PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
Nurvazillah
B. Latar Belakang…………………………………………………………………...1
C. Rumusan Masalah………………………………………………………………..4
D. Tujuan Penelitian………………………………………………………………...4
E. Manfaat Penelitian……………………………………………………………….4
F. Anggapan Dasar………………………………………………………………….6
G. Hipotesis Penelitian……………………………………………………………...6
I. Definisi Operasional……………………………………………………………..7
a. Penerapan……………………………………………………………………..8
c. Media Pembelajara……………………………………………………………8
e. Motivasi Belajar………………………………………………………………9
J. Tinjauan Pustaka…………………………………………………………………9
a. Pengertian Belajar…………………………………………………………….9
b. Motivasi Belajar……………………………………………………………..10
K. Penelitian Relevan……………………………………………………………...20
L. Metode Penelitian………………………………………………………………23
i
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian…………………………………………….23
N. Sistematika Penulisan…………………………………………………………..27
Daftar Pustaka…………………………………………………………………….…28
ii
A. Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Berbantuan Media
Pendidikan adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Pendidikan memegang peranan penting dalam berbagai hal atau kegiatan yang
penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu
maksimal. Pendidikan sendiri menurut Syah (2010:10) adalah sebuah “proses dengan
antara lain peserta didik, kurikulum, guru, metode, sarana prasarana dan lingkungan.
Proses belajar mengajar dapat berjalan efektif bila seluruh komponen yang
ketertarikan peserta didik, motivasi peserta didik, penggunaan media, metode guru
bervariasi, serta teknik guru dalam mengajar di kelas akan mempengaruhi proses
3
meliputi mengajarkan peserta didik bagaimana belajar, mengingat, berfikir dan
memotivasi diri mereka sendiri. Penggunaan model dan media dalam proses
Penggunaan model dan media pembelajaran yang sama berulang kali setiap
proses pembelajaran membuat peserta didik bosan dan kurang termotivasi terhadap
hasil belajar yang lebih memuaskan, sedangkan bentuknya bisa bentuk cetak maupun
non-cetak.
Negeri 1 Kuta Cot Glie Kab. Aceh Besar, peneliti memperoleh informasi bahwa
peserta didik di kelas XI IPS 1 pada saat guru menjelaskan materi masih ada yang
tidak memperhatikan, dan peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran sejarah
pembelajaran sejarah guru lebih dominan menggunakan metode seperti ceramah dan
tanya jawab dengan menggunakan media papan tulis dan power point.
Berkenaan dengan fenomena pada SMA Negeri 1 Kuta Cot Glie Kab. Aceh
4
solving berbantu media roulette yang harapannya dapat memotivasi peserta didik
dalam pembelajaran sejarah dan memahami materi yang diajarkan guru. Sehingga
peserta didik dalam berpikir tinggi. Problem solving mendorong siswa untuk
berusaha belajar mandiri dalam memecahkan masalah dengan rasa ingin tahu yang
solving sangat cocok jika dipadukan dengan media yang mengajak peserta didik
untuk bermain agar membantu peserta didik lebih cakap dalam mengembangkan
menggunakan peluru-peluru kecil atau jarum panah dengan papan bulat yang
Media Roulette Terhadap Motivasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS SMA
5
C. Rumusan Masalah
media roulette terhadap motivasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS SMA
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kuta Cot Glie Kab. Aceh Besar?
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan permasalahan diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
berbantuan media roulette dapat motivasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS
kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kuta Cot Glie Kab. Aceh Besar.
E. Manfaat Penelitian
penelitian ini dapat mempunyai manfaat. Adapun manfaat dari penelitian adalah
sebagai berikut:
6
1. Manfaat Teoritis
sejarah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
pengalaman dan pengetahuan serta sebagai pedoman dalam menerapkan ilmu yang
dipelajari di perguruan tinggi, sehingga dapat dijadikan bekal sebagai calon pendidik
b. Bagi Siswa
belajar sejarah dan merangsang siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran
c. Bagi Guru
mata pelajaran sejarah supaya memilih model dan media pembelajaran yang tepat
7
d. Bagi Sekolah
bagi sekolah melalui kemampuan memecahkan masalah dan berpikir kritis serta
F. Anggapan Dasar
postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh
postulat yang berbeda. Adapun yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini
adalah penerapan model dan media yang menarik dapat memotivasi siswa dalam
belajar sejarah.
G. Hipotesis Penelitian
dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Maka yang menjadi hipotesis dalam
8
Dengan kriteria pengujian adalah diterima H0 jika thitung ≤ ttabel, dan diterima Ha
Supaya suatu penelitian yang diteliti berjalan terarah, terfokus dan lancar
dalam proses penelitiannya, maka perlu dibatasi masalah yang akan diteliti. Ruang
lingkup dan batasan dalam penelitian ini adalah pada pelajaran IPS kelas XI SMA
Negeri 1 Kuta Cot Glie Kab. Aceh Besar dengan penerapan model pembelajaran
sejarah siswa dengan menggunakan angket motivasi. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XI IPS yang berjumlah 41 orang, sedangkan yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 yang berjumlah 21 orang
sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
I. Definsi Operasional
atribut atau sifat nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang
telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Definisi operasional dalam penelitian harus dirumuskan agar tidak terjadi kesesatan
dalam proses pen gumpulan data. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah
sebagai berikut:
9
a. Penerapan
individu atau berkelompok dengan maksud mencapai suatu tujuan yang telah
dirancang untuk melaksanakan suatu kegiatan atau metode untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
problem solving merupakan belajar berpikir (learning to think) atau belajar bernalar
c. Media Pembelajaran
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang
Roulette berasal dari kata roll yang berarti menggelinding atau berguling.
Roulette terdiri dari jarum penunjuk arah dan petak-petak nomor yang diurutkan, isi
dari roulette disesuaikan dengan masalah yang akan dibahas pada setiap nomor.
10
Sehingga roulette adalah suatu alat yang berbentuk bundar yang bisa bergerak dan
e. Motivasi Belajar
yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya
J. Tinjuan Pustaka
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses atau usaha untuk memperoleh suatu tingkah laku
lainnya. Menurut Syah (2003:63) belajar adalah kegiatan yang berproses dan
dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasilnya atau gagalnya pencapaian
tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
lingkungannya.
11
Selanjutnya, Hamalik (2002:27) menyatakan ada dua pengertian belajar yaitu,
experiencing) dan (2) Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu
oleh para ahli diatas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa belajar merupakan
suatu proses perubahan tingkah laku untuk lebih baik secara sengaja, melalui
b. Motivasi Belajar
Kata motivasi berasal dari kata latin movere berarti daya penggerak yang
Motivasi belajar adalah perilaku dan faktor-faktor yang memengaruhi peserta didik
merupakan proses yang menunjukkan intensitas peserta didik dalam mencapai arah
dan tujuan proses belajar yang dialaminya. Motivasi belajar merupakan keseluruhan
daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
belajar sehingga tujuan pembelajaran yang dikehendaki oleh peserta didik dapat
atau dorongan yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan suatu pekerjaan yaitu
12
belajar. Sedangkan menurut Hamzah B. Uno (2011:23) menegaskan bahwa motivasi
belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar
berlangsung
4. Peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang kuat dalam memahami dan
13
5. Peserta didik rajin dan tekun dalam mengerjakan tugas yang diberikan
kepadanya
6. Peserta didik selalu berusaha untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
bentuk. Pertama, motivasi belajar yang berasal dari dalam diri (intrinsik). Motivasi
ini muncul tanpa adanya dorongan dari pihak luar, siswa belajar karena kesadaran
atau keinginan untuk belajar dan berpendapat bahwa belajar merupakan suatu
kebutuhan. Kedua, motivasi belajar yang berasal dari luar (ekstrinsik). Motivasi ini
muncul karena faktor dari luar diri baik dari lingkungan sekolah atau dari lingkungan
keluarga.
disimpulkan bahwa indikator motivasi belajar adalah ketekunan peserta didik dalam
mengikuti dan memahami materi yang diajarkan, kuatnya rasa ingin tahu terhadap
pembelajaran, ulet dalam mengerjakan tugas dan adanya hasrat atau dorongan dalam
dipengaruhi oleh motivasi yang ada dalam dirinya. Indikator kualitas pembelajaran
salah satunya adalah adanya motivasi yang tinggi dari para peserta didik. Peserta
didik yang memiliki motivasi belajar yang tinggi terhadap pembelajaran maka
mereka akan tergerak atau tergugah untuk memiliki keinginan melakukan sesuatu
14
Menurut Kompri (2016:232) motivasi belajar adalah segi kejiwaan yang
belajar yaitu:
ekstrinsik.
2. Kemampuan siswa
3. Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani, seorang siswa yang
15
Selanjutnya Darsono (2000:65) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
1. Cita-cita/aspirasi siswa
2. Kemampuan siswa
atau motivasi sehingga sesuatu yang diinginkan dapat tercapai, dalam hal ini ada
1. Faktor individual
faktor pribadi.
2. Faktor sosial
Seperti keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya,
yaitu:
kelelahan.
16
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik.
Dengan demikian motivasi belajar pada diri peserta didik sangat dipengaruhi oleh
dorongan dari luar dan keinginan yang muncul dari dalam diri peserta didik.
proses berpikir tingkat tinggi, membantu peserta didik memproses informasi yang
tentang dunia sosial dan fisik di sekelilingnya. Cara yang baik untuk menyajikan
secara logis, kritis, analitis menuju suatu kesimpulan yang menyakinkan. Problem
solving menitik beratkan pada terpecahnya suatu masalah secara rasional, logis dan
tepat. Sehingga hakikatnya model ini ditekankan pada proses terpecahnya masalah.
wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Guru hanya
melihat jalan pikiran yang disampaikan siswa, pendapat siswa, motivasi siswa untuk
17
mengeluarkan pendapat mereka dan guru harus selalu menghargai setiap pendapat
dalam memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas. Problem solving
membantu siswa untuk berusaha belajar mandiri dalam memecahkan masalah dengan
18
5. Menarik kesimpulan, artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan
kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik sendiri dengan bimbingan dari guru.
yang harus dilakukan dalam melaksanakan model pembelajaran problem solving ini
sebagai beriku:
atau penyelidikan
19
e. Media Pembelajaran Roulette
Roulette berasal dari kata Perancis yang berarti “roda kecil”. Banyak variasi
dari permainan roulette telah diciptakan dan dimainkan berabad-abad. Pada abad ke
Monte Carlo. Roulette berbentuk bundar yang ditambah dengan jarum panah sebagai
penunjuk. Dalam media roulette terbagi menjadi beberapa bagian, yang berisi angka-
angka. Angka-angka inilah yang nantinya akan menjadi petujuk bagi peserta didik
kelompok.
2. Siswa memutar roulette, kemudian menunggu roulette berhenti pada panah dan
3. Pada saat panah berhenti, maka nomor tersebutlah yang menjadi pegangan siswa
dalam mangambil bendera yang berisi judul materi yang akan menjadi materi
Media Roulette
maka sintak model pembelajaran problem solving akan sedikit dimotifikasi namun
20
tetap berpedoman pada aturan dalam model pembelajaran tersebut. Langkah-langkah
3. Setelah roulette berhenti pada nomor tertentu, maka peserta didik tersebut
bendera sesuai dengan nomor yang ditunjukkan dalam media roulette dan
kelompoknya
4. Dalam proses diskusi setiap anggota kelompok mencari solusi dan fakta
yang ada dalam permasalahan agar peserta didik lebih mudah mengingat tentang
materi pembelajaran pada hari tersebut. Kegiatan penelitian ini, media roulette tidak
hanya digunakan dalam proses pembelajaran tapi juga digunakan dalam proses
berikut:
21
1. Salah satu anggota kelompok 1 berkesempatan untuk memutar media
roulette
lain
pembelajaran habis.
K. Penelitian Relevan
problem solving dengan media permainan yang lebih menarik yang belum pernah
solving berbantuan media roulette terhadap motivasi belajar sejarah siswa kelas XI
IPS SMA Negeri 1 Kuta Cot Glie Kab. Aceh Besar. Beberapa penelitian relevan
22
1. Penelitian yang dilakukan oleh Arief, dkk (2016) dengan judul penerapan
2. Penelitian yang dilakukan oleh Mahdian, dkk (2019) dengan judul penerapan
model problem solving terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik pada
perbedaan motivasi dan hasil belajar yang signifikan antara peserta didik kelas
eksperimen dan kelas kontrol, (2) hasil belajar kelas eksperimen lebih baik
perbedaan motivasi dan hasil peserta didik antara kelas eksperimen dengan
3. Penelitian yang dilakukan oleh Fikra Ardianus Lette (2018) dengan judul
teks negosiasi berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
aktivitas pendidik kelas kontrol memeroleh nilai 66% dan aktivitas peserta
23
memeroleh nilai 81% dan aktivitas peserta didik memeroleh nilai 90%. Hasil
belajar peserta didik menggunakan metode think pair share (TPS) berbantuan
dengan kenaikan rata-rata nilai kelas eksperimen dari 37% ke 81% dengan
selisih 44% lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan
selisih 16%. Selain itu, hasil hitung t menunjukan bahwa thitung lebih besar dari
ttabel yaitu (5,8 ≥ 2,26), dengan demikian hipotesis kerja diterima. Selanjutnya
hasil respon peserta didik yang baik terhadap penggunaan metode think pair
menulis teks negosiasi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan persentasi peserta
didik yang menjawab “Ya” sebanyak 97,17% dan yang menjawab “Tidak”
sebanyak 2,82%.
menggunakan media roulette pintar pada siswa tuna rungu kelas X SMALB di
Peningkatan tersebut dapat terlihat dari perolehan nilai aspek kognitif di siklus
1 siswa bernama Eko sebesar 60% atau meningkat menjadi 84% pada siklus 2,
24
dan peningkatan tersebut dapat dilihat perolehan di siklus 1 siswa bernama
L. Metode Penelitian
populasi atau sampel tertentu (Sugiyono, 2012:14). Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono dan Arikunto
dalam (Hendra, ddk. 2017:56) menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik
sampel dalam penelitian ini didasarkan atas pasifnya siswa untuk memperhatikan dan
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pre-
experimental designs dengan jenis one-shot case study. Dengan paradigma penelitian
X 0
Keterangan:
25
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi
case study.
a. Populasi
Populasi adalah sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kuta
Cot Glie Kab. Aceh Besar dengan total 41 orang siswa, terdiri 21 orang siswa dari
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan
dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Sampel diambil berdasarkan
ciri-ciri dan kriteria yang ditetapakan, maka yang menjadi sampel dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS 1 yang berjumlah 21 orang siswa.
a. Angket
dijawab (Sugiyono, 2015:199). Skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala
26
likert. Sugiyono (2015:134) mengemukakan bahwa skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Fenomena sosial disini telah ditetapkan sebagai variabel penelitian.
Peneliti akan memberikan angket motivasi yang berisi pertanyaan atau pernyataan
b. Dokumentasi
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, serta data yang relevan
untuk penelitian.
mengumpulkan data tentang SMA Negeri 1 Kuta Cot Glie Kab. Aceh Besar, seperti
a. Uji Validitas
Validitas merupakan sejauh mana alat pengukuran itu mengukur apa yang
ingin diukur. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014:173). Dalam pengelolahan data uji validitas
27
menganalisis hasil angket tentang tanggapan siswa terhadap penerapan model
pembelajaran problem solving berbantuan media roulette, maka data dari angket
f
P ¿ N X 100 %
Keterangan:
b. Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,
2014:173). Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Spearman Brown.
Suatu instrumen dikatakan reliabel saat nilai koefisien realibilitas Spearman Brown
2r b
r 1=
1+r b
Keterangan:
28
M. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah SMA Negeri 1 Kuta Cot
Glie yang terletak di Jl. Banda Aceh-Medan KM.32,5 Kec. Kuta Cot Glie, Kab. Aceh
Besar.
N. Sistematika Penulisan
Bab II, landasan teori yang berisikan pengertian belajar, motivasi belajar,
Bab III, metode penelitian yang berisikan pendekatan dan jenis penelitian,
waktu dan tempat penelitian, populasi, sampel, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data.
diperoleh, hasil uji instrument penelitian yaitu uji validitas dan reliabilitas.
Bab V, kesimpulan dan saran. Di bab ini hasil penelitian akan disimpulkan
29
Daftar Pustaka
Arief, dkk. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Berbantuan Web
Cipta.
Djamarah dan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hawadi RA. 2001. Psikologi Perkembangan Anak: Mengenal SifaT, Bakat, dan
30
Kompri. 2016. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT
Rosda Karya.
Lette, Fikra Ardianus. 2018. Pengaruh Metode Think Pair Share (TPS) Berbantuan
Mahdian, dkk. 2019. Penerapan Model Problem Solving Terhadap Motivasi dan
Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Stoikiometri. Jurnal Chermistry And
Riduwan. 2005. Balajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
31
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bumi Aksara.
Cipta.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda
Karya.
UNNES.
Remaja Rosdakarya.
Uno. Hamzah B. 2011. Teori Motivasi & Pengukuran: Analisis Bidang Pendidikan.
32
Yusup, Febrianawati. 2018. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument Penelitian
33