Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG PERAN DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN

MATA KULIAH KEPEMIMPINAN


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok 2

DISUSUN OLEH :
NINDI LIONITA NIM : 2003020032
RAMADHANI NIM : 2003020025
MUHAMMAD IQBAL NIM : 2003020198
LEO KISDEVITO NIM : 2003020012

DOSEN PENGAMPU :
HUSNA LUBIS, M.Pd

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA KOMPUTER


STKIP AL MAKSUM

TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
Peran dan Fungsi beserta tugas kepemimpinan. Adapun penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah kepemimpinan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
I.       Latar Belakang Masalah................................................................................................1
II.    Rumusan masalah..........................................................................................................2
III. Tujuan............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
A. Peran Kepeimpinan
B. Fungsi Kepemimpinan.................................................................................................3
C. Tugas Kepemimpinan...................................................................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................................8
Kesimpulan....................................................................................................................8
Daftar Pustaka.........................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia adalah makhluk Tuhan
yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan
untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang
buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan
baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial manusiapun
perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan
berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan
baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik dan sulit. Persoalan
kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik. Literatur-literatur tentang
kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik,
fungsi dan tugas pemimpin yang baik. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal
sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan
bahwa pemimpinlah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan.
Hal ini menunjukkan bahkan suatu ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam
suatu organisasi pada posisi yang terpenting.
Demikian juga pemimpin dimanapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk
mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Membicarakan kepemimpinan memang
menarik, dan dapat dimulai dari sudut mana saja ia akan diteropong. Dari waktu ke waktu
kepemimpinan menjadi perhatian manusia.
1.2  RUMUSAN MASALAH
1. Peran Kepemimpinan
2. Fungsi kepemimpinan
3. Tugas kepemimpinan
1.3  TUJUAN
1.  Untuk Mengetahui Peran Kepemimpinan
2. Untuk Mengetahui Apa Fungsi Kepemimpinan
3.  Untuk Mengetahui Apa Tugas Kepemimpinan
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERAN KEPEMIMPINAN
Peranan berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian atau
memegang pimpinan yang terutama. Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip
oleh Soejono Soekamto (2006: 238) peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat
dilakukan individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi
norma-norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam
masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang
membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan. Menurut Biddle dan Thomas,
peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan
dari pemegang kedudukan tertentu. Misalnya dalam keluarga, perilaku ibu dalam
keluarga diharapkan bisa memberi anjuran, memberi penilaian, memberi sangsi dan lain-
lain.
Mengadopsi pendapat kedua para ahli tersebut, bahwa peran kepemimpinan
merupakan suatu perilaku-perilaku yang diharapkan oleh pemimpin dalam menduduki
suatu posisi tertentu diharapkan bisa berperan untuk mempengaruhi, membimbing,
mengevalauasi bawahannya kearah pencapaian tujuan sebuah organisasi. Ketika istilah
peran digunakan dalam lingkungan pekerjaan terutama seorang pemimpin, maka
seseorang yang diberi (atau mendapatkan) sesuatu posisi, juga diharapkan menjalankan
perannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pekerjaan tersebut. Karena itulah ada
yang disebut dengan role expectation. Harapan mengenai peran seseorang dalam
posisinya, dapat dibedakan atas harapan dari si pemberi tugas dan harapan dari orang
yang menerima manfaat dari pekerjaan/posisi tersebut.
Bertolak dari definisi secara umum tersebut, maka peran kepemimpinan tidak lain
dari sikap dan perilaku dalam memengaruhi Sumber Daya Manusia atau pegawai, agar
mereka mau dan bersedia bekerja dan bekerja sama, untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien, sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Mengadopsi pendapat Sujatno (2008:9), menyatakan i pendapat tersebut bahwa seorang
pemimpin akan tanpak bila dapat melakukan peran secara nyata di dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan seperti menentukan arah bagi bawahannya/staf, mengajak bawahannya
untuk berpartisipasi melaksanakan kebijakan atau mengahadapi berbagai perubahan,
menjadi juru bicara dalam mengambil keputusan untuk kepentingan organisasi dan
kesejahteraan para anggotanya walaupun keputusan tersebut berisiko, dan siap menjadi
pelatih dengan memberi teladan bagi bawahannya.
Nanus (2001:95), Komariah (2003:93), Sujatno (2008:62) mengilustrasikan bahwa
ada 4 (empat) peran penting bagi kepemimpinan efektif yaitu:
1. Penentu arah, pemimpin harus mampu melakukan seleksi dan menetapkan sasaran
dengan mempertimbangkan lingkungan eksternal masa depan yang menjadi tujuan
pengerahan seluruh sumber daya organisasi dalam mencapai visi, pemimpin yang
dapat berperan sebagai penentu arah adalah pemimpin visioner.
2. Agen perubahan, pemimpin harus mampu mengantisipasi berbagai perubahan dan
perkembangan lingkungan global dan membuat prediksi tentang implikasinya
terhadap organisasi, mampu membuat skala prioritas bagi perubahan yang
diisyaratkan visinya, serta mampu mempromosikan eksperimentasi dengan partisipasi
orang- orang untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan.
3. Juru bicara, pemimpin harus mampu menjadi negosiator dan pembentuk jaringan
hubungan eksternal, menyusun visi dan mengkomunikasikannya melakukan
pemberdayaan serta melakukan perubahan.
4. Pelatih, pemimpin harus memberitahu orang lain tentang realita saat ini, apa visinya
atau ke mana tujuan, bagaimana merealisasikannya . Selalu member semangat untuk
maju dan menuntun bagaimana mengaktualisasikan potensi mencapai visi.
Mencermati peran kepemimpinan yang dinyatakan oleh Nanus, penulis mengaggap
peran tersebut dapat terwujud jika para pemimpin memiliki kredibilitas dan integritas
yang memadai dalam menggerakkan pengikut untuk bertindak, dan arena tindakan itu,
organisasi akan berkembang dan mengalami kemajuan. Karena organisasi harus
bergerak maju, maka peran visi dalam mengarahkan organisasi ke depan tidak dapat
diabaikan.

B. FUNGSI KEPEMIMPINAN
Menurut Kartono  (2005) yaitu  bahwa  fungsi  kepemimpinan  ialah  memacu,
menuntun  dan  membimbing,  membangun  dan  memberi  atau  membangun motivasi-
motivasi  kerja,  mengendalikan  organisasi,  menjalin  jaringan-jaringan
komunikasi  yang  baik,  memberikan  supervisi/pengawasan  yang  efisien  dan
membawa  para  pengikutnya  kepada  sasaran  yang  ingin  dituju  sesuai  dengan ketentuan
waktu dan rencana.
Kepemimpinan  adalah  kemampuanseseorang  dalam  mengambil  suatu  keputusan  
dan dapat  dilaksanakan  serta  memperlancar  pencapaian  tujuan organisasi. Secara
operasional dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok kepemimpinan dalam Molly
umairi, (2009:12-13) yaitu:
1.      Fungsi instruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator
merupakan pihak yang menetukan apa, bagimana, dan dimana perintah itu
dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif memerlukan
kemampuan untuk mengerakkan dan memotivasi orang lain agar mau
melaksanakan perintah.
2.      Fungsi konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Ketika pemimpin akan mengambil
keputusan biasanyamemerlukan beberapa pertimbangan yang mengharuskan
berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya. Konsultasi dilakukan untuk
mendengarkan pendapat dan saran kepada semua unsur penting dalam suatu
organisasi.
3.      Fungsi partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang
dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam
melaksanakannnya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semuanya, tetapi
dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak
memcampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin
harus tetap dalam fungsi sebagi pemimpin dan bukan pelaksana.
4.      Fungsi delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat/
menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari
pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Oarang-orang
penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang
memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi.
5.      Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses dan efektif
mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang
efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.
Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengesahan,
koordinasi dan pengawasan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi merupakan sesuatu fungsi yang
sangat  penting  bagi  keberadaan  dan  kemajuan  organisasi  yang  bersangkutan. Pada
dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
a.    Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijakan administrasi dan
menyediakan fasilitasnya.
b.    Fungsi  sebagai  Top  Manajemen,  yakni  mengadakan  planning,  organizing,
staffing, directing, commanding, controling.

Menurut  Hadari  Nawawi  (1995:74),  fungsi  kepemimpinan  berhubungan langsung
dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang
mengisyaratkan  bahwa  setiap  pemimpin  berada  didalam,  bukan  berada  diluar
situasi  itu.  Pemimpin  harus  berusaha  menjadi  bagian  didalam  situasi  sosial
kelompok atau organisasinya.
Fungsi  kepemimpinan  menurut  Hadari  Nawawi  memiliki  dua  dimensi yaitu:
1)  Dimensi  yang  berhubungan  dengan  tingkat  kemampuan  mengarahkan
dalam  tindakan  atau  aktivitas  pemimpin,  yang  terlihat  pada  tanggapan orang-orang
yang dipimpinnya.
2)  Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-
orang  yang  dipimpin  dalam  melaksanakan  tugas-tugas  pokok  kelompok
atau  organisasi,  yang  dijabarkan dan dimanifestasikan  melalui  keputusan-keputusan
dan kebijakan pemimpin. 

 Organisasi  yang  berhasil  dalam  mencapai  tujuannya  serta  mampu
memenuhi  tanggung  jawab  sosialnya  akan  sangat  tergantung  pada  para
manajernya  (pimpinannya).  Apabila  manajer  mampu  melaksanakan  fungsi-fungsinya  
dengan  baik,  sangat  mungkin  organisasi  tersebut  akan  dapat mencapai
sasarannya.  Suatu  organisasi  membutuhkan  pemimpin  yang  efektif,
yang  mempunyai  kemampuan  mempengaruhi  perilaku  anggotanya  atau  anak
buahnya.  Jadi,  seorang  pemimpin  atau  kepala  suatu  organisasi  akan  diakui
sebagai  seorang  pemimpin  apabila  ia  dapat  mempunyai  pengaruh  dan  mampu
mengarahkan bawahannya ke arah pencapaian tujuan organisasi.
B.  TUGAS KEPEMIMPINAN
Harbani Pasolong 2010:21 Tugas pemimpin dalam suatu birokrasi sangat urgent
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tugas pemimpin
pada dasarnya meliputi dua bidang utama, yaitu pencapaian tujuan birokrasi dan
kekompakkan orang yan dipimpinnya. Tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan
kelompok yaitu:
1.  Memulai (initiang): usaha agar kelompok memulai kegiatan atau gerakan tertentu.
2.  Mengatur (regulating): tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan kelompok
3.  Memberitahu (informating): kegiatan memberi informasi data, fakta, pendapat para
anggota dan meminta dari mereka informasi yang diperlukan
4.  Mendukung (supporting): usaha untuk menerima gagasan, pendapat, usul dari bawah
dan menyempurnakannya dengan menambah atau mengurangi untuk digunakan dalam
rangka penyelesaian yugas bersama
5.  Menilai (evaluating): tindakan untuk menguji gagasan yang muncul atau cara kerja
yang diambil dengan menunjukan kosekuensinya
6.  Menyimpulkan (summrizing): kegiatan untuk mengumpulkan dan merumuskan
gagasan, pendapat dan usul yang muncul, menyingkat lalu menyimpulkannya sebagai
landasan untuk memikirkan lebih lanjut.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk berperan
aktif dalam melaksanakan peran kepemimpinan, baik peran sebagai penentu arah, agen
perubahan, juru bicara maupun pelatih untuk meningkatkan kinerja atau semangat kerja
bagi pegawai/pengikut pada sebuah organisasi. Peran tersebut mempunyai pengaruh jika
para pimpinan memiliki kemampuan menerapkan gaya kepemimpinan untuk
menggerakkan pengikut kearah pencapaian visi organisasi. Memadukan gaya
kepemimpinan dengan karakteristik pengikut, maka akan organisasi menuju pada
kesuksesan.
2. Fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan
kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam,
bukan  berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam
situasi sosial keiompok atau organisasinya.
 Pimpinan  selaku  penentu  arah  yang  akan  ditempuh  dalam  usaha  pencapaian
Tujuan
 Wakil dan  juru bicara  organisasi dalam  hubungan dengan pihak-pihak di  luar
organisasi.
 Pimpinan selaku komunikator yang efektif 
 Mediator  yang  andal,  khususnya  dalam  hubungan  ke  dalam,  terutama  dalam
menangani situasi konflik.
 Pimpinan selaku integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.
3. Sedangkan Tugas pemimpin dalam suatu birokrasi sangat urgent dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tugas pemimpin pada dasarnya
meliputi dua bidang utama, yaitu pencapaian tujuan birokrasi dan kekompakkan orang
yang dipimpinnya.
DAFTAR PUSTAKA

Harbani Pasolong. 2010. Kepemimpinan Birokrasi. Alfabeta. Makassar.


Charles  J  Keating,  Kepemimpinan:  Teori  Dan  Pengembangannya  (Yogyakarta:
KANISIUS, 1986), Ed. Mangunhardjana, Hal 9.
Kartono,  Kartini.  2005. Pemimpin  dan  Kepemimpinan.  PT.  Raja  Grafindo Persada.
Jakarta. 
Siagian,  Sondang.  P. 2003.  Teori  dan  Praktek  Kepemimpinan.  PT.  Rineka  Cipta.
Jakarta. 
Ramli dkk. 2014. Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Kantor
Camat Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara.Ejournal Administrative Reform, Volume 2,
Nomor 1, 2014. 809-810
Aldi. 2014. Analisis fungsi kepemimpinan camat kubu kabupaten rokan hilir. Jom Fisip
Volume 1 No. 2 oktober 2014. 11
RAB. 2012. Bab 1 pendahuluan skripsi. UNHAS. 11-12
Adi Sujatno,Muladi., 2008. Traktat Etis Kepemimpinan Nasional, Jakarta: Wahana Semesta
Intermedia. Bass, B.M. 1981. Stogdils Handbook of Leadership, A Survey of theory and
research . Revised and Ekspanted Editon: New York: Free Press. Burns, J.M. 1978.
Leadership New York : Harper and Row Conger, J.A.and Kanungo, 1987a. Toward a
Behavioral Theory of charismatic Leadership in organizational settings . Academy of
Management Review . Gibson, Ivancevich, Donnely,1997. Organisasi, Perilaku, Struktur,
Proses Edisi Kedelapan , terjemahan Jakarta: Binarupa Aksara Koehler, Jerry W & Joseph
M.Pankowski, 1997. Transformational Leadership in Government. Florida :St;Lucie Press.
Komariah, Aan, 2008. Visionary Leadership: Menuju Sek
Abdul Basyar. 2016. Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Permasalahan Sosial. Banten. Hal.
5-8
Andri Setiawan & M. Djudi Mukzam. 2017. Analisis Peran Pemimpin Dalam Meningkatkan
Komitmen Organisasional Karyawan (Studi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Kantor Cabang Malang, Kawi). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 50 No. 6

Anda mungkin juga menyukai