Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“PENGANTAR BISNIS”

NAMA : SENDARI FELIDA NABABAN

NIM : 7223343015

PRODI : PENDIDIKAN BISNIS

DOSEN PENGAMPU : NOVITA INDAH HASIBUAN S.Pd,M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2OO3
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Manajemen yang
berjudul "Critical Journal Review". Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya minta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan,Maret 2023

Sendari Felida
Nababan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………

Rasionalisasi pentingnya cjr…………………………………………………………………..

Tujuan penulisan cjr…………………………………………………………………………...

Manfaat cjr…………………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….

Identitas jurnal utama………………………………………………………………………….

Identitas jurnal pembanding……………………………………………………………………

Kelebihan dan kekurangan jurnal utama………………………………………………………

Kelebihan dan kekurangan jurnal pembanding……………………………………………….

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….

Kesimpulan…………………………………………………………………………………….

Saran……………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Jurnal Review (CJR)

Critical Jurnal Review sangat penting di kalangan pendidikan terutama untuk


mahasiswa/i karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i atau si pengkritik dapat
membandingkan dua jurnal atau lebih dengan tema yang sama, dapat melihat mana jurnal yang
perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian
yang telah dilakukan oleh penulis tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka mahasiswa/i
diharapkan dapat membuat suatu jurnal karena telah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang
baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis dan langkah-
langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

1.2 Tujuan Penulisan CJR

Critical Journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan tugas mata
kuliah Pengantar Bisnis Universitas Negeri Medan untuk membuat Critical Journal Review
(CJR) sehingga dapat menambah pengetahuan untuk melihat atau membandingkan dua atau
beberapa jurnal yang baik dan yang benar. Setelah dapat membandingkan maka akan dapat
membuat suatu jurnal karena sudah dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik dan
mana jurnal yangmasih perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-langkah dari
pembuatan suatu jurnal.

1.3 Manfaat Penulis CJR

1) Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang direview.

2) Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal

3) Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.

4) Dan dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.

5) Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian.


BAB II

PEMBAHASAN

Jurnal Utama
Judul Artikel Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui Motivasi, Disiplin, Lingkungan
Kerja dan Komitmen.
Vol dan No Vol.8 no.2
Penerbit Media neliti
Tahun 2012
ISSN 1693-3435
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja guru MTs dan MA Salafiyah,Kajen,
Margoyoso,Pati. Penelitian ini menggunakan variabel motivasi, disiplin, dan
bekerjalingkungan untuk menganalisis pengaruh kinerja guru. Selain itu, penelitian ini
jugamenggunakan komitmen sebagai variabel intervening untuk menganalisis pengaruh
tingkat gurukomitmen terhadap sekolah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
motivasi,disiplin, dan lingkungan kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap komitmen.
Pendahuluan Dalam era globalisasi saat ini, di mana ditandai dengan adanya perubahan yang begitu
cepat, suatu organisasi atau lembaga institusi dituntut untuk mengadakan
penyesuaianpenyesuaian dalam semua segi yang ada pada organisasi tersebut. Dengan
terbatasnya sumber daya manusia yang ada, organisasi diharapkan dapat
mengoptimalkannya sehingga tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sumber
Daya Manusia merupakan bagian dari dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan, dan
teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini dimana teknologi dan peradaban sudah
sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang kompeten yang memiliki semangat
dan kedisiplinan yang tinggi dalam menjalankan peran dan fungsinya baik untuk
individual maupun tujuan organisasional. Oleh karena itu maju tidaknya suatu negara
tergantung dari kemampuan sumber daya manusianya.
Metode Partial Least Square (PLS) merupakan metode analisis yang powerful karena tidak
Penelitian mengasumsikan data harus dengan pengukuran tertentu, dapat diterapkan pada semua
skala data. Tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel (Ghozali, 2006).
Adapun tujuan model Partial Least Square (PLS) adalah membantu peneliti untuk
mendapatkan nilai variabel latent untuk tujuan prediksi (Ghozali, 2006). Secara formal
variabel latent dalam model merupakan aggregate linier dari indikator-indikatornya.
Weight estimate untuk menciptakan skor variabel latent didapat berdasarkan bagaimana
inner model (model struktural yang menghubungkan antar variabel latent) dan outer
model (model pengukuran yaitu hubungan antara indikator dengan konstruknya)
dispesifikasi. Hasilnya adalah residual variance dari variabel dependen (keduanya
variabel laten dan indikator) diminimumkan.
Kajuan Teori Arikunto (1993) dalam penelitiannya yang meneliti Pengaruh Tingkat pendidikan dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Para Guru serta penelitian yang dilakukan
oleh Eriyadi (2004) menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
motivasi kerja terhadap kinerja.
Hipotesis 1: Bila motivasi sumber daya manusia meningkat, maka kinerja sumber daya
manusia juga meningkat. Disiplin kerja seseorang dalam bekerja merupakan sikap atau
perlakuan ketaatan, ketertiban, tanggung jawab dan loyalitas pegawai terhadap segala
tata tertib yang berlaku dalam organisasi. (Lartemner, 1983:71)
Hipotesis 2: Bila disiplin sumber daya manusia meningkat, maka komitmen sumber
daya manusia juga meningkat. Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja dan efektivitas kerja pegawai. Yang bentuknya dapat
berupa lingkungan materiil seperti tempat dan sarana produksi, serta lingkungan
psikologis seperti suasana hubungan sosial antar personal perusahaan.
Hipotesis 3: Bila lingkungan kerja kondusif, maka komitmen sumber daya manusia akan
meningkat. Luthans (1995) mengartikan komitmen organisasional merupakan sikap
yang menunjukkan loyalitas karyawan dan merupakan proses berkelanjutan bagaimana
seorang anggota organisasi mengekspresikan perhatian mereka kepada kesuksesan
organisasinya.
Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Motivasi (Sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan pekerjaan dan berani berkorban, Tanggung jawab dalam bekerja, serta
Sikap ulet,tabah, jujur dan konsisten dalam bekerja), Disiplin (Penggunaan waktu secara
efektif, Ketaatan terhadap peraturan yang telah ditetapkan, serta Datang dan pulang tepat
waktu), Lingkungan Kerja (Hubungan antar karyawan, Suasana kerja, dan Fasilitas-
fasilitas kerja karyawan), serta Komitmen(Memiliki hasrat, Memiliki kemauan, serta
Memiliki ikatan emosional) mempunyai pengaruh positif terhadap Kinerja Sumber Daya
Manusia. Yaitu meningkatkan kinerja guru MTs dan MA Salafiyah, Kajen, Pati.
Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh guru MTs
dan MA Salafiyah, Kajen, Margoyoso, Pati sebagai responden, kemudian data yang
diperoleh diolah menggunakan program SMARTPLS untuk menguji hipotesis, maka
Semakin baik motivasi .Disiplin. Lingkungan Kerja,serta Komitmen maka akan dapat
meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia.

Jurnal Pembanding
Judul Artikel ETHICS AS A FOUNDATION OF MANAGEMENT - A VALUABLE RESOURCE
OR A RELIC IN THE TIMES OF CRISIS?
Judul jurnal JOURNAL OF ECONOMICS BUSINESS
Vol dan No Vol.16 No.3
Tahun 2011
Abstrak Mengikuti aturan kegiatan, yang dihasilkan dari norma-norma etika yang diterima
dalammasyarakat tertentu, dapat menjadi salah satu sumber keunggulan kompetitif.
Meskipun, dapat dianggap bahwa tidak semua orang menyadari perlunya serta
keuntungan yang terkait dengan aktivitas yang berjalan dengan cara ini. Dalam aspek
ini, tujuan artikel untuk menunjukkan sikap pengusaha Polandia terhadap tantangan
yang mengalir dari menangani bisnis sesuai dengan etika. Semua masalah teoritis yang
dibahas di sini berkaitan dengan topik etika bisnis. Data empiris yang disajikan dalam
makalah ini dikumpulkan oleh penulis selama 410 wawancara tentang etika yang
dilakukan dengan pengusaha yang menjalankan perusahaan kecil dan menengah. Tujuan
utama adalah untuk menentukan apakah mematuhi aturan etika adalah nilai nyata bagi
pengusaha. Dari hasil yang diperoleh kesimpulan, bahwa pengusaha Polandia
menyatakan pentingnya etika dalam aktivitas mereka, tetapi dalam praktiknya sebagian
besar dari mereka tidak mengingat aturan apa pun dan tidak mengakui etika sebagai
pijakan bisnis, dapat ditarik keluar.
Subjek Sasaran penelitian ini adalah pengusaha yang menjalankan perusahaan kecil dan
Penelitian menengah. Data Penilaian Semua masalah teoritis yang dibahas di sini berkaitan
dengan topik etika bisnis. Data empiris yang disajikan dalam makalah ini
dikumpulkan oleh penulis selama 410 wawancara tentang etika yang dilakukan
dengan pengusaha yang menjalankan perusahaan kecil dan menengah. Tujuan
utama adalah untuk menentukan apakah mematuhi aturan etika adalah nilai nyata
bagi pengusaha. Dari hasil yang diperoleh kesimpulan, bahwa pengusaha
Polandia menyatakan pentingnya etika dalam aktivitas mereka, tetapi dalam
praktiknya sebagian besar dari mereka tidak mengingat aturan apa pun dan tidak
mengakui etika sebagai pijakan bisnis, dapat ditarik keluar. Pendahuluan Krisis
saat ini umumnya disebut sebagai "krisis kepercayaan" (Keeble, 2005, Sztompka,
2008, Uslaner, 2010), tetapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan
kepercayaan? Dapat dikatakan bahwa kepercayaan adalah keyakinan dalam
perilaku orang lain serta aturan yang mengatur kehidupan sosial. Kami percaya
bahwa norma-norma merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, dan
orang-orang di sekitar kita secara sukarela mengikuti standar yang berlaku umum
yang secara umum dapat disebut sebagai perilaku etis (Sztompka, 2007). Ketika
kita mempertimbangkan krisis kepercayaan pada dataran ekonomi, itu berarti ada
kurangnya kepercayaan pada perilaku otoritas lokal, pemerintah dan entitas
bisnis, serta perilaku konsumen, yang menghambat proses pengambilan
keputusan dan mengadopsi sikap tertentu. Tampaknya semakin besar korporasi,
semakin rumit urusannya dan semakin sulit untuk mencapai transparansi. Oleh
karena itu dapat diasumsikan bahwa krisis kepercayaan merujuk pada entitas
yang lebih besar daripada entitas yang lebih kecil yang menawarkan kontak
langsung dengan konsumen mereka. Ternyata, masalah dengan etika tidak hanya
berkisar pada sikap pengusaha, tetapi juga di sekitar sumber daya perusahaan
mereka yang mencakup staf- tekah ditemukan bahwa personel yang tidak
mempercayai atasan mereka, bekerja dengan enggan (Rose, 2009).
Metode Diskusi ini berfokus pada pertanyaan mendasar tentang apa yang tidak diperbolehkan
Penelitian dalam bisnis, serta masalah yang terkait dengan sikap terhadap lingkungan dan orang
miskin. Komentar tersebut menghubungkan penurunan di pasar, tetapi juga transformasi
sosial ekonomi yang dialami Polandia-negara bekas komunis -. Semua masalah teoritis
yang dibahas, di sini berkaitan dengan topik etika bisnis. Data empiris yang disajikan
dalam makalah ini dikumpulkan oleh penulis selama 410 wawancara tentang etika yang
dilakukan dengan pengusaha pada tahun 2009. Pilihan responden tidak acak -
wawancara dilakukan dengan pemilik dan manajer dari usaha kecil dan menengah
(UKM) yang menyetujui wawancara. Penelitian ini bersifat kualitatif dan
menghubungkan pendapat responden tentang keberadaan norma-norma etis dalam
transaksi bisnis mereka, serta latar belakang sikap yang mereka adopsi.
Kesimpulan Musyawarah yang disajikan dalam makalah ini cenderung mengasumsikan bahwa
pengusaha merupakan bagian dari masyarakat mereka dan karenanya harus mematuhi
norma-norma sosial Namun, penelitian empiris membuktikan bahwa "keharusan sosial"
ini tidak diterjemahkan ke dalam sikap yang ditunjukkan oleh orang-orang yang
menjalankan usaha kecil dan menengah. Penelitian menunjukkan bahwa 45% responden
yang diwawancarai percaya bahwa tidak ada aturan main. Di antara mereka yang setuju
bahwa tidak semuanya diizinkan dalam bisnis, 28% tidak dapat menyebutkan aturan
sosial yang dihormati Maka, dapat diperdebatkan bahwa pengusaha Polandia tidak
sepenuhnya yakin bahwa etika adalah nilai mendasar dalam operasi mereka. Meskipun
sulit untuk menentukan apakah itu berasal dari situasi ekonomi saat ini atau terkait
dengan beberapa penyebab lain, orang dapat melihat bahwa sebagian besar responden
berfokus pada kebutuhan mereka sendiri daripada kebutuhan sosial. Sikap seperti itu
tidak boleh sepenuhnya dikutuk karena pada umumnya diyakini bahwa pengusaha yang
efektif menciptakan peluang kerja, memberikan penawaran pasar, membayar pajak, dan
membantu pengembangan komunitas tertentu, oleh karena itu sembari mengurus bisnis
mereka sendiri, dalam arti mereka peduli kebutuhan lingkungan mereka. Namun, situasi
saat ini, 156 Joanna, Ethics As A Foundation... memungkinkan untuk mengadvokasi
perilaku bisnis etis di antara para manajer entitas kecil dan menengah, dengan menyoroti
keuntungan bagi perusahaan mereka. Seperti yang ditunjukkan oleh makalah ini,
literatur dan praktik memberikan pendapat yang bertentangan tentang peran etika dalam
operasi bisnis. Perlu disebutkan bahwa semakin tidak etis masyarakat, semakin tidak etis
bisnis. Terlepas dari situasi saat ini, apakah itu pasar bull atau bear, tingkat mematuhi
norma-norma etika dalam manajemen bisnis tergantung pada sensitivitas etika umum
yang ditampilkan oleh masyarakat tertentu, yang keduanya dikondisikan secara historis
dan terkait dengan situasi ekonomi saat ini.

a).Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Utama

Kelebihan:

1. Penulisan judul artikel sudah benar, mengunakan huruf kapital.

2. Isi dari abstrak telah mewakili isi jurnal didalamnya

Kekurangan:

1) Tidak memiliki saran dari penulis untuk dipahami pada penelitian berikutnya.

b) Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Pembanding

Kelebihan:

1) Isi jurnal disertai dengan rumus-rumus.

Kekurangan:

1) Menggunakan bahasa inggris jadi sulit untuk dipahami.

2) Tidak memiliki ISDS (International Serial Data System).


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan kelemahan dn kelebihan yang telah dijelaskan ataudipaparkan diatas, setiap jurnal yaitu
jumal utama, jurnal pembanding, memiliki kelemahan dan kelebihan masing- masing baik itu dari segi
penulisan, tata bahasa dan juga kedalaman materi. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga jurnal tersebut
sudah baik dan dapat di jadikan sebagai referensi untuk pembaca, tetapimasih perlu perbaikan. Maka
dapat disumpulkan bahwa jurnal tersebut kayak atau sudah bagus digunakan pembaca sebagai referensi
untuk penelitian-penelitian lainnya.

Saran

Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun kekurangansetiap jurnal ini perlu
diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan ataupun digunakan pembaca sebagai refrensi dalam
penelitian-penelitian ataupun untuk kegunaan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

hl=id&as sdt-0%2C5&q=ETHICS+AS+A+FOUNDATION OF MANAGEMENT+


%E2%80%93+A+VALUABLE+RESOURCE+OR+A+RELIC÷IN+THE+TIMES+OF+CRISIS%3
F&btnG https://www.academia.edu/36349761/CRITICAL JOURNAL REVIEW CJR

Anda mungkin juga menyukai