Anda di halaman 1dari 9

ATRIBUT KEPEMIMPINAN

A. AZZAH AQILAH M.
203141914111114/A1D
AKUNTANSI TERAPAN
PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Dimensi-dimensi kepemimpinan memang itu banyak. Orang
bisa mempelajari masalah kepemimpinan dari berbagai
penjuru.
Demikianlah mengenai atribut kepemimpinan yang
ditawarkan oleh Gardner tahun 1987, sebagai hasil telaahnya
pada berbagai bahan pustaka kepemimpinan. Dalam hal ini
atribut ialah karakteristik umum yang dimiliki oleh
pemimpin.
Adapun karakteristik yang diuraikan pada bagian akhir dari
bab ini adalah untuk jenis kepemimpinan tertentu. Beberapa
atribut yang dirangkung oleh Gardner adalah :
1) Vatalitas fisik dan stamina. Atribut ini sangat penting walaupun
kebanyakan tidak dituntut dalam merekrut seorang pemimpin.
Dikatakan penting karena ia misalnya, masih harus mampu
mengumpulkan orang untuk suatu rapat di malam hari setelah bekerja
keras seharian,
2) Intelegensi. Kependaian seseorang harus mencakup kemam- puannya
untuk menggabungkan data yang sulit, komplek, dan data yang
dipertanyakan dengan prakiraan-prakiraan intuitif untuk tiba pada
pembuktian bahwa data itu benar.
3) Kemauan menerima tanggung jawab. Ada orang yang mau menerima
jabatan pemimpin, tatapi tidak rela bertanggung jawab atas apa yang
diperbuat organisasinya.
4). Kompetensi penugasan. Seorang pemimpin harus mampu
melaksanakan apa yang ditugaskan kepadanya. Semua jenis pekerjaan,
walaupun bukan ia yang mengerjakan, perlu diketahui seluk beluknya,
situasinya, dan lingkungan tempat pekerjaan itu dilaksanakan.
5). Memahami kebutuhan orang lain. Pemimpin perlu mengetahui,
memahami, dan memberi perhatian pada kebutuhan bawahan dan orang-
orang yang bekerja di sekitarnya,
6). Terampil berurusan dengan orang. Pokok ini berkaitan dengan
inteligensia dan kemampuan memahami kebutuhan orang lain.
7) Ingin berhasil. Pemimpin harus mau memperoleh hasil yang baik. Ia
harus tahu apa yang hendak dicapai dan berkeinginan untuk mengejar
sasaran itu.
8). Kemampuan memotivasi. Memberikan motivasi terhadap bawahan dan orang
sekitar merupakan syarat bagi seorang pemimpin. Akan tatapi yang perlu ditekankan
disini adalah bahwa ia harus memiliki kemampuan untuk itu.
9). Keberanian, keteguhan, dan ketahanan pribadi. Seorang pemimpin tidak akan
berhenti menghadapi berbagai tantangan.
10). Kemampuan memenangkan kepercayaan. Tidak begitu mudah membuat
orang lain percaya pada seorang pemimpin, apalagi pemimpin yang baru.
11) Kemampuan untuk memenejemeni, memutuskan, dan menetapkan prioritas.
Seseorang pemimpin mungkin sudah menghafal tugas-tugas itu, bahkan selalu
mengucapkannya dalam pidato pada berbagai kesempatan.
12) Adaptasi dan Fleksibilitas. Seorang pemimpin tidak boleh kaku. Jika ia gagal
dalam satu usaha ia harus beralih ke pendekatan lain.
HUKUM KEPEMIMPINAN
Pada sisi lain, Gatto (1992) menawarkan beberapa hokum kepemimpinan
(Laws of leadership) yang dapay menuntun seorang pemimpin ke arah
sukses.
Berkomunikasi adalah hukum yang pertama. Seorang pemimpin perlu
menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk memungkinkan
komunikasi berjalan dengan mulus. Ciptakanlah juga iklim yang
menantang, kreatif
suatu pekerjaan di mana pemimpin mendorong bawahan untuk
mengkontribusikan energi yang optimal, mingkatkan kreatifitas, tetapi
dengan memberikan arahan-arahan yang kuat serta aturan baku yang
jelas., dan yang memperkokoh perasaan kebersamaan.
Berikutnya adalah mengkoordinasikan, adalam arti tahu persis fungsi dan
aktivitas apa yang harus dikoordinasikan, dan apakah orang-orang yang
tepat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Hukum ketiga adalah mengorganisasikan, yaitu menggunakan orang-orang


yang tepat pada saat yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah
direncanakan. Jangan tunda pekerjaan. Selesaikan hari ini juga pekerjaan
itu kalau memang memungkinkan.

Hukum berikutnya adalah memotivasi, yaitu menciptakan kriteria yang


mendorong mereka bekerja sama, lalu membantu mereka untuk memahami
keuntungan-keuntungan yang akan mereka nikmati dari pekerjaan mereka.
Hukum kelima adalah memanfaatkan sumber daya, yaitu menggunakan
karyawan dan peralatan secara tepat dan semaksimal mungkin, tetapi juga
menyediakan dana yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan.

Salah satu hukum yang berpengaruh terhadap disiplin organisasi ialah


bahwa pemimpin harus menetapkan pedoman kerja. Kebijaksanaan dan
prosedur kerja, batasan-batasan, jadwal, disiplin, terutama yang berkaitan
dengan masalah keuangan dan perbekalan harus disiapkan dengan
matang.
Hukum yang terakhir adalah pemimpin perlu mengklarifikasi harapan-
harapan dari organisasi dan menjelaskan metode apa yang akan
digunakan untuk mencapai harapan-harapan itu.
mengklarifikasi harapan sesungguhnya mengandung makna
menggambarkan visi masa depan organisasi di mana para anggota dapat
menangkap harapan yang akan dinikmati di kemudian hari. Dalam hal ini
Srivastva (1983) cenderung mengatakan bahwa pemimpin hendaknya
dapat memvisualisasikan masa depan. Dalam istilah populernya,
pemimpin harus memegang peranan envisioning, yaitu menciptakan
gambaran yang dikehendaki di masa depan dalam pikiran seseorang.

Anda mungkin juga menyukai