Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR TUJUAN DAN PRINSIP PENGORGANISASIAN SERTA JENIS


STRUKTUR ORGANISASI DALAM KEPERAWATAN

OLEH

KELOMPOK 4

1) AGRINTO TALOIM
2) ASRID Y NENOBAIS
3) LENDA MOMIAKE
4) NAOMI M LAMALEI
5) PUTRI L.M TANGPEN
6) SITI NURBAITI
7) UYO UMBU MBURA JENGGA

KELAS/SEMESTER :B/VIII

MATA KULIAH : MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul
“konsep dasar tujuan dan prinsip pengorganisasian serta jenis struktur organisasi dalam
keperawatan” untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan dan manajemen keperawatan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan. Untuk itu
kami sangat mengharapkan segala saran dan kritik yang konstruktif dan inspiratif dari semua
pihak sehingga dapat menambah wawasan dan sebagai evaluasi diri dalam penyusunan makalah
kami selanjutnya.

Kami sebagai penulis berharap semoga makalah kami dapat memberikan sedikit
informasi kepada pembaca pada umumnya dan kepada mahasiswa stikes maranatha kupang pada
khususnya tentang konsep dasar tujuan dan prinsip pengorganisasian serta jenis struktur
organisasi dalam keperawatan dan bagaimana implikasinya pada pendidikan dan pembelajaran.

Kupang 24 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................
A. Latar belakang ........................................................................................................
B. Tujuan .....................................................................................................................
1. Tujuan umum ..............................................................................................
2. Tujuan khusus .............................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................................

2.1 Konsep dasar perorganisasian keperawatan .........................................


2.2 Tujuan perorganisasian keperawatan ....................................................
2.3 Prinsip pengorganisasian keperawatan ..................................................
2.4 Struktur organisasi dalam keperawatan ................................................

BAB III. PENUTUP ...........................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi manajemen setelah perencanna selanjutnya adalah
pengorganisasian,merupakan fungsi manajemen yang memiliki peran penting seperti hal
nya perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian seluruh sumber daya baik manusia
maupun bukan manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi atau institusi diatur
pengunaannya agar efektif dan efesien sehingga tujuan organisasi tercapai.
Manajemen merupakan proses penatalaksanaan kegiatan oraganisasi
melalui upaya orang lain mencapai tujuan bersama. Sedangakan manajemen
keperawatan merupakan pengalokasian aktifitas keperawatan yang
dilaksanakan oleh para perawat dalam upaya memberikan pelayanan
kperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan tidak dapat bekerja


sendiri, tetapi harus bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi klien. Kerjasama tersebut
harus ditata sehingga mengjasilkan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
penataan yang dimaksud adalah pengorganisasian segala sumber yang
dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan,

Pengorganisasian adalah langkah kedua dalam manajemen yang sangat


penting dilakukan oleh setiap unit kerja / unit organisasi (Subur, 1997).
Pengorganisasian dalam keperawatan dimaksudkan untuk mengelompokkan
aktifitas-aktifitas dengan sasaran untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Penugasan masing-masing kelompok diberikan kepada pimpinan
yang diberi wewenang untuk mengawasi sekaligus melakukan koordinasi
dengan unit lain baik secara horizontal maupun vertikal.

Efektifitas dan efisien pelaksanaan kegiatan setelah suatu rencana


dibuat,dipengaruhhu oleh bagaimana individu-individu yang dalam satuan kerja bekerja
secara maksimal sesuai tanggung jawab dan wewenangnya,untuk itu pengorganisasian
menjadi langkah penting setelah kegiatan perencanaan.

Dalam pelayanan keperawatan,pengorganisasian dapat dilakukan mulai dari tingkat


atas sampai dengan tingkat ruangan,sedangkan dalam tpoik ini,pengorganisasian yang
akan dibahas hanya pada tingkat ruang rawat inap. Dalam membuat perencanaan seorang
manajer harus menyusun pengorganisasian personil agar dapat dilaksanakan rencana
secara efektif dan efisien. Dalam pengorganisasian termasuk didalamnya adalah
penyusunan struktur organisasi formal sebagai sarana mengkoordinasi sumber-sumber
untuk mencapai tujuan,menetapkan kebijakan dan prosedur,serta menentukan posisi daan
deskripsinya. Pengorganisasian pelayanan penting untuk menentukan pencapaian tujuan
organisasi. Pengorganisasian ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk
mencapai tujuannya.

Organisasi pelayanan kesehatan, seperti Rumah Sakit dan Puskesmas merupakan


salah satu jenis organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat umum. Prinsip
organisasi adalah fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa dinamis sesuai dengan
dinamika yang ada dalam organisasi dan juga harus memperhatikan perubahan dari luar
organisasi. Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktivitas
pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu tujuan
yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu atau
berkualitas. (Yayat Hayati Djatmiko,2002)

Dunia Organisasi Terbesar yang berperan dalam Pelayanan Kesehatan yaitu WHO
(World Health Organization) yang merupakan salah satu badan PBB yang bertempat di
Swiss. Di Indonesia sendiri organisasi kesehatan yang terbesar adalah IDI (Ikatan Dokter
Indonesia), PMI (Palang Merah Indonesia), dan yang mengatur sistematis pelayanan
kesehatan dipegang oleh Depertemen Kesehatan. (Alexander Maraden Pangeran, 2013)

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tujuan dan prinsip pengorganisasian serta jenis struktur
organisasi dalam keperawatan
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengertian dari pengorganisasian dalam manajemen
keperawatan
b. Untuk mengetahui tujuan pengorganisasian dalam manajemen
keperawatan
c. Untuk mengetahui prinsip pengorganisasian dalam manajemen
keperawatan
d. Untuk mengetahuai berbagai jenis struktur organisasi dalam rumah sakit
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep dasar perorganisasian keperawatan


Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan seluruh batasan yang dapat ditetapkan dengan bekerja secara terus menerus untuk
mencapai sekelompok tujuan yang telah ditetapkan(Purwanto, 2009). Pengorganisasian
adalah fungsi dimana penyetaraan dan gabungan sumber daya manusia, sumber daya fisik
dan sumber daya modal yang digabungkan untuk mencapai tujuan dengan organisasi atau
kelompok.
Menurut Sarinah & Mardalena, 2017 perorganisasia membantu dalam proses
pencapaian tujuan organisasi atau kelompok. Perorganisasian adalah suatu kegiatan
pengaturan pada sumber daya manusia dan sumber daya fisik lain yang dimiliki suatu
perusahaan untuk menjalankana rencana yang telah ditetapkan. Perorganisasian merupakan
sebuah aktivitas penataan sumber daya manusia yang tepat dan bermanfaat bagi
manajemen, dan menghasilka penataan dari karyawan. Perorganisasian dilakukan dengan
cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang akan mengerjakan,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, dan kapan keputusan akan diambil.
Perorganisasian merupakan pengelompokan yang terdiri dari beberapa aktivitas
dengan sasaran mencapai tujuan yang telah ditentukan masing-masing kelompoknya untuk
melakukan koordinasi yang tepat dengan unit lain secara horizontal dan vertical untuk
mencapai tujuan organisasi sebagai organisasi yang kompleks, maka pelayanan
keperawatan harus mengorganisasikan aktivitasnya melalui kelompok-kelompok sehingga
tujuan pelayan keperawatan akan tencapai (Triwibowo, 2013).
Perorganisasian adalah proses pengelompokan orang, alat-alat, tugas-tugas,
kewenangan dan tanggung jawab yang seimbangn dan sesuai dengan rencana operasional
sehingga suatu organisasi dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (Subur, 1997).
2.2. Tujuan perorganisasian keperawatan
Tujuan perorganisasian adalah supaya pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab. Adanya pembagian tugas diharapkan setiap anggota organisasi
dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-
tugas yang telah diberikan, apabila pengorganisasian dilakukan secara bebas, tidak sesuai
dengan keahlian seseorang, maka tidak mungkin terjadi timbulnya kegagalan dalam
peyelengaraan pekerjaan (Manda, 2016).

Tujuan organisasi mempunyai pengaruh dalam mengembangkan organisasi baik itu


untuk perekrutan anggota, serta pencapaian apa yang ingin dicapai dalam berjalannya
organisasi. Tujuan organisasi tersebut antara lain :
1) Untuk mengatasi terbatasnya kemandirian, kemampuan, serta sumber daya yang
dimilikinya untuk mencapai sebuah tujuan.
2) Tempat untuk mencapai tujuan dengan efisien serta selektif karena dilakukan
secara bersama-sama.
3) Tempat dalam mendapatkan pembagian kerja dan jabatan.
4) Tempat untuk mencari keuntungan dan pendapatan bersama-sama.
5) Tempat untuk mengelola lingkungan secara bersama-sama.
6) Tempat untuk mendapatkan penghargaan.
7) Tempat mendapatkan pengawasan dan kekuasaan.
8) Tempat untuk menambat pergaulan serta memanfaatkan adanya waktu luang.
Tujuan umum dari suatu organisasi kesehatan adalah untuk menyusun dan
melaksanakan suatu program atau kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
2.3. Prinsip pengorganisasian keperawatan
Untuk mencapai tujuan dalam pengorganisasian diperlukan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
1. Prinsip rantai komando
Rantai komando menyatakan bahwa untuk memuaskan anggota, efektif secara
ekonomis dan berhasil dalam emncapai tujuan mereka, organisasi dibuat dengan
hubungan hierarkos dalam alur autoritas sentral yang mensejajarkan autoritas dan
tanggung jawab. Komunikasi terjadi sepanjang rantai komando dan cenderung satu
arah ke bawah. Pada organisasi keperawatan modern, rantai komando ini adalah datar,
dengan garis menejer dan staf teknis serta asministrasi yang mendukung staf perawat
teknis.
2. Prinsi kesatuan komando
Kesatuan komando menyatakan bahwa seorang pekerja mempunyai satu penyelia
dan terdapat satu pemimpin dan satu rencana untuk kelompok aktifitas dengan
obyektif yang sama. Prinsip ini masi diikuti pada kebanyakan organisasi keerawatan
tetpi masih terus domodifikasi dengan memumculkan teori organisasi. Keperawatan
primer dan manejemen kusus mendukung prinsip kesatuan komando ini, seperti juga
praktek bersama.
3. Prinsip rentang kontrol
Rentang kontrol menyatakan bahwa individu harus menjadi penyelia suatu
kelompok bahwa ia dapat mengawasi secara efektif dalam hal jumlah, fungsi, dan
geografi. Prinsip asal ini telah menjadi elastis makin sangat terlatih pekerja makin
kurang pengawasan yang diperlukan. Pekerja dalam masa latihan memerlukan lebih
banyak pengawasan untuk mencegah terjadinya kesalahan. Bila digunakan tingkat
yang berbeda dari pekerja keperawatan, menejer perawat harus lebih banyak
mengkoordinasikan.
4. Prinsip spesialisasi
Spesialisasi menyatakan bahwa setiap orang harus dapat menampilkan satu
fungsi kepemimpinan tunggal. Sehingga ada divisi tenaga kerja : suatu perbedaan di
antara berbagai tugas. Spesialisasi dianggap oleh kebanyakan orang menjadi cara
terbaik untuk menggunakan individu dan kelompok. Rantai komando
menggabungkan kelompok-kelompok dengan spesialitas yang menimbulkan fungsi
departementalis.
5. Prinsip pembagian kerja
Merupakan perincian dan pengelompokan aktifitas yang semacam atau erat
hubungannya satu sama lain yang dilakukan oleh suatu bagian atau unit kerja tertentu.
Prinsip dasarnya adalah untuk mencapai efisiensi pelaksanaan kerja dimana orang
mengerjakan kegiatan tertentu sesuai dengan kemampuannya. Hal hal yang harus
diperhatikan dalam pembagian kerja adalah :
a. Setiap unit kerja mempunyai perincian tugas dan aktifitas yang akan
dilakukan, secara jelas dan tegas.
b. Setiap staf atau anggota organisasi harus memiliki perincian tugas,
tanggung jawab dan wewenang.
c. Beban tugas yang diberikan kepada staf atau unit organisasi harus sesuai
dengan kemampuan.
d. Variasi tugas yang diberikan hendaknya diusahakan yang sejenis atau
erat hubungannya satu sama yang lain.
e. Penempatan staf harus tepat dan sesuai.
f. Penambahan atau pengurangan tenaga harus berdasarkan beban kerja.
Dalam pembagian kerja ada beberapa dasar yang perlu diperhatikan yang dapat
dipakai sebagai pedoman :

a) Pembagian kerja atas dasar wilayah atau teritorial, misalnya koordinator perawatan
yang berada di lantai dua rumah sakit yang terdiri dari ruang penyakit dalam kelas
dua, ruang bedah umum kelas dua, dan sebagainya.
b) Pembagian kerja atas jenis barang atau jasa yang diproduksi. Misalnya koordinator
asuhan keperawatan ruang unit bedah, koordinator pendidikan keperawatan,
koordinator pengendalian mutu pelayanan keperawatan.
c) Pembagian kerja berdasarkan waktu / shift pagi, siang, dan malam.

d) Pembagian atas dasar konsumer yang dilayani, misalnya perawat yang khusus
merawat klien dengan penyakit kulit, THT, dan lain – lain.
e) Prinsip pendelegasian
Pendelegasian adalah pelimpahan wewenang atau kekuasaan. Kekuasaan merupakan
hak seseorang untuk mengambil tindakan yang perlu agar tugas dan fungsinya dapat
dilaksanakan dengan baik. Wewenang atau kekuasaan itu terdiri dari berbagai aspek
antara lain wewenang mengambil keputusan , menggunakan sumber daya,
memerintah, dan menggunakan batas waktu tertentu.
Adapun manfaat pendelegasian adalah :

o Pimpinan dapat melakukan tugas pokok saja.

o Setiap staf atau perawat memiliki wewenang sesuai dengan tugasnya.


o Meningkatkan kemampuan staf.

o Kegiatan tetap berjalan walaupun pimpinan tidak ada.

o Pelatihan dan kaderisasi untuk meningkatkan jenjang karir.


Dalam melakukan pendelegasian seorang pimpinan hendaknya memperhatikan
kemampuan orang yang diberi wewenang atau pendelegasian, memperhatikan pendapat
orang yang diberi wewenang, melakukan bimbingan, menggerakkan dan melakukan
pengontrolan.
Prinsip prinsip organisasi yang telah disebutkan di atasadalah saling ketergantungan
dan dinamis bila digunakan oleh manajer perawat untuk menciptakan lingkungan yang
merangsang dalam praktek keperawatan klinis.
Dalam keperawatan, pengorganisasian pelayanan keperawatan dilaksanakan
dengan cara ( Burgess 1988 & Gillies 1988 ) :
1. Fungsional / penugasan
Yaitu pembagian tugas untuk perawat yang dilakukan oleh kepala ruangan masing
masing mempunyai tugas khusus.
2. Alokasi pasien

Yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan untuk beberapa klien / satu klien oleh
satu
3. Perawatan group / team nursing
Yaitu pelayanan lapangan dimana sekelompok perawat memberikan pelayanan
keperawatan kepada sekelompok klien, kelompok ini dipimpin oleh perawat yang
berijasah dan berpengalaman.
4. Pelayanan keperawatan utama
Yaitu pengorganisasian dalam pelayanan keperawatan sehingga satu orang primary
nursing dalam 24 jam bertanggung jawab pada klien yang di bawah tanggung
jawabnya dari masuk RS sampai pulang.
5. Struktur organisasi Rumah Sakit di Indonesia

Struktur organisasi rumah sakit dan lembaga lembaga yang berkaitan dengan rumah
sakit tidak dapat digambarkan secara seragam.
Tapi beberapa hal tentang struktur organisasi tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut :
a. Struktur organisasi Depkes RI
b. Kaitan organisasi RSUD dengan Depkes RI dan Depdagri
c. Organisasi RS Swasta
d. RS Pemerintah

2.4. Struktur organisasi dalam keperawatan


Hal-Hal yang harus diperhatikan Pada Penyusunan Struktur Organisasi
1. Hal pertama adalah struktur organisasi atau perusahaan sesuai dengan visi misi
perusahaan atau organisasi. Visi dan misi tersebut akan bermanfaat untuk mengetahui
sasaran organisasi. Apa tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Banyak organisasi yang membuat kesalahan diantaranya adalah membuat struktur
organisasi yang tidak baku dan tanpa kejelasan. Banyak yang membuat struktur
organisasi tanpa tahu apa yang diharapkan dari organisasi tersebut dan apa yang ingin
dituju oleh organisasi.
2. Menyusun dan merancang struktur organisasi setelah ditetapkan bisnis utama dalam
organisasi. Bisnis utama tersebut merupakan alat untuk mencapai apa yang ingin di
tuju oleh organisasi. Ini sangat membantu dalam menemukan bisnis dan aktifitas apa
yang diperlukan dalam proses produksi. Dalam suatu organisasi tentu membutuhkan
proses produksi untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Tanpa proses produksi
organisasi tidak bisa berjalan dengan lancar. Mengetahui bisnis dan proses produksi
dalam perusahaan akan bermanfaat dalam menentukan berapa jumlah pekerja yang
dibutuhkan untuk dapat melaksanakan proses produksi tersebut. Kualifikasi apa saja
yang harus didapatkan dari pekerja untuk melaksanakan produksi tersebut.
3. Mempertimbangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki pekerja akan membantu
dalam menyusun struktur organisasi. Mungkin saja dalam organisasi Anda terdapat
talenta yang tersembunyi. Gunakanlah talenta atau bakat pekerja secara maksimal.
4. Umur pekerja akan menempatkan pada posisi yang tepat. Banyak tahapan karier yang
bisa dilalui seseorang. Tahapan tersebut adalah masa percobaan atau masa trial, masa
establishment, transition, pertumbuhan, maintenance dan juga withdrawal.
Pertimbangkanlah umur pekerja ketika akan menempatkan mereka pada jabatan-
jabatan yang sudah dirancang oleh perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
organisasi dalam arti statis dan organisasi dalam arti dinamis. Organisasi dalam arti
statis berarti melihat organisasi sebagai sesuatu yang tidak bergerak atau diam.
Sedangkan, organisasi dalam arti dinamis berarti memandang organisasi sebagai suatu
organ yang hidup, suatu organisme yang dinamis.
Definisi organisasi kesehatan adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-
bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang
bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Tujuan umum dari suatu organisasi kesehatan adalah untuk menyusun dan
melaksanakan suatu program atau kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Ciri-ciri organisasi adalah kumpulan manusia, tujuan bersama, kerjasama,
berbagai aturan, dan pembagian tugas.
Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang
perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah organisasi lini, organisasi lini dan
staf, organisasi fungsional, organisasi lini dan fungsional, organisasi lini, fungsional dan
staf, serta organisasi komite.
Sebuah organisasi dalam menjalankan roda keorganisasiannya harus mempunyai prinsip-
prinsip organisasi. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah mempunyai pendukung, tujuan,
kegiatan, pembagian tugas, perangkat organisasi, pendelegasian wewenang, serta Mempunyai
kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah dan arah.
B. Saran
Dengan mengetahui tentang konsep organisasi diharapkan mahasiswa dapat
menerapkan konsep organisasi dalam kehidupan sehari-hari. Penulisan makalah ini pun
tidak sempurna dan masih banyak kekurangan didalamnya. Maka dari itu penulis
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk menghasilkan makalah yang
lebih baik kedepannya serta menambah pengetahuan bagi yang pembaca khususnya
mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Mini, Ririn. 2012. Makalah Organisasi dan Manajemen Kesehatan.
http://jendelahatik.blogspot.com/2012/12/makalah-organisasi-dan-manajemen.html .
Diakses pada tanggal 5 September 2018
Nadhilah, Khalish. 2013. Pengorganisasi dan Struktur Manajemen.
http://khalisnadhilah.blogspot.com/2013/11/pengorganisasian-dan-struktur-
manajemen.html. Diakses pada tanggal 5 September 2018

Prayitno, Subur. ( 2000 ). Administrasi Rumah Sakit di Indonesia. FKUA. Surabaya.

Swanburg, C Russel. ( 2000 ). Pengantar Kepemimpinan dan Manjemen Untuk Perawat Klinis.
EGC. Jakarta.

Zamkahfi, Dalla. 2017. Empat Pilar dalam Pengorganisasian.


http://tarantoel.blogspot.com/2017/03/empat-pilar-dalam-pengorganisasian.html .
Diakses pada tanggal 5 September 2018

Anda mungkin juga menyukai