DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B Rumusan Masalah...........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian............................................................................................3
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1Pendekatan Psikologis.....................................................................................8
3.1 Kesimpulan...................................................................................................31
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan sumber daya manusia pada dasarnya adalah
peningkatan kinerja karyawan yang mencerminkan kemampuan anggota
organisasi dalam bekerja, artinya kinerja masing-masing karyawan di nilai
dan di ukur menurut kriteria yang sudah di tentukan oleh organisasi. Ada
banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan
diantaranya motivasi dan disiplin kerja. Dalam hubungannya dengan
kinerja, disiplin kerja merupakan salah satu faktor penting.
Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja
sama. Sejalan dengan itu organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi
kegiatan sejumlah orang yang rasional untuk mencapai tujuan. oleh sebab
itu organisasi mengharapkan para pegawai dapat berprestasi dan mampu
menciptakan keadaan yang kondusif. Sehingga pegawai tidak akan
mengalami kejenuhan, kebosanan dan rasa malas bekerja yang
mengakibatkan semangat kerja menurun. jika semangat kerja menurun
dapat mengakibatkan kinerja pegawai juga mengalami penurunan. Kinerja
peawai yang menurun dapat mengakibatkan kerugian dalam organisasi.
Organisasi apapun, jenis, skala dan ukurannya pasti tidak terlepas
dari faktor sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas
tentunya tidak didapat dengan mudah dan sederhana. Untuk mencari atau
merekrut calon tenaga kerja yang berpotensi dan dan sesuai standar
organisasi, harus melihat berbagai aspek internal dan eskternal organisasi.
Oleh karena itu perencanaan tenaga kerja merupakan kebutuhan bagi
organisasi.
Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi
perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan
bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan
kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius
karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup
perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang
ada didalamnya.
Analisis organisasi kerja ini dilakukan dengan tujuan untuk
membantu perusahaan mencapai targetnya, membantu dalam membuat job
description karyawan, membantu dalam pembagian tugas atau tanggung
jawab menjadi lebih mudah dan jelas, membantu untuk mengurangi
konflik internal yang terjadi di dalam perusahaan, kemudian membantu
meningkatkan moral dan motivasi kerja karyawan dalam jenjang karir
ynag jelas dan membantu dalam perhitungan sistem remunerasi karyawan
perusahaan.
Selain itu, analisis organisasi kerja juga berfungsi untuk
merencanakan kebutuhan SDM dengan menganalisis kebutuhan skill yang
dibutuhkan perusahaan. Lewat hasil analisis itulah akan dilaksanakan
kegiatan pelatihan karyawan baik untuk melatih karyawan baru maupun
meningkatkan keterampilan karyawan lama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisis organisasi kerja?
2. Apa unsur-unsur dari organisasi kerja?
3. Bagaimana karakteristik dari pendekatan psikologis, pendekatan
sosiologis dan pendekatan sistematik?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penyusun dalam penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui secara umum konsep analisis organisasi kerja, mengetahui
karakteristik dan perbedaan antara pendekatan psikologis, pendekatan
sosiologis dan pendekatan sistematik.
D. Manfaat Penulisan
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Bagi Instansi
Makalah ini dapat menambah wawasan mengenai manajemen
sumber daya manusia dan dapat menggugah untuk dapat terus
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam usahanya.
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan atau organisasi
dalam mengambil kebijakan mnegenai motivasi dan disiplin kerja
sehingga meningkatkan kinerja karyawan.
2. Bagi Pihak lain
Makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dalam memecahkan
serta membahas masalah yang sama dimasa mendatang. Dan penulisan
ini untuk menambah bahan bacaan yang dapat digunakan sebagai
bahan perbandingan dalam menyususn karya tulis serta menambah
pengetahuan bagi mereka yang berminat di bidang SDM.
3. Bagi Penulis
Makalah ini dapat menambah pengetahuan yang berharga bagi
penulis, sehubungan dengan mata kuliah SDM yang didapat di bangku
kuliah. Selain itu penulis dapat mengembangkan serta
mengimplementasikan ilmu pengetahuan teoritis tersebut kedalam
dunia kerja yang nyata.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 ANALISIS ORGANISASI KERJA
Definisi Organisasi Kerja ialah wadah atau tempat berkumpulnya orang
dengan 3 sistematis, terpimpin, terkendali, terencana, rasional dalam
memanfaatkan segala sumber daya baik dengan metode, material,
lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana, dan lain sebagainya
dengan efisien dan efisien , serta struktur pembagian kerja dan struktur tata
hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
1.2 UNSUR-UNSUR ORGANISASI KERJA
Psikologi sebagai ilmu pertama pada tahun 1875 di Leipzig, Jerman, oleh
Wilhelm Wundt merupakan titik awal dari perkembangan psikolohi sebagai
suatu illmu disusul Laboratorium psikologi lainnya antara lain di Wuerzburg,
Goettingen dan Tubingen.ilmu berusaha memberi penjelasan tentang
kejadian-kejadian di alam, lepas dari bagaimana keterangan ini nanti akan
digunakan. Kajian dari bermacam-macam gejala psikis dari manusia dengan
menggunakan berbagai macam rancangan eksperimen merupakan kegiatan
utama dari psikologi eksperimen. Psikologi eksperimen juga mempelajari
gejala-gejala psikis dan perilaku manusia dalam bidang industry.
Penerapan psikologi umumdi industry sudah mulai dilihat pada permulaan
abad ke 20 oleh Walter Dill Scott (1901) dalam periklanan. Tahun 1903,
bukunya Theory of Advertising merupakan buku pertama yang membahas
psikologi dalam kaitan dengan aspek dunia kerja. Tahun 1913, terbit buku
dari Hugo Muensterberg psikolog Jerman yang mengajar di Universitas
Harvard, The Psychology of Industrial efficiency. Perkembangan yang pesat
dimulai dalam decade 1920. Frederick winslow taylor, pelopor gerakan
scientific management mencari cara yang paling efisien untuk melakukan
suatu pekerjaan. Ini berkembang menjadi Ergonomi, kerekayasan untuk
manusia (Human Engineering) atau psikologi kerekayasaan untuk manusia
(Engineering Psychologi). 1924 dimulai penelitian-penelitian di Hawthorne,
Illinois di pabrik Western Electric tentang akibat-akibat kerja fisik dari
lingkungan kerja terhadap efisiensi kerja. Ditemukan bahwa kondisi
psikososial ditempat kerja secara potensial mempunyai arti yang lebih penting
dari kerja fisik.
Pengertian Organisasi :
Semua konsep dan teori awal mulanya psikologi organisasi berasal dari
psikologi sosial dan psikologi klinis (teruama pada teori-teori
kepribadian). Dalam perkembangannya, psikologi organisasi disatukan
dengan psikologi industri.
Juga, dalam banyak kasus, karyawan dalam organisasi yang sukses lebih
puas dan terpenuhi dalam pekerjaan mereka daripada karyawan dalam
organisasi kurang berhasil. Sikap positif dapat membawa lebih untuk
peran nonpekerjaan seperti orang tua dan masyarakat anggota. Konsumen
juga mendapatkan keuntungan dari peningkatan efektivitas organisasi
karena dikelola dengan baik, organisasi yang efisien sering menghasilkan
produk dan memberikan layanan dengan jauh lebih rendah daripada biaya
kurang berhasil mereka pesaing. Penghematan biaya seperti ini sering
diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih rendah.
Singkatnya, setiap orang adalah pemenang potensial ketika organisasi
berfungsi secara efektif. Organisasi psikologi berusaha untuk
meningkatkan efektivitas organisasi melalui penelitian ilmiahdan
penerapan temuan hasil penelitian.
Dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen baik secara
perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya
dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan
kemanfaatan manusianya dan organisasi.
dan proses, tetapi hanya sebatas bahwa seperti variabel dan proses
berdampak pada individu perilaku. Dengan demikian, salah satu cara
yang halus dalam organisasi psikologi dan organisasi perilaku berbeda
adalah bahwa perilaku organisasi ini sedikit lebih "eklektik" dalam fokus
daripada yang organisasi psikologi.Banyak alasan untukperbedaan ini
adalah bahwa perilaku organisasi menarik dari berbagai disiplin ilmu
lebih besar dari melakukan psikologi organisasi. Sementara psikologi
organisasi menarik sebagian besar dari berbagai subfield dalam psikologi,
organisasi perilaku menarik tidak hanya pada psikologi tetapi sosiologi,
antropologi, ekonomi, dan tenaga kerja hubungan, untuk beberapa nama.
Jadi, untuk menjawab pertanyaan apakah ada perbedaan antara
organisasipsikologi dan perilaku organisasi, saya Jawabannya adalah: Ya,
tapi itu adalah sangat halus perbedaan. Mungkin cara terbaik untuk
meringkas perbedaannya adalah mengutip komentar dari satu profesor
saya ketika saya mulai mencari fakultas pekerjaan setelah menyelesaikan
Ph.D.
1. Seleksi karyawan
melibatkan pengembangan penilaian seleksi karyawan, seperti tes
penyaringan untuk menentukan kandidat telah sesuai dengan syarat
pekerjaan atau tidak.
2. Ergonomi
Psikolog organisasi dengan subyek ergonomi akan membuat perancangan
atau desain alat-alat untuk memaksimalkan kinerja dan meminimalkan
cedera.
3. Pengembangan organisasi
Di area ini, psikolog organisasi akan membantu untuk meningkatkan
organisasi melalui program penambahan keuntungan, desain ulang produk,
serta perbaikan struktur organisasi.
4. Manajemen kinerja
Seperti namanya, psikolog organisasi yang bekerja di bidang manajemen
kinerja akan mengembangkan penilaian dan teknik untuk menentukan
kinerja karyawan telah dilakukan dengan baik.
5. Kehidupan kerja
Psikolog di area ini berfokus meningkatkan kepuasan karyawan dan
memaksimalkan produktivitas para karyawan. Ia juga bisa menawarkan
cara atau program agar karyawan dapat bekerja lebih menguntungkan
perusahaan sekaligus memiliki kualitas hidup meningkat di tempat kerja.
6. Pelatihan dan pengembangan
Psikolog akan memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan
yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tertentu serta mengevaluasi
program pelatihan karyawan. Namun sebelum mengadakan pelatihan,
psikolog organisasi akan menentukan masalah spesifiknya yang terjadi di
perusahaan.
Misal manajer mengetahui bahwa timnya tidak bersemangat sehingga
menyebabkan pendapatan menurun atau seorang karyawan yang sering
melakukan kesalahan dalam pekerjaannya meskipun ia mengerjakan tepat
waktu.
Tujuan Dan Manfaat lainya :
a. Pendekatan psikologis bertujuan untuk menjelaskan fenomena
keberagamaan manusia yang dijelaskan dengan mengurai keadaan
jiwa manusia.
b. Membantu organisasi dan perusahaan dalam mencapai tujuan.
c. Menjembatani kebutuhan individu dan kebutuhan organisasi.
d. Meningkatkan kemampuan individu dalam setting kerja sehingga
bukan saja meningkatkan kompetensi individu tapi juga
mengembangkan perusahaan
Sosiologi organisasi menjadi salah satu sub disiplin dan menjadi diskusi
penting di dalam perkembangan objek kajian sosiologi. Alasannya karena
setiap individu dan
kelompok dalam kehidupan bermasyarakat sepanjang hidup selalu berhubungan
dengan organisasi, sehingga proses sosial dan interaksi sosial menyertai
terbentuknya institusi sosial.
Disisi lainnya, ruang lingkup kajian dalam sosiologi organisasi
ini sangatlah kompleks, lantaran menyakutbeberapa jaringan sosial perpolitikan,
ekonomi, dan lainnya. Tetapi yang pasti semua itu menjadi bagian daripada
kontrol atas berbagai contoh penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Oleh sebab itulah dalam hal ini diperlukan perencanaan pembagian kerja meliputi
penetapan fokus kerja organisasi dan manajers job. Prihal ini misalnya
teori ScientificManagement dari Taylor masuk dalam perspektif fokus dalam
kategori tujuan organisasi (organisasional, rasionalitas, dan efisiensi).
Teori yang dikemukakan oleh Barnard ini adalah penyatuan kontradiksi dari
pendekatan top down dengan pendekatan bottom up. Intinya, pemberian
bersifat nonmaterial juga hal yang penting di samping pemberian material dalam
mengelola semangat para pekerja.
Misalnya, contoh organisasi sosial dalam kajian teori ini dibentuk lewat masukan
oleh lingkungan, baik material atau manusia (input), lalu terjadi proses
pengelolaan jasa (processing), yang akhirnya menghasilkan sesuatu atau keluaran
(outputs) berupa produk atau layanan, dan ada umpan balik (reaksi dari
lingkungan).
Kelemahan Sosiologis;
•Pendekatan kuantitatif tidak bisa mendapatkan data dan hasil yang menjelaskan
alasan seseorang melakukan suatu perilaku tertentu.
•Data yang dikumpulkan tidak bersifat mendalam, kesimpulan yang diperoleh
adalah hasil pembuktian hipotesis (H0 dan H1) menggunakan perhitungan
statistik sehingga belum tentu keadaan sebenarnya akan berkorelasi dengan
kesimpulan yang diperoleh.
Masalah-masalah yang timbul itu menurut para sosiolog adalah hal yang
disayangkan yang lahir karena modernitas dan harus dibayar mahal oleh manusia
atas nama kemajuan. Durkheim dan Weber bekerja keras untuk memecahkan
maslah ‘sakitnya kemanusiaan’ ini yang dalam konsep Robert Merton (1957)
disebut dengan konsep masalah-masalah sosial (social problems) yang
menurutnya harus diminimalisir atau bahkan dihilangkan tanpa mengubah struktur
masyarakat.
4.1 Pendekatan Sistematis
SISTEMATIS
Sistematis adalah proses pengambaran sesuatu yang direncanakan dan hati
hati sedangkan secara umum sistematis adalah sebagai segala bentuk usaha
yang dilakukan untuk menguraian atau menjabarkan sesuatu dalam hubungan
yang teratur dan logis, sedangkan pendekatan merujuk pada pandangan
tentang terjadinya sesuatu poses yang sifatnya masih sangat umum. Jadi
pendekatan sistematis adalah pendekatan yang komprehensif karena meninjau
gejala atau masalah dari berbagai komponen atau aspek yang membentuk
sistem gejala atau masalah tersebut.
1. Desain Eksperimental
3. Budaya Perusahaan
Budaya dalam kaitannya dalm organisasi didefinisikan sebagai cara-
cara yangdilakukan oleh SDM di dalam organisasi tersebut. Budaya
merupakan unsur lain yang menjadi perekat hubungan sosial yang
memadukan suatu organisasi sehingga bersatu.Budaya merupakan
lingkungan internal sehari-hari yang terlihat dan dirasakan olehmereka
yang bekerja do dalamnya. Hal ini merupakan hasil proses belajar SDM
secarakomulatif sebagai pencerminan dan promosi, imbalan, hukuman dan
keputusan yangditerapkan oleh suatu orgaisasi.Budaya juga
menggambarkan bagaimana SDM belajar untuk melakukan sesuatudisuatu
organisasi. Budaya perusahaan tidak tertulis, budaya bukan merupakan
bagian penting dari uraian tugas juga bukan merupakan bagian penting
dari uraian tugas juga bukan merupakan uraian prosedur manual, ini
merupakan gambaran bagaimanakebiasaan SDM disuatu disuatu
perusahaan dan apa yang sebenarnya terjadi di perusahaan tersebut.Apa
yang harus dilakuan oleh budaya organisasi terhadap sistem
informasi.Banyak budaya perusahaan memiliki masalah mental yang
kurang baik.
Pada masa lalu banyak orang yang merasa kecewa karena melakukan
sesuatu yang positif. Beberapa perubahan dalam budaya muncul karena
munculnya komputer dan teknologi informasi.Perubahan apapun dalm
sistem informasi memaksa SDM untuk melakuan sesuatuyang berbeda
dari biasanya. Karena itu upaya apaun yang dilakukan akan
mendorongsostem informasi yang lama untuk bertahan. Budaya
menyatakan bahwa kita bisamenghasilkan informasi seperti ini karena itu
mereka tidak menginginkan adanya sisteminformasi yang baru. Lebih jauh
lagin dalam sitem informasi di antara kelompok ini tidaksaling percaya
satu sama lain. Karena itu mereka menolak untuk saling
memberiinformasi, bahkan mugkin beberapa diantara mereka berfikir
bahwa sistem informasi iniakan digunakan untuk memutuskan hubungan
kerja meraka dengan perusahaan.
4. Kekayaan (Aset)
Kekayaan perusahaan (aset) dapat disefinisikan dengan cara yang
berbeda. Adayang menyatakan bahwa kekayaan perusahaan itu meliputi:
uang, mesin, peralatan,informasi, dan metode. Kekayaan tersebut ada yang
terlihat seperti peralatan serta tanahdan ada yang tidak terlihat seperti hak
paten dan hak cipta. Kita ambil contoh disinikekayaan dala bentuk
keuangan dan kemampuan beroperasi (Sistem Informasi). Dalam banyak
hal informasi diperlukan untuk mengawasi atau menjaga kekayaa ini.
Misalkaninformasi harus dapat menunjukkan bagaimana mereka bekerja
atau bagaimana agar mereka menjadi SDM yang baik karena efektifitas
dan efisiensi operasi merupakan salah satu factor penentu sukses bagi
suatu organisasi
5. Pengaruh
Adanya interaksi yang terjadi secara terus menerus antara lingkungan
dan organisasi menyebabkan banyaknya informasi yang mengalir dari
lingkungan dan organisasi dan sebaliknya dari organisasi ke lingkungan
dimana hal ini akan memberikan pengaruh timbal balik bagi kedua belah
pihak.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis organisasi kerja bertujuan untuk membantu perusahaan mencapai
targetnya, membantu dalam membuat job description karyawan, membantu dalam
pembagian tugas atau tanggung jawab menjadi lebih mudah dan jelas, membantu
untuk mengurangi konflik internal yang terjadi di dalam perusahaan, kemudian
membantu meningkatkan moral dan motivasi kerja karyawan dalam jenjang karir
ynag jelas dan membantu dalam perhitungan sistem remunerasi karyawan
perusahaan. secara harfiah, psikologi berarti ilmu jiwa, atau ilmu yang
mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan. Psikologi organisasi mempelajari
bagaimana suatu organisasi mempengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-
anggotanya. Pemahaman, penguasaan serta praktik pada psikologi organisasi
dapat diterapkan pada perusahaan guna mencapai kesuksesan sebuah perusahaan
dan membantu memberikan alternatif solusi terhadap pengembangan sistem
industry. Sosiologi organisasi menjadi salah satu sub disiplin dan menjadi diskusi
penting di dalam perkembangan objek kajian sosiologi. Alasannya karena setiap individu
dan kelompok dalam kehidupan bermasyarakat sepanjang hidup selalu
berhubungan dengan organisasi, sehingga proses sosial dan interaksi sosial
menyertai terbentuknya institusi sosial
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari pembahasan maka terdapat beberapa saran yang harus
diperhatikan untuk merubah menjadi lebih baik, meliputi:
1) Sistem penilaian kinerja karyawan belum terlalu dimengerti dan dipahami oleh setiap
karyawan, sehingga perlu disebarluaskan pengetahuan tentang sistem penilaian kinerja
karyawan pada perusahaan. Caranya dengan memberikan workshop dan pelatihan tentang
sistem penilaian kinerja.
2) Perlu dipahami mengenai fungsi dan tanggung jawab setiap karyawan dengan jabatan
masing-masing, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik.
3) Menerapkan disiplin waktu dalam bekerja, karena dapat mempengaruhi sistem
penilaian kerja