Disusun oleh :
Dimas Hafiz Wiryawan (P20637123011)
Tingkat 1 A
Puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang maha pengasih dan penyayang karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang "Materi
Organisasi dan Manajemen".
Shalawat dan salam semoga tetap tecurah limpahkan kepada nabi kita Nabi Muhammad SAW.
Dan tidak lupa juga kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita sebagai umatnya.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Organisasi dan Manajemen dengan tujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang Materi Organisasi dan Manajemen.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, penulis siap menerima kritik dan saran yang membangun
guna penulisan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Penulis berharap, semoga makalah
ini memberikan manfaat bagi banyak pihak si luar sana.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka dengan segala
kerendahan hati penulis menghaturkan terimakasih kepada :
Dengan selesainya makalah ini, penulis mengharapkan jika makalah yang telah disusun ini
dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang berguna bagi para pembaca. Penulis sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu Penulis harapkan adanya
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya selanjutnya agar menjadi lebih
baik lagi kedepannya.
Akhir kata Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang
memperlukannya dimasa yang akan datang.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….ii
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….1
A.Latar Belakang…………………………………………………………………………..1
B.Rumusan Masalah………………………………………………………………………..2
C.Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………2
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………3
2.1 Konsep Dasar Organisasi Dan Manajemen……………………………………………...3
2.2 Prinsip Prinsip dan Fungsi Manajemen………………………………………………….3
2.3 Struktur Organisasi dan Jenisnya………………………………………………………..6
2.4 Konsep Kepemimpinan………………………………………………………………...11
2.5 Tipe dan Karakter Kepemimpinan……………………………………………………..12
2.6 Metode SWOT…………………………………………………………………………14
2.7 Metode Penyelesaian Masalah…………………………………………………………16
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………………….17
A.Kesimpulan……………………………………………………………………………..17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………18
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Organisasi berasal dari kata Organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Definisi organisasi
telah banyak dikemukakan oleh para ahli baik dari dalam maupun luar negeri. Secara garis
besar pengertian dan definisi organisasi adalah suatu kelompok terdiri atas dua atau lebih orang
yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah suatu kesatuan atau susunan
yang terdiri atas orang-orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama. Contohnya
seperti sekelompok orang yang bekerja sama, layaknya asosiasi lingkungan, amal, serikat
pekerja, atau perusahaan.
Menurut Hersey dan Blanchard, manajemen adalah proses bekerja sama antara individu dan
kelompok beserta sumber daya lainnya, dalam mencapai tujuan organisasi. Proses ini dimaknai
sebagai fungsi dan aktivitas yang dilaksanakan oleh pemimpin dan para anggotanya dalam
bekerja sama agar tujuan organisasi dapat tercapai.
Organisasi manajemen adalah proses perencanaan,pengelompokan, pemantauan dalam sebuah
organisasi Dimana setiap individu di dalamnya memiliki peran masing-masing untuk bisa lebih
cepat mewujudkan tujuan dari organisasi atau perusahaan.
Unsur organisasi dan manajemen yang harus diketahui bahwa organisasi manajemen memiliki
unsur unsur manajemen, Unsur dari kegiatan manajemen yang penting untuk diterapkan dalam
perusahaan terdiri dari 6 aspek atau yang lebih dikenal dengan 6 m,yaitu:Man, Method,
Machine, Material, Money, Market
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengambil judul “Materi Organisasi Dan
Manajemen”
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, terdapat beberapa rumusan masalah yaitu:
C.Tujuan Penulisan
3.Pengarahan
Setelah ditetapkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi dengan tugas dan tanggung
jawabnya, selanjutnya peran manajer adalah menggerakkan orang-orang dalam organisasi untuk
bersedia bekerja sesuai yang telah ditetapkan. Fungsi pengarahan berbeda dengan fungsi lainnya, karena
fungsi pengarahan lebih fokus pada pengelolaan sumber daya manusia. Tugas utama dalam
menjalankan fungsi ini, adalah menumbuhkan motivasa anggota karyawan, sehingga bersedia bekerja
dengan samangat dan kesenangan dalam bekerja tanpa merasa di paksa oleh pimpinan.
4.Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan proses evaluasi yang dilakukan pimpinan terhadap hasil kerja
organisasi. Pengawasan dimaksudkan untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan
terhadap apa yang telah ditetapkan fungsi-fungsi sebelumnya. Fungsi-fungsi manajemen melekat pada
pelaksanaan kegiatan manajer, olah karena itu dengan memahami fungsi-fungsi manajemen, diharapkan
memahami juga konsep manajemen. Fungsi-fungsi manajemen dilaksanakan di setiap organisasi dan
disetiap tingkatan manajemen. Ruang lingkup pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen di setiap tingkatan
manajemen akan berbeda-beda, disesuaikan dengan konsentrasi pekerjaan masing-masing tingkatan.
2.3 Struktur Organisasi Dan Jenisnya
A. Organisasi Lini
Struktur organisasi garis atau struktur organisasi lini adalah bentuk hierarki yang saling
terhubung langsung menggunakan garis wewenang atau komando secara vertikal.
Bentuk struktur organisasi ini juga terkenal dengan nama lain, yaitu struktur organisasi
militer. Alasannya karena bentuk struktur organisasi garis lebih cocok untuk cakupan kecil,
seperti pada tingkat rukun tetangga hingga desa.
Dari namanya, struktur organisasi garis atau lini melimpahkan wewenang secara langsung
dari pemimpin terhadap bawahan. Melalui garis komando, setiap komponen, seperti
pimpinan tertinggi hingga posisi paling rendah saling terhubung. Berikut ini merupakan ciri-
ciri struktur organisasi garis atau lini.
Terdapat tendensi munculnya gaya kepemimpinan otoriter dan bersikap kaku atau
tidak fleksibel.
Pemimpin cenderung memiliki beban yang lebih berat karena posisi atau jabatan
hanya diemban seorang diri.
Perkembangan kreativitas yang berada di hierarki level terendah cenderung terhambat
karena kesulitan mengambil tindakan inisiatif.
Tujuan pemimpin dan organisasi lebih sulit dibedakan.
Keberhasilan tergantung pada pemimpin organisasi.
Absennya tenaga ahli yang menguasai suatu bidang.
Hanya ada satu pimpinan organisasi atau perusahaan yang dibantu staf.
Memiliki dua kelompok wewenang, yakni lini dan staf.
Tidak terjadi hubungan langsung antara pimpinan dan bawahan.
Organisasi cenderung besar dan memiliki sifat kompleks.
Jumlah anggota organisasi atau pegawai perusahaan yang cenderung banyak.
Terdapat spesialisasi di dalam organisasi atau perusahaan.
Kerap muncul kebingungan pada bagian pelaksana sebagai akibat dari perintah yang
datang dari beberapa orang.
Cenderung kurang fleksibel dan tour of duty.
Rasa jenuh yang muncul dari spesialisasi.
Proses pengambilan keputusan dari keputusan semua anggota organisasi cenderung
lambat dan banyak memakan waktu.
Perintah pelaksanaan yang berdasarkan pada kolektivitas akan menghambat
kreativitas anggota organisasi.
Porsi tanggung jawab yang sama dapat menimbulkan masalah saat kemacetan kerja
terjadi karena tak ada seseorang yang ingin mengambil inisiatif lebih dari anggota
lainnya.
D. Organisasi Komite
Struktur Organisasi Komite adalah bentuk struktur organisasi yang terpakai oleh perusahaan
dengan menerapkan struktur komite.Sebagaimana, tugas kepemimpinan dan tugas khusus
lainnya wajib terlaksana serta bertanggungjawab secara keseluruhan oleh sekelompok
pejabat. Yang berupa dewan atau pimpinan komite tersebut.Hak dan Kekuasaan oleh komite
berbeda-beda. Ada komite yang mempunyai Hak dan Kekuasaan untuk mengambil fungsi-
fungsi manajemen.Dan ada pula komite yang tidak mempunyai Hak dan Kekuasaan untuk
membuat keputusan.Ada komite yang berhak membuat keputusan, tetapi ada pula yang
terikat pada suatu masalah. Yang dihadapi tanpa mempunyai Hak dan Kekuasaan.Untuk
membuat keputusan. Ada komite yang bertugas memberikan rekomendasi kepada pimpinan-
pimpinan manajer. Dapat kita katakan bahwa Hak dan Kekuasaan yang ada pada komite
terdiri dari berbagai macam,Jenis struktur organisasi komite terdiri dari 2 macam yaitu
bedasarkan wewengannya, yaitu ;
A..Executive Committe (Pimpinan Komite) adalah posisi pucuk pimpinan organisasi.
Memiliki anggota yang di berikan hak dan kekuasaan secara langsung (lini) yang kuat.
B.Staff Committee (Bawahan), yaitu karyawan yang mempunyai batasan terbatas dengan hak
dan kekuasaan staf.
Sedangkan dalam bentuknya struktur organisasi komite seperti tugas pimpinan.
Dilaksanakan secara kolektif.Dan tanggung jawabnya pun secara keseluruhan. Lalu semua
anggota memiliki wewenang yang sama besarnya.Dan ketika mengambil keputusan,
keputusan itu merupakan keputusan semua anggotanya.
Ciri Ciri Organisasi Komite
-Komite Formal
-Komite Informal
Adanya Mutasi atau pindah jenis pekerjaan (tour of duty) maka dapat pengembangan
karier terjamin.
Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab,
sebab keputusan merupakan keputusan bersama.
Lalu ketika ada voting suara, Adanya tirani mayoritas yang dapat memaksakan
keinginannya.
2.4 Konsep Kepemimpinan
Kekuasaan (power) seringkali diartikan sebagai pengaruh (influence) atau otoritas (authority).
Seseorang memiliki kekuasaan dikatakan sebagai seseorang yang berpengaruh atau seseorang
mempunyai otoritas/wewenang untuk melakukan sesuatu. Pengertian kekuasaan seperti yang
dikemukakan oleh Walter Nord (Thoha, 2010) adalah kemampuan untuk memengaruhi aliran,
energi, dan dana yang tersedia untuk suatu tujuan yang berbeda secara jelas dengan tujuan lainnya.
Definisi kekuasaan juga banyak dikemukakan oleh para ahli lainnya seperti Bierstedt yang
mengemukakan kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan kekuatan, Roger
mengemukakan kekuasaan adalah suatu potensi dari suatu pengaruh.
Secara sederhana, kepemimpinan adalah setiap usaha untuk memengaruhi, sementara itu
kekuasaan dapta diartikan sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin. Jadi kekuasaan
merupakan salah satu sumber seorang pemimpin untuk mendapatkan hak untuk mengajak atau
memengaruhi orang lain. Sedangkan otoritas dapat dirumuskan sebagai suatu bentuk khusus dari
kekuasaan yang biasanya melekat pada jabatan yang ditempati oleh pemimpin. Dengan demikian,
otoritas adalah kekuasaan yang disahkan (legitimatized) oleh suatu peranan formal seseorang dalam
suatu organisasi. Sumber kekuasaan dapat ditelusuri dari pernyataan Machiavelli pada abad ke-16
yang menyatakan bahwa hubungan yang baik itu tercipta dari rasa cinta(kekuasaan pribadi) dan
rasa takut (kekuasaan jabatan). Dari hal tersebut lah Amitai Etziomi membahas sumber kekuasaan,
yaitu kekuasaan jabatan (position power) dan kekuasaan pribadi (personal power). Dari sekian
banyaknya pernyataan yang menyatakan sumber kekuasaan, pandangan French dan Raven (Thoha,
2010) mendapat perhatian yang cukup luas. Mereka membagi sumber kekuasaan menjadi lima,
yaitu:
1. Kekuasaan keahlian (expert power)
Kekuasaan ini ada sebagai akibat dari keahlian atau kepakaran yang dimiliki oleh seorang
pemimpin. Kekuasaan ini didasarkan pada pengetahuan, keahlian, kecakapan dan kemampuan
seseorang dalam suatu bidang tertentu.
2. Kekuasaan legitimasi
(legitimate power) Seseorang akan memiliki kekuasaan legitimasi bila orang tersebut memiliki
jabatan tertentu. Semakin tinggi jabatan yang dimiliki, maka semakin besar kekuasaan atau pengaruh
yang dimilikinya. Seorang pemimpin yang memiliki kekuasaan legitimasi tinggi akan cenderung untuk
memengaruhi orang lain karena dia merasakan memiliki hak atau wewenang yang diperoleh dari
jabatan dalam suatu organisasi.
3. Kekuasaan referensi (referent power)
Kekuasaan referensi adalah kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin karena pemimpin tersebut
memiliki karisma atau kepribadian yang menarik. Dengan demikian pemimpin yang memiliki
kepribadian menarik akan mampu memengaruhi bawahannya.
4. Kekuasaan penghargaan (reward power)
Kekuasaan penghargaan adalah kekuasaan yang dimiliki pemimpin bersumber dari
kemampuan pemimpin untuk memberikan hadiah, penghargaan atau upah kepada bawahannya
sehingga semangat kerja bawahannya bisa meningkat.
5. Kekuasaan paksaan (coercive power)
Kekuasaan paksaan adalah kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin karena pemimpin
tersebut memiliki posisi yang sangat kuat. Kekuasaan ini bertentangan dengan kekuasaan penghargaan
karena kekuasaan penghargaan memberikan hadiah atau penghargaan sedangkan kekuasaan paksaan
memberikan hukuman (punishment) atas kinerja yang buruk dari bawahannya. Setiap pemimpin tentu
harus berhati-hati dalam menggunakan kekuasaan ini karena pada prinsipnya tidak ada orang yang
menginginkan mendapatkan hukuman. Pada perkembangan pemikiran selanjutnya, Raven
menambahkan sumber kekuasaan.
6. kekuasaan informasi (information power)
Kemudian pada tahun 1979, Hersey dan Goldsmith menambahkan sumber kekuasaan yang
ketujuh yaitu kekuasaan koneksi (connection power).
Faktor-faktor ancaman(Threat)
Ancaman merupakan kebaliikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi faktor-faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga pendidikan.Contoh: minat
peserta didik baru yang meurun, kurangya kepercayaan masyarakat terhadapa lembaga
pendidikan.Faktor ini termasukhh faktor eksternal atau kondisi yang cenderung memiliki efek
negatif pada pencapaian tujuan suatu lembaga pendidikan, atau membuat tujuan absurd
atau malah sulit dicapai.
Analisis SWOT: yang dilaksanakan dalam manajemen pemdidikan dalam menghadapi
tantangan maupun peluang yang ada di era globalisasi ini..
Penerapan SWOT pada instansi pendidikan tersebut dapat mendorong
kemajuan manajemen pendidikan, peran analisis swot dalam meningkatkan mutu pendidikan
analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan
kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya.
2.7 Metode Penyelesaian Masalah
a). Pengenalan.
Kesenjangan antara keadaan yang ada atau yang teridentifikasi dan bagaimana keadaan yang
seharusnya. Satu-satunya yang menjadi perangkap adalah kesalahan dalam mendeteksi (tidak
mempedulikan masalah atau menganggap ada masalah padahal sebenarnya tidak ada).
b).Diagnosis.
Inilah langkah yang terpenting. Metode yang benar dan telah diuji mengenai siapa, apa,
mengapa, dimana, dan bagaimana berhasil dengan sempurna. Pusatkan perhatian pada
masalah
utama dan bukan pada hal-hal sepele.
d). Pelaksanaan.
Ingatlah bahwa akan selalu ada keuntungan dan kerugian. Namun hati-hati, jangan biarkan
pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan dan arah pada kelompok tertentu.
e).Evaluasi.
Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian masalah baru. Jika penyelesaiannya
tampak tidak berhasil, kembalilah ke langkah -langkah sebelumnya dan cobalah lagi.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap agar kita lebih mengetahui lagi tentang
Organisasi dan Manajemen.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA