DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK III
1. DWI NOVELIA ADESTHY
2. JUMIYATI
3. MEIRY YUNIDARTI
4. MINDI MELYANI
5. TENRI HALIA
6. FITRA SYAHRIANDI
7. ISMADI
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam kita panjatkan kepada
Nabi Muhammad SAW. kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada kita selaku umatnya
semoga kita mendapat syafa’at darinya di akhirat kelak.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang
mendukung dalam penyusunan makalah ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka kami menerima
kritik dan sarannya dari para pembaca, karena kami telah berusaha melakukan semaksimal
mungkin agar mencapai tujuan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai pegangan dalam
mempelajari materi tentang Pengorganisasian dalam Manajemen Keperawatan
Kelompok III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengorganisasian adalah hal penting untuk dipelajari, pengorganisasian mencakup
hal-hal yang diatur untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Antara pimpinan dan
bawahan, atau antara ketua dan staf memiliki saling keterkaitan tanggung jawab untuk
mencapai tujuan bersama. Pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang juga
mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan. Dengan fungsi
pengorganisasian, seluruh sumber daya yang dimiliki oleh intitusi pelayanan kesehatan
(manusia dan bukan manusia) diatur penggunaannya secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan institusi.
Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan
mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang dan
pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf untuk mencapai tujuan organisasi.
Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Suatu rumah sakit memerlukan pengorganisasian untuk melancarkan suatu
tujuan dengan sukses. Organisasi rumah sakit memiliki pemimpin dan staf-staf yang
bergerak dibidangnya agar organisasi di rumah sakit mampu mejalankan pelayanan yang
optimal. Pengorganisasian dalam manajemen keperawatan mempunyai banyak aktifitas
penting, antara lain bagaimana asuhan keperawatan dikelola secara efektif dan
efisien untuk sejumlah pasien di rumah sakit dengan jumlah staf keperawatan dan
fasilitas yang ada.
B. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar suatu
pengorganisasian?
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tujuan dari suatu pengorganisasian ?
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip dari suatu
pengorganisasian
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan organisasi sebgai sisatem sosial?
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur dan jenis-jenis struktur dari
sebuah organisasi?
BAB II
PEMBAHASAN
Bagan 2.1
Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Fungsional
Kepala Ruang
Perawat
Pengobatan
Pasien/ Klien
Kelebihan :
1) Manajemen tradisional yang menekankan efisiensi, pembagian tugas yang
jelas dan pengawasan yang baik.
2) Sangat baik untuk Rumah Sakit yang kekurangan tenaga kerja.
3) Perawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial, sedangkan
perawat pasien junior merawat pasien.
Kelemahan :
1) Tidak memberikan kepuasan pada pasien dan perawat.
2) Pelayanan keperawatan sendiri-sendiri, tidak mampu menerapkan proses
keperawatan.
3) Persepsi perawat cenderung kepada tindakan yang berkaitan dengan
ketrampilan saja (Pratiwi, 2016)
3. Metode Perawatan Tim
Metode asuhan keperawatan seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dengan berdasarkan konsep kooperatif &
kolaboratif
Tujuan Metode Tim :
1) Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
2) Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
3) Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda Konsep
Metode Tim :
1) Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai
teknik kepemimpinan.
2) Pentingnya komunikasi yang efektif agar berkesinambungan rencana
keperawatan.
3) Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.
4) Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik
jika didukung oleh kepala ruang.
Kelebihan :
1. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang komprehensif.
2. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.
3. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga meminimalisir konflik dan
memberikan kepuasan kepada anggota tim.
Kelemahan :
1) Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi
tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan
pada waktu-waktu sibuk sehingga memerlukan waktu.
2) Perawat yang belum terampil & kurang berpengalaman cenderung untuk
bergantung/berlindung kepada perawat yang mampu
3) Jika pembagian tugas tidak jelas, maka tanggung jawab dalam tim akan
kabur
Bagan 2.2
Sistem pemberian asuhan keperawatan “ Team Nursing”
Kepala Ruang
4. Metode Primer
Metode penugasan dimana seorang perawat bertanggung jawab penuh
selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari masuk sampai
keluar rumah sakit. Mendorong praktek kemandirian perawat, ada kejelasan
antara pembuat perencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini ditandai
dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dengan perawat
yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan
keperawatan selama pasien dirawat.
Konsep dasar metode primer :
a. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat
b. Ada otonomi
c. Ketertiban pasien dan keluarga
Bagan
2.3
Perawat Primer
(Hidayah, 2014)
5. Metode Kasus
Setiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani seluruh
kebutuhannya pada saat perawat dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang
berbeda untuk setiap shift dan tidak ada jaminan
bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode
penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat, umumnya
dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawatan khusus seperti : isolasi,
intensive care.
Bagan 2.4
Sistem Asuhan Keperawatan “ Care Method Nursing”
Kepala Ruang
Dari berbagai metode penugasan yang ada, setiap ruangan perawatan dapat
mempertimbangkan kemungkinan penerapan dari salah satu metode di atas
berdasarkan prinsip pemilihan penugasan yang tepat, efektif, dan efisien. Namun
dalam mengembangkan metode penugasan Tim, maka perlu diperhatikan hal-hal
berikut di bawah ini.
Tanggung Jawab Kepala Ruangan (Karu), Ketua Tim (Katim) dan Anggota Tim
Secara umum, masing-masing kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim memiliki
tanggung jawab yang berbeda- beda, antara lain :
1) Tanggung Jawab Karu :
a) Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf
b) Membantu staf menetapkan sasaran dari ruangan
c) Memberi kesempatan katim untuk mengembangkan keterampilan
kepemimpinan dan managemen Kepala
d) Mengorientasikan tenaga baru
e) Menjadi narasumber bagi tim
f) Mendorong kemampuan staf untuk menggunakan riset keperawatan
g) Menciptakan iklim komunikasi terbuka
2) Tanggung Jawab Katim :
a) Melakukan orientasi kepada pasien baru & keluarga
b) Mengkaji setiap klien, menganalisa, menetapkan rencana keperawatan,
menerapkan tindakan keperawatan dan mengevaluasi rencana keperawatan
c) Mengkoordinasikan rencana keperawatan dengan tindakan medis melalui
komunikasi yang konsisten
d) Membagi tugas anggota tim dan merencanakan berkesinambungan asuhan
keperawatan melalui konfrens
e) Membimbing dan mengawasi pelaksanan asuhan keperawatan oleh anggota tim
f) Bertanggung jawab terhadap kepala ruangan
A. Kesimpulan
Pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan mengalokasi
dan mengatur sumber daya untuk menyelesaikan tujuan yang dicapai. Suatu
pengorganisasia memiliki tujuan dan prinsip pokok tertentu dalam mencapai tujuan yang
diinginkan.
Organisasi sebagai sistem sosial memiliki 4 subsistem yaitu subsistem administrasi,
subsistem informasi, subsistem ekonomi, dan subsistem sosial. Dalam struktur organisasi
memiliki 4 jenis atau tipe struktur yaitu Bureaucrati, Ad Hoc Design, Matrix Structure,
dan Flat design.
B. Saran
Organisasi yang baik adalah organisasi yang menjalankan peran pengorganisasian
secara jelas. Selain itu pengorganisasian yang baik juga dilihat dari pemimpin dan stafnya.
Hubungan yang baik membuat tujuan organisasi lebih cepat tercapai. Begitu juga dengan
hubungan yang buruk antara pimpinan dan stafnya akan membuat tujuan organisasi lambat
terwujud bahkan gagal tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Sullivan, E.J.et al. ( 1990 ). Management and leadership for nurse manager. Jones and
Barlett Publisher. Boston.