Anda di halaman 1dari 9

https://www.academia.

edu/4692877/PENGGUNAAN_BIMBINGAN_KELOMPOK_
DENGAN_TEKNIK_DISKUSI_KELOMPOK_UNTUK_MENINGKATKAN_MINAT_B
ELAJAR_SISWA

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK
DISKUSIKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
Lailatul Mufidah
1
dan Mochamad Nursalim
2

Abst r ak
: Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan bimbingankelompok dengan
teknik diskusi kelompok untuk meningkatkan minat
belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan
rancangan pre eksperimental berupa one group pretest-posttest design. Metode
pengumpulandata yang digunakan adalah angket tertutup dengan pilihan jawaban
checklist yang digunakan untuk mengetahui skor minat belajar siswa. Subyek
penelitian iniadalah 10 siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 4 Sidoarjo yang memiliki
kategorirendah pada skor minat belajar. Teknik analisis yang digunakan adalah uji-
bertanda Wilcoxon. Data perhitungan diperoleh T
hitung
= 0, sedangkan T
tabel
untuk N=10 dan taraf signifikansi 5% sebesar 8. Maka, T
hitung
lebih kecil dariT
tabel
. Hal ini berarti hipotesis peneli
tian yang berbunyi penggunaan bimbingan
kelompok dengan teknik diskusi kelompok untuk meningkatkan minat belajar
siswa pada mata pelajaran matematika dapat diterima.

Ka t a k u n c i
: Diskusi kelompok, Minat belajar, matematika.
Pendahuluan
Berdasarkan data empirik yang diperoleh melalui hasil observasi yangdilakukan di
SMA Negeri 4 Sidoarjo pada tanggal 7 September 2009 dapatdiketahui dari hasil
wawancara dengan guru BK dan guru bidang studimatematika bahwa sekitar 50%
siswa kelas XI IPS 2 memiliki minat belajar yangrendah khususnya pada mata
pelajaran matematika dikarenakan oleh aktivitas belajar sehari-
hari yang kurang baik seperti belajar matematika saat menjelangujian, jarang
mengerjakan tugas matematika tepat waktu, menyia-yiakan waktuluang, sering tidak
mengikuti pelajaran matematika, dan tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak
diketahui pada saat mata pelajaran matematika. Minatmerupakan suatu sifat yang
relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap
belajar, sebab dengan minat seseorang akanmelakukan sesuatu yang diminatinya.
Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. (Subyobroto,
1997).Minat sangatlah erat hubungannya dengan dorongan, motif dan
reaksiemosional. Suatu misal, minat terhadap belajar, bisa timbul dari
tindakan/kegiatan yang dirangsang oleh keinginannya dalam memenuhi rasa ingin
tahuseseorang terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian menjadi tanggung
jawablembaga-lembaga pendidikan untuk menyediakan lingkungan yang
dipercayai bagi anak-anak dan remaja guna
merangsang minat para pelajar terhadap banyak kegiatan yang bermanfaat. Minat
yang telah disadari terhadap bidang pelajaran,mungkin sekali akan menjaga pikiran
siswa sehingga bisa menguasai
1
pelajarannya. Pada gilirannya, prestasi yang berhasil akan menambah minatnyayan
g akhirnya bisa berlanjut sepanjang hayatnya. Karena itu keseluruhan
proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang inti atau utama.Sebag
aimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa pendidikan itu sendiri dapatdiartikan
sebagai bantuan perkembangan dengan melalui kegiatan belajar. Selamaini siswa
yang mengalami masalah kurangnya minat belajar pada mata pelajaranmatematika
diberikan
remidial teaching
. Namun hal tersebut masih dirasa kurangsebagai usaha meningkatkan minat belajar
siswa pada mata pelajaran matematikadi SMA Negeri 4 Sidoarjo. Siswa tidak hanya
diberi saran ataupun pemberianmateri belajar secara berkelompok kemudian
mereka akan saling berdiskusi untuk mencari jalan keluar atas permasalahan yang
dihadapinya.Adapun layanan bimbingan dan konseling yang sesuai
untuk meningkatkan minat belajar siswa, salah satunya adalah kegiatan
bimbingankelompok dengan teknik diskusi kelompok karena di dalam kelompok
siswa belajar berdiskusi dan membahas topik yang diangkat bersama-
sama sertamencari jalan keluar untuk masalah tersebut. Alasan menggunakan
kelompok jugadikemukakan oleh Gunarsa (1980:55-56):
Supaya lebih mudah bagi mereka dan
tidak merasa terlalu menjadi pusat perhatian, sebaliknya dilakukan
kegiatan bersama dalam kelompok. Dengan berkelompok maka
anak belajar berpartisipasidengan sebaik-baiknya. Disamping itu anak juga belajar
berfikir,
belajar bertanggung jawab. Keberhasilan yang akan diperolehnya akan menyongko
ngharga diri anak. Pada umumnya kegiatan bersama-sama akan lebih baik hasilnya
daripada bila dilakukan sendiri.

Gunarsa (1980:55) juga menyebutkan bahwa
Pokok-pokok yang dapat
didiskusikan adalah: masalah belajar dan memanfaatkan waktu senggang.
Berdasarkan penjelasan tersebut, kurangnya minat belajar siswa pada
pelajaranmatematika merupakan salah satu bentuk dari masalah belajar yaitu tidak
adadorongan untuk belajar pada diri siswa. Berdasarkan pendapat di atas dapat
dilihat bahwa masalah kurangnya minat belajar dapat dijadikan materi dalam
bimbingankelompok. Untuk itulah perlu diadakan layanan bimbingan kelompok
denganteknik diskusi kelompok untuk membantu mendiskusikan masalah minat
belajar yang dialami oleh siswa.Berdasarkan uraian di atas, maka perlu kiranya
dilakukan penelitian yangdimaksudkan untuk menguji keefektifan bimbingan
kelompok dengan teknik diskusi kelompok untuk meningkatkan minat belajar siswa
pada mata pelajaranmatematika kelas XI IPS 2 SMA Negeri 4 Sidoarjo.
Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika
Minat belajar juga dapat diartikan sebagai perasaan suka yang sangattinggi dalam
proses belajar di sekolah. Seorang siswa yang menaruh perhatian besar
terhadap sesuatu (pelajaran) akan

memusatkan perhatian yang lebih intensif terhadap pelajaran tersebut yang
kemudian menumbuhkan semangat belajar.Minat belajar pada mata pelajaran
matematika adalah sesuatu keinginan ataukemauan yang disertai perhatian dan
keaktifan yang disengaja yang akhirnyamelahirkan rasa senang dalam perubahan
tingkah laku, baik berupa pengetahuan,sikap dan keterampilan terhadap ilmu
tentang bilangan, hubungan antara bilangan,dan prosedur yang digunakan untuk
generalisasi, menyusun bukti, untuk menjelaskan gagasan dan pernyataan
Matematika.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar, menurut Slameto faktor yang
mempengaruhi minat belajar antara lain : a) Faktor Keluarga. Keluargasangat
mempengaruhi anak dalam belajar yang berupa : cara orang tua mendidik,relasi
antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomikeluarga. b)
Faktor Pendidikan, Faktor pendidikan yang mempengaruhi mencakupmetode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan anak, disiplin sekolah,
standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. c) Faktor Ma
syarakat, Masyarakat merupakan salah satu faktor yang sangat
berpengaruhterhadap belajar anak, di antara faktor yang mempengaruhi adalah
media massa,teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat yang semuanya
mempengaruhi belajar.
Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi Kelompok
Menurut Romlah (2001 : 3), bimbingan kelompok adalah proses
pemberian bantuan
yang diberikan pada individu dalam situasi kelompok.
Thantawy (1997), menjelaskan pemgertian bimbingan kelompok merupakan
suatuupaya bimbingan yang diberikan kepada beberapa individu melalui
situasikelompok, dengan sasaran kelompok tetap adalah individu yang
memiliki permasalahan yang sama.Menurut TIM MKDK (1991 : 61), diskusi
kelompok adalah suatu caramembimbing lewat kelompok dengan jalan
mendiskusikan masalah bersama-sama guna mencapai pemecahan bersama-
sama.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa diskusikelompok
adalah suatu teknik bimbingan kelompok yang terdiri dari tiga orangatau lebih, yang
dilaksanakan dengan maksud agar sebagai anggota kelompok dapat
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, dan memecahkan masalahyang
dihadapi dengan jalan mendiskusikan masalah tersebut secara bersama-samadi
bawah pimpinan seorang pemimpin.Menurut Sukardi (1984), tujuan penggunaan
diskusi kelompok antara lain:(a) Menanamkan/ mengembangkan keterampilan dan
keberanian untuk mengemukakan pendapat sendiri secara jelas dan terarah; (b)
Mencari kebenaransecara jujur melalui pertimbangan-pertimbangan pendapat yang
mungkin
saja berbeda yang satu dengan yang lainnya; (c) Belajar menemukan kesepakatan p
endapat melalui musyawarah karena masalahnya telah dimengerti dan bukankarena
paksaan atau terpaksa menerima karena kalah dalam pemungutan suara;(d) Para
siswa mendapat informasi yang berharga dari teman-temannya dalamdiskusi
kelompok dan pembimbing diskusi.Menurut TIM MKDK (1991), tujuan diskusi
kelompok adalah
sebagai berikut: (a) Memberi kesempatan kepada setiap peserta untuk mengambil s
uatu pelajaran dari pengalaman-pengalaman teman-
teman peserta yang lain dalammencari jalan keluar suatu masalah; (b) Memberikan
suatu kesadaran bagi
setiap peserta bahwa setiap orang itu mempunyai masalah sendiri-
sendiri; (c)Mendorong individu yang tertutup dan sukar mengatakan masalahnya
untuk berani mengutarakan masalahnya; (d) Kecenderungan mengubah sikap-
sikap dantingkah laku tertentu setelah mendengarkan pandangan, kritikan atau
saran dariteman anggota kelompok.Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa tujuandiskusi kelompok adalah untuk mengmbangkan kesadaran
tentang diri sendiri dan

orang lain, mengembangkan keterampilan dan keberanian untuk
mengemukakan pendapat, mendapat informasi dari teman-
teman dan pemimpin diskusi,memberikan suatu kesadaran bagi setiap peserta
bahwa setiap orang mempunyaimasalah sendiri-sendiri, kecenderungan mengubah
sikap-sikap tertentu setelahmendengarkan pandangan dan saran dari anggota
kelompok.Menurut Prayitno (1995), terdapat empat tahapan yang harus
dilaksanakandalam diskusi kelompok, tahapan-tahapan tersebut adalah:a.

Tahap PembentukanPada tahapan ini terdapat berbagai kegiatan yang akan
dilakukan
oleh pemimpin kelompok sebagai pengatur sekaligus pelaksana diskusikelompok.
Diantaranya yaitu mengungkapkan pengertian dan tujuan darikegiatan bimbingan
kelompok itu sendiri, menjelaskan mengenai cara-
cara pelaksanaan bimbingan kelompok melalui diskusi kelompok, dan jugamengenai
asas-asasnya. Sedangkan tugas anggota pada tahapan ini adalahmemperkenalkan
diri atau melaksanakan kegiatan permainan dalam rangkamenciptakan suasana
keakraban antar anggota dan pemimpin kelompok. b.

Tahap PeralihanPada tahapan ini pemimpin kelompok akan menjelaskan kegiatan-
kegiatanyang akan ditempuh selanjutnya, penawaran kembali kepada
anggotakelompok mengenai kesiapannya dalam mengikuti kegiatan
selanjutnyadalam bimbingan kelompok.c.

Tahap KegiatanDalam pelaksanaan tahapan ini pemimpin kelompok akan
mengemukakansuatu masalah atau topik yang akan dibahas secara bersama.
Tanya jawabantar anggota kelompok dengan pemimpin kelompok tentang hal-hal
yang belum jelas mengenai topik permasalahan yang akan dibahas. Dalamtahapan
ini anggota kelompok akan membahas topik secara mendalam dantuntas.d.

Tahap PengakhiranPada tahap ini pemimpin kelompok mengemukakan bahwa
kegiatan akansegera diakhiri, pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan
kesan-kesan setelah pelaksanaan bimbingan kelompok, mengungkapkan
hasilkegiatan, membahas kegiatan selanjutnya, serta mengemukakan pesan
danharapan.
Metode
Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimendengan pretest-
posttest one group design. Subyek penelitian ini adalah siswa kelasXI IPS 2 yang
memiliki minat belajar rendah pada mata pelajaran matematika.Siswa yang menjadi
subyek penelitian sebanyak 10 siswa mendapatkan perlakuandiskusi kelompok.
Instrument pengumpul data yang digunakan dalam penelitianini adalah angket minat
belajar rendah pada mata pelajaran matematika. Dataanalisis mengggunakan
statistik deskriptif dan analisis uji jenjang wilcoxon
Hasil dan PembahasanHasil
Setelah data terkumpul melalui metode yang telah
ditentukan tahap berikutnya adalah menganalisis data. Analisis data harus dilakukan
dengan telitiagar dapat dilakukan penarikan kesimpulan dengan benar.Analisis data
dimaksudkan untuk menganalisis data yang terkumpuldengan menggunakan teknik
analisis tertentu. Melalui teknik analisis ini akandiuji hipotesis yang akan diajukan,
yang ada gilirannya dapat diambil kesimpulanterhadap hasil penelitian tersebut.
Hasil Analisis Uji Jenjang-Bertanda WilcoxonNo.
Pretest
(x)
Posttest
(y)Selisih(y-x)Jenjang Tanda jenjang+ -
1.

102 127 +25 2,5 +2,52.

104 125 +21 1 +13.

103 130 +27 3 +34.

106 131 +25 2,5 +2,55.

100 139 +39 9 +96.

98 131 +33 7 +77.

107 135 +28 4 +48.

97 126 +29 5 +59.

101 131 +30 6 +610.

99 137 +38 8 +8Jumlah +48 0Langkah selanjutnya adalah membandingkan T
hitung
dengan T
tabel
.Berdasarkan tabel nilai kritis T untuk uji jenjang-bertanda
Wilcoxon
dengan taraf signifikan 5% dan N= 10 diperoleh T
tabel
= 8 sehingga T
hitung
lebih kecil dari T
tabel
(0<8).Keputusan berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian hipotesis
alternatif yang berbunyi ada peningkatan skor minat belajar siswa kelas XI IPS
2SMA Negeri 4 Sidoarjo dapat diterima. Sehingga, hipotesis penelitian
yang berbunyi Penggunaan
Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi Kelompok dapat Meningkatkan Minat
Belajar Siswa di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 4
Sidoarjo terbukti.

Pembahasan
Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat dikatakan bahwa
seluruh peserta diskusi kelompok mengalami peningkatan minat belajar. Dari 10 sis
wa peserta diskusi kelompok, yaitu Anggrek, Apel, Melati, Dahlia, Mawar,Strawbery,
Jeruk, Sirsak, Anggur, dan Sedap malam seluruhnya
mengalami perubahan tingkat skor minat belajar. Walaupun perubahan yang mereka
alami belum cukup optimal, karena belum dapat meningkatkan minat belajar merek
amenjadi kategori tinggi. Mereka hanya mengalami peningkatan minat belajar
darikategori rendah menjadi sedang.Secara individual, peningkatan skor minat
belajar masing-masing pesertacukup beragam, Anggrek dan Dahlia mempunyai
peningkatan yang samasebanyak 25 angka sedangkan Melati, Jeruk, Sirsak,
masing-masing meningkathanya berbeda satu angka saja meningkat sebanyak 27,
28, 29 angka, selanjutnyaBP meningkat sebanyak 21 angka sedangakan EM
mengalami peningkatan skor

tertinggi sebanyak 39 angka, begitupun juga SG mengalami peningkatan
sebayak 38, Selanjutnya PP mengalami peningkatan sebanyak 30 angka , kemudian
FBsebanyak 33 angka.Bahwa penggunaan bimbingan kelompok dengan teknik
diskusi
kelompok juga dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa sepertime
ngerjakan tugas tepat waktu, tidak menyia-yiakan waktu luang, seringmengikuti
pelajaran di sekolah, dan mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahui. Selain itu
dapat merubah dan memperbaiki permasalahan-permasalahnlain yang tentunya
dapat dirubah atau diperbaiki.
Simpulan dan SaranSimpulan
Mata pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang memilikitingkat
kesulitan atau kendala yang besar para siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri4 Sidoarjo,
maka perlu ada perlakuan khusus bagi siswa SMA Negeri 4, yangmemiliki minat
belajar rendah diharapkan nantinya akan memperkecil kesulitanatau kendala yang di
alaminya.

Berdasarkan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa penggunaan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok dapatmeni
ngkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas XI IPS 2SMA
Negeri 4 Sidoarjo. Hal tersebut dapat diketahui dengan adanya peningkatanskor
minat belajar siswa di kelas sebelum dan sesudah penggunaan bimbingankelompok
dengan teknik diskusi kelompok.

Simpulan tersebut didasarkan pada hasil analisis data dengan uji jenjang- bertanda
Wilcoxon
. Dari hasil perhitungan, didapatkan T
hitung
= 0. Sehingga, berdasarkan tabel nilai kritis T untuk uji jenjang-bertanda
Wilcoxon
dengan taraf signifikan 5% dan N = 10 diperoleh T
tabel
=8, maka Thitung lebih kecil T
tabel
(0<8)

Sehingga hipotesis alternatif yang berbunyi Ada peningkatan skor minat
belajar siswa di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 4 Sidoarjo sebelum dan sesudah
penggunaan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok dapat
diterima. Dengan demikian, penggunaan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi
kelompok dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaranmatematika
kelas XI IPS 2 SMA Negeri 4 Sidoarjo.
Saran
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka disarankan sebagai berikut.1) Bagi
Siswa dan Pihak Sekolah, Penelitian ini membuktikan bahwa
penggunaan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok efektif dapat
meningkatkanminat belajar siswa pada mata pelajaran matematika, sehingga pihak
sekolah,terutama konselor sekolah dapat memperoleh informasi tentang
pengembangan penggunaan bimbingan kelompok dengan teknik dikusi kelompok se
bagai salahsatu jenis layanan bimbingan dan konseling yang efektif untuk
membantu permasalahan yang dihadapi siswa. 2) Bagi Peneliti Lain, Penelitian ini h
anyamenggunakan angket sebagai alat pengumpul data yang belum
dapatmengidentifikasi perilaku siswa secara langsung bagi peneliti selanjutnya
yangingin melakukan penelitian serupa dapat menambah alat pengumpul data
misalnyaobservasi karena dengan observasi peneliti dapat mengamati perubahan
perilaku
dari konseli secara langsung. Penelitian ini dalam menguji validitas danreliabilitas
masih menggunakan subyek yang relatif kecil, diharapkan peneliti laindapat menguji
kembali angket dengan menggunakan subyek yang relatif lebih besar.
Daftar Acuan
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2004.
Psikologi Belajar.
Jakarta: PT RinekaCipta.
Ahmadi, Rularn. 1988.
Metode Diskusi untuk SMTA.
Yogyakarta: Konisius.Al-Falansi, Judi dan Naif, Fauzan. 1992
. Kunci Sukses Belajar Bagi Pelajar dan Mahasiswa.
Semarang : CV. Aneka Ilmu.Amti, Erman dan Marjohan. 1992/1993.
Bimbingan dan Konseling.
Jakarta:Proyek Pembinaan Tenaga Kerja Kependidikan Depdikbud.Arikunto,
Suharsimi. 2002.
Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.Arikunto, Suharsimi. 1997.
Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.Djali. 2000.
Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Universitas Negeri JakartaDimyati & Mudjiono.2002.
Belajar dan Pembelajaran
. Jakarta:Rineka CiptaDjamarah, Syaiful Bahri. 2002.
Rahasia Sukses Belajar.
Jakarta: PT Rineka Cipta.Djarwanto. 2003.
Statistik Nonparametrik
. Yogyakarta: BPFE.Ekomadyo, Ike Juanita.2005.
Prinsip Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Minat Belajar Anak
. Bandung : PT Remaja Rosadakarya Off set.Hadi, Sutrisno. 2004.
Statistik Jilid2.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.Handayani, Nuri. 2004.
Penggunaan Bimbingan kelompok dengan teknik diskusikelompok untuk
meningkatkan mitivasi belajar siswa kelas X-UJP SMK Negeri 4 Surabaya
. Surabaya: Unesa.Hasibuan, J.J. 1991.
Proses Belajar Mengajar.
Bandung - PT. RemajaRosdakarya.Hasibuan, J.J dan Moedjiono. 1995.
Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PTRemaja Rosdakarya.Izzah, Endah Nur. 2007. Penerapan Diskusi
Kelompok untuk MeningkatkanKreativitas Verval pada Siswa kelas VIII-E SMP
Negeri 2 Menganti.
Skripsi
tidak diterbitkan. Surabaya: PPB FIP UNESAKartono, Kartini. 1985.
Bimbingan Belajar
di SMA dan PT. Jakarta: Rajawali.Mudjijo. 2001.
Kesehatan Mental
. Surabaya: UNESA University Press Nursalim, Muhammad dan Suradi. 2002.
Layanan Bimbingan dan Konseling
.Surabaya: UNESA University Press.Prayitno. 2004.
Pedoman Bimbingan Kelompok
. Padang: Universitas PadangPress.Prayitno. 1995.
Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok: Dasar dan Profil
.Jakarta: Ghalia Indonesia,Romlah, Tatiek. 2001.
Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok
. Malang:Universitas Negeri Malang.Rumbia, Syahida Azmi. 2003.
Pengaruh Diskusi Kelompok terhadap SiswaTerisoalasi kelas II-F SLTP Negeri
4 Surabaya tahun ajaran 2002-2003
. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: PPB FIP Unesa

Saputro, Agung. 2005. Pengaruh Diskusi Kelompok tentang PerilakuMenyampaikan
Pesan terhadap Komunikasi Interpersonal Siswa kelasII-D SMP Negeri 16
Surabaya.
Skripsi
tidak diterbitkan. Surabaya: PPBFIP Unesa.Slameto, 2003.
Belajar dan Faktor-faktor mempengaruhinya
. Jakarta: PT RinekaciptaSugiyono. 2006.
Statistika Untuk Penelitian
. Bandung : CV. AlfabetaSukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan
Kompetensi dan Pratiknya.Jakarta : PT. Bumi AksaraTim MKDK. 1991.
Bimbingan dan Penyuluhan. Surabaya
: university Press IKIP.Tim. 2006.
Pedoman Penulisan dan Ujian Skripsi
. Surabaya : UNESA UniversityPress.Winkel, W.S. 1983.
Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar
. Jakarta:Gramedia.
Job Board
About
Mission
Press
Blog
Stories
We're hiring engineers!
Help
Terms
Privacy
Copyright
Send us Feedback
Academia 2014

Anda mungkin juga menyukai