DISUSUN OLEH:
ZULWIRA NESA(20190011)
FAKULTAS KESEHATAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul tentang “Struktur Organisasi Keperawatan”. Dan juga penulis berterima kasih kepada
Ibu Silvy Nezi Azwita,S.Kep.MM selaku Dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai pentingnya menjaga kesehatan. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.
KATA PENGANTAR……………………………….......………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..........3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..4
A.LATAR BELAKANG………………………………………………………………………...4
B.RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………...4
C.TUJUAN PENULISAN…………………………………………….…………………………5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………...6
1.PENGERTIAN PENGORGANISASIAN……………………………………………………..6
2.LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN………………………………………….6
3.TIPE-TIPE ORGANISASI…………………………………………………………………….7
4.STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN……………………………8
5.SALURAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PELAYANAN
KESEHATAN/KEPERAWATAN…………………………………………………………….....9
A.KESIMPULAN……………………………………………………………………….…….....11
B.SARAN………………………………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….…12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rencana yang telah kita susun sedemikian rupa tidak akan ada artinya jika tidak segera
dilaksanakan. Pelaksanaan rencana tadi dilakukan oleh oleh satuan-satuan kerja yang merupakan
bagian dari organisasi. Mau tidak mau setelah dibuat suatu rencana, langkah selanjutnya adalah
pengorganisasian. Efektivitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan yang akan dikerjakan
dipengaruhi oleh bagaimana individu-individu yang ada di dalam satuan kerja tadi bekerja secara
maksimal sesuai tanggung jawab dan wewenangnya. Untuk itu, pengorganisasian menjadi
langkah penting setelah kegiatan perencanaan.
System didefinisikan sebagai sebuah kelompok individu yang berinteraksi secara
berkesenambungan, memiliki hubungan yang saling tergantung (interdependensi) satu sama
lainnya di bawah kumpulan peraturan, ide, prinsip, dan dokrin yang umumnya dimaksudkan
untuk menjelaskan susunan dari keseluruhan organisasi (Webster, 1977). System adalah
kumpulan dari bagian-bagian yang berhubungan dan membentuk satu kesatuan yang majemuk,
yang masing-masing bagian bekerja sama secara bebas dan terkait untuk mencapai sasaran
kesatuan dalam suatu situasi yang majemuk pula. System juga diartikan sebagai suatu kesatuan
yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang
dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Sumijatun, dkk, 2005).
Dalam keperawatan system lebih terfokus pada pengorganisasian, interaksi, interdependensi
dan integrasi dari bagian-bagian dan elemen yang ada. Organisasi pelayanan kesehatan biasa
dipandang sebagai sebuah system dengan sub-sistem individu dan grup atau kelompok profesi
yang secara bersama-sama bekerja untuk mencapoai tujuan yang disepakati. Pemahaman dan
komitmen tentang kekompakan kelompok menjadi penting dan sangat berpengaruh pada proses
pencapaian tujuan tersebut, oleh karena itu pola interaksi yang efektif harus diciptakan diantara
individu atau grup baik internal maupun ekternal maupun eksternaldari system yang telah ada.
Keperawatan sebagai ilmu terus berkembang, beberapa upaya perbaikan pelayanan disetiap
tatanan kesehatan telah dilaksanakan termasuk pada tindakan di lapangan, serta menggunakan
model-model dalam system manajemen pelayanan dan pembuatan keputusan yang terkait dengan
pasien, walaupun demikian para manajer keperawatan masih menganggap bahwa hasil kurang
optimal, sehingga upaya-upaya lainnya terus dilakukan untuk peningkatan kualitas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pengorganisasian ?
2. Jelaskan langkah-langkah pengorganisasian ?
3. Sebutkan tipe-tipe pengorganisasian ?
4. Jelaskan Struktur Organisasi Pelayanan Keperawatan
5. Deskripsikan Saluran komunikasi dalam organisasi pelayanan kesehatan/keperawatan ?
6. Sebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas Komunikasi dalam organisasi
Pelayanan Keperawatan ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Dapat menjelaskan pengertian pengorganisasia
2. Dapat menjelaskan langkah-langkah pengorganisasian.
3. Dapat menyebutkan tipe-tipe pengorganisasian.
4. Dapat menjelaskan Struktur Organisasi Pelayanan Keperawatan.
5. Dapat mendeskripsikan Saluran komunikasi dalam organisasi pelayanan
kesehatan/keperawatan.
6. Dapat menyebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas Komunikasi dalam
organisasi Pelayanan Keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian adalah pengelompokkan aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan objektif,
penugasan suatu kelompok manajer dengan otoritas pengawasan setiap kelompok, dan
menentukan cara pengoordinasian aktivitas yang tepat dengan unit lainnya, baik cara vertical
maupun horizontal yang bertanggung jawab mencapai tujuan organisasi (Swansburg, 1993).
Pengorganisasian adalah proses pengelompokkan kegiatan terhadap tugas, wewenang,
tanggung jawab dan koordinasi kegiatan, baik vertical maupun horizontal yang dilakukan oleh
tenaga keperawatan untuk mencapai tujuan ditetapkan. Fungsi ini mencakup penetapan tugas-
tugas yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, seperti apa tugas-tugas
dikelompokkan, siapa yang melaporkan ke siapa, dan di mana dan kapan keputusan harus
diambil oleh seorang perawat.
Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas,
kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan (Siagian,1983 dalam Juniati).
Pengorganisasian adalah proses pengelompokan orang, alat-alat, tugas-tugas, kewenangan
dan tanggung jawab yang seimbang dan sesuai dengan rencana operasional sehingga suatu
organisasi dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Subur, 1997).
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu :
1.Adanya tujuan bersama
2. Adanya kerjasama dua orang atau lebih
3. Adanya pembagian tugas
4.Adanya kehendak untuk bekerja sama
2.LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
1.Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tujuan organisasi sudah di susun pada saat fungsi
perencanaan.
2. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan.
3.Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan kegiatan yang praktis (elemen kegiatan).
4.Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas
pendukung yang diperoleh untuk melaksanakan tugasnya.
5. Penugasan personal yang cakap yaitu memilih dan mendapatkan staf yang dipandang mampu
melaksanakan tugas.
6.Mendelegasikan wewenang dalam pembagian tugas harus diperhatikan adanya keseimbangan
antara wewenang dan tnggung jawab staf, untuk organisasi seperti puskesmas yang mempunyai
jumlah tenaga yang terbatas tetapi ruang lingkup kerja dan kegiatannya cukup luas, prinsip
kerjasama yang sifatnya integrative perlu diterapkan karena prinsip kerja integrasi diharapkan
semua kegiatan pokok puskesmas dapat diselesaikan.
1.Metode Kasus
Metode kasus merupakan metode penugasan yang paling tua karena metode ini adalah
metode pemberian asuhan keperawatan yang pertama kali digunakan. Pada metode ini, seorang
perawat bertugas dan bertanggung jawab merawat satu pasien selama periode dinas (Sitorus,
2006). Metode ini biasa diterapkan di ruang perawatan intensif.
2.Metode Fungsional
Metode penugasan fungsional merupakan metode pemberian asuhan keperawatan yang
menekankan pada penyelesaian tugas dan prosedur (Sitorus, 2006). Prioritas utama metode ini
adalah pemenuhan kebutuhan fisik sehingga kurang memerhatikan kebutuhan manusia secara
holistic dan komprehensif.
3.Metode Tim
Menurut Douglas (1992), metode tim adalah metode pemberian asuhan keperawatan
yang mencirikan bahwa sekelompok tenaga keperawatan yang memberikan asuhan keperawatan
dipimpin oleh seorang perawat profesional yang sering disebut dengan “Ketua tim”. Selain itu,
Sitorus (2006) juga menyampaikan bahwa dengan metode penugasan tim, setiap anggota
kelompok/tim mempunyai kesempatan untuk berkontribusi dalam merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan sehingga pada perawat timbul motivasi dan rasa tanggung
jawab yang tinggi.
5.SALURAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PELAYANAN
KESEHATAN/KEPERAWATAN
A.KESIMPULAN
Pengorganisasian adalah pengelompokkan aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan
objektif, Penugasan suatu kelompok manajer dengan otoritas pengawasan setiap kelompok, dan
menentukan cara pengoordinasian aktivitas yang tepat dengan unit lainnya, Baik cara vertical
maupun horizontal yang bertanggung jawab mencapai tujuan organisasi (Swansburg, 1993).
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu adanya tujuan bersama, adanya kerjasama
dua orang atau lebih, adanya pembagian tugas, adanya kehendak untuk bekerja sama.
B.SARAN
Maka untuk melengkapi manajemen keperawatan diperlukan perawat dengan sikap yang
selalu dilandasi oleh kaidah etik profesi dalam menyusun struktur dan organisasi manajemen
keperawatan.Diharapkan kepada perawat untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik lagi
untuk melayani masyarakat melalui pelayanan kesehatan dll yang sifatnya menyeluruh guna
menciptakan perubahan perilaku dan lingkungannya dan dapat menerapkan kode etik manajemen
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA