Seperti halnya model pembelajaran lainnya, bentuk asesmen harus ditentukan oleh tujuan
belajar dari suatu pelajaran.Pembelajaran Berbasis Masalah memiliki tiga tujuan belajar yang
saling terkait.
1. meningkatkan pemahaman tentang proses-proses yang terlibat dalam PBL
2. mengembangkan pembelajaran mandiri siswa
3. mendapatkan pemahaman mendalam tentang topic-topik spesifik
Asesmen tentang peraihan materi dalam model ini serupa dengan proses-proses yang ada
dalam model-model lain. Penggunaan asesmen alternatif seperti telaah langsung terhadap
kinerja siswa dalam tugas-tugas signifikan yang relevan bagi kehidupan di luar sekolah
sangat dianjurkan. Asesmen-asesmen tersebut bias efektif untuk mengukur kemampuan siswa
dengan mencakup hal berikut (Kauchak & Eggen, 2016):
Merancang strategi pemecahan masalah
Melakukan penelitian penyelidikan
Membuat hipotesis
Mengumpulkan data yang relevan bagi hipotesis
Bekerja secara kolaboratif dalam kelompok untuk memecahkan kasus.
Di luar produk, seperti jawaban atau solusi bagi satu permasalahan, guru yang
menggunakan asesmen alternatif akan berminat terhadap proses yang ditempuh siswa untuk
menyiapkan produk, yang menekankan pemikiran yang sangat rapi. Pengetahuan tentang
proses-proses ini memberi guru kesempatan untuk menilai pengetahuan mereka dan
membetulkan miskonsepsi dari siswa.
Bentuk asesmennya adalah sebagai berikut.
Asesmen Kinerja
Asesmen kinerja adalah tugas-tugas dimana siswa menunjukkan tingkat kompetensi atau
pengetahuan atau keterampilan mereka dengan mengerjakan satu kegiatan atau menciptakan
satu produk.Mereka berusaha meningkatkan validitas dengan menempatkan siswa ke dalam
situasi yang sebisa mungkin mirip dengan kehidupan nyata dan mengevaluasi kinerja siswa
berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya.Istilah asesmen kinerja
berasar dari bidang-bidang materi seperti IPA, dimana siswa diminta untuk menunjukkan satu
keterampilan dalam situasi konkret daripada mencari jawaban yang tepat dalam tes buatan
guru.
Observasi Sistematis
Observasi atau pengamatan sistematis adalah cara lain untuk mengevaluasi proses-proses
yang digunakan siswa saat mereka terlibat dalam Pembelajaran Berbasis Masalah. Observasi
ini adalah semacam asesmen yang menuntut guru menentukan kriteria-kriteria bagi proses
yang mereka nilai berdasarkan pada rubric yang dibuat. Langkah-langkah yang ada dalam
rubrik tersebut dapat berupa sebagai berikut:
1. Menyatakan masalah atau pertanyaan
2. Menyatakan hipotesis
3. Mengidentifikasi variable bebas, control, dan terikat
4. Menggambarkan cara data akan dikumpulkan
5. Menata dan menunjukkan data
6. Mengevaluasi hipotesis berdasarkan data
Dengan mengumpulkan data secara sistematis sambil siswa mengerjakan kegiatan
belajar autentik, guru berada di posisi yang lebih baik untuk menilai kekuatan dan kelemahan
siswa serta dapat memberikan umpan balik.
Daftar Periksa
Daftar periksa adalah deskripsi tertulis terhadap dimensi-dimensi yang harus ada di
dalam suatu kinerja yang diterima atau layak. Asesmen ini adalah cara lain bagi guru untuk
menilai pemikiran siswa mereka secara lebih sistematis
Asesmen Kelompok
Penilaian kelompok menjadi sangat penting untuk dilakukan selama proses pembelajaran.
Sebab, komposisi kelompok sepanjang asesmen kelompok kolaboratif bisa secara signifikan
memengaruhi proses dan kualitas dari solusi yang siswa berikan. Sebagaimana dapat diduga,
siswa berkemampuan tinggi cenderung mendongkrak kinerja kelompok.
Asesmen Individu
Penilaian secara individu menjadi hal yang sangat penting dan diutamakan.Karena
setiap individu memberikan pengaruh yang berbeda atas hasil yang mereka
berikan.Perbedaan-perbedaan inilah yang harus dinilai dengan tepat sehingga guru
dapat memberikan umpan balik yang tepat pula saat fase akhir pembelajaran.