Anda di halaman 1dari 5

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : YENNI MRITO,M.Pd.,M.Psi.

DISUSUN OLEH : SARTIKA (7221143005)

PRODI PENDIDIKAN BISNIS A


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
REVIEW JOURNAL

IDENTITAS JOURNAL
JUDUL Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir
Kritis Dan Kreatif Matematik Siswa SMA Di Kota Tasikmalaya
NAMA JOURNAL Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 2, 2014, artikel 5

DOWNLOAD https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/
publications/209679-model-pembelajaran-berbasis-masalah-
untu.pdf&ved=2ahUKEwi3_Nyd94vvAhU4yDgGHWGFByMQ
FjABegQIBhAC&usg=AOvVaw1D9gLg5oiPhZ8-
4bFdI46R&cshid=1614499250346
VOLUME DAN 1. Volume : Vol.1No.2
HALAMAN 2. Halaman : 1-11
3. ISSN : 2356-3915. 41

TAHUN 2018
PENULIS Yoni Sunaryo
REVIEWER ZUHRIYAH
Tanggal 4 APRIL 2021

ISI JOURNAL
Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka kegiatan
penelitian bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
peningkatan hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran
berbasis masalah.
Subjek/Objek Penelitian Siswa/siswi SMAN 3 Tasikmalaya
Assesment Data Studi Literatur
Metode Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMA di Kota
Tasikmalaya. Sampel penelitiannya yaitu SMA N 3
Tasikmalaya kelas X yang diambil sebanyak 4 kelas. Data yang
dihitung dalam penelitian ini yaitu data gain ternormalisasi.
Sebelum menguji hipotesis maka dilakukan terlebih dahulu uji
statistik untuk menguji normalitas dan homogenitas.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelilian ini diantaranya adalah:
I. Manfaatnya bagi penulis adalah dari hasil penelitian ini
penulis dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan dapat memberikan
sumbangsih terhadap khazanah ilmu pengetahuan.
2. Manfaatnya bagi siswa adalah dapat menumbuhkan motivasi
belajar
matematika, mengatasi kesulitan dan kejenuhan dalam belajar
matematika,
menjadikan siswa cerdas berlogika, melatih dan
mengembangkan
kreaktifitas berfikir selia keterampilan pemecahan masalah.
3. Manfaatnya bagi guru adalah dapat mereformasi proses
pembelajaran yang :
1. selama ini masih menerapkan metode dan strategi
pembelajaran matematika yang masih konvensional
menjadi proses yang menyenangkan
2. dan mengasikkan yang membuat siswa aktif dan kreatif.
Hasil Penelitian Pembelajaran berbasis masalah menemukan akar intelektualnya
pada penelitian John Dewey. Dalam Demokrasi dan pendidikan
(1916), Dewey menggambarkan suatu pandangan tentang
pendidikan yang mana sekolah seharusnya mencerminkan
masyarakat yang lebih besar dan kelas merupakan laboraturium
untuk memecahkan masalah kehidupan yang nyata. 5
Pembelajaran berbasis masalah juga bergantung pada konsep
lain bruner, yaitu scaffolding.
Brunner memberikan scaffolding sebagai suatu proses dimana
siswa dibantu menuntaskan masalah tertentu melampaui
kapasitas perkembangannya melalui bantuan dari seorang guru
atau orang lain yang memiliki kemapuan lebih.
Pembelajaran berbasis masalah menawarkan kebebasan kepada
siswa dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran
berbasis masalah, siswa diharapkan untuk terlibat dalam proses
penelitian yang mengharuskan siswa untuk mengidentifikasi
masalah, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut
untuk pemecahan masalah.
Ciri-ciri utama pembelajaran berbasis masalah meliputi suatu
pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada
keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama,
dan menghasilkan karya dan peragaan.
Pengajuan pertanyaan terhadap situasi atau masalah merupakan
hal baik secara sosial maupun secara pribadi untuk peserta
didik, karena masalah yang diajukan merupakan situasi dunia
nyata yang memungkinkan adanya berbagai solusi.
Kekuatan Penelitian Dalam jurnal tersebut mempunyai kelebihan yaitu
menggunakan EYD sehingga mudah di pahami oleh pembaca
dan juga menyertakan gambar sehingga lebih menarik untuk di
baca
Kelemahan Penelitian Kekurangan dalam jurnal tersebut adalah tidak
memberitahukan deskripsi Secara lengkap yang di sertai
gambar.
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka diperoleh simpulan
sebagai berikut:
1. Peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
matematik siswa yang
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik
dari peningkatan
kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang
menggunakan pembelajaran
langsung.
2. Sikap siswa terhadap penerapan model pembelajaran
berbasis masalah menunjukkan
sikap positif.
3. Assosiasi antara sikap siswa terhadap penerapan model
pembelajaran berbasis masalah
dengan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
matematik siswa
menunjukkan assosiasi yang cukup kuat.
Saran 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah hendaknya terus
dikembangkan di lapangan
dan dijadikan sebagai alternatif pilihan guru dalam
pembelajaran matematika sehari-
hari. Hal ini dikarenakan model pembelajaran tersebut dapat
meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik siswa.
2. Bagi kepala sekolah, dalam rangka meningkatkan hasil
belajar siswa hendaknya lebih
memberikan pengarahan pada guru-guru untuk menggunakan
model pembelajaran
yang lebih bervariasi sehingga dapat lebih memotivasi siswa
untuk belajar matematika,
seperti menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
3. Bagi guru dan calon guru, dalam melaksanakan
pembelajaran matematik siswa
hendaknya tidak hanya menggunakan model pembelajaran
yang berpusat pada guru,
tetapi menggunakan model pembelajaran yang dapat
menciptakan kondisi belajar aktif
dan dapat meningkatkan kemampuan berfikir matematika
tingkat tinggi, seperti
kemampuan pemecahan masalah matematik, yaitu model
pembelajaran berbasis
masalah.

Anda mungkin juga menyukai