkit unggas dan mamalia. c. Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus d. Cacar air dan herves Zoster disebabkan oleh virus yang sama, yaitu varicella zoster virus (VCV) e. Hepatitis (pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis, beberapa virus hepatits yang telah dikenal adalah virus hepatitis A,B,C,D,dan E f. Polio, disebabkan oleh virus polio g. Gondong,disebabkan oleh virus golongan paramyxivirus h. AIDS (acquired imunnodeficiency syndrome) adalah penurunan system kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV
i. Rabies,disebabkan oleh virus rabies
Cara penularan dan pencegahan: Cara penularan - Kontak tubuh - Penyuntikan vector - Hubungan seksual - Makanan dan air (saluran pencernaan) - Udara (saluran pernafasan) Cara pencegahan - Dilakukan alami oleh zat antibody - Pemberian vaksin - Rumah dibangun sedemikian rupa sehingga sinar ultraviolet matahari dapat masuk dan menon aktifkan virus - Menghindari kontak langsung dengan orang yang sakit karena virus
F. Metode belajaran b. Metode : Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
G. Kegiatan Pembelajaran Menyampaikan tujuan pembelajaran. Apersepsi tentang pernahkah siswa mendengar tentang penyakit AIDS. Memberikan motivasi gambaran secara umum cara penularan penyakit AIDS. Guru memberikan inforasi tentang materi virus Siswa dibagikan LKS dan diberi petunjuk cara menjawabnya.
Nama Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Kegiatan Awal 10 (Menit) a. Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam. Guru mengabsen siswa. b. Aspersepsi Guru menayakan pernahkah kalian mendengar penyakit AIDS?
c. Motivasi Guru memberikan gambaran secara umum bentuk mengenai penyakit AIDS, bagaimana penyakit AIDS dapat menular antara orang yang satu dengan yang lainnya a. Kegiatan Awal Siswa menjawab salam Siswa memberi komfirmasi b. Siswa mengemukakan pendapat dan pengetahuannya mengenai penyakit AIDS.
c. Siswa memperhatika dan mendengarkan penjelasan guru. Kegiatan Inti 70 (Menit) f. Guru menuliskan dan menyampaikan judul virus dipapan tulis, menyampaikan indikator dan tujuan yang akan dicapai. f. Siswa mendengarkan penjelasan guru, tentang indikator dan tujuan yang akan dicapai
g. Guru mengelompokkan siswa menjadi 7 kelompok terdiri dari 4-5 orang, dan guru memberikan sekilas informasi tentang virus.
h. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan bersama tutor yang telah dipilih sebelumnya. Dan guru memberi waktu untuk mendiskusikan pertanyaan yang telah diberikan i. Guru meminta satu orang setiap kelompok mempersentasikan hasil diskusikan masing- masing keompok.
j. Guru memberikan penjelasan secara singkat kepada siswa mengenai materi yang siswa bahas hari ini.
g. Siswa membuat kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa, dan siswa mendengarkan materi tentang virus yang disampaikan oleh guru h. Setiap kelompok mendiskusikan soal yang telah diberikan guru, bersama tutor yang sebelumnya sudah diberi pengarahan oleh guru
i. Satu orang siswa yang ditunjuk guru maju kedepan untuk mempersentasikan hasil diskusi mereka. j. Siswa mendengar penjelasan singkat dari guru mengenai materi yang dipelajari hari ini Kegiatan Akhir 10 (menit) Kegiatan Akhir c. Guru memberi pertanyaan pertanyaan pada siswa sehubungan dengan topik yang telah didiskusikan Pertanyaan: jelaskan tiga cara penularan penyakit AIDS dapat menular? d. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyimpulkan tentang materi yang sudah dipelajari Guru menugaskan siswa untuk membaca topik macam-macam virus dan peranan virus dalam kehidupan
c. Siswa menjawab pertanyaan guru Jawab:1. Trasfusi darah, 2. berhubungan dengan sipenderita, 3. Suntikan.
d. Siswa menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari.
H. Media Pembelajaran Buku Paket Biologi Kelas X
I. Sumber Belajar Pujiyanto, Sri. 2008. PLATINUM MENJELAJAH DUNIA BIOLOGI 1. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X. Jakarta: Erlangga.
J.Teknik Penilaian: 6. Teknik : Tes 7. Bentuk Instrument : Pilihan Ganda (Terlampir) 8. Instrument : Soal (Terlampir) 9. Kunci Jawaban (Terlampir) 10. Teknik Penilaian c. Setiap nilai diberi skor 10 d. Nilai diperoleh dengan rumus :
K. Media Pembelajaran Charta: Gambar reflikasi virus
L. Sumber Belajar Kistinah, Idun dan Lestari Endang Sri, 2009.Biologi Mahluk hidup dan Lingkungannya. Jakarta. : Pusat Pembukuan Depetartemen Pendidikan Nasional Pujiyanto, Sri. 2008. Platinum Menjelajah Dunia Biologi 1. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Mengetahui, Palembang, 9 September, 2012 Guru Biologi Mahasiswa Peneliti
Efnita. S.Pd Zahral Hayati
NIM 56081009003
Kepala Sekolah SMA Srijaya Negara Palembang
Drs. Zulherman, M.Pd
100 X ideal maksimum Skor mentah Skor N
1. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dari soal di bawah ini! 1. Berikut ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh serangan virus dengan asam nukleat RNA adalah .... a. Penyakit mosaik tembakau b. Hepatitis c. Virus herves d. HIV e. Struk (kunci jawaban: D ) 2. AIDS dapat menular melalui .... a. Transfuse darah b. Vaksinasi c. Bersentuhan d. Air liur e. Berdekatan (kunci jawaban: A ) 3. Salah satu untuk pencegahan terhadap serangan virus, dapat dilakukan dengan cara.... a. Suntikan b. Meminum obat penangkal c. Berhubungan dengan penderita d. Vaksinasi e. Bersentuhan (kunci jawaban: D ) 4. Bakteriofage adalah virus yang menyerang .... a. Bakteri b. Manusia c. Tumbuhan d. Serangga e. Hewan (kunci jawaban: A ) 5. Hubungan yang benar antara penyebab dan penyakit yang disebabkan oleh virus adalah . . . a. Paramyxovirus gondong b. Tagovirus campak c. H5N1 flu burung d. HIV herpes
e. Picomavirus influenza (kunci jawaban: C ) 6. Di bawah ini adalah salah satu manfaat virus bagi kehidupan manusia kecuali . . . . a. Antibiotik dan vaksin b. Vaksin dan penelitian genetika c. Antibiotik dan penelitian genetika d. Fermentasi dan vaksin e. Antitoksin dan vaksin (kunci jawaban: D ) 7. HIV sebagai penyebab AIDS akan mengakibatkan orang yang terinfeksi mengalami ... a. Peningkatan leukosit b. Kerusakan hati dan limpa c. Peningkatan trombosit d. Lemahnya sistem kekebalan e. Penurunan kadar eritrosit (kunci jawaban: D ) 8. Virus dikatakan juga sebagai benda mati karena .... a. Sangat kecil dan tidak dapat bereproduksi b. Dapat dikristalkan c. Struktur tubuh tidak memiliki nukleus seperti makhluk hidup lainnya d. Melakukan tahapan replikasi e. Tidak memiliki DNA atau RNA (kunci jawaban: B ) 9. Virus berarti . . . . a. Penyakit b. Racun c. Penghancur d. Perusak e. Penyebar (kunci jawaban: B ) 10. Virion adalah suatu istilah yang berarti . . . . a. Virus yang siap menginfeksi inang b. Virus yang mengkristal c. Virus tanpa materi genetic d. Materi genetik virus yang terbungkus
e. Virus yang lengkap memiliki kapsit dan teras (kunci jawaban: D ) 11. Virus dapat digunakan sebagai vektor (pembawa) gen dalam rekayasa genetik karena . a. Mudah berkembang biak b. Mudah berpindah dari satu sel ke sel inang lain c. Mempunyai alat transport d. Dapat bermutasi dengan mudah e. Mempunyai enzim transkriptase balik (kunci jawaban: A ) 12. Medium yang paling cocok untuk menumbuhkan virus adalah .... a. Tikus b. Telur ayam busuk c. Embrio ayam yang masih hidup d. Embrio tikus putih yang sudah mati e. Ekstrak agar-agar ditambah glukosa (kunci jawaban: B ) 13. Berikut ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, kecuali .... a. Campak, polio, rabies b. Polio, TBC, tifus c. Polio, rabies, influensa3 d. AIDS, influensa, H5N1 e. CPPD, mozaik, tungro (kunci jawaban: E ) 14. Virus dianggap sebagai makhluk hidup karena memiliki ciri .... a. Dapat menyerang manusia b. Dapat bergerak c. Dapat berkembang biak dalam sel hidup d. Dapat menularkan penyakit e. Dapat dikristalkan (kunci jawaban: C ) 15. Berikut ini penyakit yang disebabkan oleh virus, kecuali. . . . a. Polio b. Rabies c. Influenza d. Kolera e. Kanker
(kunci jawaban:A)
F distribution critical value landmarks
Anggota kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. Kelas : Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.
Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan, ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan sehari-hari Indikator : Mengidentifikasi ciri-ciri virus Membedakan struktur virus dengan mahluk hidup lainnya
Tujuan Pembelajaran : siswa dapat menyebutkan salah satu ciri-ciri virus, membedakan struktur virus, menjelaskan salah satu cara reflikasi virus, mengetahui peranan virus.
1. Sebutkan bagian bagian yang ditunjukkan oleh huruf A s/d F dan jelaskan masing masingnya!
Sumber: Modivikasi Hidayati., dkk Jawaban:
2. Jelaskan bagian manakah yang dapat menimbulkan penyakit / gangguan pada inangnya?
3. Bagaimanakah cara virus mengenali dan menginfeksi inang Jawaban:
4. Sebutkan dan jelaskan empat struktur umum virus! Jawaban:
5. Gambarkan kembali bentuk virus dengan keterangan yang lengkap Jawaban:
Anggota kelompok : 6. 7. 8. 9. 10. Kelas : Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.
Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan, ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan sehari-hari Indikator : Menjelaskan cara replikasi virus Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan sehari- hari.
Tujuan Pembelajaran : siswa dapat menyebutkan salah satu ciri-ciri virus, membedakan struktur virus, menjelaskan salah satu cara reflikasi virus, mengetahui peranan virus.
1. Sebutkan 4 contoh peranan virus yang menguntungkan dan 9 virus yang merugikan bagi kehidupan manusia! Jawaban:
2. Jelaskan tiga cara pencegahan agar tubuh tidak terserang virus ? Jawaban:
3. Apakah perbedaan imunisasi vaksin dan serum! Jawaban:
4. jelaskan perkembangan virus secara daur litik! 5. jelaskan perkembangan virus secara daur lisogenik !
Nama penyakit Nama virus Penularannya Bagian tubuh yang diserang Influenza
Campak (morbili)
Hepatitis
Cacar
Leukemia
Gila anjing
AIDS
Herpes
Polio
Mata merah
Sumber Hidayati.,dkk 6. Apa yang kamu ketahui tentang penyakit yang disebabkan oleh virus ? carilah informasi tentang penyakit dibawah ini! Jawaban:
1. Hasil Uji Normalitas ( tes awal ) kelas Eksperimen dan kelas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kontrol eksperimen N 31 31 Normal Parameters a Mean 29.03 32.84 Std. Deviation 8.723 7.716 Most Extreme Differences Absolute .131 .153 Positive .131 .147 Negative -.068 -.153 Kolmogorov-Smirnov Z .730 .855 Asymp. Sig. (2-tailed) .661 .458 a. Test distribution is Normal.
2. Hasil uji normalitas ( tes akhir ) kelas eksperimen dan kelas kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kontrol eksperimen N 31 31 Normal Parameters a Mean 60.39 78.13 Std. Deviation 10.353 7.680 Most Extreme Differences Absolute .126 .138 Positive .072 .107 Negative -.126 -.138 Kolmogorov-Smirnov Z .699 .766 Asymp. Sig. (2-tailed) .713 .600 a. Test distribution is Normal.
3. Uji homogenitas eks kontrl tes awal Chi-Square Test
Df 9 10 Asymp. Sig. .020 .340 a. 10 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 3.1. b. 11 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 2.8.
4. Uji homogenitas tes akhir eks kontrl Chi-Square Test Eksperiment
Df 15 15 Asymp. Sig. .533 .860 a. 16 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.9. b. 17 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.8.
5. Uji Hipotesis kelas Eksperimen dan kelas Kontrol Group Statistics
Uji_T N Mean Std. Deviation Std. Mean Nilai_Te s 1 31 60.39 10.353 1.859 2 31 78.13 7.680 1.379
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Difference 95% Confidence Interval of the Difference
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita