Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KONSEP KEPEMIMPINAN ORGANISASI

DOSEN PENGAMPU : HENDRA SAPUTRA,SE.,M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

ANDHIKA FERDIANSYAH HARAHAP / 7203510026


ANGGI FUZI NADIA SIBUEA / 7203510025
AYU EKA SUCI / 7201210008
M. ALFI SYAHRIL / 7205010001
SANDRIANA AISYA PUTRI / 7203210013
TISA’UL JANNAH / 7203510014

KELAS A
PRODI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kepemimpinan Dalam Organisasi”. Dari makalah ini semoga dapat memberikan
informasi kepada kita semua betapa pentingnya pemimpin dalam sebuah organisasi.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada Bapak Hendra Saputra
selaku dosen mata kuliah yang bersangkutan, dan semua pihak yang telah membantu
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami menyadari atas
kekurangan kemampuan kami dalam pembuatan makalah ini, sehingga akan menjadi
suatu kehormatan besar bagi kami apabila mendapatkan kritikan dan saran yang
membangun agar makalah ini selanjutnya akan lebih baik dan sempurna serta
komprehensif.
Demikian akhir kata dari kami, semoga makalah ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak dan pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis sehingga dapat
membuka wawasan ilmu budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa
yang akan datang.

Medan,November 2020

Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
BAB II
PEMBAHASAN 2
2.1 Hakikat Kepemimpinan 2
2.2 Teori Kepemimpinan 3
2.3 Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi 4
2.4 Gaya kepemimpinan 5
2.5 Peranan Kepemimpinan Dalam Konflik Organisasi 7
2.6 Syarat-syarat Pemimpin yang Baik dan Benar 7
2.7 Fungsi Pemimpin dalam Organisasi 8
BAB III
PENUTUP 160
3.1 Kesimpulan 160
3.2 Saran dan Kritik 160
DAFTAR PUSTAKA 171

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua orang memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan yang


mereka miliki antara satu dengan yang lainnya adalah menjadi alasan mereka untuk
membentuk suatu organisasi. Dimana semua orang berkumpul dalam suatu wadah
untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.
Dalam setiap organisasi harus memiliki pemipin agar berjalan dengan baik. Tanpa
adanya pemimpin tentu sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan semua
elemen dan komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin tidak
begitu saja dipiliih dan ditentukan. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki
olehnya. Segenap kemampuan dalam berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan
yang sangat urgen diperhatikan.
Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini. Cara dan
pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan
seseorang. Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki
tanggung jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia
memiliki cara dan strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya. Maka penyusun
mencoba menguraikan materi kepemimpinan dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

● Pengertian kepemimpinan

● Teori-teori kepemimpinan

● Peran kepemimpinan dalam organisasi

● Syarat menjadi pemimpin yang benar

● Fungsi pemimpin dalam organisasi

1.3 Tujuan Penulisan

● Untuk mengetahui secara jelas tentang kepemimpinan mulai dari pengertian,


fungsi, syarat, dan kepemimpinan yang efektif.

● Untuk memahami bagaimana menjadi pemimpin yang efektif.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Kepemimpinan adalah merupakan suatu faktor atau komponen yang sangat penting
dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Lalu, apakah
kepemimpinan efektif itu? Peter Drucker, menjawabnya hanya dengan beberapa kata:
"pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir berdasar misi organisasi,
mendefinisikannya dan menggunakannya, secara jelas dan nyata”.

2.1 Hakikat Kepemimpinan

Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi,


perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan
yang berkaitan satu dengan lainnya.
Beberapa ahli berpendapat tentang Pemimpin, beberapa di antaranya :
- Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan
wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian
dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
- Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan
wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan
yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai
tujuan perusahaan.
- Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.
Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian
menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif,
kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang
berlainan.
- Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu
mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan
pemimpinnya itu.
- Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi
manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
2
Sedangkan menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang
mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas
utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
Kepemimpinan tentu saja beda dengan Kekuasaan.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi
proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki
keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya
berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil
hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau
pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat –
sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh
terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
1. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi
dan menyediakan fasilitasnya.
2. Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing,
staffing, directing, commanding, controlling, dsb.

2.2 Teori Kepemimpinan

Teori Kepemimpinan Sifat


1.Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi
di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil
yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.

2.Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial


Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal
maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang
dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam
mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
3

3.Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi


Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi
serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada
kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

4.Sikap Hubungan Kemanusiaan


Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para
pengikutnya mampu berpihak kepadanya

2.3 Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini


memiliki kecenderungan ke arah 2 hal yaitu:
1. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecenderungan seorang
pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala
yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada
bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
2. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecenderungan seorang pemimpin yang
memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat
instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil
yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana
seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap
hasil yang tinggi pula.

- Teori Kewibawaan Pemimpin


Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab
dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain
baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk
melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

- Teori Kepemimpinan Situasi


Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus
bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
4
- Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang
positif antara pemimpin dengan pengikutnya.
Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori
kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership
Style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap
filsafat, keterampilan dan sikapnya.
Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin bersikap, berkomunikasi, dan
berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan
sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda – beda atas dasar motivasi , kuasa maupun
orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan,
terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada
cara dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian
motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis)
berarti telah digunakan gaya kepemimpinan yang positif. Sebaliknya jika
pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan
gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat menghasilkan prestasi yang
diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.

2.4 Gaya kepemimpinan

1.Directing
Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita belum
memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut. Atau apabila
anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita menjelaskan apa yang perlu
dan apa yang harus dikerjakan. Dalam situasi demikian, biasanya terjadi over-
communicating (penjelasan berlebihan yang dapat menimbulkan kebingungan dan
pembuangan waktu). Dalam proses pengambilan keputusan, pemimpin memberikan
aturan –aturan dan proses yang detil kepada bawahan. Pelaksanaan di lapangan harus
menyesuaikan dengan detail yang sudah dikerjakan.

2.Coaching
Pemimpin tidak hanya memberikan detail proses dan aturan kepada bawahan tapi
juga menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses
perkembangannya, dan juga menerima berbagai masukan dari bawahan. Gaya yang
tepat apabila staf kita telah lebih termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi
suatu tugas. Disini kita perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengerti
tentang tugasnya, dengan meluangkan waktu membangun hubungan dan komunikasi
yang baik dengan mereka.

5
3.Supporting

Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya bawahannya


dalam melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara
detail, tetapi tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi bersama
dengan bawahan. Gaya ini akan berhasil apabila karyawan telah mengenal teknik –
teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan
anda. Dalam hal ini kita perlu meluangkan waktu untuk berbincang – bincang, untuk
lebih melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan kerja, serta mendengarkan
saran – saran mereka mengenai peningkatan kinerja.

4.Delegating

Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan


tanggung jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik apabila staf
kita sepenuhnya telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga kita dapat melepas
mereka menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya
sendiri.
Keempat gaya ini tentu saja mempunyai kelemahan dan kelebihan, serta sangat
tergantung dari lingkungan di mana seorang pemimpin berada, dan juga kesiapan dari
bawahannya. Maka kemudian timbul apa yang disebut sebagai ”situational
leadership”. Situational leadership mengindikasikan bagaimana seorang pemimpin
harus menyesuaikan keadaan dari orang – orang yang dipimpinnya.
Beberapa hal yang harus dimiliki seorang pemimpin :
- Kemampuan analitis (analytical skills) yakni kemampuan untuk menilai tingkat
pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
- Kemampuan untuk fleksibel (flexibility and adaptability skills) yaitu kemampuan
untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa
terhadap situasi.
- Kemampuan berkomunikasi (communication skills) yakni kemampuan untuk
menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang kita
terapkan.

Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi
luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin pemimpin,
pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya
adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung
kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka semakin kuat pula yang
dipimpin.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan
dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Maka jika
ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri
dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri
sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena ada pondasinya. Maka sibuk
memikirkan membangun umat, membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi
omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa
merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan
diri.
6

2.5 Peranan Kepemimpinan Dalam Konflik Organisasi

Dalam pelaksanaan penyelesaian konflik ada beberapa hal yang harus


diperhatikan oleh para manajer, yaitu :
- Bahwa penyelesaian konflik bukanlah menilai mana yang benar atau yang salah,
tetapi untuk membawa pihak-pihak yang terlibat agar melihat apa yang menjadi inti
permasalahan secara lebih objektif. Disini seorang manajer dituntut untuk melihat
permasalahan secara dingin, tetapi dalam menghadapi pihak-pihak yang terlibat
konflik harus secara hangat.
- Dalam penyelesaian konflik organisasi manajer dituntut untuk mempunyai sikap
empati dan adil, bukannya netral. Karena kalau netral berarti tidak tahu apa-apa.
Empati artinya bahwa seolah-olah kita menghayati atau mengetahui apa yang
dirasakan oleh pihak-pihak yang terlibat, tetapi bukan berarti setuju. Sedangkan adil
artinya bahwa tak ada pihak yang merasa direndahkan atau diabaikan.
- Mencari temuan-temuan fakta, penelusuran bersama sejauh mungkin dan pemecahan
masalah yang masuk di akal sehingga membuka pintu menuju hal-hal yang
konstruktif.

2.6 Syarat-syarat Pemimpin yang Baik dan Benar

Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus


menerus dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki ciri-ciri
kepemimpinan.
Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat
ideal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya
yang terpenting adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan umum yang luas.
2. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang genoralist yang baik juga.
3. Kemampuan berkembang secara mental
4. Ingin tahu
5. Kemampuan analistis
6. Memiliki daya ingat yang kuat
7. Mempunyai kapasitas integratif
8. Keterampilan berkomunikasi
9. Keterampilan mendidik
10. Personalitas dan objektivitas
11. Pragmatismo
12. Mempunyai naluri untuk prioritas
13. Sederhana
14. Berani
15. Tegas dan sebagainya.
7

2.7 Fungsi Pemimpin dalam Organisasi

Tugas pokok seorang pemimpin pada dasarnya adalah melaksanakan fungsi-


fungsi manajemen yang terdiri dari: merencanakan, mengorganisasikan,
menggerakkan, dan mengawasi. Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat
dicapai hanya oleh pimpinan seorang diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang
yang dipimpinnya. Agar orang-orang yang dipimpin mau bekerja secara efektif
seorang pemimpin disamping harus memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu
memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci tugas-tugas seorang
pemimpin dalam sebuah organisasi meliputi: pengambilan keputusan, menetapkan
sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan menempatkan pekerja,
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan baik secara vertikal (antara bawahan dan
atasan) maupun secara horizontal (antar bagian atau unit), serta memimpin dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

Fungsi Pemimpin dalam Pengambilan Keputusan


Salah satu fungsi pemimpin dalam manajemen adalah mengambil keputusan
secara efektif. Keberadaan sumber-sumber, biaya, bahan, keahlian, tenaga,
pengetahuan, waktu dan ruang sangat terbatas, oleh karena itu timbulah pengambilan
keputusan.

Fungsi kepemimpinan pada dasarnya menyangkut dua hal pokok, yakni:


1. fungsi yang berkaitan dengan tugas yang disebut fungsi pemecahan masalah
2. fungsi pemeliharaan kelompok yang disebut fungsi sosial

Langkah pengambilan keputusan bervariasi, meskipun demikian secara umum


meliputi :
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hasil yang diharapkan
3. Mengembang kan pilihan penyelesaian
4. Mengetahui apa yang harus dilaksanakan setelah keputusan diambil.

Dibawah ini merupakan beberapa contoh pemimpin dalam berorganisasi :


Contoh Pada Perilaku Individu
Ketika sedang mengikuti perkuliahan softskill, dosen ingin menjelaskan
materinya dengan menggunakan OHP, ada seorang mahasiswa yang sadar kemudian
dia berjalan ke depan dan meminta ijin kepada dosen untuk membantu
mempersiapkan OHP dan mematikan sebagian lampu yang menyala agar materi yang
berada di OHP dapat terlihat jelas dan mahasiswa lebih nyaman dalam mengikuti
perkuliahan.

8
Contoh Pada Kelompok atau Interpersonal
Kelompok didalam universitas yang terdiri dari dosen, mahasiswa, karyawan dan
pemimpin kampus harus dapat saling bekerja sama untuk mewujudkan tujuan
organisasi. Organisasi akan cepat mencapai tujuannya apabila ada keterpaduan antara
tujuan kelompok tersebut dengan tujuan organisasi.
Keterpaduan dalam kerjasama antara kelompok dalam organisasi tidak mungkin
didapatkan apabila tidak ada keterpaduan individu-individu dalam sebuah kelompok.
Tidak hanya keterpaduan antara individu dalam kelompok tersebut, tetapi harus ada
komitmen yang sama antar anggota kelompok. Contoh Kasus : Masalah pemukulan
yang dilakukan oleh dosen (seorang individu bagian dari kelompok dosen) terhadap
seorang mahasiswa (Seorang individu yang merupakan bagian dari kelompok
mahasiswa). Ini disebut juga konflik antar individu yang ada dalam sebuah organisasi.
Menurut Kast (2000), konflik antar individu dalam organisasi disebabkan oleh
perbedaan peranan dan kepribadian. Jelas bahwa antara dosen dan mahasiswa
mempunyai peran yang berbeda. Dosen mempunyai peranan untuk mengajar dan
mendidik mahasiswa, sedangkan mahasiswa mempunyai peranan untuk menghargai
dosen dan partisipatif aktif dalam perkuliahan. Perbedaan peranan tersebut memang
sudah diatur oleh organisasi agar spesialisasi dalam sebuah kelompok dapat
membantu untuk melakukan tugasnya dengan efektif dan efisien. Maka dari itu setiap
individu harus mengetahui dan belajar apa itu Arti Penting Kepemimpinan Dalam
Berorganisasi, agar suatu saat nanti setelah kita terjun di dunia organisasi kita dapat
menyatukan perbedaan dari setiap individu yang ada menjadi kesatuan yang utuh
dalam berorganisasi.
9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam suatu organisasi tidak dapat dilepaskan dengan seorang pemimpin.


Seorang pemimpin pasti memiliki suatu hal yang istimewa dibandingkan dengan
anggota yang lain yang ada pada organisasi itu. Kelebihan-kelebihan inilah yang
kemudian menjadi suatu penilaian dari para anggotanya. Tidak semua orang memiliki
kelebihan-kelebihan itu karena ia tidak dapat dibeli melainkan dari pendidikan dan
pengalaman.
Seorang pemimpin harus mampu menjalankan tugasnya secara baik. Semua
anggota merasa diperdayakan dan diberikan haknya secara maksimal. Semua rencana
dijalankan dengan prosedur yang baik. Itulah beratnya menjadi seorang pemimpin
dimana semua tumpuan dan harapan berada di tangannya.

3.2 Saran dan Kritik

- Melalui pembahasan kepemimpinan ini, diharapkan mahasiswa memahami arti


kepemimpinan.
- Mahasiswa diharapkan memahami tentang arti kepemimpinan,pemimpin dan
kekuasaan
- Mahasiswa diharapkan memahami dan menerapkan bagaimana menjadi seorang
pemimpin yang ideal dan yang diharapkan.
10

DAFTAR PUSTAKA

http://ahsanfuady.blogspot.com/2015/05/arti-kepemimpinan-dalam-organisasi.html

https://setabasri01.blogspot.com/2011/01/kepemimpinan-dalam-organisasi.html

https://blingjamong.wordpress.com/2014/02/07/kepemimpinan-fungsi-tanggung-
jawab-dan-ciri-pemimpin/
11

Anda mungkin juga menyukai