BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan adalah upaya yang disengaja untuk meningkatkan potensi sumber daya
manusia (SDM). Satu-satunya cara bagi manusia untuk meningkatkan SDM adalah melalui
pendidikan, sehingga mereka dapat mengikuti perkembangan baru dan tidak tertinggal
Karena pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, maka berbagai pihak baik
pembuat kebijakan, orang tua, kampus, maupun masyarakat secara keseluruhan harus
macam persoalan yang kompleks. Salah satunya adalah krisis paradigma, yang terjadi ketika
terdapat inkonsistensi dan kesenjangan antara tujuan yang diharapkan dengan paradigma
yang digunakan. Sebagai gambaran dari kesenjangan ini, siswa di setiap jenjang pendidikan
dibanjiri dengan informasi yang diharapkan dapat dikuasainya. Akibatnya, siswa hanya
jangka panjang karena kehidupan di masa depan membutuhkan solusi baru yang kreatif.
Pengajaran adalah pekerjaan manusia untuk menjadikan peserta didik bermanfaat bagi
dirinya sendiri, masyarakat, negara dan negara. “ Pengajaran adalah pekerjaan sadar dan
pelajar bisa secara efektif menumbuhkan kemampuan mereka dan menciptakan lingkungan
ingatan, dan motivasi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa (Paulina
Pannen: 2005). Inspirasi belajar yang rendah tampaknya merupakan faktor penyebab utama
untuk dukungan siswa yang rendah di alamat. Prinsip-prinsip motivasi belajar yang relevansi,
percaya diri, dan kepuasan terkait dengan rendahnya motivasi belajar siswa. Menarik atau
tidaknya proses perkuliahan ditinjau dari materi mata kuliah dan strategi pembelajaran
materi pelajaran dan pengalaman atau informasi yang telah dipindahkan oleh kebutuhan
siswa. Bagi siswa untuk dapat menyelidiki dan memahami informasi, kepercayaan diri harus
dikembangkan dan didukung. Kepuasan belajar siswa dapat tercapai jika proses pembelajaran
siswa dengan memperhatikan permasalahan tersebut di atas. Metode inkuiri adalah salah
satunya, dan melibatkan siswa secara penuh dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu,
pendekatan pembelajaran inkuiri menumbuhkan sikap percaya diri terhadap temuan proses
inkuiri dan membimbing aktivitas siswa secara logis dan sistematis menuju tujuan
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis agar mereka dengan
Jelas dari uraian di atas bahwa inkuiri strategis adalah strategi atau metode
pembelajaran yang diarahkan pada siswa. Secara keseluruhan, siswa atau siswa secara
dalamnya dengan cara yang sah, mendasar, ilmiah dan disengaja untuk mencapai tujuan
bahwa guru harus berusaha membantu siswa yang terlibat dengan tingkat penalaran yang
lebih tinggi. Dipercaya bahwa pembelajaran dengan Request Strategy dapat mempersiapkan
siswa untuk berpikir secara fundamental yang dapat dimanfaatkan untuk lebih mendalami
ilmu pengetahuan, melatih penalaran tingkat yang lebih tinggi (Gilles, R.M., 2014) dan dapat
dimanfaatkan agar tidak hanya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan saja. data dalam
periodeyang membingungkan
Dari banyaknya uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang penelitian, ini
sangat merunjuk pada seberapa baik penggunaan metode belajar inkuiri pada siswa atau
Berikut ini dapat dirumuskan permasalahan penelitian, berdasarkan latar belakang dan
solusi dari permasalahan diatas: Analisis pandangan para masyarakat terhadap penggunaan
Penulis mengharapkan penelitian ini memiliki manfaat baik secara teoritis maupun
1. Secara Teoritis, Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
terhadap penggunaan metode belajar inkuiri. Serta sebagai bahan pertimbangan dan
2. Secara Praktis :
1. Bagi akademis, Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran dan
Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas
Bab pertama adalah pendahuluan, yang merinci latar belakang dan masalah penelitian.
kemudian rumusan masalah yang akan memandu pelaksanaan studi ini dan pertanyaan yang
akan dijawab ketika studi selesai. Setelah itu, telusuri manfaat penelitian serta tujuan
penelitian. Bagian terakhir dari bab pertama ini mencakup pembahasan tentang sistematika.
Semoga penelitian dan temuannya dapat bermanfaat baik bagi peneliti maupun pembaca.
Bab kedua merupakan tinjauan pustaka yang membahas kajian teoretis dan empiris,
Paradigma penelitian, pendekatan, dan jenis penelitian dibahas pada Bab 3, demikian
pula teknik pengumpulan data penelitian. Terlebih lagi, bagian ketiga juga menggambarkan
eksplorasi pandangan dunia, pendekatan penelitian, jenis dan sumber informasi, strategi
pemilihan informasi.
Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan merupakan bab keempat. Topik penelitian secara
Bab yang berisi saran dan kesimpulan merupakan bab kelima. Temuan penelitian
diuraikan dalam bab ini, bersama dengan kesimpulan dan rekomendasi mereka untuk
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Kesuma (2016: 62), di mana disebutkan bahwa inkuiri adalah metode pembelajaran yang
menekankan pada tekanan dan penemuan melalui proses berpikir metodis. Informasi tentu
bukan berbagai realitas yang muncul karena ingatan, melainkan akibat dari proses
keterbukaan diri. Akibatnya, dosen tidak menyiapkan sejumlah materi yang harus dihafalkan
Sementara itu, model inkuiri didefinisikan oleh Trowbridge (1990) sebagai prosedur
eksperimen, menemukan data, dan sampai pada kesimpulan masalah ini. Selain itu, menurut
Trowbridge, hakikat pengajaran inkuiri adalah memberikan bimbingan yang memadai dalam
penemuan konsep dan prinsip ilmiah agar tercipta lingkungan belajar yang terfokus pada
siswa.
suatu pendekatan pendidikan di mana siswa didorong untuk belajar secara mandiri dan guru
melarang siswa dari dasar-dasar penalaran logis. Siswa belajar lebih banyak sendiri dan
menjadi pemecah masalah yang lebih kreatif sebagai hasilnya. Siswa diberi kesempatan
untuk mempelajari topik tersebut. Inkuiri terdiri dari proses mental tingkat tinggi seperti
data, dan penarikan kesimpulan. Metode inkuiri berpotensi menumbuhkan berbagai kualitas,
antara lain ketulusan, objektivitas, dan keterbukaan. Akhirnya, kesimpulan yang bisa
peristiwa ilmiah anak muda. Teori perkembangan mental (intelektual) Piaget disajikan dalam
Wina Sanjaya (2015: 198-201), yang terdiri dari empat elemen berikut yang menjadi landasan
A. Proses pertumbuhan fisik disebut juga pematangan yang meliputi perkembangan tubuh,
otak, dan sistem syaraf disebut pematangan (maturity). Salah satu faktor yang sangat
berpengaruh terhadap daya pikir dan kemampuan intelektual anak adalah perkembangan
otak. Perkembangan dan fungsi manusia dapat dikatakan berputar di sekitar otak.
B. Tindakan fisik yang dilakukan orang terhadap objek di sekitarnya merupakan pengalaman
fisik. Tindakan individu atau tindakan fisik memungkinkan berkembangnya aktivitas dan
daya pikir. Pada akhirnya gerakan fisik yang dilakukan ditransformasikan menjadi konsep
atau konsep. Dengan demikian, pengalaman pendidikan murni tidak akan terjadi tanpa
pertemuan.
C. Terlibat dalam interaksi dengan orang lain adalah pengalaman sosial. Anak-anak akan
menjadi lebih sadar akan fakta bahwa ada aturan lain selain aturan itu sendiri sebagai hasil
dari pengalaman sosial mereka, yang tidak hanya akan mengajari mereka untuk
diperoleh melalui percakapan, diskusi, dan argumentasi dengan orang lain dapat
dikembangkan melalui pengalaman sosial. Pada saat yang sama, aktivitas ini dapat memicu
ingatan yang membuat atau menghancurkan kemampuan otak untuk berfungsi. Pengalaman
sosial anak muda akan mengurangi egosentrisitasnya. Secara bertahap, kesadaran akan
muncul bahwa orang lain mungkin unik dalam hubungannya dengan dirinya. Pengalaman
seperti itu sangat membantu untuk menciptakan ide-ide mental seperti kerendahan hati,
D. Ekuilibrasi adalah proses penyesuaian pengetahuan yang ada dengan informasi baru.
Ketika anak-anak menemukan informasi baru yang tidak sesuai, mereka mungkin diminta
atas, ada beberapa prinsip panduan dalam pemanfaatan strategi pembelajaran inkuiri (SPI)
yang harus diperhatikan oleh setiap pendidik. Wina Sanjaya menguraikan prinsip-prinsip
1. Prinsip Interaksi
2. Prinsip bertanya
4. Prinsip keterbukaan
a. Observasi (observation) Dalam siklus ini yaitu melakukan observasi terhadap objek atau
sumber..
masalah.
mengemukakan bahwa, metode inquiry adalah metode yang melibatkan proses mental
2. Merumuskan masalah
4. Menganalisis data
5. Menarik kesimpulan
Kerangka pemikiran yng baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel
yang akan diteliti. Kerangka pikir membantu menjelaskan hubungan antar variabel
independen dan variabel dependen. Adapun kerangka pikir yang dikembangkan dalam
Variabel
Pandangan Masyarakat (X)
Metode Inkuiri (Y)
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian
Paradigma adalah sudut pandang pemeriksaan yang digunakan oleh para ilmuwan yang
berisi bagaimana sudut pandang (perspektif) para ahli melihat realitas, bagaimana
berkonsentrasi pada kekhasan, teknik yang digunakan dalam penelitian dan strategi yang
mendukung dan memandu seluruh proses penelitian disebut sebagai pilihan paradigma
persoalan apa yang diinginkan dan klarifikasi seperti apa yang bisa diakui (Batubara, 2017:
95)
mengumpulkan data berupa kata, gambar, dan bukan angka. Wawancara, catatan lapangan,
dokumentasi pribadi, foto, video, memo, dan bentuk dokumentasi lainnya semuanya dapat
menghasilkan data ini. Masalah yang dihadapi berakar pada fakta-fakta yang lazim di
masyarakat. 2016: Moleong: 1) Dalam metode penelitian kualitatif, data dianalisis dari
berbagai perspektif dan hasil analisis tidak bergantung pada kuantitas. Kegiatan pengumpulan
data, kompilasi data, dan analisis data merupakan bagian dari penelitian ini. Upaya akan
dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang realitas dari sudut pandang para ahli di
bidangnya melalui penggunaan penelitian kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan tidak
Instrumen pengumpulan merupakan adalah alat yang dipilih peneliti untuk gunakan
dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut sistematis dan lebih mudah.
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat peneliti gunakan untuk
1) Observasi, atau mengamati secara langsung objek penelitian untuk mengumpulkan data.
2) Wawancara, di mana Anda mengajukan pertanyaan kepada responden dan menjawabnya
secara langsung. Jika ada yang kurang jelas, wawancara ini dimaksudkan untuk mendukung
metode kuesioner.
3) Investigasi dokumentasi adalah strategi pengumpulan informasi dengan memusatkan
perhatian pada catatan mengenai informasi individu responden, yang diharapkan seorang
klinisi berkonsentrasi pada perbaikan klien melalui catatannya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Batubara, (2017). Penelitian Kualitatif dan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dalam Konseling.
Jurnal Fokus Konseling, 3(2), 95.
Dwi Nugraheni Rositawati 2018. Kajian Kritis Pada Metode Inkuiri Prosiding SNFA
Gillies, R. M., Nichols, K., Burgh, G., Haynes, M. 2014. Primary Students’ Scientific
Reasoning and Discourse During Cooperative Inquiry-based Science Activities.
International Journal of Educational Research, 63 (1): 127-140.
Kesuma, Dharma.2016. Contextual Teaching and Learning. Yogyakarta : Rahayasa.
Kunandar. 2014. Guru Profesional : Implementasi Kurikulum Tingkat satu Pendidikan
(KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali pers
Marianto Pardosi 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Masyarakat Belajar
Dan Gaya Terhadap Belajar Matematika Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 13, No. 1
Mulyasa. 2017. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Ofset
Moleong. (2016). Data primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara secara
secara mendalam kepada para informannya. Remaja Rosda karya. Bandung
Paulina Pannen, 2005, Pembelajaran Orang Dewasa, Edisi Revisi, PAU-PPAI Universitas
Terbuka, Jakarta
Roida Eva Flora Siagian Maya Nurfitriyanti 2017. Metode Pembelajaran Inkuiry Dan
Pengaruh Terhadap Belajar Matematika yang Ditinjau Dari Kreativitas Belajar Jurnal
Formatif 2(1): 35-44
Sanjaya, Wina. 2015. Strategi Pembelajaran yang Berorientasi pada Standar Proses
Pendidikan. Kencana. Jakarta
Sugiyono. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Metodologi Penelitian Kualitatif, 53(9),
1689–1699.
Trowbridge, L.W. & R.W. Bybee. (1990). Becoming a Secondary School Science Teacher.
Melbourne: Merill Publishing Company.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif yang Berorientasi Konstruktivistik:
Konsep, landasan Teoritis Praktis dan Implementasi. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher