“KONSEP ORGANISASI”
OLEH :
KELOMPOK III :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat. Karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “KONSEP ORGANISASI” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Agnes
Mersatika Hartoyo, S.KM., M.Kes., selaku dosen mata kuliah Organisasi &
Manajemen Pelayanan Kesehatan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa adanya saran yang membangun.
Kelompok III
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
A. Kesimpulan .......................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apabila kita berbicara tentang konsep organisasi, maka apa sajakah yang
muncul dalam persepsi kita? Apabila kita memperhatikan kondisi sekeliling kita,
maka dapatlah kita mengatakan bahwa kehidupan kita sebagai manusia modern
senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam organisasi. Organisasi-organisasi
merupakan proses-proses dinamik, yang dalam tata susunan mereka mencakup
aneka macam sub proses. Organisasi juga merupakan wadah bagi orang-orang
yang memiliki kesamaan visi, misi, maupun tujuan yang sama.
1
PBB yang bertempat di Swiss. Di Indonesia sendiri organisasi kesehatan yang
terbesar adalah IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PMI (Palang Merah Indonesia),
dan yang mengatur sistematis pelayanan kesehatan dipegang oleh Depertemen
Kesehatan. (Alexander Maraden Pangeran, 2013)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Organisasi
3
3. Organisasi dipandang sebagai saluran hirarki kedudukan atau jabatan yang ada
yang menggambarkan secara jelas tentang garis wewenang, garis komando
dan garis tanggungjawab. Secara singkat dapat dikatakan bahwa organisasi
dalam arti statis merupakan wadah atau tempat kegiatan administrasi dan
manajemen berlangsung dengan gambaran yang jelas tentang saluran hirarki
daripada kedudukan, jabatan wewenang, garis komando dan tanggungjawab.
4
1. Kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang, yaitu berarti organisasi selalu
bergerak untuk tumbuh dan berkembang sesuai tuntutan zaman. Pertumbuhan
dan perkembangan organisasi dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif. Yang
lebih penting adalah pertumbuhan dan perkembangan organisasi yang bersifat
kualitatif.
2. Kemungkinan organisasi itu akan mati. Hal ini merupakan ancaman dan
tantangan yang mau tidak mau harus dapat diatasi.
5
Sedangkan definisi organisasi kesehatan adalah perpaduan secara
sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk
membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan
pengawasan dalam usaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
B. Tujuan Organisasi
Tujuan umum dari suatu organisasi kesehatan adalah untuk menyusun dan
melaksanakan suatu program atau kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
C. Ciri-ciri Organisasi
6
1. Kumpulan Manusia. Sebuah organisasi pasti mempunyai anggota yang lebih
dari 2 manusia dikarenakan hanya manusia yang dapat membuat secara sadar
dari tujuan itu sendiri. Ciri-ciri organisasi tersebut sama halnya dengan ciri
kelompok.
2. Tujuan bersama. Ciri-ciri organisasi yang kedua yaitu adanya tujuan bersama
merupakan salah satu ciri utama organisasi yang dapat membedakan dengan
kelompok. Bahkan terdapat salah satu pengertian organisasi menurut para ahli
diatas mendeskripsikan bahwa tujuan dari sebuah organisasi seharusnya
diumumkan oleh seorang pemimpin atau seorang yang diakui dalam
organisasi tersebut. Namun, hampir tiap anggota mempunyai berbagai tujuan
pribadi yang tentunya tidak sama persis dengan para anggota yang lainnya,
akan tetapi mereka semua berkumpul karena adanya tujuan organisasi tersebut
yang merupakan salah satu bagian dari tujuan mereka. Organisasi yang
kompak dan erat ialah yang mempunyai tujuan sama tiap anggotanya apalagi
bagi anggota yang berada pada tataran bawah. Misalnya terdapat perusahaan
bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan guna memperkaya diri mereka
serta dapat memberi makan kepada para anggota.
3. Kerjasama. Sebuah organisasi mempunyai ciri-ciri organisasi yaitu kerjasama.
Tidak pantas apabila sebuah organisasi yang mempunyai tujuan tidak
bekerjasama satu sama lain. Hal ini tidak ada bedanya ciri-ciri organisasi
dengan ciri-ciri kelompok apabila tidak terdapat kerjasama.
4. Berbagai Aturan. Berbagai aturan biasanya akan dibuat setelah suatu
organisasi terbentuk. Adanya aturan tersebut merupakan salah satu ciri dari
organisasi formal yang memiliki tujuan guna mengatur setiap anggota.
Dengan adanya berbagai macam aturan, tidak akan terdapat anggota yang
merasa tercederai oleh aturan-aturan tersebut yang dibahas bersama.
5. Pembagian Tugas. Pembagian tugas merupakan salah satu ciri-ciri organisasi.
Dalam sebuah organisasi yang formal, pembagian tugas yang sesuai dengan
kapasitas serta kemampuan anggota sangatlah penting guna meraih tujuan
organisasi serta dapat mempermudah pencapaian tujuan dari para anggota
organisasi baik itu secara pribadi. Pembagian tugas yang diatur oleh aturan-
7
aturan yang berlaku dapat menciptakan kerja sama yang solid dalam nuansa
profesionalisme guna meraih tujuan organisasi serta begitu juga dengan tujuan
pribadi demi keberlangsungan dan juga kejayaan organisasi tersebut.
D. Bentuk-bentuk Organisasi
1. Organisasi Lini
3. Organisasi Fungsional
8
pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil
tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau
tingkatan.
6. Organisasi Komite
E. Prinsip-prinsip Organisasi
9
pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian
dari masing-masing pegawai.
5. Mempunyai perangkat organisasi
Perangkat organisasi biasa dengan satuan departemen maupun sub ordinate.
Setiap perangkat organisasi ini harus mempunyai fungsi dan wewenang yang
jelas. Sehingga dikenal dengan prinsip fungsionalisasi.
6. Mempunyai pendelegasian wewenang
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan
pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian/perpanjangan tangan
wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat
menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian,
wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan
tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
7. Mempunyai kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah dan arah
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi.
Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari
organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui
aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya
sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur
organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab
kepada seorang atasan saja (Azwar, 1999).
F. Proses Pengorganisasian
10
proses pencapaian tujuan bisa sesuai dengan apa yang dikerjakan dalam
organisasi.
2. Membagi pekerjaan ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan
menyenangkan dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
Biasanya dalam organisasi yang telah merinci pekerjaan apa yang akan
dilakukan, organisasi tersebut akan membagi pekerjaan tersebut ke dalam
bidang-bidang tertentu, dengan kata lain yaitu pekerjaan dikelompokan sesuai
kualifikasinya lalu di bagi ke dalam bidang-bidang dalam organisasi. Bidang-
bidang itu yang akan mengerjakan tugas tersebut.
3. Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam cara yang logis dan
efisien. Setelah dibagi pekerjaan, maka perlu dibagi bagian-bagian atau divisi-
divisi organisasi untuk melaksakan pembagian pekerjaan tersebut.
4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi
dalam satu kesatuan yang harmonis. Setelah berhasil membagi pekerjaan
sesuai bidang organisasi, maka perlu dilakukan koordinasi antar bidang dan
pengurus organisasi agar mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Terkadang
ada suatu bidang dalam organisasi yang akan membutuhkan sumber daya yang
sama atau data yang sama, itulah perlunya koordinasi.
5. Memonitor efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah
penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
11
Upaya untuk penyederhanaan keseluruhan kegiatan pekerjaan yang
mungkin saja bersifat kompleks menjadi sederhana dan spesifik dimana setiap
orang ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan
spesifik tersebut dinamakan sebagai pembagian kerja.
12
b. Chain of command
Yaitu menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan bagian
mana yang akan melapor ke bagian yang telah ditentukan. Chain of command
juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hierarki yang
paling tinggi ke hingga hierarki yang paling rendah.
4. Koordinasi (coordination)
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan umum dari suatu organisasi kesehatan adalah untuk menyusun dan
melaksanakan suatu program atau kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Ciri-ciri organisasi adalah kumpulan manusia, tujuan bersama,
kerjasama, berbagai aturan, dan pembagian tugas.
14
Proses-proses pengorganisasian menurut Ernest Dale dalam Buku
Manajemen dari James A.F. Stoner yaitu: (1) Memperinci seluruh pekerjaan yang
harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi, (2) Membagi pekerjaan ke
dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan menyenangkan dapat dilakukan
oleh seseorang atau oleh sekelompok orang, (3) Mengkombinasikan pekerjaan
anggota organisasi dalam cara yang logis dan efisien, (4) Penetapan mekanisme
untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang
harmonis, (5) Memonitor efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah
penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16