Anda di halaman 1dari 4

1. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi yang terdapat dalam konflik sederhana?

Jawab: Klasifikasi yang terdapat dalam konflik adalah

1. Problem ekonomis. Contoh: kemiskinan dan penggangguran.


2. Problem politik. Contoh: Praktik korupsi.
3. Problem kebudayaan. Contoh: perceraian, kejahatan, kenakalan remaja,
konflik rasial dan keagamaan.

2. Sebutkan bagaimanakah strategi yang baik dalam menyelesaikan konflik?

Jawab:

Strategi yang baik dalam menyelesaikan konflik adalah, yaitu :

1. Strategi Akomodatif (Accomodating)

Strategi Akomodatif adalah strategi atau gaya mengatasi konflik dengan mengalah atau
mengorbankan kepentingan diri sendiri dan rela untuk mengorbankan segalanya demi
untuk mempertahankan hubungan dengan pihak lain yang sedang konflik. Strategi ini
akan lebih efektif apabila pihak lain yang sedang konflik tersebut adalah lebih
profesional atau memiliki solusi yang lebih baik dalam mengatasi suatu masalah yang
terjadi. Strategi ini juga dapat digunakan apabila sesuatu yang terjadi adalah tidak
begitu penting bagi kita sendiri. Dengan kata lain, strategi akomodatif adalah strategi
“Saya Kalah, Anda Menang” atau “I lose, You Win”.

2. Strategi Menghindari (Avoiding)

Strategi Avoiding atau Strategi Menghindari adalah strategi yang menghindari


pengambilan keputusan dalam bentuk apapun dalam sebuah konflik. Strategi ini hanya
dapat digunakan apabila suatu permasalahan yang menimbulkan konflik tersebut adalah
kurang penting. Biasanya, orang yang menggunakan strategi ini akan berharap masalah
akan terselesaikan dengan sendirinya. Namun perlu diketahui bahwa strategi
menghindari ini bukanlah strategi jangka panjang yang baik. Dalam strategi ini, tidak
ada pihak yang jadi pemenang dan juga tidak ada pihak yang kalah atau “No Win – No
Lose”

3. Strategi Berkolaborasi (Collaborating)

Strategi Berkolaborasi atau Collaborating Strategy sering disebut dengan strategi Win-
win (menang-menang). Strategi atau gaya ini berusaha untuk memuaskan semua pihak
yang sedang konflik. Diperlukan diskusi bersama tentang semua permasalahan dan
mencari solusi-solusi terbaik serta diperlukan kejujuran dan komitmen dari semua
pihak. Gaya kolaborasi ini adalah cara yang sangat berguna untuk menggabungkan
wawasan dari orang-orang dengan perspektif yang berbeda tentang suatu masalah dan
hasilnya dapat menjadi komitmen yang kuat untuk solusi dari masing-masing pihak.
Dengan kata lain, strategi berkolaborasi ini adalah strategi “Saya Menang, Anda
Menang” atau “I win, You win”.
4. Strategi Bersaing (Competing)

Gaya penyelesaian Konflik Bersaing atau Strategi Competing ini adalah strategi dengan
pendekatan “win-lose” atau “menang-kalah” dimana kita berusaha untuk memenangi
konflik ini dengan mengalahkan pihak lain atau “I Win, You Lose“. Kita bertindak
dengan sangat tegas untuk mencapai tujuan kita tanpa bekerjasama dengan pihak lain
dan bahkan dengan mengorbankan pihak lain. Strategi Competing ini mungkin cocok
untuk keadaan darurat atau ketika membutuhkan tindakan yang cepat dan tegas.

5. Strategi Berkompromi (Compromising)

Gaya penyelesaian Konflik dengan strategi berkompromi ini adalah strategi yang
menggunakan pendekatan “lose – lose” atau “kalah – kalah” dimana semua pihak yang
sedang dalam konflik bersedia untuk mengalah atau tidak mendapatkan apa yang
sebenarnya mereka inginkan demi menjaga hubungan dan kepentingan bersama.
Strategi ini biasanya digunakan pada saat kedua belah pihak ingin bekerjasama dan
memiliki tujuan yang sama pentingnya serta kekuatan yang setara. Strategi ini sering
digunakan oleh para pebisnis untuk negosiasi kontrak dalam berbisnis. Dengan kata
lain, strategi ini adalah strategi memenangkan sesuatu dengan kalah sedikit.

3. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur konflik?

Jawab: Unsur-unsur konflik ada 2 yaitu dampak positif dan dampak negatif.

Dampak positif konflik adalah sebagai berikut:

1. Aspek-aspek kehidupan di masyarakat yang belum jelas atau masih belum


selesai ditelaah dapat diperjelas dengan adanya konflik.
2. Perkembangan zaman memaksa masyarakat harus beradaptasi dengan
perubahan yang ada. Nah, konflik memungkinkan adanya penyesuaian
kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam
masyarakat yang bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
3. Dalam konflik antar kelompok, sebenarnya konflik berfungsi efektif
dalam meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang
berselisih dengan kelompok lain.
4. Adanya konflik membuat setiap individu atau kelompok yang terlibat
harus mengandalkan diri sendiri untuk memenangkan konflik tersebut atas
individu atau kelompok lain. Karena itu, konflik juga merupakan jalan
untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
5. Ketika ada perubahan-perubahan sosial di masyarakat, konflik dapat
membantu menghidupkan kembali norma-norma lama maupun
menciptakan norma-norma baru agar tercipta harmoni dan keteraturan
dalam masyarakat tersebut.
6. Konflik juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mencapai keseimbangan
antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat yang terlibat.
7. Ketika pihak-pihak yang terlibat sama-sama kuat, konflik pun dapat
memunculkan sebuah kompromi baru agar setiap pihak mendapat apa
yang diinginkan dengan konsekuensi yang disepakati bersama.
8. Memperjelas aspek kehidupan yang belum tuntas.
9. Penyesuaian kembali norma dan nilai.
10. Meningkatkan solidaritas.
11. Mengurangi ketergantungan antarindividu atau kelompok.
12. Penyeimbang kekuatan-kekuatan yang ada.
13. Dapat memunculkan kompromi baru.

Sedangkan dampak negatif suatu konflik adalah sebagai berikut:

1. Memicu rusaknya hubungan antar individu dan kelompok.


2. Memakan korban berupa kerusakan harta benda dan nyawa manusia.
3. Berubahnya kepribadian para individu yang terlibat, baik yang mengarah pada
hal-hal positif maupun negatif.
4. Menimbulkan dominasi dari kelompok yang menang atas kelompok yang
kalah.
5. Rusaknya hubungan antarindividu dan kelompok.
6. Memakan korban berupa kerusakan harta benda dan nyawa manusia.
7. Berubahnya kepribadian para individu yang terlibat.
8. Menimbulkan dominasi dari kelompok yang menang atas kelompok yang
kalah.

4. Sebutkan dan jelaskan sebab-sebab konflik?

Jawab: Konflik tidak terjadi begitu saja, ada banyak faktor penyebab yang
melatarbelakanginya. Adapun beberapa faktor penyebab konflik adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan Setiap Individu

Setiap individu di dalam suatu kelompok masyarakat pasti memiliki perbedaan


pandangan, pendapat, dan cara berinteraksi. Hal ini sangat berpotensi menimbulkan
terjadinya perselisihan yang kemudian menjadi penyebab konflik.

2. Faktor Kebudayaan

Latar kebudayaan yang berbeda di suatu masyarakat dapat menimbulkan terjadinya


konflik. Kebudayaan masing-masing daerah memiliki keunikan tersendiri dan dapat
membentuk kepribadian seseorang.Contohnya, perilaku dan cara berbicara orang Batak
yang keras seringkali dianggap arogan dan suka marah oleh orang lain yang berbeda
kebudayaan, misalnya orang Sunda.

3. Faktor Kepentingan

Setiap individu maupun kelompok di dalam suatu masyarakat memiliki beragam


kepentingan masing-masing. Kepentingan tersebut bisa dalam hal ekonomi, sosial,
maupun politik.Perbedaan pandangan dan kepentingan di berbagai bidang kehidupan
manusia merupakan faktor penyebab konflik yang sangat sulit untuk dihindari.

4. Interaksi Sosial
Kurangnya keharmonisan dalam hal interaksi sosial juga dapat menimbulkan terjadinya
konflik di masyarakat. Ketidakharmonisan dalam interaksi sosial bisa disebabkan oleh
berbagai faktor, misalnya sifat bawaan seseorang, kondisi ekonomi, kesenjangan
sosial, kurang pendidikan, dan lain sebagainya.

5. Perubahan Sosial

Perubahan sosial dapat terjadi secara alami karena pada dasarnya manusia memang
senantiasa mengalami perubahan. Dan perubahan sosial ini cukup sering menjadi faktor
penyebab terjadinya konflik di dalam masyarakat.

5. Bagaimanakah cara mengidentifikasi konflik?

Jawab: Cara mengidentifikasi konflik adalah:

1. Menciptakan Suasana Positif


2. Menerima Perbedaan Karakter
3. Hindari Perilaku Emosional
4. Berkomunikasi dengan Santun
5. Ketahui Apa yang Penting Bagi Orang Lain
6. Berikan Kritik dengan Cara yang Benar dan Santun
7. Dahulukan Dukungan daripada Kritikan
8. Harga Setiap Pendapat Orang Lain
9. Jangan Menghakimi di Depan Umum
10. Libatkan Tim dan Berikan Informasi yang Sesuai
11. Tinggalkan Masalah Pribadi
12. Selesaikan Masalah Kecil

Anda mungkin juga menyukai