Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN EKONOMI

A. Perencanaan dan Pengembangan


a. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses membuat rencana untuk mencapai tujuan tertentu. Ini
termasuk mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai, menganalisis situasi saat ini, dan
mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan juga mencakup
mengalokasikan sumber daya seperti waktu, uang, dan tenaga untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Perencanaan bertujuan untuk membantu individu atau organisasi mencapai hasil
yang diinginkan dengan efisien dan efektif.
b. Pengertian Penelitian Pengembngan
Penelitian pengembangan adalah salah satu jenis penelitian yang bisa menjadi
penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dan penelitian terapan.
Penelitian ini juga sering diartikan sebagai proses atau langkah dalam mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada dan dibuat.
Pengertian Penelitian Pengembangan menurut Sugiyono adalah penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji efektifitas produk itu. Penelitian
ini menjadi yang paling umum digunakan dengan melibatkan situasi di mana produk akan
dikembangkan, kemudian ada analisis sebagai penutup produk akhir di evaluasi.
c. Tujuan Penelitian Pengembangan
Research and Development (R&D) bertujuan menghasilkan suatu produk, perlu
diadakan need assessment. R&D tujuan utamnya tidak keluar dari lingkup:
1. Perumusan teori-teori atau konsep-konsep baru kependidikan,
2. Memperbaiki teori-teori ataupun konsep-konsep pendidikan yang telah ada,
3. Menguji atau memverifikasi aplikasi dari berbagai teori ataupun konsep pendidikan
dalam praktik di lapangan,
4. Merumuskan sejarah Pendidikan
5. Menguji keefektifan suatu konsep atau perangkat pendidikan, dan Menemukan
berbagai kelemahan dari berbagai teori, konsep ataupun praktik kependidikan, serta
mencari berbagai cara memperbaikinya.
Berdasarkan tujuan-tujuan diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian
pengembangan yakni untuk menghasilkan suatu produk melalui proses menguji atau
memverifikasi sehingga menghasilkan produk yang valid, praktis, dan efektif.
d. Kegunaan Penelitian Pengembangan
Penelitian dan pengembangan digunakan untuk studi penelitian awal yang bertujuan
untuk mengembangkan sebuah produk atau untuk meneliti produk-produk tertentu. Dan
untuk memperoleh informasi dan informasi yang diperoleh dapat dikembangkan sesuai
kebutuhan peneliti.
e. Karakteristik Penelitian Pengembangan
Menurut Wayan (2009) ada 4 karateristik penelitian pengembangan antara lain :
1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya
inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai pertanggung jawaban
profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran.
2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar yang
menunjang keefektifan pencapaian kompetensi
3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji coba
lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat
untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan, validasi, dan uji coba
lapangan tersebut seyogyanya dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat dipertanggung
jawabkan secara akademik.
4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran perlu
didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara sistematis sesuai dengan kaidah
penelitian yang mencerminkan originalitas.

f. Model-model Penelitian Pengembangan


Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model
teoretik
Model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-
langkah prosedural yang harus diikuti untuk menghasilkan produk tertentu (Setyosari,
2015:284). Model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti
untuk menghasilkan produk. Model prosedural biasa dijumpai dalam model rancangan
pembelajaran, misalnya Dick & Carey, Model Borg & Gall, Dan Model Addie (Analysis,
Design, Development, Implementation, Evaluation) (Setyosari, 2015:284).
Model konseptual adalah model yang bersifat analistis yang menjelaskan komponen-
komponen produk yang akan dikembangkan dan berkaitan antar komponennya (UM,
2010:46). Model ini bersifat analitis, yang menyebutkan komponen-komponen produk,
menganalisis komponen secara rinci dan menunjukkan hubungan antar komponen yang akan
dikembangkan, misalnya model R2D2 (UM, 2010:46). Model ini memperlihatkan hubungan
antar konsep dan tidak memperlihatkan urutan secara bertahap, urutan boleh diawali dari
mana saja.
Model teoretik yang menggambar kerangka berfikir yang didasarkan pada teori-teori
yang relevan dan didukung oleh data empirik. Model ini menampilkan hubungan bermacam-
macam komponen dalam suatu situasi atau peristiwa yang merupakan kuantifikasi dari
berbaga komponen yang mempengaruhi suatu produk pendidikan
g. Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI)
Multimedia pembelajaran interaktif (MPI) merupakan perkembangan dari bentuk
multimedia pembelajaran. Hackbart mendefinisikan MPI sebagai suatu program
pembelajaran yang mencakup berbagai sumber yang terintegrasi berbagai unsur media dalam
program komputer, sementara Blackwell menekankan definisi multimedia interaktif pada
aspek kontrol pengguna (user control). Commonwealth Educational Media Center for Asia
juga menjelaskan bahwa interaktivitas merupakan fitur yang memungkinkan pengguna atau
siswa untuk dapat mengontrol what, when, and how (apa, kapan, dan bagaimana) pada
kegiatan belajarnya. Jadi sebuah multimedia dapat dikatakan sebagai MPI apabila program
tersebut mampu memfasilitasi pengguna dengan adanya fitur kontrol pengguna dan
pemberian feedback dari program multimedia untuk pengguna.
Karakteristik multimedia pembelajaran interaktif (MPI) tidak dapat dipisahkan dari
peran dan kemampuan yang dimilikinya. Oleh karena itu, secara umum sebuah MPI harus
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Memiliki lebih dari satu jenis media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur
audio dan visual. Untuk dapat dikatakan sebagai MPI, setidaknya dalam program atau
aplikasi tersebut menyajikan dua jenis media.
2. Bersifat interaktif, yang berarti memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon
pengguna atau siswa. Kegiatan mengakomodasi respon ini terdiri dari kontrol
pengguna untuk mengoperasikan MPI serta respon (feedback) dari program.
3. Bersifat mandiri, memberikan kemudahan dan kelengkapan isi sehingga pengguna
bisa menggunakannya tanpa harus dibimbing orang lain. Pada praktiknya dalam
pembelajaran, MPI perlu dirancang bersifat mandiri agar siswa dapat belajar secara
lebih leluasa. Karakteristik MPI juga dapat ditunjang dari segi fungsi yang
diperankannya untuk mendukung proses pembelajaran.
Untuk menghasilkan MPI yang mampu mendukung proses pembelajaran, menurut
Munir (2013) sebaiknya MPI memenuhi fungsi sebagai berikut:
1. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.
2. Mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengontrol laju
kecepatan belajarnya sendiri.
3. Memperhatikan bahwa peserta didik mengikuti suatu urutan yang koheren dan
terkendalikan.
4. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk
respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain lain.
B. Perencanaan Pembelajaran Ekonomi
a. Pengertian Perencanaan Pembelajaran Ekonomi
perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan secara rasional
tentang tujuan pembelajaran tertentu dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber
belajar yang ada. Menurut Soekamto, perencanaan pembelajaran ini merupakan suatu proses
untuk menentukan metode pembelajaran manakah yang lebih baik dipakai guna memperoleh
perubahan yang diinginkan pada pengetahuan dan tingkah laku serta keterampilan peserta
didik dengan materi dan karakteristik peserta didik tertentu. Gentry (1994) mengatakan
perencanaan pembelajaran adalah suatu proses yang merumuskan dan menentukan tujuan
pembelajaran, strategi, teknik, dan media agar tujuan pembelajaran umum tercapai.
b. Model Perencanaan Pembelajaran Ekonomi
Model perencanaan pembelajaran, diantaranya yaitu:
Model desain pembelajaran Assure ini adalah suatu model desain pembelajaran yang
merupakan sebuah formulasi untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) yang beriorientasi kelas
Model ADDIE Salah satu model desain pembelajaran yang lebih sifatnya lebih
generik adalah model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate). ADDIE
muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda.Salah satu
fungsinya ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur
program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.
Model desain system interuksional yang dikembangkan oleh Kemp merupakan model
yang membentuk siklus. Menurut Kemp pengembangan desain sistem pembelajaran terdiri
atas komponen-komponen, yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan
berbagai kendala yang timbul.
Model Banathy Model desain sistem pembelajaran dari Banathy berbeda dengan
model Kemp. Model ini memandang bahwa penyusunan sisten instruksional dilakukan
melalui tahapan-tahapan yang jelas.
Model Dick and Carrey Seperti desain model banathy, dalam mendesain pembelajaran
model Dick and Cery harus dimulai dengan mengidentifikasi tujuan pembelajaran umum.
Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) adalah model yang
dikembangkan di Indonesia untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 1975. PPSI berfungsi
untuk mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran secara sistemis,
untuk dijadikan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajarModel Gerlach dan Ely
Model pengebangan intruksional yang di kembangan Gerlach dan Ely ini maksudkan
untuk pedoman perencanaan mengajar.

c. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran


1. Tujuan Pembelajaran.
2. Materi Pembelajaran.
3. KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).
4. Metode Pembelajaran.
5. Media dan Sumber Pembelajaran.
6. Evaluasi.
d. Ruang Lingkup Pembelajaran
Ruang lingkup merupakan cakupan atau batasan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru
dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Ruang lingkup tersebut meliputi; materi, media, pendekatan-pendekatan, alokasi waktu,
metode, pola pembinaan terpadu, kompetensi dasar peserta didik dan evaluasi.
a) Materi yang diajarkan haruslah sesuai kurikulum yang telah ditetapkan.
b) Media pembelajaran, termasuk sarana dan prasarana merupakan bagian penting untuk
menunjang suatu kegiatan belajar dan pembelajaran. Baik itu sarana prasarana di sekolah,
maupun yang dimiliki oleh siswa itu sendiri.
c) Dalam kegiatan belajar mengajar, pendekatan sangatlah penting dilakukana pleh
seorang guru kepada siswanya. Hal ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa
agar memiliki semangat balajar yang tinggi. Misalnya memberi saran maupun pengarahan
kepada siswa apabila siswa tersebut melakukan kesalahan dalam kegiatan belajarnya.
d) Seorang pengajar harus bisa mengatur alokasi waktu belajar agar sesuai dengan waktu
yang diperlukan untuk menyampaikan materi yang ada. Agar sesuai dengan target yang
telah direncanakan.
e) Setiap guru memiliki metode atau cara dalam menyampaikan suatu materi kepada
siswa. Yang terpenting adalah bagaimana agar siswa tersebut merasa nyaman dan tidak
bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Guru sebaiknya memberi kesempatan
kepada siswa untuk berdiskusi dalam memecahkan suatu masalah.
f) Pola pembinaan terpadu, merupakan pola pembelajaran yang menekankan pada
pembinaan kepada siswa untuk mampu bersikap mandiri dalam memecahkan setiapa
masalah.
g) Kompetensi dasar peserta didik, merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang
peserta didik dalam menyampaikan materi maupun pembelajaran kepada siswanya.
h) Dalam menentukan hasil akhir dari kemampuan siswa seorang guru memberikan
evaluasi berupa pertanyaan, tes maupun tugas kepada siswa, lalu menganalisisnya, untuk
mengetahui bagian-bagian mana yang masih terdapaat kesalahan-kesalahan maupun yang
belum dimengerti oleh siswa.
C. Ekonomi Remidial dan Pengayaan
a. Remidial
Remedial adalah suatu kegiatan pembelajaran bagi peserta didik yang belum
menguasai bahan pelajaran dengan tujuan untuk memperbaiki penguasaan bahan ajar,
sehingga diharapkan mampu mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan berdasarkan
kurikulum yang berlaku. Pengajaran remedial ini merupakan bentuk pengajaran yang bersifat
kuratif (penyembuhan) atau perbaikan (korektif)
b. Contoh Remedial
Teknik pembelajaran remedial bisa diberikan secara individual, berkelompok, atau
klasikal. Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran remedial, yaitu pembelajaran individual, pemberian tugas, diskusi, tanya jawab,
kerja kelompok, dan tutor sebaya.
c. Pengayaan
Pengayaan adalah memperkaya ilmu pengetahuan atau memperluas ilmu pengetahuan
siswa dengan memberi tugas tambahan, baik tugas yang dikerjakan di rumah maupun tugas
yang dikerjakan di kelas. Secara umum tujuan program pengayaan untuk meningkatkan
pemahaman dan wawasan terhadap materi yang sedang atau telah dipelajarinya serta agar
siswa dapat belajar secara optimal baik dalam hal pendayagunaan kemampuannya maupun
perolehan dari hasil belajar.
d. Contoh Pengayaan
Contoh pengayaan yang bisa dilakukan :
1. Belajar mandiri
2. Belajar mandiri secara berkelompok
3. Mentoring oleh guru atau mentor
4. Membuat proyek
5. Penugasan berbasis literasi
6. Pemberian soal-soal tambahan
7. Melakukan praktik kerja
8. Presentasi
D. Pengembangan Bahan Ajar Ekonomi
a. Pengertian Bahan Ajar Ekonomi
Bahan ajar ekonomi adalah pembelajaran untuk membahas satu pokok bahasan, dapat
berupa cetak (artikel, komik, infografis) maupun noncetak (audio dan video). Bahan ajar
dirancang untuk menjadi alat bantu dalam pembelajaran terkait topik atau materi tertentu
b. Bahan Ajar yang Baik
1. Pendapat dari beberapa ahli kriteria bahan ajar yang baik dapat disimpulkan sebagai
berikut.
2. Bahan ajar harus relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
3. Bahan ajar harus memiliki aspek pengetahuan yaitu fakta, konsep, prinsip dan
prosedur.
4. Bahan ajar memiliki materi ketrampilan.
c. Prosedur Pengembangan Bahan Ajar
Langkah-langkah pada prosedur pengembangan bahan ajar antara lain:
Analisis,perancangan,pengembangan, evaluasi dan revisi.
1. Analisis. Pada tahap ini, yang dilakukan adalah mengidentifikasi prilaku awal siswa,
hal ini berkaitan dengan tingkat penguasaan dan kemampuan mereka dalam bidang
ilmu atau mata pelajaran yang akan diberikan.
2. Perancangan. Pada tahap perancangan ini, diminta untuk melakukan perumusan
tujuan pembelajaran, pengembangan peta konsep mata pelajaran, serta pengembangan
garis besar program pembelajaran.
3. Pengembangan. Persiapan dan perancangan yang matang sangat diperlukan untuk
mengembangkan bahan ajar dengan baik. berikut:(1) tulislah apa yang dapat anda
tulis, (2) jangan merasa bahwa
4. Evaluasi. Evaluasi merupakan peroses untuk memperoleh beragam reaksi dari
bebagai pihak terhadap bahan bajar yang dikembangkan.
d. Validasi Bahan Ajar
Validasi bahan ajar bertujuan untuk memperoleh pengakuan atau pengesahan
kesesuaian bahan ajar dengan kebutuhan dunia usaha/industri, sehingga bahan ajar tersebut
layak dan cocok digunakan dalam pembelajaran.
e. Contoh Instrumen Validasi
LEMBAR
INSTRUMEN VALIDASI
Mata Pelajaran :
Kelas :
Nama :
Petunjuk :
1. Isilah kolom-kolom yang tersedia dengan cara mencentang sesuai pendapat anda
2. Keterangan alternatif jawaban:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
KS : Kurang Sesuai
TS : Tidak Sesuai

Nomor Soal
No Aspek
1 2 3 4 5
1 Soal sesuai
dengan indicator
2 Batasan
pertanyaan dan
jawaban yang
diharapkan sesuai
3 Materi yang
ditanyakan sesuai
dengan
kompetensi
4 Isi materi yang
ditanyakan sesuai
dengan jenjang
jenis sekolah atau
tingkat kelas
5 Ada petunjuk saat
mengerjakan soal
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja.
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian pengembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ananda, R. (2019). PERENCANAAN PEMBELAJARAN (M. Amiruddin (ed.). Medan:
Lembaga. Peduli. Pengembangan. Pendidikan. Indonesia. (LPPPI).
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Naibaho, Marlon. 2011. Efektivitas Remedial Teaching dalam Mencapai Ketuntasan
hasil Belajar Kewirausahaan. Unimed: Medan.
Pargito. 2010. Penelitian dan Pengembangan Bidang Pendidika. Bandar Lampung:
Aura.
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreativitas Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
Diva Press.
Sungkono. (2009). Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta:Universitas Negeri
Yogyakarta.
Syarifah, Yulia. 2013. Keberhasilan, Remedial, dan Pengayaan dalam Proses
Pembelajaran PAI.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu (Konsep, Strategi dan Implementasi
dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai