Proposal Skripsi
Oleh:
Maulida Ayuni
1806101020040
kualitas sumber daya manusia untuk dapat bersaing antar sesamannya, dan sumber
Danarjati, dkk (2014:3) merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh guru
lembaga pendidikan, kurikulum, tenaga pendidik, dan juga sarana dan prasarana
berjalan secara efektif dan efisien. Guru memiliki peranan yang sangat penting
dalam keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini dikarenakan, ru
pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
dengan baik. Namun, tetap saja masih terdapat siswa yang tidak srius dalam
termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran sejarah. Dilihat dari sikap siswa
siswa yang ribut dan tidak memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan.
Terdapat juga siswa yang tidak tertarik untuk berperan aktif pada saat diskusi
kelompok berlangsung. Siswa juga suka permisi keluar ruangan dengan alasan
alasan mengapa mereka kurang menyukai mata pelajaran ini ialah karena sejarah
Oleh karena itu, masalah yang terdapat di sekolah tersebut harus ditemukan
solusinya. Salah satu solusi yang dianggap dapat mengatasi permasalahan tersebut
ialah dengan menerapkan model inovatif yang belum pernah diterapkan di sekolah
tersebut. Dan juga tentunya model tersebut dapat melibatkan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran sejarah penggunaan media juga menjadi pilihan yang
tepat, dimana peran media ini sebagai alat untuk menyalurkan informasi pada
siswa dan juga media dapat menarik perhatian siswa untuk lebih fokus terhadap
pembelajaran yang sedang berlangsung. Adapun model dan media yang dianggap
dapat meningkatkan motivasi dan cocok untuk diterapkan di sekolah tersebut ialah
Puzzel Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Sejarah Kelas X SMAN
4 Takengon”.
masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran CORE
Crossword Puzzel terhadap motivasi belajar siswa mata pelajaran Sejarah di kelas
X SMAN 4 Takengon
Menurut Surakhmad (Arikunto, 2006: 65) anggapan dasar atau postulat adalah
salah satu model pembelajaran dan media yang dapat diterapkan pada mata
pelajaran Sejarah.
peningkatan mutu proses belajar mengajar guna menghasilkan anak didik yang
berkualitas.
1) Manfaat teoritis
SMAN 4 Takengon
2) Manfaat praktis
kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas, dikatakan pula bahwa
belajar siswa.
1.8 Hipotesis
Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori
yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
mata pelajaran Sejarah kelas X SMA Negeri 4 Takengon, maka peneliti dapat
SMA Negeri Takengon”, karena model pembelajaran CORE ini mampu membuat
siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, serta adanya bantuan media
masalah yang akan diteliti agar lebih terfokus, terarah, serta dapat memperlancar
proses penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun yang menjadi ruang lingkup
penelitian ini adalah menggunakan subjek siswa kelas X SMA Negeri 4 Takengon
dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah
Crossword Puzzel.
dapat memberikan hasil yang ingin dicapai. Pengaruh dalam penelitian ini
diuji bedasarkan hasil evaluasi pada ranah kognitif menggunakan uji beda,
yang digunakan.
model ini juga mampu melatih daya ingat siswa terhadap suatu informasi.
efisien.
dibuat.
belajar.
1.11 Tinjauan Pustaka
Mengenai makna dari belajar dan pembelajaran dapat kita pahami secara
jelas dari beberapa pandangan para ahli, diantaranya: menurut pandangan Slameto
(Danarjati dkk, 2014: 41) belajar adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan
merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Proses belajar terjadi
Driscoll (Uno, 2008: 15) terdapat dua hal yang perlu diperhatikan dalam belajar,
yaitu: (1) belajar adalah suatu perubahan yang menetap dalam kinerja seseorang,
dan (2) hasil belajar yang muncul dalam diri siswa merupakan hasil dari interaksi
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan usaha yang dilakukan secara terencana dan adanya pengaruh
dari lingkungan, sehingga memicu timbulnya perubahan dari diri individu ke arah
Menurut Jacob (Budiyanto 2016: 47) model CORE adalah salah satu
(Reflecting).
3) Media Pembelajaran
fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, buku,
untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah dirumuskan secara khusus
kotak hitam putih dengan huruf-huruf yang berbentuk sebuah kata berdasarkan
petunjuk atau pertannyaan yang diberikan. . Salah satu manfaat dari penerapan
sebab siswa terus dipacu untuk aktif berpikir dan mencari informasi terbaru
5) Motivasi Belajar
Menurut Danarjati dkk (2014: 28) motivasi merupakan satu penggerak dari
dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi
juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan
siswa untuk melakukan sesuatu. Pada tahap awal akan menyebabkan si subjek
belajar merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan sesuatu dalam kegiatan belajar
belajar.
7) Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu
afektif siswa pada mata pelajaran IPS terpadu hasil penelitian yang
hasil belajar kognitif dan afektif siswa pada mata pelajaran IPS terpadu pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pengukuran awal (pretest) pada
sebesar 1,83 dan 𝑧𝑢𝑏𝑐𝑒𝑙 pada taraf signifikan 0,05 sebesar 1,96. 2) Terdapat
perbedaan hasil belajar afektif Peserta didik kelas eksperimen sebelum dan
dengan jumlah siswa yang memperoleh kriteria penilaian sangat baik (A)
Dari beberapa hasil penelitian yang relevan tersebut dapat ditarik suatu
belajar siswa. hal ini didukung karena model tersebut mampu menarik perhatian
pada siswa mengenai materi yang disajikan. Sehingga mampu meningkatkan hasil
belajar siswa.
Terlepas dari hasil penelitian yang relevan mengenai pengaruh model
1) Penelitian yang dilakukan oleh Asry Ati dengan judul pengaruh penggunaan
penelitian ini adalah siswa kelas III A dan III B berjumlah 40 orang. Instrumen
yang digunakan adalah angket . Hasil penelitian adalah (1) Minat Belajar
kategori yang sangat tinggi dengan persentase 95%. Terdapat pengaruh antara
dalam penelitian ini diterima. Dengan hasil penelitian ini, hendaknya guru
Crossword Puzzel terhadap motivasi belajar siswa mata Sejarah kelas X di SMA
Negri 4 Takengon.
analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Terdapat dua kelompok yang
menjadi sasaran dalam penelitian ini, diantaranya ialah kelompok eksperimen dan
sebab akibat yang membedakan antara kedua kelompok ini ialah pendekatan yang
digunakan dalam pengajaran materi kelas eksperimen menggunakan model
pada umumnya.
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini yang digunakan sebagai populasi adalah seluruh siswa kelas X SMA
b) Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Adapun sampel dalam penelitian ini
a) Observasi
mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam
situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan observasi yang akan
guru dan siswa yang sedang melaksanakan proses pembelajaran, juga pada saat
siswa melakukan kegiatan yang ada di sekolah seperti upacara bendera, istirahat
b) Kuesioner
terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui
pos, atau internet (Sugiyono, 2010: 199). Menurut pendapat Arifin (2016: 166)
angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi,
pendapat, dan paham dalam hubungan kausal. Berkaitan dengan cara yang akan
ditempuh dalam rangka untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan,
Crossword Puzzel terhadap motivasi belajar siswa mata pelajaran Sejarah kelas X
a. Dokumentasi
catatan, literatur, arsip pendukung, serta dokumen yang berkaitan dengan masalah
penelitian antara lain: (a) daftar nama siswa yang digunakan sebagai sampel
penelitian, (b) sejarah dan profil sekolah SMA Negri 4 Takengon, (c) RPP yang
keseluruhan dasi hasil tes, tahab selanjutnya adalah menganalisis data, dan
1.1.1 Validitas
suatu derajat, ada yang sempurna, ada yang sedang, dan ada pula yang rendah.
Kedua, validitas selalu dihubungkan dengan suatu putusan atau tujuan yang
spesifik (Arifin, 2016: 247). Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar
dari dua segi, yaitu dari segi isinya (Connent) dan dari segi susunan atau
r n ∑ xy −( ∑ x ) (∑ y )
xy=¿ ¿
√ ¿¿¿
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
n = jumlah responden
x = nilai item soal
y = nilai total
∑x = jumlah nilai item soal
∑y = jumlah nilai total
∑x 2
= jumlah kuadrat nilai item soal
∑y2 = jumlah kuadrat nilai total (Sudijono, 2014: 206)
korelasi hitung (rxy) dengan r pada tabel (r tabel) atau Pvalue dengan taraf nyata
(a). Suatu soal dikatakan valid apabila nilai pvalue lebih kecil dari pada taraf
nyata (a) atau korelasi hitung (rxy) lebih besar dari pada r pada tabel (r tabel).
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Hasil dari pengujian reliabilitas digunakan untuk melihat sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu tes dapat dikatakan reliabel apabila
Keterangan:
a = Koefisisen Alpha Cronbach
R = jumlah soal
σ2i = varians butir soal
σ2x= jumlah varians skor total (Arifin, 2016: 264)
Korelasi Uji: jika rhitung > rtabel maka dapat disimpulkan instrumen motivasi
belajar sejarah di kelas X reliabel. Jika rhitung < rtabel maka dapat disimpulkan
digunakan akan mempunyai arti apabila data tersebut diolah dan dianalisis. Dari
awal analisa tersebut, maka akan dapat diinterpretasi dan selanjutnya dapat
dirumuskan kesimpulan akhir dan suatu penelitian. Untuk membuat data distribusi
frekuensi dengan panjang kelas yang sama dengan rumus yang dikemukakan oleh
Sudjana (2015: 47), maka terlebih dahulu ditentukan: Rentang (R), ialah data
K = 1 + (3,3) log n
rentang
P=
banyak kelas
1.2.1 Mean
(bilangan) adalah jumlah dari keseluruhan angka (bilangan) yang ada, dibagi
∑ fX
M x=
N
Keterangan:
Mx= Mean yang dicari
∑fX = Jumlah dari nilai-nilai yang ada
N = Jumlah responden
√
2
∑x
SD=
N
Keterangan:
SD = Deviasi Standar
∑x2 =Jumlah Semua Deviasi, setelah mengalami penguadratan terlebih dahulu.
N = Jumlah responden dalam penelitian (Sudijono, 2014: 157).
k
x 2=∑ ¿ ¿ ¿ ¿
i=1
Keterangan:
X2 = Statistik chi- kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
berdistribusi normal dan sebaliknya, jika X2 hitung < X2 tabel, maka yang
akan dianalisis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menguji varians
Keterangan:
F = F Hitung
Varians = Kuadrat dari simpangan baku
Bila harga Fhitung > dengan Ftabel, maka varians tidak homogen.
Sedangkan bila harga Fhitung < dengan Ftabel, maka varians homogen untuk
belajar siswa mata pelajaran Sejarah di kelas X (Variabel Y), rumus yang
Searated Varian:
t o=
1
x 1−x 2
√(n −1)s +(n −1) s
2
1 2
2
2
√ n1 n 2( n1 +n ¿ ¿ 2−2)
n1 + n2
¿
Keterangan:
x 1̅ = rata-rata sampel 1
x 2̅ = rata-rata sampel 2
s21 = varians sampel 1
s22 = varians sampel 2
n1 = jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 2
jika thitung < ttabel maka terdapat komparasi variabel X dengan Variabel Y