Anda di halaman 1dari 16

KEPEMIMPINAN DAN MASALAH

KONFLIK
z

M. Emirul Bahri, SE, MM


Konflik
Dapat diterjemahkan sebagai oposisi, interaksi yang
antagonis/bertentangan, benturan antara macam-
macam paham, perselisihan, kurang mufakat,
pergesekan, perkelahian, perlawanan dengan senjata
dan perang
Pluralisme/ Keanekaragaman
z
Merupakan realitas hidup dalam masyarakat modern.
Bermacam kelompok sosial, organisasi, badan
pemeerintah, usaha swasta, perkumpulan, gerakan-
gerakan sosial mempunyai interest, tujuan dan daerah
operasi masing-masing. Maka persaingan, kompetisi dan
konflik merupakan realitas nyata yang banyak terjadi
pada masyarakat modern
Awal mula terjadinya konflik
1. Kehidupan masyarakat modern yang serba tergesa-gesa dipenuhi
banyak persaingan dan perlombaan hidup, karena orang
sukamembandingkan diri dengan orang lain.
2. Suasana penuh kompetisi ini sering diwarnai oleh tingkah laku
penduduknya yang kurang wajar dan abnormal sehingga muncul
konflik-konflik terbuka antar individu ataupun antar kelompok.
3. Dalam suasana
z penuh rivalitas ini menonjollah kepentingan sendiri
atau paham individualisme sehingga kontak sosial menjadi longgar.
4. Selanjutnya oleh pesatnya perkembangan teknologi, banyak terjadi
perubahan sosial dan budaya yang kemudian menjadi disharmoni,
disintegrasi dan disorganisasi dalam masyarakat.
5. Hilanglah hubungan manusiawi yang intim dan orang lebih
menonjolkan egoisme sehingga kontak sosial menjadi terpecah dalam
fraksi-fraksi yang memudahkan timbulnya konflik.
Macam-macam Konflik
Konflik yang positif yaitu konflik dihubungkan dengan
peristiwa, petualangan, hal baru, inovasi, pembersihan,
pemurnian, pembaharuan, penerangan batin, kreasi,
pertumbuhan, perkembangan, dll.
Konflik yang netral yaitu sebagai akibat biasa dari
z
keanekaragaman individu manusia dengan sifat-sifat
yang berbeda dan tujuan hidup yang tidak sama.
Konflik yang negatif yaitu konflik yang dikaitkan dengan
sifat animalistik, kebuasan, kekerasan, barbarisme,
destruksi, penghancuran, huru-hara dan pemogokan.
Definisi Konflik
Berasal dari kata confligere, conflictum = saling berbenturan.
Artinya semua bentuk benturan, tabrakan, ketidaksesuaian,
ketidakserasian, pertentangan, perkelahian, oposisi dan interaksi.
Definisi Konflik menurut Clinton F. Fink
1. adalah relasi-relasi psikologis yang antagonis, berkaitan
dengan tujuan-tujuan
z
yang tidak bisa disesuaikan interest-
interest ekslklusif dan tidak bisa dipertemukan, sikap
emosional yang bermusuhan dan struktur nilai yang
berbeda.
2. Adalah interaksi yang antagonis, mencakup tingkah laku
lahiriah yang tampak jelas, mulai dari bentuk perlawanan
halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung, sampai
kepada bentuk perlawanan terbuka.
Untuk menangani konflik di semua bidang kehidupan,
terdapat berbabagi macam pendekatan pemimpin
1. Pendekatan Pemimpin Tradisional
Konflik itu sifatnya negatif, destruktif dan merugikan karena
itu konflik harus dapat dilenyapkan demi kerukunan dan
harmoni hidup. Misalnya :
z
a. Anak harus selalu tunduk dan patuh pada perintah orang
tua.
b. Guru dianggap sebagai “makhluk maha besar dan kuasa”,
patut di gugu, dipercaya dan ditiru.
c. Masyarakat manusia harus dibangun atas fundamen anti
konflik. Maka anak manusia harus dibesarkan dengan
pendidikan dan gizi “anti konflik”.
Untuk menangani konflik di semua bidang kehidupan,
terdapat berbabagi macam pendekatan pemimpin
2. Pendekatan Pemimpin yang “Behavioral” atau netral
Konflik bersumber dari perbedaan kodrati masing-masing
individu dan kelompok. Penghapusan terhadap perbedaan
berarti penghapusan terhadap individu dan kelompok itu
z
sendiri.
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mengurung,
membatasi dan menjinakkan konflik sebagai unsur netral yang
biasa dan tidak berbahaya.
Namun ketika dihadapkan untuk mengelola konflik mereka
menjadi ragu karena beranggapan bahwasanya konflik antar
individu/ kelompok mempunyai fungsi sosial.
Untuk menangani konflik di semua bidang kehidupan,
terdapat berbabagi macam pendekatan pemimpin
3. Pendekatan Pemimpin yang Modern atau Interaksional
- Konflik itu penting dan perlu dalam kehidupan.
- Secara eksplisit konflik itu merangsang oposisi.
- Orang harus mengembangkan manajemen konflik,
z
menstimulir konflik dan harus bisa memecahkannya dengan
bantuan manajemen konflik.
- Manajemen konflik merupakan tanggung jawab pemimpin
dan manajer.
- Konflik dapat memperkokoh fundamen organisasi.
- Dapat melancarkan fungsi organisasi berkat adanya
introspeksi, refleksi, revisi, reorganisasi.
Alat-alat untuk mengatasi konflik yang terjadi
1. Memecahkan masalah melalui sikap kooperatif

- Duduk bersama, berunding dan bermusyawarah


- Melihat masalahnya dengan kepala dingin dan
mendiskusikannya.
z
- Melalui sikap kooperatif berusaha melepaskan
perbedaan yang tidak prinsipil untuk lebih banyak
menemukan titik persamaan.
- Tidak selalu mau menang sendiri dan mengharuskan
pihak lain mengalah.
Alat-alat untuk mengatasi konflik yang terjadi
2. Mempersatukan tujuan (Sasaran, Goal)

Tujuan yang dipersatukan sama denganntujuan


bersama yang harus dicapai oleh orang-orang dan
kelompok-kelompok yang tengah berselisih.
Tujuan zbersama itu harus bisa dicapai karena itu
sifatnya imperatif atau memaksa.
Melalui jalan kooperatif dan disertai rasa solidaritas
yang tinggi, orapng harus bisa bekerjasama atas dasar
saling percaya satu sama lain.
Alat-alat untuk mengatasi konflik yang terjadi
3. Menghindari Konflik

Cara paling wajar untuk menghilangkan konfrontasi


secara langsung adalah dengan menghindar.
Penghindaran diri itu merupakan alternatif paling
pendek, z paling murah karena dengan menghindari
konflik maka seseorang menjauhkan diri dari clash
atau benturan terbuka.
Cara ini bukan merupakan cara yang terbaik dalam
manajemen konflik, karena langkah tersebut
merupakan langkah penghindaran sementara saja.
Alat-alat untuk mengatasi konflik yang terjadi
4. Ekspansi dari Sumber Energi

Jika konflik itu muncul disebabkan karena kecilnya


“kue” sehingga menjadi bahan rebutan, perkelahian
dan konflik, maka untuk menghindari benturan yang
z
lebih serius, ditempuh dengan cara memperbesar
sumber-sumber energi atau “kue” nya.
Jika kue pastel itu kecil, sedangkan jumlah orang yang
ingin memakannya banyak dan rasa lapar masih
belum terpuaskan maka kompetisi untuk
mendapatkan sepotong pastel akan menjadi kuat.
Alat-alat untuk mengatasi konflik yang terjadi
5. Memperhalus Konflik

- Memperkecil perbedaan-perbedaan sikap dan ide


dari perorangan atau kelompok.
- Memperbesar titik persamaan dari tujuan
z
kepentingan bersama yang harus dicapai berbareng
dengan cara kooperatif.
Dengan memperhalus konflik dan dan melicinkan jalan
penyelesaian orang berusaha dengan sengaja dan
sadar menyingkirkan perbedaan untuk lebih
menonjolkan persamaan serta kepentingan bersama.
Alat-alat untuk mengatasi konflik yang terjadi
6. Kompromi

Adalah proses saling berjanji, dengan mana kedua


belah pihak bersedia melepaskan sebagian daripada
tuntutannya.
z
Dalam proses kompromi boleh dikatakan tidak ada
pihak yang menang dan kalah secara mutlak.
Kompromi juga dapat dicapai dengan bantuan
arbitrase (pendamai, wasit)/pihak ketiga atau melalui
pengadilan lewat jalan hukum.
Alat-alat untuk mengatasi konflik yang terjadi
7. Tindakan yang Otoriter

- Kepemimpinan otoriter dengan tindakan yang tegas


dan drastis di saat genting bisa menegakkan orde.
- Pemimpin yang berkedudukan paling tinggi
z
merupakan suara pemutus bagi konflik antar
individu/kelompok.
- Pemimpin lebih tinggi berkedudukan sebagai hakim
dan pemimpin paling atas menjadi hakim terakhir.
- Kondisi-kondisi seperti ini hanya bisa dipakai dalam
kondisi tertentu saja.
Alat-alat untuk mengatasi konflik yang terjadi
8. Mengubah struktur individu dan Struktur Organisasi

- Memindahkan dan mempertukarkan anggota-


anggota kelompok dan pemimpinnya dengan
semboyan the right man on the right place.
z
- Membentuk badan Koordinasi.
- Memperkenalkan sistim konsultasi.
- Memperluas partisipasi aktif para anggota
Dengan menukar anggota dan pemimpin diharapkan
dapat tercapai iklim psikis baru sehingga suasana
kompetitif dan konflik bisa dikurangi seminimal nya.

Anda mungkin juga menyukai